Analisis dan Usulan Perbandingan Metode Penjadwalan Produksi Dengan Menggunakan First Come First Serve, Weighted Number Of On-Time Job, dan Multi-Item Product With Algorithm (Studi Kasus : PT Putro Dasa Kusumo).
iv Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
PT Putro Dasa Kusumo adalah perusahaan yang bergerak dalam industri yang memproduksi sabun kebutuhan rumah tangga. Jenis produk yang dimiliki perusahaan saat ini terdapat 5 jenis, yaitu sabun cuci piring, sabun softener, sabun pembersih lantai, sabun karbol, dan sabun deterjen cair. Permasalahan yang ada di perusahaan saat ini adalah adanya keterlambatan waktu penyelesaian di satu atau beberapa jenis produk yang dapat mempengaruhi jenis produk lainnya sehingga adanya penalty pada job tersebut yang dapat berpengaruh besar pada keuntungan yang tidak jadi didapatkan perusahaan. Salah satu penyebab terjadinya keterlambatan adalah metode penjadwalan yang digunakan untuk menjadwalkan pengerjaan job saat ini masih kurang optimal. Tujuan dilakukannya penjadwalan dalam perusahaan adalah untuk meminimisasi terjadinya penalty berupa pembatalan pesanan sejumlah banyaknya pesanan pada job tersebut, yang berarti perusahaan tidak jadi menerima keuntungan sebesar pesanan pada job tersebut
Job yang akan dijadwalkan dalam penelitian ini berjumlah 6 job. Saat ini,
perusahaan melakukan urutan pekerjaan dari proses awal di mesin awal sampai proses akhir di mesin akhir dengan jenis mesin yang sama (flowshop). Metode penjadwalan yang digunakan perusahaan saat ini adalah metode First Come First
Serve (FCFS) dimana pengerjaan job dilakukan secara berurutan dari job yang
pertama masuk sampai dengan yang terakhir masuk. Namun, metode ini dapat menghasilkan keterlambatan yang bernilai cukup besar yang dapat mempengaruhi terjadinya penalty. Metode penjadwalan yang diusulkan penulis adalah metode
Single Machine to Maximize Number of On-Time Job yang dibantu dengan
penggunaan software AMPL dan metode Single Machine Multi-item Product with
Algorithm. Penggunaan metode Single Machine to Maximize Number of On-Time Job bertujuan untuk meminimisasi jumlah bobot pekerjaan yang terlambat
(weighted number of tardy job) dengan cara memaksimasi jumlah bobot pekerjaan yang waktu penyelesaiannya tepat waktu (weighted number of on-time job) yang akan menghasilkan urutan penjadwalan untuk masing-masing jenis produk untuk digunakan sebagai input dalam melakukan metode Single Machine Multi-item
Product with Algorithm yang dapat menghasilkan urutan penjadwalan untuk
semua jenis produk.
Penggunaan metode perusahaan menghasilkan nilai keterlambatan sebesar 435 menit (hampir 1 hari waktu kerja; 1 hari kerja = 480 menit) yang terjadi pada jenis produk sabun cuci piring sehingga mengakibatkan adanya penalty yang mempengaruhi semua jenis produk pada job tersebut dengan kerugian keuntungan sebesar Rp 54,250,000.00. Di sisi lain, penggunaan metode usulan menghasilkan nilai keterlambatan sebesar 0 menit sehingga hasil urutan penjadwalan tersebut dapat digunakan untuk menjadwalkan tanpa adanya penalty.
(2)
viii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
ABSTRAK……… iv
KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH……….. v
DAFTAR ISI……….. viii
DAFTAR TABEL………. xii
DAFTAR GAMBAR……… xvi
DAFTAR LAMPIRAN ………... xix BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah……… 1-1 1.2Identifikasi Masalah……….. 1-2 1.3Pembatasan Masalah dan Asumsi………. 1-2 1.4Perumusan Masalah………... 1-3 1.5Tujuan Penelitian……….. 1-3 1.6Sistematika Penulisan……… 1-4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penjadwalan………..……… 2-1
2.1.1 Pengertian Penjadwalan………... 2-1 2.1.2 Tujuan Penjadwalan………. 2-2 2.1.3 Variabel atau Kriteria yang Digunakan dalam
Penjadwalan ……….…... 2-3 2.1.4 Masukan untuk Penjadwalan Pekerjaan………... 2-4 2.1.5 Klasifikasi Penjadwalan………... 2-5 2.2 Penjadwalan Flow Shop………..……….. 2-12 2.3 Metode Penjadwalan Single Machine to Maximize Weighted
Number of On-Time Job ... 2-13
2.4 Metode Penjadwalan Single Machine Multi-item Product
with Algorithm ………..…... 2-16 2.5 Penggunaan Software AMPL untuk Memecahkan Masalah Single
(3)
ix Universitas Kristen Maranatha BAB 3 SISTEMATIKA PENULISAN
3.1 Metodologi Penelitian………... 3-1 3.2 Langkah-Langkah Pengolahan Data………... 3-9 3.3 Langkah-Langkah Penjadwalan dengan Menggunakan
Metode Perusahaan (Metode FCFS) ... 3-10 3.4 Langkah-Langkah Penjadwalan dengan Menggunakan Metode
Usulan (Metode Single Machine to Maximize Weighted Number
Of On-Time Job dan Metode Single Machine Multi-item
Product) ... 3-13
BAB 4 PENGUMPULAN DATA
4.1 Data Umum Perusahaan……….... 4-1 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan……….. 4-1 4.2 Data Produksi Perusahaan……… 4-4 4.2.1 Data Jenis Produk Yang Terdapat di Perusahaan ……….. 4-4 4.2.2 Data Job Yang Terdapat di Perusahaan ………….………. 4-5 4.2.3 Waktu Proses Produksi, Jumlah Mesin, dan Jumlah Lini
Produksi Yang Terdapat di Perusahaan ………... 4-5 4.2.4 Nilai Keterlambatan (Late Penalty) Setiap Job….………... 4-6 BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
5.1Metode Penjadwalan yang Digunakan dalam Pengolahan Data... 5-1 5.2 Penggunaan Single Machine Pada Permasalahan Yang
Terdapat di Perusahaan ……... 5-6 5.3 Penjadwalan Job pada Jenis Produk Sabun Cuci Piring dengan
menggunakan Metode FCFS dan Metode Single Machine
to Maximize Weighted Number of On-Time Job (max wne)... 5-10
5.3.1 Metode FCFS Untuk Jenis Produk Sabun Cuci Piring…... 5-11 5.3.2 Metode Single Machine to Maximize Weighted Number
of On-Time Job (max wne) untuk Jenis Produk Sabun
(4)
x Universitas Kristen Maranatha 5.4 Penjadwalan Job pada Jenis Produk Sabun Softener dengan
menggunakan Metode FCFS dan Metode Single Machine to
Maximize Weighted Number of On-Time Job (max wne) ……….5-16 5.4.1 Metode FCFS Untuk Jenis Produk Sabun Softener ….…... 5-16 5.4.2 Metode Single Machine to Maximize Weighted Number of
On-Time Job (max wne) untuk Jenis Produk Sabun
Softener ……… 5-18
5.5 Penjadwalan Job pada Jenis Produk Sabun Pembersih Lantai dengan menggunakan Metode FCFS dan Metode Single Machine
to Maximize Weighted Number of On-Time Job (max wne) ….. 5-21 5.5.1 Metode FCFS Untuk Jenis Produk Sabun Pembersih
Lantai ……….. 5-21
5.5.2 Metode Single Machine to Maximize Weighted Number of
On-Time Job (max wne) untuk Jenis Produk Sabun
Pembersih Lantai ………...…. 5-23 5.6 Penjadwalan Job pada Jenis Produk Sabun Karbol dengan
menggunakan Metode FCFS dan Metode Single Machine to
Maximize Weighted Number of On-Time Job (max wne) …... 5-26 5.6.1 Metode FCFS Untuk Jenis Produk Sabun Karbol ……….. 5-26 5.6.2 Metode Single Machine to Maximize Weighted Number of
On-Time Job (max wne) untuk Jenis Produk Sabun
Karbol ………. 5-28
5.7 Penjadwalan Job pada Jenis Produk Sabun Deterjen Cair dengan menggunakan Metode FCFS dan Metode Single Machine to
Maximize Weighted Number of On-Time Job (max wne) ……... 5-31 5.7.1 Metode FCFS Untuk Jenis Produk Sabun Deterjen Cair .... 5-31 5.7.2 Metode Single Machine to Maximize Weighted Number of
On-Time Job (max wne) untuk Jenis Produk Sabun
Deterjen Cair ……….….…. 5-33 5.8 Metode Penjadwalan Single Machine Multi-item Product with
(5)
xi Universitas Kristen Maranatha 5.8.1 Pengujian Kemampuan Penggunaan Algoritma Pada
Metode Penjadwalan Single Machine Multi-item Product dengan Data Hipotetik ……… 5-37 5.9 Analisis Perbandingan Hasil Nilai Makespan dan Nilai Penalty
antara Metode Perusahaan (Metode FCFS) dengan Metode Usulan (Metode Single Machine Scheduling to Maximize
Weighted Number of On-Time Job) Secara Keseluruhan Jenis
Produk Sabun ………..…... 5-53 5.10 Analisis Kelebihan dan Kekurangan Metode Perusahaan
(Metode FCFS) ………...….…. 5-48 5.11 Analisis Kelebihan dan Kekurangan Metode Single Machine
Scheduling to Maximize Weighted Number of On-Time Job .... 5-49
5.12 Analisis Kelebihan dan Kekurangan Metode Single Machine
Multi-item Product …..…...………...… 5-50 5.13 Analisis Alasan Penggunaan Software AMPL dan Kelebihan
Software AMPL ……….... 5-50
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan………..………... 6-1 6.1.1 Kelebihan dan Kelemahan Metode Penjadwalan Perusahaan
Saat Ini ……….………...…… 6-1 6.1.2 Usulan Metode Penjadwalan yang Lebih Baik Bagi
Perusahaan dan Kelebihan serta Kelemahan Metode Ini ... 6-2 6.1.3 Manfaat yang Diperoleh Perusahaan dengan Metode
Usulan ... 6-3 6.2 Saran... 6-3 DAFTAR PUSTAKA... xx DATA PENULIS ...xxi
(6)
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Tabel Halaman
4.1 Jenis Produk Sabun 4-4 4.2 Job Perusahaan 4-5 4.3 Waktu Setiap Mesin Untuk Setiap Jenis Produk 4-5
4.4 Jumlah Mesin dan Lini Produksi 4-6
4.5 Nilai Keterlambatan (Late Penalty) 4-6
5.1 Job Perusahaan 5-8 5.2 Waktu Setiap Mesin Untuk Setiap Jenis Produk 5-8
5.3 Jumlah Mesin dan Lini Produksi 5-8 5.4 Urutan Job pada Jenis Produk Sabun Cuci Piring 5-11 Menggunakan Metode FCFS
5.5 Waktu Setiap Mesin Untuk Jenis Produk Sabun Cuci Piring 5-11 5.6 Hasil Penjadwalan Job pada Jenis Produk Sabun Cuci Piring 5-12 Menggunakan Metode FCFS
5.7 Urutan Penjadwalan Job pada Jenis Produk Sabun Cuci Piring 5-13 Menggunakan Metode FCFS
5.8 Urutan Job pada Jenis Produk Sabun Cuci Piring 5-13 Menggunakan Metode Single Machine to Maximize Weighted
Number of On-time Job
5.9 Waktu Setiap Mesin Untuk Jenis Produk Sabun Cuci Piring 5-14 5.10 Waktu pada Mesin 1 Untuk Jenis Produk Sabun Cuci Piring 5-14 5.11 Hasil Penjadwalan Job pada Jenis Produk Sabun Cuci Piring 5-15 Menggunakan Metode Single Machine to Maximize Weighted
Number of On-time Job
5.12 Urutan Job pada Jenis Produk Sabun Softener 5-16 Menggunakan Metode FCFS
5.13 Waktu Setiap Mesin Untuk Jenis Produk Sabun Softener 5-16 5.14 Hasil Penjadwalan Job pada Jenis Produk Sabun Softener 5-17 Menggunakan Metode FCFS
(7)
xiii Universitas Kristen Maranatha
Tabel Judul Tabel Halaman
5.15 Urutan Penjadwalan Job pada Jenis Produk Sabun Softener 5-18 Menggunakan Metode FCFS
5.16 Urutan Job pada Jenis Produk Sabun Softener 5-18 Menggunakan Metode Single Machine to Maximize Weighted
Number of On-time Job
5.17 Waktu Setiap Mesin Untuk Jenis Produk Sabun Softener 5-19 5.18 Waktu pada Mesin 1 Untuk Jenis Produk Sabun Softener 5-19 5.19 Hasil Penjadwalan Job pada Jenis Produk Sabun Softener 5-20 Menggunakan Metode Single Machine to Maximize Weighted
Number of On-time Job
5.20 Urutan Job pada Jenis Produk Sabun Pembersih Lantai 5-21 Menggunakan Metode FCFS
5.21 Waktu Setiap Mesin Untuk Jenis Produk Sabun Pembersih 5-21 Lantai
5.22 Hasil Penjadwalan Job pada Jenis Produk Sabun Pembersih 5-22 Lantai Menggunakan Metode FCFS
5.23 Urutan Penjadwalan Job pada Jenis Produk Sabun Pembersih 5-23 Lantai Menggunakan Metode FCFS
5.24 Urutan Job pada Jenis Produk Sabun Pembersih Lantai 5-23 Menggunakan Metode Single Machine to Maximize Weighted
Number of On-time Job
5.25 Waktu Setiap Mesin Untuk Jenis Produk Sabun Pembersih 5-24 Lantai
5.26 Waktu pada Mesin 1 Untuk Jenis Produk Sabun Pembersih 5-24 Lantai
5.27 Hasil Penjadwalan Job pada Jenis Produk Sabun Pembersih 5-25 Lantai Menggunakan Metode Single Machine to Maximize
(8)
xiv Universitas Kristen Maranatha
Tabel Judul Tabel Halaman
5.28 Urutan Job pada Jenis Produk Sabun Karbol 5-26 Menggunakan Metode FCFS
5.29 Waktu Setiap Mesin Untuk Jenis Produk Sabun Karbol 5-26 5.30 Hasil Penjadwalan Job pada Jenis Produk Sabun Karbol 5-27 Menggunakan Metode FCFS
5.31 Urutan Penjadwalan Job pada Jenis Produk Sabun Karbol 5-28 Menggunakan Metode FCFS
5.32 Urutan Job pada Jenis Produk Sabun Karbol 5-28 Menggunakan Metode Single Machine to Maximize Weighted
Number of On-time Job
5.33 Waktu Setiap Mesin Untuk Jenis Produk Sabun Karbol 5-29 5.34 Waktu pada Mesin 1 Untuk Jenis Produk Sabun Karbol 5-29 5.35 Hasil Penjadwalan Job pada Jenis Produk Sabun Karbol 5-30 Menggunakan Metode Single Machine to Maximize Weighted
Number of On-time Job
5.36 Urutan Job pada Jenis Produk Sabun Deterjen Cair 5-31 Menggunakan Metode FCFS
5.37 Waktu Setiap Mesin Untuk Jenis Produk Sabun Deterjen 5-31 Cair
5.38 Hasil Penjadwalan Job pada Jenis Produk Sabun Deterjen 5-32 Cair Menggunakan Metode FCFS
5.39 Urutan Penjadwalan Job pada Jenis Produk Sabun Deterjen 5-33 Cair Menggunakan Metode FCFS
5.40 Urutan Job pada Jenis Produk Sabun Deterjen Cair 5-33 Menggunakan Metode Single Machine to Maximize Weighted
Number of On-time Job
5.41 Waktu Setiap Mesin Untuk Jenis Produk Sabun Deterjen 5-34 Cair
(9)
xv Universitas Kristen Maranatha
Tabel Judul Tabel Halaman
5.42 Waktu pada Mesin 1 Untuk Jenis Produk Sabun Deterjen 5-34 Cair
5.43 Hasil Penjadwalan Job pada Jenis Produk Sabun Deterjen 5-35 Cair Menggunakan Metode Single Machine to Maximize
Weighted Number of On-time Job
5.44 Rangkuman Hasil Penjadwalan Job Untuk Setiap Jenis 5-36 Produk Sabun
5.45 Urutan Penjadwalan Job Untuk Semua Jenis Produk Sabun 5-37
5.46 Urutan Job Perusahaan (Contoh) 5-38
5.47 Rangkuman Hasil Penjadwalan Job Untuk Contoh Penggunaan 5-43 Algoritma
5.47 Rangkuman Hasil Penjadwalan Job Untuk Contoh Penggunaan 5-44 Algoritma (Lanjutan)
5.48 Urutan Penjadwalan Job dengan Nilai max wne Terpilih (Contoh) 5-45 5.49 Rangkuman Hasil Penjadwalan Job dengan Nilai max wne Teruji 5-45 5.49 Rangkuman Hasil Penjadwalan Job dengan Nilai max wne Teruji 5-46
(Lanjutan)
5.50 Urutan Penjadwalan Job dengan Nilai max wne Terpilih Kedua 5-47 (Contoh)
5.51 Rangkuman Hasil Penjadwalan Job dengan Nilai max wne Teruji 5-47 Kedua
5.52 Urutan Penjadwalan Job dengan Nilai max wne Terpilih Ketiga 5-48 (Contoh)
5.53 Rangkuman Hasil Penjadwalan Job dengan Nilai max wne Teruji 5-48 Ketiga
5.53 Rangkuman Hasil Penjadwalan Job dengan Nilai max wne Teruji 5-49 Ketiga (Lanjutan)
5.54 Urutan Penjadwalan Job dengan Nilai max wne Terpilih Keempat 5-49 (Contoh)
(10)
xvi Universitas Kristen Maranatha
Tabel Judul Tabel Halaman
5.55 Rangkuman Hasil Penjadwalan Job dengan Nilai max wne Teruji 5-50 Keempat
5.56 Urutan Penjadwalan Job dengan Nilai max wne Terpilih Keelima 5-51 (Contoh)
5.57 Rangkuman Hasil Penjadwalan Job dengan Nilai max wne Teruji 5-51 Kelima
5.58 Urutan Penjadwalan Job Untuk Semua Jenis Produk Sabun 5-52 (Contoh)
5.59 Perbandingan Nilai Makespan dan Nilai Penalty antara Metode 5-53 FCFS dengan Metode Single Machine to Maximize Weighted
(11)
xvii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Gambar Halaman
2.1 Pola Aliran Pure Flow Shop 2-10
2.2 Pola Aliran General Flow Shop 2-10
2.3 Pola Aliran Job Shop 2-11
3.1 Metodologi Penelitian 3-1
3.1 Metodologi Penelitian (Lanjutan 1) 3-2
3.1 Metodologi Penelitian (Lanjutan 2) 3-3
3.2 Flowchart Pengolahan Data 3-9
3.3 Flowchart Penjadwalan dengan Menggunakan Metode 3-10 Perusahaan (Metode FCFS)
3.4 Flowchart Penjadwalan dengan Menggunakan Metode Usulan 3-13 3.4 Flowchart Penjadwalan dengan Menggunakan Metode Usulan 3-14
(Lanjutan)
4.1 Logo Produk PT. Putro Dasa Kusumo 4-1
4.2 Produk Sabun Cuci Piring 4-2
4.3 Produk Sabun Softener 4-2
4.4 Produk Sabun Pembersih Lantai 4-3
4.5 Produk Sabun Karbol 4-3
4.6 Produk Sabun Deterjen Cair 4-4
5.1 Input Program AMPL untuk Jenis Produk Sabun Cuci Piring 5-14 5.2 Hasil Program AMPL untuk Jenis Produk Sabun Cuci Piring 5-15 5.3 Input Program AMPL untuk Jenis Produk Sabun Softener 5-19
5.4 Hasil Program AMPL untuk Jenis Produk Sabun Softener 5-20 5.5 Input Program AMPL untuk Jenis Produk Sabun Pembersih 5-24
Lantai
5.6 Hasil Program AMPL untuk Jenis Produk Sabun Pembersih 5-25 Lantai
5.7 Input Program AMPL untuk Jenis Produk Sabun Karbol 5-29 5.8 Hasil Program AMPL untuk Jenis Produk Sabun Karbol 5-30
(12)
xviii Universitas Kristen Maranatha
Gambar Judul Gambar Halaman
5.9 Input Program AMPL untuk Jenis Produk Sabun Deterjen 5-34 Cair
5.10 Hasil Program AMPL untuk Jenis Produk Sabun Deterjen 5-35 Cair
5.11 Input Program AMPL untuk Jenis Produk Sabun Cuci Piring 5-38 (Contoh)
5.12 Hasil Program AMPL untuk Jenis Produk Sabun Cuci Piring 5-39 (Contoh)
5.13 Input Program AMPL untuk Jenis Produk Sabun Softener 5-39 (Contoh)
5.14 Hasil Program AMPL untuk Jenis Produk Sabun Softener 5-40 (Contoh)
5.15 Input Program AMPL untuk Jenis Produk Sabun Pembersih 5-40 Lantai (Contoh)
5.16 Hasil Program AMPL untuk Jenis Produk Sabun Pembersih 5-41 Lantai (Contoh)
5.17 Input Program AMPL untuk Jenis Produk Sabun Karbol (Contoh) 5-41 5.18 Hasil Program AMPL untuk Jenis Produk Sabun Karbol (Contoh) 5-42 5.19 Input Program AMPL untuk Jenis Produk Sabun Deterjen 5-42
Cair (Contoh)
5.20 Hasil Program AMPL untuk Jenis Produk Sabun Deterjen 5-43 Cair (Contoh)
(13)
xix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Halaman
1 Jurnal “A Survey of Single Machine Scheduling to L1-1 Minimize Weighted Number of Tardy Jobs”
(14)
1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Penjadwalan produksi sangat berperan penting dalam mengatur pemenuhan permintaan konsumen pada suatu perusahaan. Suatu perusahaan akan berusaha menyusun penjadwalan yang paling efektif dan efisien sehingga dapat memenuhi permintaan konsumen tepat waktu dan memberikan rasa kepuasan kepada para konsumen.
Dalam sebuah sistem produksi yang memiliki pesanan/job dengan jumlah yang banyak dapat menimbulkan penumpukan atau antrian pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan sesuai dengan batas waktu penyelesaian pengerjaan job (due date). Sistem produksi yang melibatkan banyaknya proses, mesin dan waktu proses yang berbeda dapat mengakibatkan adanya hambatan, bila tidak menggunakan metode penjadwalan yang tepat maka akan berakibat pada terganggunya proses produksi secara keseluruhan.
PT Putro Dasa Kusumo adalah perusahaan yang memproduksi sabun kebutuhan rumah tangga seperti sabun cuci piring, softener, pembersih lantai, karbol, dan deterjen cair. Perusahaan berlokasi di kota Bogor, Jawa Barat. Produk-produk yang dimiliki perusahaan dipasarkan dan didistribusikan oleh distributor yang berada di seluruh wilayah Indonesia kecuali Kepulauan Papua, dan akan diteruskan penditribusiannya baik ke usaha dagang lainnya sampai dengan ke pedagang eceran (retailer), namun wilayah yang berkembang sangat pesat dalam pendistribusian produk sabun ini berada di Pulau Jawa, Pulau Sumatera, dan Pulau Sulawesi. Saat ini, perusahaan melakukan penjadwalan job dengan menggunakan metode First Come First Serve (FCFS). Perusahaan melakukan urutan pekerjaan dari proses awal di mesin awal sampai proses akhir di mesin akhir dengan jenis mesin yang sama (flowshop) dan memproduksi barang sesuai dengan pesanan konsumen (job order).
(15)
Bab 1 Pendahuluan 1-2
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha
Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan saat ini adalah terjadinya keterlambatan yang bernilai positif (tardiness) yang disebabkan karena pekerjaan diselesaikan melebihi batas waktu yang telah ditentukan (due date). Hal ini menyebabkan perusahaan mendapatkan penalty berupa pembatalan pesanan sejumlah banyaknya pesanan pada job tersebut, yang berarti perusahaan tidak jadi menerima keuntungan sebesar pesanan pada job tersebut.
Untuk mengurangi risiko terjadinya keterlambatan dalam pemenuhan job, penulis bermaksud untuk membantu perusahaan dalam mengusulkan sistem penjadwalan job yang efektif dan efisien dengan tujuan untuk dapat meminimisasi terjadinya penalty.
1.2Identifikasi Masalah
Keterlambatan pemenuhan pesanan/job dapat terjadi dikarenakan beberapa faktor, seperti material, manusia, mesin dan metode yang digunakan oleh perusahaan. Namun, keterlambatan yang sering terjadi dalam perusahaan saat ini adalah terdapat satu atau beberapa jenis produk yang mengalami keterlambatan penyelesaian job yang melebihi batas waktu penyelesaian pengerjaan job (due date) sehingga menyebabkan terjadinya penalty berupa pembatalan pesanan yang dapat berdampak juga pada jenis produk lainnya di job tersebut. Setelah melakukan wawancara dan pengamatan langsung ke lapangan, perusahaan menggunakan metode penjadwalan First Come First
Serve (FCFS) dikarenakan perusahaan tidak mengetahui metode penjadwalan lainnya.
Oleh karena itu, penulis menduga masih adanya kemungkinan metode penjadwalan lain yang berpotensi lebih baik dalam menjadwalkan untuk semua job tersebut.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka penulis ingin membantu perusahaan dalam mencari, membuktikan dan mengusulkan metode penjadwalan yang memberikan hasil penjadwalan dengan tujuan untuk dapat meminimisasi terjadinya penalty.
(16)
Bab 1 Pendahuluan 1-3
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha
1.3Pembatasan Masalah
Mengingat keterbatasan kemampuan dari penulis, waktu penelitian, serta luasnya permasalahan yang ada, maka diperlukan pembatasan masalah dan asumsi dalam penelitian yang penulis lakukan, yaitu:
Pembatasan Masalah
Data yang digunakan adalah job yang belum dijadwalkan pada tanggal 5-7 Januari 2015.
Asumsi
1. Material yang dibutuhkan selalu tersedia untuk digunakan. 2. Mesin selalu dalam kondisi siap pakai (available).
3. Jumlah dan jenis mesin tidak mengalami perubahan selama penelitian. 4. Operator bekerja secara normal dan wajar.
1.4Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah serta asumsi yang digunakan, maka beberapa hal yang dirumuskan dalam penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Apa saja kelebihan dan kelemahan dari metode penjadwalan yang diterapkan perusahaan saat ini?
2. Apa metode penjadwalan usulan yang dapat memberikan hasil penjadwalan yang lebih baik dari metode perusahaan saat ini untuk diterapkan dalam perusahaan dan apa kelebihan serta kelemahan metode penjadwalan usulan tersebut?
3. Apa saja manfaat yang didapatkan perusahaan jika menerapkan metode penjadwalan yang diusulkan oleh penulis?
(17)
Bab 1 Pendahuluan 1-4
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha
1.5Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis kelebihan dan kelemahan dari metode penjadwalan yang diterapkan perusahaan saat ini.
2. Memberikan metode penjadwalan usulan yang dapat memberikan hasil penjadwalan lebih baik dari metode perusahaan saat ini untuk diterapkan dalam perusahaan dan menganalisis kelebihan serta kelemahan metode penjadwalan usulan tersebut.
3. Menganalisis manfaat yang didapatkan perusahaan jika menerapkan metode penjadwalan usulan.
1.6 Sistematika Penulisan
Pada laporan penelitian ini, terdapat 6 bab yang mengikuti sistematika penelitian yaitu sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab 1 berisi latar belakang yang mendasari penelitian ini, identifikasi masalah yang terjadi pada perusahaan, pembatasan masalah dan asumsi agar penelitian lebih terarah, tujuan penelitian yang diambil dari identifikasi masalah, perumusan masalah serta sistematika penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab 2 berisi teori-teori yang relevan dengan topik yang akan dibahas serta menjadi dasar teoritis untuk membantu pembahasan dan penguraian lebih lanjut mengenai masalah yang dihadapi perusahaan.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Bab 3 berisi tahap-tahap yang dilakukan penulis mulai dari awal sampai akhir penelitian. Tahapan disajikan dalam bentuk flowchart dan dilengkapi dengan keterangan dari setiap tahapan dalam flowchart tersebut.
(18)
Bab 1 Pendahuluan 1-5
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha
BAB 4 PENGUMPULAN DATA
Bab 4 berisi data-data dari perusahaan yang dibutuhkan dalam penelitian yang dilakukan.
BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
Bab 5 berisi pengolahan data yang telah dilakukan terhadap data-data yang telah dikumpulkan sebelumnya. Setelah itu, dilakukan analisis terhadap hasil pengolahan data yang diperoleh dengan teori yang berlaku serta dengan kejadian aktual perusahaan.
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab 6 berisi kesimpulan yang didapatkan dari seluruh penelitian yang dilakukan serta beberapa saran yang perlu diperhatikan perusahaan dalam menerapkan usulan peneliti serta saran untuk penelitian selanjutnya untuk dikembangkan.
(19)
6-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1Kesimpulan
6.1.1 Kelebihan dan Kekurangan Metode Penjadwalan Perusahaan Saat Ini
Kelebihan metode perusahaan adalah metode ini mudah untuk digunakan dalam melakukan penjadwalan job yang masuk ke perusahaan. Sedangkan, kelemahan metode ini adalah metode ini dapat berpotensi menghasilkan penjadwalan yang kurang optimal bagi perusahaan dikarenakan dalam kehidupan nyata perindustian, kemungkinan adanya suatu job yang masuk lebih belakang waktunya dengan total pesanan yang besar tetapi memiliki due date (waktu jatuh tempo) yang sama. Hal inilah yang menyebabkan banyak job mengalami keterlambatan sehingga adanya penalty yang menjadi masalah yang dihadapi oleh perusahaan saat ini.
6.1.2 Usulan Metode Penjadwalan yang Lebih Baik Bagi Perusahaan dan Kelebihan serta Kelemahan Metode Ini
Usulan metode penjadwalan yang lebih baik untuk perusahaan adalah metode Single Machine Scheduling to Maximize Weighted Number of
On-Time Job dan metode Single Machine Multi-item Product with Algorithm.
Kelebihan metode Single Machine Scheduling to Maximize Weighted Number
of On-Time Job adalah metode ini memberikan hasil penjadwalan yang
optimal dibandingkan dengan metode perusahaan (metode FCFS). Sedangkan, kelebihan metode penjadwalan Single Machine Multi-item Product with
Algorithm adalah metode ini memberikan hasil penjadwalan untuk semua
jenis produk pada perusahaan. Tetapi, metode usulan ini memiliki kekurangan yaitu sulit untuk digunakan dikarenakan kendala-kendala dan algoritma tersebut dibuat hanya untuk memecahkan permasalahan pada perusahaan ini.
(20)
Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-2
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha
6.1.3 Manfaat yang Diperoleh Perusahaan dengan Metode Usulan
Pada metode usulan ini, perusahaan dapat meminimisasi nilai keterlambatan sebesar 0 menit dibandingkan metode perusahaan saat ini yang
nilai keterlambatan sebesar 435 menit dengan penalty sebanyak Rp 54,250,000.00, sehingga jika perusahaan menggunakan metode usulan ini
dapat memberikan hasil penjadwalan yang lebih baik dibandingkan dengan metode perusahaan. Perusahaan juga dapat memaksimasi jumlah bobot pekerjaan dengan waktu penyelesaian tepat waktu. Dengan menggunakan
software AMPL, dapat lebih mudah membantu perusahaan dalam
memecahkan masalah penjadwalan dan memberikan hasil yang optimal dari fungsi tujuan yang ingin dicapai.
6.2Saran
1. Untuk penelitian selanjutnya, dapat mengembangkan algoritma dalam menjadwalkan semua jenis produk dengan menggunakan model matematika.
2. Sebaiknya ketika perusahaan menerima job dan kemudian ditemukan keterlambatan pada saat dilakukan penjadwalan, perusahaan mendiskusikan kepada konsumen untuk mencari langkah-langkah yang berguna dalam meminimisasi biaya penalty yang mungkin muncul dari keterlambatan yang dihasilkan, seperti dengan merubah due date.
3. Jika diterapkan metode usulan ini di perusahaan, perlu adanya pelatihan penggunaan software AMPL dan cara pengunaan algoritma bagi karyawan bagian penjadwalan. Oleh karena itu, diperlukan hardware yang dapat mendukung dalam penggunaan software tersebut.
(21)
xxi
DATA PENULIS
Nama : Emelia Hildegardus Kusumo
Alamat di Bandung: Jl. Babakan Jeruk Indah 2 No. 1, Bandung
Alamat Asal : Taman Permata Cibinong blok b1/27, Cibinong-Bogor No. Telp Bandung : -
No. Telp Asal : 021 8764490 No. Handphone : 087823224397
Alamat email : [email protected]
Pendidikan : SMA Budi Mulia Bogor
(22)
xx Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
1. Adamu, O. M., and Adewumi, O. A. 2014. “A Survey of Single Machine
Scheduling to Minimize Weighted Number of Tardy Jobs”. Journal of
Industrial and Management Optimization. Volume 10, Number 1, January 2014.https://www.aimsciences.org/journals/pdfs.jsp?paperID=9081&mod e=full
2. Baker, K. R. 1974. “Introduction to Sequencing and Scheduling”. John Wiley and Sons Inc. New York.
3. Bedworth, D. D., and Bailey, J. E. 1987. “Integrated Production Control
Systems: Management, Analysis, Design”. John Wiley and Sons Inc.
New York.
4. Conway, R. W., Maxwell, L.W., and Miller, W. L. 1976. “Theory of Scheduling”. Addison Wesley Publishing Company. Massachusetts. 5. Herjanto, E. 2001. ”Manajemen Operasi Edisi Ketiga”. Grasindo.
Indonesia.
6. Kusuma, H. Ir. 1992. “Perencanaan dan Pengendalian Produksi”. Andy.
7. Pinedo, M. 2002. “Scheduling – Theory, Algorithms, and Systems 2nd
Edition”. Prentice Hall. New Jersey.
8. Taha, H. A. 2007. “Operations Research”. Pearson Education International. New Jersey.
9. Vollman, T. E., Berry, W. L., Whybark D. C., and Jacobs, F. R. 2005. ”Manufacturing Planning & Control for Supply Chain Management”. McGraw-Hill.
(1)
Bab 1 Pendahuluan 1-4
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha
1.5Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis kelebihan dan kelemahan dari metode penjadwalan yang diterapkan perusahaan saat ini.
2. Memberikan metode penjadwalan usulan yang dapat memberikan hasil penjadwalan lebih baik dari metode perusahaan saat ini untuk diterapkan dalam perusahaan dan menganalisis kelebihan serta kelemahan metode penjadwalan usulan tersebut.
3. Menganalisis manfaat yang didapatkan perusahaan jika menerapkan metode penjadwalan usulan.
1.6 Sistematika Penulisan
Pada laporan penelitian ini, terdapat 6 bab yang mengikuti sistematika penelitian yaitu sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab 1 berisi latar belakang yang mendasari penelitian ini, identifikasi masalah yang terjadi pada perusahaan, pembatasan masalah dan asumsi agar penelitian lebih terarah, tujuan penelitian yang diambil dari identifikasi masalah, perumusan masalah serta sistematika penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab 2 berisi teori-teori yang relevan dengan topik yang akan dibahas serta menjadi dasar teoritis untuk membantu pembahasan dan penguraian lebih lanjut mengenai masalah yang dihadapi perusahaan.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Bab 3 berisi tahap-tahap yang dilakukan penulis mulai dari awal sampai akhir penelitian. Tahapan disajikan dalam bentuk flowchart dan dilengkapi dengan keterangan dari setiap tahapan dalam flowchart tersebut.
(2)
Bab 1 Pendahuluan 1-5
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha
BAB 4 PENGUMPULAN DATA
Bab 4 berisi data-data dari perusahaan yang dibutuhkan dalam penelitian yang dilakukan.
BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
Bab 5 berisi pengolahan data yang telah dilakukan terhadap data-data yang telah dikumpulkan sebelumnya. Setelah itu, dilakukan analisis terhadap hasil pengolahan data yang diperoleh dengan teori yang berlaku serta dengan kejadian aktual perusahaan.
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab 6 berisi kesimpulan yang didapatkan dari seluruh penelitian yang dilakukan serta beberapa saran yang perlu diperhatikan perusahaan dalam menerapkan usulan peneliti serta saran untuk penelitian selanjutnya untuk dikembangkan.
(3)
6-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1Kesimpulan
6.1.1 Kelebihan dan Kekurangan Metode Penjadwalan Perusahaan Saat Ini
Kelebihan metode perusahaan adalah metode ini mudah untuk digunakan dalam melakukan penjadwalan job yang masuk ke perusahaan. Sedangkan, kelemahan metode ini adalah metode ini dapat berpotensi menghasilkan penjadwalan yang kurang optimal bagi perusahaan dikarenakan dalam kehidupan nyata perindustian, kemungkinan adanya suatu job yang masuk lebih belakang waktunya dengan total pesanan yang besar tetapi memiliki due date (waktu jatuh tempo) yang sama. Hal inilah yang menyebabkan banyak job mengalami keterlambatan sehingga adanya penalty yang menjadi masalah yang dihadapi oleh perusahaan saat ini.
6.1.2 Usulan Metode Penjadwalan yang Lebih Baik Bagi Perusahaan dan Kelebihan serta Kelemahan Metode Ini
Usulan metode penjadwalan yang lebih baik untuk perusahaan adalah metode Single Machine Scheduling to Maximize Weighted Number of On-Time Job dan metode Single Machine Multi-item Product with Algorithm. Kelebihan metode Single Machine Scheduling to Maximize Weighted Number of On-Time Job adalah metode ini memberikan hasil penjadwalan yang optimal dibandingkan dengan metode perusahaan (metode FCFS). Sedangkan, kelebihan metode penjadwalan Single Machine Multi-item Product with Algorithm adalah metode ini memberikan hasil penjadwalan untuk semua jenis produk pada perusahaan. Tetapi, metode usulan ini memiliki kekurangan yaitu sulit untuk digunakan dikarenakan kendala-kendala dan algoritma tersebut dibuat hanya untuk memecahkan permasalahan pada perusahaan ini.
(4)
Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-2
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 6.1.3 Manfaat yang Diperoleh Perusahaan dengan Metode Usulan
Pada metode usulan ini, perusahaan dapat meminimisasi nilai keterlambatan sebesar 0 menit dibandingkan metode perusahaan saat ini yang
nilai keterlambatan sebesar 435 menit dengan penalty sebanyak Rp 54,250,000.00, sehingga jika perusahaan menggunakan metode usulan ini
dapat memberikan hasil penjadwalan yang lebih baik dibandingkan dengan metode perusahaan. Perusahaan juga dapat memaksimasi jumlah bobot pekerjaan dengan waktu penyelesaian tepat waktu. Dengan menggunakan software AMPL, dapat lebih mudah membantu perusahaan dalam memecahkan masalah penjadwalan dan memberikan hasil yang optimal dari fungsi tujuan yang ingin dicapai.
6.2Saran
1. Untuk penelitian selanjutnya, dapat mengembangkan algoritma dalam menjadwalkan semua jenis produk dengan menggunakan model matematika.
2. Sebaiknya ketika perusahaan menerima job dan kemudian ditemukan keterlambatan pada saat dilakukan penjadwalan, perusahaan mendiskusikan kepada konsumen untuk mencari langkah-langkah yang berguna dalam meminimisasi biaya penalty yang mungkin muncul dari keterlambatan yang dihasilkan, seperti dengan merubah due date.
3. Jika diterapkan metode usulan ini di perusahaan, perlu adanya pelatihan penggunaan software AMPL dan cara pengunaan algoritma bagi karyawan bagian penjadwalan. Oleh karena itu, diperlukan hardware yang dapat mendukung dalam penggunaan software tersebut.
(5)
xxi
DATA PENULIS
Nama : Emelia Hildegardus Kusumo
Alamat di Bandung: Jl. Babakan Jeruk Indah 2 No. 1, Bandung
Alamat Asal : Taman Permata Cibinong blok b1/27, Cibinong-Bogor No. Telp Bandung : -
No. Telp Asal : 021 8764490 No. Handphone : 087823224397
Alamat email : [email protected] Pendidikan : SMA Budi Mulia Bogor
(6)
xx Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
1. Adamu, O. M., and Adewumi, O. A. 2014. “A Survey of Single Machine
Scheduling to Minimize Weighted Number of Tardy Jobs”. Journal of
Industrial and Management Optimization. Volume 10, Number 1, January 2014.https://www.aimsciences.org/journals/pdfs.jsp?paperID=9081&mod e=full
2. Baker, K. R. 1974. “Introduction to Sequencing and Scheduling”. John Wiley and Sons Inc. New York.
3. Bedworth, D. D., and Bailey, J. E. 1987. “Integrated Production Control
Systems: Management, Analysis, Design”. John Wiley and Sons Inc.
New York.
4. Conway, R. W., Maxwell, L.W., and Miller, W. L. 1976. “Theory of Scheduling”. Addison Wesley Publishing Company. Massachusetts. 5. Herjanto, E. 2001. ”Manajemen Operasi Edisi Ketiga”. Grasindo.
Indonesia.
6. Kusuma, H. Ir. 1992. “Perencanaan dan Pengendalian Produksi”. Andy.
7. Pinedo, M. 2002. “Scheduling – Theory, Algorithms, and Systems 2nd
Edition”. Prentice Hall. New Jersey.
8. Taha, H. A. 2007. “Operations Research”. Pearson Education International. New Jersey.
9. Vollman, T. E., Berry, W. L., Whybark D. C., and Jacobs, F. R. 2005. ”Manufacturing Planning & Control for Supply Chain