RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Bidang Cipta Karya 2017 – 2021

RENCANA PEMBANGUNAN

  INFRASTRUKTUR

BAB VII

  

7.1 ARAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

KABUPATEN PESISIR SELATAN

  Strategidan Arah kebijakan pembangunan daerah adalah turunan dari visi dan misi serta tujuan dan sasaran. Strategi adalah cara mewujudkan kemajuan yang menggambarkan kerangka upaya yang terstruktur dengan kaidah rasional dan fungsional serta proporsional. Arah kebijakan pembangunan sebagai haluan dari proses yang terancang dan terpadu untuk mencapai tujuan pembangunan melalui program aksi yang diupayakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah bersama mitra kerjanya. Prioritas yaitu pilihan program aksi yang dikembangkan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah bersama pelaku pembangunan lainnya karena bersifat strategis dalam upaya mewujudkan visi dan misi serta tujuan dan sasaran Pembangunan Daerah. Strategi, arah kebijakan dan prioritas telah mengarah kepada proses peletakan dasar dalam kebijakan bersifat komprehensif dan integratif. Strategi pembangunan yang meliputi konsolidasi dan reorganisasi serta revitalisasi dan redistribusi diharapkan dapat memicu dan memacu pembangunan di kawasan tersebut. Prioritas pembangunan mulai dari pengembangan organisasi pemeritahan sampai kepada kerjasama dan kemitraan dalam visi dan misi tersebut. Kebijakan, strategi dan prioritas dari pemerintah daerahini harus bersifat terpadu dan terkendali, sehingga Visi dan Misi Bupati dapat dicapai.

7.1.1.Strategi dan Arah Kebijakan MISI 1 MISI 1: Mengembangkan perekonomian lokal dan pusat-pusat ekonomi dengan mengoptimalkan pengembangan kawasan ekonomi secara terpadu.

  Untuk mencapai sasaran pada Misi 1, diperlukan strategi sebagai berikut: Meningkatkan keterampilan tenaga kerja, Memperluas kesempatan kerja, Melakukan updating data penduduk miskin, Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan dan pendidikan, Meningkatkan mutu pelayanan dasar, Meningkatkan frekuensi dan mutu promosi wisata, Mengembangkan dan menata kawasan wisata, Menyediakan pasar-pasar yang layak untuk aktifitas perdagangan, Meningkatkan produksi dan memperbaiki penanganan pasca panen, Menerapkan pola pertanian yang maju dan ramah lingkungan, Menyediakan prasarana pendukung kawasan, Mengembangkan industri pengolahan pertanian, Mengembangkan usaha mikro kecil, menengah dan koperasi, Mengembangkan sumber energy terbarukan, Membangun dan merehabilitasi jalan kabupaten, Membangun jalan produk dan jalan usaha, Meningkatkan askes ke kampung tertinggal, Menyediakan pelayanan dasar dikampung tertinggal, Membangun dan merehabilitasi jaringan, Menyediakan informasi wilayah rawan bencana, Meningkatkan sarana prasarana evakuasi bencana, Meningkatkan kepedulian masyarakat tentang kesiapsiagaan.

  Diperlukan arah kebijakan yang bermuara kepada program dan kegiatan yang tepat untuk mengimplementasikan strategi yang telah disebutkan diatas. Arah kebijakan untuk melaksanakan strategi pada misi 1 adalah: Meningkatkan kualitas dan keterampilan tenaga, Menambah lapangan usaha bagi angkatan kerja, Menyediakan databasependuduk miskin, Memberikan bantuan biaya pendidikan dan kesehatan bagi penduduk, Melakukan koordinasi program pengentasan kemiskinan, Meningkatkan keterampilan penduduk miskin, Memanfaatkan media massa dan event pameran untuk promosi wisata, Mengembangkan kawasan Carocok dan Bukit Langkisau Painan, Mengembangkan Kawasan Mandeh, Mengembangkan dan menata Kawasan Mande Rubiah, Membangun dan merehabilitasi pasar Nagari yang potensial, Meningkatkan informasi harga pasar bagi produsen dan konsumen, Meningkatkan luas tanam komoditi unggulan, Meningkatkan jumlah koperasi yang telah melaksanakan RAT, Memanfaatkan sumberdaya air dan sumber energi terbaharukan untuk pemenuhan kebutuhan energy masyarakat, Peningkatan perencanaan sumberdaya energy, Peningkatan kualitas jalan Kabupaten, Pengembangan jalan-jalan agopolitan dan minapolitan, Pembangunan jalan-jalan menuju daerah tertinggal, Meningkatkan sarana transportasi daerah, Pembangunan sarana pendidikan dan kesehatan di daerah tertinggal, Pembangunan jalan-jalan primer dan sekunder, Menyediakan peta dan informasi wilayah rawan bencana, Meningkatkan sarana prasarana evakuasi bencana dan Memberikan sosialisasi dan simulasi tentang kebencanaan. Hubungan antara srategi dan arah kebijakan untuk Misi 1 dapat dilihat pada tabel 5.4.

