FASILITAS LABORATORIUM TERHADAP KREATIVITAS MAHASISWA PADA MATA KULIAH PIANO DI PRODI MUSIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

ABSTRAK

Vivani Sibarani, Peranan Fasilitas Laboratorium Terhadap Kreativitas
Mahasiswa Pada Mata Kuliah Piano di Prodi Musik Universitas Negeri
Medan, 2012
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah peranan fasilitas laboratorium
terhadap kreativitas mahasiswa pada mata kuliah piano, serta mengetahui proses
dalam pembelajaran piano di Program Studi Seni Musik.
Lokasi penelitian dilakukan di Jurusan Sendratasik tepatnya pada Program Studi
Seni Musik. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa yang
mengambil mata kuliah piano pada semerter genap 2012 yang berjumlah 125
mahasiswa, 4 orang dosen piano, serta 1 oramg kepala Laboratorium Seni Musik.
Sedangkan sampelnya adalah 45 orang mahasiswa, 4 orang dosen piano, serta 1
orang kepala Laboratorium, sehingga jumlah sampel adalah 45 orang.
Penelitian ini berbentuk Deskripsi Kualitatif, sedangkan teknik pengumpul data
yang digunakan berupa observasi lapangan, wawancara, dokumentasi dan studi
pustaka. Dari data yang terkumpul dianalisis untuk mendapatkan hasil dari
penelitian.
Hasil penelitian diperoleh bahwa: pengelolaan laboratorium di Program Studi
Seni Musik dikelola oleh Kepala Laboratorium yang disesuaikan dengan Tugas
dan Fungsi Kepala Labolatorium Seni Musik, Deskripsi Kerja Koordinator

Lab./Studio Seni Musik, dan Perencanaan dan Pengembangan Lab./Studio Seni
Musik. Fasilitas yang dipergunakan dalam proses pembelajaraan di Program
Studi Seni Musik adalah: Alat Musik Perkusi, Alat Musik Gitar, Alat Musik
Piano, Alat Musik Keyboard, dan Komputer.Proses pembelajaraan mata kuliah
piano yang ada pada Program Studi Seni Musik dilakukan dengan membagi
mahasiswa sesuai dengan jumlah dosen piano sebanyak 4 orang, pemberian materi
dilakukan dengan menggunakan metode demonstrasi, pemberian tugas untuk
latihan mandiri, dan ujian formatif yang dilakukan dengan menggunakan sistem
silang. Kreativitas mahasiswa Program Studi Seni Musik dalam bermain piano
dapat dilihat dari bahan/materi yang diberikan dosen. Bila kreativitas mahasiswa
tinggi maka bahan/materi tersebut dapat dipresentasikan dengan baik,
kebalikannya bila kreativitasnya rendah maka bahan/materi tersebut tidak akan
bisa dipresentasikan. Kreativitas lainnya dapat dilihat pada kreativitas mahasiswa
dalam membuat media dalam pembelajaran piano yang berupa gambar tuts piano,
latihan penjarian dengan menggunakan jari-jemari, serta kreativitas dalam
bermain piano pada piano yang rusak.

iv

1


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dari proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Namun untuk mewujudkan
hal tersebut tidaklah mudah, ada banyak masalah yang dihadapi. Salah satu
masalah

besar

dalam

bidang

pendidikan


di

Indonesia

yang

banyak

diperbincangkan adalah mutu pendidikan.
Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia salah satunya adalah
dalam ketersedian fasilitas yang mendukung proses pembelajaran baik dalam
pendidikan formal maupun non formal. Pendidikan yang diajarkan pada
pendidikan formal dan non formal, telah menjadi kebutuhan dunia pendidikan
secara subtansial termasuk dengan pendidikan seni, hanya saja porsi pengajaran
dari masing-masing ilmu tidaklah sama. Hal ini berarti bahwa melalui pendidikan
seni keindahan dapat diwadahi didunia pendidikan.
Salah satu pendidikan seni tingkat universitas yang ada di kota Medan
terdapat di Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri
Medan. Jurusan Sendratasik mempunyai dua Program Studi yaitu Program Studi
Seni Musik dan Program Studi Seni Tari. Kedua Program Studi ini mempunyai

mata kuliah praktek dan mata kuliah teori. Beban SKS (Sistem Kredit Semester)

1

2

mata kuliah praktek rata-rata sama dengan beban SKS untuk mata kuliah teori.
Mata kuliah praktek yang ada di Program Studi Seni Tari misalnya adalah: praktek
tari tradisional, tari nusantara dan tari mancanegara, praktek tari lainnya,
sedangkan pada Program Studi Seni Musik mata kuliah praktek diantaranya
adalah praktek tiup, gesek, vokal, petik, piano, perkusi, paduaan suara, ansambel,
direksi koor dan lainnya.
Mata kuliah praktek di Program Studi Seni Musik khususnya mata kuliah
pilihan (instrumen pilihan) mewajibkan mahasiswa untuk mempunyai instrumen
yang sesuai dengan pilihannya sendiri. Hal ini dikarenakan setelah melakukan
pembelajaran bersama dosen (perkuliahan praktek), maka mahasiswa dituntut
untuk belajar mandiri maupun berkelompok sesuai dengan tugas yang diberikan
dosen. Namun hal itu tidak berlaku untuk mata kuliah piano, karena dosen mata
kuliah piano tidak mewajibkan mahasiswanya untuk memiliki piano karena
harganya yang sangat mahal. Namun yang diharuskan oleh dosen piano adalah

untuk melakukan latihan mandiri dengan memanfaatkan piano yang ada di
Program Studi Seni Musik.
Mata kuliah Piano merupakan mata kuliah wajib yang harus dipelajari oleh
mahasiswa Program Studi Seni Musik. Mata kuliah Piano merupakan matakuliah
wajib yang berjenjang (piano 1 dan piano II) dengan memuat masing-masing dua
SKS, yang muncul di semester I (untuk piano I) dan semester II (untuk piano II).
Sedangkan bagi mahasiswa yang mau mengembangkan kompetensi dalam
bermain piano bisa mengambil mata kuliah pilihan piano. Mata kuliah pilihan
piano terdiri dari 4 (empat semester) yang dimulai dari semester I, II, III dan IV.

3

Selain dipergunakan pada mata kuliah wajib, piano juga dibutuhkan untuk mata
kuliah teori misalnya: teori musik, solfegiso, harmoni, komposisi dan mata kuliah
praktek instrumen lainnya. Oleh sebab itu piano merupakan instrumen yang
sangat penting dipergunakan pada Program Studi Seni Musik sebagai dasar dalam
pembelajaran musik.
Pengelolaan semua instrumen yang ada di Program Studi Seni Musik
ditanggungjawabi oleh seorang Kepala Laboratorium dengan tugas utamanya
adalah mengelola semua alat-alat laboratorium yang digunakan dalam perkuliahan

(teori dan praktek), misalnya ketika perkuliahan analisa musik yang harus
menggunakan piano, maka Kepala Laboratorium harus menyediakan instrumen
tersebut dalam pembelajaran tersebut. Peminjaman instrumen musik yang ada di
laboratorium juga tidak sembarangan dan harus mengikuti aturannya, misalnya
aturan dalam peminjaman alat maupun dalam pengembalian alat, sehingga semua
instrumen yang ada di laboratorium terkoordinir dengan baik.
Dengan dibutuhkannya piano di setiap mata kuliah teori dan praktek di
Program Studi Seni Musik, maka piano harus mempunyai kondisi yang baik,
karena dari observasi yang peneliti lakukan hanya beberapa piano yang layak
untuk dipergunakan dalam perkuliahan, selebihnya dalam keadaan tidak bisa
dipergunakan. Oleh sebab itu peranan Kepala Laboratorium sangat dibutuhkan
sekali untuk mencari jalan keluar agar pembelajaran yang menggunakan piano
dapat berjalan dengan lancar.
Piano juga dapat merangsang kreativitas mahasiswa dalam belajar piano
baik yang dilakukan dengan latihan mandiri maupun kelompok, misalnya dalam

4

mengaransement (mengubah) lagu bahkan membuat lagu karena piano merupakan
dasar dalam pembelajaran musik baik secara teori maupun secara praktek.

Kreativitas untuk bermain piano tergantung kepada mahasiswanya, kalau
mahasiswa tidak pernah melakukan latihan piano maka kreativitas tidak akan
muncul pada diri mahasiswa, bahkan kebalikannya apabila mahaiswa sering
bermain piano maka kreativitasnya akan muncul. Hal ini dapat dilihat dari
kreativitas mereka untuk berlatih memainkan lagu-lagu pop di luar dari lagu
klasik yang ditugaskan oleh dosen piano.
Dari uraian di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian di
Jurusan Sendratasik dengan judul: Peranan Fasilitas Laboratorium Terhadap
Kreativitas Mahasiswa pada Mata Kuliah Piano di Program Studi Seni Musik
Universitas Negeri Medan.

B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah sejumlah masalah yang berhasil ditarik dari
uraian latar belakang atau kedudukan masalah yang akan diteliti dalam lingkup
permasalahan yang lebih luas.
Tujuan dari identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan
menjadi terarah serta cakupan masalah yang dibahas tidak terlalu luas. Adapun
masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengelolaan laboratorium yang ada di Program Studi Seni
Musik?


5

2. Apasarana dan prasarana yang dipergunakan dalam proses pembelajaraan
mata kuliah piano di Program Studi Seni Musik?
3. Apakah piano dapat menimbulkan kreativitas mahasiswa Program Studi
Seni Musik?
4. Bagaimana proses pembelajaran mata kuliah piano yang diterapkan oleh
dosen pada mahasiswa Program Studi Seni Musik?
5. Bagaimana peranan fasilitas laboratorium terhadap mata kuliah piano?
6. Fasilitas apa yang mendukung pembelajaran piano di Program Studi Seni
Musik?
7. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam pembelajaraan mata kuliah
piano di Program Studi Seni Musik?

C. Pembatasan Masalah
Melihat situasi, kondisi dan keterbatasan biaya serta waktu yang relatif
singkat maka peneliti merasa perlu mengadakan pembatasaan masalah untuk
mempermudah pemecahan masalah yang dihadapi dalam penelitian ini, untuk itu
peneliti membatasi masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pengelolaan laboratorium yang ada di Program Studi Seni
Musik?
2. Bagaimanakah peranan fasilitas laboratorium terhadap mata kuliah yang ada
pada Program Studi Seni Musik?
3. Bagaimanakah proses pembelajaraan mata kuliah piano yang diterapkan oleh
dosen pada mahasiswa Program Studi Seni Musik?

6

4. Bagaimanakah kreativitas mahasiswa Program Studi Seni musik dalam bermain
piano?
5. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam pembelajaraan mata kuliah
piano di Program Studi Seni Musik?

D. Perumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan titik fokus dari sebuah penelitian yang
hendak dilakukan, mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk
menemukan jawaban pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik,
sehingga dapat mendukung untuk menemukan jawaban pertanyaan.
Berdasarkan uraian di atas sejalan dengan pendapat Sumadi (2005:17) yang

mengatakan bahwa: “Setelah masalah diidentifikasikan dan dipilih, maka perlu

dirumuskan. Perumusan ini penting, karena hasilnya akan menjadi penuntun bagi
langkah-langkah selanjutnya.”
Berdasarkan

latar

belakang

masalah,

identifikasi

masalah,

serta

pembahasan masalah maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:
Peranan Fasilitas Laboratorium Terhadap Kreativitas Mahasiswa pada Mata

Kuliah Piano Program Studi Seni Musik Universitas Negeri Medan.

E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengelolaan laboratorium yang ada di Program Studi Seni Musik

7

2. Mengetahui peranan fasilitas laboratorium terhadap mata kuliah yang ada pada
Program Studi Seni Musik
3. Mengetahui proses pembelajaraan mata kuliah piano yang diterapkan oleh
dosen pada mahasiswa Program Studi Seni Musik?
4. Mengetahui kreativitas mahasiswa Program Studi Seni musik dalam bermain
piano?
5. Mengetahui kendala yang dihadapi dalam pembelajaraan mata kuliah piano di
Program Studi Seni Musik?

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat diadakannya penelitian ini adalah:
1. Sebagai bahan informasi bagi para pembaca tentang pentingnya fasilitas
piano untuk pembelajaran
2. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya yang memiliki
keterkaitan dengan topik ini.
3. Sebagai informasi bagi para mahasiswa dan dosen di Program Studi Seni
Musik
4. Sebagai informasi kepada mahasiswa dan dosen tentang fasilitas-fasilitas
yang ada di Program Studi Seni Musik

50

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Laboratorium di Program Studi Seni Musik di kelola oleh Kepala Laboratorium
yaitu Bapak Lamhot Sihombing, M.Pd. Pengelolaan Laboratorium disesuaikan
dengan Tugas dan Fungsi Kepala Labolatorium Seni Musik, Deskripsi Kerja
Koordinator Lab./Studio Seni Musik, dan Perencanaan dan Pengembangan
Laboratorium/Studio Seni Musik
2. Fasilitas yang dipergunakan dalam proses pembelajaraan di Program Studi
Seni Musik adalah: Alat Musik Perkusi yang digunakan untuk Pembelajaran
Perkusi, Alat Musik Gitar yang digunakan untuk Pembelajaran Gitar, Alat
Musik Piano yang digunakan untuk Pembelajaran Piano dan Mata Kuliah Teori
Lainnya, Alat Musik

Keyboard yang digunakan untuk Pembelajaran

Keyboard, dan Komputer.
3. Proses pembelajaraan mata kuliah piano yang ada pada Program Studi Seni
Musik dilakukan dengan membagi mahasiswa sesuai dengan jumlah dosen
piano sebanyak 4 orang, kemudian pemberian materi dilakukan dengan
menggunakan metode demonstrasi, pemberian tugas untuk latihan mandiri, dan
ujian formatif yang dilakukan dengan menggunakan sistem silang
4. Kreativitas mahasiswa Program Studi Seni Musik dalam bermain piano dapat
dilihat dari bahan/materi yang diberikan dosen. Bila kreativitas mahasisiwa

49

51

tinggi maka bahan/materi tersebut dapat dipresentasikan dengan baik,
kebalikannya bila kreativitasnya rendah maka bahan/materi tersebut tidak akan
bisa dipresentasikan.
5. Kendala yang dihadapi dalam pembelajaraan mata kuliah Piano di Program
Studi Seni Musik adalah: Minimnya alat musik piano sehingga mahasiswa
harus bergantian dalam latihan piano, Banyaknya alat musik piano yang rusak
sehingga tidak mencapai kompetensi yang diharapkan dalam bermain piano,
permainan piano tidak pada posisi oktaf yang sebenarnya karena posisi tersebut
rusak sehingga mahasiswa bermain piano pada oktaf yang lebih tinggi atau
lebih rendah, hampir semua piano yang ada di Program Studi Seni Musik nadanadanya banyak yang tidak cocok lagi (fals)

B. SARAN
1. Diharapkan dari pihak universitas agar selalu melihat kekurangan fasilitas yang
dibutuhkan oleh Program Studi Seni Musik, khususnya alat musik piano karena
piano merupakan alat musik yang sering digunakan dalam setiap pembelajaran
(teori dan praktek) dan merupakan alat musik dasar dalam pembelajaran musik.
2. Penambahan alat musik piano hendaknya dilakukan setiap tahun sehingga
dengan bertambahnya piano maka bisa digunakan oleh setiap mahasiswa tanpa
menunggu giliran yang terlama lama
3. Perawatan dan stem piano hendaknya dilakukanpada setiap awal semester
untuk menjaga nada yang pas, karena dalam satu semester piano digunakan

52

oleh beberapa orang mahasiswa sehingga akan menimbulkankan banyaknya
tuts piano yang mulai turun
4. Setiap mahasiswa hendaknya menjaga piano layaknya seperti alat musiknya
sendiri sehingga tidak sembarangan dalam bermain piano, dan setiap selesai
bermain piano selalu membersihkan dan menutup piano tersebut
5. Diharapkan adanya tenaga laboran dan teknisi untuk membantu Kepala
Laboratorium dalam peminjaman/pemgembalian alat-alat pratikum, serta
perbaikan alat-alat pratikum yang rusak.

53

54

55