PENINGKATAN ANTUSIAS BELAJAR PKn “KEBEBASAN BERORGANISASI” MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA SISWA Peningkatan Antusias Belajar Pkn “Kebebasan Berorganisasi” Melalui Model Pembelajaran Stad Pada Siswa Kelas 5 Semester 1 Sd Negeri Kebowan Kecamatan Wi

PENINGKATAN ANTUSIAS BELAJAR PKn “KEBEBASAN BERORGANISASI”
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA SISWA
KELAS 5 SEMESTER 1 SD NEGERI KEBOWAN
KECAMATAN WINONG KABUPATEN PATI
TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh :
RETNO AYU WIDYAWATI
A54E090102

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2012

PENINGKATAN ANTUSIAS BELAJAR PKn “KEBEBASAN BERORGANISASI”
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA SISWA
KELAS 5 SEMESTER 1 SD NEGERI KEBOWAN
KECAMATAN WINONG KABUPATEN PATI
TAHUN AJARAN 2012/2013


Retno Ayu Widyawati.A54E090102. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah
Surakarta 2012. 60 halaman.

ABSTRAK
Dalam pelaksanaan proses pembelajaran guru memilih dan menggunakan
strategi, model dan media pembelajaran salah satunya yaitu dengan model
pembelajaran STAD. Penelitian ini meningkatkan antusias belajar PKn Subyek
penelitian adalah guru dan siswa kelas 5 SD Negeri Kebowan yang berjumlah 26
siswa. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa dan guru. Bentuk penelitian
ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK.). Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah melalui observasi dan tes. Prosedur penelitian meliputi tahap:
Identifikasi masalah, persiapan, penyusunan rencana tindakan, pengamatan dan
menyusun rencana. Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus terdiri dari
empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hasil
penelitian menunjukkan adanya peningkatan dalam antusias belajar siswa.
Adapun peningkatan hasil pembelajaran dapat dilihat dari perolehan nilai siswa
dalam antusias belajar siswa dari siklus I dan siklus II. Pada siklus I prosentase
ketuntasan hasil belajar siswa dalam pelajaran PKn kebebasan berorganisasi

sebesar 58 % atau 15 siswa dan pada siklus II sebesar 92% atau 24 siswa.Hal ini
membuktikan bahwa dengan penerapan model pembelajaran STAD dapat
meningkatkan antusias belajar pkn siswa pada pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan.

Kata kunci : antusias belajar siswa, model pembelajaran STAD .

PENGESAHAN
PENINGKATAN ANTUSIAS BELAJAR PKn “KEBEBASAN BERORGANISASI”
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA SISWA
KELAS 5 SEMESTER 1 SD NEGERI KEBOWAN
KECAMATAN WINONG KABUPATEN PATI
TAHUN AJARAN 2012/2013

Disusun Oleh :
RETNO AYU WIDYAWATI
A54E090102
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
pada tanggal ….. September 2012
dan dinyatakan telah memenuhi syarat.

Susunan Dewan Penguji
1.

Drs. Sutan Syahrir Zabda, MH

(

)

2.

Drs. M. Yahya, M.Si

(

)

3.

Drs. Andi Haris Prabawa, M.Hum


(

)

Surakarta …… September 2012
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dekan

Drs. H. Sofyan Anif, M.Si
NI547

PENDAHULUAN
Salah satu prinsip penyelenggaraan pendidikan adalah pendidikan sebagai
proses pembudayaan dan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Dalam
proses tersebut diperlukan guru yang memberikan keteladanan, membangun
kemauan, dan mengembangkan potensi dan kreatifitas peserta didik. Proses
pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar
terlaksana secara efektif dan efisien.

Pendidikan

Kewarganegaraan

merupakan

mata

pelajaran

yang

memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya, untuk menjadi warga negara Indonesia
yang cerdas, terampil dan berkarakter sesuai dengan yang diamanatkan oleh
Pancasila dan UUD 1945..
Dalam era globalisasi sekarang ini perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi sangat begitu maju sehingga memunculkan persaingan dalam bidang
kehidupan. Salah satunya adalah bidang pendidikan karena pendidikan sangat
penting dalam pembangunan. Maka tidak salah jika pemerintah mengusahakan

untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Mata pelajaran PKn adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada
setiap jenjang pendidikan. Pelajaran PKn merupakan mata pelajaran yang kurang
disukai oleh para siswa karena dalam pelajaran siswa diharuskan mempunyai
antusias yang tinggi. Karena dalam pelajaran PKn kebanyakan siswa kurang
antusias sehingga cara guru mengajar di kelas sangat monoton dan kurang variatif
maka menyebabkan antusias belajar siswa rendah terutama dalam pembelajaran
PKn.
Pada pelajaran PKn guru belum mengadakan kegiatan refleksi atau variasi
mengajar di SD Negeri Kebowan, khususnya kelas 5 kurang diperhatikan. Oleh
karena itu, siswa merasa bosan dan jenuh dalam proses belajar mengajar, serta
siswa masih kesulitan dalam mempelajari pelajaran PKn, khususnya untuk materi
“kebebasan berorganisasi”. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman konsep
secara matang serta penggunaan strategi pembelajaran yang kurang tepat dan

kurang antusias pada pelajaran PKn, maka dari itu antusias siswa dalam belajar
perlu ditingkatkan.
Dalam kegiatan lain seperti pertanyaan, mengadakan diskusi, dan
mengeluarkan ide atau gagasan. Sehingga antusias siswa dalam belajar nampak
terlihat pada pelajaran PKn. Salah satu strategi yang mampu menciptakan proses

pembelajaran yang menarik dan mampu meningkatkan antusias siswa dalam
belajar adalah dengan model pembelajaran STAD.
Melalui penelitian tindakan kelas diharapkan adanya peningkatan antusias
siswa dalam pembelajaran PKn di SD Negeri Kebowan. Guru PKn sebagai mitra
peneliti sangat mendukung pencapaian kondisi tersebut sehingga dari pemikiran
tersebut peneliti memilih judul “Peningkatan Antusias Belajar PKn Kebebasan
Berorganisasi Melalui Model Pembelajaran STAD pada Siswa Kelas 5 Semester 1
SD Negeri Kebowan Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun Ajaran
2012/2013.

Tujuan Penelitian
1.

Tujuan Umum
Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran PKn
pada siswa dan guru.

2.

Tujuan Khusus

Untuk meningkatkan antusias belajar PKn melalui model pembelajaran
STAD pada siswa kelas 5 Semester I SD Negeri Kebowan Kecamatan
Winong Kabupaten Pati tahun ajaran 2012 / 2013.

LANDASAN TEORI
Hakekat PKn
Pendidikan Pancasila mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan,
diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu perilaku yang memancarkan iman
dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri dari
berbagai golongan, agama, perilaku yang bersifat kemanusiaan yan adil dan
beradab melalui musyawarah dan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan usaha

untuk mendekati siswa dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan
dengan hubungan antara warga negara dengan negara serta pendidikan
pendahuluan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh
bangsa dan negara.
Menurut penjelasan dalam pasal 39 ayat 2 UU No. 2 Tahun 1994
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah “Pendidikan Kewarganeragaan
merupakan usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan kemampuan
dasar berkenaan dengan hubungan antara warga negara dengan negara serta

pendidikan pendahuluan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat
diandalkan oleh bangsa dan negara.”
Dari kutipan tersebut kita dapat melihat dengan tegas bahwa pendidikan
kewarganegaraan berisi pendidikan hak dan kewajiban warga negara, khususnya
dalam hubungan dengan negara dan pendidikan bela negara. Sehingga Pendidikan
Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai program pendidikan yang bertolak diri
pada perhatian konsep, nilai, moral, norma dan perilaku sesuai Pancasila dan
UUD 1945 serta hak dan kewajiban bela negara.

Hakekat Belajar
Hakekat pendidikan kewarganegaraan adalah merupakan mata pelajaran
yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosialkultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia
yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD
1945.
Jadi hakekat belajar Pkn adalah suatu program pendidikan bermoral dan
berkarakter sesuai dengan pancasila dan UUD 45 sehingga menjadi jati diri yang
sebenarnya dengan landasan pancasila dan UUD 1945. Menurut Nana Sudjana
hakekat belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat
pengukuran yaitu berupa tes yang disusun secara rencana baik tes tertulis, tes
lisan, maupun tes perbuatan. Sedangkan menurut S. Nasution hasil belajar adalah

suatu perubahan pada individu yang belajar, tidak hanya mengenai pengetahuan

tetapi juga membentuk kecakapan dan penghayatan dalam diri pribadi individu
yang belajar.

Model pembelajaran PKn
Salah satu yang digunakan dalam pembelajaran PKn adalah metode
diskusi. Menurut kamus umum Bahasa Indonesia (1985:254). Diskusi adalah
perundingan untuk bertukar pikiran atau membahas tentang suatu masalah.
Langkah-langkah metode diskusi menurut Ischak (1997:68) yaitu :
1) Penyampaian masalah
2) Pengumpulan data
3) Mempertimbangkan pemecahan yang mungkin terjadi
4) Cara pemecahan terbaik
Dalam pembelajaran PKn yang menggunakan metode diskusi mempunyai
kelemahan dan kelebihan diantaranya adalah :
Kelemahan dalam diskusi yaitu :
1) Siswa sering berbicara sendiri sehingga tidak memperhatikan pelajaran
2) Materi yang diajarkan sama sehingga anak mudah bosan dan ingin bermain
3) Tidak merespon kepada gurunya

Kelebihan dalam diskusi yaitu :
1) Mandiri dalam hal menyelesaikan masalah
2) Siswa mudah bergaul kepada teman
3) Siswa dapat bertukar pikiran kepada teman diskusi
Jadi diskusi merupakan salah satu usaha perundingan untuk bertukar
pikiran agar tujuan pembelajaran tercapai. Sehingga siswa yang melakukan
diskusi mendapat pengalaman melalui tukar pikiran dengan siswa lain.
Pendekatan pembelajaran yang digunakan penulis adalah Cooperative
Learning (CL) yang menghasilkan berbagai pembelajaran, salah satunya adalah

pembelajaran student team achievement devisions (STAD) atau Team Siswa
Kelompok Prestasi. Kelemahan dari metode STAD di bawah ini yaitu: 1) Tidak
bisa menyelesaikan suatu permasalahan dalam diskusi; 2) Anak kurang aktif
dalam mengikuti pelajaran. Kelebihan dari metode STAD di bawah ini yaitu: 1)

Bisa menyelesaikan suatu permasalahan dalam diskusi; 2) Meningkatnya jumlah
siswa yang bertanya dan menjawab sehingga saling berinteraksi untuk membahas
materi pambelajaran.
Dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD, pembelajaran PKn lebih
menyenangkan.

Penerapan

pembelajaran

kooperatif

tipe

STAD

dapat

meningkatkan pemahaman dan aktivitas proses belajar mengajar.

METODE PENELITIAN
Setting Penelitian
Tempat penelitian ini adalah di SD Negeri Kebowan kecamatan Winong
kabupaten Pati dengan alamat desa Kebowan kecamatan Winong kabupaten Pati
Jawa tengah. Tahap-tahap pelaksanaan kegiatan ini sejak persiapan sampai
dengan penulisan laporan penelitian secara keseluruhan dilakukan selama tiga
bulan yaitu sejak bulan Juni sampai bulan Agustus 2012.

Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah semua siswa kelas 5 semester I di SD
Negeri Kebowan Kec. Winong Kab. Pati tahun 2012/2013 dan guru kelas menjadi
mitra kolaborasi dengan jumlah siswa sebanyak 26 anak.

Prosedur Penelitian
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan dalam 2 siklus.
Masing-masing siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi. Secara lebih rinci diuraikan sebagai berikut:

Jenis dan Sumber Data
Pengertian data menurut Turban, Rainer, Potter (2003, p15), adalah faktafakta yang belum diolah atau gambaran lebih lanjut dari benda-benda, kejadiankejadian, kegiatan-kegiatan, dan transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan, dan
diklasifikasikan tetapi tidak disusun untuk menyampaikan arti khusus lainnya.

Pengumpulan Data
1.

Observasi (pengamatan)
Observasi adalah tindakan atau proses pengambilan informasi melalui
media pengamatan (Sukardi, 2006:49). Pengamatan dilakukan terhadap
tindakan dan perilaku responden, kemudian mencatat atau merekamnya.
Observasi yang digunakan adalah observasi partisipatif, dimana peneliti ikut
berperan langsung atau aktif dalam semua kegiatan pembelajaran. Peneliti
mengalami dan merasakan suka duka dari semua kegiatan pembelajaran.

2.

Tes
Tes adalah rentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan

untuk

mengukur

keterampilan,

pengetahuan,

intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu (Suharsimi Arikunto,
2002; 127).

Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini menggunakan pedoman yang berupa catatan,
observasi, serta dari indikator antusias anak. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, antusiasme berarti gairah, gelora, semangat, minat besar, gairah
terhadap sesuatu yang ada di dalam kehidupan. Antusiasme bersumber dari dalam
diri, secara spontan atau melalui pengalaman terlebih dahulu. Antusiasme adalah
suatu perasaan kegembiraan terhadap suatu hal yang terjadi, respon yang positif
terhadap sesuatu yang ada di sekitar kita, tentu sangat diharapkan karena respon
ini akan berdampak pada perilaku sehari-hariSiswa mempunyai respon terhadap
pembelajaran

Indikator Pencapaian
Yang menjadi indikator kinerja dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
diharapkan dengan penerapan metode pembelajaran STAD dapat meningkatkan
antusias siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

HASIL PENELITIAN
1.

Profil Sekolah
Berikut adalah profil SD Negeri Kebowan :
a. Nama Sekolah

: SD Negeri Kebowan

b. Alamat Sekolah
1) Jalan

:

2) Kelurahan

: Kebowan

3) Kecamatan

: Winong

4) Kabupaten/Kota : Pati

2.

5) Propinsi

: Jawa Tengah

6) Kode Pos

: 59181

7) Telepon/HP

:

c. Tahun Operasional

: 1964

d. Status Tanah

: Hak Milik Sendiri

e. Daya Listrik

: 450 Watt

Visi dan Misi Sekolah
a. Visi Sekolah
Bertaqwa, berprestasi dan berbudi luhur.
b. Misi Sekolah
1) Menumbuhkan rasa kebersamaan dan saling menghormati dalam
kehidupan beribadah.
2) Meningkatkan prestasi akademis dan non akademis.
3) Melaksanakan program pendidikan budi pekerti di lingkungan warga
sekolah.
4) Mengembangkan sarana prasarana dengan manajemen yang transparan
dan demokratis.

3.

Sarana dan Prasarana
Dalam pembelajaran perlu adanya sarana dan prasarana yang
memadai untuk mendukung peningkatan kualitas pembelajaran. Sarana dan
prasarana yang dimiliki oleh SD Negeri Kebowan antara lain:

Deskripsi Kondisi Awal
Dari hasil observasi awal inilah dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa
kelas 5 SD Negeri Kebowan kurang antusias dalam pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan. Penyebabnya antara lain metode yang digunakan guru kurang
mampu memfasilitasi siswa dalam meningkatkan antusias belajar di kelas. Guru
hanya monoton dalam menjelaskan materi pembelajaran. Sehingga membuat
siswa merasa bosan. Hal inilah yang harus dipecahkan guru untuk meningkatkan
antusias belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Deskripsi Siklus I
Siklus I dilakukan pada tanggal 11 juli 2012 pembelajaran dilaksanaan
dengan pedoman rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP) selama 2 jam
pelajaran ( 35menit ).hasil dari observasi yang telah dilakukan pada tindakan kelas
siklus I siswa belum antusias dalam pelajaran Pkn karena guru masih
menggunakan metode ceramah secara konvensional sehingga siswa merasa bosan
untuk mengikuti pelajaran Pkn. Siklus I diperoleh hasil 26 siswa telah memenuhi
batas ketercapaian KKM .sehingga didapat prosentase pencapaian KKM asil
belajar 58% ,namun masih ada 11 siswa atau 42% siswa belum mencapai KK.
Data tersebut menunjukkan ada peningkatan antusias belajar Pkn,tetapi belum
mampu

memenuhi

indikator

pencapaian

keberhasilan

dalam

penelitian

ini,sehingnga penelitian pada siklus I hasur dilanjutkan ke siklus berikutnya
(siklus II) untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil yang sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan.

Deskripsi Siklus II
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus II di lakukan pada tanggal 18 juli
2012. Pada siklus II ini guru meningkatkan kinerja dan bimbingan serta
pengarahan terhadap siswa agar lebih focus dalam pelajaran.
Berdasarkan hasil siklus II diperoleh hasil 26 siswa telah memenuhi batas
ketercapaian KKM.sehingga didapatkan prosentase pencapaian KKMhasil belajar
92% dan masih ada 2 siswa atau 8% siswa belum mencapai KKM.data tersebut

menunjukkan bahwa antusias siswa dalam pelajaran Pkn mengalami peningkatan
dibanding siklus I dan telah memenuhi indikator pencapaian keberhasilan
sehingga tindakan kelas berhenti pada siklus II karena pada siklus II proses
penelitian telah mencapai indikator keberhasilan yang direncanakan

Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian ini didapat berdasarkan analisis data hasil
penelitian dan merupakan kerja kolaborasi antara guru kelas dengan kepala
sekolah yang terlibat dalam proses penelitian ini. Hasil diskusi ini dapat
memberikan dorongan kepada guru kelas untuk lebih meningkatkan kualitas
pembelajaran kelas 5 terutama pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Adapun peningkatan

antusias

belajar siswa

dalam pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :

Tabel 4.14 Daftar prosentase antusias siswa sebelum dan sesudah tindakan
No

Nama Siswa

Pra siklus

Siklus I

Siklus II

1

Deni Chris Tantyo

50

60

70

2

Yustin Arsita

55

55

60

3

Khoirul Anam

40

60

75

4

Riki Ervanda

45

55

60

5

Angga Wahyu Sadewa

55

70

70

6

Anik Marfuatu Rohmah

60

75

80

7

Lailatul Widya Kurnia

55

70

75

8

Ahmad Samsul Arifin

90

90

95

9

Alim Zulkhairoh

60

65

70

10

Asti Eka Apriliyani

60

70

80

11

Achmad Adjie Prasetya

50

65

75

12

Ahmad Riza

40

60

70

13

Aditya Rizqi Surya Pratama

80

80

95

14

Elinda Valentina

55

80

90
berlanjut………

Tabel 4.14 (lanjutan…)
15

Fila Alviyah

60

80

90

16

Luluk Mustafidah

60

85

95

17

Mohammad Irfan Ma’arif

60

75

75

18

Miftakhur Rahmah

90

90

90

19

Okky Wahyudi Juneva

60

70

70

20

Mahendra

70

75

80

21

Siti Zulaikah

90

95

95

22

Siti Nur Khoiriyah

50

70

75

23

Sri Wahyuni

60

70

70

24

Wiji Agustiyani

60

65

75

25

Winda Apriliya Susanti

40

60

70

26

Novita Sari

60

65

70

6

15

24

Indah Pertiwi
Jumlah

siswa

yang

memenuhi

kriteria antusias
Rata-rata prosentase antusias

23%

58%

92%

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%

10%
0%
Pra siklus

Siklus I

Siklus II

Gambar 4.4 Grafik prosentase peningkatan antusias siswa melalui model
pembelajaran STAD

Setelah

dilakukan

tindakan

yaitu

dengan

menggunakan

model

pembelajaran STAD. kemampuan berorganisasi siswa meningkat.penelitian ini
menguatkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh beberapa penelitian.
Berdasarkan data hasil penelitian diatas mendukung diterimanya hipotesis
diduga melalui penerapan model pembelajaran STAD dapat meningkatkan
antusias belajar Pkn pada siswa kelas 5 semester I SD Negeri Kebowan
Kecamatan Winong Kabepaten Pati tahun ajaran 2012 /2013.

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
Kesimpulan
Setelah peneliti melaksanakan proses perbaikan pembelajaran maka dapat
disimpulkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran STAD dapat
meningkatkan antusias belajar pkn pada siswa kelas 5 semester 1 SD Negeri
Kebowan Kecamatan Winong Kabupaten Pati tahun ajaran 2012/2013.
Implikasi Hasil Penelitian
Dengan metode pembelajaran STAD dapat meningkatkan antusias siswa
kelas 5 SD Negeri Kebowan dengan metode yang diterapkan ini dalam 2 siklus
dapat meningkatkan antusias belajar siswa sehingga pembelajaran menjadi hidup
dan menyenangkan serta tidak membosankan.
Saran
Berdasarkan pengalaman peneliti selama melaksanakan penelitian di kelas
5 semester 1 di SD Negeri Kebowan Kecamatan Winong Kabupaten Pati peneliti
mempunyai saran yaitu :
1.

Guru memberikan penguatan atau motivasi pada siswa.

2.

Guru memberi bimbingan pada siswa dalam berdiskusi.

3.

Pencapaian dan kesimpulan lebih mengutamakan pembelajaran yang
menggunakan metode pembelajaran STAD.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia , Jakarta:
Balai Pustaka.
Dinas Pendidikan Kabupaten Pati. 2006. KTSP.

Lie, Paulus. 2002. Metode Anak Kreatif. Yogyakarta: Yayasan Andi.
Suciati. 2007. Belajar dan Pembelajaran 2. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sukabdiah, Sri. 2006. Model-Model Pembelajaran Interaktif Implementasi
Kurikulum Berbasis Kompetensi Tingkat Satuan Pendidikan SD.
Sulhan,Najib dkk. 2008:75-81. Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Untuk
SD/MI Kelas 5 (BSE). Jakarta: Pusat Pembukuan Nasional.
Thoyib HMS,M dkk.2006:63-70. Pendidikan Kewarganegaraan SD Kelas 5.
Jakarta: Erlangga.
Wahab,Aziz dkk. 2007. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKn).
Jakarta: Universitas Terbuka.
Winataputra, S Udin dkk. 2003. Materi dan Pembelajaran PKn SD. Jakarta:
Universitas Terbuka.
blog.elearning.uesa.ac.id/pdf-archive/definisi-antusiasme.pdf. diunduh tanggal
25 Agustus 2012

http://PemikirandariUSAIDDBE3LifeSkillsforYouth,Meningkatkan
MotivasiBelajarSiswa. diunduh tanggal 29 Agustus 2012
http://asriauliaums.blogspot.com/2012/06/metode-penelitian-antusiasmepengunjung.html. diunduh tanggal 06 Agustus 2012

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 0 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 1 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn DENGAN MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI MELALUI METODE SIMULASI PADA SISWA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn DENGAN MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI MELALUI METODE SIMULASI PADA SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH GEMOLONG TAHUN PELAJARAN

0 1 14

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA SISWA SD NEGERI KAUMAN Peningkatan Motivasi Belajar IPA Melalui Penerapan Model Pembelajaran STAD Pada Siswa SD Negeri Kauman 01 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati Kelas IV Sem

0 0 17

PENINGKATAN ANTUSIAS BELAJAR PKn “KEBEBASAN BERORGANISASI” MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA SISWA Peningkatan Antusias Belajar Pkn “Kebebasan Berorganisasi” Melalui Model Pembelajaran Stad Pada Siswa Kelas 5 Semester 1 Sd Negeri Kebowan Kecamatan Wi

0 1 13

PENDAHULUAN Peningkatan Antusias Belajar Pkn “Kebebasan Berorganisasi” Melalui Model Pembelajaran Stad Pada Siswa Kelas 5 Semester 1 Sd Negeri Kebowan Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 8

PENINGKATAN PEMAHAMAN KEBEBASAN BERORGANISASI MATA PELAJARAN PKn MELALUI METODE ROLE PLAYING.

0 1 4

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn TENTANG KEBEBASAN BERORGANISASI MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING.

0 0 4

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR PKn PADA MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DI KELAS V SD NEGERI 5 PENGADEGAN

0 0 13