Acne Vulgaris.

ABSTRAK
ACNE VULGARIS ( STUDI PUSTAKA )
SHERLEY NUGRAHA, 2001. Pembimbing : Fattah A. Madani dr.,SpKK;
Dr. Iwan Budiman dr.,Ms.

Latar belakang : Acne vulgaris adalah suatu radang kronik folikel pilosebaceae,
yang ditandai dengan komedo, papul, pustul, dan kista. Akne
bisa terjad i pada daerah yang mempunyai struktur penghasil
minyak seperti muka, bahu, lengan atas, dada, dan punggung.
Tujuan : Agar dapat mengetahui lebih dalam mengenai acne,baik etiologi maupun
patogenesanya, sehingga penderita akne bisa menentukan cara terapi
yang tepat.
Akne merupakan penyakit yang menyerang siapa saja, baik remaja,
dewasa, maupun usia lanjut. Penyebab akne yang pasti belum diketahui tetapi
penyakit ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Meskipun ditinjau dari segi klinis
tidaklah begitu berbahaya, tetapi darnpak yang lebih serius adalah pada efek
psikisnya. Masalah yang terjadi seringkali menjadi parah dan pengobatannya
sering dihentikan oleh pasien karena tidak sabar menunggu hasil terapi. Kerap
kali pengobatan tersebut tampak merusak kulit setelah tiga empat minggu. Tapi
pengobatan harus diteruskan agar benar-benar berhasil. Apabila pengobatan
dihentikan tanpa sepengetahuan dokter, walaupun akne kelihatannya sudah hilang,

keadaan akan lebih buruk daripada yang semula. Pengobatan harus diteruskan
selama beberapa bulan.
Kesimpulan : Acne vulgaris bukanlah suatu penyakit berbahaya , namun bila
dibiarkan, keadaan ini akan menjadi parah. Hal ini akansangat
merugikan penderita akne, karena keadaan akne yang parah akan
meninggalkan bekas yang menetap. Secara mendasar penyebab
akne belum diketahiu, tetapi akne dipengaruhi oleh banyak faktor.

i

ABSTRACT CT
ACNE VULGARIS (LITERATURE STUDY)
SHERLEYNUGRAHA,2001. Mentors :Fattah A . Madani dr.,SpKK;
Dr. Iwan Budiman dr..Ms.

Background : Acne vulgaris i s a chronic pilosebaceae follicle inflatmation,
indicated by comedone,papule, pustule, and cyst. Acne could occur
an oily surface area suc h as face, shoulder,forearm, chest, and
hack.
Purpose : To get to know acne better, either etiology or pathogenesa, SO that acne

patients could decide the correct way of treatment.
Acne is a disease which attack everyone,including teenagers, adult, and elderly.
The cause of it is still unknown yet, but it is influenced by many factors.
Eventough it has been clinically tested, it is not really dangerous but a more
serious consequences is the physics effect. The problem that normally happen are
dangerous and the treatment is offen neglacted by patients because they are
impatient lo wail until they arefully recover. Because acne is influenced by many
factors which normally resemble the cause of exacerbation, the treatment have
been in misconception as it has been-found that the side effects are actually not
always needed, so the treatments should not have been ceased.
Coclusion :Acne vulgaris Is not really dangerous diseases, but lfleft untreated, i t
will get worse. This will harm the patients, because the major acne
problem will leave an unremoveable marks. On the basis, the causes
of acne i s not known yet, but it predisposition ofacne 1s multifactoral
'

11

DAFTAR ISI


HALAMAN

BAB
ABSTRAK.. .

I

.......................

.........................

I

...

PRAKATA .......................................

....................

111


DAFTAR ISI ...............................

....................

iv

PENDAHULUAN
1. l . Latar Belakang.. ...........................................
1.2. Identifikasi Masalah.. ..........................................
1.3. Maksud dan Tujuan.. .......

II

....................................

2

1.4. Metodolo gi... .........................................................


2

TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Anatomi Kulit.. . .

.............

..........................

3

2.1.1. Jenis-jenis Kulit.. .......................
2.1.2. Mekanisme Pertahanan Kulit.. ..............
Bagan 2.1 ..........

.........................

2.2. Flora Normal pada Kulit.......................
Bagan 2.2 ...................


........................................

7

2.2.1 . Pertahanan melawan Infeksi Parentral.. .....................

8

2.3. Acne Vulgaris.. .......................

..............................

8

......................

9

2.3.1. Etiologi akne. ..........................


2.3.2. Patogenesa.. ....................................................
2.3.2.1. Proses Pertumbuhan Akne
2.3.3. Peranan bakteriologi... . . . . . . . . . . . . .

................
....................

13
15
17

. .

2.4. Gejala Klinik... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

III

2.5. Faktor Resiko..........................................................

18


2.6. Penatalaksanaan

19

RINGKASAN

.......................................................

..................................................................

22

KESIMPULAN DAN S A R I S . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

v

DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

vi


RIWAYAT HIDUP

iv

BAB I
PENDAHU LUAN
1.1. Latar belakang

Akne (Acne vulgaris = jerawat ) adalah suatu peradangan kronis folikel
pilosebasea, dimana terdapat komedo, papul, pustul, dan kadang-kadang lesi yang
dalam yang disebut kista ( atau “ cyst “ ), dimana sering terjadi pada usia dewasa
muda (1 4-1 7 tahun pada wanita, dan 16- 19 tahun pada pria), dan tidak jarang juga
dijumpai pada usia dewasa. Akne timbul pada lokasi kulit yang mempunyai
struktur penghasil minyak, yaitu folikel pilosebasea, yang banyak ditemukan pada

bagian muka, dada, punggung atas dan bahu. Meskipun ditinjau dari segi klinis
tidaklah begitu berbahaya, tetapi dampak yang lebih serius adalah efek psikisnya.
Erupsi akne terjadi karena adanya aktivitas dari kelenjar penghasil minyak pada
kulit, kelebihan produksi yang abnormal dari keratin dalam pori-pori, koloni

bakteri dan reaksi inflamasi yang membuat pori-pori menjadi tersumbat. Akne
timbul pada masa remaja dan berlanjut pada usia dud puluhan, hal ini disebut
sebagai “penyiksa remaja”. Masalah yang terjadi seringkali menjadi parali dan
dalam pengobatannya seringkali kurang tepat. Akan diuraikan

lebih dalam

ten tang akne, bagaimana patogenesanya, dan sampai sejauh mana bakteri-bakteri
penyebab akne berproliferasi ke dalam akne sehingga terjadi inflamasi. Apakah
faktor usia berperanjenis kelamin,danjuga hormon-honnon yang bekerja pada
kulit wajah sehingga turut membantu terjadinya akne.

1

1.2. Identifikasi Masalah

Akne bisa terjadi pada siapa saja, baik inuda maupun tua. Seringkali
pertumbuhannya membuat orang yang mengalaminya merasa terganggu dan
menjadi tidak percaya diri. Telah banyak obat-obatan yang dipakai dan doktterdokter yang didatangi, namun kebanyakan akne bukannya menjadi sembuh malah
menjadi semakin bertambah banyak dan semakin parah. Apakah yang rnenjadi

faktor pencetus timbulnya akne, dan bagaimana perjalanan penyakit timbulnya
akne. Karya tulis ini akan berusaha mengungkapkan apa yang menjadi etiologi ,
patogenesa, dan faktor-faktor predisposisi penyebab terjadinya akne.

1.3. Maksud dan tujuan

Maksud dan tujuan dibuatnya karya tulis ini adalah ingin mengetahui
lebih dalam tentang akne dan penyebab timbulnya akne, agar penderita akne
dapat memahami bagaimana akne bisa timbul dan mengetahui tentang
penyebabnya dan dapat menentukan parah tidaknya keadaan akne dan dapat
mengobatinya secara tepat.

1.4. Metodologi
( Studi pustaka )

2

KESIMPULAN DAN SARAN



Akne adalah suatu penyakit yang dapat inenyerang siapa saja, baik tua
maupun muda, baik pria maupun wanita. Akne tidak menular dan akne juga
bukanlah merupakan penyakit yang berbahaya. Namun bila dibiarkan, akne akan
membesar dan memdang menjadi parah. Bila sudah menjadi stadium kronis, dapat
dibayangkan tambah sulitnya pengobatannya.
Penyebab akne Secara mendasar belum dtketahui, namun akne
sebenaranya dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti makanan, iklim, jenis
kelamin, ras, genetik, dan lain sebagainya. Maka melalui faktor-faktor inilah
proses pengobatan akne dapat dilakukan dan ditelaah lebih mendalam.
Akne terjadi akibat penyumbatan kelenjar sebasea dalam folikel rambut
(pori-pori) pada kulit karena sekresi yang terjadi lebih cepat daripada minyak dan
sel-sel kulit yang keluar dari folikel. Tersumbatnya folikel tersebut akan
menyebabkan timbulnya komedo (komedo hitam dan komedo putih). Jika
sumbatan folikel tersebut membuat dinding folikel ruptur, minyak, sei-sel kulit
mati dan bakteri-bakteri yang secara normal terdapat pada permukaan kulit akan
memasuki kulit dan menginfeksi kulit (pustul).
Hampir setiap orang pernah mengalami akne, ada yang parah ada juga
yang tidak. Selain faktor diatas hal ini juga kemungkinan dapat disebabkan oleh
karena masalah kebersihan tubuh. Akne yang timbul mulai menghias wajahnya,
dan bila dibiarkan akan bertambah banyak dan ini membuat suatu kekurang
percayaan diri bagi diri si penderita karena akne tersebut biasanya akan
meninggalkan bekas yang menetap. Sebab itu obatilah akne sedini mungkin
sebelum menyebar dan bertambah banyak. Usahakan agar tidak melakukan
pemencetan pada akne, karena hal itu akan membuat ruptur pada akne.
Sebagai pencegahan banyak cara yang dapat dilakukan sebagai contoh
yaitu membersihkan muka, tidak mememakai kosmetik yang berminyak atau
lengket, makan makanan sehat yang seimbang, dan istirahat yang cukup. Niscaya
hal itu akan mencegah timbulnya akne.

DAFTAR PUSTAKA

Acne- Symptoms, Management and Treatment.0ctober 1999.
http://www.planetrx.coin/condition/conddetail/add info/1 cause.html
Case Johnson. Laboratory Experiments in Microbiology. CA. 1948 ; 161 163.
Cuncliffe WJ, Shuster S. Pathogenesis of Acne. The Lancet 5 april 1969.
Cuncliffe WJ. Cotteriil JA. The Acnes. London : WB Saunders Co Ltd,
1975.
Cuncliffe WJ, Perera DH, Thackeray P, William M, Froster RA and
Williams SM. Pilosebaceae Duct Phisiology, Observation On The Number
and Size of Pilosebacae Ducts in Acne vulgaris. Brit J Dermatol. 1976 ;
95 : 153 - 155.
Cuncliffe WJ. Tan SG. Acne and The sebaceous Glands. int J Dermatol.
1976 ; 15 337 - 343.
E Jawetz, JL Melnick. Normal Microbial Flora of the Human body.
Review of Medical Microbiology 14 th edition. EA Adelberg, Los Altos,
CA. 1980 ; 24 : 283 - 286.
Emerson GW and Strauss JS. Acne and Acne Care. Arch Dermatol. 1972 ;
105 407 - 41 1.
Fulton JE. Acne Pathogenesis and Treatment. Post Graduate Medicine.
1972 ; 52 85 - 89.
Fulton JE. Lipases : Their Questionable Role in Acne vulgaris.
Int.J.Dennatol.1976 ; 15: 732 - 737.
Hamilton JB, Terada H. Greater Tendency to Acne White American Than.
in Japanese Population. J Clin Endocrine. 1964 ; 24 : 267 - 272.
H Halim. Pengobatan Akne vulgaris Dengan Gabungan Benzoil Peroksida
Dan Tretionin Secara Topikal. Skripsi FKUI. Bagian Ilmu Penyakit Kulit
dan Kelamin, 1981.
Kligman AM. An Overview of Acne, J.Invest Dermatol. 1974 ; 62 : 268287.
Kligman GPAM. Acne, Morphogenesis and Treatment. Berlin Heidelberg,
New York : Springer Verlag. 1975.
Lever WP. Histopathology of The Skin 5th ed. Philadelphia, Toronto : JB
Lippincott Co. 1975 ; 180 - 181.
Lee PA. Acne and Serum Androgen During Puberty. Arch Dennatol.
1976; 112 : 482 - 484.
Leyedn JJ. Pathogenesis of Acne vulgaris. Int.J.Dermatol.1976 ; 15 : 490495.
Madani AF. Jerawat, Kelainan KuIit Masa Remaja. Lab/UPF Penyakit
Kulit dan Kelamin. F.K. UKM, RS Immanuel, Bandung. 1998.
Mackie BS and Mackie LE. Chocolate and Acne. Aust J. Dennatol. 1974 ;
15 103- 109.

vi

e

McKane Larry, Judy Kandell. Anatomy and Defenses of The Skin.
Microbiology Essentials and Aplications. USA. 1985 ; 594 - 597. 605 606.
Oily Skin. Yahoo!Health - Diseases and Conditions.2001.
http://health.yahoo.com/health/diseases_and_conditions/idiseases feed dat
a/oily skin/print/html
Rosent, Waisman M. Topically Administered Clindamycin in the
Treatment of Acne Vulgaris and Other Dermatologic Disorder
Pharmacotherapy. 1981; l(3) : 201 - 205.
Soedarto, Tranggono RI. Acne Vulgaris di Bagian Kulit (Sub-Bagian
Kosmetik/Bedah Kulit RSCM, Jakarta). Naskah Ilmiah Lengkap Kongres
Nasional PADVI 1, Jakarta, 1972.
Strauss JS, Pochi PE and Downing DT. Acne perspectives. J. Invest
Dermatol.1974 ; 62 : 321 - 325.
Suria Djuanda. Pengobatan Beberapa Penyakit Kulit dan Kelamin Cermin
Dunia Kedokteran. 1981 ; 21 : 33 - 34.
Wasitaatmadja SM. Jerawat, Naskah Lengkap, Simposium Kelainan Kulit
Pada Masa Remaja dan Usia Senja, Bandung, 1990
Widjaja ES. Evaluasi Pengobatan Acne Vulgaris. Dermatologi Terapi.F.K.
Unair, RS. dr. Soetoino, Surabaya. 1994 ; 89 -91.
Witkowski JA and Parish LC. Zinc and Acne : Does it work ?International
Society of Dermatology. 1979 ;9 : 704 - 705.
Yoke Chin Giam, Prof., Senior Consultant From the Public Sector.
Acne.2000. http://www.onemedhub.com/meet med expert/qa acne.html