PENGGUNAAN PEMBELAJARAN DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGETAHUAN DASAR TEKNIK MESIN DI SMK.

(1)

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN DENGAN

MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN

MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN PENGETAHUAN DASAR

TEKNIK MESIN DI SMK

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar

Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

Oleh:

Rina Maryani Susanti 1103375

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

LEMBAR PERNYATAAN

“Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Penggunaan

Pembelajaran dengan Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar

Teknik Mesin di SMK” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian ditemukan adanyapelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau

ada klaim pihak lain terhadap keaslian karya saya ini”.

Bandung, Desember 2013 Yang membuat pernyataan,


(3)

(4)

v

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

PERNYATAAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ……….. 7

D. Tujuan Penelitian ………... 8

E. Manfaat Penelitian ………. 8

F. Struktur Organisasi Tesis ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 10

1. Pembelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin ... 10

2. Media Pembelajaran ... 16

3. Motivasi Berprestasi ... 21

4. Prestasi Belajar ... 24

B. Kerangka Pemikiran ... 27

1. Keterkaitan Multimedia Interaktif dengan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PDTM ... 27

2. Keterkaitan Multimedia Interaktif dengan Prestasi Belajar dengan Motivasi Berprestasi Siswa pada Mata Pelajaran PDTM ... 28

C. Penelitian yang Relevan ... 29

D. Hipotesis Penelitian ... 31

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 32

1. Metode Penelitian yang Digunakan ... 32

2. Desain Penelitian ... 32

B. Lokasi Penelitian dan Subyek Penelitian... 33

1. Lokasi Penelitian ……… 33

2. Subyek Penelitian ……… 33

C. Definisi Operasional Variabel ... 34

D. Langkah-langkah Penelitian ... 34


(5)

vi

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Uji Coba Instrumen ……….. 38

G. Analisis Data Penelitian ………...………….. 38

1. Menghitung N-Gain ………. 38

2. Uji Normalitas ……….. 39

3. Uji Homogenitas ……….. 39

4. Uji Beda Rerata ……….. 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pemaparan Data ………. 40

1. Prestasi Belajar ……….……… 40

2. Motivasi Berprestasi ……… ……… 62

B. Analitis Data Hasil Penelitian ... 63

1. Uji Normalitas ... 63

2. Uji Homogenitas ... 64

3. Uji Hipotesis ... ... 64

C. Pembahasan ... 64

1. Prestasi Belajar Materi Prinsip Dasar Mekanika ... 65

2. Motivasi Berprestasi Pembelajaran Multimedia Interaktif ... 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 74

B. Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 76 LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) B. Storyboard Prinsip Dasar Mekanika

C. Kisi-kisi Soal

D. Soal Pretest dan Posttest

E. Kisi-kisi Motivasi Breprestasi Siswa F. Angket Motivasi Berprestasi

G. Validasi Instrumen H. Hasil Uji Statistik


(6)

vii

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1.1. Nilai Mata Pelajaran PDTM kelas X SMK YPSA Sumedang ... 5

2.1 Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar PDTM ... 12

2.2 Silabus ... 14

3.1. Desain Penelitian ………...……….……. 33

3.2 Skala Jawaban pada Skala Likert ... 37

3.3 Kriteria Interpretasi Skor ... 37

4.1. Skor Pretest Kelas Eksperimen Materi Prinsip Dasar Mekanika ... 40

4.2. Nilai Pretest Kelas Eksperimen Materi Prinsip Dasar Mekanika ... 41

4.3. Skor Posttest Kelas Eksperimen Materi Prinsip Dasar Mekanika ... 41

4.4. Nilai Posttest Kelas Eksperimen Materi Prinsip Dasar Mekanika ... 42

4.5. Skor Pretest Kelas Kontrol Materi Prinsip Dasar Mekanika ... 43

4.6. Nilai Pretest Kelas Kontrol Materi Prinsip Dasar Mekanika ... 43

4.7. Skor Posttest Kelas Kontrol Materi Prinsip Dasar Mekanika ... 44

4.8. Nilai Posttest Kelas Kontrol Materi Prinsip Dasar Mekanika ... 44

4.9. Rekapitulasi Skor Prestasi Belajar Materi Prinsip Dasar Mekanika.… 45

4.10. Skor Pretest Kelas Eksperimen Sub Materi Besaran Vektor ... 46

4.11. Nilai Pretest Kelas Eksperimen Sub Materi Besaran Vektor ... 46

4.12. Skor Posttest Kelas Eksperimen Sub Materi Besaran Vektor ... 47

4.13. Nilai Posttest Kelas Eksperimen Sub Materi Besaran Vektor ... 47

4.14. Skor Pretest Kelas Kontrol Sub Materi Besaran Vektor ... 48

4.15. Nilai Pretest Kelas Kontrol Sub Materi Besaran Vektor ... 48

4.16. Skor Posttest Kelas Kontrol Sub Materi Besaran Vektor ... 49


(7)

viii

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.18. Rekapitulasi Skor Prestasi Belajar Sub Materi Besaran Vektor ...… 50

4.19. Skor Pretest Kelas Eksperimen Sub Materi Hukum Newton ... 51

4.20. Nilai Pretest Kelas Eksperimen Sub Materi Hukum Newton ... 51

4.21. Skor Posttest Kelas Eksperimen Sub Materi Hukum Newton... 52

4.22. Nilai Posttest Kelas Eksperimen Sub Materi Hukum Newton ... 53

4.23. Skor Pretest Kelas Kontrol Sub Materi Hukum Newton... 53

4.24. Nilai Pretest Kelas Kontrol Sub Materi Hukum Newton... 54

4.25. Skor Posttest Kelas Kontrol Sub Materi Hukum Newton ... 54

4.26. Nilai Posttest Kelas Kontrol Sub Materi Hukum Newton ... 55

4.27. Rekapitulasi Skor Prestasi Belajar Sub Materi Hukum Newton ...… 56

4.28 Materi Prinsip Dasar Mekanika ... 57

4.29. Hasil Angket Motivasi Berprestasi Pembelajaran Multimedia Interaktif ... ... 62

4.30. Angket Motivasi Berprestasi Pembelajaran Menggunakan Multimedia Interaktif ... ... 63

4.31. Rekapitulasi Uji Normalitas Prestasi Belajar ... 64

4.32. Rekapitulasi Uji Homogenitas Prestasi Belajar ... 64

4.33. Rekapitulasi Uji t Prestasi Belajar ... 65


(8)

ix

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK


(9)

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

The Using of Interactive Multimedia Learning to Improve Students Achievement and Motivation in The Subject of Technical Engineering Basic Knowlegde in

Vocational Schools

Susanti, Rina Maryani.(2013). The Using of Interactive Multimedia Learning to Improve Students Achievement and Motivation in The Subject of

Technical Engineering Basic Knowlegde in Vocational Schools. Thesis : Study Program of Vocational Education Post Graduate Program, UPI. The advicer I: Dr.Eng.Agus Setiawan,M.Si, The advicer II:Dr.Amay

Suherman,M.Pd.

