Studi Deskriptif Mengenai Organizational Commitment Pada Sales PT. 'X' di Bandung.

(1)

Universitas Kristen Maranataha

i

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan untuk memperoleh gambaran mengenai Organizational Commitment pada sales PT”X” di Bandung. Sampel pada penelitian ini adalah 28 orang sales yang bekerja di perusahaan PT”X”.

Penelitian ini dilakukan dengan metode survei. Penelitian ini menggunakan teori Organizational Commitment dari Meyer & Allen (1997) yag menyatakan bahwa Organizational Commitment adalah keterikatan individu terhadap pekerjaannya didasari oleh tiga komponen yaitu Affective Commitment, Continuance Commitment, dan Normative Commitment.

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Organizational Commitment Questionare (OCQ) yang dibuat oleh Allen & Meyer (1997) dan dimodifikasi oleh peneliti. Berdasarkan uji validitas alat ukur Organizational Commitment diperoleh nilai 0.483 sampai 0.942 dan reliabilitas sebesar 0.7743 (reliabilitas tinggi). Data yang diperoleh selanjutnya diolah dengan menggunakan uji Z dan tabulasi silang antara data utama dengan data penunjang, yaitu data pribadi (jenis kelamin, usia, lama bekerja dan pendidikan terakhir), imbalan, fasilitas dan tantangan tugas.

Dari hasil penelitian, diperoleh data bahwa komponen Organizatioanl Commitment yang paling dominan pada sales PT ”X” di Bandung adalah Normative Commiment (50%), diikuti oleh Affective Commitment (28,6%) dan Continuance Commitment (21,4%).

Saran yang diajukan untuk penelitian selanjutnya adalah melakukan penelitian mengenai hubungan Organizational Commitment dan produktivitas kerja pada karyawan.


(2)

Universitas Kristen Maranataha

ii

DAFTAR ISI

Halaman Lembar Judul

Lembar Pengesahan

ABSTRAK...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...ii

DAFTAR TABEL...v

DAFTAR BAGAN...vi

DAFTAR LAMPIRAN...vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah...1

1.2.Identifikasi Masalah...7

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian...7

1.3.1. Maksud Penelitian...7

1.3.2. Tujuan Penelitian...7

1.4.Kegunaan Teoritis dan Praktis...8

1.4.1. Kegunaan Teoritis...8

1.4.2. Kegunaan Praktis...8

1.5.Kerangka Pemikiran...8


(3)

Universitas Kristen Maranataha

iii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Organizational Commitment...17

2.1.1 Pengertian Organizational Commitment...17

2.1.2 Faktor-faktor Antesenden dari Komponen Organizational Commitment...21

2.1.3 Pengukuran Organizational Commitment...24

2.2 Sales...24

2.2.1 Pengertian Sales………24

2.2.2 Tugas Sales...24

2.3 Teori Perkembangan Dewasa...25

2.3.1 Teori Perkembangan Dewasa Awal...25

2.3.2 Teori Perkembangan Dewasa Madya...26

2.3.3 Teori Perkembangan Dewasa Akhir...26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian...28

3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional...28

3.2.1. Variabel Penelitian...28

3.2.2. Definisi Operasional...29

3.3 Populasi Sasaran dan Karakteristik Populasi...29

3.3.1 Populasi Sasaran...29

3.3.2 Karakteristik Populasi...29

3.4. Alat Ukur...30


(4)

Universitas Kristen Maranataha

iv

3.4.2. Data Penunjang...32

3.5. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur...32

3.5.1. Validitas alat Ukur...32

3.5.2. Reliabilitas Alat Ukur...33

3.6. Teknik Analisis...33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Responden...35

4.1.1 Gambaran Responden berdasarkan Jenis Kelamin...35

4.1.2 Gambaran Responden berdasarkan Usia...35

4.1.3 Gambaran Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan...36

4.1.4 Gambaran Responden berdasarkan Lama Kerja...36

4.2. Hasil Penelitian...37

4.2.1 Komponen Organizational Commitment………..37

4.3. Pembahasan...38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan...43

5.2. Saran...44

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(5)

Universitas Kristen Maranataha

v

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Gambaran Responden berdasarkan Jenis Kelamin...29

Tabel 2. Gambaran Responden berdasarkan Usia...29

Tabel 3. Gambaran Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan...30

Tabel 4. Gambaran Responden berdasarkan Lama Kerja...30


(6)

Universitas Kristen Maranataha

vi

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 1.1 Bagan Kerangka Pikir...13


(7)

Universitas Kristen Maranataha

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Tentang Organizational Commitment Lampiran 2 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

Lampiran 3 Jawaban Kuesioner Lampiran 4 Analisis Data


(8)

Lampiran 1 Alat Ukur

DATA SUBJEK 1. DATA PRIBADI:

Nama (inisial) :

Jenis Kelamin :

Usia :

Lama bekerja :

Pendidikan Terakhir :

2. DATA PENUNJANG: (imbalan)

1. Apakah saat menerima gaji dari perusahaan, Saudara merasa bahwa gaji yang diberikan tersebut sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup Saudara sehari-hari? a.Ya

b.Tidak

Alasan:_________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ 2. Apakah Saudara merasa bahwa gaji Saudara tersebut sudah sesuai dengan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab Saudara pada perusahaan?

a. Ya b. Tidak


(9)

Alasan:_________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ 3. Apakah Saudara selama ini pernah memperoleh bonus atau intensif lainnya selain gaji? Apakah dengan menerima bonus dan intensif tersebut, Saudara merasa lebih semangat dalam bekerja dan mempertahankan status kepegawaian Saudara?

a. Ya b. Tidak

Alasan:_________________________________________________________________ ________________________________________________________________________

(fasilitas)

1. Apakah selama bekerja pada perusahaan Saudara pernah mendapatkan suatu fasilitas tertentu (tempat tinggal, kendaraan, dll)?

a. Ya ( Jika ya, sebutkan fasilitas-fasilitas apa saja yang Saudara dapatkan!) b. Tidak

________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ 2. Apakah dengan adanya pemberian fasilitas, Saudara merasa lebih bersemangat dalam bekerja?

a. Ya b. Tidak Mengapa?


(10)

________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ 3. Apakah menurut Saudara fasilitas yang Saudara dapatkan tersebut sudah cukup memadai untuk menunjang pekerjaan Saudara?

a. Ya b. Tidak Alasan:

________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ 4. Apakah perusahaan telah memberi fasilitas kepada masing-masing karyawan sesuai dengan tugas dan pekerjaan masing-masing karyawan?

a. Ya b. Tidak

5. Apakah harapan yang Saudara harapkan dari perusahaan yang berhubungan dengan pemberian fasilitas terhadap para karyawan?

________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________

(tantangan tugas)

1. Apakah Saudara mengetahui dengan jelas mengenai apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab Saudara pada perusahaan?

a. Ya b. Tidak


(11)

________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ 2. Dapatkah Saudara ceritakan bagaimana pekerjaan Saudara dapat memberikan tantangan tersendiri bagi Saudara (seperti Saudara dapat menunjukkan kreatifitas dalam bekerja)?

________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ 3. Bagaimana Saudara menghayati pekerjaan Saudara yang dinilai menantang tersebut terhadap kinerja Saudara?

________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ 4. Apakah Saudara memiliki telah memiliki pengalaman kerja dalam mengerjakan tugas yang Saudara kerjakan saat ini?

a. Ya ( Jika ya, jelaskan bagaimana pengalaman kerja tersebut!) b. Tidak

________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________


(12)

Kuesioner Tentang Organizational Commitment Petunjuk Pengisian:

Berikut ini Saudara akan menemukan pernyataan-pernyataan yang terkait dengan perasaan Saudara terhadap perusahaan tempat Saudara bekerja saat ini. Mohon Saudara memilih salah satu dari ke-4 alternatif jawaban yang ada dengan tanda checklist (√ ) pada kotak yang tersedia pada setiap pernyataan. Mohon Saudara juga mengisinya dengan jujur karena kerahasiaan Saudara sangat kami jaga.

Alternatif jawaban pada setiap pernyataan: Sangat Tidak Setuju = STS

Tidak Setuju = TS

Setuju = S

Sangat Setuju = SS

Petunjuk:

Sangat Tidak Setuju : berarti dalam pekerjaan Saudara, Saudara sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

Tidak Setuju : berarti dalam pekerjaan Saudara, Saudara merasa tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

Setuju : berarti dalam pekerjaan Saudara, Saudara merasa setuju dengan pernyataan tersebut.

Sangat setuju : berarti dalam pekerjaan Saudara, Saudara sangat setuju dengan pernyataan tersebut.


(13)

No PERNYATAAN STS TS S SS 1. Saya senang mendiskusikan perusahaan tempat

saya bekerja dengan orang lain diluar perusahaan ini.

2. Saya akan merasa sangat sulit untuk mengambil keputusan untuk keluar dari perusahaan ini, karena saya takut tidak mendapat pekerjaan lain. 3. Saya merasa bahwa masalah perusahaan adalah

masalah saya juga.

4. Jika ditawarkan yang lebih baik, maka saya akan merasa bersalah jika menerimanya dan kemudian meninggalkan perusahaan ini.

5. Menurut saya, sekarang ini banyak karyawan yang pindah dari perusahaan ini ke perusahaan lain.

6. Saya senang sekali untuk menghabiskan masa kerja saya di perusahaan ini.

7. Jika saya meninggalkan perusahaan ini, maka hal ini tidak akan mengganggu kehidupan pribadi saya.

8. Tetap bertahan bekerja pada perusahaan merupakan salah satu bentuk tanggung jawab saya terhadap perusahaan.


(14)

9. Saya diajarkan untuk percaya nilai kesetiaan terhadap perusahaan.

10. Jika keluar dari perusahaan ini, maka saya akan sulit untuk mendapatkan pekerjaan lain.

11. Saya tidak merasa bahwa saya mempunyai suatu keterikatan emosi dengan perusahaan.

12. Saya merasa tidak harus bertanggung jawab atas perusahaan dimana saya bekerja saat ini.

13. Saya merasa bahwa banyak hal yang harus dipertimbangkan jika saya ingin keluar dari perusahaan ini.

14. Saya tidak merasa sebagai anggota ”keluarga besar” perusahaan tempat saya bekerja.

15. Perusahaan ini sangat penting bagi saya.

16. Saya merasa bahwa imbalan atau gaji yang saya peroleh sudah seimbang dengan apa yang menjadi tangung jawab saya dalam bekerja. 17. Saya tidak setuju bahwa seorang karyawan harus

setia terhadap perusahaannya.

18. Saya merasa sangat bangga dapat bekerja di perusahaan ini.


(15)

19. Akibat yang merugikan jika keluar dari pekerjaan ini adalah tidak adanya lagi masukan untuk keuangan keluarga saya.

20. Saya merasa sangat bertanggung jawab menyelesaikan seluruh pekerjaan saya dengan optimal.

21. Menurut saya, saya dapat bergaul akrab dengan orang-orang yang ada di perusahaan ini.

22. Jika keluar dari perusahaan ini, maka saya akan mudah untuk mendapatkan pekerjaan lain.

23. Adalah hal yang tidak wajar jika seorang karyawan berpindah-pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain.

24. Saya berfikir bahwa seorang karyawan tidak akan selamanya dapat bekerja di satu perusahaan.


(16)

Validitas Alat Ukur Lampiran 2

No Item Validitas Kesimpulan

1 0,823 Dipakai

2 0,737 Dipakai

3 0,567 Dipakai

4 0,942 Dipakai

5 0,788 Dipakai

6 0,516 Dipakai

7 0,666 Dipakai

8 0,632 Dipakai

9 0,674 Dipakai

10 0,632 Dipakai

11 0,823 Dipakai

12 0,516 Dipakai

13 0,516 Dipakai

14 0,632 Dipakai

15 0,483 Dipakai

16 0,699 Dipakai

17 0,823 Dipakai

18 0,516 Dipakai

19 0,632 Dipakai

20 0,516 Dipakai

21 0,516 Dipakai

22 0,516 Dipakai

23 0,737 Dipakai

24 0,567 Dipakai

Reliabilitas Alat Ukur Alpha Cronbach = 0,7743


(17)

Lampiran 4 Analisis Data

Lampiran 4.1 Tabel Perhitungan Uji Z Komponen Organizational Commitment. No. Nilai Z

Affective Commitmnet

Nilai Z

Continuance Commitment

Nilai Z

Normative Commitment

Kategori

1 0,99 0,74 1,27 Normative

2 1,54 0,35 0,12 Affective

3 2,09 1,49 0,69 Affective

4 -0,12 -0,03 0,12 Normative

5 -0,12 0,35 -0,45 Continuance

6 0,43 1,12 -0,45 Continuance

7 1,54 1,49 -0,45 Affective

8 0,43 0,74 1,27 Normative

9 -0,67 -0,03 0,69 Normative

10 -0,12 1,49 -0,45 Continuance

11 -1,22 -0,41 1,84 Normative

12 0,43 -0,03 -0,45 Affective

13 -0,67 0,35 0,69 Normative

14 -0,67 1,12 0,12 Continuance

15 2,09 0,74 2,41 Normative

16 0,43 -0,03 0,69 Normative

17 -0,12 -0,79 0,12 Normative


(18)

No. Nilai Z Affective Commitmnet Nilai Z Continuance Commitment Nilai Z Normative Commitment Kategori

19 -0,67 -1,55 -2,16 Affective

20 0,43 -2,69 -0,45 Affective

21 -1,22 -0,79 -0,45 Normative

22 -0,12 -1,17 0,12 Normative

23 -0,12 -0,41 -0,45 Affective

24 -1,77 -0,03 -1,59 Continuance

25 -0,67 -0,79 0,12 Normative

26 -0,12 -0,79 0,12 Normative

27 0,43 -0,03 -1,59 Affective

28 -1,22 -1,17 -1,02 Normative

Lampiran 4.2 Tabel Persentase Data Penunjang Tabel 6

Gaji

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid sesuai 10 35,7 35,7 35,7 tidak sesuai 18 64,3 64,3 100,0

Total 28 100,0 100,0

Tabel 7

Gaji_Tugas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid sesuai 14 50 50 50

tidak

sesuai 14 50 50 100,0


(19)

Tabel 8

Bonus_Semangat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid ya 16 57,1 57,1 57,1

tidak 12 42,9 42,9 100,0

Total 28 100,0 100,0

Tabel 9

Fasilitas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid ya 6 21,4 21,4 21,4

tidak 22 78,6 78,6 100,0

Total 28 100,0 100,0

Tabel 10

Fasilitas_Semangat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid ya 23 82,1 82,1 82,1

tidak 5 17,9 17,9 100,0

Total 28 100,0 100,0

Tabel 11

Fasilitas_Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid sesuai 12 42,9 42,9 64,3

tidak sesuai 16 57,1 57,1 100,0


(20)

Tabel 12

Fasilitas_Tugas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid sesuai 12 42,9 42,9 42,9 tidak sesuai 16 57,1 57,1 100,0

Total 28 100,0 100,0

Tabel 13

Kejelasan Tugas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid ya 25 89,3 89,3 89,3

tidak 3 10,7 10,7 100,0

Total 28 100,0 100,0

Tabel 14

Tantangan Tugas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid sesuai 21 75,0 75,0 75,0 tidak sesuai 7 25,0 25,0 100,0

Total 28 100,0 100,0

Tabel 15

Pengalaman Kerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid ya 21 75,0 75,0 75,0

tidak 7 25,0 25,0 100,0


(21)

Lampiran 4.3 Tabulasi silang Organizational Commitment dan Data Penunjang

Tabel 16

GENDER * ORGANIZATIONAL COMMITMENT Crosstabulation

ORGANIZATIONAL COMMITMENT

Total Affective Continuance Normative

GENDER perempuan Count 3 1 6 10

% within

GENDER 30,0% 10,0% 60,0% 100,0% % of Total 10,7% 3,6% 21,4% 35,7%

laki-laki Count 5 5 8 18

% within

GENDER 27,8% 27,8% 44,4% 100,0% % of Total 17,9% 17,9% 28,6% 64,3%

Total Count 8 6 14 28

% within

GENDER 28,6% 21,4% 50,0% 100,0% % of Total 28,6% 21,4% 50,0% 100,0%

Tabel 17

USIA * ORGANIZATIONAL COMMITMENT Crosstabulation

ORGANIZATIONAL COMMITMENT Total

Affective Continuance Normative

USIA 30-45 Tahun Count 3 4 5 12

% within

USIA 25,0% 33,3% 41,7% 100,0% % of Total 10,7% 14,3% 17,9% 42,9%

20-29 Tahun Count 5 2 9 16

% within

USIA 31,3% 12,5% 56,3% 100,0% % of Total 17,9% 7,1% 32,1% 57,1%

Total Count 8 6 14 28

% within

USIA 28,6% 21,4% 50,0% 100,0% % of Total 28,6% 21,4% 50,0% 100,0%


(22)

Tabel 18

TINGKAT PENDIDIKAN * ORGANIZATIONAL COMMITMENT Crosstabulation

ORGANIZATIONAL COMMITMENT Total

Affective Continuance Normative

TINGKAT PENDIDIKAN

S1 Count

0 1 3 4

% within TINGKAT

PENDIDIKAN ,0% 25,0% 75,0% 100,0%

% of Total ,0% 3,6% 10,7% 14,3%

D3 Count 0 0 4 4

% within TINGKAT

PENDIDIKAN ,0% ,0% 100,0% 100,0%

% of Total ,0% ,0% 14,3% 14,3%

SLTA Count 8 5 7 20

% within TINGKAT

PENDIDIKAN 40,0% 25,0% 35,0% 100,0%

% of Total 28,6% 17,9% 25,0% 71,4%

Total Count 8 6 14 28

% within TINGKAT 28,6% 21,4% 50,0% 100,0%

% of Total 28,6% 21,4% 50,0% 100,0%

Tabel 19

LAMA KERJA * ORGANIZATIONAL COMMITMENT Crosstabulation

ORGANIZATIONAL COMMITMENT Total

Affective Continuance Normative

LAMA KERJA > 1 tahun Count 4 4 1 9

% within

LAMA KERJA 44,4% 44,4% 11,1% 100,0%

% of Total 14,3% 14,3% 3,6% 32,1%

3 bulan-1 tahun Count 4 2 13 19

% within

LAMA KERJA 21,1% 10,5% 68,4% 100,0%

% of Total 14,3% 7,1% 46,4% 67,9%

Total Count 8 6 14 28

% within

LAMA KERJA 28,6% 21,4% 50,0% 100,0%


(23)

Tabel 20

GAJI * ORGANIZATIONAL COMMITMENT Crosstabulation

ORGANIZATIONAL COMMITMENT

Total Affective Continuance Normative

GAJI tidak sesuai Count 6 4 8 18

% within

GAJI 33,3% 22,2% 44,4% 100,0% % of Total 21,4% 14,3% 28,6% 64,3%

sesuai Count 2 2 6 10

% within

GAJI 20,0% 20,0% 60,0% 100,0% % of Total 7,1% 7,1% 21,4% 35,7%

Total Count 8 6 14 28

% within

GAJI 28,6% 21,4% 50,0% 100,0% % of Total 28,6% 21,4% 50,0% 100,0%

Tabel 21

BONUS_SEMANGAT * ORGANIZATIONAL COMMITMENT Crosstabulation

COMMITMENT Total

Affective Continuance Normative

BONUS_SEMANGAT tidak Count 4 2 6 12

% within

BONUS_SEMANGAT 33,3% 16,7% 50,0% 100,0%

% of Total 14,3% 7,1% 21,4% 42,9%

ya Count 4 4 8 16

% within

BONUS_SEMANGAT 25,0% 25,0% 50,0% 100,0%

% of Total 14,3% 14,3% 28,6% 57,1%

Total Count 8 6 14 28

% within

BONUS_SEMANGAT 28,6% 21,4% 50,0% 100,0%


(24)

Tabel 22

FASILITAS * ORGANIZATIONAL COMMITMENT Crosstabulation

ORGANIZATIONAL COMMITMENT

Total Affective Continuance Normative

FASILITAS tidak Count 6 3 13 22

% within

FASILITAS 27,3% 13,6% 59,1% 100,0% % of Total 21,4% 10,7% 46,4% 78,6%

ya Count 2 3 1 6

% within

FASILITAS 33,3% 50,0% 16,7% 100,0% % of Total 7,1% 10,7% 3,6% 21,4%

Total Count 8 6 14 28

% within

FASILITAS 28,6% 21,4% 50,0% 100,0% % of Total 28,6% 21,4% 50,0% 100,0%

Tabel 23

GAJI_TUGAS * ORGANIZATIONAL COMMITMENT Crosstabulation

ORGANIZATIONAL COMMITMENT

Total Affective Continuance Normative

GAJI_TUGAS tidak sesuai Count 3 2 9 14

% within

GAJI_TUGAS 21,4% 14,3% 64,3% 100,0% % of Total 10,7% 7,1% 32,1% 50,0%

sesuai Count 5 4 5 14

% within

GAJI_TUGAS 35,7% 28,6% 35,7% 100,0% % of Total 17,9% 14,3% 17,9% 50,0%

Total Count 8 6 14 28

% within

GAJI_TUGAS 28,6% 21,4% 50,0% 100,0% % of Total 28,6% 21,4% 50,0% 100,0%


(25)

Tabel 24

FASILITAS_SEMANGAT * ORGANIZATIONAL COMMITMENT Crosstabulation

ORGANIZATIONAL COMMITMENT

Total Affective Continuance Normative

FAS_SMGT tidak Count 1 1 3 5

% within

FAS_SMGT 20,0% 20,0% 60,0% 100,0% % of Total 3,6% 3,6% 10,7% 17,9%

ya Count 7 5 11 23

% within

FAS_SMGT 30,4% 21,7% 47,8% 100,0% % of Total 25,0% 17,9% 39,3% 82,1%

Total Count 8 6 14 28

% within

FAS_SMGT 28,6% 21,4% 50,0% 100,0% % of Total 28,6% 21,4% 50,0% 100,0%

Tabel 25

FASILITAS_PEKERJAAN * ORGANIZATIONAL COMMITMENT Crosstabulation

ORGANIZATIONAL COMMITMENT

Total Affective Continuance Normative

FAS_KERJA tidak sesuai Count 2 11 3 16

% within

FAS_KERJA 12,5% 68,8% 18,8% 100,0% % of Total 7,1% 39,3% 10,7% 57,1%

sesuai Count 9 1 2 12

% within

FAS_KERJA 75,0% 8,3% 16,7% 100,0% % of Total 32,1% 3,6% 7,1% 42,9%

Total Count 11 12 5 28

% within

FAS_KERJA 39,3% 42,9% 17,9% 100,0% % of Total 39,3% 42,9% 17,9% 100,0%


(26)

Tabel 26

FASILITAS_TUGAS * ORGANIZATIONAL COMMITMENT Crosstabulation

ORGANIZATIONAL COMMITMENT

Total Affective Continuance Normative

FAS_TGS tidak sesuai Count 4 4 8 16

% within

FAS_TGS 25,0% 25,0% 50,0% 100,0% % of Total 14,3% 14,3% 28,6% 57,1%

sesuai Count 4 2 6 12

% within

FAS_TGS 33,3% 16,7% 50,0% 100,0% % of Total 14,3% 7,1% 21,4% 42,9%

Total Count 8 6 14 28

% within

FAS_TGS 28,6% 21,4% 50,0% 100,0% % of Total 28,6% 21,4% 50,0% 100,0%

Tabel 27

KEJELASAN TUGAS * ORGANIZATIONAL COMMITMENT Crosstabulation

ORGANIZATIONAL COMMITMENT

Total Affective Continuance Normative

KEJELASAN TUGAS

tidak Count 0 2 1 3

% within KEJELASAN TUGAS

,0% 66,7% 33,3% 100,0% % of Total ,0% 7,1% 3,6% 10,7%

ya Count 8 4 13 25

% within KEJELASAN TUGAS

32,0% 16,0% 52,0% 100,0% % of Total 28,6% 14,3% 46,4% 89,3%

Total Count 8 6 14 28

% within KEJELASAN TUGAS

28,6% 21,4% 50,0% 100,0% % of Total 28,6% 21,4% 50,0% 100,0%


(27)

Tabel 28

TANTANGAN TUGAS * ORGANIZATIONAL COMMITMENT Crosstabulation

ORGANIZATIONAL COMMITMENT Total

Affective Continuance Normative TANTANGAN

TUGAS

tidak sesuai Count

0 3 4 7

% within

TANTANGAN TUGAS

,0% 42,9% 57,1% 100,0%

% of Total ,0% 10,7% 14,3% 25,0%

sesuai Count 8 3 10 21

% within

TANTANGAN TUGAS

38,1% 14,3% 47,6% 100,0% % of Total 28,6% 10,7% 35,7% 75,0%

Total Count 8 6 14 28

% within

TANTANGAN TUGAS

28,6% 21,4% 50,0% 100,0%

% of Total 28,6% 21,4% 50,0% 100,0%

Tabel 29

PENGALAMAN KERJA * ORGANIZATIONAL COMMITMENT Crosstabulation

ORGANIZATIOANL COMMITMENT Total

Affective Continuance Normative PENGALAMAN

KERJA

tidak Count

2 1 4 7

% within

PENGALAMAN KERJA

28,6% 14,3% 57,1% 100,0%

% of Total 7,1% 3,6% 14,3% 25,0%

ya Count 6 5 10 21

% within

PENGALAMAN KERJA

28,6% 23,8% 47,6% 100,0% % of Total 21,4% 17,9% 35,7% 75,0%

Total Count 8 6 14 28

% within

PENGALAMAN KERJA

28,6% 21,4% 50,0% 100,0%


(28)

Universitas Kristen Maranatha

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan memiliki tujuan atau target tertentu yang hendak dicapai. Dalam pencapaian tujuan tersebut, perusahaan membutuhkan tenaga-tenaga profesional dengan sumber daya yang berkualitas, karena Sumber Daya Manusia adalah salah satu aset terpenting dan mempunyai kontribusi yang besar bagi keberhasilan dan meningkatkan kualitas perusahaan agar perusahaan dapat tetap bertahan.

Jika perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai, para pegawai juga mempunyai tujuan yang ingin dicapai, yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam hal ini organisasi dan pegawai diharapkan dapat bekerja sama. Pegawai menjalankan semua tugas yang diberikan dan menyelesaikan dengan hasil yang memuaskan. Organisasi juga memperhatikan kebutuhan-kebutuhan pegawai untuk menyelesaikan tugas agar pegawai dapat memberikan hasil yang terbaik bagi organisasi.

Organisasi PT ”X” merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan makanan yang didirikan pada tahun 1996 dan merupakan sebuah perusahaan yang sedang berkembang dan telah sukses dalam memproduksi dan memasarkan produk-produk makanan dan minuman di Indonesia dengan standar


(29)

Universitas Kristen Maranatha

2

kualitas yang tinggi. Saat ini produk-produk makanan yang diproduksi PT ”X” merupakan market leader di Indonesia.

Di organisasi PT ”X” terdapat karyawan di berbagai unit kerja. Salah satunya adalah sales. Untuk menjadi sales bukanlah suatu hal yang mudah, karena membutuhkan keterampilan untuk meyakinkan orang lain dan kegigihan mencari konsumen. Perusahaan PT ”X” mengharapkan sales-sales yang bekerja di perusahaan PT ”X” memahami peran dan tanggung jawab yang harus dijalankannya, memiliki antusiasme dalam bekerja, mampu menjual produk, menata produk, mampu memberikan pelayanan yang baik pada konsumen. Sales juga diharapkan memiliki sikap profesionalisme yaitu ahli dibidangnya, berpengalaman, menguasai dan mampu mengerjakan serta menunjukkan keahliannya secara konsisten, dituntut untuk selalu bersikap profesional dalam menjual produk perusahaannya dan dalam menghadapi pelanggan atau pembeli. Sales harus terampil dalam menjelaskan / demo barang dan mampu berkomunikasi dengan baik pada pelanggan atau konsumen. Sales dituntut untuk memiliki sikap jujur, sopan santun, disiplin dalam bekerja, ramah, berpikir kreatif dan komunikatif.

Menurut Manager Pemasaran PT ”X”, tugas-tugas sales adalah mendistribusikan barang, memperluas market share, memperkenalkan produk, membuat saluran distribusi yaitu distribusi dimulai dari grosir kemudian disalurkan ke semi grosir dan ke trailer kemudian dipasarkan ke toko-toko. Menurut Ulanoff (1985), sales memiliki tugas penting dalam menstimulasi, menyemangati,


(30)

Universitas Kristen Maranatha

3

memotivasi, mempromosikan produk, meyakinkan dan menarik perhatian konsumennya untuk membeli produk atau barang yang ditawarkan. Keterlibatan sales dalam melakukan tugas-tugasnya sangat berpengaruh pada pencapaian target pemasaran dalam organisasinya. Menurut George E. Belch & Michael E. Belch (2001), sales bertugas mempromosikan dan memperkenalkan produk-produk, mendistribusikan produknya mulai dari pedagang eceran sampai kepada penjualan dalam jumlah besar atau grosiran. Dalam menjalankan tugas pemasarannya, sales diharapkan memiliki ketrampilan dalam menarik minat konsumen untuk membeli produk-produk yang ditawarkan dan melakukan kegiatan pemasaran yang menyediakan nilai ekstra atau insentif untuk pembelian suatu produk sehingga dapat dengan segera merangsang pembelian.

Target pemasaran produk yang ditetapkan perusahaan per bulan adalah 200 juta rupiah dan sekitar 70% pegawai pemasaran yang mampu mencapai target pemasaran yang ditetapkan perusahaan. Menurut Manager Pemasaran PT ”X”, sales di PT ”X” mendapatkan fasilitas biaya transport setiap harinya ketika mereka bekerja, uang makan siang, bonus pemasaran jika mampu mencapai target pemasaran dalam waktu 3 bulan, uang tunjangan pengobatan/kesehatan saat sakit, tunjangan hari raya dan tunjangan pernikahan. Fasilitas diberikan kepada para sales agar mereka dapat bekerja dengan optimal dan betah bekerja di perusahaan. Dengan semua fasilitas yang diberikan, perusahaan berharap para sales akan mampu mendukung harapan serta target pemasaran yang telah ditetapkan perusahaan.


(31)

Universitas Kristen Maranatha

4

Di perusahaan PT ”X”, para sales yang mengalami kendala dalam pekerjaanya dan kurang mampu mencapai target yang ditetapkan oleh perusahaan akan diberikan kesempatan untuk menyatakan keluhan-keluhan khusus pada

supervisornya mengenai keterhambatan yang dialami dalam pencapaian target dan

akan diberikan bimbingan dalam pencapaian target pemasaran selanjutnya. Para sales juga diberikan kesempatan jangka waktu selama 3 bulan untuk mencapai target yang ditetapkan perusahaan. Di dalam menjalankan pekerjaan pemasarannya, para sales PT ”X” juga saling bertukar informasi dengan teman-teman sesama sales untuk memperoleh masukan-masukan informasi mengenai pekerjaan yang mereka lakukan dan belajar dari pengalaman keberhasilan sales-sales lain di PT ”X” yang mampu mencapai target-target yang ditetapkan perusahaan setiap bulannya..

Dalam 3 tahun belakangan ini, terjadi turnover yang cukup tinggi (sekitar 30%) pada sales setelah masa kerja 3 bulan di perusahaan PT ”X”. Hal ini dikarenakan adanya sales yang keluar dari perusahaan PT ”X” karena mendapatkan tawaran pekerjaan dari perusahaan lain, ada sales yang dikeluarkan dari perusahaan dengan alasan tidak mampu memenuhi tuntutan kerja dan target yang ditetapkan perusahaan PT ”X”, adanya sales-sales yang sering absen dalam bekerja dan akhirnya dikeluarkan oleh perusahaan, dan ada sales yang mengundurkan diri karena kurang menyukai pekerjaannya di perusahaan PT ”X”. Hal ini menyebabkan terjadinya penurunan pencapaian target pemasaran yang telah ditentukan oleh perusahaan sehingga menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Perusahaan membutuhkan waktu


(32)

Universitas Kristen Maranatha

5

untuk melakukan perekrutan sales yang baru untuk menggantikan posisi sales yang keluar dari PT ”X”. Tingkat turnover dapat menurun dengan meningkatnya komitmen para karyawan terhadap perusahaan (Cascio, 1982). Selain itu juga terdapat sales-sales yang kurang disiplin dalam bekerja, misalnya masuk kerja tidak tepat waktu dan kurang memiliki kemauan untuk bekerja keras dalam menjalankan tugas-tugasnya dalam usaha pencapaian target perusahaan. Dari hal ini terlihat, bahwa Organizational Commitment pada sales terhadap PT ”X” sangat penting dalam pengembangan perusahaan PT ”X”.

Perilaku kerja yang ditampilkan sales menunjukkan seberapa besar

Organizational Commitment pada sales terhadap PT ”X” untuk mencapai tujuan

perusahaan. Menurut Meyer & Allen (1997) ada tiga komponen Organizational

Commitment yaitu: Affective Commitment yang merupakan ikatan yang berasal dari

keterikatan emosional karyawan terhadap perusahaannya. Karyawan dengan Affective

Commitment yang dominan mengidentifikasikan dirinya dengan perusahaan, dan

akan terlibat secara penuh pada kegiatan-kegiatan organisasi serta sangat menyenangi keanggotaannya pada perusahaan. Continuance Commitment diartikan sebagai tidak adanya alternatif pilihan kecuali tetap bertahan dalam perusahaan dan karyawan akan mengalami kerugian jika meninggalkan perusahaan. Normative Commitment yang merupakan keyakinan seseorang untuk bertanggung jawab dan merasa wajib untuk tetap bertahan dalam perusahaan. Dengan demikian, Normative Commitment merupakan seberapa besar tanggung jawab karyawan terhadap perusahaan.


(33)

Universitas Kristen Maranatha

6

Melalui wawancara dengan 15 orang sales , 6 orang diantaranya mengatakan bahwa pekerjaan yang mereka dapatkan saat ini di perusahaan PT ”X” merupakan tugas dan tanggung jawab yang harus mereka kerjakan. Mereka merasa harus menunjukkan tanggung jawab mereka dalam bekerja dengan sungguh-sungguh selama ada dalam perusahaan tersebut (Normative Commitment). Di samping itu 5 orang sales lain yang diwawancarai mengatakan bahwa mereka tetap bertahan bekerja di perusahaan PT ”X” karena takut tidak mendapatkan pekerjaan lain dan membutuhkan gaji untuk memenuhi kebutuhan hidup (Continuance Commitment) namun jika ada tawaran kerja menarik dari perusahaan lain, mereka akan segera pindah dari perusahaan ”X” dan 4 orang karyawan mengatakan bahwa mereka tetap bertahan dalam perusahaan karena adanya perasaan betah dan telah bekerja cukup lama di perusahaan ”X”, menyenangi pekerjaan yang diberikan perusahaan, adanya kepedulian yang besar terhadap majunya perusahaan dengan pencapaian target yang ditetapkan atau melebihi target, merasa bangga jika menyebutkan dirinya sebagai salah satu sales di perusahaan ”X”, dan tidak ingin meninggalkan perusahaan walaupun gaji yang diterima dirasakan belum cukup bagi mereka (Affective

Commitment). Menurut Meyer & Allen (1997) kepedulian tenaga kerja terhadap masa depan perusahaan mendorong tenaga kerja untuk siap berkorban demi organisasi dengan menyediakan waktu, tenaga, energi terhadap pencapaian tujuan atau target perusahaan karena adanya perasaan telah menjadi bagian dalam perusahaan tersebut ( Affective Commitment), bertahan dalam perusahaan karena akan


(34)

Universitas Kristen Maranatha

7

mengalami kerugian jika keluar dari perusahaan (Continuance Commitment) dan merasa wajib untuk menjalankan tanggung jawabnya dalam perusahaan ( Normative

Commitment)

Dari fenomena-fenomena tersebut mendorong peneliti untuk melakukan penelitian mengenai Organizational Commitment Pada Sales PT ”X” Di Bandung.

1.2 Identifikasi Masalah

Apa Organizational Commitment yang dimiliki oleh sales PT ”X” di Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Untuk memperoleh gambaran umum komponen Organizational

Commitment yang paling dominan yang dimiliki sales PT”X” di

Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana gambaran spesifik komponen

Organizational Commitment yang dominan yang dimiliki sales PT

”X” di Bandung yang dilandasi oleh Affective Commitment,


(35)

Universitas Kristen Maranatha

8

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Ilmiah

1. Memberikan informasi tambahan kepada bidang psikologi, khususnya Psikologi Industri dan Organisasi mengenai Organizational Commitment karyawan terhadap perusahaan.

2. Memberikan informasi kepada peneliti lain yang tertarik untuk meneliti topik yang serupa dan mendorong dikembangkannya penelitian yang berhubungan dengan komitmen.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Memberikan informasi kepada PT ”X” mengenai Organizational

Commitment yang dimiliki sales terhadap perusahaan tersebut

sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan komitmen kerja karyawannya dengan cara menyediakan dan memberikan hal-hal yang berkenaan dengan pekerjaan untuk pencapaian peningkatan komitmen karyawan yang semakin tinggi.

1.5 Kerangka Pikir

Dalam menjalankan kehidupannya, manusia selalu menjalankan berbagai macam aktivitas. Bagi individu yang telah memasuki dunia kerja, aktivitas bekerja merupakan suatu aktivitas rutin dan menjadi salah satu syarat bagi


(36)

Universitas Kristen Maranatha

9

pemenuhan tugas perkembangannya. Tugas yang diberikan oleh organisasi menuntut pegawai untuk senantiasa mengerahkan usaha ekstra agar hasil yang diperoleh sesuai dengan tujuan organisasi. Oleh karena itu, suatu organisasi biasanya menginginkan pegawainya mau bekerja keras bagi kepentingan organisasi dan memberikan yang terbaik. Dalam melaksanakan pekerjaan setiap karyawan akan memperlihatkan hasil penghayatan terhadap perusahaan yang ditampilkan dalam bentuk perilaku yang menunjukkan komitmen terhadap perusahaan.

Sewaktu masuk dalam perusahaan, para sales membawa berbagai macam atribut dalam bekerja seperti persepsi mereka tentang perusahaan yang akan melandasi perilaku mereka dalam bekerja, pemahaman situasi tempat mereka bekerja, kapasitas mereka dalam melakukan tugas-tugas dalam pekerjaan mereka dan memperlihatkan suatu sikap sebagai hasil penghayatan terhadap perusahaan yang ditampilkan dalam bentuk perilaku yang menunjukkan komitmen terhadap perusahaan.

Di perusahaan PT ”X”, salesnya mendapatkan kejelasan tugas dalam menjalankan pekerjaannya, mengetahui tujuan perusahaan yang harus dikerjakannya. Selain itu, sales juga mendapatkan imbalan bonus setelah mampu mencapai target dalam 3 bulan dan tersedianya fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan dalam bekerja seperti biaya transport setiap harinya ketika mereka bekerja, uang makan siang, bonus pemasaran jika mampu mencapai target pemasaran dalam


(37)

Universitas Kristen Maranatha

10

waktu 3 bulan, uang tunjangan pengobatan/kesehatan saat sakit, tunjangan hari raya dan tunjangan pernikahan. Namun disamping itu, perusahaan juga mengharapkan adanya unjuk kerja yang optimal dari para salesnya dan adanya komitmen terhadap organisasi yang tinggi dari para salesnya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya di perusahaan. Komitmen karyawan terhadap organisasi sangatlah penting karena dipengaruhi oleh penyesuaian sikap dan harapan-harapannya dalam situasi kerja di organisasi tempat mereka bekerja (Porter & Steers, 1991).

Meyer & Allen (1997) mengatakan bahwa Organizational Commitment merupakan keterikatan karyawan terhadap tempat ia bekerja. Menurut Meyer & Allen (1997) ada 3 komponen Organizational Commitment, yaitu Affective

Commitment yang merupakan ikatan yang berasal dari keterikatan emosional

karyawan terhadap perusahaannya., Continuance Commitment diartikan sebagai tidak adanya alternatif pilihan kecuali tetap bertahan dalam perusahaan dan karyawan akan mengalami kerugian jika meninggalkan perusahaan, dan

Normative Commitment yang merupakan keyakinan seseorang untuk bertanggung

jawab dan merasa wajib untuk tetap bertahan dalam perusahaan. Mereka berpendapat bahwa setiap komponen memiliki dasar yang berbeda. Di perusahaan PT ”X” sales yang memiliki Affective Commitment, akan tetap bergabung dengan organisasi karena kemauannya sendiri dan karena mereka menyukai pekerjaannya di PT ”X”. Sales PT ”X” yang memiliki Affective Commitment akan bertahan


(38)

Universitas Kristen Maranatha

11

dalam perusahaan PT ”X” karena ia memang ingin melakukan hal tersebut (want). Sementara itu, sales PT ”X” yang memiliki Continuance Commitment akan memilih untuk tetap bertahan di perusahaan PT ”X” karena mereka percaya mereka harus seperti itu dan mereka membutuhkan pekerjaan tersebut (need).

Sales PT ”X” yang memiliki Normative Commitment tetap menjadi anggota

organisasi karena mereka merasa wajib melakukannya dan bertanggung jawab untuk menjalankan tugas dan pekerjaannya di dalam perusahaan PT ”X”. Dengan kata lain, sales PT ”X” yang memiliki Normative Commitment akan bertahan dalam PT ”X” karena merasa memang sudah seharusnya demikian (ought to).

Menurut Meyer & Allen (1997) Organizational Commitment juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah karakteristik pribadi (usia, lama bekerja, jenis kelamin, tingkat pendidikan), karakteristik pekerjaan (tantangan tugas), dan kepuasan kerja (fasilitas dan imbalan). Karakteristik usia, masa kerja, dan tingkat pendidikan berhubungan dengan Continuance

Commitment (Allutto, Hrebiniak & Alonso, 1973 dalam Meyer & Allen,

1997). Pada pencapaian usia yang semakin tua alternatif pilihan kerja yang bisa didapatkannya sudah semakin sedikit sehingga setelah mendapatkan pekerjaan tertentu, orang dengan usianya yang lebih tua akan lebih mempertahankan keanggotaannya dalam pekerjaannya dan lebih berusaha untuk lebih menunjukkan unjuk kerja yang lebih baik pada pekerjaannya saat ini sehingga orang yang lebih tua usianya memiliki Continuance Commitment. Orang yang


(39)

Universitas Kristen Maranatha

12

telah memiliki lama kerja yang sudah berjalan lama akan mendapatkan pengalaman-pengalaman dalam menjalankan pekerjaannya, melewati proses pembelajaran hingga mampu melakukan pencapaian target yang ditentukan oleh perusahaan dan semakin banyaknya penghasilan / reward yang akan didapatkan dalam masa kerjanya yang semakin lama, misalnya dana pensiun yang semakin banyak sehingga juga menunjukkan adanya Continuance Commitment yang dimiliki oleh sales. Pada pendidikan, Continuance Commitment akan semakin kuat jika semakin rendah pendidikannya ( Lee, 1992 dalam Meyer & Allen, 1997), hal ini dikarenakan semakin rendah pendidikan yang dimiliki seseorang maka ketika ia mendapatkan pekerjaan di tempat kerja tertentu, ia akan memastikan bahwa pekerjaan yang dipercayakan padanya akan dikerjakannya dengan maksimal dan akan sangat mempertahankan keberadaannya di tempat ia bekerja karena jika ia keluar dari perusahaan, ia khawatir akan kesulitan mencari pekerjaan karena terbatasnya pendidikan yang dimilikinya.

Dalam kepuasan kerja, yang tercakup didalamnya adalah fasilitas dan imbalan. Karakteristik ini berkaitan dengan Continuance Commitment. Imbalan dan fasilitas yang diberikan perusahaan dan dibutuhkan karyawan dalam bekerja dapat menjadi pendorong bagi individu untuk mempertahankan keanggotaannya dalam perusahaan (Whitener & Walz, 1993 dalam Meyer & Allen, 1997). Imbalan yang sepadan dengan pekerjaan yang diberikan akan membuat karyawan tetap bertahan dalam pekerjaannya dan semakin lengkap fasilitas yang diberikan


(40)

Universitas Kristen Maranatha

13

pada karyawan dalam mengerjakan tugas-tugasnya akan membuat mereka semakin tertarik dan semakin mudah melaksanakan pekerjaannya sehingga tetap mempertahankan keanggotaannya dalam pekerjaannya.

Pada karakteristik pribadi, usia dan lama kerja juga berhubungan dengan

Affective Commitment (Meyer & Allen, 1997). Karyawan dengan usia yang lebih

tua akan memiliki ikatan emosional yang semakin kuat dengan perusahaan tempat ia bekerja, semakin menikmati pekerjaannya, dan lebih mampu mengidentifikasikan dirinya dengan organisasi tempatnya bekerja sehingga dengan usia yang semakin tua karyawan akan menunjukkan Affective

Commitment yang tinggi. Menurut Levinson, pada usia dewasa madya (sekitar

40-60 tahun), masa dimana seseorang semakin memiliki keinginan untuk mencapai, mempertahankan kepuasan dan keberadaannya dalam karir sehingga menjadi semakin bertanggung jawab dalam menjalankan tanggung jawabnya (Santrock, 2004). Karyawan dengan lamanya masa kerja yang telah dijalaninya dalam pekerjaannya saat ini membuatnya mendapatkan semakin banyak pengalaman kerja, semakin betah, dan semakin kuat ikatan attachment yang terbentuk dengan organisasi tempatnya bekerja sehingga memiliki Affective

Commitment yang tinggi.

Yang termasuk dalam karakteristik pekerjaan adalah tantangan kerja, yaitu sejauh mana pelaksanaan pekerjaannya dilakukan dengan bertanggung jawab ( Dorstein & Malaton, 1989 dalam Meyer & Allen, 1997). Karakteristik ini


(41)

Universitas Kristen Maranatha

14

berkaitan dengan Normative Commitment (Ashforth & Saks, 1996 dalam Meyer &Allen, 1997). Karyawan yang telah mengetahui tantangan kerjanya atau tuntutan pekerjaannya akan memiliki kesadaran bahwa tantangan kerja yang diberikan merupakan tanggung jawab yang harus dikerjakan dengan benar dan mereka merasa tertantang untuk mengusahakan kemampuan mereka semaksimal mungkin dalam pemenuhan tantangan kerja tersebut. Oleh karena itu, karyawan yang telah mengetahui tantangan kerjanya akan memiliki Normative Commitment yang tinggi.

Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa komitmen karyawan terhadap perusahaan sangatlah penting untuk pencapaian tujuan perusahaan dan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk kepentingan organisasi.


(42)

Universitas Kristen Maranatha

15

Skema:

Bagan 1.1 Bagan Kerangka Pikir

Asumsi:

1. Sales adalah karyawan yang bertugas mendistribusikan barang, memperluas market share, memperkenalkan produk dan membuat saluran distribusi

sampai ke trailer atau membutuhkan keterampilan untuk meyakinkan orang lain dan kegigihan mencari konsumen.

Sales Organizational Commitment

Normative Commitment Continuance Commitment

Faktor-faktor yang berpengaruh pada komitmen:

-Karakteristik pribadi (usia, lama kerja, jenis kelamin dan tingkat pendidikan).

-Karakteristik pekerjaan ( tantangan kerja)

-Karakteristik kepuasan kerja (fasilitas dan imbalan)

Affective Commitment

3 komponen komitmen:

1. Affective Commitment 2. Continuance Commitment


(43)

Universitas Kristen Maranatha

16

2. Organizational Commitment pada sales PT ”X” memiliki tiga komponen

yaitu Affective Commitment, Continuance Commitment dan Normative

Commitment.

3. Sales PT ”X” yang menunjukkan Affective Commitment terhadap organisasi

apabila mengidentifikasikan dirinya dengan perusahaan, dan akan terlibat secara penuh pada kegiatan-kegiatan organisasi serta sangat menyenangi keanggotaannya pada perusahaan.

4. Sales PT ”X” yang menunjukkan Continuance Commitment terhadap

perusahaan apabila mereka tidak memiliki pilihan lain selain bekerja pada perusahaan karena mereka membutuhkan pekerjaan tersebut.

5. Sales PT ”X” yang menunjukkan Normative Commitment terhadap

perusahaan memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap perusahaan tempat mereka bekerja.

6. Organizational Commitment dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu


(44)

Universitas Kristen Maranatha

43

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 28 orang responden mengenai Organizational Commitment pada sales PT”X” di Bandung, didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Sales-sales PT”X” di Bandung memiliki 28,6% Affective Commitment,

21,4% Continuance Commitment, dan 50% Normative Commitment.

2. Pada sales-sales PT “X” di Bandung, Normative Commitment merupakan komponen Organizational Commitment dominan yang dimiliki sales-sales di PT “X” di Bandung. Mereka menyadari kewajiban atas tugas dan tanggung jawab yang telah diberikan oleh perusahaan tempat mereka bekerja. Mereka berusaha mengupayakan pencapaian target dan menganggap tugas-tugas yang diberikan sebagai tanggung jawab yang harus dilaksanakan dan diupayakan pengerjaannya semaksimal mungkin.

3. Sales-sales yang mengetahui kejelasan tugas dan tantangan tugas yang

diberikan perusahaan padanya memiliki Normative Commitment yang tinggi. 4. 50 % sales yang mendapatkan fasilitas dalam pekerjaannya di PT ”X”


(45)

Universitas Kristen Maranatha

44

5. Sales dengan usia 30-45 tahun lebih banyak memiliki Continuance

Commitment.

6. Sales yang memiliki lama kerja >1 tahun memiliki Affective Commitment dan Continuance Commitment yang tinggi.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka peneliti mengajukan beberapa saran, yaitu:

1. Saran Penelitian Lanjutan

Disarankan kepada peneliti lain untuk meneliti lebih lanjut mengenai Hubungan Organizational Commitment dengan produktivitas kerja pada karyawan.

2. Saran Guna Laksana

Hasil ini diharapkan dapat mendorong sales PT ”X” di Bandung untuk lebih memperhatikan Organizational Commitment tempat mereka bekerja sehingga dapat lebih efektif dalam menjalankan pekerjaannya. Selain itu, proses kerja yang dialami selama bekerja di perusahaan PT”X” akan mampu memberikan peningkatan pengembangan diri bagi para sales PT ”X” sehingga mampu mengalami peningkatan Organizational Commitment di tempat mereka bekerja.


(46)

Universitas Kristen Maranatha

45

• Bagi pihak perusahaan, diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai Organizational Commitment yang dimiliki oleh para sales serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, sehingga pihak perusahaan dapat membenahi kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan dan melengkapi sarana dan prasarana yang mendukung sehingga mampu menunjang peningkatan Organizational Commitment pada sales, misalnya: menyediakan fasilitas yang mendukung dalam pekerjaan mereka, memberikan imbalan atau gaji yang sesuai bagi para salesnya..


(47)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Meyer, John P. & Allen, Natalie J. 1997. Commitment In The Workplace. Theory,

Research, and Application. Sage Publication. London.

Steers, Richard M. & Porter, L.W. 1975. Behavior In Organizations. New York : Mc. Graw-Hill Book Co.

Steers, Richard M. & Porter, Lyman W. 1991. Motivation and Work Behavior. Fifth edition.

Luthan, Fred. 1985. Organizational Behavior. Fourth edition. New York : Mc. Graw-Hill Inc.

Ulanoff, Stanley. 1985. Handbook Of Sales Promotion. Gordon & Breach Science Pub. Mc. Graw-Hill.

Belch, George E. & Belch, Michael E. 2001. Advertising And Promotion. Mc. Graw-Hill. Fifth edition.

Santrock, John W. 2004. Life Span Development. Dubuqu, Iowa : Wm. C. Brown Publisher. Ninth edition

Sudjana, M.A. 2002. Metode Statistika. Ed. 6. Bandung: Tarsito.

Santoso, Singgih. 2004. Mengatasi Berbagai Masalah Statistik Dengan SPSS


(1)

Skema:

Bagan 1.1 Bagan Kerangka Pikir

Asumsi:

1. Sales adalah karyawan yang bertugas mendistribusikan barang, memperluas market share, memperkenalkan produk dan membuat saluran distribusi sampai ke trailer atau membutuhkan keterampilan untuk meyakinkan orang lain dan kegigihan mencari konsumen.

Sales Organizational Commitment

Normative Commitment Continuance Commitment

Faktor-faktor yang berpengaruh pada komitmen:

-Karakteristik pribadi (usia, lama kerja, jenis kelamin dan tingkat pendidikan).

-Karakteristik pekerjaan ( tantangan kerja)

-Karakteristik kepuasan kerja (fasilitas dan imbalan)

Affective Commitment 3 komponen komitmen:

1. Affective Commitment 2. Continuance Commitment


(2)

2. Organizational Commitment pada sales PT ”X” memiliki tiga komponen yaitu Affective Commitment, Continuance Commitment dan Normative Commitment.

3. Sales PT ”X” yang menunjukkan Affective Commitment terhadap organisasi apabila mengidentifikasikan dirinya dengan perusahaan, dan akan terlibat secara penuh pada kegiatan-kegiatan organisasi serta sangat menyenangi keanggotaannya pada perusahaan.

4. Sales PT ”X” yang menunjukkan Continuance Commitment terhadap perusahaan apabila mereka tidak memiliki pilihan lain selain bekerja pada perusahaan karena mereka membutuhkan pekerjaan tersebut.

5. Sales PT ”X” yang menunjukkan Normative Commitment terhadap perusahaan memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap perusahaan tempat mereka bekerja.

6. Organizational Commitment dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu karakteristik pribadi, karakteristik pekerjaan dan karakteristik kepuasan kerja.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 28 orang responden mengenai Organizational Commitment pada sales PT”X” di Bandung, didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Sales-sales PT”X” di Bandung memiliki 28,6% Affective Commitment, 21,4% Continuance Commitment, dan 50% Normative Commitment.

2. Pada sales-sales PT “X” di Bandung, Normative Commitment merupakan komponen Organizational Commitment dominan yang dimiliki sales-sales di PT “X” di Bandung. Mereka menyadari kewajiban atas tugas dan tanggung jawab yang telah diberikan oleh perusahaan tempat mereka bekerja. Mereka berusaha mengupayakan pencapaian target dan menganggap tugas-tugas yang diberikan sebagai tanggung jawab yang harus dilaksanakan dan diupayakan pengerjaannya semaksimal mungkin.

3. Sales-sales yang mengetahui kejelasan tugas dan tantangan tugas yang diberikan perusahaan padanya memiliki Normative Commitment yang tinggi. 4. 50 % sales yang mendapatkan fasilitas dalam pekerjaannya di PT ”X”


(4)

5. Sales dengan usia 30-45 tahun lebih banyak memiliki Continuance Commitment.

6. Sales yang memiliki lama kerja >1 tahun memiliki Affective Commitment dan Continuance Commitment yang tinggi.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka peneliti mengajukan beberapa saran, yaitu:

1. Saran Penelitian Lanjutan

Disarankan kepada peneliti lain untuk meneliti lebih lanjut mengenai Hubungan Organizational Commitment dengan produktivitas kerja pada karyawan.

2. Saran Guna Laksana

Hasil ini diharapkan dapat mendorong sales PT ”X” di Bandung untuk lebih memperhatikan Organizational Commitment tempat mereka bekerja sehingga dapat lebih efektif dalam menjalankan pekerjaannya. Selain itu, proses kerja yang dialami selama bekerja di perusahaan PT”X” akan mampu memberikan peningkatan pengembangan diri bagi para sales PT ”X” sehingga mampu mengalami peningkatan Organizational Commitment di tempat


(5)

• Bagi pihak perusahaan, diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai Organizational Commitment yang dimiliki oleh para sales serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, sehingga pihak perusahaan dapat membenahi kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan dan melengkapi sarana dan prasarana yang mendukung sehingga mampu menunjang peningkatan Organizational Commitment pada sales, misalnya: menyediakan fasilitas yang mendukung dalam pekerjaan mereka, memberikan imbalan atau gaji yang sesuai bagi para salesnya..


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Meyer, John P. & Allen, Natalie J. 1997. Commitment In The Workplace. Theory, Research, and Application. Sage Publication. London.

Steers, Richard M. & Porter, L.W. 1975. Behavior In Organizations. New York : Mc. Graw-Hill Book Co.

Steers, Richard M. & Porter, Lyman W. 1991. Motivation and Work Behavior. Fifth edition.

Luthan, Fred. 1985. Organizational Behavior. Fourth edition. New York : Mc. Graw-Hill Inc.

Ulanoff, Stanley. 1985. Handbook Of Sales Promotion. Gordon & Breach Science Pub. Mc. Graw-Hill.

Belch, George E. & Belch, Michael E. 2001. Advertising And Promotion. Mc. Graw-Hill. Fifth edition.

Santrock, John W. 2004. Life Span Development. Dubuqu, Iowa : Wm. C. Brown Publisher. Ninth edition

Sudjana, M.A. 2002. Metode Statistika. Ed. 6. Bandung: Tarsito.

Santoso, Singgih. 2004. Mengatasi Berbagai Masalah Statistik Dengan SPSS Versi 11,5. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia.