PENGEMBANGAN BUKU AJAR UNTUK MATERI DASAR PENGOLAHAN BAHAN HASIL PERTANIAN DI SMK NEGERI 1 BOJONGPICUNG.

(1)

PENGEMBANGAN BUKU AJAR UNTUK MATERI DASAR PENGOLAHAN BAHAN HASIL PERTANIAN DI SMK NEGERI 1

BOJONGPICUNG SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri

oleh Anissa Ilmiyanti

NIM 1005194

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

Pengembangan Buku Ajar Untuk Materi Dasar

Pengolahan Bahan Hasil Pertanian di Smk Negeri 1

Bojongpicung

Oleh Anissa Ilmiyanti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Anissa Ilmiyanti 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

Anissa Ilmiyanti, 2014

ANISSA ILMIYANTI. 1005194. PENGEMBANGAN BUKU AJAR UNTUK MATERI DASAR PENGOLAHAN BAHAN HASIL PERTANIAN DI SMK NEGERI 1 BOJONGPICUNG. Dr. Sri Handayani, M.Pd. dan Siti Mujdalipah, S.TP., M.Si.

ABSTRAK

Tujuan utama dilakukannya penelitian ini adalah untuk melakukan pengembangan buku ajar sebagai media pembelajaran bagi siswa kelas X program keahlian Agribisnis Hasil Pertanian di SMK Negeri 1 Bojongpicung dan mengetahui hasil belajar siswa setelah penggunaan buku ajar tersebut. Pengembangan buku ajar pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Research and

Development (R&D). Prosedur pengembangan buku ajar meliputi tahap

mengidentifikasi potensi dan masalah, pengumpulan data, pengembangan produk, validasi ahli, revisi produk, uji coba terbatas (skala kecil), revisi dari uji coba terbatas, dan uji coba skala luas. Kelayakan buku ajar dinilai melalui tahap validasi ahli sedangkan informasi mengenai hasil belajar siswa diperoleh melalui

posstest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku ajar yang dikembangkan

termasuk kriteria layak ditinjau dari segi media dengan persentase skor 75 % serta termasuk kriteria sangat layak ditinjau dari segi materi dan bahasa dengan persentase skor berturut-turut 85,7 % dan 89,3 %. Hasil belajar siswa yang diperoleh melalui posttest menunjukkan sebanyak 88 % siswa yang menjadi responden penelitian tuntas dalam mencapai angka KKM dengan rata-rata nilai hasil belajar mencapai nilai 85,28.

Kata kunci: buku ajar, media pembelajaran, hasil belajar siswa

ABSTRACT

The main purpose of this research are to develop a learning book as a learning media for the Xth grade students of Agricultural Products Agribusiness vocation program, SMKN 1 Bojongpicung and to investigate the effect of learning book usage to the learning outcomes of students. Learning book development in this research used Research and Development (R&D) method. Procedure of learning book development consists of potential and problem identification, data collection, product development, expert validation, product revision, limited testing (small scale), revision based on limited testing, and large scale testing. The advisability of learning book determined by expert validation while information about the learning outcomes of students obtained by posttest. The results of research showed that learning book belongs to decent category reviewed from the media aspects with the score percentage is 75 % and belongs to very decent category reviewed from the content and language aspects with the score percentage are 85,7 % and 89,3 %. The learning outcomes of students which obtained by posttest showed 88 % of students achieve the minimum value of learning achievement (KKM) with the average score is 85,28.


(5)

Anissa Ilmiyanti, 2014

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 3

C. Batasan Masalah Penelitian ... 4

D. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

G. Struktur Organisasi ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Media Pembelajaran ... 8

B. Buku Ajar ... 12

C. Standar Kompetensi Menerapkan Dasar Pengolahan dan Pengawetan Bahan Hasil Pertanian ... 14

BAB III METODE PENELITIAN ... 16


(6)

Anissa Ilmiyanti, 2014

B. Pendekatan Penelitian ... 16

C. Metode Penelitian ... 17

D. Definisi Operasional ... 18

E. Teknik Pengumpulan Data ... 18

F. Instrumen Penelitian ... 20

G. Teknik Analisis Data ... 22

H. Prosedur Penelitian ... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29

A. Pemaparan Data ... 29

1. Hasil Identifikasi Potensi dan Masalah ... 29

2. Hasil Pengumpulan Data ... 30

3. Hasil Pengembangan Produk ... 30

4. Hasil Validasi Ahli ... 31

5. Hasil Revisi Produk ... 31

6. Hasil Uji Coba Terbatas (Skala Kecil) ... 32

7. Hasil Revisi dari Uji Coba Terbatas ... 33

8. Hasil Uji Coba Skala Luas ... 33

B. Pembahasan Data ... 34

1. Pengembangan Buku Ajar ... 34

2. Tanggapan Siswa dan Ketercapaian KKM pada Uji Coba Skala Luas ... 48

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 50

A. Simpulan ... 50

B. Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 52


(7)

Anissa Ilmiyanti, 2014

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Kisi-kisi instrumen lembar validasi materi ... 20

Tabel 3.2. Kisi-kisi instrumen lembar validasi bahasa ... 21

Tabel 3.3. Kisi-kisi instrumen lembar validasi media ... 21

Tabel 3.4. Kisi-kisi instrumen angket tanggapan siswa ... 21

Tabel 3.5. Rentang persentase dan kriteria kualitatif kelayakan media ... 23

Tabel 3.6. Rentang persentase dan kriteria kualitatif tanggapan siswa ... 25

Tabel 4.1. Revisi berdasarkan saran validator materi ... 32

Tabel 4.2. Revisi berdasarkan saran validator media ... 32

Tabel 4.3. Data kriteria kualitatif angket tanggapan siswa uji coba terbatas ... 33

Tabel 4.4. Revisi berdasarkan tanggapan siswa pada uji coba terbatas ... 33

Tabel 4.5. Data kriteria kualitatif angket tanggapan siswa pada uji coba skala luas ... 34

Tabel 4.6. Data hasil post test pada uji coba skala luas ... 34

Tabel 4.7. Garis-garis besar isi media buku ajar untuk materi dasar pengolahan bahan hasil pertanian ... 38

Tabel 4.8. Perolehan skor validasi media ... 39

Tabel 4.9. Perolehan skor validasi materi ... 40

Tabel 4.10. Perolehan skor validasi materi ... 40


(8)

Anissa Ilmiyanti, 2014

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Fungsi Media dalam Proses Pembelajaran ... 9

Gambar 3.1. Langkah-langkah metode Research and Development (R&D) .... 17

Gambar 3.2. Paradigma Bentuk One-Shot Case Study ... 20

Gambar 3.3. Langkah-langkah Prosedur Penelitian Sesuai Alur Metode R&D dengan Modifikasi ... 28

Gambar 4.1. Peta Kompetensi Dasar 1... 36

Gambar 4.2. Peta Kompetensi Dasar 2... 37

Gambar 4.3. Peta Kompetensi Dasar 3... 37

Gambar 4.4. Variasi Jenis Huruf Sebelum Revisi ... 42

Gambar 4.5. Variasi Jenis Huruf Setelah Revisi ... 43

Gambar 4.6. Revisi pada Setiap Bagian Awal Bab ... 43

Gambar 4.7. Gambar Cover Buku Ajar Sebelum Revisi... 44

Gambar 4.8. Gambar Cover Buku Ajar Setelah Revisi ... 44

Gambar 4.9. Contoh Revisi Penambahan Gambar ... 45

Gambar 4.10. Contoh Revisi Penambahan Gambar ... 45

Gambar 4.11. Penambahan Gambar dan Ilustrasi Freeze Dryer ... 47


(9)

Anissa Ilmiyanti, 2014

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ... 53

Lampiran 2. Garis Besar Isi Media ... 57

Lampiran 3. Lembar Validasi Materi ... 59

Lampiran 4. Lembar Validasi Bahasa ... 64

Lampiran 5. Lembar Validasi Media ... 68

Lampiran 6. Angket Tanggapan Siswa ... 73

Lampiran 7. Soal Posttest ... 75

Lampiran 8. Kunci Jawaban Soal Posttest ... 79

Lampiran 9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 80

Lampiran 10. Validasi Isi Soal Posttest ... 84

Lampiran 11. Data Hasil Angket Tanggapan Siswa pada Uji Coba Terbatas ... 93

Lampiran 12. Data Hasil Angket Tanggapan Siswa pada Uji Coba Skala Luas ... 94

Lampiran 13. Data Hasil Belajar Siswa melalui Posttest ... 96

Lampiran 14. Hasil Validasi Media ... 97

Lampiran 15. Hasil Validasi Materi ... 99

Lampiran 16. Hasil Validasi Bahasa ... 103

Lampiran 17. Angket Tanggapan Siswa (Uji Coba Terbatas) ... 105


(10)

Anissa Ilmiyanti, 2014

Lampiran 19. Hasil Posttest ... 109

Lampiran 20. Surat Keterangan Validasi Instrumen Penelitian ... 113

Lampiran 21. Surat Selesai Penelitian ... 114


(11)

Anissa Ilmiyanti, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan banyak kontribusi terhadap perkembangan berbagai bidang kehidupan termasuk pendidikan. Salah satu bentuk perkembangan dalam bidang pendidikan adalah terjadinya pergeseran paradigma pendidikan. Paradigma pembelajaran di berbagai tingkatan pendidikan saat ini lebih banyak diarahkan pada siswa sebagai subjek pembelajaran (student centered learning). Banyak pakar yang menyatakan bahwa diperlukan reorientasi pembelajaran dari model teaching ke model learning dengan lebih memberdayakan siswa sebagai langkah antisipasi dalam menyesuaikan program pendidikan dengan pergeseran paradigma pendidikan. Proses pembelajaran yang dilakukan dituntut untuk dapat mengembangkan aspek kognitif dan keterampilan, serta aspek lain seperti kemampuan dalam memecahkan masalah.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu jenjang pendidikan formal yang menitikberatkan penyelenggaraan pendidikan pada program-program pembelajaran dengan fokus pengembangan keterampilan dan kemampuan peserta didik dalam bidang tertentu pun dituntut antisipatif dan lebih kreatif dalam menghadapi pergeseran paradigma tersebut. Selain diperlukan upaya dalam menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan agar dapat mencapai tujuan pendidikan, salah satu komponen yang tidak kalah penting sebagai penunjang dalam pelaksanaan proses pembelajaran adalah media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran yang relevan sebagai pelengkap baik dalam pembelajaran aktif maupun pembelajaran tradisional akan sangat membantu proses belajar mengajar di sekolah.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama Program Pengembangan Lapangan (PPL) di SMK Negeri 1 Bojongpicung Cianjur pada program keahlian Agribisnis Hasil Pertanian (AHP), diperoleh informasi bahwa buku ajar sebagai salah satu media dan sumber belajar yang dapat dijadikan pegangan bagi siswa


(12)

2

Anissa Ilmiyanti, 2014

belum tersedia. Buku pelajaran yang disediakan oleh pihak sekolah melalui perpustakaan pun masih sangat minim untuk program keahlian tersebut. Materi ajar lebih banyak disampaikan langsung oleh guru melalui kegiatan pembelajaran di kelas serta diperoleh melalui tugas mandiri. Media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas masih terbatas pada penggunaan papan tulis dan Microsoft Power Point yang dilengkapi dengan penggunaan LCD projector. Kondisi ini berdampak besar terhadap proses pembelajaran di dalam kelas. Siswa menjadi sangat bergantung terhadap materi yang disampaikan oleh guru dan membutuhkan waktu khusus untuk mencatat. Fakta di kelas menunjukkan bahwa waktu yang digunakan siswa untuk mencatat materi cukup menyita jam pelajaran sehingga proses pembelajaran yang berlangsung dapat dikatakan kurang optimal. Selain itu, siswa yang memiliki komputer dan akses internet pun sangat sedikit sehingga pemahaman siswa terhadap kompetensi yang harus dikuasai cenderung kurang berkembang karena terbatasnya materi yang dapat disampaikan oleh guru di dalam kelas.

Kurang berkembangnya pemahaman siswa terhadap kompetensi yang harus dikuasai pun kemungkinan besar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa kelas X program keahlian AHP yang diukur melalui Ujian Tengah Semester (UTS) pada semester genap tahun ajaran 2013-2014 dalam Mata Pelajaran Produktif dengan Standar Kompetensi: Menerapkan Dasar Pengolahan dan Pengawetan Bahan Hasil Pertanian, menunjukkan bahwa 19 orang siswa memiliki nilai ≥ 75, 13 orang siswa memiliki nilai dengan rentang 60 - 70, dan 15 orang siswa memiliki nilai < 60. Angka Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan untuk mata pelajaran tersebut adalah 75. Berdasarkan data hasil belajar yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa sebanyak 59,57 % nilai siswa masih belum mencapai angka KKM.

Berdasarkan kondisi proses pembelajaran dan hasil belajar yang telah diuraikan, media pembelajaran dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif solusi dalam mengatasi masalah yang terjadi dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran. Media pembelajaran memiliki kedudukan yang cukup strategis dalam mewujudkan proses pembelajaran yang optimal. Proses pembelajaran yang


(13)

3

Anissa Ilmiyanti, 2014

optimal merupakan salah satu komponen penting dan cerminan dalam mewujudkan hasil belajar siswa yang optimal pula. Hasil belajar siswa yang optimal pun merupakan salah satu indikator dari sistem pendidikan yang berkualitas. Jenis media pembelajaran yang dapat digunakan sangat beragam, akan tetapi mengingat belum tersedianya sumber belajar yang tersedia untuk proses pembelajaran di dalam kelas maka salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan adalah buku ajar. Peneliti tertarik untuk melakukan pengembangan buku ajar sebagai salah satu alternatif media pembelajaran dan sumber belajar bagi siswa kelas X program keahlian AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung Cianjur, khususnya untuk Mata Pelajaran Produktif dengan Standar Kompetensi: Menerapkan Dasar Pengolahan dan Pengawetan Bahan Hasil Pertanian.

Pengembangan yang dilakukan diharapkan akan menghasilkan buku ajar yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan sumber belajar selain guru. Selain itu, buku ajar diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperdalam materi ajar, mencari informasi, dan menambah wawasan secara mandiri sehingga pemahaman siswa mengenai kompetensi yang harus dikuasai dapat berkembang.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka diperoleh identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Belum tersedianya buku ajar baku sebagai salah satu media pembelajaran dan sumber belajar yang dapat dijadikan pegangan bagi siswa.

2. Media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas masih terbatas pada penggunaan papan tulis dan Microsoft Power

Point yang dilengkapi dengan penggunaan LCD projector.

3. Siswa yang memiliki komputer dan akses internet sangat sedikit sehingga siswa menjadi sangat bergantung terhadap materi yang disampaikan oleh guru.


(14)

4

Anissa Ilmiyanti, 2014

4. Pemahaman siswa terhadap Standar Kompetensi: Menerapkan Dasar Pengolahan dan Pengawetan Bahan Hasil Pertanian cenderung rendah karena terbatasnya materi yang dapat disampaikan oleh guru di dalam kelas.

C. Batasan Masalah Penelitian

Ruang lingkup dalam memecahkan masalah yang dilakukan melalui penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut:

1. Jenis media pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini berupa buku ajar untuk siswa kelas X program keahlian AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung Cianjur.

2. Berdasarkan silabus yang masih mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan maka buku ajar yang dikembangkan memuat materi dengan Standar Kompetensi: Menerapkan Dasar Pengolahan dan Pengawetan Bahan Hasil Pertanian pada Mata Pelajaran Produktif semester genap tahun ajaran 2013-2014 dan mengacu hanya pada kompetensi dasar sebagai berikut:

a. Menjelaskan regulasi tentang penggunaan bahan tambahan makanan (food additive) dan bahan pengawet makanan (food preservatives). b. Mendemonstrasikan sampel penggunaan food additive dan food

preservatives.

c. Mendemonstrasikan sampel dasar pengolahan dan pengawetan secara fisik.

3. Hasil belajar siswa yang dimaksud dalam penelitian ini berupa nilai yang diperoleh dari posttest yang dilakukan setelah buku ajar yang dikembangkan digunakan sebagai media pembelajaran.

D. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:


(15)

5

Anissa Ilmiyanti, 2014

1. Bagaimana prosedur pengembangan buku ajar sebagai media pembelajaran untuk siswa kelas X program keahlian AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung Cianjur pada Mata Pelajaran Produktif dengan Standar Kompetensi: Menerapkan Dasar Pengolahan dan Pengawetan Bahan Hasil Pertanian?

2. Bagaimana hasil belajar siswa kelas X program keahlian AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung Cianjur setelah menggunakan buku ajar untuk materi Mata Pelajaran Produktif dengan Standar Kompetensi: Menerapkan Dasar Pengolahan dan Pengawetan Bahan Hasil Pertanian?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah sebagai berikut:

1. Melakukan pengembangan buku ajar sebagai media pembelajaran untuk siswa kelas X program keahlian AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung Cianjur pada Mata Pelajaran Produktif dengan Standar Kompetensi: Menerapkan Dasar Pengolahan dan Pengawetan Bahan Hasil Pertanian. 2. Mendapatkan informasi hasil belajar siswa kelas X program keahlian AHP

SMK Negeri 1 Bojongpicung Cianjur dengan penggunaan buku ajar untuk materi Mata Pelajaran Produktif dengan Standar Kompetensi: Menerapkan Dasar Pengolahan dan Pengawetan Bahan Hasil Pertanian.

F. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Prodi Pendidikan Teknologi Agroindustri

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata bagi Prodi Pendidikan Teknologi Agroindustri baik secara langsung maupun tidak langsung khususnya bagi mahasiswa Prodi Pendidikan Teknologi Agroindustri yang ingin mengembangkan penelitian lebih lanjut.


(16)

6

Anissa Ilmiyanti, 2014

2. Bagi Guru SMK Mata Pelajaran Produktif Kelompok Pertanian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada guru mata pelajaran produktif sebagai alternatif media pembelajaran khususnya dalam rangka meningkatkan pemahaman siswa terhadap kompetensi yang seharusnya dikuasai sehingga berdampak pula pada hasil belajar siswa. Selain itu, diharapkan dapat membuka wacana dalam proses peningkatan kompetensi dalam proses pembelajaran melalui media pembelajaran inovatif, sehingga guru nantinya senantiasa dapat mengembangkan dan merancang media pembelajaran inovatif lainnya yang sesuai dengan kondisi siswa atau permasalahan yang ada.

3. Bagi Siswa SMK

Diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperdalam materi ajar, mencari informasi, menambah wawasan, dan memberikan pengalaman belajar secara mandiri yang menuntut siswa untuk belajar lebih aktif dengan proses pembelajaran yang optimal sehingga mampu mengembangkan pemahaman siswa mengenai kompetensi yang harus dikuasai.

G. Struktur Organisasi

BAB I merupakan bab pendahuluan yang mencakup uraian mengenai latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, batasan masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi.

BAB II merupakan bab mengenai tinjauan pustaka yang mencakup uraian mengenai media pembelajaran, buku ajar, serta standar kompetensi: menenerapkan dasar pengolahan dan pengawetan bahan hasil pertanian.

BAB III merupakan bab metode penelitian yang mencakup uraian mengenai lokasi dan subjek penelitian, pendekatan penelitian, metode penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisis data, serta prosedur penelitian.


(17)

7

Anissa Ilmiyanti, 2014

BAB IV merupakan bab hasil penelitian dan pembahasan yang mencakup uraian mengenai hasil pengembangan produk dan hasil belajar siswa.

BAB V merupakan bab yang mencakup uraian mengenai simpulan hasil penelitian dan saran.


(18)

Anissa Ilmiyanti, 2014

BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian mengenai pengembangan buku ajar untuk materi dasar pengolahan bahan hasil pertanian dilakukan di SMK Negeri 1 Bojongpicung, Cianjur. Penelitian yang dilakukan difokuskan pada kelas X program keahlian Agribisnis Hasil Pertanian (AHP).

2. Subjek Penelitian a. Populasi

Sugiyono (2013:117) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung, Cianjur.

b. Sampel

Sampel merupakan bagian yang diambil dari suatu populasi yang dinilai dapat mewakili populasi tersebut (Sugiyono, 2013). Sampel yang diambil untuk uji coba terbatas (skala kecil) dalam penelitian ini adalah 10 orang siswa kelas X AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung, Cianjur. Sedangkan sampel untuk uji coba skala besar adalah 25 orang siswa kelas X AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung, Cianjur.

B. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan instrumen (alat pengumpul data) yang menghasilkan data numerikal (angka). Data yang diperoleh


(19)

17

Anissa Ilmiyanti, 2014

dari sampel populasi penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan kemudian diinterpretasikan.

C. Metode Penelitian

Penelitian pengembangan buku ajar pada standar kompetensi menenerapkan dasar pengolahan dan pengawetan bahan hasil pertanian yang dilakukan menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau Research and

Development (R&D). Menurut Sugiyono (2013:407), metode Research and

Development (R&D) merupakan “metode penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut”.

Langkah-langkah metode Research and Development (R&D) menurut Sugiyono (2013:409) dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1. Langkah-langkah metode Research and Development (R&D) (sumber: Sugiyono, 2013:409)

Pertimbangan peneliti menggunakan metode Research and Development (R&D) adalah sebagai berikut:

1. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah mengembangkan suatu produk berupa buku ajar sebagai media dalam proses pembelajaran.

2. Sesuai dengan tujuan penelitian yang dilakukan, maka digunakan metode

Research and Development (R&D) yang merupakan rangkaian proses atau


(20)

18

Anissa Ilmiyanti, 2014

menyempurnakan produk yang telah ada agar dapat dipertanggung-jawabkan.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari salah penafsiran terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian, maka penulis menganggap perlu digunakannya definisi operasional sebagai berikut:

1. Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (message), merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar (Sumiati dan Asra, 2007:160).

2. Buku Ajar

Buku ajar adalah suatu penyajian dalam bentuk bahan cetakan secara logis dan sistematis tentang suatu cabang ilmu pengetahuan atau bidang studi tertentu. Buku ajar dapat dimanfaatkan sebagai alat pelajaran individual, sebagai pedoman guru dalam mengajar, sebagai alat mendorong murid memilih teknik belajar yang sesuai, serta sebagai alat untuk meningkatkan kecakapan guru dalam mengorganisasi bahan pelajaran (Santyasa, 2007:13).

3. Standar Kompetensi: Menerapkan Dasar Pengolahan dan Pengawetan Bahan Hasil Pertanian

Menerapkan dasar pengolahan dan pengawetan bahan hasil pertanian merupakan standar kompetensi nomor tiga yang dipelajari oleh siswa kelas X program keahlian AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung Cianjur pada mata pelajaran produktif semester genap tahun ajaran 2013-2014.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk melaksanakan penelitian dan memperoleh data, maka perlu ditentukan teknik pengumpulan data yang akan digunakan. Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:


(21)

19

Anissa Ilmiyanti, 2014 1. Observasi

Observasi yang dilakukan pada penelitian ini merupakan observasi nonpartisipan, yakni peneliti tidak terlibat langsung dalam aktivitas yang menjadi sumber data penelitian dan hanya berperan sebagai pengamat (Sugiyono, 2013). Pengumpulan data dengan teknik observasi nonpartisipan dilakukan pada tahap identifikasi potensi dan masalah. Observasi dilakukan melalui pengamatan khususnya pada kegiatan pembelajaran di kelas X program keahlian AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung. Selain itu, dilakukan pengamatan pada hasil belajar siswa kelas X program keahlian AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung berdasarkan hasil Ujian Tengah Semester (UTS) semester genap tahun ajaran 2013-2014.

2. Angket Validasi dan Angket Tanggapan

Pengumpulan data menggunakan angket dilakukan melalui permintaan keterangan kepada sumber data. Pengumpulan data melalui angket validasi pada penelitian ini dilakukan pada tahap validasi ahli. Tahap validasi dilakukan oleh empat orang ahli yang terdiri dari satu validator media, dua validator materi, dan satu validator bahasa. Sedangkan pengumpulan data melalui angket tanggapan dilakukan pada uji coba terbatas (skala kecil) dan uji coba skala luas yang diberikan kepada siswa kelas X program keahlian AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung.

3. Tes

Tes merupakan kumpulan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu/kelompok. Pengumpulan data melalui tes dilakukan pada tahap uji coba skala luas berupa posttest yang dilakukan setelah penggunaan buku ajar yang dihasilkan sebagai media pembelajaran. Posstest diberikan kepada siswa kelas X program keahlian AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung. Pada tahap ini digunakan

pre-experimental design dengan bentuk one-shot case study. Sugiyono (2013:110)

mengemukakan bahwa paradigma dari one-shot case study adalah “Terdapat suatu kelompok diberi treatment/perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya.


(22)

20

Anissa Ilmiyanti, 2014

dependen”. Paradigma bentuk one-shot case study dapat digambarkan seperti yang terlihat pada Gambar 3.2.

X = treatment yang diberikan (variabel independen) O = observasi (variabel dependen)

Gambar 3.2. Paradigma Bentuk One-Shot Case Study (sumber: Sugiyono, 2013:110)

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan dalam penelitian (Sugiyono, 2013). Lebih lanjut Sugiyono (2013:148) mengemukakan

bahwa “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah:

1. Lembar validasi ahli beserta rubrik penskoran

Lembar validasi beserta rubrik penskoran merupakan instrumen dari angket validasi yang digunakan pada tahap validasi ahli dengan responden penelitian sebagai berikut: Siti Mujdalipah, S.TP., M.Si. dan guru mata pelajaran produktif sebagai validator materi, guru Bahasa Indonesia sebagai validator bahasa, serta Dr. Sri Handayani, M.Pd. sebagai validator media.

Tabel 3.1. Kisi-kisi instrumen lembar validasi materi

Aspek Indikator No butir

Materi

a. Kesesuaian materi dalam media dengan kompetensi dasar (KD)

b.Kesesuaian materi dalam media dengan tujuan pembelajaran

c. Kedalaman materi

d.Kejelasan penyajian materi e. Penjabaran materi

f. Keterkaitan materi dengan soal latihan g. Kebenaran konsep

1 2 3 4 5 6 7


(23)

21

Anissa Ilmiyanti, 2014

Tabel 3.2. Kisi-kisi instrumen lembar validasi bahasa

Aspek Indikator No butir

Bahasa

a. Penggunaan bahasa

b. Ketepatan penulisan/redaksi

c. Mudah dimengerti dan komunikatif d. Penggunaan istilah

1, 2 3 4,5 6, 7 Tabel 3.3. Kisi-kisi instrumen lembar validasi media

Aspek Indikator No butir

Media

a. Komunikasi visual (layout dan desain) b. Bentuk dan ukuran huruf

c. Daya tarik d. Konsistensi e. Format f. Organisasi 1 2 3 4 5 6 2. Lembar angket tanggapan siswa

Lembar angket tanggapan siswa merupakan instrumen dari angket tanggapan yang digunakan pada tahap uji coba terbatas (skala kecil) dan uji coba skala luas. Responden penelitian pada tahap uji coba terbatas (skala kecil) berjumlah 10 orang siswa, sedangkan pada tahap uji coba skala luas berjumlah 25 orang siswa dari kelas X pada program keahlian AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung. Kisi-kisi instrumen angket tanggapan siswa dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4. Kisi-kisi instrumen angket tanggapan siswa

Aspek Indikator No butir

Materi a. Kemudahan materi untuk dipahami b. Sistematika penyajian materi c. Kedalaman materi

1 2 3, 4 Tulisan (teks) dan

bahasa

a. Keterbacaan tulisan/teks

b. Kemudahan bahasa yang digunakan untuk dimengerti

5 6 Tampilan media Kekurangan buku ajar yang perlu diperbaiki 7 3. Soal Tes

Soal tes merupakan instrumen dari tes (posttest) yang digunakan pada tahap uji coba skala luas setelah menggunakan buku ajar yang dihasilkan sebagai media pembelajaran. Soal tes berupa butir-butir pertanyaan yang berbentuk


(24)

22

Anissa Ilmiyanti, 2014

pilihan ganda. Responden penelitiannya adalah 25 orang siswa kelas X pada program keahlian AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung.

G. Teknik Analisis Data

1. Validitas Instrumen Penelitian

Sebelum instrumen penelitian digunakan, dilakukan pengujian validitas instrumen terlebih dahulu. Sugiyono (2013:173) mengemukakan bahwa

“Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data

(mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur”. Selain itu, Sugiyono (2013:173) pun mengemukakan definisi dari instrumen yang reliabel, yaitu “Instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan

data yang sama”.

Dalam penelitian yang dilakukan, validasi angket tanggapan siswa dan lembar validasi media hanya dilakukan melalui pendapat dari seorang ahli. Menurut Sugiyono (2013), secara teknis pengujian validitas instrumen dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen. Indikator yang terdapat dalam kisi-kisi instrumen validasi ahli dan angket tanggapan siswa dapat dijadikan sebagai tolak ukur, selain itu terdapat pula nomor butir item instrumen sehingga pengujian validitas dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis. Sedangkan untuk soal tes yang digunakan pada saat posttest, dilakukan validasi isi oleh guru mata pelajaran produktif program keahlian AHP di SMK Negeri 1 Bojongpicung, yaitu Leni Nuraeni, S.ST.

2. Validasi Buku Ajar

Validasi buku ajar yang dihasilkan dilakukan oleh validator materi, validator bahasa, serta validator media dan dianalisis menggunakan teknik deskriptif persentase (Sudijono, 2009:43) dengan rumus:

dimana P = persentase skor

f = jumlah skor yang diperoleh N = jumlah skor maksimum


(25)

23

Anissa Ilmiyanti, 2014

Validator materi, validator bahasa, dan validator media akan menjawab pertanyaan dengan memberi skor sesuai rubrik validasi (skor tertinggi = 4 dan skor terendah = 1). Penentuan kriteria validitas ditentukan dengan cara sebagai berikut (Sudjana, 2005:47):

a. Tentukan persentase skor tertinggi/maksimum, yaitu:

b. Tentukan persentase skor terendah/minimum, yaitu:

c. Tentukan range, yaitu persentase skor maksimum dikurangi persentase skor minimum:

d. Menetapkan banyak kelas interval, yaitu 4 (sangat layak, layak, kurang layak, dan tidak layak)

e. Tentukan panjang interval, yaitu range dibagi dengan banyak kelas interval. Banyak kelas interval yang diambil adalah 19 dengan perhitungan sebagai berikut:

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka rentang persentase dan kriteria kualitatif uji kelayakan media dapat ditetapkan pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5. Rentang persentase dan kriteria kualitatif kelayakan media Rentang Persentase Kriteria Kualitatif Keterangan

82 % ≤ P < 100 % Sangat layak Revisi

63 % ≤ P < 82 % Layak Revisi

44 % ≤ P < 63 % Kurang layak Revisi

25 % ≤ P < 44 % Tidak layak Revisi

Keterangan: P = Persentase skor


(26)

24

Anissa Ilmiyanti, 2014

3. Analisis Tanggapan Siswa

Tanggapan siswa mengenai penggunaan buku ajar sebagai media pembelajaran diambil melalui angket. Skala pengukuran yang digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh melalui angket tanggapan siswa adalah Skala

Likert. Angket tanggapan siswa dibuat dalam bentuk checklist yang berisi

beberapa pernyataan dengan jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi pilihan jawaban sebagai berikut (Sugiyono, 2013): sangat setuju (SS), setuju (S), kurang setuju (KS), dan tidak setuju (TS). Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka masing-masing jawaban diberi skor, yaitu: SS = 4, S = 3, KS = 2, TS = 1 untuk pernyataan positif, sedangkan untuk pernyataan negatif maka masing-masing jawaban diberi skor SS = 1, S = 2, KS = 3, TS = 4. Hasil tanggapan siswa kemudian dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut (Sudijono, 2009:43):

dimana P = persentase skor

f = jumlah skor yang diperoleh N = jumlah skor maksimum

Kriteria hasil tanggapan siswa ditentukan dengan cara sebagai berikut (Sudjana, 2005:47):

a. Tentukan persentase skor tertinggi/maksimum, yaitu:

b. Tentukan persentase skor terendah/minimum, yaitu:

c. Tentukan range, yaitu persentase skor maksimum dikurangi persentase skor minimum:


(27)

25

Anissa Ilmiyanti, 2014

d. Menetapkan banyak kelas interval, yaitu 4 (sangat baik, baik, kurang baik, dan tidak baik)

e. Tentukan panjang interval, yaitu range dibagi dengan banyak kelas interval. Banyak kelas interval yang diambil adalah 19 dengan perhitungan sebagai berikut:

Berdasarkan perhitungan di atas, maka rentang persentase dan kriteria kualitatif dapat ditetapkan pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6. Rentang persentase dan kriteria kualitatif tanggapan siswa Rentang Persentase Kriteria Kualitatif Keterangan

82 % ≤ P < 100 % Sangat baik Revisi

63 % ≤ P < 82 % Baik Revisi

44 % ≤ P < 63 % Kurang baik Revisi

25 % ≤ P < 44 % Tidak baik Revisi

Keterangan: P = Persentase skor

Sumber: Sudjana (2005) dengan modifikasi

3. Penilaian Hasil Penerapan Buku Ajar

Efektifitas penerapan buku ajar terhadap hasil belajar siswa diukur melalui hasil post test. Nilai post test tiap siswa dianalisis dengan menggunakan rumus:

Keterangan: Jika jawaban benar, diberi bobot nilai 1 Jika jawaban salah, diberi bobot nilai 0

Buku ajar dikatakan efektif apabila hasil belajar siswa (post test) menunjukkan 60% siswa mencapai angka KKM, yaitu 75.

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan mengadopsi langkah-langkah yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013) dengan beberapa modifikasi.


(28)

Langkah-26

Anissa Ilmiyanti, 2014

langkah prosedur penelitian sesuai alur metode Research and Development (R&D) dijabarkan sebagai berikut:

1. Potensi dan Masalah

Pada tahap ini dilakukan observasi nonpartisipan untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada. Pada program keahlian AHP SMKN 1 Bojongpicung khususnya kelas X, belum tersedia buku ajar yang dapat digunakan sebagai sumber dan media pembelajaran. Materi ajar yang disampaikan lebih banyak disampaikan oleh guru dalam proses pembelajaran di kelas atau melalui tugas mandiri. Media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas masih terbatas pada penggunaan papan tulis dan Microsoft Power Point yang dilengkapi dengan penggunaan LCD projector. Siswa yang memiliki komputer dan akses internet pun sangat sedikit sehingga pemahaman siswa terhadap kompetensi yang harus dikuasai cenderung kurang berkembang karena terbatasnya materi yang dapat disampaikan oleh guru di dalam kelas. Kurang berkembangnya pemahaman siswa kelas X program keahlian AHP terlihat dari hasil belajar yang diukur melalui UTS. Berdasarkan data hasil belajar yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa sebanyak 59,57 % nilai siswa masih belum mencapai angka KKM.

2. Pengumpulan Data

Pengembangan buku ajar untuk materi dasar pengolahan bahan hasil pertanian membutuhkan literatur-literatur sebagai sumber informasi dan acuan dalam penyusunannya. Literatur-literatur yang digunakan diantaranya: Buku Sekolah Elektronik (BSE) Teknologi Pangan untuk SMK, makalah mengenai bahan tambahan makanan (BTM), buku teks mengenai teknologi pengawetan pangan, silabus SMK, serta beberapa peraturan pemerintah yang relevan.

3. Pengembangan Produk

Pengembangan produk dilakukan dengan membuat desain buku ajar termasuk membuat peta kompetensi dasar, garis-garis besar isi media, serta naskah buku ajar. Produk yang dihasilkan berupa buku ajar yang memuat materi


(29)

27

Anissa Ilmiyanti, 2014

pada standar kompetensi menerapkan dasar pengolahan dan pengawetan bahan hasil pertanian.

4. Validasi Ahli

Setelah buku ajar selesai dibuat maka tahap selanjutnya adalah validasi yang dilakukan oleh validator ahli, yaitu validator materi, validator bahasa, dan validator media.

5. Revisi Produk

Buku ajar yang telah divalidasi kemudian diperbaiki apabila masih terdapat kekurangan berdasarkan saran validator materi, validator bahasa, dan validator media .

6. Uji Coba Terbatas (Skala Kecil)

Buku ajar yang telah diperbaiki dan disempurnakan kemudian diuji cobakan pada 10 orang siswa kelas X program keahlian AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung, Cianjur. Siswa akan diminta untuk membaca buku ajar yang dihasilkan kemudian mengisi angket tanggapan. Angket tanggapan untuk uji coba terbatas berisi pertanyaan mengenai penilaian siswa terhadap kemudahan dalam memahami materi yang terdapat di dalam buku ajar dan ketertarikan siswa menggunakan buku ajar untuk pembelajaran.

7. Revisi dari Uji Coba Terbatas

Buku ajar kemudian direvisi dan disempurnakan kembali berdasarkan hasil uji coba terbatas (skala kecil).

8. Uji Coba Skala Luas

Setelah buku ajar direvisi maka buku ajar diujicobakan pada skala luas. Uji coba skala luas dilakukan pada 25 orang siswa kelas X program keahlian AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung, Cianjur. Untuk mengetahui efektifitas penggunaan buku ajar dalam pencapaian angka KKM, dilakukan posttest setelah buku ajar digunakan sebagai media pembelajaran. Selain itu, siswa diminta mengisi angket untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap buku ajar yang dikembangkan.


