PENDEKATAN SAINTIFIK PEMBELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.

(1)

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENDEKATAN SAINTIFIK PEMBELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Teknik Elektro Konsentrasi Pendidikan Teknik Elektronika Industri

Oleh Resti Fauziah

0905748

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENDEKATAN SAINTIFIK

PEMBELAJARAN ELEKTRONIKA

DASAR MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN BERBASIS

MASALAH

Oleh Resti Fauziah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Resti Fauziah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah


(4)

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pembelajaran berbasis pendekatan saintifik diperlukan penelitian yang serius. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan RPP berbasis pendekatan saintifik melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), mengetahui tanggapan guru dan siswa serta dampak terhadap hasil belajar siswa. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode kombinasi (mixed method) yaitu metode campuran antara metode kualitatif dan metode kuantitatif dengan desain pre-experimental design (nondesigns). Sampel penelitian adalah siswa-siswa kelas X SMK Negeri 1 Cimahi tahun ajaran 2013/2014. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket, observasi, wawancara, tes dan analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Penelitian ini menghasilkan RPP berbasis pembelajaran saintifik melalui model PBL, dan mendapat tanggapan positif dari guru dan siswa, sehingga berdampak positif terhadap hasil belajar siswa.

Kata Kunci: Problem based learning, mixed method, RPP.

Abstract. Implementation of the 2013 curriculum is very highlighted in scientifik approach of student -centered learning. To plan scenarios learning based scientific approach required serious scrutiny. This study aims to develop a scientific approach based RPP through learning models Problem Based Learning ( PBL ) , find out what teachers and students as well as the impact on student learning outcomes. The method used in this study that is a combination of methods ( mixed method) is a mixture method of qualitative methods and quantitative methods of pre- experimental design ( nondesigns ). Sample of undergraduate study are class X students of SMK Negeri 1 Cimahi school year 2013/2014. Data collection technique is done by using a survey , observation , interview, test and analysis of data is descriptive analysis. The study was produce based RPP scientific learning through PBL model, and got a positive response from teachers and students, to have an impact positive on student learning outcomes.


(5)

iv

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 5

1.6 Hipotesis Penelitian ... 5

1.7 Metode Penelitian ... 6

1.8 Lokasi dan Sampel Penelitian ... 6

1.9 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pendekatan Saintifik Berbasis Kurikulum 2013 ... 8

2.1.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Saintifik ... 9

2.2 RPP (Rancangan Perencanaan Pembelajaran) ... 11

2.2.1 Prinsip Penyusunan RPP ... 13

2.3 Definisi Pembelajaran ... 13 2.3.1 Pembelajaran Pada Standar Kompetensi Menerapkan


(6)

v

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dasar-Dasar Elektronika ... 14

2.3.2 Hasil Belajar Pada Standar Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar Elektronika ... 15

2.4 Model Pembelajaran... 16

2.5 Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) ... 17

2.6 Tinjauan Hasil Belajar... 20

2.6.1 Pengertian Hasil Belajar ... 20

2.6.2 Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 21

2.6.3 Ranah Afektif ... 23

2.6.4 Ranah Psikomotor ... 24

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian ... 25

3.1.1 Lokasi Penelitian ... 25

3.1.2 Subjek Populasi/ Sampel Penelitian ... 25

3.2 Desain Penelitian ... 25

3.3 Metode Penelitian... 27

3.4 Definisi Operasional... 27

3.5 Instrumen Penelitian... 29

3.5.1 Instrumen Tes ... 30

3.5.2 Instrumen Observasi ... 30

3.5.3 Angket atau Kuesioner ... 33

3.5.4 Wawancara atau Interviu ... 33

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.7 Teknik Analisis Data ... 37

3.7.1 Analisis Data Posttest ... 37

3.7.2 Uji Normalitas ... 37

3.7.3 Uji Hipotesis ... 39


(7)

vi

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3.8.1 Tahap Persiapan ... 41

3.8.2 Tahap Pelaksanaan ... 42

3.8.3 Tahap Pengolahan dan Analisis Data ... 42

3.9 Waktu Penelitian ... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 44

4.1.1 Studi Pendahuluan ... 44

4.1.2 RPP Berbasis Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran PBL ... 45

4.1.3 Tanggapan Guru dan Siswa ... 52

4.1.3.1Tanggapan Guru ... 52

4.1.3.2Tanggapan Siswa ... 54

4.1.4 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 57

4.2 Analisis dan Pembahasan Penelitian ... 57

4.2.1 Analisis RPP ... 57

4.2.2 Analisis Tanggapan Guru dan Tanggapan Siswa ... 59

4.2.3 Hasil Uji Normalitas Data ... 60

4.2.4 Hasil Uji Hipotesis ... 61

4.2.5 Hasil Pengukuran Ranah Afektif ... 62

4.2.6 Hasil Pengukuran Ranah Psikomotor ... 63

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan ... 66

5.2 Rekomendasi ... 67

DAFTAR PUSTAKA


(8)

1

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kurikulum merupakan salah satu unsur sumberdaya pendidikan yang memberikan kontribusi signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik. Kurikulum 2013 didesain berdasarkan pada budaya dan karakter bangsa, berbasis peradaban, dan berbasis pada kompetensi. Dengan demikian, kurikulum 2013 diyakini mampu mendorong terwujudnya manusia Indonesia yang bermartabat, beradab, berbudaya, berkarakter, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, bertanggung jawab, serta mampu menghadapi berbagai tantangan yang muncul di masa depan. Pada kurikulum 2013 terdapat pembelajaran yang mendukung kreativitas siswa yaitu dua per tiga dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, satu per tiga berasal dari genetik, dua per tiga kemampuan kecerdasan dari genetik dan satu per tiga dari pendidikan. Kemampuan kreativitas dapat diperoleh melalui: observing (mengamat), questioning (menanya), experimenting

(mencoba), associating (menalar), dan networking (membentuk jejaring) (Dyers, 2011).

Apabila dibandingkan dengan beberapa dekade yang lalu, proses pembelajaran yang ada pada saat itu masih belum mencerminkan adanya pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). Pembelajaran yang sering diterapkan di sekolah-sekolah pada waktu itu adalah pembelajaran konvensional. Guru adalah sumber informasi utama bagi siswa. Guru merupakan subjek aktif yang tugasnya memberikan informasi dan ilmu pengetahuan, sedangkan siswa hanya pasif karena tugas mereka hanya menampung apa saja yang diberikan guru ke dalam pikirannya. Akibatnya, komunikasi hanya berlangsung satu arah saja yaitu hanya dari guru ke siswa (Kwartolo, 2007).


