KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN KERJASAMA KELEMBAGAAN DI SMEA NEGERI KOTAMADIA BANDUNG : Kajian tentang Gaya dan Dampaknya terhadap Fungsi Sekolah dan Kebutuhan Personal.

KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN KERJASAMA KELEMBAGAAN
DI SMEA NEGERI KOTAMADIA BANDUNG
(Kajian tentang Gaya dan Dampaknya terhadap
Fungsi Sekolah dan Kebutuhan Personal)

TESIS

Diajukan kepada Panitia Ujian Tesis
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandung
untuk Memenuhi Persyaratan Menempuh Ujian
"Magister Pendidikan" dalam Bidang
Administrasi

Pendidikan

Oleh

DRA.

DEDEH DARYATI


Noior Pokok XXII-14/9032207

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BANDUNG
1994

DISETUJUI DAN DISYAHKAN
UNTUK UJIAN TAHAP DUA
OLEH:

PROF. DR. H. ACHMAD SANUSI, S.H. , M. PA.

Pembimbing I

PROF.

DR. OTENGJStfTISNA,


Pembimbing

M.

ED.

II

Bidang Studi Administrasi Pendidikan
Program Pascasarjana IKIP Bandung
1994

D

F

A

R


il aman

KATA

PENGANTAR

..

...........................

UCAPAN TERIMA KASIH
DAFTAP

IST

BAB

PENDAHULUAN

I.


iii
"'

1

1.1 Latar Belakang,

Pembatasan,

dan Perumusan

Masai ah

1

1.1.1 Latar Bel akang

1


1.1.2

Pembatasan

4

1.1.3

Perumusan

Masai ah
Masai ah

5

6

i • ilc J.

O


I U.J UdM

B*mt>Kt;KMmmmmmmK*x.*waBm;^aM = ^*exn

Manfaat

£

1.3 Populasi dan Sampel
i .3. 1 F'opul asi
1.3.2 Sampel
1. 4 Anggapan Dasar

II.

....................

1.2 Tujuan dan Manfaat
1.2.2


BAB

i

TEORI

....................

TENTANG KEPEMIMPINAN

7
7
7
S

DAN

KERJASAMA KELEMBAGAAN


9

2.1 Kepemimpinan dan Kepemimpinan
Transaksional

9

2.2 Kerjasama Kelembagaan
2.3 Kepemimpinan

12
13

2.3.1 Pengertian Kepemimpinan
2.3.2 Gaya Kepemimpinan

14
15

1)


2)

Kepemimpinan Berorientasi
Otoktatis

b .

Demokr at i s

17

c .

Pseudodemokrat is

IS

d.


Laissez-faire

18

4)

16

Kepemimpinan Monothesis,
dan

3)

kepada

a.

Transaksional

Idiographis,


......................

19

a.

Monothesis

19

b.

Idiographis

19

c.

Transaksional

20

Kepemimpinan yang Berorientasi kepada
Jangkauan Masa Depan
Kepemimpinan yang Berorientasi kepada

20

Komun i kasai

20

5) Kepemimpinan yang Berorientasi kepada
Tmgkahl aku .............................

21

£) Kepemimpinan yang Berorientasi kepada
Waktu

..................................

21

2.4 Kurikuium dan Gar is—Gar is Besar Program
F'engaj ar an
2.4.1

................,*... .......

Kur i kul urn

'J.'/.
22

2.4.2 Gar is—Gari s Besar Pr ogr am Pengajbxan
fRDpp'i
- —- *-* I I . '

........... ..................

B

2.5 Jenjang Tujuan Pendidikan

BAB III.

BAB

IV.

25

METODE PENELITIAN
3. 1

->f

-t_ 1 '

31

Prosedur

31

3.2 Pelaksanaan Pengumpulan Data ...........

34

3.3 Penqolahan Data

35

HASIL PENELITIAN

.

37

4.1 Gambaran Umum SMEA Negeri Kotamadia
Bandung

37

a.

Jumlah

Sekolah

b.

Letak Geografis

37

39

c.

Keadaan

Guru

39

d.

Keadaan

Siswa

40

4.2 Kepemimpinan Transaksional dan
Kerjasama Kelembagaan
4.2.1 Pengembangan Kegiatan Sekolah....

41
41
1) Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikuium 45
a. Gaya dan Dampak Kepemimpinan
Transaksional

dan Kerjasama dalam

b.

Program Tahunan, Program Semester,
dan Program Satuan Pel ajaran
Gaya dan Dampak Kepemimpinan

c.

Penyusunan Jadual Pejaran
Gaya dan Dampak Kepemimpinan

Transaksional

dan Kerjasama'dalam

Transaksional
Penentuan

d.

dan

Wal i

51

Gaya dan Dampak Kepemimpinan
Transaksional

dan

Kerjasama dalam

Sumat i f

dan Ujian

53

Gaya dan Dampak Kepemimpinan
Transaksional dan Kerjasama dalam
Penentuan Ijazah

2)

48

Kerjasama dalam

Kelas

Pelaksanaan Subsumat if,

e.

46

55

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan 56

a. Gaya dan Dampak Kepemimpinan
Transaksional

dan Kerjasama dalam

Kegiatan Pramuka

VI

57

b.

Gaya dan Dampak Kepemimpinan
Transaksional

c.

dan

Transaksional

d.

Kerjasama dalam

Kegiatan Paskibra ..................
Gaya dan Dampak Kepemimpinan

58

dan Kerjasama dalam

Kegiatan Kesen ian
Gaya dan Dampak Kepemimpinan
Transaksional dan Kerjasama dalam
Kegiatan Kerohanian ................

59

60

e. Gaya dan Dampak Kepemimpinan
Transaksional

f.

dan Kerjasama. dalam

Keg iat a 01 ah Raga
Gaya dan Dampak Kepemimpinan
Transaksional dan Kerjasama dalam
Kegiatan Keputr ian

62

64

g. Gaya dan Dampak Kepemimpinan
Transaksional

3)
a.

dan Kerjasama dalam

Kegiatan Palang Merah Remaja .......
Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan
Masyarakat dan Unit Produksi
Gaya dan Dampak Kepemimpinan
Transaksional

Komunikasi

b.

65
67

dan Kerjasama dalam

dengan Alumni

67

Gaya dan Dampak Kepemimpinan dan
Kerjasam dalam Bidang Usaha dan
Produksi

c.

68

Gaya dan Dampak Kepemimpinan dan
Kerjasama dalam Bidang Komunikasi
dengan Masyarakat

70

4)
a.

Wakil Kepala Sekolah
Bidang Umum ..
Gaya dan Dampak Kepemimpinan dan
Kerjasama dalam Kegiatan SPP/BP3 ...

72

b.

Gaya dan Dampak Kepemimpinan dan

c.

Kerjasama dalam Kegiatan Korpri ....
Gaya dan Dampak Kepemimpinan dan
Kerjasama dalam Kegiatan Darmawanita

4.3 Prof esional isme

BAB V

KESIMPULAN

73
74
75

4.4 Iklim Kerja
4.5 Pembahasan

72

77
Hasil

Penelitian

DAN SARAN

SO

85

5. 1 Kesimpulan

85

5.2 Saran

88

DAFTAR BACAAN

89

LAMPIRAN:

Riwayat Hidup

90

Izin

92:

Penelitian

VI J

BAB

I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.
1.1.1

Latar

Pembatasan.

Belakang

Komponen

personal

komponen yang dominan

sekolah.

dan Perumusan Masai ah

(kepala
dalam

sekolah

dan

penyelenggaraan

Kepala sekolah sebagai pernimpin

guru)

ialah

kelembagaan di

dalam

kelembagaan

suatu sekolah yang membawahi guru (termasuk para wakil kepala
sekolah)

dan

memp'unyai

tatausaha

produk
karena

tatausaha.

anak

kontribusi

kepemimpinan

di

sekolah

yang

terhadap

langsung

akan

sekolah.

kelembagaan

dalam

akan

transaksional

mempunyai

guru

lembaga sekolah

tinggi.
dan

Oleh

kerjasama

signifikansi

tersebut,

berpengaruh terhadap kualitas

makro akan berpengaruh terhadap

dan

penciptaan

tinggi terhadap para personal yang

sekolah,

secara

ikatan

bersama

didik (output) yang berkualitras

itu,

kelembagaan

Kepala sekolah

dan

ada

di

secara

tidak

output.

