STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Jembatan Grindulu (MYC), Kabupaten Pacitan, Jawa Timur)

(1)

TUGAS AKHIR

STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE

TIME COST TRADE OFF

PADA PROYEK KONSTRUKSI

(Studi Kasus: Proyek Pembangunan Jembatan Grindulu (MYC), Kabupaten Pacitan, Jawa Timur)

Disusun oleh:

ENDAH KUSUMA PUTRI 20130110301

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA YOGYAKARTA


(2)

TUGAS AKHIR

STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE

TIME COST TRADE OFF

PADA PROYEK KONSTRUKSI

(Studi Kasus: Proyek Pembangunan Jembatan Grindulu (MYC), Kabupaten Pacitan, Jawa Timur)

Diajukan guna memenuhi persyaratan untuk mencapai jenjang Strata-1, Jurusan Teknik Sipil,

Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun oleh:

ENDAH KUSUMA PUTRI 20130110301

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA YOGYAKARTA


(3)

HALAMAN MOTTO dan PERSEMBAHAN

MOTTO:

1. Orang besar menempuh jalan kearah tujuan melalui rintangan dan kesukaran yang hebat (Rasulullah SAW)

2. Meskipun harus jatuh ribuan kali, maka berdirilah jutaan kali karena orang tuamu menunggu kesuksesanmu bukan keluh kesahmu (Endah Kusuma Putri) 3. Untuk mencapai tingkatan tertinggi dalam ilmu teori dan analisis,


(4)

PERSEMBAHAN:

Penulis mempersembahkan Tugas Akhir ini untuk:

1. Bapak Joko Kusnanto dan Ibu Sukarti kedua orang tuaku yang sangat aku sayangi, yang selalu memberikan dukungan moril dan materiil kepada penulis. Selalu menjadi inspirasi dan penyemangatku dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

2. Adikku tercinta Feri Bagus Andria yang selalu memberikan keceriaan di setiap hariku.

3. Keluarga dan saudara-saudaraku yang memotivasi penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

4. Sahabat-sahabatku tercinta (Mitha, Widel, Isna, Tiwi) terima kasih untuk semua dukungan, bantuan, semangat dan kehangatan persahabatan yang kalian berikan.

5. Partner-partner terbaik sekaligus teman terhebat yang selalu memberikan canda, tawa, semangat, dan curhatannya meskipun sering jahil dan ngeselin (Kautsar, Nusa, Dinar, Fariz, Syakur, Dio, Virma, Arman)

6. Bapak Kuswanto yang telah dengan sabar memberikan bimbingan dan ilmunya selama KP bahkan sampai selesai KP pun masih bersedia membimbing saya

7. Teman-teman seperjuangan angkatan 2013

8. Teman-teman Teknik Sipil lainnya yang tak akan terlupakan (Ervan, Wildan, Ican, Sigit, Gilang, Renita, Abi, Azka, Irwan, Hendro, Nanda, dan lain-lain)


(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sholawat serta salam kami ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga serta sahabat sahabatnya yang telah membawa kita dari zaman kebodohan menuju alam yang penuh ilmu pengetahuan seperti sekarang ini. Setiap kemudahan dan kesabaran yang telah diberikan-Nya kepada kami sehingga kami selaku penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul Studi Optimasi Waktu dan Biaya dengan Metode Time Cost Trade Off pada Proyek Konstruksi sebagai salah satu syarat untuk

mendapatkan gelar sarjana S-1 Teknik Sipil pada Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Selama menyusun maupun dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penyusun banyak menerima kritik dan saran, dukungan, bantuan, bimbingan dan petunjuk-petunjuk yang senantiasa sangat bermanfaat dari berbagai pihak. Tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Jaza ul Ikhsan, S.T., M.T., Ph.D selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Ibu Ir. Hj. Anita Widianti, M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

3. Bapak Puji Harsanto, S.T., M.T., Ph.D selaku Sekretaris Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

4. Bapak Ir. H. Mandiyo Priyo, M.T selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan pengarahan, bimbingan serta koreksi yang sangat berharga bagi Tugas Akhir ini.


(6)

5. Bapak Yoga Aprianto Harsoyo, S.T., M.Eng selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan pengarahan, bimbingan serta koreksi yang sangat berharga bagi Tugas Akhir ini.

6. Bapak Ir. As at Pujianto, M.T sebagai dosen penguji yang telah memberikan saran, masukan dan koreksi pada tugas akhir ini.

7. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

8. Para staf dan karyawan Fakultas Teknik yang banyak membantu dalam administrasi akademis.

9. Seluruh staf dan karyawan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Bina Marga Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V, PT. Yodya Karya (Persero), dan PT. Nindya Karya (Persero) yang telah memberikan bantuan berupa data-data yang berguna untuk menyusun dan menyelesaikan Tugas Akhir ini.

10. Kedua orang tua tercinta dan keluarga yang telah memberikan bantuan moril dan materiil.

11. Teman-teman seperjuangan angkatan 2013, terima kasih untuk semua kerjasamanya.

Demikian semua yang disebut di muka telah banyak turut andil dalam kontribusi dan dorongan guna kelancaran penyusunan Tugas Akhir ini, semoga menjadikan amal baik dan mendapat balasan dari Allah Ta ala. Meskipun demikian dengan segala kerendahan hati penyusun memohon maaf bila terdapat kekurangan dalam Tugas Akhir ini, walaupun telah diusahakan bentuk penyusunan dan penulisan sebaik mungkin.


(7)

Akhirnya hanya kepada Allah Ta ala jugalah kami serahkan segalanya, sebagai manusia biasa penyusun menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan Tugas Akhir ini.

Yogyakarta, April 2017


(8)

DAFTAR ISI

Halaman Judul... i

Lembar Pengesahan ... ii

Halaman Motto dan Persembahan ... iii

Abstrak ... v

Kata Pengantar ... vii

Daftar Isi... x

Daftar Gambar... xii

Daftar Tabel ... xiv

Daftar Lampiran ... xix

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

E. Batasan Masalah ... 3

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA... 5

BAB III : LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek ... 9

B. Network Planning... 9

C. Biaya Total Proyek ... 10

D. MetodeProject Evaluation and Review Technic (PERT)... 11

E. Metode Pertukaran Waktu dan Biaya(time Cost Trade Off)... 12

F. Produktivitas Pekerja ... 14

G. Pelaksanaan Penambahan Jam Kerja (Lembur)... 14

H. Pelaksanaan Penambahan Tenaga Kerja... 16

I. Analisis Produktivitas Alat ... 17

J. Biaya Tambahan Pekerja(Crash Cost)... 26


(9)

L. Biaya Denda... 28

M. ProgramMicrosoft Project... 28

BAB IV : METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian... 35

B. Pengumpulan Data ... 35

C. Analisis Data ... 36

D. Tahap dan Prosedur Penelitian... 36

N. ProgramMicrosoft Project... 28

BAB V : HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Penelitian ... 39

B. Daftar Kegiatan-Kegiatan Kritis ... 39

C. Penerapan MetodeTime Cost Trade Off... 42

1. Penambahan Jam Kerja (Lembur) ... 42

2. Penambahan Alat Berat... 76

3. Perbandingan Antara Lembur dengan Alat Berat ... 106

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 112

B. Saran ... 113

Lampiran ... xx


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Grafik Indikasi Penurunan Produktivitas Akibat Penambahan Jam

Kerja (Soeharto, 1997) ... 15

Gambar 3.2 Grafik hubungan waktu-biaya normal dan dipercepat untuk suatu kegiatan (Sumber: Soeharto, 1997)... 28

Gambar 3.3 Grafik hubungan waktu dengan biaya total, biaya langsung, dan biaya tak langsung (Sumber: Soeharto, 1997). ... 28

Gambar 3.4 Tampilan layarGantt Chart View... 30

Gambar 3.5 Lembar kerjaTask... 30

Gambar 3.6 Kolomduration... 31

Gambar 3.7 Kolomstart... 31

Gambar 3.8 Kolomfinish... 32

Gambar 3.9 FS(Finish to Start) ... 32

Gambar 3.10 FF(Finish to Finish)... 33

Gambar 3.11 SS(Start to Start)... 33

Gambar 3.12 SF(Start to Finish)... 33

Gambar 3.13 Tampilan layarResource sheet... 33

Gambar 3.14 TampilanGant Chart... 34

Gambar 3.15 Mengisi data(tracking)... 34

Gambar 4.1 Bagan Alir Penelitian ... 38

Gambar 5.1 Grafik biaya tidak langsung akibat lembur 1 jam ... 69

Gambar 5.2 Grafik biaya tidak langsung akibat lembur 2 jam ... 69

Gambar 5.3 Grafik biaya tidak langsung akibat lembur 3 jam ... 69

Gambar 5.4 Grafik biaya langsung akibat lembur 1 jam ... 72

Gambar 5.5 Grafik biaya langsung akibat lembur 2 jam ... 72

Gambar 5.6 Grafik biaya langsung akibat lembur 3 jam ... 72

Gambar 5.7 Grafik biaya total akibat lembur 1 jam ... 74

Gambar 5.8 Grafik biaya total akibat lembur 2 jam ... 75


(11)

Gambar 5.10 Grafik biaya tidak langsung akibat durasi waktu lembur 1 jam.. 97

Gambar 5.11 Grafik biaya tidak langsung akibat durasi waktu lembur 2 jam.. 97

Gambar 5.12 Grafik biaya tidak langsung akibat durasi waktu lembur 3 jam ... 98

Gambar 5.13 Grafik biaya langsung akibat durasi waktu lembur 1 jam ... 100

Gambar 5.14 Grafik biaya langsung akibat durasi waktu lembur 2 jam ... 101

Gambar 5.15 Grafik biaya langsung akibat durasi waktu lembur 3 jam ... 101

Gambar 5.16 Grafik biaya total akibat durasi waktu lembur 1 jam ... 103

Gambar 5.17 Grafik biaya total akibat durasi waktu lembur 2 jam... 103

Gambar 5.18 Grafik biaya total akibat durasi waktu lembur 3 jam... 104

Gambar 5.19 Perbandingan biaya normal dengan biaya penambahan alat ... 107

Gambar 5.20 Perbandingan biaya normal dengan biaya penambahan jam kerja ... ... 108


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Koefisien Penurunan Produktivitas... 16

Tabel 3.2 Faktor efisiensi alatbulldozer (FaBul)... 20

Tabel 3.3 Faktor pisaubulldozer... 20

Tabel 3.4 Kecepatandump truckdan kondisi lapangan ... 22

Tabel 3.5 Faktor efisiensi alatdump truck... 22

Tabel 3.6 Faktorbucket (bucker fill factor )(Fb) untukexcsvator backhoe... 23

Tabel 3.7 Faktor konversi galian (Fv) untuk alatexcavator... 23

Tabel 3.8 Faktor efisiensi kerja alat (Fa)excavator... 24

Tabel 3.9 Faktor efisiensi kerja alat (Fa)motor grader... 24

Tabel 3.10 Faktor bucket (bucket fill factor) (Fb) untuk wheel loader dan track loader... 26

Tabel 5.1 Daftar kegiatan kritis pada kondisi normal ... 39

Tabel 5.2 Daftar kegiatan kritis pada kegiatan yang memiliki tenaga kerja dan alat berat ... 41

Tabel 5.3 Perhitungan kebutuhan alat dan tenaga kerja... 43

Tabel 5.4 Biaya normal alat berat dan tenaga kerja ... 45

Tabel 5.5 Biaya lembur alat berat dan tenaga kerja ... 46

Tabel 5.6 Hasil perhitungan durasi crashing Microsoft Project2010 ... 49

Tabel 5.7 Hasil perhitungan maksimalcrashing alat berat ... 50

Tabel 5.8 Hasil perhitungan analisa biaya percepatan pada Microsoft Project 2010 dengan menggunakan waktu lembur 1 jam... 55

Tabel 5.9 Hasil perhitungan analisa biaya percepatan pada Microsoft Project 2010 dengan menggunakan waktu lembur 2 jam... 55

Tabel 5.10 Hasil perhitungan analisa biaya percepatan pada Microsoft Project 2010 dengan menggunakan waktu lembur 3 jam... 56

Tabel 5.11 Hasil perhitungan selisih biaya normal dan biaya percepatan pada Microsoft Project2010 dengan waktu lembur 1 jam ... 57

Tabel 5.12 Hasil perhitungan selisih biaya normal dan biaya percepatan pada Microsoft Project2010 dengan waktu lembur 2 jam... 58


(13)

Tabel 5.13 Hasil perhitungan selisih biaya normal dan biaya percepatan pada Microsoft Project2010 dengan waktu lembur 3 jam... 58 Tabel 5.14 Hasil perhitungan duration variance pada Microsoft Project 2010 dengan waktu lembur 1 jam ... 59 Tabel 5.15 Hasil perhitungan duration variance pada Microsoft Project 2010 dengan waktu lembur 2 jam ... 59 Tabel 5.16 Hasil perhitungan duration variance pada Microsoft Project 2010 dengan waktu lembur 3 jam ... 60 Tabel 5.17 Hasil perhitungan cost slope pada Microsoft Project 2010 dengan waktu lembur 1 jam... 61 Tabel 5.18 Hasil perhitungan cost slope pada Microsoft Project 2010 dengan waktu lembur 2 jam... 62 Tabel 5.19 Hasil perhitungan cost slope pada Microsoft Project 2010 dengan waktu lembur 3 jam... 62 Tabel 5.20 Urutan uraian pekerjaan berdasarkan nilai cost slope terkecil hingga terbesar untuk waktu lembur 1 jam... 63 Tabel 5.21 Urutan uraian pekerjaan berdasarkan nilai cost slope terkecil hingga terbesar untuk waktu lembur 2 jam... 64 Tabel 5.22 Urutan uraian pekerjaan berdasarkan nilai cost slope terkecil hingga terbesar untuk waktu lembur 3 jam... 64 Tabel 5.23 Urutan uraian pekerjaan berdasarkan nilai selisih biaya terkecil hingga terbesar untuk waktu lembur 1 jam... 65 Tabel 5.24 Urutan uraian pekerjaan berdasarkan nilai selisih biaya terkecil hingga terbesar untuk waktu lembur 2 jam... 65 Tabel 5.25 Urutan uraian pekerjaan berdasarkan nilai selisih biaya terkecil hingga terbesar untuk waktu lembur 1 jam... 66 Tabel 5.26 Hasil perhitungan biaya tidak langsung untuk waktu lembur 1 jam .. 67 Tabel 5.27 Hasil perhitungan biaya tidak langsung untuk waktu lembur 2 jam... 67 Tabel 5.28 Hasil perhitungan biaya tidak langsung untuk waktu lembur 3 jam .. 68 Tabel 5.29 Hasil perhitungan biaya langsung untuk waktu lembur 1 jam ... 70 Tabel 5.30 Hasil perhitungan biaya langsung untuk waktu lembur 2 jam... 71


(14)

Tabel 5.31 Hasil perhitungan biaya langsung untuk waktu lembur 3 jam... 71

Tabel 5.32 Hasil perhitungan total biaya untuk waktu lembur 1 jam ... 73

Tabel 5.33 Hasil perhitungan total biaya untuk waktu lembur 2 jam ... 73

Tabel 5.34 Hasil perhitungan total biaya untuk waktu lembur 3 jam ... 74

Tabel 5.35 Perhitungan efisiensi waktu dan biaya terhadap waktu lembur 1 jam .... ... 76

Tabel 5.36 Perhitungan efisiensi waktu dan biaya terhadap waktu lembur 2 jam ... ... 77

Tabel 5.37 Perhitungan efisiensi waktu dan biaya terhadap waktu lembur 3 jam .... ... 77

Tabel 5.38 Perhitungan kebutuhan alat dan tenaga kerja pada keadaan normal .. 78

Tabel 5.39 Hasil penambahan alat berat dan tenaga kerja pada jenis pekerjaan galian biasa... 81

Tabel 5.40 Hasil penambahan alat berat dan tenaga kerja pada jenis pekerjaan galian struktur dengan kedalaman 0-2 m ... 81

Tabel 5.41 Hasil penambahan alat berat dan tenaga kerja pada jenis pekerjaan timbunan pilihan ... 82

Tabel 5.42 Hasil penambahan alat berat dan tenaga kerja pada jenis pekerjaan lapis pondasi agregat kelas S... 82

Tabel 5.43 Hasil penambahan alat berat dan tenaga kerja pada jenis pekerjaan lapis pondasi agregat semen kelas A CTB ... 83

Tabel 5.44 Hasil penambahan alat berat dan tenaga kerja pada jenis pekerjaan laston lapis antara (AC-BC) ... 83

Tabel 5.45 Hasil penambahan alat berat dan tenaga kerja pada jenis pekerjaan laston lapis pondasi (AC-Base)... 84

Tabel 5.46 Hasil penambahan alat berat dan tenaga kerja pada jenis pekerjaan penyediaan unit pracetak gelagar tipe I bentang 40,8 m ... 84

Tabel 5.47 Hasil penambahan alat berat dan tenaga kerja pada jenis pekerjaan penyediaan unit pracetak gelagar tipe I bentang 48,8 m ... 84

Tabel 5.48 Hasil analisa biaya penambahan alat berat dan tenaga kerja pada jenis pekerjaan galian biasa ... 89


(15)

Tabel 5.49 Hasil analisa biaya penambahan alat berat dan tenaga kerja pada jenis pekerjaan galian struktur dengan kedalaman 0-2 m... 90 Tabel 5.50 Hasil analisa biaya penambahan alat berat dan tenaga kerja pada jenis pekerjaan timbunan pilihan ... 90 Tabel 5.51 Hasil analisa biaya penambahan alat berat dan tenaga kerja pada jenis pekerjaan lapis pondasi agregat kelas S ... 90 Tabel 5.52 Hasil analisa biaya penambahan alat berat dan tenaga kerja pada jenis pekerjaan lapis pondasi agregat semen kelas A (CTB)... 90 Tabel 5.53 Hasil analisa biaya penambahan alat berat dan tenaga kerja pada jenis pekerjaan laston lapis antara (AC-BC) ... 91 Tabel 5.54 Hasil analisa biaya penambahan alat berat dan tenaga kerja pada jenis pekerjaan laston lapis pondasi (AC-Base) ... 91 Tabel 5.55 Hasil analisa biaya penambahan alat berat dan tenaga kerja pada jenis pekerjaan penyediaan unit pracetak tipe I bentang 40,8 m ... 91 Tabel 5.56 Hasil analisa biaya penambahan alat berat dan tenaga kerja pada jenis pekerjaan penyediaan unit pracetak tipe I bentang 48,8 m ... 91 Tabel 5.57 Hasil perhitungan cost variance dan cost slope terhadap durasi dari waktu lembur 1 jam... 92 Tabel 5.58 Hasil perhitungan cost variance dan cost slope terhadap durasi dari waktu lembur 2 jam... 92 Tabel 5.59 Hasil perhitungan cost variance dan cost slope terhadap durasi dari waktu lembur 3 jam... 93 Tabel 5.60 Hasil perhitungan duration variance pada Microsoft Project 2010 terhadap durasi dari waktu lembur 1 jam ... 93 Tabel 5.61 Hasil perhitungan duration variance pada Microsoft Project 2010 terhadap durasi dari waktu lembur 2 jam ... 94 Tabel 5.62 Hasil perhitungan duration variance pada Microsoft Project 2010 terhadap durasi dari waktu lembur 3 jam ... 94 Tabel 5.63 Hasil perhitungan biaya tidak langsung terhadap durasi dari waktu lembur 1 jam ... 95


(16)

Tabel 5.64 Hasil perhitungan biaya tidak langsung terhadap durasi dari waktu

lembur 2 jam ... 96

Tabel 5.65 Hasil perhitungan biaya tidak langsung terhadap durasi dari waktu lembur 3 jam ... 96

Tabel 5.66 Hasil perhitungan biaya langsung akibat durasi waktu lembur 1 jam 99 Tabel 5.67 Hasil perhitungan biaya langsung akibat durasi waktu lembur 2 jam 99 Tabel 5.68 Hasil perhitungan biaya langsung akibat durasi waktu lembur 3 jam .... ... 100

Tabel 5.69 Hasil perhitungan total biaya akibat durasi waktu lembur 1 jam... 102

Tabel 5.70 Hasil perhitungan total biaya akibat durasi waktu lembur 2 jam... 102

Tabel 5.71 Hasil perhitungan total biaya akibat durasi waktu lembur 3 jam... 102

Tabel 5.72 Perhitungan efisiensi waktu dan biaya terhadap durasi lembur 1 jam .... ... 105

Tabel 5.73 Perhitungan efisiensi waktu dan biaya terhadap durasi lembur 2 jam .... ... 106

Tabel 5.74 Perhitungan efisiensi waktu dan biaya terhadap durasi lembur 3 jam .... ... 106

Tabel 5.75 Perbandingan biaya normal dengan biaya penambahan alat ... 107

Tabel 5.76 Perbandingan biaya normal dengan biaya penambahan jam kerja ... 107

Tabel 5.77 Biaya total akibat lembur 1 jam ... 108

Tabel 5.78 Biaya total akibat lembur 2 jam ... 108

Tabel 5.79 Biaya total akibat lembur 3 jam ... 109

Tabel 5.80 Perbandingan biaya akibat penambahan jam kerja 1 jam, penambahan alat, dan biaya denda ... 110

Tabel 5.81 Perbandingan biaya akibat penambahan jam kerja 2 jam, penambahan alat, dan biaya denda ... 110

Tabel 5.82 Perbandingan biaya akibat penambahan jam kerja 3 jam, penambahan alat, dan biaya denda ... 111


(17)

DAFTAR LAMPIRAN

 LAMPIRAN I RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

 LAMPIRAN II DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

 LAMPIRAN III DAFTAR HARGA SATUAN ALAT, BAHAN DAN UPAH

 LAMPIRAN IV JADWAL WAKTU PELAKSANAAN (KURVA-S)

 LAMPIRAN V DATA RAB DIMICROSOFT PROJECT

 LAMPIRAN VI PERHITUNGAN PERBANDINGAN ANTARA RAB

AWAL DAN RABMICROSOFT PROJECT


(18)

(19)

✁✂✄☎ ✆ ✁✝

Ada tiga faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan pada suatu proyek yaitu waktu, biaya dan mutu. Proyek dikatakan berhasil dilihat dari waktu penyelesaian yang singkat dengan biaya yang minimal tanpa meninggalkan mutu hasil pekerjaan. Oleh karena itu, dalam perencanaan proyek konstruksi hal penting yang harus dioptimasi adalah dari segi waktu dan biaya. Dengan mengontrol waktu dan biaya maka proyek konstruksi akan mendapatkan keuntungan yang besar dan menghindarkan dari adanya denda akibat keterlambatan proyek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan biaya dan waktu pelaksanaan proyek dengan variasi penambahan jam kerja dan penambahan alat berat, membandingkan antara biaya denda dengan biaya penambahan jam kerja serta penambahan alat berat.

Data-data yang digunakan pada penelitian ini berasal dari data Proyek Pembangunan Jembatan Grindulu, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Analisis menggunakan program Microsoft Project 2010 dan metode Time Cost trade Off. Lintasan kritis dan kenaikan biaya akibat dari penambahan jam kerja didapat dari analisis program Microsoft Project 2010, sedangkan percepatan durasi didapat dari hasil analisa metode Time Cost trade Off.

Hasil dari penelitian ini adalah (1) Waktu dan biaya total proyek pada kondisi normal sebesar 990 hari dengan biaya Rp. 184.663.854.562,74. Penambahan 1 jam kerja lembur didapat durasi 851 hari dengan biaya Rp. 182.830.533.024,93. Penambahan 2 jam kerja lembur didapat durasi 750 hari dengan biaya Rp. 181.539.780.678,18. Penambahan 3 jam kerja lembur. didapatkan durasi 675 hari dengan biaya Rp. 180.631.441.598,37. (2)Penambahan alat 1 didapatkan durasi 851 hari dengan biaya Rp. 182.770.078.398,19. Penambahan alat 2 didapatkan durasi 750 hari dengan biaya Rp. 181.408.585.758,90. Penambahan alat 3 didapatkan durasi 675 hari dengan biaya Rp. 180.393.531.853,74. (3)Penambahan lembur 1 jam lebih efektif jika dibandingkan dengan penambahan alat 1. Penambahan alat 2 lebih efektif jika dibandingkan dengan penambahan lembur 2 jam. Penambahan alat 3 lebih efektif jika dibandingkan dengan penambahan lembur 3 jam. (4)Berdasarkan penambahan jam lembur dengan penambahan alat yang paling efektif adalah penambahan alat 3, dikarenakan pada penambahan alat 3 menghasilkan biaya termurah sebesar Rp. 180.393.531.853,74 dengan durasi 675 hari.(5)Biaya mempercepat durasi proyek pada penambahan jam lembur atau penambahan alat lebih murah dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan apabila proyek mengalami keterlambatan dan dikenakan denda.

Kata kunci: Microsoft Project, Time Cost Trade Off, Penambahan jam kerja (lembur), Penambahan alat berat


(20)

✞ ✟ ✠✡ ☛☞✌✠✍ ☞

There are three factors that influences the succesfull and failure of the project construction, there are time, cost, and quality. The project is succesfull if the time completion of project with the minimum cost without ignore the quality of project result. Therefore, the important things in the construction project planning need to optimize are time and cost. By controlling the time and cost of the construction project will achieve the highest profit and avoids the penalties due to the project delays. The purpose of this study is to know the changes of cost and time of implementation project with variety of additional working time and additional heavy equipment comparing between cost of penalties to additional of working time cost and additional of heavy equipment cost.

The data used in this study according to contruction project of Grindulu Bridge, Pacitan, East Java. Analysing data using Microsoft Project 2010 and Time Cost Trade Off Method. The critical path and cost increase according to additional working time obtained from analysis program of Miscrosoft Project 2010, whereas the acceleration of duration obtained from analyzing Time Cost Trade Off method.

The results of this study are (1) the total cost and time of project in normal condition is 990 days with total cost Rp. 184.663.854.562,74. Additional of 1 hour overtime working obtained the duration of 851 days with total cost Rp. 182.830.533.024,93. Additional of 2 hours overtime working obtained the duration of 750 days with total cost Rp.181.539.780.678,18. Additional of 3 hours overtime working obtained the duration of 675 days with total cost Rp.180.631.441.598,37. (2) Additional equipment of 1 obtained the duration of 851 days with total cost Rp 182.770.078.398,19. Additional equipment of 2 obtained the duration of 750 days with total cost 181.408.585.758,90. Additional equipment of 3 obtained the duration of 675 days with total cost of Rp. 180.393.531.853,74.(3) Additional of 1 hour overtime working is more effective compared to additional equipment of 1. Additional equipment of 2 is more effective compared to additional of 2 hours overtime working. Additional equipment of 3 is more effective compared to additional of 3 hours overtime working. (4) According to additional overtime working compared to additional equipment show that additional equipment of 3 is more effective because produces the minimum cost Rp. 180.393.531.853,74 with the duration of 675 days. (5) Cost of the acceleration time of project in additional overtime working or additional of equipment are less expensive compared to the cost of penalties payment due to the project delays.

Keywords: Microsoft Project, Time Cost Trade Off, Additional of Work Overtime, Additional of Heavy Equipment


(21)

1 ✎ ✏✎ ✑ ✒✓✔✕ ✏✖ ✗✘ ✗✏✔

. L✙✚ ✙✛✎✜✢✙✣ ✙✤✥✦ ✙✧ ✙✢✙★

Perkembangan proyek konstruksi yang begitu pesat saat ini menjadikan permasalahan yang ada dan harus dihadapi pun semakin kompleks dan rumit. Pelaksanaan proyek konstruksi merupakan rangkaian kegiatan yang saling bergantung antara satu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya yang membutuhkan sumber daya untuk penyelesaian dari awal hingga akhir suatu proyek. Penggunaan sumber daya tersebut seperti tenaga kerja, waktu, biaya, peralatan, dan lain sebagainya harus selalu dilakukan pengawasan dan pengaturan yang tepat. Mulai dari awal perencanaan proyek kita dihadapkan pada pengaturan sumber daya tersebut sampai pada pelaksanaan proyek. Jika hal-hal tersebut tidak ditangani dengan cepat dan benar, berbagai masalah akan muncul seperti keterlambatan penyelesaian proyek, penyimpangan mutu, pembiayaan yang membengkak, pemborosan sumber daya dan lain sebagainya yang sangat merugikan bagi pelaksanaan proyek. Untuk mengatasi masalah ini, harus diperhatikan jadwal waktu yang menunjukkan kapan berlangsungnya setiap kegiatan proyek, sehingga sumber daya dapat disediakan pada waktu yang tepat dan setiap komponen kegiatan dapat dimulai pada waktu yang tepat juga. Sebaliknya suatu perencanaan yang tidak tepat dan sistematis akan menyebabkan keterlambatan dalam pelaksanaannya.

Ada tiga faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan pada suatu proyek yaitu waktu, biaya dan mutu. Tolak ukur keberhasilan proyek biasanya dilihat dari waktu penyelesaian yang singkat dengan biaya yang minimal tanpa meninggalkan mutu hasil pekerjaan. Pengelolaan proyek secara sistematis diperlukan untuk memastikan waktu pelaksanaan proyek sesuai dengan kontrak atau bahkan lebih cepat sehingga biaya yang dikeluarkan bisa memberikan keuntungan, dan juga menghindarkan dari adanya denda akibat keterlambatan penyelesaian proyek.


(22)

2

Pada perencanaan proyek konstruksi, waktu dan biaya yang dioptimasikan sangat penting untuk diketahui. Dari waktu dan biaya yang optimal maka kontraktor proyek bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal. Untuk bisa mendapatkan hal tersebut maka yang harus dilakukan dalam optimasi waktu dan biaya adalah membuat jaringan kerja proyek (✩ ✪✫✬ ✭ ✮✯), mencari kegiatan-kegiatan yang kritis dan menghitung durasi proyek serta mengetahui jumlah sumber daya (✮ ✪✰✭✱✮✲✪✰). Hal itu menuntut kita untuk menggunakan metode yang tepat dalam mengoptimalkan sumber daya yang ada serta fasilitas yang tersedia seperti alat bantu program komputer aplikasi teknik sehingga proyek dapat diselesaikan tepat waktu, tepat mutu, tepat biaya.

Penelitian ini membahas analisa percepatan waktu proyek pada pelaksanaan Proyek Pembangunan Jembatan Grindulu (MYC), Kabupaten Pacitan, Jawa Timur dengan metode penambahan jam kerja (lembur) alat yang bervariasi dari 1 jam lembur sampai 3 jam lembur dan penambahan alat berat, selanjutnya menentukan perubahan biaya proyek setelah dilakukan lembur, menentukan berapa penambahan jam kerja terbaik untuk dilakukan, membandingkan antara penambahan jam kerja yang kemudian akan dibandingkan kembali antara biaya denda dengan perubahan biaya sebelum dan sesudah penambahan jam kerja (lembur) menggunakan program✳ ✴✲✮✭✰✭ ✵✫

✶ ✮✭ ✷✪✲✫ ✸

. R✺✻ ✺✼ ✽✾✿ ✽ ✼ ✽❀✽❁

Penelitian ini diharapkan dapat memiliki suatu kejelasan dalam pengerjaannya, sehingga dibuat rumusan masalah antara lain:

1. berapa besar perubahan antara waktu dan biaya pelaksanaan proyek sebelum dan sesudah kompresi durasi dengan penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan alat?

2. berapa selisih perbandingan biaya denda dengan perubahan biaya sebelum dan sesudah penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan alat berat?


(23)

3

. T❃❄❃❅ ❆❇❈ ❆❈❉❊❋❊❅ ❆

Adapun maksud dan tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. menghitung perubahan biaya dan waktu pelaksanaan proyek dengan variasi penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan alat berat,

2. membandingkan antara biaya denda dengan perubahan biaya sebelum dan sesudah penambahan jam kerja (lembur) serta penambahan alat berat.

D. ● ❅ ❆f❅ ❅❋❇❈ ❆❈❉❊❋❊❅❆

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan kebijaksanaan pelaksanaan proyek,

2. sebagai bahan acuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya dalam ilmu manajemen operasional dan dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk penelitian yang akan datang,

3. memperdalam ilmu pengetahuan tentang ilmu manajemen, khususnya dalam hal pertukaran waktu dan biaya(❍■❏❑▲ ▼◆ ❖❍P ◗ ❘ ❑❙❚❚),

4. memberikan gambaran dan tambahan pengetahuan tentang penggunaan

❯■❱P ▼◆ ▼❚❖❲P ▼❳❑❱❖dalam manajemen proyek.

E. ❨❅❋ ❅❩❅ ❆●❅❩❅ ❉❅❬

Penelitian ini dapat lebih mengarah pada latar belakang dan permasalahan yang telah dirumuskan maka dibuat batasan-batasan masalah guna membatasi ruang lingkup penelitian, antara lain:

1. pengambilan data berasal dari Proyek Pembangunan Jembatan Grindulu (MYC), Kabupaten Pacitan, Jawa Timur,

2. hari kerja yang berlangsung dalam pelaksanaan proyek adalah Senin-Sabtu, dengan jam kerja berkisar 08.00-16.00 WIB dengan waktu istirahat pada jam 12.00-13.00 WIB dan maksimum jam lembur yang diperkenankan selama 3 jam dari jam 16.00-19.00,


(24)

4

3. pengoptimasian waktu dan biaya dengan metode penambahan jam kerja (lembur) alat menggunakan program❭❪ ❫❴❵ ❛❵ ❜❝❞ ❴❵ ❡❢❫❝ 2010,

4. perhitungan analisa percepatan waktu proyek pada penelitian ini menggunakan alternatif yaitu variasi penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan alat berat,

5. perhitungan biaya denda menggunakan alternatif besarnya perubahan durasi proyek sesudah dilakukan kompresi akibat penambahan jam kerja (lembur) dikalikan 1 biaya total proyek.


(25)

❣ ❤✐ ❤❥❥

❦❥ ❧♠✐♥✐ ❧♦♥ ♣❦✐ q✐

rst s✉✈✇✈① t ✇ st✇① t② ① t①✉✈③ ① ④ s⑤⑥ s④①✇① t ④s✉① ⑦③① t①① t ⑧ st② ① t⑨ st①⑨ ⑩①❶ ❷①⑨ ⑦ s⑤❷① ❸ ④✇✈⑨ ❹⑨ ⑧✈✇ s✉✈✇✈ ❸✉ s❶ ❺✈③ ❻❸ ⑤❸ ❼❽❾ ❿➀ ➁ ④① ⑧① r⑤❸ys⑦rs⑨⑩① t② ❹ t① t➂ ①✉① t➃❸ ✉ ➄❸ ✉❸ ➅ ➄s⑨ ①⑤① t② ➆ Ruas Bawen Solo Seksi II, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Rencana awal proyek yang dilakukan peneliti membutuhkan waktu penyelesaian 245 hari dengan biaya total Rp39.349.097.164,38. Penelitian ini menunjukkan bahwa pada proses ➇➈➉ ➊ ➋➌➍ ➎ tahap ke-28 dengan penambahan jam kerja lembur mempunyai biaya optimal proyek sebesar Rp39.236.409.113,12 efisiensi biaya sebesar 0,29 % dengan waktu penyelesaian proyek sebesar 191 hari dan efisiensi waktu sebesar 22,0408 % . Alternatif penambahan kapasitas alat menghasilkan waktu optimal 212 hari dengan efisiensi waktu sebesar 0,015 % dan biaya optimal Rp39.342.963.710,11 dengan efisiensi biaya sebesar 13,4694 % pada proses➇➈➉➊ ➋➌➍➎tahap ke-7.

Penelitian tentang analisa percepatan pelaksanaan dengan menambah jam kerja optimum juga diteliti oleh Wibowo (2016) pada proyek Ruas Peningkatan Jalan Siluk Kretek STA.13+000 15+900, diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Waktu dan biaya optimum akibat penambahan lembur 1 jam didapat pada umur proyek 104,98 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp.6.056.110.917,11. Untuk penambahan lembur 2 jam didapat pada umur proyek 101,24 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp.6.045.515.615,74, dan untuk penambahan lembur 3 jam didapat pada umur proyek 97,92 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp.6.041.418.149,56. Dari ketiga penambahan jam lembur didapatkan biaya termurah yaitu terdapat pada penambahan lembur 3 jam dengan durasi 97,92 hari dan total biaya proyek Rp.6.041.418.149,56

2. Waktu dan biaya total akibat penambahan tenaga kerja 1 didapat pada umur proyek 104,98 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar


(26)

Rp.6.049.998.075,53. Untuk penambahan tenaga kerja 2 didapat pada umur proyek 101,24 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp.6.042.355.075,59, dan untuk penambahan tenaga kerja 3 didapat pada umur proyek 97,92 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp.6.032.372.481,17. Dari ketiga penambahan tenaga kerja didapatkan biaya termurah yaitu terdapat pada penambahan tenaga kerja 3 dengan durasi 97,92 hari dan total biaya proyek Rp.6.032.372.481,17

3. Biaya mempercepat durasi proyek dengan penambahan jam lembur atau penambahan tenaga kerja lebih murah dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan apabila proyek mengalami keterlambatan dan dikenakan denda.

Selain itu, Modeong (2016) dalam penelitian analisis perhitungan rencana anggaran biaya menggunakan alat berat pada proyek Peningkatan Jalan Bolaang, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Penggunaan alat berat pada proyek konstruksi sangat efektif karena dapat menghemat waktu dan tenaga yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan/ pekerjaan proyek

2. Perbandingan biaya proyek sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum no. 11 Tahun 2013 adalah sebesar Rp. 682.128.000,00, sedangkan biaya proyek sesuai data proyek adalah sebesar Rp. 498.410.000,00, sehingga selisihnya adalah sebesar Rp. 183.718.000,00

3. Berdasarkan perhitungan simulasi Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) didapat biaya proyek Peningkatan Jalan Bolaang adalah sebesar 1.555.724.000,00.

Penelitian tentang analisa percepatan pelaksanaan dengan menambah jam kerja optimum diteliti oleh Nugraha (2016) pada proyek perencanaan jalan Bingin Teluk - Kabupaten Musi Rawas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Waktu dan biaya total proyek pada kondisi normal sebesar 191 hari dengan biaya Rp26.715.308.004,00, setelah penambahan 1 jam kerja lembur


(27)

7

didapatkan durasi ➐➑ ➒➓ ➔ →➣↔ 170 hari dan dengan biaya sebesar Rp26.357 254.135. Untuk penambahan 2 jam kerja lembur didapatkan durasi ➐➑ ➒➓➔→➣↔ 168 hari dan biaya sebesar Rp26.355.030.245. Untuk penambahan 3 jam kerja lembur didapatkan durasi ➐➑ ➒➓➔→➣↔ 167 hari dengan biaya Rp26.376.355.390. Dari penambahan ketiga jam lembur diatas didapatkan biaya termurah yaitu terdapat pada penambahan lembur 2 jam dengan durasi 168 dan total biaya proyek Rp26.355.030.245.

2. Waktu dan biaya total proyek pada kondisi normal sebesar 191 hari dengan biaya Rp. 26.715.308.004,00 setelah penambahan tenaga kerja 1 didapatkan durasi➐➑ ➒➓ ➔ →➣↔ 170 hari dan dengan biaya sebesar Rp26.338.353.098, untuk penambahan tenaga kerja 2 didapatkan durasi ➐➑ ➒➓ ➔ →➣↔ 168 hari dan biaya sebesar Rp26.316.775.902, dan untuk penambahan 3 jam kerja lembur didapatkan durasi ➐➑ ➒➓ ➔ →➣↔ 167 hari dengan biaya Rp26.305.750.595. Dari penambahan ketiga tenaga kerja diatas didapatkan biaya termurah yaitu terdapat pada penambahan tenaga kerja 3 jam kerja lembur dengan durasi 167 dan total biaya proyek Rp26.305.750.595.

Penelitian tentang analisa percepatan pelaksanaan dengan menambah jam kerja optimum diteliti juga oleh Imantoro (2016) pada Pekerjaan Peningkatan Jalan Semin Bulu Kabupaten Gunung Kidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Tahun Anggaran 2015, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

4. Kondisi normal sebesar 147 hari dengan biaya Rp19.799.720.908, dengan penambahan 1 jam kerja lembur didapatkan durasi optimal➐➑ ➒➓ ➔ →➣↔ 134 hari dan dengan biaya sebesar Rp19.683.146.711. Pada penambahan 2 jam kerja lembur didapatkan durasi optimal ➐➑ ➒➓ ➔ →➣↔ 129 hari dan biaya sebesar Rp19.646.191.411 dan pada penambahan 3 jam kerja lembur didapatkan durasi optimal➐➑ ➒➓ ➔ →➣↔125 hari dengan biaya Rp19.631.152.016.

5. Waktu dan biaya total proyek pada kondisi normal sebesar 147 hari dengan biaya Rp19.799.720.908, pada penambahan tenaga kerja 1 didapatkan durasi ➐➑ ➒➓ ➔ →➣↔ 133 hari dan dengan biaya sebesar Rp19.665.360.753, pada


(28)

➙ ➛➜➝➞ ➟➝➠➝ ➜ ➡➛➜➝➢➝ ➤➛➥➦➝ ➧ ➨ ➩➨➝➙➝➡➤➝ ➜ ➨ ➫ ➥➝➭ ➩ ➯➲ ➳ ➵➸ ➺➻➼ ➽➧➾ ➠ ➝➥➩ ➨➝ ➜ ➟➩➝➝y ➭➛➟ ➛➭➝➥ Rp19.569.114.378 dan untuk penambahan 3 jam kerja lembur didapatkan durasi➯➲ ➳ ➵➸ ➺➻➼ 120 hari dengan biaya Rp19.515.413.386.

6. Penambahan jam kerja (lembur) jika dibandingkan dengan penambahan tenaga kerja dari sisi durasi maupun dari segi biayanya, penggunaan penambahan tenaga kerja lebih efektif jika dibandingkan dengan penambahan jam lembur.

7. Biaya mempercepat durasi proyek pada penambahan jam lembur atau penambahan tenaga kerja lebih murah dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan apabila proyek mengalami keterlambatan dan dikenakan denda.

Berdasarkan dari beberapa sumber penelitian diatas, banyak peneliti lebih menganalisa penambahan jam kerja (lembur) pekerja dan penambahan tenaga kerja, sedangkan penelitian ini lebih menganalisa penambahan jam kerja (alat) dan penambahan alat berat dengan tidak meninggalkan unsur penambahan jam kerja (lembur) tenaga kerja dan penambahan tenaga kerja.


(29)

➚ ➪➶ ➪➹ ➹➹ ➘➶ ➴➷➶ ➬➶ ➴➮ ➱ ✃❐➹

➶❒ ❮ ❰Ï❰ ÐÑÒÑÏÓ ÔÕÖÑ × ØÙÚ ÙÛjmÛn pÛroyk konstruksi ÙÜ ÙlÙh mÛrÛÚÝ ÙÚÙÞ ÙÚß ÛmÙngorgßnisir

m

ÛiÚ ßmimp Ü Ùn mÛÛgnÜ Ùn liÞÙn suà ÛmÜ Ùr Ùy untuk mÛÚÝ ÙpÙi á Ùá ÙrÙn jÙngÞ Ù

âÛÚÜ Ûk yÙng tÛÙlhÜãtÛntäÞ ÙnåæçÛèÙrtçßé ➚ ➚ ê)ë ØÛt ruunæçÛèÙrto (é ➚ ➚ ê)ß ÙÜ Ùpun tujäÙnÜÙrã prçáÛs mÙÚÙjÛmÛn proÛykÙÜÙÙèl áÛà ÙìÙãàÛãrkut í

Ùë îìÙr áÛmuÙ rÙìnkÙãÙn kÛìãÙtÙn tÛrsÛàä ï tÛâÙt wÙäßkt ÜÙlÙmèÙl ãÚã tãÜÙk t

ÛrjÙÜãÞÛtÛrlÙmà ÙtÙnâÛnyÛlÛá ÙãÙnáäÙtu pÛ Þëroy

àë ðãÙyÙ yÙìná ÛsuÙãß mÙÞáäÜ ÚyÙ ÙìÙr tãÜÙkÙÜÙàãÙyÙ tÙmàÙèÙn lÙì ãÜã l äÙr ÜÙrãâÛÛÚÝ Ùr nÙÙnàãÙyÙ yÙÚì tÛlÙèÜãrÛnÝ ÙÚ ÙkÙÚë

Ýë ñäÙlãtÙs á ÛáäÙãÜ ÛìÙn n pÛrsyÙrÙtÙÚë Üë òrçá Ûs Þ ÛìãÙtÙnáÛsuÙãâÛÙrsyrÙtÙÚë

➪❒ Network Planning

Network planning ÙÜ ÙlÙè ìÙà ÙmrÙnÞÛÙÜãÙj n ókÛjÙÜãÙnÜÙnÞÛìãÙtÙn yÙnì

ÜãèÙrÙâÞ ÙnÙÞÙn tÛrjÙÜãÜÙnÜãàäÙt áÛÝÙrÙ kloìãroons á ÛrtÙÜÛnìÙnÞ ÙãtÙn yÙÚì l

ç ì ãs ÜÙnàÛèäàäÚìÙr nÙntÙrÙ áÛàäÙè Þ ÛjÙÜãÙnÙtÙuÞÛì ãÙtÙnÜÛnìÙn yÙÚì l

ÙãnnyÙë ô ÛnìÙnÙÜ ÙnyÙ networkß mÙÚ ÙjÛÛmnÜ ÙâÙt mÛnnusuyâÛrÛÚÝ ÙÚ ÙÙn

âÛnyÛlÛá ÙãÙn pÛyrokÜ ÛÚìÙn wÙktuÜÙnàãÙyÙ yÙnì âÙlãnì ÛõãáãÛÚë æÛäÙm ÙktãöãtÙs tÛráÛàäï Üãäá ÙèÙÞ Ùn untukÜÙâÙt áÛlÛsÙãÜÛnìÙnÝ ÛpÙt áÛáäÙãÜÛÚìÙn

y

ÙnìÜãèÙrÙpkÙná ÛÙrt tÛrãntÛìrÙáã ÜÛnìÙnÙktãöãÙts yÙnì lÙãnnyÙë

÷❒ ➪ø❰ Ö❰➮Õù❰úÓ ÔÕÖÑ × æÛÝ ÙrÙ umumàãÙyÙ proyÛk käÞ áãnstro ÜãàÙìã mÛnjÙÜãÜäÙÞÛâ çÞ ßlom yÙãtu àãÙyÙ lÙn ìsunìÜ ÙnàãÙÙy tãÜ Ùk lÙÚìsunìë

éë ðãÙyÙ lÙnììnsu ÙÜÙlÙè àãÙyÙ u stuknÛìÙlÙ á ÛsuÙtu yÙnì ÙÞ Ùn mÛnjÙÜã k

o m

â çÚ ÛnâÛÙÚ Ûrm nèÙsãl ÙÞèãr pÛÞ ßyro yÙnì mÛlããputí Ùë ðãÙyÙà ÙèÙnû mÙtÛrãÙl


(30)

üý

þÿ i✁y✁✁l✁t

✂ÿ i✁y✁✄☎ ✆✝ ✞✟ ✠r✁ktor ✂✁n l✁in ✡✁l✟ÿi

☛ÿ i✁y✁ ti ✂ ✁k l✁ngsung✁✂✁l✁h✄☞g✁l✁ ✄☞✄☎ ✁tu y✁ tign✂ ✁k m☞rup✁✝ ✁n k

o m

✌✞✟☞n✍✁sil ✁khir p☞✝✎roy ☞tt✁pi ✂✏✆☎✠✁ukhn✂✁l✁m r✁✝✁ng p☞ross

✌☞m✆✁☎ ✟ ✁ng n y✁ng✆✏✁ ✄✁✁ny t☞✁✂✏rj ✂✏☎l✁r p☞yrok✂✁n✄☞ring✂✏✄☞✆☎ ✠

✂☞✟✑✁n✆✏✁y✁ t☞t✁p (✒✓✔ ✕✖ ✗ ✘)ÿ ✙✁l✁ sifnuup✁tn✁y t☞t✁✌✎ ☞t✁tpi ✍✁r us ✂✏l✁✝☎ ✝ ✁n✌☞☞✟ ✂ ✁ng li✁n✁g✁r ti✂✁k m☞☞l✁wti ✁n✁ggr✁✁✎nny ✁yng m☞liputi✚

✁ÿ ✛✁ji st✁f ✜✌☞✑✁w✁✏ t☞✁tp t✏m m✁✟ ✁☞j☞mn ✆ÿ ✏✁y✁ konsult✁ (pn☞☞✟þ✁✟ ✁r ✂✁n✌☞✑✁n w✁s)

þÿ Fasilitas sementara dilokasi proyek d. Peralatan konstruksi

e. Pajak, pungutan, asuransi dan perizinan f. ✢✣✤✥ ✦ ✤✧ ★

g. Biaya tak terduga h. Laba.

Jadi biaya total proyek adalah biaya langsung ditambah biaya tidak langsung. Keduanya berubah sesuai dengan waktu dan kemajuan proyek. Meskipun tidak dapat diperhitungkan dengan rumus tertentu, tetapi pada umumnya makin lama proyek berjalan maka makin tinggi komulatif biaya tidak langsung yang diperlukan. Sedangkan biaya optimal didapat dengan mencari total biaya proyek yang terkendali.

Penentuan biaya tidak langsung berdasarkan hasil dari Studi Praktek Estimasi Biaya Tidak Langsung pada Proyek Konstruksi oleh Soemardi dan Kusumawardani (2010). Berdasarkan persamaan sebagai berikut :

= − 0,95 − 4,888 (ln( 1 − 0,21) − ln( 2)) + dengan :

x1 = nilai total proyek, x2 = durasi proyek,

=✥✧ ✩ ★✖ ✪✤✥✖✥,


(31)

✫ ✫

✬✭ ✮✯✰✱ ✲✯ Project Evaluation and Review Technic (PERT)

✳✴ ✵✶✷✸✹ ✺✻✼ ✽✾✼✹ ✿✵❀ ✼❀ ❁ ❂✷✻ ✿✷❃ ❄✷✸ ❅❀ ✿✸ ❆❇ERT) adalah alat manajemen proyek yang digunakan untuk menjadwalkan, mengatur, dan mengkoordinasikan tugas-tugas dalam suatu proyek. Ini pada dasarnya adalah metode untuk menganalisis tugas yang terlibat dalam menyelesaikan proyek tertentu, terutama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tugas, dan untuk mengidentifikasi waktu minimum yang diperlukan untuk menyelesaikan total proyek (Gosku,2014).

Menurut Ayu (Ridho, 2013) Pada dasarnya prinsip jaringan kerja dan jalur kritis pada metode PERT dan CPM hampir sama yang membedakannya adalah dalam metode PERT, diketahui tiga angka estimasi setiap kegiatan. Tujuan dari penggunaan tiga angka estimasi adalah untuk memberikan rentang waktu yang paling lebar dalam melakukan sasaran dalam melakukan estimasi kurun waktu kegiatan.

Ketiga estimasi durasi tersebut adalah:

1. waktu optimistik(✵❈✹ ✿❉✿❊✹ ✿✸❁✾✴ ✼✹ ✿✵❀✹ ✿❉✷)

Kurun waktu optimistik adalah durasi yang tercepat untuk menyelesaikan suatu kegiatan jika segala sesuatunya berjalan dengan baik. Durasi yang digunakan hanya sekali dalam seratus kali kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dengan kondisi yang hampir sama ,

2. waktu paling mungkin(❉✵ ❊✹✽✿❋✷ ✽●✹ ✿❉✷)

waktu paling mungkin adalah durasi yang paling sering terjadi dibanding dengan yang lain bila kegiatan dilakukan berulang-ulang dengan kondisi yang hampir sama,

3. waktu pesimistik(❈✷ ❊ ❊✿❉ ✿❊✹ ✿✸❁ ✾✴✼ ✹ ✿✵❀✹ ✿❉✷)

waktu pesimistik adalah durasi yang paling lama untuk menyelesaikan kegiatan, bila segala sesuatunya serba tidak baik. Durasi disini dilampaui hanya sekali dalam seratus kali, bila kegiatan tersebut dilakukan berulang-ulang dengan kondisi yang hampir sama.


(32)

❘❙

❚❯nurut ❱osku❲❙❳❘❨ ❩ w❬ktu y❬ng❭ ❪❬hr❬pk❬n ini ❭❬❫ ❬t ❭❪t❬mpil❴ ❬n❫ ❬❭❬

❭ ❪❬gr❬m j❬ ❬❵ ❛ring ❜ntuk m❯itunghgn❝ ❬ri❬n ❭ ❬ri ❞❯ti❬p❴❯ig❬t❬n w❬ktu ❫❯ny❯l❯❞ ❬i❬❵❡ ji❴❬ tig❬❴❬li st❬❵ ❭ ❬r ❭❯❬ivsi y❬ng❭ ❪pilih❭❬ri w❬ktu optimis ❭ ❬n

❫❯❞❡simi m❬❴ ❬ ❬ ❭❬ ❯n❬m st❬❵❭❬r ❭❯vi❬si ❬nt❬r❬ ❴❯❭❢❬❬❡yn ❞❯❣❣❬hin v❬ri❬n ❭ ❪❤ ❯ri❴❬n ol❯✐❥ [(Pesimis - Optimis) / 6].

Varian dalam waktu penyelesaian proyek dapat dihitung dengan menjumlahkan varian dalam waktu penyelesaian kegiatan di jalur kritis. Mengingat varian ini, seseorang dapat menghitung probabilitas bahwa proyek akan selesai pada tanggal tertentu dengan asumsi distribusi probabilitas normal untuk jalur kritis (Gosku, 2014).

❦ ❧ ♠♥♦♣ q♥r♥ s♦ t✉✈ s✈✇① ✈✉♦tq✈✇②③ ✈④ ✈(Time Cost Trade Off)

Di dalam perencanaan suatu proyek disamping variabel waktu dan sumber daya, variabel biaya (⑤⑥ ⑦ ⑧) mempunyai peranan yang sangat penting. Biaya (⑤⑥⑦⑧) merupakan salah satu aspek penting dalam manjemen, dimana biaya yang timbul harus dikendalikan seminim mungkin. Pengendalian biaya harus memperhatikan faktor waktu, karena terdapat hubungan yang erat antara waktu penyelesaian proyek dengan biaya-biaya proyek yang bersangkutan.

Sering terjadi suatu proyek harus diselesaikan lebih cepat daripada waktu normalnya. Dalam hal ini pimpinan proyek dihadapkan kepada masalah bagaimana mempercepat penyelesaian proyek dengan biaya minimum. Oleh karena itu perlu dipelajari terlebih dahulu hubungan antara waktu dan biaya. Analisis mengenai pertukaran waktu dan biaya disebut dengan ⑨⑩❶❷ ❸⑥ ⑦ ⑧

⑨❹ ❺❻❷❼❽❽( Pertukaran Waktu dan Biaya).

Di dalam analisa ⑧⑩❶❷ ⑤⑥ ⑦ ⑧ ⑧❹ ❺❻❷ ⑥❽❽ ini dengan berubahnya waktu penyelesaian proyek maka berubah pula biaya yang akan dikeluarkan. Apabila waktu pelaksanaan dipercepat maka biaya langsung proyek akan bertambah dan biaya tidak langsung proyek akan berkurang.

Ada beberapa macam cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan percepatan penyeleseian waktu proyek. Cara-cara tersebut antara lain :


(33)

❾❿

➀➁➂rj l➁m➃➄ ➅ (➆➇ ➈ ➉➊➋➌➍➊ ➎➏)➐➂➂pt ➐➑l➂ ➒➄ ➒➂n➐ ➁➂ngn m➁➓➂➃➂mh j➂m k➁rj➂ ➔➁r→➂➣ri ➂ ➓ ➔➂t m➁➓➂m➃➂h➔➁➒➁➂ ↔rj ↕➁➓➂m➃➂➂hn ini ➃➁rtuj➄ ➂n untuk

m

➁m➔➁r➃➁ ➙➂r p➛➐➄ ➒➙➑r ➙➁➂l➂m➙➂tu→➂ri ➙➁➂hingg p➁➁yn➁ ➙➂l i➂n➙➄ ➂tu ➂➂ktivits ➔➁➒➁rj➂➂n➂k➂n l➁➃➑h➜➁➂pt↔ ➝➂ng p➁rlu➐➑ ➔➁r→➂ti➒➂n➐➑ ➐➂➂lm ➔➁n➂m➃➂ →➂n j➂m➒➁➂rj ➂➐➂➂lh l➂➂m➂ny w➂ktu➃➁➒➁rj➂ ➙➁ ➙➁➂orng➐➂l➂m ➙➂tu→➂ri↔ ➞➑ ➒➂ ➙➁ ➙➁➂rong t➁➂rllu l➂➂m➃➁➒➁➂rj ➙➁➂l➂m➙➂tu→➂➣ri m➂ ➒➂ p

r

➛➐➄ ➒➟➂ivits o➂r tng➁r➙➁➃➄➟➂ ➒➂n m➁nnruu➒➂➁r➂n t➁➂rllu l➁➂ → ↔l ➃↔ ↕➁➓➂m➃➂ →➂n t➁n➂➂g➒➁➂rj

↕➁➓➂m➃➂ →➂n t➁➓➂ ➠➂ ➒➁➂rj ➐➑➂ ➒➙➄➐➒➂m n ➙➁➃➂ ➠➂i ➔➁➓➂m➃➂ →➂n juml➂h ➔➁➒➁➂rj ➐➂➂lm➙➂tu unit ➔➁➒➁➂rj u mtukn➁➂lk➙➂ ➓➂ ➒➂n➙➄ ➂tu➂➂ktivits

t

➁➁rtntu t➂ ➓ ➔➂ m➁➓➂➃➂mh➒➂n j➂m➒➁➂ ↔rj ➡➂l➂m➔➁➓➂m➃➂ →➂ jun➂mlh t➁➓➂g➂ ➒➁➂rj y➂ng➔➁rlu➐➑ ➔➁➂rhti➒➂n➂➐➂➂l ruh➂ng k➁➂rj y➂ tng➁r➙➁➐➑➂ ➂➂ ➒➂p h t

➁➂rllu➙➁ ➙➂k➂➂tu➜uuk p l➂ ➔➂ng➣ ➒➂➁rn➂ ➔➁n➂m➃➂ →➂n t➁n➂➂g k➁➂rj p➂➐➂ ➙➄➂tu➂ktivit➂s ti➐➂k➃➛➁lh m➁➂nggu pggn➁➂m➂k➂in t➁➓➂➠➂ ➒➁➂rj untuk

➂➂ktivits y➂ng l➂in y➂ng➙➁➐➂ng➃➁rj➂l➂n➔➂➐➂ ➙➂➂t y➂ sgn➂➂ ↔m➢➁➂lin it➄ ➣

→➂rus ➐➑im➃➂ngi p➁n➠➂w➂➙➂n ➒➂➁➓➂r r➄➂ng➒➁➂rj y➂ng➙➁ ➙➂k➐➂n ➔➁➓➠➂➂w s➂n y➂ kng➂urng➂ ➒➂n m➁➂nurunkn p➛➐➄r ➂ktivits ➔➁➒➁➂ ↔rj

➜↔ ↕➁r➠➂nti➂n➂t➂ pu➁➓➂m➃➂→➂n➔➁r➂l➂t➂n

↕➁➓➂➃➂ →➂m n p➁➂r➂l➂tn➐➑➂ ➒➙➄➐m ➒➂n untuk m➁➓➂m➃➂h p➛➐➄ ➒➟r ➂➙↔ivit ➤➂mun➔➁rlu➐➑ ➔➁→➂r t➑ ➒➂n➂➐➂➂ny p➁➓➂m➃➂ →➂n➃➑➂➂y l➂n➠sun➠ untuk m

