PERANCANGAN VISUAL KOMIK KEPAHLAWANAN SERI ‘KAPITAN PATTIMURA’ SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF BACA UNTUK ANAK-ANAK USIA SEKOLAH DASAR.

PERANCANGAN VISUAL KOMIK KEPAHLAWANAN SERI
‘KAPITAN PATTIMURA’ SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF
BACA UNTUK ANAK-ANAK USIA SEKOLAH DASAR

Aghil Boy B
0751010083

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J ATIM
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
J URUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
2011

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

TUGAS AKHIR
PERAN CAN GAN V I SU AL K OM I K
K EPAH LAWAN AN SERI KAPI T AN
PAT T I M URA SEBAGAI M EDI A
ALT ERN AT I F BACA U N T U K AN AK AN AK U SI A SEK OLAH DASAR
Dipersiapkan dan disusun oleh


AGH I L BOY BU N GSU
0751010083
Telah dipertahankan didepan Tim Penguji
Pada tanggal : 07 - 12 - 2011
Pembimbing Utama

Penguji 1

Aryo Bayu Wibisono, ST.
NPTY. 383121003041

Hendro Aryanto, S.Sn., M.Si.

Penguji 2

Penguji 3

Cons Tri Handoko, S.Sn., M.Hum.


Rahmatsyam Lakoro, S.Sn., MT.

Ketua Bidang Studi

Koordinator

Heru Subiyantoro, ST., MT.
NPTY. 371029600611

Ami Arfianti, ST., MT.
NPTY. 368119701581

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk memperoleh gelar Sarjana (S1)
Tanggal : …………………..
Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Ir. Naniek Ratni JAR., M.Kes.
19590729 198603 2001


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PERANCANGAN VISUAL KOMIK KEPAHLAWANAN SERI
‘KAPITAN PATTIMURA’ SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF
BACA UNTUK ANAK -ANAK USIA SEKOLAH DASAR
Nama Mahasiswa : Aghil Boy Bungsu
NPM : 0751010083
J urusan : Desain Komunikasi Visual – FTSP
Dosen Pembimbing : Ar yo Bayu Wibisono, ST

Abstr aksi
Begitu banyak tokoh-tokoh pahlawan di negara kita yang telah berjuang
untuk memerdekakan bangsa ini, karena semangat dan nyawanyalah negara ini
bisa merdeka. Namun sekarang ini kita dengan mudah melupakan jasa-jasa para
pahlawan kita yang dahulu telah bersusah payah berjuang untuk memerdekakan
negara ini. Sebagai generasi penerus bangsa kita harus menghargai jasa para
pahlawan kita, jangan sampai generasi muda lupa akan cerita sejarah perjuangan
para pahlawan-pahlawannya sendiri.
Kapitan Pattimura adalah salah satu tokoh pahlawan Indonesia yang patut

kita hargai jasanya, perjuangannya di Maluku melawan penjajah Belanda
membuatnya dijadikan sebagai salah satu pahlawan nasiaonal.
Untuk itu dibuatlah sebuah buku bergambar dari perjuangan Pattimura,
yang bertujuan untuk menjadi sebuah media komunikasi yang membahas
perjuangan tokoh pahlawan kita. Buku komik ini memberikan sebuah alternatif
baca kepada anak-anak tentang cerita perjuangan seorang Pattimura, komik ini
berupaya untuk menanamkan rasa nasionalisme kepada anak-anak, dan sebagai
bentuk pelestarian sejarah dan budaya yang dimiliki Indonesia agar tidak mudah
dilupakan begitu saja oleh generasi penerus bangsa. Buku ini disajikan dengan
format buku bergambar/cergam/komik, dimana hal ini akan menjadi salah satu
daya tarik tersendiri untuk anak-anak mau membacanya.

Kata Kunci : Komik, Kapitan Pattimura, Pahlawan Indonesia.
ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum Wr, Wb.
Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir yang berjudul
“Perancangan Visual Komik Kepahlawanan Seri Kapitan Pattimura Sebagai
Media Alternatif Baca Untuk Anak-Anak Usia Sekolah Dasar”.
Sebagai salah satu tokoh pahlawan Indonesia, Pattimura merupakan sosok
seorang pahlawan yang mempunyai peran besar dalam perjuangannya melawan
para penjajah. Minimnya media yang memberikan informasi dan hiburan tentang
cerita sejarah kepahlawanan membuat generasi muda mudah melupakan hal itu,
untuk itu kita sebagai bangsa yang menghargai sejarah patutnya tidak boleh
melupakan sejarah para pahlawan kita.
Untuk itu dibuat sebuah media yang mampu memberikan informasi dan
hiburan kepada anak-anak tentang sejarah kepahlawanan Kapitan Pattimura ini,
dengan demikian diharapkan mampu memicu kembali minat anak-anak terhadap
sejarah kepahlawanan untuk mengenal, dan memahami perjuangan para
pahlawan, dengan didukung media buku komik yang menjadi kesenangan
tersendiri bagi anak-anak.
Laporan ini berisikan hasil analisa, riset, dan konsep desain perancangan
visual komik kepahlawanan seri Kapitan Pattimura. Besar harapan agar laporan
ini bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya. Penulis menyadari bahwa
dalam laporan ini masih banyak kekurangannya, oleh sebab itu penulis memohon

maaf atas segala kekurangannya, dan sekaligus menunggu kritik dan saran agar
menjadi lebih baik lagi.
Penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semuanya
yang telah banyak membantu dan berperan penting dalam perancangan tugas
akhir ini, yaitu:
1.

Allah SWT atas rahmat, hidayah, hidup dan segala-galanya.

Terima kasih telah diberikan kekuatan untuk mampu menyelesaikan semua ini.
iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.

Nabi Muhammad SAW beserta Nabi dan Rasul-Nya yang lain, atas

kearifan prilaku yang dapat dicontoh sebagai panutan umat-umat yang lain.

3.

Orang tuaku, Sri Endah dan Agus Eddy, atas semangat dan doanya,

maaf sudah banyak merepotkanmu semenjak aku lahir.
4.

Bapak Heru Subiyantoro, ST, MT selaku Ketua Jurusan Dekave,

atas semangat dan usahanya untuk membangun Dekave ini dan memberikan
dukungan kepada kami semua agar bisa menyelesaikan tugas akhir ini.
5.

Bapak Aryo Bayu Wibisono, ST selaku dosen pembimbing saya,

Bapak Aditya Rahman Yani, ST, MMed Kom, dan Ibu Masnuna, ST selaku dosen
pembimbing mahasiswa yang lain, atas semangat, kritik, dan sarannya.
6.

Bapak Hendro Aryanto, Bapak Tri Handoko, dan Bapak Rahmat


Lakoro selaku dosen penguji, atas semangat, arahan dan masukannya.
7.

Ibu Ami selaku koordinator tugas akhir, dosen-dosen yang lain

beserta staf, terima kasih atas senyum semangat dan kerjasamanya Bu Ami, terima
kasih atas ilmu dan pengalamannya para dosen-dosenku.
8.

Teman-teman seangkatan ‘07 dan teman-teman tugas akhir yang

lain, terima kasih atas kenangan dan kerja samanya.
9.

JP Books, Premier Printing, Royal Plaza, terima kasih atas semua

bantuannya selama tugas akhir ini.
10.


Sahabat-sahabatku Ardi, Gilang, Dicky, Daniel, dan Ulie, atas

kenangan, semangat, dan hiburannya selama beberapa tahun ini.
11.

Seluruh orang yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu baik yang

kenal maupun yang tidak kenal, terima kasih atas jasanya dan semua kebaikannya.
Dan terima kasih bagi mereka-mereka yang memberikan dukungan dan
bantuannya selama ini, semoga kebaikannya selalu hadir untuk kalian semua.
Wassalamualaikum Wr, Wb.
Surabaya, 12 Desember 2011

Penulis
iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI


LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………

i

ABSTRAKSI …………………………………………………………… ii
KATA PENGANTAR ……..…………………………………………...

iii

DAFTAR ISI …………………………………………………………… v
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………...

ix

DAFTAR TABEL ……………………………………………………...

xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang…………………………………………………… 1
1.1.1

Pengertian Komik………………………………………… 1

1.1.2

Komik Kepahlawanan……………………………………. 2

1.1.3

Potensi Komik Sebagai Alternatif Baca………………….. 3

1.1.4

Sejarah Tokoh Pahlawan di Era Modern…………………. 4

1.1.5

Seri Pahlawan Kapitan Pattimura………………………… 5

1.2

Identifikasi Masalah……………………………………………… 6

1.3

Rumusan Masalah………………………………………………... 6

1.4

Batasan Masalah…………………………………………………. 7

1.5

Ruang Lingkup…………………………………………………… 7
1.5.1

Ruang Lingkup Studi…………………………………….. 7

1.5.2

Output……………………………………………………. 7

1.6

Tujuan Penelitian………………………………………………… 7

1.7

Manfaat Penelitian……………………………………………….. 7

1.8

Sistem Penulisan…………………………………………………. 8

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1

Sejarah Komik Indonesia………………………………………… 9

2.2

Jenis-Jenis Komik………………………………………………… 10
2.2.1

Jenis Cerita……………………………………………….. 10

2.2.2

Jenis Warna dan Proses Pengerjaan……………………… 12

2.2.3

Jenis Komik Luar………………………………………… 13

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.3

Bagian-Bagian dari Komik………………………………………

14

2.3.1

Bagian Isi dari Komik……………………………………

14

2.3.2

Bagian Pengerjaan dari Komik…………………………..

15

Kajian Pada Komik………………………………………………

16

2.4.1

Eleman Komik…………………………………………...

16

2.4.1.1 Layout……………………………………………………

16

2.4.1.2 Panel……………………………………………………..

17

2.4.1.3 Margin dan Parit…………………………………………

18

2.4.1.4 Sequence…………………………………………………

19

2.4.1.5 Balon Kata……………………………………………….

19

2.4.1.6 Sudut Pandang dan Ukuran Gambar…………………….

20

2.4.1.7 Teks dan Tipografi………………………………………

22

2.4.1.8 Proporsi………………………………………………….

22

2.4.1.9 Keseimbangan……………………………………………

23

2.4.1.10 Ilustrasi…………………………………………………

23

2.4.2

Gaya Gambar…………………………………………….

24

2.4.3

Teori Warna……………………………………………...

26

2.5

Karakteristik Segmen…………………………………………….

26

2.6

Studi Eksisting…………………………………………………… 27

2.4

2.6.1

Komik Tokoh Seri Dunia………………………………… 27

2.6.2

Komik Pangeran Diponegoro……………………………. 28

BAB III METODE PENELITIAN
3.1

3.2

Definisi Judul dan Sub Judul…………………………………….

29

3.1.1

Definisi Judul…………………………………………….

29

3.1.2

Definisi Komik…………………………………………… 29

3.1.3

Definisi Pahlawan Daerah………………………………..

3.1.4

Definisi Anak-Anak……………………………………… 30

30

Teknik Sampling…………………………………………………. 30
3.2.1

Target Audiens…………………………………………… 30

3.2.2

Populasi…………………………………………………..

3.2.3

Sample……………………………………………………. 31
vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

31

3.3

Jenis Dara dan Sumber Data……………………………………… 32
3.3.1

Data Primer……………………………………………….. 32

3.3.2

Data Sekunder…………………………………………….. 32

3.3.3

Sumber Data………………………………………………. 32

3.4

Metode Penelitian…………………………………………………. 32

3.5

Kerangka Berpikir………………………………………………… 34

BAB IV ANALISA DAN KONSEP DESAIN
4.1

Penelusuran Masalah……………………………………………… 35

4.2

Identifikasi Masalah………………………………………………. 36

4.3

Target Audiens……………………………………………………. 36

4.4

Kuisioner………………………………………………………….. 37

4.5

Unique Selling Preposition……………………………………….. 38

4.6

Bagan Konsep…………………………………………………….. 39

4.7

Definisi Konsep Keyword………………………………………… 40

4.8

Strategi Komunikasi……………………………………………… 40

4.9

Strategi Visual……………………………………………………. 40
4.9.1

Ilustrasi…………………………………………………… 41

4.9.2

Teks………………………………………………………. 41

4.9.3

Warna…………………………………………………….. 41

4.10

Breakdown Alur Pembuatan Komik……………………………... 42

4.11

Sinopsis…………………………………………………………… 43

4.12

Storyline………………………………………………………….. 43

4.13

Unsur Yang Dipertahankan……………………………………… 44

4.14

Pembentukan Karakter…………………………………………… 48

4.15

Proses Desain…………………………………………………….. 49
4.15.1 Tahap Rough Desain……………………………………… 49
4.15.2 Tahap Thumbnails………………………………………… 52
4.15.3 Tahap Tigh Tissue………………………………………… 58

4.16

Sistem Produksi Buku…………………………………………….. 60
4.16.1 Spesifikasi Buku………………………………………….. 60
4.16.2 Estimasi Harga Buku……………………………………… 60
vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.17

Analisa Media…………………………………………………….. 61

BAB V IMPLEMENTASI DESAIN
5.1

5.2

5.3

Tipografi
5.1.1

Untuk Judul Komik………………………………………. 63

5.1.2

Untuk Narasi Pada Halaman Pengantar Cerita…………… 63

5.1.3

Untuk Teks Dialog Pada Halaman Isi……………………. 63

Desain Komik……………………………………………………. 64
5.2.1

Cover Komik……………………………………………..

64

5.2.2

Bagian Introduction……………………………………… 65

5.2.3

Pengenalan Tokoh Karakter……………………………… 66

5.2.4

Daftar Isi…………………………………………………. 66

5.2.5

Chapter Pertama………………………………………….. 67

5.2.6

Chapter Kedua……………………………………………. 68

5.2.7

Chapter Ketiga……………………………………………. 69

5.2.8

Chapter Keempat…………………………………………. 70

Promotion Tools………………………………………………….. 71
5.3.1

Banner Promosi…………………………………………… 71

5.3.2

Poster……………………………………………………… 72

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1

Kesimpulan……………………………………………………….. 73

6.2

Saran……………………………………………………………… 74

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 76
LAMPIRAN …………………………………………………………….. 77

viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Diagaram Minat Baca Anak…………………………………. 3
Gambar 2.1 Contoh Komik Edukasi (Komik Kuark)…………………….. 11
Gambar 2.2 Contoh Komik Promosi (Komik Ideal)……………………… 11
Gambar 2.3 Contoh Pembagian Panel Pada Komik Prince of Tennis……. 18
Gambar 2.4 Parit Pada Komik…………………………………………….. 18
Gambar 2.5 Contoh Alur Baca Pada Komik……………………………… 19
Gambar 2.6 Contoh Berbagai Balon Kata Pada Komik………………….. 20
Gambar 2.7 Contoh Gaya Gambar Karakter Manga Pada Komik Naruto.. 25
Gambar 2.8 Contoh Gaya Gambar Komik Amerika, Superman…………. 25
Gambar 2.9 Komik Seri Tokoh Dunia……………………………………. 27
Gambar 2.10 Komik Pangeran Diponegoro Karya Hardian Reza………… 28
Gambar 4.1 Contoh Gaya Gambar Pada Komik Naruto………………….. 41
Gambar 4.2 Pemberntukan Tokoh Karakter Dalam Komik………………. 48
Gambar 4.3 Tokoh Karakter Yang Terpilih………………………………. 48
Gambar 4.4 Tahap Awal Pembuatan Komik……………………………… 51
Gambar 4.5 Alternatif Cover 1dan 2 Awal……………………………….. 51
Gambar 4.6 Isi Komik Halaman 1-51…………………………………….. 57
Gambar 4.7 Gambar Cover Awal 1, 2, dan 3……………………………… 57
Gambar 4.8 Contoh Pewarnaan Komik Pada Halaman 26-34……………. 58
Gambar 4.9 Beberapa Alternatif Cover (Bagian Depan)………………….. 59
Gambar 5.1 Font Valle Lejano……………………………………………. 63
Gambar 5.2 Font Spectre Verde…………………………………………… 63
Gambar 5.3 Font Smack Attack…………………………………………… 63
Gambar 5.4 Gambar Cover Komik………………………………………... 64
Gambar 5.5 Halaman Pada Bagian Pendahuluan…………………………. 65
ix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Gambar 5.6 Bagian Pengenalan Tokoh…………………………………… 66
Gambar 5.7 Halaman Daftar Isi…………………………………………… 66
Gambar 5.8 Chapter Pertama Halaman 7-18……………………………… 67
Gambar 5.9 Chapter Kedua Halaman 19-38……………………………… 69
Gambar 5.10 Chapter Ketiga Halaman 39-52……………………………. 70
Gambar 5.11 Chapter Keempat Halaman 53-66…………………………. 71
Gambar 5.12 Banner Promosi……………………………………………. 71
Gambar 5.13 Poster Komik………………………………………………. 72

x

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Komik……………………………………………….. 28
Tabel 3.1 Kerangka Berpikir………………………………………………. 34
Tabel 4.1 Bagan Konsep Keyword………………………………………… 39
Tabel 4.2 Bagan Alur Pembuatan Komik………………………………….. 42
Tabel 4.3 Kerangka Cerita (Storyline) Komik Pattimura………………….. 47

xi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

1.1.1

Penger tian Komik
Menurut

Scott

McCloud

dalam

bukunya

Understanding

Comic

mendefinisikan “juxtaposed pictorial and other images in deliberate sequence,
intended to convey information and/or to produce an aesthetic response in the
viewer”. Maksudnya bahwa komik adalah gambar-gambar dan lambang-lambang
lain yang terjuxtaposisi (berdekatan, bersebelahan) dalam urutan tertentu yang
bertujuan untuk memberikan informasi atau untuk mencapai tanggapan estetis dari
para pembaca.1
Secara umum komik adalah bentuk seni yang menggunakan gambargambar tidak bergerak yang disusun sehingga membentuk sebuah cerita. Dengan
kata lain, komik adalah sebuah cerita bergambar dimana gambar-gambar tersebut
merupakan sebagai penjelas atau pendeskripsian dari sebuah cerita. Dengan
adanya banyak gambar, komik memiliki nilai tersendiri dibanding dengan bukubuku lain seperti novel atau cerpen (cerita pendek).
Pada dasarnya komik, novel ataupun cerpen tidak jauh berbeda,
semuannya memiliki banyak kesamaan. Komik dan novel sama-sama memiliki
jalan cerita dengan banyak tokoh karakter dan lokasi, yang sering dijadikan
sebuah cerita. Namun yang membedakan, komik lebih banyak mendeskripsikan
semua itu dengan gambar-gambar, sedangkan novel atau cergam melakukan
pendeskripsian tokoh, tempat, kejadian hingga ekspresi dari tiap tokoh dilakukan
dengan penjelasan tulisan. Dengan adanya banyaknya gambar pada komik
pembaca lebih mudah untuk melibatkan emosi mereka pada tiap kejadian dalam
cerita yang disajikan.
Adanya banyak gambar bukan satu-satunya kelebiahan dari yang dimiliki
oleh buku komik. Selain alur cerita yang bagus penggambaran imajinasi tiap
tokoh karakter dalam komik yang digambarkan juga menjadi nilai tambah
1

Understanding Comic, hal. 20

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

tersendiri dari sebuah komik, karakter tokoh Batman dan Superman adalah salah
satu contoh tokoh dalam komik yang sampai sekarang masih banyak dikagumi.
Ceritanya yang berseri juga merupakan nilai tambah tersendiri dari sebuah komik,
itu sebabnya penikmat komik masih banyak, karena mereka dituntut untuk ingin
tahu seperti apa cerita selanjutnya pada komik seri berikutnya.

1.1.2

Komik Kepahlawanan
Komik-komik superhero adalah komik yang banyak digemari di

Indonesia, banyak contoh komik impor dari jenis ini yang diterbitkan di
indonesia. Untuk seting cerita komik jenis ini menyesuaikan budaya dari masingmasing negara yang menerbitkan komik tersebut.2 Misalnya ada komik Amerika
dengan manusia supernya lalu ada Jepang dengan komik ninja dan samurainya,
contoh komik superhero dari Indonesia juga ada seperti komik Si Buta Dari Gua
Hantu yang pernah laris di jamannya.
Komik Indonesia yang bertemakan kepahlawanan memiliki era ke-emasan
di tahun 60-70an, namun sayangnya kini sudah mulai jarang diceritakan kembali.
Hal itu terjadi setelah masa kejayaan Godam dan Gundala Putra Petir surut di
tahun 70-an.3 Awalnya komik pahlawan pertamakali muncul di Indonesia dibuat
oleh komikus lokal bernama Siaw Tik Kwei yang berjudul “Sie Djin Koei” yang
di adaptasi dari cerita pahlawan Tiongkok, munculnya komik ini menjadi pemicu
kemunculan komik-komik pahlawan lain di tahun 60an, namun komik-komik
pahlawan itu sayangnya saat ini sudah jarang dijumpai. Kalaupun ada komik saat
ini hanya merupakan pembaruan desain dari segi cover-nya saja namun isi
ceritanya masih menggunakan salinan yang lama. Pesan yang ingin disampaikan
pun terlalu hitam-putih, penuh semangat lokal yang dibuat-buat sehingga
menimbulkan rasa risih bagi pembaca dewasa dan rasa bosan bagi anak-anak.4
Komik-komik seperti ini memerlukan penceritaan yang lebih sederhana kepada
para pembaca.

2
3
4

Komik Dunia Kreatif Tanpa Batas, hal. 27
Pengantar Desain Komunikasi Visual, hal. 179
Pengantar Desain Komunikasi Visual, hal. 180

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Komik Indonesia bisa menjadi media informatif yang menghibur sekaligus
menjadi media hiburan yang informatif. Seperti halnya komik impor, se-universal
apa pun nilai yang dibawa, ia tetap mengandung muatan lokal.5

1.1.3

Potensi Komik Sebagai Alter natif Baca
Budaya membaca sedikit demi sedikit mulai berkuran pada anak-anak,

umumnya anak-anak sering membaca buku pelajaran yang berisikan tulisantulisan dengan sedikit gambar sebagai penjelasnya, hal ini yang membuat anak
menjadi malas, merasa kesulitan dan bosan dalam membaca buku. Seperti yang di
ungkapkan Ibu Wardani Guru SD Negeri di Surabaya “Kadang anak-anak masih
mengalami kesulitan dalam menangkap maksud dari materi yang disampaikan,
karena hanya melalui buku pelajaran”. 6 Hal ini juga dapat dilihat dari banyaknya
anak yang lebih menyukai membaca buku bacaan lain dari pada membaca buku
pelajaran. Dari hasil kuisioner 50 anak sekolah dasar, 80% anak-anak lebih suka
membaca buku bacaan lain (seperti komik, novel, atau majalah) dari pada
membaca buku-buku pelajaran. Banyak dari mereka menyukai membaca komik,
68% dari mereka menyukai membaca komik, 24% menyukai membaca majalah,
dan 8% menyikai membaca novel.7

Gambar 1.1 diagram minat baca anak.

5
6
7

Pengantar Desain Komunikasi Visual, hal. 180
Deep Interview, Bu Wardani, Guru SD
Hasil kuisioner dari 50 anak Sekolah Dasar

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Adanya banyak gambar yang disuguhkan oleh buku komik membuat anak
lebih tertarik membaca komik dari pada buku pelajaran atau buku-buku lain.
Komik merupakan media yang efektif sebagai penyampaian pesan karena
kekuatan bahasa gambar sekaligus bahasa tulisan.8
Hal ini yang menjadi kelebihan komik dengan penggunaan gambar sebagai
bentuk pendeskripsiannya akan lebih memudahkan anak dalam memahami pesan
yang disampaikan. Karena memiliki kekuatan dalam bahasa gambar dan tulisan
komik dapat menjadi potensi sebagai media alternatif baca yang menarik. Bahkan
komik mampu memberi nilai dalam perjalanan pendidikan manusia menuju
kepada kecerdasan mental, nalar, dan spiritual.9 Dengan demikian, komik
mempunyai kekuatan yang cukup besar untuk memberikan informasi yang
mendidik, menghibur sekaligus mempengaruhi seperti hakekat fungsi dari
komunikasi.10 Namun nampaknya mengkomunikasikan pesan itu tidaklah mudah.
Anda harus bisa menyusun pesan untuk kalangan audiens tertentu dan bentuk
media tertentu yang cocok.11

1.1.4

Sejarah Tokoh Pahlawan Di Era Modern
Sejarah pahlawan daerah sudah diajarkan kepada anak-anak sejak mereka

duduk di sekolah dasar, namun pada era modern ini pemahaman anak terhadap
pahlawan daerah ini masih terbilang minim. Dari 50 anak-anak sekolah dasar 82%
dari mereka lebih menyukai cerita tokoh superhero fiksi dari luar negeri seperti
superman, naruto, dan lain-lain daripada cerita tokoh pahlawan daerah
Indonesia. 12 Pengamat pendidikan, Arief Rachman, menilai mata pelajaran
Sejarah di level pendidikan dasar dan menengah tidak dikemas secara menarik,
akibatnya, mata pelajaran tersebut kurang merangsang minat siswa.13

Pada

prinsipnya pemasukan nilai-nilai kepahlawanan dalam generasi muda harus

8

Pengantar Desain Komunikasi Visual, hal. 186
Komik Dunia Kreatif Tanpa Batas, hal. 22
10
Komik Dunia Kreatif Tanpa Batas, hal. 10
11
Media Relation, hal. 41
12
Hasil kuisioner dari 50 anak Sekolah Dasar
13
Yahoo News, 20 Juli 2011
9

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

dilakukan sejak dini.14

Namun proses pembelajaran yang tidak dikemas secara

menarik dapat berdampak kurang maksimalnya minat anak terhadap pengetahuan
sejarah pahlawan daerah atau pelajaran sejarah itu sendiri. Kebanyakan dari
mereka lupa dengan cerita-cerita kepahlawanan, 70% dari mereka mengaku lupa
dengan cerita sejarah pahlawan-pahlawan daerah.15
Tak hanya dari faktor pembelajaran di sekolah saja yang mungkin dapat
mempengaruhi pengetahuan anak terhadap sejarah pahlawan daerah. Anak-anak
yang kurang pengawasan dari orang tua, kemungkinan besar tak mengenal lagi
siapa yang mendirikan dan memperjuangkan negeri ini. Mau tidak mau generasi
muda saat ini mengalami degradasi nilai-nilai kepahlawanan.16
Dari fenomena ini, dibutuhkan proses dan media pembelajaran yang
menarik untuk dapat memperkenalkan kembali sejarah pahlawan daerah agar
anak-anak serta generasi muda untuk dapat memahami dan mengerti betul tentang
perjuangan para pahlawan di masa lalu, bukan hanya sekedar memngenal nama
dari pahlawan saja tanpa tau mengapa dan bagaimana sosoknya hingga ia begitu
disegani dan dianugrahi sebagai pahlawan.

1.1.5

Seri Pahlawan Kapitan Pattimura
Pattimura bernama asli Thomas Matulessy, Pattimura lahir di Saparua,

Maluku pada tanggal 8 Juni 1783, pemberontakan Pattimura dan pasukannya
terhadap Belanda didasarkan karena banyaknya penyiksaan dan ketidak adilan
Belanda terhadap rakyat Saparua, peperangan pun terjadi namun karena
banyaknya penghianatan terhadap Pattimura akhirnya Pattimura berhasil
ditangkap oleh Belanda bersama pemimpin-pemimpin lainnya. Pada tanggal 16
Desember 1817 Pattimura dan pemimpin-pemimpin lainnya dihukum mati dengan
cara digantung di depan benteng Victoria Ambon.
Sejak sekolah dasar anak-anak sudah diperkenalkan dengan sejarah
kepahlawanan, umumnya mereka hanya diperkenalkan secara singkat tentang
sejarah para pahlawan mulai dari cerita sejarah Diponegoro sampai pahlawan14
15
16

Kompas. com, 19 Desember 2009
Hasil kuisioner dari 50 anak Sekolah Dasar
Kompas. com, 19 Desember 2009

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

pahlawan daerah lainnya, namun porsi materi belajar dari pengenalan sejarah
kepahlawannan ini hanya sediki. Pengenalan tokoh-tokoh pahlawan daerah dalam
buku-buku pelajaran inilah yang akan dijadikan bahan sebagai pemilihan tokoh
dalam komik ini nantinya.
Pemilihan tokoh Pattimura ini didasarkan pada hasil respon dari 50 anak
terhadap tokoh pahlawan daerah yang mereka sukai untuk dijadikan cerita dalam
komik, dari 5 tokoh pahlawan didapat hasil sebanyak 44% menyukai Pattimura,
26% menyukai Diponegoro, 14% menyukai Antasari, 4% menyukai Imam Bonjol,
dan 2% menyukai Cut Nyak Dien. Selain itu pemilihan tokoh Pattimura juga
didasari dari pemilihan cerita, cerita dari tokoh Pattimura memiliki kisah yang
cukup bagus namun tak banyak buku yang menceritakan kisah tentang Pattimura.

1.2

Identifikasi Masalah
1. Kurangnya media baca untuk cerita kepahlawanan yang menarik bagi
anak-anak.
2. Minimnya pemahaman anak-anak terhadap tokoh pahlawan karena
pendidikan tokoh pahlawan tidak dikemas atau diajarkan secara
menarik.
3. Dari 50 anak, 82% dari mereka lebih menyukai tokoh superhero fiksi
dari luar negeri seperti superman, naruto, dan lain-lain daripada tokoh
pahlawan daerah Indonesia.
4. Hampir 70% dari mereka mengaku lupa dengan cerita sejarah
pahlawan-pahlawan daerah.

1.3

Rumusan Masalah
Dari uraian tersebut, maka dapat ditarik rumusan masalah yaitu:
“Bagaimana merancang komik cerita kepahlawanan seri Kapitan Pattimura

sebagai media alternatif baca untuk anak-anak usia sekolah dasar 8-11 tahun.”

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

1.4

Batasan Masalah
1. Dalam buku komik ini hanya memberikan gambaran cerita secara
singkat tentang perjuangan pejuang daerah.
2. Visual cerita yang digambarkan hanya sebatas ilustrasi cerita.
3. Satu buku komik menceritakan satu tokoh saja, dan pada buku
berikutnya dengan seri tokoh yang berbeda.

1.5

Ruang Lingkup

1.5.1

Ruang Lingkup Studi
- Studi tentang gaya visual
- Studi eksisitng dan komparator
- Riset target segment

1.5.2

Output
- Komik tentang pahlawan daerah sebagai output utama
- Banner promosi yang diletakkan di toko-toko buku

1.6

Tujuan Penelitian
Dengan membaca komik ini, masyarakat khususnya anak-anak dapat

mengetahui, mempelajari, dan menikmati bagaimana cerita sebuah sejarah
perjuangan dari para pahlawan daerah.

1.7

Manfaat Penelitian
Sebagai bentuk dokumentasi untuk memperkenalkan kepada anak-anak

siapa dan sepertia apa sejarah para pejuang daerah kita.
Selain itu untuk memupuk rasa nasionalisme anak-anak sejak dini, dan
untuk mengingatkan sejarah pahlawan Indonesia yang mulai terancam dilupakan
oleh anak-anak dan generasi muda sekarang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

1.8

Sistem Penulisan
Bab I : Pendahuluan
Mengurai tentang latar belakang pemikiran judul, permasalahan dan ruang
lingkup serta tujuan.
Bab II : Tinjauan pustaka
Mengenai hal yang mencakup teori dasar yang melatar belakangi konsep
yang dibuat serta studi yang diperoleh. Sehingga menghasilkan output
yang diiginkan.
Bab III : Metode penelitian
Mengenai definisi judul dan subjudul serta keabsahan riset.
Bab IV : Konsep desain
Konsep yang menjadi acuan tiap output desain secara menyeluruh.
Bab V : Implementasi desain
Pembahasan terhadap keluarnya hasi-hasil desain (output) sebagai wujud
dari konsep.
Bab VI : Kesimpulan
Berisikan saran dan kesimpulan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1

Sejarah Komik Indonesia
Asal mula cerita bergambar sudah terlihat sejak jaman dahulu, sebelum

mampu berbahasa orang-orang jaman dulu sudah mampu bercerita lewat gambar.
Ketika mereka belum mampu berbahasa verbal, mereka berbahasa lewat gambargambar yang mereka buat pada tulang, tanduk, cadas, dan dinding gua yang
banyak ditemukan di Spanyol dan Prancis Selatan.1

Cara bercerita dengan

menggunakan gambar ini sudah dikenal di Indonesia sejak jaman kerajaankerajaan di kepulauan nusantara. Salah satu

contoh bercerita dengan

menggunakan gambar ini pada masa purbakala adalah relief-relief yang terdapat
pada candi-candi yang di seluruh Indonesia.2

Ditemukannya sebuah gambar-

gambar yang terdapat pada candi-candi maupun dinding gua itu bisa jadi adalah
sebuah awal dari sejarah komik itu ada. Komik adalah sebuah cerita yang
disampaikan dengan ilustrasi gambar.3
Sejarah komik di Indonesia berawal sekitar tahun 1930an, pada awalnya
komik dibagi menjadi 2 tipe saja yaitu komik strip dan buku komik. Komikkomik ini pada awalnya hanya berupa komik strip, jenis komik yang terdapat pada
surat kabar sebagai selingan.
Pada generasi sekitar tahun 1940-50an banyak komik-komik dari Amerika
yang masuk dan disisipkan kedalam surat kabar sebagai suplemen mingguan.
Ditengah-tengah membanjirnya komik-komik asing yang masuk melalui surat
kabar, hadir Siaw Tik Kwie yang saat itu komikus terdepan berhasil mendapatkan
kesampatan untuk menampilkan komiknya, dan hal itu pulalah yang mendorong
komikus lokal untuk membuat komik juga yang diantaranya adalah R.A Kosasih
yang mengimitasi cerita luar menjadi selera lokal.

1
2
3

Ilmu Komunikasi, hal. 264
Komik Indonesia, wikipedia. com
Pengertian komik, anneahira. com

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

Sekitar tahun 1960-70an keberadaan komik lokal yang mengimitasi dari
cerita luar mendapatkan tentangan dari kalangan pendidik dan pengkritik budaya.
Karena adanya kritik dan tentangan itu akhirnya para artis-artis komik ini
mengeksplorasi dengan mengambil cerita rakyat untuk dijadikan komik yang
kemudian sangat digandrungi pada era 60-70an.
Dan pada tahun 1990-2000 kebebasan informasi lewat internet dan
kemerdekaan penerbitan membuat komikus mengeksplorasi gayanya masingmasing dengan mengacu pada karya-karya luar, dan menambah banyaknya
komikus-komikus muda untuk merubah kesan komik Indonesia yang sebelumnya
terkesan serius menjadi lebih segar, dan pada saat itu banyak komik yang
mendominasi komik Indonesia. Ada dua aliran utama yang mendominasi komik
modern Indonesia, yaitu Amerika (lebih dikenal dengan comics) dan Jepang
(dengan stereotype manga).4

2.2

J enis-J enis Komik

2.2.1

J enis Cer ita
Komik memiliki banyak jenis, jika digolongkan dari jenis ceritanya komik

memiliki banyak cerita dari humor, aksi/silat, hingga komik drama romantis pun
juga ada, komik jenis ini biasanya banyak dijumpai ketika sedang membaca
komik dari Jepang.
Menurut Indiria Maharsi dalam buku Komik Dunia Kreatif Tanpa Batas,
komik menurut ceritanya dibagi menjadi 4, yaitu komik edukasi, komik promosi
(komik iklan), komik wayang dan komik silat.
Komik edukasi, komik sudah bukan lagi hanya menjadi media hiburan
semata namun dalam perkembangannya komik memiliki keragaman gambar dan
cerita. Sehingga hal tersebut menunjukkan bahwa komik memiliki dua fungsi
sekaligus. Pertama adalah dungsi sebagai hiburan dan kedua dapat dimanfaatkan
baik langsung maupun tak langsung untuk tujuan edukatif.5

4
5

Komik Indonesia, wikipedia. com
Komik Dunia Kreatif Tanpa Batas , hal. 21

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

Gambar 2.1 contoh komik edukasi ( komik Kuark)

Komik promosi biasanya bertujuan untuk mempromosikan sebuah produk
yang dikemas dengan menggunakan visual komik. Visualisasi komik promosi ini
biasanya menggunakan figur superhero atau tokoh yang merupakan manifestasi
citra dari produk yang dipromosikan.6 Munculnya komik ini bisa dibilang bahwa
komik merupakan salah satu media yang patut diperhitungkan sebagai sarana
komunikasi.

Gambar 2.2 contoh komik promosi (komik Ideal)

Komik wayang merupakan komik yang mengadaptasi cerita dari cerita
pewayangan, seperti kisah Mahabarata, Ramayana atau Baratayuda. Komik
wayang masih jarang ditemukan kebanyakan komik jenis ini hanya merupakan
cetak ulang saja dengan pembaruan pada covernya saja.

6

Komik Dunia Kreatif Tanpa Batas , hal. 22

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

Komik silat sampai saat ini masih salah satu jenis komik yang paling
populer, sebut saja seperti Naruto. Di Indonesia komik jenis ini sangat populer di
tahun 1960-an seperti komik Si Buta, Golok Setan dan lainnya.