The aim of the research is to know the improvement of students achievement on Technical Engineering Basic Knowlegde using interactive multimedia. The research had been done in one of vocational schools in Sumedang for class X majoring Technical Engineering Program. The method used is Quasy Experiment Design by using Nonequivalent Control Grup Design approach. Experiment Class got interactive multimedia learning while control grup got convensionl learning. The data got is from N-gain result to measure learning achievement and from questionare to measure the students motivation. The result of the research showed that the students achievement using interactive multimedia had high N-gain better than students N-gain using convensional learning. The improvement of students achievement in the sub material of vector using interactive multimedia learning got higher N-gain than students N-gain using convensional learning. The improvement of students achievement in Newton Law material using interactive multimedia learning got higher N-gain than students N-gain using convensional learning. The students achievement after using interactive multimedia learning got in average about 68,20% from ideal score so that it included in high category.

Key word: The using, Interactive Multimedia , Learning Achievement, Learning Motivation


(10)

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Penggunaan Pembelajaran dengan Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pengetahuan

Dasar Teknik Mesin di SMK

Susanti. Rina Maryani.(2013). Penggunaan Pembelajaran dengan Multimedia

Interaktif untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK. Tesis. Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,

Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Pembimbing I: Dr.Eng.Agus Setiawan,M.Si, Pembimbing II: Dr.Amay Suherman,M.Pd.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin yang menggunakan multimedia interaktif. Penelitian dilakukan di salah satu SMK Sumedang kelas X Program Keahlian Teknik Pemesinan. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasy Eksperiment Design dengan pendekatan

Nonequivalent Control Grup Design. Kelas eksperimen mendapatkan

pembelajaran multimedia interaktif, sedangkan kelas kontrol mendapatkan pembelajaran konvensional. Data diperoleh dari hasil N-gain untuk megukur prestasi belajar, dan angket untuk mengukur motivasi berprestasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan prestasi belajar siswa yang menggunakan pembelajaran multimedia interaktif memiliki N-gain lebih tinggi (kategori tinggi) dibandingkan dengan N-gain siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional (kategori sedang), sehingga pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif lebih baik dibandingkan dengan pembelajaraan konvensional. Peningkatan prestasi belajar siswa sub materi besaran vektor yang menggunakan pembelajaran multimedia interaktif memiliki N-gain lebih tinggi (kategori sedang) dibandingkan N-gain siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional (kategori sedang). Peningkatan prestasi belajar siswa sub materi hukum Newton yang menggunakan pembelajaran multimedia interaktif memiliki N-gain lebih tinggi (kategori sedang) dibandingkan N-gain siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional (kategori sedang). Motivasi berprestasi siswa setelah menggunakan pembelajaran multimedia interaktif menghasilkan rata-rata sebesar 68,20% dari skor ideal sehingga termasuk kategori kuat.


(11)

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(12)

1

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Belajar tidak bisa lepas dari kehidupan manusia, karena belajarlah manusia bisa bertahan hidup dan bisa memenuhi apa yang menjadi kebutuhan hidupnya. Secara teoritik, belajar dapat dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian, dengan demikian buah dari proses belajar tersebut dapat berupa bertambahnya pengetahuan, adanya peningkatan keterampilan, semakin sempurnanya perilaku dan sikap serta semakin matang kepribadian.

Slameto (2010:2) menyatakan ”belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Hal senada dikemukakan oleh Syah (2013:90) belajar dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.

Pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan yang memungkinkan guru dapat mengajar dan siswa dapat menerima materi pelajaran yang diajarkan oleh guru secara sistematik dan saling mempengaruhi dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang diinginkan pada suatu lingkungan belajar, sedangkan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa “pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.

Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan. Pesan, sumber pesan, saluran/media dan penerima pesan adalah komponen-komponen proses komunikasi. Proses yang akan dikomunikasikan adalah isi


(13)

2

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ajaran ataupun didikan yang ada dalam kurikulum, sumber pesannya bisa guru, siswa, orang lain ataupun penulis buku dan media.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki dua bentuk pembelajaran yaitu sekolah dan industri, oleh karena itu pembelajaran akan tercapai apabila mengacu pada kurikulum yang tepat dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang akan dilaksanakan dimana ada perubahan prinsip pembelajaran dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas oleh siswa berupa penguasaan terhadap seperangkat pengetahuan, kemampuan, sikap dan minat siswa agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran atau keterampilan aplikatif dengan penuh tanggung jawab.

Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi adalah menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan siswa. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Keberhasilan prestasi belajar dapat dilihat dari kemampuan siswa mencapai KKM.

Pada kenyataannya KBK sulit dilaksanakan karena guru masih menerapkan pembelajaran yang lebih terpusat pada guru (teacher centered), padahal saat ini pembelajaran berpedoman pada Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses dan dilanjutkan implementasi kurikulum 2013 yang berpedoman pada Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses yang menuntut student centered dimana siswa mencari tahu bukan siswa diberi tahu. Pada umumnya pembelajaran yang dilakukan saat ini adalah pembelajaran yang lebih terpusat pada guru, bukan pada siswa sehingga terjadi proses pembelajaran yang kurang optimal karena guru membuat siswa pasif dalam kegiatan belajar dan pembelajaran.


