PENDAHULUAN KAJIAN PEMIKIRAN ISLAM ANTARA SOPHIA PERENNIAL DAN TEOLOGI GLOBAL (Kritik Pemikiran Pluralisme Dalam Jaring Laba-Laba Amin Abdullah).

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang M asalah

Pluralism e dalam kajian keagam aan m empunyai banyak pengertian,

t inggal dari sudut apa pluralism e it u didefinisikan. M isalnya, pluralism e

seringkali disetarakan dengan ist ilah “ kerukunan” , “ t oleransi” , atau “ hubungan

dialogis” . M eski dalam kajian sosiologis, dapat diart ikan dengan “ kerukunan” ,

“ toleransi” , atau “ hubungan dialogis” , t et api dalam kajian keagam aan at au

t eologia, pluralism e diart ikan dengan pelet akkan kebenaran agam a dalam

posisi paralel at au sejajar.

Berdasarkan sudut pandang ini, pluralisme sering bertukar m akna

dengan istilah paralelism e, karena paralelism e juga dim aknai sebagai usaha

untuk m endudukkan agam a-agam a secara sejajar dalam pencarian kebenaran

dan t it ik-t it ik padanan dan pertem uan ant ar agam a.1

Berdasarkan pengertian t ersebut, yaitu pert em uan ant ara agam a, di

m ana sem ua kebenaran agama diletakkan secara paralel, m aka kebenaran

agam a m enjadi relat if dan t ergant ung pemeluknya. Dengan dem ikian,

paralelism e m elet akkan sem ua agam a dianggap sebagai jalan (w ashilah) yang

1


(2)

2

berbeda, tetapi m em punyai subst ansi yang sam a, yakni mengabdi kepada

Tuhan. Oleh sebab itu, agam a dianggap sebagai jalan yang dihasilkan dari

gejala em piris pengalam an kesejarahan m anusia. Sedangkan dit injau dari

sudut perennial, agam a dipaham i sebagai suat u jalan yang sah m enuju realit as

ket uhanan.1

Berangkat dari pem ikiran yang m enyat akan, bahw a agam a adalah gejala

em piris m anusia, m aka kebenaran agam a, t erlet ak pada validit as kebenaran

yang hanya tergant ung dari fungsi pragm at ism e. Apabila agam a t idak

m enghasilkan fungsi pragm at isnya, m aka agam a dapat at au boleh diubah

disesuaikan dengan fungsi pragm at ism e. Adapun yang dim aksudkan dengan

“ fungsi pragm atis” adalah fungsi agam a dalam kehidupan nyat a m anusia.

Bilam ana agam a t idak dapat m elayani kehidupan pragm at is m anusia, at au

justru dianggap sebaliknya, yait u sebagai pengganggu, m aka klaim kebenaran

(trut h claim) agam a perlu “ ditinjau kembali” , “ diragukan” , “ dikrit isi” apabila

diperlukan agam a dapat diubah m enjadi agam a yang sesuai dengan kebutuhan

m anusia. Oleh karena agam a m erupakan fungsi pragm at is, m aka diperlukan

“ pem ikiran-pem ikiran segar” untuk m engat asi “ kekolotan” agam a.1

1

Syam suddin Arif, Orient alis dan Diabolisme Pemikiran, (Jakarta: Gema Insani Press, 2008), h lm . 70.

1

Pandangan agama Islam yan g hanif d igambarkan dengan sosok pesant ren , sarung, kolot , jumud dan ket inggalan zaman leb ih banyak tergambar lewat karya sastra. Hal ini dapat dilih at dari buku karangan M ahbub Jamaluddin, Pangeran Bersarung (Yo gyakarta: LkiS, 2005), hlm . 381


(3)

3

Untuk m engatasi kekolot an t ersebut, m aka diperlukan standar unt uk

m enent ukan kebenaran pragm at is m anusia bukan dari agam a it u sendiri,

m elainkan dari nilai-nilai “ obyektif” dan bersifat “ universal” . Hal it u dapat

dilihat sepert i dalam paham hum anisme, liberalism e, sekularisme yang

seringkali dim odifikasikan dengan istilah “ dem okratisme” .

Ideologi dem okrastism e m eski dapat dikat akan suatu paham yang

dit erim a oleh ham pir seluruh bangsa-bangsa saat ini, tet api ist ilah ini t idak

cukup diart ikan secara polit is sem at a, sepert i ist ilah m et ode pem ilihan

seorang pem impin. Lebih dari itu dem okrat ism e yang dikait kan dengan agam a,

m aka “ demokrasi” m em punyai makna yang lebih luas, m eliput i

“ pem ikiran/ gagasan” , “ nilai” , “ ideologi” sam pai “ karakt er” personal. Sehingga

demokrasi dapat diartikan kesediaan untuk berkomprom i, kesediaan

m enerim a pendapat orang lain, dan dapat (diklaim ) sebagai cara hidup,

m aupun t oleransi.1

Konsep dasar demokrasi yang meliputi ajaran yang m elet akkan

kebebasan m anusia dalam m enentukan pilihannya, sebagai suatu “ nilai” , m aka

demokrasi dapat dikat akan sebagai sebuah anjuran moral untuk m em berikan

ruang bagi orang lain untuk m engembangkan potensi pribadinya. Sebagai

ideologi, dem okrasi sebagai sebuah paham yang m em berikan m anusia dalam

1

Fuad Fachruddin, Agama Dan Pendidikan Demokrasi: Pengalaman M uhammadiyah Dan


(4)

4

m engekspresikan diri, dan sebagai karakt er. Berdasarkan pada pem aham an

t ersebut , m aka dem okrasi sering dim aknai dengan ket erbukaan diri

selebar-lebarnya untuk menerim a pendapat at au gagasan dari luar. Sehingga, m akna

“ demokrasi” m enjadi bert um pang t indih dengan ist ilah “ liberalism e” at aupun

“ inklusivism e” .1

M enurut Francis Fukuyam a dalam “ The End of Hist ory” , sepert i dikut ip

Adian Husaini, yang m enyat akan, bahw a di tengah iklim global, maka sem ua

agam a harus m enyesuaikan diri dengan nilai-nilai yang dit er im a secara

universal t ersebut. Dengan kat a lain kem enangan “ demokrasi” dapat dijadikan

diklaim sebagai ideologi final.Dalam m akalahnya, Fukuyam a, m encat at , bahwa

set elah Barat m enaklukkan rival ideologisnya, m onarkhi heredit er, fasism e,

dan komunisme, dunia telah m encapai konsensus yang luar biasa t erhadap

demokrasi liberal. Ia berasum si, bahw a demokrasi liberal adalah sem acam tit ik

akhir dari evolusi ideologi at au bent uk final dari bent uk pem erintahan.2

Fukuyam a sebagaim ana dikut ip Adian Husiani m enyorot dua kelompok

agam a yang m enurut nya sangat sulit m enerim a dem okrasi, yait u Yahudi

Ort odks dan Islam Fundam ent alis. Keduanya disebut sebagai “ t ot alist ic

1

M asdar Hilm y, (dosen Pascasarjana IAIN Sunan Ampel), Eksemplar M oderatisme Islam

Indonesia Refleksi dan Ret rospeksi atas M oderat isme NU dan M uhammadiyah, dalam sit us resm i Pascasarjana IAIN Sunan Ampel (ht tp :/ / pasca.sunan-ampel.ac.id/ ?p=1694), d iakses 27 April 2012)

2

Francis Fukuyam a, The End of Hist ory and th e Last M an, h lm . xi d alam Ad ian Husaini, Wajah Peradaban Barat : Dari Hegemon i Krist en Ke Dom inasi Sekular-Liberal, (Jakart a: Gem a In sani, 2005), h lm . 79-80.


(5)

5

religions” yang ingin m engat ur sem ua aspek kehidupan, baik yang bersifat pribadi, publik, m aupun w ilayah polit ik. M eskipun agam a-agam a it u dapat

m enerim a demokrasi, t et api sangat sulit m enerim a liberalism e, khususnya

t ent ang kebebasan beragam a.1

Oleh karena itulah, agam a harus dapat diselaraskan dengan kehidupan

m odern. Apabila t idak, m aka akan t erjadi keterbelakangan atau m unculnya

m asalah-m asalah baru, karena bagaim ana pun juga, dogmatika agam a t idak

m ungkin bert ahan m enghadapi gelombang pluralit as nilai yang diakibatkan

oleh sem akin rekat nya komunikasi dan hubungan interpersonal, lintas bangsa,

agam a dan ras. Dari logika ini m aka sem ua agam a hendak digiring ke arah

suprem asi t eologi global.2

Dengan globalisasi, m aka batas geografis, kultural, religi, dan kebangsaan

sem akin dekat dan m erekat . Dengan m erekatnya hubungan m anusia, m aka

diperlukan sebuah ideologi tunggal yang diharapkan m ampu at au dapat

m enyatukan seluruh um at m anusia. Sehingga diperlukan nilai-nilai yang

bersifat hum anis, dan dapat m enjadi ide yang disepakati oleh semua m anusia

dalam beragam agam a dan kultur bangsa di dunia.

1

Ad ian Husaini, W ajah Peradaban Barat, hlm . 82 2


(6)

6

Dalam nalar atau pem ikiran seperti di at as, m aka akan dapat dit em ukan

logika “ paralelitas” semua agam a. Paralelit as m enempat kan semua agam a

dilet akkan secara sejajar, dan sam a-sam a mem punyai kew ajiban unt uk

m elakukan penyesuaian, apapun itu agam anya. Dalam paham paralelisme,

m enyebut kan bahw a tidak ada agam a yang lebih unggul atau pun lebih

t erbelakang daripada yang lainnya, “ kebenaran” sebuah agam a dikembalikan

kepada “ m ent alit as” um at nya. Apabila um m atnya m em punyai m entalit as yang

selaras dengan kehidupan modernit as, m aka dapat dikatakan dengan “ m aju” ,

apabila t idak, m aka dikat akan dengan “ ket erbelakangan” , “ jumud” , “ kolot” ,

dan beragam ist ilah lainnya. Dengan m emunculkan logika seperti ini yang pada

akhirnya akan m elat arbelakangi munculnya pluralism e teologi global. Teologi

global m embangun basis ideologisnya pada “ fakt a” sosiologis.

Pluralitas dan t eologi global sepert i diuraikan di at as, m aka kehidupan

m asyarakat besert a interaksi di dalam nya m au t idak m au akan mengalam i

perubahan yang sangat m endasar. Dengan dialam inya perubahan dalam

hubungan int eraksi m anusia, m aka diperlukan juga perubahan pada basis

dogm atika keagam aan. Dogm at ika keagam aan, t idaklah m engendalikan

perubahan m asyarakat . M elainkan sebaliknya, perubahan m asyarakat it ulah


(7)

7

Berdasarkan uraian di at as, dapat ditarik kesimpulan bahw a ham pir

sem ua pem ikiran keagam aan yang dijadikan w acana alternat if, m em punyai

logika yang hampir sam a, dari pem ikiran M oham m ed Abid Al-Jabiri sam pai

M oham m ed Arkoun. Al-Jabiri dan Arkoun menyuguhkan bahw a realit as

kehidupan m anusia yang m enent ukan dogm atika, sehingga perubahan pada

level realit as sosial kem asyarakatan hendaknya m am pu m erombak pada level

dogm atika (aspek norm ativit as). Sasaran krit ik dari para pem ikir liberal

keagam aan tersebut, yakni dengan m elakukan krit ik epist em ologis, at au pada

level paradigm a pengetahuan at au pola fikir. Beberapa hal yang m enjadi fokus

krit ik Al-Jabiri dan Arkoun m asih seputar m asalah pola pikir ist idlal, yait u pola

pikir yang m elet akkan validit as kebenaran yang berpedoman pada “ t eks” yang

bersifat tetap.

Sedangkan krit ik serupa juga dilakukan oleh Hassan Hanafi, bahw a

kont ekslah yang sem estinya m endahului t eks. Krit ik Hasan Hanafi

m engandung pengert ian bahw a realit as kehidupan m anusia sangat

m enent ukan, bagaim ana suatu norm at ivitas t erbangun. Bukan sebaliknya,


(8)

8

dalam bent uk teks). Dengan dem ikian, pem ikiran yang dikembangkan oleh

Hasan Hanafi ini dikenal dengan konsepsi konteks m endahului t eks.1

Kajian terhadap pem ikiran t eologi global di dunia Barat dapat dilihat dari

t eori shift ing paradigm , sebuah konsep filsafat ilm u yang dikembangkan oleh

Thom as Kuhn, sebagai dasar w acana dekonst ruksi keagam aan. Teori shifting

paradigm , yang m enyat akan bahw a suatu paradigm a penget ahuan m anusia akan selalu m engalam i perubahan apabila t erjadi beberapa anom ali. Dengan

dem ikian, m aka diperlukan paradigm a alternat if yang akan m enggant ikan

paradigm a lam a dan dapat m enjawab anom ali yang terdapat dalam paradigm a

lam a t ersebut . 2

Dalam konsep t eologi global, konsepsi shif ting paradigm , hendak

m engatakan bahw a norm at ivitas yang dibangun dalam lem baga keagam aan

adalah paradigm a lam a yang banyak m enemukan anom ali-anom ali pada

t ingkat realit as, sehingga m emerlukan paradigm a alternatif yang akan

m enggant ikan paradigm a lam a. Paradigm a alt ernat if t ersebut diharapkan

dapat menjaw ab anom ali-anom ali yang dit em ukan dalam paradigm a lam a.

Atau dapat dikat akan bahw a paradigma lam a t idak akan m am pu m enjaw ab

t unt ut an zam an global, karena paradigm a lama hanyalah paradigm a yang

1

Budhy M unawar-Rachman , Argumen Islam Unt uk Liberalisme, (Jakarta: Grassindo, 2010), h lm . 95.

2

Lin da Sm ith & William Raeper, Ide-Ide Filsafat dan Agama Dulu dan Sekarang, (Yo gyakarta: Kan isius, 2000), h lm . 246-247.


(9)

9

dianut sebagai sebuah paradigm a yang hanya m am pu m enjaw ab t unt ut an

zam annya, yaitu zam an pert engahan.

Sedangkan pada iklim globalisasi, dengan kehidupan yang jauh berbeda

dengan zam an pert engahan, m em erlukan paradigm a t erbaru yang sesuai

dengan kehidupan m asyarakat global. Apabila dalam paradigm a lam a, klaim

kebenaran m asih diperlukan atau tidak m enjadi sebuah anom ali, t et api dalam

iklim global, klaim kebenaran akan m enjadi sebuah anom ali besar, sehingga

perlu ditafsirkan ulang, dikrit isi, at au m ungkin dihilangkan dalam paradigm a

berfikir yang baru.

Logika dalam t eologia global bertent angan dengan logika sophia

perennial, padahal keduanya m erupakan logika yang dikembangkan oleh penganut pluralism e. Dalam t eologi global m elet akkan pentingnya pergeseran

nalar keagam aan yang disesuaikan dengan tuntutan zam an. Sedangkan sophia

perennial tidak berlandaskan pada logika sosio-hist oris di atas, m elainkan berlandaskan pada landasan filosofis m etafisis yang lebih bersifat spekulat if .

Yang dim aksudkan dengan landasan filosofis adalah landasan yang t erbangun

untuk m enemukan hakikat sesuat u, t erutam a yang berada di balik gejala

keagam aan (m et afisis). Karena hanya berdasarkan pada “ kearifan hati” yang


(10)

10

em piris, m aka m et ode yang dipakai oleh para penganut sophia perennialis,

m enurut hem at penulis, bersifat spekulat if.

Sophia perennialis m engembangkan sebuah argum entasi pluralism e adalah dengan m engem balikan setiap pengalam an keagam aan, dengan

pengalam an yang bersifat suci, m enggetarkan hat i, m enyent uh, dan sangat

berm akna, sert a t idak dapat t ergam barkan dalam bahasa, tetapi dapat

diekspressikan m elalui sikap lahir. “ Pengalam an Yang Suci” m erupakan unsur

t er tinggi dalam agama, dan terdapat dalam semua agam a. Pengalam an yang

suci tersebut adalah pengalam an bertem unya seorang pribadi dengan “ Yang

Real” , di m ana pengalam an pribadi-pribadi m anusia dengan “ Yang Real”

diw ujudkan dalam ekspressi luar yang selanjut nya disebut dengan istilah

eksoteris. Sedangkan aspek kedalam an bat in at au pengalam an bert em unya

seorang pribadi dengan “ Yang Real” yang bersifat pribadi disebut dengan

ist ilah esoteris.1

Pem ikiran sophia perennialis di atas, dapat dit em ukan dalam pemikiran

dikem bangkan oleh Seyyed Hossein Nasr. Nasr berpandangan, bahw a ia

t idaklah m engikuti arus m odernisasi, namun bert indak sebaliknya dengan

m enolak arus m odernisasi dan globalisasi yang m ereka anggap t elah

1


(11)

11

m engetepikan agam a dan m enjauhkan set iap pribadi m anusia dengan “ Yang

Real” .1

Sesungguhnya, ant ara teologi global dengan sophia perennial, t erdapat

perbedaan yang cukup m endasar. Nam un, kedua jenis konsep tersebut dapat

“ disatukan” dalam sebuah pem ikiran pluralism e dengan m et ode eklekt if.

Teologi global dan sophia perennial dapat disat ukan dalam pemikiran

pluralism e sebagaim ana penyat uan berbagai paham filsafat yang saling

bert entangan ant ara sat u dengan yang lainnya. Sehingga kontradiksi yang ada

di dalam aliran filsafat t ersebut m enjadi t idak t erlihat , bahkan seakan saling

m endukung ant ara sat u dengan lainnya. M etode penyatuan beberapa paham

filsafat (m eski bert ent angan) dalam satu bent uk pem ikiran ut uh, dinam akan

dengan metode eklektif. M etode eklektif ini banyak digunakan oleh para

pem ikir Islam , sepert i Hassan Hanafi dan M oham m ed Arkoun, di mana

pem ikiran kedua t okoh ini juga dikembangkan oleh Am in Abdullah.

Di samping it u, Am in Abdullah juga mengembangkan konsep pluralisme.

Hal itu dapat dilihat dalam beberapa t ulisan yang m engembangkan dua pola

nalar pluralism e. Dalam sat u tulisan, Am in Abdullah m enulis tentang kajian

“ ont ologis m etafisis keagam aan” , yang m engambil logika “ sophia perennial,” 2

1

Emanu el Wo ra, Perenialisme: Krit ik atas M odernisme & Post modernisme, (Yo gyakarta: Kan isius, 2006), hlm . 71

2

Sebagaimana dapat d ilihat dari t ulisan Am in Abdullah dalam buku Studi Agama:


(12)

12

t et api dalam tulisan-tulisan lainnya, ia banyak menyajikan banyak logika yang

lazim dipakai oleh para pem ikir dar i pengembang teologia global, sepert i John

Hick dan W illfred C. Sm it h.11

Berdasarkan beberapa konsep dan pem ikiran Am in Abdullah yang

diuraikan di at as, m aka m enurut hem at penulis m engkaji pem ikiran Am in

Abdullah cukup menarik. Dalam m engkaji pem ikiran Am in Abdullah ini, penulis

m elakukan kajian t ent ang hubungan dua bentuk pem ikiran pluralism e, yaitu

sophia perennialis dan t eologia global, dalam sat u konstruks pemikiran keislam an Am in Abdullah, t erut am a yang dikembangkan dalam “ Jaring-jaring

Laba-laba” .

B. Perumusan M asalah

Dari ident ifikasikan dan bat asan m asalah t ersebut , penulis m erum uskan

m asalahnya sebagai berikut:

1. Bagaiam ana hubungan konsep sophia perennial dan teologi global dalam

kajian pem ikiran pluralism e Am in Abdullah?

2. Apa analisa krit is terhadap pem ikiran pluralism e Am in Abdullah?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.

Berdasarkan batasan rum usan m asalah di atas, t esis ini bert ujuan unt uk ;

1

Pem ikiran Am in Abdullah t erinspirasi dari pem ikiran teo lo gi global sebagaimana yang d iin sparasi o leh Sm ith antara lain dapat d ilihat dari rujukan p em ikiran yang d ilakukan oleh Am in pada b eberapa filsuf keilmuan sepert i Kuhn dan Karl R. Popper. Hal ini dapat dilih at dari bukunya, Am in Abdullah, Islam ic St udies di Perguruan Tinggi, (Yogyakarta: Pu staka Pelajar, 2010), h lm . 131


(13)

13

1. M enjelaskan tentang sophia perennial dan t eologi global serta pem ikiran

pluralism e yang dikembangkan Am in Abdullah dalam Jaring Laba-laba.

2. M em berikan krit ik t erhadap konsep sophia perennial dan t eologi global,

sert a pem ikiran pluralism e yang dikembangkan oleh Am in Abdullah dalam

Jaring Laba-laba.

Sedangkan kegunaan penelit ian ini dibedakan m enjadi dua kat egori,

yaitu t eoritis/ akadem is dan praktis/ pragm atis.

Pert am a, m anfaat/ kegunaan penelitian secara akadem ik/ t eoritis antara lain sebagai berikut ;

1. Sebagai sumbangan akadem is, yakni m engadakan kajian pemikiran

keislam an sert a kritik terhadap pem ikiran Amin Abdullah tentang sophia

perennial, t eologi global dan pluralism e dalam khazanah studi pemikiran Islam .

2. M em perkaya konsep sophia perennial dan t eologi global serta pem ikiran

pluralism e Am in Abdullah yang dikembangkan dalam horizon jaring

laba-laba.

Kedua, m anfaat / kegunaan prakt is, antara lain sebagai berikut .

1. M em berikan m asukan yang berart i bagi um at Islam khususnya, dan


(14)

14

at as berbagai suku, ras, m aupun agam a, sehingga m endapat pem aham an

yang benar konsep pluralism e.

2. M eningkatkan penget ahuan, pem aham an, dan penerapan kehidupan

keberagamaan yang kompleks dan bersifat pluralis.

D. Penelitian Terdahulu

Penelitian t erhadap pem ikiran Am in Abdullah sudah banyak dilakukan.

Berdasarkan penelusuran penulis, penelit ian yang dilakukan, terdapat penelit i

dari m ahasisw a UIN Yogyakart a, penelit i untuk tingkat St rat a (S1), di antaranya

adalah;

1. Penelitian yang dilakukan oleh M ashudi, M ahasisw a Fakultas Ushuluddin

Jurusan Aqidah dan Filsafat UIN Sunan Kalijaga, yang berjudul Reint egrasi

Epistem ologi Keilm uan Islam Dan Sekuler (Telaah Paradigma Integrasi-Int erkoneksi Am in Abdullah Dan Relevansinya Terhadap Universit as Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta).

Penelit ian ini m enjelaskan tentang w acana khas yang dikembangkan

oleh Am in Abdullah, yaitu int ergratif-int erkoneksi. Dalam penelitian yang

dilakukannya, M ashudi m endeskripsikan t ent ang ket ersinam bungan

berbagai disiplin keilm uan sebagai m etode st udi Islam. Sebagai


(15)

15

pent ingnya penerapan pendekat an int egratif-int erkoneksi tanpa m engam bil krit ik pem ikiran.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Ist iqom ah Fadhilah dari Jurusan Aqidah dan

Filsafat yang judul Hubungan Norm at ivitas dan Hist orisitas dalam

Pem ikiran Am in Abdullah.

Penelit ian ini m enjabarkan (m endeskripsikan) bagaimana pem ikiran

Am in Abdullah t entang hubungan dogm at ika dan aspek kesejarahannya.

Penelitian ini m em fokuskan pada pendeskripsian logika yang dipakai oleh

Am in Abdullah t ent ang pengaruh konteks sosial ekononom i dan politik

m em pengaruhi pengam bilan keput usan t heologis di bidang kalam , fiqh,

falsafah dan t asaw uf.

Penelit ian yang dilakukan kedua penelit i di atas t idaklah m em beri krit ik-kr it ik t erhadap pem ikiran Am in Abdullah.

3. Penelitian lain t erhadap Am in Abdullah juga dilakukan oleh Akhmad Arifin,

dari jurusan Aqidah dan Filsafat yang judul Paradigm a Krit is Emansipatoris

Dalam Pem ikiran Am in Abdullah.

Penelit i berusaha untuk m engkait kan Am in Abdullah dengan

pem ikiran teori krit is sebagaim ana yang dikem bangkan oleh m azhab

Frankfurt at au dengan teologi pembebasan yang dikembangkan di


(16)

16

Am in Abdullah, t erut am a dari koherensitas berfikirnya, di dalam sat u sub

bab tersendiri. M isalnya, peneliti begit u jeli m engkrit ik konsep hikm ah al-Khalidah dengan pendekatan Psikoanalisa Sigm und Freud, sehingga hikm ah abadi/ sophia perennialis yang dianggap sebagai suci sebagaimana konsep pem ikiran yang dikembangkan oleh Seyyed Hussein Nasr,

didekonst ruksikan sedemikian rupa m enjadi hal yang tak lepas dari energi

seksual.

Dalam m engkritik Am in Abdullah, ia lebih banyak m enggunakan

m et ode dekonstruksi. Tetapi penelit ian yang akan dilakukan ini

m em punyai perbedaan dengan skripsi di at as.

Sedangkan penelit i yang lain, dilakukan oleh penelit i dari mahasisw a

yang bernam a;

1. W ahyudi Irw an Yusuf dengan judul M encari M odel Int egrasi Sains Dan

Agam a: Studi Perbandingan Pem ikiran John F. Haught Dan M ehdi Gjolsani Dan Relevansinya Terhadap Gagasan Int egrasi UIN Sunan Kalijaga M enurut Am in Abdullah.

2. W aston yang m erupakan Disert asi berjudul Tipologi Hubungan ant ara Ilm u

dan Agama M enurut Ian G. Barbaour dan Am in Abdullah Relevansinya Bagi Pengem bangan Paradigm a Keilm uan Universit as Islam Negeri Sunan Kalijaga.


(17)

17

Dalam penelit iannya, W ast on bertujuan m em bandingkan pemikiran t ipologi hubungan ant ara ilm u dan agam a m enurut Ian G. Barbour dan

Am in Abdullah dari aspek filsafat ilm u sert a m enem ukan relevansinya bagi

pengembangan paradigma keilm uan Universit as Islam Negeri Sunan

Kalijaga.

Oleh sebab it u, penelit ian terhadap pem ikiran Am in Abdullah, yang

dilakukan oleh penulis dalam t esis ini terut am a yang m enyangkut

pem ikiran sophia perennial dan teologi global dalam bingkai pluralism e

dalam jaring laba-laba Am in Abdullah. Penelit ian dalam t esis ini

m em punyai beberapa perbedaan dari beberapa penelit ian yang t elah

dilakukan sebelum nya. Karena penelit ian t erdahulu belum m enjelaskan

secara lebih tajam t ent ang kritik terhadap pem ikiran pluralism e dalam

jaring laba-laba Am in Abdullah. Penelit ian tent ang pem ikiran Am in

Abdullah t erlalu luas cakupannya.

Oleh sebab itu, penelit i hanya m em fokuskan dan m engkaji dua

bent uk pluralism e (sophia perennialism e dan t eologi global) dalam

pem ikiran Am in Abdullah dan m encari letak posisinya dalam pem ikiran

Am in Abdullah, khususnya dalam jaring laba-labanya. Tesis ini m enjelaskan


(18)

18

Islam iyyah dan dengan beberapa prinsip logika yang tidak m enyalahi

at uran syara’.

E. M etode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelit ian yang digunakan dalam t esis ini adalah penelitian

kualitat if. Penelit ian kualitatif dapat dilakukan dengan w aw ancara at au

klarifikasi kepada yang bersangkut an, tetapi penelit ian kualitat if juga

dapat m enggunakan dokum en-dokum en (buku, jurnal, m akalah, term asuk

surat-surat pribadi). Penelit ian kualit at if dengan m enggunakan dokum

en-dokumen sem acam ini sebagaim ana pernah dilakukan Thom as dan

Znaniecki.1

Adapun penelitian yang dilakukan penelit i dalam tesis ini

m enggunakan dokum en-dokum en. Adapun dokumen yang dim aksud

adalah beberapa buku yang dit ulis oleh Am in Abdullah yang dianggap

relevan, seperti buku Studi Agama: Normativit as atau Hist orisitas?

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), Falsafah Kalam di Era Post modernisme, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995) dan buku Islam ic St udies di Perguruan Tinggi: Pendekat an Int egrat if-Interkonekt if, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010).

1

Deddy M u lyana, M etodologi Penelit ian Kualit at if, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), h lm . 158


(19)

19

Sedangkan ditinjau dari objek kajian dan orientasi yang hendak

dicapai, m aka penelit ian ini m erupakan penelitian kepustakaan (library

research). Dalam penelitian ini selain dat anya dari buku-buku t ersebut , peneliti juga m enggunakan beberapa jurnal, arsip, dokumen, new s dan

t ulisan-t ulisan lain yang relevan. Adapun t ulisan Am in Abdullah dalam

jurnal yang dim aksud ant ara lain, Relevansi St udi Agam a-agam a dalam

M elenium Ketiga, Jurnal Kebudayaan dan Peradaban Umul Qur’an No.

