PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLAVOLI.

(1)

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Disusun oleh:

BAGUS PRATAMA NIM. 1001964

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI DEPARTEMEN PENDIDIKAN OLAHRAGA

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2014


(2)

oleh

BAGUS PRATAMA

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

© Bagus Pratama 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, diphotocopy atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

1001964

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLAVOLI

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Dr. Yunyun Yudiana, M. Pd NIP. 196506141990011001

Pembimbing II

Carsiwan, M.Pd NIP. 197101052002121001

Mengetahui Ketua Program Studi

Drs. Mudjihartono, M.Pd NIP. 196508171990011001


(4)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Bagus Pratama. NIM: 1001964. Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Judul: Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial dan Keterampilan bermain bolavoli. Pembimbing I: Dr. Yunyun Yudiana,M.Pd. Pembeimbing II: Carsiwan, M.Pd.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh asumsi mengenai pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap keterampilan sosial dan keterampilan bermain bolavoli. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran kooperatif yang bertujuan, (1) untuk mengetahui apakah berpengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap keterampilan sosial, (2) untuk mengetahui apakah berpengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap keterampilan bermain bolavoli, (3) untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap keterampilan sosial dan keterampilan bermain bolavoli. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-posttest control grop design. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK PGRI 2 Cimahi, dan sampel yang digunakan adalah 16 orang untuk kelompok pembelajaran kooperatif dan 16 orang untuk kelompok kontrol (pembelajaran langsung). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan tes keterampilan bermain bolavoli. Hasil penelitian menunjukkan, (1) terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap keterampilan sosial, persentase perbedaan dengan kelompok kontrol 6.7%, (2) terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap keterampilan bermain bolavoli, persentase perbedaan dengan kelompok kontrol 8.7%, (3) terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap keterampilan sosial dan keterampilan bermain bolavoli, persentase perbedaan dengan kelompok kontrol 5.6%.

Kata kunci : Model Pembelajaran Kooperatif, Keterampilan Sosial, Keterampilan Bermain Bolavoli.


(5)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

The reasearch based on assumsed about the effect of cooperative learning model towards social skills and playing volleyball skills. This research using cooperative learning model which have a purpose, (1) for knowing whether the cooperative learning model taken effect toward social skills, (2) for knowing whether the cooperative learning model taken effect toward playing volleyball skills, (3) and for knowing whether having effects of cooperative learning model towards the both, social skills and playing volleyball skills. The design of this research is pretest-posttest control group design. Population that used in this research, that is students grades XI SMK PGRI 2 Cimahi and the samples is 16 peoples for cooperative learning group therewith 16 peoples for controlling group (direct learning). Instrument that used in this research is quistionnaire and playing volleyball skills test. The result showed, (1) there are effect of cooperative learning model toward social skills, the differences presentage with control group is 6.7%, (2) there are effect of cooperative learning model toward playing volleyball skills, the differences presentage with control group is 8.7%, (3) there are effect of cooperative learning model towards the both, social skills and playing volleyball skills, the differences presentage with control group is 5.6%.


(6)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C.Rumusan Masalah ... 7

D.Tujuan Penelitian ... 7

E. Batasan Masalah ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS ... 10

A.Tinjauan Teoritis... 10

1. Definisi Keterampilan Sosial ... 10

2. Permainan Bolavoli ... . 16

3. Model Pembelajaran ... 21

4. Model pembelajaran kooperatif ... 25

5. Belajar Pembelajaran Penjas ... 30

6. Karakteristik Siswa SMK ... 35

B.Kerangka Pemikiran ... 38

C. Hipotesis ... 43

BAB III METODE PENELITIAN ... 44

A.Metode Penelitian ... 44

B. Lokasi, Populasi dan Sampel ... 45

C.Desain Penelitian ... 47


(7)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 61

A.Hasil Penelitian ... 61

1. Analisis Deskripsi Data Penelitian ... 61

2. Pengujian Persyaratan Analisis Data ……….... . 65

a. Uji Normalitas Data ... 65

b. Uji Homogenitas … ... 66

c. Uji Hipotesis …..……….. 67

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 71

1. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif ... 71

2. Penerapan Model Pembelajaran Langsung ... 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 75

A.Kesimpulan ... 75

B. Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 77 LAMPIRAN-LAMPIRAN ... RIWAYAT HIDUP ...


(8)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Tabel 2.1 Dimensi Keterampilan Sosial ... 13

2. Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Keterampilan Sosial ... 51

3. Tabel 3.2 Hasil Uji Coba Validitas Angket ... 53

4. Tabel 3.3 Nilai Koefisien Reliabilitas... 54

5. Tabel 3.4 Reliabilitas statistik ... 54

6. Tabel 3.5 Program Pembelajaran ... 56

7. Tebel 4.1 Hasil Gain Kelompok Pembelajaran Kooperatif ... 61

8. Tabel 4.2 Hasil Gain Kelompok Pembelajaran Langsung ... 62

9. Tabel 4.3 Deskripsi Data Baku Pembelajaran Kooperatif ... 63

10. Tabel 4.4 Deskripsi Data Baku Pembelajaran Langsung ... 64

11. Tabel 4.5 Hasil Penjumlahan ... 64

12. Tabel 4.6 Ringkasan Uji Normalitas ... 66

13. Tabel 4.7 Ringkasan Uji Homogenitas ... 67

14. Tabel 4.8 Pengaruh Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial ... 68

15. Tabel 4.9 Pengaruh Kooperatif Terhadap Keterampilan Bermain Bolavoli Kontrol ... 68

16. Tabel 4.10 Hipotesis Kelompok Pembelajaran Kooperatif ... 69


(9)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(10)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Dalam dunia pendidikan, mata pelajaran pendidikan jasmani mempunyai kedudukan yang sama dengan mata pelajaran yang lainnya, karena dalam pendidikan jasmani bermaterikan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan cabang olahraga dan kesehatan, juga memberi peluang bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan gerak dirinya dalam bidang olahraga. Dalam proses pembelajaran disekolah, pendidikan jasmani merupakan mata pelajaran yang wajib diberikan secara formal. Pendidikan jasmani merupakan salah satu bagian dari proses pendidikan secara keseluruhan yang diselenggarakan disetiap lembaga pendidikan.

Tujuan pendidikan jasmani pada dasarnya dapat diklasifikasikan kedalam empat kategori tujuan seperti yang dikemukakan oleh Buchr 1983 dalam Suherman (2008:7), yaitu “Perkembangan fisik, perkembangan gerak,

perkembangan mental, dan perkembangan sosial.” Sehubungan dengan tujuan

pendidikan jasmani, seyogyanya pemilihan dan perumusan materi pendidikan jasmani dilakukan dengan baik dan benar serta sesuai dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan peserta didik.

