ANALISIS LOYALITAS MEREK PRODUK HANDPHONE MEREK NOKIA (Studi di PT.Garuda Food Putra Putri Jaya ,Gresik ).

ANALISIS LOYALITAS MEREK PRODUK HANDPHONE
MEREK NOKIA
(Studi di PT.Garuda Food Putra Putri Jaya ,Gresik )

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi dan Bisnis
Jurusan Manajemen

Di ajukan Oleh:

Yahya Ary Kurniawan
0912015011/FE/EM
KEPADA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL `VETERAN`
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


SKRIPSI
ANALISIS LOYALITAS MEREK PRODUK HANDPHONE
MEREK NOKIA
(Studi di PT.Garuda Food Putra Putri Jaya ,Gresik )

Disusun oleh:
Yahya Ary Kurniawan
0912015011/ FE/EM
telah dipertahankan dihadapan
dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN” Jawa Timur
pada tanggal 27 September 2013.

Pembimbing
Pembimbing Utama

Tim Penguji
Ketua


Dra,Ec.Nur Mahmudah.MS
195010121985032001

Dra,Ec.Nur Mahmudah.MS
195010121985032001

Dra.Ec.Mei Retno A,Msi
Sekretaris

Sugeng Purwanto,SE,MM
Anggota

Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional”Veteran”
Jawa Timur
Dr.H.R.Dhani Ichsanuddin NurSE,MM
NIP.19630924 198903 1001


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada TUHAN YANG MAHA ESA , atas
rahmat dan hidayah-Nya yang diberikan kepada penyusun sehingga skripsi yang
berjudul “Analisis Loyalitas merek Produk Handphone mer ek Nokia (Studi
di PT Garuda Food Putra Putri J aya ,Gresik)”
Penyusunan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi syarat penyelesaian
Studi Pendidikan Strata Satu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis jurusan Manajemen,
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Pada kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberi bimbingan, petunjuk serta bantuan baik spirituil
maupun materiil, khususnya kepada :
1. Bapak

Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP selaku Rektor Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur. SE, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Dr. Muhadjir Anwar, MM. Selaku Ketua Program Studi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Jawa

Timur.
4. Bapak Dra.Ec. Nur Mahmudah.MS, selaku Dosen Pembimbing Utama yang
telah memberikan bimbingan skripsi sehingga peneliti bisa merampungkan
tugas skripsinya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5. Para Dosen yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis
selama menjadi mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“
Jawa Timur.
6. Kepada kedua orang tuaku tercinta yang telah memberikan dukungan baik
moril ataupun material.

7. Kepada istri dan anakku yang tercinta yang telah memberikan semangat untuk
menyelesaikan skripsi ini.
8. Berbagai pihak yang turut membantu dan menyediakan waktunya demi
terselesainya skripsi ini yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa apa yang telah disusun dalam
skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat berharap saran
dan kritik membangun dari pembaca dan pihak lain.
Akhir kata, Peneliti berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.

Salam hormat,

Surabaya, September 2013

Peneliti

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................

i

DAFTAR ISI .................................................................................................

ii

DAFTAR TABEL .........................................................................................

v

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................

vi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................

vii


ABSTRAKSI ..................................................................................................

viii

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang .....................................................................

1

1.2

Perumusan Masalah ..........................................................

5

1.3


Tujuan Penelitian ..............................................................

6

1.4

Manfaat Penelitian ............................................................

6

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1

Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ......................................

7

2.2


Landasan Teori ..................................................................

9

2.2.1 Pengertian Pemasaran ...........................................

9

2.2.1.1. Konsep Pemasaran ....................................

10

2.2.1.2. Pengertian Marketing Mix .........................

13

Merek..................................................... .............................

14


2.4. Kepercayaan Atas Merek(Trust In brand ) .........................

17

2.4.1. Assosiasi Merek .......................................................

19

2.5. Loyalitas Merek .................................................................

21

2.3

2.6. Pengaruh Kepercayaan Atas Merek Terhadap Loyalitas
Merek ..............................................................................

22

2.6.1. Pengaruh assosiasi Merek Terhadap Loyalitas Merek


23

2.7. Kerangka Konseptual.........................................................

25

2.8. Hipotesis............................................................................

26

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .................

27

3.2

Teknik Pengambilan Sampel ............................................

30

3.3

Teknik Pengumpulan data ..................................................

31

3.3.1. Jenis data .................................................................

31

3.3.2. Sumber Data ............................................................

31

3.3.3. Teknik pengumpulan data ........................................

31

Teknik Analisis dan Uji Hipotesis .....................................

32

3.4.1

Analisis Data menggunakan PLS..............................

34

3.4.2. Outliers ..................................................................

38

3.4.3. Evaluasi atas Outlier ..............................................

39

3.4.4. Uji Validitas ..........................................................

40

3.4.5. Uji Reliabilitas .......................................................

40

3.4.6. Uji Normalitas .......................................................

41

3.4.7. Multicollinearity dan Singularity............................

42

3.4.8. Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal ............

42

3.4.9. Evaluasi Model ......................................................

42

3.4

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ...............................................

46

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................

46

4.2.1. Penyebaran Kuisioner .............................................

46

4.2.2. Keadaan Responden ................................................

47

4.2.3.Deskripsi Variabel brand Characteristic ....................

48

4.2.4. Deskrpisi Variabel Company Characteristic .............

50

4.2.5 Deskripsi Consumer Brand characteristic ..................

51

4.2.6.Deskripsi Variabel asosiasi merek .............................

53

4.2.7.Deskripsi Variabel brand Loyalty .............................

55

4.3. Analisis Data ....................................................................

57

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.3.1. Outer Model ............................................................

