PENINGKATAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR DRIBBLING DALAM PERMAINAN BOLA BASKET MELALUI PERMAINAN DUG-DUGAN PADA SISWA KELAS V SDN 1 GALAGAMBA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN 1 Galagamba Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon).

(1)

DALAM PERMAINAN BOLA BASKET MELALUI PERMAINAN DUG-DUGAN PADA SISWA KELAS V

SDN 1 GALAGAMBA

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN 1 Galagamba Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon)

Oleh

W A S M A

0905162

Disetujui dan disahkan oleh Pembimbing Pembimbing I

Dr. TATANG MUHTAR, M.Si

NIP. 19590603 198603 1 005

Pembimbing II

INDRA SAFARI, M.Pd

NIP. 19770902 200801 1 016

Mengetahui

Ketua Program PGSD S-1 Penjas UPI Kampus Sumedang


(2)

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul "Meningkatkan Kemampuan Gerak Dasar Tolakan pada Lompat Tinggi Gaya Gunting melalui Permainan Lompat Tali pada Siswa Kelas V SD Negeri 3 Gesik Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon" ini sepenuhnya karya saya sendiri tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Sumedang, Juni 2011 Yang Membuat Pernyataan

YUSUF


(3)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-spiriyual-sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang.

Semua itu mengandung arti Pendidikan Jasmani (Penjas) adalah salah satu mata pelajaran yang berkepentingan dalam proses menumbuh kembangkan seluruh aspek dan potrensi yang dimiliki peserta didik melalui proses pembelajarannya.

Seperti yang dikemukakan oleh Mahendra (2003:21). Definisi Pendidikan Jasmani adalah :

Proses pedidikan melalui aktifitas jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan. Definisi tersebut mengukuhkan bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian tak terpisahkan dari pendidikan umum yaitu untuk membantu anak agar anak tumbuh dan berkembang secara wajar sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu menjadi manusia Indonesia seutuhnya.

Pendidikan merupakan suatu sistem yang salah satu komponennya yaitu tujuan pendidikan. Tentunya tujuan Pendidikan Jasmani di sekolah tidak terlepas dari tujuan pendidikan nasional. Tujuan Pendidikan Jasmani di sekolah selalu mencakup tiga aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor.


(4)

Menurut Lutan (2001:18) menjelaskan bahwa : Tujuan pendidikan jasmani di sekolah dasar adalah membantu peserta didik agar meningkatkan kemampuan gerak mereka, disamping agar mereka merasa senang dan mau berpartisipasi dalam berbagai aktivitas.

Dalam proses pembelajaran penjas, guru diharapkan dapat mengajar berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan (olahraga), internalisasi nilai-nilai (sportivitas, kejujuran, kerjasama, disiplin dan bertanggung jawab), dan pembiasaan pola hidup sehat. Proses pembelajaran Penjas yang dilakukan ini berbeda dengan proses pembelajaran mata pelajaran lain yang didominasi oleh kegiatan di dalam kelas yang lebih bersifat kajian teoritis. Kegiatan pembalajaran penjas lebih dominan pada aktivitas unsur fisik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang bersifat multidimensi (aspek psikomotor, kognitif, dan apektif). Untuk itu kompetensi didaktik dan metodik mengajar merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang guru penjas. Meski demikian masih banyak guru penjas yang melaksanakan proses pembelajaran dengan cara tradisional dengan menitikberatkan materi dan tujuan pembalajaran yang bersifat kecabangan olahraga tanpa memperhatikan siapa yang menjadi peserta didiknya.

Pada awal semester ganjil 2010/2011, penulis selaku guru Pendidikan Jasmani di SDN 1 Galagamba Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon telah menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk pembelajaran keterampilan dasar dribbling dalam permainan bola basket yang diperoleh berdasarkan tingkat kompleksitas, inteks siswa dan daya dukung sarana prasarana


(5)

sebesar 65 % namun temuan di lapangan ada kecenderungan proses pembelajaran belum berjalan efektif.

Atas dasar pembelajaran yang pernah dilakukan tersebut peneliti melakukan pembelajaran dribbling melalui permainan dug-dugan dimana hasil pembelajarannya adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1 Data Hasil Tes Awal

No Nama Siswa

Aspek yang dinilai

Skor Nilai

Ket Sikap Awal Pelak sanaan Ketinggian pantulan bola Kecepatan

dribbling Tuntas Tidak Tuntas 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 Komarudin 1 1 2 2 6 50,0 √

2 Munari 2 2 2 2 8 66,7 √

3 Sunarto 1 2 2 2 7 58,3 √

4 Warni S. 1 1 1 1 3 33,3 √

5 Angge F. 1 1 2 2 6 50,0 √

6 Angger Tander 2 2 3 2 9 75,0 √

7 Anitasari 1 2 2 2 7 58,3 √

8 Aprilia P. 1 1 1 1 4 33,3 √

9 Adi Suta 1 1 2 2 6 50,0 √

10 Diki Karyanto 2 2 3 2 9 75,0 √

11 Erwin Eka S. 1 2 2 2 7 58,3 √

12 Farhan N. 1 1 1 1 4 33,3 √

13 Ifan Faozi 1 2 2 2 7 58,3 √

14 Kotimah 2 2 2 2 3 9 75,0 √

15 Kartono 1 1 1 1 3 33,3 √

16 LIlik N. 1 2 2 2 7 58,3 √

17 Muwaroh 2 2 2 2 8 66,7 √

18 Maemunah 1 1 2 2 6 50,0 √

19 Miyanti 2 3 2 2 9 75,0 √

20 Nurul Kaolifah 1 1 2 2 6 50,0 √

21 Nandi Rifai N 1 1 2 2 6 50,0 √

22 Nurdin N. 1 1 1 1 3 33,3 √

23 Nurkito Lifah 2 2 2 2 8 66,7 √

24 Putri Mayang 1 2 2 2 7 58,3 √

25 Rokiti 1 1 1 1 3 33,3 √

Jumlah 158 1349,7 7 18

Persentase 52.67% 28% 72%

Rata-rata 53,99


(6)

Berdasarkan hasil temuan diperoleh data bahwa hasil belajar siswa pada semester ganjil adalah 72,00 % kelas VI SDN 1 Galagamba Kecamatan CIwaringin Kabupaten Cirebon yaitu 18 siswa dari 25 siswa yang kurang memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang diharapkan dan hanya sebagian kecil yaitu 7 siswa atau 28,00 % saja yang sudah memenuhi Standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Manfaat pembelajaran bola basket akan diperoleh apabila disajikan dalam proses belajar mengajar yang kondusif. Untuk itu perlu strategi yang tepat dalam mengemas pembelajaran bola basket tersebut, baik yang bersifat pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan suatu gerakan seperti gerakan dribbling. Strategi pembelajarn adalah salah satu cara untuk menyiasati pelaksanaan belajar mengajar dengan tujuan agar proses belajar mengajar itu berhasil.

Salah satu bentuk mensiasati pembelajaran dalam permainan bola basket adalah dengan melakukan berbagai macam permainan yang sesuai dengan karakteristik kemampuan siswa dengan tujuan yang akan dicapai dengan selalu mempertimbangkan faktor-faktor kesulitan yang dialami oleh siswa .

Kesulitan dalam pembelajaran bola basket bukan hanya di pengaruhi oleh peralatan yang digunakan oleh siswa melainkan berhubungan dengan aspek kesiapan siswa (fisik, mental, serta kemampuan awal siswa) dalam mempelajari suatu gerakan dribbling oleh karena itu perbedaan tersebut, akan terlihat sebagian siswa pada saat belajar gerakan dribbling begitu bersemangat dan menyenangi, sementara sebagian siswa yang lain terlihat bosan masih kaku dalam


(7)

melakukannya. Disinilah guru diuji kemampuannya sebagai seorang pemimpin, sebagai manajer, dan sebagai fasilisator dalam belajar mengajar.

Peran guru sebagai fasilisator tidak sebatas hanya membimbing siswa meraih tujuan belajar, melainkan juga harus mampu mencari solusi yang tepat selama proses belajar mengajar seperti contoh dalam pembelajaran dribbling dalam permainan bola basket pada siswa sekolah dasar di SDN 1 Galagamba Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon.

Faktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan siswa dalam dribbling sangat beragam. Ada yang mudah bosan, ada yang ragu-ragu, ada yang asal di tepak bolanya ada juga yang takut dalam melakukan gerakannya.

Untuk menyiasati kendalah diatas diperlukan permainan yang sesuai sebagai sarana pendukung pembelajaran gerakan mendribbling. Permainan itu harus dapat merangsang minat siswa untuk melakukan tugas gerak sekaligus sebagai tantangan yang menyenangkan bagi setiap siswa.

Dalam pembelajaran keterampilan dribbling dalam permainan bola basket yang dapat dilakukan untuk menarik minat siswa adalah dengan melakukan permainan dug-dugan. Anak dibariskan dibagi menjadi 2 syaf (kelompok), yang masing-masing syaf terdiri dari 12 anak. Tugas geraknya adalah memantul-mantulkan bola ditempat, Jarak antara anak yang satu dengan lainnya kurang lebih satu meter. masing-masing anak melakukan dug-dugan / memantul-mantulkan bola sebanyak 10x. dimulai dari baris 1 memantulkan bola sebanyak 10x. kemudian bola diberikankan ke baris 2, Baris ke-2 sama memantulkan bola sebanyak 10x, kemudian diberikan ke baris 3 dan seterusnya sampai baris paling


(8)

akhir. Kelompok yang menyelesaikan dug-dugan terlebih dahulu dianggap sebagai pemenang.

Variasi tugas gerak yang baik mengandung unsur tantangan yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa serta tidak mudah membosankan bagi siswa sebagai pelaku tugas gerak. Untuk itu perlu adanya perencanaan yang baik dalam menyampaikan serangkaian tugas gerak secara sistematis. Tugas gerak yang sistematis maksudnya adalah tugas gerak dari yang sederhana menuju ke tugas gerak yang kompleks, dari yang mudah ke yang sulit. Ini dimaksudkan agar siswa dapat belajar sebagaimana mestinya sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai.

Berkaitan dengan hal di atas penulis tertarik untuk mencoba mengungkapkan masalah pembalajaran keterampilan menggiring bola dalam permainan bola basket yang akan dicoba dicarikan solusinya melalui upaya-upaya dalam penelitian tindakan kelas (class action research). Adapun judul yang dipilih

dalam penelitin ini adalah “Upaya Peningkatan Keterampilan Dasar Dribbling

Dalam Permainan Bola Basket melalui Permainan Dug-dugan Pada Siswa Kelas VI SDN 1 Galagamba”

B. Rumusan Masalah

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi pernyataan

masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana meningkatkan Keterampilan

Dasar Dribbling dalam permainan bola basket melalui permainan dug-dugan pada siswa kelas V SD Negeri 1 Galagamba Kecamatan Ciwaringin


(9)

Selanjutnya masalah penelitian secara khusus, penulis rumuskan dalam sub-sub pertanyaan penelitian sebagai berikut :

a. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran permainan bola basket dalam meningkatkan keterampilan dribbling melalui permainan dug-dugan? b. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran permainan bola basket dalam

meningkatkan keterampilan dribbling melalui permainan dug-dugan? c. Bagaimanakah peningkatan pembelajaran permainan bola basket dalam

meningkatkan keterampilan dribbling melalui permainan dug-dugan?

2. Pemecahan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat ditelusuri akar penyebab timbulnya masalah dari komponen-komponen “rumusan masalah”. Diduga penyebeb timbulnya masalah adalah sebagai berikut : (a) kurangnya dana untuk membeli dan membuat sarana permainan bola basket, (b) belum memasyarakatnya permainan bola basket di daerah pedesaan, (c) belum pahamnya/menguasai pengetahuan guru Penjas terhadap permainan bola basket, (d) pemodifikasian permainan bola basket yang disajikan oleh guru penjas kurang sesuai dengan karakteristik permainan tersebut, (e) belum terampilnya siswa dalam melakukan gerakan teknik dasar dalam permainan bola basket. Dari kelima alternatif penyebab itu, setelah didiskusikan dengan beberapa orang guru penjas dan pakar dari perguruan tinggi bahwa yang paling mungkin menjadi penyebab adalah strategi pembelajaran Pendidikan Jasmani yang kurang menarik. Secara spesifik tidak menariknya pembelajaran


(10)

Pendidikan Jasmani tersebut disebabkan beberapa hal sebagai berikut : (1) guru lebih banyak memberikan drill tanpa ada perbaikan, (2) guru belum menguasai materi pembelajarn pendidikan jasmani, dan (3) metode pembelajaran kurang bervariasi. Dari ketiga penyebab itu disepakati bahwa kurang bervariasinya dalam penggunaan metode pembalajaran menjadi penyebab timbulnya masalah.

Setelah menemukan akar masalah di atas, maka langkah selanjutnya adalah mencari alternatif pemecahan masalah. Untuk itu perlu stratedi pembalajaran yang tepat yang dapat menarik minat siswa untuk melaksanakan latihan keterampilan teknik dasar dribbling dalam permainan bola basket. Salah satunya adalah dengan cara melaksanakan permainan dug-dugan.

Pelaksanaan pembelajaran dribbling bola basket melakui permainan dug-dugan dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :

Tahap pertama, memantulkan bola ditempat, Jarak antara anak yang satu dengan lainnya kurang lebih satu meter. masing-masing anak melakukan dug-dugan / memantul-mantulkan bola sebanyak 10x. dimulai dari baris 1 memantulkan bola sebanyak 10x. kemudian bola diberikankan ke baris 2, Baris ke-2 sama memantulkan bola sebanyak 10x, kemudian diberikan ke baris 3 dan seterusnya sampai baris paling akhir. Kelompok yang menyelesaikan dug-dugan terlebih dahulu dianggap sebagai pemenang.

Tahap kedua, mendribling bola mengelilingi barisan. Jarak antara anak yang satu dengan lainnya kurang lebih satu meter. masing-masing anak melakukan dug-dugan dengan bola. Dimulai dari baris 1 melakukan dug-dugan melewati


(11)

barisan dalam kelompoknya sampai ketempat semula, kemudian bola diberikan ke baris 2, Baris ke-2 sama memantulkan bola melewati kelompoknya, kemudian diberikan ke baris 3 dan seterusnya sampai baris paling akhir. Kelompok yang menyelesaikan dug-dugan terlebih dahulu dianggap sebagai pemenang.

Tapap ketiga, mendribling bola secara zig-zag di antara bangku. Jarak antara anak yang satu dengan lainnya kurang lebih satu meter. Menggiring bola secara zig-zag di antara bangku. Setelah mengitari bangku yang diujung, menggiring bola diteruskan sampai ke tempat semula. Kemudian bola diberikan (tidak dilempar) kepada teman yang berdirinya paling dekat dengan penggiring pertama. Penggiring kedua menggiring bola sama seperti pertama. Dan seterusnya.

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan baru mengenai upaya meningkatkan keterampilan dasar dribbling dalam permainan bola basket melalui permainan dug-dugan pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani di kelas V SDN 1 Galagamba Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon, Temuan tersebut dapat dijadikan landasan dalam upaya mengembangkan pembelajaran pendidikan jasmani yang lebih efektif dan efisien. Hasil seperti ini sangat diperlukan oleh para guru dalam membantu memberikan kejelasan mengenai efektifitas dalam mengajarkan pendidikan


(12)

jasmani di SDN 1 Galagamba Cirebon. Pemberdayaan pendidikn jasmani secara optimal diharapkan dapat memberikan manfaat dalam mencapai tujuan pendidikan nasional.

Tujuan khusus adalah untuk menggali informasi mengenai berbagai hal yang terkait dengan upaya meneingkatkan keterampilan dasar dribbling dalam permainan bola basket melalui permainan dug-dugan pada mata pelajaran pendidikan jasmani di kelas V SDN 1 Galagamba Cirebon. Untuk mencapai tujuan tersebut penelitian ini diarahkan untuk mencapai tujuan. Tujuan khusus tersebut adalah :

a. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran permainan bola basket dalam meningkatkan keterampilan dribbling melalui permainan dug-dugan.

b. Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan pembelajaran permainan bola basket dalam meningkatkan keterampilan dribbling melalui permainan dug-dugan.

c. Untuk mengetahui peningkatan keterampilan teknik dasar dribbling bola basket melalui permainan dug-dugan.

2. Manfaat Penelitian

Berdasarkan gambaran umum di atas dapat diperoleh informasi berkenaan dengan upaya meningkatkan keterampilan dasar dribbling pada permainan bola basket melalui permainan dug-dugan pada mata pelajaran pendidikan jasmani di kelas V SDN 1 Galagamba Kecamatan Ciwaringin


(13)

Kabupaten Cirebon. Hasil penelitiuan ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi berbagai pihak yang berkepentingan dengan pembinaan dan pengembangan pembelajaran pendidikan jasmani di SDN 1 Galagamba Kecamatan Ciwaringin.

Adapun manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian tersebut adalah sebagai berikut :

a. Manfaat Bagi Siswa SD

1. Dapat memotivasi minat siswa agar lebih aktif dalam mengikuti

pembelajaran dribbling

2. Dapat meningkatkan gerak dasar pembelajaran dribbling 3. Memudahkan dalam menguasai materi pelajaran

4. Suasana belajar lebih menyenangkan

5. Menumbuhkan kerjasama dan rasa kompetitif b. Manfaat Bagi Guru

1. Meningkatkan dan memperbaiki proses pembelajaran dribbling dengan menciptakan model pembelajaran yang dikemas dalam bentuk bermain 2. Dapat mengembangkan profesionalisme guru dalam melaksanakan

pembelajaran di SD

3. Memudahkan untuk menyampaikan materi pelajaran 4. Menambah wawasan tentang berbagai media pembelajaran c. Manfaat Bagi Lembaga

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi dalam rangka menunjang KTSP


(14)

2. Bagi kepala sekolah manfaatnya sebagai masukan dalam rangka mengefektifkan pembinaan pengelolaan dan pemanfaatan sumber belajar dalam pelaksanaan pendidikan

3. Bagi sekolah dasar akan memberikan sumbangan yang berarti bagi sekolah dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan aktivitas proses pembelajaran pendidikan jasmani guna menumbuh kembangkan seluruh potensi yang dimiliki oleh siswa.

d. Manfaat Bagi Peneliti

Melalui penelitian ini penulis dapat lebih meningkatkan dirinya sebagai peneliti dan juga sebagai tenaga pengajar.

D. Batasan Istilah

Untuk menghindari penafsiran yang salah dan untuk memberikan batasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini maka penulis menganggap perlu untuk memberikan batasan tentang istilah-istilah yang dipergunakan dalam penelitian ini.

Dribel menurut Sarjono (2006:13) adalah memainkan bola dengan cara

dipantul-pantulkan ke lantai, saat mendribel, bola dikenakan pada ujung-ujung jari secara lentur, dengan mengikuti gerakan dari siku tangan.

Dug-dugan adalah suatu permainan yang menggunakan bola dengan cara

dipantul-pantulkan ke lantai, saat mendribel, bola dikenakan pada ujung-ujung jari secara lentur, dengan mengikuti gerakan dari siku tangan.


(15)

Keterampilan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:959) adalah

kecakapan untuk menyelesaikan tugas.

Keterampilan Dasar menurut Machfhud Irsyada (2000:17) adalah

“Keterampilan gerak yang dilakukan pada kegiatan bermain bola basket yang

berkaitan dengan aktivitas memainkan bola ataupun aktivitas akan memainkan

bola”.

Permainan bola basket menurut perbasi (1998:15) adalah bola basket yang

dimainkan oleh dua regu yang masing-masing terdiri atas lima orang pemain. Tiap-tiap regu berusaha memasukkan bola atau membuat angka/skor. Bola boleh dioper, digelindingkan, atau dipantulkan/dribbling ke segala arah, sesuai dengan peraturan/ketentuan.

Permainan bola basket menurut Ema Husnan, R. Kumalaningrum Ricardo

W. Sanger (1985 : 11) adalah

Suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu, tujuan masing-masing regu adalah memasukan bola ke dalam keranjang lawan dan mencegah regu lawan menguasai bola untuk membuat biji atau nilai.


(16)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

a. Letak Geografis

Lokasi tempat peneli melaksanakan penelitian ini adalah SDN 1 Galagamba yang beralamat di desa Galagamba Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon.

Secara geografis letak SDN 1 Galagamba termasuk sangat strategis, karena dilalui berbagai kendaraan bermotor baik beroda dua atau beroda empat, serta trayek angdes yang dapat mempermuda para siswa untuk berangkat ke sekolah. Jarak dari pusat kabupaten / kota yaitu sekitar 15 Km.

DENAH SDN 1 GALAGAMBA

LP Narkoba SDN 1 SMAN

Galagamba Ciwaringin Jembatan

Kec. Ciwaringin Koramil

UPT Pendidikan Ciwaringn Polsek RS. Sumber Waras

BDG Ciwaringin Lampu Merah Palimanan


(17)

Denah SDN 1 Galagamba

b. Keadaan Guru

Disamping guru bersama siswa dituntut untuk mencapai tujuan pendidikan, seorang guru juga dituntut untuk melaksanakan tugas dan peranannya sebagai pengemban profesi kependidikan. Adapun jumlah tenaga pendidik atau guru di SDN 1 Galagamba kecamatan Ciwaringin kabupaten Cirebon adalah berjumlah 13 orang guru (guru PNS 11 orang dan guru GTT 2 orang). Guru laki-laki berjumlah 7 orang dan guru perempuan berjumlah 6 orang.

c. Keadaan Siswa

Di SDN 1 Galagamba kecamatan Ciwaringin kabupaten Cirebon termasuk cukup banyak siswanya. Jumlah siswa seluruhnya adalah 310. Jumlah siswa laki-laki adalah 163 orang siswa dan siswa perempuan adalah 147 orang siswa. Khusus kelas V yang menjadi objek dalam penelitian ini berjumlah 25 siswa. Kebanyakan siswa yang sekolah di SDN 1 Galagamba adalah asli penduduk daerah itu.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini berlangsung selama empat bulan yang dimulai pada bulan Januari 2011 sampai dengan bulan April 2011. Penelitian ini dimulai dengan observasi awal sampai berakhirnya tindakan sehingga diperoleh hasil dari penelitian tersebut.


(18)

Tabel 3.1

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

NO

URAIAN KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN

Januari Pebruari Maret April

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4

1 Persiapan dan

Pembekalan

2 Perencanaan

3 Pelaksanaan Siklus I

4 Pelaksanaan Siklus II

5 Pelaksanaan Siklus III

6 Pengolahan Data

7 Penyusunan Laporan

B. Subjek Penelitian

Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SDN 1 Galagamba Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon yang berjumlah 25 siswa terdiri dari 13 orang siswa perempuan dan 12 orang siswa laki-laki. Kebanyakan dari mereka adalah asli penduduk daerah itu. Apabila dilihat dari segi psikomotor kelas V sebelumnya. Latar belakang kehidupan social ekonomi orang tua kebanyakan sebagai petani, dengan latar belakang pendidikan kebanyakan hanya tamatan SD. Peneliti memilih kelas V sebagai objek dari penelitian, karena selain dengan permasalahan dalam pemahaman materi juga ingin mencoba meningkatkan prestasi, sehingga kelas ini tidak dianggap mempunyai tingkat keterampilan gerak yang kurang.


(19)

C. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) atau class action research sebagai cara untuk menjawab permasalahan yang ada. Menurut MC Taggart (1996 Dikdasmen, 1999:3) penelitian tindakan kelas itu biasanya dilakukan oleh guru di kelas atau sekolah tempat ia mengajar dengan menekankan pada penyempurnaan atau peneingkatan proses dan praksis pembelajaran.

PTK menuntut sejumlah informasi dan tindak lanjut yamg terjadi dilapangan untuk segera dikali dan ditindaklanjuti secara reflektif, partisipasif, dan kolaboratif.

Di bawah ini beberapa konsep dasar yang berkenaan dengan penelitian tindakan kelas :

a. Menurut Dikdasmen (1999:8)

Penelitian tindakan kelas merupakan upaya kolaboratif antara guru dan siswa-siswanya, yaitu sutu kesatuan kerja sama dengan perspektif berbeda. Misalnya bagi guru demi mutu profesionalnya dan bagi siswa peningkatan prestasi belajarnya.

b. Menurut Udin S. Sa’ud (2006 mengutip dari pendapat Kemis & Carr, 1986) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas (clasroom action reseach) merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat sosial dan bertujuan


(20)

untuk memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaan tersebut serta situasi dimana pekerjaan ini dilakukan.

c. Menurut D. Hopkins (1993 yang diterjemahkan oleh tim Pelatihan Proyek PGSM, 1996:6) mengemukakan bahwa class action reseach adalah sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukannya itu, serta memperbaiki kondisi di mana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan.

Manfaat yang dapat diperoleh dari PTK ini adalah perbaikan praksis yang meliputi penenggulangan berbagai permasalahan yang dialami siswa yang diajar oleh guru sebagai pelaku PTK misalnya pada kesalahan-kesalahan konsep dalam mata pelajaran baru (Tim Proyek PGSM, 1999:3). Kaitannya dengan pembelajaran dribbling bola basket, metode PTK ini sangat tepat digunakan karena dilaksanakan dalam lingkungan pembelajaran secara langsung dengan tetap memprioritaskan peran profesionalisme guru dalam kaitannya dengan refleksi diri terhadap kinerja dan aktivitas mengajarnya. dalam hal ini guru memiliki wewenang yang luas (otonom) dalam melaksanakan tindakan-tindakannya selama proses pembelajaran


(21)

2. Desain Penelitian

Menurut Moleong (2004:236), “Rancangan pada dasarnya merencanakan suatu kegiatan sebelum dilaksanakan”. Rancangan ini adalah rancangan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Sebelum peneliti melakukan obsercasi tindakan lanjut, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi tindakan kelas yang hasilnya dituangkan dalam rancangan penelitian. Hal ini sesuai dengan criteria penelitian tindakan kelas yaitu : “masalah penelitian yang harus dipecahkan berasal dari persoalan praktek pembelajaran di kelas”. (Sugiyanto, 1997:5).

Dalam perencanaan penelitian menggunakan model spiral Kemmis dan Targgrt (dalam Wiraatmadja, 2005:66). Dengan system model spiral refleksi dari yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi, perencanaan kembali merupakan dasar untuk suatu rancangan pemecahan permasalahan. Model spiral itu tertera pada gambar dibawah ini :

Gambar 3.1

REFLECT

ACTION OBSERVE

PLAN

REFLECT

ACTION OBSERVE

PLAN

REFLECT

ACTION OBSERVE


(22)

Tahap pertama dalam penelitian ini yaitu plan (perencanaan) tindakan, dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, dimana, siapa dan bagaimana tindakan penggunaan metode eksperimen tersebut dilakukan. Kegiatan ini dlakukan secara kolaborasi antara pihak yang melakukan tindakan (observer) dan pihak yang mengamati proses (peneliti) jalannya tindakan.

Tahap kedua dalam tindakan ini yaitu pelaksanaan tindakan (action) yang merupakan implementasi isi rancangan. Dalam hal ini tentu saja penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran penjas.

Tahap ketiga yaitu pengamatan (observation), observasi dilakukan pada saat proses diterapkannya tindakan yaitu pada saat penerapan pembelajaran permainan dug-dugan. Observasi ini dilakukan untuk mengumpulkan dan memperoleh data baik kinerja guru maupun aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung sebagai bakal untuk perbaikan data siklus berikutnya.

Tahap keempat adalah kegiatan reflection (refleksi) merupakan kegiatan analisis, interprestasi dan eksplansi terhadap semua informasi yang diperoleh dari hasil observasi untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul kemudian dilakukan evaluasi (dilakukan antara guru, peneliti dan pihak lain yang terlibat) guna menyempurnakan tindakan selanjutnya pada siklus berikutnya.


(23)

Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut merupakan satu siklus atau satu putaran, artinya sesudah langkah ke empat, kenudian kembali lagi ke pertama dan seterusnya. Jadi satu sisklus adalah dimulai dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi untuk melakukan evaluasi.

D. Prosedur Penelitian

Penyusunan prosedur yang akan dilakukan sangat penting dalam pelaksanaan sebuah penelitian. Adapun prosedur penelitian ini adalah berbentuk siklus yang akan dilaksanakan dalam dua atau tiga siklus (tergantung keberhasilan).

1. Tahap Perencanaan Tindakan

Perencaanaan tindakan ini menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Perencanaan tindakan dilakukan secara kolaboratif, misalnya antara guru dengan peneliti untuk membicarakan tentang pokok bahasan atau sub pokok bahasan yang akan disampaikan.

Perencanaan tindakan merupakan kegiatan yang disusun sebelum melaksanaka tindakan. Adapun perencanaan tindakan ini meliputi :

a. Mengajukan permohonan izin kepada kepala sekolah SDN 1 Galagamba Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon untuk mengadakan penelitian.


(24)

c. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menerapkan media pembelajaran.

d. Menyusan rancangan tindakan

e. Mempersiapkan alat peraga dan bahan untuk melakukan pembelajaran. f. Menyusun lembar observasi bagi guru dan siswa untuk melakukan

pembelajaran (kinerja guru dan aktivitas siswa)

g. Menyusun alat penilaian berupa tes penilaian bagi siswa untuk melihat perubahan peningkatan hasil belajar.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi ataupenerapan rancangan yang kemudian akan diikuti dengan kegiatan observasi dan refleksi. Dalam penelitian ini dilakukan tiga siklus dimana siklus sebelumnya yang akan dirasakan belum berhasil.

3. Tahap Observasi

Observasi dilakukan pada saat proses diterapkannya tindakan, yaitu saat tindakan berlangsung. Observasi ini dilakukan untuk mengumpulkan dan memperoleh data baik kinerja gur maupun aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi dapat dilakukan dengan menggunakan daftar observasi, catatan siswa yang kesemuanya dapat memberikan asukan tentang tindakan yang akan dilakukan di lapangan. Dalam penelitian ini peneliti menuliskan data yang diperoleh pada lembar observasi kinerja guru dan aktivitas siswa yang telah disediakan.


(25)

4. Tahap Analisis dan Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi. Tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan (siklus 1, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi (dilakukan antara guru, peneliti dan pihak lain yang terkait) guna memberikan masukan untuk menyempurnakan tindakan selanjutnya yang akan dilaksanakan pada siklus-siklus berikutnya.

E. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Format Observasi

Observasi adalah pengumpulan data dengan melakukan pengamatan terhadap suatu kegiatan baik langsung maupun tidak langsung. Observasi ini bertujuan untuk mengamati seluruh aktivitas yang dilakukan oleh siswa juga kinerja guru pada saat pembelajaran dribbling bola basket. Alat untuk mengumpulkan datanya berupa pedoman observasi (terlampir).

2. Format Wawancara

Wawancara disusun berdasarkan pertanyaan-pertanyaan mengenai pendapat siswa selama pelaksanaan pembelajaran, dengan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang faktor-faktor kesulitan dan ketertarikan siswa tentang pembelajaran dribbling bola basket melalui permainan


(26)

dug-3. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan alat penting, karena akan membahas dan berguna sebagai alat perantara, yaitu apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dicium, dan diraba dengan catatan sebelumnya. Proses pelaksanaan dilkaukansetiap selesai mengadakan penelitian. Hal ini selaras dengan pendapat Bogdan dan Biklen dalam Moleong (2005:209) bahwa : “Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif”.

4. Kamera Foto

Kamera foto yang digunakan untuk merekam kejadian selama pelaksanaan pembelajaran, juga sebagai alat untuk memberikan gambaran tentang apa yang terjadi dalam masalah penelitian. Menurut Bogdan dan Biklen dalam Moleong (2005:160: bahwa : “ada dua kategori foto yang dapat dimanfaatkan dalam penelitian kualitatif, yaitu foto yang dihasilkan orang dan foto yang dihasilkan oleh peneliti sendiri.

5. Tes

“Tes adalah serangaian pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelengensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok” (Suharsini, 2006:150). Tes digunakan untuk mengukur dan mengetahui kemampuan serta pemahaman siswa setelah model pembelajaran permainan dribbling dilaksanakan adalah tes perbuatan.


(27)

Tes yang digunakan adalah tes perbuatan yaitu tes mendribbling bola basket.

Aspek yang dinilai adalah : 1. Sikap Awal =

=

=

Berdiri seenaknya dengan kaki kiri agak sedikit ke depan.

Sikap badan sedikit condong ke depan mulai dari pinggang.

Badan rileks / tidak tegang 2. Pelaksanaan =

= =

Pantulkan bola dengan tangan kanan. Gerakan lengan hampir seluruhnya.

Pantulan bola dilakukan dengan jari-jari tangan dibantu dengan pergelangan tangan. 3. Ketinggian

Pantulan

= = =

Bola di pantul setinggi pinggang Bola di pantul di atas pinggang Bola di pantul dibawah pinggang 4. Hasil dribbling =

= =

waktu 15-19 detik waktu 20-25 detik waktu 26-30 detik

F. Teknik Pengolahan dan Analisis data

1. Pengolahan Data

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan melalui tahap


(28)

yang diperoleh dari berbagai instrument yang meliputi observasi, tes hasil belajar dirangkum serta dikumpulkan. Data ini diperoleh dari observasi dan keterampilan. Dalam keterampilan data diperoleh dari kegiatan siswa dan guru tentang penerapan metode eksperimen. Siswa dan gur diberi kenebasan untuk mengutarakan pendapatnya. Sedangkan observasi data diperoleh dari sebuah pengamatan. Pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran serta hambatan-hambatan apa saja yang dialami siswa dalam pembelajaran.

2. Analisis Data

Analisis dalam penelitian ini dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Analisis data yag akan dilakkan secara kualitatif, mengkategorikan dan mengklarifikasi analisis kemudian ditafsirkan dalam konteks keseluruhan permasalahan penelitian. Adapun langkah-langkah pengolahan data adalah sebagai berikut :

a. Kategorisasi dan kodifikasi. Pada tahap ini data yang telah terkumpil kemudian diseleksi dan dihimpun sesuai dengan karakteristiknya. b. Reduksi data. Pada tahap ini data yang terkumpul di lapangan, setelah

dikategorisasikan kemudian dikodifikasi dalam laporan.

c. Klarifikasi data, untuk melihat gambaran data secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu.


(29)

G. Validasi Data

Validasi data dalam penelitian ini merujuk pada pendapat Hopkins (Wiraatmadja, 2005:168-171) bahwa untuk mengetahui sebuah data dapat menggunakan :

1. Member Chek, yaitu memeriksa kembali keterangan-keterangan atau

informasi yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari narasumber, apakah keterangan itu sifatnya tetap sehingga dapat dipastikan kebenarannya atau tidak.

2. Triangulasi, yaitu memeriksa kebenaran data yang diperoleh dengan

membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti secara kolaboratif.

3. Audit Trail, yakni mencek kebenaran hasil penelitian beserta prosedur dan

metode pengumpulan data dengan cara mendiskusikan hasil-hasil temuan bersama teman-teman sekelompok.

4. Expert Opinion, yaitu pengecekan terakhir terhadap kesahihan temuan

penelitian kepada pakar professional di bidangnya.


(30)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan penelitian yang telah dilakukan mengenai penggunaan pendekatan perubahan dalam meningkatkan penguasaan keterampilan dribbling permainan bola basket pada siswa kelas V SDN 1 Galagamba Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Bentuk perencanaan dengan menerapkan pendekatan permainan dug-dugan adalah dimulai dengan merencanakan jumlah pertemuan dalam hal ini 6 kali pertemuan. Para siswa dibagi ke dalam 2 kelompok secara acak, para siswa dalam setiap kelompoknya mendapatkan beban yang sama, keterampilan yang direncanakan pada materi ini lebih fokus kepada sikap awal, pelaksanaan, ketinggian pantulan serta sikap akhir adapun persentasi Siklus I 77,78 %, Siklus II 88,89 %, Siklus III 97,22 %.

2. Bentuk pelaksanaan pembelajaran dribbling bola basket melalui

permainan dug-dugan dengan kinerja guru yang maksimal dalam memotivasi aktivitas siswa melalui apersepsi yang relevan dengan dribbling bola basket informasi yang jelas tentang petunjuk pelaksanaan pendekatan dribbling bola basket, koreksi-koreksi yang tepat baik secara khusus maupun umum serta pengelolaan yang sesuai dengan karakter siswa dan karakter materi atau bahan ajar yaitu teknik dasar dribbling bola


(31)

basket yang dalam pembelajaran ini terdiri atas sikap awal, pelaksanaan, tinggi pantulan serta sikap akhir adapun persentasi kelulusan dari mulai Siklus I 44 %, Siklus II 52 %, Siklus III 92 %.

3. Hasil dengan menerapkan pendekatan dribbling bola basket melalui permainan dug-dugan pada pembelajaran dribbling bola basket penguasaan keterampilan teknik dasar dribbling bola basket menunjukkan adanya peningkatan yang cukup signifikan. Peningkatan penguasaan keterampilan siswa ini terlihat dari persentasi kelulusan Siklus I 52 %, Siklus II 60 %, Siklus III 100 %.

B. SARAN

Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh penulis selama penelitian ini diajukan saran-saran sebagai berikut :

1. Bagi siswa

Diharapkan dengan penerapan teknik pendekatan perubahan dribbling bola basket melalui permainan dug-dugan mampu bekerja sama dengan teman mempunyai semangat belajar yang tinggi dan berdisiplin dan bertanggungjawab agar dalam proses belajar mengajar menjadi lebih mudah menguasai apa yang sedang dihadapi.

2. Bagi guru

Diharapkan para guru pendidikan jasmani mencoba berbagi macam model pembelajaran diantaranya dribbling bola basket menggunakan permainan


(32)

duh-dugan sebagai tambahan wawasan tentang penerapan teknik atau cara yang sesuai dengan tuntutan tujuan pembelajaran.

3. Bagi Sekolah

Mudah-mudahan pembelajaran ini dapat menjadikan masukan sebagai pemgembangan teknik pembelajaran dribbling bola basket yang lebih efektif, efisien dan menarik.

4. Bagi Lembaga

Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai masukan dan bahan acuan dalam rangka memperkaya wawasan dan pengetahuan untuk menghasilkan tenaga pendidik yang memiliki kompetensi tinggi.

5. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti lain sebagai bahan kajian untuk meneliti lebih dalam lagi tentang judul skripsi ini.


(33)

DAFTAR PUSTAKA

Ateng, abdulkadir. (1992). Azas dan landasan Pendidikan Pendidikan Jasmani.

Jakarta: Dirjen Dikti, Depdikbud.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, Suharsini (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk Sekolah Dasar

Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani. Jakarta: Dikdasmen.

Depdikbud Direktorat Pendidikan Dasar Menengah Departement

Pendidikan Menengah Umum (1999). Penelitian Tindakan (Action

Research). Jakarta.

Hoedaya, Danu. (2001). Pendekatan Keterampilan Taktis Dalam Pembelajaran

Bola Basket. Jakarta: Depdiknas. Dirjen Dikdasmen bekerjasama dengan Dirjen Olahraga.

Imam Sodikun. (1992). Olahraga Pilihan Bola Basket. Jakarta: Dirjen Dikti,

Depdikbud.

Ibrahim, Rusli. (2000). Profesi Kependidikan. Jakarta: Depdiknas. Dirjen

Dikdasmen Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-II

Lutan, Rusli. (2001), Asas-Asas Pendidikan Jasmani Pendekatan Pendidikan

Gerak di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas. Dirjen Dikdasmen bekerjasama dengan Dirjen Olahraga.

Machfud, Irsyada. (2000). Bola Basket. Jakarta: Depdiknas. Dirjen Dikdasmen

bekerjasama dengan Dirjen Olahraga.

Nasution. (2000). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar.

Jakarta: Bumi Aksara.

Nurhasan. (2001). Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani

Prinsip-prinsip dan penerapannya. Jakarta: Depdiknas. Dirjen Dikdasmen bekerjasama dengan Dirjen Olahraga.

Sa’ud, Udin S. (2006). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Makala dalam Lokakarya di FPOK UPI Bandung.


(34)

Sudjana, Nana, Ibrahim. (2001). Penelitian dan Penilaian Pendidikan.

Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Suherman, Adang. (2001). Evaluasi Pendidikan Jasmani Asesmen Alternatif

Terhadap Kemajuan Belajar Siswa Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas. Dirjen Dikdasmen bekerjasama dengan Dirjen Olahraga.

Sukintaka (1992). Teori Bermain Untuk D2 PGSD Penjaskes. Jakarta:

Depdiknas. Dirken Dikti Bagian Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Sugianto dan Sudjarwo. (1991). Materi Pokok Perkembangan Dan Belajar

Gerak Buku I Modul 1-6. Jakarta: Depdikbud Proyek Penetaran Guru SD setara D-II Bagian Proyek Penataran Guru Penjas SD setara D-II.

Sugiono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2008). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.


(1)

G. Validasi Data

Validasi data dalam penelitian ini merujuk pada pendapat Hopkins (Wiraatmadja, 2005:168-171) bahwa untuk mengetahui sebuah data dapat menggunakan :

1. Member Chek, yaitu memeriksa kembali keterangan-keterangan atau

informasi yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari narasumber, apakah keterangan itu sifatnya tetap sehingga dapat dipastikan kebenarannya atau tidak.

2. Triangulasi, yaitu memeriksa kebenaran data yang diperoleh dengan membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti secara kolaboratif.

3. Audit Trail, yakni mencek kebenaran hasil penelitian beserta prosedur dan metode pengumpulan data dengan cara mendiskusikan hasil-hasil temuan bersama teman-teman sekelompok.

4. Expert Opinion, yaitu pengecekan terakhir terhadap kesahihan temuan penelitian kepada pakar professional di bidangnya.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan penelitian yang telah dilakukan mengenai penggunaan pendekatan perubahan dalam meningkatkan penguasaan keterampilan dribbling permainan bola basket pada siswa kelas V SDN 1 Galagamba Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Bentuk perencanaan dengan menerapkan pendekatan permainan dug-dugan adalah dimulai dengan merencanakan jumlah pertemuan dalam hal ini 6 kali pertemuan. Para siswa dibagi ke dalam 2 kelompok secara acak, para siswa dalam setiap kelompoknya mendapatkan beban yang sama, keterampilan yang direncanakan pada materi ini lebih fokus kepada sikap awal, pelaksanaan, ketinggian pantulan serta sikap akhir adapun persentasi Siklus I 77,78 %, Siklus II 88,89 %, Siklus III 97,22 %.

2. Bentuk pelaksanaan pembelajaran dribbling bola basket melalui permainan dug-dugan dengan kinerja guru yang maksimal dalam memotivasi aktivitas siswa melalui apersepsi yang relevan dengan dribbling bola basket informasi yang jelas tentang petunjuk pelaksanaan pendekatan dribbling bola basket, koreksi-koreksi yang tepat baik secara khusus maupun umum serta pengelolaan yang sesuai dengan karakter siswa dan karakter materi atau bahan ajar yaitu teknik dasar dribbling bola


(3)

basket yang dalam pembelajaran ini terdiri atas sikap awal, pelaksanaan, tinggi pantulan serta sikap akhir adapun persentasi kelulusan dari mulai Siklus I 44 %, Siklus II 52 %, Siklus III 92 %.

3. Hasil dengan menerapkan pendekatan dribbling bola basket melalui permainan dug-dugan pada pembelajaran dribbling bola basket penguasaan keterampilan teknik dasar dribbling bola basket menunjukkan adanya peningkatan yang cukup signifikan. Peningkatan penguasaan keterampilan siswa ini terlihat dari persentasi kelulusan Siklus I 52 %, Siklus II 60 %, Siklus III 100 %.

B. SARAN

Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh penulis selama penelitian ini diajukan saran-saran sebagai berikut :

1. Bagi siswa

Diharapkan dengan penerapan teknik pendekatan perubahan dribbling bola basket melalui permainan dug-dugan mampu bekerja sama dengan teman mempunyai semangat belajar yang tinggi dan berdisiplin dan bertanggungjawab agar dalam proses belajar mengajar menjadi lebih mudah menguasai apa yang sedang dihadapi.

2. Bagi guru

Diharapkan para guru pendidikan jasmani mencoba berbagi macam model pembelajaran diantaranya dribbling bola basket menggunakan permainan


(4)

duh-dugan sebagai tambahan wawasan tentang penerapan teknik atau cara yang sesuai dengan tuntutan tujuan pembelajaran.

3. Bagi Sekolah

Mudah-mudahan pembelajaran ini dapat menjadikan masukan sebagai pemgembangan teknik pembelajaran dribbling bola basket yang lebih efektif, efisien dan menarik.

4. Bagi Lembaga

Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai masukan dan bahan acuan dalam rangka memperkaya wawasan dan pengetahuan untuk menghasilkan tenaga pendidik yang memiliki kompetensi tinggi.

5. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti lain sebagai bahan kajian untuk meneliti lebih dalam lagi tentang judul skripsi ini.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ateng, abdulkadir. (1992). Azas dan landasan Pendidikan Pendidikan Jasmani.

Jakarta: Dirjen Dikti, Depdikbud.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, Suharsini (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk Sekolah Dasar

Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani. Jakarta: Dikdasmen.

Depdikbud Direktorat Pendidikan Dasar Menengah Departement Pendidikan Menengah Umum (1999). Penelitian Tindakan (Action

Research). Jakarta.

Hoedaya, Danu. (2001). Pendekatan Keterampilan Taktis Dalam Pembelajaran

Bola Basket. Jakarta: Depdiknas. Dirjen Dikdasmen bekerjasama dengan Dirjen Olahraga.

Imam Sodikun. (1992). Olahraga Pilihan Bola Basket. Jakarta: Dirjen Dikti,

Depdikbud.

Ibrahim, Rusli. (2000). Profesi Kependidikan. Jakarta: Depdiknas. Dirjen

Dikdasmen Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-II

Lutan, Rusli. (2001), Asas-Asas Pendidikan Jasmani Pendekatan Pendidikan

Gerak di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas. Dirjen Dikdasmen bekerjasama dengan Dirjen Olahraga.

Machfud, Irsyada. (2000). Bola Basket. Jakarta: Depdiknas. Dirjen Dikdasmen

bekerjasama dengan Dirjen Olahraga.

Nasution. (2000). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar.

Jakarta: Bumi Aksara.

Nurhasan. (2001). Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani

Prinsip-prinsip dan penerapannya. Jakarta: Depdiknas. Dirjen Dikdasmen bekerjasama dengan Dirjen Olahraga.

Sa’ud, Udin S. (2006). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Makala dalam Lokakarya di FPOK UPI Bandung.


(6)

Sudjana, Nana, Ibrahim. (2001). Penelitian dan Penilaian Pendidikan.

Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Suherman, Adang. (2001). Evaluasi Pendidikan Jasmani Asesmen Alternatif

Terhadap Kemajuan Belajar Siswa Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas. Dirjen Dikdasmen bekerjasama dengan Dirjen Olahraga.

Sukintaka (1992). Teori Bermain Untuk D2 PGSD Penjaskes. Jakarta:

Depdiknas. Dirken Dikti Bagian Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Sugianto dan Sudjarwo. (1991). Materi Pokok Perkembangan Dan Belajar

Gerak Buku I Modul 1-6. Jakarta: Depdikbud Proyek Penetaran Guru SD setara D-II Bagian Proyek Penataran Guru Penjas SD setara D-II.

Sugiono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2008). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.


Dokumen yang terkait

MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA BASKET MELALUI PERMAINAN BOLA KERANJANG PADA SISWA KELAS V SDN SIDOMULYO 04 KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2011

0 11 130

MENINGKATKAN GERAK DASAR BOUNCE PASS BOLA BASKET MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN KOOPERATIF TEKNIK TGT PADA SISWA KELAS V SDN CIHANEUT KECAMATAN PASEH KABUPATEN BANDUNG.

0 1 47

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA TANGAN UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Padajaya Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur).

0 1 41

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR CHEST PASS BOLA BASKET MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN BOLA TANGAN (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN Baranangsiang Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang).

0 1 54

MENINGKATKAN GERAK DASAR BOUNCE PASS DALAM PERMAINAN BOLA BASKET MELALUI MEDIA SASARAN PADA SISWA KELAS V ( SDN Tegalkalong 1 Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang).

0 1 39

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR DRIBBLING BOLA BASKET MELALUI TEKNIK MENEKAN BOLA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Balerante 3 Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon.

0 2 49

MENINGKATKAN GERAK DASAR CHEST PASS DALAM BOLA BASKET MELALUI PERMAINAN KUCING BOLA PADA SISWA KELAS V SDN 2 KEMLAKA GEDE KECAMATAN TENGAHTANI KABUPATEN CIREBON.

0 0 98

MENINGKATKAN GERAK DASAR CHEST PASS BOLA BASKET MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN BOLA JARING PADA KELAS V SDN PANGRANGO KECAMATAN HARJAMUKTI KOTA CIREBON.

2 16 45

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI MEDIA BOLA YANG DIGANTUNG (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN 1 Walahar Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon).

0 1 61

(ABSTRAK) MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA BASKET MELALUI PERMAINAN BOLA KERANJANG PADA SISWA KELAS V SDN SIDOMULYO 04 KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2011.

0 0 2