5/ VII/ 1997. Selian itu juga Jurnal St udi Islam Pofet ika, Vol. 7 No. 1 Januari

2005, Jurnal Pem ikiran dan Peradaban Islam Islam ia, No. 3 t ahun 2004 dan

Jurnal Pem ikiran dan Peradaban Islam Islam ia, Vol. VI No. 1 tahun 2012.

Namun berkat perkembangan t eknologi inform asi, m akna

perpust akaan ruang lingkupnya bertam bah luas, yait u m encakup pula

m edia elektronik seperti int ernet , film dokumenter dan cyber library

m aupun w ebsites. Perpust akaan tersebut selanjut nya dikenal dengan

ist ilah perpustakaan digital, sedangkan perpust akaan yang berbasis pada

dokumentasi kert as disebut dengan istilah perpust akaan t radisional.1

Dalam penelitian library research atau penelitian kepust akaan,

sumber inform asi at au dat a didapatkan dari sumber-sumber kepust akaan,

baik berupa buku, jurnal at au m akalah m aupun yang berasal dari w ebsit es.

1

Wahyu Supriyanto & Ahmad M uhsin , Teknologi Informasi Perpustakaan, (Yogyakarta: Kan isius, 2008), hlm . 35-36 .


(20)

20

At au m em anfaatkan sumber pustaka unt uk m em peroleh data dalam

penelitiannya.1

Sedangkan dalam penelit ian ini juga m enggunakan sum ber dat a dari w ebasit am inabd.w ordpress.com yang m erupakan blog Am in Abdullah.

2. Sumber Data

Dat a dalam penelit ian ini penulis m engelompokkan m enjadi dua jenis,

yaitu: Pert am a, dat a prim er . Data ini diperoleh dari karya-karya t ulis Amin

Abdullah sert a pernyataan yang berkait an pluralism e agam a, baik dalam

bent uk buku, jurnal, m aupun t ulisan-tulisan populer yang telah disebutkan

di at as. Beberapa jurnal tersebut di ant aranya adalah Jurnal jurnal Ulumul

Qur’an, Islam ia, Jurnal Esensia Fakult as Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga, dan Jurnal Al Jam i’ah.

Sumber dat a yang digunakan ini m eliputi buku-buku yang m emuat

pem ikiran Am in Abdullah. At au buku-buku yang m em uat inform asi yang

signifikan sebagai penunjang, sebagai bahan analisa t erhadap pemikiran

Am in Abdullah.

Adapun buku yang dijadikan sumber prim er penelit ian ini, adalah

karya Am in Abdullah, yaitu:

1

M est ika Zed , M etode Penelitian Kepustakaan, (Jakart a: Yayasan Obor Indonesia, 2008), hlm . 2.


(21)

21

1. Am in Abdullah, Studi Agama: Norm at ivitas at au Hist orisitas?

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011)

2. Am in Abdullah, Falsafah Kalam di Era Post m odernism e, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 1995)

3. Am in Abdullah, Islam ic St udies di Perguruan Tinggi: Pendekat an

Integrat if-Int erkonektif, (Yogyakart a: Pustaka Pelajar, 2010).

Kedua, data sekunder. Dat a ini diperoleh dari karya para tokoh t ent ang pem ikiran Am in Abdullah yang m em bahas seputar sophia

perennial, t eologi global dan pluralisme. Seperti pada dat a prim er, data pada sum ber sekunder ini dihim pun dari buku, jurnal, t ulisan-t ulisan

populer m aupun yang bersifat new s. Dat a sekunder ini juga diperkaya

dengan krit ik dan kom ent ar para tokoh lintas agam a tent ang gagasan dan

gerakan yang dilakukannya.

Adapun buku yang m emuat beberapa kritik dan kom ent ar t erhadap

karya at au pem ikiran Am in Abdullah antara lain:

1. Adian Husaini, W ajah Peradaban Barat dari Hegem oni Krist en ke

Dom inasi Sekular-Liberal, (Jakar ta: Gem a Insani Pr ess, 2005).

2. Adian Husaini, Hegem oni Kristen-Barat Dalam Studi Islam Di


(22)

22

3. Adian Husaini, Virus Liberalism e di Perguruan Tinggi Islam , (Jakart a:

Gem a Insani Press, 2009).

4. Anis M alik Thoha, Tren Pluralism e Agama Tinjauan Krit is, (Jakar t a:

Gem a Insani Press, 2005).

5. Syam sudin Arif Orient alis dan Diabolism e Pem ikiran, (Jakart a : Gem a

Insani Press, 2005).

3. Analisa Data

a. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan dat a dilakukan m elalui m em ilih dan

m engidentifikasi beberapa buku t ulisan Amin Abdullah dalam koleksi buku

peneliti di rum ah, penulis juga m endapatkan sum ber data dari beberapa

buku dan jurnal yang m emuat beberapa pem ikiran Am in Abdullah dan

t em a-tem a t ent ang pluralism e di perpust akaan Universit as

M uham m adiyah Surakarta.

Set elah penulis m engident ifikasi beberapa buku dan jurnal t ersebut ,

selanjut nya peneliti m engumpulkan buku dan jurnal t ersebut unt uk

dijadikan sumber dat a. Berdasarkan pengklasifikasi sum ber data sesuai

t em a, m aka aplikasi dari penelit ian yang dilakukan ini adalah m encari


(23)

23

sepert i buku dan jurnal, terut am a yang berkaitan dengan pem ikiran Am in

Abdullah t ent ang sophia perennial, teologi global dan pluralism e.

b. Teknik Ana lisis Data

Set elah dat a terhim pun, kemudian penelit i m em anfaat kan secara

m aksim al analisis w acana. Analisis t ersebut dim aksudkan unt uk

m enempatkan t eks dalam kont eksnya yang ut uh, holist ik, melalui

pert aut an antara analisis pada jenjang teks dengan analisis t erhadap

kont eks pada jenjang yang lebih t inggi.

Analisis w acana dim aksim alkan tidak hanya unt uk m engungkap apa

(w hat ) isi dari pesan atau teks komunikasi, m elainkan juga bagaimana (how ) pesan itu disampaikan sehingga terlihat lebih jelas m akna dari teks yang dim aksud.

Selanjutnya, peneliti m endeskripsikan pem ikiran Am in Abdullah

m elalui buku-buku yang telah dikum pulkan di at as. Adapun deskripsi yang

dim aksud adalah m erupakan pem aparan/ penggam baran obyek penelitian

m elalui kata-kata yang jelas dan t erperinci sehingga dapat dipaham i secara

lebih jelas.

Dengan dem ikian penelit i akan m enjelaskan pem ikiran Am in Abdullah

t erutam a kandungan pesan apa yang hendak ia sam paikan, sehingga apa


(24)

24

secara penuh m aknanya, kem udian digambarkan secara jelas det ail

pem ikirannya m elalui kata-kat a.

Selanjut nya, penelit i m elakukan analisa dat a. Yang dim aksud dengan

analisa adalah penyelidikan atau penguraian terhadap suatu obyek (baik

berupa karangan, perbuat an, pem ikiran at au peristiw a) dengan

m enggunakan berbagai at au beberapa pendekat an, agar obyek t ersebut

dapat dipaham i keadaan yang sebenarnya.

Sedangkan obyek penelit ian dim aksud adalah tulisan-tulisan Am in

Abdullah, yang akan diuraikan dengan beragam alat pendekatan.

Pendekat an bersifat in terpret at if, dan analisa krit is dengan m enggunakan

beberapa m etode, sepert i m etode korespondensi dan koherensi. M et ode

korespondensi unt uk m engukur t ingkat kesesuaian antara pem ikiran Amin

Abdullah dengan fakt a yang ada di lapangan. M etode koherensi unt uk

m engukur t ingkat keakuratan dan kesesuaian ant ara satu pem ikiran Amin

Abdullah dengan pem ikirannya yang lainnya.

F. Sistematika Pembahasan

Sistem atika pem bahasan dalam t esis ini, dibagi m enjadi beberapa bab.

Adapun sist em atika pem bahasannya m eliput ;

Bab I, m enguraikan tent ang pendahuluan yang berisi t ent ang lat ar


(25)

25

pokok m asalah yang diangkat dalam penelit ian, t ujuan penelitian, t injauan

pust aka, sert a sum ber data dan analisa sert a metode penelit ian yang

dilakukan oleh peneliti.

Bab II, berisi tentang sejarah singkat , pendidikan, akt ivit as, ser ta Am in

Abdullah dan pem ikir Islam liberal di Indonesia.

Bab III, m enguraikan konstruk pem ikiran Amin Abdullah,

m endeskripsikan secara detail t ent ang jaring laba-laba, pem ikiran sophia

perennial dan t eologi global, yang dikem bangkan oleh Am in Abdullah m aupun oleh para pem ikir pluralism e yang lain, sert a kedudukan kedua bent uk

pluralism e it u dalam skem a jaring laba-laba.

Bab IV, berisi kritik terhadap pem ikiran Am in Abdullah, yang m eliputi,

krit ik t erhadap paradigm a pem bangun pem ikirannya, jaring laba-laba, serta

krit ik terhadap pluralism e sophia perennialism e dan teologi global, secara

w acana jaring laba-laba yang dikembangkan Am in Abdullah.

Bab V, m erupakan bagian penut up, di dalam nya m em uat kesim pulan


(1)

20

At au m em anfaatkan sumber pustaka unt uk m em peroleh data dalam penelitiannya.1

Sedangkan dalam penelit ian ini juga m enggunakan sum ber dat a dari

w ebasit am inabd.w ordpress.com yang m erupakan blog Am in Abdullah.

2. Sumber Data

Dat a dalam penelit ian ini penulis m engelompokkan m enjadi dua jenis, yaitu: Pert am a, dat a prim er . Data ini diperoleh dari karya-karya t ulis Amin Abdullah sert a pernyataan yang berkait an pluralism e agam a, baik dalam bent uk buku, jurnal, m aupun t ulisan-tulisan populer yang telah disebutkan di at as. Beberapa jurnal tersebut di ant aranya adalah Jurnal jurnal Ulumul Qur’an, Islam ia, Jurnal Esensia Fakult as Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga, dan Jurnal Al Jam i’ah.

Sumber dat a yang digunakan ini m eliputi buku-buku yang m emuat pem ikiran Am in Abdullah. At au buku-buku yang m em uat inform asi yang signifikan sebagai penunjang, sebagai bahan analisa t erhadap pemikiran Am in Abdullah.

Adapun buku yang dijadikan sumber prim er penelit ian ini, adalah karya Am in Abdullah, yaitu:

1

M est ika Zed , M etode Penelitian Kepustakaan, (Jakart a: Yayasan Obor Indonesia, 2008), hlm . 2.


(2)

21

1. Am in Abdullah, Studi Agama: Norm at ivitas at au Hist orisitas? (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011)

2. Am in Abdullah, Falsafah Kalam di Era Post m odernism e, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995)

3. Am in Abdullah, Islam ic St udies di Perguruan Tinggi: Pendekat an Integrat if-Int erkonektif, (Yogyakart a: Pustaka Pelajar, 2010).

Kedua, data sekunder. Dat a ini diperoleh dari karya para tokoh t ent ang pem ikiran Am in Abdullah yang m em bahas seputar sophia perennial, t eologi global dan pluralisme. Seperti pada dat a prim er, data pada sum ber sekunder ini dihim pun dari buku, jurnal, t ulisan-t ulisan populer m aupun yang bersifat new s. Dat a sekunder ini juga diperkaya dengan krit ik dan kom ent ar para tokoh lintas agam a tent ang gagasan dan gerakan yang dilakukannya.

Adapun buku yang m emuat beberapa kritik dan kom ent ar t erhadap karya at au pem ikiran Am in Abdullah antara lain:

1. Adian Husaini, W ajah Peradaban Barat dari Hegem oni Krist en ke Dom inasi Sekular-Liberal, (Jakar ta: Gem a Insani Pr ess, 2005).

2. Adian Husaini, Hegem oni Kristen-Barat Dalam Studi Islam Di Perguruan Tinggi, (Jakarta: Gema Insani Press, 2006).


(3)

22

3. Adian Husaini, Virus Liberalism e di Perguruan Tinggi Islam , (Jakart a: Gem a Insani Press, 2009).

4. Anis M alik Thoha, Tren Pluralism e Agama Tinjauan Krit is, (Jakar t a: Gem a Insani Press, 2005).

5. Syam sudin Arif Orient alis dan Diabolism e Pem ikiran, (Jakart a : Gem a Insani Press, 2005).

3. Analisa Data

a. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan dat a dilakukan m elalui m em ilih dan m engidentifikasi beberapa buku t ulisan Amin Abdullah dalam koleksi buku peneliti di rum ah, penulis juga m endapatkan sum ber data dari beberapa buku dan jurnal yang m emuat beberapa pem ikiran Am in Abdullah dan t em a-tem a t ent ang pluralism e di perpust akaan Universit as M uham m adiyah Surakarta.

Set elah penulis m engident ifikasi beberapa buku dan jurnal t ersebut , selanjut nya peneliti m engumpulkan buku dan jurnal t ersebut unt uk dijadikan sumber dat a. Berdasarkan pengklasifikasi sum ber data sesuai t em a, m aka aplikasi dari penelit ian yang dilakukan ini adalah m encari konstruk pem ikiran Am in Abdullah dalam berbagai bentuk dokum ent asi


(4)

23

sepert i buku dan jurnal, terut am a yang berkaitan dengan pem ikiran Am in Abdullah t ent ang sophia perennial, teologi global dan pluralism e.

b. Teknik Ana lisis Data

Set elah dat a terhim pun, kemudian penelit i m em anfaat kan secara m aksim al analisis w acana. Analisis t ersebut dim aksudkan unt uk m enempatkan t eks dalam kont eksnya yang ut uh, holist ik, melalui pert aut an antara analisis pada jenjang teks dengan analisis t erhadap kont eks pada jenjang yang lebih t inggi.

Analisis w acana dim aksim alkan tidak hanya unt uk m engungkap apa (w hat ) isi dari pesan atau teks komunikasi, m elainkan juga bagaimana (how ) pesan itu disampaikan sehingga terlihat lebih jelas m akna dari teks yang dim aksud.

Selanjutnya, peneliti m endeskripsikan pem ikiran Am in Abdullah m elalui buku-buku yang telah dikum pulkan di at as. Adapun deskripsi yang dim aksud adalah m erupakan pem aparan/ penggam baran obyek penelitian m elalui kata-kata yang jelas dan t erperinci sehingga dapat dipaham i secara lebih jelas.

Dengan dem ikian penelit i akan m enjelaskan pem ikiran Am in Abdullah t erutam a kandungan pesan apa yang hendak ia sam paikan, sehingga apa yang terkandung dalam tulisan-tulisan Am in Abdullah dapat dipaham i


(5)

24

secara penuh m aknanya, kem udian digambarkan secara jelas det ail pem ikirannya m elalui kata-kat a.

Selanjut nya, penelit i m elakukan analisa dat a. Yang dim aksud dengan

analisa adalah penyelidikan atau penguraian terhadap suatu obyek (baik berupa karangan, perbuat an, pem ikiran at au peristiw a) dengan m enggunakan berbagai at au beberapa pendekat an, agar obyek t ersebut dapat dipaham i keadaan yang sebenarnya.

Sedangkan obyek penelit ian dim aksud adalah tulisan-tulisan Am in

Abdullah, yang akan diuraikan dengan beragam alat pendekatan. Pendekat an bersifat in terpret at if, dan analisa krit is dengan m enggunakan beberapa m etode, sepert i m etode korespondensi dan koherensi. M et ode korespondensi unt uk m engukur t ingkat kesesuaian antara pem ikiran Amin Abdullah dengan fakt a yang ada di lapangan. M etode koherensi unt uk m engukur t ingkat keakuratan dan kesesuaian ant ara satu pem ikiran Amin Abdullah dengan pem ikirannya yang lainnya.

F. Sistematika Pembahasan

Sistem atika pem bahasan dalam t esis ini, dibagi m enjadi beberapa bab. Adapun sist em atika pem bahasannya m eliput ;

Bab I, m enguraikan tent ang pendahuluan yang berisi t ent ang lat ar bekalang penulisan tesis. Di dalam nya t erdapat lat ar belakang penelitian,


(6)

25

pokok m asalah yang diangkat dalam penelit ian, t ujuan penelitian, t injauan pust aka, sert a sum ber data dan analisa sert a metode penelit ian yang dilakukan oleh peneliti.

Bab II, berisi tentang sejarah singkat , pendidikan, akt ivit as, ser ta Am in Abdullah dan pem ikir Islam liberal di Indonesia.

Bab III, m enguraikan konstruk pem ikiran Amin Abdullah, m endeskripsikan secara detail t ent ang jaring laba-laba, pem ikiran sophia perennial dan t eologi global, yang dikem bangkan oleh Am in Abdullah m aupun oleh para pem ikir pluralism e yang lain, sert a kedudukan kedua bent uk pluralism e it u dalam skem a jaring laba-laba.

Bab IV, berisi kritik terhadap pem ikiran Am in Abdullah, yang m eliputi, krit ik t erhadap paradigm a pem bangun pem ikirannya, jaring laba-laba, serta krit ik terhadap pluralism e sophia perennialism e dan teologi global, secara w acana jaring laba-laba yang dikembangkan Am in Abdullah.

Bab V, m erupakan bagian penut up, di dalam nya m em uat kesim pulan dan saran penelit ian.