Pengembangan Sumberdaya Manusia di Tanah Kakao Desa Paroto - Repositori UIN Alauddin Makassar

  Pengembangan Sumber Daya Manusia Di tanah Kakao Desa Paroto | i Editor : Dr. Hasyim Haddade, M. Ag.

  Dr. Mashuri Masri, S.Si., M.Si.

  Kontibutor : Ansar Aswandi Jusbah

  Hendra Anas Indah Chairun Nisa

  A. Nurwahana Fajri Sri Wulandari Nur Rahima Bedara Itra Bostam Nunung Indah Sari.

PUSAKA ALMAIDA 2017

  ii

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI TANAH

KAKAO DESA PAROTO Dr. Hasyim Haddade, M. Ag.

  Dr. Mashuri Masri, S.Si., M.Si.

  Makassar: Pusaka Almaidah, 2017 xiv + 224 hlm, ;16 x 23 cm

  ISBN: 978-602-5813-38-2 Cetakan Pertama : 2017 Desain Sampul : Fachriyadi Penerbit : Pusaka Almaida Makassar

  

Sanksi pelanggaran pasal 44 undang-undang No 12 Tahun 1997 tentang

perubahan atas undang-undang No.6 Tahun 1982 ttentang hak cipta

sebagaimana telah diubah dengan undang-undang Nomor 7 Tahun

1987.

  1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau member izin untuk itu, dipidana dengan penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau

denda paling banyak Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah)

  2. Barang siapa yang dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan atau menjual kepada umumsuatu ciptaan atau barang dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/ataudenda paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).

  Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak Sebagian atau seluruh isis buku ini dalam Bentuk apapun tanpa seizing dari penulis

ii

  Pengembangan Sumber Daya Manusia Di tanah Kakao Desa Paroto | iii

SAMBUTAN REKTOR

  Pelaksanaan KULIAH KERJA NYATA (KKN) merupakan

agenda rutin dalam bidang pengabdian kepada masyarakat yang

dilakukan oleh mahasiswa UIN Alauddin Makassar di bawah bimbingan

Dosen Pembimbing KKN yang didampingi oleh Badan Pelaksana

KKN. Pelaksanaannya melibatkan seluruh mahasiswa dari berbagai

fakultas dan jurusan dengan asumsi bahwa pelaksanaan KKN ini dalam

melakukan program-program kerjanya dilakukan dengan multi disipliner

approach, sehingga program kerja KKN bisa dilaksanakan dalam berbagai

pendekatan sesuai dengan disiplin ilmu mahasiswa yang ditempatkan di

posko-posko KKN.

  KULIAH KERJA NYATA (KKN) tentu diharapkan mampu

mendekatkan teori-teori ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku

kuliah dengan berbagai problematika yang dihadapi oleh masyarakat.

Dalam menjalankan tugas-tugas pengabdian ini, pihak universitas

memberikan tugas pokok kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian

kepada Masyarakat (LP2M), khususnya pada Pusat Pengabdian kepada

Masyarakat (PPM). Dalam pelaksanaannya, Rektor UIN Alauddin

Makassar berharap agar pelaksanaan KKN bisa berjalan dengan baik dan

dilaksanakan sesuai dengan kaidah-kaidah keilmiahan dalam arti bahwa

program yang dilakukan di lokasi KKN adalah program yang diangkat

dari sebuah analisis ilmiah (hasil survey) dan dilaksanakan dengan

langkah-langkah ilmiah serta dapat dipertanggungjawabkan secara

ilmiah.

  Atas nama pimpinan UIN Alauddin Makassar, Rektor

menghaturkan banyak terima kasih dan penghargaan kepada Ketua

LP2M saudara Prof. Dr. Muhammad Saleh Tajuddin, M.A., Ph.D.

terkhusus kepada Kepala PPM saudara Drs. H.M. Gazali Suyuti, M.HI

atas inisiatifnya untuk mempublikasikan dan mengabadikan karya-karya iv

KKN dalam bentuk sebuah buku, sehingga proses dan hasil pelaksanaan

KKN akan menjadi refrensi pengabdian pada masa-masa yang akan

datang.

  Makassar, 1 Agustus 2017 Rektor UIN Alauddin Makassar Prof. Dr. H. Musafir, M.Si. NIP. 19560717 198603 1 003

iv Pengembangan Sumber Daya Manusia Di tanah Kakao Desa Paroto | v

SAMBUTAN KETUA LEMBAGA PENELITIAN

DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M) UIN

  

ALAUDDIN

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M)

memiliki tugas pokok untuk menyelenggarakan dan mengkoordinir

pelaksanaan penelitian dan pengabdian masyarakat, baik yang dilakukan

oleh dosen maupun mahasiswa. Dalam hal pengabdian kepada

masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa, KKN merupakan wadah

pengabdian yang diharapkan memberikan bekal dan peluang kepada

mahasiswa untuk mengimplementasikan kajian-kajian ilmiah yang

dilakukan di kampus.

  KULIAH KERJA NYATA (KKN) merupakan salah satu mata

kuliah wajib bagi mahasiswa UIN Alauddin Makassar sebelum

memperoleh gelar sarjana dalam bidang disiplin ilmu masing-masing.

Pelaksanaan KKN ini tidak hanya sekedar datang dan mengabdi ke

dearah-dearah lokasi pelaksanaan KKN, tetapi harus tetap diletakkan

dalam bingkai sebagai sebuah kegiatan ilmiah. Dalam perspektif ini,

maka KKN harus dirancang, dilaksanakan, dan terlaporkan secara ilmiah

sehingga dapat terukur pencapaiannya. Pada kerangka ini, LP2M UIN

Alauddin Makassar berupaya semaksimal mungkin untuk dapat

mencapai tujuan pelaksanaan KKN ini.

