BAB III GAMBARAN KEUANGAN DAERAH - BAB III_GAMBARAN KEUANGAN_DRAFT PERUBAHAN RPJMD 2016-2021
BAB III GAMBARAN KEUANGAN DAERAH
Keuangan daerah merupakan faktor strategis yang turut menentukan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, mengingat kemampuannya akan mencerminkan daya dukung manajemen pemerintahan daerah terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi tanggung jawabnya. Keuangan daerah merupakan semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah.
Gambaran pengelolaan keuangan daerah pada dasarnya bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang kapasitas keuangan daerah dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah. Mengingat bahwa pengelolaan keuangan daerah diwujudkan dalam APBD maka analisis pengelolaan keuangan daerah dilakukan terhadap APBD dan laporan keuangan daerah yang mencerminkan kinerja keuangan masa lalu (2011-2017) maupun kebijakan yang melandasi pengelolaannya, berdasarkan hal tersebut dapat diproyeksikan pendapatan, belanja dan pembiayaan sebagai kerangka pendanaan yang akan datang.
3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu
Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban Daerah dalam rangka penyelenggaraaan Pemerintah Daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah sebagaimana dimaksud diwujudkan dalam bentuk rencana Kerja Pemerintah Daerah yang dijabarkan dalam bentuk pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah yang dibentuk dalam sistem pengelolaan Keuangan Daerah.
Perkembangan kinerja keuangan pemerintah daerah tidak terlepas dari batasan pengelolaan keuangan daerah sebagaimana
Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -1 III -1
Berdasarkan ketentuan tersebut, kinerja keuangan pemerintah daerah sangat terkait dengan aspek kinerja pelaksanaan APBD dan laporan keuangan pemerintah daerah terutama neraca. Kinerja pelaksanaan APBD tidak terlepas dari struktur dan akurasi belanja baik kelompok belanja langsung maupun kelompok belanja tidak langsung, pendapatan daerah yang meliputi pendapatan asli daerah dana perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah yang disajikan dalam laporan realisasi anggaran (LRA). Sementara itu laporan keuangan daerah lainnya yang berbasis akrual yaitu neraca daerah akan mencerminkan perkembangan dari kondisi aset pemerintah daerah, kondisi kewajiban pemerintah daerah serta kondisi ekuitas dana yang tersedia.
3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD Kabupaten Tasikmalaya
Kinerja pelaksanaan APBD Kabupaten Tasikmalaya digunakan dengan melihat indikator pengalokasian anggaran dan realisasi anggaran baik pendapatan, belanja maupun pembiayaan, melihat realisasi
pertumbuhan anggaran pendapatan belanja dan pembiayaan yang dalam analisa ini dilakukan dalam kurun waktu 7 (Tujuh) tahun terakhir (2011-2017).
Dalam aspek akuntabilitas pelaksanaan anggaran dapat dikemukakan bahwa hasil pemeriksaan BPK terhadap laporan keuangan daerah Kabupaten Tasikmalaya pada pelaksanaan anggaran tahun 2011, 2012, 2013 mendapat opini Wajar Dengan pengecualian (WDP) sedangkan tahun 2014-2016 Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya berhasil mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap laporan keuangan pemerintah daerah tahun anggaran 2014 s.d 2016 yang berbasis akrual.
Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -2
Realisasi anggaran mencerminkan salah satu indikator kinerja pengelolaan keuangan yang baik, realisasi sektor pendapatan mutlak sangat strategis mengingat realisasi pendapatan inilah yang akan membiayai belanja daerah selama satu tahun, tidak terealisasinya pendapatan daerah akan mengakibatkan pemerintah daerah tidak dapat membiayai belanja daerah yang telah direncanakan. Pada sektor belanja, serapan anggaran mencerminkan bagaimana terserapnya manfaat oleh masyarakat pada kurun waktu satu tahun anggaran yang juga akan mendorong multiplier effect terhadap pertumbuhan
realisasi pembiayaan menunjukkan bagaimana defisit anggaran dapat ditutupi atau tidak dalam satu tahun anggaran.
ekonomi.
Sedangkan
Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -3
Tabel 3.1 Rata-rata Pertumbuhan Anggaran Pendapatan Daerah Dan Belanja Daerah Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011- 2017
2017 RATA-RATA URUT
NO URAIAN
ANGGARAN PERTUMBUHAN 1 PENDAPATAN
3.358.422.634.796 14,59 PENDAPATAN ASLI
57.064.136.521 27,63 Pajak Daerah
Hasil Retribusi
Hasil Pengelolaan 1.1.3 Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan Lain-lain 1.1.4 Pendapatan Asli
Daerah yang Sah DANA
Bagi Hasil 1.2.1 Pajak/Bagi Hasil
Bukan Pajak Dana Alokasi
Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -4
2017 RATA-RATA URUT
NO URAIAN
ANGGARAN PERTUMBUHAN Dana Alokasi
LAIN-LAIN 1.3 PENDAPATAN
DAERAH YANG SAH Dana Bagi Hasil Pajak dari 1.3.3 Provinsi dan
26,61 Pemerintah Daerah Lainnya Dana 1.3.4 Penyesuaian dan
Otonomi Khusus Bantuan Keuangan dari 1.3.5 Provinsi atau
Pemerintah Daerah Lainnya Dana Alokasi Bantuan
Sekolah Pendapatan
290.146.517.000 0,00 Kepada Desa
3.536.554.745.811 14,24 BELANJA TIDAK
Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -5
2017 RATA-RATA URUT
ANGGARAN PERTUMBUHAN 2.1.1 Belanja Pegawai
2.1.4 Belanja Hibah
Belanja Bantuan
8.225.000.000 -8.68 Sosial
Belanja Bagi Hasil kepada 2.1.6 Provinsi/Kabupa
ten/Kota dan Pemerintah Desa Belanja Bantuan Keuangan kepada 2.1.7 Provinsi/Kabupa
548.048.306.208 60.80 ten/Kota dan Pemerintahan Desa Belanja Tidak
2.2.1 Belanja Pegawai
Belanja Barang
659.301.362.258,95 23,35 dan Jasa
2.2.3 Belanja Modal
SURPLUS / (DEFISIT)
Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -6
2017 RATA-RATA URUT
NO URAIAN
ANGGARAN PERTUMBUHAN PEMBIAYAAN
PENERIMAAN 3.1 PEMBIAYAAN
190.632.111.015 18,61 DAERAH Sisa Lebih Perhitungan 3.1.1 Anggaran Tahun
Anggaran Sebelumnya Pencairan Dana
PENGELUARAN 3.2 PEMBIAYAAN
12.500.000.000 194,68 DAERAH Pembentukan
0,00 -8,33 Dana Cadangan
Penyertaan Modal (Investasi)
Daerah Pembayaran
0,00 Pokok Utang
Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -7
2017 RATA-RATA URUT
NO URAIAN
ANGGARAN PERTUMBUHAN SISA LEBIH/KURANG
0,00 PEMBIAYAAN TAHUN
BERKENAAN Sisa Lebih/Kurang 3.4.1 Pembiayaan
Tahun Berkenaan
PEMBIAYAAN NETTO
SISA LEBIH PEMBIAYAAN
0,00 ANGGARAN TAHUN
Sumber :BPKAD, 2018: diolah
Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -8
A. Pendapatan
Pendapatan Daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambahan nilai kekayaan bersih. Pendapatan Daerah berasal dari Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain- lain Pendapatan Daerah yang Sah. Kapasitas pendapatandaerah akan menentukan kemampuan Pemerintah Daerah dalam menjalankan Pembangunan dan Pembiayaan.
