S PLS 0906007 Chapter5
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini peneliti akan mengemukakan kesimpulan dan saran berdasarkan
temuan hasil penelitian dari uraian bab-bab sebelumnya mengenai masalah yang
diteliti
yaitu
:”Penerapan
Program
Pendidikan
Kecakapan
Hidup
Melalui
Pelatihan Memasak Dalam Meningkatkan Kecakapan Vokasional Peserta Didik
Di SMP Terbuka Bakti Bangsa Bandung”.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dipaparkan pada bab IV, peneliti
dapat menyimpulkan hasil penelitian sebagai berikut :
1. Pengelolaa Program Pendidikan Kecakapan Hidup Melalui Pelatihan
Memasak di SMP Terbuka Bakti Bangsa Bandung.
Pengelolaan program pendidikan kecakapn hidup melalui pelatihan memasak
di SMP Terbuka Bakti Bangsa Bandung dalam aspek perencanaan, pengelola
melakukan identifikasi kebutuhan dengan menyesuaikan kembali kurikulum yang
diberikan
oleh
Depdiknas
dengan
metoda
pengajaran
yang
dilaksanakan
dilembaga
serta melakukan observasi dan penyesuaian dengan apa yang
dibutuhkan oleh peserta didik dalam hal pelatihhan memasak. Dalam hal
indentifikasi terhadap peserta didik pun melakukan observasi berupa wawancara
guna mengetahui dalam mengikuti program sehingga pengelola program dapat
menentukan bagaimana program pendidikan kecakapan hidup melalui pelatihan
memasak yang sesuai untuk diikuti oleh peserta didik.
Aspek
pengorganisasian
diketahui bahwa
dalam pemerincian pekerjaan,
program kerja yang akan dilaksanakan mengacu acuan pada Depdiknas yang
diperoleh dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum
dan
disesuaikan kembali dengan metoda pengajaran yang digunakan di sekolahh.
Dalam pembagian pekerjaan,
pengelola membagi tugas kerja berdasarkan hasil
penyesuaian dari kurikulum yang diberikan dengan metoda pengajaran di lembaga
yang kemudian dijabarkan kembali sesuai tugas masing-masing anggota di
lembaga. Untuk penyatuan pekerjaan, hal ini dilaksanakan jika ada program kerja
Simiati Nurwakhidin, 2016
PENERAPAN PROGRAM PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP MELALUI PELATIHAN MEMASAK D ALAM
MENINGKATKAN KECAKAPAN VOKASIONAL PESERTA D IDIK DI SMP TERBUKA BAKTI BANGSA
BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
104
105
yang diselesaikan secara gotong royong, kami mengusahakan diselsesaikan
bersama
guna
melaksanakan
memperoleh hasil yang memuaskan dan maksimal.
koordinasi
pekerjaan,
hal
ini
dilakukan
dengan
Dalam
menjalin
komunikasi yang baik antar anggota sehingga anggota saling terbuka akan
kesulitan yang sedang di hadapi dalam melaksanakan program kegiatan kursus
menjahit sehingga dapat diselesaikan bersama-sama. Dan untuk monitoring dan
reorganisasi, lembaga melakukan pemantauan langsung ketika kegiatan program
pendidikan kecakapan hidup melalui pelatihan memasak sedang dilaksanakan.
Hasil
dari
pengamatan
yang
dilakukan
dijadikan
bahan
masukan
guna
memperbaiki pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup melalui pelatihan
memasak yang akan dilaksanakan selanjutnya kearah yang lebih baik.
Aspek pelaksanaan diketahui bahwa untuk penggerakkan yang dilakukan
pengelola program dalam melaksanakan kegiatan program pendidikan kecakapan
hidup melalui pelatihan memasak, memberikan motivasi kepada peserta didik
yang dilakukan dengan pendekatan kekeluargaan dengan mengetahui apa yang
menjadi tujuan lulusan setelah selesai mengikuti program pendidikan kecakapan
hidup melalui pelatihan memasak yang dilaksanakan. Untuk proses pembinaan
yang pengelola lakukan terhadap
lulusan yang sedang mengikuti kegiatan
program pendidikan kecakapan hidup melalui pelatihan memasak, penggelola
program meninjau langsung ketika kegiatan program pendidikan kecakapan hidup
melalui pelatihan memasak dilaksanakan. Melihat kembali bagaimana pengajaran
yang dilakukan oleh nara sumber dan melihat bagaimana lulusan merespon dan
mengikuti proses pembelajaran yang sedang berlangsung sehingga pengelola bisa
melakukan evaluasi atau membantu melakukan penyesuaian kebutuhan proses
pembelajaran yang sesuai.
Aspek evaluasi yang dilakukan lembaga, pengelola menilai produk yang
dihasilkan dengan menilai kemampuan peserta didik membuat produk makanan
yaitu
puding.
Dengan
penilaian
produk
menggunakan
cara
holistik
yaitu
berdasarkan kesan keseluruhan dari produk sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
yaitu : pemahaman membaca dan pengolahan resep dan panduan memasak,
Simiati Nurwakhidin, 2016
PENERAPAN PROGRAM PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP MELALUI PELATIHAN MEMASAK D ALAM
MENINGKATKAN KECAKAPAN VOKASIONAL PESERTA D IDIK DI SMP TERBUKA BAKTI BANGSA
BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
106
pemilihan bahan baku dan teknik pengolahan bahan, teknik penyelesaian dan
menghias puding, teknik penyimpanan.
2. Tingkat Kecakapan Vokasional dalam Pelatihan Memasak pada Peserta
Didik SMP Terbuka Bakti Bangsa Bandung
Melihat dari aspek keterampilan memasak yang diperoleh peserta didik
tentang penjelasan dessert, jenis-jenis dessert , penjelasan puding agar peserta
didik mengetahui tips dan trik membuat puding, bahan utama pembuatan puding,
bahan tambahhan puding dan variasi pembuatan puding dalam bentuk resep
puding dari bahan yang berbeda dan mudah dicari oleh peserta didik yaitu puding
cokelat saus vanila, puding wortel, puding ubi ungu, puding anggur, puding
kelapa. Untuk mempermudah pemahaman peserta didik pada saat praktek dibuat
tahapan dalam bentuk resep kepada peserta didik sehingga peserta didik dapat
mengolah resep dengan baik dengan pendampingan dalam hal mengolah bahan
seperti teknik dalam mengatur waktu mengolah resep. Peserta didik ditekankan
untuk
menghasilkan produk karena sejalan dengan evaluasi program yaitu
penilaian produk dalam hal ini pembuatan produk masak akan terlihat hasilnya
ketika peserta didik menghasilkan produk. Peserta didik diberikan gambaran pada
saat mereka lulus akan menghadapi dua pilihan yaitu lanjut ke jenjang pendidikan
berikutnya atau berhenti karena keterbatasan ekonomi dan lainnya sehinggga
peserta diarahkan untuk bertahan hidup denan cara memanfaatkan keterampilan
berbisnis kuliner dan diberikan cara pemasaran hasil produk.
Keterampilan memasak
merupakan contoh pendidikan kecakapan hidup
khususnya kecakapan vokasional. Pendidikan yang sengaja direncanakan untuk
membekali
peserta
didik
dengan
bidang
kejuruan,
Memasak
merupakan
keterampilan yang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Meninjau kembali kepada teori dan kondisi di lapangan terdapat kesesuaian
perilaku yang dapat diamati dan diukur yang menunjukkan apakah seseorang
memiliki suatu kecakapan dan sampai pada tingkatan apa. Indikator mengukur
pengetahuan,
nilai,
sikap,
dan
kecakapan
yang
ditunjukkan
siswa
yang
menunjukkan bahwa siswa tersebut telah menyerap suatu kompetensi, atau dalam
proses menyerap suatu kompetensi.
