OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PROYEK PERUMAHAN DENGAN CARA CRASH PROGRAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (STUDI LOKASI PERUMAHAN MUTIARA GRAHA AGUNG DI GRESIK).

OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PROYEK PERUMAHAN DENGAN CARA
CRASH PROGRAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE TIME COST
TRADE OFF (STUDI LOKASI PERUMAHAN MUTIARA GRAHA AGUNG
DI GRESIK)

TUGAS AKHIR

Diajukan oleh :
MINANUR ROHMAN
NPM : 0553010057

PPROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN ” J AWA TIMUR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PROYEK PERUMAHAN DENGAN CARA
CRASH PROGRAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE TIME COST

TRADE OFF (STUDI LOKASI PERUMAHAN MUTIARA GRAHA AGUNG
DI GRESIK)

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Mememuhi Persyar atan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Teknik ( S1 )
J urusan Teknik Sipil

Diajukan oleh :
MINANUR ROHMAN
NPM : 0553010057

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN ” J AWA TIMUR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PROYEK PERUMAHAN DENGAN CARA
CRASH PROGRAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE TIME COST
TRADE OFF (STUDI LOKASI PERUMAHAN MUTIARA GRAHA AGUNG
DI GRESIK)
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Tugas Akhir
Program Studi Teknik Sipil FTSP UPN ”Veter an” J awa Timur
pada tanggal, 28 November 2012
DosenPembimbing :
1. Penguji II
PembimbingUtama

Ir. ALI ARIFIN, MT.

I NYOMAN DITA PAHANG PUTRA, ST., MT.
NPT. 3 7003 00 0175 1

Tim Penguji :

2. Penguji I

PembimbingPendamping

Dra. ANNA RUMINTANG, MT.
NIP. 19620630 198903 2 00 1

Ir. MADE DHARMA ASTAWA, MT.
NPT : 19530919 198601 1 00 1
3. Penguji III

Ir. Diah Ratri J uliani, MT.
Mengetahui
Dekan Fakultas Teknik Sipil Dan Per encanaan

Ir. NANIEK RATNI J AR., M.Kes.
NIP. 19590729 198603 2 00 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PROYEK PERUMAHAN DENGAN CARA
CRASH PROGRAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE TIME COST
TRADE OFF
(STUDI LOKASI PERUMAHAN MUTIARA GRAHA AGUNG
DI GRESIK)

Oleh :
MINANUR ROHMAN
0553010057

ABSTRAK
Sering terjadi suatu proyek harus diselesaikan lebih cepat dari waktu
normalnya. Dalam hal ini pimpinan proyek (Project Manager) dihadapkan kepada
masalah bagaimana mempercepat penyelesaian proyek dengan biaya yang minimal.
Oleh karena itu perlu dipelajari terlebih dahulu hubungan antara waktu dan biaya.
Dan analisis mengenai pertukaran antara waktu dan biaya atau Analisis Time Cost
Trade Off (TCTO Analysis).
Penelitian ini mengambil obyek pada pengerjaan rumah type 50 yang
direncanakan dibangun sebanyak 20 unit di Jalan Wahidin Sudiro Husodo Gresik.
Proyek ini dikerjakan oleh PT Graha Agung Propertindo.

Dari hasil analisis diketahui bahwa proyek dapat diselesaikan dengan lebih cepat dari
yang direncanakan perusahaan dengan durasi optimum selama 240 hari, atau lebih
cepat 47 hari dari yang direncanakan perusahaan selama 287 hari. Dari perhitungan
dapat disimpulkan percepatan proyek hingga 240 hari dengan menambah jumlah jam
kerja pada aktivitas yang berada di lintasan kritis akan menurunkan jumlah total
biaya yang harus dikeluarkan sebesar Rp 10,147,763.00 dari sebesar Rp.
1,952,750,000.00 turun menjadi Rp. 1,942,602,236.80, atau turun 0,61% dari nilai
total biaya proyek, dengan perincian sebagai berikut: (a) Akibat penambahan jam
lembur, biaya langsung naik sebesar Rp. 14,715,237.80 (b) Akibat pengurangan
durasi selama 47 hari biaya tak langsung turun sebesar Rp. 24,863,000.00
Kata kunci: Optimasi Biaya dan Waktu, Crash Program, Time Cost Trade Off

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Dengan segala puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini
sebagai salah satu syarat akademis dalam menyelesaikan program pendidikan Strata

1 (S-1) di Jurusan Teknik Sipil - FTSP Universitas Pembangunan Nasional “
Veteran” Jawa Timur.
Dalam menyusun Tugas Akhir yang berjudul “OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU
PROYEK PERUMAHAN DENGAN CARA CRASH PROGRAM DENGAN
MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (STUDI LOKASI
PERUMAHAN MUTIARA GRAHA AGUNG DI GRESIK)“ ini, penulis berusaha
menerapkan segala sesuatu yang penulis peroleh baik dari bangku kuliah maupun
dari literatur yang berkaitan, serta arahan-arahan dari dosen pembimbing. Penulis
sadar, dengan segala keterbatasan yang ada, laporan ini masih jauh dari
kesempurnaaan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada :
1.

1. Ir. Naniek Ratni JAR., M.Kes , selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan UPN “Veteran” Jawa Timur.

2.

Bapak Ibnu Solichin, ST, MT. selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil dan
Perencanaan UPN “Veteran” Jawa Timur.


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.

I Nyoman Dita Pahang Putra, ST., MT. Selaku Dosen Pembimbing utama di
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UPN “Veteran” Jawa Timur yang
senantiasa meluangkan waktunya untuk asistensi.

4.

Dra. Anna Rumintang, MT., Selaku Dosen Pembimbing pendamping di Fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaan UPN “Veteran” Jawa Timur, yang senantiasa
meluangkan waktunya untuk asistensi.

5.

Orang tua yang telah banyak mendukung dalam semangat belajar dan
membimbing dalam hal apapun.


6.

Seluruh rekan–rekan dan semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini.

7.

Retno Triwilujeng serta keluarga yang telah memberikan dukungan serta
semangat.

8.

Seluruh para staf Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan yang telah membatu
urusan akademik.

9.

Teman-teman Teknik Sipil atas dukungan dan semangatnya sehinngga Tugas
Akhir ini selesai dengan baik.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan

Tugas Akhir. Oleh karena itu penulis menerima semua kritik dan saran dari para
pembaca. Semoga laporan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya.
Surabaya,
Penyusun

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN


BAB I

: PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .....................................................................................

1

1.2 Permasalahan........................................................................................

2

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................

3

1.4 Batasan Masalah ...................................................................................

3


1.5 Data Teknik ..........................................................................................

4

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penjadwalan .........................................................................................

6

2.1.1 Definisi Jadwal .........................................................................

6

2.1.2 Perencanaan Jadwal Proyek.......................................................

6

2.1.3 Penjadwalan Dalam Proyek .......................................................

7

2.2 Metode PERT .......................................................................................

19

2.3 Metode CPM ........................................................................................

20

2.4 Crash Program .....................................................................................

21

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.5 Analisis Time Cost Trade Off ................................................................

22

2.5.1 Hubungan Optimasi Waktu dan Biaya .......................................

22

2.5.2 Hal-hal Khusus Hubungan Optimasi Waktu dan Biaya ..............

25

2.5.3 Pertukaran Waktu dan Biaya .....................................................

27

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Obyek Penelitian ..................................................................................

29

3.2 Proses Penelitian...................................................................................

29

3.3 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ....................................................

29

3.3.1 Jenis Data..................................................................................

29

3.3.2 Metode Pengumpulan Data .......................................................

30

3.4 Metode Penelitian .................................................................................

31

BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Aktivitas Pekerjaan ...............................................................................

32

4.2 Penyusunan Network Diagram..............................................................

32

4.3 Lintasan Kritis ......................................................................................

38

4.4 Perhitungan Produktivitas Harian Normal .............................................

38

4.5 Menentukan Normal Cost .....................................................................

41

4.6 Alternatif Percepatan/Crashing Scenario ..............................................

55

4.7 Produktivitas Harian Setelah Percepatan ...............................................

56

4.8 Perhitungan Crash Duration dan Crash Cost ........................................

59

4.9 Perhitungan Cost Slope .........................................................................

67

4.10 Biaya Langsung ....................................................................................

70

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.11 Biaya Tak Langsung .............................................................................

70

4.12 Analisis Time Cost Trade Off ................................................................

71

4.13 Pembahasan ..........................................................................................

71

BAB VI : PENUTUP
5.1 Kesimpulan ..........................................................................................

73

5.2 Saran .................................................................................................

73

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1

Kunci Pada Diagram Preseden ..................................................

16

Tabel 4.1

Rincian Biaya Tak Langsung Per Hari.......................................

71

Tabel 4.2

Perbandingan Biaya Proyek Sebelum dan Sesudah Crashing
Program....................................................................................

73

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1

Peta Lokasi.............................................................................

5

Gambar 2.1

Hubungan Biaya dan Waktu Dalam Proyek ............................

24

Gambar 2.2

Hubungan Khusus Biaya dan Waktu ......................................

25

Gambar 2.3

Hubungan Khusus Biaya dan Waktu (A) ................................

25

Gambar 2.4

Hubungan khusus Biaya dan Waktu (B)..................................

26

Gambar 3.1

Flow Chart Metodologi Penelitian ..........................................

31

Gambar 4.1

Project normal 1 unit rumah ...................................................

34

Gambar 4.2

Project normal 20 unit rumah .................................................

35

Gambar 4.3

Project crash 1 unit rumah ......................................................

36

Gambar 4.4

Program crash 20 unit rumah ..................................................

37

Gambar 4.1

Perbandingan antara durasi normal dengan durasi crash .........

41

Gambar 4.2

Selisih antara durasi normal dengan durasi crash ....................

42

Gambar 4.3

Perbandingan antara normal cost dengan crash cost ................

71

Gambar 4.4

Selisih antara normal cost dan crash cost ................................

71

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1

Rencana Anggaran Biaya

Lampiran 2

Daftar Analisa Harga Satuan

Lampiran 3

Hasil Perhitungan Waktu Dan Biaya Aktivitas-Aktivitas Pekerjaan
Yang Berada Pada Jalur Kritis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dengan berkembanganya pembangunan properti di Indonesia, serta semakin
kompetitifnya persaingan maka faktor waktu menjadi sangat penting disamping
faktor biaya dalam penyelesaian sebuah proyek. Makin cepat proses penyelesaian ini
maka biaya overhead proyek dapat dihemat serta proses pemasaran perumahan
tersebut dapat dipercepat.
Untuk itu diperlukan cara agar penyelesaian struktur rumah dapat dikerjakan
dengan cepat. Dalam kasus ini penulis akan mengetengahkan masalah yang dihadapi
oleh pengusaha konstruksi seperti investor dan kontraktor agar dapat melaksanakan
pekerjaannya dengan waktu yang lebih pendek dan biaya minimum. Untuk itu
penulis dalam hal ini akan mengangkat suatu obyek penelitian perumahan karena
untuk memenuhi kebutuhan rumah haruslah cepat dan dapat segera digunakan oleh
masyarakat.
Suatu pekerjaan yang memiliki aktifitas dengan tingkat kuantitas dan tingkat
variasi yang banyak seprti proyek pembangunan perumahan akan memiliki tingkat
kerumitan yang tinggi. Hal ini memerlukan proses manajemen yang benar–benar
matang dan terarah dengan jelas. Fungsi manajemen seperti perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian akan selalu terintraksi setiap waktu
dalam setiap aktifitas dalam pekerjaan itu. Untuk mencapai hasil yang diinginkan
pihak manajemen harus benar–benar dapat mengintegrasikan berbagai macam
variabel pekerjaan menyangkut sumber daya yang terbatas seperti waktu, biaya,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

tenaga kerja, fasilitas kerja dan lain–lain guna mencapai tujuan yang ditetapkan
pihak pemberi tanggung jawab.
Beberapa developer sering mengalami pekerjaan proyek pembangunan
perumahan perumahan. Mengingat proyek perumahan ini selalu ada sesuai dengan
pertumbuhan jumlah penduduk maka proyek pembangunan perumahan ini akan
sering dilakukan dan menjadi proyek yang rutin sehingga proyek ini akan selalu
berulang.
Untuk itu pengusaha akan berfikir bagaimana caranya melaksanakan proyek
dengan kurun waktu yang relatif singkat dan mengoptimalkan biaya. Pemberlakuan
crash program dapat dilakukan dengan cara penambahan jam kerja yaitu dengan
pemberlakuan jam kerja lembur (over time) tanpa menambah jumlah tenaga kerja.
PT Graha Agung Propertindo pada saat ini sedang mengerjakan proyek
Proyek Perumahan Mutiara Graha Agung di Gresik. Adapun type rumah yang
dikerjakan terdiri dari tiga type 42, 45, dan 50. Penelitian mengambil obyek pada
pengerjaan rumah type 50 yang direncanakan dibangun sebanyak 20 unit.

1.2 Per masalahan
Dari uraian latar belakang di atas dapat disampaikan permasalahan sebagai
berikut:
1. Berapa biaya dan durasi normal untuk menyelesaikan rumah tipe 50
2. Berapa biaya dan durasi percepatan yang dilakukan untuk menyelesaikan rumah
tipe 50

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang disampaikan, maka tujuan dari penelitian
ini adalah:
1. Untuk mengetahui biaya dan durasi normal untuk menyelesaikan rumah tipe 50
2. Untuk mengetahui dan menganalisis biaya dan durasi percepatan yang dilakukan
untuk menyelesaikan rumah tipe 50

1.4 Batasan Masalah
Batasan

permasalahan

yang

digunakan

untuk

lebih

memfokuskan

pembahasan pada permasalahan pokok dan tidak menyimpang dari topik yang akan
dibahas. Adapun batasan-batasan dalam penilitian ini adalah sebagai berikut:
1. Segala aktifitas pekerjaan yang digunakan sebagai obyek pembahasan dalam
Tugas Akhir ini berdasarkan pada RAB proyek yang diperoleh dari Perumahan
Mutiara Graha Agung di Gresik yakni PT Graha Agung Propertindo.
2. Harga satuan diasumsikan tidak mengalami perubahan.
3. Langkah crash program yang ditempuh yaitu dengan cara menambah jam kerja
(lembur) tanpa disertai penambahan tenaga kerja.
4. Waktu kerja lembur selama 2 jam / hari disesuaikan dengan data proyek.
5. Tidak meninjau kenaikan biaya satuan pekerjaan dan bahan proyek, baik biaya
langsung, maupun biaya tak langsung akibat inflasi, kebijakan pemerintahan,
bencana alam dan faktor-faktor lain yang secara langsung maupun tidak langsung
mengakibatkan kenaikan biaya.
6. Dalam menganalisa dengan pertukaran waktu dan biaya, jumlah sumber daya
yang tersedia tidak merupakan kendala.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7. Oleh karena kompleksnya jadwal proyek yang ditinjau dan sangat banyaknya
aktifitas-aktifitas yang terkait, maka dalam proposal tugas akhir ini ditekankan
pada pelaksanaan pembangunan rumah tipe 50 sedangkan kegiatan lain seperti
perizinan proyek dan lain-lain tidak dibahas.
8. Kasus proyek pembangunan yang akan direncanakan ini dibuat berdasarkan
proyek yang sedang dikerjakan di Perumahan Mutiara Graha Agung.
9. Dalam hal ini, digunakan 6 Tim, diantaranya 4 Tim konstruksi dan 2 tim
finishing.

1.5 Data Teknik
Untuk mengetahui gambaran obyek studi maka dibawah ini diberikan data
data teknik studi:
Nama Proyek

: Pembangunan Rumah Type 50 sebanyak 20 unit

Lokasi

: Jl. Wahidin Sudiro Husodo Gresik

Pemilik Proyek : PT Graha Agung Propertindo

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Gambar 1.1 Peta Lokasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1 Penjadwalan
2.1.1 Definisi J adwal
Berdasarkan beberapa literatur terdapat beberapa definisi tentang jadwal
proyek. Berikut ini beberapa definisi dari jadwal proyek menurut beberapa literature
yang berbeda:
1. Jadwal waktu proyek merupakan alat yang dapat menunjukkan kapan
berlangsungnya setiap kegiatan (Dipohusodo, 1996).
2. Penjadwalan merupakan fase menterjemahkan suatu perencanaan ke dalam suatu
diagram-diagram yang sesuai dengan skala waktu (Nugraha, 1985).
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa jadwal proyek
merupakan alat untuk menunjukkan kapan berlangsungnya masing-masing kegiatan
sesuai dengan perencanaan dalam sebuah proyek yang digambarkan dalam bentuk
diagram-diagram sesuai skala waktu.

2.1.2 Perencanaan J adwal Proyek
Melaksanakan suatu proyek adalah merubah masukan-masukan yang berupa
kegiatan dan sumber daya menjadi keluaran seperti yang sudah ditentukan didalam
kerangka logis (Dipohusodo, 1996). Jadi jadwal proyek merupakan alat yang
digunakan oleh tim proyek sebagai pedoman untuk menyusun catatan semua
kegiatan proyek dilengkapi dengan sumber daya yang dibutuhkan untuk masingmasing kegiatan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Dalam merencanakan jadwal sebuah proyek banyak hal yang harus kita
ketahui terlebih dahulu sehingga jadwal yang sudah kita buat dapat benar-benar
dilaksanakan. Suatu jadwal yang sudah sama belum tentu dapat dilaksanakan dalam
proyek serupa ditempat yang berbeda. Hal ini berkaitan dengan karakteristik masingmasing proyek yang berbeda-beda satu dengan yang lain.
Dalam beberapa kondisi, jadwal proyek dapat mengalami perubahan dari
yang telah direncanakan semula. Perubahan itu dapat berupa keterlambatan yang
berupa keterlambatan yang mengakibatkan durasi pelaksanaan proyek menjadi lebih
panjang atau bahkan dapat pula jadwal yang terjadi lebih maju dari rencana semula
sehingga durasi pelaksanaan menjadi lebih pendek. Setiap perubahan dalam jadwal
proyek tentu saja mengakibatkan perubahan biaya. Hal inilah yang perlu diperhatikan
oleh tim manajemen proyek. Jangan sampai biaya yang terjadi akibat perubahan
jadwal mengalami pembengkakan yang luar biasa.

2.1.3 Penjadwalan Dalam Proyek
Merencanakan jadwal dalam proyek merupakan hal yang sangat menentukan
keberhasilan proyek itu sendiri. Banyak hal yang harus dipertimbangan dalam
membuat jadwal. Salah satu kriterianya adalah bahwajadwal yang kita buat dapat
dibaca dan dimengerti oleh beberapa pihak yang berkepentingan dengan jadwal
proyek sehingga dapat benar-benar dilaksanakan sesuai rencana. Untuk itu aktifitas
pelaksanaan pekerjaan konstruksi secara grafis dapat dilukiskan dalam beberapa
metode, antara lain :
1. Diagram Balok (Gant Bar Chat)
2. Diagram Garis (Time/Production Graph)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3. Diagram Panah (Arrow Diagram)
4. Diagram Preseden (Precedence Diagram)
5. Diagram Skala Waktu (Time Scale Diagram)
Masing-masing metode memiliki ciri-ciri sendiri dan dipakai secara
kombinasi pada proyek-proyek konstruksi (Nugraha, 1985). Tiap-tiap metode
tersebut juga memiliki keuntungan dan kelemahan masing-masing. Berikut ini akan
dibahas lebih lanjut tentang masing-masing metode tersebut dan contoh
penggunaannya untuk proyek pembuatan jembatan. Berikut ini beberapa definisi
tentang metode-metode tersebut:
1. Diagram balok
Diagram balok diciptakan oleh Henry Gantt. Oleh sebab itu sering
disebut dengan nama Gantt Bar Chart. Pada sumbu x diagram ini menyatakan
skala waktu sedangkan pada sumbu y menyatakan aktifitas-aktifitas yang
direncanakan. Untuk pekerjaan yang aktifitasnya tidak begitu rumit serta bentuk
dan kontruksinya sederhana secara umum yang digunakan adalah diagram ini.
Berikut ini contoh diagram balok untuk pembuatan jembatan:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Gambar Diagram Balok :
Tahun 1985
No.

Macam Kegiatan

1

Galian Tanah 1 & 2

2

Plat pondasi 3

3

Plat pondasi 4

4

Tembok pondasi 5

5

tembok pondasi 6

6

plat jembatan 7

7

urug balik 8

8

urug balik 9

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Sumber : Nugraha, 1985

Pada tahap evaluasi, bagan balok digunakan untuk mengetahui sejauh
mana perkembangan pekerjaan. Seperti dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar Diagram Balok

A
B
C
D

W a k tu e v a lu a s i
Sumber : Nugraha. 1985

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

W a k tu

Keterangan :
a. Pekerjaan A seharusnya sudah selesai.
b. Pekerjaan B seharusnya sudah mulai.
c. Pekerjaan C sedang berlangsung.
d. Pekerjaan D belum berlangsung.
Keuntungan Diagram Balok:
a. Sederhana dan mudah dimengerti oleh semua tingkat manajemen sehingga
dapat diterima sdecara luas.
b. Merupakan alat perencanaan dan penjadwalan yang luas yang hanya
memerlukan sedikit penyempurnaan (revisi) dan pembaharuan (updating)
dari pada sistem-sistem yang lebih canggih.
Kelemahan Diagram Balok:
a. Hubungan antar aktifitas tidak dapat dilihat dengan jelas.
b. Sulit dipergunakan dalam pengerjaan pengawasan.
c. Alternatif untuk memperbaiki jadwal pelaksanaan yang lain tidak dapat
dibaca pada Diagram Balok.
d. Gambaran situasi secara keseluruhan proyek tidak dapat dilihat jika beberapa
aktivitas mengalami keterlambatan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2. Diagram panah
Gambar Diagram Panah

Mulai

aktifitas
durasi

Akhir

Sumber : Nugraha, 1985

Metode Network Planning pertama kali ditemukan pada tahun 1957
pada saat US Navy menghadapi masalah yang cukup rumit dalam merencanakan
penembakan peluru kendali jenis Polaris. Pada saat itu jaringan kerja yang
dipakai adalah PERT (Project Evaluation and Review Technique). Kemudian
pada tahun 1958 perusahaan bahan kimia Du Pont di USA menemukan metode
CPM (Critical Path Method), dalam memecahkan kesulitan-kesulitan proses
fabrikasi. Metode CPM yang ditemukan tersebut berupa diagram network yang
hampir sama dengan PERT.
Sejak saat itu Network Planning mulai dan dipakai dalam berbagai
bidang kegiatan antara lain militer, perusahaan, pekerjaan-pekerjaan teknik,
administrasi dan sebagainya. Prinsip Network Planning adalah hubungan
ketergantungan antara bagian-bagian pekerjaan yang digambarkan dalam
diagram network. Analisis network adalah kontrol penyelesaian-penyelesaian
proyek yang efisien ditinjau dari segi waktu dan biaya dan juga mempertinggi
efisiensi kerja baik manusia maupun alat.
Adapun keuntungan penggunaan Network Planning dalam proyek
adalah:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

a. Merencanakan, menjadwal, dan mengawasi proyek secara logis.
b. Menguraikan proyek secara menyeluruh tetapi juga mendetail.
c. Mengkomunikasikan rencana penjadwalan dan alternatif-alternatif lain
penyelesaian proyek dengan tambahan biaya.
d. Mengawasi proyek dengan lebih efisien karena hanya jalur-jalur kritisnya
saja yang perlu kosentrasi pengawas tetap.
Di samping itu analisis Network Planning juga membantu dalam:
a. Penjadwalan pekerjaan yang lebih efisin.
b. Pembagian secara merata waktu, tenaga, dan biaya.
c. Penjadwalan kembali bila ada keterlambatan penyelesaian.
d. Menentukan trade off antara waktu dan biaya.
e. Membuka probabilitas lain untuk penyelesaian proyek.
f. Merencanakan proyek yang kompleks.
Simbol-simbol dan istilah dalam Network Planning merupakan
gambaran grafis dari rangkaian aktivitas suatu rencana produksi. Definisi dan
simbol-simbol yang dipakai antara lain:
: arrow

: menyatakan aktifitas/job/kegiatan dari bagian proyek
yang waktu, sumber, keadaan awal dan keadaan
akhirnya sudah tertentu.

: dummy

: merupakan aktifitas semu, penghubung peristiwa
(yang

menyatakan

ketergantungan

selanjutnya) dan tidak memakan waktu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

aktifitas

: node

: event/lingkungan yang menyatakan saat mulai dan
berakhirnya suatu aktifitas.

Sebelum menggambarkan tentang aktifitas, beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam network planning adalah:
a. Panjang panah tidak menunjukkan panjang/lama waktu penyelesaian
pekerjaan.
b. Aktifitas-aktifitas yang mendahului (Predesesor) dan aktifitas-aktifitas yang
mengikuti (Suksesor).
c. Aktifitas-aktifitas yang dilakukan bersama-sama.
d. Aktifitas-aktifitas yang sudah ditentukan saat mulai atau berakhirnya biaya
dari aktifitas tersebut.
Beberapa aturan dasar dalam logika pembuatan Network Planning
adalah:
a. Sebelum suatu aktivitas dapat dimulai, keseluruhan aktifitas yang mendahului
harus sudah dikerjakan.
b. Tanda anak panah hanya menunjukkan logika ketergantungan, panjang dan
kemiringannya tidak mempunyai arti.
c. Nomor event tidak boleh sama dan biasanya dimulai dari nomor event yang
terkecil dengan penulisan dari sebelah kiri.
d. Antara dua event tidak boleh terjadi lebih dari satu aktifitas secara langsung,
suatu network hanya memiliki satu initial dan satu terminal event.
Beberapa notasi yang biasa dipakai dalam Network Planning adalah
antara lain:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

a. Aktifitas I-j : aktifitas bagi event pendahulu (Predecessor Event) I dan event
pengikut (Successor Event) j.
b. Tij

: skala waktu pelaksanaan aktifitas (I-j).

c. TEi

: saat paling awal yang mungkin untuk terjadinya event i.

d. TLi

: saat paling akhir yang diizinkan untuk terjadinya event i.

e. ESij

: saat paling awal dimulainya aktifitas i-j.

f. EFij

: saat paling awal berakhirnya aktifitas i-j.

g. LSij

: saat paling lambat dimulainya aktifitas i-j.

h. LFij

: saat paling lambat berakhirnya aktifitas i-j.

i.

TFij

: kelonggaran total (Total Float) aktifitas i-j.

j.

FFij

: klonggaran bebas (Free Float) aktifitas i-j.

k. IFij

: interfering float aktifitas i-j.
Sedangkan perhitungannya sebagai berikut:

a. ESjk

=

EFij

b. EFij

=

ESij + t ij

c. LFij

=

LSjk

d. LSij

=

LFij - t ij

e. EFij

=

TEj

f. LFij

=

TLj

g. ESij

=

TEi

h. LSij

=

TLi

Float adalah waktu kelonggaran atau waktu yang diijinkan untuk bisa
terlambat dari suatu aktifitas. Float terdapat pada aktifitas-aktifitas yang tidak
terdapat di lintas kritis. Ada tiga jenis float, yaitu:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

a. Total Float
Adalah sejumlah waktu untuk penundaan atau wakru yang diizinkan untuk
bisa terlambat yang terdapat pada suaru aktifitas, dimana terlambatnya
penyelesaian akktifitas tersebut sampai sebesar total floatnya tidak
menyebakkan tertundanya penyelesaian proyek secara keseluruhan.
TFij = TLj – (TEi +tij)
b. Free Float
Adalah sejumlah waktu untuk penundaan atau waktu yang diizinkan untuk
bisa terlambat yang terdapat pada suatu aktifitas dimana terlambatnya
penyelesaian aktifitas tersebut sampai sebesar waktu free floatnya tidak
menyebabkan tertundanya dimulainya aktifitas yang langsung mengikuti.
FFij = TEj – (TEj + tij)
c. Interfering Float
Adalah perbedaan antara besarnya total float dengan free float dalam suatu
aktivitas.
IFij = TFj – (TEj + tij)
Lintasan kritis (Critical Path) didefinisikan sebagai lintasan yang
membutuhkan

waktu

penyelesaian

yang

paling

lama

sehingga

waktu

penyelesaiannya merupakan waktu penyelesaian proyek. Lintasan kritis terjadi
dari aktivitas-aktivitas kritis. Suatu aktivitas dikatakan kritis jika memenuhi
syarat:
a. TEi = TLi
b. TEj = TLj
c. TLj – TEi – tij = 0

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Ketiga kondisi ini menunjukkan bahwa aktivitas yang kritis harus tidak
punya float. Hal ini berarti aktivitas yang memiliki total float sama dengan nol
adalah aktivitas kritis.
3. Diagram preseden
Diagram preseden (Precedence Diagram) pada hakekatnya merupakan
penyempurnaan diagram panah. Diagram preseden memiliki cirri-ciri sebagai
berikut (Nugraha, 1985):
a. Aktifitas tidak lagi dinyatakan sebagai panah (arrow), melainkan dimasukkan
sebagi Node, lingkaran (circle) atau kotak (block).
b. Anak panah/garis penghubung tidak mempunyai durasi, sehingga pada
diagram precedence tidak diperlukan aktifitas dummy lagi sehingga diagram
menjadi lebih bersih.
Sebagai kunci dari block atau node dapat dilihat dari tabel berikut:
Table 2.1 Kunci Pada Diagram Preseden
ES
ID
EF
Label
LS
DUR
LF
Sumber : Nugraha, 1985

Keterangan:
a. ES (Ealiest Start Time)
Adalah waktu mulai paling awal kegiatan
b. ID
Adalah kurun waktu suatu kegiatan.
c. EF (Earliast Finish Time)
Adalah waktu selesai paling awal suatu kegiatan.
d. LS (Lastest Allowable Start Time)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Adalah waktu paling akhir kegiatan boleh dimulai yaitu waktu paling akhir
kegiatan boleh dimulai tanpa memperlambat proyek secara keseluruhan.
e. Dur
Adalah kurun waktu suatu kegiatan.
f. LF (Lastest Allowable Finish Time)
Adalah waktu paling akhir kegiatan boleh selesai tanpa memperlambat
penyelesaian proyek.
Macam-Macam Hubungan Antar Aktivitas (Soeharto, 1999)
a. Konstrain Finish to Start
Memberikan hubungan antara mulainya suatu kegiatan dengan selesainya
kegiatan terdahulu. Perumusannya adalah FS(i-j) = a yang berarti kegiatan (j)
mulai a hari setelah kegiatan yang mendahuluinya (i) selesai.
b. Konstrain Start to Start
Memberikan penjelasan hubungan antara mulainya suatu kegiatan dengan
mulainya kegiatan terdahulu. Perumusannya adalah SS(i-j) = b yang berarti
suatu kegiatan (j) mulai setelah b hari kegiatan terdahulu (i) mulai.
c. Konstrain Finish to Finish
Memberikan penjelasan hubungan antara selesainya suatu kegiatan dengan
selesainya kegiatan terdahulu. Perumusannya adalah FF(i-j) = c yang berarti
suatu kegiatan (j) selesai setelah c hari kegiatan terdahulu (i) selesai.
d. Konstrain Start to Finish
Menjelaskan hubungan antara selesainya kegiatan dengan mulainya kegiatan
terdahulu. Perumusannya adalah SF(i-j) = d yang berarti suatu kegiatan (j)
selesai setelah d hari kegiatan (i) terdahulu mulai.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Jalur Dan Kegiatan Kritis
a. Hitungan maju
Perumusannya adalah sebagai berikut:
1) ES(j) = pilih angka terbesar dari ES(i) + SS(i-j) atau ES(i) + SF(i-j) – D(j)
atau EF(i) + FS(i-j) atau EF(i) +FF(i-j) – D(j).
2) EF(j) = FS(j) + D(j)
b. Hitungan mundur
Perumusannya adalah sebagai berikut:
1) LF(i) = pilih angka terkecil dari LF(j) – FF(i-j) atau LS(j) – FS(i-j) atau
LF(j) – SF(i-j) + D(i) atau LS(j) – SS(i-j) + D(j)
2) LS(i) = LF(i) – D(i)
Jalur dan kegiatan kritis PDM mempunyai sifat sama seperti CPM yaitu :
a. ES = LS
b. EF = LF
c. LF – S = D
d. Bila hanya sebagian dari kegiatan bersifat kritis maka kegiatan tersebut
secara utuh dianggap kritis.

2.2 Metode PERT
Pada sistem yang waktu penyelesaian pekerjaanya mempunyai ketidakpastian
yang tinggi cara yang terbaik untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan
sekumpulan waktu yang menambahkan dengan estimasi waktu terbaik, estimaasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

waktu terburuk, dan estimasi waktu yang paling mungkin. Untuk kondisi seperti ini
PERT digunakan.
Perhitungan ekspektasi waktu pada operasi PERT adalah sebagai berikut :
Te =
Di mana :
te = waktu ekspektasi

m = kemungkinan yang paling mungkin

a = kemungkinan terbaik
b = kemungkinan terburuk

Ketentuan-ketentuan umum dari PERT adalah :
1. Semua sistem dari PERT didasarkan pada perkiraan waktu.
2. Untuk menentukan besarnya kemungkinan waktu penyelesaian suatu program
dalam waktu yang telah ditetapkan maka diperluakan pengertian tentang
standar deviasi.
Adapun langkah-langkah perhitungan standar deviasi adalah sebagai berikut :
1. Mengitung standar deviasi untuk tiap-tiap aktifitas.
2. Menghitung waktu ekspektasi untuk tiap-tiap aktifitas serta waktu tercepat
yang diharapkan untuk event akhir dari network planning.
3. Standar deviasi untuk aktifitas yang mempunyai hubungan seri adalah dengan
menarik akar untuk jumlah deviasi tiap-tiap aktifitas dipangakat dua.

2.3 Metode CPM
Critical Path Method (CPM) asal mulanya dikembangakan untuk
menyelesaikan masalah-masalah penjadwalan pada perangkat industri. Oleh karena

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

itu tujuan utamanya ditekankan pada biaya dari jadwal proyek dan bagaimana
meminimalkannya. Selanjutnya tidak seperti PERT, CPM memakai data-data yang
deterministik. Oleh karenanya variasi dari waktu aktifitasnya tidak dihasilkan dari
faktor random, tetapi direncanakan dan diekspetasi dari sumber-sumber yang
dipakai.
Faktor-faktor penting yang ikut mempengaruhi CPM antara lain adalah:
1. Proyek harus didefinisikan dengan jelas.
2. Ada satu organisasi yang dominan dalam proyek.
3. Ketidak pastiannya relatif kecil.
4. Terdapat satu lokasi geografis untuk satu proyek.
CPM membantu perencanaan dan pengendalian pelaksanaan kegiatankegiatan dalam proyek dimana aktifitas-aktifitas harus dilaksanankan dalam
rangkaian tertentu. Kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam CPM antara lain adalah:
1. Mengidentifikasi kegiatan kritis yang membutuhkan perhatian khusus dari
manajemen.
2. Membantu dalam estimasi waktu total minimal yang diperlukan untuk
menyelesaikan proyek.
3. Mempersiakan suatu perencanaan dan ketentuan manajemen dan prosedur
komunikasi yang kompleks dengan staf dan sumber-sumber yang dibutuhkan.
4. Mempersiapkan pembentukan Gantt Chart

2.4 Crash Program
Beberapa aktifitas dalam CPM dapat dipercepat atau direduksi waktu
penyelesaiannya jika persediaan sumber daya berlebih (manusia, mesin, uang dsb).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Biaya untuk menyelesaikan pekerjaan itu menjadi bertambah, tertapi keuntungannya
meningkat dengan penambahan biay tersebut karena waktu pengerjaannya dapat
dipercepat. Jika waktu aktifitas tidak dipercepat maka kondisi demikian dinamakan
kondisi normal. Umumnya hanya aktifitas-aktifitas yang berada pada jalur kritis saja
yang dilakukan percepatan karena percepatan waktu penyelesaian diluar jalur kritis
tidak akan mengurangi waktu penyelesain proyek secara keseluruhan.

2.5 Analisis Time Cost Trade Off
Dalam perencanaan awal suatu proyek disamping variabel waktu dan sumber
daya, maka variabel biaya tak dapat dikesampingkan. Biaya merupakan salah satu
aspek penting dalam manajemen, dimana biaya yang mungkin timbul harus
dikendalikan seminimal mungkin. Pengendalian biaya harus memperhatikan faktor
waktu, karena terdapat hubungan yang erat antara waktu penyelesaian proyek dengan
biaya-biaya proyek yang bersangkutan atau aktifitas pendukungnya.
Sering terjadi suatu proyek harus diselesaikan lebih cepat dari waktu
normalnya. Dalam hal ini pimpinan proyek (Project Manager) dihadapkan kepada
masalah bagaimana mempercepat penyelesaian proyek dengan biaya yang minimal.
Oleh karena itu perlu dipelajari terlebih dahulu hubungan antara waktu dan biaya.
Dan analisis mengenai pertukaran antara waktu dan biaya atau Analisis Time Cost
Trade Off (TCTO Analysis).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.5.1 Hubungan Optimasi Waktu dan Biaya
Seperti telah diketahui, dalam manajemen proyek dikenal dua macam biaya
proyek, yaitu:
1. Biaya langsung (Direct Cost)
Adalah semua biaya yang terlibat secara langsung di dalam aktivitas-aktivitas
proyek. Biaya langsung terdiri dari:
a. Biaya penyiapan lahan.
b. Biaya pengadaan peralatan utama
c. Biaya merakit dan memasang peralatan utama.
d. Biaya pemipaan.
e. Biaya pengadaan alat-alat listrik dan instrumen.
f. Pembangunan gedung perkantoran, pusat pengendalian operasi, gudang, dan
bengunan civil lainnya.
g. Biaya pembangunan fasilitas pendukung.
h. Biaya pembebasan tanah.
2. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
Adalah semua biaya proyek yang tidak dapat dinyatakan keterlibatannya secara
langsng di dalam aktivitas-aktivitas pendukung proyek. Biaya tidak langsung
antara lain:
a. Gaji tetap dan tunjangan bagi tim manajemen, gaji dan tunjangan tenaga
bidang engineering, inspektor, penyelia lapangan, dan lain-lain.
b. Biaya pemeliharaan kendaraan untuk kendaraan dan peralatan konstruksi.
c. Biaya untuk pembangunan fasilitas sementara pengeluaran umum.
d. Laba kontijensi (fee).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

e. Overhead.
f. Pajak, pungutan/sumbangan, biaya perijinan dan asuransi.
Apabila waktu pelaksanaan dipercepat maka yang akan bertambah adalah
biaya langsung. Permasalahannya adalah sejauh mana perubahan jadwal memberikan
nilai paling optimal seiring bertambahnya biaya langsung. Untuk itu digunakan
metode Time Cost Trade Off untuk mendapatkan nilai paling optimal tersebut.

Biaya

Biaya Total
Biaya Jenuh

Biaya Tak Langsung

Biaya Normal

Biaya Langsung
Waktu
Waktu Jenuh

Waktu normal

Gambar 2.1 Hubungan Biaya dan Waktu Dalam Proyek
Pertambahan biaya langsung untuk mempercepat suatu aktifitas per-satuan
waktu disebut cost slope, sehingga :
Cost slope

= Biaya per-satuan waktu untuk memperpendek penyelesaian
proyek/aktifitas.
= Perbandingan antara penambahan biaya dengan percepatan
waktu penyelesaian.

Cost slope

=

Crash Cost − Normal Cost
Normal Duration − Crash Duration

=

∆C
∆t

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Sebagai contoh suatu aktifitas dengan normal durasi 6 hari dan crash durasi 4
hari, sedangakan biaya normalnya Rp 5.000.000,- dan biaya jenuhya Rp 7.000.000,maka:
Cost slope

=

7.000.000 − 5.000.000
6 −4

= Rp 1.000.000,- per-hari
Atau untuk mempercepat operasi dengan dua hari diperlukan biaya sebesar :
2 x Rp 1.000.000,- = Rp 2.000.000,Biaya (Rp)
Crash

Slope

7.000.000
Normal

5.000.000

Waktu (hari)
4

6

Gambar 2.2 Hubungan Khusus Biaya dan Waktu

2.5.2 Hal-hal Khusus Hubungan Optimasi Waktu dan Biaya
Gambar 2.2 menunjukkan perilaku hubungan antara waktu dan biaya. Dalam
hal ini kurva perkiraan digambarkan sebagai suatu garis lurus dan kurva yang
sebenarnya digambarkan sebagai garis yang terputus-putus. Dalam hal ini waktu
dapat dikurangi dengan tambahan biaya yang relatif rendah. Waktu yang dibutuhkan
untuk proyek ini dapat dikurangi dari titik L menjadi titik K, sedangkan biaya naik
dari tingkat P menjadi titik Q.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Crash

Biaya
Q

Normal

P

K

L

Waktu
Gambar 2.3 Hubungan Khusus Biaya dan Waktu (A)
Untuk menentukan bentuk kurva waktu dan biaya sebenarnya (garis lengkung
putus-putus) terutama dalam proyek-proyek yang mempunyai aktifitas adalah rumit.
Berdasarkan alasan ini maka dipergunakan garis perkiraan linnier

yang

menghubungkan titik normal dengan titik crash. Meskipun hal ini mengandung
ketidaktepatan, kesalahan ini tidak besar artinya.
Gambar 2.2 memberikan perilaku hubungan waktu dan biaya yang sebaliknya
dari yang ditunjukkan dalam gambar 2.3. Disini pengurangan waktu dari titik L ke
titik K hanya dapat dicapai dengan menambah biaya dari titik P hingga titik Q. Biaya
dalam hal ini bertambah dengan jumlah yang relatif besar jika dibandingkan dengan
berkurangnya waktu. Jadi dapat dikatakan bahwa biaya untuk mempercepat
selesainya aktifitas ini cukup mahal.

Biaya

Crash

Q
Normal

P

K

L

Waktu

Gambar 2.4 Hubungan khusus Biaya dan Waktu (B)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Bila dalam suatu proyek diharuskan mempercepat waktu penyelesaiannya
dari waktu normalnya dimana aktivitas-aktivitas yang digambarkan dalam gambar
2.2 dan gambar 2.3 merupakan sebagian dari jalur kritisnya, maka pertama yang
harus dilakukan adalah mempercepat aktivitas yang diperlihatkan dalam gambar 2.2
karena dengan demikian kita dapat mengurangi waktu dan biaya yang relatif tidak
mahal. Sebaliknya tindakan yang diperlihatkan pada gambar 2.3 baru digunakan jika
aktivitas-aktivitas yang mempunyai kurva hubungan waktu dan biaya yang lebih
menguntungkan telah dipercepat maksimum.

2.5.3 Pertukaran Waktu dan Biaya
Dalam proses mempercepat penyelesaian proyek dengan melakukan
penekanan (kompresi) waktu aktivitas, diusahakan agar pertambahan biaya yang
ditimbulkan seminimum mungkin. Pengendalian biaya disini ditunjukkan pada biaya
langsung karena biaya inilah yang akan bertambah. Disamping itu harus diperhatikan
pula bahwa kompersi hanya dilakukan pada aktivitas-aktivitas yang berada dalam
lintas kritis.
Jika kompersi dilakukan pada aktivitas-aktivitas yang berada diluar jalur
kritis maka waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan tidak akan berkurang.
Kompresi dilakukan lebih dahulu pada aktivitas-aktivitas yang mempunyai cost slope
terendah pada lintas kritis.
Selanjutnya langkah-langkah kompresi dapat ditulis sebagai berikut:
1. Susunlah jaringan kerja proyek dengan menuliskan cost slope terendah dari
masing-masing aktivitas.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2. Lakukan kompresi pada aktivitas-aktivitas yang berada pada lintasan kritis dan
yang mempunyai cost slope terendah.
3. Susun kembali jaringan kerjanya.
4. Ulangi lagi langkah kedua, langkah kedua akan berhenti bila terjadi pertambahan
lintas kritis dan bila lebih dari satu lintasan kritis, maka langkah kedua dilakukan
secara serentak pada semua lintasan kritis dan perhitungan cost slope
dijumlahkan.
5. Langkah keempat dihentikan bila terdapat salah satu lintasan kritis dimana
aktivitas-aktivitas telah jenuh seluruhnya (tak mungkin lagi dikompres) sehingga
pengendalian biaya telah optimal (crash).
Ada beberapa macam sistem analisa TCTO yang dikenal, yaitu:
1. Penekanan waktu dan biaya sistem jalur kritis.
2. Penekanan waktu dan biaya sistem cut set.
3. Penekanan waktu dan biaya sistem pegas.
Semua pada dasarnya bertujuan sama yaitu untuk mendapatkan penyelesaian proyek
menjadi lebih cepat dengan penambahan biaya yang minimum (optimum duration
with minimum cost)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Obyek Penelitian
Obyek yang diambil pada penelitian Tugas Akhir ini adalah Proyek
Perumahan Mutiara Graha Agung di Gresik.

3.2 Proses Penelitian
Pada penelitian Tugas Akhir ini diperlukan data-data yang lengkap guna
menunjang analisa dan proses penelitian yang dilakukan. Data yang diperoleh dan
dipelajari kemudian diolah sesuai dengan tujuan penelitian yaitu bagaimana
mendapatkan perencanaan jadwal proyek yang terbaik berdasarkan biaya yang paling
minimal.

3.3 J enis dan Metode Pengumpulan Data
3.3.1 J enis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yaitu data
yang didapat dari data proyek. Data tersebut adalah:
1. Data RAB Proyek
2. Time Schedule

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.3.2 Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan
cara:
1. Studi Pustaka
Mencari data dan informasi yang relevan tentang landasan teori yang bersumber
pada referensi, jurnal dengan topik penelitian.
2. Pengamatan
Mendapatkan data secara langsung dengan mengamati hal-hal yang berhubungan
dengan penelitian.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.4 Metode Penelitian
Pengumpulan Data

Dokumentasi
• RAB
• Time Schedule

Studi Pustaka

Perencanaan Network Planning

Analisa Crash Program

Optimasi Waktu

Optimasi Biaya

Kesimpulan

Saran
Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1

Aktivitas Pekerjaan
Pengerjaaan proyek direncanakan dimulai pada tanggal 15 Oktober 2012 dan

direncanakan selesai pada tanggal 13 September 2013 atau selama 287 hari kerja.
Untuk lebih jelasnya tentang rencana pengerjaan proyek untuk masing-masing 1 unit
rumah yang dilakukan dapat dilihat pada lampiran Time Schedule.
Agar pelaksanaan proyek ini dapat selesai tepat waktu sesuai dengan yang
direncanakan, maka dari semua aktivitas yang dilakukan tersebut perlu dilakukan
analisa agar waktu penyelesaian proyek dapat sesuai jadwal rencana, sehingga biaya
yang dikeluarkan akibat keterlambatan tersebut dapat dihindari. Aktivitas-aktivitas
yang ada kemudian diidentifikasi berdasarkan bobot progres pekerjaan sesuai progres
pada data proyek yang dilampirkan dan kemudian diberi kode aktivitas secara
berurutan untuk mempermudah dalam menyusun hubungan keterkaitan antar
aktivitas.

4.2

Penyusunan Network Diagram
Setelah didapatkan hubungan antar aktivitas dan durasi masing-masing

aktivitas, maka langkah selanjutnya yaitu membuat jaringan kerja (network planning)
dengan program MS Project seperti dapat dilihat pada lampiran Network Diagram.
Dari hasil network planning untuk masing-masing unit tersebut dapat diketahui
durasi pekerjaan yaitu 67 hari dengan lintasan kritis yang dapat dilihat pada lampiran
Schedule MS Project. Dengan pengerjaan yang dilakukan secara pararel, yaitu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

dengan memperkerjakan 6 tim pekerja pembangunan 20 rumah tersebut dijadwalkan
selesai selama 287 hari. Penjadwalan ulang yang dilakukan untuk masing-masing
dapat dipercepat menjadi 58 hari dengan total seluruh rumah mejadi 240 hari.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Gambar 4.1 Project nor mal 1 unit rumah

Gambar 4.2 Project nor mal 20 unit rumah

Gambar 4.3 Project crash 1 unit rumah

Gambar

Dokumen yang terkait

Analisa Percepatan Durasi Proyek Dengan Metode Pertukaran Waktu Dan Biaya (Time Cost Trade Off Method) (Studi Kasus : Proyek Perumahan Cemara Kuta – Medan)

26 171 92

OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi kasus : Proyek Pembangunan Gedung Indonesia)

1 4 64

STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Jembatan Grindulu (MYC), Kabupaten Pacitan, Jawa Timur)

1 7 135

Studi Optimasi Waktu dan Biaya dengan Metode Time Cost Trade Off pada Proyek Konstruksi Pembangunan Gedung Olah Raga (Gor)

1 2 13

Optimasi Waktu dan Biaya Menggunakan Metode Time Cost Trade Off pada Proyek Access Road Construction and Soil Clean Up

0 1 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Analisa Percepatan Durasi Proyek Dengan Metode Pertukaran Waktu Dan Biaya (Time Cost Trade Off Method) (Studi Kasus : Proyek Perumahan Cemara Kuta – Medan)

0 5 18

ANALISA PERCEPATAN DURASI PROYEK DENGAN METODE PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA (TIME COST TRADE OFF METHOD) (Studi Kasus : Proyek Perumahan Cemara Kuta – Medan) TUGAS AKHIR - Analisa Percepatan Durasi Proyek Dengan Metode Pertukaran Waktu Dan Biaya (Time Cost

0 1 9

OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PROYEK PERUMAHAN DENGAN CARA CRASH PROGRAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (STUDI LOKASI PERUMAHAN MUTIARA GRAHA AGUNG DI GRESIK)

0 0 17

Analisis Pertukaran Waktu dan Biaya Menggunakan Metode Time Cost Trade Off (TCTO) pada Proyek Pembangunan Perumahan di PT. X

0 1 8

Optimasi Biaya Dan Waktu Pembangunan Proyek Perumahan Dengan Crash Program (Studi Kasus : Perumahan Tridasa Windu Asri Candi Sidoarjo) - ITS Repository

0 0 154