PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS DI KELAS VII SEMESTER II SMP N I 2 KOTA PEMATANGSIANTAR TP 2011/2012.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS
DI KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 2
KOTA PEMATANGSIANTAR
T.P. 2011/2012

Oleh:
Eva Frianti Br Regar
NIM 408321017
Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2012


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala
Kasih, pertolongan dan rahmat-Nya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat
kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang telah direncanakan.
Skripsi berjudul ”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Di Kelas VII
Semester II SMP Negeri 2 Kota Pematangsiantar T.P. 2011/2012” disusun untuk
memperoleh gelar Sarjana pendidikan fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Drs. Tumpal Simamora sebagai dosen pembimbimg skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai dengan
selesainya

skripsi

ini.


Juga

ucapan

terima

kasih

kepada

Bapak

Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd, Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si dan Bapak
Drs. Henok Siagian, M.Si, selaku dosen penguji yang telah memberi masukan dan
saran dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih juga kepada Bapak
Drs. Nurdin Siregar, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik dan juga kepada
bapak kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku dekan FMIPA
UNIMED, juga kepada Ibu Dra.Derlina,M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika FMIPA
UNIMED dan Bapak Drs. Sehat Simatupang,M.Si selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Fisika FMIPA UNIMED.

Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai
Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis
selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Jekson Gultom, S.Pd, MM, selaku kepala sekolah SMP Negeri 2 Kota
Pematangsiantar, Ibu Magdalena Simanjuntak, S.Pd dan Ibu Siti Nurma, S.Pd,
selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan membimbing
penulis selama penelitian dan para guru serta staf administrasi SMP Negeri 2

Kota Pematangsiantar yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada
penulis selama melakukan penelitian.
Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada kedua orangtua penulis
yaitu Ayahanda Arifin Siregar dan Ibunda tercinta Nurtiani br Pasaribu yang terus
memberikan kasih sayang dan dukungan, serta sumbangsih yang besar dari segi
nasehat, spiritual dan material yang menjadi motivasi sehingga penulis dapat
menyelesaikan studi di UNIMED. Juga kepada saudara- saudara penulis, Kak
Risma Ulita dan Bang Paramananda Pakpahan beserta kedua keponakan tersayang
Indri dan Abel, kepada abang David Candra Siregar, dan Yogi Charles Siregar
serta sanak keluarga yang senantiasa memberikan motivasi dan doa yang tulus
kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi
ini. Terkhusus penulis ucapkan banyak terimakasih kepada Zankers Mere

(Mitra Yanti Sinaga, Abadi Einstein Rajagukguk, Rio Samaria Sinambela),
sahabat sekaligus keluarga terdekat di kampus yang selalu ada mendukung dan
memotivasi penulis dengan sangat luar biasa. Dan tak lupa penulis ucapkan
terimakasih atas bantuan dan motivasinya kepada sahabat-sahabat penulis serta
rekan seperjuangan Pend. Fisika Ekstensi 08 serta sahabat-sahabat lainnya tak bisa
disebutkan satu persatu.
Akhirnya atas bantuan semua pihak, sekali lagi penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya. Penulis telah berupaya dengan semaksimal
mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak
kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun demi sempurnanya skripsi ini.
Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan. Akhirnya
penulis mengucapkan terima kasih.
Medan,
Penulis,

Eva Frianti Br Regar

iii


PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK GERAK LURUS DI KELAS VII
SEMESTER II SMP NEGERI 2 KOTA
PEMATANGSIANTAR
T.P. 2011/2012
Eva Frianti Br Regar
(NIM 408321017)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan akibat pengaruh
model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa pada
materi pokok gerak lurus di kelas VII semester II SMP Negeri 2 Kota
Pematangsiantar T.P. 2011/2012”.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian
adalah seluruh siswa kelas VII Semester II SMP Negeri 2 Kota Pematangsiantar
T.P. 2011/2012 yang terdiri dari 9 kelas berjumlah 330 orang. Pengambilan
sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2
kelas yaitu kelas VII-I sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 36 orang dan
kelas VII-II sebagai kelas kontrol yang berjumlah 36 orang. Instrumen yang
digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar yang

dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 20 soal yang terdiri dari 4 pilihan.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen
33,19 dan nilai rata-rata kelas kontrol 33,47. Dari hasil uji beda nilai kedua kelas
pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh thitung = 0,116 dan ttabel = 1,9966 sehingga
thitung < ttabel , berarti tolak Ha dan terima Ho, maka dapat disimpulkan tidak
terdapat perbedaan yang signifikan nilai pretes kedua kelas, artinya kedua kelas
memiliki kemampuan awal yang sama. Kemudian diberikan perlakuan yang
berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan
kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional. Setelah pembelajaran
selesai diberikan, diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 73,47
dan kelas kontrol 60. Hasil uji t diperoleh thitung = 5,4666 dan ttabel = 1,6683,
sehingga thitung > ttabel maka Ha diterima, dengan demikian terdapat perbedaan
yang signifikan antara hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol sehingga
dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok gerak lurus
di kelas VII semester II SMP Negeri 2 Kota Pematangsiantar T.P. 2011/2012”.

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan

Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah

1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian

1
1
5
5
6
6
7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Belajar
2.1.2. Pengertian Pembelajaran
2.1.3. Pengertian Model Pembelajaran
2.1.4. Model Pembelajaran Kooperatif

2.1.4.1. Hakekat Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.4.2. Unsur- Unsur Pembelajaran Kooperatif
2.1.4.3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
2.1.5. Pembelajaran Konvensional
2.1.5.1. Struktur Pengajaran Pembelajaran Konvensional
2.1.6. Hasil Belajar
2.1.7. Kajian Materi
2.1.7.1. Pengertian Gerak Lurus
2.1.7.2. Besaran- Besaran Dalam Gerak Lurus
2.1.7.2.1. Jarak dan Perpindahan
2.1.7.2.2. Kelajuan dan Kecepatan
2.1.7.2.2.1. Kelajuan Rata- rata dan Kecepatan Rata- rata
2.1.7.2.3. Percepatan
2.1.7.3. Pembagian Gerak
2.1.7.3.1. Gerak Lurus Beraturan
2.1.7.3.2. Gerak Lurus Berubah Beraturan
2.1.7.3.3. Penerapan GLB dan GLBB dalam Kehidupan Sehari- hari
2.2. Kerangka Konseptual
2.3. Hipotesis


8
8
8
9
10
10
10
11
12
16
16
17
18
18
19
19
20
20
21
22

22
23
24
24
26

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1. Populasi Penelitian
3.2.2. Sampel Penelitian
3.3. Variabel Penelitian
3.4. Jenis dan Desain Penelitian
3.4.1. Jenis Penelitian
3.4.2. Desain Penelitian
3.5. Prosedur Penelitian
3.6. Teknik Pengumpulaan Data
3.6.1 Pretes
3.6.2 Postes
3.7. Instrumen Penelitian
3.7.1. Tes Hasil Belajar
3.7.1.1. Validitas Tes
3.8. Teknik Analisis Data
3.8.1. Menentukan Nilai Rata- rata
3.8.2. Menentukan Simpangan Baku
3.8.3. Uji Normalitas
3.8.4. Uji Homogenitas
3.8.5. Uji Hipotesis

27
27
27
27
27
27
28
28
28
29
31
31
31
31
31
32
32
32
32
33
34
34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian
4.1.2 Uji Persyaratan Analisa Data
4.1.3 Pengujian Hipotesis
4.2 Pembahasan

38
38
38
41
42
44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

47
47
47

DAFTAR PUSTAKA

49

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
Tabel 2.2 Langkah- langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Tabel 2.3 Perhitungan Skor Perkembangan
Tabel 2.4

Tabel 3.1.
Tabel 3.2.
Tabel 3.3.
Tabel 4.1.
Tabel 4.2
Tabel 4.3.
Tabel 4.4.
Tabel 4.5.

Halaman
12
14
15

Tingkat Penghargaan Kelompok

Two-Group Pretes-Postes Design
Spesifikasi Tes Hasil Belajar Pada Materi Pokok Gerak Lurus
Kriteria Penilaian Hasil Belajar
Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas Data Pretes dan Postes
Ringkasan Perhitungan Uji Homogenitas Data Pretes dan Postes
Ringkasan Hasil Perhitungan Pengujian Hipotesis Untuk
Data Pretes
Tabel 4.6. Ringkasan Hasil Perhitungan Pengujian Hipotesis Untuk
Data Postes

15

28
31
33
39
40
41
42
43
43

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Perpindahan dan Jarak Yang Ditempuh Benda
19
Gambar 2.2 Percepatan dan Perlambatan
21
Gambar 2.3 Grafik Hubungan Jarak Terhadap Waktu Pada GLB
23
Gambar 2.4 Grafik Hubungan Percepatan Terhadap Waktu Pada GLBB
23
Gambar 2.5 Grafik Hubungan Antara v-t Pada GLB
24
Gambar 2.6 Ticker Timer
24
Gambar 2.7 Hasil Ketikan Ticker Timer Untuk GLB
24
Gambar 2.8 Hasil Ketikan Ticker Timer Untuk GLBB Dipercepat
25
Gambar 2.9 Hasil Ketikan Ticker Timer Untuk GLBB Diperlambat
25
Gambar 3.1 Tahapan Penelitian
30
Gambar 4.1. Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol 39
Gambar 4.2. Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol 41

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) II
Lembar Kerja Siswa (LKS) I
Lembar Kerja Siswa (LKS) II
Instrumen Penelitian
Tabel Spesifikasi Instrumen Penelitian
Angket Siswa
Lembar Wawancara Guru
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Pretes
Kelas Eksperimen
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Pretes
Kelas Kontrol
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Postes
Kelas Eksperimen
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Postes
Kelas Kontrol
Perhitungan Nilai Rata- rata dan Simpangan Baku
Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen dan Kontrol
Uji Homogenitas Data
Uji Kesamaan Kemampuan Awal
Uji Hipotesis Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol
Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors
Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z
Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi F
Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi t
Dokumentasi Penelitian

Halaman
51
64
77
80
83
86
98
101
103
104
105
106
107
110
115
118
120
123
124
125
127
128

RIWAYAT HIDUP

Eva Frianti Br Regar dilahirkan di Minas pada tanggal 05 Januari 1990.
Ayah bernama Arifin Siregar dan ibu bernama Nurtiani Pasaribu dan merupakan
anak ketiga dari empat bersaudara. Pada tahun 1996 penulis masuk SD Negeri 003
Minas dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2002, penulis melanjutkan sekolah
ke SMP Negeri 1 Minas dan lulus pada tahun 2005. Kemudian pada tahun 2005,
penulis melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas ke SMA Negeri 1 Minas
dan lulus pada tahun 2008. Kemudian pada tahun 2008, penulis diterima di
Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (FMIPA UNIMED). Selama
berkuliah penulis pernah mengikuti organisasi ekstra kampus yaitu Ikatan
Keluarga Besar Kristen Fisika (IKBKF).

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan media yang sangat berperan untuk menciptakan
manusia yang berkualitas dan berpotensi dalam arti yang seluas-luasnya, melalui
pendidikan akan terjadi proses pendewasaan diri sehingga di dalam proses
pengambilan keputusan terhadap suatu masalah yang dihadapi selalu disertai
dengan rasa tanggung jawab yang besar.
Masyarakat yang berkepribadian baik antara lain dihasilkan dari sistem
pendidikan yang baik, sebaliknya sistem pendidikan yang buruk pasti
berkontribusi pada buruknya kepribadian masyarakat. Sanjaya (2010:273)
menyatakan :
”Sesuai dengan UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 3, pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”
Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas, guru selain sebagai
pendidik, pembimbing, dan pengarah serta narasumber pengetahuan juga sebagai
motivator yang bertanggung jawab atas keseluruhan perkembangan kepribadian
siswa. Dengan kata lain, guru sebagai pendidik selain harus mampu menciptakan
suatu proses pembelajaran yang kondusif dan bermakna sesuai metode
pembelajaran yang digunakan juga harus mampu meningkatkan perhatian dan
minat serta motivasi belajar siswa. Hal itu dibutuhkan mengingat adanya beberapa
materi yang terkait dengan disiplin ilmu tertentu mempunyai tingkat kesukaran
yang cukup tinggi namun sangat berperan dalam perkembangan kehidupan secara
umum. Salah satunya adalah disiplin ilmu fisika.
Fisika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dinilai cukup
memegang peranan penting dalam membentuk siswa menjadi berkualitas, karena
fisika merupakan suatu sarana berpikir untuk mengkaji sesuatu secara logis dan
sistematis. Karena itu perlu adanya peningkatan mutu pendidikan fisika. Salah

2

satu hal yang harus diperhatikan adalah peningkatan prestasi belajar fisika siswa
di sekolah.
Dalam pembelajaran di sekolah, fisika merupakan salah satu mata
pelajaran yang masih dianggap sulit dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam
proses pembelajaran fisika diperlukan suatu model pembelajaran yang bervariasi.
Artinya dalam penggunaan model pembelajaran tidak harus sama untuk semua
pokok bahasan, sebab dapat terjadi bahwa suatu model pembelajaran tertentu
cocok untuk satu pokok bahasan tetapi tidak untuk pokok bahasan yang lain.
Kenyataan yang terjadi adalah penguasaan siswa terhadap materi fisika
masih tergolong rendah jika dibanding dengan mata pelajaran lain. Kondisi seperti
ini terjadi pula pada SMP Negeri 2 Kota Pematangsiantar. Berdasarkan hasil
wawancara peneliti dengan Ibu Siti Nurma, S.Pd selaku guru fisika yang mengajar
di kelas VII menyatakan bahwa penguasaan materi fisika oleh siswa masih
tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar sebesar 40- 61
yang belum mencapai nilai KKM sebesar 65.
Penggunaan model pembelajaran konvesional yakni suatu model
pembelajaran yang banyak didominasi oleh guru, sementara siswa duduk secara
pasif menerima informasi pengetahuan dan keterampilan yang mengarahkan
kepada

kemampuan

anak

untuk

menghafal

pelajaran

atau

pun

informasiPengetahuan menjadi sesuatu yang hanya dihafal saja tetapi tidak
berpengaruh dalam kehidupan.Hal ini diduga merupakan salah satu penyebab
terhambatnya kreativitas dan kemandirian siswa sehingga menurunkan prestasi
belajar fisika siswa.Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi juga
merupakan salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa.
Hasil observasi yang telah dilakukan peneliti di SMP Negeri 2 Kota
Pematangsiantar dengan memberikan angket kepada 38 orang siswa, sebanyak 21
orang atau sebesar 55,3 % menganggap fisika itu pelajaran sulit dan banyak
rumus. Jika dilihat kenyatannya fisika merupakan ilmu yang menarik karena
semua gejala yang terjadi di alam berkaitan dengan fisika dan dapat diterangkan
dengan menggunakan konsep yang sederhana.

3

Sesuai dengan amanah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
bahwa pembelajaran harus berpusat pada siswa. Kelas bukan hanya sekedar
tempat untuk mencatat, duduk, dengar dan hapal. Akan tetapi kelas digunakan
untuk saling membelajarkan diantara siswa.
Untuk memenuhi tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
tersebut, yakni student centered learning maka diperlukan model pembelajaran
yang berbasis siswa. Pembelajaran yang berpusat pada siswa umumnya mampu
berkomunikasi dan bekerjasama dengan lebih baik, cenderung mementingkan apa
yang ingin dipelajari siswa dan mendorong siswa untuk belajar mengambil
tanggung jawab yang lebih besar dalam pembelajaran baik secara individual
maupun kerjasama kelompok dengan demikian diharapkan dapat mendorong
siswa untuk terlibat secara aktif dalam membangun pengetahuan, sikap, dan
perilaku maka fungsi guru berubah dari pengajar (teacher) menjadi mitra
pembelajaran (fasilitator) dengan demikian guru tidak mengambil hak siswa untuk
belajar dalam arti yang sesungguhnya yaitu siswa memperoleh kesempatan dan
fasilitas untuk membangun sendiri pengetahuannya sehingga siswa akan
memperoleh pemahaman yang mendalam dan pada akhirnya dapat meningkatkan
hasil belajar siswa yang berkualitas.
Salah satu model yang berbasis siswa yaitu model pembelajaran
kooperatif. Model pembelajaran kooperatif menggunakan kelompok- kelompok
kecil sehingga siswa- siswa saling bekerja sama untuk mencapai tujuan
pembelajaran.Slavin(dalam Isjoni, 2009:15) menyatakan:
“Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa
belajar dan bekerja dalam kelompok- kelompok kecil secara kolaboratif yang
anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen.”
Hal ini senada dengan Sanjaya (2006:242) yang menyatakan bahwa :
“Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan
menggunakan sistem pengelompokkan/ tim kecil, yaitu antara empat sampai enam
orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras,
atau suku yang berbeda (heterogen). Sistem penilaian dilakukan terhadap
kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan (reward ), jika
kelompok mampu menunjukkan prestasi yang diprasyaratkan.”

4

Model pembelajaran kooperatif yang akan diterapkan oleh peneliti adalah
model pembelajaran kooperatif tipe Students Team Achievement Division
(STAD). Kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini adalah
sebagai berikut :1) Siswa dapat bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan
menjunjung tinggi norma - norma kelompok; 2) Siswa aktif membantu dan
memotivasi semangat untuk berhasil bersama; 3) Aktif berperan sebagai tutor
sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok; 4) Interaksi antar siswa
meningkat seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat.
Berdasarkan penelitian Malik, L (2006) menyatakan bahwa hasil belajar
siswa yang diberi pengajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pengajaran konvensional. Dari hasil
temuannya diperoleh nilai rata-rata 68.2 untuk pembelajaran kooperatif tipe
STAD, sedangkan hasil belajar yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional
50.6 pada materi pokok kinematika gerak lurus di kelas X semester I MAN 2
Medan. Sihombing, T (2008) menyatakan bahwa setelah dilakukan pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diperoleh hasil
postes dengan nilai rata-rata 56.2 atau meningkat 17.2 %. Selanjutnya, Wulandari
(2011) menyatakan bahwa rata- rata hasil belajar fisika siswa cenderung
meningkatdengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada
materi zat dan wujudnya di SMP Swasta Darusallam Medan. Dari hasil penelitian
ini diperoleh nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen (Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD) adalah 68,38 sedangkan kelas kontrol (Model
Pembelajaran Konvensional) adalah 62,63.
Adapun beberapa

kendala yang ditemukan oleh peneliti sebelumnya

dalam melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe STADdiantaranya a). Waktu belum bisa dimanfaatkan secara efisien dalam
penetapan pelaksanaan pembelajaran; b). Peneliti tidak dapat mengontrol siswa
dengan baik dalam proses pembelajaran. Dengan melihat kendala-kendala yang
dihadapi oleh peneliti sebelumya, maka peneliti akan berusaha mengatasi kendala
dalam hal ini adalah masalah waktu, yaitu dengan memaksimalkan waktu yang

5

cukup dan juga pengorganisasian kelas yang baik, sehingga mampu meningkatkan
hasil belajar siswa.
Pada materi pokok Gerak Lurus, guru harus dapat mengaitkan antara
materi dengan kehidupan sehari-hari siswa dan mendorong anak dalam berpikir
aktif dan kreatif. Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka peneliti mengadakan
penelitian

tentang

“Pengaruh

Model

Pembelajaran

Kooperatif

Tipe

STADTerhadap Hasil BelajarSiswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Di
Kelas VII Semester II SMP Negeri 2 Kota Pematangsiantar T.P. 2011/2012”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi identifikasi
masalah pada penelitian ini adalah:
1. Hasil belajar fisika siswa yang diperoleh belum optimal atau masih
rendah.
2. Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses belajar.
3. Penggunaan model pembelajaran saat ini masih belum optimal,
kecenderungan

dalam

proses

belajar

mengajar

didominasi

oleh

penggunaan model pembelajaran konvensional.
4. Model pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar masih kurang
bervariasi.

1.3 Batasan Masalah
Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu
dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Penelitian ini

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

STADdalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Hasil belajar fisika siswa pada materi Gerak Lurus dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
3. Keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar.

6

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah dan supaya peneliti ini dapat dilakukan
maka masalah yang patut diteliti adalah :
1. Bagaimanakah

hasil

belajar

siswa

dengan

menggunakan

model

pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok gerak lurus di
kelas VII semester II di SMP Negeri 2 Kota Pematangsiantar T.P
2011/2012 ?
2. Bagaimanakah

hasil

belajar

siswa

dengan

menggunakan

model

pembelajaran konvensional pada materi pokok gerak lurus kelas VII
semester II di SMP Negeri 2 Kota Pematangsiantar T.P 2011/2012 ?
3. Adakah perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe
STAD terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok gerak lurus kelas
VII semester II di SMP Negeri 2Kota Pematangsiantar T.P 2011/2012 ?

