BAB VII KTI Thoyibatunnisa

(1)

BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

1. Terdapat perbedaan gambran histopatologis ginjal tikus wistar antara kelompok pemberian tawas dalam pakan dosis 12% selama 30 hari dengan kelompok kontrol. 2. Terdapat perbedaan gambaran histopatologis ginjal tikus wistar antara kelompok pemberian tawas dalam pakan dosis 8% selama 30 hari dengan kelompok kontrol. 3. Terdapat perbedaan gambaran histopatologis ginjal tikus wistar antara kelompok pembarian tawas dalam pakan dosis 4% selama 30 hari dengan kelompok kontrol. 4. Tidak Terdapat perbedaan gambaran histopatologi ginjal tikus wistar antara kelompok pemberian tawas dalam pakan dosis 12% selama 30 hari antar kelompok pemberian tawas dalam pakan dosis 4% pada degenerasi dan terdapat perbedaan nekrosis antar kelompok tersebut.

5. Tidak terdapat perbedaan gambaran histopatologis ginjal tikus wistar dengan kelompok pemberian tawas dalam pakan dosis 12% selama 30 hari antar kelompok pemberian tawas dalam pakan dosis 8% antar kelompok pemberian tawas dalam pakan dosis 4%.


(2)

a) Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh pemberian tawas dalam pakan yang biasa beredar di masyarakat dengan dosis yang lebih bervariasi dan jangka waktu penelitian yang lebih lama..

b) Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan tehnik pengambilan dan pengolahan jaringan yang lebih baik serta sistem skoring yang lebih spesifik. c) Perlu dilakukan studi epidemiologi mengenai keracunan tawas di masyarakat.


(3)

1. Winarno, F.G., Kimia Pangan dan Gizi. Gamedia Pustaka Utama, Jakarta. 2004.

2. Nurrahman dan Isworo J. pengaruh Lama Perendaman dan Konsentrasi Tawas terhadap Sifat Fisik, Kimia dan Organoleptik Ikan Tongkol Asap. Dalam Proseding Seminar Teknotogi Pangan PATPI. Malang,2002

3. Haribi R, Kelainan Fungsi dan Histopatologi Hati dan Ginjal Tikus Putih (Rattus nurvegicus) Akibat Suplementasi Tawas Dalam Pakan. Penelitian Hibah Bersaing Dirjen DikTi. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta, 2007

4. Antoniraj, how to purify muddy water, 2014 (online) Availabel from : www.instructables.com diakses 11 februari 2015

5. Cheung RCK, Chan MHM, CWK and Lau ELK. Ho CS, Lam Heavy metal poisoning clinical sigrificance and laboratory investigation.Asia pasific Analyte Notes. BD Indispensable to Human Health. Hong Kong.200l 7(t):22-34

6. Sumiwi YA, Sosrosuseno W, Soesatyo M. Uji hipersensitivitas kontak dan spesifrkasi terhadap merkuri (Hg) pada tikus Wistar. Berkala Ilmu Kedokteran. Fak. Kedokteran UGM Yogyakarta. Vol 30, 1998.

7. Gartner, L Hiatt. Color Textbook of histology 3rd Edition. 2007. Available from : www.studentconsult.com, diakses 7 desember 2013.

8. Susanto Hardono, Erie B.P.S Andar, R.M Suryo Adji. Systema Urogenitale. Semarang: Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. 2011 :5-8


(4)

9. Faradz Sultana MH, Soetedjo, Bambang Witjahjo, Neni Susilaningsih, Ratna Damma P, dkk. Lecture Notes Histologi 2. Semarang: Bagian Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. 2011 : 5-8.

10.Lauralee Sherwood, Buku Ajar Fisiologi Edisi 6. Jakarta: Penerbit Buku Indonesia EGC: 2009; 567-79

11.Sarjadi, Indra Wijaya, Bambang Endro Putanto, Udadi Sadhana. Panduan Praktikum Patologi Anatomi 1. Edisi IV. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang. 2014: 1-2

12.Soebowo, Sarjadi, Indra Wijaya, Siti Amarwati, Ika Pawitra Miranti, Awal prasetyo. Patologi Anatomi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2008: 125-47

13.Sumirat J. Toksikologi Lingkungan. Gadjalt Mada University Press, Yogyakart4 2003;107-36.

14.WHO Alih bahasa Suyono J. Deteksi Dini Penyakit Akibat Kerja. Penerbit Buku Kedokteran. EGC. Jakarta, 1995:;256- 59

15.Lehninger AL. Principles of Biochemistry. Worth Publisher, Inc Sparks, Maryland, I 995.

16.Hoffbrand AV, Pettit JE and Moss PAH. Essensial Haematology. 4.Ed, Blackwell Science, Ltd. Oxford, 2005.

17.Laurance, B., Keith, P., Donald, B., and lain, B. Goodman and Gildman’s

Manual of farmacology and Theraupetics. Boston : McGraw-Hill; 2008 18.Macfarlane, Reid, and Callander. Pathology illustrated 5th Edition.


(5)

19.Kumar, Abbas, Fausto, and Mitchell. Basic Pathology 8th Editon. Jakarta: EGC. 2007: 595-97.

20.Richard N,Michel MD,Ramzi S, Cotran. Jejas, Adaptasi dan Kematian Sel. In: Robins Pathologic Basic of Disease. 7th ed.Alih Bahasa: Prasetiyo A, Pendit UB, Priliono T. Vol1.Jakarta:EGC:2003:3-28

21.Alpers, C. E. And Fogo, A. B. 2007. The kidney and is collecting system. Kumar, V., Abbas, K., Fausto, N. And Mitchell, R. N., Robbins. Basic pathology. 8th ed. Philandelphia: Saunders Elsevie.

22.Budi Santoso, Pengaruh suplementasi seng terhadap kerusakan tubulus ginjal dan sistem hematopoesis tikus yang diberi tawas, ilmu biomedik, Universitas diponegoro, semarang:2009.


(6)

LAMPIRAN

Lampiran 1. Cara Perhitungan Dosis22

Tabel 12. Tabel konversi perhitungan dosis berbagai hewan uji19 Tikus

20gr

Tikus 20 gr

Marmt 400 gr

Kelinci 1,5 kg

Kucing 2 kg

Kera 4kg

Anjing 12 kg

Manusia 70 kg Tikus

20 gr

1,0 7,0 13,25 27,8 29,7 64,1 124,2 387,9

Tikus 200 gr

0,14 1,0 1,74 3,9 4,2 9,2 17,8 56,0

Marmut 400 gr

0,08 0,57 1,0 2,25 2,4 5,2 10,2 31,5

Kelinci 1,5 kg

0,04 0,25 0,44 1,0 1,08 2,4 4,5 14,2

Kucing 2kg

0,03 0,23 0,41 0,92 1,0 2,2 4,1 13,0

Kera 4 kg

0,016 0,12 0,19 0,42 0,45 1,0 1,9 6,1

Anjing 12 kg

0,008 0,06 0,10 0,22 0,24 0,52 1,0 3,1

Manusia 70 kg


(7)

Perhitungan:

 Kebutuhan Makan Tikus = % × gram

= × = gram

Maka Kebutuhan Makan Tikus (KMT) per 200 gram adalah 20 gram

 Tawas (%) = ��� � ��

�� � �� × %

Kmt = 20 gram

 12% = ���

��×

= 2,4 gram = 2400 mg

Maka dosis tawas dengan konsentrasi 12 % pada tikus 200gram adalah 2400mg a) Perlakuan pertama dengan konsentrasi 12 % = 2400 mg/kgBB/hari b) Perlakuan kedua dengan konsentrasi 8 % = 1600 mg/kgBB/hari c) Perlakuan ketiga dengan konsentrasi 4 % = 800 mg/kgBB/hari d) Perlakuan control dengan konsentrasi 0% = 0 mg/kgBB/hari


(8)

Lampiran 2. Metode Baku Histologi Pemeriksaan Jaringan

A. Cara Pengambilan Jaringan dan Fiksasi

1) Mengambil jaringan sesegera mungkin setelah tikus wistar diterminasi dengan cara dislokasi leher (kurang dari 2 jam) dengan ukuran 1 cm3. 2) Kemudian memasukan ke dalam larutan fikasasi dengan urutan sebagai

berikut :

a) Fiksasi dalam larutan formalin 10 %

b) Dehidrasi dengan alkohol 30 % selama 20 menit I, 20 menit II, dan 20 menit ke III.

 Lalu lanjutkan dengan alkohol 40 % 1 jam

 Alkohol 50 % 1 jam

 Alkohol 60 % 1 jam

 Alkohol 70 % 1 jam

 Alkohol 80 % 1 jam

 Alkohol 90 % 1 jam (alkohol 70 %-80% dapat ditunda sampai keesokan harinya).

c) Larutan xylol 1 : 1 dengan waktu kurang lebih 24 jam.

d) Clearing dengan larutan xylol 1, 2, 3 dengan waktu masing-masing 20 menit, sehingga jaringan terlihat tembus pandang.

e) Xlol parafin 1 : 1 selama 20 menit/24 jam dengan dipanaskan dalam oven 600C.


(9)

f) Embeding dan bloking: parafin 1, 2, 3 selama 20 menit, lalu jaringan dicetak blok parafin kemudian didinginkan, sehingga cetakan dapat dibuka.

g) Trimming: memotong balok-balok parafin sehingga jaringan mudah dipotong dengan mikrotom.

B. Cara pemotongan blok (sectioning)

1) Menyiapkan kaca objek bersih.

2) Kaca objek diberi albumin ditengahnya dan direkatkan.

3) Blok yang sudah disiapkan dipotong dengan ketebalan 5 mikron, lalu dimasukkan dalam air panas kurang lebih 600C. Setelah jaringan mengembang, jaringan diambil dengan kaca objek yang sudah diberi albumin.

4) Kemudian dikeringkan

5) Parafin yang ada pada kaca objek atau jaringan dihilangkan dengan dipanaskan dalam oven 600C atau dengan tungku.

C. Pewarnaan HE

Slide jaringan dimasukkan kedalam : 1) Xylol 1, 2, 3 masing-masing 10 menit.

2) Rehidrasi dengan alkohol xylol selama 5 menit.

3) Bilas alkohol 30-96% masing-masing kurang lebih 30 menit. 4) Bilas aquades 1x kurang lebih 10 menit.

5) Rendam dalam hematosiklin kurang lebih 10 menit. 6) Bilas dengan air mengalir sampai bersih.


(10)

7) Bilas aquades, lalu acid alcohol (alkohol+NaCl 0,9%). 8) Bilas alkohol 50-96%

9) Eosin kurang lebih 2-5%

10) Bilas alkohol 96% sebanyak 2x 11)Bilas alkohol xylol.

12)Keringkan dengan kertas saring, langsung dibersihkan kotoran-kotoran yang ada disekitar jaringan.

13)Xlol 1 (5 menit), xylol 2 (5 menit) tetesi asam canada, langsung ditutup kaca penutup.


(11)

Lampiran 3 : Hasil Gambaran Histopatologi Ginjal

Kelompok Kontrol Kelompok P1

Kelompok P2 Kelompok P3

Keterangan :

Sel normal Sel degenerasi Sel nekrosis


(12)

lampiran 4. Hasil Skoring Penelitian

Tabel 13. Hasil skoring Pengamatan Gambaran Histopatologi Sel Tubulus Ginjal Tikus

Wistar

Kelompok Degenerasi (D) Nekrosis (N)

I II III IV V I II III IV V

Kontrol 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1

Kontrol 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Kontrol 3 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1

Kontrol 4 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1

Kontrol 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Perlakuan 1-A 3 3 4 3 3 1 2 1 2 2

Perlakuan 1-B 3 3 3 4 4 1 3 1 3 3

Perlakuan 1-C 4 2 3 2 3 2 3 1 3 2

Perlakuan 1-D 4 3 3 4 4 2 1 1 3 3

Perlakuan 1-E 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3

Perlakuan 2-A 4 4 4 3 3 1 1 1 2 1

Perlakuan 2-B 3 3 3 2 2 3 3 1 1 1

Perlakuan 2-C 1 2 1 2 3 1 2 1 2 3

Perlakuan 2-D 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2

Perlakuan 2-E 4 3 2 2 3 1 1 1 2 1

Perlakuan 3-A 4 4 3 4 4 1 1 2 1 1

Perlakuan 3-B 3 3 4 4 3 2 2 1 1 2

Perlakuan 3-C 3 3 4 3 4 1 1 1 1 1

Perlakuan 3-D 4 4 3 4 4 1 1 1 1 1

Perlakuan 3-E 3 3 3 3 2 3 1 1 2 2

Keterangan :

1 = lesi kurang dari 25% total lapangan pandang 2= lesi 25-˂50% total lapangan pandang

3= lesi 50-70% total lapangan pandang


(13)

Lampiran 5. Hasil Analisis SPSS

Degenerasi

Case Summaries Degenerasi

5 .8800 .10954 .8000 .80 1.00

5 3.0800 .48166 3.2000 2.40 3.60 5 2.6400 .65422 2.6000 1.80 3.60 5 3.4400 .40988 3.4000 2.80 3.80 20 2.5100 1.09251 2.8000 .80 3.80 Kelompok Kontrol P1 P2 P3 Total

N Mean Std. Dev iat ion Median Minimum Maximum

Tests of Normali ty

.367 5 .026 .684 5 .006

.198 5 .200* .957 5 .787

.203 5 .200* .976 5 .914

.261 5 .200* .862 5 .236

Kelompok Kontrol P1 P2 P3 Degenerasi

Stat istic df Sig. Stat istic df Sig. Kolmogorov -Smirnova Shapiro-Wilk

This is a lower bound of the true signif icance. *.

Lillief ors Signif icance Correct ion a.

Test of Homogeneity of Variance

1.627 3 16 .223

1.326 3 16 .301

1.326 3 10.707 .317

1.605 3 16 .228

Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df

Based on trimmed mean Degenerasi

Lev ene


(14)

Box Plot

Kruskal-Wallis Test

Mann-Whitney Test

Ranks

5 3.00

5 12.80

5 10.20

5 16.00

20 Kelompok

Kontrol P1 P2 P3 Total Degenerasi

N Mean Rank

Test Statisticsa,b

13.286 3 .004 Chi-Square

df

Asy mp. Sig.

Degenerasi

Kruskal Wallis Test a.

Grouping Variable: Kelompok b.

Ranks

5 3.00 15.00

5 8.00 40.00

10 Kelompok

Kontrol P1 Total Degenerasi


(15)

Mann-Whitney Test

Mann-Whitney Test

Test Statisticsb

.000 15.000 -2.652 .008 .008a Mann-Whitney U

Wilcoxon W Z

Asy mp. Sig. (2-t ailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

Degenerasi

Not corrected f or ties. a.

Grouping Variable: Kelompok b.

Ranks

5 3.00 15.00

5 8.00 40.00

10 Kelompok Kontrol P2 Total Degenerasi

N Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

.000 15.000 -2.652 .008 .008a Mann-Whitney U

Wilcoxon W Z

Asy mp. Sig. (2-t ailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

Degenerasi

Not corrected f or ties. a.

Grouping Variable: Kelompok b.

Ranks

5 3.00 15.00

5 8.00 40.00

10 Kelompok Kontrol P3 Total Degenerasi


(16)

Mann-Whitney Test

Mann-Whitney Test

Test Statisticsb

.000 15.000 -2.668 .008 .008a Mann-Whitney U

Wilcoxon W Z

Asy mp. Sig. (2-t ailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

Degenerasi

Not corrected f or ties. a.

Grouping Variable: Kelompok b.

Ranks

5 6.50 32.50

5 4.50 22.50

10 Kelompok P1 P2 Total Degenerasi

N Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

7.500 22.500 -1.054 .292 .310a Mann-Whitney U

Wilcoxon W Z

Asy mp. Sig. (2-t ailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

Degenerasi

Not corrected f or ties. a.

Grouping Variable: Kelompok b.

Ranks

5 4.30 21.50

5 6.70 33.50

10 Kelompok P1 P3 Total Degenerasi


(17)

Mann-Whitney Test

Nekrosis

Test Statisticsb

6.500 21.500 -1.277 .202 .222a Mann-Whitney U

Wilcoxon W Z

Asy mp. Sig. (2-t ailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

Degenerasi

Not corrected f or ties. a.

Grouping Variable: Kelompok b.

Ranks

5 3.70 18.50

5 7.30 36.50

10 Kelompok P2 P3 Total Degenerasi

N Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

3.500 18.500 -1.897 .058 .056a Mann-Whitney U

Wilcoxon W Z

Asy mp. Sig. (2-t ailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

Degenerasi

Not corrected f or ties. a.

Grouping Variable: Kelompok b.

Case Summaries Nekrosis

5 .8800 .10954 .8000 .80 1.00

5 2.0800 .30332 2.2000 1.60 2.40 5 1.7200 .57619 1.8000 1.20 2.60 5 1.3200 .36332 1.2000 1.00 1.80 20 1.5000 .57491 1.4000 .80 2.60 Kelompok Kontrol P1 P2 P3 Total


(18)

Box Plot

Tests of Normal ity

.367 5 .026 .684 5 .006

.254 5 .200* .914 5 .492

.245 5 .200* .871 5 .269

.229 5 .200* .867 5 .254

Kelompok Kontrol P1 P2 P3 Nekrosis

Stat istic df Sig. Stat istic df Sig. Kolmogorov -Smirnova Shapiro-Wilk

This is a lower bound of the true signif icance. *.

Lillief ors Signif icance Correction a.

Test of Homogeneity of Vari ance

2.242 3 16 .123

1.374 3 16 .287

1.374 3 10.703 .303

2.314 3 16 .115

Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df

Based on trimmed m ean Nekrosis

Lev ene


(19)

Kruskal-Wallis Test Mann-Whitney Test Ranks 5 3.40 5 16.30 5 13.20 5 9.10 20 Kelompok Kontrol P1 P2 P3 Total Nekrosis

N Mean Rank

Test Statisticsa,b

13.574 3 .004 Chi-Square

df

Asy mp. Sig.

Nekrosis

Kruskal Wallis Test a.

Grouping Variable: Kelompok b.

Ranks

5 3.00 15.00

5 8.00 40.00

10 Kelompok Kontrol P1 Total Nekrosis

N Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

.000 15.000 -2.660 .008 .008a Mann-Whitney U

Wilcoxon W Z

Asy mp. Sig. (2-t ailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

Nekrosis

Not corrected f or ties. a.

Grouping Variable: Kelompok b.


(20)

Mann-Whitney Test

Mann-Whitney Test

Ranks

5 3.00 15.00

5 8.00 40.00

10 Kelompok Kontrol P2 Total Nekrosis

N Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

.000 15.000 -2.668 .008 .008a Mann-Whitney U

Wilcoxon W Z

Asy mp. Sig. (2-t ailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

Nekrosis

Not corrected f or ties. a.

Grouping Variable: Kelompok b.

Ranks

5 3.40 17.00

5 7.60 38.00

10 Kelompok Kontrol P3 Total Nekrosis

N Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

2.000 17.000 -2.293 .022 .032a Mann-Whitney U

Wilcoxon W Z

Asy mp. Sig. (2-t ailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

Nekrosis

Not corrected f or ties. a.

Grouping Variable: Kelompok b.


(21)

Mann-Whitney Test

Mann-Whitney Test

Ranks

5 6.60 33.00

5 4.40 22.00

10 Kelompok P1 P2 Total Nekrosis

N Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

7.000 22.000 -1.160 .246 .310a Mann-Whitney U

Wilcoxon W Z

Asy mp. Sig. (2-t ailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

Nekrosis

Not corrected f or ties. a.

Grouping Variable: Kelompok b.

Ranks

5 7.70 38.50

5 3.30 16.50

10 Kelompok P1 P3 Total Nekrosis

N Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

1.500 16.500 -2.319 .020 .016a Mann-Whitney U

Wilcoxon W Z

Asy mp. Sig. (2-t ailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

Nekrosis

Not corrected f or ties. a.

Grouping Variable: Kelompok b.


(22)

Mann-Whitney Test

Ranks

5 6.80 34.00

5 4.20 21.00

10 Kelompok

P2 P3 Total Nekrosis

N Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

6.000 21.000 -1.396 .163 .222a Mann-Whitney U

Wilcoxon W Z

Asy mp. Sig. (2-t ailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

Nekrosis

Not corrected f or ties. a.

Grouping Variable: Kelompok b.


(23)

(24)

(25)

Lampiran 8 : Dokumentasi penelitian

Pemeliharaan Pemberian Tawas

Tikus Wistar Pembedahan


(1)

Mann-Whitney Test

Mann-Whitney Test

Ranks

5 3.00 15.00

5 8.00 40.00

10 Kelompok Kontrol P2 Total Nekrosis

N Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

.000 15.000 -2.668 .008 .008a Mann-Whitney U

Wilcoxon W Z

Asy mp. Sig. (2-t ailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

Nekrosis

Not corrected f or ties. a.

Grouping Variable: Kelompok b.

Ranks

5 3.40 17.00

5 7.60 38.00

10 Kelompok Kontrol P3 Total Nekrosis

N Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

2.000 17.000 -2.293 .022 .032a Mann-Whitney U

Wilcoxon W Z

Asy mp. Sig. (2-t ailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

Nekrosis

Not corrected f or ties. a.

Grouping Variable: Kelompok b.


(2)

Mann-Whitney Test

Mann-Whitney Test

Ranks

5 6.60 33.00

5 4.40 22.00

10 Kelompok P1 P2 Total Nekrosis

N Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

7.000 22.000 -1.160 .246 .310a Mann-Whitney U

Wilcoxon W Z

Asy mp. Sig. (2-t ailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

Nekrosis

Not corrected f or ties. a.

Grouping Variable: Kelompok b.

Ranks

5 7.70 38.50

5 3.30 16.50

10 Kelompok P1 P3 Total Nekrosis

N Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

1.500 16.500 -2.319 .020 .016a Mann-Whitney U

Wilcoxon W Z

Asy mp. Sig. (2-t ailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

Nekrosis

Not corrected f or ties. a.

Grouping Variable: Kelompok b.


(3)

Mann-Whitney Test

Ranks

5 6.80 34.00

5 4.20 21.00

10 Kelompok

P2 P3 Total Nekrosis

N Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

6.000 21.000 -1.396 .163 .222a Mann-Whitney U

Wilcoxon W Z

Asy mp. Sig. (2-t ailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

Nekrosis

Not corrected f or ties. a.

Grouping Variable: Kelompok b.


(4)

(5)

(6)

Lampiran 8

: Dokumentasi penelitian

Pemeliharaan Pemberian Tawas

Tikus Wistar Pembedahan