Realisasi pendapatan daerah Kabupaten Tasikmalaya tahun 2011 sampai dengan tahun 2016 secara rinci dapat dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut:
Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -9
Tabel 3.2 Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011- 2016
NOMOR
URAIAN RATA RATA URUT
PERTUMBUHAN 1 PENDAPATAN
3.213.253.773.821,00 16,49 1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH
51.887.872.254,00 26,66 1.1.2 Hasil Retribusi Daerah
1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 17.861.130.368,00
16.162.200.026,00 8,49 Hasil Pengelolaan
20.402.921.819,00 23,53 yang Dipisahkan
1.1.3 Kekayaan Daerah 8.042.461.466,00
127.774.327.281,00 85,19 1.2 DANA PERIMBANGAN
1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 9.944.751.263,00
2.079.589.818.872,00 15,08 1.2.1 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak
75.717.223.463,00 -1,20 1.2.2 Dana Alokasi Umum
1.467.972.525.000,00 10,95 1.2.3 Dana Alokasi Khusus
535.900.070.409,00 59,48 1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
917.436.633.569,00 18,88 Dana Bagi Hasil
1.3.3 Pajak dari Provinsi dan Pemerintah 120.510.157.698,00 32.630.263.344,00 36.681.426.959,00 48.623.930.526,00 90.983.601.513,00 120.290.259.291,00
32,90 Daerah Lainnya 1.3.4 Dana Penyesuaian
42.531.215.000,00 dan Otonomi Khusus
Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -10
NOMOR
URAIAN RATA RATA URUT
PERTUMBUHAN Bantuan Keuangan
1.3.5 dari Provinsi atau Pemerintah Daerah
Dana Alokasi
0 0 0 0 0 Sekolah
1.3.6 Bantuan Operasional 109.088.146.000,00
1.3.7 Pendapatan Kepada Desa
Sumber :BPKAD, 2018: diolah
Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -11
Prosentase rata-rata pertumbuhan realisasi pendapatan diasumsikan berdasarkan perhitungan total dari selisih realisasi setiap tahun dibagi tahun dasar dikalikan 100%. Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Tasikmalaya mengalami peningkatan setiap tahunnya, pada tahun 2011 realisasi sebesarRp. 1.505.485.957.229,00 meningkat menjadi Rp. 1.813.389.750.992,00 pada tahun 2012, di tahun 2013 meningkat menjadi Rp. 2.213.623.318.967,00, kemudian meningkat pada tahun 2014 menjadi 2.566.519.525.451,00. Kemudian terus meningkat pada tahun 2015 sebesar Rp 2.749.892.273.083,00 dan Rp. 3.213.253.773.821,00 pada tahun 2016.
Berdasarkan sumber pendapatanyang paling dominan adalah Dana Perimbangan (dana Transfer) yang diikuti oleh lain-lain pendapatan daerah yang sah. Sedangkan pendapatan asli daerah berkontribusi paling sedikit. Kondisi ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya masih sangat tergantung pada pemerintah pusat dan pemerintah provinsi melalui dana perimbangan, dana bagi hasil Pemerintah Provinsi dan bantuan keuangan. Adapun perkembangan dan posisi masing-masing jenis pendapatan dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut ini:
Gambar 3.1 Proporsi Pendapatan Daerah Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011-2016
PENDAPATAN ASLI DAERAH DANA PERIMBANGAN LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
Sumber :BPKAD, 2018: diolah Kenaikan Realisasi pendapatan dari tahun 2011 sampai dengan
tahun 2016 menunjukkan telah berjalannya strategi peningkatan dan kebijakan yang dijalankan melalui berbagai upaya baik dalam bentuk kegiatan maupun pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi perangkat daerah disamping adanya penerimaan yang merupakan kebijakan baru dari pemerintah pusat atau pemerintah
Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -12 III -12
pemerintah Kabupaten Tasikmalaya kepada pemerintah pusat dan provinsi masih sangat besar, sehingga dalam prakteknya pendapatan daerah akan sangat tergantung pada kebijakan pemerintah pusat dan provinsi. Tingkat kemandirian APBD dapat dilihat dari proporsi realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap realisasi total pendapatan daerah setidaknya dalam 3 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut:
Proporsi Realisasi Pendapatan Asli Daerah Terhadap Pendapatan Daerah Kabupaten Tasikmalaya
Tahun 2011- 2016
TAHUN PENDAPATAN ASLI PROPORSI PENDAPATAN DAERAH ANGGARAN
3.213.253.773.821,000 216.227.321.380,000 6,73 Sumber :BPKAD, 2018: diolah
Dilihat dari tabel diatas bahwa proporsi PAD terhadap pendapatan daerah masih relatif kecil walaupun terjadi peningkatan proporsi pada tahun 2015 dari tahun 2014 sebesar 0,77% sedangkan pada tahun 2016 terjadi penurunan proporsi sebesar 0,05%. Selanjutnya dari sisi pertumbuhan realisasi Pendapatan asli daerah dalam kurun waktu 6 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 3.4 Pertumbuhan Realisasi Pendapatan asli Daerah Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011- 2016
TAHUN ANGGARAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH
20,9 Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -13
15,95 RATA-RATA PERTUMBUHAN
38,10 Sumber :BPKAD, 2018: diolah
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa realisasi pendapatan asli daerah meningkat setiap tahunnya dengan rata rata pertumbuhan sebesar 38,10 %, peningkatan paling signifikan terjadi pada tahun 2014 dikarenakan keluarnya kebijakan dana kapitasi bagi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama serta selanjutnya kebijakan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang dicatat pada jenis Pendapatan Asli Daerah (PAD) sehingga PAD meningkat sebesar 118,88%.
Untuk lebih jelasnya pertumbuhan PAD dari tahun 2011 sampai 2016 dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 3.2
Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tasikmalaya tahun 2011-2016
TAHUN TAHUN
Sumber :BPKAD, 2018: diolah
B. Belanja Daerah
Belanja daerah merupakan semua kewajiban daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan. Belanja daerah meliputi semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar, yang merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah. Klaifikasi belanja menurut jenis belanja sebagaimana dimaksud terdiri dari :
Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -14
1. Belanja Tidak Langsung yang meliputi:
1.1 Belanja Pegawai
1.2 Belanja Bunga;
1.3 Belanja Subsidi;
1.4 Belanja Hibah;
1.5 Belanja Bantuan Sosial;
1.6 Belanja Bagi hasil kepada Provinsi / Kabupaten / Kota / Desa;
kepada Provinsi/ Kabupaten/ Kota/ Desa;
1.8 Belanja Tidak Terduga
2. Belanja Langsung Meliputi:
1.1 Belanja Pegawai;
1.2 Belanja Barang dan Jasa;
1.3 Belanja Modal. Selanjutnya,
pada prinsip-prinsip penganggaran, belanja daerah disusun melalui pendekatan anggaran kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan dengan memperhatikan prestasi kerja setiap satuan kerja perangkat daerah dalam pelaksanaan tugas, pokok dan fungsinya.
dengan berpedoman
meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta mendekati value of money dimana prinsip ekonomis, efektivitas dan efisiensi diacu dalam penyusunan anggaran program dan kegiatan. Alokasi anggaran belanja Kabupaten Tasikmalaya periode 2011-2017 dapat dilihat pada tabel di bawah berikut ini:
Kebijakan ini
bertujuan
untuk
Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -15
Tabel 3.5 Rata-rata Pertumbuhan Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011- 2017
NOMO
R URAIAN RATA-RATA URUT
ANGGARAN PERTUMBUHAN 2 BELANJA
11 14,24 2.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG
11 11,33 2.1.1 Belanja Pegawai
66,7 5,96 2.1.4 Belanja Hibah
00 8.225.000.000 -8,68 Belanja Bagi Hasil kepada
2.1.5 57.385.816.037,2 Belanja Bantuan Sosial 0 7.063.090.500,00
dan Pemerintah Desa 3 0 1,77
8.045.586.348,3 Provinsi/Kabupaten/Kota
Belanja Bantuan 2.1.7 Keuangan kepada
548.048.306.20 Provinsi/Kabupaten/Kota
8 60,80 dan Pemerintahan Desa
2.1.8 Belanja Tidak Terduga
1.418.566.323.4 BELANJA LANGSUNG
00 20,97 2.2.1 44.977.491.334,0 Belanja Pegawai
659.301.362.25 Belanja Barang dan Jasa
603.398.459.93 Belanja Modal
Sumber :BPKAD, 2018: diolah
Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -16
Berdasarkan tabel di atas Komponen Belanja daerah Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya tidak semua komponen belanja mengalami kenaikan. Rata-rata pertumbuhan Belanja Tidak Langsung memiliki rata rata pertumbuhan positif walaupun masih ada yang pertumbuhannya naik turun yaitu komponen belanja bantuan sosial. Rata rata pertumbuhan yang paling tinggi adalah komponen belanja tidak langsung yaitu Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 60,80%. Nilai rata-rata yang sangat tinggi ini didapat karena terjadi peningkatan anggaran akibat kebijakan dana desa dan alokasi dana desa yang diberlakukan dengan besaran yang sangat signifikan pada tahun 2015 sebesar Rp. 423.920.659.260,00 kemudian menjadi sebesar Rp. 548.048.306.208,00 pada tahun 2016.
Pengalokasian anggaran merupakan salah satu dukungan yang diberikan oleh pemerintah terhadap pembangunan yang dilakukan pada wilayahnya baik belanja langsung maupun belanja tidak langsung. Belanja langsung adalah belanja yang terkait langsung dengan program/kegiatan sedangkan belanja tidak langsung adalah belanja yang tidak berkaitan langsung dengan program/kegiatan. Belanja pemerintah selama periode 2011-2017 jika dilihat dari proporsi anggaran belanja langsung maupun tidak langsung, proporsi belanja tidak langsung dapat ditekan tidak melebihi 70% dari keseluruhan belanja daerah.
Proporsi belanja daerah Kabupaten Tasikmalaya Periode 2011- 2017 dapat dilihat pada Gambar 3.3 di bawah ini:
Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -17
Gambar 3.3
Proporsi Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011-2017
BELANJA LANGSUNG
BELANJA TIDAK LANGSUNG
Sumber :BPKAD, 2018: diolah
Berdasarkan gambar diatas rata-rata Proporsi Belanja langsung Terhadap belanja daerah adalah sebesar 34,86 % sedangakan rata- rata belanja tidak langsung terhadap belanja daerah sebesar 65,14%.
C. Pembiayaan
Pembiayaan Daerah terdiri atas penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan, penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun anggaran berikutnya, sedangkan pengeluaran pembiayaan adalah semua pengeluaran yang perlu dibayar kembali pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun anggaran berikutnya.
daerah Kabupaten Tasikmalaya dari tahun 2011 sampai 2016 mengalami fluktuatif, pada tahun 2011 penerimaan pembiayaan daerah sebesar Rp. 115.306.900.280,00 meningkat pada tahun 2012 menjadi Rp. 115.666.121.591,00, pada tahun 2013 terjadi penurunan menjadi Rp. 104.460.678.373,00 kemudian meningkat pada tahun 2014 menjadi Rp. 149.579.664.051,00 serta terus meningkat pada tahun 2015 dan 2016, pada tahun 2015 sebesar Rp, 310.843.304.899,00 dan 318.966.278.343,00 pada 2016. Perkembangan realisasi pembiayaan daerah dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -18
3.1.2 Neraca Daerah
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, neraca menggambarkan posisi keuangan entitas akuntansi dan entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban dan ekuitas pada tanggal tertentu. Unsur yang dicakup oleh neraca terdiri dari aset, kewajiban dan ekuitas. Masing – masing unsur didefinisikan sebagai berikut : Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh oleh Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber –sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.
Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -19
Tabel 3.6 Perkembangan Realisasi Pembiayaan Daerah Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011-2016
REALISASI 3 PEMBIAYAAN DAERAH
3.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH
310.843.304.899,00 318.966.278.343,00 3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
Tahun Anggaran Sebelumnya
295.843.304.899,00 318.966.278.343 3.1.2 Pencairan Dana Cadangan
0 0 0 3.2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH
Penerimaan Investasi
5.500.000.000,00 1.500.000.000,00 2.2.1 Pembentukan Dana Cadangan
5.000.000.000,00 3.2.2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
500.000.000,00 1.500.000.000,00 3.2.3 Pembayaran Pokok Utang
0 0 0 0 0 0 3.4 SISA LEBIH/KURANG PEMBIAYAAN TAHUN BERKENAAN
0 0 0 0 0 0 3.4.1 Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Tahun Berkenaan
0 0 0 0 0 0 PEMBIAYAAN NETTO
305.343.304.899,00 317.466.278.343,00 SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN
TAHUN BERKENAAN
Sumber :BPKAD, 2018: diolah
Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -20
Kewajiban adalah utang uang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya. Ekuitas adalah kekayaan bersih Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.
Sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Neraca Daerah merupakan salah satu laporan keuangan yang harus dibuat oleh Pemerintah Daerah. Laporan ini sangat penting bagi manajemen pemerintah daerah, tidak hanya dalam rangka memenuhi kewajiban peraturan perundang-undangan yang berlaku saja, tetapi juga sebagai dasar untuk pengambilan keputusan yang terarah dalam rangka pengelolaan sumber-sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh daerah secara efisien dan efektif. Neraca daerah tahun anggaran 2016 adalah sbb:
Tabel 3.7 Neraca Daerah Pemerintah Kab. Tasikmalaya Tahun 2016
URAIAN 2016 ASET
ASET LANCAR
Kas di Kas Daerah 177,296,352,737.00
Kas di Bendahara Penerimaan 0.00
Kas di Bendahara Pengeluaran 34,463,048.00
Kas di BLUD 1,526,670,170.00
Kas di FKTP 11,794,624,760.00
Kas Lainnya 1,539,172,163.25
Investasi Jangka Pendek 0.00
Piutang Pajak 95,647,218.00
Piutang Retribusi 276,421,170.00
Piutang Dana Bagi Hasil 0.00
Piutang Dana Alokasi Umum 0.00
Piutang dana Alokasi Khusus 0.00
Piutang Lain-lain PAD yang Sah 6,897,324,587.00
Piutang Lain-lain 109,493,000.00
Persediaan 24,538,989,903.00
Beban Dibayar Dimuka 116,627,837.00.00
Penyisihan Piutang (329,094,402.00)
JUMLAH ASET LANCAR 223,896,692,191.25
INVESTASI JANGKA PANJANG
Investasi Jangka Panjang Non Permanen
Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -21
URAIAN 2016
Investasi Jangka Panjang kepada Entitas Lainnya 0.00
Investasi dalam Obligasi 0.00
Investasi dalam Proyek Pembangunan 0.00
Dana Bergulir 0.00
Deposito Jangka Panjang 0.00
Investasi Non Permanen Lainnya 2,097,356,851.34
JUMLAH Investasi Jangka Panjang Non Permanen 2,097,356,851.34
Investasi Jangka Panjang Permanen
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 130,658,979,625.01
Penyertaan Modal Dalam Proyek Pembangunan 0.00
Penyertaan Modal Perusahaan Patungan 0.00
Investasi Permanen Lainnya 0.00
JUMLAH Investasi Jangka Panjang Permanen 130,658,979,625.01
JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG 132,756,336,476.35
ASET TETAP
Tanah 490,994,462,934.94
Peralatan dan Mesin 726,455,755,580.13
Gedung dan Bangunan 1,093,823,619,806.06
Jalan, Irigasi, dan Jaringan 1,952,743,052,627.00
Aset Tetap Lainnya 123,870,818,860.20
Konstruksi Dalam Pengerjaan 210,676,044,978.00
Akumulasi Penyusutan (1,219,159,992,056.25)
JUMLAH ASET TETAP 3,379,403,762,730.08
DANA CADANGAN
Dana Cadangan 0.00
JUMLAH DANA CADANGAN 0.00
ASET LAINNYA
Tagihan Piutang Penjualan Angsuran 0.00
Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah 175,735,290.00
Kemitraan dengan Pihak Ketiga 0.00
Aset Tidak Berwujud 97,567,001,106.05
Aset Lain-lain 441,952,789,856.38
JUMLAH ASET LAINNYA 651,577,625,449.28
JUMLAH ASET
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) 19,999,700.00
Utang Bunga 0.00
Utang Pajak 0.00
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 0.00
Pendapatan Diterima Dimuka 237,592,425.00
Utang Jangka Pendek Lainnya 24,820,095,977.00
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 25,077,688,102.00
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Utang Dalam Negeri 0.00
Utang Jangka Panjang Lainnya 0.00
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 0.00
Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -22
URAIAN 2016
JUMLAH KEWAJIBAN
JUMLAH KEWAJIBAN DAN
EKUITAS DANA
Sumber :BPKAD, 2018: diolah
Selanjutnya Kinerja Neraca Daerah Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya dalam Tiga tahun terakhir (2014-2016) seperti dapat terlihat pada Tabel 3.8 berikut:
Tabel 3.8
Rata-rata Pertumbuhan Neraca Daerah Pemerintah
Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2014-2016
RATA - RATA URAIAN
PERTUMBUHAN ASET
ASET LANCAR Kas di Kas Daerah
Kas di Bendahara
Penerimaan Kas di Bendahara
Pengeluaran Kas di BLUD
Kas Lainnya
Setara Kas
Kas di FKTP
Investasi Jangka Pendek
Piutang Pendapatan
Piutang Lainnya
Penyisihan Piutang
Beban Dibayar Dimuka
JUMLAH ASET LANCAR
INVESTASI JANGKA
PANJANG Investasi Jangka Panjang
Non Permanen Investasi Jangka Panjang kepada Entitas
Lainnya Investasi dalam
Obligasi Investasi dalam Proyek
Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -23
RATA - RATA URAIAN
Pembangunan Dana Bergulir
Deposito Jangka
Panjang Investasi Non
Permanen Lainnya JUMLAH Investasi Jangka
Panjang Non Permanen Investasi Jangka Panjang
Permanen Penyertaan Modal
Pemerintah Daerah Investasi Permanen
Lainnya JUMLAH Investasi Jangka
Panjang Permanen JUMLAH INVESTASI
JANGKA PANJANG ASET TETAP Tanah
Peralatan dan Mesin
Gedung dan Bangunan
Jalan, Irigasi, dan
Jaringan Aset Tetap Lainnya
Konstruksi Dalam
Pengerjaan Akumulasi Penyusutan
JUMLAH ASET TETAP
DANA CADANGAN Dana Cadangan
JUMLAH DANA CADANGAN
ASET LAINNYA Tagihan Jangka Panjang
Kemitraan dengan Pihak
Ketiga Aset Tidak Berwujud
Aset Lain-lain
JUMLAH ASET LAINNYA
JUMLAH ASET
Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -24
RATA - RATA URAIAN
KEWAJIBAN JANGKA
PENDEK Utang Perhitungan Pihak
Ketiga (PFK) Utang Bunga
Bagian Lancar Utang
Jangka Panjang Pendapatan Diterima
Dimuka Utang Beban
Utang Jangka Pendek
Lainnya JUMLAH KEWAJIBAN
JANGKA PENDEK KEWAJIBAN JANGKA
PANJANG Utang Dalam Negeri
Utang Jangka Panjang
Lainnya JUMLAH KEWAJIBAN
JANGKA PANJANG
KEWAJIBAN EKUITAS
KEWAJIBAN DAN
EKUITAS DANA
Sumber: BPKAD, 2018: diolah
3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu
Kebijakan pengelolaan keuangan daerah, secara garis besar akan tercermin pada kebijakan pendapatan, belanja serta pembiayaan APBD. Pengelolaan Keuangan daerah yang baik menghasilkan keseimbangan antara optimalisasi pendapatan daerah, efisiensi dan efektivitas belanja daerah serta ketepatan dalam memanfaatkan potensi pembiayaan daerah.
Berdasarkan ketentuan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah mencantumkan Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -25 III -25
Pengelolaan penerimaan daerah diarahkan pada peningkatan pendapatan daerah melalui: (1) Optimalisasi pendapatan daerah sesuai peraturan yang berlaku dan kondisi daerah; (2) Peningkatan kemampuan kelembagaan dan keterampilan SDM Pengelola Pendapatan Daerah; (3) Peningkatan intensitas hubungan perimbangan keuangan pusat dan daerah secara adil dan proporsional berdasarkan potensi dan pemerataan; dan (4) Peningkatan kesadaran
masyarakat untuk memenuhi kewajibannya. Untuk itu digariskan sejumlah kebijakan yang terkait dengan pengelolaan pendapatan daerah, yaitu:
1. Memantapkan Kelembagaan dan Sistem Operasional Pemungutan Pendapatan Daerah.
2. Meningkatkan Pendapatan Daerah dengan intensifikasi dan ekstensifikasi
pendapatan yang memperhatikan aspek legalitas, keadilan, kepentingan umum, karakteristik daerah dan kemampuan masyarakat dengan memegang teguh prinsip-prinsip akuntabilitas dan transparansi.
sumber-sumber
Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -26
3. Meningkatkan koordinasi secara sinergis di bidang Pendapatan Daerah dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi,dan OPD Penghasil.
4. Meningkatkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah dalam upaya peningkatkan kontribusi secara signifikan terhadap Pendapatan Daerah.
5. Meningkatkan pelayanan dan perlindungan masyarakat sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi daerah.
6. Meningkatkan pengelolaan aset dan keuangan daerah.
7. Meningkatkan kinerja pendapatan daerah melalui penyempurnaan sistem dan prosedur pemungutan serta administrasi dan efisiensi penggunaan anggaran daerah.
8. Meningkatkan kinerja pelayanan terhadap masyarakat melalui penataan organisasi dan tata kerja, pengembangan sumber daya pegawai yang profesional dan bermoral, serta pengembangan sarana dan fasilitas pelayanan prima dan melaksanakan terobosan untuk peningkatan pelayanan masyarakat.
Dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah hingga tahun 2021 mendatang, prioritas kebijakan pendapatan daerah meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Mengimplementasikan Peraturan Daerah Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan Peraturan pelaksanaannya.
2. Melaksanakan kajian penerapan pajak progresif, terutama yang terkait dengan imbasnya terhadap sosial-ekonomi masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya.
3. Menerapkan kebijakan pendapatan daerah yang membuka peluang untuk pengembangan sumber penerimaan lain, terutama dari potensi investasi daerah serta pelibatan sektor swasta dalam pembangunan daerah melalui kegiatan skema
Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -27 III -27
Untuk itu sejumlah langkah yang akan dilakukan meliputi:
a. Deregulasi peraturan daerah untuk dapat meningkatkan minat berinvestasi di Kabupaten Tasikmalaya.
b. Kerjasama investasi antara Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dengan pihak swasta melalui perjanjian yang disepakati.
c. Mendorong
langsung oleh masyarakat lokal.
peningkatan
investasi
d. Optimalisasi Pelaksanaan Perijinan Pelayanan Terpadu (PPT) yang merupakan wujud pelayanan publik dalam tata pemerintahan.
e. Meningkatkan koordinasi program melalui Corporate Social Responsibility (CSR)
f. Kegiatan investasi diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang ditujukan pada kegiatan- kegiatan yang dapat melibatkan peran masyarakat luas seperti sektor pertanian, sektor industri berbasis pertanian dan kelautan, industri pengolahan, dan industri manufaktur.
pada prinsip-prinsip penganggaran, belanja daerah disusun melalui pendekatan anggaran kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan dengan memperhatikan prestasi kerja setiap satuan kerja perangkat daerah dalam pelaksanaan tugas, pokok dan fungsinya.
Selanjutnya,
dengan berpedoman
meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta menjamin efektivitas dan
Kebijakan ini
bertujuan
untuk
efisiensi penggunaan anggaran ke dalam program dan kegiatan.
Kebijakan belanja daerah tahun anggaran 2011-2017 dilakukan melalui pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional, efisien
dan efektif, yaitu :
Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -28
1. Belanja daerah diprioritaskan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan penunjang sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan perundang-undangan.
2. Efisiensi belanja dilakukan dengan mengoptimalkan belanja untuk kepentingan publik, melaksanakan proper budgeting melalui analisis cost benefit dan tingkat efektifitas setiap program dan kegiatan serta melaksanakan prudent spending melalui pemetaan profil resiko atas setiap belanja kegiatan beserta perencanaan langkah antisipasinya.
3. Belanja dalam rangka peyelenggaraan urusan wajib diarahkan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum.
4. Pemenuhan dan pemanfaatan anggaran untuk pendidikan sebesar 20% dari Volume Anggaran APBD tiap tahunnya dengan fokus pada penuntasan WAJAR DIKDAS 9 tahun dan perintisan
WAJAR 12 tahun serta menciptakan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau.
5. Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan dilaksanakan dengan memperbaiki fasilitas dan pengadaan untuk pelayanan dasar kesehatan terutama untuk keluarga miskin serta kesehatan ibu dan anak,serta memperbaiki kualitas lingkungan dan pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat.
6. Dalam rangka peningkatan daya beli masyarakat, anggaran belanja akan diarahkan pada revitalisasi sektor pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan, penguatan struktur ekonomi berbasis perdesaan melalui gerakan membangun desa, pemberdayaan koperasi dan UMKM, serta dukungan infrastruktur pedesaan.
7. Dalam mendukung
aktivitas ekonomi, pemeliharaan dan pembangunan infrastruktur akan diarahkan
pengembangan
Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -29 III -29
8. Untuk menjaga daya dukung dan daya tampung lingkungan Kabupaten Tasikmalaya, Pemerintah Daerah akan mengarahkan pada pengendalian eksploitasi yang berlebihan terhadap sumber daya alam, optimalisasi kegiatan dalam upaya pengurangan pencemaran lingkungan, pencapaian target kawasan lindung sebesar 64,12%, mitigasi bencana dan pengendalian alih fungsi lahan.
9. Kegiatan - kegiatan yang orientasinya terhadap pemenuhan anggaran belanja tetap (fixed cost), Insentif Berbasis Kinerja, dan komitmen pembangunan yang berkelanjutan.
10. Kebijakan untuk belanja tidak langsung meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Mengalokasikan belanja pegawai yang merupakan belanja kompensasi, dalam bentuk gaji dan tunjangan, serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Mengalokasikan Alokasi Dana Desa;
c. Mengalokasikan belanja bantuan sosial yang digunakan untuk menganggarkan pemberian bantuan dalam bentuk uang dan/atau barang kepada masyarakat yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat;
d. Mengalokasikan belanja hibah yang digunakan untuk menganggarkan pemberian hibah dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa kepada pemerintah pusat, badan,lembaga dan organisasi kemasyarakatan yang menunjang program kegiatan urusan wajib dan pilihan;
e. Mengalokasikan belanja tidak terduga yang merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak terduga seperti penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian
Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -30 III -30
daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup.
kelebihan
penerimaan
Untuk kebijakan pembiayaan daerah, dari aspek penerimaannya akan diarahkan untuk meningkatkan akurasi pembiayaan yang bersumber dari sisa lebih perhitungan anggaran sebelumnya (SiLPA), pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali pemberian pinjaman dan penerimaan piutang daerah. Terkait dengan pinjaman daerah, Pemerintah Pusat telah membuka kesempatan bagi pemerintah daerah yang memenuhi persyaratan, untuk melakukan pinjaman sebagai salah satu instrumen pendanaan pembangunan daerah. Hal ini bertujuan untuk mempercepat pembangunan daerah dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Namun demikian, mengingat adanya konsekuensi kewajiban yang harus dibayar atas pelaksanaan pinjaman pemerintah daerah dimaksud, seperti angsuran pokok, biaya bunga, denda, dan biaya lainnya, pemerintah daerah akan terus mengedepankan prinsip kehati-hatian (prudential management), profesional, dan tepat guna dalam penggunaan potensi pinjaman daerah tersebut agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi keuangan daerah. Namun apabila dipandang perlu melakukan pinjaman daerah untuk kegiatan yang produktif, ekuitas pada neraca Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya sebagaimana disajikan di atas dipandang memungkinkan untuk itu.
3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran
Belanja daerah dikelompokan dalam belanja langsung dan belanja tidak langsung, belanja langsung merupakan belanja yang terkait langsung dengan program dan kegiatan yang terdiri dari jenis belanja pegawai yang terkait dalam pelaksanaan program dan kegiatan pemerintah daerah, belanja barang dan jasa serta belanja modal. Sedangkan belanja tidak langsung yaitu belanja yang tidak terkait dengan pelaksanaan program dan kegiatan yang terdiri dari jenis belanja pegawai, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan dan belanja tidak terduga.
Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -31
Proporsi belanja langsung terhadap jumlah belanja dan pengeluaran pembiayaan dalam kurun waktu 2011 sd 2017 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.9 Proporsi Belanja Langsung terhadap Total Belanja Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2013-2017
TOTAL BELANJA
TOTAL PENGELUARAN
UNTUK PEMENUHAN
NO URAIAN (BELANJA+PEMBIAYA PERSENTASE
KEBUTUHAN BELANJA LANGSUNG
AN PENGELUARAN) 1 TA 2013
3.035.919.058.585,00 35,94 Sumber :BPKAD, 2018: diolah
Berdasarkan tabel 3.9 di atas proporsi belanja terhadap total pengeluaran terjadi fluktuasi selama kurun waktu tahun 2013-2016, namun pada dua tahun terakhir terjadi peningkatan alokasi belanja langsung yang signifikan yang dapat dilakukan dalam rangka pelaksanaan program Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya. Untuk lebih jelasnya Proporsi belanja langsung terhadap total pengeluaran dapat dilihat dari gambar dibawah ini:
Gambar 3.4 Proporsi Belanja Langsung terhadap
Total Pengeluaran Tahun 2013-2017
TA 2013 TA 2014 TA 2015 TA 2016 TA 2017 1 2 3 4 5
Total pengeluaran (Belanja + Pembiayaan Pengeluaran) Total belanja untuk pemenuhan kebutuhan Belanja Langsung
Sumber :BPKAD, 2018: diolah
Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -32
3.2.2. Analisis Pembiayaan
Pembiayaan Daerah terdiri atas penerimaan pembiayaan dan pengeluaran Pembiayaan, penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun anggaran berikutnya. Begitu pula dengan pengeluaran pembiayaan adalah semua pengeluaran yang perlu dibayar kembali pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun anggaran berikutnya.
Pembiayaan netto dalam struktur APBD dipergunakan untuk menutup defisit anggaran yaitu selisih kurang antara pendapatan dikurangi belanja. Pembiayaan netto adalah penerimaan pembiayaan yang terdiri dari: Silpa, Pencairan dana cadangan dan penerimaan investasi, dikurangi pengeluaran pembiayaan yang terdiri dari: pembentukan dana cadangan, penyertaan modal dan pembayaran pokok utang.
Defisit riil menggambarkan realisasi total pengeluaran yang terdiri dari realisasi belanja dan realisasi pengeluaran pembiayaan yang ditutup dari realisasi pendapatan daerah. Pada tahun anggaran 2013-2015 realisasi pendapatan daerah mampu menutupi realisasi belanja daerah dan realisasi pengeluaran pembiayaan, sedangkan pada tahun 2016 realisasi pendapatan tidak mampu menutupi realisasi belanja daerah dan pengeluaran pembiayaan sehingga terjadi defisit yang harus ditutup.
Kondisi defisit riil anggaran pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dalam kurun Tahun 2013-2016 dapat digambarkan pada tabel berikut ini:
Tabel 3.10 Defisit Riil Anggaran Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2013-2016
NO URAIAN
(Rp) 1. Realisasi
2.566.519.525.451 2.749.892.273.083 3.213.253.773.821,00 Daerah 2. Belanja Daerah
1.500.000.000,00 Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -33
TAHUN 2016 NO
(Rp) Pembiayaan
Daerah 4. Defisit riil
(128.334.167.328) Sumber :BPKAD, 2018: diolah
Komposisi penutup defisit riil anggaran pada kurun waktu tahun 2013-2017 digambarkan komposisinya pada Tabel 3.8berikut ini.
Tabel 3.11 Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2013-2017
(%) Sisa Lebih Perhitungan Anggaran 1. (SiLPA) Tahun Anggaran
100 sebelumnya 2. Pencairan Dana Cadangan
0 0 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah
0 0 Yang di Pisahkan
4 Penerimaan Pinjaman Daerah 0 0 0 0 0 Penerimaan Kembali Pemberian
5 0 0 0 0 0 Pinjaman Daerah
6 Penerimaan Piutang Daerah 0 0 0 0 0 Sumber :BPKAD, 2018: diolah
Untuk realisasi sisa lebih perhitungan anggaran pemerintah daerah, dengan kurun waktu empat tahun terakhir (tahun 2013- 2016) dapat terlihat pada Tabel 3.12 berikut ini:
Tabel 3.12 Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Pemerintah Kab. Tasikmalaya Tahun 2013-2016
Rp SiLPA
1. Jumlah SiLPA
318.966.278.343 100 2. Pelampauan penerimaan PAD
- - Pelampauan
3. penerimaan dana
- - perimbangan Pelampauan 4. penerimaan lain- lain pendapatan
- - daerah yang sah
Sisa penghematan 5. belanja atau
- - akibat lainnya Kewajiban kepada pihak ketiga 6. sampai dengan
- - akhir tahun belum terselesaikan
Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -34
Rp SiLPA
SiLPA
SiLPA
1 317.466.278.343 - 8. Kegiatan lanjutan
7. Pembiayaan Netto
Sumber :BPKAD, 2018: diolah
3.3. Kerangka Pendanaan
Kebijakan anggaran merupakan acuan umum dari rencana kerja pembangunan dan merupakan bagian dari perencaan operasional anggaran dan alokasi sumber daya, sementara itu kebijakan keuangan daerah diarahkan kepada kebijakan penyusunan program dan indikasi kegiatan pada pengelolaaan pendapatan dan belanja daerah secara efektif dan efisien. Analisis terhadap realisasi pengeluaran wajib dan mengikat ditujukan untuk menghitung kebutuhan pendanaan belanja dan pengeluaran pembiayaan yang tidak dapat dihindari atau harus dibayar pada satu tahun anggaran. Untuk mendapatkan gambaran kapasitas kemampuan keuangan terlebih dahulu memproyeksikan belanja wajib dan mengikat yang dikeluarkan pemerintah setiap tahun dimasa yang akan datang sebagai berikut:
3.3.1 Proyeksi Pendapatan dan Belanja
Trend tingkat pertumbuhan tidak dapat dipergunakan seutuhnya untuk memproyeksikan kebutuhan pendanaan, dari sisi pendapatan pertumbuhan rata-rata sebesar 16,49 % selama periode 2011-2017 tidak dapat dipergunakan sebagai asumsi mengingat kenaikan pendapatan disebabkan oleh perubahan kebijakan seperti pengakuan dana kapitasi dan dana bos sebagai pendapatan asli daerah sehingga tidak mencerminkan potensi riil yang dapat dikembangkan sebagai trend pertumbuhan pendapatan. Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah RPJMN, kondisi riil perkembangan ekonomi wilayah dan nasional, kebijakan pemerintah saat ini dan proyeksi kedepan, pertumbuhan investasi, laju inflasi dan lain sebagainya. Berikut ini proyeksi pendapatan daerah tahun 2018 -2021 :
Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -35
Tabel 3.13 Proyeksi Pendapatan TA 2018-2021
NOMOR URUT
URAIAN
PROYEKSI TA. 2018
PROYEKSI TA. 2019
PROYEKSI TA. 2020
PROYEKSI TA. 2021 1 2 3 4 5 6
1 PENDAPATAN 3.247.083.835.953,00 3.411.673.344.000,00 3.469.494.529.000,00 3.532.543.422.000,00 1.1 PENDAPATAN ASLI
67.625.000.000,00 1.1.2 Hasil Retribusi
1.1.1 Hasil Pajak Daerah
17.366.562.000,00 1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan
Pendapatan Asli
Daerah yang Sah
1.2 DANA PERIMBANGAN
1.2.1 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil
72.407.000.000,00 1.2.2 Dana Alokasi
Bukan Pajak
1.510.609.000.000,00 1.2.3 Dana Alokasi Khusus
1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN
1.108.098.000.000,00 DAERAH YANG SAH
1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari
116.914.000.000,00 Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya 1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 1.3.5 Bantuan Keuangan dari
566.217.000.000,00 Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya 1.3.7 Pendapatan Kepada Desa
391.217.000.000,00 1.3.8 Dana Insentif Daerah
Pengeluaran periodik yang bersifat wajib dan mengikat pemerintah daerah yang dibebankan pada keuangan daerah lima tahun terakhir pada tahun 2019-2021 dan pertumbuhannya, memperlihatkan kondisi seperti berikut :
Tabel 3.14 Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan
Mengikatserta Prioritas UtamaPada Kurun Tahun 2019-2021
DATA TAHUN DASAR ANGGARAN
TINGKAT PERTUMBUHAN
PROYEKSI
NO URAIAN
(Rp) Belanja
Belanja Gaji dan 1 Tunjangan
Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -36
DATA TAHUN DASAR ANGGARAN
TINGKAT PERTUMBUHAN
PROYEKSI
NO URAIAN
(Rp) Belanja
(Rp)
(Rp)
Penerimaan 2 Anggota dan
12.625.000.000,00 12.825.000.000,00 Pimpinan DPRD
serta Operasional KDH/WKDH 3 Belanja Bunga
4 Belanja bagi hasil
8.751.476.758,00 9.099.785.532,96 Belanja Langsung
- - honorarium PNS 1 khusus untuk guru dan tenaga medis. 2 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS
3 Belanja Jasa Kantor (khusus tagihan bulanan kantor seperti
41.203.682.488,16 45.324.050.736,97 listrik, air, telepon dan sejenisnya )
C Pengeluaran
1 Pembentukan Dana Cadangan
2 Penyertaan Modal
TOTAL BELANJA WAJIB
DAN PENGELUARAN YANG WAJIB MENGIKAT SERTA
PRIORITAS UTAMA
Sumber: BPKAD, 2018: diolah
Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -37
3.3.2. Penghitungan Kerangka Pendanaan
Setelah mengetengahkan kondisi pengelolaan keuangan daerah yang telah dilaksanakan sampai dengan tahun 2017, selanjutnya akan digambarkan kapasitas riil keuangan daerah untuk mendanai kebutuhan pembangunan daerah tahun 2018-2021 mendatang (Tabel 3.15).
Selanjutnya tabel 3.14 di atas dijadikan bahan untuk dapat memproyeksikan kapasitas riil kemampuan keuangan daerah Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya untuk pendanaan pembangunan daerah 5 Tahun ke depan hingga berakhirnya masa berlaku RPJMD 2018-2021, sebagai berikut :
Tabel 3.15. Proyeksi Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Tahun 2018 s.d 2021
NO URAIAN
1. Pendapatan (Rp)
dana cadangan (sesuai Perda) 3. Sisa Lebih Riil Perhitungan
26.000.000.000,00 Anggaran Total
Dikurangi: 4. Belanja dan
Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib
1.124.303.077.335,40 dan Mengikat serta Prioritas Utama
Kapasitas riil
2.376.874.927.476,97 2.434.240.344.664,60 kemampuan keuangan
Sumber :BPKAD, 2018: diolah
Kapasitas kemampuan keuangan riil tumbuh positif dengan besaran bervariatif setiap tahun, perhitungan ini berdasarkan agregat dari proyeksi pendapatan yang tumbuh positif yang dikurangi dengan komponen belanja wajib mengikat yang diproyeksikan tidak bisa menurun, besaran belanja wajib mengikat dimaksud didominasi oleh belanja pegawai dengan asumsi tidak terdapat perubahan jumlah maupun kebijakan kenaikan gaji pegawai, di sisi lain proyeksi penerimaan pembiayaan yang bersumber dari sisa lebih perhitungan anggaran diproyeksikan semakin menurun sebagai indikator
Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -38 III -38
Beberapa catatan dari proyeksi kapasitas kemampuan keuangan riil di atas adalah bahwa pendapatan yang tumbuh positif masih sangat bergantung kepada pemerintah pusat dan provinsi sehingga tercapai atau tidaknya di masa yang akan datang sangat bergantung pada kebijakan para pihak dimaksud, di sisi lain besaran tersebut belum memperhitungkan SiLPA untuk kegiatan lanjutan yang berkontribusi besar terhadap belanja daerah dengan menambah jumlah pengeluaran pembiayaan daerah untuk menunjang pembangunan.
Kapasitas kemampuan keuangan riil Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dapat semakin besar dengan cara meningkatkan pendapatan yang berdasarkan analisis di atas masih sangat tergantung pada pemerintah pusat serta kebijakan pengelolaan kelembagaan dan sumber daya manusia yang efektif dan efesien, disisi lain perlu menekan belanja wajib mengikat seperti dengan cara mengendalikan jumlah pegawai atau meningkatkan efektivitas kelembagaan.
Jumlah kapasitas riil kemampuan keuangan yang ada tersebut merupakan modal pemerintah daerah dalam membiayai:
a. Rencana alokasi prioritas I, yakni yang berkaitan dengan kewajiban yang harus dialokasikan sebagai konsekuensi penganggaran dari pemerintah pusat dan/atau dana daerah urusan bersama. Yang termasuk dalam prioritas utama adalah belanja yang bersumber Belanja Dana Desa, Belanja ADD, Belanja Bantuan Keuangan Partai Politik, penyediaan administrasi umum, Belanja Tidak Terduga, penyertaan modal berdasarkan peraturan daerah yang telah ditetapkan, belanja yang bersumber dari bantuan operasional sekolah. Proyeksi prioritas I dapat dilihat pada tabel berikut:
Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 – 2021
III -39
Tabel 3.16 Proyeksi Prioritas I
TA 2021 Belanja Dana Desa
354.845.317.200,00 390.329.848.920,00 429.362.833.812,00 Belanja ADD
153.369.932.902 154.937.602.128,21 156.521.457.595,65 Belanja Bantuan
Kepada Partai
857.937.186,00 Politik Belanja Tidak
62.542.106.828,95 Penyertaan Modal
Belanja Adum
12.500.000.000,00 Pemerintah Daerah
Belanja Dana BOS 177.272.963.558,00 177.272.963.558,00 177.272.963.558,00 TOTAL
782.388.257.674,95 808.440.458.621,16 849.057.298.980,60 Sumber :BPKAD, 2018: diolah