PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI MENGENAL UANG BAGI SISWA KELAS III SEMESTER II SDN SIDOREJO LOR 03 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

  

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI MENGENAL UANG BAGI SISWA KELAS III SEMESTER II SDN SIDOREJO LOR 03 SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh:

AHMAD HASAN AS ARI

NIM 115 08 055

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

KEMENTRIAN AGAMA RI

  Jl. Tentara Pelajar 02 Telp (0298) 323706 Fax 323433 Kode Pos 50721 Salatiga http://www.iainsalatiga.ac.id e-m Rasimin, S.Pd.I,M.Pd.

  DOSEN IAIN SALATIGA

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Lamp : 4 eksemplar Hal : Naskah skripsi

  Ahmad Hasan As Ari Kepada: Yth. Dekan FTIK Di Salatiga Assalamualaikum. Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama : Ahmad Hasan As Ari NIM : 115 08 055 Fakultas/Jurusan : FTIK / Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Judul : PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE

  LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY

  UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

  IPS MATERI MENGENAL UANG BAGI SISWA KELAS III SEMESTER II SDN SIDOREJO LOR 03 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

  Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut diatas supaya segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamualaikum. Wr. Wb.

  Salatiga, 7 Maret 2015 Pembimbing Rasimin, S.Pd.I,M.Pd.

  NIP.19750713 200901 1010

  

SKRIPSI

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO

STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

  

IPS MATERI MENGENAL UANG BAGI SISWA KELAS III

SEMESTER II SDN SIDOREJO LOR 03 SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

  DISUSUN OLEH AHMAD HASAN AS ARI NIM : 115 08 055

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga pada tanggal 15 April 2015, dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 kependidikan Islam.

  Susuanan Panitia Ujian Ketua Penguji : Peni Susapti, M.Si. __________________ Sekretaris Penguji : Rasimin, S.Pd.I, M.Pd. __________________ Penguji I : Dr. Mukti Ali, M.Hum. __________________ Penguji II : Muh. Hafidz, M.Ag. __________________

  Salatiga, 15 April 2015 Dekan FTIK IAIN Salatiga Suwardi, M.Pd.

  NIP: 19670121 199903 1002

KEMENTRIAN AGAMA RI

  Jl. Tentara Pelajar 02 Telp (0298) 323706 Fax 323433 Kode Pos 50721 Salatiga http://www.iainsalatiga.ac.id e-m

  DEKLARASI

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Ahmad Hasan As ari NIM : 115 08 055 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan atau karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah..

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, 07 April 2015 Penulis

  Ahmad Hasan As Ari NIM: 115 08 055

  

MOTTO

نإ ْلُق يِكُسُوو يِتَلاَص

  

َو

َم يِتاَمَمَو َياَيْح ِّبَر ِ َِلِل

  

َهْيِمَلاَعْلا

Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku

hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.(Q.S Al-

  An’am ayat 162)

“LIFE CAN BE UNDERSTOOD BACKWARD BUT LIFE MUST BE

STRAIGHT

  FORWARD”

  

PERSEMBAHAN

  Kupersembahkan skripsi ini untuk: 1.

  Bapak dan Ibu, Samhari dan Riati yang selalu memberikan do’a, dan bimbingan hidup.

  2. Kakakku Ahmad Mahfudin dan Kasiyanto yang telah memberikan motivasi untukku.

  3. Keluarga besar dan teman-teman seperjuanganku di Paduan Suara

  Mahasiswa Seni Music Club Salatiga mulai angkatan awareness, willpower, zealous, cambiosso, extender, fidelio, dan cakrawangsa, beserta para dewan

  alumni yang selalu membimbingku dalam berproses.

  4. Keluarga besar dan teman-teman seperjuanganku dalam berdakwah, Jamaah Dzikir Ajeg Seloso Kliwon yang telah mendukung dan memberikan motivasi kepadaku.

  “Jowo digowo Arab digarab Barat diruwat” 5.

  Kepada Kaprogdi PGMI Ibu Peni Susapti M.Si., Bapak Dr. Mukti Ali, M.Hum., dan kepada Bapak Rasimin, S.Pd.I.,M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi. Terima kasih atas arahan dan masukkannya.

  6. Mas Yusuf Dan Bu Tatik Akademik yang telah menjawab pertanyaan- pertanyaanku .

  7. Semua dosen yang telah memberikan ilmu kepadaku.

  8. Teman-teman senasib seperjuanganku : Zulfi, Ambon, Danang, Kliwon, yang berjuang bersama untuk memperoleh gelar sarjana.

KATA PENGANTAR

  Assa lamu’alaikum Wr. Wb

  Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut setianya.

  Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam Ilmu Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

  1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Peni Susapti, M.Si. , selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) IAIN Salatiga.

  4. Rasimin, S.Pd.I., M.Pd., sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas ini.

  5. Ari Setiawan, S.Pd., M.M. selaku pembimbing akademik.

6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

  7. Bapak dan ibu serta saudara-sadaraku di rumah yang telah mendoakan dan membantu dalam bentuk materi untuk membiayai penulis dalam menyelesaikan studi di IAIN Salatiga dengan penuh kasih sayang dan kesabaran.

  Harapan penulis, semoga amal baik dari beliau mendapatkan balasan yang setimpal dan mendapatkan ridho Allah SWT.

  Akhirnya dengan tulisan ini semoga bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb

  Salatiga, 07 April 2015 Penulis

  Ahmad Hasan As Ari

  

ABSTRAK

As Ari, Ahmad Hasan. 2015 Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Two Stay

  Two Stray Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Mengenal Uang Bagi Siswa Kelas III Semester II SDN Sidorejo Lor 03 Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015.

  Kata Kunci: Cooperative Learning, Tipe Two Stay Two Stray, dan Hasil Belajar IPS Penggunaan Model Cooperative Learning tipe Two Stay Two Stray Materi

Mengenal Uang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Bagi Siswa Kelas III Semester II

SDN Sidorejo Lor 03 Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 merupakan salah satu solusi

meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan KKM, terutama di dalam pembelajaran

  

IPS materi uang dan wesel kelas III SDN Sidorejo Lor III Kota Salatiga. Dalam penelitian

ini dirumuskan pertanyaan sebagai berikut; Apakah penggunaan model cooperative

learning tipe Two Stay Two Stray dapat meningkatkan hasil belajar IPS tentang mengenal

nilai uang bagi siswa kelas III semester II SD N Sidorejo Lor 03 Salatiga tahun pelajaran

2014/2015 .

  Metode penelitian adalah metode penelitian tindakan kelas dengan pendekatan

PTK. Teknik pengumpulan data adalah:sumber primer dalam bentuk buku dan

pengamatan. Subyek penelitian adalah Model Cooperative Learning Tipe Two Stay Two

Stray Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Mengenal Uang Bagi Siswa Kelas

  III Semester II SDN Sidorejo Lor 03 Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015.

  Penelitian ini menghasilkan kesimpulan Upaya perbaikan pembelajaran bagi

siswa kelas III pada mata pelajaran IPS materi mengenal uang telah dilaksanakan oleh

peneliti menggunakan model cooperative learning tipe two stay two stray dengan peraga

benda konkrit yaitu uang. Melalui pengamatan selama pelaksanaan perbaikan

pembelajaran, siswa terlihat antusias, semangat, dan aktif mengikuti setiap kegiatan

dalam pembelajaran. Belajar IPS tidak lagi menjadi sesuatu yang membosankan tetapi

menjadi lebih menyenangkan. Model pembelajaran yang tepat dapat digunakan sebagai

alat untuk mencapai tujuan belajar yang diinginkan dengan cara yang menyenangkan.

  Dari hasil evaluasi sebelum dilakukan perbaikan atau kegiatan pra siklus nilai

rata-rata kelas adalah 61, siswa yang mencapai nilai sama dengan atau lebih dari KKM

yang telah ditetapkan guru yaitu 61 sebanyak 22 siswa atau 50%. Pada perbaikan

pembelajaran siklus I nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 73, siswa yang mencapai

nilai sama dengan atau lebih dari KKM sebanyak 30 siswa atau 71%, sedang pada

perbaikan pembelajaran siklus II rata-rata kelas meningkat lagi menjadi 84, siswa yang

mencapai nilai sama dengan atau lebih dari KKM sebanyak 38 siswa atau 93%.

  Melihat hasil yang diperoleh dari mulai pra siklus, siklus 1, dan siklus 2, hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi mengenal uang meningkat. Dengan

demikian penggunaan model Cooperative Learning tipe Two Stay Two Stray dengan

peraga uang untuk meningkatkan hasil belajar IPS materi mengenal uang bagi siswa kelas

  III semester II SD Negeri Sidorejo Lor 03 Salatiga tahun pelajaran 2014/2015.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN BERLOGO ................................................................................ ii HALAMAN NOTA PEMBIMBING ............................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv DEKLARASI ................................................................................................... v MOTTO ........................................................................................................... vi PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii ABSTRAK ....................................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................

  1 B. Rumusan Masalah ........................................................................

  6 C. Tujuan Penelitian .........................................................................

  6 D. Hipotesis.......................................................................................

  6 E. Kegunaan Penelitian ....................................................................

  7 F. Definisi Operasional……………………………………………..

  9 G. Metode Penelitian……………………………………………….. 14 H. Sistematika Penulisan…………………………………………… 21

  BAB II KAJIAN TEORI A. Model Cooperative Learning ....................................................... 23 1. Pengertian Model Cooperative Learning…………….. 23 2. Konsep Dasar Cooperative Learning………………..... 24 4. Langkah - langkah Model Cooperative Learning ......... 27 5. Hasil Penelitian Yang dilakukan Mengenai Cooperative Learning......................................................................... 29 B. Cooprative Learning Tipe Two Stay Two Stray.………………... 30 1. Pengertian Two Stay Two Stray................................................. 30 2. Cara belajar Dengan Two Stay Two Stray.................................. 31 3. Cara Mengevaluasi Two Stay Two Stray....................................... 32 4. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Two Stay Two Stray.. 33 C. Hasil Belajar IPS ......................................................................... 35

  1. Pengertian Hasil Belajar IPS..................................................... 35

  2. Tujuan Pembelajaran................................................................ 37 D. Media Pembelajaran…………………………………………… 40

  1. Pengertian Media ...................................................................... 40

  2. Fungsi Media................................................................................ 40

  E. Materi Mengenal Uang....................................................................... 41

  1. Pengertian Uang ………………………………………………. 41

  2. Jenis Uang ……………………………………………………. 42

  3. Ciri Uang ……………………………………………………. 45

  4. Nilai dan Kegunaan Uang …………………………………… 46

  F. Kerangka Berfikir........................................................................... 47

  G. Hipotesis Tindakan........................................................................... 50

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Penelitian………………………………………….…. 51 1. Tempat Penelitian………………………………………….. 51 2. Waktu Penelitian………………………………………........ 52 B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I…………… ……………….… 55 1. Rencana …………………………………………………….. 56 2. Pelaksanaan …………………………………………...….... 57 3. Pengamatan/ Pengumpulan Data………………………….... 57 4. Refleksi……………………………………………………… 58 C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II……………………………….. 58 1. Rencana ………...…………………………………………… 58 2. Pelaksanaan …………………..…………………………….. 59 3. Pengamatan/ Pengumpulan Data…………………………….. 60 4. Refleksi………………………………………………………. 60 D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III……………………………….. 61 1. Rencana ………...…………………………………………… 61 2. Pelaksanaan …………………..…………………………….. 62 3. Pengamatan/ Pengumpulan Data…………………………….. 63 4. Refleksi………………………………………………………. 63 E. Teknik Analisis Data………………………………………… … 64 1. Teknik Pengumpulan Data……………………………………. 64

  2. Alat Pengumpulan Data………………………………............. 64 3.

  Validasi Data…………………………………………………. 65 4. Analisis Data…………………………………………………… 65 5. Prosedur Penelitian……………………………………………... 66

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus………………………………………….… 68

  1. Data Hasil Pengamatan ………………………………………. 68

  2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I …………………………….... 72

  3. Deskripsi Pelak sanaan Siklus II…………………………….. . 79

  4. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

  II…………………………….. 86

  5. Perbandingan Ketuntasan Belajar Pada Pra Siklus, Siklus I, Siklus

  II II……………………………………………………………... 94 B.

  Pembahasan Hasil Penelitian…………………………………. … 97 1.

  Pra Siklus…………………………………………………….. 97 2. Siklus I……………………………………………………….. 98 3. Siklus II………………………………………………………. 99 4. Siklus III……………………………………………………. 100 5. Perbandingan Pra Siklus, Siklus I, dan SIklus II…………… 100

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………………………………………………..….... 102 B. Saran-saran……………………………………………………... 103 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran

  yang diberikan di SD yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, anak diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.

  Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22 Tahun 2006, tujuan pembelajaran IPS di tingkat Sekolah Dasar adalah sebagai berikut: (1)Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya, (2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. Kemudian, (3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, (4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

  Pembelajaran IPS hendaknya mengacu pada tujuan tersebut. Selama ini fokus guru hanya sebatas pada pengenalan konsep masyarakat dan sosial (tujuan pertama). Tujuan pembelajaran IPS antara lain, pengembangan kemampuan dasar berpikir logis dan kritis, pengembangan komitmen dan kesadaran nilai-nilai sosial, serta pengembangan kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan sebegainya hanya sepintas lalu saja. Artinya, belum ada keseimbangan antara pengembangan sisi kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan). Menurut Suwarno (2011: 65), Guru mengasah kemampuan berpikir siswa sebatas berpikir konsep IPS.

  Pada umumnya pembelajaran IPS di SD masih bersifat tradisional dilihat dari cara pembelajaran yang masih mengandalkan buku sumber dan penjelasan guru sehingga daya pikir anak tidak dikembangkan. Padahal daya pikir anak merupakan faktor penting dalam pembelajaran IPS SD. Selain itu pembelajaran masih bersifat konvensional artinya berpusat pada guru yang menggunakan metode ceramah sedangkan siswa hanya sebagai obyek.

  Keberhasilan proses pembelajaran sebagai keberhasilan proses pendidikan di suatu sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor yang dimaksud misalnya guru, siswa, kurikulum, dan lingkungan sosial. Dari faktor tersebut guru dan siswalah yang menjadi faktor penting, dilihat dari pemahaman hakikat pembelajaran yaitu usaha sadar guru membantu belajar siswa berdasarkan minatnya.

  Dalam UUSPN No. 20 pasal 1 ayat 1 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional (Mendiknas, 2003:6) yang menyatakan bahwa “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan proses belajar agar peserta didik secara aktif membangun potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”.

  Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) harus memperhatikan kebutuhan anak yang berusia antara 6-12 tahun. Dimana rentang usia tersebut dalam perkembangan kemampuan intelektual/kognitif tingkatan operasional kongkrit. Mereka memandang dunia dalam keseluruhan yang utuh, dan menganggap tahun yang akan datang sebagai waktu yang masih jauh. Yang mereka pedulikan adalah sekarang (kongkrit), dan bukan masa depan yang belum mereka pahami (abstrak). Padahal bahan materi IPS penuh dengan pesan-pesan yang bersifat abstrak. Waterwoorth (2007: 18) menyebut konsep- konsep seperti waktu, perubahan, kesinambungan (continuity), arah mata angin, lingkungan, ritual, akulturasi, kekuasaan, demokrasi, nilai, peranan, permintaan, atau kelangkaan adalah konsep-konsep abstrak yang dalam program studi IPS harus dibelajarkan kepada siswa SD.

  Berbagai cara dan teknik pembelajaran dikaji untuk memungkinkan konsep-konsep abstrak itu dipahami anak melalui percontohan dengan gerak tubuh, gambar, bagan, peta, grafik, lambang, keterangan lanjut, atau elaborasi dalam kata-kata yang dapat dipahami siswa.

  Guru sebagai unsur pokok dalam proses pembelajaran hendaknya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan membuat perencaan dan mengelola kelas dengan baik, menerapkan model pembelajaran yang tepat, menggunakan media yang sesuai, serta memberikan evaluasi yang berkualitas.

  Selayaknya meningkatkan kinerjanya, seorang guru yang salah satu tugasnya mengajar, dalam pembelajaran IPS dapat menerapkan metode yang bervariasi seperti menyajikan cooperative learning model, role playing, jigsaw, membaca sajak, buku (novel), atau surat kabar/majalah/jurnal agar siswa diikutsertakan dalam aktivitas akademik. Dalam buku (Yusritawati, 2009: 44) menguraikan mengenai penerapkan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM) yang memungkinkan anak mengerjakan kegiatan yang beragam untuk mengembangkan ketrampilan, sikap dan pemahaman dengan penekanan belajar sambil bekerja, sementara guru menggunakan berbagai sumber dan alat bantu belajar supaya pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan efektif. Tentu saja guru harus menimba ilmunya dan melatih keterampilannya, agar ia mampu menyajikan pembelajaran IPS dengan menarik.

  Pembelajaran yang menarik dengan model pembelajaran yang tepat dan penggunaan alat peraga yang sesuai diharapkan dapat meningkatkan hasil pembelajaran khususnya mata pelajaran IPS. Pada pembelajaran IPS di kelas

  III semester II SD N Sidorejo Lor 03 khususnya materi mengenal uang siswa belum memahaminya dengan baik. Mereka masih sulit membedakan antara uang giral dan kartal, belum mampu menyebutkan dengan benar nilai uang dan kegunaan uang. Hal ini dibuktikan dengan hasil evaluasi pada pembelajaran pra siklus, dari 14 siswa hanya 50 % yang mencapai batas ketuntasan sedangkan batas ketuntasan yang ditetapkan guru minimal 75%.

  Melihat identifikasi masalah yang terjadi pada pembelajaran IPS kelas

  III semester II SDN Sidorejo Lor 03 Salatiga, salah satu faktor yang menyebabkan belum berhasilnya pembelajaran adalah dari guru yang belum menggunakan model pembelajaran yang tepat, pembelajaran monoton, dan penggunaan alat peraga belum maksimal.

  Selain dari guru masalah itu muncul dari siswa, yaitu siswa malas membaca, malu bertanya, dan cenderung pasif dalam pembelajaran. Mengacu dari permendiknas no. 41 tahun 2008 tentang standar proses yang menitikberatkan proses pembelajaran karena proses pembelajaran yang baik akan membawa hasil yang baik pula maka guru harus mengupayakan pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa termotivasi belajar, tidak merasa bosan, dan aktif dalam pembelajaran. Sehingga pembelajaran IPS khususnya pada materi mengenal uang dapat berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang optimal.

  Di dalam proses pembelajaran berkaitan dengan rencana pembelajaran yang dibuat guru, pemilihan alat peraga yang tepat, penggunaan model pembelajaran yang sesuai, pengorganisasian kelas, dan penilaian. Penggunaan model pembelajaran dan alat peraga yang tepat merupakan faktor penting untuk mencapai keberhasilan pembelajaran. Cooperative learning merupakan strategi pembelajaran yang menitikberatkan pada pengelompokan siswa dengan tingkat kemampuan akademik yang berbeda kedalam kelompok- kelompok kecil (Saptono, 2003:32). Dengan bekerja secara kelompok memecahkan masalah bersama menggunakan bantuan alat peraga berupa benda konkrit yaitu uang, diharapkan siswa lebih aktif dan pembelajaran menjadi bermakna sehingga hasil belajar siswa meningkat.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan permasalahan: Apakah penggunaan model cooperative learning tipe two stay two stray dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi mengenal uang bagi siswa Kelas III Semester II SDN Sidorejo Lor 03 Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015? C.

   Tujuan Penelitian

  Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS materi mengenal uang melalui penggunaan model cooperative

  learning tipe two stay two stray siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 03 Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 .

  D. Hipotesis Penelitan

  Hipotesis adalah dugaan sementara sedangkan menurut Sugiyono “Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan” (Sugiyono 2011:64). Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.

  Hipotesis yang diajukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah “Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Mengenal Uang Bagi Siswa Kelas

  III Semester II SD Negeri Sidorejo Lor 03 Kota Salatiga Tahun Ajaran 2014 / 2015.”

E. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis

  Manfaat penelitian perbaikan pembelajaran ini secara teoritis adalah untuk mendapatkan teori bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada pelajaran IPS materi mengenal uang. Penggunaan model pembelajaran cooperative learning diterapkan dengan tepat dengan pengorganisasian siswa secara baik, diharapkan mampu mengatasi kesulitan siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar IPS mengenal materi uang bagi siswa kelas III semester II SDN Sidorejo Lor 03 Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015.

2. Kegunaan Praktis

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi sebagai berikut :

a. Kontribusi bagi guru

  1) Dapat berperan lengkap sebagai guru profesional

  2) Mendapatkan referensi cara memperbaiki pembelajaran. 3)

  Meningkatkan kreatifitasnya dalam menyusun pembelajaran 4)

  Lebih percaya diri dalam pembelajaran 5) Berkembang pengetahuan dan keterampilannya.

b. Kontribusi bagi siswa

  1) Lebih semangat/tertarik belajar karena mendapat variasi pembelajaran.

  2) Dapat memahami materi mengenal uang

  3) Hasil belajarnya meningkat. 4)

  Lebih aktif dalam pembelajaran c.

   Kontribusi bagi sekolah

  1) Kualitas pembelajaran meningkat. 2) Menciptakan lulusan (output) yang berkompeten. 3)

  Mutu sekolah meningkat sehingga dapat menciptakan prestasi yang memuaskan.

d. Kontribusi bagi dunia pendidikan

  1) Meningkatkan mutu pendidikan dasar. 2) Mensukseskan program pemerintah yaitu wajar dikdas.

F. Definisi Operasional

  Untuk mencegah timbulnya kesalah pahaman dan kesalahan makna terhadap istilah yang terdapat didalam judul skripsi ini, kiranya penulis perlu menjelaskan segala sesuatu yang terdapat dalam judul “penggunaan model cooperative learning tipe two stay two stray untuk meningkatkan hasil belajar IPS materi mengenal uang bagi siswa kelas III semester II SDN Sidorejo Lor 03 Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015

  ”. diantaranya sebagai berikut:

  1. Penggunaan

  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994: 748) dijelaskan bahwa penggunaan adalah proses, cara, perbuatan menggunakan sesuatu.

  Dalam sebuah penelitian, pasti menggunakan metode untuk meneliti sebuah masalah melalui proses dan cara yang berbeda sesuai dengan kebutuhan subjek yang diteliti.

  2. Cooperative Learning Cooprerative mengandung pengertian bekerja bersama dalam

  mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif muncul karena adanya perkembangan dalam sistem pembelajaran yang ada. Pembelajaran kooperatif menggantikan sistem pembelajaran yang individual. Dimana guru terus memberikan informasi ( guru sebagai pusat ) dan peserta didik hanya

  Menurut Entin Solihatin dan Raharja (2012 : 5) menyatakan bahwa Cooperative Learning mengandung pengertian bekerja bersama dalam mencapai tujuan bersama. Dalam kegiatan Cooperative Learning, siswa secara individual mencari hasil yang menguntungkan bagi seluruh kelompoknya. Jadi, belajar kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pengajaran yang memungkinkan siswa bekerjasama untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut. Dari pengertian di atas dapat diartikan bahwa model

  

Cooperative Learning adalah suatu model pembelajaran dimana siswa

  belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai 6 orang dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen. Dan dikatakan pula, keberhasilan belajar dari kelompok tergantung pada kemampuan dan aktifitas anggota kelompok, baik secara individual maupun secara kelompok.

a. Konsep Dasar Model Cooperative Learning

  Dalam menggunakan model belajar Cooperative Learning di kelas, ada beberapa konsep mendasar yang perlu diperhatikan dan diupayakan oleh guru. Konsep tersebut meliputi : 1) Perumusan tujuan belajar siswa harus jelas. 2) Penerimaan yang menyeluruh oleh siswa tentang tujuan belajar. 3) Ketergantungan yang bersifat positif. 4) Interaktif yang bersifat terbuka. 5) Tanggung jawab individu.

  6) Kelompok bersifat heterogen. 7) Interaksi sikap dan perilaku sosial yang positif. 8) Tindak lanjut (follow up). 9) Kepuasan dalam belajar.

b. Langkah-langkah Model Cooperative Learning

  1) Langkah pertama yang dilakukan guru adalah merancang rencana program pembelajaran.

  2) Langkah kedua, dalam aplikasi pembelajaran di kelas, guru merancang lembar observasi yang akan digunakan untuk mengobservasi kegiatan siswa dalam belajar secara bersama dalam kelompok-kelompok kecil. 3) Langkah ketiga, dalam melakukan observasi terhadap kegiatan siswa, guru mengarahkan dan membimbing siswa baik secara individual maupun kelompok dari segi memahami materi maupun mengenai sikap dan perilaku siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.

  4) Langkah keempat, guru memberikan kesempatan kepada siswa dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil kerjanya.

3. Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray

  Model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dikembangkan oleh Spencer Kagan. Metode ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia peserta didik. Model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray merupakan sistem pembelajaran kelompok dengan tujuan agar siswa dapat saling bekerjasama, bertanggung jawab, saling membantu memecahkan masalah dan saling mendorong untuk berprestasi. Metode ini juga melatih siswa untuk bersosialisasi dengan baik.

  Lie, dalam (Yusritawati, 2009:14) menyat akan, “Struktur two stay two

  

stray yaitu memberi kelompok untuk membagikan hasil dan informasi

  dengan kelompok lain”. Tipe ini sangat cocok di terapkan untuk mengidentifikasai benda/ makhluk hidup. Misalnya dalam pembelajaran

  IPA, model cooperative Learning tipe two stay two stray dapat di terapkan dalam mengidentifikasi tumbuh-tumbuhan.

a. Cara Belajar Dengan Tipe Two Stay Two Stray

  Langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe

  

Two Stay Two Stray seperti yang diungkapkan Lie (dalam Yusritawati,

  2009 : 14) antara lain: 1)

  Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari empat siswa.

  2) Kelompok yang dibentuk pun merupakan kelompok heterogen seperti pada pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray yang bertujuan untuk memberikan kesempatan pada siswa untuk saling membelajarkan (Peer Tutoring) dan saling mendukung.

  3) Guru memberikan sub pokok bahasan pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas bersama-sama dengan anggota kelompoknya masing-masing.

  4) Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat orang. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir.

  5) Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain. Struktur tipe Two Stay

  Two Stray yang dimaksud tampak seperti pada gambar berikut ini:

gambar 2.1 Struktur tipe Two Stay Two Stray

  6) Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka.

  7) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.

  8) Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. 9) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.

  4. IPS ( Ilmu Pengetehuan Sosial)

  Menurut Drs. Suwarno (2011 : 117), ilmu pengetahuan dapat diartikan sebagai pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, dimana pengetahuan tersebut selalu dapat diperiksa dan ditelaah dengan kritis oleh setiap orang yang akan mengetahuinya. Sedangkan sosial adalah sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat.

  Somantri (Sapriya, 2008 : 9) menyatakan bahwa IPS adalah penyederhanaan atau disiplin ilmu-ilmu sosial humaniora serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan.

  5. IPS Materi Uang

  IPS materi uang adalah suatu materi yang terdapat pada mata

  pelajaran IPS kelas III semester II tentang mengenal uang yang bertujuan memberikan pemaahaman terhadap siswa tentang nilai dan bentuk uang beserta kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

G. Metode penelitian 1.

  Rancangan Penelitian Penelitian berjudul Penggunaan Model Cooperative learning Tipe

  Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi

  Mengenal Uang Bagi Siswa Kelas III Semester II SD Negeri Sidorejo Lor

  03 Kota Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015 ini mengunakan pendekatan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas dimaksud untuk menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek studi, atau menjawab pertanyaan objek studi saat ini.

2. Subyek Penelitian

  Subyek penelitian adalah guru dan siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran. Lokasi yang dipilih peneliti adalah SD Negeri Sidorejo Lor 03 Kota Salatiga yang terletak di jalan Imam Bonjol No 86 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Siswa di SD Sidorejo Lor 03 Salatiga dari kalangan menengah ke atas. Orang tua murid SD sidorejo lor 03 rata- rata bekerja sebagai (PNS). Di SD tersebut terdapat sesuatu yang menurut peneliti menarik untuk diteliti yaitu Penggunaan Model

  Cooperative learning tipe Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Hasil

  Belajar IPS Materi Mengenal Uang Bagi Siswa Kelas III Semester II SD Negeri Sidorejo Lor 03 Kota Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015. Waktu penelitian adalah waktu secara umum yang digunakan peneliti selama penelitian. Dalam kesempatan ini peneliti melaksanakan penelitian pada tahun ajaran 2014/2015.

3. Langkah - langkah

  Siklus di PTK terdiri dari atas rangkaian 4 kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Menurut Kemmis dan Mc Tanggar (1992 : 85), tahap-tahap dapat di gambarkan dalam model hubungan antara tahapan dalam siklus sebagai berikut : a.

  Menyusun rancangan tindakan Dalam hal ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dengan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan.

  Dalam penelitian kolaborasi, pihak yang melakukan tindakan adalah guru itu sendiri, sedang yang diminta melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti, bukan guru yang melakukan tindakan. Kolaborasi juga dapat dilakukan oleh 2 orang guru, yang dengan cara bergantian mengamati. Ketika sedang mengajar, dia adalah seorang guru, ketika sedang mengamati dia adalah sebagai peneliti.

  Dalam tahapan penyusunan rancangan ini peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamat untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Jika yang digunakan dalam penelitian ini bentuk terpisah maka peneliti dan pelaksananya harus melakukan kesepakatan antara keduanya. Dikarenakan pelaksanaan guru peneliti adalah pihak yang berkepentingan untuk meningkatkan kinerja, maka pemilihan strategi pembelajaran disesuaikan dengan selera dan kepentingan guru peneliti, agar pelaksanaan tindakan dapat terjadi secara wajar, realistis dan dapat dikelola dengan mudah.

  b.

  Pelaksanaan tindakan (Acting) Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan. Yaitu melaksanakan tindakan dikelas. Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap ke-2 ini pelaksanaan guru harus ingat dan berusaha mentaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat. Dalam refleksi, keterkaitan antara pelaksanaan dengan perencanaan perlu diperhatikan secara seksama agar sinkron dengan maksud semula.

  Dalam mengajukan laporan penelitian, peneliti tidak melaporkan tentang pelaksanaan berlangsung, tetapi melaporkan hasil pelaksanaan.

  Oleh karena itu laporan harus sudah lengkap untuk menggambarkan semua kegiatan, mulai dari persiapan sampai penyelesaian. c.

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TYPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI 4 SUKADAMAI LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 13 63

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS VB SD NEGERI 1 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 40

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV A SDN 2 LANGKAPURA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 24 54

MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA SEKOLAH DASAR

0 0 12

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA DI SD

0 0 10

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA DI SD

0 0 8

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW DAN TWO STAY TWO STRAY COMPARATIVE STUDY OF LEARNING RESULT USING COOPERATIVE LEARNING MODEL JIGSAW AND TWO STAY TWO STRAY

0 0 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERHITUNGAN SKALAMELALUI METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS V MIN KEBONAN KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 145

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERHITUNGAN SKALAMELALUI METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS V MIN KEBONAN KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 145

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA BAGI SISWA KELAS V SEMESTER II MI MA’ARIF PULUTAN SIDOREJO SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 0 155