PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII.

(1)

MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

TESIS

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan IPA

oleh

Noer Hardianty NIM 1302885

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Oleh:

Noer Hardianty, S.Pd

Universitas Pendidikan Indonesia, 2015

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan IPA

Sekolah Pascasarjana

© Noer Hardianty

Universitas Pendidikan Indonesia Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

NOER HARDIANTY

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing

Dr. Nahadi, M.Pd., M.Si

NIP. 197102041997021002

Mengetahui,

Ketua Prodi Pendidikan IPA

Dr. Phil. Ari Widodo, M.Ed


(4)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR... iii

UCAPAN TERIMA KASIH... iv

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB I PENDAHULUAN... 1

A.Latar Belakang Penelitian………... 1

B.Rumusan Masalah Penelitian………... 5

C. Batasan masalah………... 6

D.Tujuan Penelitian………... 7

E. Manfaat/Signifikansi Penelitian………... 8

BAB II KAJIAN PUSTKA………... 9

A.Assessment for Learning... 9

1. Assessment of Learning danAssessment for Learning... 9

2. Assessment for Learning dalam Pembelajaran... 11

B. Habits of Mind………... 16

1. Self Regulation……….... 18

2. Critical Thinking ………..... 20

3. Creative Thinking……….... 22

C.Hubungan Assessment for Learning dengan Habits of Mind..... 24

D.Hubungan Asesmen Siswa SMP Kelas VII dengan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Kompetensi Kelulusan SMP... 25


(5)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vi

Learning dan Habits of Mind..... 29

F. Materi Pembelajaran IPA Terpadu... 30

1. Kalor dan Perpindahannya... 30

2. Termoregulasi pada Hewan dan Manusia... 34

3. Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya………... 36

G. Pembelajaran IPA Terpadu, Asesmen dan Kedudukan Habits of Mind pada Materi Kalor dan Perpindahannya dan Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya...………..………... 40

H. Penelitian yang Relevan………..………... 42

I. Hipotesis………..………... 44

J. Kerangka Berpikir………... 44

BAB III METODE PENELITIAN………... 45

A.Desain Penelitian... 45

B.Populasi dan Sampel... 45

C.Variabel Penelitian... 46

D.Definisi Operasional... 46

E. Instrumen Penelitian... 46

F. Prosedur Penelitian... 49

G.Analisis Data... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN, TEMUAN DAN PEMBAHASAN…… 59

A.Hasil Penelitian………... 59

1. Penggunaan Assessment for Learning dalam Pembelajaran IPA Terpadu.... 60

2. Habits of Mind Siswa dalam Pembelajaran IPA Terpadu ... 61

3. Data Angket Penelusuran Habits of Mind ………..... 64

4. Habits of Mind Siswa Berdasarkan Self Assessment... 73

5. Habits of Mind Siswa Berdasarkan Peer Assessment... 75

6. Respon Siswa Terhadap Penggunaan Assessment for Learning dalam Membentuk Habits of Mind ……….. 76


(6)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vii

7. Korelasi Assessment for Learning dengan Habits of Mind……….. 77

8. Kontribusi Assessment for Learning dengan Habits of Mind……… 81

B. Temuan dan Pembahasan………... 86

1. Penggunaan Assessment for Learning pada Pembelajaran IPA Terpadu... 86

2. Peningkatan Habits of Mind Siswa... 95

3. Korelasi dan Kontibusi Assessment for Learning Terhadap Pembentukan Habits of Mind………... 100

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI... 103

A.Simpulan………... 103

B.Implikasi..………... 104

C.Rekomendasi..……… ………... 104

DAFTAR PUSTAKA………... 106

LAMPIRAN-LAMPIRAN………....………...... 112


(7)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan dapat dimaknai sebagai usaha memanusiakan manusia. Dalam undang-undang no. 23 tahun 2003 mengenai sistem pendidikan nasional, pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Berdasarkan definisi pendidikan tersebut, tujuan pendidikan adalah untuk mengembangkan potensi diri yang diperlukan untuk diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Potensi diri yang dikembangkan meliputi aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap dan nilai) dan psikomotor (keterampilan).

Proses pengembangan potensi diri merupakan usaha manusia untuk menghadapi kehidupan yang semakin berkembang. Perkembangan kehidupan di dominasi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat. Perkembangan tersebut menuntut siswa untuk memiliki kemampuan dalam menghadapi perkembangan secara cerdas agar mampu bertahan di kehidupan bermasyarakat. Perkembangan kehidupan akan memunculkan masalah, sehingga siswa perlu memiliki kemampuan dan perilaku untuk mencari solusi permasalahan. Perilaku cerdas yang sangat diperlukan siswa untuk mencari solusi permasalahan disebut dengan habits of mind (Marzano, 1993 hlm 14; Marzano et al., 1993 hlm. 5; Marzano dan Pickering, 1997, hlm. 262; Costa dan Kallick, 2007).

Habits of mind sangat penting untuk siswa dalam menghadapi perkembangan kehidupan. Menggunakan habits of mind memerlukan gabungan dari keterampilan, sikap, kepribadian diri, pengalaman masa lalu, serta berbagai kecenderungan dan sensitivitas lainnya, sehingga habits of mind merupakan pola perilaku cerdas paling tinggi (Marzano, 1993 hlm 14; Marzano et al., 1993 hlm. 5.; Marzano dan Pickering, 1997, hlm. 262; Neo dan Cheung, 2005; Campbell,


(8)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2006; Costa dan Kallick, 2007; Rustaman, 2011). Saat memutuskan tindakan di berbagai keadaan, habits of mind dilihat sebagai aspek afektif dari berpikir (Neo dan Cheung, 2005).

Marzano et al. (1993) membagi habits of mind ke dalam tiga kategori yaitu

self regulation, critical thinking, dan creative thinking. Self regulation meliputi: menyadari pemikirannya sendiri, membuat rencana secara efektif, menyadari dan menggunakan sumber-sumber informasi yang diperlukan, sensitif terhadap umpan balik dan mengevaluasi keefektifan tindakan. Critical thinking meliputi: akurat dan mencari akurasi, jelas dan mencari kejelasan, bersifat terbuka, menahan diri dari sifat impulsif, mampu menempatkan diri ketika ada jaminan, bersifat sensitif dan tahu kemampuan temannya. Creative thinking meliputi: dapat melibatkan diri dalam tugas meski jawaban dan solusinya tidak segera nampak, melakukan usaha semaksimal kemampuan dan pengetahuannya, membuat, menggunakan, memperbaiki standar evaluasi yang dibuatnya sendiri, menghasilkan cara baru melihat situasi yang berbeda dari cara biasa yang berlaku pada umumnya.

Habits of mind memberikan dampak positif bagi siswa. Pertama, siswa akan dapat meningkatkan pembelajarannya secara akademik. Habits of mind

merupakan salah satu indikator kesuksesan akademik. Siswa yang memiliki habits of mind yang baik akan mampu merespon masalah yang muncul dalam pembelajaran dengan cerdas. Kedua, habits of mind dibutuhkan oleh siswa di kehidupan yang akan datang. Di kehidupannya, kelak siswa akan dituntut agar terampil dalam berpikir, menyelesaikan masalah, mengaplikasikan pengetahuan dan berkomunikasi dengan menggunakan banyak cara.

Habits of mind bukan merupakan bakat alamiah atau faktor bawaan. Habits of mind merupakan suatu kebiasaan perilaku yang dipelajari dengan sengaja dan sadar selama beberapa waktu. Oleh karena itu, habits of mind penting untuk dikembangkan, diajarkan dan digali kepada siswa karena habits of mind

memberikan bekal belajar sepanjang hayat dan untuk menjamin pengalaman belajar yang optimal.

Pentingnya habits of mind untuk dikembangkan, diajarkan dan digali kepada siswa diperkuat oleh standar kompetensi lulusan siswa sekolah menengah


(9)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pertama. Secara implisit, habits of mind merupakan salah satu bagian kualifikasi kemampuan yang dituntut oleh pemerintah dalam standar kompetensi lulusan siswa sekolah menengah pertama. Dalam standar kompetensi lulusan kurikulum 2013 untuk siswa sekolah menengah pertama disebutkan bahwa kualifikasi kemampuan dimensi keterampilan adalah memiliki kemampuan berpikir dan tindak yang efektif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain sejenis. Oleh karena itu, sudah seharusnya habits of mind ditekankan di berbagai tingkatan pendidikan dan ditanamkan sejak dini serta dapat dilaksanakan melalui pembelajaran.

Pembelajaran yang dapat mendukung pengembangan habits of mind dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya dengan mengajarkan dan memberitahu siswa mengenai pentingnya habits of mind, menggunakan model pembelajaran yang mendukung pengembangan habits of mind, atau dengan cara melakukan proses penilaian yang dapat membantu pembentukan habits of mind.

Penelitian ini memfokuskan kepada pembentukan habits of mind melalui proses penilaian pembelajaran. Asesmen yang dapat digunakan untuk menilai habits of mind adalah penilaian kinerja, portofolio, observasi guru dan self assessment

siswa (Marzano et al., 1993 hlm. 12). Penilaian kinerja, portofolio, observasi guru dan self assessment siswa merupakan penilaian yang dapat dilakukan oleh guru dan siswa selama proses pembelajaran yang dapat memberikan informasi kemajuan siswa hari demi hari (assessment for learning).

Assessment for learning dikonsepkan sebagai aktivitas asesmen yang mendiagnosa kebutuhan siswa, merencanakan langkah pengajaran selanjutnya, memberikan umpan balik kepada siswa dan membantu siswa melihat dan mengontrol belajarnya (Stiggins et al., 2007 hlm. 31). Assessment for learning

didasarkan pada teori Vygotsky yang menyebutkan bahwa pengajaran dan perkembangan akan berguna jika mampu membantu perkembangan dan akan mendorong serangkaian fungsi yang berada dalam zone of proximal development.

Aspek assessment for learning meliputi umpan balik, self assessment dan

peer assessment. Umpan balik merupakan informasi tentang kesenjangan antara kondisi saat ini dengan tujuan yang diinginkan. Tujuan umpan balik yaitu untuk


(10)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjadikan siswa mahir dalam menilai dirinya sendiri dan untuk memberdayakan siswa sebagai pembelajar mandiri. Self assessment merupakan proses siswa mengumpulkan informasi dan menilai cara belajarnya sendiri. Pada self assessment, siswa dituntut untuk merefleksikan pembelajarannya. Peer assessment merupakan serangkaian kegiatan individu dalam menilai orang lain.

Peer assessment menjadi pelengkap self assessment.

Assessment for learning memiliki dampak positif bagi siswa (Black dan Wiliam, 1998; Black et al., 2003; Evans et al., 2014). Pertama, pada assessment for learning, siswa terlibat dalam perbaikan pembelajaran, sehingga assessment for learning memiliki dampak positif terhadap hasil belajar siswa. Kedua,

assessment for learning dimaksudkan untuk mengurangi beban siswa mengenai persaingan antar siswa, sehingga motivasi belajar dan kepercayaan diri siswa meningkat. Ketiga, assessment for learning mendorong siswa untuk menjadi lebih aktif dan partisipatif dalam pembelajaran. Dampak positif dari assessment for learning tersebut merupakan faktor-faktor yang juga dikembangkan dalam habits of mind

Assessment for learning diyakini dapat menciptakan lingkungan belajar yang memungkinkan siswa dapat mengembangkan strategi kognitif dan metakognitifnya (Baas et al., 2015). Strategi kognitif dan metakognitif sebagai bagian dari self regulation. Proses penilaian yang menekankan pada perkembangan kemampuan individu, umpan balik, dan self assessment akan menunjukkan peningkatan self regulation. Selain itu, self assessment dan peer assessment mendorong kreativitas dan keterampilan berpikir tingkat tinggi seperti

critical thinking dan creative thinking.

Berdasarkan hasil pengamatan di salah satu sekolah menengah pertama, guru sudah melakukan penilaian portofolio, self assessment, peer assessment dan umpan balik terhadap tugas yang dikerjakan oleh siswa. Akan tetapi, self assessment dan peer assessment yang dilakukan masih terbatas pada penilaian yang berkaitan dengan materi pelajaran secara kognitif serta siswa tidak diberi informasi mengenai tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Selain itu, pada proses pelaksanaan self assessment, siswa tidak diberi kesempatan untuk


(11)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengungkapkan usahanya untuk mencapai tujuan pembelajaran dan kondisi belajarnya saat ini. Umpan balik yang dilakukan guru terhadap tugas yang dikerjakan oleh siswa dilakukan pada setiap akhir materi pelajaran.

Pada proses pembelajaran, siswa belum menunjukkan habits of mind yang baik. Pertama, siswa cenderung selalu meminta bantuan guru saat menemui kesulitan. Siswa belum mampu mandiri untuk menyelesaikan masalah atau kesulitan yang ditemuinya saat proses pembelajaran. Kedua, siswa masih belum bisa menyadari dan menggunakan sumber informasi yang diperlukan saat mengerjakan tugas. Siswa masih terpaku pada buku paket IPA yang dimilikinya saja dan penjelasan materi dari guru. Ketiga, beberapa siswa belum menunjukkan indikator habits of mind membuat perencanaan secara efektif. Beberapa siswa terlambat dalam mengumpulkan tugas, seperti tugas proyek yang ditetapkan dua minggu waktu pengerjaannya.

Berdasarkan analisis materi ajar kurikulum IPA SMP kelas VII, salah satu materi ajar yang potensial untuk mengembangkan habits of mind dengan menggunakan asessmen formatif adalah kalor dan perpindahannya serta interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya. Materi kalor dan perpindahannya serta interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya merupakan materi ajar yang memiliki banyak variasi dalam aplikasinya di kehidupan sehari-hari, sehingga memungkinkan siswa untuk belajar menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Materi kalor dan perpindahannya serta interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya dapat dilakukan di laboratorium dan di kelas, sehingga memungkinkan digunakan asesmen yang bervariasi.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti bermaksud melakukan penelitian yang

berjudul “Penggunaan assessment for learning untuk mengembangkan habits of mind siswa SMP kelas VII”.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah yang diambil yaitu: “Bagaimana penggunaan assessment for learning


(12)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masalah tersebut, dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana penggunan assessment for learning dalam mengembangkan

habits of mind siswa SMP kelas VII pada pembelajaran IPA terpadu?

2. Bagaimana peningkatan habits of mind siswa SMP Kelas VII pada pembelajaran IPA Terpadu yang menggunakan assessment for learning? 3. Bagaimana hubungan antara assessment for learning dengan habits of mind

siswa SMP kelas VII pada pembelajaran IPA Terpadu?

4. Bagaimana kontribusi assessment for learning dalam mengembangkan habits of mind siswa SMP kelas VII pada pembelajaran IPA Terpadu?

C. Batasan Masalah

Agar kajian penelitian ini lebih terfokus, maka dilakukan pembatasan ruang lingkup masalah penelitian sebagai berikut:

1. Habits of mind dalam penelitian ini menggunakan framework yang dikembangkan oleh Marzano (1993, hlm. 133). Habits of mind menurut

framework Marzano dibagi ke dalam tiga kategori yaitu self regulation, critical thinking dan creative thinking.

2. Assessment for learning yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi kegiatan self assessment dan peer assessment melalui pemberian umpan balik yang berkesinambungan.

3. Umpan balik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah umpan balik tertulis yang dilakukan guru terhadap laporan praktikum pada materi kalor dan perpindahannya, dan tes tertulis pada materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya.

4. Self assessment yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan upaya untuk membantu siswa dalam mengembangkan habits of mind. Self assessment

berupa enam pertanyaan terbuka yang berkaitan dengan indikator habits of mind, yaitu menyadari pemikirannya sendiri, mengevaluasi keefektifan tindakan, melakukan usaha semaksimal kemampuan dan pengetahuannya


(13)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

serta membuat, menggunakan dan memperbaiki standar evaluasi yang dibuatnya sendiri.

5. Peer assessment yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan upaya untuk membantu siswa dalam mengembangkan habits of mind. Indikator habits of mind yang dilihat adalah sensitif terhadap umpan balik, bersifat terbuka, menahan diri dari sifat impulsif, bersifat sensitif dan tahu kemampuan temannya serta dapat melibatkan diri dalam tugas meski jawaban dan solusinya tidak segera tampak.

6. Pada proses pembelajaran di laboratorium (praktikum) dan di kelas, habits of mind siswa diobervasi dengan menggunakan lembar observasi habits of mind. Pada proses pembelajaran di laboratorium (praktikum), indikator habits of mind yang diobservasi meliputi menyadari dan menggunakan sumber – sumber informasi yang diperlukan, sensitif terhadap umpan balik, akurat dan mencari akurasi, jelas dan mencari kejelasan, bersifat terbuka, menahan diri dari sifat impulsif, mampu menempatkan diri ketika ada jaminan, sensitif terhadap perasaan dan tingkat pengetahuan orang lain, serta dapat melibatkan diri dalam tugas meski jawaban dan solusinya tidak segera tampak. Sedangkan pada proses pembelajaran di kelas, indikator habits of mind yang diobservasi meliputi sensitif terhadap umpan balik, akurat dan mencari akurasi, jelas dan mencari kejelasan, bersifat terbuka, menahan diri dari sifat impulsif serta mampu menempatkan diri ketika ada jaminan.

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang didapat, maka tujuan umum dari penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui penggunaan assessment for learning dalam mengembangkan habits of mind siswa SMP kelas VII. Dengan demikian, tujuan umum tersebut dijabarkan ke dalam tujuan khusus, yaitu:

1. Mengetahui penerapan assessment for learning dalam mengembangkan

habits of mind siswa SMP kelas VII pada pembelajaran IPA terpadu.

2. Memeroleh data mengenai peningkatan habits of mind siswa SMP kelas VII pada pembelajaran IPA terpadu yang menggunakan assessment for learning.


(14)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Mengetahui hubungan antara assessment for learning dengan habits of mind siswa SMP kelas VII pada pembelajaran IPA terpadu.

4. Mengetahui kontribusi assessment for learning dalam mengembangkan

habits of mind siswa SMP kelas VII pada pembelajaran IPA terpadu.

E. Manfaat/ Signifikansi Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan memberi sumbangan dari segi praktis, yaitu:

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian diharapkan menjadi salah satu tulisan ilmiah yang dapat menambah informasi mengenai assessment for learning dan habits of mind untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Dalam penelitian ini terdapat penjelasan mengenai assessment for learning pada pembelajaran IPA Terpadu dalam mengembangkan habits of mind siswa SMP Kelas VII yang dapat dikaji oleh pembaca sebagai referansi atau pembanding bagi penelitian yang akan atau sedang dilaksanakan.

2. Manfaat praktis a. Bagi guru

Hasil penelitian ini diaharapkan dapat memberikan alternatif penilaian dalam kegiatan pembelajaran IPA Terpadu, dapat menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya khususnya dalam penilaian, serta dapat memberikan informasi pentingnya menggali habits of mind siswa.

b. Bagi siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada siswa mengenai penilaian dalam pembelajaran dengan menggunakan assessment for learning, melatih siswa untuk mengembangkan


(15)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

habits of mind agar mampu berperilaku cerdas dan mengontrol perilaku sebagai bekal untuk kehidupannya.

c. Bagi peneliti lain

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan untuk penelitian selanjutnya mengenai assessment for learning atau asesmen lainnya dan


(16)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

45

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui penggunaan

assessment for learning dalam meningkatkan habits of mind siswa SMP kelas VII. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang paling kuat yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengkaji hubungan sebab-akibat diantara variabel-variabelnya. Desain penelitian eksperimen yang digunakan adalah penelitian kuasi eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen merupakan penelitian yang subjek penelitiannya tidak dipilih secara random seperti pada penelitian eksperimen murni (true experiment), namun tetap ada kelas kontrol (Frenkel et al., 2012, hlm. 275). Jenis desain penelitian yang digunakan adalah the static-group pretest – posttest.

Tabel 3.1. The Static-Group Pretest Posttest Design

Kelas Pre test Perlakuan Post test

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O1 O2

(Sumber: Frenkel et al., 2012)

Keterangan :

O1 : Instrumen untuk melihat habits of mind awal siswa dengan menggunakan angket habits of mind

X : Pembelajaran IPA Terpadu dengan menggunakan assessment for learning

O2 : Instrumen untuk melihat habits of mind siswa setelah diberi perlakuan

B. Populasi dan Sampel

Populasi adalah semua individu yang memiliki karakteristik tertentu yang dipilih oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah siswa SMP tahun pelajaran 2014/2015.


(17)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sampel merupakan subjek penelitian yang berasal dari populasi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik non random sampling atau terkadang disebut juga purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang peneliti percaya akan memberikan data yang dibutuhkan peneliti (Frenkel et al., 2012, hlm. 94). Kepercayaan peneliti tentang sampel ini didasarkan pada informasi yang didapatkan sebelum penelitian dilakukan. Sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah siswa SMP kelas VII tahun pelajaran 2014/2015 yakni siswa kelas VII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VII C sebagai kelas kontrol di salah satu SMP di Kota Bandung. Sampel yang dipilih terdiri dari 29 siswa kelas VII B yang akan melakukan pembelajaran IPA Terpadu dengan menggunakan assessment for learning dan 29 siswa kelas VII C yang akan melakukan pembelajaran IPA Terpadu dengan menggunakan asesmen alternatif.

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan karakteristik dari objek yang akan diamati, dipelajari dan ditarik kesimpulannya oleh peneliti. Penelitian ini melibatkan variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas merupakan variabel yang memengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan assessment for learning

dalam Pembelajaran IPA Terpadu di kelas VII. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah habits of mind siswa SMP Kelas VII.

D. Definisi Operasional

1. Assessment for learning adalah pendekatan dalam penilaian yang dikonsepkan sebagai aktivitas asesmen yang mendiagnosa kebutuhan siswa, merencanakan langkah pengajaran selanjutnya, memberikan umpan balik kepada siswa dan membantu siswa melihat dan mengontrol belajarnya.

2. Habits of mind yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada


(18)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melalui skor kinerja yang meliputi self regulation, critical thinking dan

creative thinking.

E. Instrumen Penelitian

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa instrumen. Selain itu, disiapkan perangkat pembelajaran yang akan mendukung penelitian ini meliputi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan lembar kerja siswa (LKS).

Tabel 3.2. Instrumen Penelitian No.

Alat Pengumpul

Data

Fungsi Instrumen Sumber

Data Waktu

1. Angket penelusuran

habits of mind

a. Mendeskripsikan habits of mind siswa

b. Assesment of learning

Siswa Pada awal dan akhir kegiatan pembelajaran 2. Task dan

rubrik penilaian laporan praktikum

a. Memberikan umpan balik kepada siswa b. Mendeskripsikan

beberapa indikator habits of mind siswa dalam mengerjakan tugas c. Assessment for learning

Siswa Pada akhir kegiatan

pembelajaran

3. Tes Tertulis a. Memberikan feedback

kepada siswa

b. Assessment for learning

Siswa Pada akhir kegiatan

pembelajaran 4. Lembar

observasi

habits of mind

Mendeskripsikan habits of mind selama proses

pembelajaran di

laboratorium dan di kelas.

Siswa Selama proses pembelajaran

5. Lembar self assessment

a. Mendeskripsikan apa yanng telah diketahui

siswa dan

mengumpulkan

informasi untuk analisis diri dan refleksi

b. Indikator: pendapat siswa tentang kemajuan belajarnya dan penyelesaian task.

c. Assessment for learning

Siswa Pada akhir kegiatan


(19)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No.

Alat Pengumpul

Data

Fungsi Instrumen Sumber

Data Waktu

6. Lembar peer assessment

a. Mendeskripsikan habits of mind seorang siswa berdasarkan pengamatan siswa lain

b. Assessment for learning

Siswa Pada akhir kegiatan

pembelajaran

7. Angket siswa Mendeskripsikan pengaruh umpan balik, self assessment dan peer assessment terhadap habits of mind siswa

Siswa Pada akhir kegiatan

pembelajaran

Uraian dari setiap alat pengumpul data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Angket Penelusuran Habits of Mind

Angket penelusuran habits of mind diadaptasi Marzano et al. (1993). Angket ini terdiri dari beberapa pernyataan dari tiga kategori habits of mind yaitu self regulation, critical thinking dan creative thinking. Pernyataan dalam angket ini menggunakan rubrik dengan interval terbaik (empat) sampai terburuk (satu). Pengisian angket dilakukan dengan memberi tanda silang (X) pada kolom interval yang paling tepat dalam mendeskripsikan habits of mind siswa. Angket penelusuran habits of mind terdapat pada lampiran 2.1.

Tabel 3.3. Kisi-kisi Angket Penelusuran Habits of Mind

No. Kategori Habits of Mind Nomor Pernyataan

1. Self Regulation 1,2,3,4,5

2. Critical Thinking 6,7,8,9,10,11

3. Creative Thinking 12,13,14,15

(Sumber: Marzano et al., 1993)

2. Task dan Rubrik penilaian laporan praktikum

Task yang diberikan kepada siswa adalah laporan praktikum mengenai kalor dan perpindahannya. Task ini dikerjakan setelah melakukan praktikum tentang kalor dan perpindahannya. Task ini akan dinilai dan diberi umpan balik tertulis oleh guru. Penilaian laporan praktikum menggunakan rubrik penilaian laporan praktikum yang terdiri dari kriteria yang harus dipenuhi dalam menyusun laporan


(20)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

praktikum. Rubrik penilaian praktikum dapat dilihat pada lampiran 2.3. Task

laporan praktikum juga dapat mendeskripsikan beberapa indikator habits of mind

siswa.

3. Tes Tertulis

Tes tertulis yang diberikan kepada siswa dilakukan setelah melakukan kegiatan pembelajaran mengenai interaksi makhluk hidup dengan lingkungan. Tes tertulis ini diadaptasi dari soal The Trends in International Mathematics and Science (TIMSS). Tes tertulis ini dilakukan untuk memberikan umpan balik kepada siswa. Kisi-kisi tes tertulis dapat dilihat pada lampiran 2.4.

4. Lembar observasi habits of mind

Lembar observasi habits of mind digunakan untuk melihat habits of mind

siswa selama proses pembelajaran di laboratorium dan di kelas. Lembar observasi ini dirancang dengan memperhatikan indikator-indikator habits of mind yang dikembangkan oleh Marzano et al. (1993). Lembar observasi habits of mind

berupa tabel yang diisi dengan memberikan tanda ceklis (√) pada kolom yang sesuai dengan Habits of mind siswa selama proses pembelajaran. Lembar observasi ini menggunakan interval terbaik (4) sampai interval terburuk (1). Kisi-kisi lembar observasi habits of mind dapat dilihat pada lampiran 2.6 dan 2.7. 5. Lembar self assessment

Self assesment digunakan sebagai data penunjang untuk mengetahui apa yang siswa telah ketahui dan apa yang belum siswa ketahui serta digunakan untuk menggali informasi mengenai beberapa indikator habits of mind. Self assessment

dilakukan siswa setiap kali akhir kegiatan pembelajaran. Lembar self assessment

dapat dilihat pada lampiran 2.8 dan 2.9. 6. Lembar peer assessment

Peer assessment digunakan sebagai data penunjang untuk mengetahui habits of mind seorang siswa berdasarkan pengamatan siswa lainnya. Peer assesment

dilakukan dalam kelompok belajar dan dilakukan setiap kali akhir pembelajaran. Lembar peer assessment dapat dilihat pada lampiran 2.10 dan 2.11.


(21)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Angket siswa

Angket siswa diberikan setelah proses pembelajaran. Angket siswa terdiri dari 32 daftar pertanyaan tertutup yang mengkorelasikan antara umpan balik, self assessment dan peer assessment dengan kategori habits of mind (self regulation, critical thinking dan creative thinking). Angket siswa dapat dilihat pada lampiran 2.12 dan 2.13.

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian digambarkan melalui alur penelitian yang terdiri atas tahapan persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian dan tahap akhir penelitian. 1. Tahap persiapan penelitian

Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi:

a. Studi pendahuluan yang bertujuan untuk memperoleh informasi sistem pembelajaran dan asesmen yang digunakan pada pembelajaran IPA Terpadu Kelas VII.

b. Telaah kurikulum mengenai materi pembelajaran yang akan dijadikan penelitian. Telaah kurikulum dilakukan untuk mengetahui kompotensi dasar yang akan dicapai melalui sistem penilaian tertentu.

c. Studi literatur yang bertujuan untuk mendapatkan teori mengenai pembelajaran IPA Terpadu di sekolah, assessment for learning, dan habits of mind. Hasil studi literatur akan dijadikan pedoman untuk merancang pembelajaran dan asesmen yang diperlukan dalam penelitan ini.

d. Mengurus surat perizinan penelitian ke SMP yang akan dijadikan tempat penelitian

e. Pelaksanaan seminar proposal penelitian

f. Memperbaiki proposal penelitian berdasarkan hasil masukan dari seminar proposal

g. Pemilihan pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, serta penyusunan perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran h. Menyusun instrumen penelitian untuk mendapatkan data penelitian yang


(22)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i. Mengkonsultasikan instrumen penelitian kepada dosen pembimbing dan

judgment instrumen kepada beberapa dosen ahli 2. Tahap pelaksanaan penelitian

Penelitian dilakukan di salah satu SMP di Kota Bandung. Sampelnya adalah kelas VII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VII C sebagai kelas kontrol. Tahap pelaksanaan penelitian ini, meliputi:

a. Melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan assessment for learning di kelas eksperimen dan menggunakan asesmen alternatif di kelas kontrol.

b. Kelas eksperimen diberi umpan balik atas pekerjaan siswa dan selama proses pembelajaran berlangsung

c. Mengumpulkan data melalui angket penelusuran habits of mind siswa di kelas eksperimen dan di kelas kontrol

d. Mencatat segala kejadian penting dalam catatan lapangan 3. Tahap akhir penelitian

Tahap akhir dari pelaksanaan penelitian ini, meliputi:

a. Mengolah data hasil penelitian yang telah dilakukan pada tahap pelaksanaan penelitian

b. Melakukan analisis terhadap seluruh hasil data penelitian yang diperoleh c. Menyimpulkan hasil analisis data


(23)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Revisi Instrumen Penelitian

Tahap Pelaksanaan

Pre

Angket Penelusuran Habits of Mind

Studi Pendahuluan

Assessment for learning Habits of Mind Pembelajaran IPA Terpadu

Pembuatan Instrumen Penelitian

Pembuatan Perangkat Pembelajaran

Pemilihan Sampel Penelitian

Judgment Instrumen Penelitian

Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen

Pembelajaran IPA Terpadu Tahap Persiapan

a. Penilaian Laporan Praktikum Kalor dan Perpindahannya

b. Tes Tertulis Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya

c. Observasi habits of mind

di laboratorium dan kelas

a. Penilaian Laporan Praktikum Kalor dan Perpindahannya

b. Tes Tertulis Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya

c. Observasi habits of mind


(24)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian G. Analisis Data

1. Data Habits of Mind

Data hasil penelusuran habits of mind dianalisis dengan menggunakan angket dan rubrik habits of mind. Rubrik menetapkan nilai tertinggi empat dan terendah satu. Pengolahan data hasil pretest dan posttest bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang habits of mind siswa sebelum dan sesudah pembelajaran yang dilakukan di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis data diuji secara statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a. Gain ternormalisasi untuk setiap siswa yang dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:

� =% − % − %

(Sumber : Hake, 1998) Keterangan:


(25)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

% post test : persentase skor post test setiap siswa % pre test : persentase skor pre test setiap siswa

b. Rata-rata gain ternormalisasi yang dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:

< � >=< % − % > −< % >

(Sumber : Hake, 1998) dengan :

<g> = rata-rata gain ternormalisasi %< post test> = presentase rata-rata skor post test

% <pre test> = presentase rata-rata skor pre test

Nilai g yang diperoleh kemudian diinterpretasikan pada tabel 3.4

Tabel 3.4. Klasifikasi Nilai Gain yang Ternormalisasi Nilai <g> Klasifikasi

� ≥ ,7 Tinggi

,7 > � ≥ , Sedang

� < , Rendah

(Sumber : Hake, 1998)

c. Uji Normalitas. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk pada program IBM SPSS Statistics 22. Hasil uji statistika Shapiro-Wilk

dianalisis dengan rumusan hipotesis sebagai berikut: Ho : Data terdistribusi normal

H1 : Data tidak terdistribusi normal dengan kriteria sebagai berikut:

jika nilai signifikasi pada kolom Sig. > 0.05, maka Ho diterima; jika nilai signifikansi pada kolom Sig. < 0.05, maka Ho ditolak.

d. Uji homogenitas. Uji homogenitas menggunakan uji Levene pada program IBM SPSS Statistics 22. Hasil uji statistika Levene dianalisis dengan rumusan hipotesis sebagai berikut:

� : � = � (Tidak ada perbedaan varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol (homogen))


(26)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

� : � ≠ � (Terdapat perbedaan varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol (heterogen))

dengan kriteria uji homogenitas sebagai berikut:

jika nilai signifikasi pada kolom asymp. Sig > 0.05, maka Ho diterima; jika nilai signifikasi pada kolom asymp. Sig < 0.05, maka Ho ditolak.

e. Uji perbedaan rata-rata skor habits of mind siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan untuk mengetahui apakah perbedaan habits of mind yang signifikan diantara kedua kelas. Langkah uji perbedaan rata-rata skor habits of mind sebagai berikut:

1) Jika data terdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan uji rata-rata dua pihak (independent sample t-test) pada program IBM SPSS Statistics

22. Uji rata-rata dua pihak ini dengan melihat nilai signifikansi Sig.

(2-tailed) 0,025. Hasil uji statistika independent sample t-test dianalisis dengan rumusan hipotesis sebagai berikut:

� : � = � (Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol)

� : � ≠ � (Terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol)

dengan kriteria sebagai berikut:

jika nilai signifikasi pada kolom Sig. (2-tailed) > 0.025, maka Ho diterima; jika nilai signifikasi pada kolom Sig. (2-tailed) < 0.025, maka Ho ditolak. 2) Jika data tidak terdistribusi normal, maka dilakukan uji non parameterik

yaitu uji Mann Whitney pada program IBM SPSS Statistics 22. Uji non parametrik uji Mann Whitney dengan melihat nilai signifikansi Asymp Sig. (2-tailed). Uji Mann Whitney dilakukan dengan taraf signifikansi 0,025 karena hipotesis penelitian memihak dua sisi (two tailed). Hasil uji statistika uji Mann Whitney dianalisis dengan rumusan hipotesis sebagai berikut:


(27)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

eksperimen dan kelas kontrol)

� : � ≠ � (Terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol) dengan kriteria sebagai berikut:

jika nilai signifikasi pada kolom Asymp. Sig (2-tailed) > 0.025, maka Ho diterima;

jika nilai signifikasi pada kolom Asymp. Sig (2-tailed) < 0.025, maka Ho ditolak.

2. Data laporan praktikum

Laporan praktikum berfungsi sebagai media guru untuk memberikan umpan balik. Laporan praktikum dinilai berdasarkan rubrik penilaian laporan praktikum. Laporan praktikum yang dibuat siswa sebanyak tiga laporan praktikum. Dari laporan praktikum ini akan dilihat perkembangan laporan praktikum yang dibuat oleh siswa. Data laporan praktikum ini dianalisis dengan cara menghitung nilai yang diperoleh siswa dengan menggunakan rumus :

� = ℎ � ℎ

3. Data Tes Tertulis

Tes tertulis berfungsi sebagai media guru untuk memberikan umpan balik kepada siswa. Tes tertulis dinilai berdasrkan rubrik penilaian tes tertulis. Tes tertulis dikerjakan siswa sebanyak dua kali setelah pembelajaran interaksi makhluk hidup dengan lingkungan. Data tes tertulis ini dianalisis dengan cara menghitung nilai yang diperoleh siswa dengan menggunakan rumus:

� = ℎ � ℎ

4. Data Lembar Observasi Habits of Mind

Data dianalisis untuk mengetahui persentase siswa pada setiap kategori habits of mind yang terbentuk selama pembelajaran IPA Terpadu, menggunakan rumus:

ℎ � ℎ


(28)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Persentase hasil observasi habits of mind yang telah diperoleh dihitung nilai rata-rata dengan mencocokkan kriteria merujuk pada pedoman penilaian menurut Purwanto (2012)

Tabel 3.5. Kategorisasi Persentase Observasi Habits of Mind

Tingkat Ketercapaian Kategori

86-100% Sangat Baik

76-85% Baik

60-75% Cukup

55-59% Kurang

≤ 54% Kurang Sekali

(Sumber: Purwanto, 2012) 5. Data angket siswa

Angket siswa digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai pengaruh assessment for learning terhadap habits of mind. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup dengan pilihan jawaban ya

dan tidak. Jawaban “ya” diberi skor satu sedangkan untuk jawaban “tidak” diberi

skor nol. Pengolahan data dilakukan dengan melihat persentase jumlah jawaban respon dari siswa kemudian diinterpretasikan secara deskriptif. Rumus yang digunakan untuk mengolah data angket siswa, sebagai berikut:

% = ℎ � %

6. Data self assessment dan peer assessment

Data self assessment diolah secara kualitatif untuk mendukung data lainnya yang berkaitan dengan habits of mind siswa. Peer assement diolah datanya dengan menggunakan rumus dan kriteria seperti pada data lembar observasi habits of mind.

7. Data korelasi dan kontribusi assessment for learning terhadap habits of mind

Data korelasi diperoleh dari mengkorelasikan angket siswa mengenai pengaruh assessment for learning terhadap habits of mind dengan post angket penelusuran habits of mind siswa. Untuk menghitung korelasi menggunakan korelasi bivariat yaitu korelasi Pearson pada program IBM SPSS Statistics 22. Korelasi assessment for learning dengan habits of mind dilakukan dengan taraf


(29)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

signifikansi 0,025 karena hipotesis penelitian memihak dua sisi (two tailed). Rumusan hipotesis untuk menganalisis korelasi assessment for learning dengan

habits of mind sebagai berikut:

� : Tidak terdapat hubungan yang signifikan � : Terdapat hubungan yang signifikan dengan kriteria sebagai berikut:

jika nilai signifikasi pada kolom Sig (2-tailed) > 0,025, maka Ho diterima; jika nilai signifikasi pada kolom Sig (2-tailed) < 0,025, maka Ho ditolak.

Sedangkan untuk mengetahui besarnya korelasi assessment for learning dengan

habits of mind dilakukan dengan menginterpretasi Pearson correlation coefficient

(r) berdasarkan Sugiyono (2013).

Analisis regresi dilakukan untuk mengetahui kontribusi assessment for learning terhadap habits of mind. Analisis regresi antara assessment for learning

dengan habits of mind dilakukan dengan taraf signifikansi 0,05. Rumusan hipotesis untuk menganalisis kontribusi assessment for learning terhadap habits of mind sebagai berikut:

� : Model regresi linier sederhana tidak dapat digunakan untuk memprediksi habits of mind yang dipengaruhi oleh assessment for learning

� : Model regresi linier sederhana dapat digunakan untuk memprediksi

habits of mind yang dipengaruhi oleh assessment for learning

dengan kriteria sebagai berikut:

jika nilai signifikasi pada kolom Sig > 0,05, maka Ho diterima; jika nilai signifikasi pada kolom Sig < 0,05, maka Ho ditolak.

Besarnya kontribusi assessment for learning terhadap habits of mind dapat diketahui dengan melihat nilai R square.

Tabel 3.6. Kriteria Koefisien Korelasi Ketercapaian Kategori

0,00 - 0,199 Sangat Rendah 0,20 - 0,399 Rendah 0,40 - 0,599 Sedang 0,60 - 0,799 Kuat


(30)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,80 - 1,000 Sangat Kuat


(31)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

103

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil, temuan dan pembahasan penelitian, secara umum dapat disimpulkan bahwa penggunaan assessment for learning dapat mengembangkan

habits of mind. Pengembanganhabits of mind ini direpresentasikan dengan adanya peningkatan habits of mind siswa SMP kelas VII setelah penggunaan assessment for learning pada pembelajaran IPA terpadu. Secara khusus dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penggunaan assessment for learning pada pembelajaran IPA terpadu di laboratorium dan di kelas mampu memperbaiki kualitas tugas dan pembelajaran siswa. Selain itu, selama proses pembelajaran IPA terpadu, siswa sudah menunjukkan beberapa indikator habits of mind dengan baik. 2. Berdasarkan hasil pengolahan data N-gain, habits of mind siswa di kelas

eksperimen dan di kelas kontrol mengalami peningkatan dengan kategori rendah. Namun, peningkatan habits of mind siswa di kelas eksperimen dan di kelas kontrol tidak berbeda signifikan. Peningkatan tertinggi habits of mind

siswa di kelas eksperimen terdapat pada kategori creative thinking dan peningkatan terendah habits of mind siswa di kelas eksperimen terdapat pada kategori self regulation. Peningkatan yang terjadi di kelas eksperimen dipengaruhi oleh kegiatan umpan balik dalam assessment for learning yang dilakukan selama proses pembelajaran.

3. Assessment for learning dengan habits of mind siswa berkorelasi positif. Berkorelasi positif artinya semakin baik assessment for learning yang dilakukan dalam proses pembelajaran, maka akan semakin meningkat habits of mind siswa, begitu juga sebaliknya. Korelasi tertinggi antara assessment for learning dengan masing-masing kategori habits of mind terdapat pada korelasi antara assessment for learning dengan critical thinking. Korelasi tertinggi antara masing-masing komponen assessment for learning dengan masing-masing kategori habits of mind terdapat pada korelasi antara self


(32)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

assessment dengan critical thinking, sedangkan korelasi terendah terdapat pada korelasi antara peer assessment dengan creative thinking.

4. Assessment for learning berkontribusi terhadap pengembangan habits of mind. Berdasarkan hasil regresi antara assessment for learning dengan masing-masing kategori habits of mind, kontribusi tertinggi terdapat pada peran assessment for learning terhadap critical thinking siswa. berdasarkan hasil regresi antara masing-masing komponen assessment for learning dengan masing-masing kategori habits of mind didapatkan bahwa kontribusi tertinggi terdapat pada peran self assessment terhadap kategori habits of mind critical thinking sedangkan kontribusi terendah terdapat pada peran peer assessment

terhadap kategori habits of mind creative thinking.

B. Implikasi

Dari hasil, temuan dan pembahasan penelitian ini menunjukkan bahwa

assessment for learning dapat menjadi salah satu cara untuk mengembangkan

habits of mind siswa. Assessment for learning merupakan jenis asesmen yang memberikan umpan balik kepada siswa dan melibatkan siswa dalam proses penilaian. Umpan balik dan melibatkan siswa dalam assessment for learning ini yang menjadi potensi assessment for learning untuk dapat mengembangkan habits of mind siswa.

C. Rekomendasi

Dari hasil, temuan dan pembahasan penelitian, dapat direkomendasikan beberapa hal berikut ini:

1. Rekomendasi untuk guru

Habits of mind siswa perlu dikembangkan dalam proses pembelajaran dan siswa perlu dilibatkan dalam proses penilaian. Sehingga, guru perlu melatihkan

habits of mind siswa melalui metode, strategi dan penilaian pembelajaran.


(33)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Penelitian ini menggunakan assessment for learning sebagai cara untuk mengembangkan habits of mind siswa, sehingga perlu dilakukan strategi dan metode lainnya untuk mengembangkan habits of mind siswa.

b. Penelitian ini hanya menggunakan assessment for learning berupa tugas laporan praktikum dan tes tertulis, sehingga perlu dilakukan penelitian lainnya yang menggunakan jenis asesmen yang lebih bervariasi.

c. Angket penggunaan assessment for learning dalam mengembangkan habits of mind akan lebih baik dengan menggunakan skala diferensiasi semantik.


(34)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

106

DAFTAR PUSTAKA

Andrade, H. & Du, Y. (2007). Student responses to criteria-referenced self-assessment. Assessment and Evaluation in Higher Education. 32 (2). hlm. 159- 181.

Assessment Reform Group. (2002). Assessment for learning: 10 principles.

[Online]. Diakses dari

https://assessmentreformgroup.files.wordpress.com/2012/01/10principles_e nglish.pdf.

Baas, D. et al. (2015). The realtion between assessment for learning and

elementary students’ cognitive and metacognitive strategy use. British Journal of Educational Psychology. 85. hlm. 33-46.

Bell, B., & Cowie, B. (2001). The characteristics of formative assessment in science education. Science Education. 85. hlm. 536-553.

Bennett, R.E. (2011). Formative assessment: A critical review. Assessment in Education: Principles, Policy and Practice. 18 (1). hlm. 5-25.

Black, P., & Wiliam, D. (1998). Inside the black box: Raising standards through classroom assessment. Phi Delta Kappan. 80 (2).

Black, P., & Wiliam, D. (2003). ‘In praise of educational research’: Formative

assessment. British Educational Research Journal. 29 (5). hlm. 623-637.

Black, P., Harrison, C., & Lee, C. (2003). Assessment for learning : Putting it into practice. Maidenhead: Open University Press.

Black, P., Harrison, C., Lee, C., Marshall, B. & Wiliam, D. (2004). Working Inside The Black Box : Assessment for Learning in the Classroom. [Online]. Diakses dari http://datause.cse.ucla.edu/DOCS/pb_wor_2004.pdf.

Boud, D. (1995) Enhancing learning through self-assessment. London dan Philadelphia: Kogan Page.

Boud, D. & Falchikov, N. (1989). Quantitative studies of self-assessment in higher education: A critical analysis of findings. Higher Education. 18. hlm. 529-549.

Boud, D. & Falchikov, N. (2007). Rethinking assessment in higher education: Learning for the longer term. London: Routledge.


(35)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Campbell, et al. (2008). Biology : Eight edition. San Fransisco : Pearson.

Campbell, J. (2006). Theorising habits of mind as a framework for learning.

[Online]. Diakses dari

http://www.aare.edu.au/data/publications/2006/cam06102.pdf.

Carless, D. (2006). Differing perceptions in the feedback prosess. Studies in Higher Education. 31 (2). hlm. 219-233.

Cauley, K.M., & McMillan, J.H. (2010). Formative assessment techniques to support student motivation and achievement. The Clearing House : A Journal of Educational Strategies, Issues, and Ideas. 83 (1). hlm. 1-6.

Chanock, K. (2010). Comments on essays: Do students understand what tutors write? Teaching in Higher Education. 5 (1). hlm. 95-105.

Cheung, W.S., & Hew, K.F. (2008). Examining facilitators’ habits of mind and

learners’ participation. Proceedings Ascilite Melbourne 2008 (hlm. 170-176).

Cinches, M.F.C. (2012). Mediating effects of graduate faculty habits of mind on the relationship between core-self evaluations and adult learning practices.

Licea Journal of Higher Education Research Education and Communication Section. 7 (1). hlm. 95-115.

Costa, A.L., & Kallick, B. (2007). Describing 16 habits of mind. [Online].

Diakses dari

ftp://download.intel.com/education/Common/au/Resources/EO/Course_Res ources/Thinking/Habits_of_Mind.pdf

Duncan, Neil. (2007). ‘Feed-forward’: improving students’ use of tutors’ comments. Assessment & Evaluation in Higher Education. 32 (3). hlm. 271-283.

Evans, R.J.D., Zen, P. & Stanier, A.R. (2014). Motivating student learning using a formative assessment journey. Journal of Anatomy. doi: 10.1111/joa.12117. hlm. 296-303.

Falchikov, N. (2005). Improving assessment through student involvement : Practical solutions for aiding learning in higher and further education. New York : Routledge.

Fraenkel, J.R., Wallen, N.E. & Hyun, H.H. (2012). How to design and evaluate research in education. New York: McGraw-Hill.


(36)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Garfield, J.B. (1994). Beyond testing and gradings: Using assessment to improve student learning. Journal of Statistics Education. 2 (1).

Gibbs, G., & Simpson, C. (2004). Conditions under which assessment supports

students’ learning. Learning and Teaching in Higher Education. 1 (1). hlm. 1-31.

Hake, R.R. (1998). Interactive-engagement versus traditional methods : A six-thousand-student survey of mechanics test data for introductory physics courses. Am J Phys. 66 (1).

Hattie, J. & Timperley, H. (2007). The power of feedback. Review of Educational Research. 77 (1). hlm. 81-112.

Hew, K.F., & Cheung, W.S. (2011). Student facilitators’ habits of mind and their

influences on higher level knowledge contruction occurrences in online discussions: A case study. Innovations in Education and Teaching International. 48 (3). hlm. 275-285.

Kartikawati, E. (2013). Penerapan asesmen formatif untuk meningkatkan habits of mind dan penguasaan konsep mahasiswa pendidikan biologi. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Kemendikbud. (2013). Buku guru : Ilmu pengetahuan alam untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kemendikbud. (2013). Buku siswa: Ilmu pengetahuan alam untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kemendikbud. (2014). Buku guru: Ilmu pengetahuan alam untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kostons, D., Van Gog, T., & Paas, F. (2012). Training self-assessment and task selection skills: A cognitive approach to improving self-regulated learning.

Learning and Instruction. 22. hlm. 121–133.

Mansyur. (2011). Pengembangan model assessment for learning pada pembelajaran matematika di SMP. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. 15 (1).

Marzano, R.J., & Pickering, J.D. (1997) Dimension of learning : Teacher’s


(37)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Marzano, R.J., Pickering, J.D., & McTighe, Jay. (1993). Assessing student outcomes: Performace assessment using the dimensions of learning model.

Virginia: ASCD Publications.

Marzano, R.J. (1993). A different kind of classroom: Teaching with dimension of learning. Alexandria, VA: Association for Supervision and Curriculum Development.

McCune, V. (2004). Development of first-year students’ conceptions of essay writing. Higher Education. 47. hlm. 257-282.

McMillan, J. H., & Hearn, J. (2008). Student self-assessment: The key to stronger student motivation and higher achievement. Educational Horizons. 87 (1). hlm. 40–49.

Mustaji. (2012). Pengembangan kemampuan berpikir kritis dan kreatif dalam

pembelajaran. [Online]. Diakses dari

http://pasca.tp.ac.id/site/pengembangan-kemampuan-berpikir-kritis-dan-kreatif-dalam-pembelajaran.

Neo, C.E., & Cheung, W.S. (2005). The impact of directed viewing-thinking

activity on students’ critical thinking: Part II. New Horizons in Education.

52.

Offerdahl, E.G., & Montplaisir, L. (2013). Student-generated reading questions: Diagnosing student thinking with diverse formative assessments.

Biochemistru and Molecular Biology Education. DOI 10.1002/bmb.20757.

Orsmond, P., Merry, S., & Reiling, K. (2005). Biology student’s utilization of tutor formative feedback : A qualitative interview study. Assessment & Evaluation in Higher Education. 30 (4). hlm. 369-386.

Panadero, E., & Alonso-Tapia, J. (2013). “Self-assessment: theoretical and practical connotations. when it happens, how is it acquired and what to do to develop it in our students. Electronic Journal of Research in Educational Psychology. 11 (2). hlm. 551–576.

Panadero, E., & Jonsson, A. (2013). The use of scoring rubrics for formative assessment purposes revisited: A review. Educational Research Review. 9. hlm. 129–144.

Panadero, E., & Romero, M. (2014). “To rubric or not to rubric? The effects of

selfassessment on self-regulation, performance and self-efficacy.”

Assessment in Education: Principles, Policy & Practice. 21 (2). hlm. 133– 148.


(38)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Popham, W.J. (1995). Classroom assessment, what teachers need it know.

Oxforg: Pergamon Press.

Poulus, A., & Mahony, M.J. (2008). Effectiveness of feedbak : The student’s

perspective. 33 (2). hlm. 143-154.

Purwanto, N. (2012). Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ramaprasad, A. (1983). On the definition of feedback. Behavioral Science. 28 (1). hlm. 4-13.

Reinholz, D. (2015). The assessment cycle: A model for learning throuh peer assessment. Assessment and Evaluation in Higher Education. DOI: 10.1080/02602938.2015.1008982.

Rolheiser, C., Bower, B., & Stevahn, L. (2000). The portfolio organizer: Succeeding with portfolios in your classroom. Alexandra, VA: American Society for Curriculum Development.

Ross, J. A. (2006). The reliability, validity, and utility of self-assessment.

Practical Assessment Research & Evaluation. 11(10). hlm. 1–13.

Rustaman, N. (2011). Pendidikan dan penelitian sains dalam mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi untuk pembangunan karakter. Prosiding Seminar Nasional Biologi. 8 (1).

Sadler, D.R. (1989). Formative assessment and the design of instructional systems. Instructional Science. 18 (2). hlm. 119-144.

Sari, R.P. (2014). Pengaruh penerapan asesmen formatif umpan balik dalam asesmen formatif terhadap berpikir produktif siswa pada materi pokok sistem koloid. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

Sriyati, S. (2011). Peran asesmen formatif dalam membentuk habits of mind mahasiswa. (Disertasi). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Stiggins, R.J. (1994) Student-centered classroom assessment. New York: Macmillan College Publishing Company.

Stiggins, R.J., et al. (2007). Classroom assessment for student learning: Doing it right-using it well. New Jersey : Pearson Education.


(39)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2012). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

The literacy and Numeracy Secretariat. (2007). Capacity Building Series : Student

Self Assessment. [Online]. Diakses dari

http://www.edu.gov.on.ca/eng/literacynumeracy/inspire/research/studentself assessment.pdf

Tipler, P.A. (1998). Fisika untuk sains dan teknik jilid 1. Jakarta : Erlangga.

USAID Prioritas. (2014). Buku sumber untuk dosen LPTK: Pembelajaran IPA

SMP di LPTK. [Online]. Diakses dari

http://www.prioritaspendidikan.org/file/Buku_Sumber_bagi_Dosen_LPTK_ -_Pembelajaran_IPA_SMP_di_LPTK1.pdf

Van den Boom, G., et al. (2004). Reflection prompts and tutor feedback in a web-based learning environment : Effects on students’ self-regulated learning competence. Computers in Human Behavior. 20. hlm. 551–567.

Vygotsky, L.S. (1978). Mind in society : The development of higher psychological processes. London : Harvard University Press.

Weaver, M.R. (2007). Do students value feedback? Student perceptions of tutors’ written responses. Assessment & Evaluation in Higher Education. 31 (3). hlm. 379-394.

Wiliam, D. (2011). What is assessment for learning? Studies in Educational Evaluation. 37 (1). hlm. 3-14.

Wiliam, D., & Thompson, M. (2007). Integrating assessment with learning: What will it take to make it work? In C. A. Dwyer (Ed.), The Future of Assessment: Shaping Teaching and Learning. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates.

Zimmerman, B. J. (2000). Attaining self-regulation: A social cognitive perspective. In M. Boekaerts & P. R. Pintrich (Eds.), Handbook of self-regulation (pp. 13–39). San Diego, CA: Academic Press.

Zimmerman, B. J. (2002). “Becoming a self-regulated learner: An overview.”


(1)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 106

DAFTAR PUSTAKA

Andrade, H. & Du, Y. (2007). Student responses to criteria-referenced self-assessment. Assessment and Evaluation in Higher Education. 32 (2). hlm. 159- 181.

Assessment Reform Group. (2002). Assessment for learning: 10 principles.

[Online]. Diakses dari

https://assessmentreformgroup.files.wordpress.com/2012/01/10principles_e nglish.pdf.

Baas, D. et al. (2015). The realtion between assessment for learning and

elementary students’ cognitive and metacognitive strategy use. British

Journal of Educational Psychology. 85. hlm. 33-46.

Bell, B., & Cowie, B. (2001). The characteristics of formative assessment in science education. Science Education. 85. hlm. 536-553.

Bennett, R.E. (2011). Formative assessment: A critical review. Assessment in

Education: Principles, Policy and Practice. 18 (1). hlm. 5-25.

Black, P., & Wiliam, D. (1998). Inside the black box: Raising standards through classroom assessment. Phi Delta Kappan. 80 (2).

Black, P., & Wiliam, D. (2003). ‘In praise of educational research’: Formative

assessment. British Educational Research Journal. 29 (5). hlm. 623-637. Black, P., Harrison, C., & Lee, C. (2003). Assessment for learning : Putting it into

practice. Maidenhead: Open University Press.

Black, P., Harrison, C., Lee, C., Marshall, B. & Wiliam, D. (2004). Working

Inside The Black Box : Assessment for Learning in the Classroom. [Online].

Diakses dari http://datause.cse.ucla.edu/DOCS/pb_wor_2004.pdf.

Boud, D. (1995) Enhancing learning through self-assessment. London dan Philadelphia: Kogan Page.

Boud, D. & Falchikov, N. (1989). Quantitative studies of self-assessment in higher education: A critical analysis of findings. Higher Education. 18. hlm. 529-549.

Boud, D. & Falchikov, N. (2007). Rethinking assessment in higher education:


(2)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Campbell, et al. (2008). Biology : Eight edition. San Fransisco : Pearson.

Campbell, J. (2006). Theorising habits of mind as a framework for learning.

[Online]. Diakses dari

http://www.aare.edu.au/data/publications/2006/cam06102.pdf.

Carless, D. (2006). Differing perceptions in the feedback prosess. Studies in

Higher Education. 31 (2). hlm. 219-233.

Cauley, K.M., & McMillan, J.H. (2010). Formative assessment techniques to support student motivation and achievement. The Clearing House : A

Journal of Educational Strategies, Issues, and Ideas. 83 (1). hlm. 1-6.

Chanock, K. (2010). Comments on essays: Do students understand what tutors write? Teaching in Higher Education. 5 (1). hlm. 95-105.

Cheung, W.S., & Hew, K.F. (2008). Examining facilitators’ habits of mind and

learners’ participation. Proceedings Ascilite Melbourne 2008 (hlm. 170-176).

Cinches, M.F.C. (2012). Mediating effects of graduate faculty habits of mind on the relationship between core-self evaluations and adult learning practices.

Licea Journal of Higher Education Research Education and

Communication Section. 7 (1). hlm. 95-115.

Costa, A.L., & Kallick, B. (2007). Describing 16 habits of mind. [Online].

Diakses dari

ftp://download.intel.com/education/Common/au/Resources/EO/Course_Res ources/Thinking/Habits_of_Mind.pdf

Duncan, Neil. (2007). ‘Feed-forward’: improving students’ use of tutors’ comments. Assessment & Evaluation in Higher Education. 32 (3). hlm. 271-283.

Evans, R.J.D., Zen, P. & Stanier, A.R. (2014). Motivating student learning using a formative assessment journey. Journal of Anatomy. doi: 10.1111/joa.12117. hlm. 296-303.

Falchikov, N. (2005). Improving assessment through student involvement :

Practical solutions for aiding learning in higher and further education. New

York : Routledge.

Fraenkel, J.R., Wallen, N.E. & Hyun, H.H. (2012). How to design and evaluate


(3)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Garfield, J.B. (1994). Beyond testing and gradings: Using assessment to improve student learning. Journal of Statistics Education. 2 (1).

Gibbs, G., & Simpson, C. (2004). Conditions under which assessment supports

students’ learning. Learning and Teaching in Higher Education. 1 (1). hlm. 1-31.

Hake, R.R. (1998). Interactive-engagement versus traditional methods : A six-thousand-student survey of mechanics test data for introductory physics courses. Am J Phys. 66 (1).

Hattie, J. & Timperley, H. (2007). The power of feedback. Review of Educational

Research. 77 (1). hlm. 81-112.

Hew, K.F., & Cheung, W.S. (2011). Student facilitators’ habits of mind and their

influences on higher level knowledge contruction occurrences in online discussions: A case study. Innovations in Education and Teaching

International. 48 (3). hlm. 275-285.

Kartikawati, E. (2013). Penerapan asesmen formatif untuk meningkatkan habits of

mind dan penguasaan konsep mahasiswa pendidikan biologi. (Tesis).

Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Kemendikbud. (2013). Buku guru : Ilmu pengetahuan alam untuk SMP/MTs

Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kemendikbud. (2013). Buku siswa: Ilmu pengetahuan alam untuk SMP/MTs

Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kemendikbud. (2014). Buku guru: Ilmu pengetahuan alam untuk SMP/MTs Kelas

VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kostons, D., Van Gog, T., & Paas, F. (2012). Training self-assessment and task selection skills: A cognitive approach to improving self-regulated learning.

Learning and Instruction. 22. hlm. 121–133.

Mansyur. (2011). Pengembangan model assessment for learning pada pembelajaran matematika di SMP. Jurnal Penelitian dan Evaluasi

Pendidikan. 15 (1).

Marzano, R.J., & Pickering, J.D. (1997) Dimension of learning : Teacher’s


(4)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Marzano, R.J., Pickering, J.D., & McTighe, Jay. (1993). Assessing student outcomes: Performace assessment using the dimensions of learning model.

Virginia: ASCD Publications.

Marzano, R.J. (1993). A different kind of classroom: Teaching with dimension of

learning. Alexandria, VA: Association for Supervision and Curriculum

Development.

McCune, V. (2004). Development of first-year students’ conceptions of essay writing. Higher Education. 47. hlm. 257-282.

McMillan, J. H., & Hearn, J. (2008). Student self-assessment: The key to stronger student motivation and higher achievement. Educational Horizons. 87 (1). hlm. 40–49.

Mustaji. (2012). Pengembangan kemampuan berpikir kritis dan kreatif dalam

pembelajaran. [Online]. Diakses dari

http://pasca.tp.ac.id/site/pengembangan-kemampuan-berpikir-kritis-dan-kreatif-dalam-pembelajaran.

Neo, C.E., & Cheung, W.S. (2005). The impact of directed viewing-thinking

activity on students’ critical thinking: Part II. New Horizons in Education.

52.

Offerdahl, E.G., & Montplaisir, L. (2013). Student-generated reading questions: Diagnosing student thinking with diverse formative assessments.

Biochemistru and Molecular Biology Education. DOI 10.1002/bmb.20757.

Orsmond, P., Merry, S., & Reiling, K. (2005). Biology student’s utilization of tutor formative feedback : A qualitative interview study. Assessment &

Evaluation in Higher Education. 30 (4). hlm. 369-386.

Panadero, E., & Alonso-Tapia, J. (2013). “Self-assessment: theoretical and practical connotations. when it happens, how is it acquired and what to do to develop it in our students. Electronic Journal of Research in Educational

Psychology. 11 (2). hlm. 551–576.

Panadero, E., & Jonsson, A. (2013). The use of scoring rubrics for formative assessment purposes revisited: A review. Educational Research Review. 9. hlm. 129–144.

Panadero, E., & Romero, M. (2014). “To rubric or not to rubric? The effects of

selfassessment on self-regulation, performance and self-efficacy.”

Assessment in Education: Principles, Policy & Practice. 21 (2). hlm. 133–


(5)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Popham, W.J. (1995). Classroom assessment, what teachers need it know.

Oxforg: Pergamon Press.

Poulus, A., & Mahony, M.J. (2008). Effectiveness of feedbak : The student’s

perspective. 33 (2). hlm. 143-154.

Purwanto, N. (2012). Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ramaprasad, A. (1983). On the definition of feedback. Behavioral Science. 28 (1). hlm. 4-13.

Reinholz, D. (2015). The assessment cycle: A model for learning throuh peer assessment. Assessment and Evaluation in Higher Education. DOI: 10.1080/02602938.2015.1008982.

Rolheiser, C., Bower, B., & Stevahn, L. (2000). The portfolio organizer:

Succeeding with portfolios in your classroom. Alexandra, VA: American

Society for Curriculum Development.

Ross, J. A. (2006). The reliability, validity, and utility of self-assessment.

Practical Assessment Research & Evaluation. 11(10). hlm. 1–13.

Rustaman, N. (2011). Pendidikan dan penelitian sains dalam mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi untuk pembangunan karakter. Prosiding

Seminar Nasional Biologi. 8 (1).

Sadler, D.R. (1989). Formative assessment and the design of instructional systems. Instructional Science. 18 (2). hlm. 119-144.

Sari, R.P. (2014). Pengaruh penerapan asesmen formatif umpan balik dalam asesmen formatif terhadap berpikir produktif siswa pada materi pokok

sistem koloid. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung

Sriyati, S. (2011). Peran asesmen formatif dalam membentuk habits of mind

mahasiswa. (Disertasi). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung.

Stiggins, R.J. (1994) Student-centered classroom assessment. New York: Macmillan College Publishing Company.

Stiggins, R.J., et al. (2007). Classroom assessment for student learning: Doing it


(6)

Noer Hardianty, 2015

PENGGUNAAN ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sugiyono. (2012). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

The literacy and Numeracy Secretariat. (2007). Capacity Building Series : Student

Self Assessment. [Online]. Diakses dari

http://www.edu.gov.on.ca/eng/literacynumeracy/inspire/research/studentself assessment.pdf

Tipler, P.A. (1998). Fisika untuk sains dan teknik jilid 1. Jakarta : Erlangga. USAID Prioritas. (2014). Buku sumber untuk dosen LPTK: Pembelajaran IPA

SMP di LPTK. [Online]. Diakses dari

http://www.prioritaspendidikan.org/file/Buku_Sumber_bagi_Dosen_LPTK_ -_Pembelajaran_IPA_SMP_di_LPTK1.pdf

Van den Boom, G., et al. (2004). Reflection prompts and tutor feedback in a web-based learning environment : Effects on students’ self-regulated learning competence. Computers in Human Behavior. 20. hlm. 551–567.

Vygotsky, L.S. (1978). Mind in society : The development of higher psychological

processes. London : Harvard University Press.

Weaver, M.R. (2007). Do students value feedback? Student perceptions of tutors’ written responses. Assessment & Evaluation in Higher Education. 31 (3). hlm. 379-394.

Wiliam, D. (2011). What is assessment for learning? Studies in Educational

Evaluation. 37 (1). hlm. 3-14.

Wiliam, D., & Thompson, M. (2007). Integrating assessment with learning: What will it take to make it work? In C. A. Dwyer (Ed.), The Future of

Assessment: Shaping Teaching and Learning. New Jersey: Lawrence

Erlbaum Associates.

Zimmerman, B. J. (2000). Attaining self-regulation: A social cognitive perspective. In M. Boekaerts & P. R. Pintrich (Eds.), Handbook of self-regulation (pp. 13–39). San Diego, CA: Academic Press.

Zimmerman, B. J. (2002). “Becoming a self-regulated learner: An overview.”