58

4.3.2. Uji Reliabilitas ........................................................

63

4.3.3. Pengujian Konstruk Formatif ..................................

64

4.3.4 Inner Model ............................................................

66

4.4. Pembentukan Variabel Laten ............................................

68

4.5

73

Pembahasan Hasil Penelitian .............................................

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan .......................................................................

78

5.2. Saran ................................................................................

78

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tabel market share penjualan handphone ................................

2

Tabel 1.2 Tabel market share penjualan handphone wilayah Gresik ........

3

Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...............

47

Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ............................

48

Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan....................

48

Tabel 4.4. Frekuensi hasil jawaban responden mengenai brand characteristic
(X1) .........................................................................................

49

Tabel 4.5. Frekuensi hasil jawaban responden tentang company characrteristic
..........................................................................................

50

Tabel 4.6. Frekuensi hasil jawaban responden mengenai consumer brand .
characteristic ............................................................................

52

Tabel 4.7. Hasil jawaban responden mengenai asosiasi merek .................

54

Tabel 4.8. Frekuensi hasil jawaban responden mengenai brand Loyalty ...

56

Tabel 4.9. Outer Loading ........................................................................

61

Tabel 4.10. Average Variance Extracted (AVE) .........................................

62

Tabel 4.11. Composite Reliability .............................................................

63

Tabel 4.12. Outer weight ............................................................................

65

Tabel 4.13. R²(R-square ) ..........................................................................

67

Tabel 4.14. Inner Weight ............................................................................

67

Tabel 4.15. Frekuensi dan Faktor loading variabel karakteristik merek ......

68

Tabel 4.16. Frekuensi dan FaktorLoading Variabel company Characteristic

69

Tabel 4.17 Frekuensi dan Faktor Loading variabel consumer brand Characteristic
..........................................................................................

70

Tabel 4.18. Frekuensi dan Factor Variabel Asosiasi Merek .......................

71

Tabel 4.19. Frekeunsi dan Factor Loading Variabel Loyalitas Merek ........

72

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Asosiasi Terhadap Merek ..................................................

20

Gambar 3.1.

Alur Analisis Penelitian ...................................................

30

Gambar 3.2.

Contoh model pengukuran Loyalitas Merek ......................

38

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner
Lampiran 2 : Tabulasi Jawaban Responden
Lampiran 3 : Hasil Uji Outlier
Lampiran 4 : Hasil Uji Validitas, Reliabilitas dan Normalitas
Lampiran 5 : Hasil Uji Structural PLS

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ANALISIS LOYALITAS MEREK PRODUK HANDPHONE
MEREK NOKIA(Studi di PT Gar uda Food Putr a Putr i
J aya,Gr esik)
Oleh :
Yahya Ary Kurniawan

Abstraksi
Di dalam penelitian ini merek produk yang diangkat adalah handphone
merek Nokia , kendati Nokia merupakan pemain lama di bidang handphone, tidak
menjadi jaminan bahwa Nokia akan menjadi market leader , banyaknya muncul
pesaing di bidang industri telekomunikasi menjadikan Nokia harus terus
berinovasi untuk dapat bertahan dari serangan dari kompetitornya. Merek yang
tergolong sudah lama bermain di kancah pasar handphone ini mengalami
penurunan dalam menguasai market share produk handphone . Kecenderungan
market share dari tahun 2009 mengalami penurunan , hal ini dapat di lihat dengan
tergesernya Nokia oleh pesaing kuatnya yaitu Samsung yang menjadi market
leader.Trend ini menggugah peneliti untuk mencari tahu apakah brand Nokia telah
di tinggalkan oleh pelanggannya?
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT.Garuda Food
Putra Putri Jaya yang membeli dan memakai produk handphone Nokia . Sampel
yang diambil adalah sebesar 119 responden. Data yang dipergunakan adalah data
primer
yaitu data yang berdasarkan kuisioner hasil jawaban responden.
Sedangkan analisis data yang dipergunakan adalah Partial Least Square .
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan telah didapatkan
bahwa : 1).Faktor Trust in a Brand berpengaruh positif terhadap Faktor Brand
Loyalty, tidak dapat diterima. 2). Faktor Brand Association berpengaruh positif
terhadap Faktor Brand Loyalty, dapat diterima.

Keyword : Kepercayaan atas merek, Assosiasi Merek dan Loyalitas Merek

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Kondisi persaingan ekonomi perdagangan yang semakin ketat berakibat
semakin banyak dan beragam produk yang ditawarkan atau dijual ke pasar.
Konsumen sebagai sasaran produk perusahaan, senantiasa menentukan sendiri apa
yang ingin dibeli dan digunakan untuk pemenuhan kebutuhannya. Persaingan di
pasar Handphone

Indonesia memang sangat ketat.Berbagai macam merek

handphone beredar di indonesia dari merek yang sudah lama bermain hingga
merek dari lokal asia, seperti Nokia, Samsung , Sony, Motorola,Cross, Titan,
Blackbery,LG dan banyak lagi.Tingkat penjualan dari tahun ke tahun pasar
handphone selalu fluktuatif tergantung dari selera, trend , dan fitur fitur yang di
tawarkan oleh vendor handphone.Penjualan handphone juga di picu dengan
meningkatnya pengguna internet di Indonesia yang cenderung naik 30% dari
tahun 2012, di mana pengguna handphone memakai handphone yang di miliki
sebagai sarana berkomunikasi juga sebagai sarana akses ke dunia maya, atau
jejaring internet misal untuk keperluan dari hal tagihan,banking, streaming, atau
berinteraksi di sosial media
Adalah Nokia pemain lama di Indonesia yang menawarkan produk
handphone dari type yang sederhana hinga type smart phone.Berbagai guncangan
dan ancaman dari merek lain sempat menurunkan penjualan Nokia di 2 tahun
terakhir.Hal ini dapat di lihat dari tabel berikut

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Tabel 1.1
Tabel m ar ket share penjualan handphone
2011
COM PANY

2012

M ARKET
UNITS

Sam sung

315052,2

SHARE
17,70%

Nokia
Apple

422478,3
89263,2

ZTE

M ARKET
UNITS
384631,2

SHARE
22,00%

23,80%
5,00%

333938
130133,2

19,10%
7,50%

56881,8

3,20%

67344,4

3,90%

LG

86370,9

4,90%

58015,9

3,30%

Huaw ei

40663,4

2,30%

47288,3

2,70%

TCL

34037,5

1,90%

37176,6

2,10%

Blackbery

51541,9

2,90%

34210,3

2,00%

M ot orola

40269,1

2,30%

33916,3

1,90%

HTC
Ot hers

43266,9
595886,9

2,40%
33,60%

32121,8
587399,6

1,80%
33,60%

TOTAL

1775712

100,00%

1746175,6

100,00%

sum ber:Tekno jurnal.com

Dari tabel ini menunjukan bahwa market share Nokia turun dari 23,8% menjadi
19,1%.Fluktuatif market share dapat di pengaruhi berubahnya trend dan perilaku
konsumen untuk pengguna handphone dan juga tingkat kepuasan dari pengguna
handphone itu sendiri.Dari kalangan pelajar hingga karyawan biasa sampai
profesional memiliki selera yang berbeda dalam memilih tipe handphone yang
akan di gunakan, berdasarkan kriteria masing –masing dari kebutuhan pembeli
Hal ini juga terlihat dari market share di wilayah Gresik di mana produk
handphone Nokia mengalami penurunan dari 17,62% turun menjadi 14,82% di
tahun 2012, hal ini dapat di lihat dari tabel market share di bawah ini

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Tabel1.2
Tabel market share penjualan handphone w ilayah Gresik
2011
COM PANY
UNITS

2012

M ARKET
SHARE

UNITS

M ARKET
SHARE

Samsung

38768

14,54%

59768

20,61%

Nokia

46987

17,62%

42986

14,82%

Apple

11431

4,29%

14437

4,98%

ZTE

13460

5,05%

13460

4,64%

LG

24562

9,21%

24562

8,47%

Huaw ei

14431

5,41%

10831

3,73%

9431

3,54%

11471

3,95%

Blackbery

19876

7,45%

21879

7,54%

M ot orola

11654

4,37%

11654

4,02%

9347

3,50%

11247

3,88%

Others

66758

25,03%

67759

23,36%

TOTAL

266705

100,00%

290054

100,00%

TCL

HTC

sumber:Teknojurnal.com

Dari data di atas dapat di simpulkan Nokia mengalami trend penurunan Hal ini
berbanding lurus dengan market share di pasar nasional Indonesia mengalami
trend yang cenderung menurun untuk market share Nokia di mana pada tahun
2009 dan 2010 Nokia masih menjadi market leader untuk pasar handphone yaitu
sebesar

36 %.Trend yang cenderung ini menarik penulis untuk memahami apa

sebenarnya yang terjadi, apakah loyaitas pengguna Nokia dari tahun ke tahun
mengalami perubahan .
Dalam memahami perilaku konsumen tentu tidak mudah karena konsumen
mempunyai sifat yang berbeda-beda sebagaimana dari kebutuhan manusia yang
tidak terbatas disamping dipengaruhi oleh kondisi eksternal dan internal lainnya
yang berakibat langsung terhadap perilaku konsumen. Faktor eksternal yang
dimaksud meliputi kebudayaan, sub budaya,kelas sosial,kelompok sosial,
kelompok referensi, dan keluarga. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

ada pada diri konsumen itu sendiri (psikologis) yang meliputi: belajar,
kepribadian, dan konsep diri,serta sikap (Stanton,1996:155).
Selain itu sebuah merek suatu produk

memegang peranan penting dalam

mempengaruhi keputusan pembelian yang akan menentukan tindakan konsumen
setelah melakukan pembelian dengan menunjukan perilaku apakah terus
menggunakan, apakah akan merekomendasikan ke orang lain dan melakukan
pembelian ulang,dan berkembang menjadi suatu kesetiaan kepada merek
tertentu.Sebagai suatu identifikasi, suatu merek (brand) terdiri dari unsur nama
(brand name), yaitu bagian yang dapat diucapkan dan bagian merek yang tidak
dapat diucapkan dan bagian desain atau suatu pengepakan yang unik. Aaker
(1997:9) mendefinisikan merek sebagai nama atau simbol yang bersifat
membedakan

(seperti

sebuah

logo,

cap,

atau

kemasan)

dengan

mengidentifikasikan barang atau jasa dari seorang penjual atau sebuah kelompok
penjual tertentu untuk membedakannya dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh
para kompetitor. Suatu merek pada gilirannya memberi tanda pada konsumen
maupun produsen dari para kompetitor yang berusaha memberikan produk yang
identik.
Menurut

Aaker,(1991:112)

menyatakan

bahwa

assosiasi

merek

dapat

mempengaruhi seseorang atau konsumen terhadap kesetiaan merek, kesetiaan
merek yang tinggi memberikan komitmen atas konsumen atau pelanggan yang
kuat atas merek dalam melakukan pembelian.Oleh sebab itu produsen harus dapat
membaca perubahan perilaku tersebut dengan berusaha mengimbanginya, yakni
dengan mempengaruhi konsumen dalam membeli produk yang ditawarkan dan
melalui evaluasi berkala demi kelangsungan hidup produsen itu sendiri. Tidak
semua merk handphone yang ada diminati oleh sebagian besar konsumen yang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

ada, tetapi hanya beberapa saja.Salah satunya adalah merek terkenal seperti Nokia
yang menjadi salah satu pilihan konsumen pengguna handphone saat ini.
Handphone merek Nokia memiliki kualitas yang berstandar internasional yang
memiliki fitur fitur yang mampu memanjakan penggunanya, baik dari segi OS,
layanan Kamera, pemutar Musik dan video hingga kemampuan untuk meramban
di internet.Kini handphone sudah menjadi barang konsumsi dan bukan menjadi
barang yang mewah dan menjadi tuntutan bagi masyarakat saat ini , khususnya
bagi karyawan PT.Garuda Food Putra Putri Jaya.Jika ada karyawan yang tidak
memiliki handphone maka sudah di anggap ketinggalan jaman, dan dengan
memiliki handphone dengan merek Nokia masih menjadi prestige tersendiri bagi
penggunanya .Dari hasil observasi di lingkungan karyawan Garuda Food selama 6
bulan di dapati bahwa pengguna handphone sebagian besar di dominasi oleh
merek handphone Samsung, Sony , dan Nokia yang cenderung kurang di minati
oleh karyawan.
Oleh karena itu dari uraian di atasi peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “ Analisis Loyalitas merek Produk Hand phone merek
Nokia(studi di PT.Garuda Food putra Putri J aya ,Gresik)” .

1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan sebelumnya, maka
permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah kepercayaan atas merek berpengaruh terhadap loyalitas merek produk
Handphone merek Nokia?.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

2. Apakah asosiasi merek berpengaruh terhadap loyalitas merek produk
Handphone merek Nokia?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menganalisis pengaruh kepercayaan atas merek terhadap loyalitas
merek produk handphone merek Nokia.
2.

Untuk menganalisis pengaruh asosiasi merek terhadap loyalitas merek

produk Handphone merek Nokia
1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Memberikan data, informasi dan gambaran serta masukan yang berguna
untuk peningkatan penjualan terkait gambaran

perilaku konsumen,

khususnya pengguna handphone merek Nokia
2. Bagi pihak lain yang membutuhkan
penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak lain yang
membutuhkan informasi tentang masalah yang sejenis, sehingga bisa
memberi solusi mengatasi masalah yang ada.
3. Sebagai referensi penelitian lebih lanjut di kemudian hari .

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian ini telah
dilakukan oleh Penelitian selanjutnya dilakaukan oleh Indriyani, (2004) dengan
judul “Loyalitas Merek Sebagai Dasar Strategi Penentuan Harga” Dalam
penelitian ini permasalahan yang diajukan adalah sebagai berikut: 1).Apakah
loyalitas dapat digunakan sebagai penentuan harga di dalam pasar? Teknik
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi
berganda.
Kesimpulan penelitian ini dimaksudkan untuk menyelidiki sensitifitas
loyalitas terhadap perubahan harga, dan juga strategi penentuan harga untuk
masing-masing tingkatan loyalitas, dengan didahului oleh pengukuran tingkat
loyalitas itu sendiri pada merek-merek tertentu yang akan ditentukan sebagai
sampel. Berdasarkan maksud tersebut maka dapat dirumuskan masalah faktorfaktor apakah yang berpengaruh terhadap loyalitas merek, apakah perubahan
harga berpengaruh pada loyalitas merek, sejauh manakah sensitifitas loyalitas
merek terhadap perubahan harga dan strategi penentuan harga.
Penelitian selanjutnya Riana, (2008). Dengan judul ”Pengaruh trust in a
brand terhadap brand loyalty pada konsumen air minum aqua di kota Denpasar”.
Buletin Studi Ekonomi Volume 13 Nomor 2 Tahun 2008. Dalam penelitian ini
permasalahan yang diajukan adalah sebagai berikut: (1) Apakah variabel brand

7
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

characteristic, company characteristic, dan consumerbrand characteristic secara
bersama sama berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty pada konsumen air
minum Aqua? .(2) .Apakah variabel brand characteristic, company characteristic,
dan consumer–brand characteristic secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
brand loyalty pada konsumen air minum Aqua serta variabel mana yang
berpengaruh dominan?. Teknik Analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah: Metode Suksesif Interval Sebelum melakukan analisis regresi berganda,
tahap awal yang dilakukan adalah melakukan pengolahan data dengan mengubah
data ordinal menjadi data interval dengan menggunakan metode suksesif interval
kemudian dilanjutkan dengan menggunakan analisis regresi liniear berganda.
Kesimpulan : 1). Secara bersama-sama variabel trust in a brand yang
meliputi brand characteristic (X1),

company characteristic (X2),

dan

consumerbrand characteristic (X3) mempengaruhi brand loyalty. 2).Secara
parsial variabel trust in a brand yang meliputi brand characteristic, company
characteristic, dan consumer–brand characteristic berpengaruh signifikan
terhadap brand loyalty. Brand characteristic (X1) secara signifikan berpengaruh
terhadap brand loyalty.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh, Maylina dan Herizon,(2003) dengan
judul penelitian “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesetiaan Merek Terhadap
Merek Pada Konsumen Pasta Gigi Pepsodent Di Surabaya”. permasalahan yang
diajukan dalam penelitian ini adalah :1), apakah fakor-faktor yang meliputi
satisfaction, habitual behaviour, commitment, liking of the brand secara bersamasama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kesetiaan merek?. 2) apakah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

fakor-faktor yang meliputi satisfaction, habitual behaviour, commitment, liking of
the brand secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kesetiaan
merek?. Alat Analisis dan kesimpulan: analisis menggunakan regresi linear
berganda dan diperoleh kesimpulan bahwa faktor-faktor yang meliputi
satisfaction, habitual behavior, commitment dan liking of the brand secara
bersama-sama maupun secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kesetiaan
merek pada konsumen pasta gigi pepsodent di Surabaya.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Cahyadi dan Astuti, (2007) dengan
judul penelitian ”Pengaruh Elemen Ekuitas Merek Terhadap Rasa Percaya Diri
Pelanggan Di Surabaya Atas Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda”.
Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Apakah elemen ekuitas
merek yang terdiri dari kesadaran merek, kesan kualitas, assosiasi merek dan
loyalitas merek mempengaruhi rasa percaya diri pelanggan di Surabaya atas
keputusan pembelian sepeda motor Honda?. Kesimpulan bahwa kesadaran merek,
kesan kualitas, assosiasi merek dan loyalitas merek baik secara simultan atau
pasrial berpengaruh signifikan terhadap rasa percaya diri pelanggan di Surabaya
atas keputusan pembelian sepeda motor Honda.
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler (1997:8) Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial
yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang
bernilai dengan pihak lain.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

Menurut Stanton pada buku Swastha dan Irawan (1983 : 5) pemasaran
adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada
maupun pembeli potensial.
Menurut Pride dan Ferrel (1995 : 4) pemasaran adalah proses perencanaan
dan pelaksanaan rancangan, penetapan harga, promosi dan distribusi
gagasan barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaransasaran individu dan organisasi.
Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran
merupakan seluruh kegiatan usaha yang dibuat untuk merencanakan, menentukan
harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa dalam menciptakan
hubungan pertukaran yang dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan
konsumen.

2.2.1.1. Konsep Pemasaran
Menurut Kotler (1997: 17), konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci
untuk meraih tujuan organisasi adalah lebih efektif daripada para pesaing dalam
memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan
dan keinginan pasar sasaran.
Sebagai falsafah bisnis konsep pemasaran bertujuan memberikan keputusan
terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen atau berorientasi kepada konsumen.
Definisi konsep pemasaran ini menurut Swastha dan Irawan (1983:10) adalah
sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa kebutuhan konsumen merupakan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Menurut Kotler
(1992:30), konsep pemasaran berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan
organisasi terdiri dari penelitian kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan
penyerahan produk yang memuaskan secara lebih efisien dan lebih efektif
dibanding para pesaing.
Berdasarkan kedua pengertian konsep pemasaran di atas, dapat
disimpulkan bahwa konsep pemasaran suatu perusahaan yang harus dimulai
dengan usaha mengenali dan merumuskan keinginan dan kebutuhan konsumen.
Dasar pemikiran yang terkandung di dalam konsep pemasaran dapat digolongkan
menjadi tiga elemen pokok, yaitu :
a. Orientasi konsumen atau pasar atau pembeli.
Dalam

upaya

memasarkan

hasil

produksinya,

produsen

hendaknya

memperhatikan selera konsumen, karena produk yang dihasilkan akan lebih
banyak berhubungan dengan konsumen sebagai penikmat dan sebagai
penggunanya. Beberapa komponen yang harus ada untuk perusahaan yang
benar-benar ingin memperhatikan konsumen, anatar lain :


Menentukan kebutuhan pokok (basic needs) dari pembeli yang
akan dilayani dan dipenuhi.



Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualannya.



Menentukan produk dan program permasalahannya.



Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai
dan menafsirkan keinginan sikap serta tingkah laku mereka.



Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitik

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang
menarik.
b. Volume penjualan yang menguntungkan
Merupakan tujuan dari konsep pemasaran, artinya laba itu dapat diperoleh
dengan melalui pemuasan konsumen. Dengan laba ini, perusahaan dapat
tumbuh berkembang, dapat menggunakan kemampuan yang lebih besar, dapat
memberikan tingkat kepuasan yang lebih besar pada konsumen, serta dapat
rnemperkuat kondisi perekonomian secara keseluruhan.
Dapat pula dikatakan bahwa sebenarnya laba itu sendiri merupakan
pencerminan dari usaha-usaha perusahaan yang berhasil memberikan
kepuasan pada konsumen.
c. Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran.
Penyusunan kegiatan pemasaran berarti setiap orang dan setiap bagian dalam
pemasaran turut berkecimpung dalam usaha yang konsisten, sehingga tujuan
perusahaan dapat terealisir, terkoordinir untuk memberikan kepuasan yang
menjadi keputusan.
Perbedaan konsep penjualan dan konsep pemasaran (Kotler, 1997:18)
adalah sebagai berikut:
a. Konsep pejualan
1. memusatkan perhatian pada kebutuhan penjualan.
2. Sibuk dengan kebutuhan penjual untuk mengubah produknya
menjadi uang tunai.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

b. Konsep pemasaran
1. Memusatkan perhatian pada kebutuhan pembeli.
2. Sibuk dengan gagasan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan
melalui produk dan segala sesuatu yang berkaitan dengan
penciptaan, pengiriman dan akhirnya pengkonsumsian produk
tersebut.

2.2.1.2. Pengertian Marketing Mix
Merupakan variabel-variabel yang dipakai oleh perusahaan sebagai
sarana untuk memenuhi atau melayani kebutuhan dan keinginan konsumen.
Menurut Swastha (1979 : 42) marketing mix adalah kombinasi dari empat
variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan
yang terdiri dari :
a. Produk
Dalam pengelolaannya perlu adanya perencanaan dan pengembangan
produk
atau jasa untuk dipasarkan, selain itu keputusan-keputusan yang perlu
diambil menyangkut masalah pembelian merek, pembungkusan, warna
dan bentuk produk lainnya.
b. Harga
Dalam kebijaksanaannya manajemen harus menentukan harga dasar
dari produknya, kemudian menentukan kebijaksanaan menyangkut
potongan harga, pembayaran ongkos kirim dan hal-hal lain yang
berhubungan dengan harga.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

c. Promosi
Promosi ini dipakai untuk memberi tahu dan mempengaruhi pasar bagi
produk perusahaan yang termasuk kegiatannya adalah periklanan,
personal selling, promosi penjualan, publisitas.
d. Distribusi
Tugas dari distribusi adalah memilih perantara yang akan digunakan
dalam saluran distribusi, serta mengembangkan sistem distribusi secara
fisik menangani dan mengangkut produk supaya dapat mencapai pasar
yang dituju tepat pada waktunya.
Marketing mix merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yang
mana keempat variabel tersebut saling berhubungan atau saling mempengaruhi
agar perusahaan tersebut dapat melakukan tugas pemasarannya seefektif mungkin.
Jadi perusahaan tersebut tidak hanya sekedar memilih kombinasi yang terbaik
saja, tetapi juga harus mengkoordinir berbagai macam variabel dari marketing
mtx tersebut untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif.

2.3 Merek
Sebagai suatu identifikasi, suatu merek (brand) terdiri dari unsur nama
(brand name), yaitu bagian yang dapat diucapkan dan bagian meerk yang tidak
dapat diucapkan dan bagian desain atau suatu pengepakan yang unik. Aaker
(1997:9) mendefinisikan merek sebagai nama atau simbol yang bersifat
membedakan

(seperti

sebuah

logo,

cap,

atau

kemasan)

dengan

mengidentifikasikan barang atau jasa dari seorang penjual atau sebuah kelompok
penjual tertentu untuk membedakannya dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

para kompetitor. Suatu merek pada gilirannya memberi tanda pada konsumen
maupun produsen dari para kompetitor yang berusaha memberikan produk yang
identik.
Sebuah merek yang baik (Kotler, 1997:70) harus mempunyai karakteristik,
yaitu:
a. Harus mengisyaratkan manfaat dan kualitas produk.
Produk harus mengisyaratkan manfaat dan kualitas produk tersebut
misalnya dari nama produknya.
b. Harus mudah diucapkan, dikenal, dan diingat.
Merek yang singkat tentu lebih mudah untuk diingat dan diucapkan.
c. Harus mempunyai ciri yang khas.
Nama yang khas akan lebih menjadi pembeda dari nama yang bersifat
umum dan karenanya akan lebih berpeluang menonjolkan produk yang
menyandang nama tersebut.
d. Harus tidak berarti buruk di negara dan bahasa lain.
Merek harus mudah diterjemahkan ke dalam bahasa lain dan mudah
diucapkan dalam sebuah bahasa, tidak mengandung arti negatif bagi
masyarakat tertentu.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebuah merek tidak hanya
sekedar nama atau simbol, tetapi merek pada dasarnya mencerminkan janji
penjual untuk konsisten memberikan feature, benefits, services, dan jaminan
kualitas kepada pembeli.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

2.4. Kepercayaan Atas Merek (Trust In A Brand)
Pemahaman yang lengkap tentang loyalitas merek tidak dapat diperoleh
tanpa penjelasan mengenai kepercayaan atas merek (trust in a brand) dan
bagaimana hubungannya dengan loyalitas merek. Dalam pemasaran industri, para
peneliti telah menemukan bahwa kepercayaan terhadap sales dan supplier
merupakan sumber dari loyalitas. Menurut Lau dan Lee (1999: 44), terdapat tiga
faktor yang mempengaruhi kepercayaan atas merek. Ketiga faktor ini
berhubungan dengan tiga entitas yang tercakup dalam hubungan antara merek dan
konsumen. Adapun ketiga faktor tersebut adalah merek itu sendiri, perusahaan
pembuat merek, dan konsumen.
Selanjutnya Lau dan Lee memproposisikan bahwa kepercayaan atas merek
akan menimbulkan loyalitas merek. Hubungan ketiga faktor tersebut dengan
kepercayaan merek dapat digambarkan sebagai berikut. Brand characteristic
mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan pengambilan keputusan
konsumen untuk mempercayai suatu merek. Hal ini disebabkan oleh konsumen
melakukan penilaian sebelum membeli. Karakteristik merek yang berkaitan
dengan kepercayaan merek meliputi dapat diramalkan, mempunyai reputasi, dan
kompeten. Company characteristic yang ada di balik suatu merek juga dapat
mempengaruhi tingkat kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut.
Pengetahuan konsumen tentang perusahaan yang ada di balik merek suatu produk
merupakan dasar awal pemahaman konsumen terhadap merek suatu produk.
Karakteristik ini meliputi pengetahuan konsumen tentang perusahaan,
motivasi perusahaan yang diinginkan, dan integritas suatu perusahaan. Consumer-

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

brand characteristic merupakan merupakan dua kelompok yang saling
mempengaruhi. Oleh sebab itu, karakteristik konsumen akan merek dapat
mempengaruhi kepercayaan atas merek. Karakteristik ini meliputi kemiripan
antara konsep emosional konsumen dengan kepribadian merek, kesukaan terhadap
merek, dan pengalaman terhadap merek. Konsep diri merupakan totalitas
pemikiran dan perasaan individu dengan acuan dirinya sebagai objek sehingga
sering kali dalam konteks pemasaran dianalogkan merek sama dengan orang.
Suatu merek dapat memiliki kesan atau kepribadian. Kepribadian merek adalah
asosiasi yang terkait dengan merek yang diingat oleh konsumen dan konsumen
dapat menerimanya. Konsumen seringkali berinteraksi dengan merek seolah-olah
merek tersebut adalah manusia. Dengan demikian, kesamaan antara konsep diri
konsumen dengan kepribadian merek sangat berkaitan dengan kepercayaan
konsumen terhadap merek tersebut.
Loyalitas merek yang tinggi dapat mengurangi biaya pemasaran
perusahaan karena biaya untuk mempertahankan pelanggan jauh lebih murah
dibandingkan dengan mendapatkan pelanggan baru. Loyalitas merek yang tinggi
dapat meningkatkan perdagangan. dan menarik minat pelanggan karena mereka
memiliki keyakinan bahwa membeli produk bermerek minimal dapat mengurangi
risiko. Keuntungan lain yang didapat dari loyalitas merek adalah perusahaan dapat
lebih.cepat untuk merespon gerakan pesaing
Kesukaan terhadap merek menunjukkan kesukaan yang dimiliki oleh suatu
kelompok terhadap kelompok lain karena kesamaan visi dan daya tarik. Untuk
mengawali hubungan suatu kelompok harus disukai atau mendapat simpati dari

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

kelompok yang lain. Bagi konsumen, untuk membuka hubungan dengan suatu
merek, maka konsumen harus menyukai dahulu merek tersebut.
Adapun dimensi dan indikator dari (Trust In A Brand) adalah sebagai
berikut: Riana, (2008).
1. Brand characteristic mempunyai peran yang sangat penting dalam
menentukan pengambilan keputusan konsumen untuk mempercayai suatu
merek. Hal ini disebabkan oleh konsumen melakukan penilaian sebelum
membeli. Karakteristik merek yang berkaitan dengan kepercayaan merek
meliputi dapat diramalkan, mempunyai reputasi, dan kompeten.
-

Dapat diramalkan

-

Mempunyai reputasi

-

Kompeten

2. Company characteristic yang ada di balik suatu merek juga dapat
mempengaruhi tingkat kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut.
Pengetahuan konsumen tentang perusahaan yang ada di balik merek suatu
produk.
- Pengetahuan konsumen tentang perusahaan
- Motivasi perusahaan yang diinginkan
- Integritas perusahaan
3. Consumer-brand characteristic merupakan merupakan dua kelompok yang
saling mempengaruhi. Oleh sebab itu, karakteristik konsumen – merek dapat
mempengaruhi kepercayaan terhadap merek.
- Emosional Konsumen dengan kepribadian

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

- Kesukaan terhadap merek
- Pengalaman terhadap merek

2.4.1 Asosiasi Merek (Brand Association)
Pengertian asosiasi merek menurut Aaker dalam Rangkuti (2002) adalah
segala hal yang berkaitan dengan ingatan merek. Asosiasi itu tidak hanya eksis,
namun juga memiliki suatu tingkat kekuatan. Keterkaitan pada suatu merek akan
lebih kuat apabila dilandasi pada banyak pengalaman atau penampakan untuk
mengkonsumsinya. Berbagai asosiasi yang diingat konsumen dapat dirangkai
sehingga membentuk citra tentang merek atau brand image di dalam benak
konsumen. Konsumen yang terbiasa menggunakan merek tertentu cenderung
memiliki konsistensi terhadap brand image atau hal ini disebut dengan
kepribadian merek (brand personality).
Brand association, adalah sesuatu yang berkaitan dengan ingatan
mengenai sebuah produk. Asosiasi ini tidak hanya eksis, namun juga memiliki
suatu tingkat kekuatan. Keterikatan pada suatu merek akan lebih kuat apabila
dilandasi

pada

banyak

pengalaman

atau

penampakan

untuk

mengko-

munikasikannya.Kusno,Radityani dan Kristanti,(2007:43). Selanjutnya apabila
konsumen beranggapan bahwa merek tertentu secara fisik berbeda dari merek
pesaing, citra merek tersebut akan melekat secara terus-menerus sehingga dapat
membentuk kesetiaan terhadap merek tertentu, yang disebut dengan loyalitas
merek (brand loyalty).
Asosiasi merek dapat menciptakan suatu nilai bagi suatu perusahaan dan
para pelanggan, karena asosiasi merek dapat membantu penyusunan informasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

untuk membedakan merek yang satu dari merek yang lain. Proses penciptaan nilai
asosiasi merek tersebut dapat dilihat pada gambar
Membuat proses /
penyusunan
Diferensiasi /
Posisi
Asosiasi Brand

Alasan untuk
membeli
Menciptakan
sikap/ perasaan
positif
Basis perluasan

Gambar: 1 Asosiasi terhadap merek
Sumber: Rangkuti (2002)

Adapun indikator dari assosiasi merek adalah sebagai berikut: Palupi,
(2002) dalam cahyadi dan Astuti,(2007:152).
1. Memiliki inovasi produk dan teknologi
2. Memiliki kemasan produk yang mudah diingat
3. Mudah tempat penyimpanannya
4. Terkenal mereknya
5. Memiliki harga yang mudah dijangkau bagi konsumen.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

2.5. Loyalitas Merek
Aaker, (1996:5) menyatakan bahwa kesetiaan merek adalah sebagai suatu
faktor yang penting dalam menetapkan nilai dari suatu merek. Nilai penting dari
merek tersebut dapat meliputi kualitas, bentuk serta kegunaan dari barang dan jasa
yang ditawarkan lebih baik dari yang ditawarkan para pesaing. Lebih jauh dari itu,
Aaker berpendapat bahwa kesetiaan konsumen atau pelanggan terhadap merek
memiliki nilai strategi bagi perusahaan, antara lain mengurangi biaya pemasaran,
keuntungan dalam trade leverage, menarik minat konsumen, dapat memberikan
keuntungan waktu untuk merespon terhadap pesaing.
Loyalitas didefinisikan oleh Dick dan Basu dalam darsono dan Dharmesta,
(2005:289) sebagai “Customer loyalty is viewed as the strength of the relationship
between individually relative attitude and repeat patronage”. Hal ini berarti
loyalitas individu ditentukan oleh kekuatan hubungan antara sikap relative
merpresentasikan loyalitas kesikapan individu terhadap merek tertentu dengan
kesikapan individu. Mowen dan Minor (1998) dalam Dharmesta (1999) yang
mengutip bahwa loyalitas merek sebagai “kondisi dimana konsumen mempunyai
sikap positif terhadap sebuah merek, mempunyai komitmen pada merek tersebut
dan bermaksud menerangkan pembeliannya di masa mendatang”.
Kategori loyalitas merek diungkapkan oleh Jacoby dn Chesnut (1978)
dalam Dharmmesta (1999) sebagai berikut:
1. Loyalitas merek utama yang sesungguhnya, loyalitas pada merek tertentu yang
menjadi minatnya,
2. Loyalitas merek ganda yang sesungguhnya, termasuk merek utama.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

3.

Pembelian ulang merek utama dari nonloyal, dan

4. Pembelian secara kebetulan merek utama oleh pembeli-pembeli loyal dan non
loyal merek lain
Kosumen yang loyal merek dapat diidentifikasi berdasarkan pola
pembeliannya, seperti runtutan pembelian atau proporsi pembelian. Loyalitas
merek harus dikembangkan mencakup semua aspek psikologis secara total agar
tidak mudah berubah, yaitu aspek kognitif, afektif, konatif dan tindakan
(Dharmmesta, 1999).
Adapun indikator dari loyalitas konsumen adalah sebagai berikut: Cahyadi
dan Astuti, (2007:152).
1. Terus menggunakan produk
2. Merekomendasikan kepada orang lain
3. Tidak terpengaruh oleh promosi merek lainnya

2.6. Pengaruh Kepercayaan Atas Merek (Trust In A Brand) Terhadap
Loyalitas Merek
Agar tampil menjadi yang terbaik, tentu suatu merek harus terlihat seksi di
pasar hingga mampu membuat konsumen tertarik membelinya. Agar terlihat seksi,
merek tersebut harus memiliki costumer value jauh di atas merek-merek yang
lain. Selain itu, harus mampu meningkatkan keterlibatan emosi pelanggan
sehingga pelanggan mempunyai ikatan dan keyakinan terhadap merek tersebut.
Konsep trust (kepercayaan) menjadi suatu isu yang populer dalam bidang
pemasaran dengan munculnya orientasi relasional dalam aktivitas pemasaran.
Trust dipandang sebagai dasar dalam hubungan dengan konsumen dan trust

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

merupakan atribut terpenting yang dimiliki oleh merek. Para peneliti pemasaran
menyatakan

bahwa

trust

merupakan

faktor

fundamental

yang

dapat

mengembangkan loyalitas konsumen.
Adanya kepuasan pada konsumen akan menimbulkan kepercayaan, karena
adanya konsistensi merek dalam memenuhi harapan konsumen Di samping itu,
merek yang dipilih dapat melindungi, menjaga keselamatan, keamanan, dan
kepentingan konsumen. Dengan demikian, keyakinan mengenai keandalan dan
kenyamanan merupakan hal yang penting dari trust (kepercayaan).Riana,
(2008:185).
Berdasarkan uraian di atas dapat disumpulkan bahwa kepercayaan atas
merek berpengaruh positif terhadap kesetiaan merek artinya bahwa kepercayaan
atas merek memberikan faktor fundamental yang kuatt bagi konsumen yang
hendak membeli suatu produk sehingga loyalitas konsumen dapat terbentuk.

2.6.1. Pengaruh Assosiasi Merek Terhadap Loyalitas Merek
Merek sebenarnya merupakan janji penjual untuk secara konsisten
memberikan keistimewaan, manfaat dan jasa tertentu kepada pembeli. Merekmerek terbaik memberikan jaminan mutu. Akan tetapi, merek lebih dari sekadar
simbol (Rangkuti, 2002:3). Merek memberikan kesan dan ingatan yang nantinya
dapat membangkitkan ingatan kosnumen untuk kembali mengingatnya.
Menurut Aaker dalam Rangkuti (2002) Asosiasi merek adalah segala hal
yang berkaitan dengan ingatan merek. Asosiasi itu tidak hanya eksis, namun juga
memiliki suatu tingkat kekuatan. Keterikatan pada suatu merek akan lebih kuat
apabila dilandasi pada banyak pengalaman untuk mengkomunikasikannya. Merek

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

bermanfaat bagi produsen dan konsumen. Bagi produsen merek berperan penting
sebagai sarana identifikasi produk perusahaan, sarana dalam menciptakan
assosiasi dan makna unik, sarana keunggulan kompetitif. Sedangkan bagi
konsumen merek berperan krusial sebagai identifikasi sumber produk, penetapan
tanggung jawab, pengurang resiko, janji atau ikatan khusus dengan merek produk
tersebut yang memproyeksikan signal dari suatu kesetiaan akan merek. Tjiptono,
(2008:348).
Menurut Aaker,(1991:112) menyatakan bahwa asosiasi merek dapat
mempengaruhi seseorang atau konsumen terhadap kesetiaan merek, kesetiaan
merek yang tinggi memberikan komitmen atas konsumen atau pelanggan yang
kuat atas merek dalam melakukan pembelian.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa asosiasi merek
berpengaruh positif terhadap kesetiaan merek artinya

bahwa assosiasi

memberikan ingatan dan kekuatan yang kuat bagi