1.5 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan yang akan dicapai
dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar yang didapatkan dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok gerak lurus
kelas VII semester II di SMP Negeri 2 Kota Pematangsiantar T.P
2011/2012.
2. Untuk mengetahui hasil belajar yang didapatkan dengan menggunakan
model pembelajaran konvensional pada materi pokok gerak lurus kelas VII
semester II di SMP Negeri 2 Kota Pematangsiantar T.P 2011/2012.
3. Untuk mengetahui perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok
gerak lurus kelas VII semester II di SMP Negeri 2 Kota Pematangsiantar
T.P 2011/2012.

7

1.6 Manfaat Penelitian
Sehubungan dengan tujuan penelitian diatas, penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat, yakni:
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD di kelas VII semester II SMP Negeri 2 Kota
Pematangsiantar T.P. 2011/2012.
2. Sebagai bahan masukan bagi guru-guru fisika dalam meningkat hasil
belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
3. Sebagai bahan informasi alternatif bagi guru khususnya guru fisika untuk
menentukan pendekatan pembelajaran yang tepat dalam proses belajar
mengajar.

48

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan
pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Nilai rata- rata hasil postes siswa pada kelas eksperimen dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah 73,47.
2. Nilai rata- rata hasil postes siswa pada kelas eksperimen dengan
menerapkan model pembelajaran konvensional adalah 60,56.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil postes siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol dimana hasil postes kelas eksperimen lebih
tinggi daripada kelas kontrol. Pengaruh peningkatan hasil postes di kelas
eksperimen sebesar 21,32 %, sehingga dapat memberikan makna bahwa
ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok gerak lurus di kelas VII
semester II SMP Negeri 2 Kota Pematangsiantar.

5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan terhadap hasil temuan dalam penelitian, maka
saran yang dapat dikemukakan antara lain:
1. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya memilih kelas yang memiliki
fasilitas yang mendukung interaksi dalam kelompok diskusi dengan
mudah seperti meja dan kursi yang dapat dimodifikasi dan dipindahkan.
2. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya memilih kelas yang memiliki
pencahayaan yang baik agar pelaksanaan eksperimen dalam penelitian
yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
berjalan dengan baik.
3. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya lebih mengkoordinir siswa selama
diskusi kelompok berlangsung dan waktu pengumpulan LKS.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2009), Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Bumi
Aksara, Jakarta
Aunurrahman, (2010), Belajar dan Pembelajaran, Alfabeta, Jakarta
Damari, A., (2010), Kupas Fisika SMP, Media Utama, Jakarta
Djamarah, S.B., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta
Giancoli, Douglas. C, (2001), Fisika Jilid 1 Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta
Isjoni, (2009), Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi
Peserta Didik, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Lie, A., (2007), Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di
Ruang-Ruang Kelas, Grasindo, Jakarta
Malik, L., (2006), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Bahasan Gaya dan Percepatan
T.A. 2006/2007, Skripsi FMIPA Unimed, Medan.
Mangunwiyoto, W., (2007), Pokok-Pokok Fisika SMP Untuk Kelas VII, Erlangga,
Jakarta
Margono, (2003), Metode Penelitian Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta.
Pribadi, B.A., (2009), Model Desain Sistem Pembelajaran, Dian Rakyat, Jakarta
Rusman, (2011), Model-Model Pembelajaran, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana,Jakarta
Sanjaya, W., (2005),Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi, Kencana , Jakarta
Sardiman, (2007), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Pres,
Jakarta
Sihombing, E.P., (2007), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Terhadap Hasil Belajar Siswa pada materi Pokok Kinematika Gerak
dengan Analisis Vekto., Skripsi FMIPA Unimed, Medan.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor – faktor yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta
Sudjana, (2005), Metode Statistika Edisi ke – 6, Tarsito, Bandung
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Konsep
Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Kencana Predana Media Group, Jakarta
Uno, H., (2011), Belajar dengan Pendekatan PAILKEM, Bumi Aksara, Jakarta
Wulandari, S., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya di
Kelas VII SMP Swasta Darussalam Medan T.P 2010/2011, Skripsi
FMIPA Unimed, Medan.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP KELAS VII SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2011/2012

0 3 44

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH

0 0 6

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 3 UJUNG BATU

0 0 6

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN

0 0 15

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

1 2 13

View of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN KONEMATIKA GERAK

0 1 9

MENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IX.1 SMP N 1 KINALI

1 1 12

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS 5 SEMESTER II SD N TEMPURSARI TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 17

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS DI KELAS VIII SMP

0 0 10

2 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR GERAK LURUS BERATURAN DI SMA

0 0 11