Sejarah dan Peranan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kabupaten Cianjur.

(1)

ABSTRAK

Nama : Margaretha Andyana Program Studi : S-1 Sastra China

Judul : Sejarah dan Peranan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kabupaten Cianjur

Skripsi ini membahas sejarah dan perkembangan dari PSMTI kabupaten Cianjur serta peranan PSMTI kabupaten Cianjur dalam bidang sosial dan budaya bagi masyarakat Tionghoa maupun masyarakat non-Tionghoa di kabupaten Cianjur. Tujuan dari skripsi ini ialah untuk mengetahui bagaimana sejarah dan peranan dari PSMTI kabupaten Cianjur serta untuk memperkenalkan PSMTI terutama PSMTI kabupaten Cianjur bagi masyarakat Tionghoa maupun non-Tionghoa. Teknik pengumpulan data skripsi ini menggunakan metode wawancara serta kuesioner, dan analisis dari skripsi ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu dengan membahas sejarah berdirinya PSMTI kabupaten Cianjur serta peranannya di bidang sosial dan budaya. PSMTI merupakan wadah yang menggalang suku Tionghoa Indonesia untuk bersama-sama membangun negara Indonesia. PSMTI berdiri pada tanggal 28 September 1998 dan berpusat di Jakarta, setelah enam tahun berdirinya PSMTI Pusat, pada tahun 2004 PSMTI kabupaten Cianjur mulai didirikan. PSMTI kabupaten Cianjur didirikan dengan tujuan menjadi wadah bagi masyarakat Tionghoa serta untuk membatu masyarakat Cianjur. Di bidang sosial, PSMTI kabupaten Cianjur berperan sebagai LSM yang membantu masyarakat melalui kegiatan-kegiatan seperti bakti sosial dan donor darah. Sedangkan peranannya di bidang budaya yaitu untuk memperkenalkan serta melestarikan budaya Tionghoa yang ada di Indonesia.

Kata Kunci : Organisasi Sosial, kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Marga Tionghoa Indonesia


(2)

ABSTRACT

Name : Margaretha Andyana

Study Program : ChineseLiterature

Title : The History and The Role of Indonesian Chinese Clan

Social Association in Cianjur Regency

This thesis discusses the history and development of PSMTI Cianjur regency and the roleof PSMTI Cianjur regency in social and cultural for Chinese society and non-Chinese society in Cianjur regency. The purpose of this thesis is to know the history and role of PSMTI Cianjur regency and to introduce PSMTI especially PSMTI Cianjur regency for the Chinese society and non-Chinese society. This thesis data collection techniques using interviews and questionnaires, and analysis of this thesis uses descriptive qualitative method, which discusses the history of PSMTI Cianjur regency as well as its role in the social and cultural. PSMTI is an organization that raises ethnic Chinese of Indonesia to jointly build the country of Indonesia. PSMTI established on 28 September 1998 and is based in Jakarta, after six years establishment of PSMTI Center, in 2004 PSMTI Cianjur regency began to be established. PSMTI Cianjur regency was established with the goal of becoming a place for the Chinese society and to help Cianjur society. In the social, PSMTI Cianjur regency role as social organization that helps the society through activities such as social events and blood donation. While its role in culture is to introduce and preserve Chinese culture in Indonesia.


(3)

摘要

名字 : Margaretha Andyana

专业 : 中文系

题目 :印尼西爪哇省展玉市印华百家姓协之历史与展望

印华百家姓协会于 1998年 9月 28日在雅加达成立之后的第六年即 2004年 在展玉设立了分会。本论文主要介绍印尼西爪哇省展玉市印华百家姓协会的 历史现状及其展望。同时也叙述了这几年来该组织在印尼多民 社会中起了 哪些作用。本论文的研究主要采取了定性 述法。


(4)

DAFTAR ISI

JUDUL ... ii

PERNYATAAN ORISINILITAS LAPORAN PENELITIAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

摘要……….ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

1. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.5 Metode Penelitian ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

2. TINJAUAN PUSTAKA... 6

2.1 Pengertian Sejarah ... 6

2.2 Teori Peranan ... 6

2.3 Paguyuban ... 7

2.4 Marga ... 8

2.5 Tionghoa ... 9

2.6 Pengertian Sosial dan Budaya ... 10

3. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PSMTI KABUPATEN CIANJUR ... 12

3.1 Sejarah PSMTI ... 12

3.1.1 Latar Belakang Berdirinya PSMTI ... 12


(5)

3.1.3 Visi dan Misi PSMTI ... 15

3.1.4 Struktur Organisasi PSMTI ... 16

3.2 Sejarah dan Perkembangan PSMTI Kabupaten Cianjur ... 18

3.2.1Awal berdirinya PSMTI Kabupaten Cianjur ... 18

3.2.2 Kepengurusan PSMTI Kabupaten Cianjur ... 20

3.2.2.1 Susunan Kepengurusan PSMTI Kabupaten Cianjur ... 20

3.2.3 Pendirian Gedung Sekretariat PSMTI Kabupaten Cianjur ... 24

3.2.4 Kegiatan PSMTI Kabupaten Cianjur ... 25

3.2.5PSMTI Kabupaten Cianjur Masa Kini ... 25

4. PERANAN PSMTI KABUPATEN CIANJUR ... 27

4.1 Peranan PSMTI Kabupaten Cianjur di Bidang Sosial ... 27

4.1.1 Bakti Sosial ... 28

4.1.2Donor Darah ... 28

4.1.3 Mengunjungi Panti Jompo ... 29

4.1.4 Mengunjungi Lansia Diatas 80 Tahun ... 29

4.1.5 Membantu Masyarakat yang Tertimpa Bencana ... 29

4.1.6 Kunjungan Duka Cita ... 29

4.1.7 Ziarah ke Makam-makam yang Tidak Terawat ... 30

4.1.8 Berbagi Berkat ... 30

4.1.9 Bedah Rumah ... 30

4.1.10 Musyawarah Kabupaten ... 30

4.2 Peranan PSMTI Kabupaten Cianjur di Bidang Budaya ... 31

4.2.1 Perayaan Onde (Tang Cie / Dong Zhi) ... 32

4.2.2 Perayaan Imlek ... 34

4.2.3 Acara Silaturahmi PSMTI Kabupaten Cianjur ... 34

4.2.4 Pawai Obor ... 34

4.2.5 Kegiatan Karnaval HUT RI Kabupaten Cianjur ... 35

5. PENUTUP ... 37

5.1 Kesimpulan ... 37

5.2 Saran ... 38

DAFTAR REFERENSI ... 40


(6)

II. PUBLIKASI ELEKTRONIK/ SURAT KABAR ... 41 III. SKRIPSI DAN DOKUMEN ... 41


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1.1 Lambang PSMTI……… 15 Gambar 3.1.2 Struktur Organisasi PSMTI………... 16 Gambar 3.2.1 Bagan Susunan Kepengurusan PSMTI Kabupaten Cianjur…….. 20 Gambar 3.2.2 Foto Bersama Pengurus PSMTI Kabupaten Cianjur

Tahun 2004……… 20 Gambar 3.2.3 Pelantikan Pengurus PSMTI Kabupaten Cianjur, Masa Bakti

Tahun 2010-2014……….. 22 Gambar 3.2.4 Tampak Depan dan Tampak Dalam Gedung Sekretariat PSMTI

Kabupaten Cianjur……… 24 Gambar 3.2.5 Batu Tulis Tanda Peresmian PSMTI Kabupaten Cianjur………. 24 Gambar 3.2.6 Perayaan Tahun Baru Imlek 2565 Tahun 2014………. 26 Gambar 3.2.7 Kegiatan Donor Darah PSMTI Kabupaten Cianjur,

11 Mei 2014………... 26 Gambar 4.1.1 PSMTI Kabupaten Cianjur Menyumbangkan Sembako Ketika

Terjadi Bencana di Wilayah Cianjur………. 28 Gambar 4.1.2 Kegiatan Donor Darah PSMTI Kabupaten Cianjur………... 28 Gambar 4.1.3 Pengurus PSMTI Kabupaten Cianjur Mengunjungi Lansia Diatas

80 tahun……… 29

Gambar 4.1.4 Berbagi Kasih dengan Korban Kebakaran di Cianjur…………... 29 Gambar 4.1.5 Pengurus PSMTI Kabupaten Cianjur Melayat Warga Tionghoa

yang Meninggal………. 29 Gambar 4.1.6 Ziarah ke Makam-makam yang Tidak Terawat……… 30


(8)

Gambar 4.1.7 Kegiatan Bedah Rumah di Warung Kondang Tahun 2006……... 30 Gambar 4.1.8 Kegiatan Musyawarah Kabupaten, 2 Juli 2004………. 30 Gambar 4.2.1 Kegiatan Perayaan Onde, 22 Desember 2013………... 33 Gambar 4.2.2 Perayaan Imlek Bersama PSMTI Kabupaten Cianjur…………... 34 Gambar 4.2.3 Perayaan Imlek Lansia PSMTI Kabupaten Cianjur……….. 34 Gambar 4.2.4 Penampilan Tarian Tionghoa……… 34 Gambar 4.2.5 Orang Tua Berserta Kaum Muda Bersama-sama Menyanyikan

Lagu Berbahasa Mandarin………. 34 Gambar 4.2.6 Penampilan Taiji……… 34 Gambar 4.2.7 Kegiatan Pawai Obor PSMTI Kabupaten Cianjur………. 35 Gambar 4.2.8 PSMTI Kabupaten Cianjur Turut Serta dalam Kegiatan Karnaval


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1 Pertanyaan Wawancara Lampiran 1.2 Identitas Narasumber Lampiran 1.3 Hasil Wawancara Lampiran 1.4 Kuesioner

Lampiran 2.1 Teori Marga

Lampiran 3.1 Kumpulan Gambar Bab III Lampiran 4.1 Kumpulan Gambar Bab IV


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan keanekaragaman etnis, budaya serta adat-istiadat. Diantara sekian banyaknya etnis yang ada di Indonesia, etnis Tionghoa juga termasuk didalamnya. Dalam peranannya sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, etnis Tionghoa turut berperan dalam memperjuangkan kemerdekaan, contohnya melalui pers Indonesia-Tionghoa. Sedangkan dalam hal memajukan bangsa Indonesia, etnis Tionghoa turut serta dalam organisasi politik, seperti membentuk partai.

Sejak masa reformasi, masyarakat Tionghoa sudah membentuk partai-partai. Partai-partai yang didominasi oleh etnis Tionghoa diantaranya adalah Partai Reformasi Tionghoa Indonesia (Parti), Partai Pembauran Indonesia dan Partai Bhineka Tunggal Ika Indonesia (PBI). Namun dalam kenyataannya, partai politik etnis Tionghoa banyak mendapat penolakan. Sejumlah kelompok etnis Tionghoa tidak setuju dengan pembentukan partai-partai etnis Tionghoa, dan mereka lebih menginginkan organisasi-organisasi Tionghoa non-partai seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). LSM Tionghoa pertama di Indonesia setelah runtuhnya masa Orde Baru adalah PSMTI (Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia)“印 华 百 家 姓 协 会”(Yìnhuá bǎijiāxìng xiéhuì). Dengan munculnya organisasi-organisasi sosial inilah budaya Tionghoa yang dulunya sudah pudar mulai dipulihkan kembali. (Leo Suryadinata, 2010).

Sering kali penggunaan istilah untuk menyatakan orang-orang keturunan menjadi suatu hal yang diperdebatkan dalam masyarakat. Dalam hal ini, khususnya sebutan bagi masyarakat Tionghoa yang merupakan keturunan kerap kali disebut dengan panggilan “Cina”. PSMTI berpendapat bahwa untuk orang-orang keturunan "Cina" di Indonesia secara kebangsaan (nationality) disebut sebagai orang Indonesia atau bangsa Indonesia, sedangkan secara etnisitas disebut sebagai orang Tionghoa, etnis atau suku Tionghoa. China (dengan tambahan huruf “h”) adalah tulisan resmi untuk negara China (Republik Rakyat China). (Tedy


(11)

Jusuf, 2000, hlm 109). Maka dari itu hal ini mempermudah untuk membedakan orang China yang merupakan WNA dengan etnis Tionghoa yang merupakan WNI. (Leo Suryadinata, 2010, hlm 198). Sedangkan menurut Siauphing Souphan dalam artikel “Tionghoa atau Cina” berpendapat untuk menghilangkan polemik Tionghoa atau Cina, lebih baik menggunakan istilah “Tionghoa” untuk etnis Tionghoa di luar Tiongkok, termasuk juga etnis Tionghoa Indonesia, sedangkan “orang Tiongkok” untuk bangsa atau warga negara RRT (Republik Rakyat Tiongkok).

Pada mulanya PSMTI didirikan oleh Brigjen TNI Tedy Jusuf. PSMTI terpanggil untuk menginventarisasi budaya Tionghoa Indonesia yang masih hidup dan terpelihara dalam masyarakat Tionghoa. (Tedy Jusuf, 2000). Budaya Tionghoa merupakan budaya yang luhur dan patut utuk dilestarikan, maka dari itu PSMTI didirikan. PSMTI berpusat di kota Jakarta dan dalam perkembangannya PSMTI ini juga didirikan dibeberapa provinsi seperti Nanggroe Aceh Darussallam, Sumatera Utara, Jambi, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah yang merupakan konsentrasi dari masyarakat Tionghoa di Indonesia, dan juga tersebar di kota-kota hingga kabupaten, seperti kota Medan, Palembang, Riau, Bandung, Bali, Bima, kabupaten Banyumas, kabupaten Cianjur dan berbagai daerah lainnya.

Kabupaten Cianjur merupakan sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Jumlah penduduk di kabupaten Cianjur menurut Sensus Penduduk Juni 2012 sebanyak 2.231.107 jiwa. Dari sekian banyaknya masyarakat Cianjur, PSMTI kabupaten Cianjur memiliki peran yang penting dalam bidang sosial bagi masyarakat Cianjur. Seperti apakah sejarah dan perkembangan PSMTI yang berada di Cianjur? Dan bagaimanakah peranannya terhadap masyarakat Cianjur?

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukan diatas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah sejarah dan perkembangan PSMTI kabupaten Cianjur? 2. Apakah peranan PSMTI kabupaten Cianjur?


(12)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah dan perkembangan PSMTI kabupaten Cianjur, dari awal berdirinya sampai pada saat ini.

2. Untuk mengetahui apa saja peranan dari PSMTI kabupaten Cianjur. 3. Untuk memperkenalkan PSMTI, terutama PSMTI kabupaten Cianjur

kepada masyarakat Tionghoa maupun masyarakat non-Tionghoa Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menambah wawasan bagi penulis maupun orang lain mengenai PSMTI kabupaten Cianjur.

2. Mendorong masyarakat Tionghoa maupun non-Tionghoa untuk dapat bersosialisasi antar etnis.

3. Dapat dijadikan sebagai referensi bagi penulis-penulis lainnya yang akan membahas hal yang serupa.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur, yaitu dengan meninjau catatan sejarah PSMTI dan mencari referensi yang diperlukan melalui buku-buku maupun media internet.

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti di lapangan ialah observasi, yaitu dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh PSMTI kabupaten Cianjur. Untuk melengkapi data penelitian, penulis juga melakukan wawancara langsung kepada Pengurus PSMTI kabupaten Cianjur serta masyarakat non-Tionghoa yang mengenal PSMTI kabupaten Cianjur dengan jenis wawancara semi terstruktur. Penulis juga membuat kuesioner yang ditujukan kepada masyarakat Tionghoa yang tergabung sebagai anggota PSMTI kabupaten Cianjur.


(13)

Metode penelitian yang digunakan untuk menganalisa penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu dengan menggunakan teori-teori yang telah diperoleh melalui buku dan media lainnya. Analisis dipaparkan secara deskriptif, yaitu mengkombinasikan data yang telah diperoleh dengan teori, kemudian menarik kesimpulan sehingga diperoleh hasil dari penelitian ini.

1.6 Sistematika Penulisan

Bab I merupakan bab pendahuluan yang akan membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitin, metode penelitian dan sistematika penulisan. Dalam latar belakang masalah dibahas hal-hal yang menjadi latar belakang diangkatnya permasalahan tersebut. Sementara itu, dalam rumusan masalah dibahas mengenai masalah inti yang akan dibahas dalam penelitian ini. Berdasarkan rumusan masalah kemudian dirumuskan tujuan dan manfaat penelitian yang mengemukakan maksud yang ingin dicapai dari penelitian ini.

Bab II merupakan bab tinjauan pustaka. Dalam bab ini membahas mengenai isi sejumlah referensi dari sumber tertulis yang relevan dengan penelitian, kemudian referensi ini dipakai sebagai acuan dalam menganalisis permasalahan yang sedang diteliti, yaitu sejarah dan peranan dari PSMTI kabupaten Cianjur. Pembahasan dalam bab ini difokuskan pada pengertian organisasi sosial, marga Tionghoa, peranan, serta pengertian mengenai sosial dan budaya.

Bab III dan bab IV berisi tentang pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis. Dalam bab III akan dibahas penelitian meliputi sejarah dan perkembangan PSMTI kabupaten Cianjur, yaitu meliputi sejarah awal berdirinya hingga saat ini. Sedangkan dalam bab IV akan membahas mengenai peranan dari PSMTI kabupaten Cianjur dalam bidang sosial dan budaya.

Bab V adalah bab penutup yang akan berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan berisi tentang uraian dan pandangan penulis terhadap hasil penelitian mengenai sejarah dan peranan PSMTI kabupaten Cianjur. Dalam bab ini, penulis akan mengemukakan kesimpulan yang merupakan jawaban atas keseluruhan


(14)

permasalahan yang telah diteliti. Selain itu, penulis juga memberikan beberapa saran untuk memajukan PSMTI kabupaten Cianjur.


(15)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan beberapa uraian yang telah dibahas di bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) merupakan LSM Tionghoa pertama di Indonesia setelah runtuhnya Orde Baru. LSM ini didirikan dengan tujuan menjadi wadah bagi masyarakat Tionghoa untuk menyalurkan aspirasinya. PSMTI Pusat didirikan pada tanggal 28 September 1998 di Jakarta. Struktur organisasi PSMTI berawal dari pusat sampai kepengurusan provinsi, kota/kabupaten hingga kecamatan. Setelah enam tahun berdirinya PSMTI Pusat, PSMTI kabupaten Cianjur mulai didirikan.

PSMTI kabupaten Cianjur pertama kali diresmikan pada tahun 2004 di Gedung Balai Seni kabupaten Cianjur. Pada saat itu ketua PSMTI kabupaten Cianjur adalah Bapak Sutardi. Kepengurusan PSMTI kabupaten Cianjur dilantik secara resmi oleh ketua umum PSMTI Pusat, yaitu Bapak Tedy Jusuf.

PSMTI kabupaten Cianjur didirikan dengan tujuan untuk membantu masyarakat Tionghoa Cianjur. Selain didirikan untuk kegiatan sosial, PSMTI kabupaten Cianjur mengembangkan kegiatannya di bidang kebudayaan. PSMTI kabupaten Cianjur menyadari bahwa budaya merupakan warisan leluhur yang perlu dilestarikan.

Pada saat ini PSMTI kabupaten Cianjur telah mengalami regenerasi kepengurusan sebanyak dua kali, yaitu pada periode 2007 dan 2010. Dalam struktur kepengurusan PSMTI kabupaten Cianjur, PSMTI kabupaten Cianjur memiliki struktur organisasi yang berbeda dengan PSMTI Pusat. Perbedaan tersebut terjadi karena struktur organisasi tersebut disusun mengikuti kondisi daerah kabupaten Cianjur. Struktur organisasi kabupaten Cianjur pada periode 2004-2007 memiliki perbedaan dengan struktur organisasi kepengurusan periode 2010-2014. Hal tersebut terlihat pada ditambahkannya bidang kepemudaan, bidang perempuan, bidang usaha, bidang kesekretariatan, bidang dokumentasi dan bidang arisan.


(16)

PSMTI kabupaten Cianjur telah berdiri selama sepuluh tahun. Dalam sepuluh tahun berdirinya PSMTI kabupaten Canjur, PSMTI kabupaten Cianjur memiliki peran yang penting bagi masyarakat Tionghoa maupun nontionghoa di Cianjur. Peranan PSMTI kabupaten Cianjur dapat dibagi menjadi 2 bidang, yaitu peranan dalam bidang sosial dan bidang budaya. Peranan PSMTI kabupaten Cianjur dalam bidang sosial meliputi kegiatan bakti sosial, donor darah, mengunjungi panti jompo, mengunjungi lansia yang berumur diatas 80 tahun, membantu masyarakat yang tertimpa bencana, kunjungan duka cita, ziarah ke makam-makam yang tidak terawat, berbagi berkat, bedah rumah serta musyawarah kabupaten.

Peranan PSMTI kabupaten Cianjur dalam bidang budaya bertujuan untuk memperkenalkan serta melestarikan kebudayaan Tionghoa yang telah menjadi salah satu elemen kebudayaan Indonesia yang bhineka tunggal ika. Kegiatan yang diadakan dan diikutsertai oleh PSMTI kabupaten Cianjur ialah Perayaan Onde, Perayaan Imlek, Acara Silaturahmi, Pawai Obor, Kegiatan Karnaval di Cianjur serta kegiatan lainnya yang diikutsertai oleh etnis Tionghoa maupun non-Tionghoa. Peranan PSMTI kabupaten Cianjur dalam bidang budaya tidak hanya untuk melestarikan kebudayaan saja, melainkan turut meningkatkan rasa nasionalisme dalam hati masyarakat Tionghoa di kabupaten Cianjur.

5.2 Saran

Dalam sepuluh tahun berdirinya PSMTI kabupaten Cianjur, masyarakat Tionghoa kabupaten Cianjur merasakan pentingnya keberadaan PSMTI ini. Dalam data yang terkumpul melalui kuesioner, masyarakat mengharapkan PSMTI kabupaten Cianjur untuk lebih maju. Maju dalam arti melalui kegiatannya, masyarakat Tionghoa kabupaten Cianjur mengaharapkan PSMTI kabupaten Cianjur mengadakan kegiatan-kegiatan yang lebih melibatkan partisipasi dari masyarakat. Kegiatan-kegiatan yang diharapkan oleh masyarakat Tionghoa Cianjur dalam bidang budaya, yaitu diadakannya kunjungan ke Museum Budaya Indonesia-Tionghoa yang terletak di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).


(17)

PSMTI kabupaten Cianjur diharapkan untuk lebih berinisiatif mengajak kaum muda Tionghoa kabupaten Cianjur untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh PSMTI kabupaten Cianjur. Masyarakat juga mengharapkan PSMTI kabupaten Cianjur menyelenggarakan kegiatan untuk para kaum muda Tionghoa Cianjur. Hal ini disarankan agar PSMTI kabupaten Cianjur dapat mempersiapkan para kaum muda untuk turut membangun kabupaten Cianjur menjadi lebih baik lagi, serta mempersiapkan para kaum muda untuk dapat ikut serta dalam meneruskan visi dan misi dari PSMTI kabupaten Cianjur.


(18)

DAFTAR REFERENSI

I. BUKU

Ali, R.Moh. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia.Yogyakarta :LKiS

Endraswara, Suwardi. (2003). Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta : Gajahmada University Press

Hoon, Chang Yau. (2012). Identitas Tionghoa Pasca-Suharto: Budaya, Politik

dan Media. (Budiawan, Penerjemah.). Jakarta : Yayasan Nabil dan LP3ES

Jusuf, Tedy. (2000). Sekilas Budaya Tionghoa di Indonesia. Jakarta : PT. Bhuana Ilmu Populer

Koentjaraningrat. (1985). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Aksara Baru Sanjaya, Siauphing Souphan. (2010). 华语第二册Bahasa Mandarin 2. Jakarta :

PT Grasindo

Singarimbun, Masri., & Effendi, Sofian.(1989). Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES

Soekanto, Soerjono. (2009). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers Suryadinata, Leo. (2004). Chinese IndonesiansState Policy, Monoculture and

Multiculture. Singapore: Eastern Universities Press

---. (2010). Etnis Tionghoa dan Nasionalisme Indonesia. Jakarta : Kompas

Yangyangtu. (2012). Bai Jia Xing 100 Nama Marga China. (Suparto dan Juliana Purnamasari, Penerjemah). Bandung : Pustaka Internasional

Moleong, Lexy J.(2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya


(19)

PaEni, Mukhlis. (2009). Sejarah Kebudayaan Indonesia Sistem Sosial. Jakarta: Rajaewali Pers

Zhuan, Xu Shen. (2007). 说文解字. 北京:中华书局

II. PUBLIKASI ELEKTRONIK/ SURAT KABAR

PSMTI Pusat. (2009). Anggaran Rumah Tangga Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia. http://psmti-pusat.info/id/pembukaan/anggaran-rumah-tangga/ PSMTI. (2013, Oktober). Anggaran Dasar.

http://www.psmti.org/hal-21-anggaran-dasar.html

Sundari, Ratih T. (2008, Agustus). Nilai Sosial. Tanggal akses : 24 Mei 2014. http://memahamisosiologi.blogspot.com/2008/08/nilai-sosial.html Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat. Jumlah Penduduk Kabupaten/Kota di

Jawa Barat 2004-2012. Tanggal akses : 3 Mei 2014.

http://jabar.bps.go.id/subyek/jumlah-penduduk-kabupatenkota-di-jawa-barat-2004-2012

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi. (2014).

Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2014. Tanggal akses : 24 Mei 2014

http://www.menpan.go.id/jdih/perundang-undangan/keputusan-presiden Sanjaya, Siauphing Souphan. (2013). 《印尼华裔印尼华语》. GUOJI RIBAO(

际日报). 7 November 2013.

III. SKRIPSI DAN DOKUMEN

Sadeli, Eddy. (1998, Mei). Masalah Warganegara R.I. Keturunan Tionghoa di Indonesia Bagaimana Pemecahannya?


(20)

Susanty, Lisa. (2013). MARGA LIM DI KOTA PONTIANAK: Sejarah dan Peran

Yayasan Halim Pontianak. (SKRIPSI, JURUSAN SASTRA CHINA,

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA)

PSMTI. (2006). Laporan Pelaksanaan Musyawarah Nasional ke III Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia.


(1)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan beberapa uraian yang telah dibahas di bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) merupakan LSM Tionghoa pertama di Indonesia setelah runtuhnya Orde Baru. LSM ini didirikan dengan tujuan menjadi wadah bagi masyarakat Tionghoa untuk menyalurkan aspirasinya. PSMTI Pusat didirikan pada tanggal 28 September 1998 di Jakarta. Struktur organisasi PSMTI berawal dari pusat sampai kepengurusan provinsi, kota/kabupaten hingga kecamatan. Setelah enam tahun berdirinya PSMTI Pusat, PSMTI kabupaten Cianjur mulai didirikan.

PSMTI kabupaten Cianjur pertama kali diresmikan pada tahun 2004 di Gedung Balai Seni kabupaten Cianjur. Pada saat itu ketua PSMTI kabupaten Cianjur adalah Bapak Sutardi. Kepengurusan PSMTI kabupaten Cianjur dilantik secara resmi oleh ketua umum PSMTI Pusat, yaitu Bapak Tedy Jusuf.

PSMTI kabupaten Cianjur didirikan dengan tujuan untuk membantu masyarakat Tionghoa Cianjur. Selain didirikan untuk kegiatan sosial, PSMTI kabupaten Cianjur mengembangkan kegiatannya di bidang kebudayaan. PSMTI kabupaten Cianjur menyadari bahwa budaya merupakan warisan leluhur yang perlu dilestarikan.

Pada saat ini PSMTI kabupaten Cianjur telah mengalami regenerasi kepengurusan sebanyak dua kali, yaitu pada periode 2007 dan 2010. Dalam struktur kepengurusan PSMTI kabupaten Cianjur, PSMTI kabupaten Cianjur memiliki struktur organisasi yang berbeda dengan PSMTI Pusat. Perbedaan tersebut terjadi karena struktur organisasi tersebut disusun mengikuti kondisi daerah kabupaten Cianjur. Struktur organisasi kabupaten Cianjur pada periode 2004-2007 memiliki perbedaan dengan struktur organisasi kepengurusan periode 2010-2014. Hal tersebut terlihat pada ditambahkannya bidang kepemudaan, bidang perempuan, bidang usaha, bidang kesekretariatan, bidang dokumentasi dan bidang arisan.


(2)

PSMTI kabupaten Cianjur telah berdiri selama sepuluh tahun. Dalam sepuluh tahun berdirinya PSMTI kabupaten Canjur, PSMTI kabupaten Cianjur memiliki peran yang penting bagi masyarakat Tionghoa maupun nontionghoa di Cianjur. Peranan PSMTI kabupaten Cianjur dapat dibagi menjadi 2 bidang, yaitu peranan dalam bidang sosial dan bidang budaya. Peranan PSMTI kabupaten Cianjur dalam bidang sosial meliputi kegiatan bakti sosial, donor darah, mengunjungi panti jompo, mengunjungi lansia yang berumur diatas 80 tahun, membantu masyarakat yang tertimpa bencana, kunjungan duka cita, ziarah ke makam-makam yang tidak terawat, berbagi berkat, bedah rumah serta musyawarah kabupaten.

Peranan PSMTI kabupaten Cianjur dalam bidang budaya bertujuan untuk memperkenalkan serta melestarikan kebudayaan Tionghoa yang telah menjadi salah satu elemen kebudayaan Indonesia yang bhineka tunggal ika. Kegiatan yang diadakan dan diikutsertai oleh PSMTI kabupaten Cianjur ialah Perayaan Onde, Perayaan Imlek, Acara Silaturahmi, Pawai Obor, Kegiatan Karnaval di Cianjur serta kegiatan lainnya yang diikutsertai oleh etnis Tionghoa maupun non-Tionghoa. Peranan PSMTI kabupaten Cianjur dalam bidang budaya tidak hanya untuk melestarikan kebudayaan saja, melainkan turut meningkatkan rasa nasionalisme dalam hati masyarakat Tionghoa di kabupaten Cianjur.

5.2 Saran

Dalam sepuluh tahun berdirinya PSMTI kabupaten Cianjur, masyarakat Tionghoa kabupaten Cianjur merasakan pentingnya keberadaan PSMTI ini. Dalam data yang terkumpul melalui kuesioner, masyarakat mengharapkan PSMTI kabupaten Cianjur untuk lebih maju. Maju dalam arti melalui kegiatannya, masyarakat Tionghoa kabupaten Cianjur mengaharapkan PSMTI kabupaten Cianjur mengadakan kegiatan-kegiatan yang lebih melibatkan partisipasi dari masyarakat. Kegiatan-kegiatan yang diharapkan oleh masyarakat Tionghoa Cianjur dalam bidang budaya, yaitu diadakannya kunjungan ke Museum Budaya Indonesia-Tionghoa yang terletak di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).


(3)

PSMTI kabupaten Cianjur diharapkan untuk lebih berinisiatif mengajak kaum muda Tionghoa kabupaten Cianjur untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh PSMTI kabupaten Cianjur. Masyarakat juga mengharapkan PSMTI kabupaten Cianjur menyelenggarakan kegiatan untuk para kaum muda Tionghoa Cianjur. Hal ini disarankan agar PSMTI kabupaten Cianjur dapat mempersiapkan para kaum muda untuk turut membangun kabupaten Cianjur menjadi lebih baik lagi, serta mempersiapkan para kaum muda untuk dapat ikut serta dalam meneruskan visi dan misi dari PSMTI kabupaten Cianjur.


(4)

DAFTAR REFERENSI

I. BUKU

Ali, R.Moh. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia.Yogyakarta :LKiS

Endraswara, Suwardi. (2003). Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta : Gajahmada University Press

Hoon, Chang Yau. (2012). Identitas Tionghoa Pasca-Suharto: Budaya, Politik

dan Media. (Budiawan, Penerjemah.). Jakarta : Yayasan Nabil dan LP3ES

Jusuf, Tedy. (2000). Sekilas Budaya Tionghoa di Indonesia. Jakarta : PT. Bhuana Ilmu Populer

Koentjaraningrat. (1985). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Aksara Baru Sanjaya, Siauphing Souphan. (2010). 华语第二册Bahasa Mandarin 2. Jakarta :

PT Grasindo

Singarimbun, Masri., & Effendi, Sofian.(1989). Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES

Soekanto, Soerjono. (2009). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers Suryadinata, Leo. (2004). Chinese IndonesiansState Policy, Monoculture and

Multiculture. Singapore: Eastern Universities Press

---. (2010). Etnis Tionghoa dan Nasionalisme Indonesia. Jakarta : Kompas

Yangyangtu. (2012). Bai Jia Xing 100 Nama Marga China. (Suparto dan Juliana Purnamasari, Penerjemah). Bandung : Pustaka Internasional

Moleong, Lexy J.(2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya


(5)

PaEni, Mukhlis. (2009). Sejarah Kebudayaan Indonesia Sistem Sosial. Jakarta: Rajaewali Pers

Zhuan, Xu Shen. (2007). 说文解字. 北京:中华书局

II. PUBLIKASI ELEKTRONIK/ SURAT KABAR

PSMTI Pusat. (2009). Anggaran Rumah Tangga Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia. http://psmti-pusat.info/id/pembukaan/anggaran-rumah-tangga/ PSMTI. (2013, Oktober). Anggaran Dasar.

http://www.psmti.org/hal-21-anggaran-dasar.html

Sundari, Ratih T. (2008, Agustus). Nilai Sosial. Tanggal akses : 24 Mei 2014. http://memahamisosiologi.blogspot.com/2008/08/nilai-sosial.html Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat. Jumlah Penduduk Kabupaten/Kota di

Jawa Barat 2004-2012. Tanggal akses : 3 Mei 2014.

http://jabar.bps.go.id/subyek/jumlah-penduduk-kabupatenkota-di-jawa-barat-2004-2012

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi. (2014).

Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2014. Tanggal akses : 24 Mei 2014

http://www.menpan.go.id/jdih/perundang-undangan/keputusan-presiden Sanjaya, Siauphing Souphan. (2013). 《印尼华裔印尼华语》. GUOJI RIBAO(

际日报). 7 November 2013.

III. SKRIPSI DAN DOKUMEN

Sadeli, Eddy. (1998, Mei). Masalah Warganegara R.I. Keturunan Tionghoa di Indonesia Bagaimana Pemecahannya?


(6)

Susanty, Lisa. (2013). MARGA LIM DI KOTA PONTIANAK: Sejarah dan Peran

Yayasan Halim Pontianak. (SKRIPSI, JURUSAN SASTRA CHINA,

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA)

PSMTI. (2006). Laporan Pelaksanaan Musyawarah Nasional ke III Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia.