PENGARUH ORIENTASI ETIKA TERHADAP KOMITMEN PROFESIONAL DAN IMPLIKASINYA PADA KUALITAS AUDIT.

(1)

No. Daftar : 095/UN.407.D1/LT/2014 PENGARUH ORIENTASI ETIKA TERHADAP KOMITMEN

PROFESIONAL DAN IMPLIKASINYA PADA KUALITAS AUDIT

Diajukan untuk Skripsi pada Program Studi Akuntansi

Oleh:

Hary Rahmat Hidayat 0802733

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2013


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Pengaruh Orientasi Etika Terhadap Komitmen Profesional Dan Implikasinya Pada Kualitas Audit

Skripsi ini telah disetujui oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. H. Memen Kustiawan.,SE.,M.Si.,Ak Indah Fitriani.,SE.,M.Ak.,Ak 197005212003121002 197709142003122001

Mengetahui, Ketua Program Studi

Drs. H. Nono Supriatna, M.Si. 196104051986091001


(3)

PERNYATAAN KEASLIAN ISI SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul Pengaruh Orientasi Etika Terhadap Komitmen Profesional dan Implikasinya pada

Kualitas Audit beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, September 2013 Yang Membuat Pernyataan,

Hary Rahmat Hidayat


(4)

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i

Abstrak

Pengaruh Orientasi Etika Terhadap Komitmen Profesional dan Implikasinya pada Kualitas Audit.

Oleh:

Hary Rahmat Hidayat 0802733

DosenPembimbing:

Dr. H. Memen Kustiawan,SE.,M.Si.,Ak Indah Fitriani,SE.,M.Ak.,Ak.

Tujuan penelitian dilakukan untuk mengetahui : 1. Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional, 2. Pengaruh orientasi etika terhadap kualitas audit, 3. Pengaruh komitmen profesional terhadap kualitas audit, 4. Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit.

Populasi dalam penelitian ini adalah Badan Pemeriksa Keuangan Jawa Barat yang ada di Bandung. Variabel independen dalam penelitian ini adalah orientasi etika dan komitmen profesional, sedangkan variabel dependennya adalah kualitas audit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Untuk metode pengumpulan data menggunakan metode kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah path analysis (analisis jalur), pengujian hipotesis menggunakan teknik korelasi product moment, data yang digunakan adalah data primer.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa: 1. Orientasi etika memiliki pengaruh positif terhadap komitmen profesional sebesar 50,7%,2. Orientasi etika memiliki pengaruh positif terhadap kualitas audit sebesar 52,8%, 3. Komitmen profesional memiliki pengaruh positif terhadap kualitas audit sebesar 52,7%, 4. Orientasi etika memiliki pengaruh positif terhadap komitmen profesional dan memiliki implikasi pada kualitas audit dengan pengaruh langsung sebesar 12,3% dan pengaruh tidak langsung sebesar 6,2%.


(5)

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

Abstract

The Effectof Ethical Orientationto Professional Commitment and TheImplicationAudit’s Quality.

By:

Hary Rahmat Hidayat 0802733

Supervisor:

Dr. H. Memen Kustiawan,SE.,M.Si.,Ak Indah Fitriani,SE.,M.Ak.,Ak.

The purpose of this researce is to know about: 1. The effect of ethical orientation to professional commitment, 2. The effect of ethical orientation to audit quality, 3. The effect of professional commitment toaudit quality, 4. The effect of ethical orientation to professional cimmitment and the implication audit’s quality.

The population in this research is Badan Pemeriksa Keuangan Jawa Barat which is located in Bandung. The independent variable in this research is the ethical orientation and professional commitment, meanwhile the dependent variable is the quality of audit. The method which is used in this research is descriptive and verification method. For the methods of data collection using questionnaires. The analysis technique which is used is path analysis, the hypothesis examination using correlation technique Product Moment, the data yang which is used is data primer.

Based on this research I can conclude that: 1. The ethical orientation has 50,7% positive effect to professional commitment, 2. The ethical orientation has 52,8% positive effect to audit quality, 3.The professional commitment has 52,7% positive effect to audit quality, 4.The ethical orientation has positive effect to professional commitment and has implication to audit quality, with 12,3% direct effect and 6,2% indirect effect.


(6)

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iii


(7)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 7

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 8

1.3.1 Maksud Penelitian ... 8

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 8

1.4Kegunaan Penelitian ... 8

1.4.1 Kegunaan Akademis ... 8

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1Kajian Pustaka ... 10

2.1.1 Audit ... 10

2.1.1.1Jenis-Jenis Audit ... 11

2.1.1.2Standar Audit ... 13

2.1.1.3Jenis-Jenis Auditor ... 15

2.1.2 Orientasi Etika ... 16

2.1.3 Komitmen Profesional ... 17

2.1.4 Kualitas Audit ... 21

2.1.5 Pengaruh Orientasi Etika Terhadap Komitmen Profesional . 26 2.1.6 Pengaruh Orientasi Etika Terhadap Kualitas Audit ... 29


(8)

vii

2.1.7 Pengaruh Komitmen Profesional Terhadap Kualitas Audit .. 30

2.1.8 Pengaruh Orientasi Etika Terhadap Komitmen Profesional dan Implikasinya pada Kualitas Audit ... 32

2.1.9 Penelitian Terdahulu ... 33

2.2Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 35

2.2.1 Kerangka Pemikiran ... 35

2.2.2 Hipotesis ... 37

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1Objek Penelitian ... 38

3.2Metode Penelitian ... 38

3.2.1 Desain Penelitian ... 38

3.2.2 Operasional Variabel ... 39

3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 41

3.2.3.1Populasi ... 41

3.2.3.2Sampel ... 41

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 42

3.2.4.1Teknik Pengumpulan Data ... 42

3.2.4.2Instrumen penelitian ... 43

3.2.4.3Skala Pengukuran ... 44

3.2.5 Teknik Analisis Data dan Rancangan Penguji Hipotesis ... 45

3.2.5.1Teknik Analisis Data ... 45

3.2.5.2Uji Validitas ... 46

3.2.5.3Uji Reabilitas ... 47

3.2.5.4Rancangan Pengujian Hipotesis ... 48

3.2.5.5Koefisien Determinasi ... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 54

4.1.1 Tinjauan Umum Tentang Subyek Penelitian ... 54 4.1.1.1Sejarah Singkat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI


(9)

viii

Perwakilan Jawa Barat ... 54

4.1.1.2Visi dan Misi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Jawa Barat ... 55

4.1.1.3Tugas dan Wewenang Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Jawa Barat ... 56

4.1.2 Deskriptif Data Responden BPK ... 62

4.1.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 64

4.1.4 Deskriptif Data Variabel Penelitian ... 67

4.1.4.1Tanggapan Responden Terhadap Orientasi Etika ... 67

4.1.4.2Komitmen Profesional ... 71

4.1.4.3Kualitas Audit ... 75

4.1.5 Pengaruh Orientasi Etika Terhadap Komitmen Profesional . 76 4.1.6 Pengaruh Orientasi Etika Terhadap Kualitas Audit ... 80

4.1.7 Pengaruh Komitmen Profesional Terhadap Kualitas Audit .. 82

4.1.8 Pengaruh Orientasi Etika Terhadap Komitmen Profesional dan Implikasinya pada Kualitas Audit ... 85

4.2 Pembahasan ... 89

4.2.1 Pengaruh Orientasi Etika Terhadap Komitmen Profesional . 89 4.2.2 Pengaruh Orientasi Etika Terhadap Kualitas Audit ... 89

4.2.3 Pengaruh Komitmen Profesional Terhadap Kualitas Audit .. 90

4.2.4 Pengaruh Orientasi Etika Terhadap Komitmen Profesional dan Implikasinya pada Kualitas Audit ... 91

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 92

5.2 Saran ... 93

DAFTAR PUSTAKA ... 94


(10)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah kerugian dan persentase fraud tahun 2008-2012 ... 4

Tabel 2.1 Daftar Penelitian Terdahulu ... 32

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 39

Tabel 3.2 Nilai Jawaban ... 39

Tabel 3.3 Interpretasi Skor ... 44

Tabel 4.1 Profil Responden BPK ... 61

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Variabel Orientasi Etika ... 64

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Variabel Komitmen Profesional ... 64

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Audit ... 65

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 65

Tabel 4.6 Tanggapan Responden Terhadap Idealisme ... 67

Tabel 4.7 Tanggapan Responden Terhadap Relativisme ... 68

Tabel 4.8 Rekapitulasi Rata-Rata Jawaban Untuk Variabel Orientasi Etika ... 69

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Terhadap Identifikasi ... 70

Tabel 4.10 Tanggapan Responden Terhadap Keterlibatan ... 71

Tabel 4.11 Tanggapan Responden Terhadap Loyalitas ... 72

Tabel 4.12 Rekapitulasi Rata-Rata Jawaban Untuk Variabel Komitmen Profesional ... 73

Tabel 4.13 Tanggapan Pelanggan Terhadap Probabilitas ... 74

Tabel 4.14 Rekapitulasi Rata-Rata Jawaban Untuk Variabel Kualitas Audit ... 75

Tabel 4.15 Matriks Korelasi Antar Variabel Orientasi Etika Berpengaruh Terhadap Komitmen Profesional ... 76

Tabel 4.16 Koefisien Jalur Orientasi Etika Terhadap Komitmen Profesional ... 77

Tabel 4.17 Pengaruh X terhadap Y ... 78

Tabel 4.18 Korelasi Antar Variabel Orientasi Etika dengan Kualitas Audit ... 79

Tabel 4.19 Koefisien Jalur Orientasi Etika dengan Kualitas Audit ... 80

Tabel 4.20 Pengaruh X terhadap Z ... 81

Tabel 4.21 Korelasi Antar Variabel Komitmen Profesional dengan Kualitas Audit ... 82


(11)

x

Tabel 4.22 Koefisien Jalur Komitmen Profesional dengan Kualitas Audit ... 82

Tabel 4.23 Pengaruh Y terhadap Z ... 83

Tabel 4.24 Korelasi Antar Variabel ... 84


(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 35

Gambar 3.1 Analisis Jalur ... 48

Gambar 4.1 Diagram Jalur Pengujian Hipotesis Pengaruh Orientasi Etika Terhadap Komitmen Profesional ... 78

Gambar 4.2 Diagram Jalur Orientasi Etika Terhadap Kualitas Audit ... 80

Gambar 4.3 Diagram Jalur Orientasi Etika Terhadap Kualitas Audit ... 83


(13)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner

2. Tabulasi Kuesioner Ordinal 3. Tabulasi Kuesioner MSI 4. Hasil Output SPSS


(14)

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Otonomi Daerah dan Reformasi Keuangan yang telah dilakukan mulai awal tahun 2000 telah menghasilkan perubahan iklim pemerintahan. Akuntabilitas dan transparansi menjadi bahasa yang dijunjung tinggi dalam penyelenggaraan pemerintah, walaupun masih dalam taraf munculnya kesadaran pentingnya pertanggungjawaban. Namun hal ini perlu dihargai sebagai bentuk kemajuan dalam rangka menciptakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa.

Menurut Mardiasmo (2005) terdapat tiga aspek utama yang mendukung terciptanya kepemerintahan yang baik (good governance) yaitu pengawasan, pengendalian dan pemeriksaan. Pemeriksaan (audit) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pihak yang memiliki independensi dan kompetensi professional untuk memeriksa apakah hasil kinerja pemerintah telah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. BPK-RI diamanatkan UU No. 15/ 2004 tentang Pemeriksaan Tanggung Jawab Keuangan Negara untuk melakukan audit atas LKPD. Pemeriksaan oleh BPK-RI tidak hanya menghasilkan opini atas laporan keuangan dan laporan keuangan yang diaudit tetapi juga memberikan catatan hasil temuan. Temuan tersebut menjelaskan kelemahan pengendalian internal dan ketidaktaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Hasil audit juga memberikan informasi potensi kerugian negara yang ditemukan dalam proses


(15)

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

audit akibat dari penyalahgunaan dan inefisiensi penggunaan APBN/APBD. Beberapa hasil audit BPK-RI tersebut ditindaklanjuti menjadi audit investigasi, kasus korupsi dan kasus pidana.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan auditor, yaitu pengetahuan dan pengalaman. Untuk melakukan tugas pengauditan, auditor memerlukan pengetahuan pengauditan dan pengetahuan mengenai bidang auditing dan akuntansi.

Selain itu, Indriantoro dan Supomo (2002) menyatakan bahwa akuntan dipandang sebagai suatu profesi karena memiliki ciri-ciri berupa:

1. Membutuhkan dasar pengetahuan tertentu untuk dapat melaksanakan pekerjaan profesi tersebut dengan baik (common body of knowledge), 2. Memiliki syarat-syarat tertentu untuk menerima anggota (standard of

admittance),

3. Mempunyai kode etik dan aturan main (code of ethic and code of conduct), 4. Memiliki standar untuk menilai pekerjaan (standar of perfomance).

Dalam hal ini, berarti di dalam diri seorang akuntan profesional terdapat suatu sistem nilai atau norma yang mengatur perilaku mereka dalam proses pelaksaan tugas. Pengembangan dan kesadaran etik atau moral memainkan perang penting dalam semua era profesi akuntansi (Indriantoro dan Supomo, 2002) .

Akuntan secara terus menerus berhadapan dengan dilema etika yang melibatkan pilihan-pilihan antara nilai-nilai yang bertentangan. Dilema yang sering terjadi dalam setting auditing, misalnya dapat terjadi ketika auditor dan


(16)

3

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

klien tidak sepakat terhadap beberapa aspek fungsi dan tujuan pemeriksaan. Dalam keadaan ini, klien bisa mempengaruhi proses pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor. Klien dapat menekan auditor untuk mengambil tindakan yang dapat melanggar standar pemeriksaan. Sehingga dapat dianggap bahwa auditor yang termotivasi oleh etika profesi dan standar pemeriksaan, maka auditor akan berada dalam situasi konflik. Memenuhi tuntutan klien, berarti melanggar standar. Namun tidak memenuhi tuntutan klien, bisa menghasilkan sangsi oleh klien berupa kemungkinan penghentian penugasan (Indriantoro dan Supomo, 2002).

Karena terdapat banyak tekanan yang ditunjukkan kepada auditor dari pihak luar maupun intern. Maka sering terjadi pelanggaran yang sering dilakukan oleh para akuntan dan para auditor pada dasarnya terjadi dalam penyalahgunaan atau penyelewengan fungsi (dysfunctional) dan pelanggaran kode etik profesi (Sitanggang, 2007).

Menurut The Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) dalam

Report To The Nation disebutkan bahwa penipuan laporan keuangan (Fraudulent statement) adalah skema fraud yang paling rendah, namun menyebabkan kerugian

paling besar. Pernyataan tersebut dapat tergambar dalam diagram dan tabel sebagai berikut:


(17)

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 1.1

Jumlah kerugian dan persentase fraud tahun 2008-2012

Tipe Fraud

2008 2010 2012

US Dollar US Dollar US Dollar Asset Missapropiation $

150.000 8.7

$

135.000 6.3

$

120.000 6.7 Corrupti

on

$

375.000 6.9

$

250.000 2.6

$

250.000 3.4 Financial

Fraud Statement

$

2.000.000 0.3

$

4.100.000 .6

$

1.000.000 .6 Sumber: ACFE Report To Nations Tahun 2012

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Negara Indonesia terkenal akan maraknya fraud terutama korupsi. Eksistensi korupsi menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara terkorupsi di dunia. Hasil dari Corruption Perception

Index menyebutkan bahwa pada tahun 2012, Indonesia mendapatkan IPK 3,0 dan

berada pada urutan 100 bersama Argentina, Madagaskar, Meksiko, dan delapan Negara lain dengan IPK yang sama. Selain korupsi, masalah fraud yang sering terjadi di pemerintahan daerah adalah penyimpangan atas laporan keungan atau

Financial Statement Fraud. Hal ini sesuai dengan pernyataan BPK yang dikutip

dari LENSAINDONESIA.COM:

“Badan Pemeriksa Keungan RI melaporkan hasil audit pada semester II


(18)

5

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kasus penyimpangan. Akibatnya terjadi kebocoran negara atau negara mengalami

kerugian, potensi kerugian, dan kekurangan senilai Rp 20,25 triliun.”

Pernyataan diatas menunjukan bahwa selain korupsi, masalah Financial

Statement Fraud menjadi hal yang sering terjadi di pemerintahan dan

menyebabkan kerugian negara dengan jumlah yang sangat besar. Menurut Theodorus M Tuanakotta (2007:105) Financial Statement Fraud merupakan hasil jenis fraud yang sangat dikenal oleh audit dalam pelaksanaan general audit. Fraud jenis ini secara umum banyak terjadi di sektor pemerintah terutama berupa

overstatement dan understatement asset serta pelaporan pajak yang disampaikan

pada Kantor Pelayanan Pajak atau bea cukai.

Gubernur Lemhannas menyatakan kategori opini BPK “Tidak

Memberikan Pendapat” atau disclaimer yang cukup besar, berpengaruh pada

kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah secara makro, karena opini tersebut menggambarkan kondisi pemerintah yang belum menerapkan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik, terutama prinsip akuntabilitas dan transparansi. (http://www.adeksi.or.id). Hal tersebut menimbulkan keresahan masyarakat diberbagai pihak, berkaitan dengan kinerja kualitas audit BPK sebagai auditor pemerintah dan tanggung jawab lembaga pemerintah sebagai pelaksana anggaran negara. Kemudian menimbulkan pertanyaan publik, apakah opini tersebut, disebabkan karena lemahnya pengelolaan keuangan negara oleh lembaga pemerintah atau keterbatasan kemampuan dalam pelaksanaan audit oleh BPK.

Fenomena pemberian opini tersebut mendapat tanggapan dan koreksi yang muncul dari aparatur pemerintah lainnya, yang juga secara khusus mengurusi


(19)

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

alokasi keuangan negara/daerah. Misalnya yang ditulis oleh Hidayat pada Sinar Harapan (2003), dimana kepala BPKP Didi Widayadi menyatakan bahwa opini BPK kurang profesional karena proses audit oleh BPK terhadap departemen-departemen masih berlangsung sampai saat ini sehingga opini belum selayaknya dikeluarkan.

Salah satu fenomena yang terjadi di BPK RI Jawa Barat yaitu pada tahun 2010. Auditor BPK Jawa Barat ditetapkan menjadi tersangka," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi SP, di Gedung KPK, Jakarta, Rabu 30 Juni 2010. Tersangka itu adalah Enang Hermawan (EH). Menurut Johan, Enang dijerat dengan pasal 12a, atau pasal 5 ayat (1) dan ayat (2), dan atau pasal 11 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Uang itu diduga terkait dengan upaya agar mendapatkan penilaian wajar tanpa pengecualian dari BPK. KPK menjerat HS dan HL dengan pasal 5 ayat (1)a atau pasal 13 Undang-undang (UU) Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Sedangkan S dikenakan pasal 12a atau pasal 5 ayat (2) atau pasal 11 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Basuki dan Krisna (2006) menyatakan bahwa kualitas audit merupakan suatu issue yang komplek, karena begitu banyak faktor yang dapat mempengaruhi kualitas audit, yang tergantung dari sudut pandang masing-masing pihak. Hal tersebut menjadikan kualitas audit sulit pengukurannya, sehingga menjadi suatu hal yang sensitif bagi perilaku individual yang melakukan audit. Secara teoritis kualitas pekerjaan auditor biasanya dihubungkan dengan kualifikasi keahlian, ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan, kecukupan bukti pemeriksaan yang


(20)

7

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kompeten pada biaya yang paling rendah serta sikap independensinya dengan klien.

Selain itu untuk mendapatkan kualitas audit yang baik dibutuhkan akuntabilitas yang merupakan dorongan psikologi sosial yang dimiliki seseorang untuk menyelesaikan kewajibannya yang akan dipertanggungjawabkan kepada lingkungannya. Dalam melaksanakan tanggungjawabnya sebagai profesional, setiap auditor harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan mempunyai komitmen profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.

Dalam melakukan kewajiban sebagai profesi kita harus mengetahui dahulu peraturan dan etika yang telah ditetapkan agar kita tidak melakukan kesalahan/ melanggar kode etik yang ada. Karena itulah diperlukan orientasi etika bagi para profesi untuk menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis berkeinginan untuk mengangkat topik ini sebagai bahan penelitian dengan judul: “Pengaruh Orientasi Etika Terhadap Komitmen Profesional dan Implikasinya pada Kualitas Audit”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi penulis adalah sebagai berikut :

1. Apakah orientasi etika berpengaruh terhadap komitmen profesional. 2. Apakah orientasi etika berpengaruh terhadap kualitas audit.


(21)

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Apakah orientasi etika berpengaruh terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud diadakannya penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran bagaimana pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional.

2. Untuk mengetahui pengaruh orientasi etika terhadap kualitas audit.

3. Untuk mengetahui pengaruh komitmen profesional terhadap kualitas audit. 4. Untuk mengetahui pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional


(22)

9

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu referensi serta masukan atau pertimbangan untuk mengembangkan keilmuan akuntansi, khususnya mengenai akuntansi sektor publik.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu masukan atau pertimbangan bagi para auditor BPK RI Jawa Barat untuk mengenali dan peka terhadap masalah-masalah etika dan perilaku agar dapat meningkatkan kualitas audit.


(23)

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

38 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan hal yang mendasari pemilihan, pengolahan dan penafsiran suatu data dan keterangan yang berkaitan dengan apa yang menjadi tujuan dalam penelitian.

Berdasarkan latar belakang dan kerangka pemikiran yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, maka yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah orientasi etika, komitmen profesional dan kualitas audit di BPK RI Jawa Barat yang berada di Kota Bandung.

3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian

Metode ini menggunakan metode penelitian deskriptif dan verifikasi dimana peneliti akan mencoba membuktikan adanya pengaruh antara variabel independen dan dependen.

Menurut Sugiyono (2010:28) menjelaskan bahwa metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”.

Sedangkan metode penelitian verifikatif digunakan untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis guna memprediksi dan menjelaskan hubungan atau


(24)

39

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengaruh variabel yang satu dengan variabel lainnya. Sebagaimana yang

dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2009:8) bahwa “Penelitian verifikatif

pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan dimana pengujian hipotesis tersebut menggunakan perhitungan-perhitungan statistik”. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai Pengaruh Orientasi Etika Terhadap Komitmen Profesional dan implikasinya pada Kualitas Audit.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Menurut Sugiyono (2010:58), definisi variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Untuk menjawab masalah serta tujuan penelitian, perlu dikemukakan terlebih dahulu variabel-variabel yang terkandung dalam penelitian ini. Penelitian ini memiliki tiga variabel dengan judul “pengaruh orientasi etika terhada komitmen profesional dan implikasinya kualitas audit”.

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Orientasi Etika (Variabel X/ independen)

2. Komitmen profesional (Variabel Y/ intervening) 3. Kualitas audit (Variabel Z/ dependen)


(25)

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menentukan data yang diperlukan dan memudahkan pengukuran dari variabel, maka variabel pada penelitian ini dapat dioperasionalisasikan sebagai berikut :

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Konsep No. Kuesioner Skala

Orientasi Etika (X) (Arens et al, 2008), (Forsyth, 1980)

1. Idealisme 2. Relativisme

Mengikuti nilai-nilai moral Penolakan terhadap nilai-nilai moral

1-5 6-10

Interval

Komitmen Profesional (Y) (Aranya dan Ferris, 1984) (Arens et al, 2010) (Hornby dalam Purba dan Pujiastuti 2009)

1. Identifikasi

2. Keterlibatan

3. Loyalitas

Penerimaan tujuan,

kesamaan nilai-nilai pribadi dengan profesi, serta kebanggaan menjadi bagian dari profesinya

Kesediaan untuk bekerja dan berusaha sebaik mungkin bagi profesinya Suatu ikatan emosional, keinginan untuk tetap menjadi bagian dari anggota profesi

1-6

7-11

12-16

Interval

Kualitas Audit (Y) (Boynton, et al, 2002) (De Angelo, 1981)

1. Probabilitas Kemungkinan seorang auditor akan menemukan

fraud dan melaporkannya


(26)

41

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.3.1Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisa yang ciri-cirinya akan diteliti. Populasi menurut Sugiyono (2010:72) yaitu: “wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”.

Populasi dalam penelitian ini adalah auditor di BPK RI Jawa Barat yang berjumlah 100 orang.

3.2.3.2Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2009:91) mengemukakan bahwa

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang

akan diambil dari populasi itu”.

Adapun teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Probability Sampling, Menurut Sugiyono (2009:92) menjelaskan bahwa

Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan

peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi

anggota sampel”. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple


(27)

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merupakan “pengambilan anggota sample dari populasi secara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi itu.” Untuk mendapatkan jumlah sample

minimal dalam sebuah penelitian menggunakan rumus Slovin yaitu:

n =

dimana: 1 = konstanta n = ukuran sample N = ukuran populasi

= kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sample dapat ditolelir

n=

n = 50

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data 3.2.4.1Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang dibagikan pada responden. Selain itu, untuk mendukung tingkat keyakinan terhadap pengisian kuesioner, peneliti akan melakukan observasi langsung di lapangan untuk memastikan bahwa jawaban yang diberikan responden sesuai dengan faktanya. Hal ini terutama dilakukan untuk variabel kualitas audit.


(28)

43

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan demikian, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Observasi langsung

Menurut Cholid Narkubo (2005:70) observasi atau pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh suatu keyakinan bahwa kuesioner yang diisi responden telah sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan.

2. Kuesioner

Menurut Sugiyono (2010:199) kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Adapun yang menjadi sasaran pengisian kuesioner adalah untuk kuesioner variabel X yaitu Orientasi Etika, variabel Y yaitu Komitmen Profesional dan variabel Z yaitu kualitas audit akan diisi oleh auditor.

3.2.4.2Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2010:146) instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik fenomena ini disebut variabel penelitian.

Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner (angket) yang disebarkan pada responden. Skala pengukuran yang


(29)

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan adalah skala likert. Data yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner selanjutnya akan dianalisis dengan menghitung masing-masing skot dari setiap pertanyaan sehingga didapat kesimpulan mengenai kondisi setiap item pertanyaan pada objyek yang diteliti.

3.2.4.3Skala Pengukuran

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur hasil pengisian kuesioner oleh responden adalah menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2010:132) skala likert adalah skala yang menggunakan sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi yang dapat berupa kata-kata. Berikut disajikan dalam bentuk tabel penilaian yang akan digunakan oleh peneliti:

Tabel 3.2 Nilai Jawaban

Jawaban Nilai

“Sangat Setuju” 5

“Setuju” 4

“Netral” 3

“Tidak Setuju” 2

“Sangat Tidak Setuju” 1

Menurut sugiyono (2010:133) kriteria interpretasi skor berdasarkan

jawaban responden yang ditentukan sebagai berikut “skor maksimum setiap


(30)

45

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sampai 100%, maka jarak antara skor yang berdekatan adalah 16%.

((100%-20%)/5”. Sehingga dapat diperoleh kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.3

Interpretasi Skor

Hasil Kategori

20%-35.99% Tidak Baik/ Sangat Rendah

36%-51.99% Kurang Baik/Rendah

52%-67.99% Cukup Baik/Sedang

68%-83.99% Baik/Tinggi

84%-100% Sangat Baik/Sangat Tinggi

Interpretasi skor ini diperoleh dengan cara membandingkan skor item yang diperoleh berdasarkan jawaban responden dengan skor tertinggi jawaban kemudian dikalikan 100%

x

100%

Skor item diperoleh dari hasil perkalian antara nilai skala pertanyaan dengan jumlah responden yang menjawab pada nilai tersebut. Sementara skor tertinggi diperoleh dari jumlah nilai skala pertanyaan paling tinggi dikalikan dengan jumlah responden secara keseluruhan.

3.2.5 Teknik Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1Teknik Analisis Data


(31)

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan analisis data adalah untuk memperoleh gambaran atas variabel-variabel yang diteliti dari data yang terkumpul terkait dengan rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan. Oleh karena itu tahap ini merupakan tahap yang paling penting karena akan memberikan jawaban atas hipotesis yang diajukan peneliti. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam menjawab hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan dari hasil kuesioner

2. Menyusun dan kemudian memeriksa lembar jawaban untuk menentukan layak tidaknya lembar jawaban tersebut untuk diproses lebih lanjut

3. Menghitung bobot nilai dengan menggunakan skala likert

4. Tabulasi data yaitu proses pengolahan data dengan menggunakan rumus-rumus statistik dan mengiterpretasikan data agar diperoleh suatu kesimpulan.

3.2.5.2Uji Validitas

Suatu tes dikatakan memiliki validitas tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil. Dalam uji validitas ini digunakan teknik korelasi Product Moment dengan rumus :

 

2 2 2 2

) ( ) ( ) ( ) ( Y Y N X X N Y X XY N r


(32)

47

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan menggunakan taraf signifikan = 0,05 koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai r dengan derajat kebebasan (n-2), dimana n menyatakan jumlah banyaknya responden. Jika r hitung > r 0,05 dikatakanvalid, sebaliknya jika r hitung r 0,05 tidak valid.

Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya, (Riduwan, 2008: 217).

Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi Antara 0,600 – 0,799 : tinggi Antara 0,400 – 0,599 : cukup tinggi Antara 0,200 – 0,399 : rendah

Antara 0,000 – 0,199 : sangat rendah (tidak valid)

3.2.5.3Uji Reabilitas

Uji reliabilitas adalah tes yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui apakah alat pengumpul data yang digunakan menunjukan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan, dan konsistensi dalam mengungkapkan gejala dari sekelompok individu walaupun dilaksanakan pada waktu yang berbeda. Untuk menghitung uji reliabilitas, penelitian ini menggunakan rumus

Cronbach Alpha, yaitu sebagai berikut:

2

11 1 2

1 n t k r k            


(33)

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dimana; r11 = reliabilitas instrumen

k = banyak butir pernyataan atau banyaknya soal

n2 = Jumlah varians butir

t2 = varians total

Kriteria pengujiannya adalah jika r hitung lebih besar dari r tabel dengan taraf signifikansi pada

= 0,05 maka instrumen tersebut adalah reliabel, sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrument tidak reliabel.

3.2.5.4Rancangan Pengujian Hipotesis

Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif. Oleh karena itu analisisnya pun menggunakan metode. Tujuannya adalah untuk mengetahui keterkaitan antar ketiga variabel penelitian dan menetapkan bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat serta seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Metode analisis data yang digunakan untuk menguji dalam penelitian ini yaitu Path Analysis atau analisis jalur untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Langkah-langkah dalam analisis jalur adalah sebagai berikut :


(34)

49

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis jalur adalah bagian dari model regresi yang dapat digunakan untuk menganalisis pengaruh independen variabel terhadap dependen variabel dapat berupa pengaruh langsung dan tidak langsung (direct dan

indirect effect).

2. Diagram Jalur (Path Diagram)

Diagram jalur adalah alat untuk melukiskan secara grafis, struktur hubungan kausalitas antar variabel independen, intervening (intermediary) dan dependen. Untuk mempresentasikan hubungan kausalitas diagram jalur menggunakan simbol anak panah berkepala satu (single-headed

arrow), ini

mengindikasikan adanya pengaruh langsung antara variabel eksogen atau intervening dan variabel dependen, anak panah ini juga menghubungkan

error dengan variabel dependen, dan untuk mempresentasikan hubungan

korelasi atau kovarian diantara dua variabel menggunakan anak panah berkepala dua (two headed arrow). Setiap variabel disimbolkan dalam bentuk kotak sedangkan variabel lain yang tidak dianalisis dalam model atau error digambarkan dalam bentuk lingkaran.

Kualitas Audit

yx

Komitmen Profesional

zx

zy


(35)

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Analisis Jalur

Gambar ini melukiskan adanya hubungan antara variabel eksogen yaitu X dan Y dengan variabel endogen yaitu Z. Setiap variabel baik eksogen maupun endogen digambarkan dalam bentuk persegi atau kotak sedangkan

error ( ) atau variabel lain diluar digambarkan dalam bentuk lingkaran. Hubungan antara X dan Y menggambarkan hubungan korelasi, sedangkan hubungan antara X dan Y terhadap Z menggambarkan hubungan pengaruh (causal path). Pengaruh dari X dan Y terhadap Z disebut pengaruh langsung (direct effect), sedangkan dari X terhadap Z melalui Y, dari Y terhadap Z melalui X disebut pengaruh tidak langsung (indirect effect). 3. Koefisien Jalur

Koefisien jalur mengindikasikan besarnya pengaruh langsung dari suatu variabel yang mempengaruhi terhadap variabel yang dipengaruhi atau dari suatu variabel eksogen terhadap variabel endogen. Untuk lebih memperjelas setiap koefisien jalur dapat dilihat pada sebuah path diagram sebagai berikut:

a.

zx adalah koefisien jalur untuk pengaruh langsung X terhadap Z

b.

zyadalah koefisien jalur untuk pengaruh langsung Y terhadap Z

c. z adalah koefisien jalur untuk pengaruh langsung terhadap terhadap Z d. z akan dihitung melalui rumus :


(36)

51

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dimana :

z(x,y) = Pengaruh variabel X, Y terhadap Z

= Koefisien korelasi antara X dan Y

4. Persamaan Struktural

Di samping menggunakan diagram jalur untuk menyatakan model yang di analisis, dalam analisis jalur juga dapat ditampilkan dalam bentuk persamaan yang biasa disebut persamaan struktural. Persamaan struktural menggambarkan hubungan sebab akibat antar variabel yang diteliti yang dinyatakan dalam bentuk persamaan matematis. Perhatikan kembali diagram jalur pada gambar 3.1, model ini dapat dibuat model persamaan struktural matematis sebagai berikut :

Dimana :

X = Variabel

Y = Variabel Independent Z = Variabel Dependent

= Koefisien jalur untuk pengaruh langsung X terhadap Z = Koefisien jalur untuk pengaruh langsung Y terhadap Z = Koefisien jalur untuk pengaruh langsung X terhadap Y ε = Koefisien korelasi di luar model (error)


(37)

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dimaksudkan sebagai cara untuk menentukan apakah hipotesis yang akan diajukan sebaiknya diterima (signifikan) atau ditolak. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini meliputi uji hipotesis secara simultan dan uji hipotesis secara parsial. Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Hipotesis nol ( ) tidak terdapat pengaruh yang signifikan dan Hipotesis alternatif ( ) menunjukkan adanya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel (X) terhadap (Y) dan dampaknya terhadap (Z). Hipotesis yang akan diuji dirumuskan sebagai berikut :

1. : = 0, orientasi etika tidak berpengaruh terhadap komitmen professional.

: ≠ 0, orientasi etika berpengaruh terhadap komitmen professional.

2. : = 0, orientasi etika tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. : ≠ 0, orientasi etika berpengaruh terhadap kualitas audit.

3. : = 0, komitmen professional tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.


(38)

53

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

audit.

Hipotesis parsial diuji dengan uji t. Uji t bertujuan untuk mengetahui apakah pengaruh variabel X dan Y secara parsial terhadap variabel Z signifikan. Nilai uji-t diperoleh dengan perhitungan rumus sebagai berikut:

Dimana : db= n - k – 1

k= Banyak variabel bebas dalam sub struktur yang sedang diuji.

Kriteria pengambilan keputusan dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan membandingkan signifikansi dengan alpha, yaitu sebagai berikut: 1) Apabila signifikansi < alpha ( ) : maka ditolak, diterima.

2) Apabila signifikansi > alpha ( ) : maka diterima, ditolak.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan taraf kepercayaan 95% = 5%. Atau dengan membandingkan nilai dengan sebagai berikut :

1. Tolak jika > atau <- pada tingkat kepercayaan

(α = 0,05) dan derajat bebas (n – k – 1).

2. Terima jika- < < pada tingkat kepercayaan (α=0,05) dan derajat bebas (n – k – 1).


(39)

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Koefisien determinasi digunakan untuk mencari besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui besarnya koefisien determinasi, dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Kd = r² x100

Sudjana (2001:246) Keterangan:

Kd = Koefisien determinasi


(40)

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

92

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Orientasi etika berpengaruh positif terhadap komitmen profesional, sehingga semakin baik tingkat orientasi etika yang ditunjukkan oleh auditor, maka akan semakin tinggi komitmen pada profesinya

2. Orientasi etika berpengaruh positif terhadap kualitas audit, sehingga semakin baik tingkat orientasi etika yang ditunjukkan oleh auditor, maka akan semakin baik kualitas kualitas audit yang dilakukannya.

3. Komitmen profesional berpengaruh positif terhadap kualitas audit, sehingga semakin baik komitmen profesional seorang auditor, maka akan semakin baik kualitas kualitas audit yang dilakukannya.

4. Orientasi etika berpengaruh positif terhadap komitmen profesional dan memiliki implikasi pada kualitas audit. Besarnya pengaruh langsung orientasi etika terhadap kualitas audit adalah 12,3% dan pengaruh tidak langsung orientasi etika terhadap kualitas audit melalui komitmen profesional adalah 6,2%.


(41)

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat, maka penulis dapa tmemberikan saran sebagai berikut:

1. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan atau masukan dalam meningkatkan kualitas audit BPK RI Jawa Barat.

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya dengan menggunakan variabel-variabel independen lainnya seperti kompetensi dan independensi untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit. Selain itu, peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan memperluas pengambilan sampel.


(42)

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

94

DAFTAR PUSTAKA

Alim, M.N.; Hapsari, T.; dan Purwanti, L., Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi, Simposium Nasional Akuntansi X, Unhas Makassar, 26-28 Juli 2007.

Alwi Hasan, dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka.

Aranya N, and K. R Ferris. 1984. “A Reexamination of Accountant

Organizational-Profesional Conflic”. The Acounting Review. 59 pp 1-15 Arens, Alvin A., et.al.(2008). Auditing dan Jasa Assurance (Pendekatan

Terintegrasi) Jilid I.Erlangga: Jakarta.

Arens, Alvin A. Et.al.(2010). Auditing and Assurance Services and ACL Software.

13 th Edition. New Jersey : Prentice Hall.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi IV, Jakarta : Rineka Cipta.

Association of Certified Fraud Examiners (ACFE). 2012. Report To The Nations on Occupational Fraud and Abuse.

Basuki dan Krisna, Y. Mahardani. 2006. “Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu

terhadap Perilaku Disfungsional Auditor dan Kualitas Audit pada Kantor

Akuntan Publik di Surabaya.” Jurnal Manajemen Akuntansi & Sistem

Informasi MAKSI UNDIP (Agustus): vol. 6, No. (2), 177-256.

Boynton, W.C., R.N. Johnson, dan W.G. Kell, 2002, Modern Auditing 7th Edition, New York; John Wiley and Sons, Inc.

Christiawan, Y.J. 2002. “Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik: Refleksi Hasil Penelitian Empiris”. Journal Directory: Kumpulan Jurnal Akuntansi dan Keuangan Unika Petra. Vol. 4 / No. 2.

Clikeman, Paul M., Schwartz, Bill N. and Lathan, Malcolm H. 2001. The Effect of


(43)

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Commitment, Ethical Orientation, and Professionalism. Critical Perspectives on Accounting, 12: 627-645.

Damodar, Gujarati, 2001, Ekonometrika Dasar, Alih Bahasa Sumarno Zain, Erlangga, Jakarta.

De Angelo, L., 1981, Auditor Size and Audit Quality, Journal of Accounting and

Economics, July., 184-197.

Elfarini, Eunike Christina. 2007. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Finn, D.W., L.B Chonko, and J.D Hunt. 1988. “Ethical Problem in Public

Accounting: The View from The Top”. Journal of Bussiness Ethics, 7, pp. 605-615

Forsyth, D.R. 1980. “A Taxonomy of Ethical Ideology”, Journal of Personality and Social Psychology, Vol. 39, pp. 175-184.

Forsyth, D.R. 1981. “Moral Judgment: The Influence of Ethical Ideology”

Personality and Social Psychology Bulletin, Vol. 7, pp. 218-223.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 3. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Hidayat, Dikdik. 2003. “Opini “Disclaimer” BPK atas LKPP Kurang

Profesional”. Copyright © Sinar Harapan.

Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan tesis Bisnis, (2008), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Ikatan Akuntansi Indonesia-Kompartemen Akuntan Publik (IAI-KAP).(2011). Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat : Jakarta.

Indriantoro, Nur. Dan Supomo, Bambang. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Catatan Kedua, Yogyakarta: Penerbit BFFE UGM.

Kusharyanti. 2003. ”Temuan penelitian mengenai kualitas audit dan kemungkinan topik penelitian di masa datang”. Jurnal Akuntansi dan Manajemen (Desember). Hal.25-60.

Larkin, Joseph M (1990). “Does Gender Affect Auditor KAPs’ Performance?”, The Woman CPA. Spring pp. 20-24.


(44)

96

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mardiasmo, 2005. Akuntansi Sektor Publik Edisi 2. Penerbit Andi. Yogyakarta. Mardisar. D dan R. Nelly Sari. 2007. Pengaruh Akuntabilitas dan Pengetahuan

terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor. SNA X Makassar.

Messier, F.W., V.S. Glover, dan F.D. Prawitt. 2005. Jasa Audit dan Assurance: Suatu Pendekatan Sistematis. Diterjemahkan oleh Nuri Hinduan. Edisi 4 Buku 1 & 2. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Mowday, R. T., L. W Porter dan R. M. Steers. 1982. Employee-Organization

Linkages. New York: Academic Press.

Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Keenam. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Narkubo, Cholid. (2005). Metodelogi Penelitian. Jakarta : bumi Aksara.

Nurfarida, Lia 2011. Pengaruh Budaya Etis Organisasi dan Orientasi Etika Terhadap Komitmen Organisasi dan Sensitivitas Etika Auditor. Skripsi. FE. Universitas Islam Negeri Jakarta.

Ponemon, Lawrence A. “Ethical Reasoning and Selection-Socialization in

Accounting.” Accounting, Organization and Society, March 1992,

239-234.

Priyatno, Duwi. 2010. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian Dengan SPSS. Yogyakarta : Gava Media.

Purba. J. M. & Pujiastuti. S. E. (2009). Dilema Etik & Pengambilan Keputusan Etis. Jakarta. EGC.

Rest, J. R. & Narvaez, D. (1994). Moral Development in Professions. New Jersey:

Lawrence Erlbaum Associates Pub.

S.Y.Lu, W. Elmaraghy, A.Schuh, dan R.Wilhelm. 2007. “A Scientific Foundation

of Collaborative Engineering CIRP Annals”. Manufacturing Technology.

Samelson, D., Lowenshon, S., and Johnson, L. 2006. The Determinants of

Perceived Audit Quality and Auditee Satisfaction in Local Goverenment. Journal of Public Budgeting, Accounting & Financial Management, Vol.

18, No. 2.

Schawrtz Felice. N. 1996. Women in the Profession. Journal of Accountancy.


(45)

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sitanggang, Abdonsius. 2007. “Penerimaan Auditor terhadap Perilaku Audit Disfungsional: Suatu Model Penjelasan dengan Menggunakan Karakteristik Personal Auditor (Studi Empiris pada Kantor Akuntan

Publik di DKI Jakarta)”. Semarang: UNDIP.

Sososutikno, C. 2003. Hubungan Tekanan Anggaran Waktu dengan Perilaku Disfungsional serta Pengaruhnya terhadap kualitas Audit. Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya.

Sugiyono, (2010), Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sukrisno Agoes. (2004). Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik. Edisi Ketiga. Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti. Suryadi dan Purwanto, (2009), Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern,

Jakarta: Salemba Empat.

Tuanakotta, Theodorus M. 2007. Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Ludigdo U dan Machfoedz M. 1999. ”Persepesi Akuntan dan Mahasiswa terhadap

Etika Bisnis”. Jurnal Riset Akuntanis Indonesia. IAI. Vol.2 No. 1 Januari hal 1- 19.

Wang, X., dan Anona Armstrong. “A Structural Model of Professional Commitment from the Perspective of Characteristics of a Professional

Community.” Working Paper School of Management, Victoria University

of Technology, 2001.

Wibowo, Purwoko. 1996. Analisis Pengaruh Pengalaman terhadap Profesionalisme Auditor Internal dan Pengaruh Profesionalieme terhadap Komitmen Organisasional, Dorongan Berpindah Kerja, Kepuasan Kerja dan Kinerja Auditor Internal, FE UGM.

Widarjono, Agus (2005), Ekonometrika: Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: Ekonisia.

Wooten, T.G. 2003. It is Impossible to Know The Number of Poor-Quality Audits

that simply go undetected and unpublicized. The CPA Journal. Januari. pp.

48-51.


(46)

98

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

http://www.Lensaindonesia.com

http://politik.news.viva.co.id/news/read/161408-kpk-tetapkan-lagi-auditor-bpk-jadi-tersangka


(1)

93

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat, maka penulis dapa tmemberikan saran sebagai berikut:

1. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan atau masukan dalam meningkatkan kualitas audit BPK RI Jawa Barat.

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya dengan menggunakan variabel-variabel independen lainnya seperti kompetensi dan independensi untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit. Selain itu, peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan memperluas pengambilan sampel.


(2)

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

94

DAFTAR PUSTAKA

Alim, M.N.; Hapsari, T.; dan Purwanti, L., Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi, Simposium Nasional Akuntansi X, Unhas Makassar, 26-28 Juli 2007.

Alwi Hasan, dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka.

Aranya N, and K. R Ferris. 1984. “A Reexamination of Accountant

Organizational-Profesional Conflic”. The Acounting Review. 59 pp 1-15

Arens, Alvin A., et.al.(2008). Auditing dan Jasa Assurance (Pendekatan Terintegrasi) Jilid I.Erlangga: Jakarta.

Arens, Alvin A. Et.al.(2010). Auditing and Assurance Services and ACL Software. 13 th Edition. New Jersey : Prentice Hall.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi IV, Jakarta : Rineka Cipta.

Association of Certified Fraud Examiners (ACFE). 2012. Report To The Nations on Occupational Fraud and Abuse.

Basuki dan Krisna, Y. Mahardani. 2006. “Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu terhadap Perilaku Disfungsional Auditor dan Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya.” Jurnal Manajemen Akuntansi & Sistem Informasi MAKSI UNDIP (Agustus): vol. 6, No. (2), 177-256.

Boynton, W.C., R.N. Johnson, dan W.G. Kell, 2002, Modern Auditing 7th Edition, New York; John Wiley and Sons, Inc.

Christiawan, Y.J. 2002. “Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik: Refleksi Hasil Penelitian Empiris”. Journal Directory: Kumpulan Jurnal Akuntansi dan Keuangan Unika Petra. Vol. 4 / No. 2.

Clikeman, Paul M., Schwartz, Bill N. and Lathan, Malcolm H. 2001. The Effect of the 150-Hour Requirement on New Accountants' Professional


(3)

95

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Commitment, Ethical Orientation, and Professionalism. Critical Perspectives on Accounting, 12: 627-645.

Damodar, Gujarati, 2001, Ekonometrika Dasar, Alih Bahasa Sumarno Zain, Erlangga, Jakarta.

De Angelo, L., 1981, Auditor Size and Audit Quality, Journal of Accounting and Economics, July., 184-197.

Elfarini, Eunike Christina. 2007. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Finn, D.W., L.B Chonko, and J.D Hunt. 1988. “Ethical Problem in Public

Accounting: The View from The Top”. Journal of Bussiness Ethics, 7, pp. 605-615 Forsyth, D.R. 1980. “A Taxonomy of Ethical Ideology”, Journal of Personality

and Social Psychology, Vol. 39, pp. 175-184.

Forsyth, D.R. 1981. “Moral Judgment: The Influence of Ethical Ideology”

Personality and Social Psychology Bulletin, Vol. 7, pp. 218-223.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 3. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Hidayat, Dikdik. 2003. “Opini “Disclaimer” BPK atas LKPP Kurang

Profesional”. Copyright © Sinar Harapan.

Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan tesis Bisnis, (2008), Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Ikatan Akuntansi Indonesia-Kompartemen Akuntan Publik (IAI-KAP).(2011). Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat : Jakarta.

Indriantoro, Nur. Dan Supomo, Bambang. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Catatan Kedua, Yogyakarta: Penerbit BFFE UGM.

Kusharyanti. 2003. ”Temuan penelitian mengenai kualitas audit dan kemungkinan topik penelitian di masa datang”. Jurnal Akuntansi dan Manajemen (Desember). Hal.25-60.

Larkin, Joseph M (1990). “Does Gender Affect Auditor KAPs’ Performance?”, The Woman CPA. Spring pp. 20-24.


(4)

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mardiasmo, 2005. Akuntansi Sektor Publik Edisi 2. Penerbit Andi. Yogyakarta. Mardisar. D dan R. Nelly Sari. 2007. Pengaruh Akuntabilitas dan Pengetahuan

terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor. SNA X Makassar.

Messier, F.W., V.S. Glover, dan F.D. Prawitt. 2005. Jasa Audit dan Assurance: Suatu Pendekatan Sistematis. Diterjemahkan oleh Nuri Hinduan. Edisi 4 Buku 1 & 2. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Mowday, R. T., L. W Porter dan R. M. Steers. 1982. Employee-Organization Linkages. New York: Academic Press.

Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Keenam. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Narkubo, Cholid. (2005). Metodelogi Penelitian. Jakarta : bumi Aksara.

Nurfarida, Lia 2011. Pengaruh Budaya Etis Organisasi dan Orientasi Etika Terhadap Komitmen Organisasi dan Sensitivitas Etika Auditor. Skripsi. FE. Universitas Islam Negeri Jakarta.

Ponemon, Lawrence A. “Ethical Reasoning and Selection-Socialization in

Accounting.” Accounting, Organization and Society, March 1992, 239-234.

Priyatno, Duwi. 2010. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian Dengan SPSS. Yogyakarta : Gava Media.

Purba. J. M. & Pujiastuti. S. E. (2009). Dilema Etik & Pengambilan Keputusan Etis. Jakarta. EGC.

Rest, J. R. & Narvaez, D. (1994). Moral Development in Professions. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Pub.

S.Y.Lu, W. Elmaraghy, A.Schuh, dan R.Wilhelm. 2007. “A Scientific Foundation

of Collaborative Engineering CIRP Annals”. Manufacturing Technology. Samelson, D., Lowenshon, S., and Johnson, L. 2006. The Determinants of

Perceived Audit Quality and Auditee Satisfaction in Local Goverenment. Journal of Public Budgeting, Accounting & Financial Management, Vol. 18, No. 2.

Schawrtz Felice. N. 1996. Women in the Profession. Journal of Accountancy. February. Pp. 39-42.


(5)

97

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sitanggang, Abdonsius. 2007. “Penerimaan Auditor terhadap Perilaku Audit Disfungsional: Suatu Model Penjelasan dengan Menggunakan Karakteristik Personal Auditor (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta)”. Semarang: UNDIP.

Sososutikno, C. 2003. Hubungan Tekanan Anggaran Waktu dengan Perilaku Disfungsional serta Pengaruhnya terhadap kualitas Audit. Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya.

Sugiyono, (2010), Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sukrisno Agoes. (2004). Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik. Edisi Ketiga. Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti. Suryadi dan Purwanto, (2009), Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern,

Jakarta: Salemba Empat.

Tuanakotta, Theodorus M. 2007. Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Ludigdo U dan Machfoedz M. 1999. ”Persepesi Akuntan dan Mahasiswa terhadap Etika Bisnis”. Jurnal Riset Akuntanis Indonesia. IAI. Vol.2 No. 1 Januari hal 1- 19.

Wang, X., dan Anona Armstrong. “A Structural Model of Professional

Commitment from the Perspective of Characteristics of a Professional

Community.” Working Paper School of Management, Victoria University

of Technology, 2001.

Wibowo, Purwoko. 1996. Analisis Pengaruh Pengalaman terhadap Profesionalisme Auditor Internal dan Pengaruh Profesionalieme terhadap Komitmen Organisasional, Dorongan Berpindah Kerja, Kepuasan Kerja dan Kinerja Auditor Internal, FE UGM.

Widarjono, Agus (2005), Ekonometrika: Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: Ekonisia.

Wooten, T.G. 2003. It is Impossible to Know The Number of Poor-Quality Audits that simply go undetected and unpublicized. The CPA Journal. Januari. pp. 48-51.


(6)

Hary Rahmat Hidayat, 2014

Pengaruh orientasi etika terhadap komitmen profesional dan implikasinya pada kualitas audit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu http://www.Lensaindonesia.com

http://politik.news.viva.co.id/news/read/161408-kpk-tetapkan-lagi-auditor-bpk-jadi-tersangka


Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, ETIKA DAN SKEPTISME PROFESIONAL TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Kompetensi, Independensi, Etika Dan Skeptisme Profesional Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus Kantor Inspektorat Eks Karisidenan Surakarta).

0 6 16

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, ETIKA DAN SKEPTISME PROFESIONAL TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Kompetensi, Independensi, Etika Dan Skeptisme Profesional Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus Kantor Inspektorat Eks Karisidenan Surakarta).

0 4 16

PENGARUH PENGALAMAN, KOMITMEN PROFESSIONAL, KOMITMEN ORGANISASI, DAN ORIENTASI ETIKA TERHADAP SENSIVITAS ETIKA AUDITOR.

0 3 35

PENGARUH KOMPETENSI, ETIKA, DAN FEE AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Kompetensi, Etika, Dan Fee Audit Terhadap Kualitas Audit.

1 9 18

PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP SENSITIVITAS Pengaruh Orientasi Etika Dan Komitmen Profesional Terhadap Sensitivitas Etika Auditor (Studi Empiris Pada Auditor di Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta).

0 1 17

PENDAHULUAN Pengaruh Orientasi Etika Dan Komitmen Profesional Terhadap Sensitivitas Etika Auditor (Studi Empiris Pada Auditor di Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta).

0 2 10

PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP SENSITIVITAS ETIKA AUDITOR Pengaruh Orientasi Etika Dan Komitmen Profesional Terhadap Sensitivitas Etika Auditor (Studi Empiris Pada Auditor di Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta).

2 7 14

Pengaruh Pengalaman Auditor dan Keahlian Auditor Terhadap Skeptisisme Profesional Auditor dan Implikasinya pada Kualitas Audit.

8 41 34

pengaruh orientasi etika pada komitmen dan

0 0 26

PENGARUH ORIENTASI ETIKA TERHADAP KOMITMEN PROFESIONAL DAN IMPLIKASINYA PADA KUALITAS AUDIT - repository UPI S PEA 0802733 Title

0 0 3