PEMBERDAYAAN ASISTEN PRAKTIKUM UNTUK PELAKSANAAN PEER ASSISTED LEARNING (PAL).

(1)

PEMBERDAYAAN ASISTEN PRAKTIKUM

UNTUK PELAKSANAAN PEER ASSISTED LEARNING (PAL)

DISERTASI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Doktor Ilmu Pendidikan

dalam Bidang Pendidikan IPA

Oleh: Sariwulan Diana

0907789

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

PEMBERDAYAAN ASISTEN PRAKTIKUM

UNTUK PELAKSANAAN PEER ASSISTED LEARNING (PAL)

Oleh Sariwulan Diana

Dra. M.Si. UPI Bandung, 2014

Sebuah Disertasi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Doktor Pendidikan (Dr.) pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam

© Sariwulan Diana 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

PENGESAHAN DISERTASI………. ii

PERNYATAAN……….. iii

ABSTRAK……….. iv

ABSTRACT ………... v

KATA PENGANTAR……… vi

UCAPAN TERIMA KASIH……….. vii

DAFTAR ISI………... x

DAFTAR TABEL………... xii

DAFTAR GAMBAR……….. xiv

DAFTAR LAMPIRAN……….. xv

BAB I PENDAHULUAN……….. 1

A. Latar Belakang Masalah……… 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah……… 6

C. Definisi Operasional………. 7

D. Tujuan Penelitian……….. 7

E. Manfaat Penelitian ……….. 8

F. Struktur Organisasi Disertasi……… 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ……… 10

A. Peran Peer Assisted Learning (PAL) dalam Pembelajaran………... 10

B. Taksonomi Baru Marzano………. 24

C. Kajian Terhadap Praktikum Struktur dan Fungsi Tumbuhan…………... 26

BAB III METODE PENELITIAN………. 36

A. Paradigma Penelitian………. 36

B. Lokasi dan Subjek Penelitian……… 37

C. Desain Penelitian………... 39

D. Prosedur Penelitian………... 41

E. Instrumen Penelitian………. 44

F. Proses Pengembangan Instrumen………. 45

G. Teknik pengumpulan Data……… 55


(5)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……… 57

A. Hasil Penelitian………. 57

B. Pembahasan………... 90

Halaman BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN REKOMENDASI……….. 129

A. Kesimpulan………... 129

B. Keterbatasan Penelitian………. 129

C. Rekomendasi………. 131

DAFTAR PUSTAKA………. 135


(6)

PEMBERDAYAAN ASISTEN PRAKTIKUM UNTUK PELAKSANAAN PEER

ASSISTED LEARNING (PAL)

ABSTRAK

Pengembangan program Pemberdayaan Asisten Praktikum untuk Pelaksanaan Peer Assisted Learning (PAsPAL) telah dilakukan dan telah diteliti keefektifannya dalam praktikum Struktur dan Fungsi Tumbuhan ditinjau dari taksonomi baru Marzano. Penelitian ini menggunakan desain mixed methods yang melibatkan data kualitatif tentang kemampuan enam orang asisten praktikum dan data kuantitatif tentang capaian hasil belajar tiga kelas praktikan. Data penguasaan materi praktikum dan keterampilan lab oleh asisten dijaring secara berkala menggunakan instrumen seleksi asisten. Kinerja asisten diobservasi menggunakan lembar observasi, sedangkan kemampuan asisten dalam menilai laporan praktikum menggunakan rubrik penilaian laporan, dan ketepatan soal praktikum bertakson Marzano yang disusun asisten dikonfirmasi berdasarkan karakter masing-masing level pemrosesan dari taksonomi baru Marzano. Capaian hasil belajar praktikan dijaring melalui pretes postes, penilaian lembar kegiatan mahasiswa (LKM), laporan praktikum serta skor pra UAS dan UAS. Hasil penelitian menunjukkan hampir semua kemampuan asisten praktikum Struktur dan Fungsi Tumbuhan pada setiap level pemrosesan sudah berkembang dengan sangat baik, kecuali analisis. Sebagian besar kemampuan praktikan pada setiap level pemrosesan berkembang dengan baik. Secara keseluruhan program PAL ditanggapi positif oleh praktikan dan ditanggapi sangat positif oleh semua asisten praktikum.


(7)

PRACTICUM-ASISSTANTS EMPOWERMENT FOR PEER ASSISTED LEARNING (PAL) IMPLEMENTATION

ABSTRACT

The Development program of the practicum assistants empowerment for Peer Assisted Learning (PAsPAL) implementation has been done and its effectiveness in developing Plant Structure and Function practicum according to Marzano’s New Taxonomy. The research used mixed methods design that included qualitative data about the practicum assistants competencies and quantitative data about the performance of three classes practicans. Students-assistant’s practicum mastery and laboratory skills were reviewed periodically using

assistants selection instruments. Assistant’s performance was observed using observation sheets, assistants’ ability in evaluating practicum report was evaluated using report rubrics, and

the accuracy of Marzano’s taxon based-practicum questions composed by the assistants was

confirmed according to characters of Marzano’s New Taxonomy. Practican’s performance was

find by pretest posttest score, student worksheet, work report and score of exam. The research finding showed that assistants ability in almost every processing level was already very well-develop, with exception on analysis. The ability of most of the practicants was already well-develop. Overall, PAsPAL program was positively welcomed by practicum participants and every students-assistant.

Keywords : Peer Assisted Learning (PAL), Plant Structure and Function, Practicum assistants.


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Praktikum merupakan bagian integral dalam pembelajaran IPA dan mempunyai peranan yang sangat penting. Kegiatan praktikum yang bermutu dapat membangkitkan motivasi belajar IPA, mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar dalam melaksanakan eksperimen, merupakan wahana belajar pendekatan ilmiah, serta menunjang pemahaman materi pelajaran (Woolnough & Allsop, 1985; Rustaman, 1995). Dengan demikian, dalam pengelolaannya diperlukan sumber daya manusia yang handal, diantaranya di Perguruan Tinggi perlu adanya mahasiswa asisten praktikum yang dapat diandalkan sebagai partner dosen, bukan hanya dalam tahap persiapan, tetapi juga selama pelaksanaan praktikum dan bahkan pada tahap evaluasinya. Asisten praktikum yang handal diperlukan dalam pembelajaran biologi, termasuk praktikum biologi tumbuhan, khususnya tentang struktur dan fungsi tumbuhan.

Pemahaman mahasiswa calon guru Biologi terhadap struktur dan fungsi tumbuhan seyogyanya tidak terbatas hanya sekedar sebagai bahan kuliah atau praktikum yang harus dipelajari dan dikuasai dalam ruang kuliah atau laboratorium. Materi yang telah diperoleh dalam kuliah atau praktikum ini harus dapat membuka cakrawala pemikiran bagaimana pentingnya tumbuhan dalam memenuhi empat kebutuhan pokok manusia yaitu pangan, sandang, papan dan bahan bakar (Leventin & McMahon, 2006). Selain itu, harus disadari pula manfaat tumbuhan sebagai pemasok oksigen bagi planet ini dan produsen metabolit sekunder, serta berkontribusi sebagai bagian dari siklus air dan siklus nutrisi dalam ekosistem, menyediakan naungan, dan memberi nilai estetika pada lingkungan kita (Bidlack & Jansky, 2008). Pembahasan isu-isu global terkait manfaat tumbuhan tersebut, harus berawal dari pemahaman bagaimana tumbuhan tersebut dibentuk, dan bagaimana


(9)

mereka berfungsi (Bidlack & Jansky, 2008). Dengan demikian mahasiswa calon guru Biologi harus dapat mempelajari struktur dan fungsi tumbuhan secara optimal, sehingga dapat membuka wawasan dan dapat berkontribusi dalam menanggulangi masalah-masalah terkait manfaat tumbuhan. Proses pembelajaran yang optimal tersebut tidak boleh terkendala oleh rasio antara dosen pembimbing praktikum dan praktikan yang sangat rendah maupun tingkat kerumitan praktikum yang tinggi. Oleh sebab itu peran asisten praktikum dan pemberdayaannya merupakan keniscayaan, bukan hanya membantu dosen pembimbing praktikum, tetapi terlebih sebagai sosok yang menjembatani ‘gap kognitif’ antara dosen dan praktikan, sehingga dapat mendukung keberhasilan belajar pada praktikan.

Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia, sebagai salah satu institusi penghasil calon guru Biologi menyediakan mata kuliah Morfologi Tumbuhan yang penekanannya terletak pada praktikum yang menggiring pada penemuan konsep berbagai bentuk luar tumbuhan dengan morfogenesisnya, baik secara teoritis maupun hasil pendeskripsian selama praktikum (Universitas Pendidikan Indosesia, 2007). Di samping mata kuliah Morfologi Tumbuhan, gambaran struktur tumbuhan secara mikroskopis juga dipelajari dalam mata kuliah Anatomi Tumbuhan. Selain itu juga terdapat mata kuliah Fisiologi Tumbuhan untuk menyediakan pembekalan pengetahuan terkait proses dan fungsi dalam tumbuhan, yang kegiatan praktikumnya sangat dipengaruhi oleh perubahan variabel, sehingga tepat sekali sebagai latihan bereksperimen yang lebih memantapkan pemahaman mahasiswa tentang perubahan struktur yang telah dipelajari pada mata kuliah Morfologi Tumbuhan dan Anatomi Tumbuhan. Untuk menjalankan praktikum tentang struktur dan fungsi tumbuhan tersebut diperlukan suatu strategi yang tepat, salah satunya melalui program Pemberdayaan Asisten praktikum untuk pelaksanaan Peer Assisted Learning (PAsPAL).

PAL adalah prosedur untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan melalui bantuan dan dukungan aktif di antara teman yang statusnya setaraf atau yang sesuai


(10)

(Topping & Ehly, 1998). Dalam hal ini bantuan belajar dilakukan oleh mahasiswa asisten praktikum pada mahasiswa praktikan. Sebelum memberi bantuan kepada praktikan, terlebih dahulu asisten praktikum mendapat bantuan berupa bembekalan dari dosen praktikum terkait kemampuan yang harus dikembangkan dan dipunyai oleh praktikan. Bantuan dari dosen praktikum kepada asisten praktikum terjadi secara kolegial, sehingga dapat dikatakan sebagai Peer Assisted Learning. Dengan cara demikian dapat dikatakan terjadi PAL bertingkat.

Aktivitas PAL ini dipandang penting karena menguntungkan kedua belah pihak, praktikan sebagai orang yang dibantu/tutee dan asisten praktikum sebagai orang yang membantu/tutor (Robinson et al., 2005; Wescott et al., 2006; Roscoe & Chi, 2008). Menurut Depaz & Moni (2008) aktivitas kolaboratif ini perlu dilakukan karena sesuai tuntutan dunia kerja yang mementingkan kerjasama. Oleh karena itu aktivitas ini harus ditingkatkan sejak masa perkuliahan (Knight & Wood, 2005). Menurut National Survey of Student Engagement (NSSE) keterlibatan tingkat tinggi mahasiswa juga dapat meningkatkan kualitas dan hasil belajar (van Amburgh et al., 2007). Knight & Wood (2005) telah berhasil meningkatkan gain hasil belajar yang lebih tinggi melalui kuliah interaktif yang melibatkan mahasiswa asisten dibandingkan dengan hasil belajar melalui kuliah reguler dengan metode ceramah oleh dosen. Meski demikian, kontribusi dari asisten praktikum ini belum banyak diungkap, baik kemampuannya maupun pemberdayaannya, dan yang lebih penting lagi adalah pengaruhnya terhadap proses serta hasil belajar praktikan.

Selain itu, keterlibatan asisten praktikum ini dapat memupuk soft skills, seperti sifat kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi, kepercayaan diri, tanggung jawab, serta tangguh terhadap tantangan. Semua kemampuan ini sangat dibutuhkan dalam dunia kerja, tetapi hampir tidak dapat dipenuhi oleh para sarjana baru (Brata, 2011). Penelitian tentang pendampingan belajar oleh teman sebaya dalam aktivitas kolaboratif di bidang biologi selama ini masih dalam tahap problem solving mikrobiologi tentang keterampilan numerik (Tariq, 2005), dan belum menyentuh


(11)

pengelolaan praktikum secara keseluruhan. Sampai saat ini belum pernah dilakukan penelitian untuk mengungkap kemampuan asisten mahasiswa calon guru Biologi dalam mengelola praktikum tentang struktur dan fungsi tumbuhan yang memperhatikan kemampuan kognitif (penguasaan konsep, keterampilan proses), psikomotor (keterampilan laboratorium khusus), serta afektif (minat dan keterampilan sosial). Kinerja dari para asisten mahasiswa tersebut sejak tahap seleksi, serta kemampuan mereka dalam menyiapkan dan melaksanakan sampai mengevaluasi hasil praktikum perlu pula diungkapkan. Dengan kata lain penelitian tentang PAL yang secara khusus mengungkap kemampuan profesionalisme mahasiswa asisten sebagai calon guru Biologi pada tingkat pre service dan pemberdayaannya belum pernah dilakukan.

Hasil penelitian pendahuluan pada praktikum Fisiologi Tumbuhan tentang kemampuan awal tutor praktikum menunjukkan bahwa aspek kemampuan ini sangat berperan dalam menyukseskan keterlaksanaan praktikum (Diana & Rustaman, 2010). Hasil survey pada praktikum biologi lainnya, seperti pada Botani Phanerogamae, menunjukkan bahwa kemampuan asisten praktikum sebenarnya dapat lebih diberdayakan lagi oleh dosen pembimbing, terutama ketika dilakukan diskusi hasil pengamatan, asisten praktikum dapat diminta kontribusi pendapatnya dalam meluruskan kesimpulan pengamatan (Diana et al., 2011). Hasil angket yang disebarkan pada mahasiswa praktikan Morfologi Tumbuhan, menunjukkan bahwa pada umumnya para asisten praktikum kurang berinteraksi dengan praktikan (Diana, 2010).

Pada praktikum Genetika, asisten hanya diberi kewenangan pada penyediaan bahan dan alat sederhana serta pengerjaan praktikum yang relatif mudah, sedangkan penguasaan konsep genetika molekuler dan penggunaan alat serta bahan yang relatif canggih masih didominansi oleh para dosen pembimbing praktikum (Diana, 2010). Kriteria kompetensi mahasiswa sebagai asisten praktikum berbagai cabang biologi lainnya belum pernah dirumuskan dengan lebih fokus melalui penelitian. Bahkan


(12)

penelitian tentang keterampilan generik mahasiswa calon guru biologi dalam merencanakan praktikum Fisiologi Tumbuhan, menunjukkan hasil yang masih tergolong rendah (Rahman, 2007), sehingga perlu penanganan yang lebih intensif. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui pendampingan belajar oleh asisten praktikum yang kompeten. Hasil survey dan studi pendahuluan serta hasil penelitian sebelumnya terkait praktikum tersebut di atas, menunjukkan bahwa perlu dilakukan penelitian yang dapat mengembangkan program Pemberdayaan Asisten praktikum untuk pelaksanaan PAL (PAsPAL).

Dari pengalaman lapangan pada beberapa praktikum Biologi dan di Jurusan lain di FPMIPA UPI, sebelum ada program seleksi calon asisten, asisten praktikum sering kali menghindar dari kewajibannya. Bahkan sesudah dilakukan seleksi pun, asisten lebih banyak diberdayakan terutama hanya untuk persiapan praktikum (khususnya menyiapkan larutan kimia dan peralatan lab) dan persiapan ujian praktikum, belum terungkap bagaimana kinerjanya selama asistensi. Selain itu, yang tidak kalah penting adalah belum pernah terungkap apakah para asisten tersebut mempunyai penguasaan materi praktikum yang memadai ketika memberi pelayanan asistensi. Ada kemungkinan para asisten praktikum mengalami miskonsepsi yang tidak mustahil berimbas pula kepada mahasiswa praktikannya. Apabila hal ini terjadi, akan berdampak buruk bagi kedua belah pihak, di pihak asisten sendiri tidak terjadi perbaikan pada penguasaan konsep, dan pada pihak praktikan mungkin akan terjadi miskonsepsi pula. Untuk mengungkap dan mengembangkan semua kemampuan asisten praktikum tersebut diperlukan kerangka kerja yang praktis untuk digunakan, dan dapat mencakup dimensi pengetahuan juga dimensi pemrosesan mental dalam suatu matriks, yaitu taksonomi baru Marzano.

Taksonomi baru Marzano memiliki beberapa keunggulan, di antaranya adalah terpisahnya dimensi pengetahuan dan dimensi pemrosesan mental. Pengetahuan sendiri mempunyai tiga domain, yaitu informasi, prosedur mental dan prosedur psikomotor, yang masing-masing memuat level pemrosesan mental (Marzano &


(13)

Kendall, 2008). Selain itu dimensi pemrosesan mental meliputi sistem kognitif, metakognitif dan sistem diri (self system), sehingga bisa menampung dan menilai semua kemampuan asisten mulai dari saat perekrutan, pembekalan (training), pelaksanaan dan evaluasi praktikum. Keunggulan lain dari taksonomi baru Marzano adalah memunculkan ranah kognitif, afektif dan psikomotor secara eksplisit yang belum terekspos pada taksonomi lainnya (Marzano, 2006).

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah: “Bagaimanakah program Pemberdayaan Asisten praktikum untuk pelaksanaan Peer Assisted Learning (PAsPAL)?” Untuk memudahkan proses analisis dan pemecahan masalah, maka rumusan masalah dirinci dalam beberapa pertanyaan sebagai berikut. 1. Bagaimana pengembangan program Pemberdayaan Asisten (PAsPAL) pada

praktikum Morfologi Tumbuhan, Anatomi Tumbuhan dan Fisiologi Tumbuhan yang dimulai dari proses seleksi, pembekalan, pelaksanaan dan evaluasi praktikum?

2. Bagaimana profil perkembangan kemampuan para asisten praktikum Struktur dan Fungsi Tumbuhan tersebut selama menjalankan program PAsPAL ditinjau dari taksonomi baru Marzano?

3. Bagaimana profil capaian belajar praktikan pada praktikum Struktur dan Fungsi Tumbuhan tersebut selama pengembangan program PAsPAL ditinjau dari taksonomi baru Marzano?

4. Bagaimana tanggapan praktikan Struktur dan Fungsi Tumbuhan terhadap pelaksanaan PAL sebagai bagian dari program PAsPAL?

5. Bagaimana tanggapan asisten praktikum Struktur dan Fungsi Tumbuhan terhadap program PAsPAL?


(14)

C. Definisi Operasional

Definisi operasional dari variabel-variabel penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Peer assisted learning (PAL) atau pendampingan belajar oleh teman sebaya yaitu

mahasiswa yang diseleksi untuk memangku peran sebagai tutor dengan level keterampilan dan pencapaian akademik yang lebih tinggi (dalam hal ini adalah para asisten praktikum) memberi pendampingan belajar terhadap mahasiswa lainnya/praktikan. Sebelumnya dosen praktikum memberikan pendampingan belajar kepada asisten praktikum dalam bentuk pemberdayaan asisten (PAs). Dengan demikian dalam penelitian ini dilakukan PAL bertingkat, yang dinamakan program PAsPAL.

2. Pemberdayaan asisten praktikum Struktur dan Fungsi Tumbuhan dimulai dengan pembekalan pada asisten hasil seleksi yang dilipih berdasarkan aspek kognitif (IPK, penguasaan konsep, dan keterampilan proses) dan aspek afektif (minat dan keterampilan sosial), serta kinerja (keterampilan laboratorium). Pembekalan dilakukan antara lain dengan cara asisten praktikum menjawab soal terkait materi praktikum dan menyusun soal bertakson Marzano. Kemampuan asisten praktikum diobservasi dan dieksplorasi untuk melaksanakan PAL dan mengevaluasi hasil praktikum.

3. Praktikum Struktur dan Fungsi Tumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah praktikum Morfologi Tumbuhan, Anatomi Tumbuhan dan Fisiologi Tumbuhan yang dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2011/2012.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan program PAsPAL untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa asisten praktikum Struktur dan Fungsi Tumbuhan dalam mengelola praktikum, khususnya dalam melaksanakan PAL, dengan cara mengobservasi dan mengeksplorasi kemampuannya mulai dari tahap seleksi, pembekalan praktikum, pelaksanaan praktikum serta evaluasi hasil


(15)

praktikum. Kemampuan asisten yang diungkap ditinjau dari taksonomi baru Marzano.

Tujuan lain dari penelitian ini adalah mengungkap capaian hasil belajar praktikan sesudah pelaksanaan PAL. Selain itu, penelitian ini dilakukan untuk menemukan rumusan kriteria pembekalan asisten mahasiswa yang kompeten dalam mengelola praktikum Struktur dan Fungsi Tumbuhan.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam menetapkan rambu-rambu pemberdayaan asisten mahasiswa dalam mengelola praktikum pada umumnya, disesuaikan dengan karakteristik dari masing-masing praktikum. Dengan terumuskannya kriteria asisten mahasiswa yang kompeten, pada gilirannya akan meningkatkan kualitas praktikum, dan meningkatkan kualitas belajar mahasiswa serta prestasi belajar mahasiswa pada umumnya.

F. Struktur Organisasi Disertasi

Disertasi ini ditulis dengan struktur organisasi sebagai berikut. Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, definisi operasional, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi disertasi. Bab II Kajian Pustaka yang rinciannya meliputi peran Peer Assisted Learning (PAL) dalam pembelajaran, terdiri atas pengertian PAL, keunggulan berbagai metode PAL, penelitian PAL di bidang Biologi, teori dasar PAL. Selain itu pada Bab II disajikan pula tinjauan tentang taksonomi baru Marzano, kajian praktikum Morfologi Tumbuhan, kajian praktikum Anatomi Tumbuhan, dan kajian praktikum Fisiologi Tumbuhan.

Bab III Metode Penelitian, terdiri atas paradigma penelitian, lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, serta analisis data.


(16)

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, meliputi hasil penelitian serta pembahasan, sedangkan Bab V berisi Kesimpulan, Keterbatasan Penelitian dan Rekomendasi.


(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian yang digunakan meliputi hubungan antar variabel-variabel seperti yang tercantum dalam Gambar 3.1. Seperti yang sudah diungkapkan sebelumnya bahwa salah satu faktor yang dapat membantu keberhasilan pelaksanaan praktikum adalah tersedianya tenaga mahasiswa sebagai asisten praktikum yang kemampuannya dapat diandalkan. Selama ini kemampuan asisten praktikum sebagai variabel penelitian belum banyak diungkap baik dari proses seleksi, maupun dari pembekalan asisten untuk menangani pelaksanaan peer assisted learning PAL dalam praktikum, juga pembekalan untuk menangani evaluasi hasil praktikum. Dengan demikian perlu disusun suatu programpemberdayaan asisten untuk pelaksanaan PAL (PAsPAL) yaitu pembekalan dari dosen kepada asisten (PAs) dan pendampingan belajar oleh asisten praktikum kepada mahasiswa praktikan (PAL), yang dapat mengungkap dan mengembangkan kemampuan asisten praktikum hasil dari PAs, serta mengungkap capaian dan tanggapan praktikan hasil dari PAL.

Program PAsPAL tersebut diuji-cobakan terlebih dahulu pada penelitian pendahuluan dalam praktikum Morfologi Tumbuhan, Anatomi Tumbuhan dan Fisiologi Tumbuhan. Dari hasil kajian uji coba program dan masukan dari para ahli, maka dilakukan revisi instrumen dan program untuk diterapkan dalam ketiga praktikum tersebut. Untuk mengetahui efektifitas program PAsPAL dan sekaligus mengungkap kemampuan asisten praktikum selama menjalankan program PAsPAL, maka seluruh kemampuan asisten praktikum tersebut diproyeksikan menggunakan taksonomi baru Marzano (Marzano & Kendall, 2008). Selain itu efektifitas program PAsPAL dikonfirmasi melalui capaian hasil belajar praktikan, tanggapan praktikan dan tanggapan asisten praktikum.


(18)

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian dilakukan di Jurusan Pendidikan Biologi pada salah satu LPTK di Bandung. Sebagai subjek penelitian dalam uji coba program (semester genap tahun ajaran 2010/2011) pada praktikum Morfologi Tumbuhan, Anatomi Tumbuhan dan Fisiologi Tumbuhan adalah berturut-turut dua orang asisten, tiga orang asisten dan tiga orang asisten mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi Prodi Pendidikan Biologi angkatan tahun 2008 dan 2009. Praktikan Morfologi Tumbuhan yang diobservasi dalam uji coba program adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi kelas C angkatan tahun akademik 2010/2011, kelas praktikan Anatomi Tumbuhan yang diamati adalah kelas B angkatan tahun 2010/2011, sedangkan kelas praktikan Fisiologi Tumbuhan yang digunakan adalah kelas C angkatan tahun akademik 2009/2010.

Kemampuan Asisten Praktikum:

- Seleksi - Pembekalan

- Pelaksanaan Praktikum - Evaluasi

Perancangan program PAsPAL: - Seleksi

- Pembekalan (PAs)

- Pelaksanaan Praktikum (PAL) - Evaluasi

- Refleksi

Kualitas Pembelajaran

Hasil Belajar Praktikan: - Pretes - Postes - LKM

- Laporan Praktikum

Tanggapan Praktikan

Uji Coba Program PAsPAL: - Morfologi Tumbuhan - Anatomi Tumbuhan - Fisiologi Tumbuhan

Pelaksanaan Program PAsPAL: - Morfologi Tumbuhan - Anatomi Tumbuhan - Fisiologi Tumbuhan

Taksonomi Baru Marzano

Program PAsPAL Program PAsPAL

Gambar 3.1. Paradigma penelitian Kemampuan Asisten

Praktikum: - Seleksi - Pembekalan

- Pelaksanaan Praktikum - Evaluasi

Perancangan program PAsPAL: - Seleksi

- Pembekalan (PAs)

- Pelaksanaan Praktikum (PAL) - Evaluasi

- Refleksi

Kualitas Pembelajaran

Hasil Belajar Praktikan: - Pretes - Postes - LKM

- Laporan Praktikum

Tanggapan Praktikan

Uji Coba Program PAsPAL: - Morfologi Tumbuhan - Anatomi Tumbuhan - Fisiologi Tumbuhan

Pelaksanaan Program PAsPAL: - Morfologi Tumbuhan - Anatomi Tumbuhan - Fisiologi Tumbuhan

Program PAsPAL


(19)

Pada tahap pelaksanaan penelitian (semester genap tahun ajaran 2011/2012), dilibatkan dua asisten praktikum Morfologi Tumbuhan yaitu AI (pria) dan RE (pria). Kedua asisten ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi Prodi Pendidikan Biologi angkatan tahun 2009. Pada praktikum Anatomi Tumbuhan diamati dua orang asisten pula yaitu ED (wanita) dan TG (wanita) dari Jurusan Pendidikan Biologi Prodi Pendidikan Biologi angkatan tahun 2010. Ada dua orang asisten pada praktikum Fisiologi Tumbuhan yaitu KF (pria) dan RD (wanita) yang merupakan mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi Prodi Pendidikan Biologi angkatan tahun 2009.

Praktikan Morfologi Tumbuhan yang diobservasi dalam pelaksanaan penelitian adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi kelas C angkatan tahun akademik 2011/2012. Pada praktikum Anatomi Tumbuhan, kelas praktikan yang diamati adalah kelas B angkatan tahun 2011/2012. Pada praktikum Fisiologi Tumbuhan, kelas praktikan yang digunakan sebagai tutee adalah kelas C angkatan tahun akademik 2010/2011. Pemilihan kelas dengan asisten praktikum dan praktikan seperti tersebut di atas, dilakukan dengan pertimbangan kriteria hasil seleksi calon asisten yang paling baik sedangkan dasar pemilihan kelas praktikannya adalah yang rata-rata berprestasi akademik relatif sedang sampai yang relatif baik.

C. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain mixed methods jenis triangulasi untuk memvalidasi program PAsPAL, khususnya PAL (data kualitatif) melalui hasil capaian dan tanggapan praktikan (data kuantitatif), yang merujuk pada Creswell & Clarck (2007). Penelitian diawali dengan studi pendahuluan yang meliputi penelusuran literatur, survey lapangan, perancangan program, penyusunan instrumen dan uji coba program, yang dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2010/2011. Tahap pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester genap tahun ajaran


(20)

2011/2012. Desain penelitian tertera pada Gambar 3.2, sedangkan tahapan penelitian tertera pada Tabel 3.1.

Gambar 3.2. Desain penelitian. KUAL: kualitatif, KUAN: kuantitatif

Tahap Pelaksanaan Penelitian :

PAs: Dosen →Asprak PAL: Asprak →Praktikan Hasil Belajar & Respon Praktikan

T A K SON O MI B A R U M A R Z A N O

Validasi & Revisi instrumen Studi Pendahuluan:

1. Penelusuran literatur 2. Survey lapangan

3. Perancangan program PAsPAL 4. Penyusunan instrumen

5. Uji coba draf program

Seleksi Asprak (KUAL) Pembekalan menangani praktikum (PAs) (KUAL) Pembekalan menangani evaluasi hasil praktikum (PAs Ev.)(KUAL)

Refleksi (KUAL)

Pelaksanaan Praktikum (PAL):  Kegiatan inti

 Penutupan (KUAL)

Pretes (KUAN)

Postes (KUAN)

Nilai Pra UAS & UAS (KUAN)

Tanggapan Praktikan (KUAN) Nilai LKM & Laporan (KUAN)


(21)

Tabel 3.1.Tahapan penelitian dan kegiatan yang dilakukan

Tahap Kegiatan

Studi Pendahu-luan

Penelusuran literatur tentang PAL dan materi praktikum Morfologi Tumbuhan, Anatomi Tumbuhan dan Fisiologi Tumbuhan

Survey lapangan pelaksanaan asistensi praktikum cabang Biologi di salah satu LPTK dan Sekolah Ilmu Teknologi Hayati ITB

 Perancangan program PAL meliputi penyeleksian asisten, pembekalan asisten, pelaksanaan praktikum dan evaluasi praktikum serta refleksi

 Penyusunan instrumen

 Uji coba program PAsPAL dalam praktikum Morfologi Tumbuhan Pola Percabangan, Bunga dan Mini Riset

 Uji coba program PAsPAL dalam praktikum Anatomi Tumbuhan Batang, Anomali Batang dan Mini Riset

 Uji coba program PAsPAL dalam praktikum Fisiologi Tumbuhan Imbibisi dan Mini Riset

 Pengumpulan, pengolahan, penyimpulan data, mengenai kemampuan asisten, hasil belajar praktikan, tanggapan praktikan dan asisten terhadap program PAsPAL

 Revisi instrumen berdasarkan masukan dari hasil validasi empiris dan validator ahli

 Revisi program PAsPAL berdasarkan refleksi hasil observasi, hasil belajar praktikan dan validator ahli

Pelaksana-an Penelitian

 Penerapan program PAsPAL dalam seleksi asisten praktikum Morfologi Tumbuhan, Anatomi Tumbuhan dan Fisiologi Tumbuhan

 Penerapan program PAsPAL dalam praktikum Morfologi Tumbuhan Pola Percabangan

 Penerapan program PAsPAL dalam praktikum Anatomi Tumbuhan Stereom

 Penerapan program PAsPAL dalam praktikum Fisiologi Tumbuhan Imbibisi

 Pembekalan taksonomi baru Marzano kepada para asisten

 Penerapan program PAsPAL dalam praktikum Morfologi Tumbuhan Bunga dan Mini Riset

 Penerapan program PAsPAL dalam praktikum Anatomi Tumbuhan Organ (Daun) dan Mini Riset

 Penerapan program PAsPAL dalam praktikum Fisiologi Tumbuhan Respirasi Anaerob dan Mini Riset

 Koleksi, analisis dan interpretasi data mengenai kemampuan asisten dan hasil belajar praktikan ditinjau dari taksonomi baru Marzano serta tanggapan praktikan dan asisten terhadap program PAL


(22)

D. Prosedur Penelitian

Sesuai dengan desain penelitian yang dilakukan, maka prosedur penelitian diuraikan sebagai berikut:

1. Studi Pendahuluan

Kegiatan yang dilakukan dalam studi pendahuluan ini meliputi penelusuran literatur berupa kajian penelitian berskala internasional tentang PAL dengan bentuk variasi dan implementasinya pada berbagai bidang ilmu secara umum dan biologi secara khusus. Dari hasil kajian literatur ditemukan bidang yang belum tergarap oleh peneliti lain yang menjadi unsur kebaruan dan originalitas penelitian ini yakni mengungkap penerapan program PAsPAL yang dapat memberdayakan mahasiswa asisten untuk melaksanakan PAL dalam praktikum Struktur dan Fungsi Tumbuhan, berikut evaluasi hasil praktikum. Sekalipun demikian, dalam penelitian ini diungkap juga hasil belajar praktikan sebagai efek dari pelaksanaan praktikum yang difasilitasi PAL dari asisten.

Selain itu ditelusuri juga kajian-kajian tentang praktikum Struktur dan Fungsi Tumbuhan yang meliputi Morfologi Tumbuhan, Anatomi Tumbuhan serta Fisiologi Tumbuhan. Disamping penelusuran literatur, dalam studi pendahuluan ini juga dilakukan survey lapangan pada beberapa praktikum Biologi lainnya, baik di lingkungan Jurusan Pendidikan Biologi tempat penelitian dilakukan, maupun di SITH (Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati) ITB. Survey lapangan yang dilakukan di Jurusan Pendidikan Biologi meliputi observasi kegiatan asistensi dalam praktikum Botani Phanerogamae dan Genetika selain praktikum Morfologi Tumbuhan, Anatomi Tumbuhan dan Fisiologi Tumbuhan, baik dari persiapan praktikum maupun pelaksanaan praktikum, juga dilakukan wawancara dengan para dosen pembimbing praktikumnya dan jajak pendapat dari para praktikan. Dari hasil penelusuran literatur dan survey lapangan tersebut menyimpulkan bahwa diperlukan suatu program PAsPAL yang dapat menjaring dan memberdayakan para mahasiswa


(23)

asisten praktikum Struktur dan Fungsi Tumbuhan, menjadi sumber daya yang profesional pada tingkat pre-service serta dapat memberikan dampak positif terhadap kualitas praktikum.

Dalam bagian penyusunan program ini dirancang program PAsPAL yang akan diuji-cobakan di laboratorium. Selain itu juga dilakukan penyusunan instrumen untuk seleksi asisten praktikum (Lampiran A), instrumen untuk mengobservasi kemampuan asisten dalam persiapan dan pelaksanaan praktikum (Lampiran B), juga instrumen untuk mengevaluasi hasil belajar praktikan (Lampiran C & D).

Setelah semua instrumen dan rancangan program tersedia, langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba program PAsPAL. Para mahasiswa calon asisten Struktur dan Fungsi Tumbuhan diseleksi menggunakan instrumen seleksi asisten praktikum. Untuk mengobservasi kemampuan para asisten tersebut dalam persiapan dan pelaksanaan praktikum, digunakan lembar observasi kinerja.

Dalam menilai lembar kegiatan mahasiswa (LKM) dan laporan hasil praktikum, digunakan kisi-kisi pemeriksaan dan lembar penilaian LKM/laporan. Dengan melibatkan asisten untuk turut memeriksa LKM dan laporan praktikum tersebut, maka dapat diketahui kemampuannya dalam menilai LKM/laporan. Hasil belajar praktikan dari setiap sampel praktikum yang diuji cobakan dijaring melalui pretes dan postes menggunakan instrumen yang terdapat pada Lampiran D. Di akhir semester, kepada setiap praktikan dan asisten praktikum diberikan angket untuk menjaring tanggapannya terhadap uji coba program PAL (Lampiran G).

Selain melakukan uji coba program PAL pada ketiga praktikum Struktur dan Fungsi Tumbuhan di atas sampai pengumpulan, pengolahan data dan penyimpulan data, dalam pengembangan program ini juga dilakukan validasi instrumen baik secara empiris maupun validasi oleh beberapa orang pakar, sehingga instrumen yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian lebih baik lagi. Berdasarkan masukan dari para validator ini juga, ada beberapa revisi pada program sebagai imbas dari perbaikan instrumennya.


(24)

2. Pelaksanaan Program PAs PAL

Pada tahap pelaksanaan penelitian ini kembali dilakukan seleksi asisten praktikum Struktur dan Fungsi Tumbuhan dengan menggunakan instrumen yang sudah direvisi (Lampiran A1-3), berdasarkan temuan-temuan secara empiris, masukan dari para validator ahli, konsultasi dengan ahli, dan pengalaman selama uji coba program PAsPAL. Pembekalan yang diberikan kepada asisten dalam menangani praktikum (pelaksanaan program PAL) adalah dengan menjawab soal tentang materi praktikum tersebut yang sudah terdapat pada soal seleksi asisten.

Pada praktikum Morfologi Tumbuhan penerapan program PAsPAL diterapkan pada praktikum Pola Percabangan, Bunga dan Mini Riset. Implementasi program PAL dalam Anatomi Tumbuhan diterapkan pada praktikum Stereom, Organ (Daun) dan Mini Riset, sedangkan implementasi program PAL dalam Fisiologi Tumbuhan dilaksanakan pada praktikum Imbibisi, Respirasi Anaerob dan Mini Riset.

Aspek kinerja asisten selama praktikum yang diobservasi pada tahap pelaksanaan (Lampiran B1-3) hampir sama dengan yang diobservasi pada uji coba program, bedanya kinerja mengarahkan kegiatan praktikum, memimpin presentasi dan diskusi hasil pengamatan, serta penguatan kembali, diambil alih oleh dosen pembimbing praktikum. Perbedaan lainnya adalah pada tahap uji coba kinerja seorang asisten diobservasi oleh seorang observer dan peneliti, pada tahap implementasi ini seorang asisten diobservasi oleh seorang observer dan beberapa kelompok praktikan yang didampinginya, selain oleh peneliti sendiri.

Kemampuan asisten dalam memeriksa LKM dan laporan praktikum dijaring menggunakan instrumen berupa kisi-kisi pemeriksaan dan lembar penilaian LKM/laporan (Lampiran C1-3), yang sudah diperbaiki berdasarkan pengalaman sebelumnya (uji coba) dan masukan dari validator ahli bidang asesmen.

Sebelum praktikum, diberikan pretes untuk praktikan dan sesudahnya dilakukan postes (Lampiran D1-3), sehingga penguasaan materi praktikum oleh praktikan segera diperoleh yang dapat menjadi bahan refleksi kelas.


(25)

Mengingat bahwa harus dicari kerangka kerja yang dapat menilai dengan tepat semua kompetensi asisten dan capaian belajar praktikan, serta mudah diterapkan dalam penelitian ini, maka digunakan taksonomi baru Marzano (Marzano & Kendall, 2008) untuk memetakan semua kompetensi tersebut. Taksonomi baru Marzano ini sekaligus sebagai kemampuan yang harus dibekalkan kepada asisten pada tahap pelaksanaan penelitian, untuk diterapkan dalam mengevaluasi hasil belajar praktikan.

Kemampuan asisten praktikum dalam pembekalan tentang taksonomi baru Marzano, dijaring menggunakan instrumen berupa soal tentang materi praktikum yang bermuatan semua level pemrosesan dari taksonomi baru Marzano (Lampiran E1-3). Kemampuan asisten praktikum dalam penyusunan alat evaluasi yang bermuatan taksonomi baru Marzano (Lampiran F1-3), dikonfirmasi menggunakan instrumen karakteristik aspek pemrosesan dari taksonomi baru Marzano (Lampiran F4).

Sebagai tindak lanjutnya adalah selain memperhatikan jawaban praktikan terhadap soal-soal bertakson Marzano yang telah disusun asisten, juga memetakan semua kompetensi asisten praktikum tersebut dalam matriks kerangka kerja taksonomi baru Marzano mulai dari seleksi asisten, pembekalan, pelaksanaan praktikum dan evaluasi hasil praktikum. Hal ini dilakukan agar tampak perkembangan kemampuannya.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk menjaring data penelitian meliputi instrumen untuk menyeleksi asisten praktikum Struktur dan Fungsi Tumbuhan (Lampiran A), instrumen untuk pembekalan asisten (Lampiran A & D), instrumen untuk mengobservasi kinerja asisten (Lampiran B), dan instrumen untuk menilai LKM/laporan praktikum (Lampiran C). Selain itu, digunakan pula instrumen untuk menjaring kemampuan asisten dalam menguasai taksonomi baru Marzano (Lampiran E) sebagai pembekalan menangani evaluasi hasil belajar praktikan yang juga


(26)

memuat semua aspek taksonomi baru Marzano tersebut. Instrumen untuk menjaring penguasaan materi praktikum oleh praktikan diperoleh dari soal yang disediakan oleh dosen pengampu (Lampiran D) dan dari asisten (Lampiran F). Untuk menentukan ketepatan soal yang disusun oleh asisten (Lampiran F 1-3), dikonfirmasi berdasarkan karakter masing-masing level pemrosesan dari taksonomi baru Marzano (Lampiran F4).

Untuk menjaring tanggapan praktikan terhadap PAL sebagai bagian dari program PASPAL digunakan kuesioner (Lampiran G1-3), sedangkan instrumen untuk menjaring tanggapan asisten praktikum terhadap program PAsPAL terdapat pada Lampiran G4. Semua kemampuan asisten dan hasil belajar praktikan yang dijaring menggunakan berbagai instrumen tersebut di atas, ditinjau dari taksonomi baru Marzano.Semua instrumen, tujuan, teknik pengumpulan data dan data yang dijaring direkapitulasi dalam Tabel 3.3.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Semua instrumen yang berupa soal baik soal untuk seleksi asisten maupun untuk menjaring penguasaan materi praktikum pada praktikan (soal pretes postes) dianalisis struktur dan kontennya melalui validasi empiris dan validasi oleh ahli. Selain itu semua instrumen tersebut diorientasikan ke dalam matriks taksonomi baru Marzano (Marzano & Kendall, 2008). Karakteristik soal yang divalidasi secara empiris meliputi validitas empiris, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda serta kualitas pengecoh (untuk soal pilihan ganda).

1. Validitas Soal

Seperti yang dikemukakan oleh Arifin (2009) bahwa ada beberapa cara untuk menentukan validitas instrumen diantaranya adalah validitas isi dan validitas empiris. a. Pengukuran validitas instrumen pada penelitian ini meliputi validitas isi yaitu

materi tes disusun sesuai dengan silabus dan substansi konsep yang diukur relevan dengan kurikulumnya.


(27)

b. Validitas empiris yang dilakukan terhadap instrumen penelitian ini (soal-soal) adalah dengan mencari koefisien korelasi product moment. Pencarian angka koefisien korelasi product moment menggunakan program Anates menurut Karno To & Wibisono (2004). Untuk menentukan signifikansi dari koefisien korelasi product moment hasil program Anates tersebut, digunakan kriteria acuan menurut Arifin (2009), yaitu:

0,81 – 1,00 = sangat tinggi 0,61 – 0,80 = tinggi 0,41 – 0,60 = cukup 0,21 – 0,40 = rendah 0,00 – 0,20 = sangat rendah

Butir soal yang signifikansinya sangat rendah diprioritaskan untuk direvisi dengan mempertimbangkan karakteristik-karekteristik lainnya dari butir soal tersebut.

1). Uji validitas soal untuk setiap butir soal pilihan ganda seleksi asisten praktikum Morfologi Tumbuhan, soal pilihan ganda pretes postes praktikum Pola Percabangan dan soal pretes postes praktikum Bunga terdapat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Hasil uji validitas soal Morfologi Tumbuhan Interpetasi

Validitas

No. Soal Seleksi Asisten

Jumlah (%)

No. Soal Pola Percabangan

Jumlah (%)

No. Soal PG Bunga

No. Soal Isian Bunga

Jumlah (%) Sangat

Rendah

2, 3, 4, 7, 9, 10, 11, 12, 18, 19, 23, 24, 25,

26, 28, 29, 30

57 3, 4, 6, 7, 8, 9, 11, 13, 17

45 5, 8, 9, 11, 12, 15

1, 4, 5, 10, 23 23

Rendah 1, 17, 21, 22, 27 17 2, 5, 14 15 1, 2, 16 14, 15, 21, 22, 25, 27

19

Cukup 5, 8, 13, 14, 15, 20 20 1, 10, 12, 15, 16, 19

30 3, 4, 6, 7, 10, 13, 14

3, 13, 17, 29, 31 25 Tinggi 6, 16 6 18, 20 10 2, 6, 7, 8, 9, 11, 12,

16, 18, 19, 20, 24, 26, 28, 30, 32

33


(28)

Tabel 3.3. Rekapitulasi tujuan instrumen, jenis instrumen dan teknik pengambilan data serta data yang dijaring

Tujuan Instrumen Jenis Instrumen Teknik

Pengumpulan Data

Data yang dijaring Seleksi asisten

praktikum Morfologi Tumbuhan (Lampiran A1)

 Soal PG dan esai tentang penguasaan konsep/materi praktikum, KPS dan pengetahuan mini riset dengan kisi-kisinya

 Soal esai dan kinerja tentang keterampilan laboratorium dengan kisi-kisinya

Tes tertulis & tes kinerja

Kemampuan asisten dalam penguasaan

konsep/materi praktikum, KPS dan pengetahuan mini riset, keterampilan laboratorium (tertulis dan kinerja), keterampilan sosial, sikap, IPK dan nilai mata kuliah Morfologi Tumbuhan

 Kuesioner tentang keterampilan sosial

 Kuesioner tentang sikap, IPK serta nilai mata kuliah Morfologi Tumbuhan Kuesioner Seleksi asisten praktikum Anatomi Tumbuhan (Lampiran A2)

 Soal PG dan isian tentang penguasaan konsep/materi praktikum, KPS dan pengetahuan mini riset dengan kisi-kisinya

 Soal esai dan kinerja tentang keterampilan laboratorium dengan kisi-kisinya

Tes tertulis & tes kinerja

Kemampuan asisten dalam penguasaan

konsep/materi praktikum, KPS dan pengetahuan mini riset, keterampilan laboratorium (tertulis dan kinerja), keterampilan sosial, sikap, IPK dan nilai mata kuliah Anatomi Tumbuhan

 Kuesioner tentang keterampilan sosial

 Kuesioner tentang sikap, IPK serta nilai mata kuliah Anatomi Tumbuhan Kuesioner Seleksi asisten praktikum Fisiologi Tumbuhan (Lampiran A3)

 Soal PG dan esai tentang penguasaan konsep/materi praktikum, KPS dan pengetahuan mini riset dengan kisi-kisinya

 Soal esai dan kinerja tentang keterampilan laboratorium dengan kisi-kisinya

Tes tertulis & tes kinerja

Kemampuan asisten dalam penguasaan konsep/materi praktikum, KPS dan pengetahuan mini riset, keterampilan laboratorium (tertulis dan kinerja), keterampilan sosial, sikap, IPK dan nilai mata kuliah Fisiologi Tumbuhan (tahap implementasi program)

 Kuesioner tentang kemampuan sosial

 Kuesioner tentang sikap, IPK serta nilai mata kuliah Fisiologi Tumbuhan

Kuesioner

Pembekalan asisten praktikum

Morfologi Tumbuhan (PAs)

 Soal PG dan esai tentang penguasaan konsep/materi praktikum, KPS dan pengetahuan mini riset

 Soal esai dan kinerja tentang keterampilan laboratorium (Lampiran A1)

Tes tertulis & tes kinerja

Kemampuan asisten dalam penguasaan materi praktikum Morfologi Tumbuhan

Pembekalan asisten praktikum

Anatomi Tumbuhan (PAs)

 Soal PG dan isian tentang penguasaan konsep/materi praktikum, KPS dan pengetahuan mini riset

 Soal esai dan kinerja tentang keterampilan laboratorium (Lampiran A2)

Tes tertulis & tes kinerja

Kemampuan asisten dalam penguasaan materi praktikum Anatomi Tumbuhan


(29)

Tujuan Instrumen Jenis Instrumen Teknik Pengumpulan Data

Data yang dijaring Pembekalan

asisten praktikum

Fisiologi

Tumbuhan (PAs)

 Soal PG dan esai tentang penguasaan konsep/materi praktikum, KPS dan pengetahuan mini riset

 Soal esai dan kinerja tentang keterampilan laboratorium (Lampiran A3)

Tes tertulis & tes kinerja

Kemampuan asisten dalam penguasaan materi praktikum Fisiologi Tumbuhan

Observasi kinerja asisten praktikum Morfologi Tumbuhan

Lembar observasi kinerja asisten praktikum Morfologi Tumbuhan dengan kisi-kisinya (Lampiran B1)

Observasi Kinerja asisten dalam praktikum Morfologi Tumbuhan (PAL)

Observasi kinerja asisten praktikum Anatomi Tumbuhan

Lembar observasi kinerja asisten praktikum Anatomi Tumbuhan dengan kisi-kisinya (Lampiran B2)

Observasi Kinerja asisten dalam praktikum Anatomi Tumbuhan (PAL)

Observasi kinerja asisten praktikum Fisiologi Tumbuhan

Lembar observasi kinerja asisten praktikum Fisiologi Tumbuhan dengan kisi-kisinya (Lampiran B3)

Observasi Kinerja asisten dalam praktikum Anatomi Tumbuhan (PAL)

Penilaian LKM

praktikum Morfo-logi Tumbuhan

Kisi-kisi/rubrik dan lembar penilaian LKM praktikum Morfologi Tumbuhan (Lampiran C1)

Pencermatan Nilai LKM praktikum Morfologi Tumbuhan, kemampuan asisten dalam menilai LKM dan kemampuan praktikan ditinjau dari takson Marzano

Penilaian LKM

praktikum Anatomi Tumbuhan

Kisi-kisi/rubrik dan lembar penilaian LKM praktikum Anatomi Tumbuhan (Lampiran C2)

Pencermatan Nilai LKM praktikum Anatomi Tumbuhan, kemampuan asisten dalam menilai LKM dan kemampuan praktikan ditinjau dari takson Marzano

Penilaian laporan

praktikum Fisiologi Tumbuhan

Kisi-kisi/rubrik dan lembar penilaian laporan praktikum Fisiologi Tumbuhan (Lampiran C3)

Pencermatan Nilai laporan praktikum Fisiologi Tumbuhan, kemampuan asisten dalam menilai laporan dan kemampuan praktikan ditinjau dari takson Marzano

Penguasaan materi praktikum Morfologi Tumbuhan oleh praktikan

Soal PG dan esai pretes postes praktikum Pola Percabangan dan Bunga dengan kisi-kisinya (Lampiran D1)

Tes tertulis N-gain tentang materi praktikum Morfologi Tumbuhan dan penguasaan materi oleh praktikan ditinjau dari takson Marzano

Penguasaan materi

praktikum Anatomi Tumbuhan oleh

praktikan

Soal pretes postes praktikum Stereom dan Organ dengan kisi-kisinya (Lampiran D2)

Tes tertulis N-gain praktikan tentang materi praktikum Anatomi Tumbuhan dan penguasaan materi oleh praktikan ditinjau dari takson Marzano


(30)

Tujuan Instrumen Jenis Instrumen Teknik Pengumpulan Data

Data yang dijaring

Penguasaan materi praktikum Fisiologi Tumbuhan oleh praktikan

Soal PG pretes postes praktikum Imbibisi dan Respirasi Anaerob dengan kisi-kisinya (Lampiran D3)

Tes tertulis N-gain tentang materi praktikum Fisiologi

Tumbuhan dan penguasaan materi oleh praktikan ditinjau dari takson Marzano

Pembekalan asisten untuk mengevaluasi hasil

praktikum

bertakson

Marzano (PAs Ev)

Soal esai tentang materi praktikum Morfologi Tumbuhan mengikuti taksonomi baru Marzano dengan kisi-kisinya (Lampiran E1)

Tes tertulis Kemampuan asisten dalam berlatih mengenali dan menguasai soal bertakson Marzano tentang materi Morfologi Tumbuhan

Soal esai tentang materi praktikum Anatomi Tumbuhan mengikuti taksonomi baru Marzano dengan kisi-kisinya (Lampiran E2)

Tes tertulis Kemampuan asisten dalam berlatih mengenali dan menguasai soal bertakson Marzano tentang materi Anatomi Tumbuhan

Soal esai tentang materi praktikum Fisiologi Tumbuhan mengikuti taksonomi baru Marzano dengan kisi-kisinya (Lampiran E3)

Tes tertulis Kemampuan asisten dalam berlatih mengenali dan menguasai soal bertakson Marzano tentang materi Fisiologi Tumbuhan

Penyusunan soal bertakson Marzano oleh asisten

Soal bertakson Marzano yang disusun oleh asisten praktikum Struktur & Fungsi Tumbuhan dengan kisi-kisinya (Lampiran F1-3)

Karakteristik aspek pemrosesan dari taksonomi baru Marzano (Lampiran F4)

Pencermatan Kemampuan asisten dalam menyusun soal bertakson Marzano berdasarkan ketepatannya

Penguasaan materi oleh praktikan berdasarkan soal bertakson Marzano

Soal bertakson Marzano yang disusun oleh asisten praktikum Morfologi Tumbuhan (Lampiran F1)

Tes tertulis Kemampuan praktikan dalam menguasai materi Morfologi Tumbuhan dalam semua aspek taksonomi baru Marzano (Pra UAS & UAS) Soal dari asisten tentang materi praktikum Anatomi Tumbuhan

mengikuti taksonomi baru Marzano (Lampiran F2)

Tes tertulis Kemampuan praktikan dalam menguasai materi Anatomi Tumbuhan dalam semua aspek

taksonomi baru Marzano (Pra UAS & UAS) Soal dari asisten tentang materi praktikum Fisiologi Tumbuhan

mengikuti taksonomi baru Marzano (Lampiran F3)

Tes tertulis Kemampuan praktikan dalam menguasai materi Fisiologi Tumbuhan dalam semua aspek

taksonomi baru Marzano (Pra UAS & UAS) Tanggapan

praktikan terhadap PAL

Lembar kuesioner tentang PAL dalam praktikum Struktur dan Fungsi Tumbuhan (Lampiran G1-3)

Kuesioner Tanggapan praktikan terhadap PAL dalam praktikum Struktur dan Fungsi Tumbuhan Tanggapan asisten

terhadap program PAsPAL

Lembar kuesioner tentang program PAsPAL dalam praktikum Struktur dan Fungsi Tumbuhan (Lampiran G4)

Wawancara Tanggapan asisten praktikum Struktur dan Fungsi Tumbuhan terhadap program PAsPAL


(31)

2). Analisis soal dilakukan pada instrumen untuk menyeleksi calon asisten praktikum Anatomi Tumbuhan yang diambil dari soal UAS Anatomi Tumbuhan. Soal pretes serta postes praktikum Anatomi Tumbuhan Organ (Daun) terdapat pada soal UAS Anatomi Tumbuhan tersebut. Uji validitas soal untuk setiap butir soal seleksi asisten praktikum Anatomi Tumbuhan dan soal pretes postes praktikum Stereom adalah sebagai berikut.

Tabel 3.4. Hasil uji validitas soal Anatomi Tumbuhan Interpetasi

Validitas

No. Soal PG Seleksi Asisten

No. Soal Isian Seleksi Asisten

Jumlah (%)

No. Soal Stereom Jumlah (%) Sangat Rendah 3, 5, 6, 8, 13, 14,17,

24, 25, 32, 37

41 8 38, 40 5

Rendah 2, 7, 12, 27, 38 21, 39, 101 5 6, 8, 11, 12, 14, 35 15 Cukup 11, 16, 18, 19, 23, 35,

40

9, 46, 47, 69, 72, 75, 94, 102

10 3, 9, 13, 16, 22, 24, 29, 33, 34

22

Tinggi 1, 4, 9, 10, 15, 20, 21, 22, 26, 28, 29, 30, 31, 33, 34, 36, 39, 41, 42

1-8, 10-20, 22-38, 40, 42-45, 48-68, 70, 71, 73, 74, 76-93, 95-100, 103-104

77 1, 2, 4, 5, 7, 10, 15, 17-21, 23, 25-28, 30-32, 36, 37, 39

58

Jumlah 42 104 100 40 100

3). Seperti juga pada Anatomi Tumbuhan, soal seleksi asisten praktikum Fisiologi Tumbuhan diambil dari soal UTS dan UAS tentang materi praktikum Imbibisi dan Respirasi Anaerob. Uji validitas soal untuk setiap butir soal seleksi asisten praktikum Fisiologi Tumbuhan adalah sebagai berikut.

Tabel 3.5. Hasil uji validitas soal Fisiologi Tumbuhan

Interpetasi Validitas No. Soal Jumlah (%)

Sangat Rendah 10, 11, 16, 17, 22, 26, 27, 38, 50 18 Rendah 3, 5, 6, 15, 18, 20, 21, 30, 31, 32, 39, 41, 46, 49 28 Cukup 2, 4, 7, 8, 9, 19, 24, 33, 35, 36, 37, 43, 44, 45, 47, 48 32 Tinggi 1, 12, 13, 14, 23, 25, 28, 29, 34, 40, 42 22

Jumlah 50 100

2. Reliabilitas

Jenis reliabilitas instrumen yang dilakukan adalah reliabilitas internal yaitu berdasarkan data dari instrumen saja (Arikunto, 2010), dengan menggunakan metode belah dua ganjil genap. Perhitungan reliabilitas internal ini menggunakan program Anates dari Karno To & Wibisono (2004). Angka reliabilitas instrumen kemudian


(32)

disimpulkan signifikansinya berdasarkan tabel r product moment pada buku Prosedur Penelitian yang ditulis oleh Arikunto (2010).

a. Angka reliabilitas soal-soal untuk seleksi asisten praktikum Morfologi Tumbuhan adalah 0,77 yang berada di atas angka kritis, sehingga sudah termasuk soal-soal yang reliabel. Angka reliabilitas soal-soal pretes postes praktikum Morfologi Tumbuhan Pola Percabangan adalah 0,74 yang juga berada di atas angka kritis, sehingga sudah termasuk soal-soal yang reliabel. Begitu juga dengan soal-soal pretes postes praktikum Morfologi Tumbuhan Bunga yaitu 0,84 yang berada di atas angka kritis reliabel.

b. Soal untuk menyeleksi asisten praktikum Anatomi Tumbuhan dan soal pretes postes praktikum Anatomi Tumbuhan Stereom sudah reliabel karena angka reliabilitasnya berturut-turut mencapai 0,82 dan 0,84 yang masing-masing berada di atas angka kritis.

c. Angka reliabilitas soal-soal untuk seleksi asisten praktikum Fisiologi Tumbuhan sekaligus soal pretes postes praktikum Imbisisi dan Respirasi Anaerob adalah 0,76 yang sudah termasuk soal-soal yang reliabel.

3. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran butir soal dari instrumen penelitian ini, didapatkan dengan menggunakan program Anates dari Karno To & Wibisono (2004) sampai diperoleh tafsirannya, apakah termasuk mudah, sedang, sukar, sangat sukar atau sangat mudah. Soal yang dikategorikan sangat mudah atau sangat sukar, diprioritaskan untuk direvisi dengan mempertimbangkan juga karakteristik lainnya, seperti kualitas pengecoh. Proporsi dan sebaran tingkat kesukaran dari setiap perangkat soal mengikuti atau mendekati aturan menurut Arifin (2009) yaitu:

Soal sukar 25%, soal sedang 50%, dan soal mudah 25%, atau Soal sukar 20%, soal sedang 60%, dan soal mudah 20%, atau Soal sukar 15%, soal sedang 70%, dan soal mudah 15%.


(33)

a. Data hasil analisis tingkat kesukaran soal-soal untuk seleksi asisten praktikum Morfologi Tumbuhan, soal pretes postes praktikum Pola Percabangan dan soal pretes postes praktikum Bunga tertera pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6. Hasil uji tingkat kesukaran soal Morfologi Tumbuhan Interpetasi

Tingkat Kesukaran

No. Soal Seleksi Asisten

Jumlah (%)

No. Soal Pola Percabangan

Jumlah (%)

No. Soal PG Bunga

No. Soal Isian Bunga

Jumlah (%)

Sangat Mudah 2, 11- 13, 17, 20, 29, 1 (esai), 2 (esai),4 (esai)

41 2 20 2 1, 2, 4-10, 12,

13, 15, 19, 20

60

Mudah 1, 4, 14, 23 1, 3, 10 1, 3, 7, 13, 16

3, 11, 18, 22, 24- 28

Sedang 3, 5- 7, 15, 16, 18- 22, 24, 27, 28, 30, 3 (esai)

47 4, 5, 7, 11, 12, 14-20

60 4-6, 8-11, 14

16, 17, 23 23

Sukar 8 12 6, 8, 13 20 15 21, 30- 32 17 Sangat Sukar 9, 10, 25 9 12 14, 29

Jumlah 34 100 20 100 48 100

b. Tabel berikut berisi hasil uji tingkat kesukaran soal seleksi asisten praktikum Anatomi Tumbuhan.

Tabel 3.7. Hasil uji tingkat kesukaran soal Anatomi Tumbuhan Interpetasi Tingkat

Kesukaran

No. Soal PG Seleksi Asisten

No. Soal Isian Seleksi Asisten Jumlah (%) No. Soal Stereom Jumlah (%) Sangat Mudah 2, 12, 23, 25 6, 8, 20, 22, 36-38, 43, 46, 55,

57, 66, 73, 74, 79, 85-87, 89, 96, 98, 101

40 16, 18, 24 40

Mudah 4, 20, 22, 24, 34, 36, 40, 42

2, 3, 10, 18, 19, 21, 23, 24, 29, 33, 35, 48, 49, 51, 52, 70, 84, 88, 90, 97, 99, 102, 104

2, 3, 6, 7, 9, 11, 13, 20, 25, 26, 28, 37, 38

Sedang 1, 5, 8, 9, 11, 13, 14, 16, 17, 18, 21, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 33, 35, 38, 39, 41

1, 4, 5, 7, 9, 11-17, 25-28, 30-32, 34, 40, 41, 44, 45, 50, 53, 54, 56, 58-65, 67- 69, 71, 72, 75-78, 80-82, 91-94, 103

50 1, 10, 14, 15, 17, 19, 21-23, 27, 29-33, 35, 36, 39, 40

48

Sukar 3, 6, 10, 19, 37 39, 42, 47, 83, 95, 100 10 4, 5, 8, 12, 34

12

Sangat Sukar 7, 15, 32 - -

Jumlah 42 104 100 40 100

c. Hasil uji tingkat kesukaran soal seleksi asisten praktikum Fisiologi Tumbuhan, sekaligus soal pretes postes praktikum Fisiologi Tumbuhan Imbibisi dan Respirasi Anaerob terdapat pada Tabel 3.8.


(34)

Tabel 3.8. Hasil uji tingkat kesukaran soal Fisiologi Tumbuhan Interpetasi

Validitas

No. Soal Jumlah (%)

Sangat Mudah 26, 28, 46, 48 20

Mudah 6,8, 9, 13, 14, 23, 36

Sedang 1-5, 7, 10, 11, 15, 17-25, 27, 29, 30, 32- 35, 37, 39, 40, 42- 45, 47 66

Sukar 12, 38, 41, 49 14

Sangat Sukar 16, 31, 50

Jumlah 50 100

4. Daya Pembeda

Daya pembeda setiap butir soal diperoleh melalui penggunaan program Anates dari Karno To & Wibisono (2004) sampai didapatkan indeks daya pembeda (%). Selanjutnya indeks tersebut diinterpretasikan menggunakan kriteria yang dikembangkan oleh Ebel (Arifin, 2009), yaitu sebagai berikut.

0,40 ke atas = sangat baik 0,30 – 0,39 = baik 0,20 – 0,29 = sedang 0,19 ke bawah = buruk

Soal yang daya pembedanya termasuk buruk, diprioritaskan untuk dilakukan revisi dengan memperhatikan kriteria hasil analisis lainnya.

a. Data hasil analisis daya pembeda soal-soal untuk seleksi asisten praktikum Morfologi Tumbuhan, soal pretes postes praktikum Pola Percabangan, dan soal pretes postes praktikum Bunga tertera pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9. Hasil uji daya pembeda soal Morfologi Tumbuhan Interpetasi

Daya Pembeda

No. Soal Seleksi Asisten

Jumlah (%)

No. Soal Pola Percabangan Jumlah (%) No. Soal PG Bunga No. Soal Isian Bunga Jumlah (%) Sangat Baik 1,3,6-8,13-16,

20-22,27,3 (esai)

41 18, 20 15 - 3,6,16-19,

20,24,30-32

15

Mudah - 10 3, 4, 13, 14 2, 21, 22, 26, 28, 29

Sedang 4, 17-19, 24-26, 28, 30, 1 (esai)

30 1, 2, 5, 7, 12, 15, 16, 19

40 1, 2, 6, 7, 10, 11, 16

11,13-15,25, 27

40

Buruk 2, 5, 9, 10-12, 23, 29, 2 (esai), 4 (esai)

29 3, 4, 6, 8, 9, 11, 13, 14, 17

45 5, 8, 9, 12, 15

1, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 12, 23

45

Jumlah 34 100 20 100 48 100

b. Data hasil analisis daya pembeda soal-soal untuk seleksi asisten praktikum Anatomi Tumbuhan dan soal pretes postes praktikum Stereom tertera pada Tabel 3.10.


(35)

Tabel 3.10. Hasil uji daya pembeda soal Anatomi Tumbuhan Interpetasi

Daya Pembeda

No. Soal PG Seleksi Asisten

No. Soal Isian Seleksi Asisten Jumlah (%)

No. Soal Stereom Jumlah (%)

Sangat Baik 1, 2, 4, 9, 10, 18, 20-22, 26, 28-31, 33-36, 39, 41, 42

1-7, 10-19, 23-36, 40, 44, 45, 48, 50, 53-63, 65, 67, 68, 70-72, 76-86, 88, 90-93, 96, 98, 103, 104

79 1, 2, 4, 5, 7, 9, 10, 15, 17, 19, 21, 23, 25, 26, 29-31, 34, 36, 37, 39

70

Baik 11, 15, 16, 23, 27, 38, 40

38, 42, 43, 51, 64, 66, 74, 75, 87, 94, 95, 97, 99, 100

3, 11, 13, 20, 22, 32, 35

Sedang 12, 14, 19 9, 22, 37, 39, 47, 49, 52, 69, 89, 102 9 14, 18, 33 7 Buruk 3, 5-8, 13, 17, 24,

25, 32, 37

8, 20, 21, 41, 46, 73, 101 12 6, 8, 12, 16, 24, 27, 28, 38, 40

23

Jumlah 42 104 100 40 100

c. Data hasil analisis daya pembeda soal-soal untuk seleksi asisten praktikum Fisiologi Tumbuhan tertera pada Tabel 3.11.

Tabel 3.11. Hasil uji daya pembeda soal Fisiologi Tumbuhan

Interpetasi Daya Pembeda No. Soal Jumlah (%)

Sangat Baik 13, 14, 23, 25, 29, 33, 34, 40, 46

Baik 1, 2, 7, 8, 12, 19, 24, 28, 35, 36, 43-45, 47, 48,

Sedang 4, 5, 9, 20, 31, 37, 39, 41, 42, 49, 20

Buruk 3, 6, 10,11, 15-18, 21, 22, 26, 27, 30, 32, 38, 46, 50 34

Jumlah 50 100

5. Kualitas Pengecoh

Seperti juga pengukuran karakteristik soal lainnya, kualitas pengecoh pada soal-soal pilihan ganda dilakukan dengan menggunakan program Anates dari Karno To & Wibisono (2004). Pada soal yang diprioritaskan untuk direvisi ternyata memiliki kualitas pengecoh yang buruk, maka pengecoh tersebut segera diganti atau diperbaiki.

6. Validasi Ahli

Semua instrumen yang digunakan untuk uji coba program PAL dalam penelitian ini diperiksa dan ditelaah oleh seorang dosen ahli dalam mata kuliah Morfologi Tumbuhan, Anatomi Tumbuhan dan Fisiologi Tumbuhan, seorang ahli spesialisasi pembelajaran inkuiri dan dua orang dosen ahli dalam bidang asesmen.


(36)

7. Pemetaan menurut Taksonomi Baru Marzano

Semua instrumen yang digunakan untuk menjaring kemampuan para asisten praktikum (Lampiran A-C, E) dan hasil evaluasi belajar praktikan baik dari soal-soal yang sudah tersedia oleh dosen (Lampiran D) maupun soal-soal yang disusun oleh para asisten (Lampiran F), dipetakan ke dalam matriks menurut taksonomi baru Marzano (Lampiran H). Selain itu, instrumen yang digunakan untuk menjaring kemampuan praktikan dalam mengelaborasi tugas melalui LKM serta laporan praktikum (Lampiran C), juga dipetakan ke dalam matriks menurut taksonomi baru Marzano (Lampiran H).

Kemampuan para asisten praktikum yang dijaring (berupa data kualitatif), dimulai dari hasil seleksi, tahap pembekalan praktikum (PAs), selama praktikum berlangsung (PAL) dan persiapan evaluasi hasil praktikum (PAs Ev.), serta kemampuan dalam menilai hasil praktikum. Kemampuan praktikan yang dijaring (berupa data kuantitatif), dimulai dari hasil pretes postes, skor LKM, skor laporan praktikum, pra UAS serta UAS.

G. Teknik pengumpulan Data

Data penelitian meliputi kemampuan asisten praktikum Struktur dan Fungsi Tumbuhan dari tahap seleksi calon asisten sampai tahap melakukan evaluasi hasil praktikum. Selain itu, data penelitian juga meliputi hasil belajar praktikan dari hasil pretes postes, skor LKM, skor laporan praktikum, pra UAS serta UAS, serta tanggapan praktikan terhadap program PAL. Sejumlah data-data tersebut dan teknik pengambilan beserta instrumennya disajikan pada Tabel 3.3.

H. Analisis Data

Secara keseluruhan data tentang kemampuan asisten dari hasil seleksi sampai kemampuannya dalam mengevaluasi hasil belajar praktikan, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Data yang dijaring dari lembar


(37)

observasi dan kuesioner dikuantitatifkan dalam skala 100%. Setelah semua data dikuantitatifkan, kemudian dikategorikan ke dalam predikat kurang sekali sampai sangat baik mengikuti aturan Purwanto (2008).

86% - 100% = Sangat Baik 60% - 75% = Cukup ≤ 54% = Kurang Sekali 76% - 85% = Baik 55% - 59% = Kurang

Untuk mengungkap peningkatan penguasaan materi praktikum oleh praktikan, maka dihitung uji Normalized-gain (N-gain) dan tingkat kategorinya dengan menggunakan rumus dari Hake (1999), yang ditulis sebagai berikut.

Nilai N-gain yang diperoleh dikategorikan sebagai berikut. Skor tinggi : N-gain>0.7

Skor sedang : 0.3>N-gain>0.7 Skor rendah : N-gain< 0.3

Secara khusus data kemampuan asisten dalam menilai LKM dan laporan sebagai hasil praktikum dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan: ∆ : Perbedaan penilaian relatif antara asisten dengan dosen ND : Nilai dari dosen

NA : Nilai dari asisten

Selanjutnya persamaan penilaian relatif antara asisten dengan dosen yang dianggap sebagai kemampuan menganalisis kesalahan dalam Taksonomi Baru Marzano, dihitung dengan cara berikut.

Keterangan: P : Persamaan penilaian relatif antara asisten dengan dosen ∆ : Perbedaan penilaian relatif antara asisten dengan dosen

P = 100% - ∆ ∆ =|ND – NA| X 100%

ND

N-gain = (Skor postes – Skor pretes) (Skor maksimal – Skor pretes)


(38)

8. Kesimpulan dan Rekomendasi

a. Kesimpulan

Program pemberdayaan asisten praktikum (PAsPAL) dapat diterapkan untuk melaksanaan Peer Assisted Learning (PAL) pada praktikum Struktur dan Fungsi Tumbuhan. Karakteristik program PAsPAL berpusat pada perekrutan dan pembekalan kepada asisten (PAs) untuk melaksanakan PAL dalam praktikum dan untuk mengevaluasi hasil praktikum.

Program PAsPAL yang diterapkan meliputi tahap seleksi calon asisten, pembekalan untuk mempersiapkan pelaksanaan praktikum (PAs) dengan cara menjawab soal praktikum dan pembekalan untuk mempersiapkan evaluasi praktikum (PAs Ev.) dengan cara menjawab soal bertakson Marzano dilanjutkan dengan menyusun sendiri soal bertakson Marzano. Tahap berikutnya adalah pelaksanaan praktikum (PAL), dan evaluasi hasil praktikum, serta refleksi.

Melalui penerapan program PAsPAL, semua kemampuan asisten praktikum Struktur dan Fungsi Tumbuhan dari setiap level pemrosesan sudah berkembang menjadi sangat baik, kecuali pada kemampuan analisis. Dengan menerapkan PAL sebagai bagian dari program PAsPAL dalam praktikum, kemampuan setiap level pemrosesan pada sebagian besar praktikan Struktur dan Fungsi Tumbuhan sudah berkembang lebih baik.

Penerapan PAL dalam praktikum sebagai bagian dari program PAsPAL ditanggapi positif oleh hampir seluruh praktikan dan penerapan program PAsPAL ditanggapi sangat positif oleh semua asisten praktikum.

b. Rekomendasi

Para dosen pembimbing praktikum dapat memilih calon asisten praktikum sejak mereka masih menjadi praktikan, yaitu dengan cara menyebarkan angket tentang IPK, nilai mata kuliah prasyarat dan kemampuan sosial. Dengan demikian dosen sudah bisa melakukan investasi calon asisten.


(39)

Bila investasi calon asisten sudah didapatkan, para dosen pembimbing praktikum dapat menyeleksi para calon asisten tersebut menggunakan syarat-syarat IPK, nilai mata kuliah terkait, kuesioner tentang kemampuan afektif, serta soal seleksi asisten. Khusus untuk soal seleksi asisten, sebaiknya memuat semua jenjang pemrosesan dari seluruh materi praktikum dan memuat pula keterampilan lab baik secara tertulis maupun berupa tes kinerja.

Untuk mengobservasi kinerja asisten sewaktu-waktu dapat meminta bantuan tenaga laboran yang handal dan para praktikan sebagai observer di bawah pantauan dosen pembimbing untuk mensupervisi asisten praktikum. Refleksi kelas yang membahas tentang hasil pemeriksaan LKM/laporan dan hasil pretes postes dapat menjadi solusi yang baik untuk meningkatkan kualitas praktikum, sedangkan refleksi internal antara dosen dan asisten mulai dari hasil seleksi atau pembekalan asisten, hasil observasi kinerja asisten, hasil pemeriksaan LKM/laporan dan N-gain praktikan selain dapat memperbaiki kualitas praktikum juga dapat mengeksplorasi dan mengembangkan kemampuan asisten sendiri.

Sudah saatnya para asisten praktikum dilibatkan untuk membenahi pelaksanaan praktikum, sehingga kemampuan asisten dalam level penggunaan pengetahuan, metakognisi serta sistem diri dapat berkembang dan diberdayakan dengan maksimal. Penggunaan soal-soal bertakson Marzano terutama pada level metakognisi dan sistem diri memerlukan strategi pelaksanaan khusus.

Agar kemampuan asisten praktikum yang belum memuaskan berkembang, maka perlu tindakan pembekalan ulang khususnya dalam menjawab soal-soal yang memuat aspek-aspek tersebut, diikuti dengan meminta para asisten untuk menyusun sendiri alat evaluasi yang juga memuat aspek-aspek itu.

Strategi untuk menjalankan PAL dapat dielaborasi dalam responsi hasil praktikum yang difasilitasi oleh tutor dari kalangan sesama praktikan. Sering kali tutor dipilih berdasarkan prestasi akademik yang lebih unggul dibandingkan tuteenya, tetapi patut dicoba pemilihan tutor yang prestasinya tidak lebih unggul dari tuteenya


(40)

dan diharapkan akan terjadi peningkatan kompetensi, seperti yang terjadi pada same-age tutoring dan tutoring reciproc. Dengan demikian diharapkan akan memberi peluang kepada para mahasiswa lainnya yang semula kurang berprestasi menjadi lebih kompeten, sehingga dapat bersaing untuk dipilih sebagai calon asisten, dan jumlah mahasiswa untuk menjadi calon asisten lebih banyak lagi. Upaya memperbanyak investasi calon asisten dalam bentuk pemberdayaan tutor seperti ini, merupakan tantangan yang memerlukan penelitian lebih lanjut.

Selama ini kriteria yang ditetapkan oleh Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI untuk menjadi asisten praktikum harus memenuhi syarat sebagai berikut: (a) Mahasiswa telah menyelesaikan perkuliahan sekurang-kurangnya 6 semester dengan IPK minimal 2,75, (b) Mahasiswa telah menempuh mata kuliah yang akan diasisteni dengan nilai kelulusan minimal B, (c) Mahasiswa memperlihatkan perilaku dan kedisiplinan yang baik, (d) Mahasiswa menunjukkan komitmen yang tinggi terhadap keberhasilan praktikum yang akan diasisteninya. Sehubungan dengan syarat di atas, sering kali para mahasiswa yang sudah terseleksi menjadi asisten, tidak dapat melaksanakan kewajibannya karena jadwal kuliahnya sendiri “overlap” dengan jadwal praktikum. Oleh karena itu mahasiswa calon asisten yang bersyaratkan “telah menyelesaikan perkuliahan sekurang-kurangnya 6 semester”, tidak selalu dapat terpenuhi, dan melalui penelitian ini asisten praktikum dapat direkrut dari mahasiswa semester ke-empat.

Dihimbau kepada pihak LPTK khususnya Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI, agar menyarankan kepada para dosen pembimbing praktikum untuk menyeleksi calon asisten melalui tes penguasaan konsep dan keterampilan lab, karena dari hasil seleksi asisten dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidak semua aspek penguasaan konsep para asisten berada pada kategori “baik”. Untuk menanggulanginya maka para dosen pembimbing praktikum disarankan untuk memberikan pembekalan terutama mengenai konsep materi praktikum agar diperoleh


(41)

kesamaan persepsi diantara dosen dan para asisten, dan untuk menghindari miskonsepsi pada asisten yang dapat menularkan miskonsepsi pula pada praktikan.


(1)

Diana, S., Rustaman, N., Redjeki, S. & Iriawati. (2011). Studi Awal tentang Kemampuan Asisten Mahasiswa dalam Pelaksanaan Program Peer Assisted

Learning (PAL) Praktikum Botani Phanerogamae. Prosiding Seminar Nasional Biologi: Inovasi Biologi dan Pembelajaran Biologi untuk Membangun Karakter

Bangsa. Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI. Bandung 1 – 2 Juli 2011.

Diana, S. (2010). “Studi Lapangan dalam Praktikum Morfologi Tumbuhan dan Genetika”. Makalah Tugas Mata Kuliah Pengembangan Program Pendidikan IPA, SPs UPI Bandung.

Diana, S. & Rustaman, N. (2010). Preliminary Profile of Tutor’s Ability in Managing Practical Work on Plant Physiology Through Peer Assisted learning (PAL) Program. Proceeding The 4th International seminar of Science Education :

Curriculum Development of Science Education in 21th Century. SPs UPI.

Bandung 30 Oktober 2010.

Diep, N.T.B. (2008). Peer-teaching. [Online]. Tersedia:

http://cnx.org/content/m26497/latest/.[8 Maret 2010]

Esau, K. (1977). Anatomy of Seed Plants (Second ed.). New Delhi: Wiley Eastern Limited.

Evert, R.F. (2006). Esau’s Plant Anatomy Meristems, Cells, and Tissues of the Plant Body: The Structure, Function and Development (Third ed.). New Jersey: Wiley

Interscience.

Fahn, A. (1990). Plant Anatomy (Forth ed.). Oxford: Pergamon Press.

Falchikov, N. (2001). Learning Together: Peer Tutoring in Higher Education. London: Routledge Falmer.

Fogarty, R. (1997). Problem-Based Learning and Othe Curriculum Models for the

Multiple Intelligences Classroom. Melbourne: Howker Brownlow Education.

Gardner, H. (2003). Multiple Intelligences. Dalam L. Saputra. (2003). (Editor).

Kecerdasan Majemuk. Batam: Interaksara.

Gaustad, J. (1993). Peer and Cross-Age Tutoring. ERIC Digest. Number 79. [On line]. Tersedia: www.ericdigest.org/1993/peer.htm. [18 Jahuari 2013].


(2)

Golding, P., Facey-Shaw, L., & Tennat, V. (2006). Effect of Peer Tutoring, Attitude and Personality on Academic Performance of First Year Introductory Programming Students. 36th ASEE/IEEE Frontiers in Education Conference.

M2E-7. October 28-31, 2006, San Diego, CA.

Hake, R.R. (1999). The Impact of Concept Inventories On Physics Education and

It’s Relevance For Engineering Education. [On line]. Tersedia:

http://www.physics.indiana.edu/~hake. [18 Jahuari 2013].

Hanover Research (2010). Effective Tutoring Strategies and Overviews of Effective

Tutoring Programs. [On line]. Tersedia: www.ericdigest.org/1993/peer.htm. [18

Jahuari 2013].

Hickey, M. & King, C. (1988). 100 Families of Flowering Plants (Second ed). Cambridge: Cambridge University Press.

Hidayat, E.B. (1990). Morfologi Tumbuhan. Dikat Kuliah, Jurusan Biologi FPMIPA ITB. Tidak dipublikasi.

Hidayat, E.B. (1995). Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: Penerbit ITB.

Hogan, K. & Presley, M. (1997). Scaffolding Student Learning Instructional

Approaches & Issues : Scaffolding Scientific Competencies within Classroom Communities of Inquiry. Cuebec: Brookline Books.

Horvath, K. (2011). Effects of Peer Tutoring on Student Achievement. [On line]. Tersedia: http://www.cehs.ohio.edu/gfx/media/pdf/Horvath.pdf. [5 Mei 2013]. Hsiao, Y.P., Brouns, F., Kester, L. & Sloep, P. (2012). Using Peer Tutoring To

Optimise Knowledge Sharing In Learning Networks: A Cognitive Load Perspective. [On line]. Tersedia: http://dspace.ou.nl/bitstream/1820/2012/6/peer

tutoring in LN.pdf. [5 Mei 2013].

Hwa, T.T.D. (2004). Summary of Student Peer Teaching Strategy in SMK Padang

Tembak Rifle Range National Seconday School Kuala Lumpur Malaysia. [On

line]. Tersedia: http:www//smkptkl.@tm.net.edu.my. [25 September 2009]. Johnson, D.W. & Johnson, R.T. (1994). Learning Together and Alone: Cooperative,


(3)

Karno To & Wibisono, Y. (2004). Anates Program Khusus Analisis Tes Pilihan

Ganda dan Uraian Versi 4.0. untuk Window. Bandung: Universitas Pendidikan

Indonesia.

Knight, J.K. & Wood, W.B. (2005). “Teaching More by Lecturing Less”. Cell

Biology Education. 4, 298 – 310.

Lazear, D. (2004). Higher-Order Thinking The Multiple Intelligences Way. Chicago: Zepryr Press.

Lepper, M.R., Drake, M.F. & O’Donnell-Johnson, T. (1997). Scaffolding Student

Learning Instructional Approaches & Issues : Scaffolding Techniques of Expert Human Tutors. Hogan, K. & Presley, M. (Ed). Cuebec: Brookline Books.

Leventin, E. & McMahon, K. (2006). Plants & Society (Fifth ed.). New York: McGraw-Hill Higher Education.

Leyser, O. & Day, S. (2003). Mechanisms in Plant Development. Malden: Blackwell Publishing.

Longaretti L., Godinho, S., Parr, G. & Wilson, J. (2010). Rethinking Peer Teaching. [Online]. Tersedia: http://www.aare.edu.au/02pap/1on02122.htm. [8 Maret 2010].

Loughran, J., Berry, A. & Mulhall, P. (2006). Understanding and Developing Science

Teacher’s Pedagogical Content Knowledge. Rotterdam: Sense Publishers.

Marzano, R. (2006). The Need for a Revision of Bloom’s Taxonomy. [On line]. Tersedia:http://www.corwin.com/upm_data/13602_chapter_1_Marzano_Final_Pd f_2.pdf [13 Januari 2013].

Marzano, R.J. & Kendall, J.S. (2008). Desining & Assessing Educational

Objekctives: Applying New Taksonomi. London: Corwin Press.

Menesess, K.F. (2005). Determinating the Relative Efficacy of Reciprocal and

Nonreciprocal Peer Tutoring for Students Identified as At-Risk for Academic

Failure. [Online]. Tersedia:

http://www.eric.ed.gov/ERICWebPortal/search/detailmini.jsp?_nfpb=true&_&ER ICExtSearch_SearchValue_0=EJ866092&ERICExtSearch_SearchType_0=no&a ccno=EJ866092. [13 Januari 2013].


(4)

Pandey, B.P. (1980). An Introduction to Plant Anatomy. New Delhi: S Chand & Company Ltd.

Preszler, R.W. (2009). “Replacing lecture with Peer-led Workshops Improves Student Learning”. CBE-Life Sciences Education. 8, 182 – 192.

Purwanto, M.N. (2008). Prinsip-Prinsip dan teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Radford, A.E. (1986). Fundamentals of Plant Systematics. Harper International Edition. New York : Harper & Row Publisher Inc.

Rahman, T. (2007). “Kemampuan Generik Calon Guru dalam Merencanakan Praktikum”. Makalah Seminar Nasional dan Temu Alumni Jurusan pendidikan Biologi FPMIPA UPI. Bandung 25 – 26 Mei 2007.

Rahmat, A., Diana, S. & Kusdianti, R. (1998). Pengembangan Model Praktikum

Morfologi Tumbuhan untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep, Keterampilan Proses dan Kemampuan Berpikir Mahasiswa. Laporan Penelitian RUTIN

FPMIPA IKIP Bandung. Tidak dipublikasi.

Rahmat, A. , Yudianto, S.A., Sihombing, P., Kusdianti, R., Diana, S. & Amprasto. (2012). Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung. Tidak dipublikasi.

Raymond, E. (2000). Cognitive Characteristics. Learners with Mild Disabilities. Needham Heights, MA: Allyn & Bacon, A Pearson Education Company.

Rezba, R.J., Sprague, C. & Fiel, R.L. (2003). Learning and Assessing : Science

Process Skills. 4th Edition. Iowa : Kendall/Hunt Publishing Company.

Robinson, D.R., Schofield, J.W. & Steers-Wentzell1, K.L. (2005). Peer and Cross-age Tutoring: Outcomes and Their Design Implications. Educational Psychology

Review. 17, (4), 327-362.

Roscoe, R.D. & Chi, M.T.H. (2008). Tutor Learning: The Role of Explaining and Responding to Questions. Instr Sci. 36, 321-350.

Rustaman, N. (1995). Pelatihan Laboratorium dan Teknisi MIPA LPTK : Peranan


(5)

Rustaman, N. Sriyati, S., Widodo, A., Diana, S. & Kusdianti, R. (1999).

Pengembangan Model Praktikum Morfologi Tumbuhan dan Botani

Phanerogamae dan Asesmennya untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep, Ketrampilan Proses dan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi. Laporan Penelitian Peningkatan Kualitas

Pembelajaran Proyek PGSM Batch II FPMIPA IKIP Bandung. Tidak dipublikasi.

Rustaman, N., Anggraeni, S., Diana, S., Kusdianti, R., Rahman, T, Rahmat, A. & Sihombing, P. (2013). Buku Petunjuk Praktikum Anatomi Tumbuhan. Jurursan Pendidikan Biologi UPI Bandung.

Semiawan, C. (1988). Pendekatan Ketrampilan Proses. Jakarta: Penerbit PT Gramedia.

Schmitdt, H.G. & Moust, H.C. (2000). Factors affecting Small-Group Tutorial Learning : A Review of Research. Published in D.H. Evensen & C.E. Hmelo. (Eds). Problem Based Learning: A Research Perspective on Learning

Interactions. Mahwah, NJ: Lawrence Erlbaum.

Soerodikoesoemo, W. & Santosa, S.W. (1987). Materi Pokok Anatomi Tumbuhan. Universitas terbuka. Jakarta: Karunika.

Tariq, V.N. (2005). Introduction and Evaluation of Peer-assisted Learning in First-Year Undergraduate Bioscience. BEE-j. 6, November 2005. [Online]. Tersedia: www.bioscience.headacademy.ac.uk/journal/vol6/beej-6-3.pdf. [7 November, 2009]

Tessier, J. (2004). Research and Teaching : Using Peer Teaching to Promote Learning in Biology. Journal of College Science Teaching. May 2004, 18-21. Tessier, J. (2007). Research and Teaching : Small-Group Peer Teaching in an

Introductory Biology Classroom. Journal of College Science Teaching. January/February 2007, 64-69.

Topping, K.J. & Ehly, S.W. (1998). Peer-Assisted Learning. Lawrence Erlbaum Associates,Inc., Publishers, Mahwah. [On line]. Tersedia: http://www.google.co.id/search?hl=id&ir=&pg=PR9&dq=pe..ce=og&q=peer+ass isted+learning+strategies&sa=N&tab=pi.[ 13 Juni 2011]


(6)

Universitas Pendidikan Indosesia. (2007). Kurikulum UPI. Ketentuan Pokok dan

Struktur Program.

van Amburgh, J.A., Devlin, J.W., Kirwin, J.L. & Qualters, D.M. (2007). “A tool for measuring Active Learning in the Classroom”. American Journal of Pharmaceutical Education. 71 (5), 85.

van der Stuyf, R.R. (2002). Scaffolding as a Teaching Strategy. [On line]. Tersedia: http://books.google.co.id/books?id=L5B9MJjHXQYC&pg=PA363&dq=Scaffoldi ng+as+a+teaching+strategy+by+Van+Der+Stuyf&hl=en&sa=X&ei=hf1sUfOFFc zHrQftnIHwBg&sqi=2&ved=0CDEQ6AEwAQ#v=onepage&q=Scaffolding%20 as%20a%20teaching%20strategy%20by%20Van%20Der%20Stuyf&f=false. [15 Januari 2013].

Vygtosky, L. S. (1978). Interaction between Learning and Development. In M. Cole, V. John-Steiner, S. Scribner, & E Souberman (Eds), Mind in Society: The

Development of Higherpsychological Processes. Cambridge, MA: Harvard

University Press.

Wallace, J. (1997). Student as Mentor and Role Model to Support Effective Learning. In J. Stephenson (Ed.). Mentoring – The New Panacea?. Norfolk: Peter

Francis.

Webscats. (2013). Metacognitive Skills. [On line]. Tersedia: http://www.etfo.ca/MULTIMEDIA/WEBCASTS/SPECIALEDUCATION/Pag es/Metacognitive%20Skills.aspx. [5 November 2013]

Wescott, K.M., Jacson, T. & Dunwoody, P. (2006). Exploring The Benefits of a

Colledge-Sponsored Peer Tutoring Program. [On line].

Tersedia:http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd= 1&ved=0CCwQFjAA&url=http%3A%2F%2Fcondor.admin.ccny.cuny.edu%2F~ group4%2FVan%2520Der%2520Stuyf%2FVan%2520Der%2520Stuyf%2520Pap er.doc&ei=YwNtUcS3Dsa_rge304EI&usg=AFQjCNFdr2KautIV0eLUJnx4RbYs NyT5Yw. [7 Januari 2011]

Woolnough, B. & Allsop, T. (1985). Practical Work in Science. Cambridge: Cambridge University Press.