T SEJ 1302608 Abstract

v

ABSTRAK
PENERAPAN MODAL SOSIAL ORANG SUNDA MELALUI
KAJIAN SEJARAH PAGUYUBAN PASUNDAN DI TASIKMALAYA
(Studi Naturalistik Inkuiri terhadap Peserta Didik SMA Pasundan 1 Tasikmalaya)
Oleh : Haryyana Suhendar (1302608)
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fenomena krisis budaya akibat
terjadinya globalisasi, dimana nilai-nilai kearifan lokal seakan mulai hilang
ditelan waktu. Hal ini juga terjadi dengan lingkungan pendidikan, dimana peserta
didik telah terkontaminasi dengan pengaruh globalisasi.
Pendidikan sebagai proses mempengaruhi dan mewariskan nilai-nilai budaya
kepada generasi selanjutnya diharapkan mampu untuk membuat sebuah
perubahan dengan mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal.
Paguyuban Pasundan sebagai organisasi yang dari awal pendiriannya bergerak
dalam bidang pendidikan berkomitmen untuk terus melestarikan budaya Sunda.
Hal ini terlihat dari eksistensi lembaga pendidikan di bawah naungan Paguyuban
Pasundan yang mendengungkan nilai-nilai kearifan lokal budaya Sunda silih asih
– silih asah – silih asuh. Akan tetapi bagaimana implementasi di lapangan? Hal
ini lah yang diteliti dalam penelitian ini, khususnya dalam pembelajaran sejarah.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwasanya desain sampai dengan proses

pembelajaran memegang peranan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Hal pertama yang dilaksanakan adalah dengan membuat desain pembelajaran.
Desain pembelajaran yang terdiri dari silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran dengan kompetensi dasar Pergerakan Kebangsaaan sampai dengan
Pendudukan Jepang dengan mengambil materi sejarah lokal peranan Paguyuban
Pasundan di Tasikmalaya. Selain itu pula, integrasi nilai-nilai kearifan lokal
budaya Sunda yang didesain guru dilaksanakan secara improvisasi sesuai dengan
situasi dan kondisi di dalam kelas.
Implementasi pembelajaran sejarah dilaksanakan guru dengan menggunakan
teknik pembelajaran Sydney micro skills, dimana teknik ini sangat berpengaruh di
dalam kelas kecil dan juga memperkuat keterampilan guru dalam mengajar.
Integrasi nilai-nilai kearifan lokal budaya Sunda diimplementasikan guru dalam
proses pembelajaran.
Hasil pembelajaran sejarah dengan integrasi nilai kearifan lokal budaya Sunda
silih asih – silih asah – silih asuh memperlihatkan kesadaran sejarah yang
kemudian memunculkan solidaritas dan diharapkan menjadi sebuah modal sosial
bagi peserta didik dalam mengarungi kehidupannya di masa depan.
Solusi untuk menanggulangi kendala yang muncul dalam pembelajaran sejarah
dengan integrasi nilai kearifan lokal Sunda adalah dengan mengimplementasikan
misi sekolah secara optimal dalam rangka pemeliharaan dan pengembangan

budaya daerah.
Kata Kunci: sejarah lokal, Paguyuban Pasundan, silih asih – silih asah – silih
asuh, modal sosial.
Haryyana Suhendar, 2015
PENERAPAN MODAL SOSIAL ORANG SUNDA MELALUI KAJIAN SEJARAH PAGUYUBAN PASUNDAN
DI TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vi

ABSTRACT
APPLICATION SOCIAL CAPITAL OF SUNDANESE
THROUGH PAGUYUBAN PASUNDAN HISTORY IN TASIKMALAYA
(Study of the Naturalistic Inquiry Students Senior High School Pasundan 1
Tasikmalaya)
By: Haryyana Suhendar
(1302608)
This research is motivated by the crisis of cultural to the phenomenon of
globalization, where the values of local wisdom as ranging lost in time. It is also
the case with the educational environment, where students have been

contaminated with the influence of globalization.
Education as a process of influencing and pass on cultural values to the next
generation will be able to make a change by promoting the values of local
wisdom.
Paguyuban pasundan as an organization that from the beginning of its
establishment is engaged in the field of education is committed to continuously
preserve Sundanese culture. This is evident from the existence of educational
institutions under the auspices of the Paguyuban Pasundan aplicated local wisdom
values Sundanese silih asih – silih asah – silih asuh. But how implementation in
the field? This is the one that is researched in this study, particularly in the
teaching of history.
The results showed that the design up to the learning process plays an important
role to achieve the learning objectives. The first thing done is to make the learning
design. Instructional design which consists of a syllabus and lesson plan with
basic competencies movement Nationality until the Japanese occupation by taking
the role of local history material Paguyuban Pasundan in Tasikmalaya. Besides
that, the integration of the values of local wisdom Sundanese designed improvised
teachers implemented in according with the situation and conditions in the
classroom.
Implementation of teaching history teacher conducted using Sydney micro skills

learning techniques, where the technique is highly influential in small classes and
also strengthen teachers' skills in teaching. Integration of the values of local
wisdom Sundanese implemented teacher in the learning process.
Learning outcomes of history with the integration of the cultural values of local
wisdom Sundanese silih asih – silih asah – silih asuh awareness of history shows
that then led to solidarity and is expected to become a social capital for learners as
it navigates his life in the future.
Solutions to overcome obstacles that arise in the integration of teaching history
with local wisdom Sundanese is to implement the school's mission optimally in
the maintenance and development of regional culture.
Keywords: local history, paguyuban pasundan, silih asih – silih asah – silih asuh,
social capital.
Haryyana Suhendar, 2015
PENERAPAN MODAL SOSIAL ORANG SUNDA MELALUI KAJIAN SEJARAH PAGUYUBAN PASUNDAN
DI TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu