PENGEMBANGAN ASESMEN HOTS PADA PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TEMA BERMAIN DENGAN BENDA-BENDA DI SEKITAR.

(1)

PENGEMBANGAN ASESMEN HOTS PADA PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TEMA BERMAIN DENGAN BENDA-BENDA DI SEKITAR

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh Rahayu Herawati

NIM 1004085

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA 2014


(2)

PENGEMBANGAN ASESMEN HOTS PADA PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TEMA BERMAIN DENGAN BENDA-BENDA DI SEKITAR

oleh Rahayu Herawati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Rahayu Herawati Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

RAHAYU HERAWATI

PENGEMBANGAN ASESMEN HOTS PADA PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TEMA BERMAIN DENGAN BENDA-BENDA DI SEKITAR

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Drs. Rustono W. S., M.Pd. NIP 195206281981031001

Pembimbing II

Ghullam Hamdu, M. Pd. NIP 19800622 200801 1 004

Diketahui oleh Ketua Program Studi PGSD

UPI Kampus Tasikmalaya

Drs. Rustono W. S., M.Pd. NIP 19520628 198103 1 001


(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGEMBANGAN ASESMEN HOTS PADA PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TEMA BERMAIN DENGAN BENDA-BENDA DI SEKITAR” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Tasikmalaya, Juni 2014 Yang membuat pernyataan,

Rahayu Herawati NIM 1004085


(5)

PENGEMBANGAN ASESMEN HOTS PADA PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TEMA BERMAIN DENGAN BENDA-BENDA DI SEKITAR

ABSTRAK

Penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model 4-D karya Sivasailam Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I. Semmel. Asesmen HOTS (Higher Order Thinking Skill) dikembangkan dengan alasan perlunya dibuat sebuah contoh asesmen yang mengembangkan dan menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa Sekolah Dasar. Berdasarkan hasil studi pendahuluan, ditemukan kurangnya pengembangan dan penggunaan kemampuan berpikir tingkat tinggi tersebut. Adapun tahapan yang dilalui dalam penelitian ini yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Data dikumpulkan melalui teknik wawancara, observasi, dan tes dengan alat pengumpulan data menggunakan lembar wawancara, lembar observasi, dan soal asesmen HOTS. Hasil uji coba I dengan menggunakan program statistik Anates menunjukkan reliabilitas tes untuk soal pilihan ganda adalah 0,02, Uji Validitas Korelasi Product Moment rxy = 0,009414 dan Uji Reliabilitas Split-Half Method r11 = 0,03 sedangkan untuk soal uraian menunjukkan reliabilitas tes 0,57 dengan Uji Validitas Korelasi Product Moment rxy = 0,399944 dan Uji Reliabilitas Split-Half Method r11 = 1,20 yang dihitung dengan menggunakan program Microsoft Excel. Setelah dilakukan revisi dan dilakukan uji coba II, skor reliabilitas tes pilihan ganda menunjukkan 0,65 dan untuk reliabilitas soal uraian 0,82 sedangkan penghitungan secara manual menunjukkan nilai Uji Validitas Korelasi Product Moment rxy = 0,476118 dan Uji Reliabilitas Split-Half Method r11 = 1,43. Hasil akhir ini menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan valid, praktis, tepat dikembangkan dan layak untuk disebarluaskan.

Kata Kunci: pengembangan, asesmen HOTS, pembelajaran berbasis masalah, bermain dengan benda-benda di sekitar.


(6)

THE DEVELOPMENT OF HOTS ASSESSMENT IN PROBLEM-BASED LEARNING

ON THE THEME OF PLAYING WITH OBJECTS AROUND

ABSTRACT

This research is development of the model of 4-D by Sivasailam Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, and Melvyn I. Semmel. HOTS (Higher Order Thinking Skill) Assessment developed by reason of necessity an example of assessment that develop and use higher order thinking skills of elementary school student. Based on the results of preliminary studies, found a lack of development and the use of the high-level thinking skills yet. The stages in this research are define, design, develop, and disseminate. Data were collected through interview, observation, and testing with collection tool using the questionnaires, observation sheets, and HOTS assessments. The results of the first test using the Anates statistical program shows the reliability test for multiple choice questions is 0.02, Validity Test with Product Moment Correlation rxy= 0.009414 and Reliability Test with Split-Half Method r11= 0.03, while for description questions indicates the reliability test of 0.57 with Validity Test Product Moment Correlation rxy= 0.399944 and Reliability Test with Split-Half Method r11= 1.20 were calculated using the Microsoft Excel program. After doing revision and the results of the second trials shows the reliability scores multiple choice test is 0.65 and 0.82 for description questions, and the results use manual counting shows the value of the Product Moment Correlation Test Validity rxy= 0.476118 and Reliability Test with Split-Half Method r11= 1.43. The final results showed that the products developed valid, practical, appropriate and feasible for development distributed.

Keywords: development, HOTS assessment, problem-based learning, play with objects around.


(7)

Tiada untaian dan syukur yang pen Pemurah lagi Maha P dapat menyelesaikan Pembelajaran Berbasi Shalawat beserta sal habibanaa waa’nabiy sahabat-sahabatnya da Skripsi ini d memperoleh gelar s Pendidikan Indonesia ini berkat izin dan p berbagai pihak. Semo berlipat ganda dari Al

Penulis menyadar kekurangan yang har dan wawasan ilmu pe dan kritik yang mem datang. Disamping itu pihak yang telah me kata, penulis berhara pendidikan, khususny

KATA PENGANTAR

an kata yang paling indah dan bermakna, sela penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., Dz a Penyayang, karena berkat rahmat dan karun an skripsi dengan judul “Pengembangan Asesm asis Masalah Tema Bermain dengan Benda-be salam semoga dilimpahkan kepada Sang Pe biyanaa Muhammad SAW. begitu pula kepad dan umatnya yang selalu setia hingga akhir zam diajukan untuk memenuhi sebagian dari sarjana pendidikan program S1 PGSD d sia Kampus Tasikmalaya. Penulis dapat menye pertolongan Allah SWT, serta bantuan dan moga amal baik yang telah diberikan mendapa Allah SWT.

dari skripsi ini masih jauh dari sempurna karena arus diperbaiki. Hal ini dikarenakan terbatasn pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karen embangun akan diterima guna perbaikan di m itu, penulis rasa terima kasih penulis sampaik memberi kontribusi dalam penyelesaian penel arap mudah-mudahan karya kecil ini berman

nya pendidikan dasar, Amin.

Tasikma

selain untaian puji Dzat Yang Maha runia-Nya penulis esmen HOTS pada benda di Sekitar.” Penerang zaman, pada keluarganya, zaman.

ari syarat untuk dari Universitas yelesaikan skripsi an bimbingan dari apat imbalan yang

ena masih terdapat asnya kemampuan rena itu, komentar i masa yang akan aikan untuk semua nelitian ini. Akhir anfaat bagi dunia

malaya, Juni 2014


(8)

UCAPAN TERIMA KASIH

Ungkapan terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga penulis sampaikan kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. H. Cece Rakhmat, M. Pd., selaku Direktur Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya.

2. Drs. Yusuf Suryana, M. Pd., selaku Sekretaris Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya.

3. Drs. Rustono WS, M. Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya sekaligus Dosen Pembimbing I yang telah tulus memberikan arahan, nasehat, dan motivasi dengan penuh kesabaran, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Ghullam Hamdu, M. Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah tulus memberikan arahan, nasehat dan motivasi dengan penuh kesabaran, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Dr. Karlimah, M. Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik.

6. Staf pengajar Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya. 7. Staf administrasi Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya. 8. Kepala Sekolah beserta seluruh guru Sekolah Dasar Negeri Gugus

Sindangpalay Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya.

9. Ayahanda Nana Wasdili dan Ibunda Enok Rosidah, serta kakak dan adik tercinta; Erwin N., Cepi N., Sri Rahayu F., M. Arghani Caesar yang tak pernah lelah memberi semangat di setiap langkah serta dukungan material dan spritual.

10. Rekan-rekan seperjuangan di UPI Kampus Tasikmalaya Angkatan 2010, tim skripsi PBL (Yesi, Pevi, Nur Aeni, Restu, Friska), Kelas Interest IPA, bebeylicious, dan DPM 2012/2013.

11. Seluruh guru yang telah berjasa menambah ilmu dan wawasan penulis. 12. Seluruh pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu demi satu pada

ruang yang terbatas ini, atas partisipasi dan konstribusi yang diberikan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.


(9)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian ... 1

B.Identifikasi Masalah Penelitian ... 6

C.Rumusan Masalah Penelitian ... 6

D.Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II PENGEMBANGAN ASESMEN HOTS PADA PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TEMA BERMAIN DENGAN BENDA BENDA DI SEKITAR A.Kurikulum 2013 ... 9

B.Pengembangan ... 10

C.Asesmen ... 10

D.Higher Order Thinking Skill (HOTS) ... 11

E. Pembelajaran Berbasis Masalah ... 13

F. Tema Bermain dengan Benda-benda di Sekitar ... 14

G.Penelitian yang Relevan ... 14

H.Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan ... 15

I. Kerangka Pemikiran ... 16

J. Produk yang Dihasilkan ... 17

BAB III METODE PENELITIAN A.Metode dan Desain Penelitian ... 18

1. Metode Penelitian ... 18

2. Desain Penelitian ... 18

B.Subjek Penelitian ... 19

C.Definisi Istilah ... 20

D.Instrumen Penelitian ... 25

1. Instrumen pada Tahap Pendefinisian dan Perancangan ... 26

2. Instrumen pada Tahap Pengembangan ... 26


(10)

1. Tahap Define (Pendefinisian) ... 28

2. Tahap Design (Perancangan) ... 29

3. Tahap Develop (Pengembangan) ... 29

4. Tahap Disseminate (Penyebaran) ... 30

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ... 31

1. Deskripsi Hasil Tahap Pendefinisian (Define) ... 31

a. Analisis Ujung Depan ... 31

b. Analisis Siswa ... 33

c. Analisis Materi Pembelajaran ... 34

d. Analisis Tugas ... 35

e. Perumusan Tujuan Pembelajaran ... 36

2. Deskripsi Hasil Tahap Perancangan (Design)... 38

a. Penyusunan Kisi-kisi Asesmen HOTS ... 38

b. Pembuatan Rubrik Asesmen HOTS ... 44

c. Perancangan Asesmen HOTS ... 60

3. Deskripsi Hasil Tahap Pengembangan (Develop)... 76

a. Validasi Ahli ... 76

b. Uji Coba I Asesmen HOTS ... 77

c. Revisi II Perangkat Pembelajaran Asesmen HOTS ... 83

d. Uji Coba II Asesmen HOTS ... 91

e. Revisi III Asesmen HOTS ... 98

4. Deskripsi Hasil Tahap Penyebaran (Disseminate) ... 99

a. Analisis Pengguna ... 100

b. Penentuan Strategi dan Tema Penyebaran ... 100

c. Waktu dan Pemilihan Media Penyebaran ... 100

B.Pembahasan ... 100

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A.Simpulan ... 103

B.Saran ... 105

DAFTAR PUSTAKA ... 106

LAMPIRAN ... 108


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sintaksis Pembelajaran Berbasis Masalah ... 13

Tabel 3.1 Kompetensi Inti (KI) dan Standar Kompetensi (SK) Bahasa Indonesia ... 21

Tabel 3.2 Kompetensi Inti (KI) dan Standar Kompetensi (SK) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... 22

Tabel 3.3 Kompetensi Inti (KI) dan Standar Kompetensi (SK) Ilmu Matematika ... 24

Tabel 3.4 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, Instrumen yang Digunakan ... 25

Tabel 4.1 Sebaran Siswa Kelas V di Beberapa SDN Gugus Sindangpalay .. 33

Tabel 4.2 Kisi-kisi Instrumen Soal Asesmen HOTS ... 38

Tabel 4.3 Rubrik untuk Soal Uraian Instrumen Asesmen HOTS ... 44

Tabel 4.4 Indikator dan Soal HOTS ... 60

Tabel 4.5 Kategori Daya Pembeda ... 78

Tabel 4.6 Kategori Tingkat Kesukaran ... 79

Tabel 4.7 Instrumen HOTS Revisi I dan Revisi II ... 83

Tabel 4.8 Hasil Uji Coba I dan II Soal Pilihan Ganda Asesmen HOTS... 97

Tabel 4.9 Hasil Uji Coba I dan II Soal Uraian Asesmen HOTS ... 98


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Desain Penelitian Pengembangan Model 4-D ... 19 Gambar 4.1 Hasil Olah Data Daya Pembeda Soal Pilihan Ganda Asesmen

HOTS I ... 78 Gambar 4.2 Hasil Olah Data Tingkat Kesukaran Soal Pilihan Ganda

Asesmen HOTS I ... 79 Gambar 4.3 Hasil Olah Data Korelasi Skor Butir dengan Skor Total

Soal Pilihan Ganda Asesmen HOTS I ... 80 Gambar 4.4 Hasil Olah Data Kualitas Pengecoh Soal Pilihan Ganda

Asesmen HOTS I ... 80 Gambar 4.5 Hasil Rekap Data Soal Pilihan Ganda Asesmen HOTS I ... 81 Gambar 4.6 Hasil Olah Data Tingkat Kesukaran Soal Uraian Asesmen

HOTS I ... 81 Gambar 4.7 Hasil Olah Data Korelasi Skor Butir dengan Skor Total

Soal Uraian Asesmen HOTS I ... 82 Gambar 4.8 Hasil Rekap Data Soal Pilihan Ganda Asesmen HOTS I ... 83 Gambar 4.9 Hasil Olah Data Daya Pembeda Soal Pilihan Ganda Asesmen

HOTS II ... 92 Gambar 4.10 Hasil Olah Data Tingkat Kesukaran Soal Pilihan Ganda

Asesmen HOTS II ... 92 Gambar 4.11 Hasil Olah Data Korelasi Skor Butir dengan Skor Total

Soal Pilihan Ganda Asesmen HOTS II ... 93 Gambar 4.12 Hasil Olah Data Kualitas Pengecoh Soal Pilihan Ganda

Asesmen HOTS II ... 94 Gambar 4.13 Hasil Rekap Data Soal Pilihan Ganda Asesmen HOTS II ... 94 Gambar 4.14 Hasil Olah Data Daya Pembeda Soal Uraian Asesmen

HOTS II ... 95 Gambar 4.15 Hasil Olah Data Tingkat Kesukaran Soal Uraian Asesmen

HOTS II ... 95 Gambar 4.16 Hasil Olah Data Korelasi Skor Butir dengan Skor Total

Soal Uraian Asesmen HOTS II ... 96 Gambar 4.17 Hasil Rekap Data Soal Uraian Asesmen HOTS I ... 96


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Instrumen Penelitian ... 108

Lampiran A. 1 Pedoman Wawancara ... 109

Lampiran A. 2 Lembar Studi Dokumentasi... 111

Lampiran A. 3 Lembar Telaah Perangkat Pembelajaran ... 112

Lampiran A. 4 Soal Asesmen HOTS Uji Coba I ... 114

Lampiran A. 5 Soal Asesmen HOTS Uji Coba II ... 121

Lampiran B Validitas dan Reliabilitas ... 128

Lampiran B. 1 Uji Validitas Product Moment Soal Pilihan Ganda Uji Coba I ... 129

Lampiran B. 2 Uji Reliabilitas Split-Half Method Soal Pilihan Ganda Uji Coba I ... 130

Lampiran B. 3 Uji Validitas Product Moment Soal Uraian Uji Coba I ... 131

Lampiran B. 4 Uji Reliabilitas Split-Half Method Uraian Soal Uji Coba I ... 132

Lampiran B. 5 Uji Validitas Product Moment Soal Pilihan Ganda Uji Coba II ... 133

Lampiran B. 6 Uji Reliabilitas Split-Half Method Soal Pilihan Ganda Uji Coba II ... 134

Lampiran B. 7 Uji Validitas Product Moment Soal Uraian Uji Coba II ... 135

Lampiran B. 8 Uji Reliabilitas Split-Half Method Uraian Soal Uji Coba II ... 136

Lampiran C Produk Penelitian ... 137

Lampiran C. 1 Produk Akhir Soal Asesmen HOTS ... 138

Lampiran C. 2 RPP Penelitian ... 145

Lampiran D Hasil Uji Coba Menggunakan Program Statistik Anates ... 161

Lampiran D. 1 Uji Daya Pembeda Soal Uji Coba I... 162

Lampiran D. 2 Analisis Tingkat atau Indeks Kesukaran Butir Soal Uji Coba I ... 163

Lampiran D. 3 Analisis Skor Butir dengan Skor Total Soal Uji Coba I ... 164

Lampiran D. 4 Analisis Kualitas Pengecoh Soal Uji Coba I ... 165

Lampiran D. 5 Rekap Analisis Soal Uji Coba I ... 166

Lampiran D. 6 Hasil Uji Coba I ... 167

Lampiran D. 7 Uji Daya Pembeda Soal Uji Coba II Menggunakan Anates .. 175

Lampiran D. 8 Analisis Tingkat atau Indeks Kesukaran Butir Soal Uji Coba II ... 176

Lampiran D. 9 Analisis Skor Butir dengan Skor Total Soal Uji Coba II ... 177

Lampiran D. 10 Analisis Kualitas Pengecoh Soal Uji Coba II ... 178

Lampiran D. 11 Rekap Analisis Soal Uji Coba II ... 179

Lampiran D. 12 Hasil Uji Coba II ... 180

Lampiran E Dokumentasi ... 186

Lampiran E. 1 SK Dosen Pembimbing Skripsi ... 187

Lampiran E. 2 Surat Ijin Penelitian dari Lembaga ... 188


(14)

Lampiran E. 4 Surat Ijin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya 190

Lampiran E. 5 Surat Ijin Penelitian dari SDN Sindangpalay 1 ... 191

Lampiran E. 6 Surat Ijin Penelitian dari SDN Sindangpalay 4 ... 192

Lampiran E. 7 Surat Keterangan Penyebaran dari SDN Sindangpalay 1 ... 193

Lampiran E. 8 Surat Keterangan Penyebaran dari SDN Sindangpalay 2 ... 194

Lampiran E. 9 Surat Keterangan Penyebaran dari SDN Sindangpalay 3 ... 195

Lampiran E. 10 Surat Keterangan Penyebaran dari SDN Sindangpalay 4 ... 196

Lampiran E. 11 Surat Keterangan Penyebaran dari SDN Sukamaju 1 ... 197

Lampiran E. 12 Surat Keterangan Penyebaran dari SDN Sukamaju 2 ... 198

Lampiran E. 13 Surat Keterangan Penyebaran dari SDN Sukamaju 3 ... 199

Lampiran E. 14 Surat Keterangan Penyebaran dari SDN Cibungkul ... 200


(15)

PENGEMBANGAN ASESMEN HOTS PADA PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TEMA BERMAIN DENGAN BENDA-BENDA DI SEKITAR

ABSTRAK

Penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model 4-D karya Sivasailam Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I. Semmel. Asesmen HOTS (Higher Order Thinking Skill) dikembangkan dengan alasan perlunya dibuat sebuah contoh asesmen yang mengembangkan dan menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa Sekolah Dasar. Berdasarkan hasil studi pendahuluan, ditemukan kurangnya pengembangan dan penggunaan kemampuan berpikir tingkat tinggi tersebut. Adapun tahapan yang dilalui dalam penelitian ini yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Data dikumpulkan melalui teknik wawancara, observasi, dan tes dengan alat pengumpulan data menggunakan lembar wawancara, lembar observasi, dan soal asesmen HOTS. Hasil uji coba I dengan menggunakan program statistik Anates menunjukkan reliabilitas tes untuk soal pilihan ganda adalah 0,02, Uji Validitas Korelasi Product Moment rxy = 0,009414 dan Uji Reliabilitas Split-Half Method r11 = 0,03 sedangkan untuk soal uraian menunjukkan reliabilitas tes 0,57 dengan Uji Validitas Korelasi Product Moment rxy = 0,399944 dan Uji Reliabilitas Split-Half Method r11 = 1,20 yang dihitung dengan menggunakan program Microsoft Excel. Setelah dilakukan revisi dan dilakukan uji coba II, skor reliabilitas tes pilihan ganda menunjukkan 0,65 dan untuk reliabilitas soal uraian 0,82 sedangkan penghitungan secara manual menunjukkan nilai Uji Validitas Korelasi Product Moment rxy = 0,476118 dan Uji Reliabilitas Split-Half Method r11 = 1,43. Hasil akhir ini menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan valid, praktis, tepat dikembangkan dan layak untuk disebarluaskan.

