PENERAPAN SOFTWARE CIRCUIT WIZARD UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI PADA KONSEP DASAR GERBANG LOGIKA.

(1)

PENERAPAN SOFTWARE CIRCUIT WIZARD UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI PADA KONSEP DASAR GERBANG LOGIKA

(Penelitian eksperimen pada siswa kelas XI TOI SMKN 4 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Departemen Pendidikan Teknik Elektro

Fakultas Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh :

DENY ARSITA YULDIASTANTO E.0451.1000804

KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

PENERAPAN SOFTWARE CIRCUIT WIZARD UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI PADA KONSEP DASAR GERBANG LOGIKA

Oleh

Deny Arsita Yuldiastanto

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Departemen Pendidikan Teknik Elektro

Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

©Deny Arsita Yuldiastanto 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tugas Akhir ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENDIDIKAN

Deny Arsita Yuldiastanto NIM. 1000804

S1 Pendidikan Teknik Elektro Elektronika Industri

PENERAPAN SOFTWARE CIRCUIT WIZARD UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI PADA KONSEP DASAR GERBANG LOGIKA

DISETUJUI & DISAHKAN OLEH:

PEMBIMBING I

Dr. Ade Gaffar Abdullah, M.Si. NIP. 19721113 199903 1 001

PEMBIMBING II

Wasimudin Surya S, ST, MT. NIP. 19700808 199702 1 001

MENGETAHUI

KETUA DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

Dr. Hj. Budi Mulyanti, M.Si NIP. 19630109 199402 2 001


(4)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Struktur Organisasi Skripsi ... 4

KAJIAN PUSTAKA ... 6

2.1 Pembelajaran Berbasis Komputer ... 6

2.2 Hasil Belajar ... 7

2.3 Minat Belajar ... 9

2.4 Media Pembelajaran ... 11

2.5 Software Circuit Wizard ... 14

2.6 Materi Gerbang Logika Pada Mata Pelajaran Sistem Kontrol Terprogram ... 19

2.6.1 Konstanta dan Variabel Boolean ... 20

2.6.2 Tabel Kebenaran ... 20

2.6.3 Gerbang Logika Digital ... 23

2.7 Penelitian Yang Relevan ... 26

2.8 Hipotesis Penelitian ... 28

METODE PENELITIAN ... 29

3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian ... 29

3.1.1 Lokasi Penelitian ... 29

3.1.2 Subjek Penelitian ... 29

3.2 Desain Penelitian ... 29

3.3 Prosedur Penelitian... 30

3.3.1 Tahap Persiapan ... 31

3.3.2 Tahap Pelaksanaan... 33

3.3.3 Tahap Akhir ... 34

3.4 Uji Instrumen Penelitian ... 35

3.4.1 Uji Validitas ... 35


(5)

vi

3.4.3 Uji Tingkat Kesukaran ... 37

3.4.4 Uji Daya Pembeda ... 38

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 40

3.5.1 Pengamatan ... 40

3.5.2 Tes... 40

3.5.3 Angket... 40

3.6 Analisis Data ... 41

3.6.1 Analisis Data Kognitif ... 41

3.6.2 Analisis Data Angket Peserta Didik ... 46

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

4.1 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian... 47

4.1.1 Hasil Uji Validitas ... 47

4.1.2 Hasil Uji Reliabilitas... 48

4.1.3 Hasil Uji Tingkat Kesukaran ... 48

4.1.4 Hasil Uji Daya Pembeda ... 48

4.2 Analisis Deskripsi Data Aspek Kognitif ... 49

4.3 Pembahasan Data Penelitian ... 53

4.3.1 Hasil Uji Normalitas Data ... 53

4.3.2 Hasil Uji Gain Normalisasi ... 53

4.3.3 Hasil Uji Hipotesis ... 54

4.3.4 Hasil Angket Respon Minat Siswa ... 55

4.4 Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian ... 59

4.4.1 Temuan Hasil Analisis ... 59

4.4.2 Pembahasan Hasil Analisis ... 59

SIMPULAN DAN SARAN ... 62

5.1 Simpulan ... 62

5.2 Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Sejalan dengan tujuan diterapkanya kurikulum 2013, maka seorang guru berperan sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran dan diharapkan mampu memenuhi semua kebutuhan untuk menjadikan proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Jika guru dapat mengoptimalkan perannya sebagai fasilitator, maka guru perlu memahami hal-hal yang berhubungan dengan pemanfaatan berbagai media dan sumber belajar (Wina Sanjaya, 2008). Untuk mewujudkan guru sebagai fasilitator, maka guru perlu menyediakan sumber dan media belajar yang cocok dan beragam dalam setiap kegiatan pembelajaran, dan tidak menjadikan dirinya sebagai satu-satunya sumber belajar bagi para siswanya.

Menurut kerucut pengalaman Edgar Dale (1969) melukiskan bahwa semakin konkret siswa mempelajari bahan pelajaran, maka semakin banyaklah pengalaman yang didapatkan. Tetapi sebaliknya jika semakin abstrak siswa mempelajari bahan pelajaran, maka semakin sedikit pula pengalaman yang didapatkan. Namun pada kenyataanya, pengalaman secara langsung sangatlah sulit dilaksanakan dalam proses pembelajaran, itu disebabkan karena tidak semua bahan pelajaran dapat dihadirkan secara langsung dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan hal tersebut, maka prinsip media mediated instruction menempati posisi cukup strategis dalam rangka mewujudkan proses belajar secara optimal. Proses belajar yang optimal merupakan salah satu indikator untuk mewujudkan hasil belajar peserta didik yang optimal pula. Hasil belajar yang optimal juga merupakan salah satu cerminan hasil pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas memerlukan sumber daya guru yang mampu dan siap berperan secara profesional dalam lingkungan sekolah dan masyarakat (Heinich, 2002; Ibrahim, 1997; Ibrahim, 2001).


(7)

2

Berdasarkan hasil wawancara awal dengan guru mata pelajaran Sistem Kontrol Terprogram, pada kompetensi mengenai konsep dasar gerbang logika, peneliti menemukan suatu permasalahan terkait proses pembelajaran yang masih didominasi dengan menggunakan pendekatan tradisional dalam proses belajar mengajar. Hal ini mengakibatkan rasa jenuh dan bosan yang dialami peserta didik karena materi yang diajarkan guru hanya digambarkan di papan tulis dan disampaikan secara lisan. Kemudian dari hasil ujian terlihat bahwa peserta didik yang dapat mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) di atas nilai 75 pada kompetensi dasar gerbang logika hanya mencapai 32,25% saja, atau hanya 8 dari 25 siswa saja yang mencapai nilai KKM pada kelas XI TOI 2. Selain itu, kurang memadainya peralatan praktek dan peranan media pembelajaran yang belum dimanfaatkan dengan optimal, menjadi permasalahan sendiri bagi guru dan siswa dalam melakukan pembelajaran dikarenakan penguasaan materi terhadap kompetensi mengenai konsep dasar gerbang logika merupakan suatu kewajiban yang harus dimiliki siswa, dimana pada kompetensi ini merupakan dasar yang harus dikuasai oleh siswa dan menjadi landasan bagi siswa dalam menerima materi-materi selanjutnya yang lebih kompleks lagi. Pada kompetensi ini siswa dituntut untuk menguasai materi dasar gerbang logika. Tentu saja hal ini harus didukung dengan media pembelajaran yang sesuai.

Seiring perkembangan teknologi yang sangat pesat khususnya dibidang perangkat lunak (software) yang dapat melakukan fungsi yang serupa dengan konsep materi yang diajarkan, maka masalah tersebut dapat diatasi dengan munculnya Software Circuit Wizard sebagai media belajar yang dilengkapi dengan berbagai jenis komponen elektronika, aplikasi rangkaian sederhana, desain layout pcb, daftar komponen beserta tipe dan harganya, selain itu juga mampu melakukan simulasi rangkaian elektronika digital khususnya mengenai dasar gerbang logika dengan tidak menghilangkan semua tujuan pembelajaran. Tampilan yang dimiliki Software Circuit Wizard memiliki beberapa mode yang dirasa sangat menarik dan mudah dalam pengoperasianya, dengan adanya Software Circuit Wizard diharapkan dapat menjadi solusi dalam meningkatkan minat belajar siswa dan meningkatkan penguasaan materi siswa pada materi dasar


(8)

3

gerbang logika. Sehingga pengembangan pembelajaran di sekolah menjadi lebih mudah dan efektif serta sangat sesuai dengan kebutuhan sekolah khususnya Program Keahlian Teknik Ketenagalistrikan di SMK Negeri 4 Bandung.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana respon minat belajar siswa setelah menggunakan Software Circuit Wizard ?

2. Bagaimana pengaruh Software Circuit Wizard sebagai media pembelajaran ditinjau dari peningkatan penguasaan materi aspek kognitif yang diperoleh siswa pada materi dasar gerbang logika ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dibuatnya penelitian ini adalah :

1. Mengetahui respon minat belajar siswa setelah menggunakan Software Circuit Wizard

2. Mengetahui bagaimana pengaruh Software Circuit Wizard sebagai media pembelajaran ditinjau dari peningkatan penguasaan materi aspek kognitif yang diperoleh siswa pada materi dasar gerbang logika.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Departemen Pendidikan Teknik Elektro, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna untuk meningkatkan pengembangan pembelajaran pada substansi penerapan media pembelajaran.

2. Bagi Sekolah khususnya SMK Negeri 4 Bandung, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan program pembelajaran yang berlangsung di sekolah. 3. Bagi Penulis, seluruh rangkaian kegiatan dan hasil penelitian diharapkan


(9)

4

selama mengikuti program perkuliahan di Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia.

4. Bagi Perguruan Tinggi, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi dokumen akademik yang berguna untuk dijadikan acuan bagi sivitas akademika.

1.5 Struktur Organisasi Skripsi

Adapun pembahasan pada sistematika penulisan skripsi pendidikan ini terdiri dari lima pokok bahasan, antara lain:

Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan

masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

Bab II Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian, berisi tentang

teori-teori pendukung dalam menguraikan bidang yang dikaji dan penelitian terdahulu yang relevan dan juga hipotesa penelitian.

Bab III Metode Penelitian, membahas mengenai lokasi dan subjek

penelitian, desain penelitian, prosedur penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi tentang uraian hasil

penelitian berupa hasil uji coba instrument penelitian, analisis deskripsi data, pembahasan data penelitian, temuan dan pembahasan hasil penelitian.

Bab V Simpulan dan Saran, berisi tentang simpulan dan saran yang

menyajikan hasil penafsiran peneliti terhadap hasil analisis data temuan penelitian.

Daftar Pustaka memuat semua sumber tertulis, seperti buku, artikel

jurnal, dokumen resmi, atau sumber-sumber rujukan lainnya dari internet.

Lampiran berisi tentang semua dokumen penunjang yang digunakan


(10)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 4 Bandung yang berlokasi di Jl. Kliningan No.6 Buah Batu, Telp/Fax 022-7303736, Kota Bandung 40264, Propinsi Jawa Barat.

3.1.2 Subjek Penelitian

Sebagai perwakilan dari populasi sampel yang digunakan penulis dalam penelitian ini, maka subjek penelitianya adalah siswa siswi kelas XI-TOI 2 Paket Keahlian Teknik Otomasi Industri SMK Negeri 4 Bandung dengan jumlah siswa sebanyak 25 siswa.

3.2 Desain Penelitian

Gambar 3.1. Bentuk Desain Eksperimen

(Sugiyono, 2012) Desain penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimental dengan jenis one group pretest-posttest. Penelitian one group pretest-posttest dilakukan dengan tahap pretest, sebelum diberi perlakuan (treatment), lalu kemudian dilakukan kembali posttest setelah diberi perlakuan (treatment). Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.2. Jenis one group pretest-posttest

Keterangan :

O1 = Nilai pretest (sebelum diberi perlakuan) X = Treatment (perlakuan)

O2 = Nilai posttest (setelah diberi perlakuan)

DESAIN EKSPERIMEN

PRE- EKSPERIMENTAL

ONE GROUP PRETEST-POSTEST

PRETEST TREATMENT POSTTEST


(11)

29

Nilai pretest pada O1 adalah tes awal yang dilakukan sebelum siswa mendapatkan perlakuan (treatment) media pembelajaran dengan menggunakan software circuit wizard pada mata pelajaran Sistem Kontrol Terprogram di SMK Negeri 4 Bandung.

Treatment atau perlakuan merupakan kegiatan pembelajaran yang diberikan dengan menggunakan media belajar software circuit wizard pada mata pelajaran Sistem Kontrol Terprogram di SMK Negeri 4 Bandung.

Nilai posttest pada O2 adalah tes akhir yang dilakukan setelah siswa mendapatkan perlakuan (treatment) media pembelajaran dengan menggunakan software circuit wizard pada mata pelajaran Sistem Kontrol Terprogram di SMK Negeri 4 Bandung.

3.3 Prosedur Penelitian

Gambar 3.3. Flowchart Prosedur Penelitian Tahap Akhir

Tahap Pelaksanaan

Tahap Persiapan Mulai

-Studi Pustaka -Observasi Sekolah -Wawancara Awal Dengan Guru

-Penentuan Materi & Subjek

Valid?

Penyusunan Instrumen Penelitian Tidak

Ya

Pretest Treatment

(Penggunaan Software Circuit Wizard Sebagai Media Pembelajaran)

Posttest

Pengolahan Data

Kesimpulan

Pembuatan Laporan


(12)

30

3.3.1 Tahap Persiapan a. Studi Pustaka

Perumusan Masalah, Perumusan masalah dan pembatasan masalah dalam penelitian ini berkaitan dengan penerapan software circuit wizard dalam meningkatkan penguasaan materi pada konsep dasar gerbang logika mata pelajaran Sistem Kontrol Terprogram.

Mengumpulkan Landasan Teori, Landasan teori merupakan teori-teori yang mendasari penelitian, baik teori yang berkenaan dengan bidang ilmu yang diteliti maupun metode penelitian. Pengumpulan landasan teori dengan cara studi literatur terhadap beberapa sumber sebagai referensi.

Merumuskan Hipotesis, Penelitian ini menggunakan hipotesis deskriptif karena mengambil satu sampel dengan pengujian hipotesis pihak kanan. Dengan membuat 1 buah hipotesa aspek kognitif serta satu buah pernyataan deskriptif untuk hipotesa dari hasil angket respon minat dan kemudahan yang diperoleh siswa dalam menguasai materi pada konsep dasar gerbang logika terhadap penerapan media pembelajaran menggunakan software circuit wizard.

Menentukan Desain dan Metode Penelitian, Pada penelitian ini perlu menentukan desain penelitian yang berisi rumusan tentang langkah-langkah penelitian dengan menggunakan pendekatan, metode penelitian, teknik pengumpulan data dan sumber data tertentu serta alasan-alasan mengapa menggunakan metode tersebut. Desain dan metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain one group pretest-posttest.


(13)

31

b. Observasi Sekolah

Observasi disekolah dilakukan untuk mengetahui kondisi dan situasi yang ada dilapangan guna memberikan gambaran terhadap proses penelitian. Pada tahap observasi sekolah, peneliti melakukan penelusuran dengan melihat hal yang terjadi secara nyata yang ada di lapangan yaitu SMK Negeri 4 Bandung jurusan ketenagalistrikan.

c. Wawancara Awal dengan Guru Mata Pelajaran

Wawancara awal dilakukan dengan guru mata pelajaran Sistem Kontrol Terprogram sebagai guru dari mata pelajaran yang akan diteliti. Wawancara awal dilakukan untuk mengetahui persepsi awal dan menguatkan latar belakang penelitian dengan berdasarkan fakta yang ada.

d. Menentukan Materi dan Subjek Penelitian

Menentukan materi dan subjek penelitian dilakukan setelah melaksanakan tahap awal wawancara dengan guru yaitu materi ajar konsep dasar gerbang logika yang sesuai dengan media pembelajaran yang menjadi penelitian. Subjek penelitian yaitu kelas XI-TOI 2 paket keahlian Teknik Otomasi Industri.

e. Penyusunan Instrumen Penelitian

Pada tahap ini peneliti menyusun beberapa instrumen penelitian diantaranya:

 Pembuatan pedoman observasi

 Merumuskan kisi-kisi wawancara terhadap guru yang bersangkutan untuk memperoleh data terhadap kondisi awal subjek penelitian.

 Merumuskan kisi-kisi soal serta pembuatan soal uji coba yang sesuai dengan kompetensi dasar yang mengacu pada silabus SMK mata pelajaran Sistem Kontrol Terprogram paket keahlian Teknik Otomasi Industri Kelas XI.


(14)

32

 Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai Kurikulum 2013 yang diterapkan di SMK Negeri 4 Bandung sebagai panduan melaksanakan treatment proses belajar mengajar terhadap penggunaan media pembelajaran.

 Lembar tes kognitif sebanyak 33 soal pilihan ganda yang valid dan memiliki kredibilitas yang sangat tinggi sebagai soal pretest dan posttest.

 Penyusunan angket terhadap respon minat belajar dan kemudahan siswa dalam menguasai materi pada konsep dasar gerbang logika dengan menggunakan media belajar berbasis software circuit wizard.

f. Uji coba instrumen

Setelah semua persiapan dilaksanakan, maka tahap uji coba intrumen dilakukan untuk mengukur valid atau tidaknya soal pretest dan posttest yang akan diberikan kepada peserta didik. Soal tersebut sebelumnya terlebih dahulu sudah dilakukan expert judgement oleh guru mata pelajaran dan ketua program jurusan ketenagalistrikan untuk diuji kelayakannya.

3.3.2 Tahap Pelaksanaan a. Pretest (tes awal)

Pretest digunakan untuk menilai pengetahuan awal peserta didik sebelum melaksanakan pembelajaran yang menerapkan media pembelajaran software circuit wizard. Pretest diberikan kepada kelas XI-TOI 2 sebagai kelas eksperimen dan dilakukan dengan cara memberikan lembar tes kognitif yang telah dinyatakan valid, sebanyak 33 soal pilihan ganda kepada 25 orang peserta didik. Hasil pretest akan dicari nilai rata-ratanya dan dibandingkan dengan nilai rata-rata hasil posttest untuk melihat nilai rata-rata peningkatan (gain) terhadap penguasaan materi yang diperoleh siswa dalam mempelajari materi konsep dasar gerbang logika di kelas eksperimen.


(15)

33

b. Treatment (perlakuan)

Treatment merupakan perlakuan yang diberikan kepada kelas X-TOI 2 sebagai kelas eksperimen dengan cara menerapkan media pembelajaran software circuit wizard pada proses pembelajaran. Pada tahapan ini, peneliti disebut sebagai guru dan subjek penelitian pada kelas eksperimen disebut peserta didik.

c. Posttest (tes akhir)

Posttest digunakan untuk mengukur kemajuan dan peningkatan penguasaan materi pada konsep dasar gerbang logika peserta didik pada kelas eksperimen setelah melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan software circuit wizard. Adapun soal-soal posttest yang diberikan setelah perlakuan (treatment) sama dengan soal pretest sebelum diberikan perlakuan.

3.3.3 Tahap Akhir a. Pengolahan Data

Pengolahan data menjelaskan teknik dan langkah-langkah yang ditempuh dalam mengolah atau menganalisis data. Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif, berupa tabel, grafik, profil, bagan atau menggunakan statistik inferensial parametris berupa korelasi, regresi, perbedaan, analisis jalur, statistika penelitian, dll.

b. Kesimpulan

Hasil analisis data masih berbentuk temuan yang belum diberi makna. Pemberian makna atau arti dari temuan dilakukan melalui interferensi yang dibuat dengan melihat makna hubungan antara temuan yang satu dengan yang lainnya, antara temuan dengan konteks ataupun dengan kemungkinan penerapannya.


(16)

34

c. Pembuatan Laporan

Pembuatan laporan merupakan wujud nyata penelitian berupa tulisan dan dilengkapi dengan dokumentasi-dokumentasi saat melakukan penerapan media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian.

3.4 Uji Instrumen Penelitian 3.4.1 Uji Validitas

Perhitungan validitas instrumen dalam penelitian menggunakan korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson:

(Arikunto, 2010 : 213) Keterangan :

= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel

yang dikorelasikan.

= Jumlah skor tiap peserta didik pada item soal = Jumlah skor total seluruh peserta didik n = Jumlah sampel penelitian

Interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi yang menunjukkan nilai validitas ditunjukkan oleh tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.1. Kriteria Validitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Validitas

0,81 ≥ x ≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,61 ≥ x ≤ 0,80 Tinggi

0,41 ≥ x ≤ 0,60 Cukup

0,21 ≥ x ≤ 0,40 Rendah

0,00 ≥ x ≤ 0,20 Sangat Rendah


(17)

35

Setelah diketahui koefisien korelasi, selanjutnya dilakukan uji signifikansi untuk mengetahui validitas setiap item soal. Uji signifikansi dihitung dengan menggunakan uji t dengan rumus:

thitung =

(Sugiyono, 2012 : 236) Keterangan:

thitung = Hasil perhitungan uji signifikansi

rxy = Koefisien korelasi antara variable X dan variable Y, dua variabel yang dikorelasikan

n = Jumlah sampel penelitian

Hasil perolehan thitung dibandingkan dengan ttabel pada derajat kebebasan

(dk) = n-2 dan taraf signifikansi ( Apabila thitung ≥ ttabel, maka item

soal dinyatakan valid. Dan apabila thitung < ttabel maka item soal dinyatakan

tidak valid.

3.4.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk menguji ketepatan alat dalam mengukur apa yang akan diukur. Untuk mengukur reliabilitas item pertanyaan dengan skor 1 dan 0 digunakan rumus K-R 20 (Kuder-Richardson) yaitu:

(Arikunto, 2010 : 231) Keterangan :

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan atau soal Vt = Varians total

P = Proporsi subjek yang menjawab benar pada item soal q = 1-p


(18)

36

Kemudian, harga varians total (Vt) dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :

(Arikunto, 2010 : 227) Keterangan :

= Jumlah skor total N = Jumlah responden S = Standar Deviasi

S2 = Varians, selalu ditulis dalam bentuk kuadrat, karena standar deviasi kuadrat.

Dari hasil tersebut kemudian dikonsultasikan dengan nilai dari tabel product moment. Jika r11 ≥ rtabel maka instrumen tersebut reliabel sehingga

dapat digunakan bagi penelitian selanjutnya. Sebaliknya jika r11< rtabel maka instrumen tersebut tidak reliabel. Adapun interpretasi derajat reliabilitas instrumen ditujukkan oleh tabel 3.2 sebagai berikut :

Tabel 3.2. Kriteria Reliabilitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas

0,81 ≥ x ≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,61 ≥ x ≤ 0,80 Tinggi

0,41 ≥ x ≤ 0,60 Cukup

0,21 ≥ x ≤ 0,40 Rendah

0,00 ≥ x ≤ 0,20 Sangat Rendah

(Arikunto, 2010 : 319)

3.4.3 Uji Tingkat Kesukaran

“Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah

soal tersebut mudah atau sukar.” (Arikunto, 2010 : 208). Indeks kesukaran


(19)

37

suatu soal. Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan persamaan:

P =

(Arikunto, 2010 : 210) Keterangan :

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Indeks kesukaran diklasifikasikan sesuai dengan tabel 3.4 sebagai berikut :

Tabel 3.3. Klasifikasi Indeks Kesukaran

Indeks Kesukaran Klasifikasi

0,00 – 0,30 Soal Sukar 0,31 – 0,70 Soal Sedang 0,71 – 1,00 Soal Mudah

(Arikunto, 2010 : 210)

3.4.4 Uji Daya Pembeda

“Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

peserta didik yang berkemampuan tinggi (pandai) dengan peserta didik

berkemampuan rendah (bodoh).” (Arikunto, 2010 : 211). Angka yang

menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D. Indeks diskriminasi (daya pembeda) berkisar antara 0,00 sampai 1,00.

Untuk mengetahui daya pembeda pada soal perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mengurutkan skor total masing-masing siswa dari yang tertinggi sampai yang terendah.

2. Membagi dua kelompok yaitu kelompok kelas atas dan kelompok kelas bawah.


(20)

38

3. Menghitung soal yang dijawab benar dari masing-masing kelompok pada butir soal.

4. Mencari daya pembeda (D) dengan menggunakan rumus sebagai berikut: D =

(Arikunto, 2002 : 213) Keterangan:

D = Daya pembeda

= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

= Banyaknya peserta tes kelompok atas = Banyaknya peserta tes kelompok bawah

Adapun kriteria indeks daya pembeda dapat dilihat pada tabel 3.3 sebagai berikut :

Tabel 3.4. Klasifikasi Indeks Daya Pembeda

Indeks Daya Pembeda Klasifikasi

0,71 – 1,00 Baik Sekali

0,41 – 0,70 Baik

0,21 – 0,40 Cukup

0,00 – 0,20 Jelek

Negatif Tidak Baik, Harus Dibuang


(21)

39

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penlitian ini adalah :

3.5.1 Tes

Instrumen tes digunakan untuk mengukur penguasaan materi pada aspek kognitif siswa sebelum dan sesudah menggunakan media belajar sehingga menghasilkan data. Instrumen tes berbentuk pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban sebanyak 33 soal.

3.5.2 Angket

Angket merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung. Instrumen atau alat pengumpulan datanya berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh responden.

Angket yang dibuat adalah angket untuk mengetahui minat siswa terhadap media pembelajaran dalam menguasai materi pada konsep dasar gerbang logika dengan menggunakan media pembelajaran, sehingga memperoleh data deskriptif dari angket yang diberikan.

Tabel 3.5. Teknik pengumpulan data

No Teknik Instrumen Jenis Data Sumber Data

1 Tes Soal Pretest dan Posttest

Peningkatan penguasaan materi siswa yang diukur dengan peningkatan gain peserta didik sebelum dan

setelah menggunakan media pembelajaran pada

kelas eksperimen

Peserta didik

2 Angket

Angket respon minat siswa

dalam menguasai

materi

Data deskriptif siswa mengenai minat siswa dalam menguasai materi pada proses pembelajaran

terhadap media belajar yang digunakan.


(22)

40

3.6 Analisis Data

3.6.1 Analisis Data Kognitif

Pengolahan data merupakan bagian penting dalam metode ilmiah karena dengan mengolah data tersebut dapat memberikan hasil untuk pemecahan masalah penelitian. Data diperoleh melalui soal tes uji kognitif pada tes awal (pretest) hingga tes akhir (posttest) pada kelas eksperimen.

Sebelum mengolah data, adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Memeriksa hasil tes awal dan tes akhir setiap peserta didik pada kelas eksperimen XI-TOI 2, sekaligus memberi skor pada lembar jawaban, dimana soal dijawab salah diberi skor 0 (nol) dan soal dijawab benar diberi skor 1 (satu) dengan pedoman pada kunci jawaban kemudian memberikan skor mentah pada skala 0 sampai dengan 100 pada hasil jawaban peserta didik.

b. Pemberian skor terhadap jawaban peserta didik berdasarkan butir soal yang dijawab benar oleh peserta didik. Setelah penskoran tiap butir jawaban, selanjutnya adalah menjumlahkan skor yang diperoleh oleh masing-masing peserta didik dan mengkonversinya dalam bentuk nilai dengan rumus berikut:

(Arikunto, 2010) c. Menghitung Gain Ternormalisasi

Untuk menentukan tingkat efektivitas pembelajaran dengan menerapkan media pembelajaran berbasis software circuit wizard, dilakukan dengan menghitung nilai gain ternormalisasi yang diperoleh dari data skor pretest dan posttest yang kemudian diolah untuk menghitung rata-rata gain normalisasi. Rata-rata gain normalisasi dapat dihitung menggunakan rumus berikut :


(23)

41

(Savinainen & Scott, 2002 : 45) Keterangan:

<g> = Rata-rata gain normalisasi T1 = Pretest

T2 = Posttest

SM = Skor Maksimal

Tabel .6. Kriteria Gain Normalisasi

Batas Kategori

g > 0,7 Tinggi

0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah

(Savinainen & Scott, 2002 : 45) a. Menganalisa data dengan tujuan untuk menguji asumsi-asumsi statistik

1) Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kondisi data apakah berdistribusi normal atau tidak. Kondisi data berdistribusi normal menjadi syarat untuk menguji hipotesis menggunakan statistik parametris (Sugiyono, 2010). Statistik parametris bekerja berdasarkan asumsi bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis berdasarkan distribusi normal. Oleh karena itu, kenormalan data harus diuji terlebih dahulu. Pengujian normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan Chi Kuadrat ( χ² ). Pengujian data dengan (χ²) dilakukan dengan membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul (B) dengan kurva normal baku/standar (A). Jadi membandingkan antara (A : B). Bila B tidak berbeda signifikan dengan A, maka B merupakan data yang terdistribusi normal. Seperti pada gambar 3.4, bahwa kurva normal baku yang luasnya mendekati 100% itu dibagi menjadi 6 bidang berdasarkan simpangan bakunya, yaitu tiga bidang dibawah rata-rata (mean) dan


(24)

42

tiga bidang diatas rata-rata. Luas 6 bidang dalam kurva normal baku adalah: 2,27%; 13,53%; 34,13%; 34,13%; 13,53%; 2,27% (A).

Gambar 3.4. Kurva Baku Normal Uji Normalitas

Adapun langkah-langkah yang diperlukan adalah (Sugiyono, 2009 : 80) :

a) Menghitung rentang skor (r) r = skor tertinggi-skor rendah

b) Menentukan banyak kelas interval (k/BK)

Jumlah kelas interval ditetapkan = 6 sesuai dengan Kurva Normal Baku.

k/BK= 1+ 3,3 log n ; n= Jumlah sampel penelitian c) Menentukan panjang kelas interval (PK)

d) Membuat distribusi fh (frekuensi yang diharapkan)

Menghitung fh didasarkan pada presentasi luas setiap bidang kurva normal dikalikan jumlah data observasi (jumlah individu sampel). e) Menghitung mean (rata-rata

X

)

i i i

F X F X

  

Fi= Frekuensi interval ;

Xi= Titik tengah kelas interval

f) Mengitung simpangan baku / Standar deviasi (S/ SD)

1

2

 

n X X F

S i i


(25)

43

g) Tentukan batas bawah kelas interval (χin) dengan rumus :

(χin) = Bb-0.5 dan Ba + 0.5 kali desimal yang digunakan interval kelas

Dimana :

Bb = batas bawah interval Ba= batas atas interval kelas h) Menghitung harga baku (Z)

1,2 ( ) i x x Z SD  

x1,2= Batas atas/ batas bawah

i) Menghitung luas daerah tiap-tiap interval (l) Li = L1– L2 ;

L1 = Nilai peluang baris atas L2 = Nilai peluang baris bawah

j) Menghitung frekuensi expetasi/ frekuensi yang diharapkan (ei) ei =

L

i

.

f

i

; Li= Luas interval

Σ fi= Jumlah frekuensi interval k) Menghitung Chi-kuadrat (x)

χ2 =

 

i i i

e

e

f

.

2

(Sugiyono, 2009 : 82) l) Membandingkan χ2

hitung dengan χ2tabel dengan ketentuan sebagai

berikut : Apabila χ2

hitung < χ2tabel berarti data berdistribusi normal.

m)Menghitung tabel uji normalitas

Tabel 3.7. Tabel Uji Normalitas

No Kelas interval Fi

BK Zhitung Ztabel

ι Ei X2 1 2 1 2 1 2


(26)

44

n) Membandingkan nilai χ2hitung yang didapat dengan nilai χ2

tabel pada

derajat kebebasan dk = k – 1 dan taraf kepercayaan 5% o) Kriteria pengujian

Jika χ2hitung < χ2

tabel maka disimpulkan data berdistribusi normal.

2) Uji Hipotesis Penelitian

Uji hipotesis penelitian didasarkan pada data peningkatan prestasi belajar, yaitu selisih nilai pretest dan posttest. untuk sampel independen (tidak berkorelasi) dengan jenis data interval menggunakan uji t-test. “Untuk melakukan uji t-test syaratnya data

harus homogen dan normal” (Sudjana : 2011). Jenis hipotesis yang

digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis deskriptif. Dimana Ha

berbunyi lebih besar (>) dan H0 berbunyi lebih kecil atau sama dengan

(≤), uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji pihak kanan.

Rumusan t-test yang digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif satu sampel ditunjukan pada rumus dibawah ini:

t =

(Sugiyono, 2012 : 236) Keterangan :

t = nilai t yang di hitung

x = nilai rata-rata

µo = nilai yang di hipotesiskan s = simpangan baku sampel n = jumlah anggota sampel

Kriteria pengujian adalah thitung > dimana didapat dari daftar normal baku, maka Ha diterima dan H0 ditolak. Tetapi


(27)

45

3.6.2 Analisis Data Angket Peserta Didik

Untuk mengetahui respon atau tanggapan peserta didik terhadap penerapan media pembelajaran berbasis software circuit wizard, yaitu dengan menghitung persentase frekuensi setiap jawaban dengan rumus sebagai berikut:

(Anas Sudjiono, 2004) Keterangan :

P = Presentase frekuensi dari setiap jawaban responden f = Frekuensi dari setiap jawaban responden

N = Jumlah responden

Tabel 3.8. Presentase dan Intepretasi Lembar Wawancara

Presentasi Intepretasi

0% Tidak ada seorangpun

1%-5% Hampir tidak ada

26%-49% Hampir setengahnya

50% Setengahnya

51%-75% Lebih dari setengahnya

76%-95% Sebagian besar

96%-99% Hampir seluruhnya

100% Seluruhnya


(28)

BAB V

SIMPULAN , IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

5.1 Simpulan

Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Penerapan media belajar Software Circuit Wizard dapat meningkatkan penguasaan materi aspek kognitif siswa pada konsep dasar gerbang logika mata pelajaran sistem kontrol terprogram.

2. Penerapan media belajar Software Circuit Wizard dapat meningkatkan minat belajar siswa pada materi konsep dasar gerbang logika mata pelajaran sistem kontrol terprogram.

5.2 Implikasi dan Rekomendasi

Selama melakukan penelitian, ditemukan beberapa kekurangan yang dapat dijadikan sebagai saran baik untuk pembelajaran maupun penelitian selanjutnya, diantaranya :

1. Fasilitas yang belum memadai karena hanya sebagian siswa yang memiliki komputer/laptop dan selebihnya masih ada yang tidak mempunyai.

2. Diharapkan lebih dilengkapi lagi fasilitas untuk Lab.Komputer agar pembelajaran lebih merata bagi peserta didik dalam menggunakan media pembelajaran tersebut.

