Mengenal Media Sosial agar Tak Menyesal ND

  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

  Bacaan untuk Anak Tingkat SD Kelas 4, 5, dan 6

  Literasi Kecakapan Hidup Intan Yanuarita dan Wiranto

  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN

MENGENAL MEDIA SOSIAL AGAR TAK MENYESAL

  Penulis : Intan Yanuarita dan Wiranto Penyunting : Luh Anik Mayani Ilustrator : Wiranto Penata Letak : Wiranto Diterbitkan pada tahun 2018 oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jalan Daksinapati Barat IV Rawamangun Jakarta Timur Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Isi buku ini, baik sebagian maupun seluruhnya, dilarang diperbanyak

dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali

dalam hal pengutipan untuk keperluan penulisan artikel atau

karangan ilmiah.

  Katalog Dalam Terbitan (KDT) PB 070.17

  Yanuarita, Intan dan Wiranto YAN

  Mengenal Media Soaial agar Tak Menyesal/ Intan Yanuarita m dan Wiranto; Penyunting: Luh Anik Mayani. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017. vi, 51 hlm.; 21 cm.

  ISBN: 978-602-437-294-1 MEDIA BERITA TELEVISI

  Sambutan Sikap hidup pragmatis pada sebagian besar masyarakat Indonesia

dewasa ini mengakibatkan terkikisnya nilai-nilai luhur budaya bangsa.

Demikian halnya dengan budaya kekerasan dan anarkisme sosial turut

memperparah kondisi sosial budaya bangsa Indonesia. Nilai kearifan

lokal yang santun, ramah, saling menghormati, arif, bijaksana, dan

religius seakan terkikis dan tereduksi gaya hidup instan dan modern.

Masyarakat sangat mudah tersulut emosinya, pemarah, brutal, dan

kasar tanpa mampu mengendalikan diri. Fenomena itu dapat menjadi

representasi melemahnya karakter bangsa yang terkenal ramah,

santun, toleran, serta berbudi pekerti luhur dan mulia.

  Sebagai bangsa yang beradab dan bermartabat, situasi yang

demikian itu jelas tidak menguntungkan bagi masa depan bangsa,

khususnya dalam melahirkan generasi masa depan bangsa yang cerdas

cendekia, bijak bestari, terampil, berbudi pekerti luhur, berderajat

mulia, berperadaban tinggi, dan senantiasa berbakti kepada Tuhan

Yang Maha Esa. Oleh karena itu, dibutuhkan paradigma pendidikan

karakter bangsa yang tidak sekadar memburu kepentingan

kognitif (pikir, nalar, dan logika), tetapi juga memperhatikan dan

mengintegrasi persoalan moral dan keluhuran budi pekerti. Hal itu

sejalan dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu fungsi pendidikan

adalah mengembangkan kemampuan dan membangun watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa dan untuk mengembangkan potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

  Penguatan pendidikan karakter bangsa dapat diwujudkan

melalui pengoptimalan peran Gerakan Literasi Nasional (GLN) yang

memumpunkan ketersediaan bahan bacaan berkualitas bagi masyarakat

Indonesia. Bahan bacaan berkualitas itu dapat digali dari lanskap dan

perubahan sosial masyarakat perdesaan dan perkotaan, kekayaan

bahasa daerah, pelajaran penting dari tokoh-tokoh Indonesia, kuliner

  

Indonesia, dan arsitektur tradisional Indonesia. Bahan bacaan yang

digali dari sumber-sumber tersebut mengandung nilai-nilai karakter

bangsa, seperti nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,

kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan,

cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar

membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.

Nilai-nilai karakter bangsa itu berkaitan erat dengan hajat hidup dan

kehidupan manusia Indonesia yang tidak hanya mengejar kepentingan

diri sendiri, tetapi juga berkaitan dengan keseimbangan alam semesta,

kesejahteraan sosial masyarakat, dan ketakwaan kepada Tuhan Yang

Maha Esa. Apabila jalinan ketiga hal itu terwujud secara harmonis,

terlahirlah bangsa Indonesia yang beradab dan bermartabat mulia.

  Salah satu rangkaian dalam pembuatan buku ini adalah proses

penilaian yang dilakukan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuaan. Buku

nonteks pelajaran ini telah melalui tahapan tersebut dan ditetapkan

berdasarkan surat keterangan dengan nomor 13986/H3.3/PB/2018

yang dikeluarkan pada tanggal 23 Oktober 2018 mengenai Hasil

Pemeriksaan Buku Terbitan Badan Pengembangan dan Pembinaan

Bahasa.

  Akhirnya, kami menyampaikan penghargaan dan ucapan

terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Kepala Pusat Pembinaan,

Kepala Bidang Pembelajaran, Kepala Subbidang Modul dan Bahan

Ajar beserta staf, penulis buku, juri sayembara penulisan bahan bacaan

Gerakan Literasi Nasional 2018, ilustrator, penyunting, dan penyelaras

akhir atas segala upaya dan kerja keras yang dilakukan sampai

dengan terwujudnya buku ini. Semoga buku ini dapat bermanfaat

bagi khalayak untuk menumbuhkan budaya literasi melalui program

Gerakan Literasi Nasional dalam menghadapi era globalisasi, pasar

bebas, dan keberagaman hidup manusia.

  Jakarta, November 2018 Salam kami, ttd Dadang Sunendar Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahas

  Sekapur Sirih

  Saat ini kita telah memasuki zaman teknologi informasi lebih maju dari generasi sebelumnya. Perkembangan zaman ini memicu perkembangan dan pergerakan media sosial. Melalui media sosial, kita dapat memperluas pergaulan dan berinteraksi dengan pengguna media sosial lainnya. Dengan media sosial kita juga dapat menambah pengetahuan yang penting untuk masa depan.

  Akan tetapi, media sosial juga tidak baik dikonsumsi oleh anak-anak kita. Mengapa? Dengan media sosial mereka banyak kehilangan waktu yang bermanfaat, rentan terkena gangguan psikologis, dan bahkan berpotensi menjadi korban kejahatan maya.

  Buku ini berusaha memberikan gambaran mengenai media sosial kepada generasi muda agar mereka mengenal dengan baik, apa saja dampak positif dan negatif dari menggunakan media sosial. Diharapkan dengan pengenalan yang baik tersebut, media sosial justru bisa dijadikan sebagai media yang berharga dalam membentuk masa depan mereka.

  Salatiga, Oktober 2018

   Intan Yanuarita Wiranto

  Daftar Isi

  Sambutan ...........................................................iii Sekapur Sirih ......................................................v Daftar Isi ...........................................................vi Pendahuluan ......................................................1

  Bab I. Fakta Media Sosial ....................................5 Bab II. Apa Itu Media Sosial ...............................9 Bab III. Apa Saja Media Sosial ............................13 Bab IV. Ayo, Belajar dari Pengalaman .................. 25 Bab V. Dampak Positif dan Negatif ....................... 34 Bab VI. Kiat-Kiat Menggunakan ...........................41 Penutup .............................................................45 Daftar Bacaan ....................................................49 Biodata Penulis 1 dan 2 .......................................50 Biodata Penyunting .............................................51 Biodata Ilustrator ..............................................52

  

PENDAHULUAN

Pelajar SD saat ini telah mengenal media sosial

  

(Sumber: Ilustrator dengan gambar dari http://www.infoparrot.com)

  Adik-adik, saat ini kalian tumbuh dan berkembang dalam zaman yang sangat jauh berbeda dengan zaman orang tua kalian. Saat ini teknologi informasi jauh lebih maju jika dibandingkan dengan saat orang tua seusia kalian. Berkembangnya teknologi informasi ini juga mengubah cara kita menjalani kehidupan sehari-hari. O ya, teknologi informasi adalah sebuah sistem informasi dan komunikasi yang didasarkan pada perangkat komputer, seperti laptop dan ponsel (telepon seluler) pintar.

  Para pakar teknologi informasi menyebut kalian sebagai “generasi digital” (digital native). Sebuah generasi yang sama sekali tidak memiliki gambaran atau pengalaman dalam sebuah dunia tanpa internet.

  Ya, kalian pasti merasa aneh jika orang tua kalian mengatakan, “Zaman dahulu ibu tidak mengenal internet, apalagi media sosial”. Karena saat ini dunia yang ada adalah dunia yang terjalin melalui sambungan internet, penuh dengan aktivitas membagi swa-foto (foto

  selfie), topik yang banyak dibicarakan di Twitter,

  teman-teman di Facebook, video terkenal di you tube, atau kumpulan foto artis di instagram.

  Sebuah organisasi bernama Pew Research (2015) melakukan sebuah penelitian dan menemukan bahwa 92 persen dari anak usia 13 hingga 17 tahun memiliki aktivitas dalam jaringan (daring atau onLine) setiap hari. Hampir 3 dari 4 orang (75 persen) memiliki ponsel pintar sendiri dan 88 persen setidaknya memiliki satu ponsel pintar. Dengan mudahnya akses pada internet, 89 persen remaja dilaporkan menggunakan setidaknya satu situs media sosial atau aplikasi, dan 71 persen mengatakan mereka menggunakan dua situs atau lebih.

  Kalian tahu bahwa saat ini teman-teman sekolah telah banyak mengenal dan menggunakan media sosial.

  Salah satu penyebabnya adalah meskipun siswa SD banyak yang telah menggunakan ponsel pintar. Mereka tidak hanya untuk bermain permainan (game), tetapi banyak di antara mereka sudah menggunakan media sosial akibat pengaruh dari teman-temannya. Apakah kalian juga sudah menggunakan media sosial?

  Sayangnya, penggunaan media sosial tidak disertai dengan pemahaman mengenai dampak dari penggunaan media sosial itu sendiri. Tanpa pengetahuan yang cukup, ada teman atau kakak kalian yang mengalami kesulitan dalam kehidupannya. Tentunya adik-adik pernah mendengar dari televisi atau membaca koran mengenai kasus penculikan yang diawali dari pertemanan di Facebook? Hal ini tidak akan terjadi seandainya para korban penculikan menggunakan media sosial secara bijaksana. Tidak hanya penculikan lo adik- adik? Penggunaan media sosial tanpa pengetahuan dan tidak tepat juga akan menyebabkan atau mengarahkan kalian pada kejahatan maya, pornografi, penipuan, serta tayangan-tayangan kekejaman dan kesadisan yang sebenarnya tidak layak disaksikan adik-adik.

  Oleh karena itu, mari adik-adik mengenal media sosial agar tak menyesal....

  

Cermat memilih dan memilah media sosial

(Sumber: Ilustrator dengan gambar dari http://www.infoparrot.com)

BAB I FAKTA MEDIA SOSIAL Hidup kita diselimuti oleh media sosial

  (Sumber: Ilustrator dengan gambar dari http://www.infoparrot.com)

  Adik-adik, tahukah kalian bahwa 30 juta anak di bawah umur dan remaja di Indonesia adalah pengguna internet? Inilah hasil penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Kominfo yang didanai oleh UNICEF dengan cara menelusuri kegiatan daring sebanyak 400 anak dan remaja berusia 10-19 tahun yang tersebar di seluruh Indonesia, baik dari wilayah perkotaan maupun perdesaan.

  Nah, kebanyakan dari mereka yang disurvei tersebut telah menggunakan media sosial daring selama lebih dari satu tahun dan hampir setengah dari mereka mengaku pertama kali belajar tentang internet dari teman. Lebih dari setengah (52 persen) menggunakan ponsel pintar untuk tersambung dengan internet, kurang dari seperempat (21 persen) menggunakan ponsel pintar dan hanya 4 persen menggunakan tablet.

  Sadarkah adik-adik bahwa negara kita ini, khususnya Jakarta, adalah salah satu negara dengan penggunaan media sosial terbanyak di dunia? Coba simak hasil penelitian sebuah organisasi yang bernama Social Memos di bawah ini.

  1. Ternyata lebih dari 11 juta pengguna Facebook berasal dari Jakarta

  2. Sebanyak 29 juta pengguna Twitter yang berasal dari Indonesia, terutama Jakarta mengunggah tulisan (posting) sebanyak 2,4 persen dari total 10,6 miliar tweet di seluruh dunia 3. Sebanyak 1,3 juta pengguna Linked In berasal dari Indonesia 4. Sebanyak 80,9 persen pengguna internet melalui perangkat bergerak (mobile) di Indonesia adalah mereka yang berusia 16-19 tahun (umumnya untuk mengakses Facebook).

  5. Jakarta disebut sebagai “Kota Media Sosial Di Dunia”.

  Wow, berdasarkan fakta-fakta tersebut ternyata media sosial begitu merasuk dalam kehidupan adik-adik. Tidak hanya dalam kehidupan orang-orang dewasa, tetapi juga anak-anak seusia kalian dan kakak-kakak remaja.

  Fakta-fakta ini menunjukkan bahwa bangsa kita mempunyai peluang besar untuk dimasuki dan dimanfaatkan oleh orang-orang jahat. Mereka dapat memanfaatkan internet untuk mencelakai atau mengambil keuntungan dari adik-adik. Oleh karena itu, kalian harus mengetahui dan mengenal media sosial. Untuk apa? Agar adik-adik dapat membentengi diri dari orang-orang jahat sambil tetap memanfaatkan media sosial untuk hal-hal positif yang bermanfaat bagi kesuksesan di masa depan.

  

Bahagia tanpa bahaya

(Sumber: Illustrator)

BAB II. APA ITU MEDIA SOSIAL? Begitu banyak Media Sosial untuk Dikenal

  

(Sumber: http://www.infoparrot.com)

  Adik-adik, media sosial adalah sebuah media daring (onLine). Kata ini menjelaskan bahwa kalian terhubung dengan jaringan internet dari seluruh bagian dunia. Ketika kalian daring, apa yang kalian lakukan bisa diamati atau diakses oleh orang-orang dari seluruh dunia yang sama-sama sedang daring.

  Dengan daring, para penggunanya bisa dengan mudah saling berhubungan, berbagi, dan menciptakan konten baik melalui blog, jejaring sosial, wiki, forum, maupun dunia maya (virtual).

  Dari kegiatan daring tersebut anak-anak atau remaja pada umumnya menggunakan jaringan untuk berhubungan melalui media sosial. Media sosial merupakan laman (situs), setiap orang bisa membuat halaman jejaring (web page) pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Media sosial terbesar, antara lain Facebook, myspace, dan Twitter.

  Sebenarnya apa yang berubah dari penggunaan media di sekitar adik-adik? Tentu kalian sudah lama mengetahui apa itu televisi, koran, dan majalah. Aneka media tersebut tidak menggunakan jaringan internet dan tentunya adik-adik akan kesulitan untuk memiliki atau mengelola media seperti itu. Perlu uang yang banyak serta usaha luar biasa untuk mengaturnya.

  Nah, media sosial berbeda dengan media-media tersebut. Media sosial yang menggunakan internet dapat mengajak siapa saja yang tertarik untuk ikut terlibat. Adik-adik dapat memiliki dan mengelola media sendiri dengan cara memberi sumbangan secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat, dan tak terbatas. Lihat, tanpa memerlukan uang yang banyak dan usaha yang besar adik-adik dapat memiliki media sendiri.

  Mengapa saat ini media sosial bisa berkembang pesat jika dibandingkan dengan media biasa? Salah satu penyebabnya adalah perkembangan teknologi internet dan ponsel pintar yang saat ini semakin maju. Adik-adik tentu tahu bahwa kini dapat menggunakan media sosial seperti Facebook atau Twitter di mana dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah ponsel pintar.

  Bahkan akhir-akhir ini adik-adik bisa menggunakan media sosial dengan jaringan internet yang aksesnya lambat, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal, dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Kalian dapat dengan bebas mengedit, menambahkan, memodifikasi tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model lainnya untuk kemudian di unggah tanpa mengeluarkan biaya dan tenaga yang banyak.

  Bagaimana dengan ponsel pintar? Tidak berbeda jauh. Saat ini banyak ponsel pintar berharga murah.

  Selain harganya terjangkau, banyak pula fungsi- fungsi baru yang canggih juga disertakan. Belum lagi banyaknya perangkat lunak (software) yang bisa adik- adik unduh secara gratis.

BAB III APA SAJA MEDIA SOSIAL DI SEKITAR KITA? Enam dari sepuluh media sosial terkenal

  

(Sumber: https://www.northeastern.edu)

  Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, majunya perkembangan teknologi saat ini ternyata berbanding lurus dengan perkembangan media sosial. Anak-anak atau remaja yang pada dasarnya merupakan mahluk sosial, membuat semakin banyak jumlah pengguna media sosial yang tumbuh berkembang di Indonesia.

  Pada bab ini adik-adik akan dikenalkan dengan 10 media sosial yang saat ini berkembang pesat dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan keseharian kalian. Salah satu di antara sepuluh media sosial tersebut barangkali sudah lekat dengan kehidupan adik-adik sekalian.

  Apa saja media-media sosial tersebut? Nah ini dia....

1. Facebook

  Facebook merupakan media sosial yang diciptakan oleh seorang pria dari Amerika bernama Mark Zuckerberg. Kini Facebook menjadi media sosial yang paling populer di Indonesia. Pada awalnya Facebook diciptakan dengan tujuan agar orang dapat mencari teman atau keluarga yang jarang ditemui.

  Logo Facebook (Sumber: http://www.infoparrot.com)

  Di Indonesia sebanyak 65 juta orang menggunakan Facebook saat ini. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu penyumbang terbesar pengguna Facebook. Pengguna Facebook paling banyak adalah orang-orang dengan usia 30-35 tahun ke atas (hasil penelitian Statista). Diikuti oleh pengguna dengan rentang usia 26-29, 20-25 dan 16-19 tahun.

  Tampaknya rentang usia pengguna aplikasi ini bertambah lebih muda, yaitu pelajar SD-pun kini sudah banyak yang menggunakannya. Jika dihitung secara internasional, jumlah pengguna Facebook mencapai 1,59 miliar orang.

2. Twitter

  Media sosial yang menggunakan lambang burung ini menjadi paling populer di Indonesia, urutan kedua setelah Facebook dengan total pengguna mencapai angka 19,5 juta. Penyebab Twitter menjadi media sosial yang populer adalah karena media sosial ini sangat sederhana dan mudah untuk digunakan.

  

Logo Twitter

(Sumber: http://www.infoparrot.com)

  Sistem yang digunakan Twitter adalah mengkuti (following) dan pengikut (follower). Kita bisa mengikuti siapa saja tanpa harus diterima oleh orang yang kita ikuti. Kecuali orang yang adik-adik ikuti ternyata mengunci akun Twitternya.

  Penduduk Jakarta yang memiliki akun Twitter, memposting sekitar 2,4% dari total 10,6 juta tweet per hari di seluruh dunia. Walaupun bukan merupakan daerah dengan pengguna Twitter terbanyak (peringkat kelima dunia), warga Jakarta berhasil mengalahkan Jepang dan London dalam hal keaktifan memposting tweet. Pengguna Twitter dari Indonesia yang paling banyak memiliki pengikut adalah Agnes Monica dan Sherina Munaf. Di seluruh dunia, Twitter memiliki 320 juta pengguna.

3. Path

  Media sosial ini hanya bisa digunakan melalui ponsel pintar. Namun, keterbatasan ini tidak menurunkan minat orang-orang untuk menggunakannya. Terbukti sebanyak 30 juta orang Indonesia menggunakan aplikasi ini. Tampilannya yang sederhana dan mudah digunakan semakin membuat orang menyukai Path. Sayangnya, media sosial ini tidak dapat menampung banyak teman seperti halnya Facebook dan Twitter.

  Logo Path (Sumber: http://www.infoparrot.com)

  Mirip dengan instagram, pengguna Path paling banyak adalah mereka yang ada pada rentang usia 20--25 tahun, diikuti dengan usia di bawahnya. Kapasitas Path yang hanya memperbolehkan user memiliki 500 teman, membuatnya sebagai media sosial yang cukup terbatas. Jika adik-adik menggunakan media sosial ini, kalian tidak perlu takut mendapatkan gangguan dari orang tidak dikenal karena bisa memilih dan membatasi teman kalian.

4. Instagram

  Media sosial ini biasa digunakan oleh orang untuk menampilkan foto-foto. Pengguna instagram di Indonesia saat ini telah mencapai lebih dari 30 juta orang. Pengguna instagram di Indonesia didominasi oleh kalangan usia 20-25 dan 16-19 tahun. Selain untuk membagi foto, instagram juga dapat diandalkan untuk keperluan bisnis.

  Logo Instagram (Sumber: http://www.infoparrot.com)

  Banyaknya pengguna instagram dan dengan kemudahan dalam menggunakannya sangat menguntungkan para pengusaha untuk menggunakan instagram dalam mengembangkan bisnisnya. Di dunia jumlah keseluruhan pengguna instagram mencapai 400 juta.

5. WhatsApp

  WhatsApp merupakan aplikasi media sosial yang terhubung secara langsung dengan nomor ponsel yang adik-adik gunakan. Aplikasi berbincang-bincang (chat) gratis ini memiliki aneka fungsi (fitur) yang sangat sederhana.

  

Logo Whatsapp

(http://www.detectordubai.com)

  Selain dapat digunakan untuk berkirim pesan, saat ini WhatsApp juga mampu mengirim rekaman suara, video, gambar dan juga menelepon, serta berkirim berkas (

  file). Tampilannya yang ringan membuat aplikasi ini menjadi favorit orang-orang karena tidak membebani memori ponsel.

  Pengguna WhatsApp di Indonesia mencapai angka 34 juta, sedangkan untuk seluruh dunia, WhatsApp memiliki 1 miliar pengguna

6. Line

  Sama halnya dengan WhatsApp, media sosial asal Jepang ini merupakan aplikasi yang dapat digunakan untuk berbincang-bincang dengan teman. Line juga bisa digunakan untuk melakukan panggilan telepon disertai video. Aplikasi Line dilengkapi dengan kumpulan stiker lucu agar pengguna betah berlama-lama menggunakan aplikasi ini.

  

Logo Line

(Sumber: http://taiphanmemnhanh.com) Selain itu, juga ada fungsi seperti lini masa (timeLine), yakni pengguna dapat membagikan statusnya supaya dibaca oleh teman-temannya. Dengan segala fungsi menarik yang disediakan oleh Line, terdapat sebanyak 10 juta orang tercatat telah menggunakan aplikasi ini.

  7. BBM Semenjak kemunculannya pertama kali di

  Indonesia, aplikasi media sosial ini langsung menarik hati banyak orang.

  Logo BlackBerry Messenger (Sumber: https:infoparrot.com)

  Aplikasi yang pada awalnya hanya tersedia dalam landasan (platform) Blackberry ini langsung membuat banyak orang berpindah menggunakan ponsel Blackberry. Di Indonesia terdapat sebanyak 8 juta orang yang tertarik menggunakan aplikasi ini.

8. Youtube

  Media sosial berupa situs berbagi video ini sangat populer di Indonesia, berkat youtube banyak orang terkenal secara mendadak. Sebut saja Sinta-Jojo, Briptu Norman, dan Udin Sedunia menjadi terkenal berkat Youtube.

  

Logo Youtube

(Sumber: https:infoparrot.com)

  Sebagai media sosial populer di Indonesia dengan pengguna sebanyak 66 persen dari jumlah penduduk Indonesia, youtube tidak hanya digunakan untuk membagikan video saja, namun juga terkadang digunakan untuk menampilkan tayangan langsung (live streaming) dari suatu acara tertentu.

9. Tumblr

  Tumblr merupakan sosial media yang memberikan fasilitas bagi penggunanya untuk membagikan artikel, gambar, hingga video apa pun yang adik-adik inginkan, seperti sebuah blog. Dengan menghubungkan Tumblr dengan media sosial besar lain seperti Facebook dan Twitter, apa yang kalian posting di Tumblr bisa juga muncul di Facebook dan Twitter secara otomatis.

  

Logo Tumblr

(Sumber: https:infoparrot.com)

  Tumblr memberikan kebebasan bagi adik-adik untuk memodifikasi tampilan Tumblr sesuai dengan keinginan. Di seluruh dunia total pengguna Tumblr mencapai 555 juta pengguna.

10. Kaskus

  Situs media sosial dengan 6,5 juta pengguna ini benar-benar asli buatan anak Indonesia. Kaskus merupakan situs jejaring sosial berbasis forum yang paling populer di Indonesia. Kaskus tidak hanya dapat digunakan untuk bersosialisasi dengan sesama teman, kegiatan jual beli pun bisa dilakukan dengan menggunakan fungsi Forum Jual Beli (FJB). Selain sepuluh media sosial tersebut, masih banyak lagi lainnya yang jumlahnya hingga ratusan. Bisa jadi media sosial yang tidak terkenal tersebut nantinya akan menjadi yang paling banyak digunakan.

  Logo Kaskus

(Sumber: https:infoparrot.com)

  Apa pun media sosial yang nantinya akan muncul, hal paling penting untuk diperhatikan adalah kehati- hatian adik-adik dalam menggunakannya.

BAB IV AYO BELAJAR DARI PENGALAMAN Mari belajar dari pengalaman

  

(Sumber: Ilustrator dengan gambar dari http://familyrumaday.blogspot.co.id)

  Adik-adik, bagaimanapun keberadaan media sosial dalam kehidupan kalian memang tidak bisa dihindari lagi.

  Sekeras apapun kalian mencoba menghindar, tetap saja akan terpengaruh oleh keberadaan media sosial tersebut dengan segala dampaknya. Banyak pihak yang mengatakan bahwa media sosial telah membawa pengaruh yang sangat buruk terhadap anak-anak.

  Misalnya seperti yang disampaikan oleh Bapak Aris Merdeka Sirait (mantan Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak ) , “anak-anak kini tidak mau lagi mendengar petuah dari orang tua, tapi lebih memperhatikan saran dan masukan dari teman di media sosial.” Sangat disayangkan bukan jika adik-adik lebih mempercayai omongan teman-teman media sosialnya, daripada mendengarkan nasihat orang tuanya?

  Media sosial sangat membantu adik-adik untuk mengetahui teknologi, namun disisi yang lain media sosial juga dapat menjerumuskan adik-adik ke dalam aneka peristiwa yang menyedihkan dan tidak diharapkan. Banyak kasus-kasus menimpa kakak-kaka kalian diakibatkan oleh penggunaan media sosial yang tidak hati-hati. Hal ini harus membuat adik-adik lebih waspada.

  Nah...berikut ini beberapa kasus yang telah terjadi terkait dengan penggunaan media sosial yang bisa dijadikan oleh adik-adik sebagai bahan pelajaran.

  Kasus 1

  Kasus pertama menimpa seorang gadis yang berinisial M.N.T berusia 14 tahun dan tinggal di Sidoarjo, Jawa Timur. Ia menjadi korban penculikan setelah berkenalan melalui media sosial Facebook. Siswi SMP Kelas II di Surabaya, Jawa Timur ini menghilang sejak 6 Februari 2010 lalu sejak berkenalan dengan pria kenalannya di Facebook.

  M.N.T dikenal oleh keluarganya sebagai anak pendiam dan jarang keluar rumah. Ia kemudian diketahui berkenalan dengan seseorang bernama Ari melalui Facebook. M.N.T sempat dinasehati kakaknya untuk tidak mudah percaya pada lelaki yang baru dikenal melalui dunia maya. M.N.T mengalami depresi dan lebih banyak mengurung diri didalam rumah setelah kasusnya merebak. Kakak M.N.T sempat mengetahui adiknya berteman dengan Ari melalui Facebook. Bahkan ia sempat berbicara lewat telepon dengan Ari. Saat ditanya, Ari mengaku seorang anak band yang telah putus sekolah dan tinggal di Jakarta.

  Dari seringnya berkomunikasi di Facebook, M.N.T dan Ari akhirnya sepakat bertemu di Jakarta saat keluarga M.N.T menghadiri acara pernikahan paman M.N.T di BSD. M.N.T mengaku malu dan stress karena kasusnya ramai diberitakan di media. Polisi menemukan M.N.T saat korban sedang berjalan-jalan di wilayah Tangerang, Banten.

  Kasus 2

  Adik-adik, kasus kedua menimpa seorang siswi yang masih duduk di bangku kelas tiga SMP di Ciledug, Kota Tangerang. Ia diculik seorang pria berinisial G.L. (28 tahun) yang mengaku mahasiswa semester lima perguruan tinggi swasta di Yogyakarta.

  Selama dalam penculikan dengan waktu enam hari, G.L. membawa gadis di bawah umur tersebut ke tiga kota, yakni Temanggung, Wonosobo, dan Purwokerto, Jawa Tengah. G.L. berhasil dibekuk Satreskrim Polres Metro Tangerang di salah satu rumah makan di Purwokerto pada tanggal 15 Januari 2014. Siswi SMP kelas tiga itu dibawa lari oleh pria yang dikenalnya lewat Facebook. Pelaku bahkan sempat meminta uang tebusan sebesar 700 ribu rupiah kepada keluarga korban.

  Pelaku mengancam kalau tidak dikirimi uang oleh orangtuanya, korban akan berbadan dua atau akan dibuat hilang anggota tubuhnya. Saat ditangkap petugas, pelaku mengaku uang itu untuk biaya makan.

  Kasus 3

  Kasus ketiga, menimpa seorang siswi SMA di Penjaringan, Jakarta Utara. Saat itu ia berkenalan dengan seorang fotografer berinisial B.H. alias M melalui Facebook.

  Mereka kemudian bertukar pin BlackBerry dan menjalin komunikasi lebih pribadi. B.H.- berjanji akan menjadikan korban menjadi model terkenal. B.H. ternyata memiliki niat jahat, Ia membawa kabur gadis itu pada 28 September 2012. Saat itu B.H. datang ke sekolah korban itu dengan menggunakan mobil BMW. Ia meminta izin pada guru sekolah itu dan mengatakan korban harus pulang karena ada keluarganya yang meninggal.

  Ternyata korban tidak dibawa pulang melainkan dibawa kabur selama 11 hari. Mereka menginap dari hotel satu ke hotel lainnya juga di rumah kos pelaku. Setelah dilakukan penyelidikan oleh polisi akhirnya pada tanggal 8 Oktober 2012, B.H. ditangkap di daerah Tanjung Duren, Jakarta Barat. Polisi juga menemukan korban serta menyita mobil BMW milik tersangka.

  Kasus 4

  Kasus keempat menimpa seorang gadis berinisial ASS (14 tahun) siswi SMP Budi Utomo Depok yang dilarikan oleh sopir angkot berinitial C.P. Pada awalnya, mereka berkenalan melalui Facebook pada bulan September 2012.

  Keduanya lalu semakin sering bertemu dan mengikat janji. Namun hubungan keduanya renggang dan berakhir. Tak lama kemudian, keduanya kembali berbaikan dan berjanji untuk bertemu. Atas bujuk rayu C.P., keduanya berjanji untuk bertemu di Parung, Bogor. Gadis yang masih di bawah umur itu tidak tahu jika CP mempunyai niat jahat kepadanya.

  Awalnya korban yang berwajah imut itu menolak ajakan CP, namun pelaku memberi iming-iming uang sebanyak 300 ribu rupiah untuk dibelanjakan saat berjalan-jalan nantinya. Rayuan itu membuat korban bersedia menerima ajakan tersebut. Pada saat itulah akhirnya pelaku menculik dan menyekap korban.

  Korban tidak bisa melarikan diri karena diancam akan dibunuh. Penculik bermaksud menjualnya ke Batam. Korban selamat setelah dicampakkan pelaku di Terminal Depok pada tanggal 30 September 2012.

  Setelah ditangkap polisi, pelaku diketahui merupakan bekas pelaku kejahatan dan penah dipenjara sebanyak empat kali karena kasus pencurian dan narkoba.

  Kasus 5

  Kasus kelima berupa penculikan terhadap seorang remaja putri berusia 13 tahun asal Bandung pada bulan Oktober 2010. Remaja cantik ini diculik oleh teman Facebook-nya dengan akun Reno Tofik. Korban tidak kembali ke rumah setelah pulang sekolah pada tanggal 5 Oktober 2010. Kepada temannya, korban mengaku berjanji akan bertemu teman Facebooknya tersebut. Mulai saat itulah korban menghilang.

  Setelah 12 hari hilang, korban ditemukan bersama dengan Reno Tofik yang ternyata mempunyai nama asli dengan inisial T.H. Rupanya pelaku sengaja mengubah nama dan fotonya di Facebook demi memikat korban.

  Bahkan dia sempat menjanjikan memberi korban uang sebesar 800 ribu rupiah agar korban mau menjadi pacar pelaku yang bekerja sebagai seorang sopir angkutan.

  Adik-adik, hikmah apa yang bisa kalian petik dari kelima kasus tersebut? Ya, hampir semua korban berjenis kelamin perempuan. Sebelumnya para korban melakukan pertemanan melalui Facebook dengan penculiknya. Dari media sosial ini, hubungan dilanjutkan secara pribadi. Ada penculik yang sengaja mengubah data pribadinya agar terlihat menarik hati.

  Agar bersedia mengikuti keinginan sang penculik, mereka menawarkan janji-janji manis agar korbannya terpikat. Pada akhirnya perlakuan yang tidak menyenangkan dialami oleh para korban. Semoga adik-adik bisa terhindar dari hal-hal tersebut. Catatan yang perlu diingat adalah

  1. Gunakan media sosial secara hati-hati

  2. Jika adik-adik berjenis kelamin perempuan, lebih bijaksanalah berteman di media sosial.

  3. Jangan mudah mengiyakan ajakan untuk bertemu apapun janji manis yang diberikan.

  4. Beritahu atau ajaklah orang lain ketika adik-adik memutuskan untuk menerima permintaan untuk bertemu

BAB V DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MEDIA SOSIAL Menimbang dampak positif dan negatif media sosial

  

(Sumber: Ilustrator)

  Adik-adik, beberapa kasus akibat penggunaan media sosial yang tidak hati-hati tersebut janganlah membuat takut dan khawatir. Jikalau adik-adik benar- benar memahami media sosial dan menggunakannya secara cerdas tidak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

  Sebenarnya tidak hanya dampak negatif saja yang dimunculkan dalam penggunaan media sosial, banyak pula dampak positif yang bisa adik-adik peroleh. Dengan mengetahui hal-hal tersebut, adik-adik akan dapat memetik manfaat dalam menggunakan media sosial dan membantu masa depan adik-adik.

  Apa saja dampak positif yang dapat kita dapatkan dan dampak negatif yang perlu kita hindari dari penggunaan media sosial?

  Dampak Positif Jejaring Sosial

  1. Dengan media sosial adik-adik dapat mempelajari atau mengembangkan keterampilan tertentu. Di media sosial banyak orang-orang yang bersedia membagikan ketrampilan yang dimiliki tanpa memungut biaya alias gratis. Adik-adik pun bisa mempelajarinya sesuai dengan waktu dan kemampuan melalui aneka sumber belajar berupa tulisan, foto, dan video tutorial. Dengan adanya media sosial, belajar menjadi suatu kegiatan yang menyenangkan.

  2. Melalui media sosial, adik-adik dapat memperluas pertemanan tidak hanya di sekolah atau di kampung. Adik- adik dapat berteman dengan orang lain di seluruh dunia, meskipun sebagian besar di antaranya tidak akan pernah adik-adik temui secara langsung. Namun, adik-adik harus berhati-hati dalam berteman. Jangan mudah percaya dengan tampilan profil teman baru kalian. Jangan mudah menerima ajakan untuk bertemu secara langsung karena apa yang ditampilkan belum tentu seperti apa adanya. Ingat, kasus-kasus yang menimpa teman-temanmu adalah karena mereka terlalu mudah percaya.

  3. Dengan menggunakan media sosial, adik-adik akan lebih termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui teman-teman yang kalian jumpai secara daring, karena adik-adik dapat saling berinteraksi dan menerima umpan balik satu sama lain.

  4. Melalui situs media sosial membuat adik-adik menjadi lebih bersahabat, perhatian, dan empati. Jika ada teman yang sedang berulang tahun, adik-adik dapat memberikan komentar pada foto, video, dan status mereka. Saling menjaga hubungan persahabatan meskipun tidak dapat bertemu secara fisik. Adik- adik juga dapat memberi nasihat atau berkonsultasi mengenai bermacam masalah dengan teman-teman seusia. Menyenangkan bukan?

  5. Adik-adik dapat dengan mudah memperoleh informasi melalui media sosial. Adik-adik menjadi banyak tahu mengenai apa saja yang terjadi. Selain itu media sosial juga bisa digunakan adik-adik sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain. Namun adik-adik perlu berhati-hati dengan berita palsu (hoax) yang banyak tersebar di media sosial. Tanyakan dahulu kebenaran berita tersebut kepada orang tua atau bapak/ibu guru. Jangan sekali-kali turut menyebarkan berita yang belum diketahui kebenarannya.

  Inilah Dampak Negatif jejaring sosial

  1. Adik-adik menjadi malas belajar berbicara dengan teman-teman di dunia nyata. Dengan terlalu banyak menggunakan media sosial hingga lupa waktu, pemahaman bahasa adik-adik bisa menjadi terganggu seperti terhadap bahas tubuh maupun nada suara yang disampaikan lawan bicara.

  2. Terlalu banyak menggunakan media sosial akan membuat adik-adik lebih mementingkan diri sendiri (egois). Adik-adik menjadi tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Mengapa? karena kalian terlalu banyak mengurung diri dan menghabiskan waktu menggunakan media sosial. Hal ini dapat mengakibatkan adik-adik menjadi kurang memperhatikan dunia nyata.

  3. Jika terlalu banyak menggunakan media sosial, ketrampilan berbahasa dan menulis adik-adik akan mengalami penurunan. Mengapa? Karena di media sosial tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa. Hal ini akan membuat adik-adik semakin sulit membedakan antara berkomunikasi di situs media sosial dan dunia nyata.

  4. Hati-hati adik-adik, situs jejaring sosial adalah lahan subur bagi para pelaku kejahatan untuk melakukan kejahatan. Adik-adik tidak akan pernah tahu apakah seseorang yang baru kalian kenal benar-benar berniat baik atau justru menjadikan adik-adik sebagai sasaran kejahatan mereka.

  5. Adik-adik berhati-hatilah dalam menggunakan media sosial! Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimilikinya, materi-materi tidak pantas juga bisa disertakan. Banyak gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan adik-adik terdorong untuk melakukan tindakan yang tidak pantas dan melanggar hukum tersebut.

  6. Adik-adik, media sosial tidak luput dari serangan penipu. Penipu ini akan menggunakan segala cara agar adik-adik menuruti kemauan mereka. Jika sekiranya ada yang mencurigakan, beritahukan hal tersebut kepada orang tua atau guru kalian.

  Nah, meski ada beberapa dampak negatif namun kalian akan mendapatkan banyak manfaat dari menggunakan media sosial secara hati-hati. Sekarang tergantung pada adik-adik bagaimana menyikapinya.

BAB VI KIAT-KIAT MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL Mari menggunakan media sosial dengan bijaksana

  (Sumber: Ilustrator)

  Mengingat adanya dampak negatif dari penggunaan media sosial yang tanpa aturan, adik-adik mesti berhati-hati. Sebaiknya kalian selalu didampingi oleh orang dewasa ketika menggunakannya. Namun ketika sendiri, ada beberapa hal yang mesti kalian perhatikan terkait dengan penggunaan media sosial agar aman. Inilah beberapa kiat yang bisa adik-adik terapkan agar selamat.

  1. Mulai di saat yang tepat.

  Adik-adik, sebenarnya tidak ada usia yang tepat untuk mulai menggunakan media sosial. Ada anak yang sejak kecil terbiasa menggunakan media sosial karena pengaruh lingkungan. Adik-adik yang paling paham kapan siap memasuki dunia media sosial. Ingat adik- adik, menunggu tidak ada salahnya, bahkan ketika semua teman-teman sudah aktif di media sosial. Tidak ada gunanya menggunakan media sosial hanya karena ikut-ikutan.

  Jikalau adik-adik memang tidak membutuhkan media sosial, jangan ragu-ragu meninggalkannya.

  Namun jika merasa sudah siap, benar-benar siap, gunakanlah media sosial dengan penuh kehati-hatian.

  Jangan lupa mintalah pendampingan dari orang dewasa.

  2. Teliti semua aplikasi.

  Sebuah aplikasi media sosial dirilis setiap minggu. Banyak fasilitas maupun fungsi baru yang ditawarkan media sosial tersebut. Jika adik-adik sudah yakin untuk menggunakan media sosial tertentu, telitilah terlebih dahulu segala hal mengenai media sosial tersebut.

  Bertanyalah kepada orang tua, guru, atau kakak kalian. Tanyakan apa saja dampak negatif yang mungkin timbul saat menggunakan media sosial tersebut. Carilah fasilitas dalam media sosial tersebut yang dapat melindungi kalian dari aneka dampak negatif yang mungkin muncul.

3. Batasi jumlah media sosial.

  Adik-adik tak perlu memasang dan menggunakan semua jenis media sosial. Cukup gunakan satu atau dua saja yang menurut adik-adik memenuhi kebutuhan. Setelah terbukti bahwa kamu dapat bertanggung jawab dengan media sosial yang ada, pertimbangan untuk menambah media sosial lainnya bisa saja dilakukan. Ingat, kenali media sosial baru itu dengan baik. Pelajari luar dan dalamnya dan putuskan apakah itu tepat untuk kalian. Ingat! Jangan pernah melakukan sesuatu hanya karena ikut-ikutan teman.

4. Beritahukan semua kata sandi kepada orang dewasa.

  Jangan sungkan memberikan kata sandi kepada orang dewasa yang adik-adik percaya. Hal ini dimaksudkan agar mereka dapat mengawasi adik- adik dan menjaga adik-adik dari hal-hal yang tidak diinginkan.

  Jika adik-adik memperhatikan, benar-benar

  memperhatikan, kiat-kiat di atas kemungkinan besar

  kalian akan dapat menghindari dampak negatif dari penggunaan media sosial.

  Perhatikan dampak negatif media sosial (Sumber: Ilustrator)

  

PENUTUP

  Adik-adik, kalian telah memasuki jaman dimana perkembangan teknologi informasi lebih maju dari generasi orang tua kalian. Perkembangan inilah yang lantas memicu perkembangan dan pergerakan media sosial. Coba kalian perhatikan grafik di bawah ini yang menjelaskan penggunaan media sosial di Indonesia.

  Kalian adalah bagian didalamnya!

  

Data statistik pengguna media sosial di Indonesia dari Kominfo

(Sumber: http://lembing.com)

  Media sosial inilah yang membawamu pada sebuah masa di mana kalian bisa bergaul dan berhubungan dengan orang di seluruh dunia dalam waktu yang singkat serta berbiaya murah. Media sekarang bukan cuma urusan orang dewasa, anak kecil pun sudah akrab dengan media sosial karena kemudahan pengoperasiannya.

  Namun setiap perkembangan juga turut membawa dampaknya. Munculnya televisi sempat memunculkan dampak negatif maupun positif. Media sosial demikian juga, banyak dampak yang ditimbulkan baik dampak positif maupun dampak negatif.

  Melalui media sosial, adik-adik dapat memperluas pergaulan dan berinteraksi dengan pengguna media sosial lainnya. Dengan media sosial kalian juga dapat menambah pengetahuan yang penting untuk masa depan. Namun dengan media sosial, adik-adik juga akan banyak kehilangan waktu yang bermanfaat, ketegangan atau kegalauan dapat tibul akibat menggunakan media sosial yang tidak tepat.

  Terlalu berlebihan menggunakan media sosial akan mengurangi makna pentingnya berkomunikasi dan silaturahim itu sendiri. Ketika bertemu teman adik-adik bukannya berbincang dengannya, tetapi malah asyik bermain sendiri dengan ponsel.

  Adik-adik, terlalu banyak bermain media sosial tanpa memperhatikan waktu dapat memunculkan dampak buruk seperti; penarikan diri, tegang, mudah tersinggung, menggigil, emosional, obsesif, hingga berkhayal sendiri mengenai media sosial tersebut. Biasanya, orang yang kecanduan media sosial akan lebih tertutup atau lebih sering menyendiri.

  Media sosial memang mempunyai daya tarik yang luar biasa, tidak mengherankan jika adik-adik betah berjam- jam menggunakannya. Berhati-hatilah, jangan sampai kalian kecanduan. Tentukan tujuan utama memakai media sosial, sehingga tidak menjadikan ber- media sosial sebagai aktivitas utama dan mengalahkan kegiatan penting lainnya seperti belajar.

  Adik-adik harus membatasi waktu dalam mengakses media sosial, misalnya tidak lebih dari 3 jam per harinya. Dengan kemampuan mengontrol waktu seperti ini, adik-adik akan lebih dapat memanfaatkan waktu untuk hal-hal yang berguna. Anggap saja media sosial sebagai hiburan saja agar adik-adik tidak terlalu kecanduan dengan media sosial.

  Adik-adik, jika kalian menggunakan media sosial dengan baik, kalian akan mendapatkan nilai-nilai positif dari menggunakan media sosial. Namun, jika adik-adik menggunakan media sosial dengan tidak baik, kalian pasti akan menyesal.

DAFTAR BACAAN

  Burke, P. & Briggs, A. 2000. Sejarah Sosial Media:

  

Dari Gutenberg Sampai Internet. Jakarta: Yayasan

Obor Indonesia.

  http://www.kompasiana.com/anggit28/media-sosial- paling-banyak-digunakan- http://www.kompasiana.com/aquades/dampak-sosial- media-terhadap-anak http://factsandtrends.net/2015/05/29/6-ways-to- help-your-kids-survive-social-media/ Pew Research. 2015. How having smartphones (or

  

not) shapes the way teens communicate. Diakses dari

  http://www.pewresearch.org/fact-tank/2015/08/20/ how-having-smartphones-or-not-shapes-the-way- teens-communicate pada tanggal 25 Mei 2017

  BIODATA PENULIS 1 Nama lengkap : Intan Yanuarita Alamat : Jln. Perengrejo,

  Rt/Rw: 09/03,

Gendongan, Salatiga,

Jateng Ponsel : 085641570524

  Pos-el : jend.wiro@gmail.com Riwayat Pendidikan Tinggi: S-1: Ilmu Hukum Universitas Terbuka (2015 – sekarang) Riwayat pekerjaan/profesi: Ibu Rumah Tangga

  BIODATA PENULIS 2 Nama lengkap : Wiranto Alamat : Jln. Perengrejo,

  Rt/Rw: 09/03, Gendongan, Salatiga, Jateng Ponsel : 081390733430

  Pos-el : jend.wiro@gmail.com Riwayat Pendidikan Tinggi: S-2: Magister Pendidikan Seni S-1: Pendidikan Seni Rupa Riwayat pekerjaan/profesi:

2006–kini: Guru Seni Budaya SMAN 1 Wonosegoro

  B

IODATA PENYUNTING

  Nama : Luh Anik Mayani Pos-el : annie_mayani@yahoo.com Bidang keahlian : Linguistik, dokumentasi bahasa, penyuluhan, dan penyuntingan Riwayat Pekerjaan Pegawai Badan Pengembangan dan Pembinaan Baha- sa (2001—sekarang) Riwayat Pendidikan

  1. S-1 Sastra Inggris, Fakultas Sastra, Universitas Udayana, Denpasar (1996—2001)