Perancangan Interior Flower House dengan Konsep "Ikebana".

(1)

vii

ABSTRACT

Flowers are a universal language for human being, therefore many people use flowers as an option to express their feelings to friends, colleagues, and families. Since flowers can express human’s feelings, many people, especially women, want to be able to arrange flowers, giving a personal touch to the flowers and make flower arrangements more valuable.

Facilitating the floral lovers and florists, Flower House with a range of amenities to accommodate the various needs of the lovers and florist designed with the concept of Ikebana. Ikebana concept that has strong relativity between flowers, nature, and humans, according to the flower as a symbol of the expression of human feelings. Ikebana which means giving life to flowers, and bringing life into the interior of the room, is expected to make the user feel a closeness to nature in the interior of Flower House. Ikebana concept will be applied to the interior Flower House with character implementation of Ikebana, like the character line, organist, and asymmetric, and the implementation of some elements of life in symbolic and contextual ways.


(2)

viii

ABSTRAK

Bunga adalah bahasa universal bagi manusia sehingga banyak orang memakai bunga sebagai pilihan untuk mengungkapkan perasaan kepada teman, sahabat, kolega, maupun keluarga. Oleh karena banyaknya kegunaan bunga dalam mengekspresikan perasaan manusia, banyak orang, khususnya wanita, ingin untuk dapat merangkai bunga, sehingga memberikan sentuhan personal pada rangkaian bunga dan membuat rangkaian bunga lebih berharga.

Memfasilitasi para pecinta dan perangkai bunga, Flower House dengan beragam fasilitas untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan para pecinta dan perangkai bunga dirancang dengan konsep Ikebana. Konsep Ikebana yang memiliki keterkaitan erat antara bunga, alam, dan manusia, sesuai dengan simbol bunga sebagai ekspresi perasaan manusia. Ikebana yang berarti memberi kehidupan kepada bunga, serta membawa kehidupan ke dalam interior ruangan, diharapkan dapat membuat user merasakan kedekatan dengan alam dalam interior Flower House. Konsep Ikebana tersebut akan diaplikasikan ke dalam interior Flower House dengan penjabaran karakter dari Ikebana, seperti karakter garis, organis, dan asimetris, serta implementasi dari beberapa elemen kehidupan secara simbolik maupun kontekstual.


(3)

ix

DAFTAR ISI

COVER i

LEMBAR PENGESAHAN ii

LEMBAR PERNYATAAN iii

LEMBAR PUBLIKASI iv

KATA PENGANTAR v

ABSTRAKSI vii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR TABEL xv

BAB I – PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang 1

1.2Ide/Gagasan Perancangan Flower House 2

1.3Rumusan Masalah 2

1.4Tujuan Perancangan Flower House 3 1.5Ruang Lingkup Perancangan Flower House 3

1.6Sistematika Penulisan 3

BAB II – FLOWER HOUSE

2.1 Budidaya Bunga dan Desain Bunga 5 2.1.1 Sejarah Seni Merangkai Bunga 6 2.1.2 Perkembangan Seni Merangkai Bunga 7

2.1.3 Ragam Gaya Rangkaian Bunga 10

2.1.4 Perlengkapan Merangkai Bunga 13 2.1.5 Fungsi Aneka Bunga dan Daun 14


(4)

x

2.1.6 Elemen dalam Merangkai Bunga 19

2.2 Kursus 21

2.2.1 Kurikulum Kursus Merangkai Bunga 21 2.2.2 Standar Fungsi Tempat Kursus 22

2.3 Fasilitas Pendukung 25

2.3.1 Retail Flower Shop 25

2.3.2 Chiller 28

2.3.3 Function Hall 29

2.4 Ikebana 30

2.4.1 Sejarah Ikebana 32

2.4.2 Ragam Aliran Ikebana 32

2.5 Studi Banding 33

BAB III – FLOWER HOUSE DAN KONSEP IKEBANA

3.1 Deskripsi Objek Studi 37

3.1.1 Deskripsi Lokasi 38

3.1.2 Dekripsi Fungsi Objek Studi 38

3.1.3 Analisa Site 38

3.1.4 Analisa Building 40

3.1.5 Tabel Kebutuhan Ruang dan Furniture 41

3.2 Zoning Blocking 43

3.3 Implementasi Konsep 44

3.3.1 Konsep Bentuk 45

3.3.2 Konsep Warna 45

3.3.3 Konsep Material 46


(5)

xi

3.3.5 Konsep Penghawaan 47

3.3.6 Konsep Skala 47

3.3.7 Konsep Furniture 47

3.3.8 Konsep Keamanan 47

BAB IV – PERANCANGAN FLOWER HOUSE DI BANDUNG

4.1 Penerapan Tema dan Konsep Pada Desain 49

4.1.1 Konsep Bentuk 50

4.1.2 Konsep Warna 51

4.1.3 Konsep Material 51

3.1.4 Konsep Furniture 52

3.1.5 Konsep Pencahayaan 52

4.2 Perancangan General 53

4.3 Perancangan Khusus 56

4.3.1 Lobby & Class Area 56

4.3.2 Retail Store 58

4.3.3 Cafe & Lounge 60

BAB V – SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan 62

5.2 Saran 63

DAFTAR PUSTAKA xvi


(6)

xii

DAFTAR GAMBAR

BAB II

Gambar 2.1 Rangkaian Bunga Ikebana 11 Gambar 2.2 Rangkaian Bunga Ikebana 11 Gambar 2.3 Rangkaian Bunga ‘English Garden’ 11 Gambar 2.4 Rangkaian Bunga ‘English Garden’ 11

Gambar 2.5 Rangkaian Bunga Modern 12

Gambar 2.6 Rangkaian Bunga Modern 12

Gambar 2.7 Bahan & Alat untuk Merangkai Bunga 14

Gambar 2.8 Bunga Lili 15

Gambar 2.9 Bunga Hortensia 15

Gambar 2.10 Bunga Anyelir 15

Gambar 2.11 Bunga Dahlia 15

Gambar 2.12 Bunga Gerbera 16

Gambar 2.13 Bunga Mawar 16

Gambar 2.14 Bunga Baby’s Breath 16

Gambar 2.15 Bunga Solidago 16

Gambar 2.16 Bunga Gladiol 17

Gambar 2.17 Bunga Snapdragon 17

Gambar 2.18 Daun Papirus 18

Gambar 2.19 Daun Ruscus 18

Gambar 2.20 Daun Andong 18

Gambar 2.21 Daun Silver Dollar 18

Gambar 2.22 Daun Asparagus 19

Gambar 2.23 Daun Pakis 19

Gambar 2.24 Ergonomi Meja Kerja Kerajinan Tangan 23 Gambar 2.25 Ergonomi Sirkulasi Koridor 26 Gambar 2.26 Ergonomi Sirkulasi Koridor 27 Gambar 2.27 Rangkaian Bunga Ikebana 30 Gambar 2.28 Rangkaian Bunga Ikebana “Kuge” dan “Rikka” 32 Gambar 2.29 Rangkaian Bunga Ikebana “Nageire” dan“Moribana” 33


(7)

xiii

Gambar 2.30 Rangkaian Bunga Ikebana “Chabana” 33 Gambar 2.31 Lembaga Pendidikan Merangkai Bunga Herasri 34

Gambar 2.32 Area Showroom 34

Gambar 2.33 Akses Tangga 34

Gambar 2.34 Area Kantor 35

Gambar 2.35 Ruang Kelas 35

Gambar 2.36 Tempat Penyimpanan Bunga Artificial 36

BAB III

Gambar 3.1 Peta Jalan Nu Art Gallery 39

Gambar 3.2 Denah Nu Art Gallery 40

Gambar 3.3 Zoning-Blocking lt. 1 43

Gambar 3.4 Zoning-Blocking lt. 2 44

Gambar 3.5 Garis Organis dan Konstruktif pada Ikebana 45

Gambar 3.6 Skema Warna 46

Gambar 3.7 Skema Material 46

Gambar 3.8 Kamera CCTV 48

Gambar 3.9 Smoke Detector dan Portable Fire Distinguisher 48

BAB IV

Gambar 4.1 Bentuk Organis dan Konstruktif pada Ruang 50 Gambar 4.2 Konsep Warna pada Ruangan 51

Gambar 4.3 Skema Material 52

Gambar 4.4 Furniture Retail Store 52

Gambar 4.5 General Plan Ground Floor 53 Gambar 4.6 General Plan First Floor 54

Gambar 4.7 General Section Plan 55

Gambar 4.8 Area Selasar 57

Gambar 4.9 Interior Trainer Room 58

Gambar 4.10 Interior Classroom 58

Gambar 4.11 Retail Store (Entrance View) 59 Gambar 4.12 Retail Store (Cashier View) 59


(8)

xiv

Gambar 4.13 Cafe & Lounge (Entrance View) 60 Gambar 4.14 Cafe & Lounge (Cafe View) 61


(9)

xv

DAFTAR TABEL

BAB III


(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bunga adalah bahasa universal bagi manusia yang sering dikaitkan dengan estetika karena penampilan fisiknya membuat orang senang melihatnya. Bunga memiliki berbagai macam varietas, dari yang terbesar sampai terkecil, yang tercantik sampai yang tidak terlalu indah untuk dilihat, dari yang tidak berbau sampai yang memiliki bau yang khas. Mayoritas bunga yang disukai oleh masyarakat adalah bunga yang memiliki penampilan yang bagus, serta bersifat wangi sehingga dapat memberikan kesan yang baik bagi orang. Banyak orang memakai bunga sebagai pilihan untuk mengungkapkan perasaan kepada teman,


(11)

2

sahabat, kolega, maupun keluarga. Seperti rangkaian bunga untuk ulang tahun, kelahiran, kematian, peresmian, dan lainnya. Oleh karena banyaknya kegunaan bunga dalam mengekspresikan perasaan manusia, banyak orang, khususnya wanita, ingin untuk dapat merangkai bunga, sehingga rangkaian bunga yang dibuat dapat memberi kesan yang lebih karena yang memberikan bunga tersebut merangkainya sendiri.

Bandung disebut juga Kota Kembang karena banyaknya ketersediaan dan mudahnya akses untuk mendapatkan tanaman bunga di kota Bandung, serta banyaknya penduduk di kota Bandung, membuat banyak penduduk kota Bandung dan sekitarnya yang memiliki ketertarikan khusus pada bunga. Hal ini dilihat dari banyaknya pecinta bunga serta komunitas perangkai bunga di kota Bandung.

Maka dari itu, penulis memiliki gagasan untuk dapat memfasilitasi para pecinta bunga dan perangkai bunga dalam sebuah Flower House. Selain itu juga terdapat fasilitas pendukung lainnya dalam Flower House, seperti retail flower shop, cafe & lounge, serta function hall.

1.2 Ide/Gagasan Perancangan Flower House

Ide untuk merancang Flower House timbul karena belum tersedianya tempat kursus merangkai bunga yang cukup memadai, serta memiliki fasilitas pendukung seperti toko bunga dan peralatan merangkai bunga. Flower House diperuntukkan bagi para perangkai bunga, serta konsumen yang hendak membeli rangkaian bunga, bunga potong, atau peralatan merangkai bunga di toko. Flower House berisi tempat untuk kursus merangkai bunga sesuai dengan jenis aliran merangkai bunga, yang dilengkapi juga dengan fasilitas retail flower shop, cafe & lounge, dan function hall yang dapat digunakan untuk seminar atau workshop merangkai bunga dalam skala besar.

1.3 Rumusan Masalah

Sesuai dengan pokok pembahasan makalah ini, yaitu mengenai perancangan rumah bunga maka masalah yang dapat dirumuskan adalah :


(12)

3

1. Bagaimana merancang sebuah fasilitas yang memberikan kenyamanan sekaligus mengakomodir kebutuhan perangkai bunga?

2. Bagaimana merancang ruang yang sesuai dengan konsep Ikebana?

1.4 Tujuan Perancangan Flower House

Adapun tujuan perancangan Flower House yaitu:

1. Untuk menciptakan suasana ruang yang dapat mengakomodir kebutuhan perangkai bunga sekaligus memberikan kenyamanan. 2. Untuk memberikan kemudahan sekaligus memfasilitasi konsumen

dalam menemukan ‘one stop place’ untuk kebutuhan yang berhubungan dengan bunga potong dan merangkai bunga, serta memberikan daya tarik kepada konsumen flower shop untuk mengikuti kelas workshop merangkai bunga.

