Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisa Perbandingan Routing RIP dan Routing OSPF dengan Pembanding Sebuah Router Reflector T0 562013046 BAB II
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Peneliti Terdahulu
Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini
akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu
oleh beberapa peneliti diantaranya:
BGP, sebagai satu-satunya de facto protokol
routing antar AS di Internet, adalah sebuah policy routing
protocol yang memiliki keterbatasan terutama dalam hal
sedikitnya informasi tentang topologi dari suatu AS
tetangga. Selain itu banyak terdapat software untuk
interdomain routing, beberapa diantaranya tidak scalable
sehingga tidak bisa digunakan untuk mensimulasikan
kondisi jaringan sebenarnya. Untuk itu diperlukan suatu
sistem yang dapat mensimulasikan kondisi jaringan yang
sebenarnya. (Bramantyo,2007)
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Autonomous System (AS)
Autonomous System (AS) secara umum
didefinisikan sebagai jaringan internet yang
berada dalam satu kendali administrasi dan
teknis. Internet yang begitu besar sekarang ini
adalah
kumpulan
system[2].
1
dari
ribuan
autonomous
2
2.2.2 Routing
Routing adalah proses yang penting dalam
penyampaian
datagram
dijaringan
TCP/IP.
Pengaturan routing dapat menentukan kinerja
jaringan. Pembentukan table routing di routerrouter dalam jaringan dapat dilakukan secara
manual atau secara otomatis, melalui protokol
routing.
Pembentukan table routing secara
manual(routing static) cocok digunakan pada
jaringan
yang kecil
sementara
penggunaan
protokol routing(routing dynamic) cocok untuk
jaringan yang besar [4].
2.2.3 ISP (Internet Service Provider)
Internet service provider disingkat ISP adalah
perusahaan atau badan yang menyediakan jasa
sambungan
berhubungan.
merupakan
internet
dan
Kebanyakan
penyedia
jasa
jasa
lainnya
yang
perusahaan
telepon
internet.
Mereka
menyediakan jasa seperti hubungan ke internet,
pendaftaran nama domain dan hosting.
ISP mempunyai jaringan baik secara domestik
maupun internasional sehingga pelanggan atau
pengguna dari sambungan yang disediakan oleh ISP
dapat terhubung ke jaringan internet global. Jaringan
disini berupa media transmisi yang dapat berupa
3
kabel, radio, maupun Very Small Aperture Terminal
(VSAT) [1].
2.2.4 Protocol Routing
Protocol Routing yang umum digunakan
pada jaringan TCP/IP saat ini adalah Routing
Information Protocol (RIP), Open Shortest Path
First (OSPF), dan Border Gateway Protocol
(BGP). Protokol-protokol tersebut dimasukkan
dalam kategori yang berbeda. RIP dan OSPF
termasuk kategori interior gateway protocol
(IGP) sedangkan BGP termasuk kategori exterior
gateway protocol (EGP) [4].
2.2.5 Routing BGP
Border
Gateway
Protocol
(BGP)
merupakan bagian dari protocol routing yang
digolongkan pada Exterior Gateway Protocol
(EGP). Perlunya penggunaan exterior gateway
protocol didasarkan pada kenyataan bahwa
interior gateway protocol tidak dirancang untuk
jaringan yang sangat besar [2].
4
2.2.6 Interior Gateway Protocol (IGP)
IGP adalah protocol yang menangani
routing jaringan internet pada sebuah autonomous
system (AS) atau menangani routing internet di
dalam satu area [4]
2.2.7 Routing Information Protocol (RIP)
RIP
adalah
protokol
routing
yang
menggunakan algoritma distance-vektor atau
yang juga dikenal sebagai algoritman BellmanFord. Protokol RIP cukup sederhana dan mudah
diimplementasikan
dalam
jaringan
TCP/IP.
Kelemahan algoritma distance-vektor adalah
lambat dalam mengetahui perubahan jaringan dan
dapat menimbulkan routing loop. Routing loop
adalah
suatu
bertetangga
kondisi
ketika
dua
router
saling mengira bahwa untuk
mencapai suatu alamat datagram seharusnya
dilewatkan ke router tetangganya tersebut [2].
2.2.8 Routing OSPF (Open Shortest Path First)
Protokol routing Open Path Shortest
First (OSPF) dirancang dan dikembangkan untuk
jaringan TCP/IP oleh sebuah kelompok kerja
OSPF. OSPF mendukung jaringan point-to-point,
point-to-multIPoint, dan multiakses. Protokol ini
termasuk kategori routing link-state, oleh sebab
5
itu OSPF dapat menghitung jalur routing yang
pasti terbebas dari routing loop. OSPF mampu
menangani routing jaringan TCP/IP yang besar
dan membuat hirarki routing dengan membagi
jaringan menjadi beberapa area. Paket-paket
OSPF
dikirim
dan
diterima
dengan
memanfaatkan IP multicast. Setiap paket routing
OSPF
menggunakan
autentikasi
untuk
meningkatkan keamanan [2].
2.2.9 Router
Router merupakan perangkat keras jaringan
yang memiliki peranan penting dalam mengatur lalu
lintas jaringan. Router bertugas untuk menangani
proses pengiriman data dari jaringan ke jaringan lain.
Agar router dapat mengetahui bagaimana meneruskan
paket
paket
ke
alamat
yang
dituju
dengan
mengunakan jalur terbaik, router menggunan peta atau
tabel routing. Proses routing dilakukan hop by hop [5]
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Peneliti Terdahulu
Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini
akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu
oleh beberapa peneliti diantaranya:
BGP, sebagai satu-satunya de facto protokol
routing antar AS di Internet, adalah sebuah policy routing
protocol yang memiliki keterbatasan terutama dalam hal
sedikitnya informasi tentang topologi dari suatu AS
tetangga. Selain itu banyak terdapat software untuk
interdomain routing, beberapa diantaranya tidak scalable
sehingga tidak bisa digunakan untuk mensimulasikan
kondisi jaringan sebenarnya. Untuk itu diperlukan suatu
sistem yang dapat mensimulasikan kondisi jaringan yang
sebenarnya. (Bramantyo,2007)
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Autonomous System (AS)
Autonomous System (AS) secara umum
didefinisikan sebagai jaringan internet yang
berada dalam satu kendali administrasi dan
teknis. Internet yang begitu besar sekarang ini
adalah
kumpulan
system[2].
1
dari
ribuan
autonomous
2
2.2.2 Routing
Routing adalah proses yang penting dalam
penyampaian
datagram
dijaringan
TCP/IP.
Pengaturan routing dapat menentukan kinerja
jaringan. Pembentukan table routing di routerrouter dalam jaringan dapat dilakukan secara
manual atau secara otomatis, melalui protokol
routing.
Pembentukan table routing secara
manual(routing static) cocok digunakan pada
jaringan
yang kecil
sementara
penggunaan
protokol routing(routing dynamic) cocok untuk
jaringan yang besar [4].
2.2.3 ISP (Internet Service Provider)
Internet service provider disingkat ISP adalah
perusahaan atau badan yang menyediakan jasa
sambungan
berhubungan.
merupakan
internet
dan
Kebanyakan
penyedia
jasa
jasa
lainnya
yang
perusahaan
telepon
internet.
Mereka
menyediakan jasa seperti hubungan ke internet,
pendaftaran nama domain dan hosting.
ISP mempunyai jaringan baik secara domestik
maupun internasional sehingga pelanggan atau
pengguna dari sambungan yang disediakan oleh ISP
dapat terhubung ke jaringan internet global. Jaringan
disini berupa media transmisi yang dapat berupa
3
kabel, radio, maupun Very Small Aperture Terminal
(VSAT) [1].
2.2.4 Protocol Routing
Protocol Routing yang umum digunakan
pada jaringan TCP/IP saat ini adalah Routing
Information Protocol (RIP), Open Shortest Path
First (OSPF), dan Border Gateway Protocol
(BGP). Protokol-protokol tersebut dimasukkan
dalam kategori yang berbeda. RIP dan OSPF
termasuk kategori interior gateway protocol
(IGP) sedangkan BGP termasuk kategori exterior
gateway protocol (EGP) [4].
2.2.5 Routing BGP
Border
Gateway
Protocol
(BGP)
merupakan bagian dari protocol routing yang
digolongkan pada Exterior Gateway Protocol
(EGP). Perlunya penggunaan exterior gateway
protocol didasarkan pada kenyataan bahwa
interior gateway protocol tidak dirancang untuk
jaringan yang sangat besar [2].
4
2.2.6 Interior Gateway Protocol (IGP)
IGP adalah protocol yang menangani
routing jaringan internet pada sebuah autonomous
system (AS) atau menangani routing internet di
dalam satu area [4]
2.2.7 Routing Information Protocol (RIP)
RIP
adalah
protokol
routing
yang
menggunakan algoritma distance-vektor atau
yang juga dikenal sebagai algoritman BellmanFord. Protokol RIP cukup sederhana dan mudah
diimplementasikan
dalam
jaringan
TCP/IP.
Kelemahan algoritma distance-vektor adalah
lambat dalam mengetahui perubahan jaringan dan
dapat menimbulkan routing loop. Routing loop
adalah
suatu
bertetangga
kondisi
ketika
dua
router
saling mengira bahwa untuk
mencapai suatu alamat datagram seharusnya
dilewatkan ke router tetangganya tersebut [2].
2.2.8 Routing OSPF (Open Shortest Path First)
Protokol routing Open Path Shortest
First (OSPF) dirancang dan dikembangkan untuk
jaringan TCP/IP oleh sebuah kelompok kerja
OSPF. OSPF mendukung jaringan point-to-point,
point-to-multIPoint, dan multiakses. Protokol ini
termasuk kategori routing link-state, oleh sebab
5
itu OSPF dapat menghitung jalur routing yang
pasti terbebas dari routing loop. OSPF mampu
menangani routing jaringan TCP/IP yang besar
dan membuat hirarki routing dengan membagi
jaringan menjadi beberapa area. Paket-paket
OSPF
dikirim
dan
diterima
dengan
memanfaatkan IP multicast. Setiap paket routing
OSPF
menggunakan
autentikasi
untuk
meningkatkan keamanan [2].
2.2.9 Router
Router merupakan perangkat keras jaringan
yang memiliki peranan penting dalam mengatur lalu
lintas jaringan. Router bertugas untuk menangani
proses pengiriman data dari jaringan ke jaringan lain.
Agar router dapat mengetahui bagaimana meneruskan
paket
paket
ke
alamat
yang
dituju
dengan
mengunakan jalur terbaik, router menggunan peta atau
tabel routing. Proses routing dilakukan hop by hop [5]