(30)

28

Anissa Ilmiyanti, 2014

Gambar 3.3. Langkah-langkah Prosedur Penelitian Sesuai Alur Metode R&D dengan Modifikasi

Potensi dan Masalah

Pengumpulan Data

Pengembangan Produk

Validasi Ahli Revisi Produk

Uji Coba Terbatas

Revisi dari Uji Coba Terbatas

Uji Coba Skala Luas


(31)

Anissa Ilmiyanti, 2014

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

1. Prosedur pengembangan buku ajar meliputi tahap identifikasi potensi dan masalah, pengumpulan data, pengembangan produk, validasi ahli, revisi produk, uji coba terbatas, revisi dari uji coba terbatas, dan uji coba skala luas. Buku ajar yang dikembangkan dinilai layak ditinjau dari segi media serta dinilai sangat layak ditinjau dari segi materi dan bahasa. Meskipun kriteria kualitatif buku ajar termasuk layak, validator ahli memberikan saran untuk memperbaiki beberapa bagian buku ajar. Revisi berdasarkan saran validator media yaitu mengurangi variasi jenis huruf yang digunakan, menambahkan kompetensi dan indikator pada setiap bab, serta mengganti gambar sampul yang kurang baik kualitasnya. Revisi berdasarkan saran validator materi yaitu menambah ilustrasi, menambah uraian mengenai sumber dan karakteristik bahan tambahan makanan, serta menambah sumber materi selain buku teks. Sedangkan revisi berdasarkan saran validator bahasa yaitu konsisten menggunakan cetak miring dalam penulisan kata asing.

3. Hasil belajar siswa yang diperoleh melalui posttest menunjukkan bahwa sebanyak 88 % siswa kelas X AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung yang menjadi responden penelitian tuntas dalam mencapai angka KKM. Rata-rata nilai hasil belajar yang diperoleh setelah menggunakan buku ajar sebagai media pembelajaran mencapai nilai 85,28.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai fokus pengembangan, yaitu:

1. Penelitian lebih lanjut mengenai penerapan buku ajar dalam kegiatan pembelajaran, karena penelitian yang telah dilakukan lebih menekankan pada pengembangan media pembelajaran berupa buku ajar.


(32)

51

Anissa Ilmiyanti, 2014

2. Untuk penelitian lebih lanjut sebaiknya buku ajar dibuat dengan menggunakan bahasa yang lebih komunikatif dan lebih memperhatikan tata letak (layout) baik tulisan maupun gambar. Buku ajar yang komunikatif dan memiliki tata letak (layout) yang baik diharapkan dapat lebih memudahkan siswa dalam memahami materi serta menambah daya tarik bagi siswa untuk belajar menggunakan buku ajar.


(33)

Anissa Ilmiyanti, 2014

DAFTAR PUSTAKA

Anori, S., Putra, A., & Asrizal. (2013) Pengaruh penggunaan buku ajar elektronik dalam model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar siswa kelas X SMAN 1 Lubuk Alung. Pillar of Physics Education, 1, hlm. 104-111. Arsyad, A. (2009). Media pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Hisyam, S.D. (2000). Pendidikan di Indonesia memasuki milenium III. Yogyakarta: Adicita.

Ibrahim, H. dkk. (2001). Media Pembelajaran: Bahan Sajian Program

Pendidikan Akta Mengajar. FIP. UM.

Nasution, S. (1994). Teknologi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Pedoman Umum Penulisan Bahan Ajar PDKLP. (2011). Program Pascasarjana, Universitas Brawijaya, Malang.

Perdana, D.M.B. (2013). Pengembangan buku digital interaktif (BUDIN) berbasis

adobe creative suite pada materi genetika di SMK. (Skripsi). Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Priyanto S.H. (2012) Kriteria baku buku ajar. Workshop Penulisan Buku Ajar

Dosen Kopertisi VI. UKSW. Salatiga.

Santyasa, I.W. (2007) Landasan konseptual media pembelajaran. Workshop

Media Pembelajaran bagi Guru-Guru SMA Negeri Banjar Angkan. Banjar

Angkan Klungkung.

Sudjana. (2005). Metode statistika. Bandung: Tarsito.

Sudijono, A. (2009). Pengantar statistik pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sumiati & Asra. (2007). Metode pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima. Wadesango, N. & Machingambi, S. (2011) Causes and structural effects of

student absenteeism: A case study of three South African universities. J Soc

Sci, 26 (2), hlm. 89-97.

Wasti, S. (2013). Hubungan Minat Belajar dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran

Tata Busana di Madrasah Aliyah Negeri 2 Padang. (Skripsi). Fakultas


(1)

26

langkah prosedur penelitian sesuai alur metode Research and Development (R&D) dijabarkan sebagai berikut:

1. Potensi dan Masalah

Pada tahap ini dilakukan observasi nonpartisipan untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada. Pada program keahlian AHP SMKN 1 Bojongpicung khususnya kelas X, belum tersedia buku ajar yang dapat digunakan sebagai sumber dan media pembelajaran. Materi ajar yang disampaikan lebih banyak disampaikan oleh guru dalam proses pembelajaran di kelas atau melalui tugas mandiri. Media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas masih terbatas pada penggunaan papan tulis dan Microsoft Power Point yang dilengkapi dengan penggunaan LCD projector. Siswa yang memiliki komputer dan akses internet pun sangat sedikit sehingga pemahaman siswa terhadap kompetensi yang harus dikuasai cenderung kurang berkembang karena terbatasnya materi yang dapat disampaikan oleh guru di dalam kelas. Kurang berkembangnya pemahaman siswa kelas X program keahlian AHP terlihat dari hasil belajar yang diukur melalui UTS. Berdasarkan data hasil belajar yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa sebanyak 59,57 % nilai siswa masih belum mencapai angka KKM.

2. Pengumpulan Data

Pengembangan buku ajar untuk materi dasar pengolahan bahan hasil pertanian membutuhkan literatur-literatur sebagai sumber informasi dan acuan dalam penyusunannya. Literatur-literatur yang digunakan diantaranya: Buku Sekolah Elektronik (BSE) Teknologi Pangan untuk SMK, makalah mengenai bahan tambahan makanan (BTM), buku teks mengenai teknologi pengawetan pangan, silabus SMK, serta beberapa peraturan pemerintah yang relevan.

3. Pengembangan Produk

Pengembangan produk dilakukan dengan membuat desain buku ajar termasuk membuat peta kompetensi dasar, garis-garis besar isi media, serta naskah buku ajar. Produk yang dihasilkan berupa buku ajar yang memuat materi


(2)

Anissa Ilmiyanti, 2014

Pengembangan Buku Ajar Untuk Materi D asar Pengolahan Bahan Hasil Pertanian D i Smk Negeri 1 Bojongpicung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada standar kompetensi menerapkan dasar pengolahan dan pengawetan bahan hasil pertanian.

4. Validasi Ahli

Setelah buku ajar selesai dibuat maka tahap selanjutnya adalah validasi yang dilakukan oleh validator ahli, yaitu validator materi, validator bahasa, dan validator media.

5. Revisi Produk

Buku ajar yang telah divalidasi kemudian diperbaiki apabila masih terdapat kekurangan berdasarkan saran validator materi, validator bahasa, dan validator media .

6. Uji Coba Terbatas (Skala Kecil)

Buku ajar yang telah diperbaiki dan disempurnakan kemudian diuji cobakan pada 10 orang siswa kelas X program keahlian AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung, Cianjur. Siswa akan diminta untuk membaca buku ajar yang dihasilkan kemudian mengisi angket tanggapan. Angket tanggapan untuk uji coba terbatas berisi pertanyaan mengenai penilaian siswa terhadap kemudahan dalam memahami materi yang terdapat di dalam buku ajar dan ketertarikan siswa menggunakan buku ajar untuk pembelajaran.

7. Revisi dari Uji Coba Terbatas

Buku ajar kemudian direvisi dan disempurnakan kembali berdasarkan hasil uji coba terbatas (skala kecil).

8. Uji Coba Skala Luas

Setelah buku ajar direvisi maka buku ajar diujicobakan pada skala luas. Uji coba skala luas dilakukan pada 25 orang siswa kelas X program keahlian AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung, Cianjur. Untuk mengetahui efektifitas penggunaan buku ajar dalam pencapaian angka KKM, dilakukan posttest setelah buku ajar digunakan sebagai media pembelajaran. Selain itu, siswa diminta mengisi angket untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap buku ajar yang dikembangkan.


(3)

28

Gambar 3.3. Langkah-langkah Prosedur Penelitian Sesuai Alur Metode R&D dengan Modifikasi

Potensi dan Masalah

Pengumpulan Data

Pengembangan Produk

Validasi Ahli Revisi Produk

Uji Coba Terbatas

Revisi dari Uji Coba Terbatas

Uji Coba Skala Luas


(4)

Anissa Ilmiyanti, 2014

Pengembangan Buku Ajar Untuk Materi D asar Pengolahan Bahan Hasil Pertanian D i Smk Negeri 1 Bojongpicung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

1. Prosedur pengembangan buku ajar meliputi tahap identifikasi potensi dan masalah, pengumpulan data, pengembangan produk, validasi ahli, revisi produk, uji coba terbatas, revisi dari uji coba terbatas, dan uji coba skala luas. Buku ajar yang dikembangkan dinilai layak ditinjau dari segi media serta dinilai sangat layak ditinjau dari segi materi dan bahasa. Meskipun kriteria kualitatif buku ajar termasuk layak, validator ahli memberikan saran untuk memperbaiki beberapa bagian buku ajar. Revisi berdasarkan saran validator media yaitu mengurangi variasi jenis huruf yang digunakan, menambahkan kompetensi dan indikator pada setiap bab, serta mengganti gambar sampul yang kurang baik kualitasnya. Revisi berdasarkan saran validator materi yaitu menambah ilustrasi, menambah uraian mengenai sumber dan karakteristik bahan tambahan makanan, serta menambah sumber materi selain buku teks. Sedangkan revisi berdasarkan saran validator bahasa yaitu konsisten menggunakan cetak miring dalam penulisan kata asing.

3. Hasil belajar siswa yang diperoleh melalui posttest menunjukkan bahwa sebanyak 88 % siswa kelas X AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung yang menjadi responden penelitian tuntas dalam mencapai angka KKM. Rata-rata nilai hasil belajar yang diperoleh setelah menggunakan buku ajar sebagai media pembelajaran mencapai nilai 85,28.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai fokus pengembangan, yaitu:

1. Penelitian lebih lanjut mengenai penerapan buku ajar dalam kegiatan pembelajaran, karena penelitian yang telah dilakukan lebih menekankan pada pengembangan media pembelajaran berupa buku ajar.


(5)

51

2. Untuk penelitian lebih lanjut sebaiknya buku ajar dibuat dengan menggunakan bahasa yang lebih komunikatif dan lebih memperhatikan tata letak (layout) baik tulisan maupun gambar. Buku ajar yang komunikatif dan memiliki tata letak (layout) yang baik diharapkan dapat lebih memudahkan siswa dalam memahami materi serta menambah daya tarik bagi siswa untuk belajar menggunakan buku ajar.


(6)

Anissa Ilmiyanti, 2014

Pengembangan Buku Ajar Untuk Materi D asar Pengolahan Bahan Hasil Pertanian D i Smk Negeri 1 Bojongpicung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Anori, S., Putra, A., & Asrizal. (2013) Pengaruh penggunaan buku ajar elektronik dalam model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar siswa kelas X SMAN 1 Lubuk Alung. Pillar of Physics Education, 1, hlm. 104-111. Arsyad, A. (2009). Media pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Hisyam, S.D. (2000). Pendidikan di Indonesia memasuki milenium III. Yogyakarta: Adicita.

Ibrahim, H. dkk. (2001). Media Pembelajaran: Bahan Sajian Program

Pendidikan Akta Mengajar. FIP. UM.

Nasution, S. (1994). Teknologi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Pedoman Umum Penulisan Bahan Ajar PDKLP. (2011). Program Pascasarjana, Universitas Brawijaya, Malang.

Perdana, D.M.B. (2013). Pengembangan buku digital interaktif (BUDIN) berbasis

adobe creative suite pada materi genetika di SMK. (Skripsi). Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Priyanto S.H. (2012) Kriteria baku buku ajar. Workshop Penulisan Buku Ajar

Dosen Kopertisi VI. UKSW. Salatiga.

Santyasa, I.W. (2007) Landasan konseptual media pembelajaran. Workshop

Media Pembelajaran bagi Guru-Guru SMA Negeri Banjar Angkan. Banjar

Angkan Klungkung.

Sudjana. (2005). Metode statistika. Bandung: Tarsito.

Sudijono, A. (2009). Pengantar statistik pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sumiati & Asra. (2007). Metode pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima. Wadesango, N. & Machingambi, S. (2011) Causes and structural effects of

student absenteeism: A case study of three South African universities. J Soc

Sci, 26 (2), hlm. 89-97.

Wasti, S. (2013). Hubungan Minat Belajar dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran

Tata Busana di Madrasah Aliyah Negeri 2 Padang. (Skripsi). Fakultas