serta

kualitas

keberadaan

Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang berfungsi

memberikan

pengetahuan, memberikan

keterampilan,

dan

membentuk sikap seseorang (Manulang, 1981:1). Baik atau

kurang baiknya suatu sekolah bergantung pada pencapaian
fungsi sekolah. Semakin baik pencapaian fungsi sekolah,
maka

akan semakin baik kualitas

sekolah;

sebaliknya,

semakin rendah pencapaian fungsi sekolah, maka

semakin

rendah

baiknya

kualitas

sekolah

akan

masyarakat.
all

be

sekolah.

berpengaruh

Baik

atau

kurang

pulaterhadap

Hal ini diakui Henderson

perkembangan

(1959:350),

schools were good schools, social progress

more

swift." Pendapat ini

(1987:109),

"Pentingnya

keterlibatan

sekolah

yang lebih besar dalam

semakin

diakui.

kepala

sekolah

Pertama,
dalam

didukung

pembaharuan

Sutisna

para

kepala

peranan

pendidikan

telah

perluasan

kepala

kepada

sekolah

meliputi

program

dan kepemimpinan pengajaran dalam

tanggung jawab

personal

kembali

membawa

memajukan,

kesimpulan perlunya

should

oleh

administrasi

perumusan

dalam

mengembangkan
memelihara,

dan memperlancar kekuatan organisasi

perbaikan kondisi mengajar belajar." Berpandangan
pernyataan

berupaya
target

ini,

untuk
maksimal.

"If

maka seluruh personal

sekolah

untuk

dari
harus

meningkatkan fungsi

sekolah

mencapai

Pencapaian fungsi

sekolah

tersebut

dipimpin oleh kepala sekolah. Dengan kata lain,

kepala

sekolah mempunyai peran penggerak kekuatan sekolah yang
tinggi

dalam kepemimpinan transaksional dan

kerjasama

kelembagaan.

Kepemimpinan

transaksional

sebagai

kepemimpinan

yang menghargai pencapaian tujuan-tujuan institusi

juga

memperhatikan

mencapai

tujuan tersebut.

(Dementingkan
lembaga,
tujuan

kepribadian anggota

si fat

Kepemimpinan

dan peranan serta

tetapi juga berkeinginan
kelembagaan

itu

dalam

akan

kerjasama

tanggung

dengan

berakibat

kelembagaan

pencapaian fungsi lembaga,

jawab

tercapainya
terpenuhinya
individual.

ditujukan

untuk

yakni lembaga sekolah.

Di Kotamadia Bandung, seperti halnya

daerah lain,

rangka

transaksional

kebutuhan pribadi (personal) yang bersi fat

Sedangkan,

dan

fungsi sekolah, dalam hal

di kota

ini SMEA

dan

Negeri

seluruh Kotamadia Bandung dipengaruhi oleh kepemimpinan

transaksional

dan kerjasama kelembagaan antara

kepala

sekolah dengan guru-guru dan tatausaha di sekolah.
Dengan

tertarik

latar

untuk

transaksional

sekolah

belakang

di

meneliti

atas,

model

maka

kepemimpinan

dan kerjasama kelembagaan antara

dengan

guru-guru

penelitian ini berjudul

di

sekolah,

tentang

kepala

sehingga

"Kepemimpinan Transaksional dan

Kerjasama Kelembagaan di SMEA Negeri Kotamadia
(Kajian

peneliti

Gaya dan

Dampaknya

terhadap

Bandung
Fungsi

Sekolah dan terhadap Kebutuhan Fersonal).

Penelitian

ini perlu dilaksanakan,

sebab

belum ada yang meneliti, juga diharapkan dapat

informasi

dan sumbangan terhadap peningkatan

selain

memberi

kualitas

sekolah dalam hal model kepemimpinan transaksional dan

kerjasama yang dilakukan di SMEA Negeri Kotamadia

dung,

yang

tentunya akan bermanfaat

bagi

Ban

peningktan

kualitas sekolah dan pengembangan pola pikir masyarakat
1.1.2 Pembatasan Masaiah

Kepemimpinan transaksional dan kerjasama

gaan

yang

dilakukan kepala sekolah

dengan

kelemba

guru-guru

akan berpengaruh terhadap lajunya sistem pendidikan
sekolah.

Sekolah

komponennya
fungsi

merupakan

bekerjasama

sekolah.

sistem

dalam

Kepemimpinan

yang

rangkaian

komponen-

pencapaian

transaksional

menjadi

salah satu medium dalam pemenuhan tuntutan lembaga
mengindahkan
Begitu

pula

tuntutan

para

personal

pula dengan kerjasama, seperti disebut

dalam Hamzah (1982:105), "Pola kerjasama
paling

baik.

Di sini yang wajar adalah

di

dan

lembaga.
Cribbin

adalah
delegasi

yang
dan

suatu manajemen konsultatif."

Kerjasama kepala sekolah dengan guru-guru meliputi
kegiatan pengembangan manajemen, kegiatan
isme,

dan iklim kerja.

profesional-

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kepemim

pinan transaksional ialah suatu sistem untuk meningkatkan komunikasi dan untuk memahami tingkah laku manusia.
Analisis transaksional ialah sebagai stimulus

ditambah

respons. Hal ini sesuai dengan pendapat Wagner (1987:5)

tentang analisis transaksional yakni "a system for im
proving

communication

and

for

understanding

human

behavior" yang selanjutnya didefinisikannya "as a

sti

mulus plus a response".

Adapun
penelitian

yang dimaksud kerjasama kelembagaan
ini ialah melakukan suatu kegiatan

dalam
bersama

untuk kepentingan fungsi lembaga.
Kepemimpinan transaksional dan kerjasama

gaan

yang

diteliti

ini

dilakukan

di

kelemba

SMEA

Negeri

Kotamadia Bandung.

Fokus

penelitian

ini ditujukan kepada

gaya

dampak kepemimpinan transaksioanl dan kerjasama

bagaan

yang

terjadi di SMEA Kotamadia

Bandung

dan

kelem

tahun

1993.

1.1.3 Perumusan Masaiah

Permasalahan

penelitian

ini

ialah

kepemimpinan

transaksional dan kerjasama kelembagaan di SMEA
Kotamadia

Bandung

antara

kepala

sekolah

dan

Negeri
guru

mengenai gaya dan dampak kepemimpinan tersebut terhadap

lembaga

dan

terhadap

personal

(kepala

sekolah

dan

Dengan demikian, perumusan masalah penelitian

ini

guru).

ilah nilai-nilai apa yang ada/melekat pada kepala
sekolah tetkala menjalankan kepemimpinan dan

kerjasama

kelembagaan?

1-2 Tujun dan Manfaat
1- 2.1

Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang:
1) Jenis kegiatan kepala SMEA dan Guru SMEA Kotamadia
Bandung

yang

menggunakan

kepemimpinan

trans

aksional ;

2) Gaya kepemimpinan yang digunakan kepala SMEA Kota
madia Bandung; dan

3) Dampak penggunaan kepemimpinan transaksional

kerjasama kelembagaan

kepada pencapaian

dan

fungsi

sekolah dan terhadap personal guru.
1-2.2 Manfaat

Hasil
peningkatan

penelitian ini diharapkan bermanfaat
kualitas

kepemimpinan

transaksional

bagi
dan

kerjasama kelembgaaan, karena penelitian ini menggambarkan tiga hal yang terdapat dalam tujuan penelitian
(jenis kegiatan yang menggunakan kepemimpinan transak

sional dan kerjasama, gaya kepemimpinan dan

kerjasama,

serta dampak yang ditimbulkan dengan gaya
transaksional

dan

kerjasama

kepemimpinan

kelembagaan).

Gambaran

tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak
yang

terkait

dengan

lembaga

persekolahan,

seperti

pembelajar (mahasiswa), para pengajar (guru dan dosen),
kepala

sekolah,

para pengawas pendidikan,

dan

pihak

lain, baik secara perorangan, maupun secara berkelompok
untuk

peningktan

mahasiswa,

kajian,

kualitas

Manfaat

hasil penelitian ini dapat dijadikan

bandingan,

pengajar

pendidikan.

di

komparasi

dan referensi;

antaranya

dalam

dapat

bekerjasama

dan

dengan

dengan

para teman sejawat dan dengan

begitu

pun

acuan

kepala

staf

manfaat bagi kepala sekolah

bahan

manfaat

dijadikan

bagi

bagi
dan

sekolah

tatausaha;

dan

pengawas

pendidikan, bahkan bagi pihak lain yang berminat.

1.3 Populasi
1.3.1

dan Sampel

Populasi

Populasi

penelitian

transaksional

terhadap

kepala

guru

dan

ini

sekolah

kerjasama

yakni

kepemimpinan

(termasuk

wakilnya

kelembagaannya

yang

dilaksanakan di SMEA Negeri Kotamadia Bandung.

1.3.2 Sampel

Sampel

penelitian

ini ialah

model

kepemimpinan

transaksional dan kerjasama kelembagaan antara kepala
sekolah/wakil kepalas sekolah dengan para guru dan

tatausaha di seluruh SMEA Negeri Kotamadia Bandung pada
kurun waktu semester ganjil tahun ajaran 1993.
1-4 Anggapan Dasar

Anggapan dasar penelitian ini adalah:

1) Di SMEA Negeri Kotamadia Bandung ada kepala sekolah/
wakil kepala sekolah dan guru-guru serta tatausaha
yang di antara mereka terjadi kepemimpinan transak

sional dan kerjasama kelembagaan dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah.

2> Kepala sekolah memegang jabatan struktural yang tertinggi di sekolah, menjadi pemimpin, mempunyai wewenang untuk melakukan berbagai kegiatan dan kerjasama
dengan bawahannya.

e

BAB

METODE

Dalam
litian

bab

yang

III

PENELITIAN

ini dibicarakan tentang

digunakan, yakni tentang

metode

pene

prosedur

pene

litian (persiapan dan penentuan lokasi, serta penentuan
subyek penelitian), pelaksanaan (teknik pene-litian dan
teknik pengumpulan data), dan pengolahan data.

3.1

Prosedur

Peneliti mengadakan penelitian ini untuk mendapatkan

gambaran

tentang

gaya

dan

dampak

kepemimpinan

transaksional dan kerjasama kelembagaan di SMEA

Negeri

Kotamadia Bandung. Gambaran tersebut berisi tentanq ni-

lai-nilai

yang terdapat pada jenis

kegiatan

kepemim

pinan transaksional dan kerjasama yang dilakukan kepala
sekolah

dan guru-guru, juga berisi tentang gaya

kepe

mimpinan transaksional dan kerjasama kelembagaan, serta
dampak

gaya

jenis

kepemimpinan

transaksional

kerjasama kelembagaan terhadap pencapaian fungsi
lah dan terhadap tuntutan personal (para guru).

31

dan

seko

Langkah—langkah

prosedur

yang

peneliti

tempuh

dalam penelitian ini ialah sebagai berikut.

3.1.1 Persiapan.
3.1.1.1

Penentuan Lokasi.

dan Penentuan Subyek

Persiapan

1) menyeminarkan proposal penelitian;
2) menentukan lokasi penelitian;
3)

mendapatkan surat izib penelitian dari PPs IKIP Ban

dung,

dari Sospol

Provinsi

Jawa Barat, dan

Surat

dari Kanwil Depdikbud Jawa Barat;

4) menelusuri kondisi SMEA Negeri Kotamadia Bandung;
5)

memilih dan menentukan orang tertentu yang menjadi
pegawai di SMEA untuk membantu peneliti; dan

6)

menghubungi Kepala SMEA Negeri Kotamadia Bandung un
tuk mengadakan penelitian.

3.1.1.2 Penentuan Lokasi

Lokasi
sional

madia

Penelitian

penelitian tentang "Kepemimpinan

Transak

dan Kerjasama Kelembagaan di SMEA Negeri

Bandung

terhadap

(Kajian

tentang

Gaya

dan

Dampaknya

Pencapaian Fungsi Sekolah dan terhadap

tuhan Personal)" ini
Kotamadia Bandung,

1) SMEA Negeri

Kota

Kebu

ialah seluruh SMEA yang berada

yakni:

I, Jalan Wastukencana;

di

2) SMEA Negeri

II, Jalan Solontongan Buahbatu; dan

3) SMEA Negeri III,

3.1.1.3 Penentuan

Jalan Budi Cilember, Cimahi.

Subyek Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua jenis subyek
litian, yaitu manusia

kepala

sekolah,

perpustakaan,

dan

prilakunya.

Manusia

wakil kepala sekolah,

petugas komputer,

pene

guru.

dan pengelola

ialah

petugas
koperasi

siswa.

Kepala sekolah dijadikan subyek untuk menimba data

tentang model kepemimpinan yang mereka gunakan, tentang
jenis kegitan yang mengandung nilai—nilai

kepemimpinan

transaksional dan kerjasama kelembagaan.

Wakil
dekat

kepala

sekolah sebagai

orang

yang

kepada kepala sekolah daripada guru.

ditelusuri

tentang partisipasi dengan

lebih

Mereka

kepala

pun

sekolah

yang berhubungan dengan kepemimpinan transaksional

dan

kerjasama kelembagaannya.
Guru

depan

adalah ujung tombak pelaksana pengajaran

kelas.

Ia adalah pelaksana

model

di

kepemimpinan

kepala sekolah yang akan bereaksi setuju, tidak setuju,
atau

netral terhadap model

kepala

sekolah.

diperoleh

hal

Oleh

kepemimpinan dan

karena

itu,

data tentang kebenaran

dari

atau

kerjasama

guru

ketidakbenaran

yang dikatakan dan dilakukan kepala sekolah

wakilnya.

33

akan

serta

Petugas
petugas
yang

perpustakaan,

komputer,

koperasi siswa adalah jaringan

diteliti

sekolah.

petugas

pula. Mereka bagian dari

Mereka komponen pendukung

kerja

dan

sekolah

sistem

pencapaian

suatu

fungsi

sekolah. Oleh karena itu, tanggapan mereka akan ditimba
dan diperhitungkan.

3.2 Pelaksanaan Pengumpulan Data

Teknik
wancara,

pengumpulan data penelitian ini ialah

observasi, dan triangulasi di SMEA

wa-

Kotamadia

Bandung pada tahun 1993.

1)

Wawancara

Wawancara digunakan peneliti untuk mengumpulkan data
dari

kepala sekolah (termasuk wakil-wakilnya)

tentang

model dan jenis kepemimpinan serta kerjasama kelembaga
an sesuai dengan tujuan penelitian.

2)

Observasi

Observasi ditujukan kepada keadaan pelaksanaan kepe
mimpinan transaksional dan kerjasama kelembagaan.

3)

Triangulasi

Triangulasi

ditujukan kepada staf

tatausaha

mendapatkan data tentang kebenaran data yang
dengan teknik wawancara dan observasi.

34

untuk

diperoleh

3.3 Pengolahan

Setelah

Data

data

dikumpulkan,

diolah dan dianalisis,

maka

dideskripsikan,

data

tersebut

dan dibahas

de

ngan pola kerja sebagai berikut.

1) Data hasil observasi dan hasil
untuk

a.

menentukan:

jenis kegiatan yang menggunakan kepemimpinan transak
sional

b.

wawancara digabungkan

dan kerjasama kelembagaan;

nilai—nilai yang

terdapat

pada

gaya

kepemimpinan

transaksional dan kerjasama kelembagaan;
c.

dampak kepemimpinan transaksional

lembagaan terhadap

pencapaian

dan

kerjasama ke

fungsi

sekolah

dan

terhadap kebutuhan personal guru.

2) Data hasil triangulasi dikelompokkan atas:
a.

data yang mendukung terhadap hasil observasi dan ha
sil wawancara;

b.

dan

data yang menolak kategori data wawancara dan obser
vasi .

3) Kombinasi data hasil wawancara,

angulasi dianalisis,

observasi,

dideskripsikan,

tuk mendapatkan gambaran tentang
saksional dan kerjasama

dan tri

dan dibahas un

kepemimpinan tran

kelembagaan di SMEA

Negeri

Kotamadia Bandung, yakni model kepemimpinan transak

sional yang

dilakukan kepala

35

sekolah,

serta

cara

kerjasama kelembagaan dengan para guru serta dampak

nya terhadap pencapaian fungsi
kebutuhan para guru.

36

sekolah dan terhadap

PPS

BAB

V

KESIMPULAN

Bab V ini mengemukakan kesimpulan penelitian "Kepe
mimpinan Transaksioanl dan Kerjasama Kelembagaan di SMEA

Negeri

Kotamadia

Bandung

(Kajian

tentang

Gaya

dan

Dampaknya terhadap Fungsi Sekolah dan terhadap Kebutuhan

Persona])".

Setelah itu, Bab V ini

mengemukakan

saran

atau rekomendasi berdasarkan temuan penelitian ini.
5.1

Kesimpulan

Berdasarkan
melalui
dapat

hasil analisis data

observasi,

wawancara,

dan

yang

dikumpulkan

triangulasi,

disimpulkan bahwa kepemimpinan transaksional

kerjasama

kelembagaan di SMEA Negeri Kotamadia

maka
dan

Bandung

itu pendistribusian tanggung jawab kepala sekolah kepada
wakil

kepala

kepala sekolah dan kepada guru (stimulus),

wakil

sekolah dan guru merespons stimulus kepala seko

lah. Stimulus-respons tersebut dalam situasi demokratis,

kekeluargaan. Kondisi seperti ini berdampak dan

berdaya

-ukuno terhadap keberla„gsungan penyelenggaraan kegiatan
~koI.h sebagai pemberi pengetahuan, pemberi keterampilan, dan pengubah sikap ke arflh i^ -,
P

pak

terhadap

kebutuhan

e arah ^ebaikan, juga berdam

kebutuhan Hpersonal
airr,*
nal auru

ke+on^nn--^
*•«=«• enangcin

i,
.
beker

i^

h =^

rja' dan

i

h ,

dalam

keinginan

pemenuhan

berkrea-

t ivitas.

Gaya kepemimpinan transaksional dan kerjasama ke
lembagaan di SMEA Megeri Kotamadia Bandung a993) teria-

di ^lam aktivitas pengembangan kegiatan sekolah, dalam
kegiatan profesionalisme, dan da!a„ kegiatan iklim kerja
Gaya dalam pengembangan kegiatan sekolah ialah gaya

demokratis yang menekankan transaksional, yakni qaya
musyawarah kekeluargaan dengan tawar-menawar (stimulu-

-spons, untuk menciptakan keinginan lembaga, dan dengan
terwujudnya keinginan lembaga, maka para guru (persona!,
mendapat pengakuan dari sekolah, mendapat ketenan9an da
lam pelaksanaan tugas, serta mendapat peluang untuk
berkreativitas,

Gaya dan kerjasama dalam pengembangan kegiatan se-

•»l.h terjadi dalam kegiatan bidang kurikulum (yang
dipimpin oleh seorang wakil kepala sek„lah)f ^
kegiatan kesiswaan (yang dipimpin oleh seorang wakil
•-P.1. sekolah,, dalam bidang hubungan masyarakat dan
"hit produksi (yang dipimpin oleh seorano wakil kepala
sekolah,, dan dalam bidang umum (yang dipimpin Qleh
seorang wakil kepala sekolah,.

86

Kegiatan bidang kurikulum mencakup kegiatan
canaan

(pembuatan kalender akademik,

program

jadual

semester, program satuan

program

pelajaran,

peren
tahunan,

pembuatan

pengajaran, penentuan wali kelas),- kegiatan

pe

laksanaan proses belajar mengajar; dan kegiatan penilaian (subsumatif, sumatif, ujian, dan penentuan ijazah).
Kegiatan bidang kesiswaan (ekstrakurikuler)

kup

kegiatan pramuka, paskibra,

kesenian,

menca

kerohanian,

olah raga, keputrian, dan palang merah remaja.

Kegiatan

duksi

bidang hubungan masyarakat dan unir

pro

mencakup kegiatan komunikasi dengan alumni, komu

nikasi dengan bidang usaha dan produksi, dan

komunikasi

dengan masyarakat.

Kegiatan bidang umum ialah penerimaan SPP/BP3,

ke

giatan korpri, dan kegiatan darmawanita.

Gaya

kepemimpinan transaksional dan kerjasama

ke

lembagaan dalam kegiatan profesionalisme ialah kekompakkan antarguru, tatausaha, dan siswa dalam mengkondisikan

diri untuk mendukung SMEA, misi ekonomi dalam hal dagang
Adapun kepemimpinan transaksional dan kerjasama da

lam kegiatan iklim kerja (faktor pendukung) ialah

upaya

mempererat persahabatan dan kekeluargaan.

Seluruh kegiatan di atas diarahkan untuk pencapaian

fungsi

sekolah dan pemenuhan kebutuhan

Pencapaian

keterampilan

fungsi

sekolah yakni

pemberian

untuk bekerja dan untuk

37

para personal.

berbagai

pengembangan

fotensi

diri

siswa

Ccalon output),

serta perubahan

sikap, di antaranya sikap berekonomi.
5.2 Saran

Berdasarkan
saran

hasil penelitian ini

atau rekomendasi kepada

penulis

memberi

para calon peneliti

dan

pemakai kepemimpinan transaksional sebagai berikut.

Calon peneliti yang akan mengkaji hal yang

berhu

bungan kepemimpinan transaksional hendaknya mempertimbangkan pemimpin dan yang dipimpin atau pemberi stimulus

dan penerima stimulus (perespons). Hal ini penting kare
na keberlangsungan transaksional dan kerjasama

kelemba

gaan tidak akan terjadi apabila para pelakunya tidak

berpandangan mementingkan keseimbangan vitalitas lembaga
dan vitalitas pribadi (personal).

Para pemakai kepeminpinan transaksional dan

kerja

sama kelembagaan sebaiknya memperhitungkan konsidi Pimpinan

dan yang dipimpin, yakni memperhitungkan

kondisi

pemberi stimulus dan penerima (perespons), karena kepe
mimpinan transaksional belum tentu dapat digunakan pada
seluruh kegiatan kepemimpinan dan seluruh kerjasama.

PPS

DAFTAR

Brown,

J.F.

York:

(1936).

Psycholoqy and the Soc ial

Order.

New

McGraw-Hill.

Cahyono, Ceppy Hari. (1984).
rabaya: Usaha Nasional.
Cribbin,

BACAAN

James J.

Strategi

(1985).

Organisasi

Psikoloq i Kepemi mp inan.

Kepemimpinan:
Jakarta:

PT

Su

Menqefekt i fkan

Pustaka

Binaan

Pressindo.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sunda SMP.

(1986) GBPP

Basa

Bandung.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Ilmu Pendidikan.

(19B4/1985). Dasar

Universitas Terbuka Jakarta:

Karunika.

Fiedler,

Fred E.

tiveness.

(1965)

ATheory

of

Leadership Effec

New York:

McGrow,

Hill

Series in Mana

gement .

Fiedler,

Fred E.

dan Martin M.

Chemers.

ship and Effective Management.

USA:

(1974).

Leader

Scott, Foresman

and Company.
Gordon,

Thomas (saduran Mudjito)

Efekt i f.

Hamsah

Jakarta:

(1990).

Kepemimpinan:

(terjemahan).

Hoontz,

H.& C.

ment .

Rajawali

Jakarta:

O'Donnell

New York:

(1986).

Kepemimpinan yang

Pers.

Mengefekt i fkan Strategi Orqanisasi
Pustaka Binaman

Pressindo.

(1955) Principles of Manage

McGraw-Hall.

Ismaun.

(tt). Kepemimpinan yang Dilandasi oleh Nilai—
Nilai Pancasila (Makalah). Bandung: FPIPS IKIP.

Loomba, N. Paul. (1978). Management: A Qualitative Perspekt ive. New York: Macmillan Publishing, Co Ltd.
Manullang,
tati f.
dengan
matra

Belferik

(1985). Pengambilan Keputusan Konsul-

Komunikasi
Persuasi f, dan Kerjasama Guru-guru
Kepala Sekolah
(Suatu Studi di SMA Negeri Su
Utara)

(disertasi).

Jakarta:

PPs

IKIP Jakarta.

Oteng Sutisna.

(1937).

Administrasi

Pendidikan.

Teor it is untuk Praktek Profesional.Bandung:
.

(1989).

Administrasi

Pendidikan:

untuk Praktek Profesional.

Dasar

Teor it is

Bandung Angkasa.

Pamudji, S.(1982) Kepemimpinan Pemer intahan di
sia.

Jakarta:

Bina

Dasar
Angkasa.

Indone

Aksara.

Peraturan Pemerintah RI No.

29 Tahun 1990,

tentang Pendi

dikan Menengah.

Pigors, P.

(1935) Leadership and Pominat ion.

Boston:

Hougton Mifflin.
Poerwadarminta.(1954)

karta:
Sahertian

Kamus Umum Bahasa

Indonesia.

Ja

Perpustakaan Perguruan Kementerian PP dan K
A.

Piet

dan

Ida

Lat ihan Kepemimpinan.

Aleida Sahertian.

Surabaya:

(1987). -Model

Usaha Nasional.

Sudardja Adiwikarta. (1988). Sosiologi Pendidikan: Isyu
dan Hipotesis tentang Hubungan Pendidikan dengan Ma

syarakat . Jakarta: Dirjendikti (Proyek Pengembangan
Pendidikan Tenaga Kependidikan).

Sudjana, N.

(1981). Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum:

Strategi

dan

Implikasi.

Undang-Undang RI No.
tem Pendidikan

Wagner,

Abe.

Solve
New

Ciamis:

STKIP.

2 Tahun 1989, tentang Penjabaran Sis

Nasional

1990.

Jakarta:

Dharma Bhakti.

(1981). The Transactional Manager:

People Problems with Transact ional

York:

Prentice

Press.

90

How to

Analysis