(9)

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dalam proses belajar mengajar metode ceramah cenderung sering digunakan sebagai metode utama, guru menganggap metode tersebut merupakan metode yang ampuh sehingga biasanya guru sudah merasa mengajar apabila sudah melakukan ceramah (Sanjaya, 2010). Pada akhirnya pembelajaran yang ada menjadi cenderung monoton, kaku, dan tidak ada kegairahan dan pembelajaran seperti inilah yang disebut dengan pembelajaran berorientasi pada guru (teacher centered).

Berdasarkan pengalaman pada Program Pengalaman Lapangan (PPL) dan hasil observasi yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Cimahi program keahlian Teknik Elektronika Industri (TEI) pada standar kompetensi menerapkan dasar-dasar elektronika, peneliti menemukan permasalahan tersebut pada proses pembelajaran serta pemahaman penguasaan pada standar kompetensi. Adanya aktivitas belajar siswa yang kurang optimal, jelas mengindikasikan adanya permasalahan serius dalam kegiatan pembelajaran elektronika dasar yang harus segera dicarikan solusinya. Sebagai upaya pemecahan terhadap masalah yang timbul dalam proses pembelajaran elektronika dasar di kelas X TEI B SMK Negeri 1 Cimahi tersebut maka dilakukanlah pendekatan saintifik menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

Model pembelajaran PBL yang mengacu pada kurikulum 2013 ini merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran yang dianggap paling sesuai dengan konstruktivisme. Pada PBL, peserta didik dituntut aktif untuk mendapatkan konsep yang dapat diterapkan dengan jalan memecahkan masalah, peserta didik akan mengeksplorasi sendiri konsep-konsep yang harus mereka kuasai, dan peserta didik diaktifkan untuk bertanya dan beragumentasi melalui diskusi, mengasah keterampilan investigasi, dan menjalani prosedur kerja ilmiah lainnya (Permana, 2010).

Penelitian-penelitian terkait penerapan PBL telah banyak dilakukan oleh para peneliti. Implementasi PBL telah dilakukan dengan menggali beberapa aspek yaitu historical and theoretical precedence, interdisciplinary education through


(10)

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

problem based instruction, recent application, advantages and disadvantages of problem based instruction pada jurnal A Review of Problem Based Learning

(Ward & Lee, 2002). Keuntungan PBL yaitu untuk mendorong kerja sama dalam menyelesaikan tugas yang melibatkan siswa dalam penyelidikan pilihannya sendiri dan memungkinkan siswa menginterprestasikan dunia nyata serta membangun pemahaman tentang fenomena tersebut yang terdapat pada jurnal “Problem Based Learning: Suatu Model Pembelajaran untuk Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah” (Sudarman, 2007). Jurnal “Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Partisispasi Belajar dan Hasil Belajar Teori Akuntansi Mahasiswa Jurusan Ekonomi Undiksha” (Suci, 2008) menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan kooperatif dapat meningkatkan aktivitas mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar. Jurnal “Pembelajaran Kimia Tematik pada Mata Kuliah Kimia Dasar Sebagai Model Pembelajaran Berbasis Masalah” (Sari dan Purtadi, 2010) memfokuskan pada kualitas pendekatan pada pembelajaran yang kompleks dan proses kemampuan, motivasi serta keaktifan siswa. Jurnal “Pendekatan Problem Based Learning dalam Pembelajaran Praktik Kerja Lapangan Terapi Fisik” (Kushartini, 2010) menyimpulkan bahwa penerapan PBL akan memberi hasil berupa pengayaan teori sekaligus keterampilan untuk memanfaatkan teori dalam menangani kasus nyata di lapangan dengan waktu yang lebih singkat. Active Self Directed Learning (ASDL) terdiri dari empat bagian yaitu sensitization, exploration, integration, dan

application pada jurnal Problem Based Learning Revisited, Introduction of Active and Self Directed Learning to Reduce Fatigue Among Students (Czabanowska, 2012).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(11)

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Bagaimana mengembangkan Rancangan Perencanaan Pembelajaran (RPP) berbasis pendekatan saintifik melalui model pembelajaran PBL pada standar kompetensi menerapkan dasar-dasar elektronika?

2. Bagaimana tanggapan guru dan siswa terhadap penerapan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran PBL pada standar kompetensi menerapkan dasar-dasar elektronika?

3. Bagaimana dampak penerapan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran PBL terhadap hasil belajar siswa pada standar kompetensi menerapkan dasar-dasar elektronika?

1.3 Batasan Masalah

Masalah pada penelitian ini dibatasi oleh beberapa hal, diantaranya:

1. Penelitian hanya dilakukan terhadap siswa kelas X program keahlian TEI B di SMK Negeri 1 Cimahi.

2. Penelitian hanya dilakukan terhadap materi pembelajaran induktansi, hukum ohm dan rangkaian seri yang merupakan sebagian materi pada standar kompetensi menerapkan dasar-dasar elektronika.

3. Model pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah model pembelajaran PBL.

4. Aspek yang dinilai pada pengukuran ranah kognitif yaitu kemampuan siswa dalam memahami suatu isi bahan pelajaran, ranah afektif yaitu aspek kerjasama dan keterbukaan, sedangkan pada pengukuran ranah psikomotor yaitu aspek keterampilan dan kerapihan.

5. Penelitian ini memfokuskan pada aspek kognitif.

1.4 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:


(12)

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Untuk mengembangkan RPP berbasis pendekatan saintifik melalui model pembelajaran PBL pada standar kompetensi menerapkan dasar-dasar elektronika.

2. Untuk mengetahui tanggapan guru dan siswa terhadap penerapan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran PBL pada standar kompetensi menerapkan dasar-dasar elektronika.

3. Untuk mengetahui dampak penerapan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran PBL terhadap hasil belajar siswa pada standar kompetensi menerapkan dasar-dasar elektronika.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian yang dilakukan diantaranya:

1. Bagi siswa, pendekatan saintifik dengan model pembelajaran PBL diharapkan dapat meningkatkan kemampuan untuk memahami materi pada standar kompetensi menerapkan dasar-dasar elektronika khususnya mengenai materi induktansi, hukum ohm dan rangkaian seri.

2. Bagi guru, sebagai bahan masukan guna penyempurnaan dan perbaikan dalam proses pembelajaran dengan mengoptimalkan penggunaan model pembelajaran PBL.

3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan alternatif penggunaan model pembelajaran PBL pada sekolah tersebut.

4. Bagi lembaga yang mempersiapkan guru, khususnya guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), sebagai bahan masukan guna membekali para lulusannya dengan kemampuan mengajar dengan menggunakan model pembelajaran PBL.

5. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan untuk memperluas wacana dalam bidang penggunaan model pembelajaran khususnya model pembelajaran.


(13)

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1.6 Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah hipotesis deskriptif yaitu dugaan tentang nilai variabel mandiri, tidak membuat perbandingan atau hubungan (Sugiyono, 2012). Maka hipotesis pada penelitian ini adalah:

H0 : Pendekatan saintifik dengan menggunakan PBL sebagai model pembelajaran dianggap efektif jika perolehan rata-rata hasil belajar ranah kognitif siswa lebih besar atau sama dengan 2.66 (Kriteria Ketuntasan Minimal).

Ha : Pendekatan saintifik dengan menggunakan PBL sebagai model pembelajaran dianggap tidak efektif jika perolehan rata-rata hasil belajar ranah kognitif siswa kurang dari 2.66 (Kriteria Ketuntasan Minimal).

H0 : π ≥ 2.66

Ha : π < 2.66

π : Nilai rata-rata hasil belajar ranah kognitif siswa yang dihipotesiskan atau ditaksir melalui sampel.

1.7 Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode kombinasi (mixed method) yaitu metode campuran antara metode kualitatif dan metode kuantitatif dengan desain penelitian one-shot case study pada pre-experimental design

(nondesigns). Metode ini disebut dengan metode sequential exploratory design

dimana tahap awal menggunakan metode kualitatif dan tahap berikutnya menggunakan metode kuantitatif. Metode kualitatif digunakan untuk proses pembuatan RPP berbasis pendekatan saintifik menggunakan model pembelajaran PBL dan tanggapan guru serta siswa mengenai proses pembelajaran, sedangkan analisis data dilakukan dengan cara deskriptif.


(14)

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini dilakukan di program keahlian TEI SMK Negeri 1 Kota Cimahi yang beralamat di jalan Mahar Martanegara No.48 Cimahi, Jawa Barat. Lokasi ini digunakan untuk penelitian pendekatan saintifik pembelajaran elektronika dasar melalui model pembelajaran berbasis masalah pada standar kompetensi menerapkan dasar-dasar elektronika.

Adapun sampel penelitian yang diambil adalah siswa kelas X TEI B yang berjumlah 34 siswa dan selanjutnya disebut kelas eksperimen.

1.9 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam suatu penelitian memiliki fungsi untuk memberikan gambaran mengenai langkah-langkahnya. Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, pada bab ini mengemukakan mengenai: latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis penelitian, metode penelitian, lokasi dan sampel penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori, pada bab ini menguraikan mengenai: konsep belajar dan pembelajaran, pendekatan saintifik kurikulum2013, RPP, tinjauan hasil belajar dan model pembelajaran PBL.

BAB III Metode Penelitian, pada bab ini menguraikan mengenai: metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, definisi operasional, variabel penelitian, paradigma penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik análisis data, alur penelitian dan waktu penelitian.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bab ini menguraikan mengenai: analisis RPP, analisis tanggapan guru dan siswa, dan analisis dampak penerapan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran PBL terhadap hasil belajar siswa pada standar kompetensi menerapkan dasar-dasar elektronika.

BAB V Kesimpulan dan Saran, pada bab ini dikemukakan mengenai kesimpulan yang diambil dan saran yang diberikan.


(15)

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah


(16)

25 Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 3.1.1Lokasi Penelitian

Lokasi pada penelitian ini yaitu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Penelitian dilakukan di SMK Negeri 1 Cimahi yang beralamat di Jl. Maharmartanegara No.48 Kota Cimahi 40533 Jawa Barat.

3.1.2Subjek Populasi/ Sampel Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X program keahlian TEI di SMK Negeri 1 Kota Cimahi periode 2013-2014 yang sedang menempuh mata pelajaran elektronika dasar. Adapun teknik penentuan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik sampling purposive. Teknik ini sangat cocok untuk digunakan dalam penelitian ini karena jumlah sampel yang diambil hanya pada siswa kelas X program keahlian TEI di SMK Negeri 1 Kota Cimahi periode 2013-2014. Sampel penelitian ini yaitu kelas X TEI B yang berjumlah 34 orang.

3.2 Desain Penelitian

Berdasarkan gambar 3.1 desain penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dimana penjelasan penelitian didapat dari hasil menggunakan alat kuesioner atau daftar pertanyaan yang ditujukan kepada responden, lembar observasi, lembar wawancara dan soal evaluasi. Untuk lebih jelasnya, desain penelitian yang dilakukan dapat digambarkan sebagai berikut:


(17)

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tahap Persiapan

Studi Pendahuluan

Studi Literatur

Penentuan Materi & Sampel

Penyusunan Instrumen Penelitian

Expert Judgment

Uji Coba Instrumen

Pengolahan dan Analisis Data

Kesimpulan

Pembuatan Laporan

Tahap Pelaksanaan

Posttest

Pertemuan 1 (Treatment, ranah kognitif dan observasi ranah afektif

Angket

Posttest

Pertemuan 2 (Treatment, ranah kognitif dan observasi

ranah psikomotor

Lembar Observasi Guru

Tahap Akhir

Mempelajari Kurikulum 2013

Lembar Wawancara Guru


(18)

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3.3 Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode kombinasi (mixed method) yaitu metode campuran antara metode kualitatif dan metode kuantitatif dengan desain penelitian one-shot case study pada pre-experimental design

(nondesigns). Metode ini disebut dengan metode sequential explanatory design

dimana tahap awal menggunakan metode kualitatif dan tahap berikutnya menggunakan metode kuantitatif. Metode kualitatif digunakan untuk proses pembuatan RPP berbasis pendekatan saintifik melalui model pembelajaran PBL dan tanggapan guru serta siswa mengenai proses pembelajaran tersebut, sedangkan analisis data dilakukan dengan cara deskriptif.

Alur dari penelitian ini yaitu setelah RPP selesai maka kelas eksperimen diberi perlakuan (treatment) dan posttest setelah itu diberi lembar angket siswa, lembar observasi guru dan lembar wawancara guru untuk mengetahui hasil pembelajaran menggunakan model PBL.

Secara sederhana desain penelitian one shot case study dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.1 Desain penelitian one shot case study

Treatment Posttest

X O

Keterangan :

X : Perlakuan (treatment) pembelajaran dengan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran PBL.

O : Tes akhir soal evaluasi dilakukan setelah digunakannya pendekatan saintifik melalui model pembelajaran PBL.

3.4 Definisi Operasional


(19)

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Definisi operasional dari judul skripsi dimaksudkan untuk memperjelas istilah-istilah dan memberi batasan ruang lingkup penelitian sehingga tidak menimbulkan penafsiran lain. Adapun penegasan istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut:

1. Pendekatan Saintifik

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2013) memberikan konsepsi bahwa pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran didalamnya mencakup komponen: mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan dan mencipta. Banyak para ahli yang meyakini bahwa melalui pendekatan saintifik, selain dapat menjadikan siswa lebih aktif dalam mengkontruksi pengetahuan dan keterampilan, juga dapat mendorong siswa untuk melakukan penyelidikan guna menemukan fakta-fakta dari suatu fenomena atau kejadian. Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran menuntut adanya perubahan setting dan bentuk pembelajaran tersendiri yang berbeda dengan pembelajaran konvensional. Salah satu model pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran PBL yang diawali dengan mengenal masalah, merumuskan masalah, mencari solusi atau menguji jawaban dengan melakukan penyelidikan yang pada akhirnya dapat menarik kesimpulan dan menyajikan secara lisan maupun tulisan.

2. Rancangan Perencanaan Pembelajaran (RPP)

Salinan lampiran peraturan Menteri Pemdidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 65 (2013), mengemukakan bahwa RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).

3. Model Pembelajaran

Model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan (Trianto, 2007). Model pembelajaran


(20)

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

yaitu “kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar”.

4. Problem Based Learning (PBL)

PBL atau pembelajaran berbasis masalah adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari material kuliah atau materi pelajaran (Sudarman, 2007).

5. Hasil Belajar

Hasil belajar ialah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotor yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2012). Dari pengertian tersebut hasil belajar terdiri dari tiga aspek, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Dapat juga dikatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki seseorang setelah menerima pengalaman belajar. Hasil belajar juga merupakan penilaian yang dicapai untuk mengetahui sejauh mana materi yang sudah diterima oleh siswa baik dari aspek kognitif, afektif maupun psikomotor siswa.

6. Menerapkan Dasar-dasar Elektronika

Menerapkan dasar-dasar elektronika merupakan salah satu standar kompetensi pada mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan elektronika Industri yang diberikan kepada siswa kelas X SMK program keahlian TEI. Standar kompetensi ini membahas kompetensi dasar mengenai


(21)

komponen-Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

komponen elektronika, cara kerja komponen elektronika, dasar rangkaian elektronika, dsb.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari instrumen tes hasil belajar berupa soal evaluasi (posttest), instrumen angket, instrumen observasi dan wawancara. Instrumen tes hasil belajar digunakan untuk pengambilan data hasil belajar ranah kognitif, didukung dengan angket, observasi dan wawancara yang digunakan untuk pengambilan data tanggapan siswa, tanggapan guru dan hasil belajar ranah afektif dan psikomotor.

3.5.1 Instrumen Tes

Sebelum instrumen tes digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap instrumen tes. Uji coba instrumen tes dilakukan untuk mengetahui validitas data yang akan digunakan pada penelitian. Penelitian ini menggunakan pengujian validitas konstrak (construct validity) yaitu pengujian menggunakan pendapat dari ahli (judgment expert). Dalam hal ini setelah instrument dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Jumlah judgment yang digunakan sebanyak 2 orang yaitu guru mata pelajaran elektronika dasar. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrument yang telah disusun itu. Jumlah soal yang dinilai oleh ahli sebanyak 18 soal essai. Setelah pengujian konstrak dari ahli dan berdasarkan pengalaman empiris di lapangan selesai, maka diteruskan dengan uji coba instrumen. Instrumen tersebut dicobakan pada sampel dari mana populasi diambil (pengujian pengalaman empiris ditunjukkan pada pengujian validitas eksternal yaitu hasil penelitian dapat diterapkan pada sampel yang lain atau hasil penelitian itu dapat digeneralisasikan).


(22)

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Observasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu observasi sistematis yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan dan observasi system tanda (sign system) yaitu dalam proses observasi, observator (pengamat) memberikan tanda pada kolom tempat peristiwa muncul yang digunakan sebagai instrument pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario tindakan dari waktu ke waktu serta dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa pada situasi pengajaran pendekatan saintifik dengan model pembelajaran PBL.

Observasi juga dipakai untuk memperoleh data sekunder penelitian yaitu hasil belajar ranah afektif dan psikomotor yang tidak dapat terekam melalui lembar observasi, seperti aktivitas siswa selama pemberian tindakan berlangsung, reaksi siswa, atau petunjuk lain yang dapat dipakai sebagai bahan dalam analisis. Untuk instrumen observasi tidak dilakukan uji coba instrumen terlebih dahulu. Instrumen observasi yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Pengukuran Ranah Afektif

Selain pengukuran ranah kognitif untuk memperoleh data primer, dalam penelitian ini dilakukan pula pengukuran ranah afektif peserta didik untuk memperoleh data sekunder. Tujuan dari pengukuran ranah afektif yaitu:

1. Untuk mendapatkan umpan balik baik (feedback) bagi guru maupun siswa sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan mengadakan program perbaikan (remedial program) bagi anak didiknya.

2. Untuk mengetahui tingkat perubahan tingkah laku anak didik yang dicapai yang antara lain diperlukan sebagai bahan bagi: perbaikan tingkah laku anak didik, pemberian laporan kepada orang tua, dan penentuan lulus atau tidaknya anak didik.

3. Untuk menempatkan anak didik dalam situasi belajar-mengajar yang tepat, sesuai dengan tingkat pencapaian dan kemampuan serta karakteristik anak didik.


(23)

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4. Untuk mengenal latar belakang kegiatan belajar dan kelainan tingkah laku anak didik.

