HUBUNGAN TINGKAT DEMOKRATISASI KEPEMIMPINAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DI SMA NEGERI KOTA MEDAN.

HUBUNGAN TINGKAT DEMOKRATISASI
KEPEMIMPINAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL
DENGAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DI SMA NEGERI
KOTAMEDAN
Disusun dan Diajukan Oleb

HENRI SIREGAR
NIM : 015030039
Telah Dipertahankan DU/epan Panitia Ujian Tesis
Pada Tangga/16 Februari 2005 dan Dinyatakan Telah Memenulti
Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan

Menyetuji,
Tim Pembimbing

I
'-..

...--


Prof. Or. Belferik Manullang.
NIP. 130518778

Or. Siman , M.Pd.
NIP. 130879744

Pascasarjana

Prof. Dr.Ir.Zainuddin, M.Pd
NIP. 131412356

Prof. Dr. Belferik Manullang.
NIP. 130518778

No.

Tanggal

Nama


t-3- H--

3. Pmf. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd.
(Angguta)
4. Syarifuddin, M.Sc.,Ph.D.
(Anggota)
5. Dr. Lahmuddin, M.Ed.
(Anggota)

1v1ahasiswa
Nama

NIM.
Tanggal Ujian

:Henri Siregar
: 015030039
: 26 Februari 2005

KATA PENGANTAR


Puji
rahmat dan karuni

dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
~Nya

atas berkat limpahan

sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul

Hubungan Tingkat Demokratisasi KepemimpinaD Kepala Sekolah dan
Kecerdasao :Emosional dengan Kinerja Kepala Sekolah di SMA Negeri Kota

Penulis menyadari bahwa selesainya tesis ini berkat adanya bantuan moril
maupun materil dari berbagai pihak. Untuk hal ini penulis menyampaikan rasa
terimakasih kepada Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang dan Dr. Siman, M.Pd,
sebagai pembimbing I dan II, yang tak henti~ya

memberikan pengarahan dan


bimbingan. Penulis tidak Jupa juga mengucapkan terimakasih kepada Kepala Dinas
Pendidikan Kota Medan, yang memberikan izin untuk mengadakan penelitian dan
juga kepala-kepala sekolah dan guru-guru SMA Negeri di Kota Medan yang telah
banyak meluangkan waktu dalam menjawab angket, kiranya kebaikan bapak-ibu
mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Kuasa
Penulis juga menyampaikan

rasa terimakasih kepada ayahanda H.

Muhammad ldris Siregar, ibunda Hj. Habibah Harahap, dan istri Khairani serta anak-

anak penulis, Desefty Jukharia Siregar, Muhammad Rizky Diapari Siregar, dan
Syaifu1 Azhari Siregar atas dukungan yang diberikan. Tidak Jupa penulis ucapkan
terimakasih kepada rekan-rekan atas duk.ungan moralnya.

Ill

Akhimya dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa tesis ini
masih jauh dari sempuma, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritikan yang

sifatnya membangun dari pembaca sekalian. Mudah-mudahan tesis ini memberi
manfaat bagi banyak pihak yang membutuhkan.
Medan, Februari 2005
Penulis

iv

ABSTRAK
Siregar,Henri (2005).Hubungan Tingkat Demokrotisasi Kepemimpinan dan
Kecerdasan Emosional dengan Kinerja kepala sekolah SMA Negeri di Kota
Medan,Program Pascasarjana.Universitas Negeri Medan,Januari 2005.
Pene1itian ini bertujuan mengkaji :(1 ).Hubungan tingkat demokratisasi
kepemimpinan dengan kinerja kepala sekolah SMA Negeri di Kota
Medan,(l).Hubungan kecerdasan emosional dengan k.inerja kepala sekolah SMA
Negeri di Kota Medan,dan(3).Hubungan tingkat demokratisasi kepemimpinan
dan kecerdasan emosional secara bersama-sama dengan kinerja kepala sekolah
SMA Negeri Kota Medan.Populasi penelitian ini adalah kepala SMA Negeri di
Kota Medan yang berjumlah 21 orang.Sampel penelitian ini berjumlah 10 kepala
sekolah ,dan diambil secara propolsional acak berstrata.Responden penelitian ini
berjum.lah 30 orang yang diambil dari guru.Untuk pengumpulan data

·
i
instrumen berbentuk an et den an skala
Likert yang terdiri atas lima opsi.Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa :
(l).Rata-rata skor tingkat demokratisasi kepemimpinan kepa.la SMA Negeri di
Kota Medan tennasuk kategori"cukup"(80%)(2).Rata-rata skor kecerdasan
emosional kepala sekolah (Xi) termasuk kategori "cukup"(63,33%),(3).Rata-rata
skor kinerja kepala sekolah SMA Negeri (Y),tennasuk kategori"cukup" (50%)
dan ''rendah"(50%),(4).Persamaan regresi ganda Y=41,12+0,02 XJ+0,54
X2,(5).Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat demokratisasi
kepemimpinan dan kecerdasan emosional secara bersama-sama dengan kinerja
kepala sekolah SMA Negeri di Kota Medan.dengan R= 0,51, dan (6).Besarnya
surnbangan relatif dan efektif tingkat demokratisasi kepemimpinan terhadap
kinerja kepala sekolah SMA Negeri Medan masing-masing 1,78%.dan
0,91 %,dan besarnya surnbangan relatif dan efektif kecerdasan emosional
terhadap kinerja kepala SMA masing-masing adalah 98,22% dan
49,98%.Disimpu.lkan bahwa semakin tinggi tingkat demokratisasi kepemimpinan
dan kecerdasan emosional kepala sekolah,semak.in baik kinetja kepala sekolah
SMA Negeri di Kota Medan.


,---------····
MILIK PERPUSTAK AAN i
lJNIMf~r

1.__,... ... '--....... ' '

~

- ...

:
'

ABSTRACT
Siregar,Henri.(2005).The Correlation Between the Degree of Democratization
Leadership and Emotional Intelegence and The Performance of Principal of State
Senior High School in Medan.Graduate Program.Medan State University,2005.
This study is aimed to find out :(l).The correlation between the degree of
democratization leadership and the performance of principal of State Senior High
School in Medan.(2).The correlation between emotional intelegence and the

performance of principal of State Senior High School ,in Medan and,(3).The
simultaneously correlation of the degree of democratization leadership and
emotional intelegence with the perfonnance of principal of State Senior High
School in Medan.The population for this study were 21 principals of State Senior
High School in Medan but only 10 of them were taken-by applying proportional
stratified random sampling as the sample of population.Bisides the


instruments for taking the data X1,JU and

e

were questionaires.The
questionaires'items consist of five options which in turn counted by applying
Likert scale.The fmdings show :(l).The average score of the degree of
democratization leadership of principal of State Senior High School in Medan is
fair(80%).(2).The average score of emotional inteligence of principal (X2) is fair
(63,33%).(3).The average score of the performance of principal of State Senior
High School (Y) is fair (500/o) and bad (50%).(4).The multiple regrestion is
· Y=41,12+0,02 XJ+0,54 X2.(S).There is simultaneously significant correlation

between the degree of democratization leadership and principal of State Senior
High School in Medan with R=O,Sl and,(6).The degree of relative and effective
contribution of democratization leadership to the performance of principal of
State Senior High School in Medan are 1,78% and 0,91% and the degree of
relative and effective contribution of emotional intelegence to the perfonnance of
principal of State Senior High School in Medan are 98,22% and 49,98%.Based
on tbis,it can be concluded that the higher is the democratization leadership and
emotional intelegence applied,the better is the performance of principal of State
Senior High School in Medan will be gotten.

DAFTARISI

ABSTRAK ................................................................................... ..
ABSTRACT.................................................................................... ii
KA TA PENGANTAR . . . . .. . . . . . .. . . . . . . . . .. . . . . .. . . .. . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . .. . . . . . . .. .. . . .. iii
DAFTAR GA~R

................................................................................................. v

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... vi


DAFTAR lSI ....................................................................................viii
BAD I. PENDAHULUAN ................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
C. Pernbatasan Masalah ............................................................ 7
D. Perumusan Masalah ............................................................. 7
E. Tujuan Penelitian .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . .. . . .. .. . . . . .. .. . . . . .. . . . 8

F. Manfaat Penelitian ............................................................... 8
DAB II. LANDASAN TEORETIS. KERANGKA BERPIKIR DAN PENGA-

JUAN HIPOTESIS . . . . .. .. . . .. .. . . . . .. . .. . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . .. . . . . . .. . .. . . . .. l 0
A. Landasan Teoretis ...... ....................................................... 10
B. Penelitian yang Relevan . . . .. . .. .. . . .. . .. .. .. .. . .. . .. . . . .. .. .. . .. .. . .. . .. .. .. .. 22