(14)

3

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada standar proses dinyatakan bahwa dalam kegiatan inti pembelajaran merupakan proses untuk mencapai kompetensi dasar yang harus dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemadirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik dan psikologis siswa, sehingga kegiatan pembelajaran ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

Kegiatan eksplorasi menurut standar proses diantaranya yaitu (1) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar lainnya, dan (2) melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa guru perlu menggunakan beberapa pendekatan yang bervariasi terutama pendekatan ilmiah dimana media pembelajaran yang kreatif dan sumber belajar tidak hanya mengandalkan buku teks sehingga siswa lebih aktif, kreatif, mencari tahu informasi sehingga motivasi serta prestasi belajarnya meningkat.

Hasil wawancara dan pengamatan peneliti di SMK YPSA Sumedang pada Bulan April 2013 menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran masih belum sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang tercantum dalam standar proses. Hal ini karena guru melaksanakan kegiatan pembelajaran tidak mengikuti skenario pembelajaran. RPP hanya dijadikan kewajiban administrasi bukan sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Faktor lain yang menyebabkan penyampaian materi pelajaran belum maksimal diantaranya ketidaksesuaian waktu yang disediakan dengan tingkat kesulitan dan kedalaman materi yang harus disampaikan. Contohnya pada kompetensi dasar mendeskripsikan prinsip dasar mekanika, waktu yang disediakan 18 jam,

sedangkan materi ilmu mekanika cukup sulit untuk disampaikan dan dipahami siswa.

Pergeseran paradigma pembelajaran dalam kurikulum 2013 dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah dimana


(15)

4

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penggunaan media pembelajaran berbasis TIK yang dipandang sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menuntut guru mampu menggunakan media yang berbasis TIK. Strategi pembelajaran yang disampaikan oleh guru kebanyakan masih menggunakan strategi teacher centered sehingga kurang mendukung siswa aktif sedangkan tuntutan dari kurikulum 2013 dari satu-satunya guru sebagai sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar. Media pembelajaran yang digunakan guru masih konvensional, ini dikarenakan keterbatasan kemampuan guru dalam membuat media pembelajaran, padahal pemanfaatan teknologi dan informasi merupakan salah satu tuntutan kurikulum 2013 yang harus dilaksanakan. Sumber belajar yang digunakan masih menggunakan buku sumber yang terbatas seperti buku paket dan modul. Pemanfaatan media pembelajaran seperti multimedia belum digunakan secara optimal. Munir (2012:6) menyatakan bahwa orang hanya mampu mengingat 20% dari yang dilihat dan 30% dari yang didengar, tetapi orang dapat mengingat 50% dari yang dilihat dan didengan dan 80% dari yang dilihat, didengar dan dilakukan, sehingga multimedia merupakan salah satu alat yang lengkap dalam proses pengajaran dan pembelajaran.

Peneliti mengamati motivasi berprestasi siswa masih rendah dikarenakan banyak terlihat siswa yang kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Donald dalam Sardiman (2012:73) menyebutkan bahwa motivasi sebagai perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Clelland secara terperinci pada Teori Motivasi Berprestasinya yang dikutip Mangkunegara (2001:97) bahwa motivasi berprestasi bermakna suatu dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan suatu aktivitas dengan sebaik-baiknya agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji. Hal ini dapat dilihat dari 20% jumlah siswa tidak memperhatikan ketika guru sedang menyampaikan materi. Siswa pada saat pembelajaran berlangsung keluar masuk kelas secara bergiliran sekitar 5-10 siswa dengan alasan ke kamar kecil atau membeli pulpen/pensil dan buku catatan. Siswa


(16)

5

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masih pasif ketika diberi pertanyaan dan tugas oleh guru, hanya sekitar 15 siswa yang mengerjakan tugas dengan baik dan tepat waktu. Siswa masih ada yang datang terlambat datang ke sekolah. Setiap hari sekitar 5 siswa yang datang pada jam 7.30 WIB. Kondisi di SMK YPSA Sumedang menunjukkan bahwa motivasi berprestasi siswa masih rendah sehingga perlu ada upaya guru untuk mengubah strategi pembelajaran agar dapat meningkatkan motivasi dan prestasi siswa.

Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Gunarso (1993:77) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Hal senada dikemukakan Winkel (2007:226) bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang, maka prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Prestasi belajar siswa SMK YPSA Sumedang dapat dilihat dari nilai mata pelajaran PDTM semester 1 Tahun Pelajaran 2012/2013.

Tabel 1.1

Nilai Mata Pelajaran PDTM Kelas X SMK YPSA Sumedang Nilai

KELAS

Ket

X-M-1 X –M-2

F % F %

< 65 10 33,3 9 29,0 KKM =75

65-74 12 40,0 10 32,3

75-84 8 26,7 10 32,3

> 84 - 2 6,5

Jumlah 30 100 31 100

(Sumber : Guru PDTM SMK YPSA Sumedang Daftar Nilai Semester Ganjil )

Berdasarkan Kurikulum KTSP Spektrum Teknik Pemesinan, Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin (PDTM) terdiri dari standar kompetensi: (1) memahami dasar kekuatan bahan dan komponen mesin, (2) memahami prinsip


(17)

6

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dasar kelistrikan dan konversi energi, (3) memahami proses dasar perlakuan logam, (4) memahami proses dasar teknik mesin, dan (5) menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja. Mengingat sangat luasnya materi PDTM maka diperlukan metode pembelajaran yang tepat agar pencapaian kompetensi yang direncanakan sesuai dengan target. Materi PDTM tersebut merupakan dasar bagi mata pelajaran kelompok produktif, seperti: melakukan pekerjaan dengan mesin bubut. melakukan pekerjaan dengan mesin frais, melakukan pekerjaan dengan mesin gerinda, menggunakan bubut komplek dan menggunakan frais komplek, sehingga apabila siswa belum memahami materi PDTM dikhawatirkan akan berdampak negatif pada saat mengikuti sejumlah mata pelajaran produktif.

Penggunaan pembelajaran dengan multimedia interaktif diharapkan mampu mengatasi permasalah-permasalahan yang terjadi seperti yang dikemukakan di atas. Kelebihan multimedia interaktif diantaranya: sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif, mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, musik, animasi gambar dalam satu kesatuan yang saling mendukung, mampu memvisualisasikan materi yang selama ini sulit untuk diterangkan hanya dengan penjelasan alat peraga yang konvensional, menambah motivasi siswa selama pembelajaran , dan melatih siswa lebih mandiri dalam memperoleh ilmu pengetahuan. Multimedia interaktif yang dipilih berbentuk tutorial yang menyajikan laitihan-latihan sehingga memudahkan guru menyampaikan materi pelajaran dan siswa lebih interaktif yang diharapkan mampu meningkatkan motivasi berprestai dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin.

Berdasarkan hal-hal di atas, maka timbul keinginan peneliti untuk menelaah mengenai “Penggunaan Pembelajaran dengan Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK” .


(18)

7

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang masalah yang muncul, maka permasalahan dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Guru kebanyakan masih menggunakan pembelajaran konvensional seperti metode ceramah dan media konvensional.

2. Motivasi berprestasi siswa SMK masih rendah sehingga perlu ada inovasi dari guru untuk merubah pendekatan pembelajaran.

3. Prestasi belajar siswa dilihat dari pencapaian KKM masih rendah sehingga perlu peningkatan prestasi belajar dengan menerapkan pendekatan pembelajaran yang sesuai.

4. Metode dan pendekatan pembelajaran masih teacher centered sehingga perlu menerapkan pendekatan pembelajaran student centered.

5. Guru belum banyak memanfaatkan media pembelajaran di kelas. Media dan sumber pembelajaran yang dipakai oleh guru masih menggunakan gambar diam, buku teks dan modul sehingga diperlukan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

6. Belum tercapainya efektivitas belajar seperti yang direncanakan pada RPP sehingga tidak tercapainya tujuan pembelajaran.

Berdasarkan identifikasi masalah yang diuraikan di atas, untuk memperjelas permasalahan yang diteliti, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Pengaruh Penggunaan Pembelajaran dengan Multimedia Interaktif terhadap peningkatan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK” dengan rincian sebagai berikut:

1. Bagaimana perbedaan peningkatan prestasi belajar antara siswa yang menggunakan pembelajaran multimedia interaktif dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional pada mata pelajaran PDTM? 2. Bagaimana motivasi berprestasi siswa setelah mengikuti pembelajaran


(19)

8

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya lingkup permasalahan yang ada dan menghindari ketidakjelasan masalah yang akan diteliti, maka penelitian ini dibatasi sebagai berikut:

1. Pembelajaran multimedia interaktif dibatasi dengan pembelajaran berbentuk tutorial.

2. Mata pelajaran PDTM dibatasi pada materi prinsip dasar mekanika.

3. Prestasi belajar merupakan skor hasil belajar siswa selama mengikuti pembelajaran multimedia interaktif pada materi prinsip dasar mekanika dengan hasil prestasi dari ranah kognitif tingkat pengetahuan, pemahaman dan aplikasi.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui bagaimana penggunaan media pembelajaran multimedia interaktif terhadap peningkatan motivasi berprestasi dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin.

Adapun tujuan penelitian secara khusus adalah:

1. Mengetahui perbedaan peningkatan prestasi belajar antara siswa yang menggunakan pembelajaran multimedia interaktif dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional pada mata pelajaran PDTM. 2. Mengetahui motivasi berprestasi siswa setelah mengikuti pembelajaran

dengan menggunakan multimedia interaktif pada mata pelajaran PDTM.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis peneliti mengharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran ilmu pengetahuan khususnya dalam ilmu pendidikan dan diharapkan penelitian ini


(20)

9

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

juga dapat dijadikan dasar bagi peneliti lainnya yang merasa tertarik untuk meneliti mengenai penggunaan pembelajaran multimedia interktif untuk dapat meningkatkan motivasi berprestasi dan prestasi belajar siswa.

2. Manfaat praktis

a. Bahan masukan bagi siswa bahwa dengan penggunaan pembelajaran multimedia interaktif dapat membangkitkan motivasi berprestasi dan meningkatkan prestasi belajar siswa.

b. Memberikan wawasan kepada guru bahwa dengan penggunaan pembelajaran multimedia interaktif dapat memberikan pemecahan masalah pada peningkatan mutu pembelajaran .

F. Struktur Organisasi Tesis

Penulisan tesis ini supaya lebih mudah dalam pembahasan dan penulisan selanjutnya, maka sistematika penulisan diuraikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini mengemukakan latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Bab ini berisi tentang dasar-dasar teori umum yang dipakai pada pembahasan dan analisis masalah. Teori diambil dari literatur yang berkaitan dengan pembahasan masalah, pembahasan mengenai teori yang mendasari, penelitian yang relevan dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini berisi tentang metode penelitian, desain pene;itian, variabel penelitian, lokasi dan subyek penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, pengujian instrumen dan teknik pengolahan data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini berisi mengenai pemaparan data hasil penelitian, hasil pengolahan data penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.


(21)

10

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran yang diberikan berdasarkan hasil temuan penelitian.


(22)

32

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian yang Digunakan

Sugiyono (2011:6) menyatakan bahwa penelitian menurut metode dapat dikelompokkan menjadi metode penelitian survei, ex post facto, eksperimen, naturalistik, penelitian kebijakan (policy research), penelitian tindakan (action

research), evaluasi, dan sejarah. Metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode penelitian kuasi ekperimen sehingga untuk mengetahui apakah ada perubahan atau tidak pada suatu keadaan yang dikontrol secara ketat maka memerlukan perlakuan (treatment) pada kondisi tersebut dan hal inilah yang dilakukan pada penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen dapat dikatakan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiono, 2011:72).

Penelitian eksperimen yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan bentuk Nonequivalent Control Group Design karena desain ini hampir sama dengan pretest-posttest kontrol group design, hanya pada desain ini kelas eksperimen maupun kelas kontrol tidak dipilih secara random. Desain ini, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol dibandingkan, kendati kelas tersebut dipilih dan ditempatkan tanpa melalui random. Dua kelas yang ada diberi pretest, kemudian diberikan perlakuan, dan terakhir diberikan posttest.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian pada penelitian ini terdapat dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Salah satu dari kelas tersebut akan mendapatkan perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran multimedia interaktif, sedangkan kelas yang lain akan mendapatkan media pembelajaran konvensional.


(23)

33

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebelum mendapatkan perlakuan pembelajaran, kedua kelas tersebut diberikan

pretest, dan setelah mendapatkan perlakuan pembelajaran akan diberikan angket

dan posttest. Mekanisme penelitian dari kedua kelas tersebut digambarkan dalam bagan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelas Pretest Metode Posttest

E O1 R1 O1

K O2

R2

O2

Keterangan:

E = Kelas eksperimen. K = Kelas kontrol.

R1 = media pembelajaran multimedia interaktif. R2 = media pembelajaran konvensional.

O1 = Pretest dan Posttest pada media pembelajaran multimedia interaktif. O2 = Pretest dan Posttest pada media pembelajaran konvensional.

B. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK YPSA Sumedang, Jalan Cipadung No 54 B Ketib Sumedang pada Program Keahlian Teknik Pemesinan.Subjek penelitian pada kelas X (sepuluh) yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen pada Program Keahlian Teknik Pemesinan.

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek penelitian yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:81). Populasi siswa Teknik Pemesinan di SMK YPSA Sumedang untuk


(24)

34

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelas X terdiri dari dua kelas dengan jumlah masing masing kelas 39 siswa untuk kelas kontrol dan 39 siswa untuk kelas eksperimen sehingga jumlahnya 78 siswa. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2011:81). Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X Teknik Pemesinan SMK YPSA Sumedang yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol.

C. Definisi Operasional Variabel

Variabel merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti (Sugiyono, 2011:600). Membuat definisi operasional adalah menetapkan bagaimana mengukur variabel. Definisi operasional merupakan definisi yang didasarkan pada sifat-sifat yang didefinisikan yang dapat diamati /diobservasi (Widoyoko, 2012:130).

1. Multimedia Interaktif adalah media pembelajaran dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang saling berinteraksi dengan pengguna dalam bentuk tutorial pada materi prinsip dasar mekanika dimana media yang ditampilkan dengan mengkombinasikan unsur teks, grafik, suara,dan animasi

2. Motivasi Berprestasi adalah kesungguhan atau daya dorong seseorang untuk berbuat lebih baik dari apa yang pernah dibuat atau diraih sebelumnya maupun yang dibuat atau diraih orang lain. Motivasi berprestasi adalah skor jawaban siswa tentang motivasi berprestasi siswa setelah menggunakan pembelajaran multimedia interaktif pada materi prinsip dasar mekanika. 3. Prestasi Belajar siswa pada mata pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin

(PDTM) adalah hasil nilai pengetahuan siswa yang diperoleh dari skor jawaban tes pada materi prinsip dasar mekanika yang terdiri dari indikator-indikator besaran vektor, hukum Newton, gaya berat, gaya normal, gaya gesekan, gaya tegangan tali dan mengaplikasikan gaya tersebut pada bidang datar, bidang miring dan sistem balok katrol.


(25)

35

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Langkah-langkah Penelitian

Tahapan-tahapan yang ditempuh dalam melakukan penelitian ini meliputi: studi pendahuluan, studi literatur, perancangan multimedia interaktif dan instrumen penelitian, implementasi dan diakhiri dengan analisis dan hasil penyusunan laporan.

1. Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan dimaksudkan untuk mengetahui gambaran tentang pembelajaran PDTM di kelas X. Studi pendahuluan ini dilakukan pada proses pembelajaran kelas X sehingga dapat diperoleh permasalahan-permasalahan yang aktual, berupa interaksi guru dan siswa, metode, media pembelajaran, sarana dan prasarana belajar dan motivasi berprestasi siswa yang selanjutnya dijadikan sebagai acuan untuk mengembangkan multimedia interaktif.

2. Studi Literatur

Studi literatur dilaksanakan sebagai tahap persiapan dalam perancangan multimedia interaktif dan instrumen penelitian. Materi prinsip dasar mekanika dipilih berdasarkan karakteristik materi yang sesuai dengan pengembangan multimedia interaktif dan juga pertimbangan kebutuhan siswa. Selanjutnya penyusunan rencana pembelajaran dilakukan untuk mempersiapkan instrumen penelitian. Studi literatur motivasi berprestasi dilakukan dengan mengembangkan indikator-indikator motivasi berprestasi dan selanjutnya dilakukan langkah-langkah membuat instrumen penelitian (angket).

3. Perancangan Multimedia Interaktif dan Instrumen Penelitian

Hasil-hasil yang diperoleh pada studi pendahuluan dan studi literatur, selanjutnya digunakan untuk merancang produk awal (draft). Multimedia interaktif dibuat berdasarkan atas hasil-hasil analisis terhadap standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD) dan indikator-indikator materi prinsip dasar mekanika. Tahap selanjutnya dilakukan penyusunan storyboard sebagai pedoman


(26)

36

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bagi animator, programmer dan narator dalam menyusun multimedia interaktif. Instrumen penelitian untuk prestasi belajar adalah instrumen penilaian berupa tes objektif (pilihan ganda).

Angket penilaian (judgement) tentang model pembelajaran multimedia interaktif dari ahli interaktif menyatakan bahwa multimedia interaktif ini baik untuk digunakan dalam pembelajaran. Angket motivasi berprestasi dibuat untuk mengetahui motivasi siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif pada materi prinsip dasar mekanika.

4. Tahap Implementasi

Pembelajaran multimedia interktif prinsip dasar mekanika yang telah dikonstruksi selanjutnya diimplementasikan pada proses pembelajaran di kelas X setelah implementasi pembelajaran selesai, dilanjutkan dengan pengisian angket terhadap siswa dan fasilitator.

5. Tahap Analisis dan Penyusunan Laporan

Implementasi pembelajaran multimedia interaktif prinsip dasar mekanika dilakukan, dan semua data terkumpul maka tahap selanjutnya dilakukan analisis dan penyusunan laporan penelitian.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan sejumlah data sebagai berikut:

1. Tes Prestasi Belajar

Data yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah prestasi belajar untuk mengukur ranah kognitif dilakukan tes tertulis, maka instrumen untuk mengukur hasil belajar pada mata pelajaran PDTM materi prinsip dasar mekanika. Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif. Arikunto (2010:164). Tes objektif biasanya dilakukan untuk mengukur prestasi belajar siswa pada setiap mata pelajaran. Salah satunya dan sering digunakan


(27)

37

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah tes pilihan ganda (multiple choice test), menurut Arikunto (2010:168) tes pilihan ganda terdiri dari suatu keterangan atau pemberitahuan tentang suatu pengertian yang belum lengkap, dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan atau multiple choice

test terdiri atas bagian keterangan (stem) dan bagian kemungkinan jawaban atau

alternatif (option). Kemungkinan jawaban (option) terdiri atas satu jawaban benar yaitu kunci jawaban dan beberapa pengecoh (distratctor).

2. Angket

Angket ini untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai motivasi berprestasi setelah menggunakan pembelajaran multimedia interaktif. Angket ini terdiri dari 39 pernyataan, dan untuk setiap pernyataannya responden diminta untuk memilih responnya. Skala pengukuran yang dipakai menggunakan skala

Likert karena mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang kejadian atau gejala sosial (Riduwan, 2009:20).

Penggunaan skala likert, maka variabel yang akan diukur menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub variabel, kemudian sub variabel dijabarkan menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. indikator tersebut dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pernyataan dengan pilihan jawaban sangat sesuai (SS), sesuai (S), (R) ragu-ragu, tidak sesuai (TS) dan sangat tidak sesuai (STS). Penggunaan skala Likert, bahwa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan baik pernyataan positif maupun negatif dinilai subjek sangat setuju, setuju, tidak punya pilihan, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Skor yang diberikan terhadap pilihan tersebut bergantung pada peneliti asal konsisten penggunaan, yang jelas skor untuk pernyataan positif dan negatif adalah sebaliknya. Berdasarkan hal di atas, bahwa setiap jawaban responsden diberi bobot sesuai dengan arah pernyataan yang bersangkutan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Skala Jawaban Pada Skala Likert

Arah Pernyataan SS S R TS STS


(28)

38

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Negatif 1 2 3 4 5

Hasil angket selanjutnya dihitung skornya dan kemudian diprosentasekan sehingga hasil angket tersebut akan menunjukkan pada kriteria, sangat lemah, lemah, cukup, kuat dan sangat kuat. Adapun kriteria interpretasi skor disajikan dalam tabel berikut (Riduwan, 2007:15):

Tabel 3.3

Kriteria Interpretasi Skor

Angka Kriteria Interpretasi Skor

0% - 20% Sangat lemah

21% - 40% Lemah

41% - 60% Cukup

61% - 80% Kuat

81% - 100% Sangat kuat

F. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen dilakukan dengan tujuan, apakah instrumen yang digunakan benar mengukur apa yang harus diukur serta, mengetahui keterandalan dan konsistensi instrumen tersebut dalam mengungkapkan fenomena dari sekelompok individu meskipun dilakukan dalam waktu yang berbeda dan subyek yang berbeda pula. Uji coba instrumen yang dilakukan adalah validitas konstruk yang mengacu pada sejauh mana suatu instrumen mengukur konsep dari suatu teori, yaitu yang menjadi dasar penyusunan instrumen. Menguji validitas konstruk digunakan pendapat para ahli (expert judgement). Instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu maka selanjutnya dikonsultasikan dengan para ahli. Tahap selanjutnya para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun. Para ahli akan memberi keputusan apakah instrumen tersebut dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan atau dirombak total.


(29)

39

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis data kuantitatif yang dilakukan meliputi analisis data pretest dan postest. Untuk mengetahui tingkat signifikan perbedaan prestasi belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan uji beda dua rerata. Uji beda dua rerata data penelitian yang terdiri dari data pretes dan data postes. Analisis data yang diuji secara statistik dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menghitung N-Gain antara skor pretest dan posttest

Peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan rumus N-gain: pre maks pre post S S S S Ng  

(Ruseffendi, 1998)

Keterangan :

Spost = skor tes akhir. Spre = skor tes awal. Smaks = skor maksimum.

Kriteria tingkat gain adalah:

g ≥ 0,7 : tinggi. 0,3 < g < 0,7 : sedang. g < 0,3 : rendah.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji normalitas data pada pretest, posttest dan N-gain kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan Chi kuadrat.

�2 = ��− �

�=1

Jika X2hitung < X2tabel maka berdistribusi normal (Sudjana, 2005:273).


(30)

40

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengujian homogenitas mengasumsikan bahwa skor setiap ubahan memiliki varians. Menentukan nilai Fhitung :

ℎ� �� = �1

2

�2

2 =

� � � �

� � � � �

Jika Fhitung < Ftabel maka data homogen (Sudjana, 2005:249).

4. Uji Beda Rerata

� = � − �

� � +

�= � −

+ � −

� +� −

Jika thitung > ttabel maka terjadi perbedaan peningkatan prestasi belajar siswa (Sudjana, 2005:239).


(31)

74

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini berdasarkan penganalisaan terhadap data yang berhasil dikumpulkan maka diuraikan sebagai berikut:

1. Peningkatan prestasi belajar antara siswa yang menggunakan pembelajaran multimedia interaktif kategori tinggi lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional kategori sedang. Peningkatan prestasi belajar sub materi besaran vektor antara siswa yang menggunakan pembelajaran multimedia interaktif kategori sedang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional kategori sedang. Peningkatan prestasi belajar sub materi hukum Newton antara siswa yang menggunakan pembelajaran multimedia interaktif kategori sedang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional kategori sedang.

2. Motivasi berprestasi siswa setelah menggunakan pembelajaran multimedia interaktif pada mata pelajaran PDTM termasuk dalam kategori kuat.

B. Saran

Berdasarkan pada hasil penelitian ini, maka peneliti mengajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Siswa belum terbiasa dengan pembelajaran multimedia interaktif sehingga pada implementasi pembelajaran multimedia interaktif masih perlu bimbingan guru. Pada pembelajaran, guru harus lebih sering menggunakan multimedia interaktif sebagai alternatif penggunaan media pembelajaran, terutama untuk materi –materi yang sulit dipahami siswa. Pada pelaksanaan kurikulum 2013 multimedia interaktif dapat dijadikan media pembelajaran yang sesuai dengan makna pendekatan ilmiah.


(32)

75

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Penggunaan multimedia interaktif tidak dapat berjalan dengan baik apabila guru tidak menguasai teknologi informasi dan sekolah tidak menyediakan fasilitas yang memadai. Guru dituntut untuk mampu menguasai teknologi informasi. Sekolah perlu menambah fasilitas LCD proyektor untuk menunjang implementasi pembelajaran multimedia interaktif.

