STRATEGI KOMUNIKASI BKKBN PROVINSI BANTEN DALAM PROSES PEMBENTUKAN KESADARAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA - FISIP Untirta Repository

  

STRATEGI KOMUNIKASI BKKBN PROVINSI BANTEN

DALAM PROSES PEMBENTUKAN KESADARAN

PROGRAM KELUARGA BERENCANA

  SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana (S-1)

  Pada Program Studi Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

  

Disusun Oleh :

Farah Airin

082090

KONSENTRASI ILMU HUBUNGAN MASYARAKAT

  

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG

  • – BANTEN

  

2012

PERNYATAAN ORISINALITAS

  Yang bertandatangan dibawah ini : Nama : Farah Airin NIM : 6662082090 Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 09 Desember 1991 Program Studi : Ilmu Komunikasi Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul STRATEGI KOMUNIKSI BKKBN

  

PROVINSI BANTEN DALAM PROSES PEMBENTUKAN KESADARAN

PROGRAM KELUARGA BERENCANA adalah hasil karya saya sendiri, dan

  seluruh sumber yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan benar. Apabila dikemudian hari skripsi ini terbukti mengandung unsur plagiat, maka gelar kesarjanaan saya bisa dicabut.

  Serang, 26 Juni 2012 Farah Airin

LEMBAR PERSETUJUAN

  Nama : Farah Airin NIM : 6662082090 Judul Skripsi : Strategi Komunikasi BKKBN Provinsi Banten

  Dalam Proses Pembentukann Kesadaran Program Keluarga Berencana.

  Serang, Juni 2012 Skripsi ini telah siap untuk diujikan

  Menyetujui, Mengetahui,

  Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

  Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si

  Pembimbing I Nina Yuliana, S.Sos., M.Si.

  NIP : 198106082005012001

  Pembimbing II Andin Nesia, S.Ik., M.Ik.

  NIP : 198206062006042001 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

  

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

  Nama : FARAH AIRIN NIM : 082090 Judul Skripsi : STRATEGI KOMUNIKASI BKKBN PROVINSI BANTEN

  DALAM PROSES PEMBENTUKAN KESADARAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA Telah diuji di hadapan Dewan Penguji Sidang Skripsi di Serang. tanggal 16 bulan Juli Tahun 2012 dan dinyatakan LULUS,

  Serang, 16 Juli 2012 Ketua Penguji : Idi Dimyati, S.I.Kom,. M.I.Kom ………………………………. NIP. 197810152005011001 Anggota : Andin Nesia, S.IK,. M.I.Kom ………………………………. NIP. 198206062006042001 Anggota : Uliviana Restu H, S.Sos,. M.I.Kom ………………………………. NIP. 1981077172006042003

  Mengetahui, Dekan FISIP UNTIRA Ketua Program Studi Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si. Neka Fitriyah, S.Sos., M.Si.

  NIP : 197108242005011002 NIP. 197708112005122003

  “Tuhan tidak suka dengan kebohongan, karena sekali berbohong akan ada kebohongan selanjutnya, dan selanjutnya”(Farah Airin)

  Skripsi ini kupersembahkan untuk Papah dan Mamah tercinta yang tidak pernah berhenti sedetik pun untuk mencintai dan menyayangiku. dan untuk pria terbaik setelah Papah yang berada disurga, abangku tercinta,

terimakasih telah mendoakan atas segalanya, aku yakin kau akan tersenyum diatas sana

melihat adik mu saat ini.

  Serta untuk seluruh keluarga di Indonesia yang telah mengikuti program keluarga berencana, semoga selalu menggunakan program ini dengan baik untuk lebih menciptakan keluarga yang sejahtera.

  

ABSTRAK

  Kepadatan penduduk yang semakin hari semakin meningkat menimbulkan masalah yang sangat besar, tetapi saat ini masih banyak masyarakat yang kurang sadar akan program keluarga berencana yang digulirkan oleh BKKBN Provinsi Banten. Program tersebut menjadi salah satu solusi untuk mengurangi kepadatan penduduk, itulah sebabnya BKKBN Provinsi Banten membentuk kesadaran masyarakat agar mengikuti program KB. Terkait dengan hal tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana strategi analisis khalayak, menyusun pesan, metode, seleksi dan media yang dilakukan BKKBN Provinsi Banten dengan menggunakan teori kategori sosial dan metode deskriptif kualitatif. Narasumber, melalui snowball sampling sebagai tehnik pemilihan informan dalam BKKBN Provinsi Banten adalah Kasubbag umum dan humas, Kasubbid Advokasi dan KIE, Kasubid Kerjasama Kepengendalian Kependudukan.

  Hasil dari penelitian ini adalah strategi komunikasi BKKBN Provinsi Banten dalam proses pembentukan kesadaran program keluarga berencana dilakukan melalui beberapa tahapan strategi, (1) BKKBN melakukan analisis khalayak dengan melalui survey terlebih dahulu sebelum menyusun pesan dan memberikan pesan, (2) BKKBN menyusun pesan secara deduktif, induktif, kronologis dan topical, (3) BKKBN menyampaikan komunikasi dengan metode informatif, edukasi, persuasif dan pengulangan (4) BKKBN melakukan seleksi terhadap beberapa media berdasarkan khalayaknya, media yang digunakannya media cetak, elektronik, dan online.

  

ABSTRACT

Population density is increasingly rising pose a huge problem, but now many

people are less aware of family planning programs are rolled out by the BKKBN

Province of Banten. Program into one of the solutions to reduce population

density, which is why the BKKBN Province of Banten form of public awareness in

order to follow the family planning program. Researcher interested to know how

audience analysis strategies, composing messages, methods, and media selection

are made BKKBN Banten of province using the theory of social categories and

qualitative descriptive methods. Source, through a snowball sampling as a

technique of selection of informants in Banten Province are head of sub-section

BKKBN general and public relations, head of the sub-area advocacy and KIE,

Head of Cooperation population control.

The results of this research is the communication strategy of BKKBN Province of

Banten in the process of establishing awareness of family planning programs is

done through several stages of the strategy, (1) BKKBN audience analysis

through surveys before composing messages and deliver messages, (2) BKKBN

composing messages deductively , inductive, chronological and topical, (3)

BKKBN deliver informative method of communication, education, persuasion and

repetition (4) BKKBN undertake a selection of some of the media on its audiences,

the media used in print, electronic, and online.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur peneliti panjatkan kekhadirat yang maha Agung pemilik alam semesta yang menggenggam jiwa raga semua mahluk-Nya, Allah SWT, karena atas segala ridho-Nya telah memberikan inspirasi dan dibukakan pikirannya dalam mengerjakan skripsi ini tiada daya dan upaya tanpa-Nya. Tak lupa Salawat serta salam semoga tersampaikan kepada sang revolusioner dunia, nabi Muhammad SAW. Serta para sahabat dan pengikutnya sampai pada saat ini.

  Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar kesarjanaan strata satu (S1) pada program studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Hubungan Masyarakat di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul

  “STRATEGI KOMUNIKASI BKKBN PROVINSI

BANTEN DALAM PROSES PEMBENTUKAN KESADARAN PROGRAM

KELUARGA BERENCANA”

  Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu peneliti sangat mengharapakan kritik dan saran yang akan membantu perbaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini peneliti juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan serta bantuan dan bimbingannya dalam proses penelitian dalam penyusunan skripsi ini kepada :

  1. Bapak Prof. Dr. Soleh Hidayat, M.Pd. selaku Rektor Universitas Sultang Ageng Tirtayasa

  2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultang Ageng Tirtayasa

  3. Ibu Neka Fitriyah, S.Sos., M.Si. selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

  4. Ibu Nina Yuliana., S.Sos. M.Si. selaku dosen pembimbing I skripsi yang sangat membantu dalam memberikan dukungan, arahan serta masukan untuk menyelesaikan skripsi ini.

  5. Ibu Andin Nesia., S.IK. M.IK. selaku dosen pembimbing II yang sangat membantu dalam memberikan dukungan, arahan serta masukan untuk menyelesaikan skripsi ini

  6. Bapak Idi Dimiyati M.Ikom selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan dukungan dan waktunya dalam setiap pergantian semester.

  7. Bapak / Ibu Dosen beserta staf Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Peneliti ucapkan terima kasih atas ilmu yang telah dibagikan selama perkuliahan di Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  8. Bapak Ade Anwar (Kasubbid Advokasi dan KIE), Bapak Agus

  Rakhmat (Kasubbag umum dan humas), Bapak Napis (Kasubid

  Kerjasama Kepengendalian Kependudukan) dan seluruh bagian yang berada di BKKBN Provinsi Banten, Terima kasih atas bantuan dan kerjasama yang sangat hangat yang telah diberikan.

  9. Terimakasih yang sangat luar biasa kepada Papah Iman Separianto dan Mamah Siti Jumroh, yang selalu memberikan inspirasi, ketenangan, serta kasih dan cintamu tidak akan pernah terbalas sampai kapanpun olehku, Nothing more precious than both of you.

  10. Pria yang terbaik setelah papah, terimakasih abangku Jamzuri yugo ramarianto, aku yakin kau selalu ada disampingku sampai pada saat ini kita telah mempunyai alam yang berbeda.

  11. Wanita tercantik setelah Mamah, Yuli Ramarianti dan Mila Azizah terimakasih yang tak pernah lelah dan selalu mempunyai cara untuk dapat terus mendukung untuk berlari mengejar cita-citaku, serta terimakasih pada lelaki hebat yang bertanggung jawab atas istri dan anaknya Agi Prasetyo, Johan Edris dan kedua pahlawan kecilku Rizky Azzam Prasetyo, Maulana Abdul Aziz.

  12. Babygirls Fitriani Fazriah, Retno Yuniar, Kinanthi Dyah Arini, Desta Yessavioleta dan Yona Dian Puspita. Kalian wanita hebat dan perkasa! Terimakasih atas doa, waktu, perhatian, dan dorongan yang sangat hangat serta kasih sayang selama ini yang tak akan terlupa. Kalian yang terbaik !

  13. Sahabat-sahabatku Rona Galuh Sekardini, Erin Sabrina, Sarah Sherida, Achi Pradipta, Debby Putri Saldi, Agry Dafira. Terimakasih atas

  • – kesetiaan, perhatian dan kasih sayang kalian selama ini. serta teman teman SMAN 7 Tangerang lainnya.

  14. Virly Andika yang selalu setia menemaniku dan selalu memberikan semangat selama bertahun-tahun. Takan ada habisnya ucapan terimakasihku padamu, pengorbananmu takan pernah terkalahkan.

  15. Teman-teman yang hebat , Hizaz Juliyadi, Nugra Ahdilan, Ayah Adi, Adis, A Eko, Patrick , Viqih, Adi “Geboy”, Andrianto dan kawan- kawan Futsal serta teman-teman Kovikita, kalian sealalu membuat ketenangan dan kebahagiaan.

  16. Para penghuni kantin belakang, Iqbal, Rizky Pernando, Bangkit, Te guh perdana, Siddqi, Petol, Isank “Ayung”, Aji Sisyil, Harry, Ajenk, Detya, Nadia, Vella, Resty, Julinda, Rizky Ilhami serta keluarga buatan atau terencana, Remorris, Irvan Yusuf, Alldila Putra Pamungkas, Ignatius Daru, Anjas Wibowo, Terimaksih atas doa dan

  17. Bapak Ridwan Edi selaku Senior Manager CSR dan PKBL PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Bapak Sasi Gunawan selaku pembimbing lapangan Job Training dan staf CSR dan PKBL lainnya ( Bapak Adi Pribadi, Bapak Ahmad Fadila dan Bapak Samson) dan juga seluruh staf Corporate Communication PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

  18. Keluarga Besar Abah dan Mama Jumi, Keluarga Besar Bapak Yoyok dan Mama Sri, Ayah Trie dan Mama Budi, Ayah Dede dan Ibu Yesse serta Papa Kuswandi dan Mama Nining, terima kasih atas doa serta mengingatkan untuk selalu mengerjakan skripsi ini, semoga Allah membalas kebaikan keluarga-keluarga keduaku yang mulia ini.

  19. Harmony suara terindah yang pernahku dengar serta membuatku selalu semangat dan tenang setiap kali mendengarkannya. Terima kasih telah menciptakan rasa ini.

  20. Teman-teman Humas dan Jurnalistik Program Studi Ilmu Komunikasi 2008. Terima kasih, kebersamaan dan pertemanan yang luar biasa selama ini.

  21. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. kiranya tidak ada balasan yang lebih baik kecuali yang datang dari Allah, terima kasih untuk segalanya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua, khusunya bagi peneliti dan pihak yang berkepentingan.

  Serang, Juli 2012 Peneliti

  

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................. i

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

ABSTRACT ..................................................................................................... vi

  

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI…………………………………………………………….. ..... xi

DAFT AR GAMBAR……………………………………………………. ..... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

  BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................

  1 ..........................................................................................................................

  1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................

  6 1.3 Identifikasi Masalah ...................................................................................

  6 1.4 Tujuan Penelitian .......................................................................................

  6 1.4 Manfaat Penelitian .....................................................................................

  7 1.5.1 Manfaat Penelitian Akademis ........................................................

  7 1.5.2 Manfaat Penelitian Praktis .............................................................

  8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi ..............................................................................

  9 2.2 Komunikasi Publik .....................................................................................

  13 2.3 Strategi Komunikasi ...................................................................................

  15 2.3.1 Peranan Komunikator Dalam Strategi Komunikasi .....................

  22 2.4 BKKBN (Badan Kependudukan Keluarga Berencana) .............................

  24 2.5 Keluarga Berencana ...................................................................................

  25 2.6 Kerangka Berpikir ......................................................................................

  28

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian.......................................................................................

  51

  5.2.2 Saran Praktis............................................................................. 93

  5.2.1 Saran Teoritis ........................................................................... 92

  5.2 Saran ........................................................................................................... 92

  90

  73 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ................................................................................................

  68 4.4 Pembahasan ................................................................................................

  4.3.4 Strategi Seleksi dan Penggunaan Media yang dilakukan oleh BKKBN Provinsi Banten ....................................................

  63

  4.3.3 Strategi Penggunaan Metode yang dilakukan oleh BKKBN Provinsi Banten ....................................................

  57

  4.3.2 Strategi Pesan yang dilakukan oleh BKKBN Provinsi Banten ...........................................................................

  4.3.1 Analisisi Khalayak yang dilakukan oleh BKKBN Provinsi Banten ..........................................................................

  31 3.2 Teknik Pengumpulan Data .........................................................................

  46

  44 4.3 Hasil Penelitian ..........................................................................................

  43 4.2 Deskripsi Data ............................................................................................

  4.1.2 Struktur Organisasi BKKBN Provinsi Banten ............................

  42 ..............................................................................................................

  4.1.1 Visi dan Misi BKKBN Provinsi Banten .....................................

  40 ..........................................................................................................................

  39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian .........................................................................

  38 3.6 Lokasi Penelitian dan Waktu .....................................................................

  35 3.5 Fokus Penelitian .........................................................................................

  33 3.4 Analisis Data ..............................................................................................

  32 3.3 Key Informan .............................................................................................

  

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 94

LAMPIRAN .................................................................................................... 96

  

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .....................................................................

  30 Gambar 4.1 Bagan Analisis Khalayak .............................................................

  56 Gambar 4.2 Bagan Strategi Pesan ....................................................................

  61 Gambar 4.3 Bagan Penggunaan Metode ..........................................................

  66 Gambar 4.4 Seleksi Penggunaan Media...........................................................

  71 Gambar 4.4.1 Logo BKKBN ...........................................................................

  82 Gambar 4.4.2 Majalah BKKBN Provinsi Banten ............................................

  88 Gambar 4.4.3 Katalog BKKBN Provinsi Banten.............................................

  88 Gambar 4.4.4 Stiker BKKBN Provinsi Banten ................................................

  89 Gambar 4.4.5 Iklan BKKBN………..………………………………………... 89

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Keterangan Permohonan Izin Penelitian dari

  Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UNTIRTA.................96

  Lampiran 2 : Surat telah melakukan penelitian dari BKKBN Provinsi

  Banten .......................................................................................97

  

Lampiran 3 : Kartu Bimbingan.......................................................................98

Lampiran 4 : Pedoman Wawancara ...............................................................100

Lampiran 5 : Hasil Wawancara dengan Kasubbag umum dan humas BKKBN Provinsi Banten ......................................................101 Lampiran 6 : Hasil Wawancara dengan Kasubbid Advokasi dan KIE BKKBN Provinsi Banten .......................................................107 Lampiran 7 : Hasil Wawancara dengan Kerjasama Kepengendalian Kependudukan BKKBN Provinsi Banten. ...............................117 Lampiran 8 : Uraian pekerjaan Kasubbag umum dan humas BKKBN Provinsi Banten ......................................................................125 Lampiran 9 : Uraian pekerjaan Kasubbid Advokasi dan KIE BKKBN Provinsi Banten ......................................................................134 Lampiran 10 : Uraian pekerjaan Kasubbid Kerjasama Kepengendalian Kependudukan KIE BKKBN Provinsi Banten ..................... 143

Lampiran 11 : Struktur Organisasi BKKBN Provinsi Banten .........................146

Lampiran 12 : Curriculum vitae ......................................................................147

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kepadatan penduduk saat ini menjadi sebuah masalah yang sangat

  penting, dengan semakin banyaknya penduduk, maka dapat menyebabkan tidak tersedianya ruang yang cukup bagi semua orang untuk menyambung hidup. Seperti, di desa tanah pertanian semakin menyempit karena harus dibagi-bagi dengan saudara yang selalu bertambah jumlahnya. Dan akhirnya, ketika pada generasi baru dan tanah sudah tak tercukupi lagi, orang di desa pun pergi ke kota, sedangkan di kota mereka pun harus bersaing dengan penduduk asli kota tersebut ataupun orang dari berbagai wilayah lainnya, Hal tersebut menjadi bertambah padatnya penduduk di kota. Persaingan tersebut tidak hanya untuk tempat tinggal, melainkan bersanging untuk mendapatkan bahan makanan maupun bersaing untuk mendapatkan lapangan pekerjaan.

  Saat ini sebagian besar orang pada umumnya sudah tidak keberatan lagi dengan program mengontrol kelahiran atau program keluarga berencana yang menjadi salah satu soslusi mengurangi kepadatan penduduk ini, tetapi sayangnya masih kurang sekali kesadaran untuk melaksanakannya dan dianggap tidak penting. Dasar pemikiran lahirnya program keluarga tersebut. Aspek-aspek yang penting dalam kependudukan seperti, Jumlah besarnya penduduk, Jumlah penduduk, Jumlahenduduk, dan Jumlah perpindahan penduduk, Yang menurut Malthus Dalam

  “Essay on Population”, Malthus beranggapan

  bahwa bahannduduk jauh lebih cepat dari bahan eharusnya, apabila masyarakat mau menyadari masalah kependudukan dari dulu masalah ini sangat penting dan tidak kalahnya pentingnya dengan masalah ekonomi, hukum, dan norma agama, mungkin saat ini tidak akan terjadinya ledakan penduduk seperti saat ini.

  Berdasarkan data yang dipublikasikan pada Indonesia.com Jumlah penduduk Indonesia menurut kelompok umur, jenis kelamin pada tahun 2005, mulai dari kelompok umur 4 tahun sampai 75 tahun keatas untuk laki-laki adalah 109.613.519 jiwa, sedangkan untuk perempuan berjumlah 108.472.769 jiwa, dan total semuanya adalah

  1

  218.086.288 jiwa. Mengacu pada hasil sensus penduduk 2010 jumlah di Povinsi Banten 10.632.166 jiwa dan laju pertumbuhan penduduk sebesar

  2 2,78%.

  Kurangnya kesadaran masyarakat ini menjadi salah satu pemicu 1 kepadatan penduduk dan Program Keluarga Berencana sangat membantu

  

Bahan Makalah Keluarga Berencana 2010, Yang Diselenggarakan Oleh Departemen Kesehatan

2 RI, Jakarta, 1998 : 1.

  masyarakat dengan membatasi jumlah anak dalam berkeluarga. Menurut Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai dan keluarga sejahtera, Tingkat kelahiran penduduk Indonesia lebih besar dari tingkat kematian tingkat kelahiran atau fertilitas.

  Namun, kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia untuk “Keluarga Berencana” Progam (Family Planning) ini tidak bisa sepenuhnya dijadikan sebab population explosion. Lihat juga bagaimana dengan para pemilik kebijakan yaitu pemerintah daerah atau lebih khususnya BKKBN (Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional yang mempunyai otoritas progam KB ini belum bisa secara maksimal mengemban amanat betapa pentingnya progam KB, seperti tidak ada keutuhan lembaga atau sistem dalam mengurusi progam KB. pemerintah). Memang kesadaran dari masyarakat akan pentingnya KB umumnya sudah banyak yang tahu, tapi hanya sebatas sekelompok orang tertentu (perkotaan) tetapi tidak untuk masyarakat bawah (desa) apalagi dengan masyarakat miskin.

  Dengan adanya otonomi daerah (otda) yang berisi kewenangan dari Pusat yang sepenuhnya dilimpahkan pada satiap daerah termasuk otoritas dalam progam KB seharusnya dapat mendukung sosialisasi yang dilaksanakan di pedesaan dan juga di masyarakat miskin yang mempunyai angka kesadaran yang lebih rendah untuk menggunakan alat kontrasepsi. jika tidak diimbangi ketersediaan pangan dan lapangan kerja. Kendala yang menyebabkan rendahnya kesadaran masyarakat dalam ber-KB ini karena masyarakat mempunyai persepsi bahwa anak merupakan sumber investasi dimasa depan, masyarakat belum menyadari bahwa pentingnya mengikuti keluarga berencana, keengganan masyarakat miskin untuk menjangkau tempat pelayanan KB dan tenaga lapangan yang masih minim.

  Berdasarkan hal tersebut program keluarga berencana yang menjadi salah satu solusi untuk mengurangi kepadatan penduduk diharapkan dapat membuat masyarakat menyadari akan pentingnya program ini dan tujuannya. Untuk mendukung gagasan mulia ini, BKKBN sebagai lembaga yang bertanggung jawab secara langsung untuk melaksankannya tentu saja harus memilki strategi-strategi yang dapat menunjang tercapainya tujuan tersebut yang dengan hal ini menggunakan strategi komunikasi agar dapat terwujud efektif dan efisien.

  Menurut Onong Uchjana Effendi dalam buku berjudul Dimensi- dimensi Komunikasi menyatakan bahwa strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen (communications management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu

  

3

tergantung dari situasi dan kondisi.

  Sedangkan menurut Anwar Arifin dalam buku „Strategi Komunikasi‟ 3 menyatakan bahwa : Sesungguhnya suatu strategi adalah keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan, guna mencapai tujuan. Jadi merumuskan strategi komunikasi, berarti memperhitungkan kondisi dan situasi (ruang dan waktu) yang dihadapi dan yang akan mungkin dihadapi di masa depan, guna mencapai efektivitas.

  Dengan strategi komunikasi ini, berarti dapat ditempuh beberapa cara memakai komunikasi secara sadar untuk menciptakan perubahan pada diri

  

4

khalayak dengan mudah dan cepat.

  Adapun tujuan dari srategi komunikasi Menurut R.Wayne Pace, Brent D. Peterson Dan M. Dallas Burnett dalam bukunya Techniques For

  Effective Communication, Untuk memastikan bahwa terjadi suatu pengertian

  dalam berkomunikasi (To secure understanding) , bagaimana cara penerimaan itu terus dibina dengan baik (To establish acceptance), penggiatan untuk memotivasi (To motive action), bagaimana mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh pihak komunikator dari proses komunikasi

  5 tersebut (The goals which the communicator sought to achieve).

  Maka, apabila strategi komunikasi BKKBN Provinsi Banten berjalan secara efektif dan dapat memanfaatkan otonomi daerah yang sudah ditetapkan, dimana pemerintahan daerah jauh lebih tahu keadaan rakyatnya dibanding pemerintahan pusat, pasti program KB jauh akan lebih maksimal hasilnya. Selain memperbaiki pengelolaan dari pihak penyelenggara, masyarakat juga tetap harus ikut berpartisipasi untuk membantu terciptanya segala strategi baru yang akan diterapkan oleh pemrintah/lembaga yang 4 mengurusi progam KB untuk daerahnya. 5 Onong Uchjana Effendy.,M.A 1984:10.

  Rosady Ruslan,Kiat Dan Strategi Kampanye Public Relations,Raja Grafindo

  1.2. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : “ bagaimana strategi komunikasi BKKBN dalam pembentukan kesadaran program keluarga berencana ? “ 1.2.

   Identifikasi Masalah

  1. Bagaimana identifikasi khalayak yang dilakukan oleh BKKBN Provinsi Banten dalam proses pembentukan kesadaran program keluarga berencana?

  2. Bagaimana menyusun pesan yang dibuat oleh BKKBN Provinsi Banten dalam proses pembentukan kesadaran program keluarga berencana?

  3. Bagaimana menentukan metode BKKBN Provinsi Banten dalam proses pembentukan kesadaran program keluarga berencana?

  4. Bagaimana seleksi dan penggunaan media yang dipilih oleh BKKBN Provinsi Banten dalam proses pembentukan kesadaran program keluarga berencana?

  1.4 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :

  1. Khalayak yang dilakukan oleh BKKBN Provinsi Banten dalam proses pembentukan kesadaran program keluarga berencana

  2. Menyusun pesan yang dibuat oleh BKKBN Provinsi Banten dalam proses pembentukan kesadaran program keluarga berencana

  3. Menentukan metode yang dipilih BKKBN Provinsi Banten dalam proses pembentukan kesadaran program keluarga berencana

  4. Seleksi dan penggunaan media yang dipilih oleh BKKBN Provinsi Banten dalam proses pembentukan kesadaran program keluarga berencana.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

  Dari hasil penelitian ini peneliti berusaha untuk memahami bagaimana penerapan dari berbagai teori-teori komunikasi yang pernah peneliti dapatkan di bangku kuliah, juga menunjukan relevansi penelitian dengan disiplin ilmu yang lebih luas. Peneliti mencoba menghubungkan objek penelitian yang dianalisis dengan suatu kerangka pemikiran. Sehingga melalui hasil akhir dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pembuktian secara ilmiah mengenai strategi komunikasi yang dilakukan BKKBN untuk membentuk kesadaran masyarakan akan pentingnya keluarga berencana.

1.4.2 Manfaat Praktis

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi atau masukan yang berguna bagi para praktisi BKKBN dalam membuat strategi komunikasi untuk kesadaran masyarakat dalam program Keluarga Berencana dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dan diharapkan penelitian tersebut dapat bermanfaat bagi lembaga BKKBN.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Komunikasi

  Pada mulanya, komunikasi yang tetap hanya terdapat pada masyarakat kecil, kelompok orang yang hidup berdekatan yang merupakan satu unit politik.

  Tetapi sekarang, akibat dari kecepatan media informasi dan kompleksnya berbagai macam hubungan, maka komunikasi menjadi hubungan semua orang.

  Manusia sebagai mahluk individu maupun mahluk sosial, memiliki dorongan ingin tahu, ingin maju, dan berkembang, maka salah satu sasarannya adalah berkomunikasi. Karenanya komunikasi merupakan kebutuhan yang mutlak bagi kehidupan manusia. Dalam pepatah asing berbunyi :

  “Nature gave us two ears

  6 and only mounth, so that we could listen twice as much as we speak”.

  Dalam kata lain pepatah tersebut mengajak kita lebih banyak mendengar dari pada berbicara (komunikasi). Berbicara itu mudah, tetapi berkomunikasi dengan baik tidak mungkin demikian halnya. Berbicara saja belum dapat menjamin apa yang dibicarakan itu dapat sampai kepada yang akan diharapkan memperolehnya. Komunikasi memberikan sesuatu kepada orang lain dengan 6 kontak tertentu atau dengan mempergunakan sesuatu alat. Banyak komunikasi terjadi dan berlangsung tetapi kadang-kadang tidak tercapai kepada sasaran tentang apa yang dikomunikasikan itu. Dimungkinkan adanya komunikasi yang baik antara pemberi pesan dan penerima pesan apabila terjalin persesuaian diantara keduanya.

  Komunikasi juga diartikan sebagai sebuah proses pengalihan pesan

  

(message) secara timbal balik dari seseorang komunikator kepada seorang

  komunikan. Kata komunikasi atau communications dalam bahasa inggris berasal dari kata latin communis yang berarti “sama” , communico, comminicatio, atau

  communicare

  , yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata latin lainnya yang mirip.

  Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau seuatu pesan

  7 dianut secara sama.

  Menurut, Evertt M. Rogers “ komunikasi adalah proses dimana seatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.” Sedangkan menurut Bernard barelson dan gary

  A. Steiner, “ komunikasi adalah transmisi, informasi, gagasan, emosi, keterlampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan symbol-simbol, kata-kata, gambar, figure, dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi.” Selain itu menurut Gerald R. Miller “komunikasi

  7 terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima atau

  8 lebih, dengan maksud untuk mempengaruhi perilaku penerima.

  Dalam istilah yang sederhana komunikasi adalah proses penyampaian pengertian antar individu. Semua masyarakat manusia dilandasi kapasitas manusia untuk menyampaikan maksud, hasrat, perasaan, pada pokoknya, komunikasi adalah pusat minat dari situasi perilaku dimana suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada seseorang penerima dengan tujuan mempengaruhi perilaku si

  9 penerima.

  Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk konsep diri, akulturasi

  • – diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kalangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur, dan memupuk hubungan dengan oranglain. Melalui komunikasi kita berkerjasama dengan anggota masyarakat ( keluarga, kelompok belajar, perguruan tinggi, RT, RW, desa, kota, dan Negara keseluruhan) untuk

  10 mencapai tuan bersama.

  Dalam berkomunikasi ada tujuannya seperti yang dikatakan oleh onong uchjana adalah untuk menimbulkan :

  8 Evertt M.Rogers, Bernard Barelson dan Gary A. Steiner, Geralnd R. Miller, dalam deddy 9 mulyana, ibid hal,62 10 H. Frazier Moore,hubungan masyarakat,remaja rosda karya,bandung,1981:78.

  1. Perubahan pendapat (opinion change)

  2. Perubahan sosial (social change)

  3. Perubahan perilaku (behavior change)

  4. Perubahan sikap (attitude change) Selain tujuan ada fungsi komunikasi yang harus kita ingat yaitu :

  1. Menyampaikan informasi (to infrom)

  2. Mendidik (to educated)

  3. Menghibur (to entertain)

  11 4. Mempengaruhi (to influence).

  Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpukan bahwa komunikasi dapat mengubah atau mempengaruhi orang lain dan juga mengubah perilaku mereka sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator. Oleh karena itu semakin banyak kesamaan persepsi khalayak dengan komunikatornya, maka komunikasi yang dilakukan dapat dikatakan efektif dan apabila dari kesamaan persepsi tersebut dapat menimbulkan perubahan sikap sesuai dengan keinginan komunikatornya itu dapat menjadi indikator bahwa komunikasi yang dilakukan sudah mencapai keberhasilan. Dengan adanya komunikasi yang efektif hal tersebut dapat mengubah masyarakat untuk mempunyai kesadaran mereka akan pentingnya keluarga berencana.

  Peneliti beranggapan bahwa penelitian strategi komunikasi BKKBN 11 Provinsi Banten dalam proses pembentukan kesadaran program keluarga berencana sangat relevan dengan pengertian serta tujuan dan fungsi komunikasi. Dalam penelitian ini peneliti berupaya meneliti bagaimana perubahan pendapat, sosial, perilaku, sikap masyarakat dan bagaimana BKKBN Provinsi Banten menyampaikan informasi, mendidik, menghibur, mempengaruhi, serta strategi komunikasi yang digunakan BKKBN Provinsi Banten dalam proses pembentukan kesadaran program keluarga berencana.

2.2. Komunikasi Publik

  Komunikasi publik adalah pertukaran pesan dengan sejumlah orang yang berbeda dalam organisasi atau yang diluar organisasi, secara tatap muka atau melalui media. Tujuan dari komunikasi publik untuk memberikan informasi kepada sejumlah besar orang mengenai organisasi dan untuk menjalin hubungan antara organisasi dengan masyarakat diluar organisasi seperti pemakai jasa organisasi, pemakai hasil produksi organisasi dan masyarakat umumnya.

  Pemberian informasi kepada publik bertujuan untuk mengubah sikap publik terhadap informasi yang diberikan misalnya bertambah kepercayaan orang

  12

  atau kesan baik orang terhadap organisasi tersebut. Adapun organisasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah BKKBN sebagai instansi yang bertugas untuk melaksanakan programan keluarga sejahtera.

  Komunikasi Publik dapat diakukan oleh siapa pun, dapat pula dilakukan 12 oleh seorang komunikator publik profesional. Mereka yang termasuk Komunikator Publik Profesional antara lain, manager dan staf PR/Humas,

  13 wartawan, penyiar radio, presenter, penyaji ramalan cuaca, dan sebagainya.

  Komunikasi Publik adalah penyampaian pesan (message), berupa ide atau gagasa, informasi, ajakan, dan sebagainya kepada orang banyak. Sarananya, bisa media massa, bisa pula melalui orasi pada rapat umum atau aksi demonstrasi, blog, situs jejaring sosial, kolom komentar di website/blog, e-mail, milis, SMS, surat, surat pembaca, reklame, spanduk, atau apa pun yang bisa menjangkau publik. Yang pasti, Komunikasi Publik memerlukan keterampilan komunikasi lisan dan tulisan agar pesan dapat disampaikan secara efektif dan efisien.

  Komunikasi publik juga dapat terjadi dalam berbagai aspek kehidupan seperti adanya kelompok - kelompok didalam masyarakat yang bersifat primer dan sekunder menjadi wadah orang-orang untuk saling berinteraksi dan menukar informasi serta dapat mengubah perilaku seseorang didalamnya.

  Kelompok primer Merupakan kelompok yang didalamnya terjadi interaksi sosial yang anggotanya saling mengenal dekat dan berhubungan erat dalam kehidupan. Sedangkan menurut Goerge Homan kelompok primer merupakan sejumlah orang yang terdiri dari beberapa orang yang acapkali berkomunikasi dengan lainnya sehingga setiap orang mampu berkomunikasi secara langsung (bertatap muka) tanpa melalui perantara. Misalnya: keluarga, RT, kawan sepermainan, kelompok agama, dan lain-lain. Kelompok sekunder Jika interaksi

  di akses pada hari Senin, sosial terjadi secara tidak langsung, berjauhan, dan sifatnya kurang kekeluargaan. Hubungan yang terjadi biasanya bersifat lebih objektiv. Misalnya: partai politik,

  

14

perhimpunan serikat kerja dan lain-lain.

  Sebagai mana yang telah di uraikan diatas, berkaitan dengan penelitian ini peneliti menganggap bahwa komunikasi yang dilakukan oleh BKKBN untuk memberikan informasi kepada public tidak hanya langsung tetapi juga melalui kelompok-kelompok yang bersifat primebhr dan sekunder.

2.3. Strategi Komunikasi

  Strategi pada hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen

  15

  (management) untuk mencapai suatu tujuan. Perencanaan merupakan awal dari suatu kegiatan, bagaimana tidak tanpa perencanaan lebih dulu kegiatan komunikasi, seseorang komunikator perlu merencanakan terlebih dahulu mengenai pesan komunikasi yang akan ditujukan kepada sasaran komunikan.

  Sebagai seorang komunikator sebelum melakukan kegiatan komunikasi perlu adanya pemahaman terlebih dahulu mengenai bagaimana proses komunikasi

  16 berlangsung.

  Berdasarkan pengertian diatas strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajeman komunikasi 14

(cummonucation management) untuk mencapai suatu tujuan. Perencanaan yang 15 Soerjono, Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Rajagrafindo, Jakarta, 1982 : 102 16 Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar, Bandung : Rosda, 2001:74. juga tidak kalah pentingnya yang perlu memperoleh perhatian agar komunikasi yang dilancarkan sesuai sasaran yang ingin dicapai adalah menentukan siapa yang akan menjadi komunikator. Pesan komunikasi akan memperoleh perhatian dan dapat dan mempengaruhi komunikan apabila informasi yang disampaikan komunikator terdapat menarik dan terdapat kesamaan-kesamaan. Begitu juga kepercayaan komunikan akan terbentuk apabila komunikator mempunyai kredibilitas terhadap apa yang dikomunikasikan. Jadi jelas bahwa daya tarik seseorang komunikator dan komunikaktor kredibilitas memegang peranan penting dalam melancarkan komunikasi. Yang dalam penelitian ini BKKBN menjadi komunikator dan masyarakat menjadi komunikannya.

  Onong Uchjana Effendy menjelaskan bahwa strategi komunikasi mempunyai fungsi untuk menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif, dan instruktif, secara sistematis kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang optimal dan menjembatani kesenjangan budaya akibat kemudahan diperolehnya dan dioperasionalkannya media massa yang begitu

  17