2.2.2

J enis War na dan Pr oses Penger jaan
Komik juga memiliki 2 jenis jika dilihat dari segi warna dalam isi komik,

yaitu ada komik berwarna dan juga komik hitam putih. Pada dasarnya komik
berwarna tidak jauh berbeda dengan komik hitam putih tetapi yang
membedakannya adalah ketika dari proses coloringnya, komik berwarna
umumnya banyak dikerjakan dengan menggunakan computer sedangkan komik
hitam putih dilakukan secara manual dengan tangan menggunakan tinta hitam.
Untuk membuat komik ada banyak cara, namun umumnya ada 2 cara yang
perlu diketahui, yaitu cara manual dan digital.
a. Cara manual
Proses pembuatan komik dengan cara manual ini seluruhnya dilakukan
dengan secara manual, mulai dari sket, penulisan teks, pewarnaan, layout sampai
dengan finishing semua dikerjakan secara manual dengan drawing tanpa bantuan
komputer sama sekali. Hal ini banyak dijumpai ketika pembuatan komik jaman
dahulu, hal ini wajar karena pada jaman dahulu teknologi belum ada dan belum
secanggih seperti sekarang ini. Komikus tahun 70an seperti Teguh Santosa,
Hasmi, Wid NS dan lain-lain dahulu mengerjakan komiknya dengan proses
manual, namun sekarang ini jumlah komikus yang masih menggunakan proses ini
sudah sangat jarang jumlahnya.
b. Cara digital
Untuk pembuatan komik ini seluruh prosesnya dilakukan dengan
proses digital seluruhnya, mulai dari sket, pewarnaan, pemberian teks, layout
sampai proses finishing dilakukan secara digital. Seperti karya komik-komik dari
Tony Wong misalnya, ia membuat komiknya dengan menggunakan proses digital.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

2.2.3

J enis Komik Luar
Namun jika dilihat dari jenis komik yang mendominasi, komik dari

Amerika dan dari Jepang adalah komik-komik yang sangat mempengaruhi dan
sangat terkenal, komik-komik dari negara-negara tersebut sangat banyak dijumpai
disini, dengan karakter dan ciri khas dari negara masing-masing.
Komik-komik dari barat ini lebih dikenal dengan western comic, di
Amerika komik keluaran DC serta komik keluaran Marvel memiliki kekuatan
besar, kebanyakan tokoh-tokoh komik yang terkenal adalah keluaran dari DC
ataupun Marvel sebut saja Superman, Ironman, Hulk, X-man adalah keluaran dari
dua perusahaan pembuat komik tersebut. Ya, komik-komik amerika cenderung
bergaya superhero yang memiliki kekuatan hebat dengan tenaga super,
penggambaran tiap karakter juga memiliki ciri khas tersendiri.
Sedangkan

komik

Jepang

biasa

disebut

manga,

memiliki

ciri

penggambaran karakter yang berbeda dibanding dengan komik-komik dari
Amerika, kebanyakan komikus Jepang menggambar secara sederhana. Para
mangaka menggambar sederhana khususnya pada bagian muka, dengan ciri khas
mata besar, mulut kecil dan hidung sejumput.7
Untuk jenis komik di Jepang sangat banyak, jika dilihat dari jenis
pembacanya komik Jepang kurang lebihnya dibagi menjadi 5 bagian, yaitu
kodomo, josei, sainen, shojo, dan shonen. Untuk manga yang ditujukan khusus
untuk anak-anak disebut kodomo, untuk komik yang ditujukan kepada wanita
dewasa disebut josei, komik yang ditujukan khusus untuk dewasa disebut seinen,
komik yang ditujukan khusus untuk perempuan disebut shojo, dan komik yang
ditujukan untuk remaja laki-laki disebut shonen. Shonen termasuk jenis komik
yang banyak diterbitkan di Indonesia, seperti Naruto, One Piece, Samurai X dan
banyak lagi.
Jangan kira hanya komik-komik dari Jepang dan Amerika saja yang
terkenal. Yang cukup memiliki peran dari dunia komik juga berasal dari Negaranegara Eropa, sebut saja komik Tintin yang begitu terkenal dan legendaris, komik
7

Manga, wikipedia. com

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

ini berasal dari Negara Belgia yang dibuat oleh seniman komik terkenal yaitu
Harge. Komik Asterik dan Obelix adalah komik buatan Prancis, perpaduan antara
sejarah dan fantasi yang dipadukan dengan bagus membuat komik ini juga begitu
melegenda.

2.3

Bagian-Bagian dari Komik
Komik tak hanya berisi gambar saja, unsur–unsur dalam komik juga dapat

dipisahkan menjadi beberapa bagian. Secara sederhana bagian-bagian komik ini
dapat dipisahkan kebeberapa bagian, yaitu bagian dalam dan luar dari komik.

2.3.1

Bagian Isi dari Komik
Dalam bagian ini selain berisikan gambar, ada beberapa unsur pendukung

yang melibatkan komik secara keseluruhan hingga disebut komik. Beberapa
bagian-bagian pendukung itu adalah bagian depan, isi, dan bagian belakang atau
penutup.
Bagian depan komik biasanya berisikan cover, judul, informasi penerbit,
halaman tentang pengenalan tokoh karakter, daftar isi komik.
Secara sederhana cover adalah bagian depan dari sebuah buku atau biasa
disebut sampul buku. Pada sebuah komik selain dilihat dari cerita, salah satu
kekuatan untuk menarik minat pembaca dari sebuah komik adalah dengan melihat
sampul komiknya.
Judul, dalam cover komik judul sangat berpengaruh entah untuk elemen
sebagai penghias atau untuk kekuatan dari komik itu, karena jika komik tersebut
salah menggunakan judul untuk komiknya bisa jadi komik itu juga tidak akan laris
atau terkenal.
Informasi penerbit, informasi ini selalu ada pada tiap buku termasuk
sebuah komik sekalipun. Karena setiap buku yang dicetak dan siap dipasarkan
harus menertakan informasi dari penerbit.
Dalam halaman komik yang juga paling penting adalah halaman untuk
pengenalan tokoh karakter, halaman ini berisikan siapa saja tokoh karakter yang
muncul dalam satu seri dari komik itu. Untuk komik berseri biasanya tokoh utama

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

selalu muncul dalam halaman ini walaupun biasanya pembaca sudah sangat
paham dengan tokoh utamanya.
Daftar isi, dalam komik berbeda dengan sebuah buku-buku lainnya, dalam
komik daftar isi lebih menjelaskan sub judul saja.
Kemudian bagian isi dalam sebuah komik selalu berisikan sebuah panelpanel, teks, dan balon kata yang menggambarkan aksi dan petualangan sebuah
karakter dalam komik itu.
Pada bagian belakang, ada beberapa komik yang memuat edisi berikutnya.
Cover belakang komik biasanya memuat ringkasan cerita dari isi komik.

2.3.2

Bagian Penger jaan dar i Komik
Bagian yang dimaksud disini adalah sebuah tim, dimana dibutuhkan

sebuah tim yang bekerja dalam masing-masing bagian yang harus dilakukan untuk
membuat komik, minimal harus ada kolaborasi antara penulis cerita dengan
ilustrator, karena membuat komik sebenarnya merupakan proses yang sangat
rumit, ada banyak langkah yang harus ditempuh dan dapat melibatkan banyak
orang untuk memprosesnya. Bagian-bagian dari itu adalah script writer, pencil
artist (penciler), inker artist (inker), colourist, editor, publisher, dan distributor.
Script writer, scrip writer tugasnya adalah menulis sebuah cerita,
sekalipun tugasnya membuat cerita ia harus memiliki sisi visual agar ceritanya
mudah diterjemahkan kedalam ilustrasi oluh ilustrator. Penulis akan memberikan
dasar stuktur, ritme, seting, tokoh, dan plot yang digunakan pada komik.8
Pencil artist atau penciler biasanya bertugas memindahkan cerita kedalam
sebuah gambar yang masih berupa sketsa pensil, yang kemudian nantinya akan
diteruskan oleh para inker. Posisi penciler sangat besar dalam pembuatan komik,
karena seluruh tampilan komik dan proses pembuatan komik sering dinilai
berdasarkan hasil kerjanya, tak heran karena posisi ini memang sangat
berpengaruh dalam dunia komik. Di AS, profesi yang dianggap paling tinggi
adalah penciller dan writer-nya.9
8
9

Proses membuat buku-buku komik, comicbook.about.com
Pengantar Desain Komunikasi Visual, hal. 185

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

Inker artist atau pemberi tinta bertugas memberikan tinta dari hasil pensil
menjadi ilustrasi yang lebih rapi, proses ini dilakukan sebelum memberikan
proses pewarnaan. Terkadang penciler yang melakukan tugas ini sendiri, karena
hasil sketsa pensil biasanya agak kasar.
Colourist tugas ini adalah memberikan tahap pewarnaan, menambahkan
pencahayaan dan bayagan pada gambar setelah proses dasar komik yaitu outline
yang dilakukan oleh inker.
Publisher, bertugas untuk menyelesaikan komik ini ke tahap selanjutnya
yaitu cetak dan penerbitan. Seringkali orang Jepang mengiklankan komiknya
lewat perlombaan di majalah, salah satunya adalah penulis komik Naruto yang
dulu juga melombakan komiknya di majalah Shonen Jump.
Distributor bertugas menyalurkan komik pada sebuah toko buku atau ke
pengecer, berket dialah komik-komik yang and abaca bisa sampai kepada anda.
Disamping itu, ada beberapa posisi atau bagian-bagian lain yang terdapat
pada sebuah tim untuk pembuatan komik, seperti direktur, manager, asisten, dan
lain-lain. Untuk membuat komik tidak harus memiliki tim, ada beberapa komikus
yang mengerjakannya sendirian. Penggunaan tim biasanya dibutuhkan ketika
sedang menggarap komik-komik yang panjang seperti komik berseri dimana
dibutuhkan orang yang banyak karena dibatasi oleh deadline pengerjaan komik.

2.4

Kajian Pada Komik

2.4.1

Elemen Komik
Pada sebuah komik terdapat beberapa elemen-elemen yang ada pada

komik, elemen-elemen itu terdiri dari:

2.4.1.1 Layout
Layout dalam arti singkat adalah tata letak. Pada dasarnya layout dapat
dijabarkan sebagai tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam
media tertentu untuk untuk mendukung konsep/pesan yang dibawanya.10 Tata
letak dalam sebuah penyusunan harus sangat diperhitungkan, pada halaman cetak
10

Layout Dasar & Penerapannya, hal. 0

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

seperti penyusunan majalah misalnya, antara gambar atau foto dengan teks pada
artikel harus disusun sehingga menjadi susunan yang enak untuk dibaca. Layout
berguna untuk menyusun dan memperindah bagian pada komik juga, sehingga
menjadikan komik yang bagus dan enak dilihat.
Namun dalam komik ada banyak hal yang perlu disusun agar menjadi
sebuah layout yang tersusun dengan baik dan cukup nyaman untuk dibaca.
Pengaturan panel, margin, grid, teks, alur baca dan balon kata termasuk elemen
komik yang harus dipikirkan. Penggunaan pola warna maupun motif yang diulang
dengan irama tertentu merupakan salah satu prinsip dasar layout.11

2.4.1.2 Panel
Panel merupakan sebuah kotak-kotak yang berisikan gambar-gambar,
pernyusunan sebuah panel juga dapat mempengaruhi jalan cerita, karena jika
panel disusun secara acak maka sebuah cerita akan menjadi berantakan. Panelpanel tersebut diatur dalam suatu baris dan dibaca dari kiri ke kanan seperti
membaca teks.12

Tetapi berbeda halnya dengan komik-komik pada umumnya,

pada beberapa komik di Jepang penyusunan panel sengaja disusun dari kanan ke
kiri seperti membaca tulisan kanji. Halaman splash biasanya digunakan untuk
efek dramatis, biasanya dalam hal ini sebuah panel mengambil seluruh halaman
penuh untuk menunjukan inti perhatian terhadap hal yang paling penting atau
sebuah peristiwa tertentu.
Membuat sketsa thumbnail dari halaman komik adalah sangat penting,
menggambat sebuah thumbnail bertujuan untuk memudahkan pembagian komik
dalam setiap halaman. Dalam satu halaman komik sebaiknya tidak membagi panel
sama besar karena pembagian seperti itu dapat membosankan mata pembaca, buat
beberapa bagian panel yang lebih besar atau lebih kecil dengan berbagai macam
bentukan.

11
12

Pengantar Desain Komunikasi Visual, hal. 282
Pengantar Desain Komunikasi Visual, hal. 165

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa