Bisnis Plan Bandeng Presto Jawara.

(1)

iii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii

KATA PENGANTAR... iv

DAFTAR ISI... v

DAFTAR GAMBAR... vi

DAFTAR TABEL... vii

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis... 1

1.2 Deskripsi Bisnis... 4

BAB II ANALISA PELUANG BISNIS DAN IDE PRODUK 2.1 Analisa Peluang... 8

2.2 Analisa Ide Produk dan Pasar... 10

BAB III ASPEK PEMASARAN 3.1 Strategi Pemasaran... 11

3.2 Bauran Pemasaran... 16

3.3 Perkiraan Penjualan... 20

BAB IV ASPEK OPERASIONAL 4.1 Peralatan dan Kapasitas Produksi... 26

4.2 Proses Produksi... 36

4.3 Lokasi dan Tata Letak... 37

BAB V ASPEK SUMBER DAYA INSANI DAN MANAJEMEN 5.1 Struktur Organisasi... 39

5.2 Waktu Kerja dan Kompensasi... 41

5.3 Standar Operating Procedure... 42

BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Biaya Investasi... 44

6.2 Biaya Operasional... 45

6.3 Kebutuhan dan Sumber dana... 45

6.4 Proyeksi Produksi dan Pendapatan... 48

6.5 Proyeksi Laba Rugi... 49

6.6 Proyeksi Arus Kas... 52

6.7 Perhitungan NPV... 53

6.8 Perhitungan Payback Period... 55

6.9 Perhitungan Profitability Index... 55

DAFTAR PUSTAKA... 57


(2)

iv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Logo Perusahaan... 4

Gambar 2 Contoh Instagram Bandeng Presto Jawara... 6

Gambar 3 Serapan Ikan Bandeng Tahun 2014... 9

Gambar 4 Panci Presto... 27

Gambar 5 Pisau... 27

Gambar 6 Kompor Gas... 28

Gambar 7 Tabung Gas... 28

Gambar 8 Baskom Plastik... 29

Gambar 9 Penjepit Makanan... 29

Gambar 10 Proses Produksi... 36

Gambar 11 Lokasi dan Tata Letak... 37


(3)

v Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Kandungan Gizi Pada Daging Ikan Bandeng... 18

Tabel 2 Perkiraan Penjualan Tahun 2016 Triwulan 1... 21

Tabel 3 Perkiraan Penjualan Tahun 2016 Triwulan 2... 21

Tabel 4 Perkiraan Penjualan Tahun 2016 Triwulan 3... 22

Tabel 5 Perkiraan Penjualan Tahun 2016 Triwulan 4... 22

Tabel 6 Perkiraan Penjualan Tahun 2017 Triwulan 1... 22

Tabel 7 Perkiraan Penjualan Tahun 2017 Triwulan 2... 23

Tabel 8 Perkiraan Penjualan Tahun 2017 Triwulan 3... 23

Tabel 9 Perkiraan Penjualan Tahun 2017 Triwulan 4... 24

Tabel 10 Perkiraan Penjualan Tahun 2018 Triwulan 1... 24

Tabel 11 Perkiraan Penjualan Tahun 2018 Triwulan 2... 25

Tabel 12 Perkiraan Penjualan Tahun 2018 Triwulan 3... 25

Tabel 13 Perkiraan Penjualan Tahun 2018 Triwulan 4... 25

Tabel 14 Peralatan Produksi... 26

Tabel 15 Peralatan Pelengkap... 30

Tabel 16 Bahan Baku... 30

Tabel 17 Komponen Biaya... 45

Tabel 18 Biaya Operasional... 47

Tabel 19 Proyeksi Produksi dan Pendapatan Tahun 1... 48

Tabel 20 Proyeksi Produksi dan Pendapatan Tahun 2... 49

Tabel 21 Proyeksi Produksi dan Pendapatan Tahun 3... 49

Tabel 22 Proyeksi Laba Rugi... 51

Tabel 23 Proyeksi Arus Kas... 53


(4)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

RINGKASAN EKSEKUTIF

1.1 Deskripsi Konsep Bisnis

Republik Indonesia (RI) atau Indonesia, merupakan suatu negara di kawasan Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa yang diapit dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Pasifik dan Hindia). Karena letaknya yang berada di antara dua benua dan dua samudra maka Indonesia disebut juga sebagai kepulauan antara (Nusantara). Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau. Geografi Indonesia (Kementrian Sekretariat Negara Republik Indonesia, 2010).

Indonesia adalah negara berpenduduk terpadat nomor empat di dunia dengan 250 juta penduduk pada tahun 2010. Indonesia memiliki komposisi etnis yang sangat variatif karena Indonesia memiliki ratusan ragam suku dan budaya. Mayoritas penduduk Indonesia didominasi oleh dua suku yaitu Suku Jawa 41 persen dari total populasi dan Suku Sunda 15 persen dari total populasi. Kedua suku ini berasal dari pulau Jawa, yang memiliki jumlah penduduk enam puluh persen (60%) dari total populasi Indonesia. Provinsi paling padat di Pulau Jawa adalah Jawa Barat (lebih dari 43 juta penduduk), provinsi yang memiliki jumlah penduduk paling sedikit adalah provinsi Papua Barat yang berada di wilayah Indonesia Timur dengan populasi hanya sekitar 761.000 jiwa. (Penduduk Indonesia, 2011)


(5)

2

Universitas Kristen Maranatha

Indonesia selain suatu negara yang kaya akan budaya, juga memiliki banyak suku. Setiap suku memiliki budayanya sendiri. Budaya tersebut dapat berupa kesenian, adat istiadat, bahasa dan masakan atau kuliner.

Masakan Indonesia merupakan salah satu tradisi kuliner yang paling kaya di dunia dan penuh dengan cita rasa yang kuat. Kekayaan jenis masakannya merupakan mencerminkan dari keberagaman budaya dan tradisi yang ada di Indonesia yang terdiri dari sekitar 6.000 pulau berpenghuni dan menempati peran penting dalam budaya nasional Indonesia secara umum. (Kuliner Nusantara, 2015)

Setiap kota atau provinsi di Indonesia kaya akan keberagaman masakan, sebagai contoh adalah Kota Semarang.

Kota Semarang adalah ibukota Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang merupakan kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan. Kota Semarang memiliki jumlah penduduk sekitar 2 juta jiwa. (Sekilas Tentang Semarang, 2015)

Kota Semarang terkenal dengan wisata kulinernya, Kota Semarang memiliki makanan khas antara lain lumpia, roti ganjel, tahu baso, mochi, wingko babat dan bandeng presto.

Bandeng presto dibuat dengan bahan dasar ikan bandeng (Chanos chanos) yang di beri bumbu dasar bawang putih, kunyit dan garam. Ikan bandeng ini kemudian dimasak dengan dibungkus oleh daun pisang dengan cara presto. Ikan bandeng terkenal dengan durinya yang banyak, oleh sebab itu jika dimasak dengan cara presto maka duri-duri ini menjadi sangat lunak dan mudah dimakan. (Bandeng Presto Khas Semarang, 2015). Presto adalah cara memasak dengan uap


(6)

3

Universitas Kristen Maranatha

air yang bertekanan tinggi. Makanan yang akan dipresto diletakkan dalam panci yang dapat dikunci dengan rapat yang biasa kita sebut panci presto. Air yang berada di dalam panci ini kemudian dipanaskan hingga mendidih. Uap air yang timbul akan memasak makanan yang berada di dalam panci ini.

Cukup banyak persaingan di Industri ini khususnya yang berasal dari Kota Semarang, para pesaing tersebut diantaranya adalah Bandeng Presto Juwana, Dang Deng Dung, Rindang, Bonafide, dll.

Seiring dengan berkembangnya teknologi khususnya transportasi dan informasi, bandeng presto pun kini dapat ditemui di berbagai kota di Indonesia, salah satunya adalah Kota Bandung. Peluang usaha di industri ini masih sangat besar dapat dilihat dari beberapa survei bahwa setiap tahun kebutuhan masyarakat Indonesia akan ikan semakin meningkat. Konsumsi ikan nasional pada tahun 2013 lalu mampu mencapai 35,62 kg per kapita dan tahun ini ditargetkan meningkat menjadi 38 kg per kapita. (Buwono, 2014) . Selain itu sebagian besar masyarakat di Indonesia adalah masyarakat kelas menengah. Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono telah mencatat peningkatan jumlah masyarakat kelas menengah dari 37 persen pada 2004 menjadi 56,7 persen dari total penduduk di Indonesia pada tahun 2013. Sebagaimana dikutip dari buku "Satu Dasawarsa Membangun Untuk Kesejahteraan Rakyat" di Jakarta, Rabu, dengan indikasi itu, dalam satu dasawarsa pemerintah dinilai telah mengangkat lebih dari 25 persen penduduk Indonesia menjadi kelompok kelas menengah. (Rachman, 2014)

Untuk strategi pemasaran penulis akan melakukan pemasaran dengan cara

Word of Mouth (WOM) khususnya media sosial. Pangsa pasar bisnis ini sangat


(7)

4

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Deskripsi Bisnis

Nama perusahaan ini adalah Bandeng Presto Jawara. Nama Jawara diambil dari Bahasa Sunda yang berarti juara. Alasan pemilihan nama Jawara adalah agar lebih mudah diingat oleh masyarakat Jawa Barat dan lebih dekat dengan masyarakat Jawa Barat. Selain itu juga perusahaan memiliki cita - cita dan harapan agar Bandeng Presto Jawara ini dapat menjadi juaranya bandeng presto di Jawa Barat.

Gambar 1 Logo Perusahaan

Warna biru pada nomor 1, lingkaran dan tulisan Jawara menunjukkan kepercayaan dan keyakinan. Kami percaya dan yakin bahwa produk Bandeng Presto Jawara dapat menjadi jawaranya bandeng presto di Bandung.

Warna merah pada mendali berarti semangat dan keberanian. Secara psikologis warna merah dapat menimbulkan pikiran untuk mencobanya karena warna merah menimbulkan keinginan yang sangat besar.


(8)

5

Universitas Kristen Maranatha

Warna putih berarti bersih, kami ingin menimbulkan kesan bersih pada produk Bandeng Presto Jawara karena produk kami terjaga kebersihannya.

Gambar ikan pada angka 1 menunjukkan bahwa produk yang kami jual yaitu Bandeng Presto Jawara.

Angka 1 pada logo Bandeng Presto Jawara memiliki arti harapan kami untuk menjadi bandeng presto nomor 1 di Bandung.

Gambar lingkaran pada logo Bandeng Presto Jawara memiliki arti lunak, kami ingin menunjukkan bahwa tekstur Bandeng Presto Jawara lembut dan lunak.

Gambar mendali merah berarti harapan kami untuk menjadi jawaranya bandeng presto di Bandung.


(9)

6

Universitas Kristen Maranatha

Gambar 2 Contoh Instagram Bandeng Presto Jawara

Untuk memasarkan produk ini, langkah yang akan dilaksanakan perusahaan adalah membuat akun instagram agar konsumen dapat membeli secara online (Gambar 1), memberikan masukan dan dapat bertanya dimana saja mereka dapat membeli produk Bandeng Presto Jawara ini.

Keunggulan dari Bandeng Presto Jawara adalah tidak berbau amis dan memiliki rasa yang telah disesuaikan dengan selera penduduk Jawa Barat. Perusahaan juga menyediakan beberapa varian bandeng presto dari bandeng presto reguler dan bandeng presto pedas.

Target pasar perusahaan adalah kalangan masyarakat menengah, penggemar ikan, wisatawan dan ibu rumah tangga. Bentuk kepemilikan bisnis ini adalah commanditaire vennootschap (CV). CV adalah suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan berbeda - beda di antara anggotanya. Satu pihak mengelola perusahaan secara aktif dan pihak lainnya hanya menyertakan modal saja tanpa harus melibatkan harta pribadi ketika krisis keuangan. Pengelola yang aktif disebut dengan sekutu aktif, dan yang hanya menyetor modal disebut sekutu pasif. (CV Persekutuan Komanditer, 2015)

Visi Perusahaan adalah :

 Menjadi juaranya bandeng presto di Jawa Barat.


(10)

7

Universitas Kristen Maranatha  Membuat bandeng presto yang berkualitas yang dibuat dengan hati.

 Membuat bandeng presto yang menyehatkan konsumen.

Lokasi perusahaan berada di Kota Cimahi. Alasan pemilihan lokasi karena harga sewa tempat yang lebih murah daripada Kota Bandung, yang dapat mengurangi biaya investasi.


(11)

57 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Sartono, A. (2010). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi (Edisi 4). Yogyakarta: BPFE

Amstrong, G. & Kotler, P. (2012). Prinsip - prinsip pemasaran. (Edisi 13 Jilid 1). Jakarta: Erlangga.

Bambang, R. (2004). Dasar - dasar Pembelanjaan Perusahaan. (Edisi 4). Yogyakarta: BPFC.

Bandeng Presto Khas Semarang. (2015). Diakses pada 28 September 2015 dari

http://semnas2015patpi.or.id/index.php/2015/08/17/bandeng-presto-khas-semarang/

Bisnis Kuliner Ikan Bandeng Presto. (2013). Diakses pada 18 September 2015 dari http://www.kerjausaha.com/2013/07/bisnis-kuliner-ikan-bandeng-presto.html Buwono, A. (2014). Permintaan benih Bandeng Indonesia Terus Meningkat.

Diakses pada 9 september 2015 dari

http://beritadaerah.co.id/2014/06/02/permintaan-benih-bandeng-indonesia-terus-meningkat/

CV Persekutuan Komanditer. (2015). Diakses pada 28 September 2015 dari http://badanusaha.com/cv-persekutuan-komanditer

Djarwanto, P. S. (2003). Pokok Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE UGM

Ekotama, S. (2010). Cara Gampang Bikin Standard Operating Procedure. Jakarta: Media Pressindo

Geografi Indonesia. Diakses pada 19 September 2015 dari http:// www.indonesia.go.id/in/sekilas-indonesia/geografi-indonesia

Ibrahim Yacob, I. H. M. (2003). Studi Kelayakan Bisnis (Edisi Revisi). Jakarta: PT. Rineka.

Kandungan Gizi Ikan Bandeng dan Manfaat Bagi Kesehatan (2015). Diakses pada 27 Oktober 2015 dari http://www.cahsingorojo.com/2015/09/kandungan-gizi-ikan-bandeng-dan-manfaat.html

Kasmir & Jakfar (2007). Studi Kelayakan Bisnis (Edisi 2, cetakan keempat). Jakarta: Prenada Media group.

Keegan, W. J. & Green, M.C (2008). Global Marketing. (Edisi 5). London: Pearson Prentice Hall.


(12)

Universitas Kristen Maranatha

Kotler, P. (2008). Manajemen Pemasaran (Edisi Milenium). Jakarta: PT. Prehallindo.

Kotler, P. & Keller, K. L. (2008). Manajemen Pemasaran. (Edisi 12). Jakarta: Erlangga.

Kotler, P. & Keller, K. L. (2009). Manajemen Pemasaran. (Edisi 13). Jakarta: Erlangga

Kotler, P. & Keller, K. L. (2012). Marketing Management. (14th Edition). United

States of America: Pearson.

Kuliner Nusantara. (2015). Diakses pada 25 September 2015 dari http://wisata.cafeweb.in/2015/01/kuliner-nusantara.html

Malayu .S. P. H. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia (Cetakan 16). Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Memahami Aspek Perpajakan Pada Badan Usaha Berbentuk CV (2015). Diakses pada 6 Februari 2016 dari http://nasikhudinisme.com/tag/perbedaan-pajak-pt-dan-cv/

Moekijat. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Mandar Maju. Pengguna Internet di Indonesia Capai 82 Juta (2014). Diakses pada 22 November 2015 dari http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3980/Kemkominfo%3A+ Pengguna+Internet+di+Indonesia+Capai+82+Juta/0/berita_satker#.VtMdFymSx mw

Penghasilan Kelas Menengah Naik (2014). Diakses pada 20 November 2015 dari http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/167-artikel-pajak/21014-penghasilan-kelas-menengah-naik-potensi-pajak

Penduduk Indonesia (2011). Diakses pada 19 Desember 2015 dari http://www.indonesia-investments.com/id/budaya/demografi/item67

Profil Komoditas Ikan Bandeng (2015). Diakses pada 5 Maret 2016 dari http://www.wpi.kkp.go.id/index.php/berita/146-profil-komoditas-ikan-bandeng Rachman, T. (2014, 16 April), Kelas Menengah di Indonesia Capai 56,7 Persen diakses pada 4 November 2015 dari http://www.republika.co.id/berita/nasional /umum/14/04/16/n447av-kelas-menengah-di-indonesia-capai-567-persen


(13)

Universitas Kristen Maranatha

Saladin, D. (2007). Intisari Pemasaran dan Unsur-Unsur Pemasaran (Edisi Keempat). Bandung : CV Linda Karya

Sekilas Tentang Semarang. (2015). Diakses pada 25 September 2015 dari http://semnas2015patpi.or.id/index.php/2015/08/15/sekilas-tentang-semarang/ Stone, R. J. (2005). Human Resources Management. (Edisi 5). Austalia: Wiley. Wardhani, A.K. (2011). Saatnya Beralih Ke Daging Putih! lebih Sehat Diakses pada 5 Oktober 2015 dari http://www.tribunnews.com/kesehatan/2011/09/22/ saatnya-beralih-ke-daging-putih-lebih-sehat

Weygandt et. al. Jerry, J., Kieso., Donald, E., Kimmel., & Paul, D. (2007) Pengantar Akutansi (Edisi 7). Jakarta: Salemba Empat.


(1)

5

Universitas Kristen Maranatha Warna putih berarti bersih, kami ingin menimbulkan kesan bersih pada produk Bandeng Presto Jawara karena produk kami terjaga kebersihannya.

Gambar ikan pada angka 1 menunjukkan bahwa produk yang kami jual yaitu Bandeng Presto Jawara.

Angka 1 pada logo Bandeng Presto Jawara memiliki arti harapan kami untuk menjadi bandeng presto nomor 1 di Bandung.

Gambar lingkaran pada logo Bandeng Presto Jawara memiliki arti lunak, kami ingin menunjukkan bahwa tekstur Bandeng Presto Jawara lembut dan lunak.

Gambar mendali merah berarti harapan kami untuk menjadi jawaranya bandeng presto di Bandung.


(2)

6

Gambar 2 Contoh Instagram Bandeng Presto Jawara

Untuk memasarkan produk ini, langkah yang akan dilaksanakan perusahaan adalah membuat akun instagram agar konsumen dapat membeli secara online (Gambar 1), memberikan masukan dan dapat bertanya dimana saja mereka dapat membeli produk Bandeng Presto Jawara ini.

Keunggulan dari Bandeng Presto Jawara adalah tidak berbau amis dan memiliki rasa yang telah disesuaikan dengan selera penduduk Jawa Barat. Perusahaan juga menyediakan beberapa varian bandeng presto dari bandeng presto reguler dan bandeng presto pedas.

Target pasar perusahaan adalah kalangan masyarakat menengah, penggemar ikan, wisatawan dan ibu rumah tangga. Bentuk kepemilikan bisnis ini adalah commanditaire vennootschap (CV). CV adalah suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan berbeda - beda di antara anggotanya. Satu pihak mengelola perusahaan secara aktif dan pihak lainnya hanya menyertakan modal saja tanpa harus melibatkan harta pribadi ketika krisis keuangan. Pengelola yang aktif disebut dengan sekutu aktif, dan yang hanya menyetor modal disebut sekutu pasif. (CV Persekutuan Komanditer, 2015)

Visi Perusahaan adalah :

 Menjadi juaranya bandeng presto di Jawa Barat.


(3)

7

Universitas Kristen Maranatha  Membuat bandeng presto yang berkualitas yang dibuat dengan hati.  Membuat bandeng presto yang menyehatkan konsumen.

Lokasi perusahaan berada di Kota Cimahi. Alasan pemilihan lokasi karena harga sewa tempat yang lebih murah daripada Kota Bandung, yang dapat mengurangi biaya investasi.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Sartono, A. (2010). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi (Edisi 4). Yogyakarta: BPFE

Amstrong, G. & Kotler, P. (2012). Prinsip - prinsip pemasaran. (Edisi 13 Jilid 1). Jakarta: Erlangga.

Bambang, R. (2004). Dasar - dasar Pembelanjaan Perusahaan. (Edisi 4). Yogyakarta: BPFC.

Bandeng Presto Khas Semarang. (2015). Diakses pada 28 September 2015 dari

http://semnas2015patpi.or.id/index.php/2015/08/17/bandeng-presto-khas-semarang/

Bisnis Kuliner Ikan Bandeng Presto. (2013). Diakses pada 18 September 2015 dari http://www.kerjausaha.com/2013/07/bisnis-kuliner-ikan-bandeng-presto.html Buwono, A. (2014). Permintaan benih Bandeng Indonesia Terus Meningkat.

Diakses pada 9 september 2015 dari

http://beritadaerah.co.id/2014/06/02/permintaan-benih-bandeng-indonesia-terus-meningkat/

CV Persekutuan Komanditer. (2015). Diakses pada 28 September 2015 dari http://badanusaha.com/cv-persekutuan-komanditer

Djarwanto, P. S. (2003). Pokok Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE UGM

Ekotama, S. (2010). Cara Gampang Bikin Standard Operating Procedure. Jakarta: Media Pressindo

Geografi Indonesia. Diakses pada 19 September 2015 dari http:// www.indonesia.go.id/in/sekilas-indonesia/geografi-indonesia

Ibrahim Yacob, I. H. M. (2003). Studi Kelayakan Bisnis (Edisi Revisi). Jakarta: PT. Rineka.

Kandungan Gizi Ikan Bandeng dan Manfaat Bagi Kesehatan (2015). Diakses pada 27 Oktober 2015 dari http://www.cahsingorojo.com/2015/09/kandungan-gizi-ikan-bandeng-dan-manfaat.html

Kasmir & Jakfar (2007). Studi Kelayakan Bisnis (Edisi 2, cetakan keempat). Jakarta: Prenada Media group.

Keegan, W. J. & Green, M.C (2008). Global Marketing. (Edisi 5). London: Pearson Prentice Hall.


(5)

Universitas Kristen Maranatha Kotler, P. (2008). Manajemen Pemasaran (Edisi Milenium). Jakarta: PT. Prehallindo.

Kotler, P. & Keller, K. L. (2008). Manajemen Pemasaran. (Edisi 12). Jakarta: Erlangga.

Kotler, P. & Keller, K. L. (2009). Manajemen Pemasaran. (Edisi 13). Jakarta: Erlangga

Kotler, P. & Keller, K. L. (2012). Marketing Management. (14th Edition). United States of America: Pearson.

Kuliner Nusantara. (2015). Diakses pada 25 September 2015 dari http://wisata.cafeweb.in/2015/01/kuliner-nusantara.html

Malayu .S. P. H. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia (Cetakan 16). Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Memahami Aspek Perpajakan Pada Badan Usaha Berbentuk CV (2015). Diakses pada 6 Februari 2016 dari http://nasikhudinisme.com/tag/perbedaan-pajak-pt-dan-cv/

Moekijat. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Mandar Maju. Pengguna Internet di Indonesia Capai 82 Juta (2014). Diakses pada 22 November 2015 dari http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3980/Kemkominfo%3A+ Pengguna+Internet+di+Indonesia+Capai+82+Juta/0/berita_satker#.VtMdFymSx mw

Penghasilan Kelas Menengah Naik (2014). Diakses pada 20 November 2015 dari http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/167-artikel-pajak/21014-penghasilan-kelas-menengah-naik-potensi-pajak

Penduduk Indonesia (2011). Diakses pada 19 Desember 2015 dari http://www.indonesia-investments.com/id/budaya/demografi/item67

Profil Komoditas Ikan Bandeng (2015). Diakses pada 5 Maret 2016 dari http://www.wpi.kkp.go.id/index.php/berita/146-profil-komoditas-ikan-bandeng Rachman, T. (2014, 16 April), Kelas Menengah di Indonesia Capai 56,7 Persen diakses pada 4 November 2015 dari http://www.republika.co.id/berita/nasional /umum/14/04/16/n447av-kelas-menengah-di-indonesia-capai-567-persen


(6)

Saladin, D. (2007). Intisari Pemasaran dan Unsur-Unsur Pemasaran (Edisi Keempat). Bandung : CV Linda Karya

Sekilas Tentang Semarang. (2015). Diakses pada 25 September 2015 dari http://semnas2015patpi.or.id/index.php/2015/08/15/sekilas-tentang-semarang/ Stone, R. J. (2005). Human Resources Management. (Edisi 5). Austalia: Wiley. Wardhani, A.K. (2011). Saatnya Beralih Ke Daging Putih! lebih Sehat Diakses pada 5 Oktober 2015 dari http://www.tribunnews.com/kesehatan/2011/09/22/ saatnya-beralih-ke-daging-putih-lebih-sehat

Weygandt et. al. Jerry, J., Kieso., Donald, E., Kimmel., & Paul, D. (2007) Pengantar Akutansi (Edisi 7). Jakarta: Salemba Empat.