PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERHITUNGAN SKALAMELALUI METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS V MIN KEBONAN KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI PERHITUNGAN SKALAMELALUI
METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA
KELAS V MIN KEBONAN KECAMATAN
KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
RISA AFRIA ULFA RUHANA
NIM 11511019
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2015
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI PERHITUNGAN SKALA MELALUI
METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA
KELAS V MIN KEBONAN KECAMATAN
KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
RISA AFRIA ULFA RUHANA
NIM 11511019
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2015
MOTTO
“Hai orang-orang yang beriman jadikan sabar dan sholatmu sebagai penolongmu, sesungguhnya Alloh beserta orang- orang yang sabar”
(Al Baqoroh : 153) Jangan berhenti berusaha ketika menemui sebuah kegagalan, karena kegagalan adalah cara Alloh mengajari kita tentang arti kesungguhan.
PERSEMBAHAN
Keluarga besar tercinta, khususnya Bapak Abdul Karim, Ibu Nuryanti (alm), Mas Arif dan Mas Yuslam, you’re my everything.
Sahabat-sahabat yang selalu ada, spesial untuk Tersina Apriyani, you’ll be my best friend ever after.
Teman-teman Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah angkatan 2011.
Calon imam yang telah disiapkan Robbuna untukku, I’ll always waiting you with all my love.
KATA PENGANTAR
Puji syukur sudah sepantasnya kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat, taufiq dan hidayah-Nya penulis masih diberikan kesempatan untuk melaksanakan segala tugas yang menjadi tanggung jawab penulis. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan umatnya hingga akhir jaman.
Alhamdulillah atas nikmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Perhitungan Skala melalui MetodeTwo Stay Two Stray pada Siswa Kelas V MIN Kebonan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2014/2015 ”
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan kelemahan baik dalam aspek substansi maupun penulisannya, hal tersebut disebabkan oleh keterbatasan kemampuan yang penulis miliki.
Meskipun demikian, alhamdulillah berkat bantuan dan motivasi serta bimbingan dan fasilitasi dari berbagai pihak akhirnya penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, dengan rasa tulus dan ikhlas, penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku rektor Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan InstitutAgama Islam Negeri Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah IbtidaiyahFakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan InstitutAgama Islam Negeri Salatiga.
4. Ibu Eni Titikusumawati, M.Pd., selaku dosen matematika sekaligus dosen pembimbing yang telah memberikan motivasi, bimbingan dan wawasan keilmuwan kepada penulis sehingga menambah keyakinan untuk menggapai harapan masa depan yang lebih baik.
5. Seluruh dosen dan staf tenaga administrasi Program SI Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang telah memberikan pelayanan dengan baik.
6. Bapak Chisbulloh, S.Ag.,selakuKepala MIN Kebonan Kecamatan Karanggede yang telah banyak membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.
7. Bapak Sutrisno, S.Pd.I., selaku Guru Kelas V MIN Kebonan Kecamatan Karanggede yang telah banyak membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.
8. Bapak Abdul Karim yang saya banggakan dan menjadi panutan penulis.
9. Almarhumah Ibu Nur Yanti tercinta yang selalu menemani, mendoakan, dan memotivasi penulis selama menjalani studi dan menyelesaikan skripsi ini hingga akhir hayatnya.
10. Kakak-kakak tercinta Nurul Arifin dan Yuslam Ashuri yang selalu memberikan dukungan baik moral maupun finansial.
11. My priest candidates yang selalu memberikan nasehat, motivasi, semangat dan kasih sayangnya.
12. Saudara-saudaraku yang telah banyak memberikan dorongan dan bantuan kepada penulis untuk menyelesaikan studi ini.
13. Semua kawan-kawan PendidikanGuru Madrasah Ibtidaiyah angkatan 2011 yang selalu akan penulis rindukan, kekompakan, keceriaan, canda tawa, suka duka yang pernah kita lalui bersama.
14. Semua kawan-kawan yang belum sempat tersebutkan nama-namanya, namun telah memberi andil kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Atas jasa mereka, semoga amal mereka mendapat balasan yang lebih baik serta mendapat kesuksesan di dunia maupun di akhirat.Penulis juga mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini.Mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Salatiga, 28 Agustus 2015 Risa Afria Ulfa Ruhana
Penulis
ABSTRAK
Ruhana, Risa Afria Ulfa. 2015. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi
Perhitungan Skala melalui Metode Two Stay Two Stray pada Siswa Kelas
V MIN Kebonan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi.Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
Program Studi Pendidikan Guru MadrasahIbtidaiyah (PGMI). Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dosen Pembimbing Eni Titikusumawati, M.Pd.
Kata Kunci : peningkatan hasil belajar dan Metode Two Stay Two Stray.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya permasalahan yaitu rendahnya kemampuan matematis siswa pada mata pelajaran matematika tentang perhitungan skala. Rendahnya kemampuan matematis siswa disebabkan oleh proses belajar mengajar di kelas yang cenderung berpusat pada guru dan siswa hanya mengikuti langkah demi langkah sesuai yang diajarkan oleh guru. Akibatnya ketika siswa dihadapkan pada suatu persoalan yang berbeda siswa akan kesulitan dalam memecahkan persoalan tersebut. Selain itu, kegiatan belajar yang dilakukan diwarnai dengan kegiatan individual, siswa bekerja sendiri dan tidak diperbolehkan melihat pekerjaan siswa lain, sehingga siswa yang pandai maupun kurang pandai akan tetap dalam kondisinya.
Sehubungan dengan permasalahan di atas, melalui penelitian ini diharapkan memperoleh cara yang tepat untuk memperbaiki mutu pembelajaran matematika di MIN Kebonan dalam meningkatkan kemampuan matematika siswa terutama pada pehitungan skala. Penerapan metode Two Stay Two Stray diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa sehingga hasil belajar siswa pun menjadi meningkat.Model yang diterapkan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.Keempat tahapan tersebut dilaksanakan dalam dua siklus penelitian dimana tiap siklus difokuskan pada materi tentang perhitungan skala dengan metode Two Stay Two Stray.penelitian ini dilaksanakan di MIN Kebonan dengan subjek penelitian kelas V. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa terutama pada materi perhitungan skala.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Two Stay Two
Stray dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan perhitungan
skala.Hal ini terbukti dari perolehan hasil belajar siswa yang meningkat.Pada siklus I siswa yang tuntas berjumlah 15 siswa dari 20 siswa, dengan persentase ketuntasan sebanyak 75%.
, padahal yang diharapkan adalah ≥85% siswa dapat mencapai nilai ≥70.Sedangkan pada siklus II siswa yang tuntas bertambah menjadi 19 siswa dengan persentase ketuntasan mencapai 95%.Ini berarti bahwa dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat mencapai KKM.Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, maka penulis menyarankan kepada guru untuk menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, seperti metode Two Stay Two Stray.
Daftar Isi
HalHALAMAN JUDUL i
HALAMAN BERLOGO ii
JUDUL iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING iv PENGESAHAM KELULUSAN v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN vii KATA PENGANTAR viii
ABSTRAK xi
DAFTAR ISI xii
DAFTAR TABEL xvi
DAFTAR GAMBAR xvii
DAFTAR LAMPIRAN xviii
Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 B. Rumusan Masalah
5 C. Tujuan Penelitian
6 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
6 E. Manfaat Penelitian
7 F. Definisi Operasional
9 G. Metode Penelitian
10 H. Sistematika Penulisan
16 Bab II KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar dan Hasil Belajar
18
1. Belajar
18
a. Pengertian Belajar
18
b. Ciri – Ciri Belajar
19
c. Tujuan Belajar
20
d. Prinsip
21
- – Prinsip Belajar
25
2. Hasil Belajar
26
a. Pengertian Hasil Belajar
26
b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
28
c. Penilaian Hasil Belajar
30
d. Tujuan Penilaian Hasil Belajar
31 B. Metode Two Stay Two Stray
32
1. Pengertian Metode Two Stay Two Stray
32
2. Langkah
- – langkah Penerapan Metode Two Stay Two Stray 32
3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Two Stay Two Stray
33 C. Matematika
35
1. Pengertian Matematika
35
2. Langkah – langkah Penerapan Matematika
36
3. Tujuan Pembelajaran Matematika di Madrasah Ibtidiyah
38 D. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
39
1. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal
39
2. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal
39
3. Prinsip Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal
40
4. Langkah Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal
41 E. Materi Skala yang Diaplikasikan dalam Penelitian
42
1. Pengertian Skala
42
2. Macam
42
- – macam Skala
3. Perhitungan Skala
44 F. Penerapan Metode Two Stay Two Stray pada Materi Perhitungan Skala
46 G. Hasil Penelitian yang Relevan
48 H. Kerangka Teori
52 Bab III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
53
1. Lokasi Penelitian
53
2. Keadaan Guru MIN Kebonan
53
3. Keadaan Siswa
54
4. Deskripsi Kondisi Awal Peserta Didik
54
5. Karakteristik Siswa
56
6. Pelaksanaan Penelitian
58 B. Deskripsi Siklus I
58
1. Perencanaan
58
2. Tindakan
59
3. Observasi
61
4. Refleksi
62 C. Deskripsi Siklus II
63
1. Perencanaan
63
2. Tindakan
64
3. Observasi
66 Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
68
1. Angket Siklus I
68
2. Angket Siklus II
70 B. Pembahasan
72
1. Siklus I
72
a. Perencanaan
72
b. Tindakan
72
c. Pengamatan
73 1) Lembar Pengamatan Guru
73 2) Lembar Pengamatan Siswa
75 3) Hasil Belajar Siswa
77 4) Refleksi
78
2. Siklus II
79
a. Perencanaan
79
b. Tindakan
80
c. Pengamatan
81 1) Lembar Pengamatan Guru
81
2) Lembar Pengamatan Siswa
83 3) Hasil Belajar Siklus II
84 Bab V PENUTUP
A. Kesimpulan
88 B. Saran
89
1. Bagi Guru
89
2. Bagi Siswa
89 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
- – LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
- – rata Harian Matematika sebelum dilaksanakan PTK ........................................................................... 55
Matematika melalui Metode Two Stay Stray Siklus II .................... 83
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Siswa pada PembelajaranMatematika melalui Metode Two Stay Stray Siklus II .................... 82
Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Guru pada PembelajaranTabel 4.6 Presentase Hasil Belajar Siswa Siklus I ........................................... 77Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa pada Siklus I .................................................... 77Matematika melalui Metode Two Stay Stray Siklus I ...................... 75
Matematika melalui Metode Two Stay Stray Siklus I ...................... 74
Daftar Tabel
Hal Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Guru pada PembelajaraTabel 4.2 Rekapitulasi Angket Umpan Balik Siswa Siklus II ......................... 70Tabel 4.1 Rekapitulasi Angket Umpan Balik Siswa Siklus I .......................... 69Tabel 3.5 Daftar Nama Siswa Kelas V MIN Kebonan ................................... 57Tabel 3.4 Hasil Perolehan Nilai Ujian Semester I Pelajaran Matematika sebelum dilaksanakan PTK ............................................................. 56Tabel 3.3 Hasil Perolehan Nilai RataTabel 3.2 Jumlah Siswa Perkelas MIN Kebonan ............................................. 55Tabel 3.1 Guru MIN Kebonan Kelas V .......................................................... 54Tabel 1.1 Waktu Penelitian .............................................................................. 11Tabel 4.11 Hasil Belajar Siswa Persiklus ......................................................... 87
Daftar Gambar
Hal Gambar 2.1 Kerangka Teori .............................................................................. 52Gambar 4.1 Presentase Hasil Belajar Siswa Siklus I .......................................... 78Gambar 4.2Presentase Hasil Belajar Siswa Siklus II .......................................... 86
Gambar 4.2 Hasil Belajar Siswa Persiklu ........................................................... 87DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran 3 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I Lampiran 4 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II Lampiran 5 Lembar Pengamatan Guru Siklus I Lampiran 6 Lembar Pengamatan Guru Siklus II Lampiran 7 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Siswa Siklus I Lampiran 8 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Siswa Siklus II Lampiran 9 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Guru Siklus I Lampiran 10 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Guru Siklus II Lampiran 11 Angket Umpan Balik Siswa Lampiran 12 Lembar Angket Umpan Balik Siswa Siklus I Lampiran 13 Lembar Angket Umpan Balik Siswa Siklus II Lampiran 14 Rekapitulasi Angket Umpan Balik Siswa Siklus I Lampiran 15 Rekapitulasi Angket Umpan Balik Siswa Siklus II Lampiran 16 Lembar Tes Formatif Evaluasi siswa siklus I Lampiran 17 Lembar Tes Formatif Evaluasi siswa siklus II Lampiran 18 Foto Kegiatan Lampiran 19 Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 20 Surat Permohonan Ijin Penelitian Lampiran 21 Surat Balasan Ijin Penelitian Lampiran 22 Nilai SKK Mahasiswa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seseorang belajar pada dasarnya didorong oleh keinginannya untuk mengembangkan perilaku yang efektif dan efisien dalam mencapai tujuan. Hal ini berarti dengan belajar seseorang dapat melakukan hal-hal yang
sebelumnya tidak dapat dilakukannya. Perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat dari proses belajar pada diri seseorang, inilah yang disebut dengan hasil belajar (Hartini, 2010: 33).
Snelbeker (1974: 12) mengatakan bahwa perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah melakukan perbuatan belajar adalah merupakan hasil belajar, karena belajar pada dasarnya adalah bagaimana perilaku seseorang berubah sebagai akibat dari pengalaman.
Perkembangan hasil belajar sangatlah penting bagi peserta didik, terutama pada materi pelajaran matematika. Pelajaran matematika di sekolah dasar dapat digunakan mereka sebagai modal awal untuk pembelajaran pada tingkat selanjutnya. Selain itu kegiatan mereka sehari- hari pun sangat erat hubungannya dengan matematika.
Namun kenyataan menunjukkan bahwa pembelajaran matematika yang diterapkan membuat siswa kesulitan dalam memahaminya sehingga hasil belajar matematika siswa rendah. International Education
Achievement (IAE) mengemukakan bahwa kemampuan dalam bidang
Sciencecr and mathematics siswa Indonesia berada pada urutan ke 38 dari
39 negara yang disurvei. Sementara itu survey The Third International
Mathematics and Science Study Repeat (TIMSS) , bahwa Indonesia pada
posisi di bawah rata-rata untuk matematika, yaitu berada di urutan ke 34 dari 38 negara (Hartini, 2010: 5).
Adapun yang peneliti ketahui dari hasil pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa kelas V MIN Kebonan ditemukan bahwa kemampuan matematika terutama pada perhitungan skala masih rendah. Proses belajar mengajar di kelas cenderung berpusat pada guru dan siswa hanya mengikuti langkah demi langkah sesuai yang diajarkan oleh guru.
Akibatnya ketika siswa dihadapkan pada suatu persoalan yang berbeda siswa akan kesulitan dalam memecahkan persoalan tersebut. Selain itu, kegiatan belajar yang dilakukan diwarnai dengan kegiatan individual, siswa bekerja sendiri dan tidak diperbolehkan melihat pekerjaan siswa lain. Akibatnya siswa yang pandai maupun kurang pandai akan tetap dalam kondisinya.
Pernyataan tersebut didukung dengan data dari pencapaian hasil belajar mata pelajaran matematika siswa kelas V MIN Kebonan Kec.
Karanggede Kab. Boyolali yang peneliti dapatkan setelah melakukan wawancara dengan Bapak Sutrisno selaku guru kelas V pada tanggal 25 April 2015. Hasil belajar matematika siswa masih dibawah Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 70. Rata-rata nilai matematika di kelas V adalah 55. Siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 55 % atau 11 siswa dari 20 siswa, sedangkan yang belum mencapai ketuntasan belajar mencapai 45 % atau 9 siswa. Dan kebanyakan dari sebagian besar siswa mengalami kesalahan pada soal perhitungan skala.
Hal ini sangatlah disayangkan, karena materi perhitungan skala merupakan materi pelajaran matematika yang sangat penting. Materi tersebut akan tetap ada sampai pendidikan di tingkat yang lebih lanjut. Selain itu, perhitungan skala juga dijadikan sebagai salah satu soal dalam Ujian Nasional Matematika di kelas VI nantinya. Jika di kelas V saja belum bisa menguasai perhitungan skala tersebut dikhawatirkan ketika siswa berada di kelas VI akan mengalami kesulitan jika dihadapkan pada materi matematika lainnya. Perhitungan skala juga sangat bermanfaat bagi kehidupan, seperti untuk menghitung jarak suatu tempat, menghitung luas wilayah, membuat desain alat modern, dan membuat desain bangunan.
Berdasarkan permasalahan ini guru harus menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan serta mampu membuat siswa aktif dan kreatif dengan mengoptimalkan potensi-potensi yang ada pada peserta didik untuk memecahkan setiap permasalahan yang mereka hadapi. Perlu diketahui bahwa proses pembelajaran yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan seorang guru sangat bervariasi. Proses pembelajaran yang dilakukan secara sederhana hendaknya juga perlu dikembangkan, dimodifikasi, dikombinasikan untuk membantu pencapaian tujuan dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Jika tujuan belajar tersebut tercapai dengan baik maka akan melahirkan generasi berilmu yang nantinya akan di angkat derajatnya kelak oleh Allah SWT. Seperti firman Allah dlam surat Al Mujadalah ayat 11:
Yang artinya “niscaya Allah akan meninggikan derajat orang diantara kamu yang berilmu pengetahuan dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
Berdasarkan beberaapa hal tersebut, peneliti merasa perlu untuk mengembangkan pembelajaran yang bisa meningkatkan kemampuan siswa dalam operasi perkalian terutama pada pecahan decimal. Pembelajaran yang peneliti kembangkan dalam penelitian ini adalah metode kooperatif tipe Two Stay Two Stray dimana masing-masing siswa dapat berfikir kritis dalam pembelajaran yang menyenangkan dan mempunyai inisiatif dalam memecahkan setiap masalah dengan beberapa tahap yang dilaluinya.
Model pembelajaran Two Stay Two Stray ini diterapkan pada pelajaran matematika materi perhitungan skala dengan pembagian kelompok, pendefinisian masalah, kerjasama kelompok, bertamu ke kelompok lain, pemberian informasi kepada tamu, pelaporan informasi
Kelebihan dari metode kooperatif tipe Two Stay Two Stray ini adalah pembelajaran lebih bermakna karrena berorientasi pada keaktifan siswa, siswa berani mengungkapkan pendapatnya, siswa dapat saling bekerjasama, dan membantu meningkatkan minat siswa dalam belajar.
Sedangkan kelemahan dari metode kooperatif tipe Two Stay Two Stray ini adalah dalam pelaksanaannya membutuhkan waktu yang lebih lama, padahal waktu pembelajaran siswa tingkat Sekolah Dasar hanyalah 2 x 35 menit.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka peneliti mengambil judul Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Perhitungan Skala melalui Metode Two Stay Two Stray pada Siswa Kelas
V MIN Kebonan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2014/2015 dalam penelitian ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah penerapan metode Two Stay Two Stray pada perhitungan skala dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V MIN Kebonan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2014/2015? 2. Apakah penerapan metode Two Stay Two Stray pada perhitungan skala dapat mencapai KKM kelas pada mata pelajaran matematika siswa kelas V MIN Kebonan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2014/2015? C.
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka dapat ditetapkan tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi perhitungan skala melalui metode Two Stay Two Stray pada siswa kelas V MIN Kebonan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2014/2015.
2. Untuk mengetahui bahwa dengan penerapan metode Two Stay Two
Stray dapat mencapai KKM kelas pada mata pelajaran matematika
siswa kelas V MIN Kebonan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2014/2015.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka kesimpuln sementara adalah sebagai berikut: a.
Penerapan metode Two Stay Two Stray pada perhitungan skala dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V MIN Kebonan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2014/2015. b.
Penerapan metode Two Stay Two Stray dapat mencapai KKM kelas pada mata pelajaran matematika siswa kelas V MIN Kebonan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2014/2015 2.
Indikator Keberhasilan
Penggunaan metode Two StayTwo Stray dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator yang dirumuskan peneliti adalah: a.
Secara Individu Siswa diharapkan dapat mencapai skor 70 pada materi perhitungan skala b.
Secara Klasikal Presentase 85% sebanyak dari total siswa dalam satu kelas mendapat nilai
≥ 70.
E. Manfaat Penelitian 1.
Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan desain pembelajaran inovatif, khususnya yang berhubungan dengan masalah peningkatan hasil belajar matematika materi perhitungan skala. Selain itu juga diharapkan dapat menarik minat siswa dalam belajar, mengajarkan siswa untuk bekerja sama, dan
2. Manfaat Praktis a.
Bagi penulis Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat menghasilkan suatu desain pembelajaran yang menarik dan mendorong keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
b.
Bagi sekolah Penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk memotivasi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas, khususnya mata pelajaran matematika. Selain itu juga memberikan sumbangan pengetahuan terhadap sekolah dalam perbaikan proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
c.
Bagi guru Model dan metode pembelajaran yang diterapkan diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan dan pengalaman tentang pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Selain itu hasil penelitian ini dapat meningkatkan keterampilan mengajar guru serta dijadikan sarana untuk mengevaluasi pembelajaran yang sudah pernah dilakukan.
d.
Bagi siswa Pembelajaran yang menarik diharapkan dapat memotivasi siswa, meningkatkan minat belajar siswa, menumbuhkan potensi yang dimiliki siswa serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada mata pelajaran matematika.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari perbedaan pemahaman pembaca, maka diperlukan definisi operasional untuk menjelaskan kata kunci dalam penelitian ini.
1. Hasil Belajar Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh. Gagne dan Briggs mendefinisikan hasil belajar sebagai kemampuan yang diperoleh seseorang sesudah mengikuti proses belajar (Hartini, 2010: 33).
Hasil belajar dalam penelitian ini yaitu hasil belajar yang berupa pengetahuan dan kemampuan dalam memecahkan masalah matematika terutama pada perhitungan skala.
2. Matematika Menurut Johnson dan Myklebust matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan- hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan pemikiran (dalam Hartini, 2010: 11) .
3. Perhitungan Skala
Salah satu pelajaran di MIN Kebonan kelas V adalah matematika tentang perhitungan skala. Perhitungan skala merupakan perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya.
4. Two Stay Two Stray
Two Stay Two Stray merupakan salah satu metode pembelajaran
kooperatif yang memberikan kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi kepada kelompok lain (http//www.asikbelajar.com/2012/11/model-pembelajaran-two-stay- two-stray .html.diakses pada hari selasa 28/04/2015).
5. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kriteria Ketuntasan Minimal adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan.
G. Metode Penelitian 1.
Jenis Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian
Tindakan Kelas (PTK), yakni penerapan metode Two Stay Two Stray pada perhitungan skala untuk meningkatkan hasil belajar.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru kelas atau peningkatan proses dan praksis pembelajaran (Arikunto, 2009 : 96).
2. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di MIN Kebonan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali.
3. Waktu Penelitian
Tabel 1.1 Waktu Penelitian No DeskripsiApril Mei Juni Juli I-IV I-IV I-IV I-IV
1 Penyusunan Proposal v
2 Penyusunan Landasan Teori v v
3 Persiapan Penelitian v v
4 Pelaksanaan Penelitian v v
5 Input Data v v
6 Analisis Data v
7 Penyusunan Skripsi v v v 4. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V MIN Kebonan dengan jumlah keseluruhan 20 siswa yaitu 9 siswa laki- laki dan 11 siswa perempuan.
5. Langkah-langkah Penelitian Arikunto (2008: 20) mengemukakan bahwa dalam Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan, meliputi : planning (perencanaan), action (pelaksanaan tindakan), observation (pengamatan) dan reflection (refleksi). Lebih jelasnya sebagai berikut: a.
Perencanaan (Planning)
1) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan metode Two Stay Two Stray.
2) Mempersiapkan soal mengenai perhitungan skala untuk diselesaikan menggunakan metode Two Stay Two Stray.
b.
Pelaksanaan Tindakan (Acting) 1)
Pelaksanaan tindakan adalah implikasi dari apa yang telah direncanakan dalam seperangkat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, yaitu berdasarkan metode Two Stay Two Stray sebagaimana digunakan peneliti meliputi pendahuluan, inti (eksplorasi,elaborasi, dan konfirmasi) dan penutup. 2) Memberikan motivasi. 3)
Menyajikan materi pelajaran dengan metode Two Stay Two Stray.
4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. 5) Memberikan penguatan dan kesimpulan. 6) Melakukan pengamatan.
c.
Pengamatan (observation) Pelaksanaan pengamatan dapat dilakukan sendiri oleh peneliti atau dengan bantuan kolaborator. Pada penelitian kali ini peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas dengan bantuan kolaborator. Peneliti melakukan pengamatan perhatian siswa, keaktifan, kreatifitas serta suasana siswa pada saat proses pembelajaran.
d.
Reflection (refleksi) Tahap ini dilakukan penilaian atas pembelajaran di kelas.
Penilaian dilakukan melalui lembar observasi dan hasil evaluasi apakah metode Two Stay Two Stray yang digunakan oleh peneliti menghasilkan perubahan yang signifikan. Apabila dalam siklus I belum mencapai indikator yang diharapkan, maka perlu siklus II, seterusnya sampai diperoleh kemajuan yang signifikan.
6. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: a.
Observasi Observasi dilaksanakan untuk mengetahui seberapa pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana yang sudah disusun, seberapa proses yang terjadi dapat diharapkan menuju sasaran yang diharapkan. Gejala ketidak berhasilan atau kekeliruan dalam rencana tindakan dapat diketahui sedini mungkin melalui observasi sehingga dapat dilakukan modifikasi rencana tindakan sebelum berjalan lebih lanjut (Basrowi, 2008: 127).
Kegiatan ini yang diobservasi secara langsung adalah meliputi observasi kegiatan guru dalam pengelolaan kelas, belajar mengajar yang berkaitan dengan upaya meningkatkan hasil belajar matematika dengan metode Two Stay Two Stray. Peneliti dapat mencatat hasil observasi pada lembar observasi. Hal ini dilakukan untuk membuat kesimpulan terhadap pelaksanaan siklus tersebut yang kemudian akan direfleksikan pada siklus berikutnya.
b.
Test Metode tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar matematika materi perkalian pecahan desimal sebelum dan setelah melakukan penelitian. Jenis tes yang digunakan adalah tes tulis.
c.
Dokumentasi Dokumentasi berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), jumlah guru dan siswa, alat atau media yang digunakan, nilai siswa sesudah penelitian, foto, dan lain sebagainya yang dianggap penting.
7. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a.
Lembar Observasi Lembar observaasi digunakan untuk mengamati kegiatan langsung yang sedang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran matematika di kelas V. hasil observasi ini berbentuk catatan lapangan yang mendeskripsikan proses kegiatan pembelajaran meliputi antusias peserta didik dan kemampuan siswa setelah melakukan pembelajaran matematika dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray.
b.
Tes Tes yang digunakan adalah tes tertulis untuk mendapatkan data kuantitatif berupa nilai yang menggambarkan pencapaian target kompetensi setelah melakukan proses belajar dengan metode Two Stay Two Stray pada perhitungan skala.
c.
Angket Angket digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap metode Two Stay Two Stray. Hasil angket di dapat dari angket yang diberikan kepada siswa dan di isi oleh siswa.
8. Analisis data
Penelitian ini menggunakan analisis data dengan rumus sebagai berikut: a.
Penilaian rata-rata Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh oleh siswa, kemudian membagi dengan jumlah siswa tersebut sehingga diperoleh nilai rata-rata.
Penilaian rata-rata dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
∑
X=
∑
Dengan ∑ = jumlah nilai keseluruhan siswa ∑ = jumlah siswa
=Nilai rata-rata (Aqib, 2010: 204) b.
Penilaian untuk Ketuntasan Belajar Dalam menghitung ketuntasan belajar, peneliti menggunakan kriteria B sebagai batas ketuntasan menimum, kemudian menganalisis dengan rumus berikut:
∑
P =
∑
(Aqib, 2010: 41) H.
Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam pembahasan penelitian ini, penulis menyusun sistematika sebagai berikut: Bagian awal meliputi halaman sampul, lembar berlogo, halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
Bagian inti meliputi bab I adalah pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II adalah kajian pustaka, menjelaskan tentang belajar dan hasil belajar, metode Two Stay Two Stray, matematika, materi skala yang diaplikasikan dalam penelitian, criteria ketuntasan minimal, penerapan metode Two Stay Two Stray pada materi perhitungan skala, hasil penelitian yang relevan, dan kerangka teori. Bab
III adalah pelaksanaan penelitian, terdiri dari subjek penelitian, lokasi penelitian, keadaan guru MIN Kebonan, keadaan siswa, deskripsi kondisi awal peserta didik, karakteristik siswa, dan pelaksanaan penelitian.
Bab IV adalah hasil penelitian dan pembahasan. Sedangkan bab V adalah penutup, meliputi kesimpulan dan saran. Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar riwayat hidup penulis.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Hasil Belajar 1. Belajar a. Pengertian belajar Menurut Morgan (dalam Suprijono, Agus. 2011: 3)
“Learning is any relatively permanent change in behavior that is a result of past experience” (Belajar adalah perubahan perilaku yang
bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman). Belajar menurut Syah (dalam Sriyanti, dkk. 2009: 17) adalah tahapan perubahan tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Sedangkan menurut Chaplin (dalam Kastolani, 2014: 53) mengungkapkan definisi belajarmenjadi dua rumusan.
Pertama , belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang
relative menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Kedua, belajar adalah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus.
Belajar merupakan tahapan perubahan perilaku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya dan latihan yang diperkuatnya (Kastolani, 2014: 56). Sedangkan menurut Oemar Hamalik (dalam Sam’s, Rosma Hartini. 2010: 31) belajar diartikan sebagai proses perubahan perilaku akibat adanya interaksi individu dengan lingkungannya.
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa dalam belajar mengandung tiga hal pokok, yaitu : 1) belajar mengakibatkan perubahan kemampuan atau perilaku, 2) perubahan kemampuan atau perilaku bersifat relatif menetap, 3) perilaku tersebut disebabkan karena hasil adanya latihan atau pengalaman dan bukan karena proses dari pertumbuhan atau kematangan.
b.
Ciri – Ciri Belajar Aktivitas dalam belajar memiliki ciri-ciri tertentu. Menurut
Baharudin & Esa N.W (dalam Sriyanti, dkk. 2009: 18) ciri-ciri belajar meliputi : 1) Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku. 2) Perubahan tingkah laku dari hasil belajar itu relatif permanen. 3)
Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan perilaku itu bisa jadi bersifat potensial. 4)
Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau pengalaman.
5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan.
Syah (dalam Sriyanti, dkk. 2009: 18-19) menjelaskan bahwa perubahan sebagai hasil belajar itu memiliki tiga ciri, yaitu :
1) Perubahan intensional
Perubahan intensional adalah perubahan yang terjadi dalamdiri individu dilakukan dengan sengaja dan disadari.
Maksudnya, perubahan sebagai hasil belajar bukanlah suatu kebetulan, akan tetapi perubahan itu disengaja dan disadari sebelum aktivitas belajar. 2)
Perubahan itu positif dan aktif Perubahan sebagai ciri belajar bersifat positif dan aktif.Bersifat positif maksudnya perubahan itu bersifat baik, bermanfaat, dan sesuai yang diharapkan oleh individu. Perubahan bersifat aktif maksudnya perubahan terjadi dalam diri individu merupakan hasil dari usahanya.
3) Perubahan itu efektif dan fungsional
Perubahan bersifat efektif, artinya perubahan itu berhasil guna. Perubahan yang berhasil guna adalah perubahan yang bermakna dan bermanfaat bagi diri individu. Perubahan bersifat fungsional artinya perbahan itu relatif permanen dan siap dibutuhkan setiap saat.
c.
Tujuan Belajar Belajar itu sendiri memiliki tujuan yang hendak dicapai.
Secara umum tujuan dari belajar adalah :
1) Untuk mendapatkan pengetahuan
Hal ini ditandai dengan pemilikan pegetahuan dan kemampuan berpikir. Kemampuan pengembangan berpikir membutuhkan adanya bahan pengetahuan, dan kemampuan berpikir dapat memperluas pengetahuan.
2) Penanaman konsep dan keterampilan
Artinya bahwa penanaman konsep atau merumuskan konsep memerlukan suatu keterampilan baik keterampilan jasmani yang dapat dilihat dan dialami sehingga menitik beratkan pada keterampilan gerak atau penampilan anggota tubuh seseorang yang sedang belajar, atau keterampilan rohani yang menyangkut persoalan penghayatan dan ketrampilan berpikir serta kreativitas atau penyelesaian dan merumuskan suatu masalah atau konsep.
3) Pembentukan sikap
Guru harus bertindak bijak dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi siswa. Guru harus cakap dalam mengarahkan motivasi dan berpikir bahwa pribadi guru harus dipakai seorang uswah (Kastolani, 2014: 67).
d.
Prinsip-Prinsip Belajar Tujuan dari belajar dapat tercapai secara maksimal apabila dalam pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Hal itu dapat terwujud jika dalam pelaksanaannya berpedoman pada prinsip-prinsip dari belajar. Prinsip-prinsip belajar tersebut adalah sebagai berikut :
Pertama , prinsip belajar adalah perubahan tingkah laku.
Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar memiliki ciri sebagai berikut : 1)
Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang disadari.
2) Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya. 3) Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup. 4) Positif atau berkomulasi. 5) Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan. 6)
Permanen atau tetap 7)
Bertujuan dan terarah 8) Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.
, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena
Kedua
didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya (suprijono, Agus. 2011:4-5).
Sedangkan menurut Made Pidarta (1997: 197) mengutip pendapat Gagne (dalam Kastolani, 2014: 69-70) mengatakan bahwa prinsip belajar meliputi:
1) Kontiguitas, memberikan situasi atau materi yang mirip dengan harapan pendidik tentang respon anak yang diharapkan, beberapa kali secara berturut-turut.
2) Pengulangan, situasi dan respon anak diulang-ulang atau dipraktekkan agar belajar lebih sempurna dan lebih lama diingat.
3) Penguatan, respon yang benar misalnya diberi hadiah untuk mempertahankan dan menguatkan respon itu.
4) Motivasi positif dan percaya diri dalam belajar.
5) Tersedia materi pelajaran yang lengkap untuk memancing aktivitas anak-anak.
6) Ada upaya membangkitkan keterampilan intelektual untuk belajar seperti apresepsi dalam mengajar.
7) Ada strategi yang tepat untuk mengaktifkan anak-anak dalam belajar.
8) Aspek-aspek jiwa anak harus dapat dipengaruhi oleh faktor- faktor dalam pengajaran.
Adapun menurut S. Nasution (dalam Kastolani, 2014: 71- 72) prinsip-prinsip belajar meliputi: 1)
Agar seseorang (siswa) benar-benar belajar, maka siswa harus mempunyai suatu tujuan.