Simiati Nurwakhidin, 2016
PENERAPAN PROGRAM PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP MELALUI PELATIHAN MEMASAK D ALAM
MENINGKATKAN KECAKAPAN VOKASIONAL PESERTA D IDIK DI SMP TERBUKA BAKTI BANGSA
BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
107
Pada aspek impilkasi dengan konsep implikasi pembelajaran kecapakan hidup
lebih menekankan kepada pembelajaran kontekstual,
antara kehidupan
Peserta
didik
nyata dengan lingkungan dan pengalaman
langsung
hasil pembelajaran
yaitu adanya keterkaitan
terlibat
dengan
melalui berbuat.
peserta
didik.
lingkungannya sehingga proses dan
Pengelolaan
kelas lebih fleksibel sesuai
dengan kebutuhan dengan memanfaatkan sarana dan media yang mendukung.
Pendidikan kecakapan hidup bukan sebagai mata pelajaran melainkan bagian dari
materi pendidikan yang terintegrasi dalam
mata pelajaran.
Aspek yang dipantau untuk dapat melihat tingkat kecakapan vokasional
setelah program pendidikan kecakapa hidup melalui pelatihan memasak yaitu
pelaksanaan Program : program , proses pelaksanaan program, hasil yang telah
dicapai.Peningkatan dalam kecakapan vokasional dilihat dari peserta didik dapat
memvariasikan
keterampilannya
dan
penerapan
yaitu
dapat
menerapkan
keterampilan yang telah diperoleh, dengan cara : bekerja mandiri baik secara
individual atau kelompok, diterapkan keterampilan setelah kegiatan, bermanfaat
bagi lembaga/institusi dan masyarakat
3. Faktor Penghambat dan Faktor Pendukug dari Pelaksanaann Program
Pendidikan Kecakapan Hidup melalui Pelatihan Memasak di SMP
Terbuka Bakti Bangsa Bandung
Faktor pendukung dalam dari Pelaksanaann Program Pendidikan Kecakapan
Hidup melalui Pelatihan Memasak di SMP Terbuka Bakti Bangsa Bandung ialah :
1) Segi pembelajaran
yaitu metode yang segi pembelajaran yaitu metode yang
diberikan oleh nara sumber dipahami oleh peserta dikarenakan metode
diuatamakan kepada praktek.
2) Pembelajaran terbantu dengan di fasilitasinya peserta dengan bantuan modul
pelatihan yang berisi materi dan tahapan program sehingga memotivasi untuk
belajar.
3) Waktu pelaksanaan program menyesuaikan dengan waktu kosong peserta
didik sebelum pembagian raport sehingga tidak mengganggu jadwal pelajaran
yang sudah diberikan.
Simiati Nurwakhidin, 2016
PENERAPAN PROGRAM PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP MELALUI PELATIHAN MEMASAK D ALAM
MENINGKATKAN KECAKAPAN VOKASIONAL PESERTA D IDIK DI SMP TERBUKA BAKTI BANGSA
BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
108
4) Dukungan penuh dari pengelola TKB yang dalam program ini bertindak
sebagai manajer program.
5) Kekompakan seluruh penyelenggara program terlihat dari hasil wawancara
peserta didik merasa terbantu dengan adanya pendampingan dari fasilitator.
6) Nara sumber adalah orang yang berkompeten dalam bidang Tata boga dan
kuliner sehingga sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
7) Peserta didik siap menghadapi tantangan hidup dengan memahami tentang
bisnis dan pemasaran.
8) Memotivasi peserta didik memiliki bisnis sendiri maupun kelompok untuk
meningkatkan kualitas diri dan perubahan ke arah yang lebih baik
Faktor penghambat dari Pelaksanaann Program Pendidikan Kecakapan Hidup
melalui Pelatihan Memasak di SMP Terbuka Bakti Bangsa Bandung ialah :
1) Sarana dan pra sarana yang tidak semua 1 kelompok dapat semua bahan 1:1,
adanya pewajiban dari pihak lembaga agar peserta didik mengikuti program.
2) Pada saat uji coba produk yang tidak sesuai rencana, banyak usulan dan waktu
pengerjaan yang mepet dengan waktu.
3) Nara sumber diharapkan ditambahkan dari unsur non guru dan fasilitator
diutamakan dari perempuan karena dalam segi teknis yang berhubungan
dengan bidang makanan tidak dapat semua dijawab oleh fasilitato yang
merupakan laki-laki.
4) Segi pembiayaan tidak semua terdanai oleh kas sekolah tetapi banyak
menggunakan
dana
swadaya
dari pengelola
program dan
dalam hal
kelengkapan perangkat pembelajaran terlihat kurang maksimal dikarenakan
keterbatasan sumber referensi.
5) Tantangan
setelah
program,
peserta didik
mampu menghadapi kondisi
keterbatasan ekonomi dan identifikasi kebutuhan pasar yang akan disesuaikan
kembali dengan perkembangan minat ketika berbisnis.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diajukan
rekomendasi untuk pihak yang
terkait diantaranta sebagai berikut :
Simiati Nurwakhidin, 2016
PENERAPAN PROGRAM PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP MELALUI PELATIHAN MEMASAK D ALAM
MENINGKATKAN KECAKAPAN VOKASIONAL PESERTA D IDIK DI SMP TERBUKA BAKTI BANGSA
BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
109
1. Peserta Didik
Peserta Didik ialah anggota masyakat yang berusaha mengembangkan dirinya
melalui proses pendidikan pada jenjang pendidikan menenga di SMP Terbuka
Bakti Bangsa Bandung. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa peserta
didik ketika mereka mengikuti program pendidikan kecakapan hidup melalui
pelatihan memasak pada umumnya hanya berorientasi
pewajiban dari pihak
pengelola program dan untuk memperoleh keterampilan memasak yang akan
mereka gunakan sebagai bekal ilmu pengetahuan dasar memasak. Diharapkan,
ketika peserta didik akan mengikuti program dan setelah mereka memperoleh
keterampilan dasar memasak, peserta didik dapat mengembangkan keterampilan
yang mereka miliki dengan membuka usaha bisnis sendiri sehingga lulusan tidak
bergantung kepada keterbatasan dan siap menghadapi tantangan hidup.
2. Lembaga SMP Terbuka Bakti Bangsa Bandung
Diharapkan pihak lembaga bisa menambah tenaga ahli non guru dalam
menjalankan program yang berkaitan dengan kecakapan hidup. Melihat keadaan
program yang sudah lembaga susun dapat dinilai sangat bagus, sangat sayang
sekali jika sumber daya manusia yang mengelola program tersebut hanya sedikit
sehingga potensi mengembangkan kegiatan program menjadi lebih berkompeten
tidak sesuai dengan keadaan SDM yang mendukungnya. Evaluasi program
hendaknya dilaksanakan sesuai dengan aspek kognitif, afektif dan psikomotoik.
Pengembangan jenis program dan pelatihan diupayakan dalam jenis lain yang
sesuai dengan hobi yang mendasari kurikulum penyelenggaraan program
3. Bagi Peneliti
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat sebagai referensi
bagi para peneliti selanjutnya yang merasa tertarik untuk mengkaji lebih dalam
tentang hal apapun yang bisa diperoleh mengenai program pendidikan kecakapan
hidup Peneliti selanjutnya diharapkan lebih mampu menggali dan mengkaji
mengenai berbagai program pendidikan kecakapan hidup yang mereka lakukan
dalam meningkatkan mutu dan kualitas lembaga dalam menghasilkan sumber
daya manusia yang berguna bagi kehidupannya dan lingkungan masyarakat
Simiati Nurwakhidin, 2016
PENERAPAN PROGRAM PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP MELALUI PELATIHAN MEMASAK D ALAM
MENINGKATKAN KECAKAPAN VOKASIONAL PESERTA D IDIK DI SMP TERBUKA BAKTI BANGSA
BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
110
sekitarnya dalam bentuk data yang terukur dalam bentuk penyajian data bersifat
kuantitatif.
Simiati Nurwakhidin, 2016
PENERAPAN PROGRAM PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP MELALUI PELATIHAN MEMASAK D ALAM
MENINGKATKAN KECAKAPAN VOKASIONAL PESERTA D IDIK DI SMP TERBUKA BAKTI BANGSA
BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini peneliti akan mengemukakan kesimpulan dan saran berdasarkan
temuan hasil penelitian dari uraian bab-bab sebelumnya mengenai masalah yang
diteliti
yaitu
:”Penerapan
Program
Pendidikan
Kecakapan
Hidup
Melalui
Pelatihan Memasak Dalam Meningkatkan Kecakapan Vokasional Peserta Didik
Di SMP Terbuka Bakti Bangsa Bandung”.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dipaparkan pada bab IV, peneliti
dapat menyimpulkan hasil penelitian sebagai berikut :
1. Pengelolaa Program Pendidikan Kecakapan Hidup Melalui Pelatihan
Memasak di SMP Terbuka Bakti Bangsa Bandung.
Pengelolaan program pendidikan kecakapn hidup melalui pelatihan memasak
di SMP Terbuka Bakti Bangsa Bandung dalam aspek perencanaan, pengelola
melakukan identifikasi kebutuhan dengan menyesuaikan kembali kurikulum yang
diberikan
oleh
Depdiknas
dengan
metoda
pengajaran
yang
dilaksanakan
dilembaga
serta melakukan observasi dan penyesuaian dengan apa yang
dibutuhkan oleh peserta didik dalam hal pelatihhan memasak. Dalam hal
indentifikasi terhadap peserta didik pun melakukan observasi berupa wawancara
guna mengetahui dalam mengikuti program sehingga pengelola program dapat
menentukan bagaimana program pendidikan kecakapan hidup melalui pelatihan
memasak yang sesuai untuk diikuti oleh peserta didik.
Aspek
pengorganisasian
diketahui bahwa
dalam pemerincian pekerjaan,
program kerja yang akan dilaksanakan mengacu acuan pada Depdiknas yang
diperoleh dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum
dan
disesuaikan kembali dengan metoda pengajaran yang digunakan di sekolahh.
Dalam pembagian pekerjaan,
pengelola membagi tugas kerja berdasarkan hasil
penyesuaian dari kurikulum yang diberikan dengan metoda pengajaran di lembaga
yang kemudian dijabarkan kembali sesuai tugas masing-masing anggota di
lembaga. Untuk penyatuan pekerjaan, hal ini dilaksanakan jika ada program kerja
Simiati Nurwakhidin, 2016
PENERAPAN PROGRAM PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP MELALUI PELATIHAN MEMASAK D ALAM
MENINGKATKAN KECAKAPAN VOKASIONAL PESERTA D IDIK DI SMP TERBUKA BAKTI BANGSA
BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
104
105
yang diselesaikan secara gotong royong, kami mengusahakan diselsesaikan
bersama
guna
melaksanakan
memperoleh hasil yang memuaskan dan maksimal.
koordinasi
pekerjaan,
hal
ini
dilakukan
dengan
Dalam
menjalin
komunikasi yang baik antar anggota sehingga anggota saling terbuka akan
kesulitan yang sedang di hadapi dalam melaksanakan program kegiatan kursus
menjahit sehingga dapat diselesaikan bersama-sama. Dan untuk monitoring dan
reorganisasi, lembaga melakukan pemantauan langsung ketika kegiatan program
pendidikan kecakapan hidup melalui pelatihan memasak sedang dilaksanakan.
Hasil
dari
pengamatan
yang
dilakukan
dijadikan
bahan
masukan
guna
memperbaiki pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup melalui pelatihan
memasak yang akan dilaksanakan selanjutnya kearah yang lebih baik.
Aspek pelaksanaan diketahui bahwa untuk penggerakkan yang dilakukan
pengelola program dalam melaksanakan kegiatan program pendidikan kecakapan
hidup melalui pelatihan memasak, memberikan motivasi kepada peserta didik
yang dilakukan dengan pendekatan kekeluargaan dengan mengetahui apa yang
menjadi tujuan lulusan setelah selesai mengikuti program pendidikan kecakapan
hidup melalui pelatihan memasak yang dilaksanakan. Untuk proses pembinaan
yang pengelola lakukan terhadap
lulusan yang sedang mengikuti kegiatan
program pendidikan kecakapan hidup melalui pelatihan memasak, penggelola
program meninjau langsung ketika kegiatan program pendidikan kecakapan hidup
melalui pelatihan memasak dilaksanakan. Melihat kembali bagaimana pengajaran
yang dilakukan oleh nara sumber dan melihat bagaimana lulusan merespon dan
mengikuti proses pembelajaran yang sedang berlangsung sehingga pengelola bisa
melakukan evaluasi atau membantu melakukan penyesuaian kebutuhan proses
pembelajaran yang sesuai.
Aspek evaluasi yang dilakukan lembaga, pengelola menilai produk yang
dihasilkan dengan menilai kemampuan peserta didik membuat produk makanan
yaitu
puding.
Dengan
penilaian
produk
menggunakan
cara
holistik
yaitu
berdasarkan kesan keseluruhan dari produk sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
yaitu : pemahaman membaca dan pengolahan resep dan panduan memasak,
Simiati Nurwakhidin, 2016
PENERAPAN PROGRAM PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP MELALUI PELATIHAN MEMASAK D ALAM
MENINGKATKAN KECAKAPAN VOKASIONAL PESERTA D IDIK DI SMP TERBUKA BAKTI BANGSA
BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
106
pemilihan bahan baku dan teknik pengolahan bahan, teknik penyelesaian dan
menghias puding, teknik penyimpanan.
2. Tingkat Kecakapan Vokasional dalam Pelatihan Memasak pada Peserta
Didik SMP Terbuka Bakti Bangsa Bandung
Melihat dari aspek keterampilan memasak yang diperoleh peserta didik
tentang penjelasan dessert, jenis-jenis dessert , penjelasan puding agar peserta
didik mengetahui tips dan trik membuat puding, bahan utama pembuatan puding,
bahan tambahhan puding dan variasi pembuatan puding dalam bentuk resep
puding dari bahan yang berbeda dan mudah dicari oleh peserta didik yaitu puding
cokelat saus vanila, puding wortel, puding ubi ungu, puding anggur, puding
kelapa. Untuk mempermudah pemahaman peserta didik pada saat praktek dibuat
tahapan dalam bentuk resep kepada peserta didik sehingga peserta didik dapat
mengolah resep dengan baik dengan pendampingan dalam hal mengolah bahan
seperti teknik dalam mengatur waktu mengolah resep. Peserta didik ditekankan
untuk
menghasilkan produk karena sejalan dengan evaluasi program yaitu
penilaian produk dalam hal ini pembuatan produk masak akan terlihat hasilnya
ketika peserta didik menghasilkan produk. Peserta didik diberikan gambaran pada
saat mereka lulus akan menghadapi dua pilihan yaitu lanjut ke jenjang pendidikan
berikutnya atau berhenti karena keterbatasan ekonomi dan lainnya sehinggga
peserta diarahkan untuk bertahan hidup denan cara memanfaatkan keterampilan
berbisnis kuliner dan diberikan cara pemasaran hasil produk.
Keterampilan memasak
merupakan contoh pendidikan kecakapan hidup
khususnya kecakapan vokasional. Pendidikan yang sengaja direncanakan untuk
membekali
peserta
didik
dengan
bidang
kejuruan,
Memasak
merupakan
keterampilan yang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Meninjau kembali kepada teori dan kondisi di lapangan terdapat kesesuaian
perilaku yang dapat diamati dan diukur yang menunjukkan apakah seseorang
memiliki suatu kecakapan dan sampai pada tingkatan apa. Indikator mengukur
pengetahuan,
nilai,
sikap,
dan
kecakapan
yang
ditunjukkan
siswa
yang
menunjukkan bahwa siswa tersebut telah menyerap suatu kompetensi, atau dalam
proses menyerap suatu kompetensi.
Simiati Nurwakhidin, 2016
PENERAPAN PROGRAM PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP MELALUI PELATIHAN MEMASAK D ALAM
MENINGKATKAN KECAKAPAN VOKASIONAL PESERTA D IDIK DI SMP TERBUKA BAKTI BANGSA
BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
107
Pada aspek impilkasi dengan konsep implikasi pembelajaran kecapakan hidup
lebih menekankan kepada pembelajaran kontekstual,
antara kehidupan
Peserta
didik
nyata dengan lingkungan dan pengalaman
langsung
hasil pembelajaran
yaitu adanya keterkaitan
terlibat
dengan
melalui berbuat.
peserta
didik.
lingkungannya sehingga proses dan
Pengelolaan
kelas lebih fleksibel sesuai
dengan kebutuhan dengan memanfaatkan sarana dan media yang mendukung.
Pendidikan kecakapan hidup bukan sebagai mata pelajaran melainkan bagian dari
materi pendidikan yang terintegrasi dalam
mata pelajaran.
Aspek yang dipantau untuk dapat melihat tingkat kecakapan vokasional
setelah program pendidikan kecakapa hidup melalui pelatihan memasak yaitu
pelaksanaan Program : program , proses pelaksanaan program, hasil yang telah
dicapai.Peningkatan dalam kecakapan vokasional dilihat dari peserta didik dapat
memvariasikan
keterampilannya
dan
penerapan
yaitu
dapat
menerapkan
keterampilan yang telah diperoleh, dengan cara : bekerja mandiri baik secara
individual atau kelompok, diterapkan keterampilan setelah kegiatan, bermanfaat
bagi lembaga/institusi dan masyarakat
3. Faktor Penghambat dan Faktor Pendukug dari Pelaksanaann Program
Pendidikan Kecakapan Hidup melalui Pelatihan Memasak di SMP
Terbuka Bakti Bangsa Bandung
Faktor pendukung dalam dari Pelaksanaann Program Pendidikan Kecakapan
Hidup melalui Pelatihan Memasak di SMP Terbuka Bakti Bangsa Bandung ialah :
1) Segi pembelajaran
yaitu metode yang segi pembelajaran yaitu metode yang
diberikan oleh nara sumber dipahami oleh peserta dikarenakan metode
diuatamakan kepada praktek.
2) Pembelajaran terbantu dengan di fasilitasinya peserta dengan bantuan modul
pelatihan yang berisi materi dan tahapan program sehingga memotivasi untuk
belajar.
3) Waktu pelaksanaan program menyesuaikan dengan waktu kosong peserta
didik sebelum pembagian raport sehingga tidak mengganggu jadwal pelajaran
yang sudah diberikan.
Simiati Nurwakhidin, 2016
PENERAPAN PROGRAM PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP MELALUI PELATIHAN MEMASAK D ALAM
MENINGKATKAN KECAKAPAN VOKASIONAL PESERTA D IDIK DI SMP TERBUKA BAKTI BANGSA
BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
108
4) Dukungan penuh dari pengelola TKB yang dalam program ini bertindak
sebagai manajer program.
5) Kekompakan seluruh penyelenggara program terlihat dari hasil wawancara
peserta didik merasa terbantu dengan adanya pendampingan dari fasilitator.
6) Nara sumber adalah orang yang berkompeten dalam bidang Tata boga dan
kuliner sehingga sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
7) Peserta didik siap menghadapi tantangan hidup dengan memahami tentang
bisnis dan pemasaran.
8) Memotivasi peserta didik memiliki bisnis sendiri maupun kelompok untuk
meningkatkan kualitas diri dan perubahan ke arah yang lebih baik
Faktor penghambat dari Pelaksanaann Program Pendidikan Kecakapan Hidup
melalui Pelatihan Memasak di SMP Terbuka Bakti Bangsa Bandung ialah :
1) Sarana dan pra sarana yang tidak semua 1 kelompok dapat semua bahan 1:1,
adanya pewajiban dari pihak lembaga agar peserta didik mengikuti program.
2) Pada saat uji coba produk yang tidak sesuai rencana, banyak usulan dan waktu
pengerjaan yang mepet dengan waktu.
3) Nara sumber diharapkan ditambahkan dari unsur non guru dan fasilitator
diutamakan dari perempuan karena dalam segi teknis yang berhubungan
dengan bidang makanan tidak dapat semua dijawab oleh fasilitato yang
merupakan laki-laki.
4) Segi pembiayaan tidak semua terdanai oleh kas sekolah tetapi banyak
menggunakan
dana
swadaya
dari pengelola
program dan
dalam hal
kelengkapan perangkat pembelajaran terlihat kurang maksimal dikarenakan
keterbatasan sumber referensi.
5) Tantangan
setelah
program,
peserta didik
mampu menghadapi kondisi
keterbatasan ekonomi dan identifikasi kebutuhan pasar yang akan disesuaikan
kembali dengan perkembangan minat ketika berbisnis.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diajukan
rekomendasi untuk pihak yang
terkait diantaranta sebagai berikut :
Simiati Nurwakhidin, 2016
PENERAPAN PROGRAM PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP MELALUI PELATIHAN MEMASAK D ALAM
MENINGKATKAN KECAKAPAN VOKASIONAL PESERTA D IDIK DI SMP TERBUKA BAKTI BANGSA
BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
109
1. Peserta Didik
Peserta Didik ialah anggota masyakat yang berusaha mengembangkan dirinya
melalui proses pendidikan pada jenjang pendidikan menenga di SMP Terbuka
Bakti Bangsa Bandung. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa peserta
didik ketika mereka mengikuti program pendidikan kecakapan hidup melalui
pelatihan memasak pada umumnya hanya berorientasi
pewajiban dari pihak
pengelola program dan untuk memperoleh keterampilan memasak yang akan
mereka gunakan sebagai bekal ilmu pengetahuan dasar memasak. Diharapkan,
ketika peserta didik akan mengikuti program dan setelah mereka memperoleh
keterampilan dasar memasak, peserta didik dapat mengembangkan keterampilan
yang mereka miliki dengan membuka usaha bisnis sendiri sehingga lulusan tidak
bergantung kepada keterbatasan dan siap menghadapi tantangan hidup.
2. Lembaga SMP Terbuka Bakti Bangsa Bandung
Diharapkan pihak lembaga bisa menambah tenaga ahli non guru dalam
menjalankan program yang berkaitan dengan kecakapan hidup. Melihat keadaan
program yang sudah lembaga susun dapat dinilai sangat bagus, sangat sayang
sekali jika sumber daya manusia yang mengelola program tersebut hanya sedikit
sehingga potensi mengembangkan kegiatan program menjadi lebih berkompeten
tidak sesuai dengan keadaan SDM yang mendukungnya. Evaluasi program
hendaknya dilaksanakan sesuai dengan aspek kognitif, afektif dan psikomotoik.
Pengembangan jenis program dan pelatihan diupayakan dalam jenis lain yang
sesuai dengan hobi yang mendasari kurikulum penyelenggaraan program
3. Bagi Peneliti
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat sebagai referensi
bagi para peneliti selanjutnya yang merasa tertarik untuk mengkaji lebih dalam
tentang hal apapun yang bisa diperoleh mengenai program pendidikan kecakapan
hidup Peneliti selanjutnya diharapkan lebih mampu menggali dan mengkaji
mengenai berbagai program pendidikan kecakapan hidup yang mereka lakukan
dalam meningkatkan mutu dan kualitas lembaga dalam menghasilkan sumber
daya manusia yang berguna bagi kehidupannya dan lingkungan masyarakat
Simiati Nurwakhidin, 2016
PENERAPAN PROGRAM PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP MELALUI PELATIHAN MEMASAK D ALAM
MENINGKATKAN KECAKAPAN VOKASIONAL PESERTA D IDIK DI SMP TERBUKA BAKTI BANGSA
BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
110
sekitarnya dalam bentuk data yang terukur dalam bentuk penyajian data bersifat
kuantitatif.
Simiati Nurwakhidin, 2016
PENERAPAN PROGRAM PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP MELALUI PELATIHAN MEMASAK D ALAM
MENINGKATKAN KECAKAPAN VOKASIONAL PESERTA D IDIK DI SMP TERBUKA BAKTI BANGSA
BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu