Deskripsi masalah-masalah yang secara intens dialami oleh siswa-siswi kelas V SD Karangturi Semarang tahun ajaran 2006/2007 dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

  

DESKRIPSI MASALAH-MASALAH YANG SECARA INTENS DIALAMI

OLEH SISWA-SISWI KELAS V SD KARANGTURI SEMARANG

TAHUN AJARAN 2006/2007 DAN IMPLIKASINYA PADA

USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL

  SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

  Oleh Maya Christiandini

  011114007

  

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  Tuhan member i pelangi di set iap badai, senyum di set iap air mat a, ber kat diset iap cobaan dan j awaban set iap doa.

  (Fr . Fr ans ) Bersukacit alah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!

  ( Roma 12: 12) ”belaj ar unt uk mengat akan t idak mungkin mer upakan hal t er sulit yang per nah har us dilakukan, t api kit a har us bisa melakukan it u!”

  Skripsi ini kupersembahkan untuk Papaku F.X Sut riyant o dan M amaku Theresia Tri E.W K akakku t ercint a Andrianus Wijayant o

  Sejarah Hidupku Almamat erku U niversit as Sanat a D harma

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  

ABSTRAK

DESKRIPSI MASALAH-MASALAH YANG SECARA INTENS DIALAMI

OLEH SISWA-SISWI KELAS V SD KARANGTURI SEMARANG

TAHUN AJARAN 2006/2007 DAN IMPLIKASINYA PADA

  

USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL

MAYA CHRISTIANDINI

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

  

2007

  Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan masalah- masalah yang secara intens dialami oleh siswa-siswi kelas V SD Karangturi Semarang tahun ajaran 2006/2007. Pertanyaan yang secara khusus dijawab dalam penelitian ini adalah: (1) Masalah- masalah apakah yang secara intens dialami oleh siswa-siswi kelas V SD Karangturi Semarang tahun ajaran 2006/2007? (2) Usulan topik-topik bimbingan klasikal apakah yang sesuai untuk siswa-siswi kelas V SD Karangturi Semarang?

  Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survei. Subjek yang digunakan adalah seluruh siswa-siswi kelas V SD Karangturi Semarang tahun ajaran 2006/2007 yang berjumlah 138 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner masalah yang dialami siswa SD. Instrumen tersebut disusun oleh peneliti dengan mengacu pada kajian pustaka dan Kuesioner Kebutuhan Siswa yang digunakan Maria Imakulata Tere. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah membuat tabulasi skor dari masing- masing item, menghitung skor total dari masing- masing item, menentukan masalah- masalah yang secara intens dialami oleh siswa- siswi kelas V SD Karangturi Semarang berdasarkan kriteria Penilaian Acuan Norma (PAN) tipe I.

  Hasil penelitian adalah sebagai berikut : (1) Ada 14 masalah yang secara intens dialami oleh siswa-siswi kelas VA, antara lain: takut berbuat salah (skor total 87) dan merasa ragu-ragu dalam mengambil keputusan (skor total 84). (2) Ada 11 masalah yang secara intens dialami oleh siswa-siswi kelas VB, antara lain: takut berbuat salah (skor total 88) dan merasa kurang siap dalam menghadapi ujian (skor total 85). (3) Ada 14 masalah yang secara intens dialami oleh siswa-siswi kelas VC, antara lain: merasa ragu-ragu dalam mengambil keputusan (skor total 99) dan takut berbuat salah (skor total 93). (4) Ada 12 masalah yang secara intens dialami oleh siswa-siswi kelas VD, antara lain: takut berbuat salah (skor total 105), dan kurang menyukai beberapa pelajaran disekolah (skor total 100).

  Berdasarkan hasil penelitian, disusunlah usulan topik-topik bimbingan klasikal yang sesuai bagi siswa-siswi tersebut.

  

ABSTRACT

DESCRIPTION OF PROBLEMS THAT OFTEN EXPERIENCED BY THE

TH

  

5 GRADE STUDENTS OF KARANGTURI ELEMENTARY SCHOOL

SEMARANG, SCHOOL YEAR 2006/2007 AND ITS IMPLICATIONS FOR

THE PROPOSED CLASSROOM GUIDANCE TOPICS

MAYA CHRISTIANDINI

  

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2007

  This study was a descriptive study using survey method. The goal of the

  th

  study was to describe the problems that often experienced by the 5 grade students of Karangturi Elementary School Semarang, School Year 2006/2007. Specifically, this study sought to answer the following questions : (1) What are the problems that

  th

  often experienced by the 5 grade students of the Karangturi Elementary School Semarang, School Year 2006/2007?; (2) What are the appropriate classroom guidance topics for these students?

  The subjects were all of the 138 grade five students of the school. The instrument used was a questionnaire on problems experienced by ele mentary school students. The researcher developed this instrument based on the related literature and Maria Imakulata Tere’s questionnaire on students’ need.

  The data analysis was done by tabulating the scores for each item, counting the total score foe each item and determining the problems that often experienced by these students based on the norm-referenced measure type one.

  The findings revealed as follows. The students in section VA reported 14 problems such as afraid of making mistakes (total score 87) and unsure about making decisions (total score 84). The students in section VB reported 11 problems such as afraid of making mistakes (total score 88) and felt unready for exams (total score 85). The students in section VC reported 14 problems such as unsure about making decisions (total score 99) and afraid of making mistakes (total score 93). The students in section VD reported 12 problems such as afraid of making mistakes (total score 105) and disliked some school subjects (total score 100). Based on these findings, appropriate classroom guidance topics for these students were proposed.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang telah memberikan kelimpahan berkah, rahmat dam bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat tersusun berkat bantuan, perhatian, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimaksih yang sebesar-besarnya kepada

  Yesus K rist us Bunda M aria

  1. Tuhan dan yang selalu mendengarkan doaku dan mengabulkannya.

  2. Dr. M. M. Sri Hastuti, M. Si., selaku ketua Program Bimbingan dan Konseling.

  3. Bapak Drs. Puji Purnomo, M. Si., selaku pembimbing I yang penuh kesabaran telah berkenan membimbing, memberi pengarahan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dari awal hingga akhir.

  4. Bapak Drs. J. Sumedi, selaku pembimbing II yang dengan ketulusan hati dan kesabaran memberikan bimbingan dan masukkan yang bermanfaat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  5. Ibu M. Th. Megasari Wibowo, S.Pd, selaku kepala sekolah SD Karangturi Semarang, yang telah mengijinkan penulis untuk melaksanakan penelitian dalam rangka penulisan skripsi ini.

  6. Ibu M. Sri Wartini, selaku kepala sekolah SD Kanisius Sengkan, yang telah membantu penulis dalam uji coba penelitian.

  7. Ibu Dra. Netty Nisala dan Bapak F. Sugeng Subagyo S.Pd., selaku guru pembimbing SD Karangturi Semarang yang telah membantu penulis melakukan penelitian.

  8. Mama Papa di Cilegon yang tak pernah lelah memberikan doa, dukungan dalam segala hal dan kesabaran kalian menghadapi aku. Ma, pa ade dah slese..

  9. Mas Andri kakak’ku tersayang, makasih atas doa n dukungan dan kasih sayang mas ke ade. Maaf ya, ade sering ngeyel hehehe...

  10. “I ma” yang selalu setia menemani penulis kemana saja dalam situasi dan kondisi apapun.

  11. Kenit, sahabat terbaikku. Makasih ya ‘Nit selalu ada saat My senang maupun sedih dan saat-saat sulit. Yang selalu setia mendengarkan semua cerita-cerita ku.

  Smoga persahabatan kita akan slamanya..Smangat ya!! 12. Nur, Ai, Novie n Dista buat persahabatan n kebersamaan yang indah.

  13. Mas Gandhi, makasih ya mas karena dengan tulus mengantar ke Semarang untuk penelitian dan menjadi teman sharing.

  14. Mas Adolf, yang selalu mau dengar keluh kesah ku. Mas Edwin yang galak, yang sering penuhi keinginanku dan mempunyai cara sendiri untuk menyayangiku. Kalian kakak terbaik ku di Jogja iniJ

  15. Sahabat-sahabatku di BP: Bimo makasih atas persahabatan yang indah, Bang Lalo, Mas Popo, Bom-bom, Ratih dll..makasih atas dukungan dan persahabatan

  16. Mas Piter, makasih atas kasih sayang dan bantuannya dari awal aku di Jogja sampai saat ini. Semangat ya mas, Tuhan berkati mas.

  17. Mba Ana makasih atas doa dan bantuannya dalam abstrak.

  18. Teman-teman BK’01: Ari, Agus, Agnes, Echy, Endra, Okta, Sandri, Dedi, Alfon, Tina, Page, Pri, Era, Rm.Emil, Fr. Frans, Fetri, M’Cimenk, M’Agus, M’Pras, M’Baba, Anisa n Novie ’05 dll. Atas persaudaraan dan dukungan selama studi.

  19. Keluarga Cendana 6: Mba Anik yang menjadi orang tua kedua selama aku di Jogja, Mba Pin yang galak tapi selalu mendengar cerita-cerita ku, Clurut, Iin, Mel, Auril ( my L it t le sist er) , Indah, Chan-chan, Wina, Anggi, Desy, Mapy,Doni, dan Tio. Atas persaudaraan dan dukungan selama ini.

  20. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas segala dukungan, perhatian, dan bantuan baik langsung maupun tidak langsung terutama dalam penulisan skripsi ini. Semoga Tuhan memberikan berkat dan rahmat yang melimpah kepada kita semua.

  Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan juga bagi siapa saja yang berminat terhadap Bimbingan dan Konseling.

  Penulis

  

DAFTAR ISI

Halaman

  HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... v ABSTRAK ........................................................................................................... vi ABSTRACT ......................................................................................................... vii KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xv

  

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1 B. Perumusan Masalah ......................................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 6 D. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 6 E. Definisi Operasional ........................................................................................ 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 10

  1. Perkembangan Fisik ................................................................................. 12

  2. Perkembangan Emosi ............................................................................... 13

  3. Perkembangan Sosial ............................................................................... 14

  4. Perkembangan Intelektual ........................................................................ 15

  5. Perkembangan Moral ............................................................................... 16

  B. Tugas Perkembangan Anak Sekolah Dasar ..................................................... 16

  C. Kurikulum Sekolah Dasar ................................................................................ 20

  D. Kebutuhan Anak Sekolah Dasar....................................................................... 23

  E. Masalah- masalah Siswa Sekolah Dasar ......................................................... 25

  F. Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar ................................................... 28

  1. Pengertian Bimbingan dan Konseling ...................................................... 28

  2. Tujuan Bimbingan dan Konseling ........................................................... 29

  3. Bidang Bimbingan dan Konseling ........................................................... 30

  4. Layanan Bimbingan Klasikal (Kelompok) .............................................. 32

  

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 35

A. Jenis Penelitian ................................................................................................ 35 B. Subjek Penelitian ............................................................................................. 35 C. Alat Pengumpul Data ....................................................................................... 36

  1. Validitas Instrumen .................................................................................... 38

  2. Reliabilitas Instrumen ................................................................................ 42

  D. Prosedur Pengumpulan Data ........................................................................... 45

  2. Tahap Pengisian Kuesioner......................................................................... 46

  E. Teknik Analisis Data ....................................................................................... 47

  

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 49

A. Masalah- masalah yang Secara Intens Dialami oleh Siswa-siswi

  kelas V SD Karangturi Semarang tahun ajaran 2006/2007 ........................... 49

  B. Pembahasan ..................................................................................................... 53

  BAB V USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL DAN CONTOH SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN ........................ 75 A. Usulan Topik-topik Bimbingan Klasikal untuk Siswa-siswi Kelas V SD Karangturi Semarang ................................................................. 75 B. Satuan Pelayanan Bimbingan .......................................................................... 84

BAB VI RINGKASAN, KESIMPULAN DAN SARAN ................................ 90

A. Ringkasan ....................................................................................................... 90 B. Kesimpulan .................................................................................................... 93 C. Saran-saran ..................................................................................................... 94

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 96

  

DAFTAR TABEL

Halaman

  Tabel 1 : Jumlah Siswa Kelas V SD Karangturi Semarang Tahun Ajaran 2006/2007 .............................................................. 36

  Tabel 2 : Kisi-kisi Kuesioner Masalah Siswa (Kuesioner sebelum Final) ........................................................... 37

  Tabel 3 : Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Validitas .................................... 41 Tabel 4 : Kisi-kisi Kuesioner Penelitian

  (Kuesioner yang Final) ................................................................ 42 Tabel 5 : Waktu Pengisian Kuesioner ......................................................... 46 Tabel 6: Masalah- masalah yang Secara Intens Dialami oleh

  Siswa-siswi Kelas V SD Karangturi Semarang Tahun Ajaran 2006/2007 .............................................................. 51

  Tabel 7: Usulan Topik-topik Bimbingan Klasikal Bagi Para Siswa-Siswi Kelas V SD Karangturi Semarang ................... 76

  

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

  Lampiran 1 : Data Uji Coba Penelitian ................................................................98 Lampiran 2 : Rekapitulasi Uji Validitas Kuesioner Per aspek .............................101 Lampiran 3 : Data Uji Reliabilitas ........................................................................104 Lampiran 4 : Penghitungan Uji Reliabilitas Separo Tes.......................................107 Lampiran 5 : Kuesioner Masalah-masalah Yang Dialami Oleh Siswa

  Sekolah Dasar (Kuesioner yang digunakan dalam penelitian) ...............................108

  Lampiran 6 : Rekapitulasi Data Hasil Penelitian .................................................113 Lampiran 7 : Surat Ijin Mengadakan Uji Coba ....................................................125 Lampiran 8 : Surat Ijin Mengadakan Penelitian ...................................................126 Lampiran 9 : Surat Keterangan Mengadakan Penelitian ......................................127

BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini disajikan latar belakang masalah, rumusan masalah

  penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional dari istilah- istilah yang digunakan dalam penelitian ini.

A. Latar Belakang Masalah

  Pada zaman modern seperti ini, manusia dituntut untuk mengalami perubahan secara cepat dan serentak di setiap aspek kehidupannya. Keadaan seperti ini tidaklah jarang menimbulkan masalah bagi setiap individu yang mengalaminya. Permasalahan yang timbul antara individu yang satu dengan yang lainnya berbeda sesuai dengan tugas perkembangan yang dijalaninya pada masa tertentu.

  Setiap orang tentu membutuhkan informasi dan penyelesaian atas permasalahan yang mereka hadapi. Pada tiap-tiap jenjang pendidikan tentu ada siswa-siswi yang mengalami kesulitan, misalnya saja kesulitan belajar. Walaupun pada tiap jenjang pendidikan penyebab dari kesulitan atau masalah yang dihadapi oleh siswa-siswi itu berbeda tetapi apabila dapat diatasi sedini mungkin maka siswa akan lebih lancar dalam menempuh jenjang pendidikan tertentu. Masalah- masalah siswa dapat terlihat dalam dunia pendidikan, ha l itu juga dialami oleh siswa-siswi usia Sekolah Dasar (SD). Oleh sebab itu pendidikan sekolah mempunyai tujuan untuk membantu para siswa agar dapat berkembang seoptimal mungkin sesuai dengan potensi-potensi yang dimilikinya.

  Tujuan pendidikan sekolah di atas sejalan dengan fungsi pendidikan nasional yang termaktub dalam Undang- undang No.20 tahun 2003 Bab II Pasal 3 yang berbunyi sebagai berikut:

  Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Yusuf dan Nurihsan, 2005:3).

  Untuk mencapai tujuan tersebut di sekolah diadakan kegiatan pendidikan. Kompetensi yang diharapkan dari siswa tamatan Sekolah Dasar, Madrasah

  Ibtida’iyah adalah sebagai berikut:

  1. Mengenal dan berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya

  2. Mengenal dan menjalankan hak dan kewajiban diri, belajar dan beraktivitas sehari-hari, serta peduli terhadap lingkungan dan masa depan.

  3. Berpikir logis, kritis dan kreatif serta berkomunikasi melalui berbagai media terutama dengan kelompok sebaya.

  4. Menyenangi keindahan.

  5. Membiasakan hidup bersih, bugar dan sehat.

  6. Memiliki rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan tanah air.

   Anak Sekolah Dasar (SD) umumnya berusia antara 6 sampai 12/13 tahun.

  Menurut Munanadar (1985:1) masa anak usia sekolah dasar dapat dibagi menjadi dua masa, yaitu:

  1. Masa kelas-kelas rendah sekolah dasar, sekitar usia 6 sampai 9 tahun.

  2. Masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar, sekitar usia 10 sampai 12-13 tahun.

  Pada rentang usia ini, anak juga dihadapkan pada sejumlah tugas perkembangan yang harus diselesaikan secara baik. Berbagai tugas perkembangan yang dihadapi anak, menuntut adanya penyesuaian diri pada diri anak. Namun, tuntutan tersebut seringkali menimbulkan masalah pada anak. Menurut Winkel (1997:535), apabila suatu kebutuhan tidak terpenuhi maka timbul kesulitan yang membuat hati risau dan mengganggu pikiran. Kesulitan yang tidak dapat diatasi akan menimbulkan masalah. Bila permasalahan yang dihadapi oleh mereka tidak segera diatasi, dapat mengganggu perkembangan diri mereka dalam kehidupan.

  Seperti yang diketahui bahwa “ pendidikan dasar memeberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga-negara dan anggota masyarakat serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan menengah” (Winkel,1997:160). Untuk dapat mengatasi permasalahan itu, mereka membutuhkan bantuan orang lain.

  Dalam struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD/MI tahun 2006 memuat tiga komponen, yaitu: (1) Mata pelajaran, (2) Muatan lokal, dan (3) Pengembangan diri. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.

  Oleh sebab itu, bimbingan dan konseling di sekolah dasar mempunyai peran yang cukup penting guna membantu siswa usia sekolah dasar berkembang secara optimal menjadi pribadi yang mandiri dan mampu menghadapi masalah yang dihadapinya dan menyelesaikannya dengan secara baik.

  Di sekolah, guru pembimbing sebagai tenaga profesional diharapkan dapat membantu siswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah yang dialaminya.

  Salah satu usaha yang dilakukan oleh guru pembimbing dalam membantu siswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalahnya yaitu dengan melalui pelayanan bimbingan. Pelayanan bimbingan di sekolah memberikan jaminan agar para siswa memperoleh perhatian dan bantuan dalam menghadapi tantangan dan masalah yang berkaitan dengan perkembangannya (Winkel, 1997:79).

  Salah satu bentuk layanan bimbingan yang dapat diberikan kepada para siswa adalah layanan bimbingan kelompok. Topik-topik bimbingan kelompok akan lebih efektif dalam membantu siswa apabila disesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan yang dialami oleh siswa.

  Karena itu penulis ingin mengetahui permasalahan-permasalahan yang secara intens dialami siswa-siswi kelas V SD Karangt uri Semarang. Berdasarkan masalah- masalah yang dialami oleh subjek penelitian, maka penulis akan memberikan usulan topik-topik bimbingan klasikal yang sesuai. Penulis khusus mengadakan penelitian untuk V, karena siswa-siswi kelas V SD termasuk anak- anak akhir dimana pada usia ini anak-anak masih membutuhkan bantuan dari guru atau orang dewasa lainnya untik menyelesaikan tugas-tugasnya dan memenuhi keinginannya. Dalam proses penyelesaian tugas-tugasnya dan pemenuhan keinginannya tidak jarang mereka mengalami kesulitan yang bisa disebabkan karena tidak adanya kesesuaian antara keinginannya dengan kenyataan yang didapatnya dan juga supaya kesulitan-kesulitan yang dialami dan belum terselesaikan di kelas V dapat ditindaklanjuti di kelas VI.

  SD Karangturi Semarang salah satu Sekolah Dasar yang beralamatkan di Jl. MT. Haryono 752-756 Semarang. Sekolah ini sudah melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling. Oleh sebab itu, supaya pelayanan yang diberikan dapat tepat sasaran dan bermanfaat atau efektif bagi siswa-siswi maka perlu mengetahui masalah- masalah dan kesulitan-kesulitan yang dialami mereka.

B. Perumusan Masalah

  Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran masalah yang secara intens dialami ole h mayoritas siswa kelas V SD Karangturi Semarang tahun ajaran 2006/2007. Kemudian hasil penelitian digunakan sebagai dasar untuk menyusun usulan topik bimbingan yang relevan di sekolah tersebut. Secara khusus pertanyaan yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah :

  1. Masalah- masalah apakah yang secara intens dialami oleh siswa-siswi kelas

  V SD Karangturi Semarang tahun ajaran 2006/2007?

  2. Usulan topik-topik bimbingan klasikal apakah yang sesuai untuk siswa- siswi kelas V SD Karangt uri Semarang?

  C. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk :

  1. Mendeskripsikan masalah- masalah yang secara intens dialami oleh siswa- siswi kelas V SD Karangt uri Semarang tahun ajaran 2006/2007.

  2. Mengusulkan topik-topik bimbingan klasikal yang sesuai untuk siswa- siswi kelas V SD Karangt uri Semarang.

  D. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi :

  1. Kepala Sekolah Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai informasi untuk kepala sekolah mengenai masalah- masalah yang dihadapi siswa-siswinya sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan-kebijakan pendidikan khususnya dalam bidang bimbingan.

  2. Guru Kelas Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh guru kelas sebagai acuan dapat merencanakan kegiatan belajar mengajar yang lebih efektif dan efisien.

  3. Guru Pembimbing Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai dasar pertimbangan dalam menyusun program bimbingan klasikal yang sesuai dengan masalah- masalah para siswa.

  4. Siswa Para siswa memperoleh kesempatan untuk mengungkapkan masalah- masalah yang mereka alami dan dengan adanya program bimbingan yang jelas dan sistematis memungkinkan siswa memperoleh pelayanan bimbingan yang intensif dan serius sesuai dengan masalah- masalah mereka hadapi.

  5. Peneliti Peneliti dapat memperluas wawasan dan memperoleh pengalaman mengenai baga imana mengadakan penelitian dengan metode survey masalah di suatu lembaga pendidikan pada jenjang tertentu dan dapat memperoleh gambaran tentang program bimbingan yang sesuai berdasarkan masalah- masalah siswa yang terungkap melalui alat ungkap yang digunakan.

  6. Peneliti Lain Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pembanding bagi peneliti lain dalam upaya mengungkap masalah siswa Sekolah Dasar.

E. Definisi Operasional

  Untuk memperoleh pemahaman tentang penelitian ini, berikut dijelaskan beberapa istilah berikut ini:

  1. Deskripsi ialah penggambaran masalah- masalah yang sering dialami oleh mayoritas siswa kelas V SD Karangt uri Semarang.

  2. Masalah ialah kesulitan yang dialami para siswa, karena ada kebutuhan yang belum terpenuhi dan tugas perkembangan ya ng belum selesai, atau tujuan yang belum tercapai sehingga menghambat siswa dalam mengembangkan diri secara utuh seperti yang dimaksudkan dalam butir- butir kuesioner yang digunakan.

  3. Siswa ialah anak-anak yang tercatat sebagai siswa kelas V SD Karangturi Semarang tahun ajaran 2006/2007.

  4. Masalah yang intens dialami oleh mayoritas siswa kelas V SD Karangturi Semarang tahun ajaran 2006/2007 ialah masalah- masalah seperti yang dimaksudkan dalam butir-butir kuesioner yang dinyatakan sering dialami dan setelah penghitungan memenuhi kriteria dari M+ 0,75 S.

  5. Bimbingan adalah suatu proses bantuan yang diberikan kepada individu atau kelompok agar dapat memahami dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya, serta mampu merencanakan masa depannya.

  6. Topik bimbingan klasikal adalah pokok bahasan tertentu yang diberikan kepada siswa secara kelompok dengan tujuan untuk membantu siswa mengatasi masalah yang mereka alami. Pokok bahasan yang diberikan itu berdasarkan masalah- masalah yang secara intens dialami oleh siswa-siswi kelas V SD Karangt uri Semarang.

  7. Bimbingan klasikal ialah pelayanan bimbingan kepada kelompok siswa yang tergabung dalam suatu satuan kelas ditingkat tertentu pada suatu jenjang pendidikan yang diberikan pada waktu yang ditetapkan dalam jadwal pelajaran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini, peneliti menyajikan hasil tinjauan pustaka yang dapat

  memperjelas pemahaman mengenai topik penelitian. Kajian pustaka yang dimaksud yaitu, perkembangan anak SD, tugas perkembangan anak SD, kurikulum SD, kebutuhan anak SD, masalah-masalah siswa pada umumnya, dan bimbingan dan konseling di SD.

A. Perkembangan Anak Sekolah Dasar

  Menurut undang- undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 tenang Sistem Pendidikan Nasional bab I pasal 1 dijelaskan bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

  Anak Sekolah Dasar (SD) umumnya berusia antara 6 sampai 12/13 tahun. Menurut Munanadar (1985:1) masa anak usia sekolah dasar dapat dibagi menjadi dua masa, yaitu:

  1. Masa kelas-kelas rendah sekolah dasar, sekitar usia 6 sampai 9 tahun.

  2. Masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar, sekitar usia 10 sampai 12-13 tahun.

  Selanjutnya Munandar (1985:4) mengemukakan beberapa ciri khas anak- anak masa kelas-kelas tinggi, antara lain : Minat kepada kehidupan praktis kongkret sehari- hari; kecenderungan -

  Amat realistis, ingin tahu, ingin belajar. - Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal dan mata - pelajaran khusus.

  Sampai kira-kira umur 11 tahun, anak membutuhkan guru atau orang- - orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugasnya dan memenuhi keinginannya. Setelah umur 11 tahun, umumnya anak menghadapi tugas- tugasnya dengan bebas dan berusaha menyelesaikannya sendiri Pada masa ini, anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran yang - tepat terhadap prestasi sekolah.

  Di dalam permainan biasanya anak tidak lagi terikat kepada aturan - permainan tradisional, mereka membuat peraturan sendiri.

  Perkembangan secara luas menunjuk pada keseluruhan proses perubahan potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kualitas kemampuan, sifat dan ciri-ciri yang baru. Menurut Schneirla (Gunarsa, 1997:29), perkembangan adalah perubahan-perubahan progresif pada organisme, dan organisme ini dilihat sebagai sistem fungsional dan adaftif sepanjang hidupnya.

  Yusuf (2005:15) menyatakan bahwa perkembangan adalah perubahan- perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya (maturation) yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah).

  Masidjo (2006:1) menyatakan perkembangan adalah suatu proses terjadinya perubahan-perubahan dalam diri individu yang mengarah pada pendewasaan kepribadiaannya.

  Segi-segi perkembangan anak sekolah antara lain meliputi : (a) perkembangan fisik, (b) perkembangan emosi, (c) perkembangan sosial, (d) perkembangan intelektual, (e) perkembanga n moral, (f) perkembangan minat (Munandar, 1985:8-11).

1. Perkembangan Fisik

  Perkembangan fisik seorang anak akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak. Perkembangan fisik yang terganggu akan memunculkan berbagai masalah. Pada masa ini anak-anak memerlukan makanan yang bergizi untuk pertumbuhan fisiknya. Anak yang kekurangan gizi akan mengalami kelambanan dalam pertumbuhan. Pada masa ini peningkatan tinggi badan dalam setahun sekitar 5-6 cm (Munandar, 1985:8). Perkembangan fisik pada anak secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi perilaku anak sehari- hari.

  Secara langsung perkembangan fisik mempengaruhi keterampilan bergerak. Anak yang terlalu gemuk menyadari dirinya tidak mampu berlari kencang seperti temannya yang lain yang mempunyai bentuk tubuh yang sesuai dengan usianya. Pengaruh tidak langsung dapat nampak dalam pandangan anak mengenai dirinya. anak yang terlalu gemuk akan cepat menyadari bahwa dia tidak dapat mengikuti permainan yang dilakukan anak gendut itu terlalu lamban dan tidak dapat diajak untuk bermain. Hal ini bila terjadi terus menerus dapat memunculkan perasaan tidak diterima, minder, sendirian dan sebagainya.

2. Perkembangan Emosi

  Menginjak usia sekolah, anak menyadari bahwa ia tidak dapat menyatakan dorongan emosinya begitu saja tanpa mempertimbangkan lingkungan. Ia mulai belajar mengungkapkan perasaannya dalam perilaku yang dapat diterima oleh masyarakat (Munandar,1985:9), oleh karena itu, anak mulai belajar untuk mengendalikan dan mengontrol ekspresi emosinya. Yusuf (2005:181) mengatakan bahwa kemampuan mengontrol emosi diperoleh anak melalui peniruan dan latihan (pembiasaan) dan dalam proses peniruan ini, kemampuan orang tua dalam mengendalikan emosinya sangatlah berpengaruh. Anak-anak belajar bagaimana mengendalikan ekspresi emosinya karena ekspresi emosi dapat menimbulkan penilaian sosial yang tidak menyenangkan terhadap mereka. Contohnya seorang anak yang mengekspresikan ledakan amarahnya dengan berteriak-teriak aka dianggap seperti anak kecil atau bayi oleh lingkungan sekitarnya terutama oleh teman sebayanya.

  Perkembangan emosi sangat penting bagi anak. Emosi merupakan suatu bentuk komunikasi karena melalui perubahan mimik wajah dan fisik yang menyertai emosi, anak dapat mengkomunikasikan perasaan mereka kepada orang lain dan mengenal berbagai jenis perasaan orang lain

3. Perkembangan Sosial

  Perkembangan sosial berarti perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tututan sosial (Hurlock, 250). Usia SD sering disebut usia berkelompok karena pada masa ini ada dorongan yang kuat untuk bergaul dengan orang lain dan ingin diterima oleh orang lain.

  Perkembangan sosial pada anak Sekolah Dasar ditandai dengan adanya perluasan hubungan misalnya melalui ikatan dengan teman sebaya maupun dengan teman sekelasnya, sehingga ruang gerak hubungan sosialnya telah bertambah luas (Yusuf,2005:180).

  Meluasnya lingkungan sosial anak, menyebabkan ia cenderung mengikuti nilai-nilai kelompok sehingga tidak jarang ia harus menentang peraturan-peraturan dari orang tua. Dari pergaulan dengan teman sebaya, anak belajar hal- hal penting dari proses sosialisasi (Munandar, 1985:10), seperti:

  a. Belajar mematuhi aturan-aturan kelompok

  b. Belajar setia kawan

  c. Belajar tidak bergantung pada orang dewasa

  d. Belajar kerja sama

  e. Mempelajari perilaku yang dapat diterima oleh lingkungannya

  f. Belajar menerima tanggung jawab

  g. Belajar bersaing dengan orang lain secara sehat (sportif)

  h. Mempelajari olahraga dan permainan kelompok

4. Perkembangan Intelektual

  Pada usia SD perkembangan intelektual berlangsung sejalan dengan bertambah luasnya pergaulan anak. Minat dan pengalamannya bertambah sehingga ia dapat lebih memahami orang-orang, obyek-obyek, dan situasi-situasi di sekitrnya.

  Pada usia SD daya pikir anak sudah berkembang ke arah berpikir konkret dan rasional (dapat diterima akal) tidak seprti masa prasekolah dimana daya pikir anak masih bersifat imajinatif. Piaget (Yusuf,2005:178) menamakannya sebagai masa operasi konkret, masa berakhirnya berpikir khayal dan mulai berpikir konkret (berkaitan dengan dunia nyata). Pada tahap ini anak sudah mampu menghubungkan konsep-konsep baru dengan konsep-konsep lama. Berdasarkan pengalaman-pengalaman dalam menghubungkan konsep-konsep baru dengan konsep-konsep lama, anak membentuk konsep-konsep tentang angka, ruang, waktu, fungsi- fungsi badan, hidup dan mati, konsep tentang dirinya, peran sosial, moral dan sebagainya (Munandar,1985:10). Untuk mengembangkan daya pikir atau daya nalar anak yaitu dengan melatih anak untuk mengungkapkan pendapat, gagasan, atau penilaiannya terhadap berbagai hal, baik yang dialaminya maupun persitiwa yang terjadi di lingkungnnya. Misalnya, yang berkaitan dengan materi pelajaran, tata tertib sekolah, pergaulan yang baik dengan teman sebaya atau orang lain dan sebagainya (Yusuf, 2005:179).

5. Perkembangan Moral

  Anak mulai mengenal konsep moral (mengenal benar salah atau baik buruk) pertama kali dari lingkungan keluarga. Pada usia sekolah dasar, anak sudah dapat me ngikuti pertautan atau tuntutan dari orang tua atau lingkungan sosialnya. Di samping itu, anak sudah dapat mengasosiasikan setiap bentuk perilaku dengan konsep benar salah atau baik buruk. Dalam penilaian tentang baik buruk, anak mulai mempertimbangkan dampak dari situasi-situasi khusus. Atau dengan kata lain anak mulai memahami bahwa penilaian tentang baik dan buruk dapat berubah, tergantung dari keadaan atau situasi munculnya perilaku itu.

  Munandar (1985:11) mengatakan bahwa pada usia sekolah dasar kode moral anak banyak dipengaruhi oleh kelompok sebaya atau kelompok teman sekelasnya. Hal ini menurut Munandar (1985:11) dapat menimbulkan konflik apabila kode moral dari kelompok sebaya tidak sesuai dengan patokan kode moral dari keluarganya bahkan dari pihak sekolah. Misalnya, orang tua atau guru tidak membolehkan anak menyontek, tetapi kelompok sebaya menganggap memberi contekan kepada teman sebagai tanda kesetiakawanan.

B. Tugas Perkembangan Anak Sekolah Dasar

  Menurut Havighurst (Hurlock,1990:9) tugas perkembangan adalah “tugas yang muncul pada saat atau sekitar suatu periode tertentu dari kehidupan individu, keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Akan tetapi kalau gagal akan menimbulkan rasa tidak bahagia dan kesulitan dalam menghadapi tugas- tugas berikutnya.”

  Menurut Achdiyat (1981:2) tugas perkembangan muncul dari tiga hal, yaitu:

  1. Kematangan fisik, misalnya belajar bertingkah laku sesuai dengan jenis kelaminnya karena kematangan organ-organ seksual

  2. Tuntutan kultural dari masyarakat, misalnya belajar berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat sebagai warga negara yang bertanggung jawab.

  3. Nilai-nilai personal dan aspirasi individual yang merupakan bagian kepribadiannya atau dirinya, misalnya pemilihan pekerjaannya dan pemilihan falsafah hidup.

  Tugas-tugas perkembangan pada dasarnya mempunyai tiga manfaat, yaitu: pertama, sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat dari individu pada usia- usia tertentu; kedua, memberi motivasi kepada individu untuk melakukan apa yang diharapkan dari mereka oleh kelompok sosial pada usia tertentu sepanjang kehidupan; ketiga, menunjukkan kepada setiap individu apa yang akan mereka hadapi dan tindakan apa yang diharapkan apabila sampai pada tingkat perkembangan berikutnya (Hurlock,1990:9).

  Tugas-tugas perkembangan siswa SD menurut Nurihsan dan Sudianto (2005:7) dan menurut “Pedoman Pengembangan Silabus dan Model Pembelajaran

  1. Menanamkan dan mengembangkan kebiasaan dan sikap beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

  2. Mengembangkan keterampilan dasar membaca, menulis dan berhitung.

  3. Mengembangkan konsep-konsep yang perlu dalam kehidupan sehari- hari.

  4. Belajar bergaul dan bekerja dengan teman sebaya.

  5. Belajar menjadi pribadi yang mandiri.

  6. Mempelajari keterampilan fisik sederhana yang diperlukan, baik untuk permainan maupun kehidupan.

  7. Mengembangkan kata hati, moral dan nilai- nilai sebagai pedoman perilaku.

  8. Membina hidup sehat, untuk diri sendiri dan lingkungan.

  9. Belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis kelaminnya.

  10. Mengembangkan sikap terhadap kelompok dan lembaga- lembaga sosial.

  11. Mengembangkan pemahaman dan sikap awal untuk merencanakan masa depan.

  Menurut Winkel (1997:160) tugas perkembangan yang dihadapi oleh siswa SD antara lain:

  1. Mengatur beraneka kegiatan belajarnya dengan bersikap bertanggung jawab.

  2. Bertingkah laku dengan cara yang dapat diterima oleh keluarga serta teman-teman sebaya.

  3. Cepat mengembangkan bekal kemampuan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung.

  4. Mengembangkan kesadaran moral berdasarkan nilai-nilai kehidupan (values) dengan membentuk kata hati.

  Tugas perkembangan pada anak usia Sekolah Dasar (6-12 tahun) menurut Yusuf (2005, 69-71) dan Masidjo (2006:13) dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Memperoleh dan mempelajari keterampilan fisik yang dibutuhkan untuk melakukan permainan sehari-hari.

  2. Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap diri sendiri sebagai makhluk biologis yang tumbuh.

  3. Belajar bergaul dengan teman sebaya.

  4. Mempelajari peranan sosial sesuai dengan jenis kelaminnya.

  5. Memperkembangkan keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung.

  6. Belajar mengembangkan pengertian-pengertian atau konsep-konsep yang perlu untuk kehidupan sehari- hari.

  7. Mengembangkan kata hati.

  8. Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi. 9. mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial dan lembaga- lembaga.

  Membina anak agar dapat menjalankan dan menyelesaikan tugas-tugas perkembangan dengan baik tidak hanya menjadi tanggung jawab orang tua semata, melainkan menjadi tanggung jawab para guru juga bahkan kelompok sebaya juga ikut berperan serta

C. Kurikulum Sekolah Dasar

  Pendidikan Sekolah Dasar adalah bagian dari pendidikan dasar sembilan (9) tahun yang berlangsung selama enam (6) tahun di Sekolah Dasar (SD) dan tiga (3) tahun di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Adapun tujuan dari pendidikan dasar yaitu: meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan me ngikuti pendidikan lebih lanjut.

  Kurikulum menurut UU Sisdiknas, 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Menurut Peraturan Pemerintah (Permen) Nomor 22, struktur kurikulum SD memuat tiga komponen yaitu: (1) Mata Pelajaran, (3) Muatan Lokal, dan (3) Pengembangan Diri.

  Mata pelajaran di tingkat Sekolah Dasar berjumlah delapan (8) mata pelajaran, yang terdiri dari:

  1. Pendidikan Agama

  2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia.

  4. Matematika

  7. Seni Budaya dan Keterampilan

  8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Dimana subtansi dari muatan lokal tersebut ditentukan oleh satuan pendidikan.

  Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.

  Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri ini difasilitasi atau dibimbing oleh guru pembimbing, guru atau tenaga kependidikan lain yang kompeten di salah satu bidang, misalnya: seni teater.

  Pada lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2006 mengenai Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah memuat tentang standar kompetensi lulusan untuk siswa-siswi Sekolah Dasar.

  Kompetensi merupakan penegetahuan, keterampilan, sikap dan nilai- nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kompetensi dapat dikenali melalui sejumlah hasil belajar dan indikatornya yang dapat diukur dan diamati.

  Berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah pasal 1 ayat 1 diterangkan bahwa Kompetensi menentukan kelulusan peserta didik. Adapun Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) untuk Sekolah Dasar (SD) selengkapnya adalah sebagai berikut:

  1. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak

  2. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri

  3. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya

Dokumen yang terkait

TANGGAPAN REMAJA TENTANG SERIAL TV (SINETRON) ADA APA DENGAN CINTA DI RCTI (study pada siswa-siswi kelas II MAN Malang I tahun ajaran 2004-2005)

0 3 1

Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas

0 0 53

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Klero 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun ajaran 20172018 yang berjumlah 30 siswa yang terdiri dari 15 laki-laki dan 15 perempuan. 3.3 Waktu Penelitian

0 0 12

Bentuk pengawasan hakim oleh komisi yudisial dan implikasinya terhadap prinsip kekuasaan kehakiman yang merdeka

0 0 91

Perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran project based learning (pjbl) dan konvensional pada pokok bahasan lingkaran kelas viii smp n 3 Tanjung Morawa tahun ajaran 2017-2018 - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 162

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Awal Penelitian - Penerapan model pembelajaran kreatif dan produktif pada materi pokok zat dan wujudnya kelas VII semester I SMP-N 7 Palangka Raya tahun ajaran 2013/2014. - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 16

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN - Penerapan model pembelajaran kreatif dan produktif pada materi pokok zat dan wujudnya kelas VII semester I SMP-N 7 Palangka Raya tahun ajaran 2013/2014. - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 9

Peningkatan IPS materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui metode make a match dan media audio visual pada siswa kelas V semester II MI Baran Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018 - Test Repository

0 0 172

Peningkatan hasil belajar IPS Materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan melalui media audio-visual dan metode snowball theowing pada kelas V MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga tahun ajaran 2017/2018 - Test Repository

0 0 201

Peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran examples non examples pada kelas V SD N Pajang IV Laweyan tahun 2015/2016 - UNS Institutional Repository

0 0 234