➛➃➑l➑t➂s ➐➂n➐➁➛➃➑m ➑l➂ts ➂➂lt t➁r➙➁➃ ut↔ ➡➂➙ur ➑ p➁royk➐➂ ➔➂t ➐➑ ➔➁r➜➁➔➂t ➐ ➁➓➠➂n p➁r➠➂➑➂nt n➔➁➂r➂l➂tn y➂n➠ ➁mmpun➂➑y p➛➐➄ ➒➟➑➥➑r ➂ts y➂n➠ l➁➃➑ →

t

➑ ➓ ➠➠➑ ↔ ➞➄➠➂ p➁rlu➐➑ ➔➁r→➂➑ ➒➂t n l➄➂s l➂ →➂n untuk m➁➁➐➑➂ ➒➂yn n t➁m➔➂t ➃➂➠➑ ➔➁➂r➂lt➂n t➁➙➁➃➄ ➟r ➐➂n p➁➓ ➠➂r➄→➓➂y t➁r→➂➐➂p p➛ ➐r ➑➥➑tku ➂ts t➁➓➂ ➠➂ k➁rj➂ ↔ ➐↔ ↕➁➑ml➑ →➂ n sum➃➁r ➐➂➂y m➂ ➓➄➙➑➂ y➂n➠➃➁rku➂➑lt➂s

➢➃➁umr ➐➂➂y m➂ ➓➄➙➑➂ y➂n➠ ➃➁r➒➄ ➂➑l➂ts ➂➐➂➂ →l t➁➓➂ ➠➂ ➒➁➂rj y➂n➠ m

➁➂➑mpuny p➛ ➐➄➒➟➑➥➑r ➂ts y➂n➠ t➑ ➓➠ ➠➑ ➐➁n➠➂n→➂➙➑l y➂n➠ ➃➂➑ ➒ ↔ ➡➁n➠➂n m

➁m➔➁➒➁➂rj➂kn t➁➓➂ ➠➂ ➒➁➂rj y➂n➠ ➃➁➒➄➂r ➑l➂➙➣t m➂ ➒➂ ➂➑➥➑kt t➂s ➂ ➒➂n l➁➃➑ → ➜➁➔➂t ➐➑➙➁l➁s➂➑ ➒➂ ➓↔


(34)

➧➨

➩➫t➭➯➫ konstruksi ➲➫r➳➵➵itn➫r➵t ➯➫➵gnn sist➫m➳➫➵rj ➯ ➵n tin➵gkt

➸➫➵ ➺➵➵ngu n p➫➵ ➳➺➵l n➵ t➫r➻➵➯ ➵p m➫t➭➯➫ t➫r➺➫➲ ➼ ➽ ➺➫➵rt ➳➫t➫rs➫➯ ➾➵n su➲➫mr ➯ ➵➵y y➵ng➯➾➲ ➼ ➽➼ ➻ ➳➵➚ ➪

➶➵➵r ➹➘➵➵r t➫rs➫➲ ➼ ➽➯➵➵pt ➯➾➵ ➳ ➺➵➚➵ ➳➵l n s➫➘➵➵r t➫rpi➺➵h ➵mn kpuu➲ ➾➚➵om si➴ m

i

➺➵➵lny kom➲➾➚➵si ➸➫➚➵➲ ➵➻➵m n j➵m➳➫➵rj ➺➫➳➵ligus ➸➫➚➵m➲ ➵➻➵n juml➵h t

➫➚➵➵g ➳➫rj➵➴ ➲➾➵ ➺➵ ➯➾ ➺➫➲ ➼ ➽ g➵ilirn (➷ ➬➮➱✃)➴ ➯➾➵➚➵m unit ➸➫➳➫➵rj untuk➸➵gi ➺➵➸➵mi so➫r ➲➫➲➫➯➵r ➯➫➵ngn➯➫➵ngn uit n➸➫k➫➵rj untuk sor➫➺➵m➸➵i m➵➵lm➪

❐❒ ❮❰ÏÐÑÒÓ ÔÕ ÔÓÖ ×❮ØÒØ❰ÙÖ

Úr➭➯➼➳➽➵ivits ➯ ➾➯➫finisik➵n➺➫➲➵ Û➵i r➵sio➵➵nt➵r Ü Ý✃Þ Ý✃ ➯➵n ➮ßÞÝ✃ ➴ ➵t➵u ➯➵ ➸➵t ➯ ➾➳➵➵ ➳➵t n➺➫➲ ➵➵gi r➵sio➵nt➵r➵➻➵sil pr➭➯ ➼ ➳ ➺➾ ➯➫➵ngn tot➵l su➲➫mr ➯ ➵➵y

y

➵gn➯ ➾➵ ➳➵➚ ➪gun à➯ ➵i ➵lm proy➫k ksi➴okstrunr➵sio➯ ➵ri p➭➯ ➼ ➳ ➽r ➵ivits ➵➯➵l➵h n

il

➵i y➵ng➯ ➾ukur ➺➫➵l➵m pr➭➺➫s kontruksi; yang dapat dipisahkan menjadi

biaya tenaga kerja, biaya material, metode, dan alat. Kesuksesan dari suatu proyek konstruksi salah satunya tergantung pada efektifitas pengelolaan sumber daya, dan pekerja adalah salah satu sumber daya yang tidak mudah untuk dikelola. Upah yang diberikan sangat tergantung pada kecakapan masing pekerja dikarenakan setiap pekerja memiliki karakter masing-masing yang berbeda-beda satu sama lainnya.

á❒ ❮ØâÖÒ ×ÖãÖÖã❮ØãÖäbÖåÖã JÖäæØ❰ÙÖç èØäbÑ❰)

Salah satu strategi untuk mempercepat waktu penyelesaian proyek adalah dengan menambah jam kerja (lembur) para pekerja. Penambahan dari jam kerja (lembur) ini sangat sering dilakukan dikarenakan dapat memberdayakan sumber daya yang sudah ada dilapangan dan cukup dengan mengefisienkan tambahan biaya yang akan dikeluarkan oleh kontraktor. Biasanya waktu kerja normal pekerja adalah 7 jam (dimulai pukul 08.00 dan selesai pukul 16.00 dengan satu jam istirahat), kemudian jam lembur dilakukan setelah jam kerja normal selesai.

Penambahan jam kerja (lembur) bisa dilakukan dengan melakukan penambahan 1 jam, 2 jam, 3 jam, dan 4 jam sesuai dengan waktu penambahan


(35)

éê

y

ëngìíî ï ëî ðingi ñ òîëmó ëô ën jëm lòmóõ ö ì ë÷ ët mòni móõ ø ïën÷ ònurõ î ën p

r

ù ìõ ïúivitëû ð üòmëkinó òûër pòîëmóëôën jëm lòmóõö ý ëm ï ë nilëi inìòks p

r

ù ìõ ïúivitës ëïënû òëmkin óòrtëmó ëhìë pnròstësi ïòërj ûòmëkin mònurunð þî ìí ïësi ìëri ÷ òõîënur n pù ìõ ïúr ivitës ÷ òï òrjë tòrôëìëp÷ òîëmóëëhn jëmïòrjë ÿlòmóõ ö ì ëpët ìíliô ët ÷ëìë✁ëmóër ✂ðéìí óëwëh inið

✁ëmó ër ✂ðé✁rëfikþî ìíkësi ñ òõ î ënur n ñùìõïúr ëivits ✄óëik t ñ òî ëmó ëô ën☎ ëm ✆òrjëÿüumóò✝rüù òôërtoý é✞ ✞✟

✠ëri urëiënìíëtës ì ëëpt ìítulis û òóëgëi ó òrikut in✝i é ð ñrù ìõ ïúivitës ôëriën

✡ ð ñrù ìõ ïúivitës tiëp jëm

✂ð ñrù ìõ ïúivitës ôëriënû òûõìëh ☛☞ ✌✍ ✎

✠òngëî✝

ë = lama penambahan jam kerja (lembur)

b = koefisien penurunan produktivitas akibat penambahan jam kerja (lembur) c = jam kerja perhari

d = produktivitas tiap jam

... (3.1)

... (3.2)


(36)

✏✑

✒✓✔✓l ✕ ✖✗✘ ✓✙ ✓✗n✚✗nurun✔n pr✖✛✜✕ ✢ ✓✣ ✓✔ts t✗r✙✗ ✤✜✢ ✛✔✚✔t ✛✓l✓✥ ✔t ✚✔✛✔✦ ✔✤✗l ✧ ★ ✏★

✦ ✔✤✗l ✧ ★✏✩✖✗✘ ✓✙ ✓✗n✪✗✜ ✫ ✔urn n✪r✖✛✜✕ ✢ ✓✣ ✓t✔s ✬✭ ✮ ✯✰✱✲✭ ✮ ✳✴✵✶

✷✔m Lembur

Penurunan Indeks

Produktivitas Prestasi Kerja

1 jam 0,1 90

2 jam 0,2 80

3 jam 0,3 70

4 jam 0,4 60

4. ✬✭✮✯✰✸✲✭ ✮✳✴✵✶

✹✺ ✻✼✽✾ ✿❀✾ ❁✾ ✾ ❁✻✼ ❁✾ ❂b✾ ❃✾ ❁❄✼ ❁✾ ❅✾❆✼❇❈✾

Dalam penambahan jumlah tenaga kerja yang perlu diperhatikan adalah ruang kerja yang tersedia apakah terlalu sesak atau cukup lapang, karena penambahan tenaga kerja pada suatu aktivitas tidak boleh mengganggu pemakaian tenaga kerja untuk aktivitas yang lain yang sedang berjalan pada saat yang sama. Selain itu, harus diimbangi pengawasan karena ruang kerja yang sesak dan pengawasan yang kurang akan menurunkan produktivitas pekerja. Perhitungan untuk penambahan tenaga kerja dirumuskan sebagai berikut ini :

1. Jumlah tenaga kerja normal

= (Koefesien tenaga kerja ×volume)Durasi normal ... (3.5) 2. Jumlah tenaga kerja dipercepat

= (Koefesien tenaga kerja ×volume)Durasi dipercepat ... (3.6) Dari rumus di atas maka akan diketahui jumlah pekerja normal dan jumlah penambahan tenaga kerja akibat percepatan durasi proyek.


(37)

❉❊

❋ ● ❍■❏ ❑▲▼ ▲▼◆❖P◗❘❙❚ ▲❯ ▲❚❏▼A❑❏❚

❱r❲❳ ❨❩ ❬ivit❭s ❳❭❪ ❭t ❳ ❫ ❭rti❩ ❭n❴❵❛ ❭❭gi ❪ ❵❛❭❜❳ ❫r ng❭n❭nt❭r❭ output ❝❞ ❭sil p

r

❲❳❨❩❴❫❡ t❵❞❭❳❭r p t upin❝❪❲❜ ❵kom n pr❲❳❨❩❴❫❢ t❵❜❭❣❭ ❩ ❵rj❭❤ ❛❭❞ ❭❜❤ ❵pr❭l❭t❭❜❤ ❳ ❭n w❭ktu❡✐ ❥❭❳❫ ❳❭❭lm❭❜❭lisis pr❲❳ ❨❩ ❬❭ivits ❳❭❪❭t ❳❫ny❭t❭❩ ❭n❴❵❛❭❣❭i r❭sio

❭nt❭r❭ output t❵❞❭❳ ❭r p input ❳❭n w❭tuk❝j❭m❭t❭u ❞ ❭ri❡✐ ❦il❭ input ❳❭n w❭ktu

❩❵❧il m❭❩❭ output ❴❵m❭k in❛ ❵ ❴ ❭r s❵❜❣❣❭ih pr❲❳❨❩❬ivit❭s ❴❵m❭kin ✐tinggi Faktor yang mempengaruhi analisis produktivitas antara lain waktu siklus, faktor kembang susut atau faktor pengembangan bahan, faktor alat, dan faktor kehilangan.

1. Waktu Siklus

Dalam operasi penggunaan alat dikenal pula waktu siklus, yaitu waktu yang diperlukan alat untuk beroperasi pada pekerjaan yang sama secara berulang. Waktu siklus ini akan berpengaruh terhadap kapasitas produksi dan koefisien alat. Waktu siklus produksi adalah rangkaian aktivitas suatu pekerjaan dan operasi pemrosesan sampai mencapai suatu tujuan atau hasil yang terus terjadi, berkaitan dengan pembuatan suatu produk.

Contoh penentuan waktu siklus (TS) untuk♠♥ ♦♣ qr♥ st yang mengangkut tanah, dihitung sejak mulai diisi sampai penuh (T1), kemudian menuju tempat penumpahan (T2) lama penumpahan (T3) dan kembali kosong ke tempat semula (T4), dan siap untuk diisi atau dimuati kembali.

Waktu siklus, Ts= T1+ T2+ T3+ T4, atau Ts= ∑ ,menit

2. Faktor Kembang Susut

Besarnya faktor konvensi bahan akan sangat tergantung pada jenis bahan, kondisi bahan dan alat yang digunakan.

3. Faktor Kehilangan

Dalam menentukan keperluan bahan (bahan dasar yang ada di quarry) perlu diperhitungkan pula adanya faktor kehilangan akibat pengerjaan atau angkutan. Faktor kehilangan karena pemadatan berkisar antara 0% dan 25%.


(38)

✉✈

✇ ① ②③ ④fisi④n⑤l⑥t

⑥① ⑦⑧⑨ ⑧⑩ ❶⑥n②③ ④fisi④n⑤⑥lt ❷⑥n②⑥ ❸⑥⑥sits ❹③❷ ⑧❺ ❻❼r

②③④fisi④n⑥l⑥t ⑥❷ ⑥l⑥h w⑥ktu y⑥ng❷❼ ❸④rl⑧❺ ⑥n❽❷ ⑥ l⑥m❻⑥t⑧⑥n j⑥m❾ o

l

④h❻ ⑧⑥tu⑥⑥lt kutun ④m④ny④❻⑥l i❺ ⑥n ⑥t⑥u m④❿⑥ng sil❺⑥n p③❷ ⑧❺ ❻❼r s④⑨④❻⑥r ❻⑥tu❻⑥t⑧⑥n volum④ j④nis ❸④❺④⑥⑥⑩①rj ➀⑥⑥t ⑥ut⑥m y⑥ng

❷ ❼ ❸④rl⑧❺⑥n untuk❸④iturh ⑥ngn④fisi④nsi ⑥⑥lt ini ⑥ ⑥nt⑥r l⑥i⑩➁ j ④nis ⑥⑥lt ➂ k⑥ ❸⑥⑥sits pr③❷⑧❺❻❼ ➂ f⑥ktor ④fisi④nsi ⑥⑥lt ➂ w⑥ siktukl⑧❻➂ ❷⑥n k⑥ ❸⑥sit⑥s p

r

③❷ ⑧❺ ❻❼ ⑥⑥lt ①➃ntuk❺④p④ rl⑧⑥n⑥⑥nlisis ❿⑥r❶⑥ ❻⑥t⑧⑥n❸④❺④rj⑥⑥n❽⑦➄❹❾ ❷ ❼ ❸④rl⑧❺⑥n❻⑥tu⑥⑥tu l④⑨ ❼h⑥l⑥t ⑨④⑥r①t ➄④⑥tip⑥⑥lt m④⑥yunpmi ❺⑥p⑥sit⑥s p

r

③❷ ⑧❺ ❻❼ ❽Q) yang bermacam-macam, tergantung pada jenis alat, faktor efisiensi alat, kapasitas alat, dan waktu siklus. Satuan kapasitas produksi alat adalah satu satuan pengukuran per jam. Koefisien alat adalah berbanding terbalik dengan kapasitas produksi.

Koefisien alat /m³= 1 / Q, jam

b. Kapasitas Produksi Alat

Berikut ini beberapa rumus kapasitas produksi alat yang digunakan.

1) ➅ ➆➇ ➈➉ ➊➋➌ ➍➎➍➏➐➑ ➊➉ ➏ ➋(AMP)

Kapasitas produksi / jam: Q = V x Fa; ton Keterangan:

V atau Cp adalah kapasitas produksi Fa adalah faktor efisiensi alat AMP

2) ➅ ➆➇ ➈➉ ➊➋Finisher

Kapasitas produksi / jam: Q =V x b x 60 x Fa x t x D1; ton Kapasitas produksi / jam: Q =V x b x 60 x Fa x t; m³ Kapasitas produksi / jam: Q =V x b x 60 x Fa; m² Keterangan:

V : kecepatan menghampar Fa : faktor efisiensi alat AMP

... (3.8)

.... (3.9) ... (3.10) ... (3.11)


(39)

➒➓

➔ →➣➔↔l r ↕ ↔ m➙ ↔r↔n

➛➒ →➔➣r↔t isi ➜ ↔↔rupmn➔➣r↔➝ ➙↔l➞➟➠ ➡➢m³. t : tebal, m.

3) ➤ ➥➦ ➧➨ ➩➫Sprayer

Kapasitas produksi / jam, Q = pax Fax 60, liter Kapasitas produksi / jam, Q= ,m2 Keterangan:

pa : kapasitas pompa aspal Fa : faktor efisiensi alat

lt : pemakaian aspal (liter) tiap m² luas permukaan

4) Bulldozer

Kapasitas produksi/jam, untuk pengupasan:

Q= m2

Kapasitas produksi/jam, untuk meratakan:

Q = { ( ) } m2

Keterangan:

Q : kapasitas untuk pengupasan, m² / jam Fb : faktor pisau (blade)

Fa : faktor efisiensi kerjabulldozer,

Fm : faktor kemiringan pisau (grade) Vf : kecepatan mengupas; km/Jam Vr : kecepatan mundur; km/Jam q : kapasitas pisau q = L x H2; m³ (lebar pisau, L; tinggi pisau, H;

T1 : waktu gusur = (l x 60) : Vf; menit T2 : waktu kembali = (l x 60) : Vr; menit T3 : waktu lain-lain; menit

... (3.12) ... (3.13)

... (3.14)


(40)

➭➯

➲ ➳ ➵ w➸ktu sikl➺ ➻ ➼➽ ➾nit

Lo : lebar➚ ➪➶➹ ➘➴ ➷; m l : jarak pengupasan; m n : jumlah lajur lintasan; lajur

N : jumlah lintasan pengupasan; lintasan

Tabel 3.2 Faktor efisiensi alat➬➮➘➘ ➱➚ ✃➶➹(FaBul)

❐❒ ❮❰ÏÐ Ï❐ ÑÒÓÔ Õ Ö ÏÐ ÏÑ❮ÐÏ❐ ÑÒÓÔ

Baik 0,83

Sedang 0,75

Kurang Baik 0,67

Buruk 0,58

Tabel 3.3 - Faktor pisau➬➮➘➘ ➱➚ ✃➶➹

❐❒❮❰ÏÐÏ ❐ ÑÒÓÔ

❐❒ ❮❰ÏÐ Ï×ÑÒØ ÙÚÔ Ô ❮ FÔÚÛ❒Ò×ÏÐÔÙ

Mudah Tidak keras/padat, tanah biasa, kadar air

rendah, bahan timbunan 1,10 0,90

Sedang Tidak terlalu keras/padat, sedikit

mengandung pasir, kerikil, agregat halus 0,90 0,70

Agak Sulit Kadar air tinggi, mengandung tanah liat,

berpsir, kering/keras 0,70 0,60

Sulit Batu hasil ledakan, batu belah ukuran besar 0,60 0,40

5) Ü Ý➹Þ➚ ß➷➹ ➶àà ➚ ➹

Alat ini digunakan sebagai sumber tenaga berbentuk udara bertekanan tinggi untuk á➴ âã ä➴ ßß➶➹ (E26), ➹➚ âã ➱➹ Ý➘➘, atau

â➚åâ➹ ➶æ➶ ➬➹ ➶➴ ã➶➹ untuk penghancuran. Digunakan pula untuk membersihkan area yang akan dikerjakan.

Ü Ý➹Þ➚ ß➷➹ ➶àà ➚ ➹: Q= ,


(41)

çè

éêtêrënìëí î

Fa : faktor efisiensi alat,

6) ï ð ñòó ôõôö ÷øôó

Kapasitas produksi /jam, Q m3 Keterangan:

Q : kapasitas produksi; m³ /jam

V atau Cp adalah kapasitas mencampur; m³, Fa : faktor efisiensi alat,

TS : waktu siklus, Ts =∑ Tnmenit T1 : waktu mengisi; menit

T2 : waktu mencampur; menit T3 : waktu menuang; menit T2 : waktu menunggu; menit

7) ùú ûüýóúòþ

Kapasitas produksi / jam, Q = m3 Keterangan:

Q : kapasitas produksiÿú ûüõóúòþ; m³ /jam V : kapasitas bak; ton,

Fa : faktor efisiensi alat,

FK : faktor pengembangan bahan;

D : berat isi material (lepas, gembur); ton/m³;

v1 : kecepatan rata-rata bermuatan, (15 25); km/jam. v2 : kecepatan rata-rata kosong, (25 35); km/jam TS : waktu siklus, Ts =∑ Tnmenit

T1 : waktu muat = ; menit

Qecv : kapasitas produksi øò✁✂ ✁õð ó; m³ / jam, bila kombinasi dengan alat ôøò✁✂ ✁õðó.

... (3.17)


(42)

✄ ✄

☎il✆ m✝✆l✆yni ✆✆lt l✆in✞✝ ✟✝rti ✠✡☛☛☞ ✌✍✎ ✏☛✑✒✓✔ ✕✖ ✗✒l✘✙ ✚✆✛✆n Q yang sesuai.

T2 : waktu tempuh isi: = (L / v1) x 60; menit T3 : waktu tempuh kosong:= (L / v2) x 60; menit T4 : waktu lain-lain, menit

Tabel 3.4 Kecepatan✏✜✢✣✤✑ ✜✥✦dan kondisi lapangan

✧★✩✪✫✬ ✫✭ ✮ ✯✮✩ ✰✮✩ ✧★✩✪✫✬ ✫✱ ✲✳✮✩

✧✲✴✲ ✯✮✵✮✩ *)

, ✶✷

✸✹✺h

Daftar Isi 40

Kosong 60

Menanjak Isi 20

Kosong 40

Menurun Isi 20

Kosong 40

*)

Kecepatan tersebut adalah perkiraan umum. Besar kecepatan bisa berubah sesuai dengan medan, kondisi jala, kondisi cuaca setempat, serta kondisi kendaraan.

Tabel 3.5 Faktor efisiensi alat✏ ✜✢✣✤✑ ✜✥✦

✧★✩✪✫✬ ✫ ✧✲ ✻✼✮ ✽ ✾✫✬ ✫✲✩✬✫ ✧✲ ✻✼✮

Baik 0,83

Sedang 0,80

Kurang Baik 0,75

Buruk 0,70

8) ✿ ❀✥✎ ❁✎✤ ✍✑❂✎✥ ✦✡✍☛

Kapasitas produksi /jam, Q = , m3 Keterangan:

V : Kapasitas❃✜✥✦☛✤; m³


(43)

❄❅

Fb : Faktor❆ ❇❈❉❊❋, Fa : Faktor efisiensi alat

Fv : Faktor konversi (kedalaman < 40 %), Ts : Waktu siklus; menit,

T1 : Lama menggali, memuat

T2 : Lain-lain (standar), maksimum 0,10; menit. TS : Waktu siklus, Ts =∑ Tnmenit

Tabel 3.6 Faktor❆❇❈❉❊❋ (❆❇❈❉❊❋●❍■■ ●❏❈❋❑ ▲)(Fb) untuk❊▼❈❏ ◆❏❋❑ ▲❆❏❈❉❖❑❊

P◗❘❙❚❯❚ ❱❲❳❨❩❯ ❚

P◗❘❙❚❯ ❚❬❩❲❩❘❭❩❘

❪❩ ❫❴ ◗❨Bucket (❪❵) Mudah Tanah biasa, lempung tanah

lembut 1,1 1,2

Sedang Tanah biasa berpasir, kering 1,0 1,1 Agak Sulit Tanah biasa berbatu 1,0 0,9

Sulit Batu pecah hasil 0,9 0,8

Tabel 3.7 Faktor konversi galian (Fv) untuk alat❊▼❈❏ ◆❏❋❑ ▲

Kondisi galian (kedalaman galian maksimum

Kondisi membuang, menumpahkan (❛ ❇❜❝❍❞❡)

Mudah Normal Agak sulit Sulit

< 40 % 0,7 0,9 1,1 1,4

(40 75) % 0,8 1 1,3 1,6


(44)

❢❣

❤✐❥ ❦l ❧ ♠♥♦Faktor efesiensi kerja alat (Fa)♣qrs ts ✉✈ ✇ ①②③④⑤⑥ ⑤⑦ ⑧⑨⑩❶⑥ ⑤ ❷❶❸❹ ②⑩❺ ❻⑤⑥ ⑤ ⑨③⑥⑤

Baik 0,83

Sedang 0,75

Agak kurang 0,67

Kurang 0,58

9) ❼ ✈✉✈✇❽ ✇s ❾♣ ✇

Untuk pekerjaan perataan hamparan:

Kapasitas produksi/ jam= Q = { ( ) } m2 Keterangan:

Lh : panjang hamparan; m, Bo : lebar✈ t♣ ✇❿s➀; m, Fa : faktor efisiensi kerja; n : jumlah lintasan; lintasan,

N : jumlah pengupasan tiap lintasan; kali lintasan v : kecepatan rata-rata; km/h,

b : lebar pisau efektif; m,

T1 : waktu 1 kali lintasan : (Lh x 60) / (v x 1000); menit, T2 : lain-lain; menit.

TS : waktu siklus, Ts =∑ Tnmenit

Tabel 3.9 Faktor efisiensi kerja alat (Fa)➁✈✉✈✇➂✇s ❾♣ ✇

①②③④⑤⑥ ⑤⑦ ⑧⑨⑩❶⑥ ⑤ F❶❸❹ ② ⑩❺❻⑤⑥ ⑤ ⑨③⑥ ⑤ Perbaikan jalan, perataan 0,8

Pemindahan 0,7

Penyebaran, grading 0,6 Penggalian (trenching) 0,5


(45)

➃➄

➅ntuk➆➇➈➇rj➉➉n➆➇r➉➉➉t n➊ ➉➆ ➉mr➉n p➉➋ ➉➌t ➍➉➆➉sit➉s p➎➋➏➈➐ ➑➒r j➉m= Q =

{ ( ) }

m2 Keterangan:

Fk : faktor pengembangan bahan, t : tebal hamparan padat; m

Untuk pekerjaan pengupasan(➓ ➔→ ➣↔↕➓)

Kapasitas produksi/ jam= Q = { ( ) } m2 Keterangan:

Lh : panjang hamparan; m, bo : lebar o➛➜ ➔➝→ ➞; m, Fa : faktor efisiensi kerja; n : jumlah lintasan; lintasan,

N : jumlah pengupasan tiap lintasan; kali lintasan v : kecepatan rata-rata; km/h,

b : lebar pisau efektif; m,

T1 : waktu 1 kali lintasan : (Lh x 60) / (v x 1000); menit, T2 : lain-lain; menit.

TS : waktu siklus, Ts =∑ Tnmenit

➟ ➠➜➜➝➡➢→ ➣➜ ➔

Untuk memuat agregat ke atas➣➤➥➞➦➔➤ ➧ ➨ Kapasitas produksi / jam = Q = m3 Keterangan:

V adalah kapasitas➩➤ ➧ ➨➜➦; m³ Fb adalah faktor➩➤ ➧ ➨➜➦

Fa adalah faktor efisiensi alat

Ts adalah waktu siklus (memuat dll); menit

..(3.21)

....(3.22)


(46)

➫➭

➯➲➳➵l ➸➺➻ ➼Faktor➽ ➾➚➪➶➹(➽ ➾➚➪➶➹➘➴➷➷➘ ➬➚➹➮ ➱) (Fb) untuk✃❐➶➶➷➷➮ ➬❒➶➱dan➹➱ ➬➚➪ ➷➮ ➬❒➶➱

❮❰ ÏÐÑÒ ÑÓÔÏÕÖ×Ø ÙØÏ Ú ÙÔÔÛÜ❰ØÐÔÝ ÞÝØ ßàÜ❰ Ø ÐÔÝ

Mudah 1,0 1,1 1,0 1,1

Sedang 0,85 0,95 0,95 1,1

Agak Sulit 0,80 0,85 1,0 0,9

Sulit 0,75 0,80 0,9 0,8

Untuk mengambil agregat dariá➹➮➚➪â➴➷➶ke dalamã➮ ➷❒ä➴åæç è

Kapasitas produksi / jam = Q = m3, Keterangan:

V : kapasitas➽➾➚➪➶➹; m³ Fb : faktor➽➾➚➪➶➹

Fa : faktor efisiensi alat

L : jarak dariá➹➮➚➪â➴➷➶ke➚➮ ➷❒➽➴å, m, v1 : kecepatan rata-rata bermuatan, km/jam. v2 : kecepatan rata-rata kosong, km/jam T1 : waktu tempuh isi: = (L / v1) x 60; menit T2 : waktu tempuh kosong:= (L / v2) x 60; menit Z : waktu pasti (mengisi, berputar, menumpuk); menit

TS : waktu siklus, Ts =∑ + ; menit

éê ëÑØìØ ÞØ ÖíØ ÙØÏÓÔàÔÝîØ (Crash Cost)

Penambahan waktu kerja akan menambah besar biaya untuk tenaga kerja dari biaya normal tenaga kerja. Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP. 102/MEN/VI/2004 pasal diperhitungkan bahwa upah penambahan kerja bervariasi. Pada penambahan waktu kerja satu jam pertama, pekerja mendapatkan tambahan upah 1,5 kali upah perjam waktu normal dan pada penambahan jam kerja berikutnya maka ... (3.24)


(47)

ïð

ñ òó òôrj ôóôn mòõ öôñôôtknï óôli ÷ñôh pòôrjm wôktu nôrmoøl ùòrhitungôn u

n tu

kúûôôy tômúô üôn pò óòrjôöôôpt öûruusm óôn sòúôôgi úòut inrikýi

þø ÿôorml onkos ñòóòôrj pòrüôûr

= Produktivitas harian × Harga satuan upah pekerja 2. Normal ongkos pekerja perjam

= Produktivitas perjam × Harga satuan upah pekerja 3. Biaya lembur pekerja

= 1,5 × upah sejam normal untuk penambahan jam kerja (lembur) pertama + 2 × n × upah sejam normal untuk penambahan jam kerja (lembur) berikutnya

Dengan:

n = jumlah penambahan jam kerja (lembur) 4. ✁✂ ✄ ☎✆✝✞ ☎✟pekerja perhari

= (Jam kerja perhari × Normal✝✞ ☎✟pekerja) + (n × Biaya lembur perjam) 5. ✁✞ ☎✟ slope

= Crash✁✞ ☎✟ Normal✁✞☎✟Durasi Normal Durasi Crash

✠✡ ☛ ☞b☞✌✍ ✎✌ A✌ ✏✎✑ ✎✒ ✓✎✔ ✎✕ ✎✌✖✎✗ ✏☞

Biaya total proyek sama dengan penjumlahan dari biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya total proyek sangat bergantung dari waktu penyelesaian proyek. Hubungan antara biaya dengan waktu dapat dilihat pada Gambar 3.2. Titik A pada gambar menunjukkan kondisi normal, sedangkan titik B menunjukkan kondisi dipercepat. Garis yang menghubungkan antar titik tersebut disebut dengan kurva waktu biaya. Gambar 3.2 memperlihatkan bahwa semakin besar penambahan jumlah jam kerja (lembur) maka akan semakin cepat waktu penyelesain proyek, akan tetapi sebagai konsekuesinya maka terjadi biaya tambahan yang harus dikeluarkan akan semakin besar. Gambar 3.3 menunjukkan hubungan biaya langsung, biaya tak langsung dan biaya total dalam suatu grafik dan terlihat bahwa biaya optimum didapat dengan mencari total biaya proyek yang terkecil.


(1)

110

Tabel 5.80 Perbandingan biaya akibat penambahan jam kerja 1 jam, penambahan

alat, dan biaya denda

Tabel 5.81 Perbandingan biaya akibat penambahan jam kerja 2 jam, penambahan

alat, dan biaya denda

Lembur

Penambahan

alat

Denda

6

Rp11.210.342 -Rp16.993,78 Rp1.107.983.127,38

6

Rp778.020

Rp3.837,00 Rp1.107.983.127,38

6

Rp1.431.453 Rp17.157,52 Rp1.107.983.127,38

6

Rp7.668.448 Rp27.845,24 Rp1.107.983.127,38

7

Rp11.012.572

-Rp5.420,80 Rp1.292.646.981,94

12

Rp1.276.289 Rp27.498,30 Rp2.215.966.254,75

13

Rp6.190.705 Rp21.171,99 Rp2.400.630.109,32

37

Rp9.682.021 Rp10.059,00 Rp6.832.562.618,82

52

Rp1.940.379

Rp3.533,09 Rp9.602.520.437,26

Durasi

Biaya

Lembur

Penambahan

alat

Denda

10

Rp19.228.036

Rp25.811,24

Rp1.846.638.545,63

10

Rp3.972.646

-Rp802,48

Rp1.846.638.545,63

10

Rp30.973.984

Rp37.526,22

Rp1.846.638.545,63

10

Rp1.740.529

Rp2.112,00

Rp1.846.638.545,63

11

Rp28.139.010

-Rp26.058,80

Rp2.031.302.400,19

20

Rp3.407.703

-Rp16.345,70

Rp3.693.277.091,25

21

Rp16.748.722

-Rp2.577,01

Rp3.877.940.945,82

65

Rp21.659.917

Rp17.559,00 Rp12.003.150.546,58

89

Rp5.380.032

Rp18.434,09 Rp16.435.083.056,08

Durasi


(2)

111

Tabel 5.82 Perbandingan biaya akibat penambahan jam kerja 3 jam, penambahan

alat, dan biaya denda

Pada tabel 5.80

5.82 merupakan hasil penambahan biaya dari penambahan

alat dan waktu lembur yang kemudian dapat dibandingkan antara durasi

percepatan dan biaya totalnya serta dengan denda apabila proyek mengalami

keterlambatan dari jadwal perencanaan.

Lembur

Penambahan

alat

Denda

13

Rp32.983.563

Rp9.275,24

Rp2.400.630.109,32

13

Rp6.994.940

Rp2.972,52

Rp2.400.630.109,32

13

Rp56.639.823

-Rp2.953,78

Rp2.400.630.109,32

13

Rp2.953.661

-Rp24.708,00

Rp2.400.630.109,32

14

Rp50.397.722

-Rp53.063,80

Rp2.585.293.963,88

26

Rp5.922.338

-Rp2.383,70

Rp4.801.260.218,63

28

Rp28.929.835

-Rp4.279,01

Rp5.170.587.927,76

85

Rp36.756.667

Rp2.697,00 Rp15.696.427.637,83

116

Rp9.360.690

Rp1.852,09 Rp21.421.007.129,28

Durasi


(3)

✈✈ ✇ ① ②①③④

⑤⑥ ⑦④ ⑧⑨⑩❶②❷❸ ②❷⑦②❹②❷

②❺ ⑤❻❼ ❽❾❿➀➁➂ ➃

➄ ➅➆➇ ➈➉ ➈➆➊ ➈➋ ➇ ➈➌ ➈ ➉ ➅➆➌ ➈ ➍ ➈➉➎➏ ➈➋ ➈➏➎ ➉➎ ➉ ➇ ➈➋ ➐ ➅➑ ➒ ➈➍ ➈➉➈➋ ➓➈➋ ➔ ➇➎➏ ➈➊→ ➊➈➋ ➐ ➈➇➈ ➣➆↔ ➓➅➊ ➣➅➑ ➒ ➈➋ ➔ →➋➈➋ ↕ ➅➑➒➈➌ ➈➋ ➙ ➆➎➋ ➇ →➏ → ➛ ➜➝➞ ➟➠ ➡ ➈➒→ ➐➈➌ ➅➋ ➣➈➢➎➌ ➈➋➠ ↕ ➈➤➈ ➥➎➑→➆ ➠➇ ➈➐➈➌➇➎➌ ➈➆➎ ➊➊➅➉➎➑➐→➏ ➈➋➉ ➅➒ ➈➔➈➎➒ ➅➆➎ ➊ →➌➦

✈ ➧ ➤ ➈➊➌ → ➇ ➈➋ ➒➎ ➈➓➈ ➌ ↔➌ ➈➏ ➐➆ ↔ ➓➅➊ ➐➈➇ ➈ ➊ ↔➋➇➎ ➉➎ ➋↔➆➑ ➈➏ ➉➅➒ ➅➉ ➈➆ ➨ ➨➩ ➍ ➈➆➎ ➇ ➅➋➔➈➋ ➒➎ ➈➓➈ ➫➐➧ ✈ ➭ ➯➧➲➲ ➳➧ ➭ ➵ ➯➧➵➲ ✇➠➸ ➯➠ ➉ ➅➌ ➅➏ ➈➍ ➇➎➏ ➈➊ →➊ ➈➋ ➐ ➅➋ ➈➑ ➒ ➈➍ ➈➋ ✈ ➺➈➑ ➊➅➆➺➈ ➏ ➅➑ ➒ →➆ ➇➎ ➇➈➐ ➈➌ ➊➈➋ ➇→ ➆➈➉➎ ➻➼ ➽➾ ➚➪➶ ➹ ➭ ➵✈ ➍ ➈➆➎ ➇➈➋ ➇➅➋➔➈➋ ➒➎ ➈ ➓➈ ➫➐➧ ✈➭ ✇➧ ➭➳➩➧ ➵➳➳ ➧ ➩✇ ➯➠➨➳➠→➋➌ → ➊➐➅➋➈➑ ➒ ➈➍➈➋✇➺➈➑➊ ➅➆➺➈➏ ➅➑ ➒ →➆➇➎ ➇ ➈➐➈➌➊➈➋➇ →➆ ➈➉➎ ➻➼➽➾ ➚➪➶➹ ➸ ➵➩ ➍ ➈➆➎ ➇➅➋➔➈➋ ➒➎ ➈➓➈ ➫➐➧ ✈ ➭✈ ➧ ➵➳➨➧➸➭➩➧➲➸➭➠✈ ➭➠ ➇ ➈➋ →➋ ➌ →➊ ➐➅➋➈➑ ➒ ➈➍➈➋ ➳➺➈➑ ➊ ➅➆➺➈➏ ➅➑ ➒ →➆ ➇➎ ➇➈➐ ➈➌ ➊ ➈➋ ➇→ ➆➈➉➎ ➻➼➽➾➚➪➶ ➹ ➲ ➸ ➵➍➈ ➆➎ ➇➅➋➔➈➋ ➒➎ ➈➓➈ ➫➐➧✈➭➩➧➲ ➳✈ ➧ ➯ ➯✈ ➧ ➵➨➭➠➳ ➸➠

✇ ➧ ➤ ➈➊➌ → ➇ ➈➋ ➒➎ ➈➓➈ ➌ ↔➌ ➈➏ ➐➆ ↔➓➅➊ ➐ ➈➇ ➈ ➊ ↔➋➇➎ ➉➎ ➋↔➆➑➈➏ ➉ ➅➒ ➅➉➈➆ ➨ ➨➩ ➍ ➈➆➎ ➇ ➅➋ ➔ ➈➋ ➒➎ ➈➓ ➈ ➫➐➧ ✈ ➭ ➯➧➲➲ ➳➧ ➭ ➵ ➯➧➵➲ ✇➠➸ ➯➠ ➉ ➅➌ ➅➏ ➈➍ ➇➎➏ ➈➊ → ➊➈➋ ➐ ➅➋ ➈➑ ➒ ➈➍ ➈➋ ➈➏ ➈➌ ✈ ➇➎ ➇ ➈➐➈➌ ➊ ➈➋ ➇ →➆ ➈➉➎ ➻➼ ➽➾ ➚➪➶➹ ➭ ➵✈ ➍ ➈➆➎ ➇ ➈➋ ➇➅➋➔➈➋ ➒➎ ➈ ➓➈ ➫➐➧ ✈➭ ✇➧➸➸ ➩➧ ➩ ➸➭ ➧➳➨➭➠✈ ➨➠ →➋➌ → ➊ ➐ ➅➋ ➈➑➒➈➍ ➈➋ ➈➏ ➈➌ ✇ ➇➎ ➇➈➐ ➈➌ ➊➈➋ ➇ →➆ ➈➉➎ ➻➼➽➾ ➚➪➶➹ ➸➵ ➩➍ ➈➆➎ ➇➅➋➔➈➋ ➒➎ ➈➓➈➫➐➧ ✈ ➭✈ ➧ ➯➩➭➧➵➭➵➧ ➸ ➵➭➠➨ ➩➠➇ ➈➋→➋➌ → ➊➐ ➅➋ ➈➑➒➈➍ ➈➋ ➈➏ ➈➌➳ ➇➎ ➇ ➈➐➈➌ ➊ ➈➋➇ →➆ ➈➉➎ ➻➼ ➽➾ ➚➪➶➹➲ ➸ ➵➍➈➆➎➇ ➅➋➔➈➋➒➎ ➈ ➓➈➫➐➧✈ ➭ ➩➧➳➨➳ ➧ ➵➳ ✈➧ ➭ ➵➳➠➸ ➯➠ ➳ ➧ ➐➅➋➈➑ ➒ ➈➍➈➋➏ ➅➑➒→ ➆✈➺➈➑➺➎ ➊ ➈➇➎ ➒➈➋➇➎➋➔➊ ➈➋ ➇➅➋➔➈➋➐ ➅➋ ➈➑➒➈➍ ➈➋ ➈➏ ➈➌➒ ➅➆➈➌✈

➓➈➋➔ ➏ ➅➒➎ ➍ ➅➘ ➅➊➌➎➘ ➈➇ ➈➏ ➈➍ ➇ ➅➋ ➔➈➋ ➐ ➅➋➈➑ ➒ ➈➍➈➋ ➏ ➅➑➒→ ➆ ✈ ➺➈➑➧ ➴➋ ➌ →➊ ➉➅➏ ➈➋➺→➌➋➓➈ ➐ ➈➇ ➈ ➐➅➋➈➑ ➒ ➈➍➈➋ ➺➈➑ ➏ ➅➑ ➒ →➆ ✇ ➺➈➑ ➺➎ ➊ ➈ ➇➎ ➒➈➋➇➎➋➔➊ ➈➋ ➇➅➋➔➈➋ ➐➅➋➈➑ ➒ ➈➍➈➋ ➈➏ ➈➌ ✇ ➓➈➋➔ ➏ ➅➒➎ ➍ ➅➘ ➅➊➌➎➘ ➈➇➈➏ ➈➍ ➇ ➅➋ ➔ ➈➋ ➑ ➅➋➈➑ ➒ ➈➍ ➈➏ ➈➌ ➊ ➈➆➅➋➈ ➇➈➆➎ ➉ ➅➔➎ ➇ →➆ ➈➉➎ ➇ ➈➋ ➒➎ ➈➓➈ ➏ ➅➒➎ ➍ ➢ ➅➐ ➈➌ ➇➈➋ ➑ → ➆➈➍➧ ➣➈➇➈ ➐ ➅➋ ➈➑➒➈➍ ➈➋ ➺➈➑ ➏ ➅➑ ➒ →➆➳➺➈➑ ➺➎ ➊➈ ➇➎ ➒➈➋➇➎➋➔➊ ➈➋ ➇➅➋➔ ➈➋ ➐➅➋➈➑ ➒ ➈➍ ➈➋ ➈➏ ➈➌ ➒ ➅➆➈➌ ➳ ➓➈➋ ➔➏ ➅ ➒➎ ➍ ➅➘ ➅➊➌➎➘ ➺→ ➔➈ ➇ ➅➋➔➈➋ ➑➅➋➈➑ ➒➈➍ ➈➏ ➈➌ ➒ ➅➆ ➈➌ ➇➎ ➒ ➈➋➇➎➋➔➊➈➋ ➇➅➋➔➈➋ ➑ ➅➋➈➑ ➒ ➈➍ ➺➈➑➏ ➅➑➒→ ➆➺➎ ➊ ➈➇➎➏➎ ➍➈➌ ➇➈➆➎ ➇→ ➆➈➉➎➇➈➋ ➒➎ ➈➓➈➋➓➈➠

➯➧ ➒➅➆ ➇➈➉ ➈➆➊ ➈➋ ➐ ➅➋➈➑ ➒ ➈➍➈➋ ➺➈➑ ➏ ➅➑ ➒ →➆ ➇➅➋➔➈➋ ➐➅➋➈➑ ➒ ➈➍➈➋ ➈➏ ➈➌ ➓➈➋➔ ➐ ➈➏➎➋ ➔ ➅➘ ➅➊➌➎➘ ➈➇➈➏ ➈➍ ➐ ➅➋ ➈➑➒➈➍ ➈➋ ➈➏ ➈➌ ➳➠ ➇➎ ➊➈➆➅➋➈➊ ➈➋ ➐ ➈➇➈ ➐ ➅➋ ➈➑➒➈➍ ➈➋ ➈➏ ➈➌ ➳ ➑ ➅➋➔➍ ➈➉➎➏ ➊ ➈➋ ➒➎ ➈➓➈ ➌➅ ➆➑ → ➆➈➍ ➉ ➅➒➅➉ ➈➆ ➫➐➧ ✈ ➭ ➩➧➳ ➨➳➧ ➵➳✈ ➧➭➵➳➠➸➯ ➇ ➅➋ ➔➈➋ ➇ →➆ ➈➉➎