C. Kerangka Berpikir . . . .. . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . .. . . .. . . . . . . . .. .. . . . .. . . . . .. . . . . . .. .. 23
D. Pengajuan Hipotesis............................................................. 26
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... .. . . .. .. . .. .. .. . .. . . . .. .. . . .. . . .. . .. .. . .. . 27

A. Lokasi dan Waktu Penelitian .. .. . . .. .. .. .. .. .. . .. .. . .. . .. .. .. .. . .. .. .. . .. .. 27

B. Populasi dan SaJDpel ............................................................................ 27
C. Jenis Penelitian .................................................................. 33

D. Defenisi Operasional ........................................................... 34
E. Instrumen Penelitian ............................................................ 35

viii

G. Teknik Pengumpulan data ..................................................... 38
H. Teknik Analisa Data dan Pengujian Hipotesis .............................. 38

DAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 40

A. Hasil Penelitian . . . . . . .. . . . . .. . .. . . . . .. . . . . . . . . .. . . .. .. . . . . . . . .. .. . . . . . . . . . . . . . 40
1. Deskripsi Data ............................................................ 40
2. Pengujian Persyaratan Analisis Data .................................. 47

B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. 56
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 57
A. Simpulan ........................................................................ 51

B. lmplikasi ........................................................................58
C. Saran ............................................................................ 58
Daftar Pustaka ................................................................................. 59

Lampiran .................................................................................... . .. 61

ix

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar I Model Penelitian ............................................................... 26
Gambar 2 Pembagian Sampel Wilayah .................................................. 28
Gam bar 3 Histogram Skor Varibel Tingk.at Demokratisasi Kepemimpinan .........41
Gambar 4 Histogram Kecenderungan Tingk.at Demokratisasi Kepemimpinan .... 42
Gambar 5 Histogram Skor Varibel Kecerdasan Emosional ................... ........ .44

Gambar 7 Histogram Skor Varibel Kinerja Kepala Sekolah .......................... 46
Gambar 8 Histogram Kecenderungan Varibel Kinetja Kepala Sekolah ............. 47

v

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel l Jumlah Guru SMA Sampel Penelitian .................................................. 28
Tabel 2 Karakteristik Guru Sampel Penelitian .................................................. 29
Tabel 3 Distribusi Populasi Berdasarkan Strata.................................................. 30
Tabel 4 Ringkasan Jumlah Sampel ......................................................................... 32
Tabel 5 Rangkuman Jumlah Responden untuk Tiap-tiap Strata ............................. 33
Tabel 6 Kisi-kisi lnstrumen Penelitian .................................................... 35
Tabel 7 Ringkasan Data Setiap V ariabel Penelitian ...................................... 40
Tabel 8 Distribusi Frekuensi Skor Varibel Tingkat Demokratisasi Kepemimpinan.41
Tabel 9 Kecenderungan Varibel Tingkat Demokratisasi Kepemimpinan ............. 42
Tabel lO Distribusi Frekuensi Skor Varibel Kecerdasan Emosional .................. 43
Tabel 11 Kecenderungan Varibel Kecerdasan Emosional ............................... 44
Tabel 12 Distribusi Frekuensi Skor Kinerja Kepala Sekolah .................................... 45
Tabel 13 Kecenderungan Variabel Kinerja Kepala Sekolah ............................. 46
Tabel 14 Rangkuman Uji Nonnalitas ....................................................... 48
Tabell5 Ringkasan Anava Regresi X, Y, Y= 27,91 + 0,56 X1 .......................... 49
Tabel 16 Ringkasan Anava Regresi X2 Y, Y = 44,54 + 0,53 X2.............................. 50
Tabel 17 Jnterkorelasi antar Variabel Penelitian........................................... 53
Tabel18 Ringkasan Anava Regresi Tingkat Demokratisasi Kepemimpinan •

dengan Kinerja Kepa1a Sekolah ................................................................. 51
Tabel 19 Ringkasan Anava Regresi Kecerdasan Emosional Kepala Sekolah dengan Kinerja Kepala Sekolah .. ...... ...... ..... ... ...... .... ... .... .. ........ ............ .... 52
Tabel 20 Ringkasan Anava Regresi X l dan X2 dengan Y .............................. 54
Tabel 21 Ringkasan Analisis Korelasi Parsial ................................................... 55
Tabel 22 Bobot Sumbangan Relatif dan EfektifVariabel Bebas ....................... 55

vi

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran I

Instrumen penelitian ................... , . . .. .. .. . . . .. . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . 61

Lampiran 2

Uji Validitas Tingkat Demokratisasi Kepemimpinan.................... 73

Lampiran 2.a Uji Reliabilitas Tingkat Demokratisasi Kepemimpinan................ 76
Lampiran 2.b Uji Validitas Kecerdasan Emosional....................................... 78

Lampiran 2.c Uji Reliabilitas Kecerdasan Emosional.. .................................. 79
Lampiran 2.d Uji Validitas Kinetja Kepala Sekolah ................................... 81
Lampiran 2.e Uji Reliabilitas Kinerja Kepala Sekolah.................................. 83
Lampiran 3

Rangkuman Butir yang Tidak Terpakai ................................... 85

Lampiran 4 Data lnduk Penelitian ....................................................... 86
Lampiran 5 Deskripsi Data Hasil Penelitian .... _...................................... 87
Lampiran 6

Uji Normalitas .. . . . . . . . ... . . . . . . . . . . . . .. .. . . . . . . . . . . . ......... .. . .. . .. . . . ... 97

Lampiran 7 Perhitungan Uji Linieritas dan Persamaan Regresi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . I01
Lampiran 8 Perhitungan Koefisien Korelasi Jenjang Nihil............................ 1 t 0
Lampiran 9 Perhitungan Koefisien Korelasi Parsial .. . . . .................................... 114
Lampiran 10 Perhitungan Regresi Ganda . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 117

Lampiran 11 Perhitungan Koeflsien Korelasi Ganda ................................... 120
Lampiran 12 Perhitungan Sumbangan Relatif dan Efektif ............................. 121
Lampiran 13 Sural Ij in Penelitian ....... _. _.... .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. . . .. .. . . . . . .. . .. . .. .. 122
Daftar Riwayat Hid up . .. . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . .. .. . . . . . . . .. . .. . . . . . . .. .. . . . . .. . . . .. . . 123

vii

BABI

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tujuan didirikan lembaga pendidikan adalah untuk menciptakan sumber
daya manusia yang berkualitas sesuai dengan kebutuban pasar. Peningkatan
sumber daya manusia tidak terlepas dati aparatur pendidik, oran~

stakeholder.f

ia masa kini.

yang

Salah satu keberhasilan pembangunan sektor pendidikan sangat ditentukan oleh

faktor kepemimpinan. Pemimpin di setiap satuan pendidikan dasar dan menengah
di sebut kepala sekolah.
Sistem desentralisasi saat ini telah melangkah ke arab penyeimbangan

z
~

ulang struktur kewenangan. birokrasi, dan perkembangan perhatian yang besar
terhadap pelimpahan pembuatan keputusan dan sumberdaya yang jauh dari kontrol
pusat tcrhadap institusi-institusi di mana pendidikan di selenggarakan. Hal ini
mengisyaratkan sekolah diberi wewenang yang lebih besar dapat menentukan
kemajuan sekolah.
Realita persekolahan kita dewasa ini, menunjukkan mutu yang rendah,
seperti pendapat Syah Nur (2002: 1), dunia pendidikan dewasa ini dihujani dengan

kritikan-k:ritikan. seperti : kuantitas fasilitas fisik pendidikan yang tidak kunjung
dapat memenuhi kebutuhan pendidikan, kurikulum yang dianggap kurang tepat,

kualitas keluaran pendidikan yang kurang mampu bersaing dalam kontt:ks global,

dan kualitas tenaga kependidikan yang kurang mantap.
Pendapat Syah Nur di atas, memang permasalahan pendidikan kita

sangatlah kompleks, sangat dibutuhkan partisipasi semua pihak untuk saling bahu
membahu untuk bekerjasama baik dari segi pemikiran dan pendanaan. Jika dilihat
dari basil Ujian Akhir Nasional (UAN) SMA Negeri Kota Medan Tahun Pelajaran

200112002 untuk kelompok IPA rata-rata nilai 4,79, kelompok IPS 5,70, dan
kelompok Bahasa 5,51. Untuk TahWl Pelajaran 2002/2003 untuk kelompok fPA
rata-rata nilai 5,70, kelompok IPS 4,65, dan kelompok Bahasa 4,72. (Subdis PMU,
Sumatera Utara, 2003). Jika dilihat dari rata-rata basil UAN SMA Negeri Kota

Medan dalam 2 tahun pelajaran di atas masih tergolong rendah.
Segi

z
~

kepemimpinan

Simorangkir

(Sinar Indonesia Baru, 2001)

berpendapat, bahwa kepala sekolah kurang mampu memahami/menyadari fungsi,
tugas dan tanggungjawabnya, sehingga rnengurangi mutu pendidikan.
Memang. kepala sekolah dalam menjalankan tugasnya sehari-hari masih
bersifat rutinitas, terkait dengan pelaksanaan administrasi, jadual mengajar,

pembuatan laporan dan peraturanltata tertib yang baku. Sekolah belum memplUlyai
program kerja yang jelas dan belum disusun bersama antara dewan guru dan
kornite sekolah, serta belum mendayagunakan semua potensi sekolah dengan baik,
kepala sekolah belum mampu mengkoordinir aktivitas sekolah termasuk
mengadakan evaluasi kinerja sekolah secara menyeluruh.

2

Untuk menanggulangi permasalahan di atas, sejak tahun 1999 pemerintah
berupaya menggalakkan peningkatan mutu pendidikan dengan pendekatan baru
yakni peningkatan mutu pendidikan hams berbasis sekolah sebagai institusi yang
paling terdepan dalam kegiatan belajar- mengajar. Pendekatan ini disebut dengan
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
Konsep MBS

ini mengedepankan sekolah

sebagai pilar utama

peningkatan mutu. Sekolah harus dapat berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait
(stakeholders) dalam memajukan sekolah. Kepala sekolah sebagai pimpinan
dituntut berperan aktif untuk mewujudkan konsep MBS ini, dengan kata lain
kepala sekolah harus dapat dan mampu menjalankan konsep-konsep yang dituntut
MBS. Hal ini sejalan dengan pendapat Wahjosumidjo (1999:90), kepala sekolah

harus bertindak sebagai seorang leader yang mampu menggerakkan orang lain,

z

sehingga secara sadar orang lain mau melakukan apa yang dikehendakinya.
Pemerintah Kota Medan, dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota Medan
selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja kepala sekolah, hal ini terlihat dari
pertemuan-pertemuan kelompok ketja kepala sekolah yang selalu difasilitasi Dinas
Pendidikan,

adanya

evaluasi

kineJja

kepala

sekolah

setiap

semester,

disebarluaskannya buku-buku tentang peningkatan kine:rja kepala sekolah. Usahausaha yang telah dilak.ukan Dinas Pendidikan Medan belum sepenuhnya mendapat

harapan, ini terbukti masih adanya keluhan-keluhan dari wali murid tentang
kineJja kepala sekolah, belum terjadi hubungan yang hannonis antara guru dan

3

kepala sekolah. ini terbukti masih adanya guru-guru yang melak.ukan demonstrasi
untuk menyampaikan pendapatnya dan sebagainya.

Salah satu faktor penyebab belum efektifnya MBS adalah unsur
kepemimpinan kepala sekolah yang masih bersifat monoton, menunggu perintah
dari atas dan tidak berinisiatif untuk mengembangkan kualitas pembl~jarn.
Studi-studi yang dilakukan menunjukkan eratnya hubungan antara motu
kepemimpinan kepala sekolah dengan berbagai aspek kehidupan sekolah seperti
disiplin sekolah, iklim budaya sekolah, dan menurunnya perilaku nakal siswa.
Beberapa contoh studi yang dilakuk.an menyatakan : Pertama, survei dipuluban
SMA menunjukkan bahwa sekolah-sekolah yang mutunya baik memiliki ciri-ciri
yang berbeda dengan sekolah-sekolah yang mutunya biasa dalam gairah belajar
siswa, motivasi guru. hasil belajar, dan iklim sekolah secara keseluruhan. Ciri-ciri

z

tersebut diatribusikan oleh kepemimpinan kepala sekolah. Kedua, studi di 13
negara maju dan 16 negara berkembang menunjukkan basil yang konsisten bahwa

sek.itar sepertiga dari varians mutu pendidikan di sekolah dijelaskan oleh kualitas
kepemimpinan kepala sekolah (Dedi Supriadi,1998: 178).
Berdasarkan contoh studi-studi di atas, sangat jelas bahwa kepala sekolah
berpengaruh dalam mengembangkan lembaganya. Kepala sekolah merupakan
pimpinan pendidikan yang sangat penting, karena lebih dekat dan langsung
berhubungan dengan pelaksanaan program pendidikan tiap sekolah dan sangat
berpengaruh bahkan sangat menentukan terhadap kernajuan sekolah.

4

Kedudu.kan kepala sekolah memiliki peranan yang sangat penting, karena
kepala sekolah dapatlah dikatakan sebagai sentral, sebab maju mundurnya,
dinamis

stainy~

mati hidupnya sekolah, sebagian ditentukan oleh tepat tidaknya

kepemimpinan kepala sekolah yang diterapkan dalam lembaga pendidikan yang
bersangkutan. Sejalan dengan yang dikemukakan Samani (1999: 12) seorang
kepala sekolah sangat berpengaruh dalam mengembangkan lembaganya, karena
lebih dekat dan langsung berhubungan dengan pelaksanaan program pendidikan
tiap sekolah dan bahkan sangat menentukan kemajuan sekolah. Berdasarkan
pendapat ini, melalui pengaruh kepa.Ja sekolah dan motivasinya a.kan membuat
guru

berinovasi dan mengembangkan kr e atifsny~

sehingga bermuara

kepeningkatan mutu pendidikan. Banyak faktor-faktor yang berkaitan dengan
kepemimpinan kepala sekolah,

Z

antara lain : pengetahuan fungsi-fungsi

manajemen, keterampilan kepemimpinan, tingk.at demokratisasi kepemi.mpinan,
gaya kepemimpinan.
Begitu besarnya peranan kepemimpinan kepala sekolah dalam proses
pencapaian tujuan pendidikan, sehingga dapat dikatakan bahwa sukses tidaknya
kegiatan di sekolah sebagian besar ditentukan oleh kualitas kepemimpinan yang
dimiliki oleh kepala sekolah. Menurut Burbanuddin (1994:90) keberhasilan
seseorang pemimpin dalam melaksanakan tugasnya tidak ditentukan keahliannya
di bidang konsep dan teknik kepemimpinan semata, melainkan kemampuan
pemimpin dalam menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi atau
iklim organisasi untuk menggerakkan bawahannya secara berhasil.

5

B. ldentifikasi Masalab
Kedudukan kepala sekolah sangat penting karena merupakan motor
penggerak peningkatan mutu sekolah.

Banyak faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi keberhasilan kinerja kepala sekolah seperti yang disebutkan di atas.
Secara garis besar faktor-faktor tersebut dapat diklasiftkasikan menjadi faktor
internal dan ekstemal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari sekolah itu
sendiri, seperti pengetahuan manajemen sekolah, kecerdasan emosional, tingkat
kesejahteraan, tingkat pendidikan dan sebagainya. Untuk faktor eksternal adalah
faktor yang berasal dari luar sekolah, seperti kurikulwn, kebijakan-kebijakan
pendidikan, stakeholders, dan sebagainya. Dari Jatar belakang dan penjelasan di
atas dapat diidentiflkasikan beberapa masalah yang berhubungan dengan kinetja
kepala sekolah tersebut, seperti : Apakah pengetahuan manajemen kepala sekolah
berhubungan dengan efektivitas kinerja kepala sekolah?. Apakah tingkat
demokratisasi kepemimpinan kepala sekolah berhubungan dengan kinerja kepala
sekolah?. Apak:ah keterampilan kepemimpinan kepala sekolah berhubungan
dengan kinerja kepala sekolah?. Apakah gaya kepemimpinan kepala sekolah
berhubungan dengan kinerja kepala sekolah?. Apakah kesejahteraan berhubungan
dengan kinerja kepala sekolah?. Apakah kuantitas dan kualitas fasilitas fisik
sekolah berhubungan dengan kinerja kepala sekolah?. Apakah sentralisasi
kurikulum berhubungan dengan kinerja kepala sekolab?. Apakah pihak-pihak yang

6

terkait (stakeholders) berhubungan dengan kinerja kepala sekolah? Apakah
kecerdasan emosional berhubungan dengan kinetja kepaia sekolah?

C. Pembatasan Masalah
Untuk meneliti kinerja kepala sekolah, banyak variabel yang perlu
diperhatikan seperti yang dikemukakan dalam identiftkasi masalah terdahulu,

sehingga penulis merasa perlu membuat suatu batasan masalah yang akan di~

maka
lingkup penelitian ini dibatasi pada tingkat demokratisasi kepemimpinan kepala
sekolah dan kecerdasan emosional yang berhubungan dengan kinerja kepala
sekolah.

D. Perumusan Masalah

z

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka masalah penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifik.an antara tingkat
demokratisasi kepemimpinan kepala sekolah dengan kinetja kepala sekoJah di

SMA Negeri Kota Medan?
2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signiftkan antara kecerdasan
emosional kepala sekolah dengan kinerja kepala sekolah di SMA Negeri Kota
Medan?

,,
7

3. Apakah

terdapat hubungan yang positif dan signifik.an antara

tingkat

demolaatisasi kepemimpinan dan kecerdasan emosional secara bersam~
dengan kinerja kepala sekolah di SMA Negeri Kota Medan ?

E. Tujuan PeneHtian
Adapun Tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat demokratisasi kepemimpinan

2. Untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional kepala sekolah
dengan kinerja kepala sekolah di SMA Negeri Kota Medan.
3. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat demokratisasi kepemimpinan dan
kecerdasan emosional kepala sekolah secara

bersam~

dengan kinerja

kepala sekolah di SMA Negeri Kota Medan.

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian ini, maka diperoleh manfaat sebagai
berikut:
1. Hasil penelitian ini diharapkan memberi masukan tentang ada tidaknya
bubungan positif antara tingkat demokratisasi kepemimpinan dan kecerdasao
emosional kepala sekolah dengan kinerja kepala sekolah, baik secara parsial
maupun secara bersama-sama. Dengan mengetahui kadar bubungan tersebut,

8

maka penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dalarn peningkatan
kinerja kepala sekolah.
2. Bagi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), sebagai masukan
untuk mengembangkan khasanah ilmu pengetahuan dalam menciptakan
tenaga-tenaga edukatif yang merniliki gaya kepemimpinan dan kecerdasan
emosional.
Bagi Dinas Pendidikan Kota Medan, agar selalu mengawasi kinerja kepala
sekolah.

Bagi Kepala Sekolah, sebagai masukan dalam Evaluasi kinerjanya.
Bagi peneliti lain, yang melakukan penelitian yang berhubungan dengan
kinetja kepala sekolah.

9

BABV

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan basil analisis data dan pengujian hipotesis penelitian maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Tingkat demokratisasi kepemimpinan mempunyai hubungan yang signifikan
dan berarti dengan k.ineija kepala sekolah, dengan koe:fisien korelasi 0,475.
Hal ini berarti semakin baik tingkat demokratisasi kepemimpinan maka

semakin baiklah kinerja kepala sekolah. Tingkat demokratisasi kepemimpinan
ini memberikan surnbangan relatif dan sumbangan efektif masing-masing 1,78 %

dan 0,91 % terhadap kinerja kepala sekolah.
2. Kecerdasan emosional mempunyai hubungan yang positif dan signiflk.an
dengan kinerja kepala sekolah, dengan koefisien k.orelasi 0,560.

Hal ini

berarti semakin baik kecerdasan emosional k.epala sek.olah maka semakin
baiklah kinerjanya Kecerdasan emosional memberikan sumbangan relatif dan
efektif masing-masing 98,22% dan 49,98% terhadap kinerja kepala sekolah.
3. Tingkat demokratisasi kepemimpinan dan kecerdasan emosional secara
bersama-sama mempunyai hubungan dengan kinerja kepala sekolah. dengan
koefisien korelasi 0,51, dan koefisien detenninasi 0,26, sehingga secara
bersama-sama kedua variabel dapat menjelaskan 26 % tentang kinerja kepala
sekolah.

51

B. lmplikasi
Kecerdasan emosional kepala sekolah mempunyai korelasi yang lebih
tinggi dari tingkat demokratisasi kepemimpinan. Hal ini membulcti.kan

rnemahamai kecerdasan emosional sangatlah penting. Kecerdasan emosional
pada saat ini muJai di permasalahkan organisasi maupun kelompok, banyak yang
pro dan kontra. Jadi dari hasil penelitian ini sangatlah penting kecerdasan
emosional kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja sekolah demi pencapaian
mutu.
Kepala sekolah sebagai pemimpin dalam satuan pendidikan, harus
menekankan betapa pentingnya kecerdasan emosional ini. Bagi setiap warga
sekolah yang memiliki kecerdasan emosional ini akan meningkatkan hubungan
yang baik baik antara sesama guru, karyawan, atasan maupun dengan siswa.

Saran - saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi basil penlit~

maka dapat

dikemukakan saran sebagai berikut :

1. Kepala sekolah sebaiknya secara konsisten meningkatkan pemahamannya
akan

kecerdasan

emosional

dan

demokratisasi

kepemimpinannya.

PeningkttU:m ini dapat dilakukan melalui belajar sendiri dengan membaca

buku-buku dan juga belajar melalui diskusi dengan sesama guru maupun
tenaga-tenaga ahli.
2. Kantor Dinas Pendidikan, sebaiknya mengupayakan peningkatan kinerja
kepala sekolah, hal ini dapat dilakukan dengan peningkatan pemahaman
warga sekolah tentang kecerdasan emosional.
3. Diharapkan kepada peneliti lain untuk mengkaji faktor·faktor lain yang
berhubungan dengan kinerja kepala sekolah agar kualitas persekolahan
semakin meningkat.

58

DAFfAR KEPUSTAKAAN

Arikunto Suharsimi. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
t 994. Ana/isis Administrasi Manajemen
Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Burhanuddin.

dan

Kepemimpinan

Depdiknas. 2000. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta.
Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Utara, 2003. Laporan Umum Pelaksanaan Ujian
Nasional. Medan.

Dinas Pendidik
Gibson, Donnelly & Ivancevich. 1994. Organizations.
Jakarta : Erlangga.

Terjemahan Djakarsih.

Hasan Iqbal. 1999. Statistik 1 (Statistik Deslcriptif). Jakarta : Bumi A.ksara.
Hersey, Paul and Blancchard H. Kenneth. 1986. Manajemen of Organizational
Behavior, (Edisi Bahasa Indonesia Agus Dharma). Jakarta : Prenhallindo.
Kamars, Dachnel. 2004. Administrasi Pendidikan Teori dan Praktek. Padang

Universitas Putra Indonesia Press.
Good. 1973. Supervisor Behavior in Education . New York
Company.

Graw Hill Book

ManulJang, Belferik. 2002. Studi tentang Kecerdasan Emosional Kepala Sekolah dan
Efektivitas MBS di Sekolah Dasar. Medan : Jumal, Universitas Negeri Medan.
Salusu. J. 2000. Pengambilan Keputusan Stratejik. Jakarta : Gramedia widiasarana
Indonesia.
Samani. 1999. Manajemen Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara.
Samosir, Lustani. 2000. Kontribusi Pengetahuan Manajemen Sekolah dan
Kemampuan Bekerjasama terhadap Kinerja Kepala SLTP Negeri Tapanuli
Utara. Padang : PPs Universitas Negeri Padang.
Simorangkir, Mauliate. 2001. Menuju Siswa yang Self Confidence. Medan : Sib,

Artikel.

59

Siagian, Sondang P. 1988. Fungsi-Fungsi Manajemen. Jakarta : Gunwg Agung.

-----1996. Filsafat Administrasi. Jakarta : Gunung Agung.
Subino. 1982. Metode Statistika. Jakarta : Tarsito.
Sudjana. 1986. Metode Statistika. Jakarta : Tarsito.
Sugiyono. 1993. Metode Pene/itian Administrasi. Bandung : Alfabeta.
Supriadi, Dedi. 1998. Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta : Adicita
KaryaNusa.
1999. Administrasi Mana ·emen dan Or

Syah Nur, Agustiar. 2001. Peralihan Manajemen Pendidikan dari Sistem Sentralisasi
Ire Desentralisasi. Padang : PPs. Universitas Negeri Padang.
Terry, George R. 1%4. Principles of Management. Dlinois: Richard D Irwan, Inc.,

Homewood.
Wahjosumidjo. 1999. Kepemimplnan Kepala Sekolah. Jakarta : Rajawali Pers.

"'

Winardi, 2000. Fungsi-fungsi Manajemen. Jakarta : Gunung Agung.
Yuki Gary, 1996. Kepemimpinan Dalam Organisasi (Edisi Bahasa Indonesia Jusuf
Udaya). Jakarta : Prenhallindo.

60