3. Merealisasikan konsep Ikebana ke dalam perancangan interior Flower House.

1.5 Ruang Lingkup Perancangan Flower House

Perancangan Flower House difokuskan kepada tata ruang, ergonomi yang sesuai untuk perangkai bunga. Fasilitas yang disediakan antara lain ruang kursus, retail flower shop, cafe & lounge, serta function hall untuk seminar atau workshop dalam skala besar.

1.6 Sistematika Penulisan

Penyusunan laporan tugas akhir ini diuraikan menjadi beberapa bab, yaitu : BAB I - PENDAHULUAN

Berisikan pembahasan mengenai latar belakang, ide/gagasan perancangan rumah bunga, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan perancangan, manfaat perancangan, batasan perancangan serta sistematika penulisan.

BAB II - FLOWER HOUSE

Merupakan kumpulan hasil studi literatur serta hasil survey yang digunakan sebagai dasar perancangan Flower House.


(13)

4

BAB III - FLOWER HOUSE DAN KONSEP IKEBANA

Pembahasan mengenai deskripsi proyek, deskripsi site, identifikasi user secara lengkap, flow activity, user activity, zoning-blocking, implementasi konsep dan tema pada perancangan.

BAB IV - PERANCANGAN FLOWER HOUSE DI BANDUNG

Pembahasan perancangan Flower House di Bandung yang mencakup konsep, tema, dan penerapannya.

BAB V – SIMPULAN


(14)

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Pada perancangan ini perancang menarik simpulan mengenai bagaimana membuat Flower House yang memberikan kenyamanan dan mengakomodir kebutuhan perangkai bunga, serta merancang ruang yang sesuai dengan konsep Ikebana. Penyediaan fasilitas ‘one stop place’ pada Flower House serta fasilitas pendukung untuk merangkai bunga seperti kelas khusus merangkai bunga dengan fasilitas lavatory dapat mengakomodir kebutuhan perangkai bunga dalam merangkai bunga. Banyaknya bukaan dan penggunaan material alami dapat membuat interior Flower House terlihat natural. Pengaplikasian beberapa unsur-unsur kehidupan ke dalam interior ruangan juga dapat membuat pengunjung


(15)

63

Flower House merasakan kedekatan dengan alam. Pengolahan elemen interior pada lantai, dinding, dan langit-langit yang terinspirasi dari stilasi bentukan rangkaian maupun bahan yang digunakan Ikebana, membuat pengunjung dapat merasakan kehidupan dalam interior ruangan. Dilihat dari target user, yang tidak hanya ditujukan kepada perangkai bunga, namun juga pengunjung yang ingin berbelanja di Flower House, peletakan kelas pada area depan bangunan dapat membuat pengunjung yang ingin berbelanja dapat melihat kegiatan kursus merangkai bunga, sehingga diharapkan pengunjung retail store dan cafe & lounge tertarik untuk mengikuti kelas merangkai bunga.

5.2 Saran

Diharapkan perancangan ini dapat menjadi salah satu referensi bagi yang akan membuat Flower House ataupun tempat kursus merangkai bunga. Bagi yang akan membuat rancangan yang serupa, diharapkan dapat merancang dengan konsep yang berbeda. Semoga perancangan ini dapat memberikan wawasan bagi pembaca mengenai makna Ikebana dan perancangan Flower House.


(16)

DAFTAR PUSTAKA

Hukum :

Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor : 130/MEN/III/2007 tentang Penetapan SKKNI Sektor Jasa Kemasyarakatan dan Perorangan, Sub Sektor Jasa Lainnya, Bidang Merangkai Bunga dan Seni Desain Floral.

Buku :

Panero, Julius dan Martin Zelnik. 1979. Human Dimension & Interior Space. New York : Whitney Library of Design.

Kubo, Keiko. 2012. Keiko’s Ikebana: A Contemporary Approach to the Traditional Japanese Art of Flower Arranging. Clarendon : Tuttle Publishing.

Website :

http://news.nationalgeographic.com/ [Accessed : 19 Okt 2013] http://www.britannica.com/ [Accessed : 19 Okt 2013]

http://hort.vt.edu/ [Accessed : 29 Okt 2013]

http://mbgna.umich.edu/ [Accessed : 29 Okt 2013] http://www.vivaiobuffa.com/ [Accessed : 10 Nov 2013] Wawancara :

Tiwar, Els. 2013. Interview about “Arranging Room” at her workshop, Belllagio Boutique Mall 0 VG 07, Mega Kuningan, Jakarta


(1)

sahabat, kolega, maupun keluarga. Seperti rangkaian bunga untuk ulang tahun, kelahiran, kematian, peresmian, dan lainnya. Oleh karena banyaknya kegunaan bunga dalam mengekspresikan perasaan manusia, banyak orang, khususnya wanita, ingin untuk dapat merangkai bunga, sehingga rangkaian bunga yang dibuat dapat memberi kesan yang lebih karena yang memberikan bunga tersebut merangkainya sendiri.

Bandung disebut juga Kota Kembang karena banyaknya ketersediaan dan mudahnya akses untuk mendapatkan tanaman bunga di kota Bandung, serta banyaknya penduduk di kota Bandung, membuat banyak penduduk kota Bandung dan sekitarnya yang memiliki ketertarikan khusus pada bunga. Hal ini dilihat dari banyaknya pecinta bunga serta komunitas perangkai bunga di kota Bandung.

Maka dari itu, penulis memiliki gagasan untuk dapat memfasilitasi para pecinta bunga dan perangkai bunga dalam sebuah Flower House. Selain itu juga terdapat fasilitas pendukung lainnya dalam Flower House, seperti retail flower shop, cafe & lounge, serta function hall.

1.2 Ide/Gagasan Perancangan Flower House

Ide untuk merancang Flower House timbul karena belum tersedianya tempat kursus merangkai bunga yang cukup memadai, serta memiliki fasilitas pendukung seperti toko bunga dan peralatan merangkai bunga. Flower House diperuntukkan bagi para perangkai bunga, serta konsumen yang hendak membeli rangkaian bunga, bunga potong, atau peralatan merangkai bunga di toko. Flower House berisi tempat untuk kursus merangkai bunga sesuai dengan jenis aliran merangkai bunga, yang dilengkapi juga dengan fasilitas retail flower shop, cafe & lounge, dan function hall yang dapat digunakan untuk seminar atau workshop merangkai bunga dalam skala besar.

1.3 Rumusan Masalah

Sesuai dengan pokok pembahasan makalah ini, yaitu mengenai perancangan rumah bunga maka masalah yang dapat dirumuskan adalah :


(2)

3

1. Bagaimana merancang sebuah fasilitas yang memberikan kenyamanan sekaligus mengakomodir kebutuhan perangkai bunga?

2. Bagaimana merancang ruang yang sesuai dengan konsep Ikebana?

1.4 Tujuan Perancangan Flower House

Adapun tujuan perancangan Flower House yaitu:

1. Untuk menciptakan suasana ruang yang dapat mengakomodir kebutuhan perangkai bunga sekaligus memberikan kenyamanan. 2. Untuk memberikan kemudahan sekaligus memfasilitasi konsumen

dalam menemukan ‘one stop place’ untuk kebutuhan yang berhubungan dengan bunga potong dan merangkai bunga, serta memberikan daya tarik kepada konsumen flower shop untuk mengikuti kelas workshop merangkai bunga.

3. Merealisasikan konsep Ikebana ke dalam perancangan interior Flower House.

1.5 Ruang Lingkup Perancangan Flower House

Perancangan Flower House difokuskan kepada tata ruang, ergonomi yang sesuai untuk perangkai bunga. Fasilitas yang disediakan antara lain ruang kursus, retail flower shop, cafe & lounge, serta function hall untuk seminar atau workshop dalam skala besar.

1.6 Sistematika Penulisan

Penyusunan laporan tugas akhir ini diuraikan menjadi beberapa bab, yaitu : BAB I - PENDAHULUAN

Berisikan pembahasan mengenai latar belakang, ide/gagasan perancangan rumah bunga, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan perancangan, manfaat perancangan, batasan perancangan serta sistematika penulisan.

BAB II - FLOWER HOUSE

Merupakan kumpulan hasil studi literatur serta hasil survey yang digunakan sebagai dasar perancangan Flower House.


(3)

BAB III - FLOWER HOUSE DAN KONSEP IKEBANA

Pembahasan mengenai deskripsi proyek, deskripsi site, identifikasi user secara lengkap, flow activity, user activity, zoning-blocking, implementasi konsep dan tema pada perancangan.

BAB IV - PERANCANGAN FLOWER HOUSE DI BANDUNG

Pembahasan perancangan Flower House di Bandung yang mencakup konsep, tema, dan penerapannya.

BAB V – SIMPULAN


(4)

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Pada perancangan ini perancang menarik simpulan mengenai bagaimana membuat Flower House yang memberikan kenyamanan dan mengakomodir kebutuhan perangkai bunga, serta merancang ruang yang sesuai dengan konsep Ikebana. Penyediaan fasilitas ‘one stop place’ pada Flower House serta fasilitas pendukung untuk merangkai bunga seperti kelas khusus merangkai bunga dengan fasilitas lavatory dapat mengakomodir kebutuhan perangkai bunga dalam merangkai bunga. Banyaknya bukaan dan penggunaan material alami dapat membuat interior Flower House terlihat natural. Pengaplikasian beberapa unsur-unsur kehidupan ke dalam interior ruangan juga dapat membuat pengunjung


(5)

Flower House merasakan kedekatan dengan alam. Pengolahan elemen interior pada lantai, dinding, dan langit-langit yang terinspirasi dari stilasi bentukan rangkaian maupun bahan yang digunakan Ikebana, membuat pengunjung dapat merasakan kehidupan dalam interior ruangan. Dilihat dari target user, yang tidak hanya ditujukan kepada perangkai bunga, namun juga pengunjung yang ingin berbelanja di Flower House, peletakan kelas pada area depan bangunan dapat membuat pengunjung yang ingin berbelanja dapat melihat kegiatan kursus merangkai bunga, sehingga diharapkan pengunjung retail store dan cafe & lounge tertarik untuk mengikuti kelas merangkai bunga.

5.2 Saran

Diharapkan perancangan ini dapat menjadi salah satu referensi bagi yang akan membuat Flower House ataupun tempat kursus merangkai bunga. Bagi yang akan membuat rancangan yang serupa, diharapkan dapat merancang dengan konsep yang berbeda. Semoga perancangan ini dapat memberikan wawasan bagi pembaca mengenai makna Ikebana dan perancangan Flower House.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Hukum :

Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor : 130/MEN/III/2007 tentang Penetapan SKKNI Sektor Jasa Kemasyarakatan dan Perorangan, Sub Sektor Jasa Lainnya, Bidang Merangkai Bunga dan Seni Desain Floral.

Buku :

Panero, Julius dan Martin Zelnik. 1979. Human Dimension & Interior Space. New York : Whitney Library of Design.

Kubo, Keiko. 2012. Keiko’s Ikebana: A Contemporary Approach to the Traditional Japanese Art of Flower Arranging. Clarendon : Tuttle Publishing.

Website :

http://news.nationalgeographic.com/ [Accessed : 19 Okt 2013] http://www.britannica.com/ [Accessed : 19 Okt 2013]

http://hort.vt.edu/ [Accessed : 29 Okt 2013]

http://mbgna.umich.edu/ [Accessed : 29 Okt 2013] http://www.vivaiobuffa.com/ [Accessed : 10 Nov 2013] Wawancara :

Tiwar, Els. 2013. Interview about “Arranging Room” at her workshop, Belllagio Boutique Mall 0 VG 07, Mega Kuningan, Jakarta