  Olehnya itu, LP2M UIN Alauddin Makassar menginisiasi untuk

mempublikasikan rancangan, pelaksanaan, dan pelaporan KKN dengan

melakukan analisis ilmiah terhadap setiap program-program kerja KKN

yang dilakukan selama ber-KKN. Hal ini dilakukan agar segala capaian

pelaksanaan KKN dapat terlaporkan dengan baik dan dapat terukur

pencapaiannya, sehingga KKN yang merupakan kegiatan rutin dan wajib

bagi mahasiswa dapat dilakukan secara sistematis dari masa ke masa.

  Adanya upaya mengabadikan dalam bentuk publikasi hasil-hasil

KKN ini tidak terlepas dari upaya maksimal yang dilakukan oleh segala

pihak yang terlibat dalam pelaksanaan KKN ini, olehnya itu, Ketua

LP2M menghaturkan penghargaan dan terima kasih kepada Kepala

Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM), Drs. H.M. Gazali Suyuti,

M.HI., yang telah mengawal upaya publikasi laporan pelaksanaan KKN, vi

serta apresiasi tinggi atas upaya yang tak kenal lelah untuk melakukan

inovasi di PPM, baik secara internal maupun terbangunnya jaringan

antar PPM sesama PTKAIN Makassar, 1 Agustus 2017

  

Ketua LP2M UIN Alauddin Makassar

Prof. Dr. Muhammad Saleh Tajuddin, M.A., Ph.D.

  NIP. 19681110 1993031 006

vi Pengembangan Sumber Daya Manusia Di tanah Kakao Desa Paroto | vii

KATA PENGANTAR

KEPALA PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

  

(PPM)

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

Sebagai ujung tombak pelaksanaan pengabdian kepada

masyarakat, PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

  

(PPM) UIN Alauddin Makassar senantiasa berusaha melakukan

terobosan dan langkah-langkah inovatif untuk mewujudkan kegiatan-

kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang semakin baik dan inovatif.

Upaya ini adalah wujud tanggung jawab pengabdian terhadap masyarakat

dan UIN Alauddin Makassar, sehingga kegiatan pengabdian masyarakat

bisa semakin mendekatkan pihak civitas akademika UIN Alauddin

dengan masyarakat dan mewujudkan keterlibatan langsung dalam

pembangunan masyarakat.

  Upaya membukukan dan publikasi laporan pelaksanaan KKN

ini merupakan inovasi yang telah dilakukan oleh PPM UIN Alauddin

sebagai upaya memudahkan kepada semua pihak untuk dapat mengakses

hasil-hasil pengabdian yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN di

bawah bimbingan dosen pembimbing. Dengan adanya publikasi ini,

program-program KKN dapat diukur capaiannya dan jika suatu saat

nanti lokasi yang yang ditempati ber-KKN itu kembali ditempati oleh

mahasiswa angkatan berikutnya, maka akan mudah untuk menganalisis

capaian yang telah ada untuk selanjutnya dibuatkan program-program

yang berkesinambungan.

  Publikasi laporan KKN ini diinspirasi dari hasil ‘kunjungan

pendalaman’ ke beberapa PTKIN (Jakarta, Bandung, dan Cirebon) serta

bisa terlaksana dengan baik berkat dukungan dan bimbingan Bapak

Rektor, Ketua dan Sekretaris LP2M, serta seluruh staf LP2M. Terkhusus

kepada seluruh dosen pembimbing dan anggota Badan Pelaksana KKN

UIN Alauddin Makassar saya mengucapkan terima kasih yang tak

terhingga, berkat ketekunan dan kerjasamanya sehingga program

publikasi laporan KKN ini bisa terlaksana. Penghargaan dan ucapan

terima kasih juga saya haturkan kepada seluruh mahasiswa KKN viii

Angkatan ke-54 dan 55 atas segala upaya pengabdian yang dilakukan dan

menjadi kontributor utama penulisan buku laporan ini.

  Makassar, 1 Agustus 2017 Kepala PPM UIN Alauddin Makassar Drs. H.M. Gazali Suyuti, M.HI. NIP. 19560603 198703 1 003

viii Pengembangan Sumber Daya Manusia Di tanah Kakao Desa Paroto | ix

PENGANTAR PENULIS

Alhamdulillah, segala puja dan puji hanya untuk Allah.

  Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada junjungan Nabiyullah Muhammad saw. Atas rahmat, petunjuk dan risalah yang mengiringi kehadiran Rasulullah saw. di bumi, sebagai orang yang patut diteladani.

  Laporan ini merupakan laporan akhir KKN Angk. Ke-54 UIN Alauddin Makassar Tahun 2017 di Desa Paroto sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban. Akan tetapi, kami menyadari bahwa buku laporan akhir KKN ini tentu tidak bisa terwujud tanpa partisipasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis akan menyampaikan penghargaan yang tinggi dan ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada pihak yang membantu dalam hal pembuatan laporan : 1.

  Prof. Dr. H. Musafir, M.Si., selaku Rektor UIN Alauddin Makassar yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Paroto.

  2. Prof. Dr. Saleh Tajuddin, M.Ag., selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) yang telah memberikan peluang untuk melaksanakan KKN di Desa Paroto.

  3. Drs. H. M. Gazali Suyuti, M.HI., selaku Ketua Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) yang telah x

  memberikan pembekalan dan membantu dalam proses penyelesaian KKN Angk. 54 di Desa Paroto.

  4. Dr. Muhammad Shuhufi, M.Ag., selaku Badan Pelaksana (BP) KKN yang turut disibukkan untuk memfasilitasi kami dalam pelaporan akhir KKN

  5. Dr. Hasyim Haddade, M. Ag., selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing kami dan tetap sabar meski kadang direpotkan dengan berbagai masalah yang dihadapi di lokasi KKN.

  6. Dr. Mashuri Masri, S.Si., M.Si. selaku Dosen Pembimbing

  II yang telah membimbing kami dan memberikan saran tentang proker yang kami laksanakan.

  7. Makmur, S. Ip. Selaku kepala desa Paroto yang telah memberikan kami fasilitas yang sangat luar biasa. 8. kedua orang tauku yang selalu mendoakan saya untuk bisa menjadi yang terbaik.

  9. Seluruh Kepala Dusun dan imam masjid di Desa Paroto yang telah bersedia meluangkan waktu membantu kami dalam merampungkan program KKN di desa Paroto.

  10. Seluruh masyarakat Desa Paroto yang telah berpartisipasi dalam pelaksanaan program KKN di Desa Paroto.

  11. Kawan-kawan mahasiswa KKN UIN Alauddin Angkatan ke-54 yang mau berbagi dalam suka dan duka selama ber- KKN di Desa Paroto

  x Pengembangan Sumber Daya Manusia Di tanah Kakao Desa Paroto | xi

  Semoga buku ini dapat memberi manfaat buat kita semua, khususnya kepada kampus t ercinta “Kampus Peradaban” UIN

  Alauddin dan diri kami semua. Saran dan kritik senantiasa penulis harapkan dari para pembaca.

  Paroto , 15 Mei 2017 M Pen yusun

  xii

xii

  

DAFTAR ISI

SAMBUTAN REKTOR ………………………........................ iii

SAMBUTAN KETUA LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M) UIN

ALAUDDIN ……………………….......................................... v

KATA PENGANTAR KEPALA PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PPM) UIN ALAUDDIN

MAKASSAR…………………................................................... vii

KATA PENGANTAR …………………………....................... ix

DAFTAR ISI…………….….................................................... xi

  BAB I. PENDAHULUAN ...............................................................1 A. Dasar Pemikiran .............................................................1 BAB II. Kumpulan Program Kerja KKN Angk.45 UIN Alauddin Makassar A. Pelatihan Budidaya Jamur Tiram.........................3 B. Pemanfaatan pekarangan Kantor Desa Paroto......................................................................29 C. Penyuluhan Pernikahan Dini (Ditinjau Dari Segi Hukum Dan kesehatan)........................................48 D. Pelatihan Jilbab Rawis...........................................61 E. Festival Anak Sholeh........................................... 77 F. Isra Mi’raj...............................................................95 G. Mengajar Di Sekolah SD.....................................114 H. Mengajar Di TK/TPA Desa Paroto................ 131 I. Toga Desa Paroto..............................,.................147 J. Jumat Bersih........................................................ 163 K. Khutbah Jumat....................................................178 BAB V PENUTUP

  

Pengembangan Sumber Daya Manusia Di tanah Kakao Desa Paroto | xiii

  A.

  Kesimpulan ..............................................................193 B. Rekomendasi ............................................................193 Pengembangan Sumber Daya Manusia Di tanah Kakao Desa Paroto | 1

BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk kegiatan

  pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu. Pelaksanaan kegiatan KKN biasanya berlangsung antara satu sampai dua bulan dan bertempat di daerah setingkat desa. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi di Indonesia telah mewajibkan setiap perguruan tinggi untuk melaksanakan KKN sebagai kegiatan intrakurikuler yang memadukan tri dharma perguruan tinggi yaitu: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

  Kuliah kerja nyata dilaksanakan secara melembaga dan terstruktur sebagai bagian dari pelaksanaan kurikulum pendidikan tinggi, yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa program studi ilmu hukum strata satu (S1) dengan status intrakurikuler wajib.

  Kuliah Kerja Nyata sesungguhnya adalah kuliah yang dilakukan dari ruang kelas ke ruang masyarakat. Ruang yang sangat luas dan heterogen dalam menguji teori-teori keilmuan yang telah didapatkan di bangku kuliah. Masyarakat adalah guru kehidupan yang ditemukannya di lokasi KKN.

  Teori-teori keilmuan yang didapatkan di bangku kuliah, kemudian diperhadapkan pada fakta-fakta lapangan sebagai salah satu alat menguji kebenaran teori tersebut. Di sinilah dibutuhkan kreatifitas mahasiswa sebagai bagian dari pengembangan diri dan uji nyali sebelum terjun ke masyarakat yang sesungguhnya.

  Melalui KKN mahasiswa mengenal persoalan masyarakat yang bersifat “cross sectoral” serta belajar memecahkan masalah dengan pendekatan ilmu (interdisipliner). Mahasiswa perlu menelaah dan merumuskan masalah yang dihadapi masyarakat serta memberikan alternatif pemecahannya (penelitian), kemudian membantu memecahkan dan menanggulangi masalah tersebut.

  2 | Pengembangan Sumber Daya Manusia Di tanah Kakao Desa Paroto

  Tujuan besar yang didapatkan oleh mahasiswa dari program Kuliah Kerja Nyata adalah untuk mengoptimalkan pencapaian maksud dan tujuan perguruan tinggi, yakni menghasilkan sarjana yang menghayati permasalahan masyarakat dan mampu memberi solusi permasalahan secara pragmatis, dan membentuk kepribadian mahasiswa sebagai kader pembangunan dengan wawasan berfikir yang komprehensif.

  Sedang, manfaat Kuliah Kerja Nyata yang diharapkan sebagai modal besar bagi mahasiswa dari program wajib ini antara lain agar mahasiswa mendapatkan pemaknaan dan penghayatan mengenai manfaat ilmu,teknologi, dan seni bagi pelaksanaan pembangunan, mahasiswa memiliki skill untuk merumuskan serta memecahkan persoalan yang bersifat “cross sectoral” secara pragmatis ilmiah dengan pendekatan interdisipliner, serta tumbuhnya kepedulian social dalam masyarakat.

  Bagi masyarakat dan Pemerintah, program Kuliah Kerja Nyata adalah bagian dari kerja kreatif mahasiswa dalam memberikan bantuan pemikiran dan tenaga dalam pemecahan masalah pembangunan daerah setempat, dalam memperbaiki pola pikir dalam merencanakan, merumuskan, melaksanakan berbagai program pembangunan, khususnya dipedesaan yang kemungkinan masih dianggap baru bagi masyarakat setempat, serta menumbuhkan potensi dan inovasi di kalangan anggota masyarakat setempat dalam upaya memenuhi kebutuhan lewat pemanfaatan ilmu dan teknologi.

  Kepentingan lain dari program kuliah kerja nyata ini dapat ditemukan antara lain : Melalui mahasiswa/ dosen pembimbing, diperoleh umpan-balik sebagai pengayaan materi kuliah, penyempurnaan kurikulum, dan sumber inspirasi bagi suatu rancangan bentuk pengabdian kepada masyarakat yang lain atau penelitian. Demikian pula, diperolehnya bahan masukan bagi peningkatan atau perluasan kerjasama dengan pemerintahan setempat, termasuk dengan instansi vertikal yang terkait.

  Pengembangan Sumber Daya Manusia Di tanah Kakao Desa Paroto | 3

BAB II Kumpulan Program Kerja KKN Angk.45 UIN Alauddin Makassar PENULIS: ANSAR

  20500113010 JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN KKN ANGKATAN 54 DESA PAROTO KEC. LILIRILAU KAB.SOPPENG

  4 | Pengembangan Sumber Daya Manusia Di tanah Kakao Desa Paroto

BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran Program Pelatihan Budidaya Jamur Tiram Berangkat dari niat untuk mendalami dunia usaha yang

  terbuka lebar serta keinginan untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat sekitar , maka dengan segenap pengetahuan, dan berbagai hasil survey serta konsultasi, penulis mencoba untuk mengembangkan usaha budidaya jamur konsumsi (jamur tiram. Pengembangan usaha ini dipilih atas beberapa pertimbangan diantaranya daya serap pasar yang masih sangat tinggi dan potensial, kebutuhan skill yang tidak begitu tinggi, biaya investasi yang relatif rendah serta tersedianya bahan baku di lingkungan sekitar.

  Jamur, dalam sejarah telah dikenal sebagai makanan sejak 3000 tahun yang lalu, dimana jamur menjadi makanan khusus buat raja Mesir yang kemudian berkembang menjadi makanan spesial bagi masyarakat umum karena rasanya yang enak. Di Cina, pemanfaatan jamur sebagai bahan obat-obatan sudah dimulai sejak dua ribu tahun silam.

  Budidaya jamur tiram putih yang bernama latin

  

Pleurotus ostreatus ini masih tergolong baru. Di Indonesia

  budidaya jamur tiram mulai dirintis dan diperkenalkan kepada para petani terutama di Cisarua, Lembang, Jawa Barat pada tahun 1988, dan pada waktu itu petani dan pengusaha jamur tiram masih sangat sedikit. Sekitar tahun 1995, para petani di kawasan Cisarua, yang semula merupakan petani bunga, peternak ayam dan sapi mulai beralih menjadi petani jamur tiram meski masih dalam skala rumah tangga.

  Pengembangan Sumber Daya Manusia Di tanah Kakao Desa Paroto | 5

  Hal yang paling mendasar mengapa program kerja Pelatihan budidaya jamur tiram ini dilakukan di desa Paroto. Karena, berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan di desa Paroto ini terdapat beberapa tempat penrajin kayu yang notabenenya pasti menghasilkan serbuk gergaji atau dengan kata lain limbah kayu. Berdasarkan hasil wawancara yang kami lakukan, mereka mengatakan bahwa serbuk gergaji ini atau limbah tersebut biasa dibuang begitu saja kesungai bahkan dibakar saja. pengrajin mungkin saja mereka tidak tahu dampak yang ditimbulkan jika serbuk gergaji ini dibakar begitu saja. Padahal jika serbuk gergaji ini dibakar maka akan menghasilkan suatu zat kimia (karbondioksida) yang berbahaya bagi kesehatan yakni bisa mengganggu sistem pernapasan. Jika serbuk gergaji ini dibuang kesungai maka akan memberikan peluang pencemaran air.

  Berangkat dari hal diatas, maka perlu suatu solusi untuk mengatasi limbah kayu ini agar tidak mencemari lingkungan. Tetapi bagaimana cara untuk memanfaatkan barang-barang yang mungkin dimata masyarakat bahwa itu tidak berguna lagi. Untuk itu kami harus mencari solusi tentang hal tersebut. Solusi yang terbaik adalah melaksanakan program kerja Pelatihan Budidaya Jamur Tiram. Dalam hal ini kita memanfaatkan limbah kayu (serbuk gergaji) untuk dijadikan sebagai media tanam jamur tiram. Selain dari pemanfaatan limbah budidaya jamur tiram ini berperan penting dalam hal makanan yang sehat dan peningkatan ekonomi masyarakat desa Paroto.

  B. Gambaran Umum Budidaya Jamur Tiram

  Pengembangan budidaya jamur merupakan suatu hal yang sangat mudah dan bernilai ekonomi. Dalam hal ini jika kita berpatokan pada pembudidaya jamur tiram yang ada di Indonesia, mereka tidak membutuhkan yang skill yang begitu tinggi namun dengan skill yang biasa saja. Mereka dapat meraut keuntungan yang besar setiap kali panen. Harga jamur tiram diparasan sebesar 30-50 ribu/kg. Harga ini menunjukkan bahwa

  6 | Pengembangan Sumber Daya Manusia Di tanah Kakao Desa Paroto

  jamur memang mahal dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Jamur tiram memiliki harga yang tinggi karena memiliki kandungan yang baik bagi tubuh manusia yakni mengandung tiamin atau vit. B

  1 , riboflavin atau vit. B 2, niasin,

  biotin serta beberapa garam mineral dari unsur-unsur Ca, P, Fe, Na, dan K dalam komposisi yang seimbang. Bila dibandingkan dengan daging ayam yang kandungan proteinnya 18,2 gram, lemaknya 25,0 gram, namun karbohidratnya 0,0 gram, maka kandungan gizi jamur masih lebih lengkap sehingga tidak salah apabila dikatakan jamur merupakan bahan pangan masa depan.

  Jamur tiram juga bermanfaat dalam pengobatan, seperti : 1.

  Dapat menurunkan tingkat kolesterol dalam darah.

  2. Memiliki kandungan serat mulai 7,4 % sampai 24,6% yang sangat baik bagi pencernaan.

  3. Antitumor, antioksidan, dll.

  Bahan-bahan dalam pembuatan media tanam jamur tiram tidak banyak yakni: Serbuk gergaji, Dedak Padi dan Kapur pertanian, bahan-bahan tersebut mudah didapat di Desa Paroto. Karena ada beberapa warga yang bergerak sebagai pengrajin.

C. Permasalahan

  Berdasarkan hasil survei yang dilakukan selama 4 hari, ditemukan beberapa masalah yang memungkinkan untuk diselesaikan selama masa Kuliah Kerja Nyata, di antaranya : 1.

  Bidang Edukasi : Kurangnya pemahaman masyarakat Desa Paroto

   tentang pengolahan limbah kayu Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang

   Budidaya Jamur Tiram.

   Kurangnya kesadaran masyarakat desa tentang

  Rendahnya Sumber Daya Manusia

   pentingnya lingkungan sehat

  Pengembangan Sumber Daya Manusia Di tanah Kakao Desa Paroto | 7

2. Bidang Kesehatan :

   kebersihan Kurang kesadaran masyarakat tentang bahaya

  Kurangnya kesadaran warga masyarakat tentang

   membakar limbah kayu terhadap kesehatan D.

   Sasaran dan target

  Sasaran pada pelaksanaan program kerja pelatihan budidaya jamur tiram adalah masyarakat desa Paroto. Adapun target dari pelaksanaan program kerja ini adalah sebagi berikut:

  1. Pemanfaatan limbah kayu/serbuk gergaji sebagai media tanam jamur tiram yang ada di desa Paroto 2. Mengurangi sampah limbah kayu atau serbuk gergaji

  3. Meningkatkan sumber daya manusia di bidang budidaya jamur tiram

  4. Menjadikan jamur tiram sebagai kebutuhah nutrisi yang baik bagi tubuh.

  5. Meningkatkan ekonomi keluarga E.

   Jadwal Pelaksanaan Program kerja

  Pelaksanaan program kerja pelatihan budidaya jamur tiram dilaksanakan pada: Hari/Tanggal : Sabtu, 15 April 2017 Pukul : 14,00-15:00 WITA Tempat : Aula Desa Paroto F.

   Pendanaan dan Sumbangan

  Pendanaan dan sumbangan pada program kerja Pelatihan Budidaya Jamur tiram di desa Paroto yaitu

  Harga No Alat dan Bahan

  Serbuk gergaji

  1 Rp. 0,-

  8 | Pengembangan Sumber Daya Manusia Di tanah Kakao Desa Paroto

  2 Dedak padi Rp. 25.000,-

  3 Kapur pertanian Rp. 0,-

  4 Gas Rp. 17.000,-

  5 Plastik gula Rp. 30.000,-

  6 Bibit Jamur Tiram Rp. 30.000,-

  Pengembangan Sumber Daya Manusia Di tanah Kakao Desa Paroto | 9

BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM A. Metode Intervensi Sosial Intervensi sosial dapat diartikan sebagai cara atau

  strategi dalam memberikan bantuan kepada masyarakat (individu, kelompok, dan komunitas). Intervensi sosial merupakan metode yang digunakan dalam praktik di lapangan pada bidang pekerjaan sosial dan kesejahteraan sosial.

  Intervensi sosial adalah upaya perubahan terencana terhadap individu, kelompok, maupun komunitas. Dikatakan perubahan terencana karena bantuan yang diberikan dapat dievaluasi dan diukur keberhasilannya. Intervensi sosial dapat pula diartikan sebagai suatu upaya untuk memperbaiki keberfungsian sosial dari kelompok sasaran perubahan. Fungsi sosial menunjuk pada kondisi dimana seseorang dapat berperan sebagaimana seharusnya yang sesuai dengan harapan lingkungan dan peran yang dimilikinya.

  KKN UIN Alauddin Angkatan ke-54 menggunakan metode intervensi social dalam melakukan pendekatan kepada warga masyarakat di Desa Paroto sebagai salah satu metode dalam mengatasi masalah sosial dan sumber daya manusia (SDM). Melalui pendekatan inilah bisa diketahui kemampuan dan kebutuhan masyarakat.

  Langkah awal yang dilakukan yaitu dengan melakukan survey atau observasi ke masyarakat yang ada di desa Paroto. Dalam hal ini mahasiswa KKN 54 dapat berbaur bersama mereka dan mendengarkan segala keluh kesah yang ada di desa Paroto. Mahasiswa KKN dalam hal ini dapat menanyakan informasi mengenai kondisi ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial masyarakat desa. Berdasarkan informasi tersebut kemudian dapat diketahui kemampuan yang dimiliki dan masalah apa saja yang ada di desa tersebut serta apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat dan dapat dikembangkan. Kemudian melakukan suatu rapat untuk mencari suatu solusi yang dapat mengatasi masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Setelah solusi itu didapatkan maka solusi tersebtu dijadikan

  10 | Pengembangan Sumber Daya Manusia Di tanah Kakao Desa Paroto

  suatu program kerja yang mencakup hal-hal yang dibutuhkan dengan menitikberatkan pada pengembangan sumber daya manusia. Hal ini dilakukan dengan melihat masyarakat yang belum bisa memanfaatkan limbah serbuk gergaji. Padahal jika dilirik dari segi ekonomi serbuk gergaji dapat bernilai ekonomi. Karena serbuk gergaji ini dapat dijadikan sebagai media tanam jamur tiram.

  Pelaksanaan program pelatihan budidaya jamur tiram dapat mendekatkan mahasiswa KKN angk.54 lebih dekat dengan masyarakat desa Paroto. Program ini juga diharapkan mampu memberikan pengetahuan tentang budidaya jamur tiram dan kemampuan yang bisa digunakan untuk memperbaiki ekonomi dan sumber daya manusia masyarakat desa Paroto.

  1. Tujuan Intervensi sosial Tujuan utama dari intervensi sosial adalah memperbaiki fungsi sosial orang (individu, kelompok, masyarakat) yang merupakan sasaran perubahan ketika fungsi sosial seseorang berfungsi dengan baik, diasumsikan bahwa kodisi sejahteraan akan semakin mudah dicapai. Kondisi sejahtera dapat terwujud manakala jarak antara harapan dan kenyataan tidak terlalu longgar. Melalui intervensi sosial hambatan-hambatan sosial yang dihadapi oleh masyarakat akan lebih mudah diatasi. Dengan kata lain, intervensi sosial memperkecil jarak antara harapan lingkungan dengan kondisi riil klien.

  2. Fungsi Intervensi Fungsi dilakukannya dalam pekerjaan sosial, diantaranya: a.

  Mencari penyelesaian dari masalah secara langsung yang tentunya dengan metode pekerjaan sosial.

  b.

  Menghubungkan kelayan dengan system sumber c. Membantu kelayan menghadapi masalahnya d.

  Menggali potensi yang dimiliki masyarakat sehingga bisa membantu untuk menyelesaikan masalahnya

  3. Tahapan dalam intervensi Menurut pincus dan minahan,intervensial sosial meliputi tahapan sebagai berikut:

  Pengembangan Sumber Daya Manusia Di tanah Kakao Desa Paroto | 11

  1) Penggalian masalah,merupakan tahap di mana pekerja sosial mendalami situasi dan masalah klien atau sasaran perubahan.Tujuan dari tahap penggalian masalah adalah membantu pekerja sosial dalam memahami,mengindetifikasi,dan menganalisis factor- faktor relevan terkait situasi dan masalah tersebut,pekerja sosial dapat memutuskan masalah apa yang akan ia selesaikan,tujuan dari upaya perubahan,dan cara mencapai tujuan.panggilan masalah apa yang akan ia selesaiakan,tujuan dari upaya perubahan,dan cara mencapai tujuan.penggalian masalah terdiri dari beberapa konten,di antaranya

   Identifikasi dan penentuan masalah

   Analisis dinamika situasi sosial

   Menentukan tujuan dan target

   Menentukan tugas dan strategi

   Stalibilitasi upaya perubahan.

B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat 1.

   problem solving

  Problem solving adalah suatu proses mental dan eloktual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tetap dan cermat (Hamalik,199 : 151). Problem solving yaitu suatu pendekatan dengan cara problem identification untuk ke tahap syntesis kemudian dianalisis yaitu pemilihan seluruh masalah sehingga mencapai tahap aplication selanjutnya compretion untuk mendapatkan solution dalam penyelesaian masalah tersebut. Pendapat lain problem solving adalah suatu pendekatan dimana langkah-langkah berikutnya sampai penyelesaian akhir lebih bersifat kuantitatif yang umum sedangkan langkah-langkah berikutnya sampai dengan penyelesaian akhir lebih bersifat kuantitatif dan spesifik.

  C.

   Bentuk Pengabdian Kepada Masyarakat

  Bentuk-bentuk pengabdian kepada masyarakat ada tiga yakni:

1. Pendidikan Masyarakat

  12 | Pengembangan Sumber Daya Manusia Di tanah Kakao Desa Paroto

  Pendidikan masyarakat dalam hal ini adalah dimana pada suatu program kerja, mahasiswa KKN belajar bersama dengan masyarakat. Namun dalam program kerja pelatihan budidaya jamur tiram bentuk pengabdian pendidikan masyarakat berlangsung dengan baik dimana mahasiswa dan masyarakat belajar bersama dalam hal budidaya jamur tiram.

  2. Pendampingan masyarakat Pendampingan masyarakat dalam hal ini mahasiswa lebih tahu banyak tentang program kerja yang akan dilaksanakan. Pada pelatihan budidaya jamur tiram penerapan pendampingan masyarakat terlaksana dengan baik. Karena mahasiswa memberikan ilmu tentang budidaya jamur tiram yang telah didapatkan selama dibangku perkuliahan. Dalam hal ini mahasiswa lebih berperang aktif daripada masyarakat dan terus melakukan pendampingan.

  3. Advokasi Masyarakat Dalam hal ini penerapan advokasi masyarakat lebih ditekankan bagaimana mahasiswa KKN terus memberikan motivasi kepada masyarakat. Pada program pelatihan jamur tiram pemberian motivasi sangat penting, mengingat dalam budidaya jamur sangat melatih kesabaran dan kesterilan. Maka dari itu mahasiswa KKN terus memberikan motivasi yang kuat agar budidaya jamur berjalan dengan baik.

  Pengembangan Sumber Daya Manusia Di tanah Kakao Desa Paroto | 13

BAB III KONDISI DESA PAROTO A. Sejarah Singkat Desa Paroto Desa Paroto merupakan desa hasil pemekaran desa Tetewatu pada tahun 1991. desa Paroto memiliki tipologi desa

  2

  yang berkembang dengan luas wilayah 17 km . Jenis pekerjaan yang dilakoni oleh desa Paroto ada beberapa jenis pekerjaan yakni petani sebanyak 769 orang, PNS sebanyak 16 orang, pedangang sebanyak 17 orang dan tidak bekerja sebanyak 466 orang. Pada bidang pertanian masyarakat desa Paroto lebih banyak menanam kakao/coklat dibandingkan dengan tanaman lainnya hal ini dikuatkan dengan tugu desa Paroto dengan desain gambar buah Kakao. Desa Paroto juga memiliki area persawahan yang luas dengan sumber peraiaran sawah pada bendungan. Pada daerah persawahan desa Paroto memiliki jalan tani yang cukup bagus untuk akses. Pada bidang kebudayaan desa Paroto memiliki budaya Mattojang yang diadakan setiap tahun. Acara Mattojang ini merupakan suatu adat istiadat yang sudah melekat pada diri masyarakat desa Paroto. Mattojang dalam pelaksanaannya menggunakan Ayunan yang sangat tinggi. Tinggi ayunan tersebut ±17 m, yang memiliki tiang dari pohon kapuk yang masih hidup yang diberikan lubang sebagai termpat palang dari ayunan tersebut. Bentuk ayunan ini sangat unik karena berbeda dengan ayunan yang biasa kita lihat. Adapun bentuk ayunan tersebut menyerupai huruf A. Mattojang salah satu adat yang dimiliki oleh masyarakat Desa Paroto, dimana pesta adat ini merupakan suatu bentuk kegiatan acara seremonial yang disertai dengan kegiatan "Mattojang", dan sering diikut sertakan kesenian rakyat yang dikenal dengan nama kesenian tradisional "Mappadendang".

  Mattojang artinya ayunan, dimana pesta adat "Pattojang" ini merupakan warisan dari masyarakat pendahulu, dimana pesta ini diadakan dengan tujuan sebagai bentuk permohonan kepada Dewata supaya diberkahi keberhasilan hasil pertanian, dan juga masyarakat mempercayai akan turunnya hujan yang

  14 | Pengembangan Sumber Daya Manusia Di tanah Kakao Desa Paroto

  dapat mengairi areal persawahan sebagai sumber mata pencaharian masyarakat Desa Paroto. Pada hakekatnya jika melihat kegiatan pesta adat ini dengan berbagai acara seremonial, maka dapat kita lihat bahwa pesta ini merupakan salah satu bentuk kepercayaan animisme. Dari sisi lain pesta ini tetap dipelihara oleh masyarakat dan pemerintah desa dengan alasan bahwa dengan diselenggarakannya pesta adat ini akan melahirkan hubungan keakraban dan menumbuhkan jiwa kegotongroyongan pada masyarakat Desa Paroto. Dampak dari semua itu sehingga tingkat keamanan dan ketertiban dalam kehidupan masyarakat dapat tercipta.

  Kondisi lingkungan sosial masyarakat desa Paroto sangat baik, karena masyarakat desa Paroto dalam hal kerja bakti begitu antusias. Misalnya saja, dalam pembasmian hama tikus yang ada daerah persawahan, masyarakat begitu antusias dalam hal ini.

  Desa Paroto merupakan desa yang selalu peringkat I dari hal kebersihan dari semua desa/kelurahan yang ada di kecematan Lilirilau Kabupaten Soppeng. Hal ini bisa diraih karena adanya kesadaran individual dan kelompok. Menyinggung masalah kelompok, desa Paroto juga memiliki kelompok tani yang setiap minggu selalu diberikan pelatihan oleh anggota PPL dari Dinas Pertanian Kab. Soppeng. Jarak dari desa Paroto ke ibu kota Soppeng sepanjang 22 km dan jarak desa Paroto ke ibu kecematan sepanjang 9 km dengan akses jalan yang sangat baik yang terbuat dari beton. Menurut informasi bahwa dulunya akses jalan dari kota kecematan Lilirilau ke desa Paroto memerlukan waktu 1 jam untuk desa Paroto. Hal ini dikarenakan belum ada pengaspalan di desa tersebut. Namun berbeda pada saat ini, untuk sampai di kota kecematan lilirilau hanya memerlukan waktu ±15 menit.

B. Letak Geografis

  Desa Paroto berada dalam Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng dan terdiri dari 3 Dusun yaitu : 1.

  Dusun Paroto 2. Dusun Marale

  Pengembangan Sumber Daya Manusia Di tanah Kakao Desa Paroto | 15

  3. Dusun Kecce Berdasarkan data sensus yang ada di desa Paroto terdapat 654 kepala keluarga dengan jumlah penduduk sebanyak 2.838 jiwa yang terdapat di dusun tersebut.

  4. Batas-batas Desa Paroto : Sebelah Utara : Kelurahan Ujung Sebelah Timur : Desa Tetewatu Sebelah Selatan : Kecematan Citta Sebelah Barat : Kelurahan Cabbange 5. Luas Wilayah

  Luas wilayah desa Paroto : 17 km

  2 6.

  Tipologi Tifologi desa Paroto: berada dalam status berkembang

  7. Iklim dan Musim Desa Paroto memiliki iklim tropis dan dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau.

  8. Hidrologi dan Tata Air Sebagian besar masyarakat Desa Paroto menggunakan air Sumur dengan menggunakan mesin pompa yang disalurkan dengan menggunakan pipa untuk memahami kebutuhan air bersih dan keperluan hidup sehari-hari.

C. Sarana dan Prasana Desa Paroto 1. Sarana Pendidikan

  Sarana pendidikan yang sering digunakan masyarakat desa Paroto baik yang terdapat di dalam wilayah kelurahan maupun di luar desa adalah sebagai berikut: a.

  Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Di desa Paroto memiliki sarana pendidikan tingkat PAUD senbanyak 2 sekolah.

  b.

  Sekolah Dasar (SD)

  16 | Pengembangan Sumber Daya Manusia Di tanah Kakao Desa Paroto

  Di Desa Paroto terdapat 4 buah Sekolah Dasar yaitu SDN Pajalele, SDN Paroto, SDN Marale, dan SDN Kecce. Berhubungan dengan lokasi berada di tengah- tengah pemukiman masyarakat, sehingga anak- anak usia sekolah di Desa Paroto memperoleh akses yang mudah untuk ke sekolah. Sekolah Dasar yang berada di empat Dusun yaitu Dusun Paroto, Dusun Marale, dan Dusun Kecce (berdasarkan hasil observasi langsung Lapangan ).

  2. Sarana Peribadatan

  Sarana peribadatan di desa Paroto yakni terdapat 7 masjid dan 2 musholla. Ketujuh masjid ini terbagi di setiap dusun, terdapat 3 masjid di dusun Paroto, 2 masjid di dusun Marale dan 2 masjid di dusun kecce. Sedangkan musholla hanya terdapat di dusun kecce dan dusun marale.

  3. Perumahan Penduduk

  Berdasarkan pada bentuk rumah yang ada di Desa Paroto terdapat dua bentuk rumah yang dimukimi oleh masyarakat yakni rumah panggung dan rumah batu.

  4. Sarana Kesehatan

  Jumlah Nama Sarana Kesehatan

  1 Poskesdes

  4 Posyandu

  1 Pustu 5.

   Perangkat Desa paroto Kepala Desa : Makmur, S. Ip.

  Sekretaris Desa : Harijuddin, S. Sos. Kaur :

  

Pengembangan Sumber Daya Manusia Di tanah Kakao Desa Paroto | 17

  Kaur Umum : Roslinda Kaur Keuangan : Nurdiana Kaur Perc/Pelaporan : HJ. Sitti Zaenab, S. Sos.

  Kasi Kasi Pemerintahan : Busriadi, S. Sos. Kasi Ekokesra : Imran Kasi Pembangunan : M. Ellyas, H, S. Sos. Kepala Dusun

  Dusun Paroto : H. Abd. Rasyid Dusun Marale : Baddi Dusun Kecce : Arsyad

  Ketua RT senbanyak 22 orang Ketua RW sebanyak 9 orang

  Anggota Badan Permusyarawatan Desa (BPD) Ketua : Agustan, S. Pd.

  Wakil Ketua :H. Nasri Sekretaris : Cica Parni, S. Pd.

  Anggota : 1.

  Tellara 2. Syarifuddin. G 3. Alimuddin 4.

   Marsuki

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD)

Ketua : H. Suprin. A. Ma.

  Bendahara : Ahmad Sekretaris : Baharuddin L Seksi Perencanaan: 1.

  Baharuddin B 2. Sabir 3. Mustang

  Seksi pengawasan 1.

  Ahmad Husain 2. Sukardi

  

18 | Pengembangan Sumber Daya Manusia Di tanah Kakao Desa Paroto

3. Hasriadi

  Seksi Pemeliharaan 1.

  Muh. Nurung 2. Wahyuddin 3. Salehe

  BUMDes Desa Paroto

  Penasehat : Kepala Desa Paroto Badan Pengawas : Ketua : Agustan, S. Pd.

  Wakil : Alimuddin Sekretaris :Cica Parni

  Direksi : Sulaiman Sekretaris : Muliadi Bendahara : Nurmiati 6.

  Sarana Lainnya Nama Sarana

  Jumlah Pemakaman Umum

  5 Lapangan Volly

  6 Lapanagan Sepak Bola

  2 Lapangan Tenis Meja

  4 Lapangan Takraw

  6 Lapangan Bulutangkis

  2 Pengembangan Sumber Daya Manusia Di tanah Kakao Desa Paroto | 19

BAB IV DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN DI DESA PAROTO A. Kerangka Pemecahan Masalah Dalam mempermudah analisis terhadap satu per satu

  permasalahan desa dapat dilakukan dengan menggunakan metode Analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, and Threats). Metode analisis SWOT adalah metode praktis yang digunakan untuk mencari tahu kekuatan, kelemahan, kesempatan dan hambatan dari setiap permasalahan. Dalam suatu permasalahan, dapat digali kekuatan atau potensi yang sudah dimiliki, kemudian dicari kelemahan yang ada sehingga hal tersebut menjadi suatu permasalahan. Lebih jauh lagi, upaya pemecahan masalah digali melalui kesempatan atau dukungan suportif yang dimiliki serta meluruskan hambatan yang ada. Penjelasan permasalahan desa melalui metode analisis SWOT akan diuraikan sebagai berikut:

  Matrik SWOT Pelatihan Budidaya Jamur Tiram

  Strenghts Weakness Opportunities Threats Masyarakat Desa Paroto sangat antusias dalam mengikuti pelatihan Budidaya Jamur Tiram diantaranya; mpembuatan Bibit jamur, Pembuatan media tanam dan cara

  Ada beberapa masyarakat yang kurang antusias dalam pelaksanaan pelatihan budidaya jamur tiram, bahkan ada yang tidak hadir. Hal ini dikarenakan pada saat pelatihan kondisi terjadi

  Budidaya jamur tiram memiliki peluang untuk meningkatkan ekonomi masyarakat serta sangat berguna dalam segi konsumsi karena dapat menurunkan kolestrol dan hipertensi.

  Cuaca sangat berpengaruh pada budidaya jamur tiram, sehingga dibutuhkan tempat khusus untuk tempat penempatan baglog.