3. Guru diharapkan menjadi fasilitaor yang baik untuk peserta didiknya dengan mengikuti perkembangan peserta didik dalam proses pembelajaran guna mejadikan proses belajar lebih baik termasuk dalam penggunaan media belajar dan teknologi yang terus diperbaharui.


(29)

DAFTAR PUSTAKA

Adila, Fhatarani Hasya. (2015). Penerapan Android Logic Simulator Dengan Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Sistem Kontrol Terprogram. Skripsi Strata Satu (S-1). Universitas Pendidikan Indonesia.

Alfan, Fikri Rizqi. (2014). Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Circuit Wizard Pada Kompetensi Dasar Menganalisis Rangkaian Listrik Arus Searah Di SMK Raden Patah Kota Mojokerto. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro Vol. 03 Nomor 03 Tahun 2014.

Ansori, Arfan. Final Kisi-Kisi Angket Minat. [Online]

Tersedia : http://www.scribd.com/doc/161067917/Final-Kisi-Kisi-Angket-Minat. Diakses: 8 September 2014.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Circuit Wizard Education Edition, Copyright © 2005-2006 New Wave Concepts http://www.new-wave-concepts.com

Fusilat, Iman. (2014). Implementasi Media Pembelajaran Video Tutorial pada Mata Pelajaran Pemograman Komputer di SMK. Skripsi Strata Satu (S-1). Universitas Pendidikan Indonesia.

Ginanjar, Gun Gun. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Penguasaan Konsep Siswa Smp Pada Materi Pesawat Sederhana. Skripsi Strata Satu (S-1). Universitas Pendidikan Indonesia.

Hamalik, Oemar. (2010). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bandung: Trigenda Karya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Bidang Pendidikan. (2013). Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud


(30)

62

Nurochman, Catur. Masa Depan Kurikulum 2013. [Online]

Tersedia:http://www.academia.edu/6441167/Masa_Depan_kurikulum_201 3?login=&email_was_taken=true&login=&email_was_taken=true.

Diakses: 20 Maret 2015.

Prasetyo, Heri. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis CAI (Computer-Assisted Instruction) Pada Mata Pelajaran Teknik Elektronika Dasar Kelas X Di SMKN 1 Nganjuk. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Vol. 04 Nomor 01 Tahun 2015.

Rahmaniar, Asri. (2015). Penerapan Pendekatan Interactive Conceptual

Instruction Pada Pembelajaran Fisika Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Usaha Dan Energi Siswa SMA. Skripsi Strata Satu (S-1).

Universitas Pendidikan Indonesia.

Rufina, Zikra. (2014). Efektivitas Model Pembelajaran Joyful Learning dengan Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach) Kurikulum 2013 pada

Pembeljaran Basic Skills. Skripsi Strata Satu (S-1). Universitas Pendidikan Indonesia.

Savinainen & Scott (2002). “The Force Concept Inventory: a tool for monitoring

student learning.” Physics Education 37.

Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. (2007). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sudjana, Nana. (2009). Media Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sudrajat, Akhmad. Peran Guru Sebagai Fasilitator. [Online]

Tersedia: https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/08/18/peran-guru-sebagai-fasilitator. Diakses: 20 Maret 2015.


(31)

63

Sudrajat, Akhmad. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik dan Model Pembelajaran. [Online]

Tersedia: https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-metode-teknik-dan-model-pembelajaran/. Diakses: 20 Maret 2015. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian KOMBINASI (Mix Methods). Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Cetakan ke-2 Bandung: Remaja Rosdakarya.

Triantina, Selvia Arvia. Teori Belajar Konstruktivisme. [Online] Tersedia: http://riantinas.blogspot.com/2012/06/teori-belajar konstruktivisme.html. Diakses: 20 Maret 2015.

Triasari, Tika. (2014). Penggunaan Media Smiley Face Untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa Pada Materi Bilangan Bulat. Skripsi Strata Satu (S-1).

Universitas Pendidikan Indonesia.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung.

Yasieroh, Syarifah. (2014). Pembelajaran Berbasis Konteks Dengan Metode Diskusi Dan Praktikum Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Penguasaan Konsep Dalam Materi Sistem Pencernaan Manusia. Skripsi Strata Satu (S-1).


(1)

44

n) Membandingkan nilai χ2hitung yang didapat dengan nilai χ2tabel pada derajat kebebasan dk = k – 1 dan taraf kepercayaan 5%

o) Kriteria pengujian

Jika χ2hitung< χ2tabel maka disimpulkan data berdistribusi normal. 2) Uji Hipotesis Penelitian

Uji hipotesis penelitian didasarkan pada data peningkatan prestasi belajar, yaitu selisih nilai pretest dan posttest. untuk sampel independen (tidak berkorelasi) dengan jenis data interval menggunakan uji t-test. “Untuk melakukan uji t-test syaratnya data

harus homogen dan normal” (Sudjana : 2011). Jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis deskriptif. Dimana Ha berbunyi lebih besar (>) dan H0 berbunyi lebih kecil atau sama dengan (≤), uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji pihak kanan. Rumusan t-test yang digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif satu sampel ditunjukan pada rumus dibawah ini:

t =

(Sugiyono, 2012 : 236) Keterangan :

t = nilai t yang di hitung

x = nilai rata-rata

µo = nilai yang di hipotesiskan s = simpangan baku sampel n = jumlah anggota sampel

Kriteria pengujian adalah thitung > dimana didapat dari daftar normal baku, maka Ha diterima dan H0 ditolak. Tetapi sebaliknya jika thitung≤ maka Ha ditolak dan H0 diterima.


(2)

45

3.6.2 Analisis Data Angket Peserta Didik

Untuk mengetahui respon atau tanggapan peserta didik terhadap penerapan media pembelajaran berbasis software circuit wizard, yaitu dengan menghitung persentase frekuensi setiap jawaban dengan rumus sebagai berikut:

(Anas Sudjiono, 2004) Keterangan :

P = Presentase frekuensi dari setiap jawaban responden f = Frekuensi dari setiap jawaban responden

N = Jumlah responden

Tabel 3.8. Presentase dan Intepretasi Lembar Wawancara

Presentasi Intepretasi

0% Tidak ada seorangpun

1%-5% Hampir tidak ada

26%-49% Hampir setengahnya

50% Setengahnya

51%-75% Lebih dari setengahnya

76%-95% Sebagian besar

96%-99% Hampir seluruhnya

100% Seluruhnya


(3)

BAB V

SIMPULAN , IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

5.1 Simpulan

Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Penerapan media belajar Software Circuit Wizard dapat meningkatkan penguasaan materi aspek kognitif siswa pada konsep dasar gerbang logika mata pelajaran sistem kontrol terprogram.

2. Penerapan media belajar Software Circuit Wizard dapat meningkatkan minat belajar siswa pada materi konsep dasar gerbang logika mata pelajaran sistem kontrol terprogram.

5.2 Implikasi dan Rekomendasi

Selama melakukan penelitian, ditemukan beberapa kekurangan yang dapat dijadikan sebagai saran baik untuk pembelajaran maupun penelitian selanjutnya, diantaranya :

1. Fasilitas yang belum memadai karena hanya sebagian siswa yang memiliki komputer/laptop dan selebihnya masih ada yang tidak mempunyai.

2. Diharapkan lebih dilengkapi lagi fasilitas untuk Lab.Komputer agar pembelajaran lebih merata bagi peserta didik dalam menggunakan media pembelajaran tersebut.

3. Guru diharapkan menjadi fasilitaor yang baik untuk peserta didiknya dengan mengikuti perkembangan peserta didik dalam proses pembelajaran guna mejadikan proses belajar lebih baik termasuk dalam penggunaan media belajar dan teknologi yang terus diperbaharui.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Adila, Fhatarani Hasya. (2015). Penerapan Android Logic Simulator Dengan

Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Sistem Kontrol Terprogram. Skripsi Strata Satu (S-1).

Universitas Pendidikan Indonesia.

Alfan, Fikri Rizqi. (2014). Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis

Circuit Wizard Pada Kompetensi Dasar Menganalisis Rangkaian Listrik Arus Searah Di SMK Raden Patah Kota Mojokerto. Jurnal Pendidikan

Teknik Elektro Vol. 03 Nomor 03 Tahun 2014.

Ansori, Arfan. Final Kisi-Kisi Angket Minat. [Online]

Tersedia : http://www.scribd.com/doc/161067917/Final-Kisi-Kisi-Angket-Minat. Diakses: 8 September 2014.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Circuit Wizard Education Edition, Copyright © 2005-2006 New Wave Concepts http://www.new-wave-concepts.com

Fusilat, Iman. (2014). Implementasi Media Pembelajaran Video Tutorial pada

Mata Pelajaran Pemograman Komputer di SMK. Skripsi Strata Satu (S-1).

Universitas Pendidikan Indonesia.

Ginanjar, Gun Gun. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek

Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Penguasaan Konsep Siswa Smp Pada Materi Pesawat Sederhana. Skripsi Strata Satu (S-1).

Universitas Pendidikan Indonesia.

Hamalik, Oemar. (2010). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan

Sistem. Bandung: Trigenda Karya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Bidang Pendidikan. (2013). Konsep dan


(5)

62

Nurochman, Catur. Masa Depan Kurikulum 2013. [Online]

Tersedia:http://www.academia.edu/6441167/Masa_Depan_kurikulum_201 3?login=&email_was_taken=true&login=&email_was_taken=true.

Diakses: 20 Maret 2015.

Prasetyo, Heri. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis

CAI (Computer-Assisted Instruction) Pada Mata Pelajaran Teknik Elektronika Dasar Kelas X Di SMKN 1 Nganjuk. Jurnal Pendidikan

Teknik Elektro. Vol. 04 Nomor 01 Tahun 2015.

Rahmaniar, Asri. (2015). Penerapan Pendekatan Interactive Conceptual

Instruction Pada Pembelajaran Fisika Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Usaha Dan Energi Siswa SMA. Skripsi Strata Satu (S-1).

Universitas Pendidikan Indonesia.

Rufina, Zikra. (2014). Efektivitas Model Pembelajaran Joyful Learning dengan

Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach) Kurikulum 2013 pada Pembeljaran Basic Skills. Skripsi Strata Satu (S-1).

Universitas Pendidikan Indonesia.

Savinainen & Scott (2002). “The Force Concept Inventory: a tool for monitoring student learning.” Physics Education 37.

Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. (2007). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sudjana, Nana. (2009). Media Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sudrajat, Akhmad. Peran Guru Sebagai Fasilitator. [Online]

Tersedia: https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/08/18/peran-guru-sebagai-fasilitator. Diakses: 20 Maret 2015.


(6)

63

Sudrajat, Akhmad. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik dan

Model Pembelajaran. [Online]

Tersedia: https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-metode-teknik-dan-model-pembelajaran/. Diakses: 20 Maret 2015.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian KOMBINASI (Mix Methods). Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Cetakan ke-2 Bandung: Remaja Rosdakarya.

Triantina, Selvia Arvia. Teori Belajar Konstruktivisme. [Online] Tersedia: http://riantinas.blogspot.com/2012/06/teori-belajar konstruktivisme.html. Diakses: 20 Maret 2015.

Triasari, Tika. (2014). Penggunaan Media Smiley Face Untuk Meningkatkan

Pemahaman Matematis Siswa Pada Materi Bilangan Bulat. Skripsi Strata

Satu (S-1).

Universitas Pendidikan Indonesia.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung.

Yasieroh, Syarifah. (2014). Pembelajaran Berbasis Konteks Dengan Metode

Diskusi Dan Praktikum Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Penguasaan Konsep Dalam Materi Sistem Pencernaan Manusia.

Skripsi Strata Satu (S-1).