(4)

➷➷ ➬

➮ ➱✃❐ ❒❮❰ÏÐ❰Ñ ❒ÒÓ❰ ÒÔÕ❒ÒÓ Ö ÒÔ❒ÒÑ❰ ❒× ❒ÒØ❮Ù❒ÚÓ❒ÒÓÛ❮❒Ü❰ ÒØ❮Ù❒ÚÝÞÖ Ò❒ÙÑ ❒❐ ❒Ò ❒Ú❒ß ➬ ÙÖ ÒÔ ❒Ú❒Ù❰ ÞÖ ÒÛ❮ÛÒ ❒Ò Ñ ❰ ❒× ❒ ÜÖÑÖÜ❒❮ à ÞÏ áÏâ➱ãÏ➬ââÏ ➱ã ä ÓÖ ÒÔ ❒Ò ÞÖ ÒÔÛ❮❒ÒÔ ❒ÒÜÖÑÖÜ❒❮➬➷ ✃❐ ❒❮❰Ý

✃ Ï Ñ❰ ❒× ❒ ÙÖÙ ÞÖ ❮åÖÞ❒ß ÓÛ❮ ❒Ü❰ Þ❮Ø×ÖÕ Þ❒Ó❒ ÞÖ Ò❒ÙÑ ❒❐❒Ò æ ❒Ù ÚÖÙÑÛ❮ ❒ß❒Û ÞÖ Ò ❒ÙÑ❒❐ ❒Ò ❒Ú❒ß ÚÖÑ ❰❐ ÙÛ❮❒❐ Ó ❰Ñ ❒ÒÓ❰ ÒÔÕ❒Ò ÓÖ ÒÔ ❒Ò Ñ❰ ❒× ❒ × ❒ÒÔ ❐❒❮ÛÜ Ó❰Õ ÖÚÛ❒❮Õ❒Ò❒Þ❒Ñ ❰Ú❒Þ❮Ø×ÖÕÙÖ ÒÔ ❒Ú❒Ù❰ÕÖßÖ❮Ú❒ÙÑ❒ß❒ÒÓ ❒ÒÓ ❰Õ Ö Ò ❒Õ ❒ÒÓÖ ÒÓ❒Ï

çè éê ëê ì

➷ Ï ÞÖÙÑÛ❒ß❒Ò ❐ÛÑÛÒÔ❒Ò ❒Òß❒❮ ÞÖÕÖ ❮æ ❒ ❒Ò Ó❒Ú❒Ù íîïð ñ òñ óô õ ð ñ ö÷ ïô ❐ Ö ÒÓ❒Õ Ò× ❒ Ó❰Ú❒ÕÛÕ❒ÒÜÖå ❒❮ ❒åÖ ❮Ù❒ßÓ❒ÒßÖÚ❰ß❰ ❒Ô ❒❮Ó❰ÞÖ ❮Ø ÚÖ❐❐❒Ü❰Ú❒Ò❒Ú❰Ü❰Ü× ❒ÒÔ❒ÕÛ❮ ❒ß Ý âÏ ÙÖÚ❒ÕÛÕ❒Ò ÞÖ ÒÔÖå ÖÕ ❒Ò ÛÚ❒ÒÔ ßÖ ❮❐❒Ó❒Þ ÓÛ❮❒Ü❰ ÜÖå ❒❮ ❒ Ñ Ö ❮Õ❒Ú❒ ÜÖß❰ ❒Þ

ÙÖÚ❒ÕÛÕ❒ÒÞÖ ÒÔÛÑ❒❐❒ÒÓ❒ß❒Ý

➬ Ï ÞÖ Ò ❒ÙÑ❒❐ ❒ÒÓ❒ß❒Ñ Ö ❮ÛÞ❒ÙÖßØÓ Ö ÕØÒÜß❮ÛÕÜ❰ ❒Õ❒Ò ÚÖÑ❰❐ÙÖÙ ÞÖ ❮ÙÛÓ ❒❐Ó❒Ú❒Ù ÞÖÙÑÛ❒ß❒Òíîïð ñ òñ óôõ ð ñ ö÷ ïô

,

áÏ Þ❒Ó❒ ÞÖ ÒÖÚ❰ß❰ ❒Ò ❰ Ò❰Ý ❐ Ö ÒÓ❒Õ Ò× ❒ ÙÖ ÔÖß❒❐Û❰ Ñ❒Ô ❒❰Ù❒Ò ❒ Õ Ö ❒Ó ❒❒Ò Ó ❰ Ú❒Þ❒ÒÔ❒Ò ÜÖå ❒❮ ❒ Ú❒ÒÔÜÛÒÔ ❒Ô ❒❮ ÞÖÙÑÛ❒ß❒Ò❐ÛÑÛÒÔ ❒Ò ❒Òß❒ ❮ ÞÖÕÖ ❮æ❒❒Ò Ó❒Ú❒Ù

Microsoft

Project

ÚÖÑ ❰❐❒ÕÛ❮❒ß Ý

✃ Ï ÙÖÙ❰Ú❰Õ❰ Ó❒ß❒ × ❒ÒÔ ÚÖ ÒÔÕ❒Þ Ó ❒Ò ø❒Ú❰Ó ❒Ô❒❮ Ñ ❰Ü❒ ÙÖ ÒÔÖß❒❐Û❰ ÞÖ ❮Ñ❒ÒÓ ❰ ÒÔ❒Ò × ❒ÒÔ❒ÕÛ❮ ❒ßÓ❒❮❰❐❒Ü❰ÚÞ❮ØÔ ❮ ❒Ù

Microsoft Project.


(5)

xxi

ùúûü úýþÿ ü ú✁ú

Soeharto, Iman.

1997.

✂✄ ☎✄ ✆✝✞ ✝☎ ✟✠ ✡☛ ✝☞ ✌✄ ✠ ✍ ✎ ✡☎ ✏ ✝✑✒✓✄ ✔ ✕✄✞✑✄✍

✖✑ ✝✠✄ ✏ ✍✡☎ ✄✔

. Jakarta: Erlangga.

Ervianto, Wulfram I.2002.

✂✄ ☎✄ ✆ ✝✞✝☎ ✟✠ ✡☛ ✝☞ ✎✡☎✏ ✒ ✠✓☞✏ ✍

.Yogyakarta:ANDI.

Ridho, Muhammad Rizki.2013.

✗✘✄ ✔✓ ✄✏ ✍✟ ✝☎✆✄✙ ✚✄✔✄ ☎✛✄ ☞✒✓✌✄ ☎✜✍✄☛✄ ✟✠✡☛ ✝☞

D

✝☎✢✄ ☎ ✂ ✝✒ ✡✙✝ ✟✗ ✣✤ ✙✄ ☎ ✥✟ ✂

(

✕ ✒✓✙✍ ✎✄ ✏ ✓✏

:

✟✠✡☛ ✝☞ ✟ ✝✞✦✄ ☎✢✓☎ ✄ ☎

G

✝✙✓☎✢ ✎✄☎ ✒ ✡✠ ✜✄✙✄ ☎ ✟✓ ✏ ✄✒ ✕✒✄ ✒ ✍✏✒ ✍☞ ✎ ✡✒✄ ✂✝✙✄☎

D

✍ ✧✔

. G

✄✑✝✠✒✄ ✂ ✝✙✄☎ ★

✕ ✓ ✞✄ ✒ ✝✠✄ ✩✒✄✠✄ ✪

) .

Sumatera Utara: Teknik Sipil Universitas Sumatera

Utara.

Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. Nomor

Kep.102/Men/VI/2004 tentang Waktu Kerja Lembur dan Upah Kerja

Lembur.

Gosku, Ali. Implementation Of Critical Path Method And Project Evaluation

And Review Technique ,

I

☎✒ ✝✠☎✄ ✒ ✍✡☎ ✄✔ ✕ ☛ ✞✑ ✡✏ ✍✓ ✞ ✡☎ ✕ ✓✏ ✒✄ ✍☎ ✄✦✔ ✝

D

v

✝✔ ✡ ✑✞✝☎ ✒ ✫ ✡✬ ✪

2014.205-212

Susilo, Yayuk Sundari.

✭☎✄ ✔☛✏ ✍✏ ✟ ✠✡✆ ✝✮✒

I

✞✑✔ ✝✞✝☎✒✄ ✒ ✍✡☎✜☛✩✏ ✍☎✢✂✝✒ ✯ ✡✙✥✟✂

✄ ☎✙✟✗✣✤

,

✩☎✍

v

✝✠✏ ✍✒☛✖✰✣✍✄ ✓

.2012

Jayadewa, Odik Fajrin.2013.

✟✝✞✡✙✝✔✄ ☎✜✍✄☛✄✤✄☞

L

✄☎✢✏ ✓☎✢✟✠ ✡☛ ✝☞✎ ✡☎✏ ✒ ✠✓ ☞✏ ✍

✙✍✟✤✛✍✆✄☛✄✎✄ ✠☛✄

(

✕ ✒✓✙✍☞✄✏ ✓ ✏✱✟✠ ✡☛ ✝☞✎ ✡☎ ✏✒ ✠✓☞ ✏ ✍✙✍✟✠ ✡✘✍☎ ✏ ✍ ✎✄✔ ✍✞✄ ☎✒✄ ☎ ✤✍✞✓ ✠

)

.Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan

Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan

Barang / Jasa Pemerintah.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Perubahan

Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang

Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah.

Kisworo, Rizky Widyo.2016.

✭☎ ✄✔ ✍✏ ✍✏✟✝✠✮ ✝✑✄ ✒✄☎ ✟ ✠✡☛ ✝☞✂ ✝☎✢ ✢✓ ☎✄ ☞✄☎ ✂ ✝✒ ✡✙✝

✤✍✞✝✥✡✏ ✒✤✠✄✙✝✖✰✰

D

✝☎✢✄ ☎ ✟✝☎ ✄ ✞✦✄ ✯✄☎✧✄✞✎✝✠✆✄

L

✝✞✦✓ ✠✙✄ ☎✧✓✞✔✄ ✯ ✭✔✄ ✒

.

Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik : Universitas Sebelas Maret.


(6)

xxii

Wibowo, Dono Wahyu.2016.

✲✳ ✴✵✶✷✶✷✸✶ ✴✹✴✺ ✴✳✻✴ ✼✽✾✿❀ ❁ ✹❂✼❃❁ ✳✷ ✽❀ ✾ ✼✷ ✶

❄❂✳❅✴✳ ✿❂✳ ✴❆❇✴❈✴✳ ❉✴❆ ❃❂❀❊✴

(L

❂❆❇✾ ❀

)

❄✶❇✴✳❄✶✳❅✼✴✳ ❄❂✳❅✴✳ ✿ ❂✳✴❆❇✴❈✴✳ ❋ ❂✳ ✴❅✴❃❂❀❊✴ ● ❂✳❅ ❅✾ ✳ ✴ ✼✴✳ ● ❂✽❁❄❂❋✶❆❂ ❍❁ ✷ ✽❋❀ ✴❄❂■❏❏

.

Teknik Sipil: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Modeong, Winanda Amansyah.2016.

✲✳✴✵✶✷ ✶✷ ✿❂❀❈✶ ✽✾✳❅✴✳ ❑❂✳ ▲ ✴✳✴ ✲ ✳❅ ❅✴❀ ✴✳

✸✶ ✴ ✹✴ ● ❂✳❅ ❅✾ ✳ ✴ ✼✴✳ ✲✵ ✴ ✽ ✸❂❀ ✴✽ ▼ ✴❄✴✿❀ ❁✹❂✼❃❁ ✳✷ ✽❀ ✾ ✼✷ ✶

.

Teknik Sipil :

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Nugraha, Ahmad Surya.2016.

✲ ✳ ✴✵✶✷ ✶✷ ✸✶ ✴ ✹✴ ❄✴✳ ✻✴ ✼✽✾ ✿❀ ❁ ✹❂✼ ❃❁ ✳✷ ✽❀ ✾ ✼✷ ✶

D

❂✳❅✴✳ ✿ ❂✳✴❆❇✴❈✴✳ ❉✴❆ ❃❂❀❊✴

(L

❂❆❇✾ ❀

) D

✶❇✴✳❄✶✳❅✼✴✳

D

❂✳❅✴✳

✿❂✳ ✴❆❇✴❈✴✳❋ ❂✳✴❅✴❃❂❀❊✴● ❂✳❅ ❅✾ ✳ ✴ ✼✴✳● ❂✽❁❄❂❋✶❆❂❍❁✷ ✽❋❀ ✴❄❂■❏❏

.

T eknik Sipil : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Imantoro, Teguh.2016.

✲✳✴✵✶✷ ✶✷✸✶ ✴ ✹✴✺ ✴✳✻✴ ✼✽✾✿❀ ❁ ✹❂✼❃❁ ✳✷ ✽❀ ✾ ✼✷ ✶

D

❂✳❅✴✳

✿ ❂✳✴❆❇✴❈✴✳ ❉✴❆ ❃❂❀❊✴

(L

❂❆❇✾ ❀

) D

✶❇✴✳❄✶✳❅✼✴✳

D

❂✳❅✴✳ ✿ ❂✳✴❆❇✴❈✴✳ ❋ ❂✳ ✴❅✴❃❂❀❊✴ ● ❂✳❅ ❅✾ ✳ ✴ ✼✴✳ ● ❂✽❁❄❂❋✶❆❂ ❍❁ ✷ ✽ ❋❀ ✴❄❂■❏❏

.

Teknik Sipil :

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta


Dokumen yang terkait

Analisa Percepatan Durasi Proyek Dengan Metode Pertukaran Waktu Dan Biaya (Time Cost Trade Off Method) (Studi Kasus : Proyek Perumahan Cemara Kuta – Medan)

26 171 92

ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi Kasus : Pekerjaan Pembangunan Jembatan Sungai Naik – Kabupaten Musi Rawas)

0 11 110

OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi Kasus : Pekerjaan Pembangunan Gedung Samsat Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo)

4 32 170

OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi Kasus : Pekerjaan Pembangunan Jalan Baru Lingkar Sumpiuh– Kabupaten Cilacap)

2 12 127

OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi Kasus : Pekerjaan Pembangunan Jembatan Padangan – Kasiman Kabupaten Bojonegoro)

3 29 79

OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi kasus : Proyek Pembangunan Gedung Indonesia)

1 4 64

OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PROYEK PERUMAHAN DENGAN CARA CRASH PROGRAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (STUDI LOKASI PERUMAHAN MUTIARA GRAHA AGUNG DI GRESIK).

1 8 111

Studi Optimasi Waktu dan Biaya dengan Metode Time Cost Trade Off pada Proyek Konstruksi Pembangunan Gedung Olah Raga (Gor)

1 2 13

Optimasi Waktu dan Biaya Menggunakan Metode Time Cost Trade Off pada Proyek Access Road Construction and Soil Clean Up

0 1 13

Analisis Pertukaran Waktu dan Biaya Menggunakan Metode Time Cost Trade Off (TCTO) pada Proyek Pembangunan Perumahan di PT. X

0 1 8