Kata Kunci: pengembangan, asesmen HOTS, pembelajaran berbasis masalah, bermain dengan benda-benda di sekitar.


(16)

THE DEVELOPMENT OF HOTS ASSESSMENT IN PROBLEM-BASED LEARNING

ON THE THEME OF PLAYING WITH OBJECTS AROUND

ABSTRACT

This research is development of the model of 4-D by Sivasailam Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, and Melvyn I. Semmel. HOTS (Higher Order Thinking Skill) Assessment developed by reason of necessity an example of assessment that develop and use higher order thinking skills of elementary school student. Based on the results of preliminary studies, found a lack of development and the use of the high-level thinking skills yet. The stages in this research are define, design, develop, and disseminate. Data were collected through interview, observation, and testing with collection tool using the questionnaires, observation sheets, and HOTS assessments. The results of the first test using the Anates statistical program shows the reliability test for multiple choice questions is 0.02, Validity Test with Product Moment Correlation rxy= 0.009414 and Reliability Test with Split-Half Method r11= 0.03, while for description questions indicates the reliability test of 0.57 with Validity Test Product Moment Correlation rxy= 0.399944 and Reliability Test with Split-Half Method r11= 1.20 were calculated using the Microsoft Excel program. After doing revision and the results of the second trials shows the reliability scores multiple choice test is 0.65 and 0.82 for description questions, and the results use manual counting shows the value of the Product Moment Correlation Test Validity rxy= 0.476118 and Reliability Test with Split-Half Method r11= 1.43. The final results showed that the products developed valid, practical, appropriate and feasible for development distributed.

Keywords: development, HOTS assessment, problem-based learning, play with objects around.


(17)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian ... 1

B.Identifikasi Masalah Penelitian ... 6

C.Rumusan Masalah Penelitian ... 6

D.Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II PENGEMBANGAN ASESMEN HOTS PADA PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TEMA BERMAIN DENGAN BENDA BENDA DI SEKITAR A.Kurikulum 2013 ... 9

B.Pengembangan ... 10

C.Asesmen ... 10

D.Higher Order Thinking Skill (HOTS) ... 11

E. Pembelajaran Berbasis Masalah ... 13

F. Tema Bermain dengan Benda-benda di Sekitar ... 14

G.Penelitian yang Relevan ... 14

H.Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan ... 15

I. Kerangka Pemikiran ... 16

J. Produk yang Dihasilkan ... 17

BAB III METODE PENELITIAN A.Metode dan Desain Penelitian ... 18

1. Metode Penelitian ... 18

2. Desain Penelitian ... 18

B.Subjek Penelitian ... 19

C.Definisi Istilah ... 20

D.Instrumen Penelitian ... 25

1. Instrumen pada Tahap Pendefinisian dan Perancangan ... 26

2. Instrumen pada Tahap Pengembangan ... 26


(18)

1. Tahap Define (Pendefinisian) ... 28

2. Tahap Design (Perancangan) ... 29

3. Tahap Develop (Pengembangan) ... 29

4. Tahap Disseminate (Penyebaran) ... 30

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ... 31

1. Deskripsi Hasil Tahap Pendefinisian (Define) ... 31

a. Analisis Ujung Depan ... 31

b. Analisis Siswa ... 33

c. Analisis Materi Pembelajaran ... 34

d. Analisis Tugas ... 35

e. Perumusan Tujuan Pembelajaran ... 36

2. Deskripsi Hasil Tahap Perancangan (Design)... 38

a. Penyusunan Kisi-kisi Asesmen HOTS ... 38

b. Pembuatan Rubrik Asesmen HOTS ... 44

c. Perancangan Asesmen HOTS ... 60

3. Deskripsi Hasil Tahap Pengembangan (Develop)... 76

a. Validasi Ahli ... 76

b. Uji Coba I Asesmen HOTS ... 77

c. Revisi II Perangkat Pembelajaran Asesmen HOTS ... 83

d. Uji Coba II Asesmen HOTS ... 91

e. Revisi III Asesmen HOTS ... 98

4. Deskripsi Hasil Tahap Penyebaran (Disseminate) ... 99

a. Analisis Pengguna ... 100

b. Penentuan Strategi dan Tema Penyebaran ... 100

c. Waktu dan Pemilihan Media Penyebaran ... 100

B.Pembahasan ... 100

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A.Simpulan ... 103

B.Saran ... 105

DAFTAR PUSTAKA ... 106

LAMPIRAN ... 108


(19)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sintaksis Pembelajaran Berbasis Masalah ... 13

Tabel 3.1 Kompetensi Inti (KI) dan Standar Kompetensi (SK) Bahasa Indonesia ... 21

Tabel 3.2 Kompetensi Inti (KI) dan Standar Kompetensi (SK) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... 22

Tabel 3.3 Kompetensi Inti (KI) dan Standar Kompetensi (SK) Ilmu Matematika ... 24

Tabel 3.4 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, Instrumen yang Digunakan ... 25

Tabel 4.1 Sebaran Siswa Kelas V di Beberapa SDN Gugus Sindangpalay .. 33

Tabel 4.2 Kisi-kisi Instrumen Soal Asesmen HOTS ... 38

Tabel 4.3 Rubrik untuk Soal Uraian Instrumen Asesmen HOTS ... 44

Tabel 4.4 Indikator dan Soal HOTS ... 60

Tabel 4.5 Kategori Daya Pembeda ... 78

Tabel 4.6 Kategori Tingkat Kesukaran ... 79

Tabel 4.7 Instrumen HOTS Revisi I dan Revisi II ... 83

Tabel 4.8 Hasil Uji Coba I dan II Soal Pilihan Ganda Asesmen HOTS... 97

Tabel 4.9 Hasil Uji Coba I dan II Soal Uraian Asesmen HOTS ... 98


(20)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Desain Penelitian Pengembangan Model 4-D ... 19 Gambar 4.1 Hasil Olah Data Daya Pembeda Soal Pilihan Ganda Asesmen

HOTS I ... 78 Gambar 4.2 Hasil Olah Data Tingkat Kesukaran Soal Pilihan Ganda

Asesmen HOTS I ... 79 Gambar 4.3 Hasil Olah Data Korelasi Skor Butir dengan Skor Total

Soal Pilihan Ganda Asesmen HOTS I ... 80 Gambar 4.4 Hasil Olah Data Kualitas Pengecoh Soal Pilihan Ganda

Asesmen HOTS I ... 80 Gambar 4.5 Hasil Rekap Data Soal Pilihan Ganda Asesmen HOTS I ... 81 Gambar 4.6 Hasil Olah Data Tingkat Kesukaran Soal Uraian Asesmen

HOTS I ... 81 Gambar 4.7 Hasil Olah Data Korelasi Skor Butir dengan Skor Total

Soal Uraian Asesmen HOTS I ... 82 Gambar 4.8 Hasil Rekap Data Soal Pilihan Ganda Asesmen HOTS I ... 83 Gambar 4.9 Hasil Olah Data Daya Pembeda Soal Pilihan Ganda Asesmen

HOTS II ... 92 Gambar 4.10 Hasil Olah Data Tingkat Kesukaran Soal Pilihan Ganda

Asesmen HOTS II ... 92 Gambar 4.11 Hasil Olah Data Korelasi Skor Butir dengan Skor Total

Soal Pilihan Ganda Asesmen HOTS II ... 93 Gambar 4.12 Hasil Olah Data Kualitas Pengecoh Soal Pilihan Ganda

Asesmen HOTS II ... 94 Gambar 4.13 Hasil Rekap Data Soal Pilihan Ganda Asesmen HOTS II ... 94 Gambar 4.14 Hasil Olah Data Daya Pembeda Soal Uraian Asesmen

HOTS II ... 95 Gambar 4.15 Hasil Olah Data Tingkat Kesukaran Soal Uraian Asesmen

HOTS II ... 95 Gambar 4.16 Hasil Olah Data Korelasi Skor Butir dengan Skor Total

Soal Uraian Asesmen HOTS II ... 96 Gambar 4.17 Hasil Rekap Data Soal Uraian Asesmen HOTS I ... 96


(21)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Instrumen Penelitian ... 108

Lampiran A. 1 Pedoman Wawancara ... 109

Lampiran A. 2 Lembar Studi Dokumentasi... 111

Lampiran A. 3 Lembar Telaah Perangkat Pembelajaran ... 112

Lampiran A. 4 Soal Asesmen HOTS Uji Coba I ... 114

Lampiran A. 5 Soal Asesmen HOTS Uji Coba II ... 121

Lampiran B Validitas dan Reliabilitas ... 128

Lampiran B. 1 Uji Validitas Product Moment Soal Pilihan Ganda Uji Coba I ... 129

Lampiran B. 2 Uji Reliabilitas Split-Half Method Soal Pilihan Ganda Uji Coba I ... 130

Lampiran B. 3 Uji Validitas Product Moment Soal Uraian Uji Coba I ... 131

Lampiran B. 4 Uji Reliabilitas Split-Half Method Uraian Soal Uji Coba I ... 132

Lampiran B. 5 Uji Validitas Product Moment Soal Pilihan Ganda Uji Coba II ... 133

Lampiran B. 6 Uji Reliabilitas Split-Half Method Soal Pilihan Ganda Uji Coba II ... 134

Lampiran B. 7 Uji Validitas Product Moment Soal Uraian Uji Coba II ... 135

Lampiran B. 8 Uji Reliabilitas Split-Half Method Uraian Soal Uji Coba II ... 136

Lampiran C Produk Penelitian ... 137

Lampiran C. 1 Produk Akhir Soal Asesmen HOTS ... 138

Lampiran C. 2 RPP Penelitian ... 145

Lampiran D Hasil Uji Coba Menggunakan Program Statistik Anates ... 161

Lampiran D. 1 Uji Daya Pembeda Soal Uji Coba I... 162

Lampiran D. 2 Analisis Tingkat atau Indeks Kesukaran Butir Soal Uji Coba I ... 163

Lampiran D. 3 Analisis Skor Butir dengan Skor Total Soal Uji Coba I ... 164

Lampiran D. 4 Analisis Kualitas Pengecoh Soal Uji Coba I ... 165

Lampiran D. 5 Rekap Analisis Soal Uji Coba I ... 166

Lampiran D. 6 Hasil Uji Coba I ... 167

Lampiran D. 7 Uji Daya Pembeda Soal Uji Coba II Menggunakan Anates .. 175

Lampiran D. 8 Analisis Tingkat atau Indeks Kesukaran Butir Soal Uji Coba II ... 176

Lampiran D. 9 Analisis Skor Butir dengan Skor Total Soal Uji Coba II ... 177

Lampiran D. 10 Analisis Kualitas Pengecoh Soal Uji Coba II ... 178

Lampiran D. 11 Rekap Analisis Soal Uji Coba II ... 179

Lampiran D. 12 Hasil Uji Coba II ... 180

Lampiran E Dokumentasi ... 186

Lampiran E. 1 SK Dosen Pembimbing Skripsi ... 187

Lampiran E. 2 Surat Ijin Penelitian dari Lembaga ... 188


(22)

Lampiran E. 4 Surat Ijin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya 190 Lampiran E. 5 Surat Ijin Penelitian dari SDN Sindangpalay 1 ... 191 Lampiran E. 6 Surat Ijin Penelitian dari SDN Sindangpalay 4 ... 192 Lampiran E. 7 Surat Keterangan Penyebaran dari SDN Sindangpalay 1 ... 193 Lampiran E. 8 Surat Keterangan Penyebaran dari SDN Sindangpalay 2 ... 194 Lampiran E. 9 Surat Keterangan Penyebaran dari SDN Sindangpalay 3 ... 195 Lampiran E. 10 Surat Keterangan Penyebaran dari SDN Sindangpalay 4 ... 196 Lampiran E. 11 Surat Keterangan Penyebaran dari SDN Sukamaju 1 ... 197 Lampiran E. 12 Surat Keterangan Penyebaran dari SDN Sukamaju 2 ... 198 Lampiran E. 13 Surat Keterangan Penyebaran dari SDN Sukamaju 3 ... 199 Lampiran E. 14 Surat Keterangan Penyebaran dari SDN Cibungkul ... 200 Lampiran E. 15 Foto-foto Penelitian ... 201


(23)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan suatu komponen penting dalam mentransformasi pengetahuan, keahlian, dan nilai-nilai akhlak dalam pembentukan jati diri bangsa. Pendidikan mampu mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pemerintah Indonesia menyadari hal tersebut dan dalam implementasinya, pendidikan ini menggunakan sebuah pedoman atau panduan yang disebut kurikulum. Hal ini sebagaimana tercantum dalam pengertian pendidikan di Indonesia yang tertulis pada UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional:

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Kurikulum yang berlaku di Indonesia semakin berkembang sesuai dengan kebutuhan. Pada saat ini, kurikulum yang tengah dikembangkan adalah Kurikulum 2013 yang merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Dalam Kurikulum 2013 ini terdapat beberapa komponen utama yaitu Kerangka Dasar, Struktur, Silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan perubahan dari kurikulum sebelumnya. Perubahan ini berwujud pada segi Kompetensi Lulusan, Materi, Proses, dan Penilaian.

Untuk Sekolah Dasar, Kompetensi Lulusan yang dikembangkan adalah adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Kedudukan mata pelajarannya pun, kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi, serta untuk pendekatannya pun kompetensi dikembangkan melalui pendekatan tematik terpadu, tematik terpadu dan mata pelajaran, mata pelajaran, dan vokasional.


(24)

2

Keberhasilan suatu proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa komponen. Dalam prosesnya, siswa dituntut untuk meningkatkan kompetensinya dengan menggunakan pendekatan Saintifik. Pendekatan Saintifik ini terdiri dari kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan dan mengkomunikasikan. Oleh karena itu, untuk sistem penilaian dalam Kurikulum 2013 ini tidak hanya berorientasi pada penilaian akhir, namun penilaian pada proses pembelajaran pun diperhatikan dengan baik, sehingga istilah asesmen dalam proses pembelajaran diperlukan. Asesmen yang digunakan dalam Kurikulum 2013 ini adalah authentic asesment atau dikenal dengan asesmen otentik atau asesmen yang nyata atau sebenarnya.

Asesmen otentik ini bertujuan untuk menyediakan informasi yang absah/valid dan akurat mengenai hal yang benar-benar diketahui dan dapat dilakukan oleh siswa. Aktifitas siswa terdiri dari aktivitas nyata yang dapat diamati dan aktifitas tersembunyi yang tidak dapat diamati seperti berpikir, dan tanggapan siswa terhadap pengalaman tertentu. Aktifitas ini dapat meliputi keduanya baik nyata maupun tersembunyi, yang pada dasarnya meliputi tiga aspek: kognitif, yaitu proses mengetahui dan berpikir, afektif atau perasaan dan emosi, serta psikomotor, yaitu keterampilan. Istilah dan proses dari asesmen otentik ini pun perlu diperkenalkan kepada para guru, khususnya guru Sekolah Dasar agar memiliki pemahaman tentang penilaian dan asesmen yang berbeda, bukan penilaian yang hanya bersifat tradisional.

Namun, kompleksitas permasalahan dalam pendidikan yang semakin meningkat dengan kurikulum yang berubah-ubah menyebabkan proses belajar cenderung dilakukan ’terlalu’ mekanis. Hal ini sejalan dengan hasil observasi yang peneliti lakukan di beberapa Sekolah Dasar Negeri Gugus Sindangpalay untuk menganalisis kebutuhan awal penelitian ini. Peneliti menemukan bahwa masih banyak guru yang belum mengembangkan kemampuan siswa secara optimal. Siswa lebih banyak mendengar dan mencatat hal-hal yang disampaikan guru. Siswa seharusnya melakukan hal yang lebih daripada sekedar mendengarkan. Siswa lebih banyak belajar sendiri dan mengembangkan kekreatifitasan siswa dalam pemecahan masalah. Semakin tinggi keterlibatan


(25)

3

aktif siswa, maka pengalaman belajar siswa semakin bermakna. Tantangan masa depan menuntut pembelajaran, khususnya pada pembelajaran yang mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi atau dikenal dengan higher order thinking skill, yang selanjutnya disingkat HOTS.

Menurut Reeves (dalam Herrington, 2006), “asesmen otentik melibatkan kemampuan menyelesaikan masalah dan kemampuan berpikir tingkat tinggi.” Menurut Sugiarto (2004, hlm. 14) bahwa “pembelajaran yang masih sekedar kemampuan berpikir rendah juga berakibat siswa terhambat dan tidak berdaya menghadapi masalah-masalah yang menuntut pemikiran dan pemecahan masalah secara kreatif.” Fakta di lapangan pun memperlihatkan bahwa pembelajaran yang dilakukan di Sekolah Dasar masih banyak yang hanya berorientasi pada upaya mengembangakan dan menguji daya ingat siswa saja sehingga kemampuan berpikirnya sekedar mengingat atau menghafal saja.

Hal ini bertentangan dengan Kurikulum 2013 yang memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dengan memfokuskan pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual yang menuntut siswa untuk menunjukkan kompetensi mereka dalam pengetahuan yang lebih otentik, misalnya siswa diminta untuk merefleksikan dan mengevaluasi kinerja mereka agar mereka memiliki pemahaman lebih dan mampu mencapai tujuan pembelajaran serta mendorong kemampuan belajar tingkat tinggi. Ini juga dilakukan untuk mengimplementasikan asesmen otentik sehingga pembelajaran pun harus otentik dimana siswa tidak hanya diminta untuk mampu mengingat, memahami atau mengaplikasikannya saja tetapi juga harus mampu mengkontruksi, menganalisis, mensintesis, mengorganisasi, menafsirkan, menjelaskan, mengevaluasi, dan menciptakan sesuatu dari pengetahuan yang diperolehnya menjadi pengetahuan baru.

Pentingnya kemampuan berpikir tingkat tinggi tak lepas dari teori konstruk pemikiran, dalam artian kurikulum menginginkan peserta didik mampu memiliki kemampuan dalam hal membangun kerangka berpikir tingkat tinggi, sehingga output yang dihasilkan akan benar-benar baik dalam pengembangan soft-skill yaitu kemampuan yang seringkali tidak diberdayagunakan oleh guru-guru dalam


(26)

4

mengeksplor kemampuan kognitif siswa, banyak proses pembelajaran yang digunakan oleh guru yang hanya mengandalkan sebuah istilah yang penting pembelajaran ada, tetapi mereka tidak memahami bahwa bukan hanya dari segi itu kemampuan kognitif siswa akan tercapai.

Kemampuan berpikir tingkat tinggi seharusnya dibelajarkan kepada siswa agar siswa memperoleh bekal untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan hidup ke depan yang tentunya lebih kompleks. Siswa harus mampu menerapkan pengetahuan dan informasi yang mereka peroleh dalam situasi yang baru mengingat dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat dan memungkinkan siapa saja dapat memperolah informasi secara cepat dan mudah dari berbagai sumber dan tempat manapun di dunia. Hal ini mengakibatkan cepatnya perubahan tatanan hidup serta perubahan global dalam kehidupan. Jika para siswa tidak dibekali dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi ini maka mereka tidak akan mampu menghadapi tantangan akibat perubahan tersebut.

Menurut QAGTC State Conference (2011) bahwa “Higher Order Thinking Skill (HOTS) melibatkan transformasi informasi dan ide-ide. Transformasi ini terjadi ketika siswa menggabungkan fakta dan ide-ide kemudian mensintesis, generalisasi, menjelaskan, berhipotesis dan mampu membuat suatu kesimpulan atau penafsiran.” Memanipulasi informasi dan ide melalui proses ini memungkinkan siswa untuk memecahkan masalah, mendapatkan pemahaman dan menemukan makna baru. Dalam membantu siswa menjadi produsen pengetahuan, tugas instruksional utama guru adalah untuk menciptakan kegiatan atau lingkungan yang memungkinkan mereka kesempatan untuk terlibat dalam pemikiran tingkat tinggi.

Penelitian ini difokuskan pada tiga proses kognitif yang terdapat pada Taksonomi Bloom revisi. “Tiga proses kognitif yang termasuk HOTS antara lain menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan” (Churches, 2008, hlm. 4). Dalam ranah kognitif, menganalisis adalah kemampuan memisahkan konsep ke dalam beberapa komponen dan menghubungkan satu sama lain untuk memperoleh pemahaman atas konsep tersebut secara utuh, mengevaluasi adalah kemampuan


(27)

5

menetapkan derajat sesuatu berdasarkan norma, kriteria atau patokan tertentu, dan mencipta adalah kemampuan memadukan unsur-unsur menjadi suatu bentuk baru yang utuh dan koheren, atau membuat sesuatu yang orisinil.

Proses pembelajaran yang melibatkan kemampuan kognitif tingkat tinggi ini menuntut peran aktif mengajar dengan penekanan pada pemantauan dan mempertahankan keterlibatan nyata dari semua siswa. Dengan melakukan hal tersebut, guru mendorong siswa untuk menjadi anggota yang aktif dan kreatif dari sebuah tim belajar.

Sebuah hubungan antara kegiatan kelas dan HOTS dijelaskan oleh Shepardson (1993) bahwa “buku dan panduan tambahan lebih menekankan pada pengumpulan informasi, mengingat, dan keterampilan mengorganisir daripada fokus, mengintegrasikan, mengevaluasi, dan menganalisis keterampilan.” Shepardson menekankan pentingnya keterlibatan kognitif dalam membuat kegiatan kelas yang efektif.

Agar siswa mampu mengembangkan kemampuan HOTS, model pembelajaran yang digunakan peneliti adalah Pembelajaran Berbasis Masalah atau dikenal juga dengan Problem Based Learning, yaitu “suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai konteks bagi siswa untuk belajar tentang berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran” (Depdiknas, 2002). Pembelajaran ini cocok digunakan dalam mengembangkan kemampuan HOTS siswa karena dalam pelaksanaannya siswa dituntut untuk menghadapi masalah yang bersifat otentik atau nyata, siswa pun mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan dalam memecahkan masalah yang timbul dari pembelajaran tersebut.

Dari penjelasan yang telah dipaparkan, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan Asesmen HOTS pada Pembelajaran Berbasis Masalah Tema Bermain dengan Benda-benda di Sekitar.”


(28)

6

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, masalah yang teridentifikasi yaitu kecenderungan guru Sekolah Dasar yang seringkali menggunakan asesmen pembelajaran dengan kemampuan siswa berpikir tingkat rendah atau Lower Order Thinking Skill (LOTS) dan kurangnya penggunaan asesmen yang mampu melatih siswa menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) untuk meningkatkan aspek kognitif siswa di Sekolah Dasar.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana penggunaan asesmen sebelum menggunakan asesmen HOTS pada Pembelajaran Berbasis Masalah untuk siswa kelas V di SD Negeri Gugus Sindangpalay?

2. Bagaimana rancangan Asesmen HOTS pada Pembelajaran Berbasis Masalah Subtema Listrik di Sekitar Kita untuk siswa kelas V di SD Negeri Gugus Sindangpalay?

3. Bagaimana implementasi rancangan Asesmen HOTS pada Pembelajaran Berbasis Masalah Subtema Listrik di Sekitar Kita untuk siswa kelas V di SD Negeri Gugus Sindangpalay?

4. Bagaimana Asesmen HOTS yang dapat digunakan pada Pembelajaran Berbasis Masalah Subtema Listrik di Sekitar Kita untuk siswa kelas V di SD Negeri Gugus Sindangpalay?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini diantaranya adalah:

1. Untuk mengetahui penggunaan asesmen pada Pembelajaran Berbasis Masalah Subtema Listrik di Sekitar Kita untuk siswa kelas V di SD Negeri Gugus Sindangpalay.

2. Untuk menghasilkan rancangan asesmen HOTS pada pada Pembelajaran Berbasis Masalah Subtema Listrik di Sekitar Kita untuk siswa kelas V di SD Negeri Gugus Sindangpalay.


(29)

7

3. Untuk memperoleh gambaran tentang uji coba rancangan asesmen HOTS pada Pembelajaran Berbasis Masalah Subtema Listrik di Sekitar Kita untuk siswa kelas V di SD Negeri Gugus Sindangpalay.

4. Untuk menghasilkan asesmen HOTS yang dapat digunakan pada Pembelajaran Berbasis Masalah Subtema Listrik di Sekitar Kita untuk siswa kelas V di SD Negeri Gugus Sindangpalay.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini yaitu:

1. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran nyata tentang pengembangan Asesmen HOTS pada Pembelajaran Berbasis Masalah Subtema Listrik di Sekitar Kita yang dapat digunakan untuk siswa kelas V di SD Negeri Gugus Sindangpalay.

2. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan Asesmen HOTS pada Pembelajaran Berbasis Masalah Subtema Listrik di Sekitar Kita yang dapat digunakan untuk siswa kelas V di SD Negeri Gugus Sindangpalay.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah contoh bagi pengembangan Asesmen HOTS pada Pembelajaran Berbasis Masalah Subtema Listrik di Sekitar Kita untuk siswa kelas V Sekolah Dasar di masa yang akan datang.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Skripsi ini terdiri dari bagian awal skripsi, bagian isi skripsi dan bagian akhir skripsi. Bagian awal skripsi terdiri dari bab pertama, dua dan tiga. Bagian isi skripsi terdiri dari bab empat. Untuk simpulan dan saran termasuk dalam bab lima skripsi.

Bab pertama merupakan pendahuluan. Bab ini memuat latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, struktur organisasi skripsi.

Penelitian ini merupakan penelitian yang mengembangkan suatu produk, maka akan menguraikan teori-teori mengenai pengembangan, HOTS, Kurikulum


(30)

8

2013, Pembelajaran Berbasis Masalah dan Standar Kompetensi serta Indikator Pembelajaran yang digunakan akan diulas dalam bab dua. Selain definisi-definisi tersebut, akan diuraikan juga mengenai kerangka berpikir serta spesifikasi produk yang akan dihasilkan.

Pada bab yang ketiga akan membahas mengenai metode penelitian. Metode penelitian berisi tentang metode penelitian dan pengembangan, karakteristik penelitian, desain penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, uji coba pemakaian produk, dan teknik analisis data. Dalam desain penelitian pengembangan produk metode yang digunakan adalah model pengembangan 4-D.

Revisi produk dan validasi produk akan dibahas pada bab empat disertai analisis data yang telah diperoleh dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai pelaksanaan penelitian, laporan data dan analisis hasil penelitian.

Setelah melakukan analisis data maka akan mendapatkan simpulan dan saran dari hasil penelitian yang ditulis di bab lima.


(31)

18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan. “Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut” (Sugiyono, 2009, hlm. 407).

Metode penelitian dan pengembangan tak lepas dengan adanya media elektronik atau teknologi. Menurut Emzir (dalam Gall, 2007, hlm. 263) “model pengembangan pendidikan berdasarkan pada industri yang menggunakan temuan-temuan penelitian dalam merancang produk dan prosedur baru.” Dengan penelitian yang dilakukan, model pengembangan atau dalam hal ini adalah Asesmen HOTS diujicobakan di lapangan secara sistematis, dievaluasi, diperbaiki hingga memperoleh kriteria khusus tentang keterpakaian, kualitas, atau standar yang sama.

2. Desain Penelitian

Proses pengembangan perangkat pembelajaran berupa Asesmen HOTS ini mengacu pada model pengembangan pembelajaran karya Sivasailam Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I. Semmel yang disebut model 4-D yang terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (development) dan penyebaran (dissemination).

Berikut adalah desain penelitian Asesmen HOTS ini.


(32)

19

Gambar 3.1

Desain Penelitian Pengembangan Model 4-D

Keterangan:

: Tahap Pendefinisian (Define) : Tahap Perancangan (Design)

: Tahap Pengembangan (Develop) : Tahap Penyebaran (Dissemination) B. Subjek Penelitian

Lokasi penelitian di Ruang Micro Teaching UPI Kampus Tasikmalaya di Jalan Dadaha No 18 Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya dengan subjek penelitian kelas V Sekolah Dasar Negeri Gugus Sindangpalay yang terdiri dari SDN Sindangpalay 1, SDN Sindangpalay 2, SDN Sindangpalay 3, SDN

Analisis Masalah: • Analisis Asesmen

Pembelajaran di Kelas.

• Analisis Siswa • Analisis Materi

Pembelajaran • Perumusan Tujuan

Instruksional

Perancangan: • Penyusunan Kisi-kisi

Asesmen HOTS • Pembuatan Rubrik

Asesmen HOTS • Perancangan

Asesmen HOTS

Validasi Ahli Revisi I

Produk Akhir Berupa: Asesmen HOTS

Penyebaran Uji Coba

• Uji Coba 1

• Revisi II

• Uji Coba 2


(33)

20

Sindangpalay 4, SDN Sukamaju 1, SDN Sukamaju 2, SDN Sukamaju 3, dan SDN Cibungkul yang berlokasi di Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya.

C. Definisi Istilah

Pengembangan merupakan sebuah proses yang digunakan untuk menumbuhkan lebih dan memvalidasi produk yang digunakan dalam pendidikan. Dalam pembelajaran, pengembangan dilakukan berkenaan dengan pemahaman, perbaikan, dan penerapan metode-metode dalam menciptakan pembelajaran (methods of creating instruction).

Asesmen adalah suatu proses yang memiliki tujuan untuk mendapatkan informasi tentang belajar siswa baik itu melalui tes maupun non-tes disertai dengan format penilaian belajar siswa.

Higher Order Thinking Skill (HOTS) atau kemampuan berpikir tingkat tinggi dapat dikatakan sebagai pencapaian berpikir kepada pemikiran tingkat tinggi dari sekedar pengulangan fakta-fakta. Level berpikir yang sesuai dengan tingkat berpikir tinggi pada Taksonomi Bloom revisi berada pada tahap menganalisa, mengevaluasi dan mencipta/mengkreasi.

Pembelajaran Berbasis Masalah atau dikenal juga dengan Problem Based Learning adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai konteks pembelajaran bagi siswa yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir kritis dan meningkatkan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran.

Tema Bermain dengan Benda-benda di Sekitar adalah tema pembelajaran di kelas V semester 2. Peneliti menyederhanakan tema tersebut dengan Subtema Listrik di Sekitar Kita yang pada penelitian ini digunakan dengan memadukan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Bahasa Indonesia, juga dengan mata pelajaran Matematika. Materi ini terdiri dari beberapa Kompetensi Inti (KI) dan Standar Kompetensi (SK). Kompetensi Inti (KI) dan Standar Kompetensi (SK) dapat dilihat dari tabel berikut ini.


(34)

21

Tabel 3.1

Kompetensi Inti (KI) dan Standar Kompetensi (SK) Bahasa Indonesia Kompetensi Inti Standar Kompetensi 1. Menerima, menjalankan, dan

menghargai ajaran agama yang dianutnya

1.2Meresapi anugerah Tuhan Yang Maha Esa atas keberadaan proses kehidupan bangsa dan lingkungan alam

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air

2.2Memiliki perilaku jujur dan disiplin tentang proses daur air rangkaian listrik, sifat magnet, anggota tubuh (manusia, hewan, tumbuhan) dan fungsinya, serta sistem pernapasan melalui pemanfaatan bahasa Indonesia

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain

3.2Menguraikan isi teks penjelasan tentang proses daur air, rangkaian listrik, sifat magnet, anggota tubuh (manusia, hewan, tumbuhan) dan fungsinya, serta sistem pernapasan dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

4. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah

4.2Menyampaikan teks penjelasan tentang proses daur air, rangkaian listrik, sifat magnet, anggota tubuh (manusia, hewan, tumbuhan) dan fungsinya, serta sistem pernapasan secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan


(35)

22

Tabel 3.1

Kompetensi Inti (KI) dan Standar Kompetensi (SK) Bahasa Indonesia (Lanjutan)

Kompetensi Inti Standar Kompetensi

dan tempat bermain. memilih dan memilah kosakata baku.

5. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain

5.2Menyampaikan teks penjelasan tentang proses daur air, rangkaian listrik, sifat magnet, anggota tubuh (manusia, hewan, tumbuhan) dan fungsinya, serta sistem pernapasan secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.

Tabel 3.2

Kompetensi Inti (KI) dan Standar Kompetensi (SK) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kompetensi Inti Standar Kompetensi 1. Menerima, menjalankan, dan

menghargai ajaran agama yang dianutnya.

1.1Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.


(36)

23

Tabel 3.2

Kompetensi Inti (KI) dan Standar Kompetensi (SK) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

(Lanjutan)

Kompetensi Inti Standar Kompetensi 2. Menunjukkan perilaku jujur,

disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.

2.1Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; obyektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi.

2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan penelaahan fenomena alam secara mandiri maupun berkelompok.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.

3.4Mengenal rangkaian listrik sederhana dan sifat magnet serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.


(37)

24

Tabel 3.2

Kompetensi Inti (KI) dan Standar Kompetensi (SK) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

(Lanjutan)

Kompetensi Inti Standar Kompetensi 4. Menerapkan pengetahuan faktual

dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.

5.3Merancang dan membuat rangkaian seri dan paralel menggunakan sumber arus searah.

Tabel 3.3

Kompetensi Inti (KI) dan Standar Kompetensi (SK) Matematika Kompetensi Inti Standar Kompetensi 1. Menerima, menjalankan, dan

menghargai ajaran agama yang dianutnya

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air

2.3 Menunjukkan perilaku adil dalam membuat pola pergeseran tempat duduk secara bergiliran dengan menggunakan gambar denah tempat duduk di kelas.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,

3.4 Mengenal dan menggambar denah letak benda dan sistem koordinat.


(38)

25

Tabel 3.3

Kompetensi Inti (KI) dan Standar Kompetensi (SK) Matematika (Lanjutan)

Kompetensi Dasar Standar Kompetensi dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.

4. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain

4.8 Menggambar denah sederhana menggunakan skala, mempertimbangkan jarak dan waktu dengan berbagai kemungkinan lintasan, serta menentukan letak objek berdasarkan arah mata angin

D. Instrumen Penelitian

“Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah” (Arikunto, 2010, hlm. 203). Instrumen ini dibuat dengan tujuan untuk mengumpulkan data.

Adapun instrumen dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.4

Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, Instrumen yang Digunakan

No Jenis Data

Teknik Pengumpulan

Data

Instrumen Sumber data

1. Asesmen HOTS di SD

Wawancara Semi

Pedoman wawancara

Guru Kelas V SD Negeri


(39)

26

Tabel 3.4

Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, Instrumen yang Digunakan (Lanjutan)

No Jenis Data

Teknik Pengumpulan

Data

Instrumen Sumber data

Negeri Gugus

Sindangpalay

Terstruktur Gugus

Sindangpalay

2. Asesmen HOTS di SD Negeri Gugus

Sindangpalay

Observasi Daftar Check-list

Arsip SD Negeri Gugus

Sindangpalay

3. Evaluasi hasil belajar siswa

Tes Hasil Belajar

Pilihan Ganda dan soal esai

HOTS

Siswa Kelas V SD Negeri Gugus

Sindangpalay Instrumen tersebut mengacu dari Standar kompetensi, Kompetensi Dasar dan tujuan pembelajaran. Setelah penyusunan instrumen selesai, peneliti mengujicobakan instrumen.

a. Instrumen pada Tahap Pendefinisian dan Perancangan

Dalam tahap pendefinisian, instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara, lembar pengamatan (observasi), dan checklist. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam tahap pendefinisian dan perancangan ini terlebih dahulu dikonsultasikan kepada pembiming.

b. Instrumen pada Tahap Pengembangan

Instrumen pada tahap pengembangan adalah Asesmen HOTS yang dirancang peneliti berdasarkan indikator dari kompetensi dasar dan standar kompetensi. Setelah penyusunan instrumen selesai, peneliti mengujicobakan instrumen. Pelaksanaan uji coba instrumen dilakukan secara terbimbing.


(40)

27

Pengujian instrumen ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian.

1) Validitas

“Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh peneliti” (Sugiyono, 2010, hlm. 363). Untuk uji validitas Asesmen HOTS ini dilakukan dengan konsultasi yang dilakukan peneliti kepada para ahli.

Penentuan kategori dari validitas instrumen mengacu pada pengklasifikasian validitas yang dikemukakan oleh Guilford yaitu:

0,80 – 1,00 : validitas sangat tinggi (sangat baik) 0,60 – 0,80 : validitas tinggi (baik)

0,40 – 0,60 : validitas sedang (cukup) 0,20 – 0,40 : validitas rendah (kurang)

0,00 – 0,20 : validitas sangat rendah (buruk) rxy = 0,00 tidak valid 2) Reliabilitas

Adapun “Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan” (Sugiyono, 2010, hlm. 268). Suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas pada Asesmen HOTS ini dilakukan dengan menghitung Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Korelasi Skor sehingga nanti didapatkan nilai reliabilitas tes.

Hasil dari uji reliabilitas dengan menggunakan program Anates, dapat ditafsirkan dengan menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Hilton dan Brownlow (Basri, 2012, hlm. 53) sebagai berikut:

Jika nilai alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna Jika nilai alpha antara 0,70-0,90 maka reliabilitas tinggi Jika nilai alpha 0,50-0,70 maka reliabilitas moderat Jika nilai alpha < 0,500 maka reliabilitas rendah. E. Prosedur Penelitian

Proses pengembangan instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tahapan-tahapan berdasarkan alur model pengembangan penelitian Sivasailam


(41)

28

Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I. Semmel yang terdiri dari 4-D. Adapun model pengembangan 4-D ini terdiri atas 4 tahap utama, yaitu (1) Define (pembatasan), (2) Design (perancangan), (3) Develop (pengembangan), dan (4) Disseminate (penyebaran). Secara garis besar tahapan dalam model 4-D adalah sebagai berikut:

1. Tahap Define (Pendefinisian)

Tujuan dari tahap ini adalah menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran diawali dengan analisis tujuan dari batasan materi yang dikembangkan perangkatnya. Dalam tahap ini meliputi lima langkah pokok, yaitu analisis ujung depan, analisis siswa, analisis tugas, analisis konsep, dan perumusan tujuan pembelajaran.

a. Analisis Ujung Depan

Dalam tahapan ini dilakukan analisis masalah yang mendasari pengembangan perangkat pembelajaran Asesmen HOTS. Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini yaitu menganalisis masalah tentang asesmen di Sekolah Dasar melalui observasi yang dilakukan peneliti.

b. Analisis Siswa

Analisis siswa adalah tahap peneliti melihat dan menelaah karakteristik siswa berdasarkan kebutuhan dan perkembangannya sebagai titik acuan untuk membuat rancangan pengembangan Asesmen HOTS. Karakteristik ini meliputi perkembangan kognitif siswa terhadap pembelajaran.

c. Analisis Tugas

Analisis tugas merupakan tahap yang dilakukan untuk mengidentifikasi tahap-tahap penyelesaian tugas agar tercapainya suatu kompetensi dasar. Tahap-tahap penyelesaian tugas ini dapat dikembangkan dalam pembelajaran.

d. Analisis Konsep

Analisis konsep adalah tahap peneliti menelaah tentang konsep-konsep yang relevan untuk mengembangkan perangkat Asesmen HOTS. Analisis konsep ini dilakukan untuk memilih, menetapkan, merinci, serta menyusun secara sistematis konsep yang akan diajarkan sesuai dengan perangkat pembelajaran.


(42)

29

e. Analisis Tujuan Pembelajaran

Tujuan dari tahap ini yaitu mengubah analisis tugas dan analisis konsep menjadi tujuan pembelajaran sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang hendak dicapai dalam suatu pembelajaran.

2. Tahap Design (Perancangan)

Tujuan dari tahap design yaitu untuk menyiapkan rancangan perangkat pembelajaran Asesmen HOTS. Tahap perancangan terdiri dari tiga langkah pokok yaitu penyusunan kisi-kisi Asesmen HOTS, pembuatan rubrik penilaian Asesmen HOTS, dan perancangan Asesmen HOTS.

Hasil dari tahap perancangan ini adalah sebuah desain awal atau rancangan perangkat pembelajaran tematik Pembelajaran Berbasis Masalah. Rancangan perangkat pembelajaran ini berupa Asesmen HOTS yang dibantu tim dari model pembelajaran, media pembelajaran, bahan ajar/LKS, asesmen kinerja dan video pelaksanaan pembelajaran. Untuk selanjutnya rancangan perangkat ini dikembangkan dengan melalui validasi ahli dan uji coba lapangan.

3. Tahap Develop (Pengembangan)

Tujuan tahap ini adalah untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang sudah direvisi berdasarkan masukan dari pakar dan hasil ujicoba lapangan. Tahap ini meliputi validasi perangkat oleh ahli, revisi, dan uji coba kepada siswa.

Dalam tahap ini terdiri dari pengembangan Asesmen HOTS dengan divalidasi oleh ahli. Kegiatan validasi ini dilakukan dengan memberikan rancangan Asesmen HOTS kepada para ahli dan praktisi. Para ahli yang bertindak sebagai validator adalah dosen yang berpengalaman dalam pengembangan perangkat Asesmen HOTS. Saran dari validator tersebut digunakan sebagai landasan penyempurnaan atau revisi terhadap perangkat pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan dalam validasi adalah sebagai berikut.

a. Meminta pertimbangan ahli tentang kelayakan rancangan Asesmen HOTS yang telah dibuat.

b. Melakukan analisis terhadap hasil validasi dari validator ahli.

Setelah dilakukan validasi terhadap rancangan Asesmen HOTS, akan tercipta rancangan perangkat pembelajaran yang untuk selanjutnya dilakukan uji


(43)

30

coba lapangan. Uji coba ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat kualitas perangkat Asesmen HOTS dan untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa khususnya pada tahap berpikir kritis dan pemecahan masalah. Berdasarkan hasil uji coba pertama dan analisis data hasil uji coba kemudian dilakukan revisi.

4. Tahap Disseminate (Penyebaran)

Tujuan tahap ini adalah untuk mempromosikan produk pengembangan agar bisa diterima pengguna, baik individu, suatu kelompok, atau sistem. Tahap ini meliputi analisis pengguna, penentuan strategi dan tema penyebaran, waktu, dan pemilihan media penyebaran.

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

Menurut Sugiyono (2009, hlm. 308), “Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.” Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik triangulasi/gabungan. Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Teknik ini menggabungkan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Untuk analisis data, pengolahan data dilakukan terhadap nilai post-test. Pengolahan data tersebut dimaksudkan untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai Subtema Listrik di Sekitar Kita dengan menggunakan Asesmen HOTS sehingga nanti diketahui kualitas perangkat pembelajaran berupa asesmen ini terhadap pemahaman siswa dan sejauh mana pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang diintegrasikan dalam kegiatan evaluasi pembelajaran.

Setelah melalui uji coba dan revisi, maka terciptalah Perangkat Hipotetik (Perangkat Akhir Hasil Revisi pada Tahap Pengembangan Perangkat) berupa Asesmen HOTS pada Pembelajaran Berbasis Masalah Tema Bermain dengan Benda-benda di Sekitar dengan Subtema Listrik di Sekitar Kita.


(44)

103

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian pengembangan perangkat pembelajaran Asesmen HOTS Pembelajaran Berbasis Masalah Tema Bermain dengan Benda-benda di Sekitar dengan subjek penelitian siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Gugus Sindangpalay Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya, maka dapat diambil beberapa simpulan. Yang pertama, asesmen yang digunakan di sekolah-sekolah tersebut belum mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skill (HOTS) siswa terutama untuk siswa kelas tinggi khususnya kelas V.

Kedua, untuk mengatasi belum terlaksananya asesmen dengan mengembangkan HOTS, dirancanglah sebuah perangkat pembelajaran berdasarkan model pengembangan 4-D karya Sivasailam Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I. Semmel yaitu Define (pendefinisian), Design (Perancangan), Develop (pengembangan), dan Disseminate (Penyebaran). Dalam tahap perancangan ini dihasilkan rancangan Asesmen HOTS I.

Asesmen ini disusun dan dirancang dengan mengacu pada standar kompetensi dan indikator pembelajaran kelas V Sekolah Dasar dengan mengimplementasikan Kurikulum 2013 dengan Tema Bermain dengan Benda-benda di Sekitar dan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan mengintegrasikan tiga mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Setelah dirancang, Asesmen HOTS I ini dilakukan penilaian validasi ahli. Hasil dari judgement penilaian para ahli terhadap asesmen ini adalah valid sehingga rancangan layak untuk diujicobakan dengan beberapa revisi yang disebut revisi I. Hasil revisi I ini kemudian diujicobakan di uji coba I.

Simpulan ketiga, proses implementasi Asesmen HOTS dalam uji coba I dengan subjek penelitian siswa kelas V SDN Sindangpalay 1 yang


(45)

104

berjumlah 25 orang siswa berdasar dari penghitungan dengan menggunakan program statistik Anates dan penghitungan manual dengan hasil sebagai berikut.

Aspek Soal Pilihan Ganda Soal Uraian

Rata-rata Nilai 2,64 11,24

Simpang Baku 1,35 3,43

Korelasi Skor Butir dengan Skor Total 0,01 0,40

Reliabilitas Tes 0,02 0,57

Uji Validitas Product Moment 0,0094 0,3999 Reliabilitas Split-Half Method 0,03 1,20

Asesmen HOTS I tersebut perlu diperbaiki untuk uji coba II karena soal belum dinyatakan valid. Setelah Asesmen HOTS I direvisi yang disebut revisi II, dilakukan uji coba II dengan subjek penelitian siswa kelas V SDN Sindangpalay 4 sebanyak 25 orang. Hasil uji coba II ini memiliki perbedaan yang signifikan dengan uji coba I dengan hasil sebagai berikut.

Aspek Soal Pilihan Ganda Soal Uraian

Rata-rata Nilai 4,08 11,52

Simpang Baku 2,10 4,21

Korelasi Skor Butir dengan Skor Total 0,48 0,70

Reliabilitas Tes 0,65 0,82

Uji Validitas Product Moment 0,476 0,71 Reliabilitas Split-Half Method 1,43 2,13

Asesmen HOTS di uji coba II ini dinilai valid dan produk Asesmen HOTS dapat dinyatakan tepat untuk dikembangkan dan layak untuk digunakan. Meskipun demikian, produk Asesmen HOTS ini tetap ada beberapa hal yang perlu direvisi yang disebut dengan revisi III sebelum produk disebarluaskan yaitu revisi dari segi gambar-gambar yang terdapat pada soal-soal lebih jelas untuk diamati siswa.

Setelah revisi III selesai dilakukan maka dihasilkanlah produk akhir berupa Asesmen HOTS yang dapat digunakan pada Pembelajaran Berbasis Masalah Subtema Listrik di Sekitar Kita untuk siswa kelas V di SD Negeri


(46)

105

Gugus Sindangpalay berupa soal-soal pilihan ganda dan uraian. Untuk lebih jelasnya, produk akhir ini dapat dilihat dalam lampiran skripsi.

B. Saran

Dengan mengidentifikasi hasil penelitian dan pengalaman selama melaksanakan penelitian untuk pengembangan Asesmen HOTS pada Pembelajaran Berbasis Masalah Tema Bermain dengan Benda-benda di Sekitar, peneliti memberikan beberapa saran berikut:

1. Untuk peneliti selanjutnya, proses penelitian dan pengembangan merupakan proses yang cukup rumit, sehingga diperlukan waktu penelitian yang cukup. Oleh karena itu, dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan diperlukan kesiapan yang matang, khususnya dalam instrumen penelitian yang digunakan agar waktu yang tersedia bisa digunakan dengan lebih efektif.

2. Untuk para guru dan mahasiswa calon guru, agar lebih mengembangkan Asesmen HOTS ini sebaiknya perlu dilakukan secara terus-menerus agar siswa terbiasa menggunakan kemampuan berpikir tingkat tingginya terutama untuk siswa kelas tinggi di Sekolah Dasar yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan mampu memecahkan masalah dengan mengoptimalkan kemampuan berpikir kritis dalam kehidupan sehari-hari.

3. Untuk penelitian lebih lanjut tentang Perangkat pembelajaran Asesmen HOTS ini hendaknya diujicobakan juga pada kelas lain atau sekolah-sekolah lain, serta dikembangkan untuk pokok bahasan atau tema pembelajaran yang lain, karena berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Asesmen HOTS ini mampu mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa khususnya siswa Sekolah Dasar.


(47)

106

DAFTAR PUSTAKA

Arends. (2008). Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta.

BSNP. (2013). Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005. Jakarta.

Costa, A. (ed). (1985). Developing Minds: A Resource Book for Teaching Thinking. Association for Curriculum and Supervision, Arlington, VA. ED 262 968.

Dahar, W. R. (2006). Teori-teori Belajar & Pembelajaran. Bandung: Erlangga.

Dewi, Sri Puspita. (2013). Desain Pembelajaran IPA Materi Sifat Benda. (Skripsi). Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia. Tasikmalaya.

Fisher, Alec. (2009). Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.

Graaff, Eric De and Anette Kolmos. (2003). Characteristics of Problem-Based Learning. Aalborg University, Denmark.

Hajar, Ibnu. (2013). Panduan Lengkap Kurikulum Tematik untuk SD/MI. Yogyakarta: DIVA Press.

Harsanto, Radno. (2005). Melatih Anak Berfikir Analistis, Kritis, dan Kreatif. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Kartika, Rina Nurmalasari. (2013). Meningkatkan Kemampuan Siswa Tentang Teknologi Komunikasi Melalui Model PBL. (Skripsi). Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia. Tasikmalaya.

Kuswana, Wowo Sunaryo. (2012). Taksonomi Kognitif Perkembangan Ragam Berpikir. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mardiana, Ana. (2013). Pengaruh Model Problem Based Instruction Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Mengklarifikasi Masalah Siswa SD. (Skripsi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia. Tasikmalaya.

Mulyana, Edi Hendri. (2008). Pendidikan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar. Tasikmalaya: UPI.


(1)

coba lapangan. Uji coba ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat kualitas perangkat Asesmen HOTS dan untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa khususnya pada tahap berpikir kritis dan pemecahan masalah. Berdasarkan hasil uji coba pertama dan analisis data hasil uji coba kemudian dilakukan revisi.

4. Tahap Disseminate (Penyebaran)

Tujuan tahap ini adalah untuk mempromosikan produk pengembangan agar bisa diterima pengguna, baik individu, suatu kelompok, atau sistem. Tahap ini meliputi analisis pengguna, penentuan strategi dan tema penyebaran, waktu, dan pemilihan media penyebaran.

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

Menurut Sugiyono (2009, hlm. 308), “Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.” Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik triangulasi/gabungan. Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Teknik ini menggabungkan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Untuk analisis data, pengolahan data dilakukan terhadap nilai post-test. Pengolahan data tersebut dimaksudkan untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai Subtema Listrik di Sekitar Kita dengan menggunakan Asesmen HOTS sehingga nanti diketahui kualitas perangkat pembelajaran berupa asesmen ini terhadap pemahaman siswa dan sejauh mana pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang diintegrasikan dalam kegiatan evaluasi pembelajaran.

Setelah melalui uji coba dan revisi, maka terciptalah Perangkat Hipotetik (Perangkat Akhir Hasil Revisi pada Tahap Pengembangan Perangkat) berupa Asesmen HOTS pada Pembelajaran Berbasis Masalah Tema Bermain dengan Benda-benda di Sekitar dengan Subtema Listrik di Sekitar Kita.


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian pengembangan perangkat pembelajaran Asesmen HOTS Pembelajaran Berbasis Masalah Tema Bermain dengan Benda-benda di Sekitar dengan subjek penelitian siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Gugus Sindangpalay Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya, maka dapat diambil beberapa simpulan. Yang pertama, asesmen yang digunakan di sekolah-sekolah tersebut belum mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skill (HOTS) siswa terutama untuk siswa kelas tinggi khususnya kelas V.

Kedua, untuk mengatasi belum terlaksananya asesmen dengan mengembangkan HOTS, dirancanglah sebuah perangkat pembelajaran berdasarkan model pengembangan 4-D karya Sivasailam Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I. Semmel yaitu Define (pendefinisian), Design (Perancangan), Develop (pengembangan), dan Disseminate (Penyebaran). Dalam tahap perancangan ini dihasilkan rancangan Asesmen HOTS I.

Asesmen ini disusun dan dirancang dengan mengacu pada standar kompetensi dan indikator pembelajaran kelas V Sekolah Dasar dengan mengimplementasikan Kurikulum 2013 dengan Tema Bermain dengan Benda-benda di Sekitar dan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan mengintegrasikan tiga mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Setelah dirancang, Asesmen HOTS I ini dilakukan penilaian validasi ahli. Hasil dari judgement penilaian para ahli terhadap asesmen ini adalah valid sehingga rancangan layak untuk diujicobakan dengan beberapa revisi yang disebut revisi I. Hasil revisi I ini kemudian diujicobakan di uji coba I.

Simpulan ketiga, proses implementasi Asesmen HOTS dalam uji coba I dengan subjek penelitian siswa kelas V SDN Sindangpalay 1 yang


(3)

berjumlah 25 orang siswa berdasar dari penghitungan dengan menggunakan program statistik Anates dan penghitungan manual dengan hasil sebagai berikut.

Aspek Soal Pilihan Ganda Soal Uraian

Rata-rata Nilai 2,64 11,24

Simpang Baku 1,35 3,43

Korelasi Skor Butir dengan Skor Total 0,01 0,40

Reliabilitas Tes 0,02 0,57

Uji Validitas Product Moment 0,0094 0,3999

Reliabilitas Split-Half Method 0,03 1,20

Asesmen HOTS I tersebut perlu diperbaiki untuk uji coba II karena soal belum dinyatakan valid. Setelah Asesmen HOTS I direvisi yang disebut revisi II, dilakukan uji coba II dengan subjek penelitian siswa kelas V SDN Sindangpalay 4 sebanyak 25 orang. Hasil uji coba II ini memiliki perbedaan yang signifikan dengan uji coba I dengan hasil sebagai berikut.

Aspek Soal Pilihan Ganda Soal Uraian

Rata-rata Nilai 4,08 11,52

Simpang Baku 2,10 4,21

Korelasi Skor Butir dengan Skor Total 0,48 0,70

Reliabilitas Tes 0,65 0,82

Uji Validitas Product Moment 0,476 0,71

Reliabilitas Split-Half Method 1,43 2,13

Asesmen HOTS di uji coba II ini dinilai valid dan produk Asesmen HOTS dapat dinyatakan tepat untuk dikembangkan dan layak untuk digunakan. Meskipun demikian, produk Asesmen HOTS ini tetap ada beberapa hal yang perlu direvisi yang disebut dengan revisi III sebelum produk disebarluaskan yaitu revisi dari segi gambar-gambar yang terdapat pada soal-soal lebih jelas untuk diamati siswa.

Setelah revisi III selesai dilakukan maka dihasilkanlah produk akhir berupa Asesmen HOTS yang dapat digunakan pada Pembelajaran Berbasis Masalah Subtema Listrik di Sekitar Kita untuk siswa kelas V di SD Negeri


(4)

Gugus Sindangpalay berupa soal-soal pilihan ganda dan uraian. Untuk lebih jelasnya, produk akhir ini dapat dilihat dalam lampiran skripsi.

B. Saran

Dengan mengidentifikasi hasil penelitian dan pengalaman selama melaksanakan penelitian untuk pengembangan Asesmen HOTS pada Pembelajaran Berbasis Masalah Tema Bermain dengan Benda-benda di Sekitar, peneliti memberikan beberapa saran berikut:

1. Untuk peneliti selanjutnya, proses penelitian dan pengembangan merupakan proses yang cukup rumit, sehingga diperlukan waktu penelitian yang cukup. Oleh karena itu, dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan diperlukan kesiapan yang matang, khususnya dalam instrumen penelitian yang digunakan agar waktu yang tersedia bisa digunakan dengan lebih efektif.

2. Untuk para guru dan mahasiswa calon guru, agar lebih mengembangkan Asesmen HOTS ini sebaiknya perlu dilakukan secara terus-menerus agar siswa terbiasa menggunakan kemampuan berpikir tingkat tingginya terutama untuk siswa kelas tinggi di Sekolah Dasar yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan mampu memecahkan masalah dengan mengoptimalkan kemampuan berpikir kritis dalam kehidupan sehari-hari.

3. Untuk penelitian lebih lanjut tentang Perangkat pembelajaran Asesmen HOTS ini hendaknya diujicobakan juga pada kelas lain atau sekolah-sekolah lain, serta dikembangkan untuk pokok bahasan atau tema pembelajaran yang lain, karena berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Asesmen HOTS ini mampu mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa khususnya siswa Sekolah Dasar.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arends. (2008). Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta.

BSNP. (2013). Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005. Jakarta.

Costa, A. (ed). (1985). Developing Minds: A Resource Book for Teaching Thinking. Association for Curriculum and Supervision, Arlington, VA. ED 262 968.

Dahar, W. R. (2006). Teori-teori Belajar & Pembelajaran. Bandung: Erlangga. Dewi, Sri Puspita. (2013). Desain Pembelajaran IPA Materi Sifat Benda.

(Skripsi). Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia. Tasikmalaya.

Fisher, Alec. (2009). Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.

Graaff, Eric De and Anette Kolmos. (2003). Characteristics of Problem-Based Learning. Aalborg University, Denmark.

Hajar, Ibnu. (2013). Panduan Lengkap Kurikulum Tematik untuk SD/MI. Yogyakarta: DIVA Press.

Harsanto, Radno. (2005). Melatih Anak Berfikir Analistis, Kritis, dan Kreatif. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Kartika, Rina Nurmalasari. (2013). Meningkatkan Kemampuan Siswa Tentang Teknologi Komunikasi Melalui Model PBL. (Skripsi). Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia. Tasikmalaya.

Kuswana, Wowo Sunaryo. (2012). Taksonomi Kognitif Perkembangan Ragam Berpikir. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mardiana, Ana. (2013). Pengaruh Model Problem Based Instruction Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Mengklarifikasi Masalah Siswa SD. (Skripsi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia. Tasikmalaya.

Mulyana, Edi Hendri. (2008). Pendidikan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar. Tasikmalaya: UPI.


(6)

Mulyani, Sri. (2013). Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Berbasis Karakter pada Materi Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit. (Skripsi). Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia. Tasikmalaya.

Nersessian, N. (2005). Interpreting Scientific and Engineering Practices: Integrating the Cognitive, Social, and Cultural Dimensions. In M. Gorman, R. D. Tweney, D. Gooding, &A. Kincannon (Eds.), Scientific and technological thinking (hlm. 17 – 56). Hillsdale, N J: Erlbaum

Pogrow, Stanley. (2005). HOTS revisited: A thinking development approach to reducing thelearning gap after grade 3 (hlm. 64–75). Phi Delta Kappan 87. Prastowo, Andi. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Yogyakarta: DIVA

Press.

Sudjana, Nana. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiarto, Iwan. (2004). Mengoptimalkan Daya Kerja Otak dengan Berpikir Holistik & Kreatif. Jakarta: Gramedia Utama.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:Alfabeta.

Teepee Consulting Transforming, Educating, Engaging. Higher Order Thinking for Gifted and Talented Students. QATGC State Conference, Saturday April 9, 2011.

Widowati, Asri. (2001). Pembelajaran Sains dengan Menerapkan Inquiry Laboratory. (Tesis). Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.

Sumber Online:

Brickman, Peggy, Cara Gormally, Norris Armstrong, & Brittan Hallar. (2009). Effects of inquirybasedlearning on students’ science literacy skills and confidence. International Journalfor the Scholarship of Teaching and Learning. Vol. 3, No. 2. [Online]. Tersedia di: http://www.georgiasouthern.edu/ijsotl. Diakses 20 Desember 2013.

Churces, Andrew. (2009). Bloom’s Digital Taxonomy. [Online]. Tersedia di http://www.achurces@kristin.school.nz. Diakses 20 Desember 2013.

Herrington, J., & Herrington, A. (2006). Authentic conditions for authentic assessment: Aligning task and assessment. [Online]. Tersedia di: http//edserver2.uow.edu.au/janh/assessment/authentic%20assessment files/HERDSAHerringtonFinal.doc. Diakses 20 Desember 2013.