Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisa Perbandingan Routing RIP dan Routing OSPF dengan Pembanding Sebuah Router Reflector T0 562013046 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap orang yang menggunakan internet memiliki
paling sedikit satu nomor unik AS (Autonomous System),
dan mereka menggunakan BGP (Border

Gateway

Protocol) untuk menyebarkan jaringan mereka kepada

jaringan peer/tetangga. Routing BGP adalah protokol
path-vector . Oleh karena itu, BGP hanya menunjukkan

jalur yang dIPerlukan untuk mencapai tujuan tertentu.
BGP tidak menjelaskan bagaimana sebuah paket akan
dirutekan dalam suatu Autonomous System, tidak seperti
yang dilakukan OSPF (Open Shortest Path First) dan
RIP(Routing Information Protocol). BGP dapat disebut
protocol distance-vector


karena memiliki kesamaan

walaupun sedikit.
Seperti protocol routing lainnya, Border Gateway
Protocol (BGP) memiliki mekanisme untuk mencegah

terjadinya routing loop. BGP dapat digunakan untuk
routing di dalam AS (internal BGP) dan antar AS
(external BGP). Secara keseluruhan, internet terbagi atas

ribuan Autonomous System (AS) yang saling bertukar
informasi

berupa

informasi
1

routing


menggunakan

2

Exsterior Routing Protocol (ERP) yang disebut dengan
BGP (Border Gateway Protocol). BGP berjalan melalui

sebuah protocol transport, yaitu TCP.
Mekanisme untuk mencegah routing loop pada
internal BGP dan external BGP sedikit berbeda. Untuk

mekanisme pencegahan loop pada external BGP, BGP
akan melihat AS-Path. Jika di dalam routig update
terdapat AS-Path dirinya sendiri, maka update tersebut
akan ditolak. Untuk internal BGP , setiap update yang
dikirim oleh router tidak akan mengubah nilai AS-Path
karena routing tersebut masih berada di dalam AS-Path
yang sama.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum



Memenuhi syarat kelulusan D3
Teknik



Informatika

Universitas

Kristen Satya Wacana.
Menerapkan ilmu yang di dapat
selama dibangku kuliah.

1.2.2 Tujuan Khusus


Mengetahui


dan

memanfaatkan

routing terbaik untuk menyusun



suatu local area network.
Mengetahui perbedaan RIP dan
OSPF.

3

1.3 Rumusan Masalah




Bagaimana Menerapakan Routing pada Local

Area Network.

Bagaimana Membuat Routing yang Baik
dalam satu Local Area Network.

1.4 Batasan Masalah
Dalam proyek ini batasan masalah adalah :




Tidak membahas keamanan.
Tidak membahas delay

1.5 Metodologi Penelitian
Dalam pembuatan proyek ini disusunlah beberapa
tahapan rancangan guna sebagai tolak ukur dan guna
untuk membantu penyelesaian proyek sebagai berikut :
1. Tahapan Pengumpulan Data
Tahapan ini mempelajari dan memahami

teknis-teknis perancangan Protocol Routing RIP dan
OSPF . Adapun literatur yan digunakan berasal dari

buku-buku routing, artikel tentang pembuatan Local
Area Network yang menggunakann Routing RIP dan
OSPF . Dan observasi untuk mengumpulkan data

dengan cara mengamati secara langsung suatu kegiatan
yang sedang dilakukan dan melakukan pendekatan.

2. Persiapan Alat dan Bahan
Pada tahapan ini dilakukan pendefinisian
seluruh kebutuhan perangkat yang nantinya akan

4

dijadikan sebagai acuan untuk membuat Protocol
Routing RIP dan OSPF .

3. Perancangan Konfigurasi

Dalam

tahap

ini

penulis

melakukan

perancangan konfigurasi pada setiap mikrotik.
Konfigurasi yang akan di lakukan adalah memberi
alamat IP setiap mikrotik. Melakukan perancangan
routing RIP pada router 1(saatu) samapai router

3(tiga), routing OSPF pada router 5(lima) sampai
router 7(tujuh), dan router reflector pada router

4(empat).
4. Setting Routeer Reflector

Pada tahap ini akan dilakukan setting pada
server untuk menghubungkan area RIP dan OSPF

sebagai monitor pembanding diantara keduanya.
5. Testing
Tes

Router

Reflector

untuk

membandingkan routing OSPF dan Routing
RIP .