Usulan Penentuan Pemasok Dengan Analisis Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process Dan Analytic Hierarchy Process Di Ud Bandung Textile.

(1)

ABSTRAK

UD Bandung Textile adalah merupakan unit dagang untuk penjualan kain yang menjual kain di kota Bandung. UD Bandung Textile didirikan pada tahun 1995 dengan menjual beberapa jenis kain yaitu bahan batik, bahan katun IMA/ katun print, bahan tille/ lace, bahan celana, bahan polosan. Saat ini UD Bandung Textile bekerja sama dengan beberapa pemasok untuk jenis kain katun dan bahan celana yang dijual. Namun pemasok tersebut belum dapat melukukan kerja sama yang baik dengan pihak perusahaan seperti kedatangan pengiriman yang terkadang telat lalu terdapat pemasok yang memiliki jumlah cacat yang kurang baik, selain itu pemasok yang sudah ada juga belum sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh pihak perusahaan. Oleh sebab itu perusahaan ingin mengetahui pemasok yang sudah ada sekarang, yang mana pemasok yang bisa dijadikan pemasok yang diunggulkan untuk kedepannya karena perusahaan belum pernah melakukan penilaian tersebut.

Dari permasalahan diatas, maka peneliti melakukan penelitian dengan dua metode, yang pertama adalah Fuzzy Analytic Hierarchy Process dan yang kedua adalah

Analytic Hierarchy Process. Kedua metode tersebut memiliki kesamaan yaitu

melakukan penilaian dengan memberikan bobot pada masing-masing kriteria dan pemasok, namun yang membedakan kedua metode tersebut adalah Analytic Hierarchy

Process tidak dapat menampung karagu-raguan perusahaan karena perusahaan belum

pernah melakukan penilaian sama sekali. Dalam pengolahan data dengan Analytic

Hierarchy Process hal yang dilakukan adalah melakukan pembobotan pada tiap

kriteria, sub kriteria dan pemasok yang bekerja sama lalu menghitung eigen vektor,

consistency ratio , lalu dinormalisasi maka didapatkanlah bobot prioritas yang dapat

dijadikan perhitungan untuk menentukan pemasok mana yang terbaik, yang berbeda pada Fuzzy Analytic Hierarchy Process adalah pembobotan yang awal dilakukan, diubah terlebih dahulu kedalam nilai triangular fuzzy number. Bilangan inilah yang menampung kragu-raguan dari pihak perusahaan, lalu menghitung sintesis fuzzy , nilai vektor dan defuzzyvikasi, lalu dilakukan normalisasi dan didapatkan bobot yang akhirnya dijadikan perhitungan prioritas pemasok.

Dari hasil perhitungan diatas maka didapatkan hasil yang berbeda antara Fuzzy

Analytic Hierarchy Process dan Analytic Hierarchy Process. Seperti terlihat pada

pemasok utama kain katun, menurut Fuzzy Analytic Hierarchy Process pemasok terbaik adalah pemasok D sedangkan dengan metode Analytic Hierarchy Process pemasok kain katun terbaik adalah pemasok A, sama halnya dengan bahan celana, menurut Fuzzy Analytic Hierarchy Process pemasok terbaik adalah pemasok 3 sedangkan menurut Analytic Hierarchy Process pemasok terbaik adalah pemasok 7. Dalam menentukan mana yang terbaik tidak dapat dilakukan dengan teori namun tolak ukur yang dilakukan adalah dengan wawancara terhadap perusahaan, dari hasil wawancara maka didapatkan hasil bahwa metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process lebih mendekati dengan apa yang dirasakan oleh pihak perusahaan karena sesuai dengan pengalaman yang dimiliki oleh pihak perusahaan tersebut.


(2)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1-1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1-2 1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi ... 1-2 1.4 Perumusan Masalah ... 1-2 1.5 Tujuan Penelitian ... 1-3 1.6 Sistematika Penulisan... 1-3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Supply Chain Management (SCM) ... 2-1 2.1.1 Pengertian Supply Chain Management (SCM) ... 2-1 2.1.2 Ruang Lingkup Supply Chain Management (SCM)... 2-1 2.1.3 Fungsi Supply Chain Management (SCM) ... 2-2 2.2 Pemasok ... 2-2 2.2.1 Definisi Pemasok ... 2-2 2.2.2 Tujuan Pemasok ... 2-2 2.2.3 Fungsi Pemasok ... 2-2 2.2.4 Penilaian Kinerja Pemasok ... 2-3 2.2.5 Teknik Pemilihan Pemasok ... 2-4 2.2.6 Kriteria Pemilihan Pemasok ... 2-4 2.3 Pengambilan Keputusan ... 2-5


