Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisa Perbandingan Routing RIP dan Routing OSPF dengan Pembanding Sebuah Router Reflector T0 562013046 BAB IV

(1)

11

BAB IV

HASIL DAN ANALISIS

4.1Implementasi

4.1.1 Konfigurasi Router 1-7 a. Router 1

1. Interface

Interface merupakan tampilan dari

Ether 1 – 4 dan jalur-jalurnya. Di router 1 ether 1 digunakan untuk client, ether 2 digunakan untuk jalur ke router 2, ether 3 digunakan untuk jalur ke router 3. Seperti pada gambar 4.1

Gambar 4. 1 Interface Router 1

2. Address List

Merupakan tampilan dari data IP yang terdapat pada router 1


(2)

Gambar 4. 2 Address List Router1

3. Network RIP Router1

Merupakan data routing RIP yang terdapat pada router1. Pada gambar tersebut dijelaskan bahwa Router 1 memasukkan IP yang merupakan jalur yang menghubungkan dengan router 2 dan Router 3.


(3)

b. Router 2

1. Interfaces List

Merupakan data dari Ether 1 – 4 beserta jalur-jalurnya pada router 2.

Gambar 4. 4 Interface Router2

2. Address List

Merupakan tampilan dari data IP yang terdapat pada router 2.


(4)

3. BGP pada Router 2

Pada Gambar 4.6 dan gambar 4.7 dibawah ini merupakan sebuah protokol BGP dari router 2 yang menghubugkan dengan Router 4 sebagai router Refelctor yang juga

Server ISP. Karna menghubungkan router 2 ke router 4 yang berbeda AS, maka BGP ini disebut protokol EGP(Exterior Gateway Protokol).


(5)

Gambar 4. 7 BGP Peer Router2

c. Router 3

1. Inerface List

Merupakan interface dari Ether 1 – 4

beserta jalur-jalurnya pada router 3.


(6)

2. Address List

Merupakan tampilan dari data IP yang terdapat pada Router 3.

Gambar 4. 9 Address List Router3

3. Network RIP Router 3

Merupakan data routing RIP yang terdapat pada router 3. Pada gambar tersebut dijelskan bahwa Router 3 memasukkan IP yg merupakan jalur yang menghubungkan dengan router 2 dan Router 1.


(7)

Gambar 4. 10 RIP Router3

d. Router 4

1. Interfaces List

Merupakan data dari Ethernet 1 – 4 beserta jalur-jalurnya pada router 4

Gambar 4. 11 Interface Router4


(8)

Merupakan tampilan dari data IP yang terdapat pada router 4. Karena router 4 merupakan router reflector yang terhubung dengan internet ,maka di sini terdapat IP dari ISP tersebut

Gambar 4. 12 Address List Router4

3. BGP pada Router 4


(9)

Pada gambar 4.13 peer 1 merupakan jalur yang menghubungkan antara router 4 dan router 2 yg memakai jalur IP 24.24.24.6 yg merupakan IP dari router 2 ke router 4

Gambar 4. 14 BGP Peer1 Router4

Pada gambar 4.14 peer 2 merupakan jalur yang menghubungkan antara router 4 dan router 6 yg memakai jalur IP 46.46.46.8 yg merupakan IP dari router 4 ke router 6.


(10)

Gambar 4.15 menunjukkan jika router 4 merupakan router reflector pada rancangan jaringan ini.

e. Router 5

1. Interfaces list

Merupakan data dari Ether 1 – 4 beserta jalur-jalurnya pada router 5

Gambar 4. 16 Interface Router 5

2. Address List

Merupakan tampilan dari data IP yang terdapat pada Router 5 yang menuju ke ether 3 dan ether 4.


(11)

Gambar 4. 17 Address List Router5

3. OSPF router 5

Gambar 4.18 merupakan OSPF dari router 5. OSPF merupakan protocol routing yang akan di bandingkan protocol routing RIP. Untuk OSPF router 5 ini akan menghubungkan antara router 5 dengan router 6, router 5 dengan router 7. OSPF akan memilih router untuk mencapai tujuannya dengan melihat jumlah cost yang telah di set. Semakin kecil cost yang di set maka jalur itulah yang akan dIPilih

protocol routing OSPF untuk mencapai tujuannya.


(12)

Gambar 4. 18 OSPF Router5

Untuk menghubungkan

protocol routing OSPF yang terdapat dalam satu AS ke protocol routing lainnya di as yang berbeda, pada OSPF

instance ,general, resdribute connected routes di isi as type 1 dan juga pada

redistribute bgp routes di isi dengan as type 1. Hal ini bertujuan untuk mengijinkan protocol routing antar as dapat berhubungan menggunakan


(13)

Gambar 4. 19 OSPF Intance Router5

f. Router 6

1. Interfaces list

Merupakan interface ether 1- 4 pada router6.


(14)

2. Address List

Merupakan tampilan dari data IP yang terdapat pada router 6 yang menghubungakan ke router 5 dan router 7.

Gambar 4. 21 Address List Router 6

3. OSPF router 6

Gambar 4.22 merupakan OSPF dari router 6 yg menghubungkan router 6 dengan router 5 dan router 7.


(15)

Gambar 4. 22 OSPF Router6

Pada gambar 4.23 merupakan

default OSPF instance router 6. Karena router 6 merupakan router yang terhubung dengan router 4 yang mempunyai internet, pada kolom redistribute default route di isi always agar router 6 dapat terkoneksi

internet dengan router 4.


(16)

4. BGP router 6

Pada gambar 4.24 dan gambar 4.25 menjelaskan tentang cara menghubungkan router 6 dengan router 4 menggunakan BGP karena router 4 dan router 6 berbeda AS.

Gambar 4. 24 BGP Router 6


(17)

g. Router 7

1. Interfaces

Merupakan list interface ether 1-4 pada router 7. Terdapat ether yang menuju ke client karna router 7 adalah router dari client.

Gambar 4. 26 Interface Router 7

2. Address List

Merupakan tampilan dari data IP yang terdapat pada router 7.


(18)

3. OSPF router 7

Gambar 4.28 dan gambar 4.29 dibawah ini merupakan OSPF router7 yang menghubungkan antara router7 dengan router5 dan router6.

Gambar 4. 28 OSPF Router 7


(19)

4.1Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil seting diatas maka dilakukan pengujian dengan cara dari router 1 melakukan PING google/ 8.8.8.8 dan router 7 seperti halnya router 1 untuk mengetahui kalau setiap client


(20)

1. Router 1

Gambar 4. 30 PING Client 1

Dengan dilakukan PING seperti pada gambar 4.30, dapat dibuktikan jika client pada router1 sudah terhubung pada internet.


(21)

2. Router 7

Gambar 4. 31 PING Client 2

Dengan dilakukan PING seperti pada gambar 4.31, dapat dibuktikan jika client pada router1 sudah terhubung pada internet.

4.2Analisis

Berdasarkan hasil implementasi penulis akan mencoba melakukan pembatasan bandwidth pada

router reflector yang akan berpengaruh pada kecepatan akses internet pada routing RIP dan routing OSPF.


(22)

Gambar 4. 32 Traffic Perbandingan OSPF dan RIP

Berdasarkan analisis yang dilakukan router 4 ketika ether 2 (akses RIP) dan ether 3 (akses OSPF) diberi bandwidht yang sama, dapat dilihat traffic rata-rata kecepatan bahwa kecepatan routing OSPF lebih stabil dibandingkan dengan routing RIP.

Setelah pengujian pertama telah selesai di lakukan maka akan di lakukan pengujian yang kedua dengan cara mengirim paket PING dan akan dilihat paket loss nya seperti gambar 4.33 dan gambar 4.34.


(23)

1. Ping router 1

Gambar 4. 33 PING Client 1 RIP


(24)

Gambar 4. 34 PING Client 2 OSPF

Berdasarkan analisa PING pada router 1 dan router 7 diatas dapat dilihat kecepatan rata-rata dan paket los yang terjadi bahwa routing OSPF lebih baik dari pada routing RIP. Dalam pengujian ini perangkat komputer yang digunakan agar spesifikasinya sama menggunakan komputer yang sama .


(1)

4.1Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil seting diatas maka dilakukan pengujian dengan cara dari router 1 melakukan PING google/ 8.8.8.8 dan router 7 seperti halnya router 1 untuk mengetahui kalau setiap client


(2)

1. Router 1

Gambar 4. 30 PING Client 1

Dengan dilakukan PING seperti pada gambar 4.30, dapat dibuktikan jika client pada router1 sudah terhubung pada internet.


(3)

2. Router 7

Gambar 4. 31 PING Client 2

Dengan dilakukan PING seperti pada gambar 4.31, dapat dibuktikan jika client pada router1 sudah terhubung pada internet.

4.2Analisis

Berdasarkan hasil implementasi penulis akan mencoba melakukan pembatasan bandwidth pada

router reflector yang akan berpengaruh pada kecepatan akses internet pada routing RIP dan routing OSPF.


(4)

Gambar 4. 32 Traffic Perbandingan OSPF dan RIP

Berdasarkan analisis yang dilakukan router 4 ketika ether 2 (akses RIP) dan ether 3 (akses OSPF) diberi bandwidht yang sama, dapat dilihat traffic rata-rata kecepatan bahwa kecepatan routing OSPF lebih stabil dibandingkan dengan routing RIP.

Setelah pengujian pertama telah selesai di lakukan maka akan di lakukan pengujian yang kedua dengan cara mengirim paket PING dan akan dilihat paket loss nya seperti gambar 4.33 dan gambar 4.34.


(5)

1. Ping router 1

Gambar 4. 33 PING Client 1 RIP


(6)

Gambar 4. 34 PING Client 2 OSPF

Berdasarkan analisa PING pada router 1 dan router 7 diatas dapat dilihat kecepatan rata-rata dan paket los yang terjadi bahwa routing OSPF lebih baik dari pada routing RIP. Dalam pengujian ini perangkat komputer yang digunakan agar spesifikasinya sama menggunakan komputer yang sama .