(B. Ekonomi) IbM Pemberdayaan Usaha Snack Bayam âATAYAâ Tawangmangu Karanganyar.
(B. Ekonomi)
IbM Pemberdayaan Usaha Snack Bayam ”ATAYA” Tawangmangu Karanganyar
Kata kunci: Pelatihan, pembinaan, pendampingan
Harini; Rahayu, Endang Siti; Diharjo, Kuncoro
Fakultas KIP UNS, Penelitian, DP2M Dikti, Ipteks bagi Masyarakat (IbM), 2012
Tujuan dari pengabdian masyarakat usaha snack bayam ini adalah untuk membimbing dan mengarahkan
para pengrajin snack bayam di lingkungan kelurahan Tawangmangu dan sekitarnya. Dengan
menggunakan pelatih-pelatih yang berkompeten di bidangnya serta pelaksanaan kegiatan didukung dana
dari DP2M DIKTI. Adapun pendekatan yang dilakukan dalam memberikan pelatihan dan pendampingan
dengan individual dan kelompok. Adapun pembekalan diberikan melalui penyuluhan, pelatihan dan
pendampingan menggunaan alat-alat dan peralatan produksi snack bayam.
Hasilnya adalah terselesaikannya program IbM Pemberdayaan snack bayam yang diberikan pada
sebanyak 25 peserta, sehingga peserta dapat memperaktekan dan membuat produk snack bayam secara
mandiri. Keterbatasan kegiatan ini adalah ada satu alat yang temperaturnya masih besar sehingga
mudah gosong.
Implikasi dari kegiatan pengabdian masyarakat adalah ada peningkatan kualitas dan kuantitas produk
yang dihasilkan, sehingga bisa menambah pendapatan pada pengrajin snack bayam. Sebagian besar dari
peserta menginginkan tindak lanjut dari pelatihan ini yang berupa pembinaan dan pendampingan usaha.
IbM Pemberdayaan Usaha Snack Bayam ”ATAYA” Tawangmangu Karanganyar
Kata kunci: Pelatihan, pembinaan, pendampingan
Harini; Rahayu, Endang Siti; Diharjo, Kuncoro
Fakultas KIP UNS, Penelitian, DP2M Dikti, Ipteks bagi Masyarakat (IbM), 2012
Tujuan dari pengabdian masyarakat usaha snack bayam ini adalah untuk membimbing dan mengarahkan
para pengrajin snack bayam di lingkungan kelurahan Tawangmangu dan sekitarnya. Dengan
menggunakan pelatih-pelatih yang berkompeten di bidangnya serta pelaksanaan kegiatan didukung dana
dari DP2M DIKTI. Adapun pendekatan yang dilakukan dalam memberikan pelatihan dan pendampingan
dengan individual dan kelompok. Adapun pembekalan diberikan melalui penyuluhan, pelatihan dan
pendampingan menggunaan alat-alat dan peralatan produksi snack bayam.
Hasilnya adalah terselesaikannya program IbM Pemberdayaan snack bayam yang diberikan pada
sebanyak 25 peserta, sehingga peserta dapat memperaktekan dan membuat produk snack bayam secara
mandiri. Keterbatasan kegiatan ini adalah ada satu alat yang temperaturnya masih besar sehingga
mudah gosong.
Implikasi dari kegiatan pengabdian masyarakat adalah ada peningkatan kualitas dan kuantitas produk
yang dihasilkan, sehingga bisa menambah pendapatan pada pengrajin snack bayam. Sebagian besar dari
peserta menginginkan tindak lanjut dari pelatihan ini yang berupa pembinaan dan pendampingan usaha.