MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR DRIBBLING BOLA BASKET MELALUI TEKNIK MENEKAN BOLA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Balerante 3 Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon.

(1)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR DRIBBLING BOLA BASKET MELALUI TEKNIK MENEKAN BOLA

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN Balerante 3 Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari

syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

HERI PURWANTO 0903228

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SUMEDANG 2013


(2)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR DRIBBLING BOLA BASKET MELALUI TEKNIK MENEKAN BOLA (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN Balerante 3

Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon)

Oleh Heri Purwanto

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Heri Purwanto 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

v

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan dan Pemecahan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 11

D. Manfaat Penelitian ... 11

E. Batasan Istilah ... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Pendidikan Jasmani ... 14

B. Tujuan Pendidikan Jasmani... 16

C. Manfaat Pendidikan Jasmani... 17

D. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani ... 18

E. Pembelajran Permainan Bola Basket ... 19

F. Karakteristik Permainan Bola basket ... 20

G. Pengertian Teknik Dasar Bola Basket ... 22

H. Pengenalan Teknik Dribbling Melalui Teknik Menekan bola ... 28

I. Pembelajaran Dribbling Bola Basket Melalui Teknik Menekan Bola ... 30

J. Penelitian Yang Relevan ... 31

K. Hipotesis Tindakan... 33

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34


(4)

vi

E. Instrumen Penelitian... 45

F. Teknik Pengelolaan dan Analisis Data ... 51

G. Validasi Data ... 53

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data Awal ... 55

B. Paparan Data Tindakan ... 69

C. Paparan Pendapat Siswa dan Guru ... 130

D. Pembahasan ... 126

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 135

B. Saran ... 142 DAFTAR PUSTAKA


(5)

vii

1.1 Data awal Pembelajran dribbling bola basket ... 7

3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas ... 3

3.2 Format Observasi Perencanaan Kinerja Guru... ... 46

3.3 Format Observasi Pelaksanaan Kinerja Guru ... 47

3.4 Lembar Aktivitas Siswa ... 48

3.5 Format Tes Keterampilan siswa ... 56

3.6 Format Wawancara Guru ... 49

3.7 Format Wawancara Siswa ... 50

4.1 Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran awal... ... 56

4.2 Data Awal Kinerja Guru ... 58

4.3 Data Awal Aktivitas Siswa ... 60

4.4 Data Awal Hasil belajar Siswa... ... 63

4.5 Rekapitulasi Presentase Perencanaan Pembelajaran Data Awal ... 65

4.6 Rekapitulasi Presentase Pelaksanaan Pembelajaran Data Awal ... 66

4.7 Presentase Aktivitas Belajar Siswa... ... 67

4.8 Rekapitulasi Presentase Hasil Belajar Siswa ... 68

4.9 Paparan Perencanaan Pembelajaran pada Siklus I ... 71

4.10 Paparan Data Kinerja Guru pada Siklus I ... 75

4.11 Paparan Data Aktivitas Siswa Siklus I ... 78

4.12 Paparan Data Hasil Blajar Siklus ... 80

4.13 Rekapitulasi Presentase Perencanaan Pembelajran Siklus I ... 82

4.14 Rekapitulasi Presentase Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus I... 83

4.15 Rekapitulasi Presentase Aktivitas Belajar Siswa Data Awal dan Siklus I ... 85

4.16 Rekapitulasi Presentase Hasil Belajar Siswa Data Awal dan Siklus I ... 86

4.17 Paparan Perencanaan Pembelajaran pada Siklus II ... 89


(6)

viii

4.22 Rekapitulasi Presentase Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus II ... 103

4.23 Rekapitulasi Presentase Aktivitas Belajar Siswa Data Awal, Siklus I, Siklus II ... 105

4.24 Rekapitulasi Presentase Hasil Belajar Siswa Data Awal, Siklus I, Siklus II ... 106

4.25 Paparan Perencanaan Pembelajaran pada Siklus III ... 109

4.26 Paparan Data Kinerja Guru pada Siklus III... 115

4.27 Paparan Data Aktivitas Siswa Siklus III ... 117

4.28 Paparan Data Hasil Blajar Siklus III ... 120

4.29 Rekapitulasi Presentase Perencanaan Pembelajran Siklus III ... 122

4.30 Rekapitulasi Presentase Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus III ... 123

4.31 Rekapitulasi Presentase Aktivitas Belajar Siswa Data Awal, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III ... 124

4.32 Rekapitulasi Presentase Hasil Belajar Siswa Data Awal, Siklus I, Siklus II dan Siklus III ... 125


(7)

ix

2.2 Gambar Mendribbling Bola Rendah ... 25

2.3 Gambar MendribblingJab Step ... 26

2.4 Gambar DribblingBehind the Back ... 26

2.5 Gambar MendribblingCrossover ... 27

2.6 Gambar Mendribbling di antara Dua Kaki ... 27

2.7 Gambar Bola Basket ... 29

2.8 Gambar Lapang Bola Basket ... 30

3.1 Gambar Denah SDN Balerante 3 Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon... 35

3.2 Model Spiral dari Kemmis dan Taggart ... 39

3.3 Gambar Dribbling Bola basket dalam posisi diam ditempat ... 43

3.4 Gambar Dribbling Bola basket dalam posisi jalan di tempat ... 43

3.5 Gambar Dribbling Bola basket dalam posisi jalan lurus ke arah depan... 44

4.1 Diagram Data Awal Perencanaan Pembelajaaran Awal ... 57

4.2 Diagram Data Awal Pelaksanaan Kinerja Guru ... 59

4.3 Diagram Data Awal Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 62

4.4 Diagram Data Awal Dribbling Bola Basket ... 64

4.5 Diagram Hasil Perencanaan Pembelajaran pada data Awal dan Siklus I ... 72

4.6 Diagram Hasil Kinerja Guru pada Data Awal, Siklus I ... 77

4.7 Diagram Hasil Aktifitas Siswa pada Data Awal dan Siklus I ... 79

4.8 Diagram Hasil Belajar Siswa pada Data Awal Dan Siklus I ... 81

4.9 Diagram Hasil Perencanaan Pembelajaran pada data Awal, Siklus I, dan Siklus II ... 90

4.10 Diagram Hasil Kinerja Guru pada Data Awal, Siklus I, dan Siklus II ... 77


(8)

x

dan Siklus II ... 81 4.13 Diagram Hasil Perencanaan Pembelajaran pada data

Awal, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III ... 110 4.14 Diagram Hasil Kinerja Guru pada Data Awal, Siklus I,

Siklus II, dan Siklus III ... 116 4.15 Diagram Hasil Aktifitas Siswa pada Data Awal, Siklus I,

Siklus II, dan Siklua III ... 118 4.16 Diagram Hasil Belajr Siswa pada Data Awal, Siklus, Siklus II,

Siklus III ... 121 4.17 Diagram Peningkatan Penilaian Perencanaan Pembelajaran Data

Awal sampai Siklus III ... 127 4.18 Diagram Peningkatan Pelaksanaan Kinerja Guru dari Data Awal

Sampai Siklus III ... 129 4.19 Diagram Penilaian Aktivitas Siswa Data awal Sampai Siklus III... 132 4.20 Diagram Penilaian Hasil Belajar dari Data awal


(9)

xi

Lampiran Instrumen Penelitian

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 140

2. Hasil Perencanaan Siklus I ... 145

3. Hasil Kinerja Guru Siklus I ... 146

4. Hasil Aktivitas Siswa Siklus I ... 147

5. Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 148

6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 149

7. Hasil Perencanaan Siklus II ... 154

8. Hasil Kinerja Guru Siklus II ... 155

9. Hasil Aktivitas Siswa Siklus II ... 156

10.Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 157

11.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ... 158

12.Hasil Perencanaan Siklus III ... 163

13.Hasil Kinerja Guru Siklus III ... 164

14.Hasil Aktivitas Siswa Siklus III ... 165

15.Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 166

16.Lembar wawancara Guru ... 167

17.Lembar Hasil Wawancara Siswa ... 168

18.Catatan Lapangan ... 169 19.Dokumentasi Foto Hasil Penelitian ... 20.Surat Keputusan Direktur ... 21.Surat Keterangan Izin Penelitian ... 22.Lembar Monitoring Bimbingan Skripsi ... 23.Surat Keterangan dari Sekolah Dasar ... 24.Daftar Riwayat Hidup ...


(10)

1

A.Latar Belakang Masalah

Manusia dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidapan tidak akan lepas dari pendidikan, karena pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kualitas menusia baik secara induvidu, maupun kelompok, yang meliputi aspek jasmani, rohani, spiritual, material, dan kematangan berfikir. Pendidikan sangatlah penting bagi suatu bangsa karena keberhasilan dan kemajuan bangsa sangat bergantung kepada pendidikan yang ditekankan kepada penduduknya, karena sebab itu pemerintah mewajibkan agar tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Hal ini sesuai dengan UUD 45 Bab XIII, Pasal 31, Ayat

(1) yang menyatakan bahwa: „tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan

pengajaran”.

Salah satu jenis pendidikan yaitu ialah pendidikan jasmani yang terdapat di sekolah, di mana pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib di ikuti oleh siswa sebagai sarana bagi siswa agar dapat mengembangankan potensi diri dan untuk merubah tingkah laku. Dalam kurikulum pendidiakn jasmani sekolah dasar tahun (2006) dijelaskan bahwa pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, penalaran dan penghayatan nilai-nilai (sikap, mental, emosional spritual,dan sosial).

Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan aktivitas jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai perkembangan induvidu secara menyeluruh. Namun perolehan keterampilan dan perkembangan lain yang bersifat jasmaniah itu juga sekaligus sebagai tujuan melalui pendidikan jasmani, siswa di Sosialisasikan kedalam aktivitas jasmani termasuk keterampilan berolahraga. Oleh karena itu tindakan mengherankan apabila banyak yang menyakini dan mengatakan bahwa pendidikan Jasmani merupakan bagian dari pendidikan yang menyeluruh, dan sekaligus memeiliki potensi yang strategis


(11)

untuk mendidik. seperti yang diungkapkan Syarifuddin dan Muhadi (1992 : 4) bahwa

Pendidikan jasmani adalah suatu proses melakukan aktifitas jasmani yang di rancang dan di susun secara sistematik, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani, kecerdasan dan pembentukan watak, serta nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga negara dalam rangka mencapai tujuan pendidikan

Secara sederhana, pendidikan jasmani dapat diartikan sebagai proses belajar untuk bergerak dan belajar melalui gerak. Maksud dari pernyataan tersebut adalah disamping belajar, anak juga di didik melalui gerak untuk mencapai tujuan pengajaran. Melalui pengalaman tersebut akan terbentuk dan berkembang dalam aspek jasmani, rohani anak dan kepribadian anak yang harmonis didalam kehidupannya.

Sedangkan menurut Abdulkadir (1992 : 4) mengungkapkan bahwa:

Pendidikan jasmani merupakan usaha pendidikan dengan menggunakan aktifitas otot-otot besar hingga proses pendidikan yang berlangsung tidak terhambat oleh gangguan kesehatan dan pertumbuhan badan. Sebagai bagian integral dari proses pendidikan keseluruhan, pendidikan jasmani merupakan

usaha yang bertujuan untuk mengembangkan kawasan organik,

neuromuskuler, intelektual dan sosial

Olahraga merupakan bagian yang tak bisa dipisahkan dari pendidikan jasmani serta saling mempengaruhi satu sama lainya. Menurut MENPORA RI (Rusli lutan dkk, 2009 : 115) mengungkapkan bahwa:

Olahraga adalah bentuk-bentuk kegiatan jasmnai yang terdapat di permainan, perlombaan dan kegiatan jasmani yang intensif dalam rangaka memperoleh rekreasi, kemenagan dan prestasi. Olahraga dan bermain tidak hanya semata-mata untuk kesenangan, dan pendidikan, atau untuk kombinasi dari keduanya. Kesenangan atau kegembiraan tidak terpisahkan dari pendidikan, keduanya dapat dan harus disatukan.

Olahraga dapat dia artikan adalah bentuk kegiatan jasmani yang tidak bisa di pisahkan dari unsur permainan di dalamnya, tanpa mengutamakan hasil ahir ataupun dalam proses kegiatannya.


(12)

Seperti pendapat Smith (Kusmedi, 2009 : 4) bahwa

“Olahraga adalah merupakan perluasan dari bermain”, sementara bermain

adalah suatu kegiatan yang dilakukan tanpa atu sedikitpun

mempertimbangkan hasil akhir, dalam bermain yang lebih di utamakan adalah proses dari kegiatan itu, terutama menyenagkan, memuaskan.

Olahraga selalu beraturan dan merupakan permainan yang kompetitif. Olahraga sering dipandang sebagai bermain secara teratur, yang dapat membawanya lebih mendekati pendidikan jasmani sebagaimana telah dijelaskan terlebih dahulu. Meskipun demikian penafsiran lebih jauh akan memperlihatkan bahwa olahraga selalu berisikan pertandingan atau perlombaan.

Dari uraian tentang bermain dan olahraga di atas penulis menyimpulkan bahwa dalam proses bermain dan olahraga anak akan berkembang baik secara fisik maupun suatu kepribadian dan watak seoarang anak bermain, olahraga, dan pendidiakn jasmani semuanya mengandung bentuk gerak fisik, dan ketiganya dapat cocok dalam konteks pendidikan. Cabang olahraga permainan bola basket merupakan cabang olahraga yang sudah merakyat, oleh karna itu peningkatan keterampilan bermain bola basket pada siswa di suatu sekolah merupakan suatu keharusan karena terdapat di dalam satuan kurikulum pendidikan.

Bola basket adalah permainan yang di mainkan oleh dua regu dimana setiap regu berusaha memasukan bola ke dalam keranjang untuk memperoleh nilai.

Menurut PERBASI (Rian dan anin 2012 : 50) “permainan bola basket adalah bola basket yang di mainkan oleh dua regu yang terdiri dari lima orang tiap regu berusaha memasukan bola, bola basket dioper, di gelindingkan atau

di pantulkan ke segala arah sesuai peraturan.”

Dari pendapat di atas bisa dikatakan bahwa permainan bola basket adalah permainan yang dimainkan oleh 2 buah kelempok atau regu yang masing-masing regu berusaha untuk memasukan bola kedalam keranjang basket.

Sedangkan menurut Ema husnan dkk (1985 : 11) bola basket adalah suatu permainan yang di mainkan oleh dua regu. Tujuan masing-masing regu ialah memasukan bola ke dalam keranjang lawan dan mencegah regu lawan menguasai bola untuk membuat biji atau nilai.


(13)

Bola basket dapat dipelajari oleh semua orang khususnya para pelajar yang sudah tertera pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Dalam permainan bola basket pengusaan teknik-teknik dasar bola basket merupakan modal dasar yang harus dimiliki setiap pemain. Penguasaan bola itu tidak hanya diartikan ketangkasan-ketangkasan dalam mengusai bola dengan tangan dan lengan saja, tetapi juga faktor-faktor lain yang meliputi : kelincahan gerakan, kerja kaki pemain, dan efisiensi gerakan pemain. Keterangan itu mencakup ketangkasan dalam mendribbling mengoper atau melempar bola. Mendribbling bola dalam permainan bola basket adalah kemampuan mengontrol bola menjaga agar pergerakan bola dari pergelangan tangan tetap lincah dan mendorong bola ke lantai dengan gerakan terkontrol.

Dari paparan di atas Husnan Ema dkk, (1985 : 31) mengungkapkan

dribbling adalah membawa bola dengan cara memantulkan bola dengan jari-jari tangan, sehingga pemain dapat bergerak ke tempet lain dengan tidak menyalahi ketentuan permainan.

Dari pendapat di atas bahwa dribbling adalah kemampuan seseorang dalam mengontrol bola serta suatu usaha mengamankan bola dari rampasan pemaian lawan.

Menurut (Sodikin 1992:57) menggiring (dribbling) adalah salah satu yang di perbolehkan untuk membawa lari bola ke segalah arah. Seorang boleh membawa bola lebih dari satu langkah, asalkan bola sambil di pantulkan baik dengan jalan maupun berlari.

Keterampilan dasar bermain bola basket di dominasi oleh keterampilan melempar, menangkap dan mendribbling bola. Bagi sebagian besar sisiwa di SD Negeri Balerante 3 kecamatan palimanan kabupaten cirebon keterampilan menangkap dan mengoper sudah mampu di kuasai sedangkan dalam hal mendribbling bola sebagian besar sisiwa masih belum menguasainya. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya fasilitas pendudkung seperti jumlah bola basket yang kurang, serta permukaan lapang yang kurang rata sahingga menyulitkan anak untuk melakukan dalam melakukan pembelajran bola basket.

Untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar dribbling bola basket dalam pembelajaran pendidikan jasmani, penulis mencoba menerapkan teknik menekan


(14)

bola sebagai salah satu acuan untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar

dribbling bola basket bagi siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani.

Teknik menekan bola adalah melakukan dribbling bola basket dimana gerakan tangan bergerak naik tarun seperti halnya gerakan menekan teknik ini melibatkan jari-jari tangan, telapak tangan serta pergelangan tangan sebagai acuan dalam melakukan teknik menekan dalam mendribbling bola basket. Yang bertujuan untuk meningkatkan gerak dasar dribbling bola basket, Sehingga dalam mendribbling bola siswa tidak memukul-mukul bola dengan sekeras kerasnya melaikan melakukan teknik menekan bola dalam hal pelaksanaanya.

Dari semua pernyataan diatas, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa dalam pembelajaran dribbling bola basket perlu adanya teknik khusus dalam pembelajaran dribbling bola basket. Karana hal ini dapat bermaanfaat bagi perkembangan serta kemampuan siswa.

Berdasarkan hasil observasi yang di lakukan di SD Negeri Balerante 3 Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon, pada saat pembelajaran dribbling bola basket siswa tidak begitu menguasai teknik dribbling. Hal tersebut tergambar dari keadaan siswa yang kurang menguasai pembelajaran yang telah diberikan. Anak-anak banyak mengalami kesulitan dalam melakukan gerak dasar dribbling bola basket.

1. Indentifikasi masalah seperti sarana dan prasarana a) lapang bola basket yang tidak tersedia

b) jumlah bola basket yang tidak memadai

2. Belum begitu memasyrakatnya permainan bola basket di pedesaan,

3. Pemahaman guru penjas kurang dalam pembelajran bola basket, dan belum terampil.

4. Serta pembelajaran yang di samapikan oleh guru kurang merangsang minat belajar siswa.

5. Dalam pembelajaran bola basket guru kurang kreatif dalam mengemas medel pembelajran.


(15)

6. Siswa hanya cenderung diberikan intruksi untuk melakukan garakan tanpa memberikan contoh yang baik dalam melakukan gerakan yang di intruksikan 7. Di samping itu pembelajaran kurang berhasil karena kurangnya gerak dasar

yang di miliki siswa sehingga dalam mengikuti pembelajaran tidak sesuai karakterristik yang di harapkan.

Untuk mengetahui kemampuan awal pada gerak dasar dribbling bola basket, maka peneliti melakukan tes dribbling bola basket.

Dengan peneliti melakukan tes awal (pre test) dalam pembelajaran

dribbling bola basket di SDN Balerante 3 kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon. Peneliti dapat memeperoleh data awal tentang kemampuan siswa dalam melakukan pembelajaran dribbling bola basket.

Melaksanakan tes awal (pre-test). Hal ini dilakukan untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana bahan pelajaran yang akan dipelajari sudah dikuasai siswa. Tes ini dapat dilakukan secara lisan maupun praktek.


(16)

Tabel 1

Hasil Tes Awal Pembelajaran Dribbling Bola Basket

NO Nama

Aspek yang dinilai

Skor Nilai Ket Gerak awal Ayuanan

Tangan

Pantulan Bola

1 2 3 1 2 3 1 2 3 T BT

1 Fajri Rohman √ √ √ 5 55

2 Sholawatunnisa. A 4 44

3 Ikah Afiyah. R 3 33

4 Monicha Dwi.P 3 33

5 Lusi Aviva 4 44

6 Moh. Wildan 6 66

7 Athifa Nurul. F 4 44

8 Amelia. O 3 33

9 Aris Armasyah 7 77

10 Azis Saputra 7 77

11 Adi Priyatna 7 77

12 Ade Permana 7 77

13 Akhmad. S 6 66

14 Ahmad Zydan. N 7 77 √

15 Anggraeni 4 44 √

16 Bayu. A 7 77 √

17 Bayu. S 7 77 √

18 Dewi Safitri 6 66 √

19 Eva 3 33 √

20 Faridzki 6 66 √

21 Iqbal Surya. N 7 77 √

22 Lulu UL.M 4 44 √

23 Muh Fikri. M 6 66 √

24 Muh Riziq. A 7 77 √

25 Moh Nasori 6 66 √

26 Priskaloka. H 3 33 √

27 Friska Amanda 4 44 √

28 Pipit Nur. F 5 55 √

29 Rostika.N 3 33 √

30 Ratna. J 3 33 √

31 Shofiatul. K 4 44 √

32 Siti Hasna. M 4 44 √

33 Silva. A 5 55 √

34 Satori 6 66 √

35 Soleha 4 44 √

36 Tuneni 5 55 √

37 Wafa. F 6 66 √

38 Widya. S 4 44 √

39 Maulana 7 77 √

40 Richi Richardo 6 66

Jumlah 9 25 6 19 21 0 16 19 5 5.1 10 30


(17)

Keterangan :

T = Tuntas

BT= Belum Tuntas Skor Ideal = 9

Skor yang diperoleh

Nilai= X 100%

Skor Ideal

Nilai KKM = 70 %

Jika siswa mendapat nilai ≥ 70 dikatakan tuntas. Jika siswa mendapat nilai ≤ 70 dikatakan tidak tuntas.

Setelah menganalisa kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa pada saat tes dribbling bola basket, murupakan masalah yang perlu mendapat perhatian. Hal ini disebabkan pada saat proses pembelajaran gerak dasar dribbling bola basket siswa kurang memahami dan memperhatikan guru, sehingga motivasi siswa dalam melakukan gerak dasar dribbling bola basket cenderung kurang.

Oleh karana itu Berdasarkan hasil tes dribbling dapat diketahuai hanya 10 orang yang lulus dari 40 siswa. Ditinjau dari permasalahan tersebut, peneliti mencoba salah satu teknik yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar dribbling bola basket adalah dengan melalui teknik menekan bola pada bola basket khususnya teknik dasar dribbling .Karena kegunaan dribbling sangat menunjang dalam melakukan permainan bola basket. Dari paparan di atas, maka penulis mengambil judul “Meningkatkan Keterampilan Gerak Dasar dribbling Bola Basket Melalui Teknik Menekan Bola di Kelas V SD Negeri Balerante 3 Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon”

B.Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian inti adalah:


(18)

1. Rumusan Masalah

a. Bagaimana perencanaan pembelajaran gerak dasar dribbling dalam bola basket melalui teknik menekan bola di kelas V ?

b. Bagaiman kinerja guru dalam pembelajaran gerak dasar dribbling dalam bola basket di kelas V ?

c. Bagaimana aktifitas siswa dalam pembelajaran gerak dasar dribbling dalam bola basket melalui teknik menekan bola di kelas V ?

d. Bagaimana hasil belajara siswa dalam pembelajaran gerak dasar dribbling

dalam bola basket melalui teknik menekan bola di kelas V ?

2. Pemecahan Masalah

Siklus I :

a. Tahap Perencanaan.

1) Menyusun rencana pembelajaran (RPP). 2) Menyiapkan media pembelajaran

3) Menyiapkan lembar observasi dan lembar penelitian. b. Tahap Pelaksanaan

1) Menjelaskan topik belajar.

2) Mendemonstrasikan gerakan-gerakan dribbling bola basket melalui teknik menekan bola pada pembelajaran dribbling bola basket.

3) Menerapkan satu teknik menekan bola dalam pembelajaran gerak dasar

dribbling bola basket, dalam posisi diam di tempat pada pembelajaran

dribbling bola basket.

c. Observasi bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa pada saat pembelajaran

dribbling bola basket melalui teknik menekan bola, serta untuk

mengumpulkan data dan membuat catatan lapangan mengenai hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi

1) Melakukan evaluasi dan kesimpulan siklus I dalam pembelajaran gerak dasar

dribbling bola basket melalui teknik menekan bola. 2) Menindaklanjuti hasil evaluasi siklus I


(19)

Siklus II

a Tahap Perencanaan.

1. Menyusun rencana pembelajaran (RPP). 2. Menyiapkan media pembelajaran

3. Menyiapkan lembar observasi dan lembar penelitian. b. Tahap Pelaksanaan

1. Menjelaskan topik belajar.

2. Mendemonstrasikan gerakan-gerakan dribbling bola basket melalui teknik menekan bola pada pembelajaran dribbling bola basket.

3. Menerapkan satu teknik menekan bola dalam pembelajaran gerak dasar

dribbling bola basket, dalam posisi berjalan di tempat pada pembelajaran

dribbling bola basket.

c. Observasi bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa pada saat pembelajaran

dribbling bola basket melalui teknik menekan bola, serta untuk

mengumpulkan data dan membuat catatan lapangan mengenai hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi

1). Melakukan evaluasi dan kesimpulan siklus I dalam pembelajaran gerak dasar

dribbling bola basket melalui teknik menekan bola. 2). Menindaklanjuti hasil evaluasi siklus II

Siklus III

a. Tahap Perencanaan.

1. Menyusun rencana pembelajaran (RPP). 2. Menyiapkan media pembelajaran

3. Menyiapkan lembar observasi dan lembar penelitian. b. Tahap Pelaksanaan

1. Menjelaskan topik belajar.

2. Mendemonstrasikan gerakan-gerakan dribbling bola basket melalui teknik menekan bola pada pembelajran dribbling bola basket.


(20)

3. Menerapkan satu teknik menakan bola dalam pembelajaran gerak dasar

dribbling bola basket, dalam posisi berjalan melewati barisan temanya pada pembelajaran dribbling bola basket.

c. Observasi bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa pada saat pembelajaran

dribbling bola basket melalui teknik menekan bola, serta untuk

mengumpulkan data dan membuat catatan lapangan mengenai hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi

1). Melakukan evaluasi dan kesimpulan siklus I dalam pembelajaran gerak dasar

dribbling bola basket melalui teknik menekan bola. 2). Menindaklanjuti hasil evaluasi siklus II

C.Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Secara umum penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan siswa melalui teknik menekan bola di SDN Balerante 3 Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran gerak dasar dribbling dalam bola basket melalui teknik menekan bola di kelas V ?

b. Untuk mengetahui kinerja guru dalam pembelajaran gerak dasar dribbling

dalam bola basket di kelas V ?

c. Untuk mengetahui aktifitas siswa dalam pembelajaran gerak dasar dribbling

dalam bola basket melalui teknik menekan bola di kelas V ?

d. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran gerak dasar

dribbling dalam bola basket melalui teknik menekan bola di kelas V ?

D.Manfaat Penelitian

Berdasarkan permasalahan penelitian yang telah di uraikan, maka penulis berharap penelitian ini dapat di gunakan sebagai bahan masukan dan informasi


(21)

yang di butuhkan terhadap peningkatan kterampilan gerak dasar dribbling bola basket. Maka manfaat peneliti yang dapat di ambil adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Bagi Siswa

a. Dengan adanya penelitian ini diharapakan siswa bisa meningkatkan pembelajaran gerak dasar dribbling bola basket dalam mengikuti pembelajaran penjas, sebagai pengaruh melakukan dribbling melalui teknik menekan bola b. Dapat melakukan gerak dasar dribbling dalam bola basket sebagai pengaruh

melakukan dribbling melalui teknik menekan bola di kelas V. 2. Manfaat Bagi Guru

a. Dengan adanya penelitian ini diharapkan guru pendidikan jasmani lebih kreatif dalam mengkemas suatu pembelajaran gerak dasar dribbling bola basket. b. Dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan penilaian tentang materi

gerak dasar dribbling bola basket. 3. Bagi UPI Kampus Sumedang

a. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat diterapkan dalam pembelajaran pendidikan jasmani khususnya pada pembelajaran bola basket.

4. Manfaat Bagi Penulis

a. Dapat memperoleh data dan informasi yang jelas tentang masalah didalam proses belajar siswa kelas V didalam mengikuti pelajaran penjas.

b. Dapat memperoleh pengetahuan, pengalaman dan pemahaman tentang cara menyusun karya ilmiah.

c. Dapat memperoleh pengetahuan, pengalaman dan pemahaman tentang pembelajaran bola basket.

E.Batasan Istilah

Penafsiran seseorang terhadap suatu istilah sering kali berbeda-beda, sehingga dapat menimbulkan kekeliruan dan mengaburkan pengertian. Untuk menghindari penafsiran dalam penulisan judul dan isinya penulis manggunakan beberapa istilah dalam penelitian ini yaitu:


(22)

Gerak dasar . kemampuan gerak dasar merupakan kemampuan yang biasa siswa lakukan guna meningkatkan kwalitas hidup. Amung ma‟mun dan yudha Msaputra (2000: 20)

Bola basket adalah suatu permainan yang di mainakan oleh dua regu. Tujuan masing-masing regu ialah memasukan bola ke dalam keranjang lawan dan

mencegah regu lawan menguasai bola untuk membuat biji atau nilai. Ema husnan dkk (1985 : 11)

Olahraga adalah bentuk-bentuk kegiatan jasmnai yang terdapat di permainan, perlombaan dan kegiatan jasmani yang intensif dalam rangka memperoleh rekreasi, kemenangan dan prestasi. Olahraga dan bermain tidak hanya semata-mata untuk kesenangan, dan pendidikan, atau untuk kombinasi dari keduanya. Kesenangan atau kegembiraan tidak terpisahkan dari pendidikan, keduanya dapat dan harus disatukan. MENPORA RI (Rusli lutan dkk, 2009 : 115)

Pendidikan Jasmani adalah suatu proses melakukan aktifitas jasmani yang di rancang dan di susun secara sistematik, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani, kecerdasan dan pembentukan watak, serta nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga negara dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Aip syarifuddin dan Muhadi (1992 : 4)

Dribbling adalah membawa bola dengan cara memantulkan bola dengan jari-jari tangan, serta jalanya bola terarahkan oleh jari-jari tangan sehingga pemain dapat bergerak ke tempat lain dengan tidak menyalahi ketentuan permainan. Ema husnan dkk (1985 : 31)

Menekan menurut kamus besar bahasa indonesia adalah bertumpuh pada telapak

tangan. (2005: 1157)

Keterampilan Menurut kamus besar bahasa Indosesia adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas (2005 : 1180).


(23)

34

A.Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi tempat penelitian dilakukan di SDN Balerante 3 yang beralamat di Desa Balerante Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon. SDN Balerante 3 Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon dipilih sebagai lokasi dalam penelitian ini karena peneliti menemukan permasalah di SDN balerante 3 diantaranya: a. Adanya permasalahan yang dihadapi oleh guru penjas dalam melaksanakan

pembelajaran dribbling bola basket.

b. Fasilitas sekolah tersebut tidak memadai, khususnya fasilitas untuk pembelajaran bola basket.

c. Peneliti berkeinginan untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar dribbling

bola basket.

SDN Balerante 3 bertempat di dekat pusat pemerintahan desa Balerante. Karena bisa dilihat lokasinya yang berada tidak jauh dari dengan kantor pemerintahan Desa Balerante dan masjid besar Balerante. Sehingga SDN Balerante 3 mudah sekali untuk dijangkau oleh masyarakat sekitar Desa Balerante, selain itu juga SDN Balerante terletak di tengah pemukiman penduduk. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat denah lokasi SDN Balerante 3 dalam gambar 3.1.


(24)

SDN Balerante 3

S U

Gambar 3.1

Denah Sekolah SDN Balerante 3

2. Waktu Penelitian

Lama waktu penelitian adalah selama enam bulan, yaitu dari bulan Januari sampai juni 2013. Karena peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan proses dari pembelajaran tersebut. Penelitian ini juga menggunakan beberapa siklus untuk dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang diperoleh dari data awal. Dalam perjalanan penelitian yang dilakukan terdapat hal-hal yang harus dikerjakan misalnya mulai :

SDN Balerant e 1 S DN B aler ante 1 Kelas 5 Kelas 4 Kelas 3 R u a n g g u ru & k ep a la s ek o la h Kelas 1 Kelas 2 Kelas 6 R .G u ru WC SDN Bal eran te 1 UKS


(25)

persiapan, pembekalan, perencanaan, pelaksanaan siklus 1, 2, dan 3, pengolahan data dan penyusunan laporan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table 3.2

Tabel 3.1 Waktu Penelitian

NO URAIAN KEGIATAN JAN FEB WAKTU PELAKSANAAN MAR APR MEI Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Persiapan dan

Pembekalan

2. Perencanaan

3. Pelaksanaan siklus 1

4. Pelaksanaan siklus 2

5. Pelaksanaan siklus 3

6. Pengolahan data

7. Penyusunan laporan

8. Sidang Skripsi

B.Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN balerante 3 Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon tahun ajaran 2012/ 2013 yang berjumlah 40 orang siswa yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan. Siswa kelas V SDN I balerante 3 Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon dipilih sebagai subjek dalam penelitian karena peneliti menemukan permasalahan-permasalahan yang ada pada siswa-siswi kelas V dalam pembelajaran dribbling bola basket.

C.Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kulitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Metode ini dipilih karena memberikan gambaran tentang perilaku siswa selama kegiatan belajar mengajar. Sugiyono (2005: 1) metode penelitian kualitatf adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah. Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki praktik (proses dan hasil) pembelajaran pendidikan jasmani.

Metedologi kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data-data berupa gambaran atau penjelasan suatu masalah yang terjadi.


(26)

Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu usaha untuk memperbaiki mutu pendidikan secara tidak langsung berkaitan dengan masalah di lapangan. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk meningkatkan wawasan pemahaman guru tentang hubungan antara mengajar dan belajar.

Penelitian Tindakan Kelas dilakukan pada saat pembelajaran sedang berlangsung. Guru memberikan tindakan-tindakan dan solusi atas masalah yang terjadi pada saat pembelajaran, solusi tersebut diterapkan oleh guru pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung untuk memberikan perbaikan pada pembelajaran. Menurut Mulyasa (2009: 11) menyatakan bahwa: Penelitian tindakan kelas merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan (treatmen) yang sengaja dimunculkan.

Penelitian kualitatif menerut Bogdan dan Biken dalam (Sugiyono 2005: 9) mempunyai karakteristik sebagai berikut:

a. Dilakukan pada kondisi yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen), langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrumen kunci.

b. Penelitian kualitataif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka. c. Penelitian kualitataif lebih menekankan pada proses dari pada produk atau

outcome

d. Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif

e. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna (data dibalik yang teramati) Menurut Sugiyono metode kuantitatif adalah (2010: 14)

Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sempek pada umumnya dilakuakan secara random, penegumpulan data mengunakan istrumen npenelitian, random data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk meneguji hipotesis yang telah di teteapkan

Dalam penelitian ini selain menggunakan metode kualitatif juga menggunakan metode kuantitatif dimana didalamnya menerapkan statistika pada penelitiannya.


(27)

Sedangkan Metode pemaparan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah metode deskriptif, karena penelitian ini berusaha untuk mendiskripsikan/memaparkan kejadian-kejadian secara sistematis atau akurat terhadap kemampuan siswa.

Penelitian tindakan kelas ini sangat sesuai untuk kegiatan penelitian belajar mengajar karena yang diajarkan objek penelitian di dalam kegiatan belajar mengajar adalah siswa. Penelitian tindakan kelas sendri bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru untuk tetap berinovasi dan berkreasi dalam menciptakan pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan, penelitian tindakan kelas juga bertujuan untuk hubungan antara mengajar dan belajar.

Dalam kaitannya dengan masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran keterampilan bola basket khususnya keterampilan dasar dribbling. Metode penelitian tindakan kelas dirasakan lebih sesuai untuk diterapkan karena dilaksanakan dalam lingkungan pembelajaran secara langsung dengan tetap memprioritaskan peran profesonalisme guru yang di tunjukan dengan kinerja mengajarnya.

2. Desain Penelitian

Untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar dribbling bola basket digunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan model penelitian yang mengacu pada spiral refleksi yang dikembangkan Kemmis dan Taggart (dalam Wiraatmaja, 2005: 66) dengan sistem model spiral refleksi yang dimulai dari rancana, tindakan, refleksi, perencanan kembali merupakan dasar untuk suatau rancanagan pemecahan permasalahan. Gambaran prosedur atau alur penelitian ini tampak pada gambar 3.2


(28)

Reflect

CYCLE 1

Observe

Reflect

CYCLE 2

Observe

Reflect

CYCLE 3

Observe

Gambar 3.2

Desain PTK Model Menurut Kemmis dan Taggart

Desain yang digunakan berbentuk siklus yang dimulai dari suatu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi, kemudian mengadakan perencanaan kembali untuk siklus selanjutnya. Pelaksanaan siklus dilakukan secara berulang-ulang sampai peningkatan yang diharapkan dapat tercapai.

Gambar di atas terlihat jelas alur aktivitas dalam penelitian tindakan yang diawali dengan :

1. Perencanaan (planning) yaitu merencanakan setelah menemukan masalah yang terjadi pada pembelajaran dan masalah yang terjadi pada peserta didik didalam pembelajaran dikelas.

2. Penerapan tindakan (action) yaitu melaksanakan solusi yang sudah peneliti rancang untuk dapat meningkatkan pembelajaran pendidikan jasmani.

Plan

Revised Plane


(29)

3. Kegiatan observasi, yaitu mengamati dan mengobservasi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk dapat mengetahui seberapa besar keberhasilan yang sudah terjadi.

4. Tahapan akhir, yaitu refleksi (reflection) yaitu tindakan evaluasi untuk dapat melakukan tindakan yang selanjutnya. Dengan tindakan refleksi maka peneliti akan dapat merancang tindakan-tindakan yang selanjutnya guna lebih meningkatkan proses pembelajaran sampai dengan target yang telah ditentukan. Jika hasil refleksi menunjukan perlunya dilakukan perbaikan atas tindakan, maka rencana tindakan yang akan dilaksanakan berikutnya mengulang suatu tindakan dengan cara memperbaiki atau mengoptimalkan dari suatu tindakan sebelumnya. Demikian seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan secara optimal.

D.Prosedur Penelitian

Penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian tindakan kelas. Adapun pelaksanaan setiap siklus pada pembelajaran gerak dasar dribbling bola basket dengan melalui teknik menekan bola tahapan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Tahap Perencanaan Tindakan

Adapun langkah-langkah perencanaannya adalah sebagai berikut:

a. Mengajukan permohonan izin kepada kepala sekolah, dan gurur-guru SDN Balerante 3 Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon untuk mengadakan penelitian.

b. Pengkajian standar kompetensi, kompetensi dasar, indikataor, dan tujuan pembelajaran gerak dasar dribbling bola basket selajutnya di rumuskan bersama-sama dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajran (RPP)

c. Pemilihan prosedur penelitian, penetapan sampel penelitian, administrasi penelitian dan tindakannya, sumber belajar permainan bola basket dan alokasi waktu.

d. Perumusan langkah-langkah dan tindakan yang akan dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.


(30)

e. Pemilihan prosedur evaluasi penelitian. f. Menyiapkan media pembelajaran. g. Pelaksanaan tindakan

2. Pelaksanaan tindakan

Tahapan perencanaan tindakan ini dilakukan sesuai dengan rancangan penelitian yang dikemukakan sebelumnya. Dalam penelitian ini direncanakan terdiri lebih dari satu siklus. Perencanaa siklus tersebut disesuaikan dengan target keberhasilan siswa dalam pembelajaran gerak dasar dribbling bola basket melalaui teknik menekan bola yaitu sebanyak 80% siswa kelas V SDN Balerante 3 mampu melakukan gerak dasar dribbling bola basket.

Tahap pelaksanaan Tindakan dalam penelitian tindakan kelas disusun berdasarkan masalah yang hendak dipecahkan dan hipotesis yang diajukan. Rencana tindakan disusun untuk menguji secara empirik dari ketepatan hipotesis yang diajukan. Ini berarti, suatu tindakan dilakukan untuk memperbaiki praktik pembelajaran gerak dasar dribbling bola basket melalui teknik menakan bola. a. Siklus I :

Berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap perencanaan tindakan siklus adalah sebagai berikut:

1. Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) 2. Menyusun rencana tindakan

3. Menyiapkan media atau alat peraga dan bahan untuk melakukan pembelajaran bola basket

4. Menyiapkan lembar observasi, maupun catatan lapangan untuk melihat kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran di kelas V SDN Balerante 3, dengan mengembangkan teknik menekan bola dalam pembelajaran gerak dasar dribbling bola basket.

5. Memberikan informasi kepada guru penjas untuk bertindak sebagai mitra semua hal tentang tindakan.

6. Melakukan evaluasi terhadap hasil belajar mengajar. 7. Refleksi


(31)

b. Siklus II :

Berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap perencanaan tindakan siklus II adalah sebagai berikut:

1. Berkolaborasi dengan mitra mempersiapkan skenario pembelajaran dengan menambah beberapa kegiatan atau pendukung hasil refleksi sisklus 1

2. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

3. Melakukan evaluasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar gerak dasar dribbling bola basket.

4. Membuat lembar observasi yang baru maupun catatan lapangan untuk melihat kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran di kelas V SDN Balerante 3, dengan mengembangkan teknik menekan bola dalam pembelajaran gerak dasar dribbling bola basket.

5. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan belajar mengajar. 6. Refleksi II

c. Siklus III :

Berikut langkah-langkan kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan tindakan siklus III adalah sebagai berikut:

1. Berkolaborasi dengan mitra mempersiapkan skenario pembelajaraan dengan menambah beberapa kegiatan atau pendukung hasil refleksi siklus II

2. Membuat rencana pelaksanaan pemebelajaran (RPP)

3. Melakukan evaluasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar gerak dasar dribbling bola basket.

4. Membuat lembar observasi yang baru mauapun catatan lapangan untuk melihat kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran di kelas V SDN Balerante 3, dengan mengembangkan teknik menekan bola dalam pembelajaran gerak dasar dribbling bola basket.

5. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan belajar mengajar.

Penerapan tindakan terhadap pelaksanaan pembelajaran menggunakan teknik menekan bola dalam pembelajaran gerak dasar dribbling bola basket


(32)

a. Kegiatan Awal 1. Siswa dibariskan.

2. Mengecek kehadiran siswa

3. Menegur siswa yang tidak menggunakan seragam/ pakaian olahraga 4. Berdo’a

5. Melakukan gerakan pemanasan yang mengarah kepada kegiatan inti : 6. Pemanasan secara statis

7. Pemanasan secara dinamis b. Kegiatan Inti

1. Siswa dibagi lima kelompok ,

2. Siswa malakuakan dribbling bola basket dengan teknik menekan bola dengan posisi diam di tempat.

Cara bermain :

Siklus I : Siswa melakukan dribbling bola basket dengan teknik menekan bola dengan posisi mendribbling di tempat.

Gambar 3.3

Dribbling bola Basket melelui teknik menekan bola, diam di tempat

Siklus II : Siswa melakukan dribbling bola basket melelui teknik menekan bola dengan posisi jalan di tempat.

Gambar 3.4

Dribbling bola Basket melalui teknik menekan bola dengan posisi tubuh jalan


(33)

Siklus III : Siswa melakukan dribbling bola basket melalui teknik menekan bola, dengan posisi jalan lurus ke depan.

Gambar 3.5

Mendribbling bola Basket melalui teknik menekan bola dengan posisi jalan lurus ke arah depan.

c. Kegiatan Akhir

1. Siswa disuruh beristirahat/ duduk di tempat yang teduh. 2. Evaluasi hasil belajar siswa.

3. Berdo’a.

4. Siswa disuruh kembali ke kelas/ pulang jika tidak ada pelajaran lain.

3. Tahapan Observasi

Kegiatan observasi dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Observasi atau pengamatan dalam tindakan kelas ini bertujuan untuk mendapatkan informasi atau keterangan mengenai proses pembelajaran menggunakan teknik menekan bola. Pengamatan tersebut mengacu pada lembar pedoman observasi kinerja guru dan aktivitas siswa yang telah disediakan. Informasi hasil pengamatan yang terkumpul adalah data mengenai pelaksanaan tindakan dan hal-hal yang perlu dioptimalkan. Berdasarkan data atau informasi tersebut dapat disajikan sebagai acuan untuk pelaksanaan tindakan selanjutnya sehingga tercapai peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran gerak dasar

dribbling bola bosket.

Dengan melakukan tindakan observasi ini kita dapat mengetahui apa kekurangan-kekurangan pada setiap siklusnya sehingga kita dapat merancang tindakan selanjutnya untuk memperbaiki setiap kekurangan yang ada.


(34)

4. Tahapan Analisis dan Refleksi

Langkah ini merupakan kegiatan analisis-sintetis, interpretasi dan eksplanasi (penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Setiap informasi yang didapatkan akan dikaji dan dipahami bersama oleh praktisi dan peneliti. Informasi yang terkumpul perlu diuraikan, dicari kaitannya antara yang satu dengan yang lainnya, dibandingkan dengan pengalaman sebelumnya, dikaitkan dengan teori tertentu serta hasil yang relevan.

Analisis dilakukan untuk mengetahui semua yang terjadi pada saat pembelajaran berlangsung yang dilakukan dengan cara :

1. Mengecek data yang diperoleh selama melakukan penelitian.

2. Mendiskusikan hasil yang diperoleh dari hasil pengamatan dengan pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan.

3. Merancang solusi untuk melakukan siklus selanjutnya guna meningkatkan kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki saat pembelajaran berlangsung.

E.Instrumen Penelitian

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 3 macam, yaitu: Observasi, Wawancara, Catatan Lapangan, dan Dokumentasi.

Observasi secara lebih operasioanal adalah semua kegiatan untuk mengenal, merekam, dan mendemontrasikan semua hasil dari proses dan hasil yang di capai dalam tindakan yang direncanakan. Dalam tahap ini kegiatan yang dilakuakn peneliti atau observer adalah menghimpun data melalui pedoman yang telah di siapakan secara lebih operasional adalah semua kegiatan untuk dapat menghasilkan temuan dan masukan yang di dapat selama kegiatan berlangsung dalam upaya merencanakan kembali tindakan yang akan dilakuakn untuk mencapai tujuan yanga di harapakan.

a. Format Observasi Perencanaan Kinerja Guru

Pengumpulan data ini didapatkan dari mengobservasi perencanaan yang telah dibuat oleh seorang guru sebelum melakukan pembelajaran. Perencanaan itu meliputi perumusan tujuan, mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media, sumber belajar dan metode pembelajaran, merencanakan skenario kegiatan


(35)

pembelajaran, merencanakan prosedur, jenis, dan menyiapkan alat penilaian, serta tampilan dokumen rencana pembelajaran

Tabel 3.2

IPKG 1 Instrumen Penilaian kinerja Guru (Kemampuan Merencanakan Pembelajaran)

d. Format Observasi Pelaksanaan Kinerja Guru

Pengumpulan data observasi kinerja guru dilakukan pada saat guru melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sebelumnya telah direncanakan. Kinerja guru dilihat dari cara guru itu membawakan suatu pembelajaran dan juga kesesuaian atara rencana yang telah dibuat dengan pelaksanaannya. Penilaiannya

N

O KOMPONEN RENCANA PEMBELAJARAN

SKOR TAFSIRAN

4 3 2 1 BS B C K

A. PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN 1 Merumuskan tujuan pembelajaran

2 Kejelasan rumusan 3 Kejelasan cakupan rumusan 4 Kesesuaian dengan kompetensi dasar

JUMLAH A PERSENTASE (%)

B. MENGEMBANGKAN DAN MENGORGANISASIKAN MATERI MEDIA SUMBER BELAJAR DAN METODE PEMBELAJARAN

1 Mengembangkan dan mengorganisasikan materi pembelajaran 2 Menentukan dan mengembangkan alat bantu pembelajaran 3 Memilih sumber belajar

4 Memilih sumber pembelajaran

JUMLAH B PERSENTASE (%)

C. MERENCANAKAN SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN

1 Menentukan jenis kegiatan pembelajaran 2 Menyusun langkah-langkah pembelajaran 3 Menentukan alokasi pembelajaran

4 Kesesuaian metode, materi dan tujuan pembelajaran 5 Kesesuaian metode, materi dan peserta didik

JUMLAH C PERSENTASE (%)

D. MERENCANAKAN PROSEDUR, JENIS DAN MENYIAPKAN ALAT PENILAIAN

1 Menentukan proses dan jenis penilaian 2 Membuat alat penilaian

3 Menentukan kriteria penilaian

JUMLAH D PERSENTASE (%)

E. TAMPILAN DOKUMEN RENCANA PEMBELAJARAN 1 Kebersihan dan kerapihan

2 Penggunaan bahasa tulis

JUMLAH E PERSENTASE (%)

SKOR TOTAL A + B + C + D + E =


(36)

meliputi pra pembelajaran, membuka pembelajaran, mengelola inti pembelajaran,

mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran penjas,

melaksanakan evaluasi prosesdan hasil belajar.

Tabel 3.3

IPKG 2 Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Kemampuan Melakasanakan Pembelajaran)

No ASPEK YANG DIAMATI SKOR TAFSIRAN

4 3 2 1 BS B C K

A. PRA PEMBELAJARAN

1 Kesiapan ruangan, alat dan media pembelajaran 2 Memeriksa kesiapan siswa

3 Kejelasan cakupan rumusan

4 Kesesuaian dengan kompetensi dasar JUMLAH A PERSENTASE (%)

B. MEMBUKA PEMBELAJARAN

1 Melakukan kegiatan apersepsi dan pemanasan

2 Menyampaikan komponen (tujuan) yang akan dicapai dan rencana kegiatan

JUMLAH B PERSENTASE (%)

C. MENGELOLA INTI PEMBELAJARAN

1 Memberi petunjuk dan contoh gerakan yang berkaitan 2 Mengenai respon dan pertanyaan siswa

3 Melakukan komunikasi lisan, isyarat dan gerakan badan 4 Memicu dan memelihara ketertiban siswa

5 Memantapkan penguasaan keterampilan gerak siswa JUMLAH C

PERSENTASE (%)

D. MENDEMONSTRASIKAN KEMAMPUAN KHUSUS DALAM PEMBELAJARAN PENJAS

1 Merangkai gerakan

2 Memberikan kesempatan secara leluasa kepada siswa melakukan aktifitas gerak

3 Membimbing siswa melakukan gerakan dan melakukan aktifitas gerak 4 Memberikan pertolongan kepada siswa yang mengalami kesulitan 5 Penggunaan media dan alat pembelajaran

JUMLAH D PERSENTASE (%)

E. MELAKSANAKAN EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR

1 Melaksanakan penilaian selama proses dan akhir pembelajaran 2 Melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran

JUMLAH E PERSENTASE (%

F. KESAN UMUM KINERJA GURU

1 Keefektifan proses pembelajaran 2 Penampilan guru dalam pembelajaran

JUMLAH F PERSENTASE (%)

SKOR TOTAL A + B + C + D + E + F =


(37)

e. Format Aktivitas Siswa

Pengumpulan data lembar aktivitas siswa diperoleh pada saat pembelajaran berlangsung. Data yang diperoleh dari aktivitas siswa saat mengikuti proses kegiatan pembelajaran. Penilaiannya meliputi semangat, percaya diri, dan disiplin.

Tabel 3.4

Lembar Aktifitas Siswa

No Nama Siswa

Aspek yang Dinilai

Jml skor

Tafsiran Semangat Percaya Diri Disiplin

3 2 1 3 2 1 3 2 1 B C K

1 2 3 4 5 6.

Jumlah Presentase%

f. Format Tes Ketrampilan Belajar Siswa

Selama proses kegiatan pembelajaran, siswa diberikan suatu tes keterampilan dari apa yang telah dipelajari. Kemudian hasil tes tersebut digunakan untuk menjadi sumber data yang penting.

Tabel 3.5

Format Tes Keterampilan Sisiwa

NO Nama

Aspek yang dinilai Ket

Gerak awal Ayunan Tangan

Pantulan

Bola Skor Nilai

1 2 3 1 2 3 1 2 3 T BT

1

2

3

4

5

6.

Jumlah Presentase%


(38)

1. Format Wawancara

Wawancara hampir sama dengan angket, yaitu suatu teknik pengumpulan dan pencatatan data, atau pendapat dengan cara mengajukan pertanyaan dengan siswa, pengamat atau responden namun dilakukan secara tertulis, baik pertanyaan maupun jawaban yang dikehendaki oleh siswa, pengamat atau responden.

a. Format wawancara guru

Tabel 3.6

Format wawancara guru

No Pertanyaan Jawaban

1

Bagaimana menurut bapak/ibu apakah siswa dan siswi kelas V mengalami kesulitan dalam

pembelajaran dribbling bola basket?

2 Apakah dalam mengajar mengalami kesulitan?

3 Faktor apa saja yang menyebabkan siswa tidak bisa melakukan pembelajaran?

4

Bagaimana pembelajaran dribbling bola basket yang dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar?

5

Apakah dalam pembelajaran dribbling bola basket siswa mengetahui kesalahan yang mereka lakukan?


(39)

b. Format wawancara siswa

Tabel 3.7 Format Wawancara Siswa

Nama siswa : Hari/Tanggal :

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah dalam belajar dribbling bola basket

mengalami kesulitan?

2 Faktor apa saja yang menyebabkan kesulitan untuk melakukan dribbling bola basket?

3

Bagaimana pembelajaran dribbling bola basket yang dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar?

4

Apakah melalui penerapan teknik menekan bola basket, kegiatan pembelajaran dribbling bola basket lebih menyenagkan

5

Apakah melalui penerapan teknik menekan bola basket dapat lebih mudah dalam melakukan gerak dasar dribbling bola basket

2. Catatan lapangan

Catatan lapangan merupakan cara untuk memperoleh suatu data atau peristiwa yang terjadi di lapangan dalam suatu proses pembelajaran. Peneliti akan mengetahui semua kejadian dan tingkah laku yang ada di lapangan selama proses pembelajaran berlangsung, sehingga peneliti mampu mengumpulkan data-data yang relevan yang terjadi di lapangan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi foto adalah bentuk bukti gambar. Dokumentasi diambil pada saat proses pembelajaran berlangsung.


(40)

F. Teknik Pengelolaan dan Analisa Data

1. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan pengolahan data kualitatif. Semua data yang telah diperoleh selanjutnya ditelaah secara rinci. Data yang akan diolah yaitu data yang diperoleh dari hasil observasi, cacatan lapangan, wawancara, dokumentasi, dan tes hasil belajar. Setelah semua data sudah terkumpul baru dilaksanakan pengolahan data pada saat refleksi dari setiap tindakan pada setiap siklus.

Teknik pengolahan data untuk tes hasil belajar dilakukan dengan menghitung presentase jumlah siswa yang tuntas dan yang tidak tuntas. Data tes tes hasil yang digunakan penulis yaitu berupa penilaian sikap, pelaksanaan dan sikap akhir .

Adapun indikatornya sebagai berikut : a. Gerak Awalan

(1) Berdiri dengan kedua kaki di buka selebar bahu, posisi lutut agak di tekuk (2) Tubuh condong ke arah depan

(3) Bola dipegang dengan satu atau dua tangan disimpan di depan tubuh setinggi pinggang.

b. Ayunan tangan

(1) Bola didorong seperti gerakan menekan ke lantai atau ke tanah dengan lurus (2) Posisi pergelangan tangan dibengkokkan

(3) Saat mendorong (gerakan tangan seperti menekan) bola menggunakan antara jari-jari tangan dan telapak tangan

c. Pantulan bola

(1) Jalannya bola terarah oleh gerakan jari-jari dan telapak tangan. (2) Bola dapat memantul kembali dengan lurus.

(3)Akurasi bola memantul dapat kembali sampai setinggi posisi awalan Deskriptor penilaian :

Nilai 3 : jika tiga indikator tampak Nilai 2 : jika dua indikator tampak Nilai 1 : jika satu indikator tampak


(41)

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditentukan adalah 70. Cara untuk menghitung dan mengetahui berhasilnya suatu pembelajaran adalah :

Nilai= x100%

ideal skor

didapat yang

skor

2. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian dilakukan setelah pengumpulan data dan pengolahan data dalam periode tertentu. Menurut Patton (Moleong, 2009), bahwa: Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikan ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar. Ia membedakannya dengan penafsiran, yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menjelaskan juga pola uraian dan mencari hubungan diantara dimensi-dimensi uraian.

Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan teknik analis kualitatif dan kuantitatif. Data yang diperoleh dari data lapangan dan jumlah datanya cukup banyak, maka untuk itu perlu dicatat secara teliti serta rinci. Serta perlu segera dilakukan pengelolaan data melalui reduksi data

Dalam analisis kuantitatif peneliti menggunakan analisis statistik deskriptif, menurut sugiyono (2010:207)

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum generalisasi.

Langkah selanjutnya adalah Proses dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya. Setelah itu dibaca, dipelajari, dan ditelaah, maka langkah berikutnya adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi. Abstraksi adalah usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap kebenarannya. Langkah selanjutnya adalah menyusun dalam satuan-satuan. Satuan-satuan itu kemudian dikategorikan pada langkah berikutnya. Tahap akhir dari analisis data ialah mengadakan pemeriksaan keabsahan data.


(42)

5. Validasi Data

Validasi data yang digunakan dalam penelitian ini mengacu kepada pendapat Hopkin dalam Wiraatmadja (2005:168-171), yang mengemukakan bahwa untuk mengetahui validasi sebuah data dapat menggunakan:

a. Triangulasi, adalah memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti dengan

membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti

(observer/peneliti/penulis, bersama pendapat guru penjas) secara kolaboratif. Trigulasi dilakukan dengan cara membandingkan serta mendiskusikan hasil yang dilaksanakan setelah siklus bersama dengan teman sejawat.

Adapun yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

1 Mengkaji kurikulum yang digunakan peneliti, yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) 2006.

1. Mengkaji materi pembelajaran yang digunakan penelitian sesuai program pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar kelas V dengan menyesuaikan kepada standar kompetensi dan kompetensi dasar.

2. Peneliti berdiskusi dengan Muhidin S.Pd. selaku guru penjas serta kepala sekolah SDN Balerante dengan waktu pelaksanaan pada hari sabrtu 26 januari 2013 dengan lokasi SDN Balerante 3.

b. Member Check, yaitu memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi yang diperoleh selama observasi atau wawancara dilakukan dengan cara mengonfirmasikan dengan guru dan siswa melalui diskusi pada setiap kali pertemuan.

Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah keterangan, informasi, atau penjelasan itu tetap atau tidak berubah, sehingga dapat dipastikan


(43)

keajegannya dan data itu terperiksa kebenarannya. Adapaun kegiatan yang dilakukan adalah mengecek data oleh kepada guru penjas Muhidin, S.Pd. selaku guru spenjas SDN Balerante 3 adalah: daftar absensi, kehadiran, nomor induk siswa, dan jadwal pelajaran kelas V.

c. Audit Trail, adalah mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpulan data dengan cara mendiskusikan dengan pembimbing.

Kegiatan yang dilakukan adalah peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang di temukan peneliti. Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan hasil temuan, berarti data yang di temukan berarti sudah dapat di percaya. Lain halnya jika peneliti masih mendapatkan data-data yang bertentangan dengan data yang di temukan, maka peneliti mungkin akan merubah hasil temuanya tersebut. Data tersebut misalnya data observasi awal aktifitas dan hasil observasi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran guru.

d. Expert Opinion, yaitu meminta nasehat kepada pakar khususnya yang menguasai bidang kajian penelitian yang sedang dilakukan. Adapun Caranya adalah dengan mengaudit keseluruhan aktivitas penelitian dalam melakukan penelitian yang dilakukan oleh dosen pembimbing I (Dr. Respati Mulyanto, M.Pd.) dan dosen pembimbing II (Indra Safari,M.Pd.) yang didalamnya mencakup dari bagaimana peneliti memulai penelitian dan menemukan masalah, memasuki lapangan, menemukan sumber data, melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai membuat kesimpulan harus dapat ditunjukan oleh peneliti sendiri.


(44)

136

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang meningkatkan keterampilan gerak dasar

dribbling bola basket melalui teknik menekan bola pada pembelajaran dribbling bola basket di kelas V SDN Balerante 3 Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon dapat disimpulkan bahwa :

1. Perencanaan Kinerja Guru

Perencanaan pembelajaran meningkatkan keterampilan gerak dasar dribbling

melalui teknik menekan bola, memberikan arah dan acuan yang jelas tentang materi

dribbling bola basket terutama tentang gerak dasar dribbling. Perencanaan pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan dan ditentukan. Pada data awal sisiwa melakukan pemebelajaran

dribbling bola basket dimana perolehan kinerja guru hanya mencapai 46%. Perencanaan pemebelajaran dilaksanakan sesuai RPP, pada siklus I kegiatan siswa adalah siswa melakukan dribbling bola basket dengan melakukan gerak dasar

dribbling bola melalui teknik menekan bola, dengan posisi mendribbling diam di tempat. dengan perolehan persentase perencanaan kinerja guru sebesar 61%. Kegiatan siswa pada siklus ke II adalah melakukan gerak dasar dribbling bola basket melalui teknik menekan bola dengan posisi mendribbling jalan ditempat, dengan perolehan persentase perencanaan kinerja guru sebesar 86% dan telah mencapai target dan tetap dipertahankan untuk siklus selanjutnya. Kegiatan siswa pada siklus ke III adalah siswa melakukan gerak dasar dribbling bola basket melalui teknik menekan bola , dengan posisi melakukan dribbling lurus jalan ke depan melewati barisan teman satu kelompoknya, dengan perolehan persentase perencanaan kinerja guru sebesar 100% dan target telah tercapai.


(45)

2. Pelaksanaan Kinerja Guru

Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan tetap mengacu pada perencanaan pembelajaran yang sudah disusun dan disiapkan sebelumnya yang terdapat pada RPP. Pelaksanaan pembelajaran meningkatkan gerak dasar dribbling bola basket melalui teknik menekan bola, mengarahkan dan membimbing siswanya untuk meningkatkan gerak dasar dribbling bola basket. Pada kegiatan inti pembelajaran, kegiatan lebih memfokuskan terhadap kreatifitas siswa untuk lebih meningkatkan gerak dasar

dribbling bola basket melalui teknik menekan bola.

Pada data awal, kinerja guru hanya 44%, siklus I 60%, sikus II 89%, dan pada siklus III mencapai target yang diharapkan yaitu 100%. Hal tersebut sesuai yang diharapkan dan hasilnya signifikan.

3. Aktivitas Siswa

Untuk aktivitas siswa pada siklus I adalah 32.5% dalam aktivifitas siswa aspek yang di amati adalah semangat, percaya diri, dan disiplin. Aktivitas siswa pada siklus I dalam kategori aspek semangat di katagorikan baik berjumlah 5 orang siswa atau (13%), Sedangakan untuk katagori dari aspek percaya diri siswa dengan katagori baik berjumlah 1 siswa atau (2.5%), Sedangkan untuk katagori dari aspek disiplin di katagorikan baik berjumlah 8 siswa atau (20%),

Untuk aktivitas siswa pada siklus II adalah 62.5%. Melihat pelaksanaan pembelajaran disiklus II ini, terlihat pembelajaran berjalan lebih baik. Hal ini ditandai dengan adanya interaksi yang baik antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, siswa dapat belajar dengan lebih menyenangkan lagi terlihat dari peningkatan semangat belajar yang lebih baik lagi serta siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya. Adapun hasil darin setiap aspek pada siklus II adalah sebagai berikut. dalam aktivifitas sisiwa aspek yang di amati sama seperti pada siklus I yaitu semangat, percaya diri, dan disiplin. Aktivitas siswa pada siklus II dalam kategori aspek semangat di katagorikan baik berjumlah 17 orang siswa atau (42.5%), Sedangakan untuk katagori dari aspek percaya diri siswa dengan katagori baik berjumlah 8 siswa atau (20%), Sedangkan untuk katagori dari aspek disiplin di


(46)

katagorikan baik berjumlah 12 siswa atau (30%), Untuk aktivitas siswa pada siklus III memperoleh 90% dan mencapai target yang telah ditentukan oleh peneliti. Hasil masing-masing dari ketiga aspek tersebut adalah, dalam aktivifitas sisiwa aspek yang di amati adalah semangat, percaya diri, dan disiplin. Aktivitas siswa pada siklus III dalam kategori aspek semangat di katagorikan baik berjumlah 22 orang siswa atau (55%), Sedangakan untuk katagori dari aspek percaya diri siswa dengan katagori baik berjumlah 11 siswa atau (27.5%), Sedangkan untuk katagori dari aspek disiplin di katagorikan baik berjumlah 15 siswa atau (37.5%), Melihat pelaksanaan pembelajaran aktivitas siswa memperlihatkan peningkatan yang baik. Adapun aspek semangat, percaya diri dan disiplin, meningkat dibandingkan dengan siklus sebelumnya dan secara keseluruhan mencapai target yang ditentukan oleh peneliti.

4. Hasil Belajar

Peningkatan kualitas pembelajaran yang meliputi kinerja guru dan aktivitas siswa, menunjukan hasil yang nyata, mampu melampaui KKM yang telah ditentukan sebesar 70. Peningkatan gerak dasar dribbling bola basket terbukti dari peningkatan setiap siklus dimana pada data awal jumlah sisiwa yang tuntas hanya 10 orang siswa dengan presentase 25%, pada siklus I jumlah siswa yang tuntas adalah 45% atau 18 orang, pada siklus II jumlah siswa yang tuntas meningkat menjadi 65% atau 26 siswa, pada siklus III jumlah siswa yang tuntas kembali meningkat menjadi 82.5% atau 33 siswa, sedangkan 7 siswa dinyatakan belum tuntas karena nilai yang diperoleh belum mencapai KKM, tetapi hasil pembelajaran yang telah tercapai sudah melewati KKM 70 dan target 80% dan siswa kelas V dalam pembelajaran gerak dasar dribbling bola basket melalui teknik menekan bola dinyatakan tuntas dalam pembelajaran tersebut. Habis ini jawabaan hipotesis

B. Saran

Pembelajaran gerak dasar dribbling bola basket melalui teknik menekan bola merupakan suatu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran gerak dasar dribbling bol basket. Dengan memperhatikan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di SDN Balerante 3 II Kecamatan


(47)

Palimanan Kabupaten Cirebon, ada beberapa hal yang dapat disarankan sebagai implikasi dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi siswa

a. Aktivitas pengembangan seperti materi dribbling bola basket harus diajarkan kepada siswa dengan memperhatikan tingkat perkembangan siswa.

b. Para siswa perlu dibina untuk melakukan dribbling bola basket. Dan diperlukan penggalian potensi masing-masing siswa dalam pelajaran pendidikan jasmani, ini dimaksudkan untuk meningkatkan bakat yang dimiliki setiap anak.

2. Bagi guru

a. Teknik menekan bola merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan dan diterapkan oleh guru pendidikan jasmani dalam pembelajaran dribbling bola basket. Namun demikian, guru pendidikan jasmani harus mampu memilih dan mengembangkan teknik-teknik pembelajaran lainnya yang cocok untuk diterapkan pada pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik siswa, kedalaman materi, dan hal-hal lainnya yang masih perlu dipertimbangkan.

b. Guru hendaknya perlu memahami secara mendalam mengenai teknik menakn bola, sehingga dalam penerapannya tidak menjadi salah persepsi.

c. Guru sebagai fasilitator harus mau dan mampu mengadakan perubahan pada cara mengajar yang tadinya lebih banyak terpusat pada guru, sekarang harus mulai merubahnya menjadi suatu pembelajaran yang lebih menitik beratkan pada keaktifan dan kreatifitas peserta didik sehingga pembelajaran itu akan lebih menarik.

d. Para guru disarankan untuk memiliki kemauan, keuletan, kreatif, dan punya keberanian untuk mengembangkan pembelajaran dan mengembangkan berbagai potensi, baik potensi diri sebagai guru, potensi lingkungan maupun potensi siswa. Karena penelitian membuktikan bahwa pembelajaran dribbling bola basket selama ini dinilai sulit oleh para guru, dengan kerja keras ternyata dapat dioptimalkan dengan baik


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang meningkatkan keterampilan gerak dasar dribbling bola basket melalui teknik menekan bola pada pembelajaran dribbling bola basket di kelas V SDN Balerante 3 Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon dapat disimpulkan bahwa :

1. Perencanaan Kinerja Guru

Perencanaan pembelajaran meningkatkan keterampilan gerak dasar dribbling melalui teknik menekan bola, memberikan arah dan acuan yang jelas tentang materi dribbling bola basket terutama tentang gerak dasar dribbling. Perencanaan pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan dan ditentukan. Pada data awal sisiwa melakukan pemebelajaran dribbling bola basket dimana perolehan kinerja guru hanya mencapai 46%. Perencanaan pemebelajaran dilaksanakan sesuai RPP, pada siklus I kegiatan siswa adalah siswa melakukan dribbling bola basket dengan melakukan gerak dasar dribbling bola melalui teknik menekan bola, dengan posisi mendribbling diam di tempat. dengan perolehan persentase perencanaan kinerja guru sebesar 61%. Kegiatan siswa pada siklus ke II adalah melakukan gerak dasar dribbling bola basket melalui teknik menekan bola dengan posisi mendribbling jalan ditempat, dengan perolehan persentase perencanaan kinerja guru sebesar 86% dan telah mencapai target dan tetap dipertahankan untuk siklus selanjutnya. Kegiatan siswa pada siklus ke III adalah siswa melakukan gerak dasar dribbling bola basket melalui teknik menekan bola , dengan posisi melakukan dribbling lurus jalan ke depan melewati barisan teman satu kelompoknya, dengan perolehan persentase perencanaan kinerja guru sebesar 100% dan target telah tercapai.


(2)

2. Pelaksanaan Kinerja Guru

Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan tetap mengacu pada perencanaan pembelajaran yang sudah disusun dan disiapkan sebelumnya yang terdapat pada RPP. Pelaksanaan pembelajaran meningkatkan gerak dasar dribbling bola basket melalui teknik menekan bola, mengarahkan dan membimbing siswanya untuk meningkatkan gerak dasar dribbling bola basket. Pada kegiatan inti pembelajaran, kegiatan lebih memfokuskan terhadap kreatifitas siswa untuk lebih meningkatkan gerak dasar dribbling bola basket melalui teknik menekan bola.

Pada data awal, kinerja guru hanya 44%, siklus I 60%, sikus II 89%, dan pada siklus III mencapai target yang diharapkan yaitu 100%. Hal tersebut sesuai yang diharapkan dan hasilnya signifikan.

3. Aktivitas Siswa

Untuk aktivitas siswa pada siklus I adalah 32.5% dalam aktivifitas siswa aspek yang di amati adalah semangat, percaya diri, dan disiplin. Aktivitas siswa pada siklus I dalam kategori aspek semangat di katagorikan baik berjumlah 5 orang siswa atau (13%), Sedangakan untuk katagori dari aspek percaya diri siswa dengan katagori baik berjumlah 1 siswa atau (2.5%), Sedangkan untuk katagori dari aspek disiplin di katagorikan baik berjumlah 8 siswa atau (20%),

Untuk aktivitas siswa pada siklus II adalah 62.5%. Melihat pelaksanaan pembelajaran disiklus II ini, terlihat pembelajaran berjalan lebih baik. Hal ini ditandai dengan adanya interaksi yang baik antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, siswa dapat belajar dengan lebih menyenangkan lagi terlihat dari peningkatan semangat belajar yang lebih baik lagi serta siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya. Adapun hasil darin setiap aspek pada siklus II adalah sebagai berikut. dalam aktivifitas sisiwa aspek yang di amati sama seperti pada siklus I yaitu semangat, percaya diri, dan disiplin. Aktivitas siswa pada siklus II dalam kategori aspek semangat di katagorikan baik berjumlah 17 orang siswa atau (42.5%), Sedangakan untuk katagori dari aspek percaya diri siswa dengan katagori baik berjumlah 8 siswa atau (20%), Sedangkan untuk katagori dari aspek disiplin di


(3)

katagorikan baik berjumlah 12 siswa atau (30%), Untuk aktivitas siswa pada siklus III memperoleh 90% dan mencapai target yang telah ditentukan oleh peneliti. Hasil masing-masing dari ketiga aspek tersebut adalah, dalam aktivifitas sisiwa aspek yang di amati adalah semangat, percaya diri, dan disiplin. Aktivitas siswa pada siklus III dalam kategori aspek semangat di katagorikan baik berjumlah 22 orang siswa atau (55%), Sedangakan untuk katagori dari aspek percaya diri siswa dengan katagori baik berjumlah 11 siswa atau (27.5%), Sedangkan untuk katagori dari aspek disiplin di katagorikan baik berjumlah 15 siswa atau (37.5%), Melihat pelaksanaan pembelajaran aktivitas siswa memperlihatkan peningkatan yang baik. Adapun aspek semangat, percaya diri dan disiplin, meningkat dibandingkan dengan siklus sebelumnya dan secara keseluruhan mencapai target yang ditentukan oleh peneliti. 4. Hasil Belajar

Peningkatan kualitas pembelajaran yang meliputi kinerja guru dan aktivitas siswa, menunjukan hasil yang nyata, mampu melampaui KKM yang telah ditentukan sebesar 70. Peningkatan gerak dasar dribbling bola basket terbukti dari peningkatan setiap siklus dimana pada data awal jumlah sisiwa yang tuntas hanya 10 orang siswa dengan presentase 25%, pada siklus I jumlah siswa yang tuntas adalah 45% atau 18 orang, pada siklus II jumlah siswa yang tuntas meningkat menjadi 65% atau 26 siswa, pada siklus III jumlah siswa yang tuntas kembali meningkat menjadi 82.5% atau 33 siswa, sedangkan 7 siswa dinyatakan belum tuntas karena nilai yang diperoleh belum mencapai KKM, tetapi hasil pembelajaran yang telah tercapai sudah melewati KKM 70 dan target 80% dan siswa kelas V dalam pembelajaran gerak dasar dribbling bola basket melalui teknik menekan bola dinyatakan tuntas dalam pembelajaran tersebut. Habis ini jawabaan hipotesis

B. Saran

Pembelajaran gerak dasar dribbling bola basket melalui teknik menekan bola merupakan suatu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran gerak dasar dribbling bol basket. Dengan memperhatikan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di SDN Balerante 3 II Kecamatan


(4)

Palimanan Kabupaten Cirebon, ada beberapa hal yang dapat disarankan sebagai implikasi dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi siswa

a. Aktivitas pengembangan seperti materi dribbling bola basket harus diajarkan kepada siswa dengan memperhatikan tingkat perkembangan siswa.

b. Para siswa perlu dibina untuk melakukan dribbling bola basket. Dan diperlukan penggalian potensi masing-masing siswa dalam pelajaran pendidikan jasmani, ini dimaksudkan untuk meningkatkan bakat yang dimiliki setiap anak.

2. Bagi guru

a. Teknik menekan bola merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan dan diterapkan oleh guru pendidikan jasmani dalam pembelajaran dribbling bola basket. Namun demikian, guru pendidikan jasmani harus mampu memilih dan mengembangkan teknik-teknik pembelajaran lainnya yang cocok untuk diterapkan pada pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik siswa, kedalaman materi, dan hal-hal lainnya yang masih perlu dipertimbangkan.

b. Guru hendaknya perlu memahami secara mendalam mengenai teknik menakn

bola, sehingga dalam penerapannya tidak menjadi salah persepsi.

c. Guru sebagai fasilitator harus mau dan mampu mengadakan perubahan pada cara

mengajar yang tadinya lebih banyak terpusat pada guru, sekarang harus mulai merubahnya menjadi suatu pembelajaran yang lebih menitik beratkan pada keaktifan dan kreatifitas peserta didik sehingga pembelajaran itu akan lebih menarik.

d. Para guru disarankan untuk memiliki kemauan, keuletan, kreatif, dan punya keberanian untuk mengembangkan pembelajaran dan mengembangkan berbagai potensi, baik potensi diri sebagai guru, potensi lingkungan maupun potensi siswa. Karena penelitian membuktikan bahwa pembelajaran dribbling bola basket selama ini dinilai sulit oleh para guru, dengan kerja keras ternyata dapat dioptimalkan dengan baik


(5)

3. Bagi Sekolah

a. Untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani, maka pihak sekolah diharapkan dapat berupaya untuk memberikan kontribusi yang maksimal agar pembelajaran ini berlangsung dengan tuntutan kurikulum. Hal tersebut juga dapat dilakukan dengan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran baik untuk siswa maupun guru

b. Pembinaan dan pelatihan yang intensif terhadap para guru juga perlu diadakan oleh pihak sekolah, ini dimaksudkan agar dapat meningkatkan kemampuan mengajarnya dalam rangka inovasi pembelajaran pendidikan jasmani..

4. Bagi Lembaga

Bagi UPI Kampus Sumedang hasil penelitian model pembelajaran dengan menerapkan teknik menekan bola dapat dijadikan referensi dalam bahan penelitian. 5. Bagi Peneliti Berikutnya

Hasil-hasil dari penelitian ini diharapkan bias bermanfaat dalam rangka perbaikan pembelajaran, khususnya bagi mahasiswa program studi Pendidikan Jasmani berikutnya


(6)

Aqib, Zainal (2010). Profesionalisme guru dalam pembelajaran. Surabaya : Insan Cendekia.

Ateng, Abdulkadir. (1992). Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta : Depdikbud.

Depdiknas. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Husnan Ema, dkk (1985). Peraturan Bola Basket, Soft Ball, Rounders. Bandung:

CV Rosda Bandung.

Kusmaedi, Nurlan. (2009). Permainan Tradisional. Bandung: Program Studi S-1 Pendidkan Jasmani Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikn Indonesia Kampus Sumedang.

Lutan, Sumardiyanto dan Safari, Indra. (2009), sejarah dan filsafat olahraga. Bandung: Bintang Warliartika.

Mithayani. (2012). Gerakan-gerakan dalam Pendidiakn Jasmani. [Online]. Tersedia:http://mithayani.wordpress.com. [12 April 2013]

Moleong, Lexy J. (2010). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. (2009). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Sarumpeat, dkk. (1992). Permainan Besar. Jakarta: Depdikbud.

Sodikin Imam. (1992). Olahraga Pilihan Bola Basket. Jakarta: Dekdikbud.

Sri Anitah W, dkk. (2007). Strategi Pembelajaran di SD. [Online].

Tersedia:http:// Sri Anitah W, dkk. Ut by: admin - august 26th, 2011 Google. Com. [12 April 2013]

Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Alfabeta.

Syarifuddin, Aip dan Muhadi. (1992). Pendidikan jasmani dan kesehatan. Jakarta: Dekdikbud.

Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang. (2012). Jurnal mimbar Pendidikan Dasar Vol 3. Sumedang: Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang

Wiriaatmaja, Rochiati. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.


Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENYUNDUL BOLA MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V SDN WAYAKRUI KECAMATAN BANYUMAS PRENGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012

0 7 47

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENYUNDUL BOLA MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V SDN WAYAKRUI KECAMATAN BANYUMAS PRENGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012

0 5 49

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR OVERHEAD PASS PADA BOLA BASKET DENGAN ALAT YANG DIMODIFIKASI SISWA KELAS V SDN 7 GADINGREJO PRINGSEWU

0 12 46

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR OVERHEAD PASS PADA BOLA BASKET DENGAN ALAT YANG DIMODIFIKASI SISWA KELAS V SDN 7 GADINGREJO PRINGSEWU

0 14 46

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENYUNDUL BOLA MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V SDN 1 BUMIAYU PRINGSEWU

0 9 56

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENYUNDUL BOLA MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V SDN 1 BUMIAYU PRINGSEWU

0 18 56

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR OVERHEAD PASS PADA BOLA BASKET DENGAN ALAT YANG DIMODIFIKASI SISWA KELAS V SDN 1 PANJEREJO GADINGREJO PRENGSEWU

0 7 47

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR OVERHEAD PASS PADA BOLA BASKET DENGAN ALAT YANG DIMODIFIKASI SISWA KELAS V SDN 1 PANJEREJO GADINGREJO PRENGSEWU

0 4 47

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR OVERHEAD PASS PADA BOLA BASKET DENGAN ALAT YANG DIMODIFIKASI SISWA KELAS V SDN 1 KACA MARGA

0 3 42

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR OVERHEAD PASS PADA BOLA BASKET DENGAN ALAT YANG DIMODIFIKASI SISWA KELAS V SDN 1 KACA MARGA

0 3 47