Pengaruh Audit Operasional dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Intern Pembelian (Survei pada Perusahaan Elevator dan Escalator di Jakarta).

(1)

ABSTRACT

The situation of tight competition, require company to maintain its company operational continuity in order to be able to compete with other companies. Management must believe that one factor in achieving competitive advantage is by efficiency and effectiveness of all of the company’s operating activities. To convince the achieved condition in accordance with the established criteria so it is required operational audit in the company. Trading company whose activities are sell-buy merchandise to make purchase activity be an important company activity. Purchasing division is very vulnerable to corruption. The existing corruption in purchase activity will bring bad effect to the achievement of company objectives. To overcome this, so the purchasing division should have an internal control system that capable to keep purchase activity run in accordance with policies and procedures that is established by the company and can help the company to achieve its goals. Operational audit also play a role in improving the effectiveness of purchase internal control. In accordance with the above explanation, the writer do this research because the writer want to know how much the influence of operational audit in supporting the effectiveness of purchase internal control of elevator and escalator company in Jakarta. The method that is used is analysis descriptive method. This research uses simple regression test as data analysis model. The result of t test shows statistical value in the amount of 19,815 and statistical table in the amount of 2,035. It is proved that 19,815 > 2,035, so H0 is rejected. From ANOVA test or F Test, it is

obtained that mean F is 392,647 with the significance of 0.000. The probability of 0,000 is much smaller than 0.05. From this research results, the writer can conclude that operational audit is significantly influence in supporting the effectiveness of purchase internal control.


(2)

ABSTRAK

Situasi persaingan yang ketat, mengharuskan perusahaan untuk mempertahankan kontinuitas operasional perusahaannya agar dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang lain. Manajemen harus menyakini bahwa salah satu faktor pencapaian keunggulan bersaing adalah melalui efisiensi dan efektivitas seluruh aktivitas operasi perusahaan. Untuk menyakinkan tercapainya kondisi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan maka diperlukan audit operasional dalam perusahaan. Perusahaan dagang yang aktivitasnya adalah jual-beli barang dagang menjadikan aktivitas pembelian merupakan aktivitas perusahaan yang penting. Bagian pembelian sangat rentan dengan penyelewengan. Penyelewengan yang ada dalam aktivitas pembelian akan membawa pengaruh buruk bagi tercapainya tujuan perusahaan. Untuk mengatasi hal ini, maka dalam bagian pembelian perlu ada suatu sistem pengendalian internal yang mampu menjaga aktivitas pembelian berjalan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan perusahaan dan dapat membantu perusahaan mencapai tujuannya. Audit operasional juga berperan dalam meningkatkan efektivitas pengendalian intern pembelian. Sesuai dengan uraian di atas, penulis melakukan penelitian ini karena ingin mengetahui seberapa besar pengaruh audit operasional dalam menunjang efektivitas pengendalian intern pembelian perusahaan elevator dan escalator di Jakarta. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Penelitian ini menggunakan uji regresi sederhana sebagai model analisis data. Hasil uji t menunjukkan nilai statistik hitung sebesar 19,815 dan statistik tabel sebesar 2,035. Terbukti bahwa 19,815 > 2,035, maka H0 ditolak. Dari uji ANOVA atau F Test, didapat F hitung adalah 392,647 dengan tingkat signifikansi 0,000. Probabilitas 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05. Dari hasil penelitian ini, penulis dapat menyimpulkan bahwa audit operasional berpengaruh secara signifikan dalam menunjang efektivitas pengendalian intern pembelian.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GRAFIK ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 4

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 6


(4)

2.1Kajian Pustaka ... 6

2.1.1 Pengertian Audit ... 6

2.1.1.1Jenis-Jenis Audit ... 7

2.1.2Audit Operasional ... 8

2.1.2.1Pengertian Audit Operasional ... 8

2.1.2.2Tujuan Audit Operasional ... 9

2.1.2.3Jenis-Jenis Audit Operasional ... 11

2.1.2.4Kriteria Audit Operasional ... 12

2.1.2.5Manfaat Audit Operasional ... 14

2.1.2.6Karakteristik Audit Operasional ... 15

2.1.2.7Keterbatasan Audit Operasional ... 15

2.1.2.8Ruang Lingkup Audit Operasional ... 16

2.1.2.9Perbedaan Audit Operasional dan Audit Keuangan... 17

2.1.2.10Kualifikasi Auditor Operasional ... 19

2.1.2.11Tahap-Tahap Pelaksanaan Audit Operasional ... 20

2.1.3Pengendalian Internal ... 29

2.1.3.1Pengertian Pengendalian Internal ... 29

2.1.3.2Komponen Pengendalian Internal ... 30

2.1.3.3Tujuan Pengendalian Internal ... 38

2.1.4 Pengertian Efektivitas ... 39

2.1.5 Pembelian ... 39

2.1.5.1Pengertian Pembelian ... 39

2.1.5.2Teknik-Teknik Pembelian ... 40


(5)

2.1.5.4Tujuan Audit Operasional Atas Fungsi Pembelian ... 43

2.1.5.5Pengendalian Intern Atas Fungsi Pembelian... 44

2.2Kerangka Pemikiran ... 46

2.3Pengembangan Hipotesis ... 50

BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN ... 51

3.1Obyek Penelitian ... 51

3.2Metode Penelitian... 51

3.3Operasionalisasi Variabel... 52

3.3.1Variabel Indikator dan Skala Pengukuran... 53

3.4Teknik Pengumpulan Data ... 54

3.5Populasi dan Sampel ... 55

3.6Analisis Data ... 56

3.6.1Uji Validitas ... 56

3.6.2Uji Reliabilitas ... 57

3.6.3Uji Asumsi Klasik ... 58

3.6.4Asumsi Linieritas ... 58

3.6.5Uji Regresi ... 59

3.6.5.1Penetapan Tingkat Signifikan ... 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 60

4.1Pembahasan Pengaruh Audit Operasional dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Intern Pembelian ... 60


(6)

4.1.2Uji Reliabilitas ... 63

4.1.3Uji Asumsi Klasik ... 64

4.1.3.1Uji Normalitas ... 64

4.1.3.2Uji Heteroskedastisitas ... 67

4.1.4Uji linieritas ... 68

4.1.5Uji regresi ... 69

4.1.6Pengujian hipotesis... 73

4.2Prosedur Pembelian pada PT.X... 74

4.2.1Pembahasan Atas Prosedur Permintaan Pembelian Barang... 75

4.2.2Pembahasan Atas Prosedur Pembelian Barang ... 75

4.2.3Pembahasan Prosedur Penerimaan ... 76

4.2.4Pembahasan Atas Prosedur Pencatatan dan Pembayaran ... 77

4.3Pembahasan Atas Kualifikasi Auditor Operasional PT.X ... 78

4.3.1Independensi Auditor Operasional ... 78

4.3.2Kompetensi Auditor Operasional ... 78

4.3.3Pembahasan Atas Tahap – Tahap Pelaksanaan Audit Operasional PT.X ... 79

4.3.3.1Tahap Perencanaan... 79

4.3.3.2Tahap Pengumpulan dan Evaluasi Bahan Bukti ... 80

4.3.3.3Tahap Pelaporan ... 82

4.3.3.4Tahap Tindak Lanjut ... 82

4.4Pembahasan Efektivitas Pengendalian Internal Pembelian PT.X ... 84

4.4.1Lingkungan Pengendalian Operasional... 84


(7)

4.4.3Aktivitas Pengendalian... 95

4.4.4Informasi dan Komunikasi ... 99

4.4.5Pemantauan ... 100

4.5Tujuan Pengendalian Intern Pembelian ... 100

4.5.1Keandalan Laporan Keuangan ... 100

4.5.2Efektivitas dan Efisiensi Operasi ... 101

4.5.3Kepatuhan Terhadap Hukum dan Peraturan yang Telah Ditetapkan ... 101

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 102

5.1 Simpulan ... 102

5.2 Saran ... 105

DAFTAR PUSTAKA ... 106

LAMPIRAN ... 109


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian ... 49


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Perbedaan Audit Keuangan dan Audit Operasional ... 19

Tabel II Operasionalisasi Variabel ... 53

Tabel III Hasil Uji Validitas Item Variabel X dengan Teknik Corrected Item-Total Correlation ... 61

Tabel IV Hasil Uji Validitas Item Variabel Y dengan Teknik Corrected Item- Total Correlation ... 62

Tabel V Hasil Uji Reliabilitas Variabel X ... 63

Tabel VI Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y ... 64

Tabel VII Uji Normalitas ... 65

Tabel VIII Descriptive Statistics ... 69

Tabel IX Correlations ... 69

Tabel X Variables Entered/Removed ... 70

Tabel XI Model Summary ... 71

Tabel XII ANOVA ... 72


(10)

DAFTAR GRAFIK

Halaman Grafik 1 Normal Probability Plot ... 66 Grafik 2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 67 Grafik 3 Hasil Uji Linieritas ... 68


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Kuesioner Penelitian ... 109

Lampiran B Surat Permintaan Pembelian ... 114

Lampiran C Purchase Order ... 115

Lampiran D Laporan Penerimaan Barang... 116

Lampiran E Kartu Persediaan ... 117

Lampiran F Kartu Hutang ... 118


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Seiring dengan perkembangan dunia usaha di Indonesia, perusahaan-perusahaan dituntut untuk berpikir lebih kritis dalam menghadapi dunia usaha yang semakin kompetitif. Dalam situasi persaingan yang ketat, perusahaan harus mampu mempertahankan kontinuitas operasional perusahaannya agar dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang lain.

Manajemen puncak harus menyakini bahwa salah satu faktor pencapaian keunggulan bersaing adalah melalui efisiensi dan efektivitas seluruh aktivitas operasi perusahaan. Untuk menyakinkan tercapainya kondisi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan maka diperlukan audit operasional, yaitu suatu proses yang sistematis dari penilaian efektivitas, efisiensi, dan ekonomisasi operasi suatu organisasi yang ada di bawah pengendalian manajemen, dan melaporkan kepada orang yang tepat hasil dan penilaian beserta rekomendasi untuk perbaikan (Tunggal, 2001:5).

Praktik audit operasional secara umum biasanya dilaksanakan oleh auditor internal walaupun tidak menutup kemungkinan dilakukan oleh auditor pemerintah maupun auditor eksternal. Berdasarkan studi empirik Birket (1997) yang mengkaji ruang lingkup pekerjaan audit internal pada 20 negara, ternyata sebesar 95% (19


(13)

Bab I Pendahuluan 2

negara) pelaksanaan audit operasional dilakukan oleh auditor internal (dalam Kusmayadi, 2006:63).

Studi empirik Weisen Born (1997) meneliti 30 perusahaan di Amerika Serikat yang memiliki indikasi sering melakukan kecurangan. Dari hasil penelitian teridentifikasi faktor penyebab kecurangan tersebut di antaranya dilatarbelakangi oleh sikap yang tidak etis, tidak jujur, karakter moral yang rendah, dominasi kepercayaan, dan pengendalian. Bahkan yang paling ironis bangkrutnya perusahaan Enron pada akhir tahun 2001, suatu perusahaan yang menduduki ranking tujuh dari lima ratus perusahaan terkemuka di Amerika Serikat dengan meninggalkan hutang hampir sebesar US $ 31.2 milyar. Fakta lain yang mengindikasikan terjadinya praktik tidak sehat yaitu pada PT. Dirgantara Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari jumlah kerugian perusahaan, tahun 1997 mengalami kerugian 332 milyar rupiah, tahun 1998 kerugiannya naik sebesar 282,65% atau menjadi sebesar 853.3 milyar rupiah, tahun 1999 turun menjadi 75.4 milyar rupiah sebagai akibat dilaksanakannya restrukturisasi, dan tahun 2001 mengalami kerugian sebesar 74.7 milyar rupiah. Terjadinya kecurangan atau praktik bisnis yang tidak sehat dalam kasus tersebut dapat dianalogikan sebagai kebocoran sumber daya perusahaan yang memberikan implikasi terjadinya inefisiensi dan tidak efektifnya operasional bahkan secara akumulasi dapat menyebabkan terjadinya kebangkrutan (dalam Kusmayadi, 2006:63).

Agar aktivitas operasional perusahaan dapat berjalan dengan baik, maka aktivitas pembelian, penjualan, produksi maupun aktivitas operasi lainnya yang mendukung perusahaan haruslah berjalan dengan seefektif mungkin. Di dalam


(14)

Bab I Pendahuluan 3

perusahaan dagang yang aktivitasnya adalah jual- beli barang dagang, aktivitas pembelian merupakan aktivitas perusahaan yang penting karena aktivitas ini menggunakan sumber dana dalam jumlah yang besar. Aktivitas pembelian juga mempunyai hubungan yang erat dengan aktivitas manajemen lainnya seperti penjualan, penerimaan barang, dan pergudangan. Dengan demikian, dapat dimengerti mengapa manajemen sangat menaruh perhatian terhadap aktivitas pembelian yang dilaksanakan di dalam perusahaannya. Oleh karena itu pula, maka pihak pemeriksaan intern umumnya mempertimbangkan pemeriksaan terhadap aktivitas pembelian, sebagai salah satu dari bagian pemeriksaan yang perlu diprioritaskan.

Segala aktivitas yang dilakukan bawahan dalam perusahaan yang masih sederhana masih dapat diawasi oleh pimpinan, tetapi kalau perusahaan terus berkembang dalam aktivitasnya dan jumlah bawahan semakin banyak maka semakin berkurang kemampuan pemimpin untuk mengawasi dan mengendalikan segala sesuatu yang terdapat dalam perusahaan. Keadaan ini memaksa pimpinan melimpahkan sebagian dari wewenangnya. Meski sebagian wewenang dilimpahkan tetapi tanggung jawab tetap berada di tangan pimpinan. Untuk itu pimpinan memerlukan informasi yang relevan, dapat diyakini kebenarannya dan dapat diuji serta mencerminkan keadaan perusahaan pada saat itu.

Demikian pula halnya dengan bagian pembelian dalam perusahaan berskala besar, di mana terdapat pendelegasian tugas dan tanggung jawab dari manajer kepada bawahan-bawahannya agar seluruh aktivitas pembelian dapat berjalan dengan baik. Hal ini membuat bagian pembelian sangat rentan dengan penyelewengan karena


(15)

Bab I Pendahuluan 4

kekuasaan yang semakin besar akan memiliki kecenderungan melakukan penyelewengan semakin besar pula. Penyelewengan yang ada dalam aktivitas pembelian akan membawa pengaruh buruk bagi tercapainya tujuan utama perusahaan. Untuk mengatasi hal ini, maka dalam bagian pembelian perlu ada suatu sistem pengendalian internal yang mampu menjaga aktivitas pembelian berjalan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan perusahaan dan dapat membantu perusahaan mencapai tujuannya.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang akan disajikan dalam skripsi ini dengan judul “PENGARUH AUDIT OPERASIONAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PEMBELIAN ( Survei Pada Perusahaan Elevator dan Escalator di Jakarta)”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan pengendalian intern pembelian pada perusahaan? 2. Bagaimana pengaruh audit operasional dalam menunjang efektivitas

pengendalian intern pembelian?

1.3Tujuan Penelitian


(16)

Bab I Pendahuluan 5

1. Untuk mengetahui penerapan pengendalian intern pembelian pada perusahaan.

2. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh audit operasional dalam menunjang efektivitas pengendalian intern pembelian.

1.4Kegunaan Penelitian

Dengan diadakannya penelitian ini, maka penulis mengharapkan agar hasil dari penelitian ini dapat berguna :

1. Bagi perusahaan yang diteliti, diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk membantu memecahkan masalah yang dihadapi dan menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang ada, sedangkan bagi pihak-pihak yang terkait dalam perusahaan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan-sumbangan pemikiran untuk mengembangkan dan memajukan perusahaan.

2. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dengan memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam mengenai pengaruh audit operasional dalam menunjang efektivitas pengendalian intern pembelian pada perusahaan tersebut serta memperoleh gambaran secara langsung kesesuaian antara teori dan praktek yang sesungguhnya di perusahaan yang diteliti.

3. Bagi pihak lain yang membutuhkan sebagai bahan masukan dan data penelitian selanjutnya.


(17)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan pengendalian intern pembelian di perusahaan dan menguji apakah ada pengaruh audit operasional dalam menunjang efektivitas pengendalian intern pembelian. Dari hasil penelitian yang dilakukan, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengendalian intern pembelian PT.X telah cukup memadai, hal ini bisa dilihat dari:

a. Terpenuhinya komponen-komponen pengendalian intern yang cukup memadai sebagai berikut:

1. Lingkungan Pengendalian

 Adanya kebijakan dan peraturan dalam perusahaan yang harus dipatuhi oleh seluruh karyawan perusahaan PT.X.

 Struktur organisasi PT.X menggambarkan adanya pemisahan tugas, pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang jelas.

 Dalam perekrutan karyawan, perusahaan melakukan test untuk menilai keterampilan dan pendidikan yang dimiliki oleh calon karyawan dan juga melakukan wawancara dan penyeleksian yang ketat.

2. Penaksiran Risiko

Kemungkinan resiko yang akan timbul disebabkan oleh adanya pegawai baru, adanya pertumbuhan yang cepat serta penggunaan teknologi baru,


(18)

Bab V Simpulan dan Saran 103

telah diperkirakan dengan cukup oleh perusahaan, sehingga dapat mengurangi kemungkinan resiko yang terjadi.

3. Aktivitas Pengendalian

 Adanya pemisahan tugas yang memadai antara bagian gudang, bagian pembelian, bagian akuntansi dan bagian keuangan.

 Adanya otorisasi dari pihak yang berwenang atas kegiatan pembelian tersebut.

 Adanya dokumen dan catatan atas aktivitas pembelian yang bernomor urut.

Mengakses data perusahaan harus memakai ID dan Password. 4. Informasi dan Komunikasi

Manajemen dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan akurat dengan adanya sistem informasi dan sistem komunikasi yang baik pada PT.X.

5. Pemantauan

Pemantauan dilaksanakan dengan pengawasan secara berkesinambungan terhadap aktivitas pembelian perusahaan yaitu dengan mengamati secara langsung apakah prosedur pembelian yang ada di perusahaan telah dilaksanakan dengan benar.

b. Tercapainya tujuan pengendalian intern pembelian yaitu sebagai berikut: 1. Keandalan laporan keuangan

Keandalan laporan keuangan dapat ditelusuri melalui dokumen dan catatan pembelian yang dicatat dengan benar dan tepat. Dengan adanya


(19)

Bab V Simpulan dan Saran 104

penyediaan data yang dapat dipercaya maka memungkinkan tersusunnya laporan keuangan yang dapat diandalkan.

2. Efektivitas dan Efisiensi Operasi

Tercapainya efektivitas pada pengendalian internal pembelian dapat mengurangi kecurangan dan pemborosan dalam kegiatan pembelian. 3. Kepatuhan Terhadap Hukum dan Peraturan yang Telah Ditetapkan

Adanya pengendalian intern pembelian dapat meningkatkan kepatuhan staf pembelian terhadap peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh manajemen khususnya berhubungan dengan kegiatan pembelian. Hal ini terlihat dari ketaatan para staf pembelian terhadap prosedur pembelian. 2. Hasil penelitian menunjukkan angka R Square adalah 0,922. R Square

disebut juga koefisien determinasi, yang dalam hal ini berarti 92,2% dari variasi pengendalian intern pembelian perusahaan bisa dijelaskan oleh variabel audit operasional, sedangkan sisanya 7,8% dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain. Dari hasil penelitian uji t diperoleh nilai statistik hitung sebesar 19,815 dan statistik tabel sebesar 2,035. Terbukti bahwa 19,815 > 2,035, maka H0 ditolak. Dari uji ANOVA atau F Test, didapat tingkat signifikansi 0,000. Probabilitas 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa audit operasional berpengaruh secara signifikan dalam menunjang efektivitas pengendalian intern pembelian.

3. Penulis menyimpulkan ada beberapa kelemahan pada PT.X yaitu:

 PT.X tidak membuat laporan kinerja pemasok yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja pemasok secara berkala.


(20)

Bab V Simpulan dan Saran 105

 Adanya tugas rangkap yaitu bagian gudang menjadi bagian penerimaan dan bagian penyimpanan barang.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan, penulis memberikan saran sebagai berikut:

a. PT.X sebaiknya membuat laporan kinerja pemasok agar kinerja pemasok dapat dievaluasi secara periodik sehingga perusahaan dapat memastikan bahwa pemasok-pemasok yang bekerja sama dengan perusahaan dapat diandalkan.

b. Sebaiknya bagian gudang pada PT.X tidak diberi tugas rangkap sebagai bagian penerimaan dan bagian penyimpanan, karena dengan adanya tugas rangkap dapat memberikan peluang terjadinya kecurangan semakin besar. c. Kekurangan dari penelitian ini adalah keterbatasan waktu dan dana dalam

pengambilan sampel, sehingga masih belum mencerminkan pengukuran efektivitas pengendalian intern secara maksimal.

d. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi perusahaan dalam melakukan pengukuran efektivitas pengendalian intern pembelian melalui kualifikasi audit operasional. Bagi penelitian berikutnya diharapkan menggunakan lebih banyak lagi variabel independen dibandingkan dengan penelitian yang penulis lakukan. Ini bertujuan agar lebih mencerminkan lagi penilaian efektivitas pengendalian intern pembelian yang lebih menyeluruh. Diharapkan pada penelitian berikutnya juga lebih luas lagi pengambilan sampelnya agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan.


(21)

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. (2004). Auditing Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan

Publik. Lembaga Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Arens, Alvin A., Randal J.Elder, dan Mark S. Beasley. (2005). Auditing dan

Pelayanan Verifikasi. Edisi 9. Penerbit Indeks. Jakarta.

Arens, Alvin A., Randal J.Elder, dan Mark S. Beasley. (2006). Auditing and

Assurance Services: An Integrated Approach. 11th Edition. Prentice Hall Inc. New Jersey.

Arens, Alvin A. dan Loebbecke, James K. (2005). Auditing An Integrated

Appproach. 9th Edition. Prentice Hall Inc. New Jersey.

Assauri, Sofyan. (2004). Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi. Lembaga Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Hasan, Iqbal. (2004). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta.

Heizer, Jay dan Render, Barry. (2001). Operations Management. 6th Edition. Prentice Hall. New Jersey.

Konrath, Larry F. (2001). Auditing: A Risk Analysis Approach. 5th Edition. South-Western College Publishing. Ohio.

Kuncoro, Mudrajad. (2003). Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Kusmayadi, Dedi. (2006). Pengaruh Audit Operasional Terhadap Kinerja Perusahaan (Survei Pada Perusahaan Manufaktur Aneka Industri go Public di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 3 (1) Februari, hal 62-88.


(22)

Leenders, Michiel R., Harold E.Fearon, Anna E. Flynn, dan Fraser Jhonson. (2002).

Purchasing and Supply Management. 12thEdition. The Mc Grow – Hill Inc. New York.

Louwers, Timothy J., Robert J. Ramsay, David Sinason, dan Jerry R. Strawser. (2006). Auditing and Assurance Services. The Mc Grow – Hill Inc. New York.

Mulyadi. (2002). Auditing. Edisi Keenam. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Narko. (2007). Sistem Akuntansi. Penerbit Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta.

Priyatno, Dwi. (2008). Mandiri Belajar SPSS. Penerbit MediaKom. Yogyakarta.

Ratliff, Richard L., Wanda A.Wallace, James K. Loebbecke, dan William G. McFarland. (2005). Introduction to Auditing: logic, Principle and

Techniques. The Institute of Internal Auditors. Florida.

Reider, Rob. (2002). Operational Review : Maximum Results at Efficient Cost. John Willey & Sons. New York.

Santoso, Singgih. (2009). Panduan Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS 17. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Sawyer, Lawrence B. (2005). Internal Auditing. 5th Edition. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Sekaran, Uma. (2006). Research Method for Bussiness. Edisi 4. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Sugiyono dan Wibowo, Eri. (2004). Statistika Untuk Penelitian. CV.Alfabeta. Bandung.

Tugiman, Hiro. (2002). Pandangan Baru Internal Auditing. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.


(23)

Tunggal, Amin Widjaya. (2001). Audit Operasional : Suatu Pengantar. Penerbit Harvarindo. Jakarta.


(1)

Bab V Simpulan dan Saran 103

Universitas Kristen Maranatha

telah diperkirakan dengan cukup oleh perusahaan, sehingga dapat mengurangi kemungkinan resiko yang terjadi.

3. Aktivitas Pengendalian

 Adanya pemisahan tugas yang memadai antara bagian gudang, bagian pembelian, bagian akuntansi dan bagian keuangan.

 Adanya otorisasi dari pihak yang berwenang atas kegiatan pembelian tersebut.

 Adanya dokumen dan catatan atas aktivitas pembelian yang bernomor urut.

Mengakses data perusahaan harus memakai ID dan Password. 4. Informasi dan Komunikasi

Manajemen dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan akurat dengan adanya sistem informasi dan sistem komunikasi yang baik pada PT.X.

5. Pemantauan

Pemantauan dilaksanakan dengan pengawasan secara berkesinambungan terhadap aktivitas pembelian perusahaan yaitu dengan mengamati secara langsung apakah prosedur pembelian yang ada di perusahaan telah dilaksanakan dengan benar.

b. Tercapainya tujuan pengendalian intern pembelian yaitu sebagai berikut: 1. Keandalan laporan keuangan

Keandalan laporan keuangan dapat ditelusuri melalui dokumen dan catatan pembelian yang dicatat dengan benar dan tepat. Dengan adanya


(2)

Bab V Simpulan dan Saran 104

Universitas Kristen Maranatha

penyediaan data yang dapat dipercaya maka memungkinkan tersusunnya laporan keuangan yang dapat diandalkan.

2. Efektivitas dan Efisiensi Operasi

Tercapainya efektivitas pada pengendalian internal pembelian dapat mengurangi kecurangan dan pemborosan dalam kegiatan pembelian. 3. Kepatuhan Terhadap Hukum dan Peraturan yang Telah Ditetapkan

Adanya pengendalian intern pembelian dapat meningkatkan kepatuhan staf pembelian terhadap peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh manajemen khususnya berhubungan dengan kegiatan pembelian. Hal ini terlihat dari ketaatan para staf pembelian terhadap prosedur pembelian. 2. Hasil penelitian menunjukkan angka R Square adalah 0,922. R Square

disebut juga koefisien determinasi, yang dalam hal ini berarti 92,2% dari variasi pengendalian intern pembelian perusahaan bisa dijelaskan oleh variabel audit operasional, sedangkan sisanya 7,8% dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain. Dari hasil penelitian uji t diperoleh nilai statistik hitung sebesar 19,815 dan statistik tabel sebesar 2,035. Terbukti bahwa 19,815 > 2,035, maka H0 ditolak. Dari uji ANOVA atau F Test, didapat tingkat

signifikansi 0,000. Probabilitas 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa audit operasional berpengaruh secara signifikan dalam menunjang efektivitas pengendalian intern pembelian.

3. Penulis menyimpulkan ada beberapa kelemahan pada PT.X yaitu:

 PT.X tidak membuat laporan kinerja pemasok yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja pemasok secara berkala.


(3)

Bab V Simpulan dan Saran 105

Universitas Kristen Maranatha

 Adanya tugas rangkap yaitu bagian gudang menjadi bagian penerimaan dan bagian penyimpanan barang.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan, penulis memberikan saran sebagai berikut:

a. PT.X sebaiknya membuat laporan kinerja pemasok agar kinerja pemasok dapat dievaluasi secara periodik sehingga perusahaan dapat memastikan bahwa pemasok-pemasok yang bekerja sama dengan perusahaan dapat diandalkan.

b. Sebaiknya bagian gudang pada PT.X tidak diberi tugas rangkap sebagai bagian penerimaan dan bagian penyimpanan, karena dengan adanya tugas rangkap dapat memberikan peluang terjadinya kecurangan semakin besar. c. Kekurangan dari penelitian ini adalah keterbatasan waktu dan dana dalam

pengambilan sampel, sehingga masih belum mencerminkan pengukuran efektivitas pengendalian intern secara maksimal.

d. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi perusahaan dalam melakukan pengukuran efektivitas pengendalian intern pembelian melalui kualifikasi audit operasional. Bagi penelitian berikutnya diharapkan menggunakan lebih banyak lagi variabel independen dibandingkan dengan penelitian yang penulis lakukan. Ini bertujuan agar lebih mencerminkan lagi penilaian efektivitas pengendalian intern pembelian yang lebih menyeluruh. Diharapkan pada penelitian berikutnya juga lebih luas lagi pengambilan sampelnya agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan.


(4)

106 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. (2004). Auditing Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik. Lembaga Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Arens, Alvin A., Randal J.Elder, dan Mark S. Beasley. (2005). Auditing dan Pelayanan Verifikasi. Edisi 9. Penerbit Indeks. Jakarta.

Arens, Alvin A., Randal J.Elder, dan Mark S. Beasley. (2006). Auditing and Assurance Services: An Integrated Approach. 11th Edition. Prentice Hall Inc. New Jersey.

Arens, Alvin A. dan Loebbecke, James K. (2005). Auditing An Integrated Appproach. 9th Edition. Prentice Hall Inc. New Jersey.

Assauri, Sofyan. (2004). Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi. Lembaga Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Hasan, Iqbal. (2004). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta.

Heizer, Jay dan Render, Barry. (2001). Operations Management. 6th Edition. Prentice Hall. New Jersey.

Konrath, Larry F. (2001). Auditing: A Risk Analysis Approach. 5th Edition. South-Western College Publishing. Ohio.

Kuncoro, Mudrajad. (2003). Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Kusmayadi, Dedi. (2006). Pengaruh Audit Operasional Terhadap Kinerja Perusahaan (Survei Pada Perusahaan Manufaktur Aneka Industri go Public di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 3 (1) Februari, hal 62-88.


(5)

107 Universitas Kristen Maranatha

Leenders, Michiel R., Harold E.Fearon, Anna E. Flynn, dan Fraser Jhonson. (2002). Purchasing and Supply Management. 12thEdition. The Mc Grow – Hill Inc. New York.

Louwers, Timothy J., Robert J. Ramsay, David Sinason, dan Jerry R. Strawser. (2006). Auditing and Assurance Services. The Mc Grow – Hill Inc. New York.

Mulyadi. (2002). Auditing. Edisi Keenam. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Narko. (2007). Sistem Akuntansi. Penerbit Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta.

Priyatno, Dwi. (2008). Mandiri Belajar SPSS. Penerbit MediaKom. Yogyakarta.

Ratliff, Richard L., Wanda A.Wallace, James K. Loebbecke, dan William G. McFarland. (2005). Introduction to Auditing: logic, Principle and Techniques. The Institute of Internal Auditors. Florida.

Reider, Rob. (2002). Operational Review : Maximum Results at Efficient Cost. John Willey & Sons. New York.

Santoso, Singgih. (2009). Panduan Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS 17. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Sawyer, Lawrence B. (2005). Internal Auditing. 5th Edition. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Sekaran, Uma. (2006). Research Method for Bussiness. Edisi 4. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Sugiyono dan Wibowo, Eri. (2004). Statistika Untuk Penelitian. CV.Alfabeta. Bandung.

Tugiman, Hiro. (2002). Pandangan Baru Internal Auditing. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.


(6)

108 Universitas Kristen Maranatha

Tunggal, Amin Widjaya. (2001). Audit Operasional : Suatu Pengantar. Penerbit Harvarindo. Jakarta.


Dokumen yang terkait

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN Pengaruh Pendidikan, Pengalaman Dan Pelatihan Kerja Terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Intern (Survei Pada Perusahaan Tekstil Di Kabupaten Sukoharj

0 2 14

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN Pengaruh Pendidikan, Pengalaman Dan Pelatihan Kerja Terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Intern (Survei Pada Perusahaan Tekstil Di Kabupaten Sukoharj

0 4 18

Pengaruh Audit Operasional dalam Menunjang Efektivitas Penjualan (Studi Kasus PT. Telkom).

1 11 19

Peranan Audit Operasional Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Persediaan Bahan Baku.

0 1 40

Peranan Pengauditan Intern dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Intern Penjualan.

0 1 20

Peranan Audit Intern dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Intern Penjualan (Studi Kasus pada PT New Inti Furnindo Cabang Bandung).

0 0 23

Pengaruh Struktur Pengendalian Intern Terhadap Pembelian Bahan Baku Dalam Menunjang Efektivitas dan Efisiensi Produksi pada Perusahaan Hilton.

0 0 39

Pengaruh Audit Intern Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Menunjang Pengendalian Intern Penjualan.

1 2 51

Peranan Audit Intern Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Gaji dan Upah (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Kebon Jati).

0 3 42

Peranan Audit Operasional Dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Pengendalian Intern Atas Pembelian Kebutuhan Tamu Hotel (Studi Kasus Pada Hotel 'X' Cirebon).

3 18 42