Menurut Jasse Feiring Williams (Freeman, 2001 dalam Abduljabar 2009:5), pendidikan jasmani adalah “sejumlah aktivitas jasmani manusiawi yang terpilih sehingga dilaksanakan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.” Pengertian didukung oleh adanya pemahaman bahwa:

manakala pikiran (mental) dan tubuh disebut sebagai dua unsur yang terpisah, pendidikan jasmani yang menekankan pendidikan fisikal, melalui pemahaman sisi kealamiahan fitrah manusia ketika sisi keutuhan individu


(11)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah suatu fakta yang tidak dapat dipungkiri, pendidikan jasmani diartikan sebagai pendidikan melalui fisikal. Pemahaman ini menunjukan bahwa pendidikan jasmani juga terkait dengan respon emosional, hubungan personal, perilaku kelompok, pembelajaran mental, intelektual, emosional, dan estetika.

Proses pembelajaran penidikan jasmani yang menarik akan menjadi pusat perhatian siswa, sehingga dalam pembelajaran siswa lebih tertarik dan senang, tetapi sebaliknya apabila dalam proses pembelajaran guru hanya menyampaikan materi menggunakan metode ceramah saja atau yang bersifat tradisional, atau teacher center dan tidak praktik melibatkan siswa secara langsung pada pembelajaran, siswa akan merasa bosan dan tidak termotivasi untuk belajar. Dalam hal ini apabila pembelajaran sudah tidak menarik dan siswa tidak termotivasi untuk belajar pendidikan jasmani tentunya hasil belajar pada siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani akan semakin menurun.

Pihak-pihak yang terlibat dalam pembelajaran Penididikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan adalah guru dan peserta didik, guru memiliki peran yang penting untuk mencapai tujuan pembelajaran Pendidikan Jasmani, pada saat pembelajaran guru berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran, oleh karena itu guru harus menentukan strategi apa yang cocok dalam proses pembelajaran karena apabila guru tidak dapat menggunakan strategi yang cocok dalam pembelajaran maka tujuan pembelajaran sulit dicapai.

Selama ini dalam proses pengajaran pendidikan jasmani di sekolah masih banyak guru yang menganut sistem pendidikan yang bersifat tradisional atau teacher center, dimana siswa hanya memperhatikan guru dalam menyampaikan materi atau memberi contoh. Selain itu dapat dilihat juga dari aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran pendidikan jasmani khususnya pada materi bolavoli yang dianggap masih kurang efektif serta berakibat kreativitas siswa tidak berkembang dan berpengaruh pada hasil belajar bolavoli yang tidak efektif.


(12)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam perkembangannya, ternyata dalam pembelajaran pendidikan jasmani banyak sekali berkembang model-model pembelajaran. Perkembangan tersebut tentu harus diikuti dengan pemahaman serta pengaplikasiannya, sehingga seorang guru dituntut untuk memiliki pengetahuan serta pemahaman yang baik mengenai model-model pembelajaran. Namun pada kenyataannya masih banyak guru pendidikan jasmani yang kurang memahaminya. Padahal dengan menerapkan banyak model pembelajaran maka akan sangat mendukung terhadap terbentuknya pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif, inovatif, kreatif, efektif, juga menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran pendidikan jasmani akan berjalan dengan baik dan tujuan pembelajaran pun akan tercapai.

Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran ada baiknya guru menggunakan suatu protipe dari suatu teori atau model. Model menjelaskan keterkaitan berbagai komponen dalam suatu pola pemikiran yang disajikan secara utuh, sehingga dapat membantu melihat kejelasan ketertarikan secara lebih cepat, utuh, konsisten dan menyeluruh. Dalam konteks pembelajaran model adalah suatu penyajian fisik atau konseptual dari sistem pembelajaran, serta berupaya menjelaskan keterkaitan berbagai kompenen sistem pembelajaran ke dalam suatu pola/kerangka pemikiran yang disajikan secara utuh. Suatu model pembelajaran meliputi keseluruhan sistem pembelajaran yang menyangkup komponen tujuan, kondisi pembelajaran, proses belajar-mengajar, dan evaluasi hasil pembelajaran.

Model pembelajaran adalah suatu proses kegiatan yang dirancang oleh guru atau pengajar untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru dalam dengan cara yang sistematis yaitu melalui tahapan rancangan, pelaksanaan dan evaluasi dalam konteks kegiatan pembelajaran. Pengertian model pembelajaran itu sendiri menurut Joyce dan Weil dalam Juliantine (2011:7)

menyatakan bahwa “Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang

dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran dan membimbing pembelajaran


(13)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikelas atau yang lainnya.” Selain itu Udin Winataputra (1994) dalam Juliantine (2011:8) mengemukakan bahwa:

Model pembelajaran dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan fungsi sebagai pedoman bagi perancang pengajaran dan para guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.

Untuk mengembangkan hal di atas maka diperlukan model pembelajaran yang sesuai dengan situasi di lapangan, dan hal di atas dapat dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Menurut (Eggen & Kauchak,

1996) dalam Juliantine (2013:63): “Model pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.” Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, menfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dan belajar sama-sama, siswa yang berbeda latar belakangnya. Jadi dalam pembelajaran kooperatif siswa berperan ganda yaitu sebagai siswa ataupun sebagai guru. Dengan bekerja secara kolaboratif untuk mencapai sebuah tujuan bersama, maka siswa akan mengembangkan keterampilan berhubungan dengan sesama manusia yang akan sangat bermanfaat bagi kehidupan di luar sekolah. Menurut Stahl (1994) dalam Juliantine (2013:63): “Pembelajaran kooperatif mampu merangsang dan mengunggah potensi siswa secara optimal dalam suasana belajar pada kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 2 sampai 6 orang siswa.” Pada saat siswa belajar dalam kelompok akan berkembang suasana belajar yang terbuka dalam dimensi kesejawatan, karena pada saat itu akan terjadi proses belajar kolaboratif dalam hubungan pribadi yang saling membutuhkan. Pada saat itu juga siswa yang belajar dalam kelompok kecil akan tumbuh dan berkembang pola belajar tutor sebaya (peer group) dan belajar secara bekerjasama (cooverative).


(14)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mengenai model pembelajaran kooperatif, Metzler (2000:221) mengartikan sebagai berikut:

It is a set of teaching strategies that key attributes, the most important being the grouping of students into learning teams for set amounts of time or assignments, with the expectation that all students will contribute to the learning process and autcomes. The word team tajes on the sam meaning as it does in sport-all members work to achieve a common goal.

Dari kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa model pembelajaran kooperatif merupakan seperangkat strategi mengajar yang ditandai dengan pengelompokan siswa ke dalam beberapa kelompok belajar dalam jumlah waktu atau tugas-tugas tertentu, dengan harapan semua siswa berperan baik dalam proses maupun hasil belajarnya. Kelompok siswa mengambil makna yang sama seperti halnya dalam olahraga, semua anggota bekerja untuk mencapai tujuan bersama.

Model pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan untuk menyampaikan gagasan atau ide, bertanya, melakukan diskusi/sharing pendapat dengan anggota kelompoknya sehinga diharapkan mampu membangun dan mengembangkan pengetahuan siswa itu sendiri dibawah bimbingan guru. Tugas dari masing-masing kelompok adalah mencapai ketuntasan materi dan membantu anggotanya untuk mencapai ketuntasan materi tersebut.

Proses belajar belum selesai jika salah seorang dari kelompoknya belum mencapai ketuntasan materi. Ketuntasan materi dalam setting belajar pembelajaran kooperatif terjadi jika semua anggota kelompok berhasil dalam mencapai tujuan belajar yang telah ditugaskan. Hal tersebut memberikan indikasi bahwa belajar dengan berkelompok kooperatif merupakan suatu sistem gotong royong untuk mencapai ketuntasan materi. Hal ini diperkuat oleh pendapat Slavin dalam Isjoni (2011:17) yang menyatakan bahwa “pembelajaran kooperatif positif terhadap perbaikan hubungan antara kelompok dan kepercayaan diri siswa, sehingga tumbuh motivasi dalam diri siswa untuk mengulangi kegiatan tersebut.”


(15)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterampilan sosial para siswa sangat berarti sekali dalam setiap pelaksanaan ataupun proses pembelajaran di sekolah, untuk menghidupkan suasana yang kondusif dan menyenangkan tentunya harus ada proses interaksi antara guru dengan siswanya ataupun siswa dengan siswa, karena tanpa adanya interaksi ataupun hubungan sosial yang baik maka proses pembelajaran di sekolahpun akan sedikit terganggu.

Merrell & Gimpel, (1998) dalam hidayah (2012:8), mengemukakan

“keterampilan sosial merupakan suatu perilaku yang mengarah atau kemampuan

sosial yang berdasarkan bagaimana implementasi seseorang dipandang cukup

dalam bidang sosial.” Michelson dalam Umbara, dkk. (2012:8), mengemukakan

pengertian keterampilan sosial sebagai “keterampilan yang diperoleh individu

melalui proses belajar, mengenai cara-cara mengatasi atau melakukan hubungan

sosial dengan tepat dan baik.”

Maka dari itu keterampilan sosial sangat berarti dan penting sekali untuk dipupuk dan di latih saat usia masih muda, apalagi semasa sekolah ini sangat diperlukan sekali untuk menambah kerabat atau teman yang banyak serta memiliki hungan yang baik dengan setiap orang.

Dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, bolavoli adalah materi atau permainan yang wajib dipelajari oleh para siswa di sekolah, mengenai hal ini manfaat permainan bolavoli disampaikan oleh Nindya dalam blog internet (http://ujiansma.com/manfaat-permainan-bola-voli):

Permainan bolavoli adalah olahraga yang dapat dimainkan oleh anak-anak sampai orang dewasa wanita maupun pria. Dengan bermain bolavoli akan berkembang secara baik unsur-unsur daya pikir kemampuan dan perasaan. Di samping itu kepribadian juga dapat berkembang dengan baik terutama kontrol pribadi, disiplin, kerjasama, dan rasa tanggung jawab terhadap apa yang diperbuatnya. Manfaat lain dari bermain bolavoli adalah melatih kerja sama, kecepatan bergerak, lompatan yang tinggi untuk mengatasi bola di atas net (smash dan block) dan membentuk kreatifitas.


(16)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Banyak manfaat yang didapatkan dalam permainan bolavoli. Maka dari itu siswa perlu mengembangkan keterampilan bermain bolavoli supaya berguna bagi diri sendiri dan menambah pengetahuannya tentang permainan bolavoli.

Melalui pembelajaran kooperatif merupakan penompang terwujudnya pembelajaran pendidikan jasmani dalam rangka meningkatkan keterampilan sosial dan keterampilan bermain bolavoli. Hal ini menjadi motivasi dan keingintahuan penulis untuk meneliti lebih jauh apakah terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap keterampilan sosial dan keterampilan dasar bermain bolavoli.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, terdapat beberapa masalah yang muncul, diantaranya yaitu:

1. Bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap keterampilan sosial?

2. Bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap keterampilan bermain bolavoli?

3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap keterampilan sosial dan keterampilan bermain bolavoli?

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap keterampilan sosial?

2. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap keterampilan bermain bolavoli?


(17)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran kooperaitf terhadap keterampilan sosial dan keterampilan bermain bolavoli?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini mungkin merupakan titik pijak untuk merealisasikan pesan yang akan dilaksanakan, sehingga perlu dirumuskan secara jelas. Dalam penelitian ini pun perlu adanya tujuan yang berfungsi sebagai acuan pokok terhadap masalah yang akan diteliti, sehingga peneliti dapat bekerja secara terarah dalam mencari data sampai pada tingkat pemecahannya, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif dapat memberikan pengaruh terhadap keterampilan sosial. 2. Untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif dapat

memberikan pengaruh terhadap keterampilan bermain bolavoli.

3. Untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif dapat memberikan pengaruh terhadap keterampilan sosial dan keterampilan bermain bolavoli.

E. Batasan Masalah

Dalam penulisan ini yang terlalu luas maka perlu terdapat batasan-batasan masalah dalam ruang lingkup penelitian yang jelas. Berdasarkan masalah dalam penulisan ini antara lain sebagai berikut:

1. Pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran kooperatif.

2. Dalam masalah ini adalah Pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap keterampilan sosial dan keterampilan bermain bolavoli.


(18)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Manfaat penelitian adalah follow up penggunaan informasi yang tertera dalam kesimpulan sebagai cerminan dari anak-anak zaman sekarang terhadap mata pelajaran penjas. Dengan terjawabnya pertanyaan-pertanyaan tersebut kita dapat mencari solusi yang baik bagi para peserta didik agar dapat meningkatkan nilai penjas mereka disekolah.

Penelitian ini dilakukan semata-mata untuk mengetahui pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap keterampilan sosial dan keterampilan bermain bolavoli. Dapat dipastikan memberi manfaat bagi semua, baik bagi peneliti khususnya dan juga bagi seluruh komponen yang terlibat didalamnya.

Manfaat atau nilai guna yang bisa diambil dari penulisan penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti, dengan melakukan penelitian ini dapat mengetahui apakah ada pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap keterampilan sosial dan keterampilan bermain bolavoli.

2. Bagi guru, penelitian yang dibuat agar dapat menjadikan bahan refrensi bagi para guru untuk melakuakan proses setiap pengembangan dalam pendidikan olahraga.

3. Bagi sekolah, menjadikan bahan masukan agar pembelajaran penjas itu dapat diterapkan.


(19)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Pada dasarnya metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. suatu hasil dari penelitian harus diuji melalui metode yang diterapkan. Sehingga dari penerapan metode akan diketahui apakah tujuan penelitian berhasil atau gagal. Seperti yang dijelaskan oleh Sudjana

(2005:25) bahwa “metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan

telaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi”. Hal ini diperkuat dengan adanya teori dari para ahli yang mengemukakan metode sebagai suatu cara untuk mengetahui pencapaian tujuan penelitian kita, yang diungkapkan oleh Surakahmad (1990) yang dikutip dari darsono (2011:52) sebagai berikut:

Metode adalah suatu cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji hipotesa, dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu. cara ini dipergunakan setelah penyelidikan, perhitungan kewajarannya, ditinjau dari tujuan penelitian serta dari situasi penelitian.

Dalam suatu penelitian terdapat banyaknya metode penelitian yang berbeda satu sama lain. Hal ini dipengaruhi oleh tujuan hingga rumusan masalah yang akan diteliti. Maka perlu adanya perbandingan lurus antara rumusan masalah yang hendak diteliti dengan metode penelitian yang digunakan. Ada beberapa jenis metode penelitian yang sering digunakan, metode tersebut adalah metode historis, deskriptif, dan eksperimen.

Dalam hal ini penulis memilih menggunakan metode eksperimen, karena pada dasarnya metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan


(20)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk mencari hasil penelitian melalui treatment (perlakuan) tertentu. Maka dari itu diteliti pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap keterampilan sosial dan keterampilan dasar bermain bolavoli.

Sugiyono (2010:56), menjelaskan bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian langsung yang dilakukan terhadap suatu objek untuk menentukan pengaruh suatu variabel terhadap variabel tertentu dengan pengontrolan yang ketat. Hal tersebut diperkuat oleh Arikunto (2002:4) yang menerangkan bahwa:

Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab-akibat (hubungan klausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminir atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa mengganggu.

Dari uraian diatas dapat peneliti simpulkan bahwa eksperimen adalah suatu penelitian secara langsung untuk mendapatkan informasi atau jawaban dari objek dengan perlakuan (treatment) tertentu yang diberikan pada objek tersebut.

B. Lokasi, Populasi dan Sampel 1. Lokasi

Agar penelitian ini jelas maka, penulis akan melakukan penelitian di SMK PGRI 2 Cimahi. Jalan Encep Kartawiria No. 153. Telepon (022) 6654310 Cimahi 40512.

Untuk memecahkan suatu masalah penelitian diperlukan sumber data dan pada umumnya sumber data itu disebut populasi dan sampel penelitian.

2. Populasi

Dalam memecahkan suatu permasalahan penelitian diperlukan sumber data dan pada umumnya sumber data tersebut disebut populasi dan sampel penelitian. Penelitian merupakan sejumlah objek yang akan diteliti dan populasi merupakan sumber data yang penting. Populasi memiliki peranan yang penting dalam suatu


(21)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian, karena populasi merupakan kesulurahan sumber data atau objek yang akan diteliti. Seperti yang dikemukakan Sugiyono (2010:80) bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulan.”

Mengingat populasi sangat luas, maka dalam penelitian ini peneliti membatasi populasi untuk membantu mempermudah penarikan sampel. Menurut Sudjana, N dan Ibrahim (1992) bahwa: “pembatasan populasi dilakukan dengan membedakan populasi sasaran (target population) dan populasi terjangkau

(accessible population).”

Berdasarkan pendapat tersebut maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK PGRI 2 Cimahi, sedangkan populasi terjangkaunya adalah siswa kelas XI SMK PGRI 2 Cimahi. Berdasarkan ketentuan tersebut maka jumlah populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI Farmasi 1 SMK PGRI 2 Cimahi sebanyak 36 siswa.

3. Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2010:81) menyatakan bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut.”Sedangkan seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2006:131) bahwa: “Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang

diteliti.”

Berdasarkan pengertian tersebut, sampel yang diambil harus dapat memiliki karakteristik yang sama dengan populasi, sehingga apa yang diteliti tersebut benar-benar mewakili populasi penelitian. Salah satu syarat dalam penarikan sampel adalah bahwa sampel itu bersifat representative, artinya sampel yang ditetapkan harus mewakili populasi. Sifat karakteristik populasi harus tergambar


(22)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam sampel. Untuk menentukan jumlah sampel pada penelitian ini harus berdasarkan pertimbangan masalah, tujuan, metoda, dan instrument penelitian. Disamping itu perlu diperhatikan masalah waktu, tenaga, dan dana.

Berdasarkan metode penelitian eksperimen yang ciri utamanya adalah penugasan random, maka peneliti menggunakan kelompok-kelompok yang sudah ada sebagai sampel. Jadi peneliti tidak mengambil sampel dari anggota populasi secara individu tetapi dalam bentuk kelas, alasannya adalah karena apabila pengambilan sampel dilakukan secara individu dikhawatirkan situasi kelompok sampel menjadi tidak alami.

Lalu penulis berpedoman pada pendapat Arikunto (2002:107) yang mengemukakan sebagai berikut:

Untuk ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar dapat diambil antara 10% sampai 15% atau 20% sampai 25% atau lebih.

Berdasarkan pernyataan tersebut maka penulis menetapkan jumlah sampel yang diambil adalah keseluruhan dari populasi, sehingga diperoleh sampel sebayak 36 orang. Dari sampel tersebut dibagi kedalam dua kelompok yaitu masing-masing 16 siswa dan 2 siswa cadangan pada kelompok eksperimen yang akan diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran kooperatif dan 16 siswa dan 2 siswa cadangan pada kelompok kontrol yang akan diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran langsung.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan tentang cara menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis dan sesuai dengan tujuan penelitian, karena itu desain penelitian berfungsi untuk memberikan jalan dan arah proses penelitian yang dilakukan.


(23)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini penulis menggunakan desain eksperimen dengan teknik paralel, karena dalam proses penelitian ini penulis menghadapi dua kelompok sampel, yaitu satu merupakan kelompok eksperimen dan yang lainnya menjadi kelompok kontrol atau pembanding.

Desain eksperimen merupakan bagian dari desain penelitian. Mengenai

desain eksperimen, Sudjana (1992:1) menjelaskan “desain eksperimen yaitu suatu

rancangan percobaan (dengan tiap langkah tindakan yang betul-betul terdefinisikan) sedemikian rupa sehingga informasi yang berhubungan atau yang diperlukan untuk persoalan yang sedang diteliti dapat terkumpul”.

Adapun fungsi dari desain eksperimen menurut Sudjana dan Ibrahim (1989:31), sebagai berikut:

1. Memberikan kesempatan untuk membandingkan kondisi yang dituntut oleh hipotesis penelitian.

2. Memungkinkan penelitian membuat interprestasi dari hasil studi melalui analisis data secara statistika.

Berangkat dari permasalahan dan tujuan yang telah dikemukakan sebelumnya, yaitu ingin mengungkapkan pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap keterampilan sosial dan keterampilan dasar bermain bolavoli, maka metode dalam penelitian ini adalah metode true eksperimen dengan desain yang digunakan adalah pretest-posttest control grop design, sebagamana terlihat dalam gambar 3.1.

Gambar 3.1

Pretest-Posttest Control Group Design

Keterangan:

Treatment group O1 X1 O2


(24)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu O1 : Tes awal

O2 : Tes akhir

X1 : Perlakuan dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif

D. Instrumen Penelitian

Untuk mendukung kebenaran suatu hipotesis, diperlukan data atau fakta empiric. Data empiric bisa didapat dengan jalan pengetesan dan pengukuran terhadap yang akan diteliti. Pengetesan dan pengukuran menurut Nurhasan

(1999:10), menjelaskan bahwa: “Tes dan pengukuran merupakan bagian integral

dalam proses evaluasi dalam proses belajar mengajar. Pengukuran merupakan

salah satu teknik dalam evaluasi, khusunya dalam proses pengumpulan data.”

Instrumen penelitian adalah alat pengumpulan data. Arikunto (2006:149),

menjelaskan pengertian instrument sebagai berikut: “instrumen penelitian adalah

alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik.” Alat pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah Tes Keterampilan Bermain Bolavoli dan Angket Keterampilan Sosial.

a. Tes Keterampilan Bermain Bolavoli

Instrumen yang kedua yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah tes keterampilan bermain bolavoli yang dikenal dengan voli game statistics yang menggunakan cara skala rating yang biasa digunakan oleh para pelatih FIVB (Yudiana, 2010: 103-105). Adapun bentuk tesnya sebgai berikut:

Semua sampel bermain bolavoli dengan aturan, sampel yang menggunakan model pembelajaran kooperatif melawan model yang menggunakan pembelajaran langsung (direct instruction). Hal ini dapat memungkinkan peneliti dapat melihat


(25)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perbedaan secara langsung hasil dari penerapan kedua model. Adapun cara pemberian skor pada sampel adalah sebagai berikut:

1) Servis

Cara pemberian skornya adalah sebagai berikut: 4 = jika bola servis langsung mematikan lawan

3 = jika bola servis dapat diterima namun sulit untuk diumpan menjadi serangan

2 = jika bola servis dapat diterima oleh lawan hanya dapat diumpankan untuk open spike saja

1 = jika bola diterima lawan dengan baik 0 = jika bola servis mati sendiri

2) Penerimaan Servis

Cara pemberian skornya sebagai berikut:

3 = jika diterima dengan sempurna dan di arahkan langsung pada pengumpan 2 = hanya dapat menerima tanpa mengarahkannya ke pengumpan

1 = jika penerima servis sulit untuk mengumpankan bola pada pengumpan 0 = jika bola mati (tidak dapat diterima/bola keluar)

3) Spike

Cara pemeberian skornya sebagai berikut: 1 = serangan mematikan lawan

0 = serangan dapat dikembalikan lawan -1 = serangan gagal

4) Block

Cara pemberian skornya sebagai berikut: 1 = dapat mematikan lawan


(26)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu -1 = pertahanan gagal

5) Terima Serangan

Cara pemberian skornya sebagai berikut:

3 = menerima serangan secara sempurna, bola terarah ke pengumpan 2 = bola hanya dapat di umpankan untuk open spike

1 = bola sulit untuk di umpankan menjadi serangan 0 = bola gagal dimainkan atau mati

6) Umpan

Cara pemberian skornya sebagai berikut:

1 = mengumpan bola kepada penyerang dan mudah dilakukan serangan 0 = bola kurang tepat pada penyerang dan sulit untuk dilakukan serangan -1 = bola gagal dimainkan atau mati

b. Tes keterampilan sosial

Instrumen yang digunakan dalam keterampilan sosial adalah berupa angket atau koesioner. Arikunto (2010:194) kuesioner/angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Dengan menggunakan angket tertutup sampel bisa dengan mudah menjawab angket yang diberikan oleh penulis. Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari The Matson Evaluation Of Social Skill With Youngsters (MESSY). Adapun kisi-kisi mengenai keterampilan sosial dapat dilihat pada table dibawah ini:

Tabel 3.1

Kisi-kisi angket The Matson Evaluation Of Social Skill With Youngsters (MESSY). Teodoro et al. (2000) from Brazil


(27)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dimensi

Keterampilan Sosial

Indikator Nomor Soal

Faktor 1 :

perilaku antisosial

Sikap agresivitas dan pengendalian emosi.

2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 11, 13, 14, 16, 17, 21, 22, 25, 27, 28, 30, 39, 45 Faktor 2 :

keterampilan sosial

Kesadaran diri dan Ketegasan diri.

1, 9, 10, 15, 18, 20, 23, 24, 29, 31, 32, 33, 37, 38, 41, 43, 44 Faktor 3 :

kesombongan

Pengakuan sosial 12, 26, 34, 42

Faktor 4 : kecemasan sosial/kesendirian

Membina hubungan dengan orang lain

19, 35, 36, 40

1. Uji Coba Angket

Untuk memperoleh data yang relevan dan akurat diperlukan alat pengumpul data yaitu alat ukur yang valid dan reliable. Salah satu usaha yang diperlukan yaitu dengan jalan uji coba. Dari uji coba tersebut diharapkan dapat diketahui validitas dan reliabilitas instrument tersebut. Data analisis dengan menggunakan teknik statistic perambkat lunak SPSS 17 yaitu menggunakan reliability scale. Pada uji validitas angket The Matson Evaluation Of Social Skill With Youngsters (MESSY) dari 62 soal yang diajukan terhadap 30 orang sampel lain selain kelompok sampel penelitian.

a. Uji Validitas

Perhitungan uji validitas dalam instrument untuk penelitian ini adalah dengan menggunakan program spss 17. Nilai koefisien korelasi yang didapat diinterpretasikan menurut Nisfianoor (2009:204) bahwa “tiap item yang bernilai lebih dari 0,2 berarti item instrument tersebut valid dan reliabel”. Hasil perhitungan uji validitas instrument angket keterampilan sosial siswa disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini:


(28)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2

Hasil Uji Coba Validitas Angket The Matson Evaluation Of Social Skill With Youngsters (MESSY)

NO. Pertanyaan

Corrected item total-correlation

Keterangan NO.

Pertanyaan

Corrected item total-correlation

Keterangan

1 0.206 Valid 32 -0.038 Tidak valid

2 0.544 Valid 33 -0.186 Tidak valid

3 0.501 Valid 34 0.548 valid

4 0.575 Valid 35 0.732 valid

5 0.484 Valid 36 0.454 valid

6 0.405 Valid 37 0.089 Tidak valid

7 0.522 Valid 38 0.287 valid

8 0.256 Valid 39 0.470 valid

9 0.103 Tidak valid 40 0.548 valid

10 0.108 Tidak valid 41 0.507 valid

11 0.144 Tidak valid 42 0.540 valid

12 0.561 Valid 43 0.561 valid

13 0.627 Valid 44 0.252 valid

14 0.293 Valid 45 0.541 valid

15 0.734 Valid 46 0.100 Tidak valid

16 -0.027 Tidak valid 47 0.010 Tidak valid

17 0.618 Valid 48 0.223 valid


(29)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

19 0.579 Valid 50 0.559 valid

20 0.245 Valid 51 0.121 Tidak valid

21 0.418 Valid 52 0.245 valid

22 0.679 Valid 53 0.235 valid

23 -0.184 Tidak valid 54 0.598 valid

24 0.277 Valid 55 0.149 Tidak valid

25 0.214 valid 56 0.476 valid

26 0.172 Tidak valid 57 0.218 valid

27 0.491 valid 58 0.403 valid

28 0.048 Tidak valid 59 0.246 valid

29 0.663 valid 60 -0.214 Tidak valid

30 0.598 valid 61 -0.489 Tidak valid

31 0.609 valid 62 0.601 valid

b. Reliabilitas

Perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan program SPSS 17. Nilai koefisien reliabilitas yang diperoleh diinterperensikan berdasarkan kriteria pengklasifikasikan menurut J.P Guilford (Suherman, 2003:119) sebagai berikut:

Tabel 3.3 Nilai Koefisien Reliabilitas

Koefisien reliabilitas Interprestasi

0,90 ≤ r11 ≤ 1,00 Derajat reliabilitas sangat tinggi

0,70 ≤ r11 < 0,90 Derajat reliabilitas tinggi

0,40 ≤ r11 < 0,70 Derajat reliabilitas sedang

0,20 ≤ r11 < 0,40 Derajat reliabilitas rendah


(30)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil perhitungan uji reliabilitas angket disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini:

Tabel 3.4 Reliabilitas statistik

Cronbach’s

Alpha N of items

0.937 45

Berdasarkan hasil perhitungan statistik menggunakan program SPSS 17 diperoleh hasil 0.937 yang berarti memiliki derajat reliabilitas sangat tinggi

karena berda pada 0,90 ≤ r11 ≤ 1,00.

E. Pelaksanaan Penelitian

Peneliti melakukan penelitian di SMK PGRI 2 Cimahi dengan jumlah pertemuan 10 kali dalam 4 minggu. Dengan kata lain, penelitian ini dilaksanakan

3 kali dalam seminggu. Menurut Habblinck dalam Agustan (2011:23) “frekuensi

latihan paling sedikit 3 kali dalam seminggu, baik untuk olahraga kesehatan, olahraga pendidikan, dan olahrga prestasi. Hal ini disebabkan ketahanan

seseorang akan menurun setelah 40 jam tidak melakukan latihan”. Sedangkan

mengenai pertemuan setiap minggunya, Harsono (1988:194) berpendapat,

“mengenai jumlah latihan sebaiknya dilakukan sebanyak 3 kali dalam seminggu

misalnya senin, rabu, jum’at diselingi satu hari istirahat.”

Adapun penelitian ini meliputi, tahap persiapan, tahap pelaksanaan penelitian dan tahap penyelesaian.


(31)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan ini meliputi perancangan beberapa instrumen yang berkaitan dengan keterampilan sosial dan keterampilan bermain bolavoli serta merumuskan program pembelajaran untuk pemberian perlakuan pada sampel yang akan diteliti.

a. Menyusun Instrumen

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini ada dua yaitu, instrumen keterampilan sosial dan instrumen keterampilan bermain bolavoli. Penyusunan instrumen meliputi:

1) Penentuan skala yang akan digunakan

2) Membuat indikator (keterampilan sosial dan keterampilan bermain bolavoli)

3) Perumusan butir pernyataan

4) Pembuatan lembar observasi keterampilan bermain bolavoli 5) Pengujian instrumen

6) Pengurutan instrumen 7) Pengkajian instrumen

8) Mempersiapkan instrumen untuk tes awal

b. Menyusun Program Pembelajaran Tabel 3.5

PROGRAM PEMBELAJARAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN

KETERAMPILAN BERMAIN BOLAVOLI Perte

muan

Materi Kegiatan Pembelajaran

Alokasi Waktu

Tempat

1-2  Kegaiatan Awal

 Berdoa  Pemanasan

4x45 m Lap. Voli


(32)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Kegiatan

Inti

 Kegaiatan Akhir

- Peregangan statis & dinamis - Jogging

 Melakukan lempar tangkap bola melewati net

berpasangan.

 Melakukan latihan variasi passing bawah secara berpasangan dalam kelompok.

 Bermain dengan peraturan yang dimodifikasi untuk memupuk keterampilan, kerjasama, keberanian, toleransi dan percaya diri.  Pendinginan  Evaluasi  Doa SMK PGRI 2 Cimahi

3-4  Kegiatan Awal

 Kegiatan Inti

 Berdoa  Pemanasan

- Peregangan statis & dinamis - Jogging

 Melakukan latihan kombinasi passing atas dan passing bawah.

 Bermain dengan peraturan yang dimodifikasi untuk memupuk keterampilan, kerjasama, keberanian, toleransi dan percaya diri.

4x5 m Lap. Voli SMK PGRI 2 Cimahi


(33)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Kegiatan

Akhir

 Pendinginan  Evaluasi

 Doa

5-7  Kegiatan Awal  Kegiatan Inti  Kegiatan Akhir  Berdoa  Pemanasan

- Peregangan statis & dinamis - Jogging

 Melakukan teknik dasar smash secara berpasangan atau kelompok.

 Melakukan variasi latihan kombinasi passing bawah, passing atas dan smash secara kelompok.

 Bermain dengan peraturan yang dimodifikasi untuk memupuk keterampilan, kerjasama, keberanian, toleransi dan percaya diri.

 Pendinginan  Evaluasi

 Doa

6x45 m Lap. Voli SMK PGRI 2 Cimahi

8  Kegiatan Awal

 Kegiatan Inti

 Berdoa  Pemanasan

- Peregangan statis & dinamis - Jogging

 Melakukan latihan servis

2x45 m Lap. Voli SMK PGRI 2 Cimahi


(34)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Kegiatan

Akhir

bawah secara berpasangan atau kelompok dengan jarak yang bervariasi.

 Melakukan latihan servis atas secara berpasangan atau kelompok dengan jarak yang bervariasi.

 Bermain dengan peraturan yang dimodifikasi untuk memupuk keterampilan, kerjasama, keberanian, toleransi dan percaya diri.  Pendinginan

 Evaluasi

 Doa

9-10  Kegiatan Awal

 Kegiatan Inti

 Berdoa  Pemanasan

- Peregangan statis & dinamis - Jogging

 Bermain dengan peraturan yang dimodifikasi untuk memupuk kerjasama, keberanian, toleransi dan percaya diri.

 Bermain dengan peraturan yang sesungguhnya untuk memupuk keterampilan, kerjasama, keberanian, toleransi, sportivitas dan

4x45 m Lap. Voli SMK PGRI 2 Cimahi


(35)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Kegiatan

Akhir

percaya diri.  Pendinginan  Evaluasi

 Doa

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan pada tahap pelaksanaan meliputi: a. Melakukan tes awal

b. Menentukan kelompok sampel

c. Melakukan program penelitian sebanyak 10 kali pertemuan d. Melakukan tes akhir

3. Tahap Penyelesaian

a. Pengelompokan data b. Pengolahan data c. Analisis data.

F. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 17 dan Microsoft Excel. Berikut analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini:


(36)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas, apabila data yang diperoleh berdistribusi normal maka menggunakan analisis uji parametrik dengan menggunakan rumus paired sampel test.

3. Uji homogenitas. bertujuan untuk mengetahui apakah data yang didapat dari hasil pengamatan homogen atau tidak dan juga untuk menentukan jenis statistik yang digunakan.

4. Menguji hipotesis. Untuk menguji bahwa model pembelajaran kooperatif berpengaruh terhadap keterampilan sosial dan keterampilan bermain bolavoli.


(37)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Banyak cara untuk mengembangkan keterampilan sosial dan keterampilan bermain bolavoli siswa, seperti melalui peranan orang tua, guru, lingkungan maupun dorongan dari dalam dirinya sendiri. Salah satu upaya yang dapat mengembangkan keterampilan sosial dan keterampilan bermain bolavoli siswa yaitu dengan peranan guru dalam menerapkan model pembelajaran yang diberikan kepada siswanya. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif.

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa model pembelajaran kooperatif memberikan pengaruh terhadap keterampilan sosial dan keterampilan bermain bolavoli siswa kelas XI Farmasi 1 SMK PGRI 2 Cimahi.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan simpulan yang telah peneliti uraikan sebelumnya, peneliti akan menyampaikan beberapa saran. Saran-saran yang disampaikan diharapkan dijadikan masukan ataupun sebagai kajian untuk penelitian selanjutnya. Saran dari peneliti adalah sebagai berikut:

1. Guru pendidikan jasmani dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif untuk mengembangkan keterampilan sosial dan keterampilan bermain bolavoli siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani.

2. Dalam penerapan pembelajaran kooperatif diharapkan guru memantau aktivitas setiap kelompok siswa.


(38)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Jika penelitian serupa dilakukan kembali, maka peneliti selanjutnya perlu memerhatikan syarat-syarat berikut ini:

a. Perlu dilakukan pretest sebelum melakukan treatment, untuk mengetahui kemampuan awal siswa

b. Model pembelajaran kooperatif dapat diujikan pada keterampilan individu lainnya baik pada bidang afektif maupun pada bidang lainnya dalam pendidikan jasmani.


(39)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daftar Pustaka

Abduljabar, Bambang. (2009). Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Ahmad, Nuril. (2007). Panduan Olahraga Bola Voli. Solo: Era Pustaka Utama.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :Rineka Cipta.

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hendrayana, Yudi dkk. (2012). Perencanaan Pengajaran. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Isjoni. (2010). Cooperative Learning, Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta.

Izzaty, Ika dkk. (2011). Pelatihan penggunaan Buku Panduan Keterampilan Sosial Bagi Pendidik PAUD Non Formal TPA/KB SE-Kecamatan Sleman. Yogyakarta: Pusdi PAUD.

Juliantine, Tite dkk. (2013). Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Juliantine, Tite dkk. (2010). Belajar dan Pembelajaran penjas. Bandung: FPOK Universitan Pendidikan Indonesia.

Lutan, Rusli dan Sumardiyanto. (2001). Filsafat Olahraga. Jakarta: Dirjen Dikdasmen.

Mahendra, Agus. (2009). Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Mahendra, Agus. (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: Red Point.

Ma’mun, Amung dan Toto Subroto. (2001). Pendekatan Keterampilan Taktis Dalam Permainan Bola Voli Konsep & Metode Pemebelajaran.


(40)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jakarta: Depdiknas. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. Bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Olahraga.

Martindar dan hartati. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Hasil Belajar Renang Gaya Bebas. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya.

Martins, Teodoro, M.L. (2005) “The Matson Evaluation of Social Skill with Youngsters (MESSY) and its adaptation for Brazilian Children and adolescents”. Journal of Psychology. 39, (2), 239-264.

Metzler, M.W. (2000). Instructional Models For Physical Education. United States : Ally&Bacon.

Mulyani, Rina. (2006). Hubungan Antara Keterampilan Sosial Anak Dengan Kecemasan Masuk Sekolah. Yogyakarta: Fakultas psikologi Universitas Islam Indonesia.

Nugroho, Wachit. (2012). Aplikasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Hasil Belajar Bermain Bolavoli Pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 3 Nguter. Sukarta: Fakultas Kegururan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.

Purwanto, M. Ngalim. (1997). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Subroto dan Yudiana. (2010). Permainan Bola voli. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Sudjana, N. (2005). Metode Statistika. Bandung: PT.Tarsito.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung.

Singgih D. Gunarsa & Yulia.(2010). Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Google Buku.htm.

Suparmi. (2012). Pembelajaran Kooperatif Dalam Pendidikan Multikultural. Jurnal pengembangan Pendidikan Kalimatan Timur.

Umbara, kusuma dkk. (2012). Hubungan Antara Kematengan Emosi dan Penerimaan Dengan Keterampilan Sosial Pada Mahasiswa Organisasi. Universitas Sebelas Maret Sukarta.


(41)

Bagus Pratama, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Bermain Bolavoli

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ulum, Aminul. (2011). Meningkatkan Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Bagi Siswa Kelas V SDN Peleret II Kabupaten Pasuruan. Artikel. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya.

Yanti, Desvi. (2005). Keterampilan Sosial Pada Anak Menengah Akhir Yang Mengalami Gangguan Perilaku. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera utara.

http://downloadgratisarea.blogspot.com/

http://fulkyyanwar28.blogspot.com/2011/02/teori-minat-belajar.html http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan


(1)

2. Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas, apabila data yang diperoleh berdistribusi normal maka menggunakan analisis uji parametrik dengan menggunakan rumus paired sampel test.

3. Uji homogenitas. bertujuan untuk mengetahui apakah data yang didapat dari hasil pengamatan homogen atau tidak dan juga untuk menentukan jenis statistik yang digunakan.

4. Menguji hipotesis. Untuk menguji bahwa model pembelajaran kooperatif berpengaruh terhadap keterampilan sosial dan keterampilan bermain bolavoli.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Banyak cara untuk mengembangkan keterampilan sosial dan keterampilan bermain bolavoli siswa, seperti melalui peranan orang tua, guru, lingkungan maupun dorongan dari dalam dirinya sendiri. Salah satu upaya yang dapat mengembangkan keterampilan sosial dan keterampilan bermain bolavoli siswa yaitu dengan peranan guru dalam menerapkan model pembelajaran yang diberikan kepada siswanya. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif.

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa model pembelajaran kooperatif memberikan pengaruh terhadap keterampilan sosial dan keterampilan bermain bolavoli siswa kelas XI Farmasi 1 SMK PGRI 2 Cimahi.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan simpulan yang telah peneliti uraikan sebelumnya, peneliti akan menyampaikan beberapa saran. Saran-saran yang disampaikan diharapkan dijadikan masukan ataupun sebagai kajian untuk penelitian selanjutnya. Saran dari peneliti adalah sebagai berikut:

1. Guru pendidikan jasmani dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif untuk mengembangkan keterampilan sosial dan keterampilan bermain bolavoli siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani.

2. Dalam penerapan pembelajaran kooperatif diharapkan guru memantau aktivitas setiap kelompok siswa.


(3)

3. Jika penelitian serupa dilakukan kembali, maka peneliti selanjutnya perlu memerhatikan syarat-syarat berikut ini:

a. Perlu dilakukan pretest sebelum melakukan treatment, untuk mengetahui kemampuan awal siswa

b. Model pembelajaran kooperatif dapat diujikan pada keterampilan individu lainnya baik pada bidang afektif maupun pada bidang lainnya dalam pendidikan jasmani.


(4)

Daftar Pustaka

Abduljabar, Bambang. (2009). Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Ahmad, Nuril. (2007). Panduan Olahraga Bola Voli. Solo: Era Pustaka Utama.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :Rineka Cipta.

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hendrayana, Yudi dkk. (2012). Perencanaan Pengajaran. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Isjoni. (2010). Cooperative Learning, Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta.

Izzaty, Ika dkk. (2011). Pelatihan penggunaan Buku Panduan Keterampilan Sosial Bagi Pendidik PAUD Non Formal TPA/KB SE-Kecamatan Sleman. Yogyakarta: Pusdi PAUD.

Juliantine, Tite dkk. (2013). Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Juliantine, Tite dkk. (2010). Belajar dan Pembelajaran penjas. Bandung: FPOK Universitan Pendidikan Indonesia.

Lutan, Rusli dan Sumardiyanto. (2001). Filsafat Olahraga. Jakarta: Dirjen Dikdasmen.

Mahendra, Agus. (2009). Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Mahendra, Agus. (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: Red Point.

Ma’mun, Amung dan Toto Subroto. (2001). Pendekatan Keterampilan Taktis Dalam Permainan Bola Voli Konsep & Metode Pemebelajaran.


(5)

Jakarta: Depdiknas. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. Bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Olahraga.

Martindar dan hartati. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Hasil Belajar Renang Gaya Bebas. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya.

Martins, Teodoro, M.L. (2005) “The Matson Evaluation of Social Skill with Youngsters (MESSY) and its adaptation for Brazilian Children and adolescents”. Journal of Psychology. 39, (2), 239-264.

Metzler, M.W. (2000). Instructional Models For Physical Education. United States : Ally&Bacon.

Mulyani, Rina. (2006). Hubungan Antara Keterampilan Sosial Anak Dengan Kecemasan Masuk Sekolah. Yogyakarta: Fakultas psikologi Universitas Islam Indonesia.

Nugroho, Wachit. (2012). Aplikasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Hasil Belajar Bermain Bolavoli Pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 3 Nguter. Sukarta: Fakultas Kegururan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.

Purwanto, M. Ngalim. (1997). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Subroto dan Yudiana. (2010). Permainan Bola voli. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Sudjana, N. (2005). Metode Statistika. Bandung: PT.Tarsito.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung.

Singgih D. Gunarsa & Yulia.(2010). Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Google Buku.htm.

Suparmi. (2012). Pembelajaran Kooperatif Dalam Pendidikan Multikultural. Jurnal pengembangan Pendidikan Kalimatan Timur.

Umbara, kusuma dkk. (2012). Hubungan Antara Kematengan Emosi dan Penerimaan Dengan Keterampilan Sosial Pada Mahasiswa Organisasi. Universitas Sebelas Maret Sukarta.


(6)

Ulum, Aminul. (2011). Meningkatkan Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Bagi Siswa Kelas V SDN Peleret II Kabupaten Pasuruan. Artikel. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya.

Yanti, Desvi. (2005). Keterampilan Sosial Pada Anak Menengah Akhir Yang Mengalami Gangguan Perilaku. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera utara.

http://downloadgratisarea.blogspot.com/

http://fulkyyanwar28.blogspot.com/2011/02/teori-minat-belajar.html http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan