MENINGKATKAN GERAK DASAR BOUNCE PASS DALAM PERMAINAN BOLA BASKET MELALUI MEDIA SASARAN PADA SISWA KELAS V ( SDN Tegalkalong 1 Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang).

(1)

( SDN Tegalkalong 1 Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

ANGGA NURRIMAN 0903321

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS KAMPUS SUMEDANG

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Oleh Angga Nurriman

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Angga Nurriman 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

MEDIA SASARAN PADA SISWA KELAS V

( SDN Tegalkalong 1 Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang)

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I,

Dr. Tatang Muhtar, M.Si.

NIP. 195906031936031005

Pembimbing II,

Dinar Dinangsit, M.Pd

NIP. 198205152010122004

Mengetahui,

Ketua Program Studi S-1 PGSD Penjas

Drs. Respaty Mulyanto, M. Pd


(4)

v

Halaman

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ...ii

UCAPAN TERIMA KASIH ...iii

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR TABEL ...viii

DAFTAR GAMBAR ...x

DAFTAR DIAGRAM ...xi

DAFTAR LAMPIRAN ...xii

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah ...6

C. Tujuan Penelitian ...7

D. Manfaat Penelitian ...8

E. Batasan Istilah ...9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...10

A. Pendidikan Jasmani ...10

1. Pengertian Pendidikan Jasmani ...10

2. Tujuan Pendidikan Jasmani...11

3. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani ...12

B. Permainan Bola Basket ...12

1. Sejarah Bola Basket ...12

2. Teknik Dasar Permainan Bola Basket...12

3. Peralatan Permainan Bola Basket……….15

C. Media Pembelajaran………16

1. Pengertian Media Pembelajaran dan Pengklasifikasiannya ….16 2. Media sasaran………...17

3. Penerapan Media Sasaran dalam Pembelajaran Bounce Pass Bola Basket……….18

D. Perkembangan Peserta Didik……….18

1. Perkembangan Kognitif………...19


(5)

vi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...23

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ...23

1. Lokasi Penelitian ...23

2. Waktu Penelitian ...23

B. Subjek Penelitian ...24

C. Metode dan Desain Penelitian ...25

1. Metode Penelitian...25

2. Desain Penelitian ...25

D. Prosedur Penelitian...26

1. Perencanaan Tindakan ...27

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I s/d III ...28

E. Instrumen Penelitian...32

1. Observasi ...32

2. Wawancara ...33

3. Catatan Lapangan……….33

4. Tes………....34

F. Teknik Pengumpulan Data, Pengolahan Data, dan Analisis Data………34

1. Teknik Pengumpulan Data.,……….34

2. Teknik Pengolahan Data………..…35

3. Analisis Data………..………..36

G. Validasi Data ...36

1. Member Check ...36

2. Triangulasi ...37

3. Audit Trail ...37

4. Expert Opinion ...37

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN ...39

A. Paparan Data Awal ...39

1. Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran...40

2. Hasil Observasi Kinerja Guru...41

3. Hasil Observasi Aktivitas Siswa...42

4. Hasil Observasi Belajar Siswa...44

B. Paparan Data Tindakan ...46

1. Paparan Data Tindakan Siklus I ...46

a. Paparan Data Perencanaan Siklus I ...46

b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus I ...47

c. Paparan Data Hasil Observasi Siklus I ...47

d. Analisis Siklus I ...55


(6)

vii

d. Analisis Siklus II ...72

e. Refleksi Siklus II………77

3. Paparan Data Tindakan Siklus III ...79

a Paparan Data Perencanaan Siklus III ...79

b Paparan Data Pelaksanaan Siklus III ...79

c Paparan Data Hasil Observasi Siklus III ...80

d Analisis Siklus III ...89

C. Paparan Wawancara Siswa dan Guru ...92

1. Paparan Wawancara Siswa ...92

2. Paparan Wawancara Guru ...92

D. Pembahasan ...92

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...97

A. Kesimpulan ...97

B. Saran ...99

DAFTAR PUSTAKA ...102

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...103


(7)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kehidupan manusia tidak bisa lepas dari pendidikan karena pendidikan mempunyai fungsi untuk meningkatkan kualitas manusia, baik secara individu maupun secara kelompok, yang meliputi aspek jasmani rohani, sepiritual, material, dan kematangan berfikir. Pendidikan sangatlah penting bagi suatu bangsa karena keberhasilan dan kemajuan suatu bangsa sangat bergantung pada pendidikan yang ditekankan dan diterapkan pada penduduknya. Ada beberapa macam pendidikan yang berperan dalam kemajuan suatu bangsa. Salah satu pendidikan tersebut yaitu Pendidikan Jasmani yang terdapat di sekolah. Pendidikan Jasmani merupakan suatu mata pelajaran yang wajib diikuti oleh peserta didik sebagai sarana untuk peserta didik dapat mengembangkan potensi diri dan untuk mengubah tingkah laku.

Safari (2011: 11) mengemukakan bahwa, Pendidikan Jasmani adalah

“suatu proses pendidikan seseorang individu maupun sebagai anggota masyarakat

yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani,

pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak”.

Pendidikan Jasmani merupakan bagian yang tidak dapat dipisahakan dari program pendidikan. Syarifuddin (1992:5) mengemukakan bahwa, Tujuan umum pendidikan jasmani di sekolah dasar adalah memacu kepada pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental emosional dan social yang selaras dalam upaya membentuk dan mengembangkan kemampuan dasar, menanamkan nilai, sikap dan membiasakan hidup sehat.

Wujud dari pelaksanaan pengajaran Pendidikan Jasmani di sekolah berpangkal pada gerak peserta didik, yang menampakan dirinya keluar terutama dalam bentuk-bentuk aktivitas jasmaninya.Namun, Pendidikan Jasmani bukanlah semata-mata hanya berfungsi untuk merangsang dan mengembangkan organ-organ serta fungsinya saja, melainkan juga pembentukan dan pengembangan


(8)

kepribadian yang utuh dan harmonis di dalam kehidupannya, yaitu dalam rangka membentuk manusia pembangun yang dapat membangun dirinya sendiri dan secara bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.Rusli (1997 : 1) mengemukakan bahwa:

Pendidikan jasmani tidak hanya menekankan fisik yang menekankan pada pengembangan kekuatan dan kesegaran jasmani tetapi pengembangan manusia seutuhnya dalam rangka menyiapkan kehidupan anak agar dapat berfungsi dengan baik di masyarakat.

Oleh sebab itu, apabila program Pendidikan Jasmani yang diterapkan di SD dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya dan diarahkan, dibimbing dan dikembangkan secara wajar, maka Pendidikan Jasmani merupakan bagian yang penting bagi kehidupan peserta didik. Disamping itu akan sangat berarti serta bermanfaat dalam pendidikan. Dengan demikian, tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa Pendidikan Jasmani merupakan sarana yang ampuh untuk mewujudkan tercapinya pendidikan.

Melalui Pendidikan Jasmani, peserta didik akan memperoleh berbagai pengalaman, terutama yang sangat erat kaitannya dengan kesan pribadi yang mengesankan, berbagai ungkapan yang kreatif, inovatif, keterampilan gerak, kesegaran jasmani, membiasakan hidup sehat, pengetahuan, dan pemahaman terhadap sesama manusia.

Peran dan tugas guru pada dasarnya ditentukan kedudukannya oleh peserta didik sendiri. Secara umum, dapat pula dinyatakan bahwa peranan dan tugas guru itu bersifat situasional, bergantung pada karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Dengan bahasa strategi dapat dinyatakan bahwa peran dan tugas guru seharusnya dipilih dan ditetapkan sebelum pelaksanaan proses belajar mengajar. Jika hal tersebut tidak dilakukan maka pada waktu proses pembelajaran guru tidak akan memahami peranannya

Tanpa memahami perananan-peranan ini, besar kemungkinan guru ini salah bertindak atau salah berperan dalam suatu strategi belajar tertentu.

Contohnya dalam pembelajaran bola basket, guru akan kesulitan melakukan proses belajar mengajar karena tidak menetapkan dan mempelajari tugas untuk melakukan pembelajaran bola basket. Untuk itu dalam pembelajaran


(9)

Pendidikan Jasmani bidang permainan bola basket, harusnya anak diberikan pembelajaran yang dikemas dalam bentuk sederhana atau dengan penerapan media. Hal tersebut ditemukan pada waktu melakukan observasi pada salah satu sekolah di Kabupaten Sumedang.

Berdasarkan observasi dan tes yang telah dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 2012 di SDN Tegalkalong 1 Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang peneliti menemukan masalah yang harus dipecahkan. Diperoleh data yang menggambarkan bahwa hampir 80% dari 30 siswa tidak menguasai teknik dasar bounce pass pada permainan bola basket. Hal ini disebabkan oleh kinerja guru yang kurang. Karena guru yang tidak memberikan demonstrasi bounce pass dalam bola basket, dan kurang kreatif dalam memodifikasi pembelajaran bounce pass dalam permainan bola basket. Selain itu peserta didik banyak yang tidak menguasai keterampilan tersebut terutama pada saat mengumpan bola, faktor penyebab utamanya adalah kurangnya pemahaman yang cukup mengenai cara melempar bola dipantulkan (bounce pass) sehingga banyak umpan-umpan yang kurang tepat sasaran dan siswa kurang berantusias mengikuti pembelajaran passing dalam permainan bola basket karena siswa hanya ingin langsung bermain bola basket. Untuk memecahkan masalah tersebut akan dilakukan pembelajaran bounce pass dengan penerapan media sasaran. Yang dijadikan subjek penelitian dalam hal ini murid kelas V SDN Tegalkalong 1 Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang, berjumlah 30 orang siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.


(10)

Tabel 1.1

DataAwal Hasil Tes Bounce Pass

No Nama

Aspek yang Dinilai

Skor Nilai

KKM (70) Sikap awal Sikap Pelaksanaan Sikap Akhir

T BT

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Alfin Aldiola S. √ √ √ 8 66,6 √

2. Agus Saefulah √ √ √ 9 75,0 √

3. Annisa Dwi F √ √ √ 7 58,3 √

4. Anggi Raahardika √ √ √ 7 58,3 √

5. Bella Aditya Putri √ √ √ 6 50,0 √

6. Dida Hermansyah √ √ √ 9 75,0 √

7. Elis Hasanah √ √ √ 7 58,3 √

8. Euis Ratnaningsih √ √ √ 6 50,0 √

9. Fajar Ramdhan √ √ √ 9 75,0 √

10. Faturrahman Alif √ √ √ 7 58,3 √

11. Irna Febriana √ √ √ 6 50,0 √

12. Irgie Mardiansyah √ √ √ 8 66,6 √

13. Labib Satria N. √ √ √ 10 83,3 √

14. M. Farhan H √ √ √ 9 75,0 √

15. M Fajar √ √ √ 10 83,3 √

16. Mochamad Rizal F. √ √ √ 8 66,6 √

17. Nabila Kurnianti √ √ √ 5 41,6 √

18. Reva Lely h. j. √ √ √ 6 50,0 √

19. Rahmat Komara √ √ √ 5 41,6 √

20. Riki Mardianto √ √ √ 5 41,6 √

21. Ryan Maryanto √ √ √ 7 58,3 √

22. Rina Mardiana √ √ √ 4 33,3 √

23. Sinta Widya Sari √ √ √ 3 25,0 √

24. Salsa Ayudya M. √ √ √ 5 41,6 √

25. Sintia Siti Salamah √ √ √ 3 25,0 √

26. Yonata Sanova M. √ √ √ 8 66,6 √

27. Nashaly Wishal F. √ √ √ 5 41,6 √

28. Mutiara Rayhanati √ √ √ 6 50,0 √

29. Irma Putri √ √ √ 6 50,0 √

30. Luthfia Nurandini √ √ √ 6 50,0 √

Jumlah 1665,8 6 24

Rata-rata 55,5

Tuntas Belum Tuntas


(11)

Keterangan :

T : Tuntas

BT : Belum Tuntas

Nilai = Skor yang diperoleh x 100% Skor Ideal (12)

KKM = 70

Jika siswa mendapat nilai ≥ 70 dikatakan tuntas.

Jika siswa mendapat nilai < 70 dikatakan tidak tuntas.

Permainan dilakukan dalam dua regu masing-masing terdiri dari 5 pemain setiap regu berusaha memasukkan bola keranjang lawan dan mencegah keranjangnya sendiri kemasukkan sedikit mungkin.Lapangan terdiri tanah, atau lantai semen atau lantai papan, dibatasi oleh garis berbentuk persegi panjang berukuran 28 x 15m.

Sodikun (1992: 48) menngemukakan bahwa, Pada permainan bolabasket, untuk mendapatkan gerakan yang efektif dan efisien ini perlu didasarkan pada penguasaan teknik dasar yang baik. Teknik dasar tersebut dapat dibagi sebagai berikut.

1. Teknik melempar dan menangkap (passing)

2. Teknik menggiring bila (Dribling)

3. Teknik menembak (Shooting)

4. Teknik gerakan berporos (Pivot)

5. Teknik lay up shoot

6. Merayah

Jika teknik-teknik di atas sudah dikuasai dengan baik, maka dalam melakukan permainan olahraga bola basket akan sangat mudah dilakukan. Untuk melatih teknik-teknik di atas tentunya harus dengan metode yang tepat. Dalam pembelajaran bola basket di SD, tentu perlu adanya pembelajaran yang menarik agar peserta didik lebih tertarik dalam permainan tersebut dan pembelajaran juga tidak terkesan monoton. Metode melalui bermain dianggap paling tepat karena sesuai dengan karakteristik peserta didik SD, yang notabenya aktivitasnya adalah

bermain. Sukintaka (1992:7) mengemukakan bahwa “Bermain merupakan


(12)

Dari uraian diatas tentang kendala yang dihadapi di SDN Tegalkalong 1 yaitu penguasaan bounce pass siswa-siswanya kurang memadai, serta penyampaian pembelajaran yang belum maksimal oleh guru Penjas, maka diperlukan suatu cara untuk menyelesaikan permasalahan di atas, sehingga penulis

terdorong untuk mencoba melakukan penelitian yang berjudul Meningkatkan

Gerak Dasar Bounce Pass dalam Permainan Bola Basket melalui Media Sasaran pada Siswa Kelas V(SDN Tegalkalong 1 Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten

Sumedang).

B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah 1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi fokus permasalahanyang muncul di kelas V SDN Tegalkalong 1 dapat dirumuskan sebagai berikut.

a. Bagaimana perencanaan pembelajaran gerak dasar bounce passdalam

permainan bola basket melalui media sasaran peda siswa kelas V SDN Tegalkalong 1, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang?

b. Bagaimana kinerja guru dalam pembelajaran gerak dasar bounce pass pada

permainan bola basket di SDN Tegalkalong 1, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang?

c. Bagaimana proses aktivitas siswa dalam pembelajaran gerak dasar bounce

passdalam permainan bola basket melalui media sasaran di SDN Tegalkalong

1, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang?

d. Bagaimana peningkatan hasil pembelajaran gerak dasar bounce pass dalam

permainan bola basketmelalui media sasaran di SDN Tegalkalong 1, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang?

2. Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ada dalam penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan, maka langkah selanjutnya mencari alternatif pemecahan masalah tersebut. Alternatife yang digunakan yaitu dengan memodifikasi suatu


(13)

pembelajaran bounce pass melalui media sasaran. Langkah-langkah Pembelajaran bounce pass pada permainan bola basket dengan media sasaranberdasarkan konsep spiral siklus Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Taggart yang meliputi tahapan sebagai berikut.

a. Tahapan perencanaan, pada tahapan ini guru mempersiapkan siswa kearah

pembelajaran bounce pass tetapi siswa diarahkan pada pembelajaran bounce

pass melalui media sasaranserta memberikan motivasi kepada siswa dalam

mengikuti pembelajaran. Guru menjelaskan kepada siswa mengenai materi, tujuan, dan pokok-pokok kegiatan.

b. Tahapan pelaksanaan, pada tahapan ini guru memberikan bimbingan kepada

siswa mengenai cara-cara pembelajaran bounce pass pada permainan bola basket serta memberikan motivasi kepada siswa agar lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran permainan bola basket.

c. Observasi, pada tahap ini guru melakukan pengamatan terhadap aktivitas

siswa selama pembelajaran dan tindakan diberikan. Kemajuan siswa dan keberhasilan tindakan akan terlihat selama pelaksanaan pembelajaran, oleh karena itu guru harus melakukan observasi.

d. Tahap Refleksi, untuk mengetahuihasil pembelajaran maka dilakukan

tesbounce pass pada siswa kelas V SDN Tegalkalong 1 melalui media sasaran.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang dipaparkan, maka tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah :

1. Untuk menetahui perencanaan pembelajaran bounce pass pada permainan

bola basket melalui media sasaranpada siswa kelas V di SDN Tegalkalong 1, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang.

2. Untuk mengetahui bagaimana kinerja guru dalam pembelajaranbounce pass

pada permainan bola basket melalui media sasaran pada siswa kelas V di SDN Tegalkalong 1, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang.


(14)

3. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa dalam meningkatkan kemampuan gerak dasarbounce pass pada permainan bola basket melalui media sasaran di SDN Tegalkalong 1, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang.

4. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar daripembelajaranbounce pass

pada permainan bola basket melalui media sasaaran pada siswa kelas V di SDN Tegalkalong 1, Kecamatan Sumedang, Utara Kabupaten Sumedang.

D. Manfaat Penelitian

Dengan diadakan penelitian tindakan kelas ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.

1. Bagi Siswa

a. Dapat meningkatkan keterampilan bounce pass yang berpengaruh terhadap

hasil belajar siswa dalam permainan bola basket.

b. Dapat memotivasi siswa agar lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran

permainan bola basket.

2. Bagi Guru

a. Dapat memberi masukan bagi guru pendidikan jasmani sebagai alternatif

pembelajaran yang tidak terpaku.

b. Dapat memberikan pengetahuan bagi guru pendidikan jasmani bahwa

pembelajaran bounce passdapat melalui media sasaran.

3. Bagi Sekolah

a. Dapat meningkatkan mutu pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di

sekolah dasar.

b. Dapat menjadi referensi guru di sekolah dalam menyajikan pembelajaran

pendidikan jasmani.

4. Manfaat bagi Lembaga UPI Kampus Sumedang

a. Dapat meningkatkan mutu lulusan PGSD pendidikan jasmani di dan dapat


(15)

b. Dapat memberikan citra positif kepada masyarakat tentang pendidikan jasmani, serta dapat mengembangkan profesionalisme lulusan UPI kampus Sumedang.

5. Manfaat bagi Peneliti

a. Dapat memahami Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai upaya

pengembangan profesionalisme atau kemampuan penulis.

b. Untuk meningkatkan pengalaman dan pemahaman penulis, ketika bertugas di

sekolah dasar.

E. Batasan Istilah

Untuk mempermudah serta menghindari salah penaafsiranterhadap istilah yang dipergunakan dalam penelitian ini, maka penulis perlu untuk memberikan definisi dalam judul penelitian sebagai berikut:

Permainan bola basket merupakan olahraga permainan yang menggunakan bola

besar, dimainkan dengan tangan. Bola boleh dioper, boleh dipantulkan kelantai dan tujuannya adalah memasukkan bola kebasket lawan.(Sodikun : 8).

Gerak dasar adalah gerak awal dari suatu gerakan yang telah baku pada teknik

tertentu.(Kamus Besar: 359)

Bounce pass adalah operan pantulan yang dilakukan dengan dua tangan dalam

posisi bola di depan dada. Operan ini sangat baik untuk menerobos lawan yang tinggi, bola dipantulkan disamping kanan atau kiri lawan.( Sodikun:52 )

Media adalah secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau


(16)

23 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di SDN Tegalkalong 1 Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang. Peneliti memilih lokasi tersebut karena lokasi tersebut memiliki lapangan yang cukup untuk melaksanakan pembelajaran gerak dasar bounce pass pada permainan bola basket

Berikut adalah denah sekolah tempat penelitian.

Gambar 3.1

Denah SDN Tegalkalong 1

2. WaktuPenelitian

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan secara bertahap mulai dari persiapan yang dilaksanakan pada bulan januari, perencanaan selama bulan febuari sampai

Kantin III

Ruang Kepsek/Guru

II

UKS I

WC

IV

V

VI Dapur


(17)

maret, penelitian dilakukan sebanyak tiga siklus yang dilaksanakan pada bulan april, pengolahan data sampai penyusunan laporan dimulai bulan mei sampai juni, dimana data di atas sesuai dengan jadwal yang tertera pada table 3.1 berikut:

N o

Uraian Kegiatan

WAKTU PELAKSANAAN

Januari Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan

2 Perencanaan

3 Siklus I

4 Siklus II

5 Siklus III

6 Pengolahan

data

7 Penyusunan

laporan

8 SidangSkripsi

Gambar 3.1

Tabel Jadwal Pelaksanaan Penelitian

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang dimaksud adalah pihak-pihak yang menjadi sasaran dalam pengumpulan data. Data yang dikumpulkan dari kegiatan guru selama mengajar (praktisi) dana ktivitas siswa selama proses pembelajaran pendidikan jasmani melalui media sasaran. Subjek dalam penelitian ini adalah anak kelas V SDN Tegalkalong 1 Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang yang berjumlah 30 orang siswa, yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

Pertimbangan penulis mengambil subjek penelitian tersebut karena siswa kelas V telah memiliki kemandirian sehingga mudah dalam menerapkan model yang dipilih. Selain itu dari hasil observasi awal menunjukan bahwa pada siswa kelas V SDN Tegalkalong 1 dalam pembelajaran pendidikan jasmani masih harus ditingkatkan.


(18)

C. Metode dan Disain Penelitian 1. MetodePenelitian

Melihat dari latar belakang bahwa permasalahan dalam penelitian ini muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung oleh guru dan siswa di lapangan, permasalahan tersebu tadalah pembelajaran

bounce pass dalam permainan bola basket.

Oleh karena itu diperlukan upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktik pembelajaran tersebut. Salah satu cara untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Class Action Research. Arti dari Penelitian Tindakan Kelas yaitu suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif untuk memahami, meningkatkan kemahiran, memperbaiki proses pembelajaran. Hal ini sejalan dengan apa yang di ungkapkan Hopkin (dalam Rochiati 2005: 11), yang menyatakanbahwa penelitian tindakan kelas adalah:

Penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan.

Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang dilaksanakan ketika proses belajar mengajar berlangsung dengan melakukan tindakan-tindakan yang tepat dengan subjek yang diteliti adalah siswa.

2. Desain Penelitian

Penelitian difokuskan pada pembelajaran gerak dasar bounce pass di kelas V SD Negeri Tegalkalong 1 Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang.

Disain yang peneliti ambil adalah desain yang dibuat oleh Stephen

Kemmis dan Robbin Mc Taggart, yang didalam satu siklus atau putaran terdiri

dari empat komponen. Hanya saja sesudah suatu siklus selesai diimplementasikan, khususnya sesudah adanya refleksi, kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri. Demikian seterusnya, atau dengan beberapa kali siklus.


(19)

Untuk lebih jelasnya dibawah ini adalah gambaran spiral pelaksanaan tindakan PTK menurut Kemmis dan Taggart.

RENCANA OBSERVASI R E F L E K S I T IN D A K A N PERBAIKAN RENCANA OBSERVASI R E F L E K S I T IN D A K A N OBSERVASI R E F L E K S I T IN D A K A N PERBAIKAN RENCANA Gambar 3.2

Model Spiral Kemmis & Taggart (Wiriaatmadja, 2005 : 66) D. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini prosedur yang dilaksanakan berbentuk sebuah siklus yang akan berlangsung lebih dari satu siklus, hal tersebut tergantung pada keberhasilan dan target yang akan dicapai oleh siswa. Dengan mengikuti pada model Kemmis dan MC. Taggart di atas, yang akan dilakukan peneliti adalah siklus I sampai dengan siklus III.

Merujuk pada model di atas ada empat komponen yang menjadi konsep penelitian tindakan kelas diantaranya yaitu.

a. Perencanaan ( planning )

b. Tindakan ( action )


(20)

d. Refleksi ( reflecting )

Dalam penelitiannya peneliti membuat siklus berdasarkan langkah-langkah penelitian tindakan di atas. Adapun pelaksanaan setiap siklus pada pembelajaran gerak dasar bounce pass dengan menggunakan media sasaran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan Tindakan

Dalam perencanaan tindakan menggambarkan secara rinci hal-hal yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan, seperti penyiapan perangkat pembelajaran berupa scenario pembelajaran, media, bahan dan alat, instrument observasi. Adapun langkah dari perencanaan tindakan setiap siklusnya adalah sebagai berikut.

Perencanaan Siklus I:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2) Menyiapkan media pembelajaran yaitu kertas karton yang dibentuk

lingkaran sebagai media sasaran dengan garis tengah 40cm dengan jarak 2 meter pada siswa.

3) Menyiapkan lembar observasi dan lembar penelitian.

Perencanaan Siklus II:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2) Menyiapkan media pembelajaranyaitu kertas karton yang dibentuk

lingkaran sebagai media sasaran dengan garis tengah 40cm dengan jarak 3 meter pada siswa.

3) Menyiapkan lembar observasi dan lembar penelitian

Perencanaan Siklus III:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2) Menyiapkan media pembelajaran yaitu kertas karton yang dibentuk

lingkaran sebagai media sasaran dengan garis tengah 40cm dengan jarak 4 meter pada siswa.


(21)

2. Pelaksanaan Tindakan a. Pelaksanaan Siklus I:

1) Kegiatan Awal (10 menit)

 Siswa dibariskan menjadi empat barisan

 Mengecek kehadiran siswa

 Menegur siswa yang tidak berpakaian lengkap/pakaian olahraga

 Berdo’a

 Melakukan pemanasan yang berorientasi kepada kegiatan inti

2) Kegiatan Inti (50 menit)

 Menjelaskan materi yang akan diajarkan.

 Memperkenalkan media sasaran berupa lingkaran yang terbuat dai

kertas karton, yang akan digunakan pada pembelajaran bounce pass

Memberikan contoh cara melakukan bounce pass dengan penerapan

media sasaran

Siswa melakukan gerakan bounce pass dengan penerapan media

sasaran secara berkelompok cara melakukannya siswa dibagi menjadi 3 kelompok , tiap kelompok dibagi jadi baris A dan baris B yang saling berhadapan lalu siswa baris A yang paling depan melakukan bounce

pass pada siswa baris B yang paling depan dengan titik pantul berada

pada media sasaran yang berupa kertas karton dengan jarak 2m dari siswa.

3) Kegiatan Akhir (10 menit)

 Melakukan pendinginan

 Siswa diperintahkan untuk beristirahat/duduk di tempat yang teduh

 Evaluasi hasil belajar siswa

 Berdo’a

 Siswa di bubarkan

Observasi

Mengamati proses pembelajaran sekaligus mengevaluasi prilaku siswa dan guru penjas sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan di siklus I. Dimana


(22)

peneliti melakukan observasi atas pengamatan terhadap aktivitas siswa dan kinerja guru.

Wawancara

Untuk mendapatkan data yang lebih jelas, maka wawancara sangat diperlukan untuk membantu proses penelitian. Wawancara yaitu suatu alat pengumpulan dan pencatatan data yang berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dianggap perlu. Pertanyaan dan jawaban kemudian disusun secara tertulis.Wawancara pada siklus I ini ditujukan kepada siswa dan guru.

Refleksi

Dalam refleksi ini peneliti mengevaluasi secara total berkenaan dengan proses dan hasil pada siklus I untuk melakukan tindakan berikutnya pada siklus II.

b. Pelaksanaan Siklus II:

1) Kegiatan Awal (10 menit)

 Siswa dibariskan menjadi empat barisan.

 Mengecek kehadiran siswa.

 Menegur siswa yang tidak berpakaian lengkap/pakaian olahraga.

 Berdo’a.

 Melakukan pemanasan yang berorientasi kepada kegiatan inti.

2) Kegiatan Inti (50 menit)

 Menjelaskan materi yang akan diajarkan.

Memberikan contoh cara melakukan bounce pass dengan penerapan

media sasaran.

Siswa melakukan gerakan bounce pass dengan penerapan media

sasaran dan menggunakan formasi latihan kotak dengan tetap titik pantul bola pada media sasaran, dan jarak siswa pada sasaran adalah 3m. Cara melakukannya siswa dibagi menjadi empat kelompok, siswa yang paling depan melakukan gerakan bounce pass pada kelompok selanjutnya lalu siswa yang menerima bola kembali melakukan gerakan


(23)

3) Kegiatan Akhir (10 menit)

 Melakukan pendinginan

 Siswa diperintahkan untuk beristirahat/duduk di tempat yang teduh

 Evaluasi hasil belajar siswa

 Berdo’a

 Siswa dibubarkan

Observasi

Mengamati proses pembelajaran sekaligus mengevaluasi prilaku siswa dan guru penjas sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan di siklus II. Dimana peneliti melakukan observasi atas pengamatan terhadap aktivitas siswa dan kinerja guru.

Wawancara

Untuk mendapatkan data yang lebih jelas, maka wawancara sangat diperlukan untuk membantu proses penelitian. Wawancara yaitu suatu alat pengumpulan dan pencatatan data yang berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dianggap perlu. Pertanyaan dan jawaban kemudian disusun secara tertulis.Wawancara pada siklus II ini ditujukan kepada siswa dan guru.

Refleksi

Dalam refleksi ini peneliti mengevaluasi secara total berkenaan dengan proses dan hasil pada siklus II untuk melakukan tindakan berikutnya pada siklus III. Mengecek data yang diperoleh selama melakukan penelitian

1) Mendiskusikan hasil yang diperoleh dari hasil pengamatan dengan

pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan pembelajaran

2) Merancang solusi untuk melakukan siklus selanjutnya guna memperbaiki

dan meningkatkan kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki saat pembelajaran berlangsung


(24)

c. Pelaksanaan Siklus III:

1) Kegiatan Awal (10 menit)

 Siswa dibariskan menjadi empat barisan

 Mengecek kehadiran siswa

 Menegur siswa yang tidak berpakaian lengkap/pakaian olahraga

 Berdo’a

 Melakukan pemanasan yang berorientasi kepada kegiatan inti

2) Kegiatan Inti (50 menit)

 Menjelaskan materi yang akan diajarkan.

Memberikan contoh cara melakukan bounce pass dengan penerapan

media sasaran

Siswa melakukan gerakan bounce pass dengan penerapan media

sasaran. Jarak siswa pada media sasaran ditambah menjadi 4m dan ketika melakukan bounce pass titik pantul harus berada pada sasaran. Siswa melakukannya dengan formasi segitiga.

3) Kegiatan Akhir (10 menit)

 Melakukan pendinginan

 Siswa diperintahkan untuk beristirahat/duduk di tempat yang teduh

 Evaluasi hasil belajar siswa

 Berdo’a

 Siswa diperintahkan untuk kembali ke kelas/pulang jika tidak ada

pelajaran lain Observasi

Tahap observasi atau pengamatan dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan, yaitu melaksanakan observasi pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dengan melakukan tindakan observasi ini kita dapat mengetahui apa kekurangan-kekurangan pada setiap siklusnya sehingga kita dapat merancang tindakan selanjutnya untuk memperbaiki setiap kekurangan yang ada.


(25)

Untuk mendapatkan data yang lebih jelas, maka wawancara sangat diperlukan untuk membantu proses penelitian. Wawancara yaitu suatu alat pengumpulan dan pencatatan data yang berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dianggap perlu. Pertanyaan dan jawaban kemudian disusun secara tertulis.Wawancara pada siklus III ini ditujukan kepada siswa dan guru.

E. Instrumen Penelitian

Memperoleh informasi yang objektif dalam pengumpulan data diperlukan adanya instrumen atau alat pengumpul data yang tepat. Dengan menggunakan alat pengumpul data yang tepat, permasalahan yang sebelumnya dirumuskan akan dapat dipecahkan dengan baik. Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Observasi

Menurut Kasbolah (1998: 91), observasi adalah “semua kegiatan yang

ditujukan untuk mengenali, merekam, dan mendokumentasikan setiap indikator

dari proses dan hasil yang dicapai (perubahan yang terjadi)”. Lembar yang

digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut.

a IPKG 1

Lembar IPKG 1 ini digunakan sebagai alat ukur supaya dapat mengetahui kemampuan merencanakan pembelajaran gerak dasar bounce pass di SD Negeri Tegalkalong 1 Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang. Dalam IPKG 1 terdapat beberapa aspek, diantaranya adalah sebagai berikut.

1) Merumuskan tujuan pembelajaran

2) Merencanakan scenario kegiatan pembelajaran

3) Mengembangkan materi, dan media (alat bantu pembelajaran)

4) Merencanakan prosedur, jenis, dan menyiapkan alat penilaian


(26)

b IPKG 2

Lembar IPKG 2 ini digunakan sebagai alat untuk mengukur supaya dapat mengetahui kemampuan melaksanakan pembelajaran yang digunakan guru khususnya dalam pembelajaran gerak dasar bounce pass di SD Negeri Tegalkalong 1 Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang. Dalam IPKG 2 terdapat beberap aspek, diantaranya adalah sebagai berikut,

1) Sebelum pembelajaran

2) Membuka pembelajaran

3) Mengelola pembelajaran

4) Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran Penjas

5) Melakukan penilaian proses dan hasil belajar

6) Kesan umum kinerja guru

c Lembar observasi aktivitas siswa

Lembar observasi aktivitas siswa dilaksanakan oleh peneliti supaya dapat mengetahui keaktifan siswa selama pembelajaran.

2. Wawancara

Menurut Hopkins dalam Wiriaatmadja (2005: 117), wawancara adalah

“suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu didalam kelas dilihat dari sudut pandang yang lain.”

Orang-orang yang di wawancarai adalah guru dan siswa pada setiap tindakan dalam setiap pembelajaran penjas dalam hal ini materi bola besar bola basket yaitu bounce pass. Wawancara dilakukan untuk mengetahui pendapat nara sumber mengenai pembelajaran gerak dasar bounce pass.

3. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan alat penting, karena akan membahas tentang apa saja yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Hal ini selaras dengan

pendapat Wiriaatmadja (2005: 125), bahwa catatan lapangan adalah “data yang

memuat secara deskriftif berbagai kegiatan, suasana kelas, iklim sekolah.”

Proses pelaksanaannya dilakukan setiap selesai mengadakan penelitian dan menggambarkan dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.


(27)

4. Tes

Selama proses kegiatan pembelajaran siswa diberikan suatu tes keterampilan dari apa yang telah dipelajari. Kemudian hasil tes tersebut digunakan untuk menjadi suatu sumber data. Tes yang diberikan setiap selesai pembelajaran, untuk mengetahui kemajuan hasil belajar siswa.

F. Teknik Pengumpulan Data, Pengolahan Data, dan Analisis Data 1. Teknik Pengumpulan Data

Kegiatan penelitian yang terpenting adalah pengumpulan data. Menyusun instrumen adalah pekerjaan yang penting di dalam langkah penelitian. Tetapi, mengumpulkan data jauh lebih penting lagi. Oleh karena itu, menyusun instrumen pengumpulan data harus ditangani secara serius agar diperoleh hasil yang sesuai dengan kegunaannya, yaitu pengumpulan data yang tepat.

Pengumpulan data dalam penelitian perlu dipantau agar data yang diperoleh dapat terjaga tingkat validitas dan reabilitasnya. Walaupun telah menggunakan instrumen yang valid dan reliable, tetapi jika dalam proses penelitian tidak diperhatikan bisa jadi data yang terkumpul akan sia-sia. Dalam pengumpulan data, penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, catatan lapangan, dan dokumentasi berupa kamera.

a. Pengumpulan data melalui wawancara

Pengumpulan data melalui wawancara memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan data. Dalam proses pengumpulan data melalui wawancara ada beberapa langkah yang harus diperhatikan, langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut.

1) Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan

2) Menyiakan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan

3) Membuka alur wawancara

4) Menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan


(28)

b. Pengumpulan data melalui observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Dalam observasi atau pengamatan harus jeli menangkap kejadian, gerak, dan proses.

c. Pengumpulan data melalui catatan lapangan

Pengumpulan data melalui catatan lapangan berisi tentang suasana kelas, iklim sekolah, berbagai bentuk interaksi sosial dilapangan ketika proses pembelajaran berlangsung dari setiap sirklus.

d. Pengumpulan data melalui dokumentasi

Pengumpulan data melalui dokumentasi sangat penting untuk

menggambarkan apa yang sedang terjadi di kelas pada waktu pembelajaran dalam rangka penelitian tindakan kelas, maka untuk menangkap suasana kelas, detail tentang peristiwa-peristiwa penting/khusus yang terjadi, alat-alat elektronik ini dapat digunakan untuk membantu mendeskripsikan apa yang peneliti catat di catatan lapangan.

2. Teknik Pengolahan Data

Dalam penelitian tindakan kelas data yang diperoleh sesuai dengan fakta tentang dampak yang telah dilaksanakan. Data diperoleh dari hasil observasi, tes hasil belajar, dan wawancara yang dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri Tegalkalong 1 Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang. Kriteria Ketuntasan Minimiun (KKM) yang telah ditentukan adalah 70%. Cara yang dilakukan untuk mengetahui berhasilnya suatu proses pembelajaran adalah sebagai berikut.

Penilaian =Jumlah skor yang di peroleh


(29)

3. Analisis Data

Pada tahap ini data ditelaah dan diberi penjelasan supaya data yang telah didapat dicek untuk menentukan keabsahan data tersebut. Pengecekan keabsahan data meggunakan ketekunan pengamatan. Hal ini selaras dengan pernyataan

Moleong (2002:175) yang menyatakan bahwa “pengecekan data dalam penelitian

kualitatif dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik, misalnya ketekunan pengamatan, perpanjangan keikut sertaan, tringulasi, dan pengecekan

teman sejawat.”

Proses analisis data dilakukan melalui tiga tahap, dimulai dengan menelaah dan mempelajari semua data yang terkumpul dari berbagai sumber. Hal tersebut selaras dengan pernyataan Moleong (2002:103) yang menyatakan bahwa

“Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan

sebagainya.” Kemudian data tersebut direduksi dengan jalan membuat abstraksi yaitu dengan merangkumnya menjadi intisari yang terjaga keabsahannya. Selanjutnya data tersebut disusun dan disimpulkan serta diperiksa keabsahannya.

G. Validasi Data

Ada beberapa bentuk validasi yang dapat penulis lakukan dalam penelitian tindakan kelas, misalnya seperti yang di ungkapkan :

1. Member check, yaitu memeriksa kembali keterangan-keterangan atau

informasi yang diperoleh selama pengamatan dengan cara

mengkonfirmasikan dengan guru dan siswa melalui diskusi pada akhir tindakan.

Diskusi ini dilakukan dengan maksud untuk memperoleh keabsahan data terhadap kebenaran data tersebut, maka kegiatan yang akan dilakukan adalah mengecek data-data yang diperlukan dengan praktisi dan peserta didik.


(30)

2. Trianguasi, yaitu memeriksa kebenaran data yang peroleh peneliti dengan

membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra secara kolaboratif dan mempertimbangkan bahwa masing-masing instrument memiliki kelebihan dan kekurangan. Maka peneliti melakukan kegiatan yang divalidasi data yaitu:

1) Mengkaji kurikulum yang berlaku yaitu KTSP 2006.

2) Menentukan materi yang sesuai dengan program pembelajaran

Pendidikan Jasmani kelas V semester II tahun pelajaran 2012/2013

3) Data-data yang diperoleh dari setiap siklus.

4) Peneliti mengadakan diskusi dengan Guru Mitra, dan Kepala

Sekolah SDN Tegalkalong 1.

3. Audit trail, yaitu dengan mengecek kebenaran dari prosedur dan metode

yang digunakan dalam pengumpulan data dengan cara mendiskusikannya dengan pembimbing. Kegiatan tersebut harus tetap mempertahankan sikap terbuka dan kejujuran, tentang:

1) Data awal materi bola basket bounce pass melalui media sasaran.

2) Data akhir observasi nilai aktivitas siswa, dan nilai akhir belajar siswa pada setiap siklus dalam pembelajaran bola basket bounce

pass melalui media sasaran

3) Membandingkan dan mendiskusikan serta menganalisis data

tersebut.

4. Expert opinion, yaitu dengan mengecek kembali untuk terakhir kalinya

terhadap kesahihan temuan peneliti kepada pakar professional. Dalam kegiatan expert opinion ini, peneliti mengkonsultasikan temuan kepada dosen pembimbing sehingga data temuan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Kegiatan ini diawali dengan pertemuan antara peneliti dengan pembimbing, yaitu:

1) Dr. Tatang Muhtar, M.si


(31)

2) Dinar Dinangsit, M.pd Sebagai pembimbing II

3) Waktu Pelaksanaan

a) Selama pelaksanaan pengajuan dan pembuatan proposal

penelitian.

b) Selama pelaksanaan bimbingan penyusunan penelitian.

4) Masalah yang dibahas:

a) Judul penelitian

b) Masalah penelitian


(32)

97

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam babini peneliti akan menyajikan kesimpulan dan saran yang diperoleh dari temuan di lapangan selama pelaksanaan penelitian pembelajaran

bounce pass melalui media sasaranpada siswa kelas V SDN Tegalkalong

1Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang. Untuklebih jelasnya akan diuraikan pada data dibawah ini.

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian melalui proses pengolahan data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai penerapan media sasaran dapat meningkatkan gerak dasar bounce pass pada siswa kelas V SDN Tegalkalong 1 Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang, dimana penulis menarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Perencanaan

Pada bagian ini peneliti akan menyimpulkan tahap perencanaan pembelajaran. Pertama-tama peneliti mempersiapkan materi yang akan disampaikan dalam pembelajaran, menentukan tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, dan penerapan media sasaran untuk meningkatkan gerak dasar

bounce pass. Kemudian menentukan langkah-langkah pembelajaran dalam RPP,

menentukan instrument yang akan digunakan selama proses pembelajaran, dan


(33)

97

Digunakan untuk mengetahui hasil setelah pembelajaran menggunakan media sasaran. Hasil penelitian pada aspek kinerja guru tahap perencanaan yaitu siklus I diperoleh persentase indicator perencanaan pembelajaran mencapai 63,90%, dimana hasil tersebut masih jauh dari target. Oleh karena itu diperlukan ada nya perbaikan pada siklus selanjutnya. Pada siklus II, target perbaikan belum tercapai tetapi mengalami peningkatan menjadi 78%, dan begitu halnya seperti tindakan siklus sebelumnya diperlukan adanya perbaikan pada siklus selanjutnya. Pada siklus III hasil persentase keseluruhan perencanaan pembelajaran telah mencapai 100%, jadi jelas target perbaikan telah tercapai yaitu 100%. Penelitian pun dihentikan pada siklus III.

2. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, guru menyampaikan tujuan pembelajaran gerak dasar bounce pass melalui media sasaran. Dimana penilaian dilakukan pada akhir pembelajaran dengan melakukan tesakhir dan penilaian selama proses pembelajaran. Penilaian proses pembelajaran dilakukan dengan observasi, wawancara, dan aktivitas anak yang meliputi aspek motivasi, disiplin, dan kerjasama. Sedangkan tesakhir dilakukan dengan tes praktik melakukan bounce

pass.

Pelaksanaan kinerja guru mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari persentase setiap siklusnya selama pembelajaran gerak dasar bounce pass melalui media sasaran. Pada pelaksanaan siklus I hasil persentase keseluruhan yang diperoleh dari kinerja guru yaitu mencapai 69,58%.Hasil persentase keseluruhan yang diperoleh dari perencanaan kinerja guru pada siklus II yaitu mencapai 87,9%. Hasil persentase keseluruhan 98,3%, jadi jelas target perbaikan telah tercapai yaitu 95%. Penelitian pun dihentikan pada siklus III.

3. AktivitasSiswa

Pada penelitian yang telah dilakukan hasil aktivitas siswa pada setiap tindakan telah mengalami peningkatan yang baik meskipun untuk mencapai perbaikannya penelitimen dapatkan masalah atau temuan-temuan yang harus


(34)

dianalis dan direfleksi guna mengetahui kelemahan selama penelitian, adapun hasil peningkatan aktivitas siswa selama penelitian sebagai berikut:

Peningkatan persentase siswa siklus I, II, III. Berikut ini peningkatan persentase aktivitas siswa dari siklus I sampai dengan siklus III. Pada siklus I yang mendapatkan kualifikasi baik 13 siswa (43,3%), yang mendapatkan kualifikasi cukup sebanyak 15 siswa (50%), dan yang mendapat kualifikasi kurang sebanyak 2 orang siswa (6,7%). Untuk siklus II yang mendapatkan kualifikasi baik sebanyak 20 siswa (66,7%), yang mendapatkan kualifikasi cukup sebanyak 10 siswa (33,3%). Dan siklus III, yang mendapatkan kualifikasi baik sebanyak 27 siswa atau (90%), yang mendapat kualifikasi cukup sebanyak 3 orang atau (10%). Jadi jelas, target perbaikan telah tercapai dengan adanya peningkatan aktifitas siswa dari tindakan siklus I sampai siklus III.

4. Hasil Belajar

Berdasarkan data hasil tes praktek yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan persentase hasil belajar siswa mulai dari data awal dimana hanya sebagian kecil siswa yang tuntas, namun pada siklus I sampaidengan siklus III selalu mengalami peningkatan. Pada perolehan data awal, siswa yang mendapatkan kategori tuntas sebanyak 6 siswa (20%), sedangkan siswa yang mendapatkan kategori tidak tuntas pada perolehan data awal sebanyak 24 siswa (80%).Padapembelajaransiklus I, siswa yang mendapatkan kategori tuntas sebanyak 12siswa (40%), sedangkan siswa yang mendapatkan kategori tidak tuntas pada tindakan siklus I sebanyak16 siswa (60%). Sedangkan pada siklus II hasil yang didapatkan sudah mendekati target dimana siswa yang dikatagorikan tuntas sebanyak 22 siswa (73,3%) dan 8 (26,7%) siswa lainnya masih belum memenuhi criteria tuntas sedangkan pada siklus III perolehan hasil yang dicapai telah mencapai target dimana sebanyak 27 siswa atau 90% siswa telah tuntas.

Berdasarkan perolehan nilai proses dan hasil belajar siswa pada tiap-tiap siklus selalu mengalami kenaikan, maka hipotesisnya adalah melalui media sasaran pada pembelajaran gerak dasar bounce pass Siswa Kelas V SDN


(35)

Tegalkalong 1 Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang, dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa selama pembelajaran.

B. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh dalam penelitian ini, penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

a. Bounce pass merupakan bagian yang sangat penting dalam permainan bola

basket.

b. Para siswa perlu dibina secara sungguh-sungguh agar dapat

mengembangkan potensinya terutama dalam gerak dasar bounce pass.

c. Diperlukan penggalian potensi masing-masing siswa dalam pelajaran

pendidikan jasmani. Ini dimaksudkan untuk meningkatkan bakat yang dimiliki setiap anak.

d. Siswa harus mempunyai minat dan semangat dalam melakukan kegiatan

pembelajaran.

2. Bagi Guru

a. Hal yang harusdiperhatikan guru sebelummenerapkan media sasaran

terlebih dahulu menyiapkan sarana prasarana yang akan dibutuhkan dalam penerapan media pembelajaran. Serta menjelaskan aturan pembelajaran melalui media sasaran dengan jelas dan mudah dimengerti oleh anak.

b. Guru harus memiliki kemampuan dan keterampilan mengelola siswa di

lapangan dan menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan dengan melalui penerapan media pembelajaran

c. Guru hendaknya termotivasi untuk selalu meningkatkan kemampuannya dan

profesionalismenya, dalam upaya membantu anak mempermudah untuk memahami materi yang diajarkan. Oleh karena itu hendaknya guru harus


(36)

dapat memilih media pembelajaran yang tepat dalam setiap pembelajaran supaya anak dapat lebih mudah memahami pembelajaran

.

3. Bagi Satuan Sekolah Dasar

a. Untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani, maka

pihak sekolah diharapkan berupaya untuk memberikan kontribusi yang maksimal agar pembelajaran ini berlangsung dengan tuntutan kurikulum. Hal tersebut dapat dilakukan dengan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran baik untuk siswa maupun guru.

b. Pembinaan dan pelatihan yang intensif terhadap para guru juga perlu

diadakan oleh pihak sekolah, ini dimaksudkan agar dapat meningkatkan kemampuan mengajarnya dalam rangka inovasi pembelajaran pendidikan jasmani.

4. Untuk Lembaga

Bagi UPI PGSD Kampus Sumedang, yaitu hasil Penelitian Tindakan Kelas ini sebagai masukan dan bahan acuan dalam rangka perbaikan proses pembelajaran untuk menghasilkan tenaga pendidik yang memiliki kompetensi tinggi, khususnya bagi UPI PGSD Kampus Sumedang.

5. Bagi Peneliti Lain

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bandingan sekaligus landasan

penelitian lanjut yang berhubungan dengan pengembangan pembelajaran

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti lain yang

akan melakukan penelitian khususnya dengan menjadikan media pembelajaran dalam pembelajaran sebagai tindakan.

c. Bagi rekan-rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian, disarankan

agar mengadakan penelitian lebih lanju dengan jumlah sampel yang lebih banyak sehingga temuan-temuan yang didapatkan dalam penelitian lebih lengkap lagi.


(37)

d. Bagi penelitilain yang berminat mengembangkan media sasaran sebagai media pembelajaran disarankan untuk memilih media sasaran yang memiliki nilai edukatif dan dapat meningkatkan keantusiasan siswa sehingga tidak membosankan dan dapat tercapainya tujuan dari penelitian.


(38)

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas, (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Untuk Sekolah Dasar

Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani. Jakarta: Dikdasmen

Kasbolah, Kasihani. (1998). Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Depdikbud Lutan, Rusli.(1997). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Depdikbud Moleong, L.J. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya Safari.(2011). Model Pembelajaran Kooperatif Pendidikan Jasmani. Bandung :

CV. Bintang Warli Artika

Sodikun, Imam. (1992). Olahraga Pilihan Bola Basket. Jakarta: Depdikbud

Sugandi, Imam. (2009). Upaya Meningkatkan Keterampilan Dasar Melempar dan

Menangkap Bola dalam Permainan Bola Basket Melalui Permainan Bola Raja. Sumedang: Tidak diterbitkan

Sugiarto.(2010). LangkahMenjadiPemain Basket Hebat.Jakarta: PT

MediantaraSemesta

Sukintaka.(1992). TeoriBermain. Jakarta: Depdikbud

Sumiati.(2011). MetodePembelajaran.Bandung: CV Wacana Prima Susilana, Rudi. (2011). Media Pembelajaran.Jakarta: CV. Wacana Prima Syarifudin.(1992). PendidikanJasmani Dan Kesehatan.Jakarta: Depdikbud

Wasma. (2011). Peningkatan Teknik Dasar Dribbling dalam Permainan Bola

Basket Melalui Permainan Dug-dugan. Sumedang: Tidak diterbitkan

Wiriaaatmadja, Rochiati. (2005). MetodePenelitianTindakanKelas.Bandung: PT RemajaRosdakarya


(39)

Kasbolah, Kasihani. (1998). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdikbud Lutan, Rusli. (1997). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Depdikbud Moleong, L. J.. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya Safari. (2011). Model Pembelajaran Kooperatif Pendidikan Jasmani. Bandung: CV.

Bintang Warli Artika

Sodikun, Imam. (1992). Olahraga Pilihan Bola Basket. Jakarta: Depdikbud Sugiarto. (2010). Langkah Menjadi Pemain Basket hebat. Jakarta: PT. Mediantara

Semesta

Sukintaka. (1992). Teori Bermain. Jakarta: Depdikbud

Sumiati. (2011). Metode Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima Susilana, Rudi. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: CV. Wacana Prima Syarifudin. (1992). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Depdikbud Wiriaatmadja, Rochiati. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT.


(1)

dianalis dan direfleksi guna mengetahui kelemahan selama penelitian, adapun hasil peningkatan aktivitas siswa selama penelitian sebagai berikut:

Peningkatan persentase siswa siklus I, II, III. Berikut ini peningkatan persentase aktivitas siswa dari siklus I sampai dengan siklus III. Pada siklus I yang mendapatkan kualifikasi baik 13 siswa (43,3%), yang mendapatkan kualifikasi cukup sebanyak 15 siswa (50%), dan yang mendapat kualifikasi kurang sebanyak 2 orang siswa (6,7%). Untuk siklus II yang mendapatkan kualifikasi baik sebanyak 20 siswa (66,7%), yang mendapatkan kualifikasi cukup sebanyak 10 siswa (33,3%). Dan siklus III, yang mendapatkan kualifikasi baik sebanyak 27 siswa atau (90%), yang mendapat kualifikasi cukup sebanyak 3 orang atau (10%). Jadi jelas, target perbaikan telah tercapai dengan adanya peningkatan aktifitas siswa dari tindakan siklus I sampai siklus III.

4. Hasil Belajar

Berdasarkan data hasil tes praktek yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan persentase hasil belajar siswa mulai dari data awal dimana hanya sebagian kecil siswa yang tuntas, namun pada siklus I sampaidengan siklus III selalu mengalami peningkatan. Pada perolehan data awal, siswa yang mendapatkan kategori tuntas sebanyak 6 siswa (20%), sedangkan siswa yang mendapatkan kategori tidak tuntas pada perolehan data awal sebanyak 24 siswa (80%).Padapembelajaransiklus I, siswa yang mendapatkan kategori tuntas sebanyak 12siswa (40%), sedangkan siswa yang mendapatkan kategori tidak tuntas pada tindakan siklus I sebanyak16 siswa (60%). Sedangkan pada siklus II hasil yang didapatkan sudah mendekati target dimana siswa yang dikatagorikan tuntas sebanyak 22 siswa (73,3%) dan 8 (26,7%) siswa lainnya masih belum memenuhi criteria tuntas sedangkan pada siklus III perolehan hasil yang dicapai telah mencapai target dimana sebanyak 27 siswa atau 90% siswa telah tuntas.

Berdasarkan perolehan nilai proses dan hasil belajar siswa pada tiap-tiap siklus selalu mengalami kenaikan, maka hipotesisnya adalah melalui media sasaran pada pembelajaran gerak dasar bounce pass Siswa Kelas V SDN


(2)

Tegalkalong 1 Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang, dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa selama pembelajaran.

B. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh dalam penelitian ini, penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

a. Bounce pass merupakan bagian yang sangat penting dalam permainan bola

basket.

b. Para siswa perlu dibina secara sungguh-sungguh agar dapat mengembangkan potensinya terutama dalam gerak dasar bounce pass. c. Diperlukan penggalian potensi masing-masing siswa dalam pelajaran

pendidikan jasmani. Ini dimaksudkan untuk meningkatkan bakat yang dimiliki setiap anak.

d. Siswa harus mempunyai minat dan semangat dalam melakukan kegiatan pembelajaran.

2. Bagi Guru

a. Hal yang harusdiperhatikan guru sebelummenerapkan media sasaran terlebih dahulu menyiapkan sarana prasarana yang akan dibutuhkan dalam penerapan media pembelajaran. Serta menjelaskan aturan pembelajaran melalui media sasaran dengan jelas dan mudah dimengerti oleh anak.

b. Guru harus memiliki kemampuan dan keterampilan mengelola siswa di lapangan dan menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan dengan melalui penerapan media pembelajaran

c. Guru hendaknya termotivasi untuk selalu meningkatkan kemampuannya dan profesionalismenya, dalam upaya membantu anak mempermudah untuk memahami materi yang diajarkan. Oleh karena itu hendaknya guru harus


(3)

dapat memilih media pembelajaran yang tepat dalam setiap pembelajaran supaya anak dapat lebih mudah memahami pembelajaran

.

3. Bagi Satuan Sekolah Dasar

a. Untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani, maka pihak sekolah diharapkan berupaya untuk memberikan kontribusi yang maksimal agar pembelajaran ini berlangsung dengan tuntutan kurikulum. Hal tersebut dapat dilakukan dengan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran baik untuk siswa maupun guru.

b. Pembinaan dan pelatihan yang intensif terhadap para guru juga perlu diadakan oleh pihak sekolah, ini dimaksudkan agar dapat meningkatkan kemampuan mengajarnya dalam rangka inovasi pembelajaran pendidikan jasmani.

4. Untuk Lembaga

Bagi UPI PGSD Kampus Sumedang, yaitu hasil Penelitian Tindakan Kelas ini sebagai masukan dan bahan acuan dalam rangka perbaikan proses pembelajaran untuk menghasilkan tenaga pendidik yang memiliki kompetensi tinggi, khususnya bagi UPI PGSD Kampus Sumedang.

5. Bagi Peneliti Lain

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bandingan sekaligus landasan penelitian lanjut yang berhubungan dengan pengembangan pembelajaran b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti lain yang

akan melakukan penelitian khususnya dengan menjadikan media pembelajaran dalam pembelajaran sebagai tindakan.

c. Bagi rekan-rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian, disarankan agar mengadakan penelitian lebih lanju dengan jumlah sampel yang lebih banyak sehingga temuan-temuan yang didapatkan dalam penelitian lebih lengkap lagi.


(4)

d. Bagi penelitilain yang berminat mengembangkan media sasaran sebagai media pembelajaran disarankan untuk memilih media sasaran yang memiliki nilai edukatif dan dapat meningkatkan keantusiasan siswa sehingga tidak membosankan dan dapat tercapainya tujuan dari penelitian.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas, (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Untuk Sekolah Dasar Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani. Jakarta: Dikdasmen

Kasbolah, Kasihani. (1998). Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Depdikbud Lutan, Rusli.(1997). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Depdikbud Moleong, L.J. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya Safari.(2011). Model Pembelajaran Kooperatif Pendidikan Jasmani. Bandung :

CV. Bintang Warli Artika

Sodikun, Imam. (1992). Olahraga Pilihan Bola Basket. Jakarta: Depdikbud

Sugandi, Imam. (2009). Upaya Meningkatkan Keterampilan Dasar Melempar dan Menangkap Bola dalam Permainan Bola Basket Melalui Permainan Bola Raja. Sumedang: Tidak diterbitkan

Sugiarto.(2010). LangkahMenjadiPemain Basket Hebat.Jakarta: PT MediantaraSemesta

Sukintaka.(1992). TeoriBermain. Jakarta: Depdikbud

Sumiati.(2011). MetodePembelajaran.Bandung: CV Wacana Prima Susilana, Rudi. (2011). Media Pembelajaran.Jakarta: CV. Wacana Prima Syarifudin.(1992). PendidikanJasmani Dan Kesehatan.Jakarta: Depdikbud

Wasma. (2011). Peningkatan Teknik Dasar Dribbling dalam Permainan Bola Basket Melalui Permainan Dug-dugan. Sumedang: Tidak diterbitkan Wiriaaatmadja, Rochiati. (2005). MetodePenelitianTindakanKelas.Bandung: PT


(6)

Kasbolah, Kasihani. (1998). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdikbud Lutan, Rusli. (1997). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Depdikbud Moleong, L. J.. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya Safari. (2011). Model Pembelajaran Kooperatif Pendidikan Jasmani. Bandung: CV.

Bintang Warli Artika

Sodikun, Imam. (1992). Olahraga Pilihan Bola Basket. Jakarta: Depdikbud Sugiarto. (2010). Langkah Menjadi Pemain Basket hebat. Jakarta: PT. Mediantara

Semesta

Sukintaka. (1992). Teori Bermain. Jakarta: Depdikbud

Sumiati. (2011). Metode Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima Susilana, Rudi. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: CV. Wacana Prima Syarifudin. (1992). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Depdikbud Wiriaatmadja, Rochiati. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN PEMBELAJARAN PASSING BERVARIASI UNTUK MENINGKATKAN CHEST PASS PERMAINAN BOLA TANGAN PADA SISWA KELAS V SDN PANYINGKIRAN II KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG.

0 8 63

MENINGKATKAN GERAK DASAR BOUNCE PASS BOLA BASKET MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN KOOPERATIF TEKNIK TGT PADA SISWA KELAS V SDN CIHANEUT KECAMATAN PASEH KABUPATEN BANDUNG.

0 1 47

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR MENYUNDUL BOLA MELALUI BOLA YANG DIPANTULKAN KE TANAH (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN Sindang IV Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang).

0 3 47

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR CHEST PASS MELALUI MEDIA SIMPAI DALAM PERMAINAN BOLA BAKET DI KELAS V SDN BABAKAN KECAMATAN SUMEDANG SELATAN KABUPATEN SUMEDANG.

0 1 39

MENINGKATKAN KELINCAHAN DALAM KEBUGARAN JASMANI MELALUI PERMAINAN TUKANG RAMPAS PADA SISWA KELAS V SDN BENDUNGAN II KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 60

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR CHEST PASS BOLA BASKET MELALUI PERMAINAN KUCING BOLA DI KELAS V SDN CIBULAN II KECAMATAN LEMAHSUGIH KABUPATEN MAJALENGKA.

0 1 39

MENINGKATKAN GERAK DASAR CHEST PASS DALAM BOLA BASKET MELALUI PERMAINAN KUCING BOLA PADA SISWA KELAS V SDN 2 KEMLAKA GEDE KECAMATAN TENGAHTANI KABUPATEN CIREBON.

0 0 98

MENINGKATKAN GERAK DASAR CHEST PASS BOLA BASKET MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN BOLA JARING PADA KELAS V SDN PANGRANGO KECAMATAN HARJAMUKTI KOTA CIREBON.

2 16 45

PENERAPAN MODEL PERMAINAN BOLA PANTUL UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN TEKNIK CHEST PASS DALAM PERMAINAN BOLA BASKET PADA KELAS V SDN MANGLAYANG II KECAMATAN SUKASARI KABUPATEN SUMEDANG.

0 12 53

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PERMAINAN BOLA RAJA DI KELAS V SDN MARGAJAYA KECAMATAN TANJUNGSARI KABUPATEN SUMEDANG.

2 151 45