Berdasarkan tujuan diatas, maka sasaran penilaian ranah afektif adalah perilaku anak didik, bukan pengetahuannya. Aspek yang dinilai pada penelitian ini meliputi aspek kerjasama dan keterbukaan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Acuan pengukuran ranah afektif dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini:

Tabel 3.2 Kriteria pengukuran aspek afektif

Aspek yang Diukur Skala Skor Kriteria

Sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam proses pembelajaran

3.66 - 4 Sangat Baik 2.66 - 3.33 Baik 1.66 - 2.33 Cukup

1 - 1.33 Kurang

Sedangkan instrumen observasi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar ranah afektif siswa dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini

Tabel 3.3 Instrumen pengukuran aspek afektif

No. Nama

Siswa Aspek Afektif Jumlah Skor Nilai

Hasil yang diperoleh oleh setiap siswa setelah pengukuran memiliki skala 1-4. Untuk menghitung hasil dari pengukuran setiap siswa digunakan rumus:

Setelah pengukuran dilakukan terhadap seluruh siswa, selanjutnya dicari nilai rata-rata untuk setiap aspek yang dinilai. Untuk menghitung nilai rata-rata setiap aspek dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


(24)

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Pengukuran Ranah Psikomotor

Pengukuran ranah psikomotorik dilakukan terhadap hasil-hasil belajar yang berupa penampilan. Instrumen yang digunakan untuk mengukur ranah psikomotor pada penelitian ini sama seperti pada penilaian ranah afektif. Aspek yang dinilai yaitu persiapan praktikum, kinerja, keterampilan menggunakan alat-alat praktikum dan ketepatan waktu, kerapihan dalam membuat skematik rangkaian pada saat praktikum. Acuan dalam melakukan pengukuran ranah psikomotor dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut ini:

Tabel 3.4 Kriteria pengukuran aspek psikomotor

Aspek yang Diukur Skala Skor Kriteria

Persiapan praktikum, kinerja, keterampilan menggunakan alat-alat praktikum dan ketepatan waktu, kerapihan dalam membuat skematik rangkaian pada saat praktikum

3.66 - 4 Sangat Baik 2.66 - 3.33 Baik 1.66 - 2.33 Cukup

1 - 1.33 Kurang

Sedangkan instrumen observasi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar ranah psikomotor siswa dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut ini:

Tabel 3.5 Instrumen pengukuran aspek psikomotor

No. Nama

Siswa Aspek Psikomotor Jumlah Skor Nilai

Hasil yang diperoleh oleh setiap siswa setelah pengukuran memiliki skala 1-4. Total skor pada penilaian aspek psikomotor yaitu 53 sehingga untuk menghitung hasil dari pengukuran setiap siswa digunakan rumus:


(25)

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Setelah pengukuran dilakukan terhadap seluruh siswa, selanjutnya dicari nilai rata-rata untuk setiap aspek yang dinilai. Untuk menghitung nilai rata-rata setiap aspek dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

̅

3.5.3 Angket atau Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih dan kuesioner tidak langsung yaitu responden menjawab tentang orang lain atau menilai orang lain.

3.5.4 Wawancara atau Interviu

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Pada penelitian ini wawancara digunakan untuk penilaian proses pendekatan saintifik dengan model pembelajaran PBL yang menggunakan interviu terpimpim yaitu interviu yang dilakukan oleh pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci. Wawancara dilakukan terhadap guru pada akhir kegiatan tentang kesan, tanggapan, kelebihan dan kendala penerapan model pembelajaran PBL.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ini ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan, antara lain:

1. Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan dilakukan sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan. Maksud dan tujuan dari studi pendahuluan ini adalah untuk mengetahui beberapa hal antara lain: keadaan pembelajaran, metode pembelajaran serta


(26)

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

penggunaan model pembelajaran pada Standar Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar Elektronika.

2. Studi Literatur

Studi Literatur dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan memanfaatkan literatur yang relevan dengan penelitian ini yaitu dengan cara membaca, mempelajari, menela’ah, mengutip pendapat dari berbagai sumber berupa buku, diktat, skripsi, internet dan sumber lainnya.

3. Tes

Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Penelitian ini menggunakan tes hasil belajar berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif. Tes dilaksanakan pada saat posttest atau tes akhir diberikan dengan tujuan untuk melihat dampak hasil belajar siswa ranah kognitif setelah menggunakan model pembelajaran PBL pada standar kompetensi menerapkan dasar-dasar elektronika.

4. Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Melalui observasi peneliti dapat memperoleh pandangan-pandangan observator (pengamat) terhadap proses pengajaran pendekatan saintifik dengan model pembelajaran PBL dan memperoleh data dalam aspek afektif dan psikomotor siswa selama dilakukannya proses pembelajaran dengan model pembelajaran PBL. Kegiatan observasi pada proses pembelajaran ini dilakukan oleh satu sampai tiga orang observer. Sebelum digunakan, pedoman observasi ini sebelumnya akan dikonsultasikan pada pembimbing setelah mendapatkan persetujuan dapat digunakan dalam penelitian.


(27)

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 5. Angket

Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup dalam arti alternatif jawaban sudah tersedia dan bukan merupakan angket terbuka yaitu responden diberikan kesempatan untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri. Perhitungan angket pada penelitian ini menggunakan model likert dengan skala deskriptif (SB, B, KB, TB). Dasar dari skala deskriptif ini yaitu merespon seseorang terhadap sesuatu dapat ditanyakan dengan pernyataan proses yang dilakukan berjalan dengan baik – tidak baik. Secara sederhana rentang skala likert yang digunakan pada penelitian ini terdapat pada tabel 3.6 sebagai berikut :

Tabel 3.6 Rentang skala likert

Pernyataan Sikap

Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik

Positif 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4

6. Wawancara atau Interviu

Untuk memperoleh data atau informasi yang lebih terperinci data untuk melengkapi data hasil observasi, tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru, kepala sekolah, dan fasilisator yang berkolaborasi. Wawancara dilakukan terhadap guru mata pelajaran yang berkenan dengan model pembelajaran PBL. Melalui wawancara ini diharapkan dapat memperoleh masukan untuk melengkapi dan memperkuat analisis data yang diperoleh melalui model pembelajaran PBL.

Untuk lebih ringkasnya mengenai teknik pengumpulan data yang akan dilakukan, dapat dilihat pada tabel 3.7 dibawah ini:

Tabel 3.7 Teknik pengumpulan data

No. Teknik Instrumen Jenis data Sumber

Data

1. Studi

Pendahuluan -

Keadaan

pembelajaran, metode pembelajaran,

Proses pembelajaran


(28)

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu penggunaan model pembelajaran

2. Studi

Literatur -

Teori-teori penunjang yang berhubungan dengan penelitian Buku-buku referensi, skripsi, internet

3. Tes Posttest (soal

evaluasi)

Dampak hasil belajar siswa ranah kognitif sesudah menggunakan model pembelajaran PBL

Siswa

4. Observasi

Lembar observasi pengukuran ranah afektif dan psikomotor dan penilaian proses pembelajaran

Hasil belajar siswa ranah afektif dan psikomotor pada saat menggunakan model pembelajaran PBL dan tanggapan observer terhadap proses pembelajaran

Siswa dan Guru

5. Angket

Lembar kuesioner penilaian proses pembelajaran Tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran Siswa

7. Lembar wawancara Lembar wawancara pendapat mengenai proses pembelajaran Tanggapan observer terhadap proses pembelajaran Guru

3.7 Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka langkah berikutnya adalah mengolah data atau menganalisis data. Karena data yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan data mentah yang belum memiliki makna yang berarti, maka data tersebut harus diolah terlebih dahulu, sehingga dapat memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut. Data dalam penelitian ini


(29)

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

berupa data kuantitatif, maka cara pengolahannya dilakukan dengan teknik statistik.

3.7.1 Analisis Data Posttest

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif setelah diberikan perlakuan. Skor untuk soal essai ditentukan berdasarkan kata kunci setiap butir soal. Skor yang diperoleh tersebut kemudian dirubah menjadi nilai dengan ketentuan sebagai berikut:

Nilai siswa = 

x 4 3.7.2 Uji Normalitas

Uji normalitas pada dasarnya bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya data yang diperoleh dari hasil penelitian. Pengujian normalitas data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus chi-kuadrat (χ2). Uji normalitas data dengan chi-kuadrat dilakukan dengan cara membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul pada gambar 3.2 (b) dengan kurva normal baku/standar pada gambar 3.2 (a).

34,13% 34,13% 13,53%

13,53%

2,7% 2,7%

? ?

? ?

? ?

(b) (a)


(30)

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2 (a) Kurva normal baku (b) Kurva distribusi data yang akan diuji normalitasnya

Langkah-langkah untuk menghitung besarnya nilai chi-kuadrat yaitu sebagai berikut:

1. Menentukan jumlah kelas interval. Untuk pengujian normalitas dengan chi-kuadrat, jumlah kelas interval = 6 (sesuai dengan Kurva Normal Baku). 2. Menentukan panjang kelas interval (PK), yaitu:

3. Menyusun kedalam tabel distribusi frekuensi

Tabel 3.8 Tabel distribusi frekuensi

Interval fo fh fo– fh (fo– fh)2

Keterangan :

fo : frekuensi/jumlah data hasil observasi

fh : frekuensi/jumlah yang diharapkan (persentase luas tiap bidang

dikalikan dengan n)

4. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh)

5. Memasukkan harga-harga fh kedalam tabel kolom fh, sekaligus menghitung

harga-harga (fo– fh) dan dan menjumlahkannya. Harga

merupakan harga chi-kuadrat ( χ2).

6. Membandingkan harga chi-kuadrat hitung dengan chi-kuadrat tabel dengan ketentuan :

Jika :


(31)

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu hitung > tabel maka data terdistribusi tidak normal

3.7.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

Ho : Pendekatan saintifik dengan menggunakan PBL sebagai model pembelajaran dianggap efektif jika perolehan rata-rata hasil belajar ranah kognitif siswa lebih besar atau sama dengan 2.66 (KKM).

Ha : Pendekatan saintifik dengan menggunakan PBL sebagai model pembelajaran dianggap tidak efektif jika perolehan rata-rata hasil belajar ranah kognitif siswa kurang dari 2.66(KKM).

Ho : π ≥ 2.66

Ha : π < 2.66

π : Nilai rata-rata hasil belajar ranah kognitif siswa yang dihipotesiskan atau ditaksir melalui sampel.

Jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis deskriptif. Karena H0 berbunyi lebih besar atau sama dengan (≥) dan Ha berbunyi

lebih kecil (<), maka uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji pihak kiri. Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis deskriptif adalah sebagai berikut :

1. Menghitung rata-rata data (x)


(32)

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Keterangan :

xi : nilai pada tiap siswa

̅ : nilai rata-rata n : jumlah siswa s : simpangan baku 3. Menghitung harga t

Keterangan :

t : nilai t yang dihitung (thitung)

̅ : nilai rata-rata

μ0 : nilai yang dihipotesiskan

s : simpangan baku sampel n : jumlah anggota sampel 4. Melihat harga ttabel

5. Menggambar kurva

Gambar 3.3 Kurva uji pihak kiri

6. Meletakkan kedudukan thitung dan ttabel dalam kurva yang telah dibuat (ttabel

harus dibuat menjadi negatif, karena berada pada daerah kiri).

Daerah penolakan H0 Daerah

penerimaan H0

α


(33)

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 7. Membuat keputusan pengujian hipotesis

Dalam uji pihak kiri berlaku ketentuan : apabila harga t hitung jatuh pada daerah penerimaan H0 (lebih besar atau sama dengan t tabel), maka H0

diterima dan Ha ditolak. thitung≥ ttabel, berarti H0 diterima

thitung < ttabel, berarti H0 ditolak

3.8 Prosedur dan Alur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan tiga tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan dan (3) tahap pengolahan dan analisis data. Secara garis besar kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada setiap tahapan adalah sebagai berikut:

3.8.1 Tahap Persiapan

Tahap persiapan yang dilakukan sebelum penelitian dilakukan meliputi beberapa hal, diantaranya :

a. Observasi awal dilakukan untuk melaksanakan studi pendahuluan melalui pengamatan terhadap proses pembelajaran dilihat dari keadaan pembelajaran, metode, serta model pembelajaran pada standar kompetensi menerapkan dasar-dasar elektronika yang ada di sekolah tempat penelitian akan dilaksanakan.

b. Studi literatur, hal ini dilakukan untuk memperoleh teori-teori yang menjadi landasan mengenai permasalahan yang akan diteliti.

c. Mempelajari kurikulum untuk menentukan materi pembelajaran dalam penelitian serta untuk mengetahui tujuan dan kompetensi dasar yang hendak dicapai.

d. Menentukan sampel penelitian.

e. Membuat dan menyusun RPP berbasis pendekatan saintifik menggunakan model pembelajaran PBL, instrumen tes, instrumen observasi, instrument angket, dan instrument wawancara.


(34)

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

f. Melakukan uji coba instrumen tes dengan pengujian menggunakan pendapat dari ahli (judgment expert).

3.8.2 Tahap Pelaksanaan

Setelah kegiatan pada tahap persiapan dilakukan, selanjutnya dilakukan kegiatan tahap pelaksanaan yang meliputi:

a. Memberikan perlakuan (treatment) yaitu dengan penerapan pendekatan saintifik menggunakan model pembelajaran PBL.

b. Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti melakukan observasi terhadap siswa dilihat dari aspek afektif dan psikomotor siswa.

c. Memberikan tes akhir (posttest) untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif setelah proses pembelajaran.

d. Memberikan angket terhadap siswa untuk mengetahui pendapat siswa mengenai proses pembelajaran penerapan saintifik menggunakan model pembelajaran PBL.

e. Memberikan lembar observasi dan melakukan wawancara terhadap guru sebagai observer penilaian proses pembelajaran.

3.8.3 Tahap Pengolahan dan Analisis Data

Setelah kegiatan pada tahap pelaksanaan dilakukan, tahapan selanjutnya adalah melakukan pengolahan dan analisis data. Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan antara lain:

a. Menganalisis RPP berbasis penerapan saintifik menggunakan model PBL. b. Menganalisis hasil instrument angket terhadap siswa mengenai proses

pembelajaran penerapan saintifik menggunakan model PBL.

c. Menganalisis hasil lembar observasi dan wawancara terhadap guru mengenai proses pembelajaran penerapan saintifik menggunakan model PBL.


(35)

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

e. Melihat hasil analisis tes setelah diberi perlakuan untuk melihat apakah terdapat dampak hasil belajar siswa pada ranah kognitif.

f. Mengolah data hasil pengukuran ranah afektif dan psikomotor siswa.

g. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data.

h. Membuat laporan penelitian.

3.9 Waktu Penelitian

Adapun waktu kegiatan selama melakukan penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 3.9 Waktu penelitian

Berdasarkan tabel 3.9 penelitian berlangsung selama 3 minggu dari mulai tahap persiapan, tahap pelaksanaan sampai tahap akhir penelitian. Pada tahap persiapan dilakukan kegiatan studi pendahuluan dan pengamatan selama tiga minggu. Kemudian tahap pelaksanaan dilakukan selama tiga minggu, dan tahap akhir dilakukan selama tiga minggu.

Tahap Penelitian

Waktu Penelitian Agustus, minggu

ke-

September, minggu ke-

Oktober, minggu ke-

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Persiapan Pelaksanaan


(36)

66

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada penelitian “Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pada RPP berbasis pendekatan saintifik melalui model pembelajaran PBL terdapat kompetensi inti yang bertujuan membentuk karakter, kompetensi dasar yang memotivasi dan menanamkan sikap internal pada siswa, pada bagian pendahuluan proses pembelajaran dimulai dengan pengamatan tujuan pembelajaran dan contoh gambar mengenai materi pembelajaran, pada bagian inti terdapat proses penyampaian konsep dasar materi pembelajaran, pendefinisian masalah, pembelajaran mandiri, pertukaran pengetahuan dengan cara berdiskusi setelah itu dipresentasikan, pada bagian penutup siswa berkesempatan untuk menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari, materi pembelajaran tidak berpusat pada buku dan catatan saja, dan penilaian berskala 1 sampai 4 disusun dalam portofolio yang mencakup seluruh kegiatan siswa.

2. Secara keseluruhan guru yang berperan sebagi observer penelitian beranggapan bahwa pembelajaran pendekatan saintifik melalui model pembelajaran PBL lebih mudah dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional karena teori langsung dibuktikan dengan praktek dan siswa lebih kompeten dengan materi yang selalu dibuktikan dengan praktek. Siswa beranggapan dengan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran PBL ini siswa dapat berinteraksi dengan baik antara sesama siswa maupun kepada guru dan siswa yang secara keseluruhan aktif dalam melaksanakan langkah-langkah proses pembelajaran.

3. Hasil belajar siswa menunjukan peningkatan dari pertemuan pertama sampai pertemuan kedua dan nilai rata-rata posttest siswa setelah menerapkan


(37)

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pendekatan saintifik melalui model pembelajaran PBL sebagian besar memperoleh hasil belajar di atas KKM serta memperoleh kriteria baik pada aspek afektif dan psikomotor.

5.2 Rekomendasi

Selama melakukan penelitian, ditemukan beberapa kekurangan yang dapat dijadikan sebagai rekomendasi baik untuk pembelajaran maupun penelitian selanjutnya, diantaranya :

1. Pada kegiatan inti proses pembelajaran terdapat tahap pembelajaran mandiri, sebaiknya pada tahap tersebut setiap siswa memiliki sumber masing-masing sehingga dalam berdiskusi akan lebih interaktif.

2. Dalam pelaksanaan penelitian penelitian selanjutnya, dapat lebih dioptimalkan lagi dalam langkah-langkah proses pembelajaran dan instrumen penelitian.


(38)

68 Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Barrows, H. (1996). New direction for teaching and learning “Problem Based

Learning medichine and beyond: A brief overbiew. Jossey Bass Publisher

Czabanowska. (2012) : Problem Based Learning Revisited, Introduction of Active and Self Directed Learning to Reduce Fatigue Among Students. Jurnal of University Teaching & Learning Practice

Hamalik, Oemar. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Joyce, bruce. (2009). Models of teaching. Ctakaan ke-8: Yogyakarta: Pustaka belajar

Kushartanti, Wara. (2010) : Pendekatan Problem Based Learning dalam Pembelajaran Praktik Kerja Lapangan Terapi Fisik. Jurnal cakrawala Pendidikan, Th. XXIX, No.1

Kwartolo, Yuli. (2007) : Mengimplementasikan KTSP dengan Pembelajaran Partisipatif dan Tematik Menuju Sukacita dalam Belajar (Joy in Learning). Jurnal Pendidikan Penabur. (Nomor 9 Tahun ke-6). Hlm. 66-80.

Permana, Lis & Purtadi. (2010). Pembelajaran Kimia Tematik Pada Mata Kuliah Kimia Dasar Sebagai Model Pembelajaran Berbasis Masalah. Jurnal Cakrawala Pendidikan Th. XXIX, No.3


(39)

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Permendikbud. (2013). Jurnal Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah

Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Bandung: Rajawali Pers

Sagala, Syaiful. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. ALFABETA

Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencan

Stepien, W., Gallagher, S., & Workman, D. (1993). Problem-based learning for traditional and interdisciplinary classrooms. Journal for the Education of the Gifted, 16, 338-357.

Suci, Made . (2008) : Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Partisispasi Belajar dan Hasil Belajar Teori Akuntansi Mahasiswa Jurusan Ekonomi Undiksha Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan

Sudarman. (2007) : Problem Based Learning: Suatu Model Pembelajaran untuk Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah. Jurnal Pendidikan Inovatif Volume 2, Nomor 2

Sudjana, Nana. (2012). Penilaian Hasil Belajar dan Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya


(40)

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sudrajat, Akhmad. (2008). Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik dan Model Pembelajaran. Jakarta

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. ALFABETA

Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. ALFABETA

Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Bandung

Ward & Lee. (2002) : A Review of Problem Based Learning. Journal of Family and Consumer Sciences Education, Vol. 20, No. 1, Spring/Summer


(1)

44

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

e. Melihat hasil analisis tes setelah diberi perlakuan untuk melihat apakah terdapat dampak hasil belajar siswa pada ranah kognitif.

f. Mengolah data hasil pengukuran ranah afektif dan psikomotor siswa.

g. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data.

h. Membuat laporan penelitian.

3.9 Waktu Penelitian

Adapun waktu kegiatan selama melakukan penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 3.9 Waktu penelitian

Berdasarkan tabel 3.9 penelitian berlangsung selama 3 minggu dari mulai tahap persiapan, tahap pelaksanaan sampai tahap akhir penelitian. Pada tahap persiapan dilakukan kegiatan studi pendahuluan dan pengamatan selama tiga minggu. Kemudian tahap pelaksanaan dilakukan selama tiga minggu, dan tahap akhir dilakukan selama tiga minggu.

Tahap Penelitian

Waktu Penelitian Agustus, minggu

ke-

September, minggu ke-

Oktober, minggu ke-

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Persiapan Pelaksanaan


(2)

66 Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada penelitian “Pendekatan

Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pada RPP berbasis pendekatan saintifik melalui model pembelajaran PBL terdapat kompetensi inti yang bertujuan membentuk karakter, kompetensi dasar yang memotivasi dan menanamkan sikap internal pada siswa, pada bagian pendahuluan proses pembelajaran dimulai dengan pengamatan tujuan pembelajaran dan contoh gambar mengenai materi pembelajaran, pada bagian inti terdapat proses penyampaian konsep dasar materi pembelajaran, pendefinisian masalah, pembelajaran mandiri, pertukaran pengetahuan dengan cara berdiskusi setelah itu dipresentasikan, pada bagian penutup siswa berkesempatan untuk menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari, materi pembelajaran tidak berpusat pada buku dan catatan saja, dan penilaian berskala 1 sampai 4 disusun dalam portofolio yang mencakup seluruh kegiatan siswa.

2. Secara keseluruhan guru yang berperan sebagi observer penelitian beranggapan bahwa pembelajaran pendekatan saintifik melalui model pembelajaran PBL lebih mudah dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional karena teori langsung dibuktikan dengan praktek dan siswa lebih kompeten dengan materi yang selalu dibuktikan dengan praktek. Siswa beranggapan dengan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran PBL ini siswa dapat berinteraksi dengan baik antara sesama siswa maupun kepada guru dan siswa yang secara keseluruhan aktif dalam melaksanakan langkah-langkah proses pembelajaran.

3. Hasil belajar siswa menunjukan peningkatan dari pertemuan pertama sampai pertemuan kedua dan nilai rata-rata posttest siswa setelah menerapkan


(3)

67

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pendekatan saintifik melalui model pembelajaran PBL sebagian besar memperoleh hasil belajar di atas KKM serta memperoleh kriteria baik pada aspek afektif dan psikomotor.

5.2 Rekomendasi

Selama melakukan penelitian, ditemukan beberapa kekurangan yang dapat dijadikan sebagai rekomendasi baik untuk pembelajaran maupun penelitian selanjutnya, diantaranya :

1. Pada kegiatan inti proses pembelajaran terdapat tahap pembelajaran mandiri, sebaiknya pada tahap tersebut setiap siswa memiliki sumber masing-masing sehingga dalam berdiskusi akan lebih interaktif.

2. Dalam pelaksanaan penelitian penelitian selanjutnya, dapat lebih dioptimalkan lagi dalam langkah-langkah proses pembelajaran dan instrumen penelitian.


(4)

68

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Barrows, H. (1996). New direction for teaching and learning “Problem Based Learning medichine and beyond: A brief overbiew. Jossey Bass Publisher

Czabanowska. (2012) : Problem Based Learning Revisited, Introduction of Active and Self Directed Learning to Reduce Fatigue Among Students. Jurnal of University Teaching & Learning Practice

Hamalik, Oemar. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Joyce, bruce. (2009). Models of teaching. Ctakaan ke-8: Yogyakarta: Pustaka belajar

Kushartanti, Wara. (2010) : Pendekatan Problem Based Learning dalam Pembelajaran Praktik Kerja Lapangan Terapi Fisik. Jurnal cakrawala Pendidikan, Th. XXIX, No.1

Kwartolo, Yuli. (2007) : Mengimplementasikan KTSP dengan Pembelajaran Partisipatif dan Tematik Menuju Sukacita dalam Belajar (Joy in Learning). Jurnal Pendidikan Penabur. (Nomor 9 Tahun ke-6). Hlm. 66-80.

Permana, Lis & Purtadi. (2010). Pembelajaran Kimia Tematik Pada Mata Kuliah Kimia Dasar Sebagai Model Pembelajaran Berbasis Masalah. Jurnal Cakrawala Pendidikan Th. XXIX, No.3


(5)

69

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Permendikbud. (2013). Jurnal Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah

Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Bandung: Rajawali Pers

Sagala, Syaiful. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. ALFABETA

Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencan

Stepien, W., Gallagher, S., & Workman, D. (1993). Problem-based learning for traditional and interdisciplinary classrooms. Journal for the Education of the Gifted, 16, 338-357.

Suci, Made . (2008) : Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Partisispasi Belajar dan Hasil Belajar Teori Akuntansi Mahasiswa Jurusan Ekonomi Undiksha Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan

Sudarman. (2007) : Problem Based Learning: Suatu Model Pembelajaran untuk Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah. Jurnal Pendidikan Inovatif Volume 2, Nomor 2

Sudjana, Nana. (2012). Penilaian Hasil Belajar dan Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya


(6)

Resti Fauziah, 2013

Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sudrajat, Akhmad. (2008). Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik dan Model Pembelajaran. Jakarta

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. ALFABETA

Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. ALFABETA

Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Bandung

Ward & Lee. (2002) : A Review of Problem Based Learning. Journal of Family and Consumer Sciences Education, Vol. 20, No. 1, Spring/Summer