Tabel 7.1 HubunganAntara Strategi dan Arah Kebijakan Pada Misi 1

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

  9. Memanfaatkan sumberdaya air dan sumber energi terbaharukan untuk pemenuhan kebutuhan energi masyarakat

  8. Mengembangkan usaha mikro kecil, menengah dan koperasi

  9. Mengembangkan sumber energy terbarukan

  1. Memanfaatkan media massa dan event pameran untuk promosi wisata

  2. Mengembangkan kawasan Carocok dan Bukit Langkisau Painan

  3. Mengembangkan Kawasan Mandeh

  4. Mengembangkan dan menata Kawasan Mande Rubiah

  5. Membangun dan merehabilitasi pasar Nagari yang potensial

  6. Meningkatkan informasi harga pasar bagi produsen dan konsumen

  7. Meningkatkan luas tanam komoditi unggulan

  8. Meningkatkan jumlah koperasi yang telah melaksanakan RAT

  3. Tersedianya infrastuktur untuk menunjang perekonomian

  10. Peningkatan perencanaan sumberdaya energy

  6. Menyediakan prasarana pendukung kawasan

  1. Meningkatkan rasio efektifitas menjadi 60% pada tahun 2015

  2. Meningkatnya persentase jalan kabupaten dengan kondisi baik menjadi 40% paa tahun 2015

  1. Membangun dan merehabilitasi jalan kabupaten

  2. Membangun jalan produk dan jalan usaha

  3. Meningkatkan askes ke kampung tertinggal

  4. Menyediakan pelayanan

  1. Peningkatan kualitas jalan Kabupaten

  2. Pengembangan jalan-jalan agropolitan dan minapolitan

  3. Pembangunan jalan-jalan menuju daerah tertinggal, Meningkatkan sarana

  7. Mengembangkan industri pengolahan pertanian

  5. Menerapkan pola pertanian yang maju dan ramah lingkungan

  VISI:“ TERWUJUDNYA MASYARAKAT PESISIR SELATAN YANG SEJAHTERA”.

  2. Menambah lapangan usaha bagi angkatan kerja

  MISI 1: Mengembangkan perekonomian lokal dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dengan mengoptimalkan pengembangan kawasan ekonomi secara terpadu

  1. Menurunkan jumlah pengangguran dan kemiskinan

  1. Meningkatkan pendapatan perkapita menjadi Rp. 19,71 juta pada tahun 2015

  2. Menurunnya jumlah pengangguran menjadi 7-8 % pada tahun 2015

  3. Berkurangnya jumlah penduduk miskin menjadi 16- 17% pada tahun 2015

  1. Meningkatkan keterampilan tenaga kerja

  2. Memperluas kesempatan kerja

  3. Melakukan updating data penduduk miskin

  4. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan dan pendidikan

  5. Meningkatkan mutu pelayanan dasar

  1. Meningkatkan kualitas dan keterampilan tenaga

  3. Menyediakan data dasar miskin

  4. Meningkatkan produksi dan memperbaiki penanganan pasca panen

  4. Memberikan bantuan biaya pendidikan dan kesehatan bagi penduduk

  5. Melakukan koordinasi program pengentasan kemiskinan

  6. Meningkatkan keterampilan penduduk miskin

  2. Pengembangan kawasan ekonomi dan destinasi wisata

  1. Meningkatnya jumlah kunjungan wisman dan wisnu ke Pesisir Selatan

  2. Pengembangan kawasan Agropolitan, Minapolitan dan KTM

  3. Meningkatnya sarana dan prasarana pasar nagari

  4. Berkembangnya permodalan, pemasaran dan SDM UMKM

  5. Meningkatnya produksi dan produktifitas pertanian

  1. Meningkatkan frekuensi dan mutu promosi wisata

  2. Mengembangkan dan menata kawasan wisata

  3. Menyediakan pasar-pasar yang layak untuk aktifitas perdagangan

3. Tidak ada lagi kampung

  tertinggal pada tahun 2014 dasar dikampung transportasi daerah

  4. Meningkatnya jangkauan tertinggal

  4. Pembangunan sarana prasarana irigasi

  5. Membangun dan pendidikan dan kesehatan merehabilitasi jaringan di daerah tertinggal

  5. Pembangunan jalan-jalan 1. primer dan sekunder

  4. Terwujudnya Menyediakan informasi kesiapsiagaan

  1. Tersedianya informasi 1. peta dan informasi wilayah rawan bencana masyarakat tentang wilayah rawan 2. wilayah rawan bencana Meningkatkan sarana menghadapi bencana

  2. Meningkatkan sarana prasarana evakuasi bencana

  2. Meningkatkan sarana prasarana evakuasi bencana prasarana penanggulangan bencana 3.

  Meningkatkan kepedulian bencana

  3. Memberikan sosialisasi masyarakat tentang

  3. Meningkatkan kesiapsiagaan dan simulasi tentang kesiapsiagaan. masyarakat kebencanaan

  Sumber: Hasil Analisis Tahun 2011

7.1.2.Strategi dan Arah Kebijakan MISI 2 MISI 2: Melanjutkan pembangunan sumberdaya manusia yang Siap enghadapi tantangan dunia global.

  Untuk mencapai sasaran pada Misi 2, diperlukan strategi sebagai berikut: Meningkatkan akses pendidikan, Mengurangi biaya pendidikan bagi masyarakat, Meningkatkan pelayanan kesehatan, Menekan biaya pengobatan masyarakat miskin, Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak, Meningkatkan kompetensi tenaga guru, Meningkatkan taraf pendidikan guru, Meningkatkan kualitas pendidikan agama, Mengembangkan komunikasi antar umat Bergama, Mengembangkan pendidikan adat dan budaya daerah, Meningkatkan kapasitas lembaga adat dan budaya, Meningkatkan peranan pemangku dalam pendidikan adat, Mengembangkan lembaga seni dan budaya.

  Diperlukan arah kebijakan yang bermuara kepada program dan kegiatan yang tepat untuk mengimplementasikan strategi yang telah disebutkan diatas. Arah kebijakan untuk melaksanakan strategi pada misi 2 adalah: Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan di setiap Kecamatan, Wajib belajar 12 tahun, Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan bagi masyarakat, Memberikan jaminan kesehatan masyarakat miskin, Pemberdayaan posyandu, Meningkatkan kualitas proses sertifikasi guru, Meningkatkan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) menjadi Sekolah Bertaraf Internasional, (SBI) Memberikan pelajaran agama diusia dini melalui PAUD, Mengembangkan forum pertemuan antar umat beragama, Mengembangkan kurikulum pendidikan, Meningkatkan kapasitas guru-guru agama, Meningkatkan kapasitas pemangku adat dan Meningkatkan SDM seni dan budaya daerah. Hubungan antara strategi dan arah kebijakan untuk Misi 2 dapat dilihat pada tabel 5.5.

Tabel 7.2 HubunganAntara Strategi dan Arah Kebijakan Pada Misi 2

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

  1. Meningkatnya pemahaman dan pengamalan ajaran agama

  2. Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai adat dan budaya

  1. Meningkatkan taraf pendidikan guru

  2. Meningkatkan kualitas pendidikan agama

  3. Mengembangkan komunikasi antar umat Bergama

  1. Mengembangkan forum pertemuan antar umat beragama

  2. Mengembangkan kurikulum pendidikan

  3. Meningkatkan kapasitas guru-guru agama

  3. Terwujudnya peran lembaga adat dan pengamalan nilai-nilai kearifan lokal

  2. Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia pemangku adat

  2. Terwujudnya masyarakat Pesisir Selatan yang madani

  3. Berkembangnya nilai-nilai seni dan budaya

  1. Mengembangkan pendidikan adat dan budaya daerah

  2. Meningkatkan kapasitas lembaga adat dan budaya

  3. Meningkatkan peranan pemangku dalam pendidikan adat

  4. Mengembangkan lembaga seni dan budaya

  1. Meningkatkan kapasitas pemangku adat

  2. Meningkatkan SDM seni dan budaya daerah Sumber: Hasil Analisis Tahun 2011

  Untuk mencapai sasaran pada Misi 3, diperlukan strategi sebagai berikut: Mengembangkan kualitas dan kuantitas pelayanan satu pintu, Mengembangkan pelayanan pengadaan barang dan jasa secara elektronik, Mengembangkan pelayanan

  1. Meningkatnya pelayanan kehidupan beragama

  8. Memberikan pelajaran agama diusia dini melalui PAUD

  VISI :“TERWUJUDNYA MASYARAKAT PESISIR SELATAN YANG SEJAHTERA”.

  2. Mengurangi biaya pendidikan bagi masyarakat

  MISI 2: Melanjutkan pembangunan sumberdaya manusia berkualitas yang siap menghadapi tantangan dunia global

  1. Terwujudnya sumberdaya manusia yang berkualitas dan meningkatny a mutu pendidikan

  1. Meningkatnya angka melek huruf menjadi 99,5% pada tahun 2015

  2. Meningkatnya rata-rata lama sekolah menjadi 9,4 tahun pada tahun 2015

  3. Meningkatnya usai harapan hidup menjadi 70 pada tahun 2015

  4. Menurunnya angka kematian bayi menjadi 24 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2015

  5. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan menjadi 118 ribu penduduk pada tahun 2015

  6. Meningkatkan kualifikasi tenaga pengajar

  1. Meningkatkan akses pendidikan

  3. Meningkatkan pelayanan kesehatan

  7. Meningkatkan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional menjadi Sekolah Bertaraf Internasional

  4. Menekan biaya pengobatan masyarakat miskin

  5. Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak

  6. Meningkatkan kompetensi tenaga guru

  1. Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan di setiap Kecamatan

  2. Wajib belajar 12 tahun

  3. Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan bagi masyarakat

  4. Memberikan jaminan kesehatan masyarakat miskin

  5. Pemberdayaan posyandu

  6. Meningkatkan kualitas proses sertifikasi guru

7.1.3.Strategi dan Arah Kebijakan MISI 3 MISI 3: Revitalisasi prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik serta meningkatkan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah dan masyarakat

  publik secara elektronik, Meningkatnya efisiensi anggaran dan pengelolaan asset daerah,Meningkatnya kemampuan aparatur sesuai bidangnya, Meningkatnya disiplin aparatur, Meningkatnya akurasi data pembangunan. Diperlukan arah kebijakan yang bermuara kepada program dan kegiatan yang tepat untuk mengimplementasikan strategi yang telah disebutkan diatas. Arah kebijakan untuk melaksanakan strategi pada misi 3 adalah: Meningkatkan kapasitas SDM pelayanan satu pintu, Memasyarakatkan layanan pengadaan barang dan jasa secara elektronik, Meningkatkan kapasitas SDM pelayanan publik, Meningkatkan pengawasan, pengelolaan keuangan dan asset daerah, Meningkatkan manajemen aparatur sesuai bidang, Mengembangkan pola insentif yang efektif dan Mengembangkan basis data pembangunan. Hubungan antara strategi dan arah kebijakan untuk Misi 3 dapat dilihat pada tabel 5.6.

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

  2. Meningkatnya kompetensi aparatur

  Arah kebijakan pembangunan yang telah disusun diselaraskan dengan urusan pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah, yang terdiri dari urusan wajib

  4. Mengembangkan basis data pembangunan Sumber: Hasil Analisis Tahun 2011

  3. Mengembangkan pola insentif yang efektif

  2. Meningkatkan manajemen aparatur sesuai bidang

  1. Meningkatkan pengawasan, pengelolaan keuangan dan asset daerah

  4. Meningkatnya akurasi data pembangunan.

  3. Meningkatnya disiplin aparatur

  2. Meningkatnya kemampuan aparatur sesuai bidangnya

  1. Meningkatnya efisiensi anggaran dan pengelolaan asset daerah

  4. Meningkatnya koordinasi dan sinergi pelaksanaan pembangunan

  3. Meningkatnya tertib administrasi

  1. Meningkatnya opini BPK terhadap laporan keuangan

Tabel 7.3 HubunganAntara Strategi dan Arah Kebijakan Pada Misi 3

  2. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang bebas KKN, transparan, professional dan akuntabilitas

  3. Meningkatkan kapasitas SDM pelayanan publik

  2. Memasyarakatkan layanan pengadaan barang dan jasa secara elektronik

  1. Meningkatkan kapasitas SDM pelayanan satu pintu

  3. Mengembangkan pelayanan publik secara elektronik.

  2. Mengembangkan pelayanan pengadaan barang dan jasa secara elektroni

  1. Mengembangkan kualitas dan kuantitas pelayanan satu pintu

  3. Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi untuk pelayanan

  2. Meningkatnya pelayanan pengadaan barang dan jasa secara elektronik

  1. Meningkatnya mutu pelayanan satu pintu

  1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik

  MISI 3: revitalisasi prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik serta meningkatkan kapsitas kelembagaan pemerintah daerah dan masyarakat

  VISI :“TERWUJUDNYA MASYARAKAT PESISIR SELATAN YANG SEJAHTERA”.

7.1.4 ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN RPJMD

  dan urusan pilihan. Untuk tahun 2010 - 2015 Arah Kebijakan Pembangunan menurut urusan pemerintahan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1) Urusan Pendidikan

  Penyelenggaraan urusan Kesehatan antara lain diarahkan untuk: 1. Menerapkan kaidah good governance pada penyelenggaraan urusan Kesehatan.

  9. Meningkatkan kinerja jaringan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier.

  8. Memberikan perhatian khusus pada usaha kesehatan sekolah dan posyandu.

  7. Meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan gizi buruk.

  6. Meningkatkan upaya kesehatan lingkungan di kawasan pemukiman, utamanya pada pemukiman kumuh.

  5. Meningkatkan kesadaran masyarakat dan menerapkan pola hidup sehat.

  4. Meningkatkan kinerja dari sistem surveilance, respon cepat dan penanggulangan terhadap penyakit menular antara lain flu burung, DBD,TBC, HIV/AIDS, hepatitis, dan diare.

  3. Menerapkan kebijakan kesehatan yang menyeluruh, terpadu dan merupakan solusi terhadap masalah kota.

  2. Meningkatkan kapasitas penyelenggara urusan kesehatan.

  11. Memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM) urusan wajib Pendidikan.

  Penyelenggaraan urusan Pendidikan antara lain diarahkan untuk: 1. Menerapkan kaidah good governance pada penyelenggaraan urusan Pendidikan.

  10. Memfasilitasi penataan infrastruktur di kawasan pendidikan tinggi dalam rangka meningkatkan daya saing kota.

  9. Mengurangi kesenjangan pelayanan pendidikan

  8. Menjamin akses keluarga miskin terhadap layanan pendidikan dasar dan menengah.

  7. Meminimalkan angka putus sekolah drop-out pendidikan dasar dan menengah.

  6. Memberikan perhatian khusus untuk pembiayaan penyelenggaraan operasional SMK dan agar lulusan SMK semakin berkualitas dan mampu berbahasa Inggris secara aktif.

  5. Meningkatkan mutu lulusan pendidikan dasar dan menengah.

  4. Mengintegrasikan fungsi regulasi pendidikan dasar dan menengah.

  3. Menerapkan kebijakan pendidikan yang menyeluruh, terpadu dan merupakan solusi terhadap masalah kota.

  2. Meningkatkan kapasitas penyelenggara urusan Pendidikan.

2) Urusan Kesehatan

  10. Memperbaiki distribusi fasilitas pelayanan kesehatan (termasuk rumah sakit) serta meningkatkan mutu dan keamanan (safety) pelayanan kesehatan.

  11. Mewujudkan sistem Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat (JPKM) termasuk pelayanan kesehatan untuk keluarga miskin.

  12. Memberdayakan masyarakat dan komunitas profesional kesehatan untuk lebih berperan dalam penyelenggaraan urusan kesehatan.

  13. Melaksanakan pendelegasian upaya kesehatan masyarakat di tingkat Kecamatan dan Kelurahan.

  14. Memberi perhatian khusus terhadap mutu dan keamanan obat yang dikonsumsi masyarakat.

  15. Meningkatkan kinerja pengelolaan Puskesmas dan Rumah Sakit Daerah.

  16. Memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM) urusan wajib kesehatan.

3) Urusan Pekerjaan Umum

  Penyelenggaraan urusan Pekerjaan Umum termasuk dalam kaitannya dengan tata air antara lain diarahkan untuk:

  1. Menerapkan kaidah good governance pada penyelenggaraan urusan Pekerjaan Umum.

  2. Meningkatkan kapasitas penyelenggara urusan Pekerjaan Umum.

  3. Mewujudkan arahan RTRW dengan mendukung pengembangan jalan dan jembatan.

  4. Memelihara dan meningkatkan kapasitas jaringan jalan.

  5. Membangun, meningkatkan dan memelihara sarana dan prasarana Penerangan Jalan Umum (PJU) serta Sarana Jaringan Utilitas (SJU).

  6. Meningkatkan regulasi dan pengelolaan air limbah.

  7. Meningkatkan regulasi dan pengelolaan operasional pelayanan persampahan.

  8. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dan swasta (dunia usaha) dalam penerapan 3R (Reduce, Reuse, Recycle).

  9. Meningkatkan sarana dan prasarana pekerjaan umum.

  10. Memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM) urusan wajib Pekerjaan Umum.

  11. Penyelenggaraan urusan Pekerjaan Umum dalam kaitannya dengan bangunan gedung Pemerintahan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan.

  12. Menyediakan data mutakhir kondisi teknis bangunan milik Pemda yang digunakan untuk layanan pemerintahan dan layanan publik.

  13. Penyediaan dan penataan sarana perkantoran beserta pendukungnya dan bangunan fasilitas umum yang berkualitas dan handal dalam rangka mendukung penyelenggaraan fungsi pemerintahan dan pelayanan masyarakat

  4) Urusan Perumahan

  Penyelenggaraan urusan Perumahan antara lain diarahkan untuk: 1. Menerapkan kaidah good governance pada penyelenggaraan urusan Perumahan.

  2. Meningkatkan kapasitas penyelenggara urusan Perumahan.

  3. Menciptakan kebijakan perumahan dan permukiman yang komprehensif, terpadu dan berperan nyata dalam memecahkan masalah perkotaan.

  4. Meningkatkan ketersediaan rumah susun untuk memenuhi kebutuhan penduduk berpenghasilan rendah.

  5. Mengembangkan lingkungan permukiman yang sehat.

  6. Memindahkan penghuni bantaran kali/situ/danau dan pemukiman ilegal ke rumah susun.

  7. Memfasilitasi akses pembiayaan untuk pembangunan dan perbaikan rumah bagi penduduk berpenghasilan rendah.

  8. Memperbaiki kondisi lingkungan permukiman di kawasan padat/kumuh.

  9. Meningkatkan kualitas lingkungan dengan pembangunan Kampung Terpadu.

  10. Meningkatkan peran masyarakat dan komunitas profesional dalam urusan Perumahan.

  11. Memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM) lainnya urusan wajib Perumahan.

  5) Urusan Penataan Ruang

  Penyelenggaraan urusan Penataan Ruang antara lain diarahkan untuk:

  1. Menerapkan kaidah good governance pada penyelenggaraan urusan Penataan Ruang.

  2. Meningkatkan kapasitas penyelenggara urusan Penataan Ruang.

  3. Mewujudkan regulasi penataan ruang yang berkualitas dan berbasis pada prinsip berkelanjutan, kebersamaan, keadilan dan perlindungan hukum.

  4. Menyelenggarakan penataan ruang Kabupaten Pesisir Selatan secara terpadu

  5. Meningkatkan keterlibatan komunitas profesional secara independen dalam proses pengambilan keputusan pada perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang.

  6) Urusan Perencanaan Pembangunan

  Penyelenggaraan urusan Perencanaan Pembangunan antara lain diarahkanuntuk:

  1. Menerapkan kaidah good governance pada penyelenggaraan urusan Perencanaan Pembangunan.

  2. Meningkatkan kapasitas penyelenggara urusan Perencanaan Pembangunan.

  3. Menerapkan kebijakan perencanaan pembangunan yang menyeluruh, terpadu dan merupakan solusi terhadap masalah kota.

  4. Sinkronisasi fungsi penelitian, urusan statistik, dan urusan Perencanaan Pembangunan.

  5. Menterjemahkan arahan tata ruang ke dalam Rencana Jangka Panjang, Menengah, Tahunan dan Perencanaan Sektor.

  6. Mengembangkan sistem dan metodologi perencanaan daerah.

  7. Mengembangkan kompetensi tenaga perencana urusan, lintas urusan, dan kewilayahan.

  8. Mengembangkan manajemen perencanaan.

  9. Mengembangkan perencanaan kawasan terpadu

  10. Melakukan kerjasama perencanaan pembangunan perekonomian dan sosial 11. Merencanakan pembiayaan pembangunan.

  12. Meningkatkan peran masyarakat dan komunitas profesional dalam perencanaan pembangunan.

  13. Memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM) lainnya urusan wajib Perencanaan Pembangunan.

  7) Urusan Perhubungan

  Penyelenggaraan urusan Perhubungan antara lain diarahkan untuk: 1. Menerapkan kaidah good governance pada penyelenggaraan urusan Perhubungan.

  2. Meningkatkan kapasitas penyelenggara urusan Perhubungan.

  3. Meningkatkan kinerja pelayanan angkutan umum dengan prinsip pelayanan prima dan berstandar internasional.

  4. Menerapkan kebijakan perhubungan yang menyeluruh dan terpadu.

  5. Menyelesaikan pembangunan koridor transportasi.

  6. Meningkatkan kinerja sistem dan pengelolaan transportasi.

  7. Meningkatkan mutu dan kinerja jaringan pelayanan angkutan umum dan mengintegrasikan antar moda angkutan umum.

  8. Mewujudkan arahan pengembangan transportasi dalam RTRW Kabupaten Pesisir Selatan.

  9. Meningkatkan keselamatan pengguna angkutan umum.

  10. Mengoptimalkan jaringan jalan dan sistem angkutan perhubungan.

  11. Mengintegrasikan sistem parkir ke dalam sistem angkutan umum.

  12. Memberdayakan masyarakat dan komunitas profesional perhubungan untuk lebih berperan dalam penyelenggaraan urusan Perhubungan.

  13. Memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM) urusan wajib Perhubungan.

8) Urusan Lingkungan Hidup

  Penyelenggaraan urusan Lingkungan Hidup antara lain diarahkan untuk:

  1. Menerapkan kaidah good governance pada penyelenggaraan urusan Lingkungan Hidup.

  2. Meningkatkan kapasitas penyelenggara urusan Lingkungan Hidup

  3. Menerapkan kebijakan lingkungan hidup yang menyeluruh, terpadu dan merupakan solusi terhadap masalah kota.

  4. Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan

  5. Mengintegrasikan regulasi pengelolaan air limbah, konservasi air tanah dan lingkungan hidup.

  6. Meningkatkan pengawasan dan penegakkan hukum terhadap pelaku pencemaran lingkungan.

  7. Meningkatkan pelaksanaan Pantai Bersih Laut Lestari (PBLL), Langit Biru, Prokasih, Prodasih, Adipura, Green School, dan Adiwiyata.

  8. Meningkatkan perbaikan dan konservasi lingkungan hidup dan sumber daya alam (energi, air, sumber daya laut, flora dan fauna).

  9. Meningkatkan peran masyarakat dan komunitas profesional dalam penyelenggaraan urusan Lingkungan Hidup.

  10. Memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM) urusan wajib Lingkungan Hidup.

  11. Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

  12. Menyusun Rencana Induk RTH sebagai panduan pengembangan RTH ke masa depan.

  13. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya RTH.

  14. Melindungi peruntukan RTH secara konsisten.

  15. Menambah dan mengembangkan taman, hutan, dan kawasan pemakaman serta RTH di sempadan sungai, danau, waduk dan situ.

  16. Meningkatkan kualitas dan kuantitas ornamen dan keindahan kota.

  17. Mengembangkan taman-taman kota.

  Penyelenggaraan urusan Kependudukan dan Catatan Sipil antara lain diarahkan untuk:

  9. Mewujudkan kesetaraan dalam penerapan peraturan kependudukan.

  8. Meningkatkan pengawasan dan penegakkan hukum terhadap penyimpangan pelaksanaan peraturan kependudukan.

  7. Melakukan registrasi kependudukan Kabupaten Pesisir Selatan

  6. Mengembangkan registrasi kematian dan registrasi migrasi masuk dan keluar untuk menyempurnakan data mutasi penduduk.

  5. Menyempurnakan sistem registrasi kependudukan dan melakukan pemutakhiran data kependudukan setiap tahun.

  4. Meningkatkan mutu layanan kependudukan dan catatan sipil kepada masyarakat.

  3. Menerapkan kebijakan kependudukan dan catatan sipil yang menyeluruh, terpadu dan merupakan solusi terhadap masalah kota.

  2. Meningkatkan kapasitas penyelenggara urusan Kependudukan dan Catatan Sipil.

  1. Menerapkan kaidah good governance pada penyelenggaraan urusan Kependudukan dan Catatan Sipil.

  10) Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil

  18. Meningkatkan pedestrian terutama yang menghubungkan halte/terminal dengan bangunan fasilitas publik.

  8. Penyediaan dan pembebasan lahan untuk Pembangunan

  7. Memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM) lainnya urusan wajib Pertanahan.

  6. Meningkatkan peran masyarakat dan komunitas profesional dalam penyelenggaraan urusan Pertanahan.

  5. Mendorong peningkatkan sertifikasi tanah milik masyarakat.

  4. Mengintegrasikan regulasi tentang pemetaan, pertanahan dan penataan ruang.

  3. Menerapkan kebijakan pertanahan yang menyeluruh, terpadu dan merupakan solusi terhadap masalah kota.

  2. Meningkatkan kapasitas penyelenggara urusan Pertanahan.

  Penyelenggaraan urusan Pertanahan antara lain diarahkan untuk: 1. Menerapkan kaidah good governance pada penyelenggaraan urusan Pertanahan.

  9) Urusan Pertanahan

  10. Meningkatkan peran masyarakat dan komunitas profesional dalam penyelenggaraan urusan Kependudukan dan Catatan Sipil.

  11. Memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM) lainnya urusan wajib Kependudukan dan Catatan Sipil.

  11) Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

  Penyelenggaraan urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, antara lain diarahkan untuk:

  1. Menerapkan kaidah good governance pada penyelenggaraan urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

  2. Meningkatkan kapasitas penyelenggara urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

  3. Menerapkan kebijakan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang menyeluruh, terpadu dan merupakan solusi terhadap masalah kota.

  4. Mengintegrasikan regulasi pemberdayaan perempuan dengan pemberdayaan masyarakat dan desa.

  5. Meningkatkan kesadaran dan menggalang masyarakat untuk mencegah dan menanggulangi perdagangan, tindak kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi terhadap perempuan dan anak.

  6. Meningkatkan peran perempuan dalam pelaksanaan ekonomi kerakyatan dan sebagai penerus dan pendidik generasi mendatang.

  7. Menjamin akses bagi perempuan dalam semua aspek pembangunan.

  8. Meningkatkan perlindungan anak.

  9. Memenuhi kebutuhan anak sebagai penerus bangsa.

  10. Meningkatkan peran masyarakat dan komunitas profesional dalam urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

  11. Memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM) lainnya urusan wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

  12) Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

  Penyelenggaraan urusan Keluarga Berencana (KB) dan Keluarga Sejahtera (KS) antara lain diarahkan untuk:

  1. Menerapkan kaidah good governance pada penyelenggaraan urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera.

  2. Meningkatkan kapasitas penyelenggara urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera.

  3. Menerapkan kebijakan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera yang menyeluruh, terpadu dan merupakan solusi terhadap masalah kota.

  4. Mengintegrasikan regulasi urusan KB dan KS dengan urusaan pemberdayaan masyarakat dan desa urusan kependudukan dan catatan sipil, serta urusan kesehatan.

  5. Mengendalikan pertumbuhan penduduk.

  6. Membudayakan dan mensosialisasikan kembali Program Keluarga Berencana khususnya bagi keluarga miskin.

  7. Meningkatkan peran masyarakat dan komunitas profesional dalam urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera.

  8. Memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM) urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

13) Urusan Sosial

  Penyelenggaraan urusan Sosial antara lain diarahkan untuk: 1. Menerapkan kaidah good governance pada penyelenggaraan urusan Sosial.

  2. Meningkatkan kapasitas penyelenggara urusan Sosial.

  3. Menerapkan kebijakan sosial yang menyeluruh, terpadu dan merupakan solusi terhadap masalah kota.

  4. Memberi perhatian khusus pada penanganan anak dan lansia terlantar, gelandangan, pengemis, penyandang cacat, Pekerja Seks Komersial (PSK) dan korban bencana.

  5. Meningkatkan pengelolaan pelayanan panti sosial.

  6. Meningkatkan pembinaan PMKS di masyarakat oleh lembaga non panti, petugas kesejahteraan sosial dan lembaga sosial lainnya.

  7. Meningkatkan kepedulian masyarakat dan komunitas profesional terhadap permasalahan sosial yang ada di lingkungannya.

  8. Tidak melakukan diskriminasi bagi penyandang cacat dalam penyediaan layanan publik, seperti : sekolah, pasar, rumah sakit, dan tempat bekerja.

  9. Menangani korban bencana dengan menyiapkan makan, minum, sarana berteduh sementara, pakaian, selimut, alat masak, pakaian dan logistik untuk beberapa waktu selama belum dapat kembali ke rumahnya.

  10. Mendampingi korban bencana selama di penampungan.

  11. Meningkatkan peran masyarakat dan komunitas profesional dalam penyelenggaraan urusan Sosial.

  12. Memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM) urusan wajib Sosial.

  14) Urusan Ketenagakerjaan

  Penyelenggaraan urusan Ketenagakerjaan antara lain diarahkan untuk:

  1. Menerapkan kaidah good governance pada penyelenggaraan urusan Ketenagakerjaan.

  2. Meningkatkan kapasitas penyelenggara urusan Ketenagakerjaan.

  3. Menerapkan kebijakan ketenagakerjaan yang menyeluruh, terpadu dan merupakan solusi terhadap masalah kota.

  4. Meningkatkan kompetensi lulusan sekolah menengah kejuruan dan pencari kerja dalam sektor jasa tersier agar memenuhi kebutuhan pasar kerja.

  5. Memfasilitasi penyediaan diklat khusus sektor jasa tersier yang lulusannya bersertifikat kompetensi dan memberi insentif bagi usaha-usaha yang banyak menyerap tenaga kerja spesifik tersebut.

  6. Melakukan kerjasama dengan Pemerintah Pusat dan Provinsi untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas tenaga kerja yang memiliki sertifikat kompetensi.

  7. Meningkatkan perlindungan terhadap tenaga kerja.

  8. Meningkatkan hubungan industrial tenaga kerja.

  9. Memfasilitasi pembentukan Lembaga Kerjasama Bipartit.

  10. Meningkatkan pengawasan pengiriman tenaga kerja ke luar negeri.

  11. Meningkatkan akses masyarakat terhadap jaringan informasi pasar kerja melalui internet.

  12. Mengembangkan potensi pengiriman tenaga perawat dengan kemampuan khusus.

  13. Meningkatkan peran masyarakat dan komunitas profesional dalam penyelenggaraan urusan Ketenagakerjaan.

  14. Memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM) urusan wajib Ketenagakerjaan.

  15) Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

  Penyelenggaran urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain diarahkan untuk:

  1. Menerapkan kaidah good governance pada penyelenggaraan urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM).

  2. Meningkatkan kapasitas penyelenggara urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM).

  3. Menerapkan kebijakan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang menyeluruh, terpadu dan merupakan solusi terhadap masalah daerah .

  4. Mengembangkan dan melaksanakan sistem registrasi UKM termasuk kaki lima dan melakukan pemutakhiran data setiap tahun.

  3. Menerapkan kebijakan Penanaman Modal yang menyeluruh, terpadu dan merupakan solusi terhadap masalah kota.

  Penyelenggaraan urusan Kebudayaan antara lain diarahkan untuk: 1. Menerapkan kaidah good governance pada penyelenggaraan urusan Kebudayaan.

  17) Urusan Kebudayaan

  10. Memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM) urusan wajib Penanaman Modal.

  9. Meningkatkan peran masyarakat dan komunitas profesional dalam penyelenggaraan urusan Penanaman Modal.

  8. Meningkatkan kontribusi BUMD terhadap Pendapatan Asli Daerah.

  7. Regulasi untuk pengembangan kawasan ekonomi khusus.

  6. Regulasi untuk memfasilitasi pengembangan kawasan financial centre.

  5. Mempermudah proses untuk memulai usaha, kerjasama investasi, promosi terpadu investasi, perdagangan dan pariwisata.

  4. Mengintegrasikan pengelolaan seluruh perijinan usaha menjadi satu pintu dan menggunakan fasilitas internet.

  2. Meningkatkan kapasitas penyelenggara urusan Penanaman Modal.

  5. Meningkatkan sistem dan manajemen pembinaan lembaga dan pengelola koperasi dan UKM.

  1. Menerapkan kaidah good governance pada penyelenggaraan urusan Penanaman Modal.

  Penyelenggaran urusan Penanaman Modal antara lain diarahkan untuk:

  16) Urusan Penanaman Modal

  11. Memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM) urusan wajib Koperasi dan UKM.

  10. Meningkatkan peran masyarakat dan komunitas profesional dalam penyelenggaraan urusan Koperasi dan UKM.

  9. Regulasi untuk memfasilitasi penyediaan ruang bagi koperasi, UKM, dan kaki lima

  8. Memfasilitasi pengembangan sumber daya ekonomi lokal.

  7. Regulasi untuk meningkatkan akses Koperasi dan UKM terhadap modal, teknologi, dan pasar.

  6. Meningkatkan kinerja jaringan koperasi dan UKM.

  2. Meningkatkan kapasitas penyelenggara urusan Kebudayaan.

  3. Menciptakan kebijakan kebudayaan yang komprehensif, terpadu dan berperan nyata terhadap pemecahan masalah perkotaan.

  4. Menyeleksi jenis olahraga tertentu untuk dimassalkan dan dimasukkan dalam kurikulum pendidikan formal sebagai instrumen penanaman budaya sportif.

  19) Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

  11. Memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM) urusan wajib Pemuda dan Olahraga.

  10. Meningkatkan peran masyarakat dan komunitas profesional dalam penyelenggaraan urusan Pemuda dan Olahraga.

  9. Regulasi untuk meningkatkan pembinaan gerakan kepramukaan dan lembaga kepemudaan.

  8. Meningkatkan sarana prasarana olahraga masyarakat dan gelanggang olahraga

  7. Regulasi untuk meningkatkan pembinaan lembaga olahraga.

  6. Mewujudkan prestasi olahragawan dan cabang-cabang olahraga.

  5. Memberikan prioritas pembinaan terhadap jenis olahraga prestasi untuk tingkat Nasional dan Regional.

  3. Menerapkan kebijakan Pemuda dan Olahraga yang menyeluruh, terpadu dan merupakan solusi terhadap masalah daerah.

  4. Mengintegrasikan regulasi urusan Kebudayaan, fungsi Permuseuman dan urusan Kepariwisataan.

  2. Meningkatkan kapasitas penyelenggara urusan Pemuda dan Olahraga.

  1. Menerapkan kaidah good governance pada penyelenggaraan urusan Pemuda dan Olahraga.

  Penyelenggaraan urusan Pemuda dan Olahraga antara lain diarahkan untuk:

  18) Urusan Pemuda dan Olahraga

  9. Memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM) urusan wajib Kebudayaan.

  8. Meningkatkan peran masyarakat dan komunitas profesional dalam penyelenggaraan urusan Kebudayaan.

  6. Pemeliharaan dan pemugaran bangunan tua dan bersejarah 7. Memugar dan mengembangkan kawasan bernilai sejarah.

  5. Mengembangkan budaya lokal sebagai bagian dari budaya daerah.

  Penyelenggaraan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri antara lain diarahkan untuk:

  1. Menerapkan kaidah good governance pada penyelenggaraan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri.

  2. Meningkatkan kapasitas penyelenggara urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri.

  3. Menerapkan kebijakan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri yang menyeluruh, terpadu dan merupakan solusi terhadap masalah daerah.

  4. Regulasi dan fasilitasi untuk pembinaan kelompok masyarakat dalam upaya mencegah timbulnya konflik antar anggota masyarakat.

  5. Regulasi dan fasilitasi pembinaan terhadap Forum Komunikasi Kerukunan Antar Umat Beragama (FKKUB) dalam upaya meningkatkan perannya.

  6. Fasilitasi partai politik dalam rangka meningkatkan perannya memberikan pendidikan politik kepada masyarakat dan menumbuhkan pemimpin politik.

  7. Meningkatkan peran masyarakat dan komunitas profesional dalam penyelenggaraan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri.

  8. Memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM) lainnya urusan wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri.

  

20) Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

  Penyelenggaraan urusan Otonomi Daerah dan Pemerintahan Umum antaralain diarahkan untuk:Menerapkan kaidah good governance pada penyelenggaraan urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

  1. Meningkatkan kapasitas penyelenggara urusan Otonomi Daerah, dan Pemerintahan Umum.

  2. Menerapkan kebijakan urusan Otonomi Daerah dan Pemerintahan Umum yang menyeluruh, terpadu dan merupakan solusi terhadap masalah daerah.

  3. Mengintegrasikan regulasi dan kebijakan perangkat daerah, kepegawaian serta fungsi diklat.

  4. Regulasi dan kebijakan dalam upaya memperkuat pemerintahan Kelurahan dan Kecamatan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

  5. Regulasi dan pelaksanaan pendelegasian kewenangan kepada satuan kerja perangkat daerah di Kecamatan dan Kelurahan dalam rangka mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.

  6. Meningkatkan kapasitas fungsi regulator Kabupaten Pesisir Selatan

  7. Reformasi birokrasi dalam upaya mengubah orientasi perangkat daerah untuk lebih berorientasi kepada masyarakat/lapangan.

  17. Regulasi dan kebijakan dalam rangka meningkatkan ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat.

  3. Menerapkan kebijakan ketahanan pangan yang menyeluruh, terpadu dan merupakan solusi terhadap masalah kota.

  2. Meningkatkan kapasitas penyelenggara urusan Ketahanan Pangan.

  1. Menerapkan kaidah good governance pada penyelenggaraan urusan Ketahanan Pangan.

  Penyelenggaraan urusan Ketahanan Pangan antara lain diarahkan untuk:

  20. Memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM) urusan wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian.

  19. Meningkatkan peran masyarakat dan komunitas profesional dalam penyelenggaraan urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

  18. Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana penyelenggaraan urusan Otonomi Daerah dan Pemerintahan Umum.

  16. Kerjasama Pemerintah Daerah dengan TNI, Polri, Kejaksaan dan Pengadilan dalam rangka meningkatkan ketahanan dan stabilitas politik, ekonomi, sosial budaya dan keamanan di Kabupaten Pesisir Selatan

  8. Menerapkan transparansi dan meningkatkan akuntabilitas publik.

  15. Regulasi dan kebijakan dalam upaya meningkatkan pelayanan pencegahan dan penanggulangan kebakaran, evakuasi, rescue dan pengelolaan bencana.

  14. Melakukan seleksi dan penempatan SDM aparatur berdasarkan kompetensi.

  13. Menerapkan teknologi informasi pada semua tingkat pemerintahan untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan.

  12. Mengintegrasikan pelayanan dalam satu pintu dan mengembangkan pelayanan dengan menggunakan internet.

  11. Mengimplementasikan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP).

  10. Melaksanakan penegakkan hukum atas penyimpangan peraturan perundang- undangan.

  9. Meningkatkan kinerja pengawasan internal daerah.

21) Urusan Ketahanan Pangan

  4. Mengamankan jalur supply, gudang penyediaan stock, sistem dan mekanisme distribusi bahan pokok ( beras, terigu, minyak goreng dan lain-lain).

  5. Melaksanakan pemetaan dan mengamankan jalur supply setiap jenis bahan pokok.

  6. Melaksanakan pemetaan, mengembangkan, menyebarkan dan mengamankan gudang bahan pokok.

  7. Melaksanakan pemetaan, mengembangkan dan mengamankan sistem dan mekanisme distribusi bahan pokok.

  8. Mengembangkan pola diversifikasi pangan.