ANALISIS STRUKTUR PORTAL GEDUNG KANTOR BALAI KESEHATAN OLAHRAGA MASYARAKAT (BKOM) KAWALUYAANBANDUNG.
ANALISIS STRUKTUR PORTAL GEDUNG KANTOR BALAI KESEHATAN OLAHRAGA MASYARAKAT (BKOM)
KAWALUYAANBANDUNG
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Teknik Sipil
Program Studi Diploma III TeknikSipil
Oleh :
RIYADI NUGRAHA 0902232
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR NOTASI ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Bahasan Analisis ... 3
1.3. Batasan Analisis ... 3
1.4. Tujuan Analisis ... 3
1.5. Sistematika Penulisan ... 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Baja ... 5
2.1.1. Sifat – Sifat Baja ... 6
2.1.2. Sifat Mekanik Baja ... 8
2.2. Tinjauan Gedung BKOM ... 12
(3)
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.2.2.Fasilitas dan sarana ... 13
2.3. Tinjauan umu Struktur ... 14
2.3.1.Pondasi ... 18
2.3.2.Struktur kolom baja ... 20
2.3.3.Struktur balok baja ... 23
2.4. Tinjauan khusu Analisis (kolom & Balok) ... 27
2.4.1.Balok ... 27
2.4.2.Kolom ... 29
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ketersediaan Data ... 31
3.1.1.Data Primer ... 31
3.1.2.Data Sekunder ... 31
3.2. Metode yang digunakan ... 32
3.2.1.Observasi ... 32
3.3. Metode Analisis Struktur Baja ... 32
3.3.1.Metode Tegangan Izin atau ASD ( Allowable Stress Design ) .. 34
3.3.2.Metode LRFD ( Load and Resistance Factor Design ) ... 36
3.3.3.Kombinasi Pembebanan ... 37
3.4. Perhitungan Balok (Struktur Lentur)... 38
3.4.1.Sendi Plastis ... 40
3.5. Perhitungan Dimensi Kolom ... 41
(4)
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.6.1.Sambungan Baut ... 45
3.7. Analisis Gaya – gaya Batang ... 46
3.7.1.Dimensionering Batang ... 47
3.8. Perhitungan Dimensi Batang Tarik ... 48
3.9. Metode analisis ... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Proyek ... 50
4.2. Perhitungan Portal Melintang... 52
4.2.1.Perhitungan Pembebanan ... 52
4.2.2.Perhitungan Statika ... 54
4.2.2.1.Tahapan dan hasil Perhitungan Statika SAP………. 55
4.2.3.Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok Lantai 1, 2 dan 3 ... 56
4.2.3.1.Perhitungan Dimensi Balok Cantilever………...56
4.2.3.2.Perhitungan Dimensi Kolom ………..58
4.2.3.3.Perhitungan Dimensi Kolom Lantai 4…..…………..58
4.2.3.4. Sambungan Kolom dengan Balok di lantai 1……….61
4.3. Perhitungan Portal Memanjang ... 66
4.3.1.Pembebanan Portal 3-3 Memanjang ... 66
4.4. Perhitungan Statika ... 70
4.4.1.Perhitungan Dimensi Balok Lantai 3 (Ruang Fitnes) ... 72
4.4.2.Perhitungan Dimensi Balok Lantai 3 (Ujung Kiri) ... 72
(5)
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.4.4.Perhitungan Dimensi Balok Lantai 4 (Di Atas Ruang Fitnes) ... 76
4.4.5.Perhitungan Dimensi Balok Lantai 4 ... 77
4.4.6.Perhitungan Dimensi Dimensi Kolom Lantai 1(Pinggir) ... 78
4.4.7.Perhitungan Dimensi Dimensi Kolom Lantai 1(Tengah) ... 80
4.4.8.Perhitungan Dimensi Dimensi Kolom Lantai 2 (Ujung) ... 81
4.4.9.Perhitungan Dimensi Dimensi Kolom Lantai 2 (Pinggir) ... 82
4.4.10. Perhitungan Dimensi Kolom Lantai 2 Tengah……….84
4.4.11. Perhitungan Dimensi Kolom Lantai 2 Ruang Fitnes………...…….85
4.4.12. Perhitungan Dimensi Kolom Lantai 3 (Pinggir)………...………....87
4.4.13. Perhitungan Dimensi Kolom Lantai 3 (Tengah)………...……..….88
4.4.14. Perhitungan Dimensi Kolom Lantai 3 Diatas Ruang Fitnes……..89
4.4.15. Perhitungan Dimensi Kolom Lantai 4 (Pinggir)………...……..…..90
4.4.16. Perhitungan Dimensi Kolom Lantai 4 (Tengah)………...………...92
4.4.17. Sambungan Kolom dengan Balok Cantilever...94
4.4.18. Konstruksi Kaki Kolom...95
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan... 98
5.2. Rekomendasi ... 99
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN – LAMPIRAN
(6)
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALISIS STRUKTUR PORTAL GEDUNG KANTOR BALAI KESEHATAN OLAHRAGA MASYARAKAT (BKOM)
KAWALUYAAN BANDUNG Oleh
Riyadi Nugraha Abstrak
Pembangunan pada dunia konstruksi gedung moderen sering berubah dengan inovasi baik bahan atau bentuk dari bangunan gedung tersebut. Pada bangunan gedung perkantoran bahan bangunan banyak inovasi yang digunakan terutama pada bahan disini bahan yang digunakan adalah baja sebuah inovasi pengganti beton yang memiliki kelebihan dan kekurangan dari segi bentuk baja memiliki berbagai macam ukuran yang menyesuaikan perencanaan dan perhitungan sebuah gedung atau struktur bangunan yang digunakan. Tuntutan kebutuhan masyarakat yang nyaman serta pelayanan dalam bidang kesehatan dan keolahragaan yang maksimal. Diharapkan dengan adanya pembangunan BKOM ini, kebutuhan masyarakat akan kebugaran dan kesehatan yang nyaman dengan fasilitas olahraga yang memadai di kota Bandung.
Penggunaan struktur baja lebih praktis dibandingkan dengan beton dengan tujuan mengurangi durasi pelaksanaan proyek sehingga resiko keterlambatanyang terjadi menjadi lebih kecil. Selain itu pekerjaan dapat dilakukan jauh lebih aman dan lebih mudah seperti persiapan, pemasangan, dan perawatan. Sehingga struktur baja ini menjadi salah satu pilihan atau solusi untuk dinia konstruksi yang sekarang ini sudah banyak digunakan di berbagai proyek pembangunan. Agar dapat menganalisa struktur gedung kantor BKOM.
Pada proyek pembangunan gedung ini menggunakan struktur portal baja dengan tujuan di samping kekuatan dan proses kerja yang praktis sehingga diharapkan waktu yang direncanakan semakin singkat, baja juga mempunyai sifat lain yang menguntungkan sehingga menjadikannya sebagai salah satu bahan bangunan yang sangat umum dipakai. Hasil dari analisis perhitungan struktur baja dengan adanya perubahan tipe baja dikarenakan pasaran pabrikasi dengan dimensi yang direncanakan tidak dapat memenuhi perencanaan. Dengan dilakukan perhitungan pembebanan pada bangunan gedung BKOM. Hasil dari analisis perhitungan struktur baja adanya perubahan tipe baja dikarenakan pasaran pabrikasi dengan dimensi yang direncanakan tidak dapat memenuhi perencanaan.
Kata kunci: Struktur baja, gedung BKOM, perhitungan pembebanan, inovasi, pasaran pabrikasi.
(7)
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Struktur baja pada dunia konstruksi modern sering digunakan sebagai bahan struktur pada bangunan maupun jembatan. Seiring dengan berkembangnya inovasi, kebutuhan masyarakat akan tempat kegiatan atau aktifitas yang disebut fasilitas memang sangat diperlukan oleh karena itu pemerintah membangun kantor balai kesehatan olahraga masyarakat. Kantor Balai kesehatan olahraga dan masyarakat atau disebut Bkom ini terdiri dari satu basement dan tiga lantai yang akan memberikan fasilitas kepada masyarakat di kota Bandung. Fasilitas Bkom ini berupa kantor, klinik kesehatan dan lapangan olahraga yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat tentang kebutuhan, minat dan bakat di bidang olahraga. Kantor Bkom akan dapat digunakan sepenuhnya semua fasilitas kenyamanan olahraga dan kesehatan bagi masyarakat di kota Bandung.
Seiring berkurangnya lahan terbuka hijau yang beralih fungsi dari yang biasanya dipergunakan untuk olahraga dan sekarang menjadi pusat bisnis. Pembangunan gedung ini dilaksanakan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat yang nyaman serta pelayanan dalam bidang kesehatan dan keolahragaan yang maksimal. Diharapkan dengan adanya pembangunan Balai kesehatan olahraga masyarakat ini maka terpenuhilah kebutuhan masyarakat akan kebugaran dan kesehatan yang nyaman dengan fasilitas olahraga yang memadai di kota Bandung.
Pada proyek pembangunan gedung ini menggunakan struktur portal baja dengan tujuan di samping kekuatan dan proses kerja yang praktis sehingga diharapkan waktu yang direncanakan semakin singkat, baja juga mempunyai sifat lain yang menguntungkan sehingga menjadikannya sebagai salah satu bahan bangunan yang sangat umum dipakai. Beberapa keuntungan baja sebagai material struktur utama antara lain:
(8)
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
- Kekuatan tinggi, baja bisa diproduksi dengan berbagai macam kekuatan yang bisa dinyatakan dengan kekuatan tegangan tekan lelehnya (Fy) atau oleh tegangan tarik (Fu).
- Kemudahan pemasangan, semua bagian – bagian dari konstruksi baja bisa dipersiapkan di bengkel atau pabrikasi, sehingga satu – satunya kegiatan yang dilakukan di lapangan adalah kegiatan pemasangan bagian – bagian konstruksi yang telah dipersiapkan.
- Keseragaman, sifat – sifat baja baik sebagai bahan bangunan maupun dalam bentuk struktur dapat terkendali dengan baik sekali, sehingga para ahli dapat mengharapkan elemen – elemen dari konstruksi baja ini akan berperilaku sesuai dengan yang di rencanakan dalam perencanaan.
- Daktilitas, sifat dari baja yang dapat mengalami deformasi yang besar dibawah pengaruh tegangan tari yang tinggi tanpa hancur atau putus disebut sifat daktilitas. Adanya sifat daktilitas ini membuat struktur baja mampu mencegah terjadinya proses robohnya bangunan secara tiba – tiba.
Pada umumnya penggunaan baja lebih praktis dibandingkan dengan beton dengan tujuan mengurangi durasi pelaksanaan proyek sehingga resiko keterlambatan yang terjadi menjadi lebih kecil. Selain itu pekerjaan dapat dilakukan jauh lebih aman dan lebih mudah seperti persiapan, pemasangan,dan perawatan. Sehingga struktur baja ini menjadi salah satu pilihan atau solusi untuk dunia konstruksi yang sekarang ini sudah banyak digunakan di berbagai proyek pembangunan, baik itu untuk pembangunan gedung kantor, jembatan dan lain sebagainya, karena sudah banyak komponen struktur seperti kolom dan balok yang dapat dibuat menjadi sebuah bangunan struktur.
Maka pada kajian ini diangkat mengenai portal baja yaitu dengan judul “
Analisis Struktur Portal Gedung Kantor Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat
(9)
3
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.2Bahasan Analisis
Pada penyusunan tugas akhir ini akan dilakukan analisis mengenai permasalahan - permasalahan berikut:
a) Bagaimana menganalisa struktur Portal pada Gedung Kantor Balai kesehatan olahraga masyarakat Kawaluyaan Bandung.
b) Menganalisa desain balok & kolom pada struktur potal baja.
1.3Batasan Analisis
Berdasarkan bahasan analisis struktur Portal pada Gedung Kantor Bkom di atas dalam penyusunan tugas akhir ini akan dibatasi masalahnya agar tidak terlalu luas cakupannya yaitu hanya akan menjelaskan tentang analisis pada kolom dan balok di kantor Bkom Kawaluyaan bandung.
1.4Tujuan Analisis
Adapun tujuan dari pembuatan tugas akhir ini berdasarkan judul “ Analisis struktur portal gedung kantor Bkom Kawaluyaan Bandung “ adalah sebagai
berikut:
a) Agar dapat menganalisa struktur gedung kantor Bkom
b) Agar dapat menganalisa desain struktur portal baja balok dan kolom
1.5Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan di gunakan pada penulisan Tugas Akhir ini terdiri dari lima bab yaitu:
1. BAB I : PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang, bahasan analisis, batasan analisis, tujuan analisis, serta sistematika penulisan.
2. BAB II : LANDASAN TEORI
Menguraikan mengenai teori dasar yang berhubungan dengan kajian data tentang struktur portal gedung kantor Bkom.
(10)
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. BAB III : METODE ANALISIS
Menguraikan tentang metode yang akan digunakan dalam menganalisa struktur portal baja.
4. BAB IV : PEMBAHASAN
Menyajikan data atau uraian mengenai aplikasi terhadap penggunaan struktur portal baja yang diterapkan pada Gedung Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat yang berlokasi di Jl. Kawaluyaan No. 2 Bandung.
5. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini yang akan dibahas pada kesimpulan adalah isi keseluruhan dari sistem portal baja kolom dan balok.
(11)
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE ANALISIS
3.1 Ketersediaan Data
Data-data yang digunakan dalam pembuatan dan penyusunan Tugas Akhir secara garis besar dapat di klasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer didapat dari peninjauan dan pengamatan serta data sekunder didapat dari kontraktor dan konsultan pelaksana yang bersangkutan dengan proyek pembangunan gedung balai kesehatan olahraga dan masyarakat ini.
3.1.1 Data Primer
Yaitu data yang didapat dari hasil peninjauan dan pengamatan langsung di lapangan berupa letak, luas areal, kondisi lokasi, kondisi bangunan disekitar lokasi, juga denah rencana pada daerah perencanaan. Untuk letaknya bangunan ini terletak di jalan Kawaluyaan Bandung, sedangkan dari kondisi lokasi nya untuk bangunan kantor sangat terjangakau kerena mudahnya akses dari manapun, untuk kondisi bangunan sekitar, bangunan ini kondisinya dekat dengan pemukiman warga dan juga dekat dengan apartemen tentunya fasilitas yang ada pada gedung kantor BKOM ini juga mampu menyediakan fasilitas yang baik dan memadai untuk masyarakat sekitar dan masyarakat penghuni apartemen.
3.1.2 Data Sekunder
Yaitu data pendukung yang dipakai dalam pembuatan dan penyusunan Tugas Akhir baik dari lapangan maupun dari hasil test laboratorium serta dari literatur – literatur yang ada. Data ini tidak dapat digunakan secara langsung sebagai sumber tetapi harus melalui proses pengolahan data untuk dapat digunakan. Data sekunder yang digunakan dalam penyusunan laporan ini yaitu:
(12)
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Data Tanah hasil penyelidikan dan pengujian dari CV. JAYA SEKAWAN mengunakan test sondir.
b. Data Pembebanan dari PPBBI 1984,dan PMI
Berdasarkan fungsinya, data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Data Teknis
Adalah data yang berhubungan langsung dengan perencanaan struktur Gedung BKOM ( balai kesehatan Olahraga masyarakat ) yang meliputi:
Denah dan sistem struktur bangunan
Data tanah berdasarkan penyelidikan tanah b. Data Non Teknis
Adalah data penunjang dalam perencanaan, yang meliputi :
seperti kondisi dan letak lokasi proyek
metode analisa yang digunakan
3.2 Metode yang digunakan
Langkah yang dilakukan setelah mengetahui data-data yang diperlukan adalah menentukan metode pengumpulan data. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi.
3.2.1 Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara peninjauan dan pengamatan langsung di lapangan.
3.3 Metode Analisis Struktur Baja
Metode perhitungan yang berdasarkn keilmuan harus menjadi pedoman dalam proses pengambilan keputusan, namun tidak untuk diikuti secara keseluruhan. Kemampuan instuisi yang dirasionalkan oleh hasil – hasil perhitungan dapat menjadi dasar proses pengambilan keputusan yang baik.
Struktur optimum ditandai sebagai berikut: a.biaya umum
(13)
33
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c.periode konstruksi minimum
d.kebutuhan tenaga kerja minimum e.biaya manufaktur minimum
f. manfaat maksimum pada saat layanan
Kerangka perencanaan struktur adalah proses penentuan jenis struktur dan pendimensian komponen struktur demikian sehingga beban kerja dapat dipikul secara aman dan perpindahan yang terjadi dapar ditolerir oleh syarat – syarat yang berlaku.
Secara umum ada dua filosofi perhitungan yaitu filosofi perhitungan tegangan kerja – elastis ( working stress design ) dan filosofi perhitungan keadaan batas ( limit state ). Filosofi perhitungan tegangan kerja – elastis, elemen struktur harus direncanakan sedemikian rupa hingga tegangan yang terjadi / dihitung akibat beban kerja, atau servis tidak melampaui tegangan izin yang telah ditetapkan. Teganag izin ini ditentukan oleh peraturan bangunan atau spesifikasi untuk mendapatkan factor keamanan terhadap tercapainya tegangan batas seperti tegangan leleh minimum atau tegangan tekuk ( buckling ).
Setiap beban yang didukung oleh suatu profil baja akan mengakibatkan tegangan yang berbeda pada profil tersebut karena tergantung dari luas penampang profil tersebut, Pada hokum Hooke tegangan adalah besarnya gaya dibagi dengan luas penampang suatu profil baja. Tegangan dihitung harus berada dalam batas elastis yaitu tegangan sebanding dengan regangan.Filosofi perhitungan keadaan batas (limit state), adalah metode yang umunya disebut “perencanaan kekuatan batas”
atau perhitungan platis dan istilah yang terbaru adalah LRFD ( Load and Resistance Factor Design ).
Keadaan batas adalah istilah umum yang berarti suatu keadaan pada struktur bangunan dimana bangunan tersebut tidak dapat memenuhi fungsi yang direncanakan. Keadaan batas dapat dibagi menjadi dua kategori: kekuatan (strength) dan kemampuan layan (serviceability). Keadaan batas kekuatan atau keamanan adalah kekuatan daktilitas maksimum bias disebut kekuatan plastis sedangkan keadaan batas
(14)
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kemampuan layan berhubungan dengan penghunian bangunan seperti lendutan, getaran, deformasi permanen, dan retak. Dalam perencanaan keadaan batas kekuatan atau batas yang berhubungan dengan keamanan dicegah dengan mengalihkan suatu factor pada pembebanan, Berbeda dengan perencanaan tegangan kerja yang meninjau keadaan pada beban kerja, peninjauan pada perencanaan keadaan batas ditunjukan pada ragam keruntuhan (failure mode) atau keadaan batas dengan membandingkan keamanan pada kondisi keadaan batas.
3.3.1 Metode Tegangan Izin atau ASD ( Allowable Stress Design ) Metode ASD ( Allowable Stress Design ) merupakan metode konvensional dalam perencanaan system struktur. Metode ini menggunakan beban servis sebagai baban yang harus dapat ditahan oleh material penampang elemen struktur. Agar struktur aman maka harus direncanakan bentuk dan kekuatan yang mampu menahan beban tersebut. Tegangan maksimum yang diizinkan terjadi pada suatu struktur saat beban
servis bekerja harus lebih kecil atau sama dengan tegangan leleh ( y).
Untuk memastikan bahwa tegangan yang terjadi tidak melebihi tegangan leleh ( y) maka diberikan fakrot keamanan terhadap tegangan izin yang
boleh terjadi.
≤ = y/ sƒ
= tegangan yang terjadi (MPa) = tegangan izin (MPa)
y = tegangan leleh baja (MPa) sƒ = safety factor (factor keamanan)
(15)
35
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
besar factor keamanan yang diberikan umumnya sama dengan 1,5 sehingga boleh dipastikan bahwa tegangan maksimum yang diiinkan terjadi adalah 2/3 y yang berarti juga akan terletak pada daerah elastis.
Gambar 3.1 Diagram Faktor Keamanan
Perencanaan memakai ASD akan memberikan penampang yang lebih konvensional
Tegangan izin untuk beban tetap
Tegangan normal yang diizinkan sama dengan tegangan dasar n =
Tegangan geser yang diizinkan sama dengan 0,58 kali tegangan
dasar: = 0,58
Tegangan Izin untuk beban sementara
Tegangan dasar izin: sem = 1,30 atau tegangan normal izin: n
= 1,30
Untuk elemen baja yang mengalami kombinasi tegangan normal dan tegangan geser maka tegangan yang terjadi tidak boleh melebihi tegangan
dasar i≤ .
Digunakan rumus Huber Henky:
Harga tegangan dasar baja tergantung dari jenis baja misalnya Bj 34 (Fe310), Bj 37 (Fe 360), Bj 44 (Fe430), dan Baja 52 (Fe510) dapat dilihat dari table SNI 03 – 1729 – 2002. Di dalam perencanaan struktur baja tegangan yang timbul tidak boleh melebihi tegangan izin dari setiap elemen baja yang digunakan karena tegangan izin tersebut berkaitan
(16)
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan regangan dari suatu jenis baja. Maka dari itu untuk baja bangunan hendaknya dipakai konstanta modulus elastisitas ( E ) = 2.100.000 kg/cm2. Tegangan izin dari bahan baja juga dipengaruhi jenis pembebanan yaitu beban tetap dan beban sementara. Untuk pembebanan sementara tegangan dasarnya dinaikan sebesar 30%. Harga – harga yang tercantum dalam table tersebut adalah untuk elemen – elemen yang tebalnya kurang dari 40 mm, Sedangkan untuk elemen – elemen yang tebalnya lebiih dari 40 mm, tetapi kurang dari 100 mm maka harga – harga harus dikurangi 10%.
( Struktur Baja II, Dr.Ir.Djamal Muhammad Abdat, MT.)
3.3.2 Metode LRFD ( Load and Resistance Factor Design )
Metode LRFD ( Load and Resistance Factor Design ) lebih memen-tingkan perilaku bahan atau penampang pada saat terjadinya keruntuhan seperti diketahui bahwa suatu bahan (khususnya baja0 tidak akan segera runtuh ketika tegangan yang terjadi melebihi tegangan leleh
( y) namum akan terjadi regangan plastis pada bahan tersebut.
Gambar 3.2 Diagram Tegangan dan Regangan
Apabila tegangan yang terjadi sudah sangat besar maka akan terjadi strain hardening yang mengakibatkan terjadinya peningkatan tegangan sampai ke tegangan runtuh / tegangan ultimate ( u) pada saat tegangan ultimate
dilampaui maka akan terjadi keruntuhan bahan. Metode LRFD umumnya
menggunakan perhitungan dengan menggunakan tegangan ultimate ( u)
menjadi tegangan izin, namun tidak semua perhitungan metode LRFD
(17)
37
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan tegangan leleh ( y) terutama pada saat menghitung
deformasi struktur yang mengakibatkan ketidakstabilan struktur tersebut.
Metode LRFD menggunakan beban terfaktor sebagai beban maksimum pada saat terjadi keruntuhan. Beban servis akan dikalikan dengan factor amplikasi yang tentunya lebih besar dari satu dan selanjutnya akan menjadi beban terfaktor. Selain itu kekuatan nominal (kekuatan yang dapat ditahan bahan) akan diberikan factor resistensi juga sebagai factor reduksi akibat dari ketidak sempurnanya pelaksanaan di lapangan/pabrik.
ǾRn ≤ Q
Ǿ = factor resistansi ( factor reduksi kekuatan ) atau factor tahanan
Rn = kuat nomilan material penampang (kN) = factor beban (Load factor)
Q = beban servis (layan) (kN)
Besaran factor resistansi berbeda – beda untuk setiap perhitungan kekuatan yang ditinjau, misalnya: untk kekuatan tarik digunakan factor reduksi 0,9 dan untuk kekuatan tekan digunakan factor reduksi 0,75. Dapat dilihat bahwa untuk penampang yang sama hasil kekuatan nominal yang akan didapat dari metode LRFD akan lebih tinggi dari metode ASD.
3.3.3 Kombinasi Pembebanan
Berdasarkan beban beban seperti beban mati, beban hidup, beban gempa, dan beban – beban khusus lainnya maka struktur baja menurut SNI 03 – 1729 – 2002 disebutkan bahwa struktur baja harus mampu memikul semua kombinasi pembebanan dibawah ini:
1,4D (a)
1,2D + 1,6L + 0,5 (La atau H) (b)
1,2D + 1,6 (La atau H) + (γLL atau 0,8 W) (c) 1,2D + 1,3 W+ γLL + 0,5(La atau H) (d)
1,2D ± 1,0E+ γLL (e)
(18)
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:
D = adalah beban mati yang diakibatkan oleh berat konstruksi permanen, termasuk dinding, lantai, atap, plafond, partisi tetao, tangga, dan peralatan layan tetap.
L = adalah beban hidup yang ditimbulkan oleh penggunaan gedung, termasuk kejut, tetapi tidak termasuk beban lingkungan seperti angina, hujan dan lain – lain.
La = adalah beban hidup di atap yang ditimbulkan selama perawatan oleh pekerja, peralatan, dan material, atau selama penggunaan biasa oleh orang dan benda bergerak.
H = adalah beban hujan tidak termasuk yang diakibatkan genangan air
W = adalah beban angina
E = adalah beban gempa yang ditentukan menurut SNI 03 – 1726 – 1989, atau penggantinya.
Dengan,
γL= 0,5 bila L < 5 kPa, dan γL = 1 bila L ≥ 5 kPa.
Kecuali:
Faktor beban untuk L di dalam kombinasi pembebanan pada persamaan (c), (d) dan (e) harus sama dengan 1,0 untuk garasi parker, daerah yang digunakan untuk pertemuan umum, dan semua daerah di mana beban hidup lebih besar daripada 5 kPa.
3.4 Perhitungan Balok (Struktur Lentur)
Balok adalah bagian dari struktur bangunan yang menerima beban tegak lurus sumbu memanjang batang. Komponen struktur lentur adalah komponen struktur yang menggabungkan batang tarik dan batang tekandengan suatu separasi, besar separasi tersebut dapat bersifat tetap berubah sebagai fungsi dari posisi. Untuk penampang komponen struktur lentur yang memiliki satu sumbu simetri atau lebih dan terbebas dari semua jenis tekuk serta dibebani pada pusat gesernya, tegangan lentur dapat ditentukan dengan cara berikut ini,
(19)
39
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.3 Tegangan Lentur Balok
Dimana:
Sx,Sy : Modulus penampang masing – masing terhadap sumbu –x dan
sumbu –y
Ix,Iy : Momen inersia masing – masing terhadap sumbu –x dan sumbu –y
cx,cy : Jarak dari garis lateral terhadap serat – serat ekstrim masing –
masing terhadap sumbu –x dan sumbu –y
Penampang balok menahan beban kombinasi dari gaya geser dan momen lentur, Fungsi utama dari sayap atas dan bawah balok baja adalah untuk menahan gaya aksial tekan dan tarik yang timbul dari bekerjanya momen lentur. Fungsi utama dari pelat badan adalah untuk menahan gaya geser
(20)
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.4 Gambar gaya axial dan tarik pada Balok
Dengan faktor penampang:
Pada batas elastis (kondisi 2), Momen yang terjadi disebut momen leleh (My), Pada batas plsatis 9kondisi 4), Momen yang terjadi disebut momen plastis.
Untuk penampang persegi panjang: Sx : 1/6 b h2
Zx : ¼ b h2
Faktor bentuk penampang persegi panjang = 1,5
3.4.1 Sendi Plastis
Bila tahanan lentur pplastis penampang telah tercapai maka penampang balok tersebut akan berdeformasi secara plastis tanpa akan memberikan tambahan tahanan lentur, Kadaan ini disebut balok telah membentuk sendi plsatis. Diagram momen kelengkungan (M – Φ) dari suatu penampang balok yang tlah mengalami plastifikasi adalah:
(21)
41
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.5 Grafik Tegangan pada Sendi Plastis
Agar suatu penampang dapat mencapai Φu, maka harus dipenuhi tiga
persyaratan yaitu kekangan lateral balok, b/t pada flens tekan, dan hw/tw.
3.5 Perhitungan Dimensi Kolom
Dalam menghitung dimensi kolom perlu di kontrol terhadap banyaknya tekuk, beban kritis, faktor keamanan dan panjang tekuk selain itu perlu juga dikontrol terhadap kombinasi pembebanan momen dan gaya aksial. Pada suatu batang yang menerima gaya tekan sebelum hancur terlebih dahulu akan menekuk. Jadi sebelum sampai pada tegangan hancur akan timbul tegangan tekuk. Untuk suatu konstruksi selain harus
(22)
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memenuhi ooersyaratan terhadap kekuatan juga harus memenuhi persyaratan terhadao kekakuan. Tekuk dari bagian – bagian konstruksi yang memikul tekanan harus memenuhi persyaratan yang diizinkan.
Tegangan tekuk yang diizinkan Tegangan yang diizinkan
Dimana:
Px : gaya tekuk
E : modulus elastisitas (2,10 . 106) kg/cm2 I : momen inersia
Lk : panjang tekuk
Lk = Ls Lk = L2/2 Lk = 2/3 L2 Ik = 2.I2
Gambar 3.6 Tegangan Tekuk Kolom pada Macam Perletakan
Lk = panjang tekuk
Ls = panjang sistim (panjang batang semula) Tegangan tekuk yang diizinkan:
(23)
43
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu i = jari jari inersia
L / I =
untuk lebih mudahnya terlebih dahulu dicari:
= Lk / i min dari table didapat ω
besarnya k= /ω
Tegangan tekan
Jadi :
Dimana : F= Fbruto
Penampang yang menahan gaya tekan:
Fbruto= Ftotal= s.b
Karena paku atau baut ikut menahan.
Tergantung dari besarnya gaya yang harus ditahan / dipikul dan bentuk profil yang dikehendaki. Profil tunggal dari batang tekan lebih menguntungkan dari pada profil rangkap, karena tidak perlu memasang pelat kopel.
Tegangan – tegangan maksimum akan terjadi ditempat terjauh dari garis netral. Pada elastis desain kemampuan suatu batang untuk memikul beban luar adalah apabila tegangan maksimum yang terjadi sudah mencapai yield stress, sehingga didapat persamaan:
F. y : adalah gaya aksial maksimum yang dapat dipikul oleh suatu penampang bila tidak ada bending disingkat Po.
W. y : adalah bending momen maksimum yang dapat dipikul oleh suatu penampang bila tidak ada gaya aksial disingkat menjadi
(24)
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mo. Dengan demikian, persamaan diatas dapat ditulis dengan:
Po = gaya tekan maksimum yang dapat dipikul oleh batang jika taka da bending momen.
Dimana:
f = safety factor yang besarnya adalah:
untuk kolom yang menekuk secara inelastic ( , c)
Untuk kolom yang pendek harga faktor keamanan f ini mendekati basic safety factor untuk batang Tarik yaitu 1,5 sedangkan
factor keamanan yang dipakai untuk daerah elastisitaas ( , c). Mo=gaya
maksimum yang dapat dipikul oleh batang apabila tidak terdapat gaya aksial.
Dimana f adalah basic safety factor, dan M adalah momen maksimum yang terjadi pada batang.
Dalam prakteknya, terutama pada bangunan – bangunan gedung kita temui momen – momen yang tidak sama besarnya di kedua ujung batangnya, kadakng – kadang tandanya juga berbeda – beda. Untuk hal
tersebut menurut “Massonet”, momen dapat dihitung besarnya sebagai
berikut:
Dimana:
Meq = momen equivalent
(25)
45
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
apabila menyebabkan lentur ke arah yang berlawanan. Momen maksimum yang terjadi pada kolom adalah:
Dimana:
Pe = elastis buckling load atau beban kritis pada daerah elastis. Jika momen yang dihitung pada persamaan diatas lebih kecil dari pada M1 ( misalnya Mt>M2 ) maka sebagai momen maksimum dari kolom adalah: M = Mt.
3.6 Perhitungan Sambungan Titik Simpul
Sesuai dengan alat yang akan digunakan untuk menyambung, maka sambungan untuk baja terdiri dari sambungan baut, oaku keeling, dan las lumer. Pada pembangunan strutur baja di gedung BKOM ini menggunakan sambungan baut, sambungan yang di mulai dari pondasi ke kolom, dan kolom ke balok. Sambungan ini menggunakan baut dengan ukuran yang berbeda – beda sesuai fungsi dan kekuatan yang telah dihitung.
3.6.1 Sambungan Baut
Karena pada baut terdapat ulir yang menahan geser dan tumpu hanya diperhitungkan bagian gayanya. Untuk mempermudah perhitungan dapat diperhitungkan pada penentuan besarnya tegangan geser dan tumpu yang diijinkan.
Dimana:
= tegangan geser ijin = tegangan tumpu ijin
= tegangan ijin baja ( tergantung pada jenis baja yang dipakai)
Akibat pembebanan(Tarik/tekan) pada baut bekerja gaya dalam yang berupa gaya geser dan gaya normal. Gaya geser menimbulkan tegangan geser pada baut sedangkan gaya normal menimbukan tegangan tumpu pada baut. Untuk
(26)
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perhitungan sambungan dengan menggunakan baut perlu diketahui besarnya gaya pikul untuk satu baut terhadap geser dan tumpu.
Dimana:
Fgs = luas bidang geser d = diameter baut Ftp = d.Smin
Dimana:
Ftp = luas bidang tumpu
d = diameter baut
Smin = tebal plat minimum
Jika S1 < S2, maka S1 = Smin
Jadi
Ngs adalah daya pikul satu baut terhadap gaya geser.
Ntp = daya pikul baut terhadap tumpu.
Untuk daya pikul baut terhadap geser perlu dilihat bentuk sambungannya jadi baut hanya dilalui 1 jalur gaya. Ini dinamakan sambungan tunggal.
Single shear:
(27)
47
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.7 Analisis Gaya – gaya Batang
Dalam perhitungan akan dicari gaya – gaya batang pada konstruksi balok, Gaya – gaya batang ini akan dihitung dengan menggunakan cara grafis dan analitis. Statit tertentu keluar dalam tumpu pada perletakan sendi dan rol. Untuk konstruksi statis tertentu dikontrol dengan cara:
Statis tertentu keluar: ∑M = 0
∑H = 0
∑V = 0
Statis tertentu kedalam: n= 2s – 3
n= jumlah batang s= jumlah titik simpul
Untuk mencari gaya batang pada konstruksi kuda- kuda dipakai cara sap atau biasa disebut cara grafis.
Ada beberapa asumsi yang diambil dalam penyelesaian konstruksi rangka batang terutama untuk mencari besarnya gaya batang, yaitu sebagai berikut:
a.Titik simpul dianggap sebagai sendi (M=U)
b.Tiap batang hanya memiul gaya normal (axial) Tarik atau tekan. c.Beban dianggap bekerja pada titik simpul.
-Beban mati (b.s) dianggap bekerja vertical pada tiap – tiap titik simpul batang tepi atas.
d. Gaya batang tekan arahnya mendekati titik simpul dan gaya batang Tarik arahnya menjauhi titik simpul.
3.7.1 Dimensionering Batang
Sesuai dengan gaya batang yang harus dipikul maka batang didimensi terhadap gaya Tarik, gaya tekan, dan momen lentur. Batang yang memikul gaya Tarik dinamakan batang Tarik dan batang yang memikul gaya tekan dinamakan batang tekan. Gaya Tarik dan tekan dianggap bekerja pada
(28)
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
garis netral dari batang, Batang yang memikul momen lentur dinamakan balok.
3.8 Perhitungan Dimensi Batang Tarik
Dalam menghitung dimensi batang Tarik harus diperhatikan adanya pengaruh perlemahan akibat pemasangan alat – alat penyambung seperti perlemahan akibat pembuatan lubang untuk baut.
Penampang yang menahan tarikan adalah penampang bruto dikurang lubang perlemahan.
Fbruto = t.h
∆F = d’.t = penampang perlemahan
d’ = diameter lubang = diameter baut + 1 mm Fnetto = Fbruto - ∆F
Rumus umum: Fn = Fbr – n. ∆F Fn = luas penampang netto Fbr = luas penampang bruto n = jumlah lubang perlemahan
∆F = luas penampan perlemahan Tegangan Tarik:
P P
(29)
49
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mulai
Permasalahan
Pengumpulan data 1. observasi 2. Studi pustaka
Analisis Data
Pembatasan masalah 1. Kolom balok baja
2. Dinding masip
Analisis desain
Selesai 3.9 Metode analisis
Diagram alir analisis gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat BKOM Bandung jl. Kawaluyaan :
(30)
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.7 Diagram Alir Analisis Gedung Kantor Balai Kesehatan Olahraga
(31)
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada analisis yang dilakukan terhadap portal baja yang terdiri dari balok dan kolom struktur gedung kantor Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Dimensi yang direncanakan memang ada perubahan dikarenakan pabrikasi yang ada di pasaran tidak dapat memenuhi, untuk itu dilakukan perubahan dimensi dengan perhitungan seperti diatas dan walaupun dimensi ada yang berubah menjadi lebih besar pada perhitungan dimensi tersebut memenuhi persyaratan aman untuk digunakan baik dari beban mati, beban hidup, beban angin dan beban gempa semua memenuhi persyaratan tegangan izin dan keamanan.
5.2 Rekomendasi
Pada analisis yang dilakukan terhadap portal baja yang terdiri dari balok dan kolom struktur gedung kantor Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat, maka direkomendasikan :
Dalam menentukan dimensi baja IWF survey dan pilih yang sering digunakan di pabrikasi sehingga tidak terlalu banyak perubahan.
(32)
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pekerjaan Umum. Pedoman Perencanaan Bangunan Baja Untuk Gedung, (1984).
Departemen Pekerjaan Umum. Pedoman Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung, (1987).
Gunawan Theoderus Ir. Dan Margaret. (1992), Konstruksi Baja I dan II, Teori soal dan penyelesaian, Delta Teknik Group, Jakarta
Oentoeng Ir. Konstruksi Baja. Andi Yogyakarta, LPPM Universitas Kristen Petra Surabaya.
Rudi Gunawan dan Morisco. (1987), Tabel Profil Konstruksi Baja, Kanisius, Yogyakarta.
Setiawan Agus. (2008) Perencanaan Struktur Baja Dengan Metode LRFD. Erlangga, Jl. H. Baping Raya No. 100 Ciracas, Jakarta 13740
(33)
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kurva Hubungan Tegangan dan Regangan ... 8
Gambar 2.2 Bagian Kurva Hubungan Tegangan dan Regangan yg diperbesar ... 9
Gambar 2.3 Komponen Tekan Perletakan dan Pembebanan ... 23
Gambar 2.4 Sumbu Simetri pada Penampang... 25
Gambar 2.5 Besarnya Lendutan pada beberapa jenis Pembebanan Balok ... 26
Gambar 2.6 Rencana Balok dan Detail Dimensi Balok ... 28
Gambar 2.7 Rencana Kolom dan Detail Dimensi Kolom ... 30
Gambar 3.1 Diagram Faktor Keamanan ... 36
Gambar 3.2 Diagram Tegangan dan Regangan ... 37
Gambar 3.3 Tegangan Lentur Balok ... 40
Gambar 3.4 Gambar gaya Axial dan tarik pada Balok ... 41
Gambar 3.5 Grafik Tegangan pada Sendi Plastis... 42
Gambar 3.6 Tegangan Tekuk Kolom Pada macam Perletakan... 43
Gambar 3.7 Diagram Alir Analisis Gedung Kantor BKOM... 50
Gambar 4.1 Grafik Kapasitas Parkir Kendaraan Roda 4 (senin) ... 76
(34)
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 4.3 Statika Portal Melintang Potongan C - C ... 56
Gambar 4.4 Sambungan Kolom dengan Balok di Lantai 1 ... 66
Gambar 4.5 Sambungan Kolom dengan Balok di Lantai 2 ... 67
Gambar 4.6 Detail Sambungan Kolom dengan Balok di Lantai 2 ... 68
Gambar 4.7 Sambungan Kolom dengan Balok di Lantai 3 ... 69
Gambar 4.8 Statika Portal Memanjang 3 - 3 ... 75
Gambar 4.9 Detail Portal Memanjang 3 – 3 ... 75
Gambar 4.10 Potongan Portal 3 – 3 ... 76
Gambar 4.11 Sambungan Kolom dengan Balok Cantilever ... 105
Gambar 4.12 Perletakan Angkur ... 107
Gambar 4.13 Diagram Tegangan Kaki Kolom ... 107
Gambar 4.14 Sket Kaki Kolom dan Titik Angkur ... 109
(35)
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sifat – sifat Mekanis Baja Struktural ... 11
Tabel 2.2 Berat Sendiri Bahan Bangunan dan Komponen ... 16
Tabel 2.3 Berat Kegunaan Bangunan dan Komponen Gedung ... 17
(1)
50
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Gambar 3.7 Diagram Alir Analisis Gedung Kantor Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat
(2)
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada analisis yang dilakukan terhadap portal baja yang terdiri dari balok dan kolom struktur gedung kantor Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Dimensi yang direncanakan memang ada perubahan dikarenakan pabrikasi yang ada di pasaran tidak dapat memenuhi, untuk itu dilakukan perubahan dimensi dengan perhitungan seperti diatas dan walaupun dimensi ada yang berubah menjadi lebih besar pada perhitungan dimensi tersebut memenuhi persyaratan aman untuk digunakan baik dari beban mati, beban hidup, beban angin dan beban gempa semua memenuhi persyaratan tegangan izin dan keamanan.
5.2 Rekomendasi
Pada analisis yang dilakukan terhadap portal baja yang terdiri dari balok dan kolom struktur gedung kantor Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat, maka direkomendasikan :
Dalam menentukan dimensi baja IWF survey dan pilih yang sering digunakan di pabrikasi sehingga tidak terlalu banyak perubahan.
(3)
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pekerjaan Umum. Pedoman Perencanaan Bangunan Baja Untuk Gedung, (1984).
Departemen Pekerjaan Umum. Pedoman Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung, (1987).
Gunawan Theoderus Ir. Dan Margaret. (1992), Konstruksi Baja I dan II, Teori soal dan penyelesaian, Delta Teknik Group, Jakarta
Oentoeng Ir. Konstruksi Baja. Andi Yogyakarta, LPPM Universitas Kristen Petra Surabaya.
Rudi Gunawan dan Morisco. (1987), Tabel Profil Konstruksi Baja, Kanisius, Yogyakarta.
Setiawan Agus. (2008) Perencanaan Struktur Baja Dengan Metode LRFD. Erlangga, Jl. H. Baping Raya No. 100 Ciracas, Jakarta 13740
(4)
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kurva Hubungan Tegangan dan Regangan ... 8
Gambar 2.2 Bagian Kurva Hubungan Tegangan dan Regangan yg diperbesar ... 9
Gambar 2.3 Komponen Tekan Perletakan dan Pembebanan ... 23
Gambar 2.4 Sumbu Simetri pada Penampang... 25
Gambar 2.5 Besarnya Lendutan pada beberapa jenis Pembebanan Balok ... 26
Gambar 2.6 Rencana Balok dan Detail Dimensi Balok ... 28
Gambar 2.7 Rencana Kolom dan Detail Dimensi Kolom ... 30
Gambar 3.1 Diagram Faktor Keamanan ... 36
Gambar 3.2 Diagram Tegangan dan Regangan ... 37
Gambar 3.3 Tegangan Lentur Balok ... 40
Gambar 3.4 Gambar gaya Axial dan tarik pada Balok ... 41
Gambar 3.5 Grafik Tegangan pada Sendi Plastis... 42
Gambar 3.6 Tegangan Tekuk Kolom Pada macam Perletakan... 43
Gambar 3.7 Diagram Alir Analisis Gedung Kantor BKOM... 50
Gambar 4.1 Grafik Kapasitas Parkir Kendaraan Roda 4 (senin) ... 76
(5)
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Gambar 4.3 Statika Portal Melintang Potongan C - C ... 56
Gambar 4.4 Sambungan Kolom dengan Balok di Lantai 1 ... 66
Gambar 4.5 Sambungan Kolom dengan Balok di Lantai 2 ... 67
Gambar 4.6 Detail Sambungan Kolom dengan Balok di Lantai 2 ... 68
Gambar 4.7 Sambungan Kolom dengan Balok di Lantai 3 ... 69
Gambar 4.8 Statika Portal Memanjang 3 - 3 ... 75
Gambar 4.9 Detail Portal Memanjang 3 – 3 ... 75
Gambar 4.10 Potongan Portal 3 – 3 ... 76
Gambar 4.11 Sambungan Kolom dengan Balok Cantilever ... 105
Gambar 4.12 Perletakan Angkur ... 107
Gambar 4.13 Diagram Tegangan Kaki Kolom ... 107
Gambar 4.14 Sket Kaki Kolom dan Titik Angkur ... 109
(6)
Riyadi Nugraha, 2014
Analisis struktur portal gedung kantor balai kesehatan olahraga masyarakat (bkom) Kawaluyaanbandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sifat – sifat Mekanis Baja Struktural ... 11
Tabel 2.2 Berat Sendiri Bahan Bangunan dan Komponen ... 16
Tabel 2.3 Berat Kegunaan Bangunan dan Komponen Gedung ... 17