PENERAPAN TERAPI MUSIK KLASIK UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI DI RUANG KENANGA - Elib Repository

PENERAPAN TERAPI MUSIK KLASIK UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH
PASIEN HIPERTENSI DI RUANG KENANGA
RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

Meilia Ristanti
NIM A01401920

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2016/2017

PENERAPAN TERAPI MUSIK KLASIK UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH
PASIEN HIPERTENSI DI RUANG KENANGA
RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

Karya Tulis ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan Program
Pendidikan Diploma III Keperawatan

Meilia Ristanti
NIM A01401920


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2016/2017

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Alloh SWT, karena atas
karunia dan rahmatn-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI)
yang berjudul “Penerapan Prosedur Terapi Musik Untuk Menurunkan Tekanan
Darah Pada Hipertensi di Ruang Kenanga RSUD Dr. Soedirman Kebumen”
dengan sebaik-baiknya. KTI ini penulis susun sebagai persyaratan untuk
Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
Dalam proses penyusunan KTI ini tidak terlepas bantuan dari berbagai
pihak, sehingga KTI ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Herniyatun, S. Kp., M.Kep Sp., Mat, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah
Gombong.
2. Nurlaila, S.Kep.Ns, M.Kep, selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan

STIKES Muhammadiyah Gombong.
3. Ernawati, M.Kep, Ns selaku dosen pembimbing akademik yang telah
membimbing selama proses perkuliahan.
4. Hendri Tamara Yuda, S.Kepp., Ns., M.Kep, selaku pembimbing yang telah
berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.
5. Ayah, Ibu, kakak dan adik yang telah memberikan semangat dan cinta kasih
terhadap penulis.
6. Semua teman-teman khususnya kelas 3B DIII Keperawatan yang telah samasama berjuang dan memberikan semangat kepada penulis.
7. Buat mas pacar dan keluarga yang telah senantiasa memberikan dukungan,
semangat dan motivasi sehingga penulis mampu berjuang kembali
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
8. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan
terimakasih atas bantuan dan dukungannya.

vii

Penulis menyadari bahwa KTI ini masih terdapat banyak kekurangan baik
isi maupun penyusunannya. Penulis berharap semoga KTI ini bermanfaat bagi
penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.


Gombong, 08 Agustus 2017
Penulis

viii

ix

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................

i

LEMBAR PERNYATAAN…......................................................................

ii

LEMBAR PERSETUJUAN .....................................................................

iii


LEMBAR PENGESAHAN…....................................................................

iv

DAFTAR ISI………. .................................................................................

v

KATA PENGANTAR.................................................................................

vii

ABSTRAK…………...................................................................................

ix

BAB I PENDAHULUAN............................................................................

1


A. Latar Belakang ............................................................................

1

B. Rumusan Masalah .......................................................................

3

C. Tujuan Studi Kasus .....................................................................

3

D. Manfaat Studi Kasus ...................................................................

3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................

4


A. Daftar Pustaka
1. Hipertensi
a. Pengertian….. ...................................................................

4

b. Klasifikasi….. ...................................................................

4

c. Manifestasi Klinik….. .......................................................

5

d. Tanda Dan Gejala...............................................................

6

e. Patofisiologi……................................................................


6

f. Penatalaksanaan……...........................................................

8

2. Terapi Musik Klasik
a. Pengertian……. ...............................................................

11

b. Tujuan…….……...............................................................

13

c. Prosedur Terapi Musik.......................................................

14

d. Keefektifan Prosedur Terapi Musik...................................... 15

BAB III METODE STUDI KASUS .........................................................

16

A. Desain Studi Kasus ....................................................................

17

B. Subyek Studi Kasus ....................................................................

17

v

C. Fokus Studi Kasus .......................................................................

17

D. Definisi Operasional ....................................................................


17

E. Instrumen Studi Kasus ................................................................

18

F. Metode Pengumpulan Data .........................................................

18

G. Lokasi & Waktu Studi Kasus ......................................................

19

H. Analisis Data dan Penyajian Data................................................

19

I.


19

Etika Studi Kasus ........................................................................

BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN..........................
A. Hasil Studi Kasus .......................................................................

21
21

1.

Gambaran Umum Lokasi Studi Kasus ..............................

21

2.

Data Umum Subjek Studi Kasus ......................................


21

3.

Penerapan Hasil Studi Kasus...............................................

24

B. Pembahasan ...............................................................................

25

1.

Tekanan Darah Sebelum Diberikan Terapi Musik Klasik..

25

2.

Tekanan Darah Sesudah Diberikan Terapi Musik Klasik ..

27

C. Keterbatasan Studi Kasus ..........................................................

30

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .....................................................

31

5.1 Kesimpulan .................................................................................

31

5.2 Saran ...........................................................................................

31

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN.........................................................................

vi

Program Studi DIII Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
KTI, Juli 2017
Meilia Ristanti¹, Hendri Tamara Yudha S.Kep.,Ns,M.Kep²
PENERAPAN TERAPI MUSIK KLASIK UNTUK MENURUNKAN
TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI DI RUANG KENANGA RSUD
Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN
ABSTRAK
Latar Belakang: Hipertensi adalah penyakit yang paling banyak ditemui di
Indonesia pada tahun 2006 hipertensi menempati peringkat ke 2 dari 10 penyakit
terbanyak prevaleni sebesar (4,67%). Dari segi kesehatan, musik adalah rangkaian
bunyi-bunyi indah yang memiliki efek luar biasa untuk kesehatan tubuh.
Sedangkan terapi musik adalah pemanfaatan kemampuan musik dan elemen
musik oleh terapis untuk meningkatkan dan merawat kesehatan fisik,
memperbaiki mental, emosional dan kesehatan spiritual. Efek samping dari terapi
musik lebih kecil, dari pada menggunakan terapi medis.
Tujuan: Mendeskripsikan penerapan terapi musik klasik untuk menurunkan
tekanan darah pasien Hipertensi..
Metode: Karya tulis ilmiah ini metode studi kasus deskriptif analitik dengan
pendekatan, Data di peroleh melalui dengan wawancara, observasi, pemeriksaan
fisik. Subyeknya adalah pasien yang memiliki riwayat hipertensi/tekanan darah
tinggi.
Hasil: Setelah diberikan tindakan penerapan terapi musik tekanan darah pasien
hipertensi sistotik turun sebesar 8-10 mmHg, dan tekanan darah diastotik turun
sebesar 3-5 mm Hg.
Kata Kunci: Terapi Musik, Tekanan Darah, Hipertensi.

1. Mahasiswa
2. Dosen

v

DIII PROGRAM OF NURSING DEPARTMENT
MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG
Scientific Paper, July 2017
Meilia Ristanti1,Hendri Tamara Yuda,S Kep,Ns,M.Kep²
THE APPLICATION OF CLASSICAL MUSIC THERAPY TO LOWER
DOWN BLOOD PRESSURE OF HYPERTENSION PATIENT IN
KENANGA WARD OF
DR. SOEDIRMAN HOSPITAL OF KEBUMEN
ABSTRACT
Background: Hypertension is the most common disease in Indonesia. In 2006
hypertension was on the second rank of 10 common diseases indicated by the
prevalence 4.67%. From the point of view of health, music is a series of beautiful
sound having a tremendous effect on the body health. Meanwhile, music therapy
is the use of musical ability and musical elements by therapists to improve and
maintain physical health. The side effect of music therapy is smaller than medical
therapy.
Objective: To describe the application of classical music fo lower down the blood
pressure of hypertension patient in dr. Soedirman hospital of Kebumen.
Method: This scientific paper is an analytical descriptive with a case study
approach. Data were obtained through interview, observtion, physical
examination, and documentation study. The subject was a hypertension patient
having high blood pressure
Result: After having application of classical music therapy, there was a decrease
in the blood pressure of hypertension patient by 8-10 mmHg and in diastolic
blood pressure by 3-5 mmHg.
Keywords: Hypertension , classical music therapy, blood pressure

1. Student
2. Lecturer

vi

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat pada tahun 2012
sedikitnya sejumlah 835 juta kasus hipertensi, diperkirakan menjadi 1,15
milyar pada tahun 2015 atau sekitar 29% dari total penduduk dunia, dimana
penderitanya lebih banyak pada wanita (30%) dibanding pria (29%). Sekitar
80% kenaikan kasus hipertensi terjadi terutama di Negara-negara berkembang
(WHO, 2009).
Di Indonesia, dengan tingkat kesadaran akan kesehatan yang lebih
rendah, jumlah pasien yang tidak menyadari bahwa dirinya menderita
hipertensi dan yang tidak mematuhi minum obat kemungkinan lebih besar.
Kecenderungan perubahan tersebut dapat disebabkan meningkatnya ilmu
kesehatan dan pengobatan, serta perubahan sosial ekonomi dalam masyarakat
Indonesia yang berdampak pada budaya dan gaya hidup masyarakat. Dalam
lingkup penyakit kardiovaskuler, hipertensi menduduki peringkat pertama
dengan penderita terbanyak (Triyanto, 2014)
Prevelensi hipertensi di Indonesia mencapai 31,7% dari populasi usia
18 tahun ke atas. Dari jumlah itu, 60% penderita hipertensi mengalami
komplikasi stroke. Sedangkan sisanya mengalami penyakit jantung, gagal
ginjal, dan kebutaan. Hipetensi sebagai penyebab kematian ke-3 setelah stroke
dan tuberculosis, jumlahnya mencapai 6,8% dari proporsi penyebab kematian
pada semua umur di Indonesia (Riskesdas, 2010)
Di Kabupaten Kebumen tahun 2015 tiga teratas penyakit tidak
menular adalah hipertensi (8.131 kasus), presentasi hipertensi di Kabupaten
Kebumen dari 530.831 penduduk di atas 18 tahun, dilakukan pemeriksaan
darah terhadap 214.565 penduduk (40,2 %) dan dari yang diperiksa 19.988
(9,32 %) mengalami hipertensi. Tekanan darah tinggi dihitung apabila
pengukuran dengan tensimeter menunjukan angka > 139/89 mmHg.

1

2

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi tekanan
darah seseorang berada di atas angka normal yaitu 120/80 mmHg. Maksudnya
bila tekaanan darah sistoliknya mencapai nilai 120 mmHg atau lebih tinggi
dan tekanan darah diastoliknya mencapai nilai 80 mmHg atau lebih tinggi
(Susilo dan Wulandari, 2011).
Hipertensi sering disebut sebagai “silent killer”(pembunuh siluman),
karena seringkali penderita hipertensi bertahun-tahun tanpa merasakan sesuatu
gangguan atau gejala. Tanpa disadari penderita mengalami komplikasi pada
organ-organ vital seerti jantung, otak ataupun ginjal. Gejala-gejala akibat
hipertensi, seperti pusing, gangguan penglihatan dan sakit kepala, sering kali
terjadi pada saat hipertensi sudah lanjut disaat tekanan darah sudah mencapai
angka tertentu yang bermakana (Triyanto, 2014).
Berdasarkan penelitian American Heart Association (2008 dalam
Sarayar, dkk., 2013) yang dipresentasikan pada konferensi tahunan ke-64,
mengemukakan bahwa mendengarkan musik klasik selama 30 menit sehari
terbukti dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Musik
klasik seringkali menjadi acuan terapi musik, karena memiliki rentan nada
yang luas dan tempo yang dinamis serta, mengacu pada musik yang berakar
dari tradisi kesenian barat, musik kristinian, dan musik orchestra.
Terapi musik merupakan teknik yang sangat mudah dilakukan dan
terjangkau. Tetapi efeknya menunjukan bahwa musik dapat mempengaruhi
ketegangan atau kondisi rileks pada diri seseorang, kareana dapat merangsang
pengeluaran endorphine dan serotonim. Endorphine dan Serotonin merupakan
sejenis morfin alami tubuh dan juga metanonin sehingga tubuh merasa lebih
rileks pada seseorang yang mengalami stress (Djohan, 2009).
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk menulis Karya
Tulis Ilmiah dengan judul “ Penerapan Terapi Musik Klasik Untuk Menurunkan
Tekanan Darah Pasien Hipertensi “

3

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil dari latar belakang di atas penulis membuat
rumusan masalah yaitu “Bagaimana Gambaran Asuhan Keperawatan Dengan
Pemberian Terapi Musik Klasik Untuk Menurunkan Tekanan Darah Pada
Pasien Hipertensi?”
C. Tujuan Studi Kasus
1. Tujuan Umum
Menggambarkan asuhan keperawatan dengan pemberian terapi musik
klasik terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi.
2. Tujuan Khusus
a. Menggambarkan tekanan darah pasien sebelum dilakukan terapi musik
klasik.
b. Menggambarkan tekanan darah pasien sesudah dilakukan terapi musik
klasik.
D. Manfaat Studi Kasus
1. Bagi Pasien
Hasil studi kasus diharapkan dapat memberikan pengetahuan

dan

wawasan mengenai manfaat mendengarkan musik klasik.
2. Bagi Rumah Sakit
Hasil studi kasus diharapkan dapat memberikan pengetahuan

dan

wawasan bagi para pasien penderita hipertensi mengenai manfaat
mendengarkan musik klasik.
3. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan
Hasil studi kasus ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan mahasiswa dijurusan keperawatan sebagai pelayanan
kepada masyarakat mengenai pengaruh musik klasik terhadap penderita
hipertensi.
4. Bagi Penulis
Dapat

menambah

ilmu pengetahuan

penanganan alami penderita hipertensi.

dan

pengalaman

dalam

DAFTAR PUSTAKA
Amsila, N (2011). Pengaruh Terapi Musik Klasik Dan Pop Terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah Spasial Ditinjau Dari Dimensi
Kepribadian Ekstrovert Dan Introver. (Skripsi). Universitas Sumatra
Utara.
Aizid, Rizem. (2011). Sehat dan Cerdas dengan Terapi Musik. Yogyakarta :
Laksana,.
Dali Martha, dkk. (2008). Care Your Self Hipertensi. Jakarta: Penebar plus
Erfandi. 2009. http://forbetterhealt. Wordpress.com/2009/01/16/konsepterapi-musik.
Djohan (2006). Terapi Musik, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Galangpress.
Ellis, J. R. Thayer. J. F. (2010). Music and Autonomic Nerveus System (ANS)
Function Musik Percept.
Hani, Sharon EF, Colgan R. Hypertensive Urgencies and Emergencies. Prim Care
Clin Office Pract 2010
Musayaroh, N. (2011). Pengaruh Terapi Musik Tekanan Darah Pada Penderita
Hipertensi. Semarang : Politeknik Kesehatan
Muttaqin, Arif. (2009). Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Kardiofaskuler.. Jakarta : Salemba Medika
Natalina. Dian. Terapi Musik Bidang Keperawatan. Jakarta: Mitra Wacana Media,
2013.
Pertamax. (2010). Tertawa dan mendengarkan Musik Vavorit dapat Menurunkan.
Hipertensi.http://forum.viva.co.id/kesehatan110.806-tertawa-danmendengarakan-musik-favorit-dapat-menurunkan-hipertensi;html.
Potter & Perry (2009). Fundamental Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Pudiastusi Ratna D. (2013). Penyakit – penyakit Mematikan. Yogyakarta : Nuha
Medika.
Rahyanudin, F., (2007). Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Gangguan
System Kardiovaskular, UMM Press, Malang.
Riskesdas. (2010). Laporan Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.
Rusdi & Isnawati, Nurlaela. (2009). Awas Anda Bisa Mati Cepat Akibat
Hipertensi & Diabetes. Jakarta: Gramedia

Sarayar, C., Mulyadi & Palandeng, H. (2013). Pengaruh Musik Klasik Terhadap
Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Pra Hemodialisis. Manado:
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Setyoadi dan Kusharyadi. (2011). Terapi Modalitas Keperawatan Pada Klien
Psikogeriatrik. Jakarta : Salemba Medika.
Syamsudin. (2011). Buku Ajar Farmakoterapi Kardiofaskular Dan Renal. Jakarta
: Salemba Medika
Triyanto. Endang. (2014). Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi
Secara Terpadu Yogyakarta : GRAHAM ILMU
Tuner, W. A. (2010). Music Therapy org.
Suherly, Muhammad, dkk. (2012). Perbedaan Tekanan Darah Pada
Pasien Hipertensi Sebelum dan Sesudah Pemberian Terapi Musik Klasik di RSUD
Tugurejo Semarang.
Udjianti, Wajan Juni. (2010). Keperawatan Kardiovaskular. Jakarta : Salemba
Medika
Weber MA, Schiffrin EL. Clinical Practice Guidelines for the Management of
Hypertension and the International Society of Hypertension. ASH paper.
The Journal of Clinical Hypertension, 2013.
WHO. (2009). Report of Hypertensions. WHO/CDS/RBM/2001.35.Geneva28-30
March 2009
Widharto. (2007). Bahaya Hipertensi. Jakarta: Sunda Kelapa Pustaka
Wulandari Ari. 2011. Cara Jitu Mengatsi Darah Tinggi (Hipertensi). Yogyakarta
: C.V ANDI OOFSET
Yakin. (2010). Pengaruh terapi Musik Terhadap Tekanan Darah. Semarang :
Politeknik. Kesehatan
Yunitasari (2008). Terapi Musik untuk Anak Balita Panduan untuk
Mengoptimalkan Kecerdasan Anak Melalui Musik. Yogyakarta :
Cemerlang Publishing.

LEMBAR OBSERVASI
Hari/Tanggal

Tekanan Darah Sebelum
Terapi Musik Klasik

Tekanan Darah Sesudah
Terapi Musik Klasik

149/92 mmHg

142/89 mmHg

153/93 mmHg

144/90 mmHg

Kamis, 13 Juli 2017 136/92 mmHg
09.30 WIB

128/90 mmHg

Selasa 11 Juli 2017
09.30 WIB
Rabu, 12 Juli 2017
09.30 WIB

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS ANTARA TERAPI MUSIK KLASIK DAN TERAPI TERTAWA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH TINGGI PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS SANANWETAN BLITAR

6 53 30

RELAKSASI BENSON UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT DAERAH KUDUS

0 0 8

PERBEDAAN TEKANAN DARAH SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN TERAPI MUSIK KLASIK (MOZART) PADA LANSIA HIPERTENSI STADIUM 1 DI DESA DONOWARIH KARANGPLOSO MALANG

0 0 14

PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI

1 3 13

PENERAPAN TERAPI MUSIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA KELUARGA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA KALIKAJAR KECAMATAN KALIGONDANG PURBALINGGA

0 0 18

PENERAPAN PEMBERIAN JUS TOMAT UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA KELUARGA DENGAN HIPERTENSI DI DESA KALIKAJAR KECAMATAN KALIGONDANG

0 1 15

PENGARUH TERAPI MUROTTAL AL-QUR’AN TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENGALAMI HIPERTENSI DI RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 2 69

PENERAPAN KOMBINASI TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM DAN TERAPI MUSIK PADA KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI BPH DI RUANG TERATAI RSUD DR.SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 0 105

ANALISIS PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI MELALUI SENAM LANSIA DI DESA ADIKARSO KECAMATAN KEBUMEN - Elib Repository

0 0 19

PENERAPAN TERAPI PERNAFASAN DIAFRAGMA DAN MUSIK KLASIK UNTUK MENGURANGI KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III DI BPM AJIJAH BULUSPESANTREN KEBUMEN - Elib Repository

0 0 48