3. Penggunaan multimedia interaktif dapat meningkatkan prestasi belajar meskipun tidak semua siswa mencapai nilai di atas KKM. Pembelajaran multimedia interaktif perlu menampilkan animasi-animasi yang kontekstual dan interaktif dengan ruang lingkup materi yang disajikan sehingga siswa belajar lebih aktif sesuai dengan implementasi kurikulum SMK 2013.

4. Bagi peneliti selanjutnya, yang tertarik meneliti topik yang sama, perlu merancang multimedia interaktif yang lebih kontektual agar siswa lebih tertarik dan memahami materi pelajaran yang disajikan. Prestasi belajar siswa lebih meningkat dengan pembelajaran multimedia interaktif sehingga pencapaian KKM dapat tercapai.


(33)

76

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Arikunto, S .(1993). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta. Bumi Aksara. Arikunto, S. (1997). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta. Rineka Cipta

Arsyad, A. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada. Azwar S. (1996). Tes Prestasi. Yogyakarta. Pustaka Belajar.

Bagyo, S.(1999). Mekanika Teknik.Tiga Serangkai. Surakarta

Darmawan, D.(2012). Inovasi Pendidikan. Bandung. Remaja Rosdakarya. Daryanto. (2013). Media Pembelajaran. Yogyakarta. Gava Media.

Daton, S.D. dkk (2007).Fisika. Jakarta Grasindo.

Depdiknas. (2003). Undang-Undang R.I No 20 Tahun 2003 tentang

Pendidikan Nasional. Jakarta. Depdiknas.

Dimyati & Mudjiono .(2006) . Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Pusat Perbukuan Depdikbud & PT Rineka Cipta.

Djamarah,S.B. (2005). Strategi Belajar Mengajar . Jakarta. Rineka Cipta. Fitriana, I.S.(2010). Penggunaan Multimedia Interaktif (MMI) pada Proses

Pembelajaran Materi Teori Kinetik Gas untuk Meningkatkan

Pemahaman Konsep dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA .

IPA. UPI Bandung.Tidak Diterbitkan.

Hamalik, O .(2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta .PT Bumi Aksara. Hasibuan (1990). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. PT. Gunung Agung.

Hidayatullah, P. dkk (2011). Animasi Pendidikan menggunakan Flash. Bandung. Informatika.

Kraige.(1996). Mekanika Teknik. Jakarta. Erlangga.


(34)

77

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.

Makmum, A.S.(2007). Psikologi Pendidikan. Bandung. Remaja Rosdakarya. Munir. (2012). Multimedia Konsep & Aplikasi dalan Pendidikan. Bandung. Alfabeta.

Mustaqim & Wahib, A. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta. Nazir, M. (2011). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor.

Nurkencana.(2005). Evaluasi Hasil Belajar Mengajar. Surabaya. Usaha Nasional.

Poerwadinata, W.J.S (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka.

Purwanto, N.(2011). Psikologi Pendidikan.Bandung. Remaja Rosdakarya. Riduwan.(2012). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian.Bandung. Alpabeta.

Ruseffendi, H.E.T. (1998). Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan. Bandung: IKIP Bandung Press.

Sardiman, A.M.(2012). Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta. Rajawali.

Slavin, R.E.(2011). Psikologi Pendidikan. Teori dan Praktik. Jakarta. Indeks. Slameto (2010). Belajar & faktor-faktor Yang Mempengaruhinya.

Jakarta. Rineka Cipta.

Solikhin, D.(2008). Model Pembelajaran Multimedia Interaktif

untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Konsep Fluida Statsis. IPA. UPI

Bandung.Tidak Diterbitkan.

Suwondo.(2008). Model Pembelajaran Multimedia Interaktif Gelombang

Elektromagnetik untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Rasional Siswa . IPA. UPI

Bandung.Tidak Diterbitkan.


(35)

78

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana.(2005). Metode Statistika. cetakan ulang ketiga edisi ke-VI. Tarsito. Bandung.

Sudjana, N. (2004). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Sucipto, E.(1994). Fisika. Jakarta. Erlangga.

Sugiyono.(2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan H&D. Alfabeta. Bandung.

Sugiyono (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. CV. Alfabeta. Syah, M. (2013). Psikologi Pendidikan. Bandung. PT. Remaja

Rosdakarya.

Tim Penyusun PTM FTTK UPI. (2010). Bahan Ajar Pendidikan & Pelatihan

Profesi Guru. Bandung. UPI.

Tippler.(1991). Fisika. Jakarta. Erlangga.

Umaryadi.(2006). PDTM. Surakarta. Yudhistira.

Uno , H.(2012). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta. Bumi Aksara. Warkitri, dkk. (2000). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar. Jakarta.

Universitas Terbuka.

Widarto.(2010). Teknik Pemesinan. Bandung. Direktorat Pembinaan SMK. Widoyoko, E.P.(2012). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Yerizen.(2010). Pembelajaran Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan

Keterampilan Generik Sains dan Penguasaan Konsep Siswa SMA pada Materi Suhu dan Kalor . IPA. UPI Bandung.Tidak Diterbitkan.

---, Permendiknas. Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses. http:/www.ranking-ptai.info/regulasi/permendiknas ---, Permendikbud. Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses.


(36)

79

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK


(1)

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini berdasarkan penganalisaan terhadap data yang berhasil dikumpulkan maka diuraikan sebagai berikut:

1. Peningkatan prestasi belajar antara siswa yang menggunakan pembelajaran multimedia interaktif kategori tinggi lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional kategori sedang. Peningkatan prestasi belajar sub materi besaran vektor antara siswa yang menggunakan pembelajaran multimedia interaktif kategori sedang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional kategori sedang. Peningkatan prestasi belajar sub materi hukum Newton antara siswa yang menggunakan pembelajaran multimedia interaktif kategori sedang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional kategori sedang.

2. Motivasi berprestasi siswa setelah menggunakan pembelajaran multimedia interaktif pada mata pelajaran PDTM termasuk dalam kategori kuat.

B. Saran

Berdasarkan pada hasil penelitian ini, maka peneliti mengajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Siswa belum terbiasa dengan pembelajaran multimedia interaktif sehingga pada implementasi pembelajaran multimedia interaktif masih perlu bimbingan guru. Pada pembelajaran, guru harus lebih sering menggunakan multimedia interaktif sebagai alternatif penggunaan media pembelajaran, terutama untuk materi –materi yang sulit dipahami siswa. Pada pelaksanaan kurikulum 2013 multimedia interaktif dapat dijadikan media pembelajaran yang sesuai dengan makna pendekatan ilmiah.


(2)

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Penggunaan multimedia interaktif tidak dapat berjalan dengan baik apabila guru tidak menguasai teknologi informasi dan sekolah tidak menyediakan fasilitas yang memadai. Guru dituntut untuk mampu menguasai teknologi informasi. Sekolah perlu menambah fasilitas LCD proyektor untuk menunjang implementasi pembelajaran multimedia interaktif.

3. Penggunaan multimedia interaktif dapat meningkatkan prestasi belajar meskipun tidak semua siswa mencapai nilai di atas KKM. Pembelajaran multimedia interaktif perlu menampilkan animasi-animasi yang kontekstual dan interaktif dengan ruang lingkup materi yang disajikan sehingga siswa belajar lebih aktif sesuai dengan implementasi kurikulum SMK 2013.

4. Bagi peneliti selanjutnya, yang tertarik meneliti topik yang sama, perlu merancang multimedia interaktif yang lebih kontektual agar siswa lebih tertarik dan memahami materi pelajaran yang disajikan. Prestasi belajar siswa lebih meningkat dengan pembelajaran multimedia interaktif sehingga pencapaian KKM dapat tercapai.


(3)

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Arikunto, S .(1993). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta. Bumi Aksara. Arikunto, S. (1997). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta. Rineka Cipta

Arsyad, A. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada. Azwar S. (1996). Tes Prestasi. Yogyakarta. Pustaka Belajar.

Bagyo, S.(1999). Mekanika Teknik.Tiga Serangkai. Surakarta

Darmawan, D.(2012). Inovasi Pendidikan. Bandung. Remaja Rosdakarya. Daryanto. (2013). Media Pembelajaran. Yogyakarta. Gava Media.

Daton, S.D. dkk (2007).Fisika. Jakarta Grasindo.

Depdiknas. (2003). Undang-Undang R.I No 20 Tahun 2003 tentang

Pendidikan Nasional. Jakarta. Depdiknas.

Dimyati & Mudjiono .(2006) . Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Pusat Perbukuan Depdikbud & PT Rineka Cipta.

Djamarah,S.B. (2005). Strategi Belajar Mengajar . Jakarta. Rineka Cipta. Fitriana, I.S.(2010). Penggunaan Multimedia Interaktif (MMI) pada Proses

Pembelajaran Materi Teori Kinetik Gas untuk Meningkatkan

Pemahaman Konsep dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA .

IPA. UPI Bandung.Tidak Diterbitkan.

Hamalik, O .(2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta .PT Bumi Aksara. Hasibuan (1990). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. PT. Gunung Agung.

Hidayatullah, P. dkk (2011). Animasi Pendidikan menggunakan Flash. Bandung. Informatika.

Kraige.(1996). Mekanika Teknik. Jakarta. Erlangga.


(4)

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.

Makmum, A.S.(2007). Psikologi Pendidikan. Bandung. Remaja Rosdakarya. Munir. (2012). Multimedia Konsep & Aplikasi dalan Pendidikan. Bandung. Alfabeta.

Mustaqim & Wahib, A. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta. Nazir, M. (2011). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor.

Nurkencana.(2005). Evaluasi Hasil Belajar Mengajar. Surabaya. Usaha Nasional.

Poerwadinata, W.J.S (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka.

Purwanto, N.(2011). Psikologi Pendidikan.Bandung. Remaja Rosdakarya. Riduwan.(2012). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian.Bandung. Alpabeta.

Ruseffendi, H.E.T. (1998). Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan.

Bandung: IKIP Bandung Press.

Sardiman, A.M.(2012). Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta. Rajawali.

Slavin, R.E.(2011). Psikologi Pendidikan. Teori dan Praktik. Jakarta. Indeks. Slameto (2010). Belajar & faktor-faktor Yang Mempengaruhinya.

Jakarta. Rineka Cipta.

Solikhin, D.(2008). Model Pembelajaran Multimedia Interaktif

untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Konsep Fluida Statsis. IPA. UPI

Bandung.Tidak Diterbitkan.

Suwondo.(2008). Model Pembelajaran Multimedia Interaktif Gelombang

Elektromagnetik untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Rasional Siswa . IPA. UPI

Bandung.Tidak Diterbitkan.


(5)

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana.(2005). Metode Statistika. cetakan ulang ketiga edisi ke-VI. Tarsito. Bandung.

Sudjana, N. (2004). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Sucipto, E.(1994). Fisika. Jakarta. Erlangga.

Sugiyono.(2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan H&D. Alfabeta. Bandung.

Sugiyono (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. CV. Alfabeta. Syah, M. (2013). Psikologi Pendidikan. Bandung. PT. Remaja

Rosdakarya.

Tim Penyusun PTM FTTK UPI. (2010). Bahan Ajar Pendidikan & Pelatihan

Profesi Guru. Bandung. UPI.

Tippler.(1991). Fisika. Jakarta. Erlangga.

Umaryadi.(2006). PDTM. Surakarta. Yudhistira.

Uno , H.(2012). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta. Bumi Aksara. Warkitri, dkk. (2000). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar. Jakarta.

Universitas Terbuka.

Widarto.(2010). Teknik Pemesinan. Bandung. Direktorat Pembinaan SMK. Widoyoko, E.P.(2012). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Yerizen.(2010). Pembelajaran Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan

Keterampilan Generik Sains dan Penguasaan Konsep Siswa SMA pada Materi Suhu dan Kalor . IPA. UPI Bandung.Tidak Diterbitkan.

---, Permendiknas. Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses. http:/www.ranking-ptai.info/regulasi/permendiknas ---, Permendikbud. Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses.


(6)

Rina Maryani Susanti, 2014

Penggunaan Pembelajaran Dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK