METODE MENGAJAR DAN STRATEGI KHUSUS YANG DIGUNAKAN GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR KELAS XI PROGRAM AKSELERASI DI SMA N 3 YOGYAKARTA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

METODE MENGAJAR DAN STRATEGI KHUSUS YANG

DIGUNAKAN GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

KELAS XI PROGRAM AKSELERASI DI SMA N 3

YOGYAKARTA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Persembahan Jika kamu merasa lelah dan tidak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia,

  Tuhan tahu betapa keras engkau berusaha. Ketika kamu memiliki tujuan untuk dipenuhi, dan mimpi untuk digenapi,

  Tuhan sudah membuka dan memanggil namamu...

  Tidak penting berapa kali anda jatuh, tetapi yang penting adalah berapa kali anda bangkit kembali. (Abraham Lincoln)

  

Dengan syukur dan suka cita, kupersembahkan karyaku ini kepada:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

METODE MENGAJAR DAN STRATEGI KHUSUS YANG

DIGUNAKAN GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

KELAS XI PROGRAM AKSELERASI DI SMA N 3

YOGYAKARTA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI

I ka Fitriana

  

Universitas Sanata Dharma

2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) metode mengajar

yang digunakan guru di kelas akselerasi (2) strategi khusus yang digunakan guru

dalam mengajar di kelas akselerasi.

  Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Yogyakarta. Subyek penelitian guru

SMAN 3 Yogyakarta. Proses pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 29 April

dan 6 Mei 2009.

  Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif deskriptif. Peneliti

mengumpulkan data berdasarkan observasi situasi alamiah dari rekaman video,

perekaman suara agar data yang terkumpul menjadi lengkap, fieldnote dan

wawancara yang dilakukan kepada 6 siswa akselerasi. Analisis data dilakukan dengan

melakukan prosedur: (1) trankrip data hasil rekaman video yang didukung dengan

rekaman suara (2) membuat code (koding) (3) kategorisasi code(coding) (4) analisis.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode yang digunakan guru dalam

mengajar di kelas akselerasi adalah (1)metode ceramah yang meliputi kegiatan guru

dalam persiapan proses pembelajaran, mengulang penjelasan tentang materi yang

dipelajari pada pertemuan sebelumnya (2) metode ceramah dengan tanya jawab

meliputi pemberian pertanyaan secara lisan dalam membahas materi baru, pertanyaan

ketika menjelaskan materi dengan menulis di papan tulis, (3) metode kerja kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

SPECIAL TEACHING METHODS AND SPECIFIC STRATEGIES

USED IN TEACHING AND LEARNING BY TEACHER CLASS XI

ACCELERATION LEARNING PROGRAM IN SMA N 3

YOGYAKARTA ON WORK AND ENERGY SUBJECT MATTER

ka Fitriana

  I Universitas Sanata Dharma

2010

This study aims to describe: (1) teaching methods used by teacher in

  

Acceleration Learning Program (2) specific strategies used by teacher in classroom.

  This research was conducted in SMAN 3 Yogyakarta. Teacher research th subjects SMAN 3 Yogyakarta. The process of data collection was done on April 29 th andMay6 ,2009.

  

This study includes a descriptive qualitative research. Researchers collected

data based on observations of natural situations from video recordings, voice

recording so that data collected is complete, and interviews conducted fieldnote to

six student acceleration. The procedure of the data analysis are: (1) data

transcription data are supported by sound recordings, (2)making the code,(3)

categorization of code, (4)analysis.

The results showed that the method used by teachers in classroom teaching is

the acceleration (a) lecture method which includes the preparation of teacher in the

learning process, repeating the explanation of the matter being studied at the

previous learning, (2) the method of lecture with question and answer these

questions include extending orally, in discussing new matterl, these questions when

explaining the matter to write on the blackboard, (3) group work methods with

teachers' activities giving the task to solve the problem in groups, (4) the method of

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji syukur kepada Allah Bapa yang maha kasih dan Bunda Maria karena atas

berkat dan anugerahNya skripsi dengan judul “ Metode Mengajar dan Strategi

Khusus yang Digunakan Guru dalam Proses Belajar Mengajar Kelas XI Program

Akselerasi di SMA N 3 Yogyakarta Pada Materi Pokok Usaha dan Energi” ini dapat

diselesaikan oleh penulis.

  Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan untuk Program Studi Pendidikan Fisika.

  Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan, dukungan saran-saran dan

gagasan-gagasan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis dengan segala

kerendahan hati mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Romo Dr. Paulus Suparno S.J., M.S.T., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengetahuan kepada penulis selama penyusunan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI

  

HALAMAN JUDUL......................................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................................iii

HALAMAN PERSEMBAHAN...................................................................................iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...................................................v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN.............................................................vi

ABSTRAK..................................................................................................................vii

ABSTRACT...............................................................................................................viii

KATA PENGANTAR..................................................................................................ix

DAFTAR ISI................................................................................................................xi

DAFTAR TABEL ......................................................................................................xv

DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................xvi

BAB I. PENDAHULUAN

  1. Belajar................................................................................................5

  2. Mengajar............................................................................................6

  B. Guru Fisika Profesional............................................................................7

  C. Pembelajaran Fisika................................................................................11

  D. Strategi Belajar Mengajar.......................................................................11

  E. Metode Mengajar Fisika.........................................................................12

  F. Program Akselerasi.................................................................................17

  1. Definisi Akselerasi..........................................................................17

  2. Landasan Hukum Penyelenggaraan Program

Percepatan belajar di SMA Negeri 3 Yogyakarta.........................17

  3. Tujuan Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar di SMA Negeri 3 Yogyakarta...........................................18

  4. Lama Belajar....................................................................................19

  

5. Persyaratan Peserta Didik................................................................19

  6. Kurikulum........................................................................................20 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Energi..............................................................................................30

  a. Bentuk dan sumber energi.........................................................30

  b. Energi Potensial ........................................................................30

  c. Energi Kinetik............................................................................34

  d. . Kaitan Antara Energi dan Usaha..............................................35

  3. Energi Mekanik ..............................................................................36

  4. Daya ................................................................................................38

  H. Hubungan Dasar Teori dengan Penelitian..................................................39

  BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian..........................................................................................41 B. Subjek dan Objek Penelitian......................................................................41 C. Waktu dan Tempat Penelitian....................................................................41 D. Instrumen Penelitian..................................................................................42 E. Metode Analisis Data................................................................................43 BAB IV. DATA DAN ANALISIS DATA

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI D. Analisis Strategi Khusus yang Digunakan dalam Mengajar....................101

  F. Keterbatasan penelitian.............................................................................108

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan.........................................................................................109 B.Saran.....................................................................................................111

BAB V. DAFTAR PUSTAKA……………………………………………...……..113

LAMPIRAN..............................................................................................................116

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Rencana Wawancara.........................................................................42Tabel 4.1 Keterangan Kode .......................................................................................48Tabel 4.2 Metode Mengajar yang Digunakan Guru....................................................94Tabel 4.3 Kategori Hasil Wawancara.......................................................................100

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN

  LAMPIRAN 1. Surat pengantar dari KP Universitas Sanata Dharma kepada Kepala SMA N 3 Yogyakarta .............................................116 LAMPIRAN 2. Surat keterangan telah melaksanakan penelitian di SMA N 3 Yogyakarta.................................................117

LAMPIRAN 3. Fieldnote..........................................................................................118

LAMPIRAN 4. Transkrip Data.................................................................................126

LAMPIRAN 5. Coding Hasil Fieldnote....................................................................179

LAMPIRAN 6. Coding Transkrip Data....................................................................184

LAMPIRAN 7. Kategorisasi Coding Transkrip Data dan Fieldnote........................210

LAMPIRAN 8. Kategorisasi Coding Strategi Khusus yang Digunakan

  Guru dalam Mengajar.....................................................................235

LAMPIRAN 9. Data Hasil Wawancara ....................................................................241

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Utami Munandar dalam Subarino (2005:3), menyatakan bahwa

  tujuan pendidikan pada umumnya ialah menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga mewujudkan dirinya, dan berfungsi sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan kebutuhan masyarakat. Setiap orang mempunyai bakat dan kemampuan yang berbeda-beda, karena itu membutuhkan pendidikan yang berbeda-beda pula. Pendidikan bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, membina, mengembangkan, dan meningkatkan bakat tersebut, termasuk mereka yang berbakat istimewa atau memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa.

  Siswa dengan kecerdasan dan kemampuan luar biasa atau disebut anak berbakat memang membutuhkan pendidikan khusus. Anak berbakat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2 pendidikan bagi anak yang memiliki kemampuan luar biasa dalam waktu yang lebih singkat bila dibandingkan dengan program reguler.

  Guru yang mengajar di kelas akselerasi pasti sebelumnya telah dipersiapkan dalam suatu lokakarya dan workshop sehingga mereka memiliki pemahaman tentang perlunya layanan pendidikan bagi anak– anak berbakat, keterampilan menyusun Program Kerja Guru (PKG), pemilihan strategi pembelajaran, penyusunan catatan lapangan, serta melakukan evaluasi pengajaran bagi program siswa cepat (Akbar-Hawadi, 2004:124).

  Pendidikan untuk siswa berbakat tentunya berbeda dengan pendidikan siswa di kelas reguler meskipun kurikulum program akselerasi tidak berbeda dengan kurikulum standar yang digunakan untuk program reguler. Pembelajaran untuk program akselerasi harus dilakukan dengan kecepatan dan menekankan perkembangan kreatif serta proses berpikir tinggi. Dikatakan harus dilakukan dengan kecepatan karena lama belajar untuk program akselerasi hanya dua tahun. Berarti mata pelajaran dalam satu semester untuk program reguler hanya ditempuh selama empat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3 upaya mencapai tujuan, karena metode mengajar menjadi sarana penunjang yang membantu kelancaran jalannya proses belajar mengajar.

  Maka metode mengajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa berbakat perlu diusahakan untuk memberikan pengayaan pengalaman, merangsang keingintahuan dan memberikan dorongan kepada siswa untuk berbagai gagasan dan kemampuan dalam menyelesaikan berbagai masalah dengan cepat dan tepat.

  Berdasarkan uraian di atas muncul pertanyaan “Metode mengajar apa saja yang digunakan guru? strategi khusus apa saja yang digunakan guru dalam mengajar fisika di kelas akselerasi?” Berdasarkan pemikiran tersebut peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai metode mengajar dan strategi khusus yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar fisika kelas XI program akselerasi di SMA Negeri 3 Yogyakarta pada materi pokok usaha dan energi.

B. Rumusan Masalah

1. Metode mengajar apa saja yang digunakan guru dalam dalam proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4

C. Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah :

  1. Mengetahui metode mengajar yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar fisika kelas XI program akselerasi di SMA Negeri

  3 Yogyakarta pada materi pokok usaha dan energi.

  2. Mengetahui strategi khusus yang diterapkan guru dalam proses belajar mengajar fisika kelas XI program akselerasi di SMA Negeri

  3 Yogyakarta pada materi pokok usaha dan energi.

D. Manfaat Penelitian

  1. Bagi guru/ calon guru Penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi guru agar mempersiapkan metode dan strategi khusus mengajar yang dibutuhkan oleh siswa berbakat istimewa di program akselerasi, sehingga proses belajar mengajar menjadi efektif dan berkualitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI A. Proses Belajar Mengajar Proses belajar mengajar tidak terlepas dari tiga komponen utama yaitu;

  guru, siswa dan bahan ajar. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar (Usman, 1995: 4). Dalam pembelajaran di kelas, terdapat dua hal utama yaitu belajar dan mengajar.

1. Belajar

  Menurut W. S Winkel (2004:59) belajar merupakan suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6 pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Misalnya dari sebelumnya tidak tahu menjadi tahu, sebelumnya yang tidak mengerti menjadi mengerti.

  Robert M. Gagne dalam Hasibuan, J.J & Moedjiono (1985:5) membagi lima macam hasil belajar yaitu: a.

  Keterampilan intelektual.

  b.

  Strategi kognitif, termasuk kemampuan memecahkan masalah.

  c.

  Informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta.

  d.

  Keterampilan motorik yang diperoleh di sekolah, antara lain keterampilan menulis, mengetik, menggunakan jangka, dan sebagainya.

  e. Sikap dan nilai, berhubungan dengan arah serta intensitas emosional yang dimiliki seseorang, sebagaimana dapat disimpulkan dari kecenderungannya bertingkah laku terhadap orang, barang atau kejadian.

2. Mengajar

  Mengajar adalah suatu perbuatan yang kompleks (a highly

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7 dan bahan pengajaran yang menimbulkan proses belajar. Pengertian ini mengandung makna bahwa guru dituntut untuk dapat berperan sebagai organisator kegiatan belajar siswa dan juga hendaknya mampu memanfaatkan lingkungan, baik yang ada di kelas maupun yang ada di luar kelas, yang menunjang kegiatan belajar mengajar (Usman, 1995:6).

  Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa mengajar itu penting untuk keberhasilan pendidikan pada siswa. Guru berkewajiban memberikan kemudahan belajar melalui penciptaan iklim yang kondusif dengan menggunakan fasilitas media dan materi pembelajaran yang bervariasi. Dengan demikian, siswa akan lebih mudah mempelajari materi pelajaran, dan dengan bimbingan dari guru, siswa akan terbantu dalam mengembangkan kreatifitas dan keterampilannya. Dalam mengajar, guru juga semestinya memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan ide atau gagasan atau dengan kata lain siswa lebih aktif di kelas, sebab siswa sebagai subyek didik adalah merencanakan, dan ia sendiri yang melaksanakan belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  8 mereka yang karena tidak dapat memperoleh pekerjaan lain (Nana Sudjana dalam Usman, 1995:14). Dengan demikian, guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Atau dengan kata lain, guru profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya (Agus F. Tamyong dalam Usman, 1995:15). Jadi guru fisika yang profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih serta memiliki keahlian khusus dan kemampuan mengajar dalam bidang fisika.

  Untuk menjadi guru fisika yang sungguh bermutu dan profesional, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilatih oleh guru terus menerus, antara lain (bdk. Trowbridge & Bybe dalam Suparno, 2007:2) :

  1. Penguasaan bahan fisika Guru fisika harus menguasai bahan yang mau diajarkan sehingga tidak menyebabkan miskonsepsi pada siswa. Maka guru fisika harus terus mengembangkan diri dengan mempelajari bahan fisika.

  Ada baiknya juga mengembangkan bahan yang lebih tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  9

  2. Mengerti tujuan pengajaran fisika Dengan mengerti tujuan pengajaran fisika, guru dapat mengarahkan siswa ke arah tujuan dengan lebih efektif dan efisien. Misalnya guru perlu mengetahui tujuan umum pengajaran fisika seperti: a.

  Kompetensi fisika yang diharapkan dikuasai siswa b.

  Tuntutan sekolah atau pemerintah dalam pengajaran fisika c. Tujuan umum pengajaran fisika seperti: 1)

  Mengerti dan menggunakan metode ilmiah

2) Menguasai pengetahuan fisika (konsep)

3) Menggunakan sikap ilmiah 4) Memenuhi kebutuhan pribadi dan masyarakat

5) Kesadaran atau karir masa depan

  3. Guru dapat mengorganisasi pengajaran fisika Guru fisika yang baik dapat mempersiapkan pengajaran sesuai dengan tujuan. Ia juga mengerti cara mengajarkan bahan itu, dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10

  4. Mengerti situasi siswa Pembelajaran fisika akan sungguh mengena pada siswa dan menyenangkan siswa, bila situasi siswa diperhatikan. Maka guru perlu berusaha mengerti keadaan siswa. Beberapa situasi yang perlu diketahui seperti: konsepsi awal siswa, pemikiran siswa, konsep yang telah dipunyai, tingkah laku, perkembangan kognitif, mode dan situasi psikologi siswa dll. Guru perlu mengerti bagaimana siswa menanggapi pembelajarannya, apakah mereka senang, bosan, malas, dll.

5. Guru dapat berkomunikasi dengan siswa Guru perlu melatih diri berkomunikasi akrab dengan siswa.

  Hubungan yang akrab dengan siswa perlu dibangun, kemampuan memotivasi, memberikan semangat, menegur, menggerakan siswa perlu dilatih. Keterampilan untuk mendekati siswa, membantu siswa belajar, dan juga kemampuan mendengarkan apa yang dirasakan dan diinginkan siswa perlu dikembangkan. Kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  11 metode yang bermacam-macam sangat penting bagi guru fisika sehingga dapat membantu siswa lebih baik dan tepat. Menguasai berbagai metode mengajar dan memilih cara yang diminati siswa,

akan membuat siswa menyukai fisika yang diajarkan.

C. Pembelajaran Fisika

  Fisika adalah bagian dari sains (IPA), pada hakikatnya adalah kumpulan pengetahuan, cara berpikir, dan penyelidikan. IPA sebagai kumpulan pengetahuan dapat berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, teori, dan model. IPA sebagai cara berpikir merupakan aktivitas yang berlangsung di dalam pikiran orang yang berkecimpung di dalamnya karena adanya rasa ingin tahu dan hasrat untuk memahami fenomena alam. IPA sebagai cara penyelidikan merupakan cara bagaimana informasi ilmiah diperoleh, diuji, dan divalidasikan (Sofa, 2008).

  Dalam pembelajaran Fisika di kelas akselerasi yang lama belajarnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  12 merencanakan kegiatan pengajaran secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatu guna kepentingan pembelajaran. Menerapkan strategi mengajar merupakan hal yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Implementasi konsep strategi dalam kondisi belajar mengajar ini sekurang- kurangnya melahirkan pengertian berikut (Nafilah, 2008):

  1. Strategi merupakan suatu keputusan bertindak dari guru dengan menggunakan kecakapan dan sumber daya pendidikan yang tersedia untuk mencapai tujuan melalui hubungan yang efektif antara lingkungan dan kondisi yang paling menguntungkan.

  2. Strategi merupakan garis besar haluan bertindak dalam mengelola proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.

3. Strategi dalam proses belajar mengajar merupakan suatu rencana yang dipersiapkan secara seksama untuk mencapai tujuan-tujuan belajar.

  Strategi khusus diperlukan oleh guru dalam mengajar di kelas akselerasi. Strategi khusus ini berupa strategi- strategi yang diterapkan guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  13 mencapai tujuan-tujuan belajar, maka metode mengajar merupakan alat pula untuk mencapai tujuan belajar (Hasibuan, J.J & Moedjiono, 1985:3).

  Berikut ini dikemukan beberapa metode mengajar fisika yang dapat dipertimbangkan penggunaanya dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

1. Metode Ceramah

  Menurut Muhibbin Syah dalam Ulfah (2008) metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.

  Beberapa kelebihan metode ceramah adalah : a. Guru mudah menguasai kelas.

  b. Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar

c. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.

  d. Mudah dilaksanakan.

2. Ceramah dengan Tanya Jawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  14 memusatkan perhatiannya terhadap kemajuan yang telah dicapai sehingga dapat melanjutkan materi berikutnya.

  

Manfaat metode ceramah dengan tanya jawab adalah:

a.

  Memperkenankan siswa menanyakan soal apa saja tentang bahan pelajaran yang diberikan guru. b.Agar guru membuat serangkaian pertanyaan tentang topik yang diberikannya dalam ceramah. Hal ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada guru untuk memeriksa apakah siswa telah memahami pelajaran yang telah diberikan.

  3. Metode Kerja Kelompok Kerja kelompok dapat diartikan sebagai suatu kegiatan belajar-mengajar dimana siswa dalam suatu kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi atas kelompok-kelompok kecil untuk mencapai suatu tujuan pengajaran tertentu (Mustakim,dkk, 2009).

  Metode kerja kelompok memiliki kelebihan bagi siswa,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  15

  4. Metode Problem Solving Menurut Suparno (2007:98), problem solving adalah model pembelajaran dengan pemecahan persoalan. Biasanya guru memberikan persoalan yang sesuai dengan topik yang mau diajarkan dan siswa diminta untuk memecahkan persoalan itu.

  Dalam metode ini, guru membimbing dan memberi petunjuk kepada siswa dalam menyelesaikan persoalan terutama apabila siswa mengalami kesulitan dan kesalahan dalam memecahkannya. Dengan demikian, siswa dapat mengerti bagaimana memecahkan persoalan- persoalan dengan tepat dan dapat memperbaiki kesalahan yang dilakukan dalam menyelesaikan persoalan tersebut.

  5. Simulasi Komputer Pembelajaran menggunakan simulasi komputer merupakan pembelajaran yang menggunakan media komputer. Jadi dalam pembelajaran, siswa tidak melakukan kegiatan praktek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  16 Menurut Suparno (2007:110) keuntungan dari pembelajaran dengan simulasi komputer adalah:

  1. Dapat dilakukan oleh siswa kapan pun termasuk di rumah sehingga mereka dapat belajar lebih lama dan mengulangi bahan lebih lama tanpa terikat guru, jam, atau waktu.

  2. Dapat menyajikan simulasi dari percobaan yang sulit dan alatnya mahal, dengan cara yang murah dan mudah bahkan dapat dilihat lebih jelas.

  3. Reaksi dan kejadian mikro dapat disimulasikan dengan jelas dalam model sehingga siswa makin jelas menangkap konsepnya.

  4. Di internet banyak sekali percobaan dengan simulasi yang dapat dijadikan tugas siswa untuk mengamati dan mempelajarinya

  5. Para ahli miskonsepsi menemukan bahwa simulasi komputer dapat membantu menghilangkan miskonsepsi siswa karena siswa dapat membandingkan pemikirannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  17 kepada siswa biasanya berupa keharusan untuk mempelajari suatu bab tertentu, mengerjakan soal-soal hitungan fisika serta penelitian-penelitian fisika. Menurut Ign. S. Ulihbukit Karo-Karo, dkk (1979:40) resitasi adalah penyajian kembali atau penimbulan kembali apa-apa yang dimiliki, dipelajari.

  Berdasarkan keterangan tersebut, metode resitasi dapat disimpulkan sebagai bentuk penyajian kembali apa yang telah diketahui dan dikerjakan sebagai bentuk pertanggungjawaban siswa terhadap tugas yang diberikan guru.

F. Program akselerasi

1. Definisi Akselerasi

  NN (2003:1) mendefinisikan Program Percepatan Belajar (PPB) yang lebih dikenal dengan program akselerasi adalah program layanan belajar yang diberikan kepada siswa yang memiliki keberbakatan akademis luar biasa untuk dapat menyelesaikan program pendidikan di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  18 b. UU No. 2 tahun 1988 pasal 8 ayat (2), pasal 24 ayat (1), (2), (6) dan pasal 26.

  c. UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003.

  d. PP Nomor 29 tahun 1990.

  e. PP No. 28 tahun 1990 pasal 15 ayat (1) dan (2).

  f. Keputusan Mendikbud Nomor 0487 / U /1992.

  g. SK Dirjen dikdasmen Departemen Pendidikan Nasional nomor 391391 / C. C6 / Kep / MN /2001 untuk SMU Negeri 3 Kota Yogyakarta.

  h. Pidato Presiden di hadapan anggota Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional tanggal 19 Januari 1991

  3. Tujuan Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar di SMA Negeri

  3 Yogyakarta Pelaksanaan Program Percepatan Belajar di SMA N 3 Yogyakarta bertujuan :

a. Memberikan layanan khusus kepada siswa yang mempunyai bakat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  19 d.

  Mengembangkan kreativitas siswa secara obtimal.

  e.

  Mengembangkan kematangan dan keseimbangan antara kecerdasan intelegensi (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ).

  f.

  Menyiapkan siswa agar mampu menghadapi tantangan global saat ini dan di masa yang akan datang.

  4. Lama Belajar Pada sekolah menengah, dalam durasi waktu 2 tahun yang dibagi dalam 4 semester, maka rata-rata siswa mendapatkan waktu 4 bulan tiap semesternya, yang efektifnya kurang lebih 3 bulan tiap semester (Zuhdi, 2006).

   5. Persyaratan Peserta Didik

  a. Untuk sementara program akselerasi diarahkan ke program IPA. Oleh karena itu tahap pertama proses seleksi dilakukan dengan menyeleksi UAN / UAS untuk tiga bidang studi yaitu : Matematika, IPA dan Bahasa Inggris masing-masing minimal 7,5. Semua siswa dinyatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  20 b.

  Seleksi Akademis Bentuk seleksi akademis adalah tes tertulis yang meliputi tiga mata pelajaran yaitu : Matematika, IPA dan Bahasa Inggris. Ruang lingkup materi yang mengacu pada kurikulum SMP.

  c.

  Psikotes dan Wawancara Psikotes yang diberikan mencakup empat potensi yang diharapkan dimiliki oleh para siswa, yaitu : keberbakatan, Task Comitmen (TC), kecerdasan intelegensi (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ).

  Wawancara diorientasikan untuk mengetahui kemampuan komunikasi, kesungguhan, minat, sikap/kepribadian, serta dukungan orang tua.

6. Kurikulum

  Akbar–Hawadi (2004:23) mengemukakan tentang kurikulum program percepatan belajar yaitu : a. Kurikulum nasional dan muatan lokal yang dimodifikasi dengan penekanan pada materi esensial dan dikembangkan melalui sistem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  21 memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa dengan cara memberikan pengalaman belajar yang berbeda.

  c. Pengembangan kurikulum berdiferensiasi untuk program percepatan belajar dapat dilakukan dengan melakukan modifikasi kurikulum nasional dan muatan lokal dengan cara sebagai berikut : 1) Modifikasi alokasi waktu, yang disesuaikan dengan kecepatan belajar bagi siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.

2) Modifikasi isi/materi, dipilih yang esensial.

  3) Modifikasi sarana-prasarana, yang disesuaikan dengan karakteristik siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa yakni senang menemukan sendiri pengetahuan baru.

  4) Modifikasi lingkungan belajar yang memungkinkan siswa memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  22

d. Struktur program (jumlah jam setiap mata pelajaran) sama dengan

  kelas reguler, hanya perbedaannya terletak pada waktu penyelesaian kurikulum tersebut lebih dipercepat dari pada kelas reguler. Untuk itu sekolah dapat menyusun kalender pendidikan khusus untuk program percepatan belajar .

7. Kekuatan dan Kelemahan Program Percepatan Belajar

  a. Kekuatan Southern & Jones dalam Akbar-Hawadi (2004:38) menyebutkan beberapa manfaat dengan diselenggarakannya program akselerasi diantaranya: 1) Meningkatkan efisiensi Siswa yang telah siap dengan bahan-bahan pengajaran dan menguasai kurikulum pada tingkat sebelumnya akan belajar lebih baik dan lebih efisien.

2) Meningkatkan efektifitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  23 4) Meningkatkan waktu untuk karier Adanya pengurangan waktu belajar akan meningkatkan produktivitas siswa, penghasilan, dan kehidupan pribadinya pada waktu yang lain.

  5) Membuka siswa pada kelompok barunya Dengan program akselerasi, siswa dimungkinkan untuk bergabung dengan siswa lain yang memiliki kemampuan intelektual dan akademis yang sama.

  b. Kelemahan 1) Segi Akademik a) Bahan ajar terlalu tinggi bagi siswa akseleran. Hal ini akan membuat mereka menjadi siswa yang tertinggal di belakang kelompok teman barunya, dan akan menjadi siswa yang berprestasi sedang-sedang saja, bahkan siswa akseleran yang gagal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  24 c) Meskipun memenuhi persyaratan dalam bidang akademis, siswa akseleran kemungkinan imatur secara sosial, fisik, dan emosional dalam tingkatan kelas tertentu.

  d) Proses akselerasi menyebabkan siswa akseleran terikat pada keputusan karier lebih dini. Agar siswa dapat berprestasi baik, dibutuhkan pelatihan yang mahal dan tidak efisien untuk dirinya sebagai pemula. Bisa jadi kemungkinan buruk yang terjadi adalah karier tersebut tidak sesuai bagi dirinya.

  e) Pengalaman–pengalaman yang sesuai untuk anak seusianya tidak dialami oleh siswa akseleran karena tidak merupakan bagian dari kurikulum.

2) Segi Penyesuaian Sosial

  a) Siswa akan didorong untuk berprestasi dalam bidang akademiknya sehingga mereka kekurangan waktu beraktivitas dengan teman sebayanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  25 kesempatan untuk membentuk persahabatan pada masanya akan menjadi terasing atau egresif terhadap orang lain.

b) Adanya tekanan untuk berprestasi membuat siswa akseleran kehilangan kesempatan untuk mengembangkan hobi.

G. Usaha, Energi dan Daya

1. Usaha

a. Rumus Usaha

  Marthen Kanginan (2004) mendefinisikan Usaha sebagai hasil kali komponen gaya searah perpindahan (F ) dengan besar x perpindahannya ( x Δ ). Secara matematis definisi ini ditulis dengan persamaan:

  = Δ W F x x

  Untuk gaya (F) searah dengan perpindahan ( = F sehingga x

  Δx), F usaha (W) dapat dinyatakan sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  26

  1. Gaya F searah dengan perpindahan Δx : Usaha W = F Δx. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.1

  awal akhir F

  Δ x gambar 2.1

  2. Gaya F membentuk sudut θ terhadap perpindahan Δx : Usaha W = F Δx cos θ. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.2

  awal akhir F

  θ x

  x

Δ

gambar 2.2

  Dalam vektor, perkalian antara dua besaran vektor yang menghasilkan kosinus adalah perkalian titik (dot product). Karena itu usaha (W) dapat juga didefinisika sebagai besaran skalar yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  27

b. Satuan dari usaha

  Satuan usaha dalam SI dapat diturunkan dari persamaan W = F Δx. Satuan gaya (F) adalah newton dan satuan perpindahan (Δx) adalah meter. Sehingga, Satuan usaha = (newton) . (meter)

  Satuan usaha dalam SI adalah joule. 1 joule = 1 newton meter. Dari hubungan ini dapat didefinisikan satu joule sebagai berikut: Satu joule adalah besar usaha yang dilakukan oleh gaya satu newton untuk memindahkan suatu benda searah gaya sejauh satu meter.

1 KJ = 1000 J

  Selain satuan SI (joule), dalam kehidupan sehari- hari juga digunakan satuan sistem lain, misalnya erg dan kalori.

  1MJ = 1000 000 J

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  28

c. Menghitung usaha dari grafik F-x

  F

  Misalnya pada suatu benda bekerja gaya konstan F sehingga menyebabkan benda berpindah searah

  F Luas raster

  gaya F dari posisi awal x = x ke posisi

  1

  x

  akhir x = x .(lihat gambar 3.3). Usaha

  2

  x x

  1

  2 yang dilakukan gaya konstan ini dapat

  Δx= x - x

  2

  1 dihitung dengan persamaan W = F

  Δx

Gambar 2.3 = F (x - x ).

  2

1 Jika digambarkan grafik gaya F terhadap posisi benda (x),

  diperoleh grafik seperti pada gambar di atas. Bila dihitung luas raster di bawah grafik F – x dengan batas x = x sampai dengan x = x ,

  1

  2 diperoleh: Luas raster = luas persegi panjang

  = panjang x lebar = F - x ) Δx = F (x

  2

  1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  29 Sehingga dapat digeneralisasikan sebagai berikut: Untuk grafik F- x (gaya terhadap posisi) diketahui atau dapat digambarkan, usaha yang dilakukan oleh gaya F untuk berpindah dari posisi awal x = x keposisi akhir x = x , sama

  1

  2 dengan luas raster di bawah grafik F – x dengan batas x = x

  1 sampai dengan x = x

2 Secara singkat :

  

Usaha = luas raster di bawah grafik F - x

. Usaha oleh berbagai gaya d

  Dalam kehidupan nyata hampir tidak pernah ditemukan kasus di mana pada suatu benda hanya bekerja sebuah gaya tunggal.

  Misalnya menarik sebuah balok sepanjang lantai, selain gaya tarik kita, pada balok juga bekerja gaya-gaya lain seperti : gaya gesekan antara balok dan lantai, gaya hambatan angin, dan gaya normal.

  Telah diketahui bahwa usaha termasuk besaran skalar. Besaran skalar dijumlahkan dengan cara aljabar biasa. Oleh karena itu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  30

2. Energi

a. Bentuk dan sumber energi

  Energi adalah sesuatu yang yang dibutuhkan oleh benda agar dapat melakukan usaha. Lima bentuk utama energi adalah : energi mekanik, energi kalor, energi kimia, energi elektromagnetik (listrik, magnet dan dan cahaya), dan energi nuklir.

  Energi dapat berubah bentuk. Misalnya bola lampu listrik, energi listrik diubah menjadi energi cahaya dan energi kalor. Peristiwa perubahan bentuk energi disebut konversi energi, sedangkan alat pelaku konversi energi disebut konverter energi.

  Contoh sumber energi: energi matahari, energi fosil, energi angin, energi air, energi gelombang, energi panas bumi, dan energi nuklir. Sumber energi dibagi lagi atas dua : sumber energi tak terbaharui, seperti energi fosil dan energi nuklir fisi, dan sumber energi terbaharui seperti energi matahari, energi angin, energi air, dan energi gelombang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  31 Misalkan sebuah benda bermassa m digantung seperti pada gambar

  2.4 m g h

  Gambar 2.4

  Energi potensial dinyatakan dalam persamaan: Ep = m . g . h E = energi potensial (joule) p m = massa (joule)

  2 g = percepatan gravitasi (m/s ) h = ketinggian terhadap titik acuan (m)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  32

  Gambar

2.5 Ep = ½ . k. Δx

  2 atau Ep = ½ . F . Δx E p

  

= energi potensial pegas (joule)

K = konstanta pegas (N/m) Δx = pertambahan panjang (m) F = gaya yang bekerja pada pegas (N)

  Selain energi potensial pegas, juga dikenal energi potensial gravitasi Newton, yang berlaku untuk semua benda angkasa di jagad raya, yang dirumuskan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  33 M = massa planet (kg) m = massa benda (kg) r = jarak benda ke pusat planet (m)

  • 11

  2

  2 G = tetapan gravitasi universal = 6,672 x 10 N.m /kg Untuk memindahkan suatu benda dari posisi awal maka diperlukan usaha luar. Apabila gaya angkat yang diberikan pada benda tersebut (P) sama besarnya dengan berat benda (F ) maka gaya kons

  ∑ = + resultan pada benda F PF = , dan benda bergerak ke atas kons dengan kecepatan konstan. Berarti benda tidak mengalami perubahan energi kinetik ( ) . Semua usaha luar yang diberikan

  ΔEK = menghasilkan perubahan energi potensial benda ( EP ).

  Δ Jadi, Wluar= – EP

∆EP = EP ak awl

  Pada persamaan di atas yang dipentingkan adalah perubahan energi potensial ( ∆EP) sehingga bebas untuk memilih acuan sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  34 Dari persamaan di atas dapat didefinisikan energi potensial sistem sebagai berikut: Energi potensial suatu sistem pada suatu posisi tertentu adalah usaha luar yang diperlukan pada kecepatan konstan untuk membawa partikel-partikel sistem dari suatu posisi acuan yang energi potensialnya nol (EP =0) ke posisi tertentu tersebut.

c. Energi Kinetik

  1) Pengertian dan persamaan energi kinetik Kanginan, Marthen (2007) menemukakan Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena geraknya (atau kecepatannya).

2) Persamaan energi kinetik Energi kinetik bergantung pada massa dan kelajuan benda.

  Posisi awal F

  Posisi akhir V =0 v