(3)

2.3.1 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan ... 2-6 2.3.2 Penetapan Kriteria dan Sub Kriteria Pemilihan Pemasok ... 2-7 2.4 Analytic Hierarchy Process (AHP) ... 2-8 2.4.1 Definisi Analytic Hierarchy Process (AHP) ... 2-8 2.4.2 Manfaat Analytic Hierarchy Process (AHP) ... 2-10 2.4.3 Aksioma-aksioma Analytic Hierarchy Process (AHP) ... 2-10 2.4.4 Prinsip-Prinsip Dasar Analytic Hierarchy Process (AHP)... 2-12 2.4.5 Penyusunan Prioritas ... 2-14 2.5 Logika Fuzzy ... 2-17 2.5.1 Logika Dasar Fuzzy ... 2-17 2.5.2 Alasan Digunakan Logika Fuzzy ... 2-17 2.5.3 Himpunan Fuzzy... 2-18 2.5.4 Fuzzy Analytic Hierarchy Process (FAHP) ... 2-22 2.5.5 Langkah Kerja F-AHP ... 2-23 2.5.6 Perbandingan Fuzzy dan AHP ... 2-25 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Flowchart Penelitian ... 3-1 3.2 Keterangan Flowchart Penelitian ... 3-4 3.2.1 Penelitian Pendahuluan ... 3-4 3.2.2 Pembatasan Masalah dan Asumsi ... 3-4 3.2.3 Perumusan Masalah ... 3-4 3.2.4 Penentuan Tujuan Penelitian ... 3-4 3.2.5 Tinjauan Pustaka ... 3-4 3.2.6 Penentuan Metode Pemecahan Masalah ... 3-4 3.2.7 Pengumpulan Data ... 3-5 3.2.8 Pengolahan Data dan Analisis ... 3-5 3.2.9 Kesimpulan dan Saran ... 3-7 BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Data Umum Perusahaan ... 4-1 4.2 Struktur Organisasi... 4-1 4.3 Data Pemasok ... 4-1


(4)

4.4 Pembagian Kriteria dan Sub Kriteria ... 4-2 4.4.1 Kriteria dan Sub Kriteria Yang Digunakan ... 4-2 4.4.2 Definisi Kriteria dan Sub Kriteria ... 4-3 4.5 Pembagian Bobot Kriteria san Sub Kriteria ... 4-3 4.6 Pembagian Bobot Kriteria dan Sub Kriteria (F-AHP) ... 4-7 4.7 Pembagian Bobot pemasok……… 4-8 BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1 Perhitungan AHP ... 5-1 5.1.1 Penggabungan Bobot Kriteria Dari 3 Responden ... 5-1 5.1.2 Penggabungan Bobot Sub Kriteria Dari 3 Responden ... 5-2 5.1.3 Perhitungan Bobot Prioritas Kriteria Utama Hingga Konsistensi

Rasio ... 5-3 5.1.4 Perhitungan Eigen Vektor Sub Kriteria ... 5-6 5.1.5 Perhitungan Eigen Value Pemasok ... 5-9 5.1.6 Peringkat Pemasok ... 5-12 5.2 Perhitungan FAHP (Fuzzy Analythical Hierarchy Process) ... 5-13 5.2.1 Perhitungan Bobot Kriteria ... 5-13 5.2.2 Perhitungan Bobot Sub Kriteria ... 5-15 5.2.3 Perhitungan Bobot Pemasok ... 5-20 5.2.4 Perhitungan Peringkat ... 5-34 5.3 Analisis Penentuan Kriteria dan Sub Kriteria ... 5-35 5.4 Analisis Dalam Penentuan Prioritas Pemasok ... 5-36 5.5 Analisis Mengenai Perbedaan Hasil Mengenai Dua Metode ... 5-36 5.6 Analisis Mengenai Hubungan Dengan Pemasok………. 5-37 5.7 Usulan Mengenai Penanganan Pemilihan Pemasok Untuk …………. 5-34 5.8 Usulan Mengenai Hubunga Dengan Pemasok……….. 5-38 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 6-1 6.2 Saran ... 6-1 DAFTAR PUSTAKA


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

2.1 Kriteria Penilaian Dalam Pemilihan Pemasok 2-5

2.2 Matriks Perbandingan Berpasangan 2-15

2.3 Skala Saaty 2-16

2.4 Skala Nilai Fuzzy Segitiga (Chang, 1996) 2-23

4.1 Data Pemasok 4-2

4.2 Kriteria dan Sub Kriteria 4-2

4.3 Definisi Kriteria dan Sub Kriteria 4-3

4.4 Pembagian Bobot Kriteria Utama Kuesioner 1 4-4

4.5 Pembagian Bobot Sub Kriteria Kualitas Kuesioner 1 4-4 4.6 Pembagian Bobot Sub Kriteria Pengiriman Kuesioner 1 4-4 4.7 Pembagian Bobot Sub Kriteria Jaminan Barang Kuesioner 1 4-4 4.8 Pembagian Bobot Sub Kriteria Service Kuesioner 1 4-4 4.9 Pembagian Bobot Sub Kriteria Harga Kuesioner 1 4-5

4.10 Pembagian Bobot Kriteria Utama Kuesioner 2 4-5

4.11 Pembagian Bobot Sub Kriteria Kualitas Kuesioner 2 4-5 4.12 Pembagian Bobot Sub Kriteria Pengiriman Kuesioner 2 4-5 4.13 Pembagian Bobot Sub Kriteria Jaminan Barang Kuesioner 2 4-5 4.14 Pembagian Bobot Sub Kriteria Service Kuesioner 2 4-5 4.15 Pembagian Bobot Sub Kriteria Harga Kuesioner 2 4-6

4.16 Pembagian Bobot Kriteria Utama Kuesioner 3 4-6

4.17 Pembagian Bobot Sub Kriteria Kualitas Kuesioner 3 4-6 4.18 Pembagian Bobot Sub Kriteria Pengiriman Kuesioner 3 4-6 4.19 Pembagian Bobot Sub Kriteria Jaminan Barang Kuesioner 3 4-6 4.20 Pembagian Bobot Sub Kriteria Service Kuesioner 3 4-7 4.21 Pembagian Bobot Sub Kriteria Harga Kuesioner 3 4-7

4-22 Pembagian Bobot Kriteria Utama (F-AHP) 4-7

4-23 Pembagian Bobot Sub Kriteria Kualitas (F-AHP) 4-7


(6)

Tabel Judul Halaman

4-25 Pembagian Bobot Sub Kriteria Jaminan Barang (F-AHP) 4-8

4-26 Pembagian Bobot Sub Kriteria Servis (F-AHP) 4-8

4-27 Pembagian Bobot Sub Kriteria Harga (F-AHP) 4-8

4.28 Pembobotan Sub Kriteria Jumlah Cacat Kain Katun 4-7 4.29 Pembobotan Sub Kriteria Jumlah Cacat Bahan Celana 4-7 4.30 Pembobotan Sub Kriteria Jaminan Perbaikan Barang Kain 4-7 4.31 Pembobotan Sub Kriteria Jaminan Perbaikan Barang Bahan

Celana 4-8

4.32 Pembobotan Sub Kriteria Garansi Barang Kain Katun 4-8 4.33 Pembobotan Sub Kriteria Garansi Barang Bahan Celana 4-8 4.34 Pembobotan Sub Kriteria Ketepatan Jadwal Sampai Kain

Katun 4-8

4.35 Pembobotan Sub Kriteria Ketepatan Jadwal Sampai Bahan

Celana 4-9

4.36 Pembobotan Sub Kriteria Ketepatan Pesanan Kain Katun 4-9 4.37 Pembobotan Sub Kriteria Ketepatan Pesanan Bahan Celana 4-9 4.38 Pembobotan Sub Kriteria Pencegahan Kerusakan Kain Katun 4-9 4.39 Pembobotan Sub Kriteria Pencegahan Kerusakan Bahan

Celana 4-10

4.40 Pembobotan Sub Kriteria Keterbukaan Kain Katun 4-10 4.41 Pembobotan Sub Kriteria Keterbukaan Bahan Celana 4-10

4.42 Pembobotan Sub Kriteria Reputasi Kain Katun 4-10

4.43 Pembobotan Sub Kriteria Reputasi Bahan Celana 4-11 4.44 Pembobotan Sub Kriteria Respon Terhadap Komplain Kain

Katun 4-11

4.45 Pembobotan Sub Kriteria Respon Terhadap Komplain Bahan

Celana 4-11

4.46 Pembobotan Sub Kriteria Ketersediaan Stok Kain Katun 4-11 4.47 Pembobotan Sub Kriteria Ketersediaan Stok Bahan Celana 4-12 4.48 Pembobotan Sub Kriteria Memberikan Pengetahuan Diluar 4-12


(7)

Tabel Judul Halaman

4.49 Pembobotan Sub Kriteria Memberikan Pengetahuan Diluar

Kontrak Bahan Celana 4-12

4.50 Pembobotan Sub Kriteria Kompetitif Kain Katun 4-12 4.51 Pembobotan Sub Kriteria Kompetitif Bahan Celana 4-13

4.52 Pembobotan Sub Kriteria Jumlah Menurunkan Harga Kain

Katun 4-13

4.53 Pembobotan Sub Kriteria Jumlah Menurunkan Harga Bahan

Celana 4-13

4.54 Pembobotan Sub Kriteria Sistem Pembayaran Kain Katun 4-13 4.55 Pembobotan Sub Kriteria Sistem Pembayaran Bahan Celana 4-14

5.1 Penggabungan Bobot Kriteria 5-1

5.2 Penggabungan Bobot Sub Kriteria Jumlah Cacat 5-2

5.3 Penggabungan Bobot Sub Kriteria Pengiriman 5-2

5.4 Penggabungan Bobot Sub Kriteria Jaminan Barang 5-2

5.5 Penggabungan Bobot Sub Kriteria Servis 5-2

5.6 Penggabungan Bobot Sub Kriteria Harga 5-2

5.7 Hasil Penjumlahan Bobot Kriteria 5-4

5.8 Hasil Normalisasi dan Eigen Value Bobot Kriteria 5-4

5.9 Random Consistency Index 5-5

5.10 Hasil Penjumlahan Bobot Sub Kriteria Jumlah Cacat 5-6 5.11 Hasil Normalisasi dan Eigen Value Bobot Sub Kriteria 5-6 5.12 Hasil Penjumlahan Bobot Sub Kriteria Pengiriman 5-6 5.13 Hasil Normalisasi dan Eigen Value Bobot Sub Kriteria

Pengiriman 5-6

5.14 Hasil Penjumlahan Bobot Sub Kriteria Jaminan Barang 5-6 5.15 Hasil Normalisasi dan Eigen Value Bobot Sub Kriteria

Jaminan Barang 5-7


(8)

Tabel Judul Halaman

5.17 Hasil Normalisasi dan Eigen Value Bobot Sub Kriteria

Servis 5-7

5.18 Hasil Penjumlahan Bobot Sub Kriteria Harga 5-7

5.19 Hasil Normalisasi dan Eigen Value Bobot Sub Kriteria

Harga 5-7

5.20 Kesimpulan Bobot Prioritas Kriteria Utama 5-8

5.21 Kesimpulan Bobot Prioritas Sub Kriteria 5-8

5.22 Hasil Normalisasi Sub Kriteria Terhadap Kriteria Utama 5-9

5.23 Bobot Prioritas Pemasok Kain Cotton IMA 5-10

5.24 Bobot Prioritas Pemasok Bahan Celana 5-11

5.25 Peningkat Pemasok 5-12

5.26 Perbandingan Matriks Berpasangan Kriteria 5-13

5.27 Perhitungan Jumlah Kelas 5-13

5.28 Hasil Nilai Sintesis Fuzzy 5-14

5.29 Hasil Nilai Vektor 5-14

5.30 Hasil Normalisasi 5-15

5.31 Perbandingan Matriks Berpasangan Sub Kriteria Kualitas 5-15 5.32 Perbandingan Matriks Berpasangan Sub Kriteria Pengiriman 5-16 5.33 Perbandingan Matriks Berpasangan Sub Kriteria Jaminan

Barang 5-16

5.34 Perbandingan Matriks Berpasangan Sub Kriteria Servis 5-16 5.35 Perbandingan Matriks Berpasangan Sub Kriteria Harga 5-16

5.36 Sintesis Fuzzy Kualitas 5-16

5.37 Sintesis Fuzzy Pengiriman 5-17

5.38 Sintesis Fuzzy Jaminan Barang 5-17

5.39 Sintesis Fuzzy Servis 5-17

5.40 Sintesis Fuzzy Harga 5-17

5.41 Nilai Vektor Kualitas 5-17

5.42 Nilai Vektor Pengirman 5-18


(9)

Tabel Judul Halaman

5.44 Nilai Vektor Servis 5-18

5.45 Nilai Vektor Harga 5-18

5.46 Normalisasi Kualitas 5-18

5.47 Normalisasi Pengiriman 5-19

5.48 Normalisasi Jaminan Barang 5-19

5.49 Normalisasi Servis 5-19

5.50 Normalisasi Harga 5-19

5.51 Presentase Kriteria Utama 5-19

5.52 Normalisasi Sub Kriteria Terhadap Kriteria 5-20

5.53 Hasil Bobot Sub Kriteria 5-20

5.54 Sintesis Fuzzy Pemasok (Jumlah Cacat) 5-21

5.55 Sintesis Fuzzy Pemasok (Jaminan Perbaikan Barang) 5-21

5.56 Sintesis Fuzzy Pemasok (Garansi Barang) 5-21

5.57 Sintesis Fuzzy Pemasok (Ketepatan Jadwal Sampai) 5-22

5.58 Sintesis Fuzzy Pemasok (Ketepatan Pesanan) 5-22

5.59 Sintesis Fuzzy Pemasok (Pencegahan Kerusakan) 5-22

5.60 Sintesis Fuzzy Pemasok (Keterbukaan) 5-23

5.61 Sintesis Fuzzy Pemasok (Reputasi) 5-23

5.62 Sintesis Fuzzy Pemasok (Kecepatan Respon Terhadap

Komplain) 5-23

5.63 Sintesis Fuzzy Pemasok (Ketersediaan Stok) 5-24

5.64 Sintesis Fuzzy Pemasok (Memberikan Pengetahuan Diluar

Kontrak) 5-24

5.65 Sintesis Fuzzy Pemasok (Kompetitif) 5-24

5.66 Sintesis Fuzzy Pemasok (Menurunkan Harga) 5-25

5.67 Sintesis Fuzzy Pemasok (Sistem Pembayaran) 5-25

5.68 Bobot Vektor (Jumlah Cacat) 5-25

5.69 Bobot Vektor (Jaminan Perbaikan Barang) 5-26

5.70 Bobot Vektor (Garansi Barang) 5-26


(10)

Tabel Judul Halaman

5.72 Bobot Vektor (Ketepatan Pesanan) 5-27

5.73 Bobot Vektor (Pencegahan Kerusakan) 5-27

5.74 Bobot Vektor (Keterbukaa) 5-27

5.75 Bobot Vektor (Reputasi) 5-28

5.76 Bobot Vektor (Kecepatan Respon Terhadap Komplain) 5-28

5.77 Bobot Vektor (Ketersedaan Stok) 5-28

5.78 Bobot Vektor (Memberikan Pengetahuan Diluar Kontrak) 5-29

5.79 Bobot Vektor (Kompetitif) 5-29

5.80 Bobot Vektor (Menurunkan Harga) 5-29

5.81 Bobot Vektor (Sistem Pembayaran) 5-30

5.82 Normalisasi (Jumlah Cacat) 5-30

5.83 Normalisasi (Jaminan Perbaikan Barang) 5-30

5.84 Normalisasi (Garansi Barang) 5-31

5.85 Normalisasi (Ketepatan Jadwal Sampai) 5-31

5.86 Normalisasi (Ketepatan Pesanan) 5-31

5.87 Normalisasi (Pencegahan Kerusakan) 5-32

5.88 Normalisasi (Keterbukaan) 5-32

5.89 Normalisasi (Reputasi) 5-32

5.90 Normalisasi (Kecepatan Respon Terhadap Komplain) 5-30

5.91 Normalisasi (Ketersediaan Stok) 5-33

5.92 Normalisasi (Memberikan Pengetahuan Diluar Kontrak) 5-33

5.93 Normalisasi (Kompetitif) 5-33

5.94 Normalisasi (Menurunkan Harga) 5-34

5.95 Normalisasi (Sistem Pembayaran) 5-34

5.96 Peringkat dengan F-AHP 5-35

5.97 Hasil Peringkat AHP dan F-AHP 5-35

5.98 Klasifikasi Pemasok 5-37

6.1 Kriteria dan Sub Kriteria 6-1


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Proses Pengambilan Keputusan 2-6

2.2 Struktur Hirarki Complete 2-13

2.3 Struktur Hirarki Incomplete 2-13

2.4 Himpunan: MUDA, PAROBAYA, dan TUA 2-17

2.5 Himpunan Fuzzy Untuk Variabel Umur 2-18

2.6 Fungsi Keanggotaan Segitiga (Chang.1996) 2-21

3.1 Metodologi Penelitian 3-1

3.2 Metodologi Penelitian (lanjutan) 3-2

3.3 Metodologi Penelitian (lanjutan) 3-3

3.4 Langkah Pekerjaan Fuzzy 3-5

3.5 Langkah Pengerjaan AHP 3-6


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman


(13)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Permasalahan

Bandung adalah kota yang banyak dipenuhi dengan berbagai macam usaha, baik jasa maupun manufaktur dimana usaha tersebut memiliki banyak persaingan di dalamnya baik sesama produsen, retailer, bahkan sampai toko kecil sekalipun. Oleh sebab itu, ketersediaan barang akan membuat jalannya usaha menjadi lebih baik karena akan bisa memenuhi permintaan konsumen yang terus menerus.

Setiap usaha pasti memiliki beberapa pemasok untuk satu atau beberapa komponen produknya yang akan dijual kepada konsumen. Tujuannya adalah agar dapat mempermudah dan memperlancar proses penjualan yang ada di usaha tersebut.

UD Bandung Textile merupakan salah satu usaha yang bergerak di bidang

retailer kain. Perusahaan ini berada di Pasar Baru Trade Centre dan juga jalan

Cihampelas Bandung. Untuk memenuhi produknya, UD Bandung Textile bekerja sama dengan beberapa pemasok kain. Pemasok kain yang ada saat ini belum dapat memenuhi permintaan produk dengan kriteria yang berbeda-beda. Contohnya, terdapat pemasok kain yang dapat memberikan harga murah namun lead time lama, tetapi terdapat pula pemasok yang dapat memberikan lead time cepat namun sulit dalam melakukan komunikasi. Selain itu dengan tidak ditentukannya pemasok terbaik dan standar pemasok yang baik maka perusahaan terkadang mendapat kerugian dengan tidak konsistennya atau tidak terpenuhinya kriteria yang diinginkan perusahaan seperti pemasok tidak tepat dalam mengirim pesanana, lalu pemasok tidak dapat memberi penurunan harga dari setiap waktu. Oleh karena itu UD Bandung Textile menginginkan pemasok yang benar-benar bisa memenuhi kriteria yang diinginkan oleh UD Bandung Textile.

Dalam penelitian tugas akhir ini, penulis ingin membantu UD Bandung

Textile dalam menentukan prioritas pemasok yang akan dijadikan pemasok utama


(14)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

suatu usulan dalam memperbaharui sistem pemilihan pemasok yang ada sekarang, maka akan digunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dan fuzzy AHP yang merupakan penggabungan dari metode AHP dan logika fuzzy, berdasarlan hasil yang didapatkan maka akan dilakukan analisis terhadap kedua metode tersebut .

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah yang terjadi di perusahaan adalah sebagai berikut:

1. UD Bandung Textile belum dapat menemukan pemasok utama atau pemasok terbaik sesuai kriteria dan sub-kriteria yang telah ditentukan.

2. Pemasok yang ada selama ini masih belum bisa memenuhi kriteria dan sub-kriteria yang diinginkan UD Bandung Textile.

3. UD Bandung Textile tidak dapat menemukan metode untuk penentuan pemasok utama.

1.3Pembatasan Masalah dan Asumsi

 Adapun Pembatasan Masalah yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Pemasok yang diteliti adalah pemasok kain cotton ima / cotton print dan bahan celana .

2. Data pemasok yang digunakan adalah data pada bulan September 2015 – Januari 2016.

 Adapun Asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Tidak ada perubahan kriteria baik dari segi bahan baku maupun operasional selama penelitian berlangsung.

1.4Perumusan Masalah

Masalah-masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kriteria untuk pemasok kain cotton ima / cotton print dan bahan celana saat ini?


(15)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

2. Pemasok mana yang menjadi prioritas utama perusahaan sehingga perusahaan bisa mendapatkan pemasok yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan perusahaan?

3. Metode apa yang sebaiknya dilakukan oleh perusahaan untuk pertama kali menentukan pemasok?

1.5Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi kriteria yang tepat untuk masing-masing pemasok yang ada saat ini.

2. Membantu perusahaan untuk menentukan pemasok yang dapat dijadikan prioritas utama.

3. Membantu perusahaan untuk menentukan metode yang baik untuk mengetahui pemasok terbaik.

1.6Sistematika Penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan asumsi, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini berisi teori dan konsep yang digunakan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi perusahaan.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini berisi flowchart langkah-langkah penelitian yang dilakukan dari awal sampai akhir serta menjelaskan tiap langkah yang dilakukan.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Pada bab ini berisi data-data yang dikumpulkan penulis berkaitan dengan penelitian yang dilakukan yang kemudian data-data ini akan diolah pada bab berikutnya.


(16)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Pada bab ini berisi langkah pengolahan data yang dilakukan agar menghasilkan informasi yang diperlukan, serta analisis hasil pengolahan data tersebut.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi kesimpulan yang didapat dari hasil pengolahan data dan analisis yang telah dibuat, serta saran yang diberikan untuk usaha yang bersangkutan.


(17)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil tahapan pengamatan yang dilakukan penulis, pengumpulan data, mepengolahan data dan analisis, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai perbaikan terhadap pemilihan pemasok.

1. Penilaian kinerja pemasok masih dapat dilakukan walaupun memiliki keterbatasan, namun perusahaan harus memiliki pengalaman terlebih dahulu, pengalaman itulah yang akan dijadikan dasar penilaian. Dan didapatkan kriteria dan sub kriteria sebagai berikut.

Tabek 6.1

Kriteria dan Sub Kriteria Kriteria Sub Kriteria

Jumlah Cacat Jaminan Perbaikan Barang

Garansi Barang Ketepatan Jadwal Sampai

Ketepatan Pesanan Pencegahan Kerusakan

Keterbukaan Reputasi

Kecepatan Respon Terhadap Komplain Ketersediaan Stok

Memberikan Pengetahuan Diluar Kontrak Kompetitif

Menurunkan Harga Sistem Pembayaran Kualitas

Pengiriman

Jaminan Barang

Service

Harga

2. Penentuan prioritas pemasok dapat dilakukan dengan metode yang berbeda, metode tersebut bergantung pada masalah apa yang dialami oleh perusahaan.


(18)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6 - 2

Tabel 6.2

Hasil Akhir AHP dan F-AHP

Bobot Peringkat Bobot Peringkat Bobot Peringkat Bobot Peringkat

A 0.1966 1 1 0.1120 6 A 0.5026 4 1 0.5414 3

B 0.1388 4 2 0.1287 4 B 0.4834 7 2 0.5543 2

C 0.1955 2 3 0.1246 5 C 0.5054 2 3 0.5626 1

D 0.1225 5 4 0.1774 2 D 0.5489 1 4 0.4261 7

E 0.0909 7 5 0.1573 3 E 0.5021 5 5 0.4555 6

F 0.1446 3 6 0.1045 7 F 0.4961 6 6 0.4662 5

G 0.1111 6 7 0.1956 1 G 0.5034 3 7 0.5359 4

Bahan Celana

Pemasok Pemasok

AHP F-AHP

Pemasok Kain Katun IMA Pemasok Bahan Celana Kain Katun IMA

3. Perbedaan dua metode terletak pada masalah yang dialami oleh perusahaan, jika perusahaan memiliki keraguan-raguan dalam hal penilaian maka dapat dilakukan dengan F-AHP sedangkan jika perusahaan dapat memastikan penilaian tersebut maka dapat dilakukan dengan AHP konvensional.

6.2 Saran

Saran yang ditujukan kepada UD Bandung Textile berkaitan dengan penelitian ini adalah:

1. UD Bandung Textile sebaiknya melakukan penilaian lebih lanjut terhadap pemasok –pemasoknya dan mempelajari metode untuk penilaiannya.


(19)

DAFTAR PUSTAKA

1. Anshori, Y., 2012, “Pendekatan Tringular Fuzzy Number dalam Metode Analytic Hierarchy Process” Jurnal Ilmiah Foristek, Vol. 1, No. 1, hal.

126-135.

2. Kusumadewi, S., Purnomo, H., 2010, Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pendukung

Keputusan, edisi 1, Graha Ilmu, Yogyakarta.

3. Mahargiyak, E., Regasari, R., Supianto , A., 2013, “Implementasi Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP) untuk Pemilihan Sumber Daya

Manusia dalam Kepanitian Organisasi Mahasiswa” Jurnal Teknologi

Informasi.

4. Jasril., Haerani, E., Afrianty, I., 2011, “Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Pemilihan Karyawan Terbaik Menggunakan Metode Fuzzy AHP (F-AHP)”


(1)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

suatu usulan dalam memperbaharui sistem pemilihan pemasok yang ada sekarang, maka akan digunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dan fuzzy AHP yang merupakan penggabungan dari metode AHP dan logika fuzzy, berdasarlan hasil yang didapatkan maka akan dilakukan analisis terhadap kedua metode tersebut .

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah yang terjadi di perusahaan adalah sebagai berikut:

1. UD Bandung Textile belum dapat menemukan pemasok utama atau pemasok terbaik sesuai kriteria dan sub-kriteria yang telah ditentukan.

2. Pemasok yang ada selama ini masih belum bisa memenuhi kriteria dan sub-kriteria yang diinginkan UD Bandung Textile.

3. UD Bandung Textile tidak dapat menemukan metode untuk penentuan pemasok utama.

1.3Pembatasan Masalah dan Asumsi

 Adapun Pembatasan Masalah yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Pemasok yang diteliti adalah pemasok kain cotton ima / cotton print dan bahan celana .

2. Data pemasok yang digunakan adalah data pada bulan September 2015 – Januari 2016.

 Adapun Asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Tidak ada perubahan kriteria baik dari segi bahan baku maupun operasional selama penelitian berlangsung.

1.4Perumusan Masalah

Masalah-masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kriteria untuk pemasok kain cotton ima / cotton print dan bahan celana saat ini?


(2)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

2. Pemasok mana yang menjadi prioritas utama perusahaan sehingga perusahaan bisa mendapatkan pemasok yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan perusahaan?

3. Metode apa yang sebaiknya dilakukan oleh perusahaan untuk pertama kali menentukan pemasok?

1.5Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi kriteria yang tepat untuk masing-masing pemasok yang ada saat ini.

2. Membantu perusahaan untuk menentukan pemasok yang dapat dijadikan prioritas utama.

3. Membantu perusahaan untuk menentukan metode yang baik untuk mengetahui pemasok terbaik.

1.6Sistematika Penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan asumsi, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini berisi teori dan konsep yang digunakan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi perusahaan.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini berisi flowchart langkah-langkah penelitian yang dilakukan dari awal sampai akhir serta menjelaskan tiap langkah yang dilakukan.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Pada bab ini berisi data-data yang dikumpulkan penulis berkaitan dengan penelitian yang dilakukan yang kemudian data-data ini akan diolah pada bab berikutnya.


(3)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Pada bab ini berisi langkah pengolahan data yang dilakukan agar menghasilkan informasi yang diperlukan, serta analisis hasil pengolahan data tersebut.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi kesimpulan yang didapat dari hasil pengolahan data dan analisis yang telah dibuat, serta saran yang diberikan untuk usaha yang bersangkutan.


(4)

Universitas Kristen Maranatha

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil tahapan pengamatan yang dilakukan penulis, pengumpulan data, mepengolahan data dan analisis, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai perbaikan terhadap pemilihan pemasok.

1. Penilaian kinerja pemasok masih dapat dilakukan walaupun memiliki keterbatasan, namun perusahaan harus memiliki pengalaman terlebih dahulu, pengalaman itulah yang akan dijadikan dasar penilaian. Dan didapatkan kriteria dan sub kriteria sebagai berikut.

Tabek 6.1

Kriteria dan Sub Kriteria

Kriteria Sub Kriteria

Jumlah Cacat Jaminan Perbaikan Barang

Garansi Barang Ketepatan Jadwal Sampai

Ketepatan Pesanan Pencegahan Kerusakan

Keterbukaan Reputasi

Kecepatan Respon Terhadap Komplain Ketersediaan Stok

Memberikan Pengetahuan Diluar Kontrak Kompetitif

Menurunkan Harga Sistem Pembayaran Kualitas

Pengiriman

Jaminan Barang

Service

Harga

2. Penentuan prioritas pemasok dapat dilakukan dengan metode yang berbeda, metode tersebut bergantung pada masalah apa yang dialami oleh perusahaan.


(5)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6 - 2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Tabel 6.2

Hasil Akhir AHP dan F-AHP

Bobot Peringkat Bobot Peringkat Bobot Peringkat Bobot Peringkat A 0.1966 1 1 0.1120 6 A 0.5026 4 1 0.5414 3 B 0.1388 4 2 0.1287 4 B 0.4834 7 2 0.5543 2 C 0.1955 2 3 0.1246 5 C 0.5054 2 3 0.5626 1 D 0.1225 5 4 0.1774 2 D 0.5489 1 4 0.4261 7 E 0.0909 7 5 0.1573 3 E 0.5021 5 5 0.4555 6 F 0.1446 3 6 0.1045 7 F 0.4961 6 6 0.4662 5 G 0.1111 6 7 0.1956 1 G 0.5034 3 7 0.5359 4 Bahan Celana Pemasok Pemasok

AHP F-AHP

Pemasok Kain Katun IMA Pemasok Bahan Celana Kain Katun IMA

3. Perbedaan dua metode terletak pada masalah yang dialami oleh perusahaan, jika perusahaan memiliki keraguan-raguan dalam hal penilaian maka dapat dilakukan dengan F-AHP sedangkan jika perusahaan dapat memastikan penilaian tersebut maka dapat dilakukan dengan AHP konvensional.

6.2 Saran

Saran yang ditujukan kepada UD Bandung Textile berkaitan dengan penelitian ini adalah:

1. UD Bandung Textile sebaiknya melakukan penilaian lebih lanjut terhadap pemasok –pemasoknya dan mempelajari metode untuk penilaiannya.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

1. Anshori, Y., 2012, “Pendekatan Tringular Fuzzy Number dalam Metode Analytic Hierarchy Process” Jurnal Ilmiah Foristek, Vol. 1, No. 1, hal.

126-135.

2. Kusumadewi, S., Purnomo, H., 2010, Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pendukung

Keputusan, edisi 1, Graha Ilmu, Yogyakarta.

3. Mahargiyak, E., Regasari, R., Supianto , A., 2013, “Implementasi Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP) untuk Pemilihan Sumber Daya

Manusia dalam Kepanitian Organisasi Mahasiswa” Jurnal Teknologi

Informasi.

4. Jasril., Haerani, E., Afrianty, I., 2011, “Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Pemilihan Karyawan Terbaik Menggunakan Metode Fuzzy AHP (F-AHP)”