PENGGUNAAN ALAT PERAGA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SEGI Penggunaan Alat Peraga Benda Manipulatif Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Segi Empat Pada Mata Pelajaran Matematika (Ptk Siswa Kelas Vii Semester Ii Di Smp Negeri 2 Jati

PENGGUNAAN ALAT PERAGA BENDA MANIPULATIF
UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SEGI
EMPAT PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
(PTK Siswa Kelas VII Semester II di SMP Negeri 2 Jatiroto Wonogiri)
TAHUN AJARAN 2011 / 2012

NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Matematika

Disusun oleh:
FAJAR RUSDIATI
A 410 080 103

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

PENGESAHAN
PENGGT}NAAI\I ALAT PERAGA BENDA MANIPUI",ATIF


I]NTUK MENM{GKATKAII PEMAIIAMAN KONSEP SEGI
EMPAT PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
(PTK Siswa Kelas Vtr semester II di sMP Negeri 2 Jatiroto wonogiri)
TAHT]N AJARAN 2OII I 2OI2
yang difrsiapkan dan disusrm oleh;

FA.IARRUSI}IATI
a{r00m103
Telah Dipertahankan di Depan Dewm Pemguji
Pada

Tanggal:

Juli 2012

Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat.

Susrman


1.

flevan Penguji:

Dra. Sri Sutami, M.Pd

2. Rita Prarnujiyanti Khotimah, M.Si
3. Drs. Slamet Hw, M.Pd

Surakarta Juli 2012
Disahl€xr"
Fakultas Kegunran Dan Ilmu Pendidikan

tn

PENGGUNAAN ALAT PERAGA BENDA MANIPULATIF
UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SEGI
EMPAT PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
(PTK Siswa Kelas VII Semester II di SMP Negeri 2 Jatiroto Wonogiri)
Tahun Ajaran 2011/2012

1.

Dra. Sri Sutarni, M.Pd

2.

Rita Pramujiyanti Khotimah, M.Si

3.

Drs. Slamet Hw, M.Pd

ABSTRACT
This study aims to describe an increase in the ability of students'
understanding of the concept of a rectangular object with the use of manipulative
aids. This type of research in this study is PTK (Classroom Action Research). The
subject receives the action is a class VII student SMP Negeri 2 C Jatiroto totaling
31 students. Data collection methods used were observation as the main method,
as well as auxiliary methods which include field notes, and documentation. Data
analysis technique used was a qualitative descriptive method of flow that occurs

from the data reduction, data presentation, and drawing conclusions. To ensure the
validity of the data used triangulation techniques. The results showed an increased
understanding of the concept of mathematical ability of students to the subject of
a rectangle. It can be seen from the increasing number of students on: 1) the
ability to understand the problem before action by 19.35% and 64.52% at the end
of the action, 2) the ability to resolve the issue before action by 25.8% and at the
end of the action by 74 , 19%, 3) the ability to restate the concept in terms of four
prior to the action of 9.68% and 77.42% at the end of the action. Conclusions of
this study is the use of props manipulative objects can enhance students'
comprehension of mathematics concepts in the subject of a rectangle.

Keywords: Viewer Tool Manipulative Objects, Understanding Concepts.

PENDAHULUAN
Keberhasilan pendidikan anak di sekolah merupakan harapan bagi orang
tua, pemerintah dan masyarakat pada umumnya. Agar pendidikan anak di sekolah
berhasil maka seorang guru harus pandai membuat perencanaan, program,
memilih materi, menentukan strategi kegiatan dan teknik penilaian. Hal tersebut
dapat dilaksanakan melalui kegiatan belajar mengajar sehari-hari. Melalui
kegiatan belajar mengajar diharapkan dapat terbentuk pola pikir siswa yang

terarah dan sikap yang baik. Untuk mencapai semua itu, tentunya harus dibarengi
denagn usaha yang serius dari semua pihak yang tersirat.
Pada kenyataan pelajaran matematika dari dulu sampai sekarang
merupakan pelajaran yang sangat ditakuti dan sulit dipahami oleh kebanyakan
siswa. Kesulitan siswa dalam memahami matematika dipengaruhi oleh banyak
faktor dari luar maupun factor dari dalam siswa itu sendiri. Faktor dari dalam diri
siswa, seperti tingkat kecerdasan, minat, dan bakat, sedangkan factor dari luar
adalah factor yang mempengaruhi siswa, seperti lingkungan, guru dengan metode
pengajaran atau kurikulum sekolah.
Dalam proses pembelajaran guru sangat berpengaruh sekali terhadap
keberhasilan siswa. Guru berperan aktif dalam motivator dan fasilitator dalam
upaya meningkatkan pemahaman siswa serta menumbuhkan sikap berpikir kreatif
dan rasional. Guru harus pandai memilih metode yang tepat dan sesuai dengan
situasi dan kondisi siswa. Hal ini sangat penting karena mungkin anak sulit untuk
memahami matematika yang diakibatkan karena kurang tepatnya guru dalam
memilih metode pengajaran.
Pada semester II tahun ajaran 2011/2012 kelas VII C SMP Negeri 2
Jatiroto yang berjumlah 31 siswa, hasil ulangan matematika menunjukkan
rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pemahaman konsep
matematika. Pada kondisi awal rendahnya kemampuan pemahaman konsep

matematika siswa kelas VII C dilihat dari indicator adalah sebagai berikut: (1)
dapat memahami masalah sebesar 19,35%, (2) dapat menyelesaikan masalah
sebesar 25,8%, (3) dapat menyatakan ulang suatu konsep matematika sebesar
9,68%. Kendala yang dialami siswa tersebut adalah kurangnya pemahaman

konsep dan guru kurang memberikan contoh yang diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Siswa cenderung menunggu hasil akhir daripada melakukan sebuah
proses. Hal ini membuat siswa kurang termotivasi, kurang minat, kurang
menyenangi mempelajari matematika.
Untuk mengatasi kesulitan tersebut, digunakan alat peraga benda
manipulatif. Alat peraga merupakan media pembelajaran yang mengandung atau
membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari. Menurut Usman (2006: 31)
alat peraga pengajaran adalah alat-alat yang digunakan oleh guru ketika mengajar
untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang disampaikan sehingga
mencegah terjadinya verbalisme pada diri siswa.
Alat peraga benda manipulatif adalah suatu benda yang dimanipulasi oleh
guru dalam menyampaikan pelajaran matematika agar siswa mudah memahami
konsep. Dengan alat peraga benda manipulatif diharapkan siswa dapat termotivasi
dalam mengikuti proses pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar, hal yang
paling berperan adalah cara guru mengajar atau menyampaikan pelajaran,

diantaranya dengan menggunakan alat peraga dalam pengajaran. Dengan
menggunakan alat peraga akan memberikan materi yang akan mudah diterima
siswa. Selain itu dapat menarik perhatian siswa dan dapat merangsang siswa
untuk berpikir, akan tetapi pemakaian media pendidikan harus melihat kepada
siapa media tersebut akan diberikan, sehingga media yang digunakan dapat
mempunyai arti dalam pembelajaran matematika.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka permasalahan
yang akan dicari jawabannya adalah “Adakah peningkatan pemahaman konsep
segi empat siswa dengan menggunakan alat peraga benda manipulatif ?”
Penelitian yang dilakukan pasti mempunyai tujuan, dan tujuan yang ingin
dicapai adalah untuk mendiskripsikan peningkatkan pemahaman konsep segi
empat siswa dengan menggunakan alat peraga benda manipulatif.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilakukan secara kolaborasi antara kepala sekolah, guru, dan peneliti. Penelitian
ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman konsep segi empat dengan
menggunakan alat peraga benda manipulatif. Adapun prinsip-prinsip dari
penelitian tindakan kelas (Sutama, 2010: 20) adalah sebagai berikut: (1) tidak
mengganggu komitmen guru mengajar, (2) tidak menuntut waktu yang khusus, (3)

masalah yang diteliti harus merupakan masalah yang dihadapi guru. Penelitian
Tindakan Kelas merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dimulai dari: (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, (4) refleksi, dan (5) evaluasi. Pada
proses pelaksanaan rencana yang telah disusun, observasi dan evaluasi yang
hasilnya digunakan sebagai masukan untuk melakukan refleksi yang dijadikan
pertimbangan berikutnya. Menurut Arikunto (2008: 62) ada dua karakteristik
penelitian tindakan kelas, yaitu: (1) problema yang diangkat problema yang
dihadapi guru di kelas, dan (2) tindakan (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses
belajar mengajar di kelas.
Penelitian ini dilakukan di kelas VII C SMP Negeri 2 Jatiroto yang
beralamat di Desa Cangkring, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri.
Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2011/2012 dalam waktu 4
bulan, mulai dari bulan Maret 2012 sampai bulan Juni 2012.
Subyek penelitian ini adalah para siswa kelas VII C SMP Negeri 2 Jatiroto
tahun ajaran 2011/2012. Peneliti dibantu guru matematika sebagai observer,
peneliti juga bertugas merencanakan, mngumpulkan data, menganalisis data, dan
menarik kesimpulan.
Mengingat penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang
berupaya memperoleh hasil yang optimal melalui cara dan prosedur yang dinilai
efektif, sehingga dimungkinkan adanya tindakan yang berulang-ulang dengan

revisi untuk memperoleh sejauh mana dampak perlakuan dalam rangka
mengubah, memperbaiki, dan atau meningkatkan mutu perilaku itu terhadap yang
sedang diteliti.

Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas, sebagai berikut:

Dialog Awal
Tindakan I
Perencanaan

Observasi dan Monitoring
Evaluasi
dan
Refleksi
Pengertian dan Pemahaman
Tindakan II

Perencanaan Terevisi

Observasi dan Monitoring

Evaluasi
dan
Refleksi

Pengertian dan Pemahaman

Seterusnya sesuai dengan alokasi
waktu tahapan tindakan yang
direncanakan
Gambar 2.8 Siklus Penelitian Tindakan
Sumber: Modifikasi Dari Kemmis dan MC Taggart (Sutama, 2010: 96)

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi sebagai
metode pokok. Metode observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis gejala-gejala yang
diselidiki. Serta metode bantu yaitu catatan lapangan dan dokumentasi. Untuk
mendapatkan data secara valid, maka penelitian ini menggunakan teknik
triangulasi. Menurut Lexy J. Moleong (2002: 178) triangulasi adalah teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data
itu.

Teknik analisis data yang digunakan adalah metode alur. Alur yang dilalui
meliputi reduksi data, paparan data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi (Sutama,
2010: 44). Reduksi data adalah proses pemilihan pemusatan pada penyederhanaan
dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan lapangan. Kegiatan ini
dilakukan dalam setiap pasca tindakan yang dilakukan hasil dari reduksi data
berupa uraian singkat yang telah digolongkan dalam suatu kegiatan tertentu.
Paparan data adalah proses penampilan data secara sederhana dalam bentuk
paparan naratif, representatif tabulasi termasuk dalam format matriks,
representatif grafis, dan sebagainya. Penarikan kesimpulan dilakukan secara
bertahap dari kumpulan maka tiap kategori disimpulkan sementara, kemudian
dilakukan pengumpulan dengan berdiskusi mitra kolaborasi.
Penelitian ini dapat dikatakan berhasil apabila telah memenuhi indikatorindikator dari pemahaman konsep matematika yang telah ditentukan. Indikator
tersebut antara lain : mampu dalam memahami masalah, mampu dalam
menyelesaikan masalah, dan mampu dalam menyatakan ulang konsep
matematika.

HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Kondisi Awal
Berdasarkan hasil observasi dan dialog awal dengan guru matematika
kelas VII C di SMP Negeri 2 Jatiroto diperoleh keterangan atau gambaran
bahwa dari sejumlah 31 siswa yang mampu memahami masalah sebanyak 6
siswa (19,35%). Siswa yang mampu menyelesaikan masalah sebanyak 8 siswa
(25,8%) dan siswa yang mampu menyatakan ulang suatu konsep matematika
sebanyak 3 siswa (9,68%). Analisis kolaboratif menyimpulkan rendahnya
pemahaman konsep siswa dalam belajar matematika adalah kebosanan siswa
karena dalam pembelajaran hanya diposisikan sebagai pendengar dan model
atau teknik pembelajaran yang kurang menarik.
b. Deskripsi Tindakan Kelas Putaran I
Pelaksanaan tindakan kelas putaran I dilaksanakan pada hari Jum’at
tanggal 4 Mei 2012 pukul 09.40-11.00 WIB dan Sabtu tanggal 5 Mei 2012
pukul 10.30-11.50 WIB. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan alat
peraga benda manipulatif, akan tetapi dalam pelaksanaan tindakan kelas ini
belum begitu maksimal. Pembelajaran masih berpusat pada guru, karena guru
masih banyak memberika penjelasan dan membantu siswa dalam menemukan
konsep serta menjawab soal-soal latihan yang diberikan. Bimbingan dari guru
kurang menyeluruh hanya beberapa siswa yang mendapatkan bimbingan itupun
siswa yang tergolong pintar. Siswa masih belum siap dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran hal ini terlihat dari kefokusan belajar siswa, sehingga kurang
serius dalam memperhatikan penjelasan guru. Pemahaman konsep siswa masih
kurang, hal ini terlihat dari siswa yang masih bingung ketika mengerjakan soal
latihan. Pada saat bekerja kelompok, kerjasama antar anggota kelompok masih
kurang.
Kesimpulan yang dapat diambil dari keseluruhan tindakan yang telah
dilakukan pada putaran I ini masih perlu diadakan perbaikan pada putaran
selanjutnya karena hasil yang dicapai belum maksimal.

c. Deskripsi Tindakan Kelas Putaran II
Pelaksanaan tindakan kelas putaran II dilaksanakan pada hari Jum’at
tanggal 11 Mei 2012 pukul 09.40-11.00 WIB dan hari Sabtu tanggal 12 Mei
2012 pukul 10.30-11.50 WIB. Penggunaan alat peraga benda manipulatif
dalam pembelajaran matematika secara umum sudah berjalan di kelas,
sehingga suasana pembelajaran sudah berjalan sesuai rencana. Siswa sudah
terbiasa menggunakan alat peraga dalam pembelajaran matematika sehingga
berlangsung dengan lancer dan siswa terlihat lebih tertib. Pembelajaran tidak
berpusat pada guru, guru sudah tidak mendominasi dalam kegiatan belajar
mengajar dan hanya bertindak sebagai fasilitator apabila dibutuhkan siswa.
Bimbingan guru sudah lebih menyeluruh, hal ini terlihat guru lebih sering
berkeliling untuk memberi bimbingan pada siswa yang kurang memahami
materi. Siswa lebih memahami konsep materi ajar dan kerjasama antar anggota
kelompok sudah baik.
Secara ringkas data perubahan hasil tindakan kelas tentang peningkatan
pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran matematika menggunakan alat
peraga benda manipulatif dapat dilihat dari tabel dan grafik berikut :

No
1

Sebelum

Indikator
Kemampuan

dalam

memahami masalah.
2

Kemampuan

dalam

menyelesaikan masalah.
3

Kemampuan

dalam

menyatakan ulang suatu
konsep segi empat.

Putaran I

Putaran II

6

11

20

(19,35%)

(35,48%)

(64,52%).

8

13

23

(25,8%)

(41,94%)

(74,19%).

3

7

24

(9,68%)

(22,58%)

(77,42%).

Tindakan

Atau dapat dilihat dalam grafik dibawah ini :
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA
KELAS VII C SMP NEGERI 2 JATIROTO
90
80

Siswa (%)

70
60
50
40
30
20
10
0

Sebelum

Putaran I

Putaran II

Tindakan
Kemampuan dalam memahami masalah
Kemampuan dalam menyelesaikan masalah
Kemampuan dalam menyatakan ulang suatu konsep segi empat
Kemampuan pemahaman konsep belajar matematika siswa sebelum
dilaksanakan tindakan kelas masih rendah. Hal ini dikarenakan kurangnya
ketertarikan siswa dan kebermaknaan materi ajar serta kegiatan pembelajaran
yang masih berpusat pada guru, sehingga mengakibatkan siswa hanya pasif
saat proses pembelajaran berlangsung.
Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Usman (2006: 31) bahwa
alat peraga adalah alat-alat yang digunakan oleh guru ketika mengajar untuk
membantu memperjelas materi pelajaran yang disampaikan sehingga
mencegah terjadinya verbalisme pada diri siswa. Peneliti terdahulu Asrifah
(2005) menyimpulkan bahwa pengajaran matematika menggunakan alat peraga
dapat lebih berhasil disbanding dengan tanpa alat peraga. Penggunaan alat
peraga siswa dapat memahami konsep-konsep, ide-ide dalam matematika yang
bersifat abstrak sehingga dapat dikaji, dipahami, dan dicari oleh penalaran
siswa.

Berdasarkan data penelitian di atas mendukung hipotesis bahwa penggunaan
alat peraga benda manipulatif dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika
pokok bahasan segi empat siswa kelas VII C di SMP Negeri 2 Jatiroto.

SIMPULAN
Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara
peneliti dan guru matematika kelas VII C SMP Negeri 2 Jatiroto dapat
disimpulkan sebagai berikut :
Ada peningkatan kemampuan pemahaman konsep segi empat pada siswa
dengan menggunakan alat peraga benda manipulatif. Hal ini dapat dilihat dari
pencapaian indikator-indikator pemahaman konsep, meliputi : a) kemampuan
siswa dalam memahami masalah, sebelum adanya penelitian tindakan sebanyak 6
siswa (19,35%) dan penelitian tindakan kelas putaran II menjadi 22 siswa
(64,52%). b) kemampuan siswa menyelesaikan masalah, sebelum tindakan
sebanyak 8 siswa (25,8%) dan penelitian tindakan kelas putaran II menjadi 23
siswa (74,19%). c) kemampuan siswa dalam menyatakan ulang suatu konsep
matematika, sebelum adanya penelitian tindakan kelas sebanyak 3 siswa (9,68%)
dan penelitian tindakan kelas putaran II menjadi 24 siswa (77,42%).
Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan
alat peraga benda manipulative dapat meningkatkan pemahaman konsep
matematika siswa khususnya pada pokok bahasan segi empat.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini, maka dalam upaya untuk
peningkatan kemampuan pemahaman konsep siswa dengan penggunaan alat
peraga benda manipulative diajukan sejumlah saran sebagai berikut :
a. Guru
Sebaiknya guru dapat menggunakan alat peraga benda manipulative
sebagai alternatif dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan
pemahaman konsep matematika siswa. Guru hendakanya lebih memusatkan
kegiatan pembelajaran pada siswa, tidak mendominasi kegiatan pembelajaran
dan hanya bertindak sebagai fasilitator dan motivator yang membantu
mengarahkan dan membimbing siswa.

b. Siswa
Siswa hendaknya lebih mempersiapkan diri dalam proses pembelajaran
matematika yang akan dilakukan dan diharapkan mulai untuk senang pelajaran
matematika, sehingga pelajaran matematika dapat dengan mudah dipahami.
Setiap siswa hendaknya menjaga hubungan baik antara siswa dengan siswa,
siswa dengan guru agar proses belajar mengajar terlaksana dengan baik, lancer,
terasa nyaman dan menyenangkan.
c. Peneliti Selanjutnya
Kepada peneliti selanjutnya hendaknya melakukan penelitian pada
jenjang pendidikan yang lain dan memperluas factor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi tingkat kemampuan pemahaman konsep siswa dalam
pembelajaran matematika dengan cakupan materi yang lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Asrifah. 2005. Efektifitas Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Alat
Peraga Terhadap Prestasi Matematika Ditinjau Dari Motivasi
Belajar Siswa. Skripsi. Surakarta: FKIP UMS (Tidak diterbitkan).
Moleong, J. Lexy. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya.
Sutama. 2010. Penelitian Tindakan Teori Dan Praktek Dalam Ptk, Pts, Dan Ptbk.
Semarang: CV. Citra Mandiri Utama.
Usman, Uzer. 2006.”Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar”. Bandung.
Remaja Rosdakarya.

Dokumen yang terkait

Analisis Kesalahan Morfologi Dalam Keterampilan Menulis Cerpen Siswa Kelas Vii Semester 2 Di Mtsn Tangerang Ii Pamulang Tahun Ajaran 2012/2013

0 8 253

Pengaruh Strategi Pembelajaran Heuristik Vee Terhadap Pemahaman Konsep Matematik Siswa Di Smp Negeri 2 Tangerang Selatan

3 21 196

Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Block Dienes Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Perkalian Dan Pembagian (Penelitian Quasi Eksperimen Pada Kelas Ii Mi Al Hidayah Depok)

3 16 240

Analisis Kesalahan Penggunaan Kosakata Pada Karangan Narasi Siswa Yang Berlatar Belakang Bahasa Betawi Kelas Vii Mts Negeri Parung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013

0 8 114

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Melalui Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas Vii Di Smp Giri Taruna

0 6 14

Perancangan Media Buku Dan Kartu Peraga Untuk Meningkatkan Kemmapuan Bahasa Reseptif Pada Anak Tunarungu Di Mata Pelajaran Matematika

1 27 37

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS (Studi Pada Siswa Kelas VIII.6 SMP Negeri I Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 38 171

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VII.2 Semester Ganjil SMP Negeri 1 Gadingrejo Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 7 54

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA PADA PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

4 56 61

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Game Wisata Dunia (GWD) Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Belajar Siswa Tentang Materi Pelajaran IPS Di Kelas VII SMPN 02 BANJIT Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 10 64