PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN (Studi Kasus di Sekolah Menengah Assalihiyah, Thungphla, Khokpho, Pattani, Thailand Selatan Tahun 2015) - Test Repository

  

PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN

(Studi Kasus di Sekolah Menengah Assalihiyah, Thungphla, Khokpho,

Pattani, Thailand Selatan Tahun 2015)

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

Oleh:

Titik Isniatus Sholikhah

  

NIM: 11111100

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2015

  MOTTO

َضْعَ ب ْمُهَقيِذُيِل ِساَّنلا يِدْيَأ ْتَبَسَك اَمِب ِرْحَبْلاَو ِّرَ بْلا يِف ُداَسَفْلا َرَهَظ

َو ُعِ ْرَ ي ْمُهَّ َعَل ا ُ ِمَ يِذَّلا

  

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena

perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka

sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke

jalan yang benar).” (Q.S Ar Rum: 41)

  PERSEMBAHAN

  Puji syukur ke hadirat Allah Swt. atas limpahan rahmat serta karuniaNya, skripsi ini penulis persembahkan untuk :

  1. Ayah dan ibundaku tersayang, Muh. Sahid dan Siti Fatimah yang selalu membimbingku, memberikan doa, nasihat, kasih sayang, dan motivasi dalam kehidupanku.

  2. Ketujuh saudaraku kakak Hadi Muhdlorun, kakak Alimah, kakak Sri Puji Wahyuni, kakak Ismun, kakak Zaenal Arifin, kakak Khoirul Ahzani, dan kakak Nurul Yaqin atas motivasi yang tak ada hentinya kepadaku sehingga proses penempuhan gelar sarjana ini bisa tercapai.

  3. Dosen Pembimbing Akademik sekaligus pembimbing skripsiku, ibu Dr.

  Lilik Sriyanti, M.Si.

  4. Bapak M. Yusuf Khummaini, M. HI. yang telah memberikanku inspirasi.

  5. Ketua Jurusan PAI, ibu Siti Rukhayati, M.Ag.

  6. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan motivasi kepadaku dan membantu menyelesaikan skripsi ini.

  7. Para kyai, ustadz-ustadzah, santri, dan keluarga besar Pondok Pesantren Salafiyah, Pulutan, Sidorejo, Salatiga.

  8. Para guru, siswa-siswi, dan karyawan Sekolah Menengah Assalihiyah, Thungphla, Khokpho, Pattani, Thailand Selatan.

  9. Keluarga besar dan kanda yunda Jam’iyyatul Qura’ wal Huffadz Al Furqan IAIN Salatiga.

  10. Keluarga besar dan sahabat-sahabati di organisasi ekstra kampus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) kota Salatiga, terimakasih atas doa dan motivasinya sehingga penulisan skripsi ini bisa terselesaikan.

  11. Teman-teman seperjuanganku angkatan 2011 khususnya jurusan PAI

KATA PENGANTAR

  Bismillahirrahmanirrohim

  Puji syukur

  alhamdulillahi robbil‟alamin, penulis panjatkan

  kepada Allah Swt yang selalu memberikan nikmat, kaunia, taufik, serta hidayah-Nya kepada penulis sehinggap penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan (Studi Kasus di Sekolah Menengah Assalihiyah, Thungphla, Khokpho, Pattani, Thailand Selatan Tahun 2015).

  Tidak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada nabi agung Muhammad Saw, kepada keluarga, sahabat, serta para pengikutnya yang selalu setia dan menjadikannya suri tauladan yang mana beliaulah satu-satunya umat manusia yang dapat mereformasi umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman terang benerang yakni dengan ajarannya agama Islam.

  Penulisan skripsi ini pun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

  1. Rektor IAIN Salatiga, Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.

  2. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Suwardi, M.Pd.

  3. Ketua jurusan PAI IAIN Salatiga, Siti Rukhayati, M.Ag.

  4. Dr. Lilik Sriyanti, M.Si. selaku pembimbing akademik sekaligus mengarahkan, dan meluangkan waktunya untuk penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.

  5. Bapak M. Yusuf Khummaini, M.HI. yang telah memberikan ide dan inspirasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  6. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan S1.

  7. Kepala Sekolah Menengah Assalihiyah, Thungphla, Khokpho, Pattani, Thailand Selatan yang telah memberikan izin penelitian.

  Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, serta para pembaca pada umumnya. Amin.

  Salatiga, 12 Desember 2015

  Titik Isniatus Sholikhah

  NIM: 11111100

  

ABSTRAK

  Sholikhah, Titik Isniatus. 2015. Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan (Studi Kasus di Sekolah Menengah Assalihiyah, Thungphla, Khokpho, Pattani, Thailand Selatan Tahun 2015). Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Lilik Sriyanti, M.Si.

  Kata kunci: Pendidikan Karakter, Peduli Lingkungan.

  Kerusakan lingkungan hidup yang terjadi adalah tak lain karena ulah tangan manusia itu sendiri yaitu kurangnya rasa peduli lingkungan yang dimiliki. Oleh karenanya, nilai-nilai budaya peduli lingkungan ini akan lebih baik jika ditanamkan sejak dini pada peserta didik. Sehingga sikap peduli lingkungan tersebut akan mengkarakter dalam jiwanya untuk kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari pada kondisi apapun dan di manapun ia berada.

  Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pendidikan karakter peduli lingkungan secara islami, bagaimana pendidikan karakter peduli lingkungan serta faktor-faktor yang menjadi penunjang dan penghambat dalam penanaman karakter peduli lingkungan melalui pendidikan kepada siswa di Sekolah Menengah Assalihiyah Thungphla, Khokpho, Pattani, Thailand Selatan.

  Jenis penelitian ini adalah termasuk jenis penelitian lapangan (field

  

research ) dan bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini

  meliputi sumber primer yakni hasil wawancara kepala sekolah, guru, siswa, dan petugas kebersihan, dan sumber sekunder yang dapat berupa foto-foto kegiatan terkait pendidikan lingkungan, buku kurikulum, profil sekolah, dan sertifikat penghargaan bagi sekolah. Pengumpulan data ini dilakukan dengan mengadakan wawancara, observasi, dan dokumentasi.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, pendidikan karakter peduli lingkungan secara islami adalah program pendidikan yang dirancang untuk membina keterampilan siswa dalam memahami hubungan antar manusia dan lingkungan fisiknya, mengembangkan sikap siswa untuk senantiasa melestarikan lingkungan menuju peningkatan kualitas hidup dengan menggunakan cara yang islami sesuai dengan ajaran Islam. Kedua, pelaksanaan pendidikan karakter peduli lingkungan di Sekolah Menengah Assalihiyah dititikberatkan pada masalah menjaga kebersihan lingkungan yang berdasarkan hadits Rasulullah Saw. yaitu kebersihan merupakan bagian dari iman. Penanaman karakter peduli lingkungan ini termasuk realisasi program Green Environment seperti yang berlaku di negara Indonesia. Pendidikan karakter peduli lingkungan diberikan dengan berbagai model salah satunya keteladanan. Ketiga, faktor penunjang pendidikan karakter peduli lingkungan di sini adalah kebiasaan siswa di rumah yang rajin dan peran serta guru. Sedangkan faktor penghambatnya adalah sifat malas siswa dan kondisi luar masyarakat yang berbeda.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL .................................................................................... i HALAMAN BERLOGO .............................................................................. ii HALAMAN NOTA PEMBIMBING ........................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iv HALAMAN DEKLARASI .......................................................................... v HALAMAN MOTTO ................................................................................. vi HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... vii KATA PENGANTAR ................................................................................. ix ABSTRAK ................................................................................................... xi DAFTAR ISI ................................................................................................ xii DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvii

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah ................................................................

  B.

  6 Rumusan Masalah .........................................................................

  C.

  7 Tujuan Penelitian ...........................................................................

  D.

  7 Kegunaan Penelitian ......................................................................

  E.

  9 Penegasan Istilah ............................................................................

  F.

  11 Tinjauan Pustaka........................................................................... .

  G.

  Metode Penelitian............................................................................ 15 H. Sistematika Penulisan...................................................................... 25

  BAB II PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN A.

  27 Pengertian Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan.....................

  B.

  40 Landasan Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan.......................

  1.

  40 Ayat Al Quran dan Hadits......................................................

  2.

  43 Program Adiwiyata.................................................................

  3.

  44 Program Green Environment..................................................

  C.

  45 Model Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan...........................

  1.

  47 Tunjukkan Teladan………………………………………….

  2.

  55 Arahkan (berikan bimbingan)……………………………….

  3.

  57 Dorongan…………………………………………………….

  4.

  59 Zakiyah (murni-suci-bersih)………………………………...

  5.

  61 Kontinuitas (pembiasaan)…………………………………...

  6. Ingatkan……………………………………………………… 65 7.

  66 Repetition (pengulangan)…………………………………… 8.

  67 Organisasikan………………………………………………..

  9.

  68 Heart (hati)…………………………………………………..

  D.

  73 Strategi Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan………………..

  1.

  73 Strategi cheerleading………………………………………..

  2.

  74 Strategi pujian dan hadiah…………………………………...

  3.

  74 Strategi define-and-drill……………………………………..

  4.

  74 Strategi forced formality…………………………………….

  5.

  75 Strategi traits of month………………………………………

  E.

  Tujuan....................................................................................... 81 6. Struktur Organisasi Sekolah Menengah Assalihiyah..............

  Menengah Assalihiyah, Thungphla, Khokpho, Pattani, Thailand Selatan...... ...............................................................

  90 1. Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan di Sekolah

  89 B. Paparan Temuan Penelitian ............................................................

  86 10. Sarana dan Prasarana..............................................................

  Kurikulum................................................................................ 85 9. Jumlah Guru, Siswa, dan Ketenagakerjaan.............................

  82 7. Sistem Pembelajaran................................................................ 84 8.

  81 4. Misi.......................................................................................... 81 5.

  Faktor Penunjang Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan……..

  79 3. Visi..........................................................................................

  BAB III HASIL PENELITIAN A. GambaranUmum Lokasi Penelitian................................................. 79 1. Kondisi Geografis..................................................................... 79 2. Profil Sekolah Menengah Assalihiyah....................................

  Pendidikan………………………………………………................. 77

  Lingkungan Melalui

  Pengaruh nurture…………………………………………….. 75 F. Faktor Penghambat/Kendala Penanaman Karakter Peduli

  75 1. Pengaruh nature……………………………………………… 75 2.

  90

  2. Faktor-faktor Penunjang dan Penghambat Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan di Sekolah Menengah Assalihiyah, Thungphla, Khokpho, Pattani, Thailand Selatan.................... ................................................................. 112

  BAB IV ANALISIS DATA A. Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan di Sekolah Menengah Assalihiyah, Thungphla, Khokpho, Pattani, Thailand Selatan................................................................................. ........... 118 B. Faktor-faktor Penunjang dan Penghambat Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan di Sekolah Menengah Assalihiyah, Thungphla, Khokpho, Pattani, Thailand Selatan ........................... 143 BAB V PENUTUP A.

  147 Kesimpulan ....................................................................................

  B.

  149 Saran ..............................................................................................

  C.

  150 Penutup.......................................................................................... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

1.

Tabel 3.1 jadwal kegiatan belajar………………………………………….. 85 2.Tabel 3.2 nama guru bidang agama………………………………………... 86 3. Tabel 3.3 nama guru bidang akademik..........................................................

  88 4. Tabel 3.4 jumlah siswa tiap kelas..................................................................

  89 5. Tabel 3.5 daftar sarana prasana sekolah.......................................................

  89

DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Daftar SKK 2. Riwayat Hidup Penulis 3. Nota Pembimbing Skripsi 4. Surat Keterangan Melakukan Penelitian 5. Lembar Konsultasi 6. Pedoman Wawancara 7. Verbatim Wawancara 8. Foto-foto

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan hidup adalah tempat di mana manusia tinggal dan

  melakukan segala aktivitasnya. Lingkungan hidup yang baik, indah, rapi, sejuk dan sehat akan menimbulkan ketenangan hati dan rasa nyaman bagi orang-orang yang berada di sekelilingnya. Salah satu ciri lingkungan baik dan sehat adalah lingkungan hidup yang bebas dari sampah yang berceceran, penuh dengan tanaman pepohonan yang hijau dan rindang. Menjaga lingkungan adalah kewajiban setiap manusia. Bukan hanya petugas kebersihan di setiap lingkungan tertentu saja seperti petugas kebersihan sekolah (tukang kebun), petugas kebersihan kota, atau yang lainnya.

  Sebagaimana diketahui bersama bahwa banyak polusi yang semakin merajalela khususnya di Indonesia mulai dari pembuangan sampah-sampah yang menumpuk, asap kendaraan bermotor, limbah industri, pencemaran bahan kimia lainnya dan masih banyak lagi. Hal tersebut pasti akan mengancam keberadaan seluruh ekosistem yang ada dan menjadikan berkurangnya jumlah sumber daya alam yang tersedia.

  Maka dari itu, pendidikan karakter peduli lingkungan sangat dibutuhkan dan harus ditanamkan mulai sejak dini, karena peduli lingkungan termasuk salah satu dari 18 nilai karakter versi Kemendiknas (Suyadi, 2013: 7-9). pembiasaan yang sesuai dengan perkembangan jiwanya (Zainuddin, 1991: 107) agar masalah-masalah kerusakan alam bisa ditanggulangi. Mulai dari hal kecil misalnya, tentang pembuangan sampah. Membuang sampah pada tempatnya sangat perlu dibudayakan. Di samping itu, manusia kini telah diberi kemampuan yang luar biasa oleh Tuhan untuk memanfaatkan akalnya. Manusia hendaknya bisa menggunakan daya pikirnya untuk mengubah barang yang sudah tak terpakai menjadi barang yang dapat dimanfaatkan kembali. Oleh karena itu, pengolahan sampah sangat diperlukan.

  Kerusakan alam yang terjadi dan membuat rasa menjadi tidak nyaman untuk ditinggali adalah tak lain ulah manusia itu sendiri yang melakukan pengrusakan tanpa adanya pelestarian. Oleh karenanya, agama Islam sangat menganjurkan untuk selalu menjaga dan melestarikan lingkungan hidup (alam). Firman Allah dalam Al Quran QS Ar Rum: 41 sebagai berikut (al Quran dan Terjemahannya, 2013: 408):

  

اوُلِمَع يِذَّلا َضْعَ ب ْمُهَقيِذُيِل ِساَّنلا يِدْيَأ ْتَبَسَك اَِبِ ِرْحَبْلاَو ِّرَ بْلا ِفِ ُداَسَفْلا َرَهَظ

َووُعِ ْرَ ي ْمُهَّلَعَل

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena

perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka

sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke

jalan yang benar).”

  Berkebalikan dengan ayat di atas, umat manusia diperintahkan oleh Allah Swt untuk selalu menjaga lingkungannya, karena apa yang diperbuat semuanya akan kembali kepada manusia itu sendiri. Seperti halnya bermakna barang siapa menanam pasti dia akan menuai hasilnya. Artinya, jika seseorang menanamkan benih kebaikan, maka kebaikan pula yang akan ia terima. Sebaliknya, jika seseorang menanamkan benih keburukan, maka keburukan pula yang akan kembali kepadanya. Misalnya, ketika manusia mampu menjaga lingkungannya agar tetap bersih, perasaan hati dan pikiran akan terasa tenang, nyaman, dan damai. Selain itu, lingkungan yang bersih dan rapi akan sedap dipandang.

  Pada dasarnya manusia adalah mahluk yang cinta damai dan keindahan. Secara fitrah, tak ada satupun manusia yang bisa membenarkan perilaku manusia (baik pribadi maupun kelompok) yang merugikan manusia atau makhluk lain termasuk lingkungan hidup (alam). Manusia akan selalu berusaha untuk berbuat kebaikan dan menjaga lingkungan hidupnya. Membiasakan hidup bersih dan sehat jasmani-rohani itu juga termasuk tujuan kurikuler studi agama Islam (Tafsir, 2008: 19). Selain itu, menurut Mahmud Yunus, mementingkan kebersihan adalah salah satu dari tiga aspek kepribadian manusia yang harus dibina dalam pendidikan agama Islam (Tafsir, 2008: 56). Oleh karenanya, hal tersebut perlu pembiasaan yang baik pula karena terkadang manusia lalai akan perbuatannya. Contoh kecil, makan dan membuang bungkus snack sembarangan di jalan.

  Tidak kalah penting juga harus ada upaya yang serius untuk membudayakan peduli lingkungan hidup melalui dunia pendidikan. menginternalisasi dan menanamkan nilai-nilai budaya peduli lingkungan hidup kepada seluruh warga masyarakat yang kini tengah gencar menuntut ilmu di dunia pendidikan khususnya pendidikan formal sekolah seperti yang diungkapkan Al Ghazali tentang kemuliaan menuntut ilmu sesuai dengan perintah Allah dalam Al Quran surat at Taubah: 122 (Zainuddin, 1991: 25):

  

ِفِ اوُهَّقَفَ تَيِل ٌةَفِئاَط ْمُهْ نِم ٍةَقْرِف ِّلُك ْنِم َرَفَ ن لاْوَلَ ف ًةَّفاَك اوُرِفْنَ يِل َووُنِمْؤُمْلا َواَك اَمَو

ِنيِّدلا

“Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi semuanya (ke

medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara

mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang

agama”.

  Nilai-nilai budaya peduli lingkungan ini akan lebih baik jika ditanamkan sejak dini pada peserta didik. Karena, dengan demikian pembiasaan tersebut terbangun lebih dini yang akan membawanya kepada kebiasaan baik (peduli lingkungan hidup) sampai masa tuanya.

  Nilai-nilai kearifan lokal masyarakat setempat juga perlu terus digali dan dikembangkan secara kontekstual untuk selanjutnya disemaikan ke dalam dunia pendidikan melalui proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Pola dan gaya penyajiannya pun tidak bercorak teoretis dan dogmatis seperti orang khutbah, melainkan harus lebih interaktif dengan mengajak peserta didik untuk berdiskusi dan bertukar pikiran melalui topik-topik lingkungan hidup yang menarik.

  Oleh karena itu, penanaman karakter peserta didik akan peduli mudah dilakukan karena seorang guru atau pendidik harus memiliki cara tersendiri untuk menanamkan karakter tersebut. Pendidik akan memilah mana model pendidikan yang dianggap paling efektif. Pendidik harus mengetahui tabiat pembawaan, adat istiadat, dan pemikiran murid agar tidak salah arah dalam mendidik anak-anak (Rosyadi, 2004: 189). Suatu institusi pendidikan juga pasti memiliki tradisi masing-masing yang dikatakan sebagai “kearifan lokal”.

  Sekolah Menengah Assalihiyah, Thungphla, Khokpho, Pattani, Thailand Selatan adalah salah satu sekolah yang berbasis agama Islam di wilayah Thailand Selatan. Meskipun mayoritas masyarakat Thailand Selatan beragama Islam, namun mereka tetap harus menyesuaikan diri dan bersosialisasi dengan masyarakat Thailand dengan agama Budha yang dominan. Untuk mampu bersaing dengan seluruh sekolah di Thailand, Sekolah Menengah Assalihiyah harus mampu mencetak peserta didik yang berilmu, beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia serta mencetak generasi yang menghayati nilai Islam demi terwujudnya masyarakat yang maju, inovatif, progresif, dan berteknologi. Sekolah Menengah Assalihiyah telah mendapatkan penghargaan 4 kali atas prestasi menjaga kebersihan lingkungan sekolah dari kerajaan. Hal tersebut perlu dukungan dari seluruh warga sekolah agar dapat mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih.

  Di lembaga pendidikan formal (sekolah), guru memiliki contoh, membiasakan, dan mengajar (Tafsir, 2008: 78) termasuk untuk mengajarkan pendidikan karakter peduli lingkungan kepada peserta didiknya. Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan dengan kepala Sekolah Menengah Assalihiyah, bahwa di sekolah ini ditanamkan pula karakter peduli lingkungan melalui pendidikan dan utamanya tentang kebersihan. Sebagai lembaga sekolah yang berbasis Islam, pendidik mampu memilih model-model pendidikan yang berlandaskan ajaran Islam.

  Namun, pendidikan karakter peduli lingkungan ini belum mencapai hasil yang maksimal. Penulis juga mengamati masih ada beberapa sudut sekolah yang kurang terjaga kebersihan lingkungannya. Penulis ingin meneliti lebih jauh berkenaan dengan upaya penanaman karakter peduli lingkungan yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Assalihiyah ini.

  Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian dengan judul: PENDIDIKAN

  KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN (Studi Kasus di Sekolah Menengah Assalihiyah, Thungphla, Khokpho, Pattani, Thailand Selatan Tahun 2015).

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah yang telah peneliti sampaikan di atas, maka peneliti dapat merumuskan beberapa rumusan masalah:

1. Bagaimana pendidikan karakter peduli lingkungan secara islami?

2. Bagaimana pendidikan karakter peduli lingkungan di Sekolah

  Menengah Assalihiyah, Thungphla, Khokpho, Pattani, Thailand Selatan? 3. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penunjang dan penghambat dalam penanaman karakter peduli lingkungan melalui pendidikan pada siswa di Sekolah Menengah Assalihiyah, Thungphla, Khokpho, Pattani, Thailand Selatan? C.

   Tujuan Penelitian

  Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama bahwa setiap kegiatan atau aktivitas yang dilakukan seseorang pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah: 1.

  Untuk mengetahui bagaimana pendidikan karakter peduli lingkungan secara islami.

  2. Untuk mengetahui bagaimana pendidikan karakter peduli lingkungan di Sekolah Menengah Assalihiyah, Thungphla, Khokpho, Pattani, Thailand Selatan.

  3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penunjang dan penghambat dalam penanaman karakter peduli lingkungan melalui pendidikan kepada siswa di Sekolah Menengah Assalihiyah, Thungphla, Khokpho, Pattani, Thailand Selatan.

D. Kegunaan Penelitian

  Adapun kegunaan yang diharapkan dalam penulisan skripsi ini

  1. Secara teoretis a.

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa sumbangsih bagi pendidik, peserta didik, dan civitas academic khususnya di Sekolah Menengah Assalihiyah, Thungphla, Khokpho, Pattani, Thailand Selatan dan bagi seluruh umat manusia termasuk warga negara Indonesia agar lebih meningkatkan rasa kepedulian terhadap lingkungan.

  b.

  Memberikan informasi bagi masyarakat luas (pembaca) bahwa ada model pendidikan tersendiri yang digunakan dalam menanamkan pengamalan rasa kepedulian terhadap lingkungan hidup. Model pendidikan tersebut disesuaikan dengan kondisi masyarakat yang dihadapi.

  2. Secara praktis Adapun manfaat praktis yang diharapkan di antaranya: a.

  Bagi Sekolah Menengah Assalihiyah, Thungphla, Khokpho, Pattani, Thailand Selatan: 1)

  Untuk mengetahui manfaat atas pendidikan karakter peduli lingkungan yang selama ini telah diterapkan, 2)

  Untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam proses penanaman karakter peduli lingkungan melalui pendidikanbagi pendidik, untuk kemudian dicarikan solusi terbaik. b.

  Bagi lembaga pendidikan di Indonesia, dapat mengambil contoh model pendidikan karakter peduli lingkungan yang dinilai efektif untuk kemudian diterapkan oleh pendidik kepada peserta didik sehingga memunculkan generasi Indonesia yang peduli akan lingkungan hidupnya.

  c.

  Hasil penelitian ini diharapkan bisa dijadikan acuan bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji lebih dalam dengan fokus dan setting berbeda untuk memperoleh perbandingan. Sehingga memperkaya temuan-temuan penelitian tentang model pendidikan karakter peduli lingkungan.

  d.

  Bagi masyarakat luas, di antaranya dapat mengetahui dan memanfaatkan model pendidikan karakter peduli lingkungan yang efektif untuk ditanamkan kepada setiap orang agar tercipta karakter pribadi yang baik, sesuai dengan harapan masyarakat, bangsa, dan agama.

E. Penegasan Istilah

  Agar tidak terjadi kesalahpahaman pengertian dalam memahami topik penelitian ini, maka peneliti perlu memberikan penegasan istilah untuk beberapa kata yang kelihatannya masih abstrak, sehingga mempermudah pembahasan selanjutnya.

  Adapun pembahasan istilah yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Pendidikan Karakter Kata pendidikan dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia, pendidikan merupakan upaya yang dilakukan dengan sadar untuk mendatangkan perubahan sikap dan perilaku seseorang melalui pengajaran dan latihan (Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 12,1990: hlm. 365). Kata karakter sebagaimana didefinisikan oleh Ryan dan Bohlin, mengandung tiga unsur pokok, yaitu mengetahui kebaikan (knowing the good), mencintai kebaikan (loving the good), dan melakukan kebaikan (doing the good) (Majid dan Dian Andayani, 2013: 11).

  Dengan demikian, pendidikan karakter dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan dengan sadar untuk mendatangkan perubahan sikap dan perilaku seseorang melalui pengajaran dan latihan sehingga seseorang dapat mengetahui, mencintai dan melakukan kebaikan.

  Pendidikan karakter adalah bentuk pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada aspek kognitif saja, melainkan lebih berorientasi pada proses pengembangan potensi anak melalui pembiasaan sifat-sifat dan nilai-nilai karakter yang baik.

  2. Peduli lingkungan Menurut kamus besar Bahasa Indonesia peduli adalah mengindahkan, memperhatikan, dan menghiraukan (Pusat Bahasa

  Departemen Nasional, 2007: 841). Sedangkan kata lingkungan dalam lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar (Suyadi, 2013: 9). Lingkungan yang dimaksud dalam penelitian ini difokuskan di lingkungan Sekolah Menengah Assalihiyah, Thungphla, Khokpho, Pattani, Thailand Selatan.

F. Tinjauan Pustaka

  Dasar atau acuan berupa teori-teori atau temuan-temuan dari berbagai hasil penelitian sebelumnya merupakan hal yang kiranya perlu untuk dijadikan sebagai data acuan atau pendukung bagi penelitian ini. Hasil penelitian terdahulu yang hampir memiliki kesamaan topik dengan penelitian yang dilakukan peneliti di antaranya yaitu:

1. Penelitian yang dilakukan Umam (2014) yang berjudul Model

  Pendidikan Karakter Islami pada Siswa di SMK Al Ma‟arif Demak Tahun Pelajaran 2103/2014 . Hasil penelitian ini menunjukkan model

  pendidikan karakter islami pada siswa di SMK Al Ma’arif Demak tahun pelajaran 2013/2014 dilakukan melalui proses penanaman karakter siswa baik di dalam maupun di luar kelas dengan memberikan materi yang mengarah pada akhlakul karimah dan pelaksanaan kegiatan ibadah harian di sekolah seperti shalat sunnah dzuha dan

  Sedangkan penerapannya bagi pembentukan perilaku islami pada siswa yaitu dengan terciptanya siswa yang berakhlakul karimah melalui kebiasaan-kebiasaan berkarakter akhlakul karimah yang sudah melekat pada diri siswa baik kebiasaan di rumah maupun di sekolah.

  Penelitian Ahmad Khotibul Umam mempunyai kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yakni tentang pendidikan karakter, namun terdapat perbedaan yang terletak pada pemfokusan masalahnya yakni model pendidikan karakter islami ini lebih bersifat umum karena fokus pendidikan karakter islami yang menyeluruh berkaitan dengan perilaku-perilaku islami siswa sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti lebih dikhususkan lagi pada pendidikan karakter tentang peduli lingkungan yang mana peduli lingkungan termasuk salah satu perilaku islami tersebut. Posisi peneliti pada penelitian di atas adalah komparatif yaitu mendeskripsikan dan membandingkan pendidikan karakter islami di SMK Demak dan pendidikan karakter peduli lingkungan di Sekolah Menengah Assalihiyah, Thungphla, Khokpho, Pattani, Thailand Selatan.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Linda Tisa Purwani (2014) yang berjudul Implikasi Nilai Karakter Peduli Lingkungan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kebonagung Imogiri Bantul Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implikasi nilai karakter peduli lingkungan di MIN Kebonagung melalui Program Adiwiyata sudah dan berkelanjutan. Nilai karakter yang terbentuk di MIN Kebonagung adalah peduli terhadap lingkungan sekitar, tanggung jawab, hidup sehat, hidup hemat, kreatif, rasa ingin tahu, mencintai keindahan, nilai religius, disiplin, semangat kebangsaan dan cinta tanah air, sikap tertib, empati, peduli sosial, rasa hormat, dan sopan santun. Faktor pendukung pengembangan implikasi nilai karakter pendidikan lingkungan hidup di MIN Kebonagung adalah lokasi madrasah yang mendukung, dukungan dari warga sekolah dan masyarakat, dan fasilitas pendukung dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan. Sedangkan faktor penghambatnya adalah adanya pengaruh neagtif dari luar, latar belakang keluarga dan pengetahuan yang heterogen, dan kurangnya pemahaman siswa dalam menerapkan cinta terhadap lingkungan.

  Penelitian Linda Tisa Purwani memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yakni tentang pendidikan karakter peduli lingkungan. Akan tetapi terdapat perbedaan dalam pemfokusan masalahnya yaitu implikasi nilai karakter peduli lingkungan pada siswa sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti lebih umum mengenai landasan, model dan strategi dalam penanaman karakter peduli lingkungan melalui pendidikan di Sekolah Menengah Assalihiyah, Thungphla, Khokpho, Pattani, Thailand Selatan. Posisi peneliti dalam penelitian ini adalah komparasi.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati (2013) yang berjudul

  ini menunjukkan konsep pendidikan karakter di Indonesia adalah pendidikan nilai. Pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia dalam rangka pembinaan kepribadian generasi muda yang mencakup tiga aspek yaitu pengetahuan moral, sikap moral, dan perilaku moral. Ketiga aspek tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan Islam yaitu aspek jasmani, rohani, dan akal. Nilai- nilai pendidikan karakter yang bersumber dari agama, pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional Indonesia yaitu religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab. Konsep pendidikan Islam adalah bimbingan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam yang menyangkut pembinaan aspek jasmani, akal, dan hati anak didik.

  Penelitian yang dilakukan Ida Kurniawati mempunyai kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yakni tentang pendidikan karakter. Akan tetapi terdapat perbedaan yaitu penelitian Kurniawati berkisar pada konsep pendidikan karakter dalam pendidikan Islam yang didalamnya mengemukakan tentang 18 nilai- nilai luhur seperti yang disebutkan di atas. Penelitian yang dilakukan peneliti lebih memfokuskan pada pendidikan karakter peduli nilai-nilai luhur yang 18. Posisi peneliti dalam penelitian di atas adalah mengerucutkan fokus penelitian pada satu aspek yakni tentang peduli lingkungan.

G. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

  Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field

  research ) karena informasi dan data-data digali dan diperoleh melalui

  pengamatan di lapangan. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif di mana penelitian ini bertujuan untuk membuat pencandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu (Suryabrata, 1983: 75).

  Sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan naturalistik untuk mencari dan menemukan pemahaman tentang suatu fenomena dalam konteks tertentu dengan cara mendeskripsikannya dengan kata-kata dan bahasa dalam konteks khusus yang alamiah (Moleong, 2008: 5-6).

  Jenis penelitian yang dilakukan peneliti di sini adalah penelitian lapangan (field research) dan bersifat deskriptif kualitatif. Karena data-data dan informasi yang diperoleh digali melalui pengamatan lapangan dan membuat pencandraan secara sistematis dan faktual mengenai fakta-fakta dari pelaksanaan pendidikan karakter peduli lingkungan di Sekolah Menengah Assalihiyah, Thungphla, Khokpho, digunakan di sini adalah pendekatan naturalistik untuk mencari dan menemukan pemahaman tentang penanaman karakter peduli lingkungan melalui pendidikan di Sekolah Menengah Assalihiyah, dengan cara mendeskripsikannya dengan kata-kata dan bahasa dalam konteks khusus yang alamiah.

  2. Kehadiran Peneliti

  Kehadiran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pengumpul data mengenai pendidikan karakter peduli lingkungan di Sekolah Menengah Assalihiyah, Thungphla, Khokpho, Pattani, Thailand Selatan. Peneliti harus berusaha untuk mengamati, mendampingi, dan terlibat dalam aktivitas-aktivitas terlaksananya penerapan nilai-nilai karakter peduli lingkungan di Sekolah Menengah Assalihiyah, Thungphla, Khokpho, Pattani, Thailand Selatan selama kurang lebih satu bulan.

  3. Lokasi penelitian

  Penelitian ini akan difokuskan di Sekolah Menengah Assalihiyah, Thungphla, Khokpho, Pattani, Thailand Selatan.

4. Sumber data

  Adapun sumber data yang dikumpulkan oleh peneliti antara lain: a.

  Sumber primer Sumber primer dalam penelitian ini adalah para informan (pelaksana penanaman karakter peduli lingkungan melalui penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik “purposive

  sampling

  ” artinya sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian, tidak menekankan pada jumlah atau keterwakilan. Akan tetapi, lebih kepada kualitas informasi, kredibilitas dan kekayaan informasi yang dimiliki (Raco, 2010: 115). Artinya narasumber yang diambil adalah orang-orang yang mengetahui, memahami, dan terlibat dalam pendidikan karakter peduli lingkungan di Sekolah Menengah Assalihiyah. Para narasumber tersebut yaitu kepala madrasah berkenaan dengan bagaimana pendidikan karakter peduli lingkungan di sekolah, landasan penerapan pendidikan karakter peduli lingkungan, pendidik atau guru berkenaan dengan penanaman karakter peduli lingkungan melalui pendidikan maupun pengajaran, peserta didik berkenaan dengan pembelajaran karakter peduli lingkungan, dan petugas kebersihan (OB) Sekolah Menengah Assalihiyah, Thungphla, Khokpho, Pattani, Thailand Selatan berkenaan dengan peraturan kerja menjaga lingkungan sekolah.

  b.

  Sumber sekunder Sumber sekunder dalam penelitian ini adalah dokumen-dokumen seperti foto-foto kegiatan terkait pendidikan lingkungan, buku kurikulum, profil sekolah, dan sertifikat penghargaan bagi sekolah.

5. Prosedur Pengumpulan Data a. Metode Interview atau Wawancara

  Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui dialog dan tatap muka langsung dengan orang yang dapat memberikan informasi kepada peneliti (Moleong, 1993: 153). Wawancara adalah salah satu alat yang paling banyak digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif.

  Wawancara memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data yang beragam dari para responden dalam berbagai situasi dan konteks (Sarosa, 2012: 45). Dalam penelitian ini, peneliti memilih tipe wawancara semi terstruktur yakni tipe wawancara yang merupakan gabungan dari tipe wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Wawancara semi terstruktur menyediakan beberapa pertanyaan panduan sebagai bahan wawancara dan memungkinkan peneliti untuk menggali informasi atau data lebih mendalam seiring berjalannya proses wawancara. Karena, pertanyaan yang telah disiapkan hanyalah sebagai panduan saja dan selebihnya, pertanyaan dapat mengalir seiring dengan jawaban yang diberikan oleh responden.

  Pertanyaan panduan yang telah disediakan tersebut dapat juga digunakan untuk mengarahkan wawancara sehingga tidak menyimpang terlalu jauh seperti pada wawancara tidak terstruktur (Sarosa, 2012: 47).

  Wawancara ditujukan kepada kepala madrasah, pendidik, peserta didik, dan petugas kebersihan di Sekolah Menengah Assalihiyah, Thungphla, Khokpho, Pattani, Thailand Selatan.

b. Metode Observasi

  Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik atau cara menampilkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung (J.R. Raco, 2010: 115). Pengamatan dilakukan oleh peneliti pada objek penelitian ini untuk mendapatkan data yang dirasa kurang diperoleh dari pengumpulan data melalui teknik wawancara. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data terkait gambaran umum dan keadaan lingkungan dan pengamalan karakter peduli lingkungan di lingkungan Sekolah Menengah Assalihiyah, Thungphla, Khokpho, Pattani, Thailand Selatan, serta data-data lain yang diperlukan dalam penelitian ini.

c. Metode Dokumentasi

  Menurut Esterberg, dokumen adalah segala sesuatu materi dalam bentuk tertulis yang dibuat oleh manusia. Dokumen yang dimaksud adalah semua catatan dalam bentuk hardcopy maupun

  softcopy (Sarosa, 2012: 61). Dokumen dalam penelitian dapat tentang peraturan sekolah, rekaman, foto, dan lain sebagainya (Sukandarrumidi, 2004: 101).

  Dokumentasi yang didapatkan dalam penelitian Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan di Sekolah Menengah Assalihiyiah ini berupa profil sekolah, sejarah sekolah, kurikulum pembelajaran sekolah, data guru dan siswa, data ketenagakerajaan lainnya, sarana prasarana sekolah, foto kegiatan siswa terkait pelaksanaan sikap peduli lingkungan, foto sertifikat penghargaan dari negara atas kebersihan lingkungan sekolah, dan foto keadaan gedung Sekolah Menengah Assalihiyah.

6. Analisis Data

  Menurut Bodgan dan Biklen, analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, serta memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (Moleong, 2008: 248). Langkah-langkah analisis data yaitu: a.

   Reduksi Data